anatomi sistem pernapasan
DESCRIPTION
Respirasi Seluler, Sinus, Sinus Etamoedal, Kelenjar Sebasea, Rongga Pleura, Resesus Pleura, Apparatus RespiratoriusTRANSCRIPT
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
SISTEM RESPIRASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Anatomi
Disusun Oleh :
Miftia Yunanda P
Angga Anggara
Dhini Siti Nuraeni
Farhan Wildan
Idah Royani
Lilis Ruslisa
Nenda Purnama
Reno Budiman
Sanatun
Tabroni
Achmad Mujahid
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIkes) Cirebon
Jalan Brigjen Darsono 12 By Pass Cirebon
Telp. (0231) 247852
KATA PENGANTAR
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan mengucap syukur kehadirat Illahi Rabbi yang senantiasa
memberikan rahmat , serta hidayah-Nya kepada penulis. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah yang berjudul “ Sistem
Pernapasan “. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita
nabi besar Nabi Muhammad saw, keluarga dan para sahabatnya.
Bersama ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini terutama kepada :
1. Bapak Moh. Sadli, SKM, M.kes, selaku ketua STIKes Cirebon
2. Bapak Muadi S.Kep. M.Kes selaku ketua prodi PSIK
3. Drg. Eka Ayu Ningtiyas selaku dosen mata kuliah
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua kalangan sangat
penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat..amin..
Wassalamualaikum Wr.Wb
Cirebon, Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
KATA PENGANTAR……………………………………..........................................................i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………..…ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang…………………………............................1
1.2 Tujuan…………………………………...............................1
1.3 Metode Penulisan…………………………………………......1
1.4 Pertanyaan………………………………………………………..2
1.5 Sistematika Penulisan………………………………………...2
BAB II : ANATOMI SISTEM RESPIRASI
2.1 Respirasi Seluler……………………………………………….…4
2.2 Sinus, Sinus Etamoedal……………………………………….6
2,3 Kelenjar Sebasea………………………………………………..7
2.4 Rongga Pleura………………………………………………….…7
2.5 Resesus Pleura……………………………………………………8
2.6 Apparatus Respiratorius……………………………………….9
BAB III : PENUTUP
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
3.1 Kesimpulan…………………………………………………….…10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem dalam tubuh manusia ada 10 macam, salah satu
diantaranya adalah sistem pernapasan. Fungsi sistem pernapasan
adalah mengambil oksigen dari atmosfer kedalam sel-sel tubuh dan
untuk mentransport karbondioksida yang dihasilkan oleh se-sel tubuh
kembali ke atmosfer. Udara masuk dan menetap dalam sistem
pernapasan dan masuk dalam pernapasan otot, sehingga trachea
dapat melakukan penyaringan, penghangatan dan melembabkan
udara yang masuk juga melindungi permukaan organ yang lembut.
Hantaran tekanan menghasilkan udara di paru-paru melalui saluran
pernapasan atas. Saluran pernapasan dari atas ke bawah dapat dirinci
sebagai berikut : rongga hidung, faring, laring, trakhae, cabangan
bronkus, paru-paru ( bronkiolus dan alveolus ).
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini di susun dengan tujuan :
1. Untuk memahami tentang bagaimana siklus respirasi terjadi
dalam kehidupan terutama bagi manusia.
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
2. Untuk mengetahui istilah anatomi medis yang berhubungan
dengan sistem respirasi
3. Bertujuan untuk membedakan manfaat dan fungsi jaringan
sistem respirasi.
4. Agar dapat memehami sistem apa aja yang bekerjasama agar
proses respirasi terjadi.
1.3 Metode penulisan
Makalah ini di susun dengan metode literature, yaitu metode
dengan mengumpulkan data melalui buku-buku tentang Sistem
pernapasan, maupun dari sumber lain seperti media internet.
1.4 Pertanyaan
a) Apakah pengertian dari Respirasi Seluler?
b) Definisi Sinus dan Gambar Sinus ethamoedal!
c) Perbedaan dari kelenjar sebasea, Rongga Pleura, Reseses Pleura?
d) Pengertian Apparatus Respiratorius?
1.5 Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
1.2 Tujuan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Pertanyaan
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II : ANATOMI SISTEM RESPIRASI
2.1 Respirasi Seluler
2.2 Sinus, Sinus Etamoedal
2,3 Kelenjar Sebasea
2.4 Rongga Pleura
2.5 Resesus Pleura
2.6 Apparatus Respiratorius
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Respirasi Seluler
Respirasi Seluler adalah penggunan oksigen oleh sel-sel
tubuh untuk produksi energi dan pelepasan produk oksidasi CO2
dan H2O oleh sel-sel tubuh. Respirasi seluler melalui tiga tahap :
yaitu glikolisis, siklus krebs, dan transport aktif.
Respirasi selular adalah proses perombakan molekul organik
kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah
yang berenergi lebih rendah (proses katabolik) pada tingkat seluler.
