kuliah 1 & 2
DESCRIPTION
Metode Penulisan IlmiahTRANSCRIPT
KULIAH I
METODE PENULISAN METODE PENULISAN ILMIAHILMIAH
KARANGAN ILMIAH ( SCIENTIFIC PROSE )KARANGAN ILMIAH ( SCIENTIFIC PROSE )merupakan karya tulis yang memaparkan ide merupakan karya tulis yang memaparkan ide (gagasan), pendapat, tanggapan, hasil (gagasan), pendapat, tanggapan, hasil
penelitian penelitian dan sebagainya yang berhubungan dan sebagainya yang berhubungan dengan segala dengan segala kegiatan keilmuan.kegiatan keilmuan.
KARANGAN SASTRAKARANGAN SASTRA
adalah salah satu ragam seni dengan adalah salah satu ragam seni dengan bahasa bahasa sebagai alat manifestasinya yang sebagai alat manifestasinya yang
dituangkan dituangkan dalam bentuk bahasa tulis.dalam bentuk bahasa tulis.
Ketentuan-ketentuan Karangan IlmiahKetentuan-ketentuan Karangan Ilmiah
1. Ragam bahasa yang digunakan merupakan bahasa 1. Ragam bahasa yang digunakan merupakan bahasa yang resmi atau baku.yang resmi atau baku.
2. Ejaan dan tata tulis yang digunakan merupakan 2. Ejaan dan tata tulis yang digunakan merupakan yang lazim atau yang berlaku sesuai dengan Ejaan yang lazim atau yang berlaku sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).Yang Disempurnakan (EYD).3. Hindari penggunaan kata yang bermakna ganda.3. Hindari penggunaan kata yang bermakna ganda.4. Pemakaian kata didasarkan pada nilai 4. Pemakaian kata didasarkan pada nilai denotatifnya.denotatifnya.5. Tidak mempergunakan kata yang menyatakan 5. Tidak mempergunakan kata yang menyatakan perasaan tertentu.perasaan tertentu.6. Faktor Objektivtas apa yang diuraikan sangat 6. Faktor Objektivtas apa yang diuraikan sangat diutamakan.diutamakan.
Perbedaan Antara Karangan Ilmiah dan Perbedaan Antara Karangan Ilmiah dan karangan Sastra karangan Sastra
Karangan IlmiahKarangan Ilmiah Ragam bahasa resmi / baku.Ragam bahasa resmi / baku. Ejaan dan tata tulis yang Ejaan dan tata tulis yang
berlaku.berlaku. Menghindari kata yang Menghindari kata yang
bermakna ganda.bermakna ganda. Pemakaian kata didasarkan Pemakaian kata didasarkan
pada nilai denotatifnya.pada nilai denotatifnya. Tidak menggunakan kata yang Tidak menggunakan kata yang
menyatakan perasaan tertentu.menyatakan perasaan tertentu. Obyektivitas apa yang di uraikan Obyektivitas apa yang di uraikan
sangat diutamakan.sangat diutamakan.
Karangan SastraKarangan Sastra Bahasa aneka ragam.Bahasa aneka ragam. Ejaan dan tata tulis yang Ejaan dan tata tulis yang
kurang lazim.kurang lazim. Cenderung menggunakan kata Cenderung menggunakan kata
makna ganda.makna ganda. Pemakaian kata lebih Pemakaian kata lebih
didasarkan nilai konotatifnya.didasarkan nilai konotatifnya. Sering menggunakan kata Sering menggunakan kata
yang menyatakan perasaan.yang menyatakan perasaan. Faktor subyektivitas menonjol.Faktor subyektivitas menonjol.
Ciri-ciri Karangan IlmiahCiri-ciri Karangan Ilmiah : : LogisLogis SistematisSistematis ObyektifObyektif TuntasTuntas Berlaku UmumBerlaku Umum LugasLugas SeksamaSeksama JelasJelas TerbukaTerbuka Kebenarannya dapat diujiKebenarannya dapat diuji
LOGIS :LOGIS :Segala keterangan yang disajikan mempunyai Segala keterangan yang disajikan mempunyai alasan yang dapat diterima akal.alasan yang dapat diterima akal.
SISTEMATIS :SISTEMATIS :Segala yang dikemukakan itu disusun dalam urutan Segala yang dikemukakan itu disusun dalam urutan yang memperlhatkan adanya kesinambungan.yang memperlhatkan adanya kesinambungan.
OBYEKTIF :OBYEKTIF :Segala keterangan yang dikemukakan itu menurut Segala keterangan yang dikemukakan itu menurut apa adanya.apa adanya.
TUNTAS :TUNTAS :Segi-segi masalah yang dikemukakan itu dikupas Segi-segi masalah yang dikemukakan itu dikupas selengkap-lengkapnya (mendalam).selengkap-lengkapnya (mendalam).
SEKSAMA :SEKSAMA :Berusaha menghindarkan diri dari segala Berusaha menghindarkan diri dari segala keselahan/kekeliruan, betapapun kecilnya.keselahan/kekeliruan, betapapun kecilnya.
JELAS : Segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan maksud secara jernih.
KEBENARANNYA DAPAT DIUJI
TERBUKA : Dapat berubah seandainya muncul pendapat baru.
BERLAKU UMUM : Kesimpulan-kesimpulannya berlaku bagi semua populasinya.
LUGAS : Pembicaran langsung kepada hal yang pokok.
MODEL PENULISAN KARANGANMODEL PENULISAN KARANGAN
1.1. Naratif :Naratif :Suatu model penulisan karangan dalam bentuk cerita.Suatu model penulisan karangan dalam bentuk cerita.
2.2. Deskriptif :Deskriptif :Suatu model penulisan karangan yang menyatakan sesuatu Suatu model penulisan karangan yang menyatakan sesuatu dengan dengan
cara memaparkan atau menggambarkan obyek itu.cara memaparkan atau menggambarkan obyek itu.
(misalnya: mengenai sifat, keadaan umum, cirinya, dll)(misalnya: mengenai sifat, keadaan umum, cirinya, dll)
3.3. Argumentatif :Argumentatif :Model penulisan yang menyatakan sesuatu didukung oleh Model penulisan yang menyatakan sesuatu didukung oleh alasan yang mempertanggung jawabkan pernyataan itu.alasan yang mempertanggung jawabkan pernyataan itu.( Alasan : dalil, fakta, teori, bukti, data dll ) ( Alasan : dalil, fakta, teori, bukti, data dll )
JENIS KARANGAN ILMIAHJENIS KARANGAN ILMIAH
** Memberi penjelasan Memberi penjelasan
** Memberi komentar Memberi komentar
TujuanTujuan ** Memberi saran Memberi saran
** Menyampaikan sanggahan Menyampaikan sanggahan
** Membuktikan hipotesa Membuktikan hipotesa
* * Membuat suatu rancanganMembuat suatu rancangan
Tujuan Praktis
Tujuan Status Yang
Hendak Dicapai
* Kertas Kerja* Laporan* Skripsi* Tesis* Disertasi
KERTAS KERJAKERTAS KERJAUraian tentang suatu masalah untuk mendapat pembahasan lebih Uraian tentang suatu masalah untuk mendapat pembahasan lebih lanjut dalam suatu diskusi ilmiah.lanjut dalam suatu diskusi ilmiah.
LAPORANLAPORANDibuat setelah melakukan percobaan, penelitian, penyelidikan, Dibuat setelah melakukan percobaan, penelitian, penyelidikan, pemeriksaan atau observasi lapangan yang dibuat untuk memenuhi pemeriksaan atau observasi lapangan yang dibuat untuk memenuhi tugas intansi atau tugas kuliah.tugas intansi atau tugas kuliah.
SKRIPSISKRIPSIDibuat untuk mencapai gelar sarjana S-1.Dibuat untuk mencapai gelar sarjana S-1.
TESISTESIS Dibuat untuk mencapai gelar sarjana S-2.Dibuat untuk mencapai gelar sarjana S-2.
