PowerPoint

ORTOSKOPTANPA ANALISATOR (- X NICOL) :WARNAPLEOKROISME RELIEFINDEKS BIAS

DENGAN / TANPA ANALISATOR (+/- X NICOL) :BELAHAN INKLUSIBENTUK KRISTAL

DENGAN ANALISATOR : KEMBAR ZONING TEKSTUR WARNA INTERFERENSI ORIENTASISUDUT PEMADAMAN

KONOSKOP SUMBU OPTIK TANDA OPTIK SUDUT 2VBELAHAN(CLEAVAGE)

Belahan : Satu arah atau dua arahBELAHAN (CLEAVAGE) number and orientation of cleavage planesMost easily observed in PPL (upper polarizer out), but visible in XN as well

No cleavages:quartz, olivine 1 good cleavage: micas 2 good cleavages: pyroxenes, amphiboles

2 cleavages intersectingat ~90 pyroxene

601202 cleavages intersectingat 60/120: amphiboleBELAHAN (CLEAVAGE)

random fractures, no cleavage:olivineBELAHAN (CLEAVAGE)Inklusi : Ada atau tidak ada Apabila ada tentukan jenis inklusinyaBentuk Kristal : 1. Euhedral 2. Subhedral 3. Anhedral

INKLUSI DAN BENTUK KRISTALINDIKATRIKS

Adalah gambar geometri tiga dimensi yang menunjukkan variasi indeks bias dari kristal yang merupakan arah gelombang cahaya bergetar KRISTAL ISOTROP (mempunyai satu harga indeks bias (n))

Nilai n pada setiap arah sama (kristal dengan sistem isometrik, gelas)nn nn

Mempunyai satu harga indeks bias (n) Nilai n pada setiap arah sama (kristal dengan sistem isometriks, gelas)Tidak akan merubah arah sinar polarisasi yang melalui bidang kristalnya, sehingga pada kondisi nicol bersilang akan tetap gelap keadaannyaCahaya yang melalui kristal di absorbsi oleh polar bagian atas

Isotropic crystal systemchemical bonds the same in all directionsonly one index of refraction necessary to describe how light travels through crystal

KRISTAL ANISOTROP Kristal sumbu 1 mempunyai 2 harga n ekstrim: n (n ordiner) dan n (n ekstraordiner)

Kristal sumbu 2 mempunyai 3 harga n ekstrim: nx, ny dan nz

Bentuk indikatriknya akan merupakan sebuah elipsoida

Kristal anisotrop sumbu 1 dan sumbu 2 baik yang positif maupun yang negatif mempunyai lebih dari satu harga n

Uniaxial crystal systemschemical bonds are the same in the {001}/{0001} plane, light vibrating on this plane is not split into two rayslight vibrating on this plane travels perpendicular to the plane, along the c axis, only one index of refraction necessary to describe how light travels in this directionthe c axis is the optic axischemical bonds are different in other directions, light traveling in other directions is split into two raysa second index of refraction is required to fully describe how light travels through the crystalINDIKATRIKS KRISTAL SUMBU 1Adalah gambar tiga dimensi yang menunjukkan variasi dari indeks bias kristal dimana gelombang cahaya melalui kristal tersebut.

Kristal sumbu 1 negatif n > n

Kristal sumbu 1 positif n < n

C

C

Sumbu optik : sumbu yang tegaklurus bidang yang berbentuk lingkaran

Orientasi optik pada kristal sumbu 1

positive optic sign(optically positive)ne > nw

negative optic sign(optically negative)nw > neUniaxial indicatrixFigure 6.4 in Nessenw vibrates perpendicular to c axisne vibrates parallel to c axisSections of a uniaxial indicatrix

Circular Section section through the indicatrix at 90 to the optic axisPrincipal Section any section through the indicatrix that contains the optic axisRandom section any other sectionthrough the indicatrixboth radii = nwone radius = nwother radius = neone radius = nwother radius = ne

Sayatan pada kristal sumbu 1 positif

Principal Sections of the Uniaxial IndikatrixVo = 1 / no ; V = 1 / nPada indikatriks (+) Vo > VPada indikatriks (-) Vo < V

Vo Vo V V

+

Kristal sumbu 1 : mineral yang mengkristal dengan sistem : - TetragonalHeksagonalTrigonal

RayVelocity Surfaces

Huygenian Constructions

Wave-Normal-Velocity SurfacesIndikatrik kristal anisotrop sumbu 2Mineral yang termasuk kelompok ini adalah : ortorombik, monoklin dan triklinMempunyai tiga harga indeks bias utama yaitu n (terkecil) dan n (terbesar) sedangkan n merupakan indeks bias yang harganya terletak antara harga harga n dan nArah n, n, n masing masing dinyatakan sebagai sumbu sumbu getaran utama X, Y, Z. Dalam tiap tiap kristal sumbu dua maka arah arah X, Y, Z selalu saling tegak lurus satu sama lain

Arah sumbu getar X, Y, Z tidak identik dengan arah kristalografi, tetapi bisa saja salah satu, kedua atau ketiganya dapat berimpit dengan arah kristalografiAda 3 bidang (tiga buah) yang mengandung dua buah sumbu getaran utama yaitu mengandung XZ atau YZ ataupun XY tidak ada lagi sayatan yang berupa lingkaran tetapi elipsSehingga indikatrik kristal sumbu dua merupakan bentuk elipsoid putaran bersumbu tiga

Indikatrik kristal Sb 2

Kalau 2V ini harganya lebih kecil dari 90 (jadi V lebih kecil dari 45) maka arah Z merupakan garis bagi (bisentris) sudut yang runcing (Bxa).Jika 2V lebih besar dari 90 (atau V lebih besar dari 45) maka Z akan merupakan bisentris tumpul

Bidang-bidang utama pada indikatriks kristal sumbu 2 positif

Bidang-bidang utama pada indikatriks kristal sumbu 2 negatif

Indikatriks kristal sumbu 2 positifHubungan antara ray-velocity surface dengan indikatriks

Indikatriks kristal sumbu 2 negatifSumbu optik primer adalah sumbu yang tegak lurus terhadap sayatan lingkaran indikatriks yang merupakan arah kecepatan gelombang yang samaSumbu optik sekunder adalah arah dari kecepatan cahaya yang sama

Kristal dengan sistem ortorhombikAda 3 kemungkinan :1. Bidang optik // (010) x = a x = c y = b atau y = b z = c z = a2. Bidang optik // (100) x = b x = c y = a atau y = a z = c z = b3. Bidang optik // (001) x = a x = b y = c atau y = c z = b z = aHUBUNGAN INDIKATRIKS KRISTAL SUMBU 2 DENGAN SUMBU KRISTALOGRAFI

Orientasi bidang simetri ray-velocity surfaces pada kristal positif : X = a, Y = b dan Z = c Kristal ortorhombik (negatif) : X = c, Y = a dan Z = b ; bidang optik sejajar (100)

Kristal dengan sistem monoklin/klinoAda 3 kemungkinan :1. Sumbu x // sumbu b ; maka bidang optik // sumbu b2. Sumbu y // sumbu b ; maka bidang optik // (010)3. Sumbu z // sumbu b ; maka bidang optik // sumbu b

Orientasi indikatriks kristal monoklin untuk panjang gelombang cahaya tertentu. Bidang optik sejajar (010), Z^c = 16 Kristal dengan sistem triklin Karena > 90 maka orientasi optiknya tidak dapat dipastikan (sembarang)

Aplikasi Indikatrik dalam penentuan sifat optikORTOSKOPTANPA ANALISATOR (- X NICOL) :WARNAPLEOKROISME RELIEFINDEKS BIAS

DENGAN / TANPA ANALISATOR (+/- X NICOL) :BELAHAN INKLUSIBENTUK KRISTAL

DENGAN ANALISATOR : KEMBAR ZONING TEKSTUR WARNA INTERFERENSI ORIENTASISUDUT PEMADAMAN

KONOSKOP SUMBU OPTIK TANDA OPTIK SUDUT 2VIsotropic & AnisotropicAnisotropic minerals with an elliptical indicatrix section change color as the stage is rotated; these grains go black 4 times in 360 rotation-exactly every 90oIsotropic: glass or isometric minerals or look down optic axis of anisotropic mineralspolarizer44Changes in absorption color in PPL as rotate stage (common in biotite, amphibole)Pleochroic formula:Example: Tourmaline: e = dark green to bluish w = colorless to tanCan determine this as just described by isolating first w and then e E-W and observing the colorPleochroismPetrography@Rosana 20134545PleochroismColor changes as slow and fast ray absorbed differentlyWhen O-ray is parallel to lower polarizer, you see color linked with O-rayWhen e-ray parallel to the lower polarizer, you see color linked with E-rayPleochroismHow to determine which ray is which colorX polars, find grain most isotropic looking (looking down optic axis)O-ray is in pland of microscopeUncross polars, note colorPleochroismHow to determine which ray is which colorX polars, find grain with highest interference colors, both O and E-ray in stageUncorss polars, grain shows max. color changeE-ray is different from o-rayChanges every 90 of rotationHornblende as stage is rotated

Pleochroism49

Biotite as stage is rotatedPleochroism50