konsentrasi dalam olahraga oleh:...

Download KONSENTRASI DALAM OLAHRAGA Oleh: Sukadiyantoeprints.uny.ac.id/5067/1/KONSENTRASI_DALAM_OLAHRAGA.pdf · antara lain melalui melalui pandangan dan pikiran pada satu objek tertentu,

If you can't read please download the document

Upload: hoangthu

Post on 08-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Kosentrasi Da/am b/ahraga

    KONSENTRASI DALAM OLAHRAGAOleh:

    SukadiyantoDosen Jurusan PKL FIK UNY

    Abstrak

    Istilah perhatian dan konsentrasi sering diartikan sarna, padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Perhatian merupakanproses kesadaran langsung terhadap informasi (rang sang) yangditerima untuk memutuskan suatu tindakan (respons). Sedangkankonsentrasi adalah kemampuan seseorang untuk memusatkanperhatian pada rang sang yang dipilih (satu objek) dalam waktutertentu. Artinya, proses tetjadinya konsentrasi selalu didahului olehadanya perhatian seseorang terhadap satu objek yang dipilih. Dengandemikian konsentrasi merupakan perhatian dalam rentangan waktuyang lama, sehingga selama dalam aktivitas olahraga yang diperlukanadalah konsentrasi.

    Adapun teori model dari perhatian yang terfokus dipengaruhioleh dua hal, yaitu luasnya perhatian dan arah perhatian. Perhatianseseorang dapat meluas atau menyempit dengan arahnya dapat ke luarmaupun ke dalam Oleh karena itu, daya konsentrasi seseorang dapatdipengamhi oleh gangguan yang berasal dari dalam maupun dari luardirinya. Beberapa gangguan yang berasal dari diri sendiri antara lainmemikirkan kejadian (kegagalan) yang bam saja berlalu, memikirkanhasil yang akan dicapai, merasa tercekik dan tertekan, gangguanfisiologis, kelelahan, dan motivasi yang kurang. Sedangkan gangguandari luar antara lain rangsang yang mencolok, suara yang keras, danperangurat syarafyangdilakukanlawan. .

    Selanjutnya beberapa cara untuk meningkatkan konsentrasiantara lain melalui melalui pandangan dan pikiran pada satu objektertentu, tarik napas dalam-dalam, bahasa tubuh yang baik, danlakukan rituals (kebiasaan). Untuk mendukung cara-cara latihantersebut diperlukan beberapa tip antara lain paqa saat latihan hamsmenyerupai pert~dingan (simulasi), gunakan kata-kata penyemangat

    161

  • O'ahnlga, Edisl Agustus 2006

    diri, hindari pikiran yang negatif saat bertanding, lakukan rutinitasyang baik saat latihan, menyusun rencana bertanding, memfokuskanpandangan, lakukan monitoring terhadap dirinya, dan bekali diridengan keterampilan yang ekstra.

    Kata kunci: Konsentrasi, olahraga

    P ada umumnya pembahasan mengenai perhatian dankonsentrasi relatif masih kurang mendapatkan sorotan yangtajam dalam sebuah kajian di bidang psikologi olahraga.Selama ini permasalahan perhatian dan konsentrasi hanya dipandangsebagai sesuatu yang berperan dalam variabel mengenai kepribadial1seseorang. Sebagai contoh, untuk menentukan tipe (gaya) perhatianolahragawan dalam bertanding. Pada hal perhatian merupakan sebuahproses dan mekanisme secara psikologis yang mengakibatkanterjadinya suatu gerak. Selain itu, perhatian merupakan proses awalmenuju proses konsentrasi, di mana konsentrasi sangat diperlukanselama dalam aktivitas olahraga. Tanpa memiliki day a konsentrasiyang baik, seorang olahragawan akan mengalami kesulitan dalammencapai pre stasi terbaiknya. Untuk itu, perhatian dan konsentrasimerupakan sebuah konsep yang perlu dipahami dalam pembahasanmengenai psikologi olahraga.

    Tingkat perhatian dan daya konsentrasi olahragawan akanmenurun bahkan terganggu bila ada beberapa rang sang yang munculseCara bersamaan. Untuk itu, olahragawan yang berusaha menanggapiberbagai rang sang yang muncul dalam waktu yang bersamaan, makatentu akan terganggu tingkat perhatian dan daya konsentrasinya. Halitu akan berdampak pada menurunnya tingkat keterampilan gerakyang dilakukan. Dengan demikian semakin sulit dan kompleks suatuketerampilan gerak yang harns dilakukan oleh olahragawan, makasemakin memerlukan tingkat perhatian dan day a konsentrasi yangtinggi. Sebagai contoh, ada dua jenis keterampilan gerak yaitusederhana dan kompleks, yang akan dilakukan secara bersamaan,

    162

  • Kosentrasi Oalam Olahraga

    rnaka keterampilan yang sederhana rnudah dilakukan danketerampilan yang kompleks tidak akan dapat dilakukan dengan baik.

    Kernarnpuan olahragawan untuk rnernperhatikan danrnelakukan konsentrasi sangat tergantung dari kekuatan penggangguyang rnuncul. Pada hal selama dalam aktivitas olahraga banyak ragarngangguan yang rnuncul dan rnenarik perhatian, sehingga kernungkinanbesar dapat rnengganggu daya konsentrasi olahragawan dalarnberaktivitas. Ada dua jenis gangguan yang terjadi pada diriolahragawan pada saat rnelakukan aktivitas, yaitu gangguan yangberasal dari dalam dan gangguan yang berasal dari luar dirinya.Beberapa gangguan yang berasal dari dalam diri sendiri antara lainolahragawan selalu rnemikirkan kejadian (kegagalan) yang barn sajaberlalu, rnemikirkan hasil yang akan dicapai, rnerasa tercekik dantertekan, adanya gangguan secara fisiologis, kelelahan, dan rnotivasiyang kurang. Sedangkan gangguan yang berasal dari luar antara lainadanya rangsang yang rnencolok, suara yang keras, dan perang uratsyaraf yang dilakukan lawan.

    Mengingat pentingnya perhatian dan konsentrasi dalarnaktivitas olahraga, rnaka tulisan ini akan rnencoba untuk rnernbahasrnengenai peranan konsentrasi dalam aktivitas olahraga. Selain itu,faktor apa sajakah yang dapat rnengganggu konsentrasi? Sertabagaimana cara rnelatihkan konsentrasi dalam olahraga? Berikut inipernbahasan secara rinei rnengenai peranan konsentrasi dalarnolahraga.

    PENGERTIAN PERHA TIANSeringkali pengertian aniara perhatian dan konsentrasi sering

    rancu dan diartikan sarna. Pada dasarnya kedua istilah terse butrnemiliki kesarnaan namun juga rnemiliki perbedaan, sehingga sulituntuk rnendefmisikan secara akurat di antara keduanya. Perhatianrnerupakan proses awal rnenuju konsentrasi, sehingga tidak akanterjadi konsentrasi tanpa adanya perhatian lebih dahulu. Artinya,perhatian dan konsentrasi rnerupakan serangkaian proses yangberkelanjutan terhadap suatu objek yang dimati oleh olahragawan.

    163

    - -- - -- - -- -

  • OlahnfFI, Edisi Agustus 2006

    Oleh karena itu, membahas masalah kemampuan konsentrasiolahragawan tidak akan terlepas dari istilah perhatian.

    Perhatian merupakan proses kesadaran langsung terhadapinformasi (rangsang) yang diterima untuk memutuskan suatu tindakan(respons) (Martens, 1988: 138). Infonnasi yang diterima oleholahragawan berupa rang sang yang berasal dari situasi lingkunganpada saat melakukan aktivitas. Adapun alat penerima rang sang yangdominan pada olahragawan adalah melalui visual, pendengaran, dankinestetik, yang selanjutnya rang sang tersebut akan diteruskan ke otakuntuk diproses dalam bentuk respons gerak. Lingkungan yangberpengaruh terhadap tingkat perhatian olahragwan antara lain berupalaw an bermain, penonton, pelatih, wasit, alat, lapangan, fasilitas, objekyang dimainkan (misalnya shuttlecook dan bola), rang sang yangmencolok, suara yang keras, dan perang urat syaraf yang dilakukanlaw an. Semua itu merupakan faktor pengganggu perhatian yangberasal dari luar dirinya, sedangkan faktor pengganggu yang berasaldari dalam diri olahragawan antara lain memikirkan kejadian(kegagalan) yang baru saja berlalu, memikirkan hasil yang akandicapai, merasa tercekik dan tertekan, gangguan fisiologis, kelelahan,dan motivasi yang kurang.

    Tingkat kemampuan perhatian olahragawan merupakan salahsatu faktor yang mendukung keberhasilan dalam melakukan aktivitasolahraga. Pada umumnya olahragawan top memiliki kemampuan danenergi optimal yang dapat secara fokus mengarahkan perhatiannyapada cabang olahraga yang dilakukan. Oleh bu"ena itu, kegiatanmemperhatikan suatu 0bjek juga merupakan satu keterampilan khususbagi olahragawan, sehingga para pelatih dan pembina olahraga harusmanyadari akan arti pentingnya keterampilan untuk memperhatikan.Kondisi seperti itu hingga saat ini nampaknya belum menjadi fokuspembahasan dalam pembinaan olahraga prestasi. Sebabkecenderungan para pelatih dan pembina olahraga masih terlalu fokuspada pembinaan yang mengarah pada keterampilan teknik danpeningkatan kualitas tisik, sedangkan pembinaan di bidang potensipsikologis masih terabaikan. Pada hal prestasi olahraga merupakan

    164

  • Kosentrasi Da/am O/ahraga

    manifestasi akumulasi dari hasil latihan, potensi fisik, dan potensi

    psikologis. Untuk itu, dalam proses latihannya aspek fisik dan psikistentunya perlu mendapatkan porsi yang seimbang agar pre stasioptimal dapat tercapai dan mampu bertahan dalam waktu relatif lama.