DISERTASIDISERTASI Dibuat untuk mencapai gelar Doktor S-3. Dibuat untuk mencapai gelar Doktor S-3.
PENDAPAT ------> TESIS = Ungkapan Tema Dalam PENDAPAT ------> TESIS = Ungkapan Tema Dalam Bentuk sebuah Kalimat Bentuk sebuah Kalimat
KarenanyaKarenanya
TEMA ≈ TESIS TEMA ≈ TESIS
SEHUBUNGAN DENGAN POKOK BAHASAN, ADA ISTILAH :SEHUBUNGAN DENGAN POKOK BAHASAN, ADA ISTILAH :
1. TOPIK1. TOPIK pokok (subyek) yang dibahaspokok (subyek) yang dibahas
2. TEMA2. TEMA Tujuan/kehendak penulis terhadap topik Tujuan/kehendak penulis terhadap topik atau atau
pernyataan sikap penulis terhadap topikpernyataan sikap penulis terhadap topik
3. TESIS3. TESIS Pendapat utama penulis mengenai Pendapat utama penulis mengenai sikapnya terhadap topik. sikapnya terhadap topik.
4. JUDUL4. JUDUL Nama yang memberi identitas karanganNama yang memberi identitas karangan atauatau
Yang mencerminkan keseluruhan isi Yang mencerminkan keseluruhan isi karangankarangan
CONTOH :CONTOH :
1.TOPIK1.TOPIK :: PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAKPENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK
2.TEMA :2.TEMA : PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK HARUS PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK HARUS DIUSAHAKANDIUSAHAKAN
3.TESIS :3.TESIS : PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DAPATPENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DAPAT DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSIDILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN INJEKSI AIR,INJEKSI PANAS, INJEKSI GAS TERBAURAIR,INJEKSI PANAS, INJEKSI GAS TERBAUR DAN INJEKSI KIMIAWIDAN INJEKSI KIMIAWI
4.JUDUL :4.JUDUL : METODE – METODE UNTUK PENINGKATAN METODE – METODE UNTUK PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAKPEROLEHAN MINYAK
KULIAH 2KULIAH 2
DASAR-DASAR PERENCANAANDASAR-DASAR PERENCANAAN DANDAN
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNANLANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
KARANGAN ILMIAHKARANGAN ILMIAH
• Perumusan MasalahPerumusan Masalah• Kerangka KaranganKerangka Karangan• AlineaAlinea• Penyuguhan Gambar, Tabel dan Penyuguhan Gambar, Tabel dan
LampiranLampiran
POKOK BAHASAN ( MASALAH )POKOK BAHASAN ( MASALAH )
SUMBER :
* Pengalaman sendiri* Tempat bekerja / belajar* Lingkungan * Buku-buku Ilmiah
MEMILIH MASALAHMEMILIH MASALAH
Kriteria yang perlu di perhatikan : Kriteria yang perlu di perhatikan :• Pentingkah masalah itu kita kemukakan• Menarikkah masalah itu bagi kita• Cukupkah kemampuan dan sarana yang kita perlukan untuk menggarap masalah itu.• Tidakkah masalah itu terlalu luas / sempit • Mungkinkah kita memperoleh data yang kita perlukan
YAYA
KITA TELAH MEMPEROLEH POKOK BAHASAN KITA TELAH MEMPEROLEH POKOK BAHASAN
BAGAIMANA MERUMUSKANNYA ?BAGAIMANA MERUMUSKANNYA ?
PERUMUSAN MASALAH :PERUMUSAN MASALAH :
1.1. Tulis JudulTulis JudulCukup singkat tetapi cukup dapat mencakup inti masalah secara pokok.Cukup singkat tetapi cukup dapat mencakup inti masalah secara pokok.
2. 2. Tulis Alasan dan TujuanTulis Alasan dan TujuanMengapa kita memilih untuk memcahkan masalah itu.Mengapa kita memilih untuk memcahkan masalah itu.
3. 3. Perkataan Inti atau Istilah PokokPerkataan Inti atau Istilah Pokokyang terdapat di dalam judul masalah perlu diberikan perumusan agar tidak yang terdapat di dalam judul masalah perlu diberikan perumusan agar tidak terdapat kesimpangsiuran tentang pengertian itu.terdapat kesimpangsiuran tentang pengertian itu.
4.4. Cantumkan Pokok-pokok pikiran yang menjadi landasan atau titik tolak Cantumkan Pokok-pokok pikiran yang menjadi landasan atau titik tolak dalam mendekati masalah itu --> Anggapan Dasardalam mendekati masalah itu --> Anggapan Dasar
( Asumsi )( Asumsi ) ( Postulat )( Postulat )
5.5. Tulis Jawaban-jawaban sementara -- > HypotesaTulis Jawaban-jawaban sementara -- > HypotesaBila karangan itu bermaksud menguji kebenaran suatu persoalanBila karangan itu bermaksud menguji kebenaran suatu persoalan
KERANGKA KARANGANKERANGKA KARANGANSebelum Karangan disusun selengkapnya Sebelum Karangan disusun selengkapnya
Perlu dibuatPerlu dibuat
KKERANGKA KARANGAN( OUTLINE )
Untuk Pedoman Tentang Butir-butir Untuk Pedoman Tentang Butir-butir
Yang Akan DikemukakanYang Akan Dikemukakan
Makin Terperinci makin baik Makin Terperinci makin baik Sebab Jalan Pikiran Penulis Akan Lebih Sebab Jalan Pikiran Penulis Akan Lebih
Terarah Terarah Dan TerkendaliDan Terkendali
PentingPenting
KERANGKA KARANGANKERANGKA KARANGAN( OUTLINE )( OUTLINE )
Sebelum Karangan disusun kita membuat Sebelum Karangan disusun kita membuat kerangka karangan / outline.kerangka karangan / outline.
Alasan dibuatnya kerangka karangan / Alasan dibuatnya kerangka karangan / outline adalah :outline adalah :Sebagai pedoman tentang butir-butir yang Sebagai pedoman tentang butir-butir yang akan dikemukakan oleh penulis, karena akan dikemukakan oleh penulis, karena makin terperinci suatu karangan maka makin terperinci suatu karangan maka makin baik karangan tersebut.makin baik karangan tersebut.
Dengan adanya kerangka karangan / Dengan adanya kerangka karangan / outline, maka jalan pikiran penulis akan outline, maka jalan pikiran penulis akan
lebih terarah dan terkendali.lebih terarah dan terkendali.
UNSUR SEBUAH KARANGANUNSUR SEBUAH KARANGAN
BAB IBAB I PENDAHULUANPENDAHULUAN
BAB IIBAB II TINJAUAN UMUM LAP/LABTINJAUAN UMUM LAP/LAB
BAB IIIBAB III TEORI DASARTEORI DASAR
BAB IVBAB IV ANALISA DATA DAN ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN PERHITUNGAN
BAB VBAB V PEMBAHASANPEMBAHASAN
BAB VIBAB VI KESIMPULANKESIMPULAN
UNSUR-UNSUR OUTLINEUNSUR-UNSUR OUTLINE ( ( URUTAN LAZIMURUTAN LAZIM ) )
1.1. RingkasanRingkasan2.2. Kata PengantarKata Pengantar3.3. Daftar isiDaftar isi4.4. Daftar tabelDaftar tabel5.5. Daftar gambarDaftar gambar6.6. Daftar lampiranDaftar lampiran7.7. Bab pendahuluan Bab pendahuluan 8.8. Bab penguraian dan pembahasanBab penguraian dan pembahasan9.9. Bab kesimpulanBab kesimpulan10.10. Daftar pustakaDaftar pustaka11.11. Daftar simbolDaftar simbol
MACAM-MACAM KERANGKA KARANGANMACAM-MACAM KERANGKA KARANGAN
Kerangka KalimatKerangka Kalimat
Kerangka yang keterangannya berupa Kerangka yang keterangannya berupa kalimat.kalimat.
Kerangka Topik ( Frase )Kerangka Topik ( Frase )
Kerangka yang keterangannya berupa Kerangka yang keterangannya berupa topik.topik.
DENGAN TEKNIK CENTRIFUGALDENGAN TEKNIK CENTRIFUGAL(HYDROCYCLONE)(HYDROCYCLONE)
BAB IBAB I PENDAHULUANPENDAHULUAN
BAB IIBAB II TINJAUAN UMUM LAPANGAN BELIDATINJAUAN UMUM LAPANGAN BELIDA2.1 Jenis Reservoir Lapangan Belida2.1 Jenis Reservoir Lapangan Belida2.2 Pembangunan Lapangan Belida2.2 Pembangunan Lapangan Belida
BAB IIIBAB III HYDROCYCLONE SEBAGAI ALAT PEMISAH CAIRANHYDROCYCLONE SEBAGAI ALAT PEMISAH CAIRAN3.1 Latar Belakang Pembuatan Hydrocyclone3.1 Latar Belakang Pembuatan Hydrocyclone3.2 Teknologi Hydrocyclone Statis3.2 Teknologi Hydrocyclone Statis3.3 Prinsip Kerja Hydrocyclone3.3 Prinsip Kerja Hydrocyclone3.4 Ukuran Standar Hydrocyclone3.4 Ukuran Standar Hydrocyclone3.5 Keuntungan Penggunaan Hydrocyclone3.5 Keuntungan Penggunaan Hydrocyclone3.6 Tes Hydrocyclone3.6 Tes Hydrocyclone
CONTOH PENULISAN OUTLINECONTOH PENULISAN OUTLINE
BAB IVBAB IV PERFORMA HYDROCYCLONEPERFORMA HYDROCYCLONE4.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Performa Hydrocyclone4.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Performa Hydrocyclone4.2 Jenis Aliran Fluida4.2 Jenis Aliran Fluida4.3 Reject Ration4.3 Reject Ration
BAB VBAB V PENGGUNAAN HYDROCYCLONE DI LAPANGAN BELIDAPENGGUNAAN HYDROCYCLONE DI LAPANGAN BELIDA
BAB VIBAB VI PEMBAHASANPEMBAHASAN BAB VIIBAB VII KESIMPULAN KESIMPULAN
Alinea adalah sekelompok kalimat yang memaparkan
suatu bagian dari suatu pokok pembicaraan /Pokok bahasan.
SYARAT ALINEA :SYARAT ALINEA :
KESATUANKESATUANSebuah alinea harus menyatakan sesuatu Sebuah alinea harus menyatakan sesuatu
maksud atau tema dengan jelas yang biasanya maksud atau tema dengan jelas yang biasanya terkandung dalam kalimat pokok atau kalimat topik.terkandung dalam kalimat pokok atau kalimat topik.
KOHERENSIKOHERENSISebuah alinea harus terlihat dengan jelas adanya Sebuah alinea harus terlihat dengan jelas adanya
kekompakkan hubungan sebuah kalimat dengan kalimat kekompakkan hubungan sebuah kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alinea itu dan memperlihatkan lain yang membentuk alinea itu dan memperlihatkan adanya kesinambungan gabungan kalimat-kalimatnya.adanya kesinambungan gabungan kalimat-kalimatnya.
MACAM ALINEAMACAM ALINEA
BERDASARKAN :BERDASARKAN :
CARA BERPIKIR
SEGI PENGEMBANGAN
DEDUKTIFDEDUKTIF INDUKTIFINDUKTIF INDUKTIF – DEDUKTIFINDUKTIF – DEDUKTIF DESKRIPTIFDESKRIPTIF
URUTAN KEJADIAN (PROSES)URUTAN KEJADIAN (PROSES) MENGEMUKAKAN CONTOHMENGEMUKAKAN CONTOH ANALOGIANALOGI PERTANYAANPERTANYAAN RANGKAIAN SEBAB-AKIBATRANGKAIAN SEBAB-AKIBAT REPETISI (PENGULANGAN)REPETISI (PENGULANGAN)
CARA BERPIKIRCARA BERPIKIR
• DEDUKTIFDEDUKTIF
Kalimat pokok yang merupakan pernyataan Kalimat pokok yang merupakan pernyataan umum atau kesimpulan di tempatkan pada awal alinea, umum atau kesimpulan di tempatkan pada awal alinea, kalimat berikutnya merupakan kalimat penjelasan atau kalimat berikutnya merupakan kalimat penjelasan atau penjabaran kalimat pokok.penjabaran kalimat pokok.
• INDUKTIFINDUKTIF
Kalimat pokok atau kesimpulan ditempatkan Kalimat pokok atau kesimpulan ditempatkan pada akhir alinea, kalimat yang merupakan penjelasan pada akhir alinea, kalimat yang merupakan penjelasan atau penjabaran di tempatkan pada awal alinea.atau penjabaran di tempatkan pada awal alinea.
• INDUKTIF – DEDUKTIFINDUKTIF – DEDUKTIFKalimat pokok yang ditempatkan pada akhir alinea juga pada Kalimat pokok yang ditempatkan pada akhir alinea juga pada awal alinea.awal alinea.Kalimat pokok pada akhir alinea merupakan pengulangan Kalimat pokok pada akhir alinea merupakan pengulangan kalimat pokok pada awal alinea.kalimat pokok pada awal alinea.
maksudnya :maksudnya :untuk mempertegas walaupun dengan kata / untuk mempertegas walaupun dengan kata /
kalimat yang berbeda, kalimat yang berbeda, maksudnya maksudnya sama.sama.
• DESKRIPTIFDESKRIPTIFKalimat pokok tidak tercantum sacara eksplisit dengan Kalimat pokok tidak tercantum sacara eksplisit dengan
membaca seluruh alinea, pembaca dapat menyimpulkan apa yang membaca seluruh alinea, pembaca dapat menyimpulkan apa yang menjadi kalimat pokok atau kesimpulan alinea itu.menjadi kalimat pokok atau kesimpulan alinea itu.
• DENGAN URUTAN KEJADIAN ( PROSES )DENGAN URUTAN KEJADIAN ( PROSES )
Alinea ini dikembangkan dengan cara Alinea ini dikembangkan dengan cara membeberkannya sesuai dengan urutan proses membeberkannya sesuai dengan urutan proses terjadinya sesuatu.terjadinya sesuatu.Secara sistematis dibicarakan dari awal sampai Secara sistematis dibicarakan dari awal sampai akhir.akhir.
• DENGAN MENGEMUKAKAN CONTOHDENGAN MENGEMUKAKAN CONTOH
Kalimat pokok disusul dengan kalimat Kalimat pokok disusul dengan kalimat penjelasan yang berupa contoh.penjelasan yang berupa contoh.
SEGI PENGEMBANGANSEGI PENGEMBANGAN
• DENGAN ANALOGIDENGAN ANALOGIPenjelasan kalimat pokok dilakukan dengan Penjelasan kalimat pokok dilakukan dengan
jalan membandingkannya dengan hal lain yang jalan membandingkannya dengan hal lain yang mempunyai sifat atau pola yang sama.mempunyai sifat atau pola yang sama.
• DENGAN PERTANYAANDENGAN PERTANYAAN Dilakukan untuk menarik minat pembaca Dilakukan untuk menarik minat pembaca kepada masalah yang akan dibicarakan. Setelah kepada masalah yang akan dibicarakan. Setelah pertanyaan disusul dengan kalimat penjelasan yang pertanyaan disusul dengan kalimat penjelasan yang merupakan jawaban pertanyaan tadi.merupakan jawaban pertanyaan tadi.
• DENGAN RANGKAIAN SEBAB AKIBATDENGAN RANGKAIAN SEBAB AKIBAT PPengembangan aline ini dilakukan dengan engembangan aline ini dilakukan dengan
menyatakan kalimat demi kalimat yang mempunyai menyatakan kalimat demi kalimat yang mempunyai hubungan sebab akibat. hubungan sebab akibat.