Pada respirasi sel, oksigen terlibat sebagai reaktan bersama dengan
bahan bakar organik dan akan menghasilkan air, karbon dioksida,
serta produk energi utamanya ATP. ATP (adenosin trifosfat) memiliki
energi untuk aktivitas sel seperti melakukan sintesis biomolekul dari
molekul pemula yang lebih kecil, menjalankan kerja mekanik seperti
pada kontraksi otot, dan mengangkut biomolekul atau ion melalui
membran menuju daerah berkonsentrasi lebih tinggi. Secara garis
besar, respirasi sel melibatkan proses-proses yang disebut glikolisis,
siklus Krebs atau siklus asam sitrat, dan rantai transpor elektron.
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
1. Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah
glukosa menjadi asam piruvat. Reaksi ini melepskan energi untuk
menghasilkan ATP dan NADH2. Glikolisis terjadi di sitoplasma dan
tidak membutuhkan oksigen. Reaksinya adalah sebagai berikut.
C6H12O6 –> 2 asam piruvat + 2 ATP + 2 NADH2
Asam piruvat yang di hsilkannakan memasuki mitokondria
untuk melakukan siklus krebs. Sebelum memasuki siklus krebs
asam piruvat ini di ubah menjdi asetil- KoA dalam mtriks
mitokondrria.
2. Siklus Krebs
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
Siklus krebs merupakan serangkaian reaksi metabolisme yang
mengubah asetil-KoA menjdi CO2. Dalam siklus ini, asetil KoA di
oksidasi secara sempurna.
3. Transpor Elektron
Transport elektron adalah merupakan serangkaian reaksi yang
melibatkan system carrier electron ( elektron pembawa ).
Elektron di transport dalam serangkaian reaksi redoks dan di
bantu oleh enzim sitokrom, quinon, piridoksin, dan flavoprotein.
2.2 Sinus dan Gambar Sinus Ethmoidal
Sinus adalah rongga pada tulang atau tempat penyimpanan atau
saluran untuk darah vena dan salah satu rongga di tengkorak yang
dihubungkan dengan lubang hidung. Dalam rongga hidung terdapat
beberapa sinus, yaitu sinus maksilaris, sinus frontalis, sinus
sfenoidalis, dan sinus etmoidalis.
Sinus etmoidalis terdapat pada rongga tulang tapis.
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
Gambar sinus etmoidal
2.3 Kelenjar Sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel
rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju
lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi
menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel
rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan
campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolit. Sebum
berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan
memproteksi keratin.
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
2.4 Rongga Pleura
Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara selaput
yang melapisi paru-paru dan rongga dada yang mengandung
lapisan tipis cairan pelumas. Cairan ini diekskresi oleh sel-sel
pleural, sehingga paru dapat mengembang. Dalam keadaan normal,
hanya ditemukan selapis cairan tipis yang memisahkan kedua
lapisan pleura.
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
2.5 Resesus Pleura
Resesus pleura adalah area rongga pleura yang tidak berisi
jaringan paru. Area ini muncul saat pleura parietal bersilangan dari
satu permukaan ke permukaan lain. Saat bernapas, paru-paru
bergerak keluar masuk area ini.
Ada dua macam resesus pleura :
1. Resesus Pleura Kostomediastinal : tepi anterior kedua sisi pleura.
Tempat pleura parietal berbelok dari kerangka iga ke permukaan
lateral mediastinum.
2. Resesus Pleura Kostodiafragmatik : tepi posterior kedua sisi pleura
di antara diafragma dan permukaan kostal internal thoraks.
2.6 Apparatus Respiratorius
Aparat pernapasan terdiri dari, laring trakea, bronchi, paru-
paru, dan pleuræ.
Gambar. 947
Kepala dan leher dari embrio manusia tiga puluh dua hari tua,
dilihat dari permukaan ventral. Lantai dari mulut dan pharynx telah
dihapus. (His.) (Lihat gambar diperbesar) kelainan organ
pernapasan muncul sebagai alur longitudinal median di dinding
ventral faring.
Para memperdalam alur dan sekering bibirnya untuk
membentuk sebuah sekat yang tumbuh dari bawah ke atas dan
mengubah alur ke dalam tabung, tabung laryngo-trakea, akhir
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
sefalika yang membuka ke faring oleh aperture seperti celah
dibentuk oleh bagian anterior gigih dari alur. Tabung ini dibatasi
oleh entoderm dari mana lapisan epitel pada saluran pernafasan
dikembangkan. Bagian cephalic tabung menjadi pangkal
tenggorokan, dan selanjutnya bagian yang berhasil trakea,
sementara dari ujung ekor yang dua pertumbuhan yang lateral, hak
dan kuncup paru-paru kiri, muncul, dan dari mereka bronki dan
paru-paru dikembangkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ
yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat,
sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk
membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai
variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk
hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.
Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot
antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang
rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam
rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga
udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya
otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya
tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang
kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot
diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga
dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara
luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya
otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
Daftar Pustaka
Anatomi Sistem PernafasanOleh Kelompok 4
Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Health Promotion Strategies Through the Life Span, ed. 7. (hlm. 309),
oleh R. B. Murray
David J. Hak, MD, MBA , Wade R. Smith, MD , Takashi Suzuki, MD
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas