kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia

22
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA NAMA KELOMPOK 4 : NABILLA FARADYA JASMINE NADYA EDITA PRADINA SARIANA DEWI ANSAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 SAMARINDA

Upload: hamzahhakm

Post on 05-Aug-2015

270 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA

NAMA KELOMPOK 4 : NABILLA FARADYA JASMINE

NADYA EDITA PRADINA SARIANA DEWI ANSAR

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5

SAMARINDA

Page 2: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan

Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun

isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu

acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi

keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi

para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat

kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Page 3: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

PENGERTIAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

Praktik penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Barat terhadap suatu bangsa dapat dibedakan

menjadi dua pengertian, yaitu kolonialisme dan imperialisme

Pengertian Kolonialisme

Kolonialisme adalah suatu usaha untuk melakukan system permukiman warga dari suatu Negara

di luar wilayah Negara individunya atau Negara asalnya. Umumnya, wilayah koloni terletak di

seberang lautan Negara induk yang kemudian dinyatakan sebagai daerah bagian dari Negara asal

tersebut.

Pengertian Imperialisme

Imperialism adalah usaha memperluas wilayah kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan

imperium atau kekaisaran. Menurut sifatnya, imperialism Dapat di bedakan menjadi dua, yaitu

imperialisme Kuno dan imperialisme Moderen.

Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme Barat

Kolonialisme dan Imperialisme  mulai berkembang sekitar abad ke-15 yang di awali dengan

adanya gejala pembaruan di Eropa di bidang ekonomi, politik, social, maupun budaya dalam

bentuk gerakan Renaisans dan Humanisme yang berpikir maju.

Bidang Ilmu Pengetahuan

Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan ditandai dengan munculnya teori Heliosentris (tata surya)

oleh Nicolaus Copernicus, seorang ilmu pasti dan astronomi dari polandia. Ajaran Copernicus

yang muncul pada tahun 1543 menjelaskan bahwa matahari sebagai pusat dari seluruh benda-

benda antariksa dan ia menyatakan pula bahwa bentuk bumi adalah bulat seperti bola.

Page 4: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

Dibidang Teknologi

Selain di bidang ilmu pengetahuan, NicolausCopernicus juga mampu mengembangkan teknologi

dengan cara membuat kompas yang dapat digunakan untuk menunjukan arah dalam pelayaran.

Pada tahun 1610, muncul ilmuan baru dari italia bernama Calileo yang mendukung dan

memperjelas pokok-pokok ajaran Heliosentris dari Copernicus.

Dibidang sosial ekonomi

Pada tahun 1453, Bangsa turki Usmani berhasil merebut wilayah Konstatinopel (terutama

Bandar Bizantium yang biasa digunakan sebagai Bandar penghubung perdagangan anatara Asia

dangan Eropa. Peristiwa itu mengakibatkan terputusnya jalur perdagangan anatara Asia dan

Eropa. Kondisi sosial ekonomi para pedagang Eropa yang menurun akibat krisis lalu lintas

perdagangan ini, memaksa mereka untuk mencari jalan lain dalam menemukan daerah penghasil

rempah-rempah dan membelinya secara langsung dengan cara berlayar menjelajahi samudra.

KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA

Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia

Keinginan bangsa eropa untuk memperoleh kekayaan dan kesejahtraan hidup, mendorongkan

untuk mendatangi negeri-negeri di Timur yang memiliki kekayaan. Agar dapat bmenguasai

seluruh negeri-negeri tersebut, bangsa Eropa melakukan aksi perebutan kedaulatan dan

kemerdekaan.

Bangsa Protugis dan spanyol

Sejak pertengahan abad ke-15, pelaut-pelaut portugis telah menjelajahi Pantai Afrika Barat.

Adapun Spayol mulai menjelajahi samudra kea rah Timur pada abad 15 – 16

Penjelajahan Portugis yang Melayari Dunia pada Abad 15 – 16

Page 5: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

1.    Vasco da Gama (1497 – 1498)

Pada bulan juli 1947, Vasco da Gama berlayar menuju ke Hindia Timur melalui Kepualauan

Tanjung Verde, mengitari TanjungHarapan. Sebelumnya pada tahun 1498, ia mendarat di Pantai

Barat India (Calicut) yang kemudian dirampasnya dengan cara mendirikan benteng-benteng

keamanan.

2.    Bartholomeus Diaz (1486)

Bartholomeus Diaz belayar menuju kea rah selatan menyelusuri pantai barat Aprika sampai

daerah Pantai Emas. Pada perjalanannya yang kedua, Bartholomeus Diaz berhasil mecapai

Tanjung Harapan baik (cope of Good Hope)

3.    Pedro Alvares Cabral (1500)

Pedro Alvares Cabral berlayar kearah barat dan berlabuh di Amerika Selatan pada tahun 22 April

1500, dengan mengibarkan bendera Protugis dan menyatakan daerah baru itu milik protugis.

Dilakukan untuk menghindari persaingan Protugis dengan spanyol.

4.    Alfonso d’Albuquerques (1505)

Pada tahun 1505, Alfonso d’Albuquerques mengacaukan jalur perdagangan Arab dan india, serta

mnduduki pelabuhan penting Afrika Timur dan Teluk Persia, Alfonso d’Albuquerques juga

berhasil menaklukan pelabuhan Goa di Asia Tenggara.

5.    Franciscus Xaverius (1550)

Franciscus Xaverius adalah seorang Pendeta yang ikut penjelajahan Samudra untuk

menyebarkan agama nasrani. Franciscus Xaverius pernah berada di Maluku selama satu tahun,

yaitu antara  bulan juni 1546 sampai bulan april 1957. Daerah yang dikunjungi Franciscus

Xaverius antara lain india, Jepang, China.

Penjelajah Spanyol yang Melayari Dunia pada Abad 15 -16

Columbus adalah pelaut Italia yang menetap dan lama bekerja pada raja spanyol. Atas dukungan

ratu Isabella (spanyol), Colombus belayar kearah barat Atlatik, karenaia sudah sering menyusuri

perairan itu untuk menuju eropa Utara, Eslandia, dan Madeira.

1.       Columbus berangkat dari spanyol pada bulan Agustus 1492 dan tiba di Kepulauan Bahama (San

Salvador) pada tanggal 12 Oktober 1492

Page 6: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

2.      Pada tanggal 5 Desember 1492, Columbus mendarat di Haiti (Hispaniola) Laut Karabia,

Amerika Tengah dan berhasil menemukan jalan ke Benua Amerika. Pada saat mendarat di

kepulauan Bahama, Columbus mengira telah tiba di Hindia.

Magellan – del Cano

Karena  pelayarannya diawali dari pesisir barat benua Amerika, ujung Amerika Selatan, dan

memasuki selat yang menghubungkan laut Atlatik dengan laut pasifik yang di kenal selat

Magellan. Tahun 1521, pelayaran mengaurungi laut pasifik dilanjutkan menuju ke kepulauan

Massava (Filipina), namun sesampainya di pulau Cebu, Magellan tewas saat membantu raja 

Cebu melawan sku Mactan. Pelayaran tetap dilanjutkan hingga kepulauan Maluku, dan berhasil

mengangkut rempah-rempah. Setelah itu, awak kapal tersebut kembali kesepanyol melalui

tanjung harapan baik (cape of Good Hope)

Ferdinan Cortez

Pada tahun 1519, Ferdinan Cortez berekspedisi dan mendarat di varacruz. Setibanya di Meksico,

Ferdinan Cortez  menetap berapa bula di pantai dan mengumpulkan informasi penting mengenai

suku Indian Aztec yang menguasai meksiko. Selanjutnya, Ferdinan Cortez merapas kerajaan

aztek di meksiko dan pusat kebudayaan suku Maya di semenanjung Yucantan, teluk Meksico.

Farancisco Pizarro

Pada tahun 1522, Pizarro menjelajahi samudra menuju Benua Amerika melalui samudra Atlatik.

Pada tahun 1532, Pizarro berhasil menaklukan Kerajaan Inca di daerah pedalaman Peru.

Bangsa Inggris

Pada abad 16, para pelaut dan warga Negara inggeris secara rombongan telah menjelajah

samudra melintasi Samudra Atlantik menuju Amerika Utara dan menguasai wilayah ini sebagai

daerah koloninya. Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, sekitar tahun 1607, telah terjadi

perpindahan penduduk secara besar-besaran dari inggeris ke Amerika Utara,  terutama di daerah

Virginia, yang kemudian di kuasai sebagai koloninya. Pelaut inggris yang terkenal adalah Sir

Francis Drajke (1577-1580).

Page 7: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

Bangsa Belanda

Pelaut belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Hotman, mengikuti jejak pelaut Eropa lainnya

dalam menyelusuti daerah-daerah sepanjang pantai barat Afrika dan asia Selatan, serta berhasil

mendarat di pelabuhan Banten pada tahun 1569. Pelaut belanda itu semula ingin berdagang

dengan bangsa Indonesia, yakni ditandai dengan berdirinya persekutuan dagang VOC pada tahun

1602. Akan tetapi, dalam perkembangan berikutnya, bangsa belanda menguasai wilayah

Indonesia sebagai daerah jajahannya hingga tahun 1942.

Bangsa Prancis

Pelaut perancis memulai penjelajahan samudrahdari Eropa dan kemudian melintasi Samudra

Atlantik menuju Kanada, serta daerah lembah Missisippi. Daerah asing yang mereka temukan

dianggapnya sebagai negeri atau tanah yang tidak bertuan dan akhirnya di kuasai sebagai daerah

kloninya. Beberapa alasan penjelajahan samudra yang dilakukan oleh bangsa Eropaadalah

sebagai berikut  :

1.       Mencari daerah penghasil rempah-rempah secara langsung

2.      Mencari harta kekayaan, serta mencari emasdan perak (gold)

3.      Menyebarkan agama Nasrani (gospel)

4.      Mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan (glory)

Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia

Pelaut dari Eropa (Protugis, Spanyol, Belanda, dan Inggeris yang berdatangan ke Indonesia

semula hanya ingin berdagang dan mencari rempah-rempah, serta komoditas lain yang diperjual

belikan di pasaran Eropa. Akan tetapi, dalam perkembangan berikutnya bangsa-bangsa Eropa

tersebut berubah menjadi keinginan menjajah dalam bentuk praktik Kolonialisme Dan

Imperialisme seperti menguasai perdagangan secara tunggal (monopoli) dan merampas atau

menjajah suatu negri.

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA

Bangsa Protugis Menjajah Indonesia.

Page 8: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

Pada tahun 1512, bangsa portugis yang dipimpin oleh Francisco Serrao mulai berlayar

Kepualaun Maluku. Antonio de Brito diberi kesempatan untuk mendirikan kantor dagang dan

benteng Santo Paolo di Ternate sebagai tempat perlindungan dari serangan musu.

Tetapi, setalh pihak portugis meminta monopoli perdagangan cengkih dan menetapkan harga

serendah-rendahnya, rakyat Maluku mulai bersikap tidak sipati terhadap bangsa portugis yang di

tandai di tolaknya hubungan dagang.

Bangsa Spanyol

Pelaut sepanyol mulai mencapai laut Maluku pada tahun 1521 setelah terlebih dahulu tiba di

fhilipina. Bangsa sepanyol di manfaatkan oleh Ternate. Keadaan di kepulauan Maluku itu makin

kritis, mulai dari yang bersifat persaingan dagang hingga permusuhan. Komplik social anatar

Portugis dan spanyol yang semakin meruncing, apabila di biarkan berlanjut, akan merugikan

mereka sendiri. Maka Pada tahun 1534, diterbitkan perjanjian Saragosa (tahun 1634) yang isinya

antara lain pernyataan bahwa spanyol memperbolehkan wilayah perdagangan Fhilipina

sedangkan bangsa portugis tetap berada di kepulauan Maluku.

Bangsa Belanda Menjajah Indonesia

Proses Penjajahan bangsa Belanda terhadap Indonesia. Pada saat perang dunia ke II bangsa

Jepang masuk dan merebut Indonesia dari kekuasaan belanda. Penjajahan bangsa Belanda di

Indonesia, diawali oleh berdirinya persekutuan dagang Hindia Timur atau Vereenigde Oost

Indische Compagnie (VOC)

Masa VOC Vereenigde Oost Indische Compagnie

Penjajah Belanda, Cornelis de Houtman, mendarat kali pertama di Indonesia pada tahun 1596.

Rombongan mendarat di Banten dengan alas an untuk berdagang. Bangsa Belanda bersikap

kurang bersahabat sehingga mereka di usir dari banten.

Cornelis de Houtman beserta rombongan kemudian melanjutkan pelayarannya kea rah timur

menelusuri pantai Pulau Jawa hingga tiba di Pulau Bali.

Page 9: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

Pada tahun 1598, bangsa belanda mendarat di banten untuk kali kedua dimpinpin oleh yacob

Van Neck Rombongan yang dating kali kedua ini, jumlahnya lebih banyak, dan masing-masing

kelompok membentuk kongsi dagang.

