konsep anatomi dan fisiologi sistem pernapasan
DESCRIPTION
Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem PernapasanTRANSCRIPT
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 1/16
KONSEP ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN
Sistem pernafasan terdiri dari komponen berupa saluran pernafasan yang
dimulai dari hidung, pharing, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus.
Saluran pernafasan bagian atas dimulai dari hidung sampai trakea dan bagian
bawah dari bronkus sampai alveolus.
Fungsi utama sistem pernafasan adalah untuk mengambil oksigen (O2) dari
atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida (CO2)
yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Sedangkan fungsi tambahan
sistem pernafasan adalah sebagai produksi wicara dan berperan dalam
keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing, dan
pengaturan hormonal tekanan darah.
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 2/16
Respirasi melibatkan proses sebagai berikut :
1. Ventilasi Pulmonar (Pernafasan) adalah jalan masuk dan keluar udara dari
saluran pernafasan dan paru-paru.
2. Respirasi Eksternal adalah difusi O2 dan CO2 antara udara dalam paru dankapiler pulmonar.
3. Respirasi Internal adalah difusi O2 dan CO 2 antara sel-sel darah dan sel-sel
jaringan.
4. Respirasi Selular adalah penggunaan O2 oleh sel-sel tubuh untuk produksi
energi, dan pelepasan produk oksidasi (CO2 dan air) oleh sel-sel tubuh.
Adapun kondisi yang mendukung dari proses pernafasan adalah tekanan oksigen
atau udara atmosfer harus cukup, kondisi jalan napas dalam keadaan normal,
kondisi otot pernafasan dan tulang iga harus baik, ekspansi dan rekoil paru,
fungsi sirkulasi (jantung), kondisi pusat pernafasan dan hemoglobin sebagai
pengikat oksigen.
Rongga Hidung dan Nasal
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 3/16
a. Hidung Eksternal berbentuk piramid disertai dengan suatu akar dan dasar.
Bagian ini tersusun dari kerangka kerja tulang, kartilago hialin, dan jaringan
fibroareolar.
1) Septum nasal membagi hidung menjadi sisi kiri dan sisi kanan rongga nasal.Bagian anterior septum adalah kartilago.
2) Naris (nostril) eksternal dibatasi oleh kartilago nasal.
a) Kartilago nasal lateral terletak di bawah jembatan hidung.
b) Ala besar dan ala kecil kartilago nasal mengelilingi nostril.
3) Tulang hidung
a) Tulang nasal membentuk jembatan dan bagian superior kedua sisi hidung.
b) Vomer dan lempeng perpendikular tulang etmoid membentuk bagian
posterior septum nasal.
c) Lantai rongga nasal adalah palatum keras yang terbentuk dari tulang maksila
dan palatinum.
d) Langit-langit rongga nasal pada sisi medial terbentuk dari lempeng kribriform
tulang etmoid, pada sisi anterior dari tulang frontal dan nasal, dan pada sisi
posterior dari tulang sfenoid.
e) Konka (turbinatum) nasalis superior, tengah dan inferior menonjol pada sisi
mesial dinding lateral rongga nasal. Setiap konka dilapisi membran mukosa
(epitel kolumnar bertingkat dan bersilia) yang berisi kelenjar pembuat mukus
dan banyak mengandung pembuluh darah.
f) Meatus superior, medial dan inferior merupakan jalan udara rongga nasal
yang terletak di bawah konka.
4) Empat pasang sinus paranasalis (frontal etmoid, maksilar, dan sfenoid) adalah
kantong tertutup pada bagian frontal etmoid, maksilar, dan sfenoid. Sinus ini
dilapisi membran mukosa.
a) Sinus berfungsi untuk meringankan tulang kranial, memberi area permukaan
tambahan pada saluran nasal untuk menghangatkan dan melembabkan udara
yang masuk, memproduksi mukus dan memberi efek resonansi dalam produksi
wicara.
b) Sinus paranasal mengalirkan cairannya ke meatus rongga nasal melalui
duktus kecil yang terletak di area tubuh yang lebih tinggi dari area lantai sinus.
Pada posisi tegak, aliran mukus ke dalam rongga nasal mungkin terhambat,
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 4/16
terutama pada kasus infeksi sinus.
c) Duktus nasolakrimal dari kelenjar air mata membuka ke arah meatus inferior.
b. Membran Mukosa Nasal
1) Struktura) Kulit pada bagian ekternal permukaan hidung yang mengandung folikel
rambut, keringat dan kelenjar sebasea, merentang sampai vestibula yang
terletak di dalam nostril. Kulit di bagian dalam ini mengandung rambut
(vibrissae) yang berfungsi untuk menyaring partikel dari udara terhisap.
b) Di bagian rongga nasal yang lebih dalam, epitelium respiratorik membentuk
mukosa yang melapisi ruang nasal selebihnya, lapisan ini terdiri dari epitelium
bersilia dengan sel goblet yang terletak pada jaringan ikat tervaskularisasi dan
terus memanjang untuk melapisi saluran pernafasan sampai ke bronkus.
2) Fungsi
a) Penyaring partikel kecil. Silia pada epitelium respiratorik melambai ke depan
dan belakang dalam suatu lapisan mukus. Gerakan dan mukus membentuk suatu
perangkap untuk partikel yang kemudian akan disapu ke atas untuk ditelan,
dibatukkan, atau dibersinkan keluar.
b) Penghangatan dan pelembaban udara yang masuk. Udara kering akan
dilembabkan melalui evaporasi sekresi serosa dan mukus serta dihangatkan oleh
radiasi panas dari pembuluh darah yang terletak di bawahnya.
c) Resepsi odor. Epitelium olfaktori yang terletak di bagian atas rongga hidung di
bawah lempeng kribriform, mengandung sel-sel olfaktori yang mengalami
spesialisasi untuk indera penciuman.
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 5/16
Faring
Adalah tabung muscular berukuran 12,5 cm yang merentang dari bagian dasar
tulang tengkorak sampai sampai esofagus. Faring terbagi menjadi nasofaring,
orofaring dan laringofaring.
a. Nasofaring adalah bagian posterior rongga nasal yang membuka ke arah
rongga nasal melalui dua naris internal (koana).
1) Dua tuba Eustachius (auditorik) menghubungkan nasofaring dengan telinga
tengah. Tuba ini berfungsi untuk menyetarakan tekanan udara pada kedua sisi
gendang telinga.
2) Amandel (adenoid) faring adalah penumpukan jaringan limfatik yang terletak
di dekat naris internal. Pembesaran adenoid dapat menghambat aliran udara.
b. Orofaring dipisahkan dari nasofaring oleh palatum lunak muscular, suatu
perpanjangan palatum keras tulang.
1) Uvula (anggur kecil) adalah prosesus kerucut (conical) kecil yang menjulur ke
bawah dari bagian tengah tepi bawah palatum lunak.
2) Amandel palatinum terletak pada kedua sisi orofaring posterior.
c. Laringofaring mengelilingi mulut esofagus dan laring, yang merupakan
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 6/16
gerbang untuk sistem respiratorik selanjutnya.
Laring (kotak suara)
Menghubungkan faring dengan trakea. Laring adalah tabung pendek berbentuk
seperti kotak triangular dan ditopang oleh sembilan kartilago; tiga berpasangan
dan tiga tidak berpasangan. Walaupun laring biasanya dianggap sebagai organ
penghasil suara, namun ternyata mempunyai tiga fungsi utama yaitu proteksi
jalan napas, respirasi dan fonasi.
a. Kartilago tidak berpasangan
1) Kartilago tiroid (jakun) terletak di bagian proksimal kelenjar tiroid. Biasanyaberukuran lebih besar dan lebih menonjol pada laki-laki akibat hormon yang
disekresi saat pubertas.
2) Kartilago krikoid adalah cincin anterior yang lebih kecil dan lebih tebal,
terletak di bawah kartilago tiroid.
3) Epiglotis adalah katup kartilago elastis yang melekat pada tepian anterior
kartilago tiroid. Saat menelan, epiglottis secara otomatis menutupi mulut laring
untuk mencegah masuknya makanan dan cairan.b. Kartilago berpasangan
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 7/16
1) Kartilago aritenoid terletak di atas dan di kedua sisi kartilago krikoid.
Kartilago ini melekat pada pita suara sejati, yaitu lipatan berpasangan dari
epitelium skuamosa bertingkat.
2) Kartilago kornikulata melekat pada bagian ujung kartilago aratenoid.3) Kartilago kuneiform berupa batang-batang kecil yang membantu menopang
jaringan lunak.
c. Dua pasang lipatan lateral membagi rongga laring.
1) Pasangan bagian atas adalah lipatan ventrikular (pita suara semu) yang tidak
berfungsi saat produksi suara.
2) Pasangan bagian bawah adalah pita suara sejati yang melekat pada kartilago
tiroid dan pada kartilago aritenoid serta kartilago krikoid. Pembuka di antara
kedua pita ini adalah glottis.
a) Saat bernafas, pita suara teraduksi (tertarik membuka) oleh otot laring, dan
glottis berbentuk triangular.
b) Saat menelan, pita suara teraduksi (tertarik menutup), dan glottis membentuk
celah sempit.
c) Dengan demikian, kontraksi otot rangka mengatur ukuran pembukaan glottis
dan derajat ketegangan pita suara yang diperlukan untuk produksi suara.
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 8/16
Trakea (pipa udara)
Adalah tuba dengan panjang 10 cm sampai 20 cm dan diameter 2,5 cm serta
terletak di atas permukaan anterior esofagus. Tuba ini merentang dari laring
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 9/16
pada area vertebra serviks Keenam sampai area vertebra toraks kelima
tempatnya membelah menjadi dua bronkus utama.
a. Trakea dapat tetap terbuka karena adanya 16 sampai 20 cincin kartilago
berbentuk C. Ujung posterior mulut cincin dihubungkan oleh jaringan ikat danotot sehingga memungkinkan ekspansi esofagus.
b. Trakea dilapisi epitelium respiratorik (kolumnar bertingkat dan bersilia) yang
mengandung banyak sel goblet.
Bronkus
a. Bronkus primer (utama) kanan berukuran lebih pendek, lebih tebal, dan lebih
lurus dibandingkan bronkus primer kiri karena arkus aorta membelokkan trakea
bawah ke kanan. Objek asing yang masuk ke dalam trakea kemungkinan
ditempatkan dalam bronkus kanan.
b. Setiap bronkus primer bercabang 9 sampai 12 kali untuk membentuk bronki
sekunder dan tertier dengan diameter yang semakin kecil. Saat tuba semakin
menyempit, batang atau lempeng kartilago mengganti cincin kartilago.
c. Bronki disebut ekstrapulmonar sampai memasuki paru-paru, setelah itu
disebut intrapulmonar.
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 10/16
d. Struktur mendasar dari kedua paru-paru adalah percabangan bronkial yang
selanjutnya : bronki, bronkiolus, bronkiolus terminal, bronkiolus respiratorik
duktus alveolar dan alveoli. Tidak ada kartilago dalam bronkiolus; silia tetap ada
sampai bronkiolus respiratorik terkecil.
Bronkiolus
Adalah salah satu cabang yang lebih kecil dan tidak memiliki cartilago dalam
dindingnya. Setiap bronkiolus memecah menjadi cabang-cabang yang lebih kecil.
Duktus alveolaris adalah cabang yang paling kecil; setiap ujung terdapat
sekelompok alveolus.
Alveolus
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 11/16
Adalah unit fungsional paru. Setiap paru mengandung lebih dari 350 juta alveoli,
masing-masing dikelilingi banyak kapiler darah. Alveoli berkelompok mirip
anggur dan menyediakan permukaan yang amat luas bagi pertukaran gas, yaitu
60-70 m2, yang 20 kali lebih luas permukaan kulit. Ada dua jenis sel pelapisalveoli, yaitu tipe I (sel alveolar gepeng) dan tipe II (sel septa). Sel tipe II
berbentuk kuboid dan menonjol ke dalam ruang alveoli. Sel tipe II ini
menghasilkan surfaktan, yang ikut menahan agar alveoli tidak kolaps. Pada
alveolus terdapat pula makrofag alveolar (disebut juga sel debu), yang terdapat
di dalam septum interalveolaris atau bebas di dalam ruang alveolus. Sel ini
makan dan memusnahkan mikroorganisme dan partikel asing lainnya.
