komunitas-selesai

18
KASUS Dusun Tegalrejo Desa Panggungrejo merupakan wilayah binaan Puskesmas Sowan. Dusun Tegalrejo berada pada ketinggian 45 m di atas permukaan laut. Sebagian merupakan dataran rendah yang tanahnya tergolong kebun yang mudah ditanami dengan pemanfaatan tanah sebagai lahan pertanian dan sumber air mudah didapat. Curah hujan sekitar 2,33 mm/tahun dengan rata-rata suhu 28 derajat celcius, termasuk iklim tropis, mempunyai luas wilayah 80 Ha, jumlah penduduknya 500 jiwa terdiri 150 KK. Keadaan topografi dusun Tegalrejo merupakan daeerah dataran rendah. Mata pencaharian penduduk 60% petani, 10% peternak ayam, 10% pedagang. Tingkat pendidikan masyarakat 50% SD, 15% SMP, 20% SMA, 5% Sarjana, dan lainnya tak sekolah. Hasil pengkajian ditemukan bahwa jumlah rumah permanent 100 KK, semi permanent 70 KK, sisanya rumah nonpermanent. 40% rumah tidak mempunyai ventilasi dan pencahayaan yang memenuhi syarat kesehatan. Penduduk menyampaikan bahwa di dusun mereka banyak binatang pengerat terutama tikus. Kebiasaan menguras bak mandi 2-3 minggu sekali. Banyak penduduk yang memelihara burung dan jarang mengganti air minum tempat burung, di daerah tersebut juga banyak dijumpai tonggak sisa penebangan bambu. Sebagian kecil 15% saja penduduk mengetahui adanya hubungan antara kebiasaan penduduk dengan kejadian penyakit, mereka mengatakan dari dulu kondisinya ya seperti ini. Kepala dusun menyadari masalah kesehatan di wilayahnya, namun mereka belum bisa berperan banyak menghadapi permasalahan kesehatan. Kepala dusun juga mengatakan bahwa akhir-akhir ini penduduk mulai resah dan cemas setelah melihat televisi ditayangkan kejadian leptospirosis menimpa beberapa wilayah di Indonesia, apalagi akhir- akhir ini tikus juga banyak dijumpai di sawah mereka. Petugas Kesehatan di Puskesmas mengatakan angka bebas jentik (AJB) di dusun tersebut 75% dan bila hujan tiba sering terjadi kasus DBD, bahkan bulan lalu ada 1 orang penduduk yang meninggal dunia karena penyakit tersebut.

Upload: nurulrahmalia

Post on 10-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nb

TRANSCRIPT

KASUSDusun Tegalrejo Desa Panggungrejo merupakan wilayah binaan Puskesmas Sowan. Dusun Tegalrejo berada pada ketinggian 45 m di atas permukaan laut. Sebagian merupakan dataran rendah yang tanahnya tergolong kebun yang mudah ditanami dengan pemanfaatan tanah sebagai lahan pertanian dan sumber air mudah didapat. Curah hujan sekitar 2,33 mm/tahun dengan rata-rata suhu 28 derajat celcius, termasuk iklim tropis, mempunyai luas wilayah 80 Ha, jumlah penduduknya 500 jiwa terdiri 150 KK. Keadaan topografi dusun Tegalrejo merupakan daeerah dataran rendah. Mata pencaharian penduduk 60% petani, 10% peternak ayam, 10% pedagang. Tingkat pendidikan masyarakat 50% SD, 15% SMP, 20% SMA, 5% Sarjana, dan lainnya tak sekolah.Hasil pengkajian ditemukan bahwa jumlah rumah permanent 100 KK, semi permanent 70 KK, sisanya rumah nonpermanent. 40% rumah tidak mempunyai ventilasi dan pencahayaan yang memenuhi syarat kesehatan. Penduduk menyampaikan bahwa di dusun mereka banyak binatang pengerat terutama tikus. Kebiasaan menguras bak mandi 2-3 minggu sekali. Banyak penduduk yang memelihara burung dan jarang mengganti air minum tempat burung, di daerah tersebut juga banyak dijumpai tonggak sisa penebangan bambu. Sebagian kecil 15% saja penduduk mengetahui adanya hubungan antara kebiasaan penduduk dengan kejadian penyakit, mereka mengatakan dari dulu kondisinya ya seperti ini. Kepala dusun menyadari masalah kesehatan di wilayahnya, namun mereka belum bisa berperan banyak menghadapi permasalahan kesehatan.Kepala dusun juga mengatakan bahwa akhir-akhir ini penduduk mulai resah dan cemas setelah melihat televisi ditayangkan kejadian leptospirosis menimpa beberapa wilayah di Indonesia, apalagi akhir-akhir ini tikus juga banyak dijumpai di sawah mereka. Petugas Kesehatan di Puskesmas mengatakan angka bebas jentik (AJB) di dusun tersebut 75% dan bila hujan tiba sering terjadi kasus DBD, bahkan bulan lalu ada 1 orang penduduk yang meninggal dunia karena penyakit tersebut.

A. Analisa DataDataMasalahEtiologi

DS : Petugas puskesmas mengatakan angka bebas jentik nyamuk 75%Dan bila hujan tiba sering terjadi kasus DBD Kepala dusun mengatakan sebulan yang lalu terdapat 1 warga meninggal setelah terjangkit DBD Penduduk menyatakan kebiasaan menguras bak mandi 2 3 minggu sekali Penduduk menyatakan jarang mengganti air minum burungDO: Terlihat banyak tonggak sisa penebangan bambu Terlihat banyak penduduk memelihara burung Curah hujan sekitar 2,233 mm/tahun

Resiko penyebaran penyakit berbasis lingkungan : DBDdi Dusun Tegalrejo Desa PanggungrejoPerilaku masyarakat kurang memelihara kebersihan lingkungan

DS: Kepala Dusun mengatakan akhir-akhir ini banyak tikus dijumpai di sawah merekaDO : 60 % mata pencaharian penduduk adalah petani Curah hujan sekitar 2,233 mm/tahun 40% rumah warga tidak memiliki ventilasi dan pencahayaan yang memenuhi syarat kesehatan 50% tingkat pendidikan masyarakat adalah SD dan 10% warga tidak sekolah Hanya 15% penduduk yang mengetahui adanya hubungan antara kebiasaan penduduk dengan kejadian penyakitResiko terjadinya penyakit berbasis lingkungan : leptospirosis di Dusun Tegalrejo Desa PanggungrejoKurang pengetahuan masyarakat tentang penyakit berbasis lingkungan: leptospirosis

B. Diagnosa Keperawatan1. Resiko penyebaran penyakit berbasis lingkungan : DBD di Dusun Tegalrejo Desa Panggungrejo berhubungan dengan perilaku masyarakat kurang memelihara kebersihan lingkungan ditandai dengan :DS : Petugas puskesmas mengatakan angka bebas jentik nyamuk 75%, dan bila hujan tiba sering terjadi kasus DBD Kepala dusun mengatakan sebulan yang lalu terdapat 1 warga meninggal setelah terjangkit DBD Penduduk menyatakan kebiasaan menguras bak mandi 2 3 minggu sekali Penduduk menyatakan jarang mengganti air minum burungDO: Terlihat banyak tonggak sisa penebangan bambu Terlihat banyak penduduk memelihara burung Curah hujan sekitar 2,233 mm/tahun

2. Resiko terjadinya penyakit berbasis lingkungan : leptospirosis di Dusun Tegalrejo Desa Panggungrejo berhubungan dengan kurang pengetahuan masyarakat tentangleptospirosis ditandai dengan :DS: Kepala Dusun mengatakan akhir-akhir ini banyak tikus dijumpai di sawah merekaDO : 60 % mata pencaharian penduduk adalah petani Curah hujan sekitar 2,233 mm/tahun 40% rumah warga tidak memiliki ventilasi dan pencahayaan yang memenuhi syarat kesehatan 50% tingkat pendidikan masyarakat adalah SD dan 10% warga tidak sekolah Hanya 15% penduduk yang mengetahui adanya hubungan antara kebiasaan penduduk dengan kejadian penyakit

C. Prioritas MUKENo dxSesuai peran CHNResiko terjadiResiko parahPotensi untuk HEMinat masySesuai program pemerintahKemungkinan diatasiTersedianya sumber

tempatdanawaktufasilitaspetugasjumlah

155543545355553

254253545355551

Skor :5 : Sangat Tinggi4 : Tinggi3 : Cukup2 : Rendah1: Sangat Rendah

D. E. PerencanaanNoDx KeperawatanTujuanIntervensiRasional

1Selasa, 21 April 201510.35Resiko penyebaran penyakit berbasis lingkungan : DBD di Dusun Tegalrejo Desa Panggungrejo berhubungan dengan perilaku masyarakat kurang memelihara kebersihan lingkunganSelasa, 21 April 201510.35TUPAN :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan tidak terjadi kasus baru DBDTUPEN :Setelah dilakukan pembinaan selama 2 minggu maka perilaku masyarakat dalam memelihara kebersihan lingkungan di dusun Tegalrejo Desa Panggungrejo meningkat, dengan kriteria hasil :a. Angka bebas jentik nyamuk 95%.b. Penduduk menguras bak mandi seminggu sekali.c. Warga yang memelihara burung mengganti air minum burung setiap hari.d. Tidak terlihat tonggak sisa penebangan bambu.kelompokSelasa, 21 April 201510.35a. Pantau angka jentik nyamuk seminggu sekali.b. Berikan penyuluhan mengenai penyebaran DBD dan cara penanggulangannya dengan 3M.

c. Lakukan kerja bakti dan tindakan penanggulangan penyebaran DBD 3M bersama masyarakat dusun.

d. Kolaborasi dengan kader untuk pembentukan dan pelatihan panitia pemantau jentik.e. Kolaborasi dengan Puskesmas Sawon untuk pemberian abate bagi warga.kelompokSelasa, 21 April 201510.35a. Siklus hidup nyamuk selama 1 minggu.b. Dengan meningkatkan pengetahuan akanmeningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.c. Menciptakan lingkungan bersih dan sehat sehingga memutus rantai siklus hidup nyamuk.d. Memanfaatkan sumberdaya masyarakat yang ada.

e. Abate mengandung zat yang dapat membunuh jentik-jentik.kelompok

2Selasa, 21 April 201510.35Resiko terjadinya penyakit berbasis lingkungan : TB dan leptospirosis di Dusun Tegalrejo Desa Panggungrejo berhubungan dengan kurang pengetahuan masyarakat leptospirosisSelasa, 21 April 201510.35TUPAN :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan maka tidak ditemukan kasus leptospirosisTUPEN :Setelah dilakukan pembinaan selama 2 minggu maka pengetahuan mengenai leptospirosis masyarakat Dusun Tegalrejo Desa Panggungarjo meningkat, dengan kriteria hasil :a. 100% petani memakai alas kaki saat bekerja di sawah.b. 50% penduduk mengatakan paham bahwa ada hubungan antara kebiasaan penduduk dengan kejadian penyakit leptospirosis.c. 5 Penduduk dapat menjawab 5 pertanyaan tentang definisi, penyebab, pencegahan, tanda dan gejala serta pengobatan dan perawatan penyakit leptospirosis.KelompokSelasa, 21 April 201510.35a. Beri penyuluhan Leptospirosis.

b. Diskusikan dengan warga terkait irigasi perairan persawahan dan perangkap tikus.

c. Ajak masyarakat untuk memakai alas kaki selama beraktivitas di luar rumah, terutama bagi petani saat bekerja di sawah.d. Kolaborasi dengan Puskesmas Sawon dalam pemantauan angka kejadian leptospirosis.kelompokSelasa, 21 April 201510.35a. Dengan meningkatkan pengetahuan akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit leptospirosis.b. Penularan leptospirosis ditularkan oleh kencing tikus yang dapat ditemukan di air dengan irigasi yang tidak baik.c. Alas kaki mengurangi paparan bakteri penyebab leptospirosis.

d. Mengetahui jumlah kejadian leptospirosis di Dusun Tegalrejo.kelompok

F. POA

NOURAIANSASARANTARGETHARI/TGL PELAKSTEMPATUNIT TERKAITDANAPg Jawab

1.

2.

Memantauangkajentiknyamuk

Memberipenyuluhanmengenaipenyebaran DBD dancaramenanggulangidengan 3M

MelakukanKerjabaktidantindakanpenanggulanganpenyebaran DBD 3M bersamamasyarakatdusun

Memberipenyuluhantentang Leptospirosis

Berdiskusidenganwargaterkaitirigasipersawahan, danperangkaptikus

Mengajakmasyarakatmemakai alas kaki selamaberaktivitas di luarrumah, terutamabagipetanisaatbekerja

RumahwargadusunTegalrejo (150 KK)

WargadusunTegalrejo(150 orang KK)

WargadusunTegalrejo (150 orang KK)

WargadusunTegalrejo (150 orang KK)

WargadusunTegalrejo (150 orang KK)

WargadusunTegalrejo (150 orang KK)

60 % rumahwarga ABJ > 95 %

80 % wargapahamdenganmateripenyuluhan

95 % wargamengikuti

80 % wargapahamdenganmateripenyuluhan

50% keluargamenyepakatihasildiskusiterkaitirigasi

60% wargamenggunakan alas kaki saatberaktifitas Sabtu, 25 April 2015 pukul 08.00 WIB Jumat, 1 Mei 2015Pukul 08.00 WIB Rabu, 6 Mei 2015Pukul 08.00 WIB Kamis, 14 Mei 2015 pukul 08.00 WIB

Jumat, 24 April 2015 pukul 19.00 WIB Minggu, 26 April 2015 pukul 07.00 WIB Minggu, 10 Mei 2015Pukul 07.00 WIB

Kamis, 7 Mei 2015 pukul 19.00 WIB

Kamis, 7 Mei 2015 pukul 19.30 WIB

Minggu, 26 April 2015 pukul 07.00 WIB Minggu, 10 Mei 2015Pukul 07.00 WIB

RumahWargaDusunTegalrejo

BalaidusunTegalrejo

DusunTegalrejo

BalaidusunTegalrejo

BalaidusunTegalrejo

DusunTegalrejo

Puskesmas

Puskesmas, Mahasiswa

KepalaDukuh,Mahasiswa

Puskesmas, Mahasiswa

Puskesmas, Mahasiswa

KepalaDukuh,Mahasiswa

Iuranwarga

Iuranwargadanmahasiswa

Iuranwargadanmahasiswa

Iuranwargadanmahasiswa

Iuranwargadanmahasiswa

Iuranwargadanmahasiswa

AnggiWibisonoBp. Supri

AnggihShulchan YBp. Harjo

ApriliaRiskiBp. Kina

Clara TyasEviningrum

Bp. Hasanu

EffiMuharyatiBp. Nur

KhoirulMustofaBp. Kodim

Yogyakarta,Ketua Kelompok

..