• DENGAN REPETISI ( PENGULANGAN )DENGAN REPETISI ( PENGULANGAN )
MMenjelaskan suatu hal denga menyebutkan enjelaskan suatu hal denga menyebutkan kembali kata atau bagian yang dianggap penting pada kembali kata atau bagian yang dianggap penting pada kalimat lain. kalimat lain.
GAMBAR GAMBAR
IlustrasiIlustrasi PotretPotret GrafikGrafik DiagramDiagram BaganBagan PetaPeta DenahDenah LukisanLukisan
TABEL :TABEL :Adalah rangkaian data yang Adalah rangkaian data yang
tersusun dalam baris dan kolom.tersusun dalam baris dan kolom.
PENYUGUHANPENYUGUHANGAMBAR – TABEL – LAMPIRANGAMBAR – TABEL – LAMPIRAN
• TujuanTujuan : :
Mengemukakan kepada pembaca hal Mengemukakan kepada pembaca hal yang yang tidak terungkap dengan kata. tidak terungkap dengan kata.
• Kelebihan : Kelebihan : • Menunjukkan detail yang tidak Menunjukkan detail yang tidak
terperikan dengan kata.terperikan dengan kata.• Jika tersusun atau terletak baik, hanya Jika tersusun atau terletak baik, hanya
membutuhkan ruang yang sedikit.membutuhkan ruang yang sedikit.• Banyak komponen yang dapat Banyak komponen yang dapat
dikembangkan.dikembangkan.• karangan lebih menarik karangan lebih menarik
SYARAT PENYUGUHANNYA :SYARAT PENYUGUHANNYA :
• Harus berguna untuk mendukung apa yang Harus berguna untuk mendukung apa yang diungkapkan dengan kata.diungkapkan dengan kata.
• Merupakan satu kesatuan dengan cerita, Merupakan satu kesatuan dengan cerita, harus diusahakan ditempatkan pada harus diusahakan ditempatkan pada halaman yang menceritakannya.halaman yang menceritakannya.
• Mudah diingat dan jelas.Mudah diingat dan jelas.
PENEMPATAN GAMBAR / TABELPENEMPATAN GAMBAR / TABEL
1)1) Diletakkan pada halaman yang menceritakan gambar atau Diletakkan pada halaman yang menceritakan gambar atau tabel tersebut.tabel tersebut.~ Bila halaman tersebut tidak cukup untuk gambar/tabel ~ Bila halaman tersebut tidak cukup untuk gambar/tabel boleh boleh diletakkan pada halaman berikutnya setelah diawali diletakkan pada halaman berikutnya setelah diawali 2 2 (dua) atau lebih baris kalimat diatasnya.(dua) atau lebih baris kalimat diatasnya.~ Batas pias tidak boleh dengan gambar atau nomor tabel.~ Batas pias tidak boleh dengan gambar atau nomor tabel.
2)2) Gambar / tabel bisa ditempatkan pada 1 halaman penuh.Gambar / tabel bisa ditempatkan pada 1 halaman penuh.Bila tidak melebihi pias yang ditentukan dan gambar / tabel Bila tidak melebihi pias yang ditentukan dan gambar / tabel tersebut tidak bisa diperkecil lagi.tersebut tidak bisa diperkecil lagi.
3)3) Bila gambar / tabel lebih dari 1 halaman penuh.Bila gambar / tabel lebih dari 1 halaman penuh. ~ gambar/tabel dapat dilipat secara horizontal.~ gambar/tabel dapat dilipat secara horizontal. ~ ukuran vertikal tetap sama dan pias tetap sama.~ ukuran vertikal tetap sama dan pias tetap sama.
4)4) Bila ukuran vertikal dan horizontal masih besarBila ukuran vertikal dan horizontal masih besar
Gambar tabel boleh diletakkan di lampiran.Gambar tabel boleh diletakkan di lampiran.
5)5) Pias bawah boleh diakhiri dengan kalimat judul gambar atau Pias bawah boleh diakhiri dengan kalimat judul gambar atau garis batas bawah tabel.garis batas bawah tabel.