Paru-paru
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 12/16
a. Paru-paru adalah organ berbentuk pyramid seperti spons dan berisi udara,
terletak dalam rongga toraks.
1) Paru kanan memiliki tiga lobus; paru kiri memiliki dua lobus.
2) Setiap paru memiliki sebuah apeks yang mencapai bagian atas iga pertama,sebuah permukaan diafragmatik (bagian dasar) terletak di atas diafragma,
sebuah permukaan mediastinal (medial) yang terpisah dari paru-paru lain oleh
mediastinum, dan permukaan kostal terletak di atas kerangka iga.
3) Permukaan mediastinal memiliki hilus (akar), tempat masuk dan keluarnya
pembuluh darah bronki, pulmonar dan bronkial dari paru.
b. Pleura adalah membran penutup yang membungkus setiap paru.
1) Pleura parietal melapisi rongga toraks (kerangka iga, diafragma,
mediastinum).
2) Pleura viseral melapisi paru dan bersambungan dengan pleura parietal di
bagian bawah paru.
3) Rongga pleura (ruang intrapleural) adalah ruang potensial antara pleura
parietal dan viseral yang mengandung lapisan tipis cairan pelumas. Cairan ini
disekresi oleh sel-sel pleural sehingga paru-paru dapat mengembang tanpa
melakukan friksi. Tekanan cairan (tekanan intrapleura) agak negatif
dibandingkan tekanan atmosfer.
4) Resesus pleura adalah area rongga pleura yang tidak berisi jaringan paru.
Area ini muncul saat pleura parietal bersilangan dari satu permukaan ke
permukaan lain. Saat bernafas, paru-paru bergerak keluar masuk area ini.
a) Resesus pleura kostomediastinal terletak di tepi anterior kedua sisi pleura,
tempat pleura parietal berbelok dari kerangka iga ke permukaan lateral
mediastinum.
b) Resesus pleura kostodiafragmatik terletak di tepi posterior kedua sisi pleura
diantara diafragma dan permukaan kostal internal toraks.
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 13/16
FUNGSI RESPIRASI DAN NON RESPIRASI DARI PARU 1. Respirasi : pertukaran gas O² dan CO² 2. Keseimbangan asam basa 3. Keseimbangan cairan 4. Keseimbangan suhu tubuh 5. Membantu venous return darah ke atrium kanan selama fase inspirasi 6. Endokrin : keseimbangan bahan vaso aktif, histamine, serotonin, ECF dan
angiotensin 7. Perlindungan terhadap infeksi: makrofag yang akan membunuh bakteri
Mekanisme Pernafasan Agar terjadi pertukaran sejumlah gas untuk metabolisme tubuh diperlukan usaha
keras pernafasan yang tergantung pada:
1. Tekanan intar-pleural Dinding dada merupakan suatu kompartemen tertutup melingkupi paru. Dalam
keadaan normal paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini disebabkan karena
ada perbedaan tekanan atau selisih tekanan atmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan
intra pleural (755 mmHg). Sewaktu inspirasi diafrgama berkontraksi, volume
rongga dada meningkat, tekanan intar pleural dan intar alveolar turun dibawah
tekanan atmosfir sehingga udara masuk Sedangkan waktu ekspirasi volum rongga
dada mengecil mengakibatkan tekanan intra pleural dan tekanan intra alveolar
meningkat diatas atmosfir sehingga udara mengalir keluar.
2. Compliance
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 14/16
Hubungan antara perubahan tekanan dengan perubahan volume dan aliran dikenal
sebagai copliance. Ada dua bentuk compliance:
- Static compliance, perubahan volum paru persatuan perubahan
tekanan saluran nafas ( airway pressure) sewaktu paru tidak bergerak.
Pada orang dewasa muda normal : 100 ml/cm H2O - Effective Compliance : (tidal volume/peak pressure) selama fase
pernafasan. Normal: ±50 ml/cm H2O Compliance dapat menurun karena:
- Pulmonary stiffes : atelektasis, pneumonia, edema paru, fibrosis paru - Space occupying prosess: effuse pleura, pneumothorak - Chestwall undistensibility: kifoskoliosis, obesitas, distensi abdomen
Penurunan compliance akan mengabikabtkan meningkatnya usaha/kerja nafas.
3. Airway resistance (tahanan saluran nafas) Rasio dari perubahan tekanan jalan nafas
SIRKULASI PARU a. Pulmonary blood flow total = 5 liter/menit
Ventilasi alveolar = 4 liter/menit Sehingga ratio ventilasi dengan aliran darah dalam keadaan normal = 4/5 =
0,8 b. Tekanan arteri pulmonal = 25/10 mmHg dengan rata-rata = 15 mmHg.
Tekanan vena pulmolais = 5 mmHg, mean capilary pressure = 7 mmHg Sehingga pada keadaan normal terdapat perbedaan 10 mmHg untuk
mengalirkan darah dari arteri pulmonalis ke vena pulmonalis c. Adanya mean capilary pressure mengakibatkan garam dan air mengalir dari
rongga kapiler ke rongga interstitial, sedangkan osmotic colloid pressure
akan menarik garam dan air dari rongga interstitial kearah rongga
kapiler . Kondisi ini dalam keadaan normal selalu seimbang.Peningkatan
tekanan kapiler atau penurunan koloid akan menyebabkan
peningkatan akumulasi air dan garam dalam rongga interstitial.
TRANSPOR OKSIGEN
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 15/16
1.Hemoglobin Oksigen dalam darah diangkut dalam dua bentuk:
- Kelarutan fisik dalam plasma - Ikatan kimiawi dengan hemoglobin
Ikatan hemoglobin dengan tergantung pada saturasi O2, jumlahnya dipengaruhi
oleh pH darah dan suhu tubuh. Setiap penurunan pH dan kenaikkan suhu tubuh
mengakibatkan ikatan hemoglobin dan O2 menurun. 2. Oksigen content Jumlah oksigen yang dibawa oleh darah dikenal sebagai oksigen content (Ca O2 )
- Plasma - Hemoglobin
REGULASI VENTILASI Kontrol dari pengaturan ventilasi dilakukan oleh sistem syaraf dan
kadar/konsentrasi gas-gas yang ada di dalam darah Pusat respirasi di medulla oblongata mengatur: - Rate impuls Respirasi rate - Amplitudo impuls Tidal volume Pusat inspirasi d an ekspirasi : posterior medulla oblongata, pusat kemo reseptor :
anterior medulla oblongata, pusat apneu dan pneumothoraks : pons. Rangsang ventilasi terjadi atas : PaCo2, pH darah, PaO2
7/14/2019 Konsep Anatomi Dan Fisiologi Sistem Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan 16/16
DAFTAR PUSTAKA
1. Soetirto Indro,Bashiruddin Jenny,Bramantyo Brastho,Gangguan
pendengaran Akibat Obat ototoksik,Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga
,Hidung ,Tenggorok Kepala & Leher.Edisi IV.Penerbit FK-UI,jakarta
2007,halaman 9-15,53-56.
2. Anatomi fisiologi telinga. Available from :
http://arispurnomo.com/anatomi-fisiologi-telinga
3. Telinga : Pendengaran dan sistem vestibular. Available from :
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://webschoolsolutions.com/patts/systems/ear.htm
4. Adams,G.L.1997.Obat-obatan ototoksik.Dalam:Boies,Buku Ajar Penyakit
THT,hal.129.EGC,Jakarta.
5. Andrianto,Petrus.1986.Penyakit Telinga,Hidung dan Tenggorokan,75-
76.EGC,Jakarta
6. Anatomi dan fisiologi hidung. Available from :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21283/4/Chapter%20II.pd
f
7. Anatomi dan fisiologi system pernapasan. Available from :
http://fraxawant.wordpress.com/2008/07/16/anatomi-dan-fisiologi-sistem-
pernapasan/
8. Gambar diunduh dari www.google.com