    PENGERTIAN KONSENTRASIKonsentrasi adalah kemampuan olahragawan dalam

    memelihara fokus perhatiannya pada lingkungan pertandingan yangrelevan (Weinberg dan Gould, 2003: 353-354). Menurut Martens(1988: 146) konsentrasi adalah kemampuan olahragawan untukmemusatkan perhatiannya pada satu rangsang yang dipilih (satuobjek) dalam periode waktu tertentu. Selanjutnya, konsentrasimerupakan kemampuan untuk fokus pada berbagai faktor yangrelevan dengan pertandingan dan mampu memeliharanya selamadurasi pertandingan (Crespo dan Miley, 1998: 109). Berdasarkanketiga pendapat tersebut, maka pengertian konsentrasi mengandungmakna arah perhatian yang menyempit (mengkhusus), suatu fiksasiperhatian terhadap rang sang tertentu, dan kelanjutan perhatian padarangsang yang dipilih. Dengan demikian pengertian konsentrasi dalamolahraga memiliki empat ciri, yaitu (1) fokus pada suatu objek yangrelevan (perhatian yang selektit), (2) memelihara fokus perhatiandalamjangka waktu lama, (3) memiliki kesadaran pada situasi, dan (4)meningkatkan fokus perhatian jika diperlukan.

    Dari pengertian perhatian dan konsentrasi tersebut nampakdengan jelas persamaan dan perbedaan antara perhatian dankonsentrasi. Kesamaan di antara keduanya adalah terletak pada fokuspikiran seseorang pada objek tertentu. Adapun perbedaan di antarakeduanya adalah t~rletak pada rentang waktu. Perhatian merupakanfokus pikiran seseorang terhadap satu objek yang berlangsung dalamwaktu singkat, sedangkan konsentrasi merupakan fokus pikiranseseorang terhadap satu objek dalam rentang waktu yang lebih lama.Artinya, perhatian merupakan proses awal menuju konsentrasi.

    165

  • Olahraga, Edisl Agustus 2006

    Perhatian SelektifPada perhatian yang selektif atau fokus pada suatu objek yang

    relevan dengan lingkungan pertandingan merupakan bagian dariproses konsentrasi. Hal itu terutama pada jenis keterampilan yangterbuka (open skill), yaitu jenis keterampilan yang kondisi lingkungandi sekitar pertandingan sulit untuk dikendalikan dan diperkirakan(Schmidt dan Wrisberg, 2000: 8). Artinya, posisi lawan dan sasaranselalu bergerak atau aktivitasnya dipengaruhi oleh orang lain. Hal ituterjadi pada cabang olahraga yang bersifat pertandingan, permainanbola besar, bola kecil, dan beladiri. Dalam kondisi seperti ituolahragawan harus mampu mengelimillasi dan mengabaikan berbagaifaktor penggangu, sehingga dapat berkonsentrasi pada 0bjek yangrelevan dengan aktivitas pertandingan. Sebagai contoh dalampermainan bolabasket pada saat terjadi tembakan hukuman. Beberapahal yang dapat mengganggu konsentrasi penembak adalah pemainlawan yang ada di garis daerah hukuman yang melakukan pergerakantangan (usil) dan berisik, maka penembak harus berusaha untukmengabaikal1l1ya. Agar pebasket yang akan menembak mampuberkonsentrasi, biasanya pebasket akan melakukan antara lainmemantul-mantulkan bola, tarik napas dalam-dalam, memandangsesaat ke arah basket, dan fokus perhatian pada lingkaran.

    Kondisi seperti contoh tersebut dapat dianalogikan pada saatolahragawan belajar dan latihan satu keterampilan untuk dapatmelakukan perhatian secara selektif (berkonsentrasi). Karena melaluiproses latihan sebagai tahap menuju gerak yang automatis. Sebagaicontoh pada saat menggiring bola pada sepakbola, pemain harusmampu menguasai bola dari gangguan law an dan mampumengoperkan bola secara tepat kepada kawmmya. Biasanya latihanyang dilakukan pemain dengan cara menggirillg bola melalui beberaparintangan kemudian bola dioperkan ke target tertentu. Dengan caraseperti itu, pemain akan terbiasa menguasai dml mengontrol bola,sehingga saat bermain nanti menjadi gerakan ymlg automatis.

    166

  • Kosentrasi Dalam Olahraga

    Memelihara Fokus PerhatianMemelihara fokus perhatian selama durasi pertandingan juga

    merupakan bagian dari konsentrasi, yang istilahnya menjadi dayakonsentrasi. Hampir semua jenis keterampilan baik yang terbukamaupun yang tertutup, memerlukan daya konsentrasi dariolahragawan. Selain itu, daya konsentrasi dipengaruhi oleh faktoryang berasal dari dalam diri olahragawan maupun dari luar. Daridalam diri olahragawan antara lain dipengaruhi oleh faktor emosi dankelelahan yang ditimbulkan selama beraktivitas. Sebab kemampuanolahragawan dalam mengontrol emosinya merupakan kunci terhadapkelangsungan daya konsentrasi yang lama (Crespo dan Miley, 1998:109). Sedangkan tingkat kelelahan akan berdampak pada kemampuanotak olahragawan dalam memproses semua rang sang yang diterima,sehingga respons yang dilakukan cepat, tepat, dan benar.

    Oleh karena itu, kegagalan olahragawan dalam suatupertandingan seringkali dikarenakan ketidakmampuannya dalammemelihara konsentrasi selama pertandingan berlangsung. Sebabuntuk memelihara fokus perhatian dalam jangka waktu selamapertandingan merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Sebagai contohdalam permainan tenis, berbagai faktor yang sering terjadi danmengganggu konsentrasi petenis antara lain kesalahan wasit dalammemutuskan bola masuk atau ke luar, kegagalan memukul bola yangmudah, lingkungan bermain yang ribut, dan perilaku lawan yangmenjengkelkan. Petenis yang mampu mengendalikan emosi terhadapberbagai faktor tersebut adalah Chris Evert, sedangkan yang tidakmampu mengendalikan emosinya dan sering membuat ulah karenafaktor tersebut adalah John McEnroe. Dengan demikian dayakonsentrasi sangat membantu olahragawan dalam meraih prestasiyang terbaik.

    Kesadaran terhadap SituasiKesadaran olahragawan terhadap situasi pertandingan

    merupakan salah satu faktor yang ikut berpengaruh terhadap dayakonsentrasi. Pada umumnya situasi pertandingan merupakan

    167

    - -- - --

  • O/ahraga, Edisi Agustus 2006

    lingkungan yang dinamis, kompleks, penuh tantangan dan harnsdiatasi oleh olahragawan. Di mana semua situasi tersebut tentu akanberpengaruh terhadap daya konsentrasi dan untuk memeliharanyamemerlukan energi yang tinggi. Untuk itu, olahragawan harns terussiaga dan siap dengan berbagai kemungkinan yang terjadi selamapertandingan, sehingga daya konsentrasi selama pertandingan terusteIjaga. Dengan memiliki kesadaran terhadap situasi akanmemudahkan olahragawan dalam memperkirakan situasi permainan,posisi lawan, membuat keputusan yang cepat dan tepat meskipundalam kondisi tertekan (Weinberg dan Gould, 2003: 355). Dengandemikian kesadaran olahragawan terhadap situasi bermaill berkaitanerat dengan strategi dan taktik. Artinya, olahragawan yang memilikidaya konsentrasi baik selama pertandingan akan dapat menyusunstrategi dan melaksanakan taktik sesuai yang direncanakan.

    Dalam proses kesadaran terhadap situasi pertandinganmemerlukan kinerja otak, sehingga selama dalam aktivitas olahragatentunya otak dituntut untuk selalu bekerja agar keputusan respollsyang dilakukan cepat dan tepat. Meskipun proses latihan dilakukanuntuk mendapatkan gerak yang automat is, tetapi automatisasi gerakdilakukan dengan kesadaran penuh. Tidak berarti bahwa gerak yangautomat is prosesnya tanpa melalui otak, sebab semua rang sang akandiproses di otak sebelum memutuskan untuk direspons. Hanya saja,gerak yang automatis prosesllya di otak berlangsung cepat dan responsyang dilakukall tepat. Untuk itu, dianjurkan selama proses latihalljallgan mOllotoll karella akall berdampak pada merobotkan manusia,tetapi latihan harns selalu melibatkan kerja otak sehingga akanmemanusiakan manusia. Selain itu, latihan yang mono ton akanmenimbulkan kejemuan pada olahragawan dan berdampak akanmenurunkan daya kOllsentrasi, sehingga prinsip latihan yangbervariasi harns dijalankan guna mengurangi kejemuan.

    Peningkatkan Fokus PerhatianDi atas telah dijelaskan bahwa situasi pertandingan selalu

    dinamis, kompleks, dan penuh tangtangan. Untuk itu, selama dalam

    168

  • Kosentrasi Da/am O/ahraga

    pertandingan fokus perhatian harus selalu ditingkatkan disesuaikandengan situasi dan kebutuhan. Apabila selama dalam pertandinganterjadi penurunan daya konsentrasi pada olahragawan, niscayapencapaian pre stasi terbaik akan terganggu. Pada umumnya situasilingkungan pertandingan selalu berubah-ubah dan berlangsung cepat,sehingga konsentrasi diupayakan selalu ditingkatkan agar prestasiyang diraih dapat optimal. Oleh karena lingkungan pertandinganberubah dengan cepat, maka tingkat konsentrasi juga akan berubahlebih cepat menyesuaikan situasi dan kebutuhan. Namun tidak mudahmelakukan hal itu, apalagi situasinya dalam kondisi yang tertekan olehlaw an. Untuk itu diperlukan latihan konsentrasi secara khusus melaluiberbagai simulasi seperti saat bertanding.

    Fokus perhatian yang terus meningkat selama dalampertandingan merupakan cerminan dari daya konsentrasi olahragawan.Ritme dan fluktuasi fokus perhatian perlu diatur secara baik oleholahragawan, sehingga dapat menentukan pada saat kapan harus fokusdan tidak fokus. Keterampilan olahragawan dalam mengatur ritme dantluktuasi fokus perhatian tentu dipengaruhi oleh jam terbang danpengalaman bertanding. Disinilah tinjauan dari sisi psikologis akanarti pentingnya pengalaman bertanding bagi olahragawan. Sebab, padaumumnya kegagalan pencapaian prestasi dapat disebabkan olehkurangnya day a konsentrasi olahragawan saat bertanding. Untuk itu,diperlukan keahlian olahragawan dalam mengatur ritme kerja otakguna meningkatkan daya konsentrasi.

    KEDUDUKAN PERHA TIAN DAN KONSENTRASIKetepatan respons gerak yang dilakukan oleh olahragawan

    sangat ditentukan oleh kemampuan persepsinya dalam memilah-milahberbagai rangsang yang diterima. Kemampuan persepsi dipengaruhioleh kemampuan 'olahragawan dalam memperhatikan terhadap objekyang diterima. Artinya, perhatian berkaitan erat dengan kemampuankognitif seseorang dalam mengarahkan dan memelihara kesadarannyapada satu objek. Untuk itu, kemampuan perhatian dipengaruhi olehtingkat kesiapan dan kemampuan otak olahragawan dalam memproses

    169

    ---

  • O'ah",lP', Edlsl Agustus 2006

    berbagai informasi secara cepat dan akurat. Pendapat tersebutdiperkuat oleh James dalam Gill (1986: 42) bahwa perhatianmerupakan proses yang terjadi di dalam otak dalam bentuk kejelasandan kegambalangan terhadap berbagai objek yang dilihat. Dengandemikian diperlukan sistem pemrosesan informasi yang prima dalamdiri olahragawan agar dapat menerima rang sang secara baik danmenjawabnya dalam bentuk gerak secara cepat dan tepat.

    Dalam sistem pemrosesan informasi semua rangsang(stimulus) yang diterima oleh panca indera, akan diteruskan ke dalamotak untuk diproses guna menjawabnya dalam bentuk gerak (respons).Untuk itu, secara sederhana model pemrosesan informasi digambarkansebagai model stimulus-re~pons (Cox, 1994: 58), seperti bagan berikutini. Hal senada diperkuat oleh Schmidt

    PusatPemrosesan

    dan Wrisberg (2000: 60) bahwa model pemrosesan informasidigambarkan seperti bagan berikut ini. Dengan demikian semuastimulus yang diterima masuk ke dalam persepsi untuk dipilah-

    Input dentifikasi stimulus(persepsi)

    Memilih respons(Desisi)

    'rogram respom(untuk Aksi)

    StimulusGerak

    pilah berdasarkan pengalaman olahragawan, yang diteruskan ke pusatpemrosesan untuk memilih respons (desisi), yang akhirnya masuk keprogram respons untuk menjawab berupa respons (gerak). Dengandemikian proses teIjadinya perhatian dan konsentrasi menganut modelpemrosesan informasi stimulus-res pons, yaitu respons dalam bentukperhatian dan konsentrasi teIjadi karena adanya stimulus.

    Berdasarkan kedua bagan di atas, nampak bahwa kedudukanperhatian dan konsentrasi berada mulai dari stimulus, proses persepsihingga proses pengambilan keputusan (desisi). Sebab pada saat proses

    170

  • Kosentrasi Oatam Olahraga

    pengambilan keputusan memerlukan daya konsentrasi yang tokusterhadap stimulus yang diterima dan respons yang akan dilakukan.Proses perhatian hanya sampai pada tingkat persepsi, karenaterbatasnya waktu yang diperlukan. Artinya, perhatian itu hanyaberjalan dalam waktu yang singkat, waktu selebihnya adalah prosesmenuju konsentrasi. Sedangkan konsentrasi prosesnya sampai padatahap desisi (progam untuk memberikan respons), karena konsentrasimemerlukan waktu yang lama. Untuk itu, tingkat kemampuanolahragawan dalam merespons situasi sangat spesiftk tergantung darijenis informasi (stimulus) yang diterima. Semakin sulit informasi yangditerima akan meningkatkan respons sesuai dengan tingkat kesulitantersebut. Dengan demikian kedudukan perhatian dan konsentrasiberada di dalam otak, sehingga hal itu merupakan kemampuan mentalolahragawan yang harns dilatihkan secara khusus.

    JENIS KONSENTRASI

    Jenis konsentrasi ditentukan oleh dua hal yaitu keluasan(melebar dan menyempit) dan arah (ke dalam dan ke luar) (Weinbergdan Gould, 2003: 358). Konsentrasi yang meluas adalah kondisiseseorang dalam menerima beberapa kejadian (rangsang) secarasimultan. Hal itu terjadi pada saat olahragawan harns menyadari danpeka terhadap perubahan lingkungan pertandingan yang biasanyamengganggu daya konsentrasi. Sedangkan konsentrasi menyempitadalah kondisi seseorang yang hanya menerima satu atau duarangsang. Sebagai contoh pada saat petenis melakukan servis,konsentrasinya mengarah pada raket dan bola yang akan dipukul.Selanjutnya, konsentrasi ke luar adalah fokus perhatian terhadap objekyang berada di luar diri seseorang, yang antara lain dapat berupa objekbola atau gerakan lawan. Sedangkan konsentrasi ke dalam adalahtokus perhatian yang mengarah pada pikiran dan perasaannya sendiri.Misalnya pelompat tinggi yang berkonsentrasi pada saat akan stratuntuk sprint.

    Kombinasi dari kedua hal di atas akan membentuk empat jenis,yaitu konsentrasi yang (1) meluas ke luar, (2) menyempit ke luar, (3)

    171

    -- --

  • O'ahrap, Edisl Agustus 2006

    meluas ke dalam, dan (4) menyempit ke dalam (Crespo dan Miley,1998: 110). Konsentrasi yang meluas ke luar merupakan upayaolahragawan untuk mengendalikan setiap perubahan yang terjadi dilingkungan pertandingan secara baik dan cepat. Misalnya, pemainsepakbola yang akan mengumpan bola perlu mencermati posisi kawandan posisi lawan, agar umpanllya tepat dan tidak terebut oleh lawan.Konsentrasi yang menyempit ke luar merupakan upaya olahragawanuntuk fokus pada satu target atau menampilkan satu gerak yangfokusnya sudah jelas. Misalnya konsentrasi yang dilakukan pada saatmemukul bola, saat awalan lompat jauh, atau lompat tinggi.Konsentrasi yang meluas ke dalam merupakan upaya olahragawanuntuk berpikir merencanakan strategi secara baik, melaksanakan taktiksecara jitu, menganalisis lawan, dan mengantisipasi respons yangdilakukan oleh lawan. Konsentrasi yang menyempit ke dalammerupakan upaya olahragawan untuk tokus pada satu target,membayangkan penampilan yang dilakukan, mengontrol kondisiemosionalnya. Secara sederhana dapat digambarkan seperti padaba!!an berik

    PENGGANGGU KONSENTRASI

    Banyak faktor yang dapat mengganggu daya konsentrasiolahragawan, yaitu gangguan baik yang berasal dari dalam maupundari luar dirinya. Beberapa gangguan yang berasal dari diri sendiriantara lain memikirkan kejadian (kegagalan) yang baru saja berlalu,

    172

    ---

    ARAH KONSENfRASIKe Luar Ke Dalam

    Meluas Meluas Ke Luar. MeJuas Ke dalam

    Upaya olahmgawan untuk Upaya olahmgawan untuk berpikirmengendalikan setiap merencanakan strategi secara baik,

    ;>:: perobahan yang terjadi di melaksanakan taktik secara jitu, menganalisis0;>::zm lingkungan pertandingan lawan, dan mengantisipasi respons yang(l)r-' secara baik dan ceoat. dilakukan oleh lawan.me::

    enyempit Menyempit Ke Luar Menyempit Ke dalam

    Upaya olahmgawan untuk Upaya olahmgawan untuk fokus pada satuzfokus pada satu target atau target, membayangkan penampilan yangmenampilkan satu gerak yang dilakukan, mengontrol kondisi emosionalnya.fokusnya sudah jelas.

  • Kosentrasi Dalam Olahraga

    memikirkan hasil yang akan dicapai, merasa tercekik dan tertekan,gangguan tisiologis, kelelahan, dan motivasi yang kurang. Sedangkangangguan yang berasal dari luar antara lain rangsang yang mencolok,suara yang keras, dan perang urat syaraf yang dilakukan lawan(Weinberg dan Gould, 2003: 359-364). Gangguan yang disebabkankarena memikirkan kegagalan yang barn saja berlalu ini sering dialamioleh para olahragawan, terutama yang masih pemula dan yang belummemiliki pengalaman bertanding. Pikiran yang masih fokus padakesalahan yang dilakukan jelas akan mengganggu daya konsentrasisebab pertandingan berjalan terns, sehingga diperlukan manajemenkesalahan agar pikiran terkonsentrasi pada pertandingan berikutnya.Jika kondisi seperti itu terus berlanjut tanpa dapat dieliminasi, jelasakan menguntungkan bagi lawannya.

    Pikiran yang mengarah pada hasil yang akan dicapai, jugadapat menurunkan daya konsentrasi bahkan dapat menjadikan sumberketegangan bagi olahrag awan. Untuk itu, hasil pertandinganseyogyanya jangan terlalu diramalkan atau dipikirkan sebelumpertandingan dijalani. Cara seperti itu hanya akan membuang energipercuma, lebih baik menganalisis kemampuan lawan dan memikirkanstrategi yang akan dilakukan guna meraih hasil yang optimal.Ketegangan yang muncul sebelum pertandingan akan berdampak padaperasaan tercekik (choking), di mana kondisi itu berdampak negatifterhadap daya konsentrasi olahragawan. Perasaan tercekik merupakanbagian dari pertandingan olahraga, sehingga olahragawan yang sudahterserang perasaan tercekik pada kondisi yang kritis cenderung akanbanyak melakukan kesalahan dan berpenampilan jelek.

    Gangguan fisiologis perubahan secara fisiologis juga dapatmengganggu daya konsentrasi olahragawan, terutama pemapasanyang terengah-engah, denyut jantung yang cepat, serta meningkatnyaketegangan pada otot. Sebagai contoh bagi olahragawan menembakdan panahan, pemapasan yang terengah-engah, denyut jantung yangcepat, serta meningkatnya ketegangan pada otot akan sangatmengganggu ketepatan bidikan pada sasaran. Selanjutnya, tingkatkelelahan secara fisik akan berpengaruh terhadap daya konsentrasi

    173

  • ---

    O'ahraga, Edisl Agustus 2006

    olahragawan, sebab dampaknya pada pusat pemrosesan informasiyaitu otak. Dalam hal konsentrasi otak merupakan motor yangdominan terjadinya konsentrasi. Selain itu, tingkat motivasiolahragawan juga berdampak pada daya konsentrasinya, sebabmotivasi sebagai sumber penggerak seseorang untuk berperilaku.Untuk itu, kurangnya motivasi pada olahragawan jelas menurunkandaya konsentrasinya terhadap berbagai stimulus yang dihadapi.

    Beberapa kondisi di atas merupakan sumber gangguan yangberasal dari dalam diri o lahrag awan. Sedangkan faktor yang dapatmengganggu daya konsentrasi yang berasal dari luar olahragawanantara lain rang sang yang mencolok, suara yang keras, dan perang uratsyaraf yang dilakukan oleh law an. Rangsang yang mencolokmerupakan gangguan terhadap fungsi visual, yang akhirnya jugamengacaukan tingkat kbnsentrasi. Jika fungsi visual terkacaukan,maka rangsang yang masuk ke dalam persepsi tidak akan sempurna,sehingga proses pemilahan di dalam otak untuk merespons yangberupa konsentrasi juga akan terganggu.

    Demikian juga adanya suara yang keras akan mengganggufungsi pendengaran, yang akhirnya juga mengacaukan tingkatkonsentrasi. Untuk itu, pada program latihan dengan tujuanmeningkatkan konsentrasi dilakukan di tempat yang sepi dan helling.Hal itu, dilakukan agar proses konsentrasi yang terjadi di dalam otaktidak terpengaruh oleh adanya berbagai rangsang yang diterima olehindera pendengaran. Selanjutnya, perang urat syaraf yang dilancarkanoleh calon law an, yang berupa kata-kata yang meneror juga akanmenurunkan daya konsentrasi. Sebab olahragawan yang mendengarucapan tersebut bias any a akan muncul reaksi emosionalnya, dantingkat emosi yang tinggi jelas mengganggu daya konsentrasi.

    Berdasarkan beberapa contoh yang dapat menyebabkanturunnya daya konsentrasi olahragawan di atas, maka para pelatih danpembina olahraga perlu mengetahui sumbemya yang selanjutnyamencarikan solusi yang tepat. Tujuannya agar daya konsentrasiolahragawan selama bertanding tidak terganggu dan mampu meraihprestasi yang terbaik. Dari sini nampak bahwa demikian penting

    174

  • Kosentrasi Dalam Olahraga

    sumbangan unsur psikologis (mental) pada olahragawan dalarn halpencapaian prestasi. Untuk itu, perlu adanya keseimbangan porsi dandosis latihan, agar tercipta kondisi olahragawan yang berkualitassecara fisik, teknik, dan psikologis. Dengan demikian akan terbentukolahragawan yang berkualitas secara utuh, sesuai dengan kodratmanusia yang merupakan satu totalitas sistem psiko-fisik yangkompleks.

    CARA MENINGKA TKAN DAY A KONSENTRASISeringkali terdengar ucapan pelatih yang menghimbau kepada

    olahragawannya untuk berkonsentrasi, tetapi kalau olahragawan tidakpemah dilatih konsentrasi maka dia tidak akan mengerti harusbagaimana konsentrasi dilakukan. Selain itu, kurangnya konsentrasijuga sering menjadi alasan kegagalan olahragawan dalarn satupertandingan. Pada prinsipnya latihan konsentrasi dapat ditingkatkansarna seperti latihan pada aspek fisik dan teknik, yaitu melaluiberbagai latihan. Pada dasamya banyak cara yang dapat dilakukanguna melatih konsentrasi. Narnun dalarn tulisan ini hanya meyajikanbebrapa cara yang mudah dan lazim dilakukan oleh para pembina,pelatih, dan olahragawan itu sendiri. Selain itu, beberapa cara untukmelatih konsentrasi seperti pemapasan, self talk, imajinasi, visualisasi,dan mental rehearsal, merupakan cara khusus serta memerlukanpembahasan dalarn bab yang tersendiri.

    Dalam tulisan ini beberapa cara untuk meningkatkankonsentrasi olahragawan antara lain melalui pandangan dan pikiranpada satu objek tertentu, tarik napas dalarn-dalam, bahasa tubuh yangbaik, dan lakukan rituals (kebiasaan). Pandangan dan pikiran padasatu objek saat bertanding akan membantu olahragawan lebih fokusperhatiannya (konsentrasi). Dengan pandangan yang fokus pada objektertentu, maka rangsang yang masuk dalarn pemrosesan informasimenjadi terbatas, sehingga kerja otak menjadi lebih terpusat padaobjek tersebut. Diharapkan melalui upaya tersebut kualitas responsyang dilakukan menjadi lebih baik. Jika pada saat bertandingolahragawan mengalami ciri seperti pandangannya selalu kemana-

    175

  • --'- ""--- --

    O/ahraga, Edisi Agustus 2006

    mana, selalu melihat ke luar arena, nampak gelisah, dan melakukangerakan yang tidak semestinya dilakukan, segera pelatihmengintruksikan olahragawan tersebut untuk berkonsentrasi.