6)6) Nomor dan Judul gambar :Nomor dan Judul gambar :
diletakkan DI BAWAH GAMBAR diletakkan DI BAWAH GAMBAR sedangkansedangkan
Nomor dan Judul tabel :Nomor dan Judul tabel :
diletakkan DI ATAS TABELdiletakkan DI ATAS TABEL
7)7) Jarak gambar – kalimat diatasnya : 3 spasiJarak gambar – kalimat diatasnya : 3 spasiJarak judul gambar – kalimat dibawahnya : 3 spasiJarak judul gambar – kalimat dibawahnya : 3 spasiJarak tabel – kalimat dibawahnya : 3 spasiJarak tabel – kalimat dibawahnya : 3 spasiJarak nomor tabel – kalimat diatasnya : 3 spasiJarak nomor tabel – kalimat diatasnya : 3 spasi
8)8) Jarak gambar – nomor gambar : 2 spasiJarak gambar – nomor gambar : 2 spasiJarak nomor gambar – judul gambar : 2 spasiJarak nomor gambar – judul gambar : 2 spasiJarak nomor tabel – judul tabel : 2 spasiJarak nomor tabel – judul tabel : 2 spasiJarak judul tabel – tabel : 2 spasi.Jarak judul tabel – tabel : 2 spasi.
9)9) Penulisan Judul gambar / tabel :Penulisan Judul gambar / tabel :~ Huruf awal dari setiap kata adalah HURUF ~ Huruf awal dari setiap kata adalah HURUF BESARBESAR~ Bila judul lebih dari 1 baris, maka judul harus ~ Bila judul lebih dari 1 baris, maka judul harus ditulis ditulis menurut bentuk menurut bentuk PIRAMIDA TERBALIKPIRAMIDA TERBALIK..
10)10) Penulisan nomor gambar / tabelPenulisan nomor gambar / tabel : :berdasarkan bab tempat gambar/tabel berdasarkan bab tempat gambar/tabel tersebut berada dan pada urutan tersebut berada dan pada urutan gambar/tabel tersebut.gambar/tabel tersebut.
PENYUGUHAN GAMBARPENYUGUHAN GAMBAR
Gambar yang disajikan bisa berupa :Gambar yang disajikan bisa berupa :FotoFotoGrafikGrafikHistogramHistogramPetaPetaLukisanLukisanBaganBaganGambar polaGambar polaDan lain sebagainya.Dan lain sebagainya.
Ketentuan-ketentuan Penempatan Ketentuan-ketentuan Penempatan GambarGambar
a)a) Diletakkan pada halaman yang menceritakannya.Diletakkan pada halaman yang menceritakannya.
b)b) Bila gambar tersebut tidak bisa ditempatkan pada Bila gambar tersebut tidak bisa ditempatkan pada halaman yang menceritakannya maka gambar itu halaman yang menceritakannya maka gambar itu ditempatkan pada halaman berikut dengan diawali ditempatkan pada halaman berikut dengan diawali minimal 2 (dua) baris kalimat.minimal 2 (dua) baris kalimat.
c)c) Bila gambar tersebut melebihi halaman yang Bila gambar tersebut melebihi halaman yang menceritakannya maka gambar itu dapat dilipat.menceritakannya maka gambar itu dapat dilipat.
d)d) Bila ukuran lipatannya masih besar juga, gambar Bila ukuran lipatannya masih besar juga, gambar diletakkan pada lampiran.diletakkan pada lampiran.
e)e) Judul dan nomor gambar terletak di bawah Judul dan nomor gambar terletak di bawah gambar.gambar.
f)f) Penulisan nomor gambar berdasarkan bab tempat Penulisan nomor gambar berdasarkan bab tempat gambar tersebut berada.gambar tersebut berada.
g)g) Jarak gambar terhadap kalimat di atas dan di Jarak gambar terhadap kalimat di atas dan di bawahnya adalah 3 (tiga) spasi.bawahnya adalah 3 (tiga) spasi.
h)h) Bila penulisan judul lebih dari 1 (satu) harus di Bila penulisan judul lebih dari 1 (satu) harus di tulis menurut bentuk piramida terbalik.tulis menurut bentuk piramida terbalik.