    Cara selanjutnya adalah menarik napas dalam-dalam Di atastelah dijelaskan bahwa salah satu faktor pengganggu konsentrasiadalah cepatnya denyut jantung, sehingga dengan menarik napasdalam-dalam diharapkan dapat membantu proses recovery secarafisiologis dalam diri olahragawan. Cara tersebut relatif efektif dalammembantu menurunkan kecepatan denyut jantung, sehingga dengandenyut jantung yang lambat proses konsentrasi menjadi lebih baik.

    Kedua cara tersebut perlu didukung dengan bahasa tubuholahragawan yang baik. Artinya, jika olahragawan melakukankesalahan teknik, maka pada saat berjalan harus tetap tegak dengantetap membusungkan dada dan dagu didekatkan dengan dada (menarikdagu ke belakang). Sebab cara berjalan dengan posisi kedua bahuyang mendekat (menutup) mencerminkan bahasa tubuh yang jelek,yang disebabkan oleh adanya perasaan kecewa pada diri olahragawan.Untuk itu, jangan tunjukkan bahasa tubuh yang jelek kepada law ankarena akan memberikan keuntungan psikologis bagi lawan.

    Selanjutnya, cara terakhir adalah melakukan rituals(kebiasaan). Rituals adalah kebiasaan-kebiasaan gerak yang dilakukandan diyakini memberikan keuntungan secara psikologis atau dapatmembantu konenstrasi olahragawan. Sebagai contoh, petenis yanggagal melakukan servis pertama, maka untuk melakukan servis keduadia akan melakukan rituals dengan cara memantulkan bola beberapakali. Tentunya saat memantulkan bola tersebut dalam otakolahragawan terjadi proses visualisasi gerakan yang benar dan masuk.

    Beberapa cara di atas mulai dari pandangan dan perhatian padasatu objek, menarik napas dalam-dalam, menunjukkan bahasa tubuhyang baik, sampai dengan melakukan rituals merupakan serangkaianproses menuju konsentrasi. Artinya, jika pelatih memberikan instruksikonsentrasi kepada olahragawamlya, maka olahragawan harnsmelakukan serangkaian cara di atas. Dengan cara terse but

    176

  • Kosentrasi Da/am O/ahraga

    olahragawan sudah melakukan konsentrasi secara benar, sehinggadiharapkan hasilnya menjadi lebih baik.

    KESIMPULANPerhatian dan konsentrasi merupakan salah satu bagian dari

    potellsi psikologis olahragawan yang mendukung pellcapaian prestasioptimal. Olahragawan yang kehilangan kOllsentrasi dalampertandingan maupun latihan jelas akan mengalami kegagalan dalammellgeksekusi setiap respolls dalam bentuk gerak cabang olahraga.Untuk itu, para pembina, pelatih, dan olahragawan perlu secara sadarberupaya untuk meniugkatkannya, selaras dengan dosis dan porsilatihan pada aspek fisik dan teknik dalam olahraga prestasi.Selanjutnya, konsentrasi dapat dilatihkan bersamaan dengan materilatihan fisik maupun teknik, sehingga tidak perlu waktu khusus.Dengan demikian para pembina, pelatih, dan olahragawan perlumemahami dan mengaplikasi materi tentang kOllsentrasi, agar prosespencapaian pre stasi di bidang olahraga dapat seperti yang diharapkan.Pembiasaan untuk selalu berkonsentrasi perlu trerus dianjurkankepada olahragawan, sehingga akan tertanam menjadi sikap yangpositif dalam kompetisi. Dengan menyebut konsentrasi, makaolahragawan akan melakukan serangkaian kegiatan dari pandangandan perhatian pada satu objek, menarik napas dalam-dalam,mellunjukkan bahasa tubuh yang baik, sampai dengan melakukanrituals. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembacanya. Amien.

    DAFTAR PUSTAKA

    Braden, Vick; Wool, Robert. (1993). Mental Tennis: How to PsychYourself to a Winning"Canada: little, Brown and Company.

    Cox, Richard H. (1994). Sport Psychology: Conceptas andApplications, 3rd edition. Dubuque, Iowa: WCB Brown &Benchmark Publishers.

    177

    -- --

  • O'ahraga, Edisi Agustus 2006

    Crespo, Miguel dan Dave, Miley. (1998). Advanced Coaches Manual.Canada: International Tennis Federation.

    Gill, Diane L. (1986). Psychological Dynamics of Sport. Champaign,Il.: Human Kinetics Punlishers, Inc.

    Sarkey, Brian 1. (1986). Coaches Guide to Sport P!.ychology.Champaign, 11.:Human Kinetics Punlishers, Inc.

    Schmidt, Richard A and Wrisberg, Craig A. (2000). Motor Learningand Performance, 2nd edition. Champaign, 11.: HumanKinetics Publishers, Inc.

    Weinberg, Robert S and Gould, Daniel. (2003). Foundations of Sportand Exercise P!.ychology, 3rdedition. Champaign, 11.:HumanKinetics Publishers, Inc.

    178