Upaya inggeris untuk mengatasi persaingan dagang yang semakin kuat antara sesama pendatang

dari belanda dengan mendirikan dan menyaingi persekutuan Inggeris di India dengan nama East

India Company (EIC)

Pada tahun 1619, kedudukan VOC dipindahkan ke Batvia (sekarang Jakarta) dan di perintahakn

Gubernur Jendral Jan Pieter Zoon Coen.

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN

IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA

1. Perlawanan Rakyat Maluku

A. Latar Belakang

1. Belanda menerapkan monopolui perdagangan2. Adanya kekhawatiran rakyat akan munculnya kembali kekejaman seperti zaman VOC.3. Rakyat diharuskan kerja paksa, menyerahkan ikan asin, kopi.4. Benteng Duurstede diduduki Belanda.

B. Tokoh/ pemimpin

Pattimura

C. Proses Perang

Perlawanan ini dibantu oleh Anthonie Rebok, Thomas Pattiwael, Lucas Latumahina, dan Christina Martatiahahu. Pada tanggal 15 Mei 1817 seranga di mulai dan berhasil menguasai Banten Duurstede serta membunuh van den Berg. Akhirnya perang meluas ke Ambon, Seram, Haruku, Larike, Asilulu, dan Masihu.

D. Akhir perang

Belanda akhirnya mendatangkan bantuan, sehingga Pattimura dapat dikalahkan dan tanggal 16 Desember Pattimura dihukum gantung.

2. Perang Paderi

Page 10: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

A. Latar Belakang

1. Adanya Perselisihan antara Kaum adat dan Kaum Paderi. Yaitu

Kaum Paderi menghendaki Gerakan Wahaby yang ditentang Kaum

Adat.

2. Belanda ikut campur tangn membantu Kaum Adat.

B. Proses Perang

1. Tahap I [ 1821-1837 ]

Tahap ini perang antara Kaum Adat dan kaum Padri. Kaum Adat terdesak lalu minta bantua Belanda. Dengan begitu Belanda diizinkan membangun Benteng Por Vander Cappelen dan Port de Kock. Tahun 1825, Belanda berunding dengan Kaum Paderi dan menghasilkan Perjanjian Paderi.

2. Tahap II

Kaum Paderi dan Kaum Adat bersatu melawan Belanda. Serangan Belanda dipusatkan ke Bonjol. Belanda menggunakan siasat Devide at Empera dengan cara mendatangkan pasukan Sebtot Prawirodirjo dari Jawa.

C. Pemimpin / Tokoh

Tuanku Imam Bonjol, Datuk Malim Basa, Tuanku nan Cerdik, Tuanku

Pasmanan, dan Tuanku Hitam.

D. Akhir Perang

Pada tahun 1833 diadakan Perjanjian Plakat panjang yang isinya penduduk diberi kebebasan membayar pajak dan kerja rodi, tetapi penduduk hanya berdagang dengan Belanda. Namu akhirnya Tuanku Imam Bonjol tetap ditangkap pada tahun 1837.

4. Perang Dipenogoro

a. Latar Belakang

sebab Umum:

1. Belanda ikut campur masalah kerajaan

2. Bangsawan kecewa karena dilarang menyewakan tanahnya

Page 11: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

3. Kaum Ulama kecewa karena masuknya peradaban Barat di keraton

4. Rakyat dibebani berbagai macam pajak dan kerja paksa

Sebab Khusus:

1. Pembuatan jalan raya yang melewati makam leluhur tanpa

Seizin Pangeran Dipenogoro

b. Pemimpin/ tokoh

Pangeran Dipenogoro, Kiai mojo, Sentot Prawirodirjo,Pangeran Mangkubumi, dll.

c. Proses Perang

Perang dimulai 20 Juli 1825. Perang dimulai ketika Belanda menyerbu kediaman Pangeran Dipenogoro. Pangeran dipenogoro menggunakan taktik geriliya, sedang belanda menggunakan siasat Benteng Stelsel.

d. Akhir Perang

Pasukan Dipenogoro mulai terdesak setelah Belanda menggunakan siasat Devide et Empera. Pangeran Dipenogoro berhasil ditangkap pada tahun 1830 setelah Belanda menerapkan siasat tipu muslihat.

5. Perang Jagaraga bali

a. Latar belakang

1. Belanda memaksa Bali mengakui kedaulatan Belanda

2. Belanda memaksa Bali menghapus hak Tawan karang.

b. Pemimpin / Tokoh

I Gusti ketut Jelantik

c. Proses Perang

Pada 1845 Belanda Menyerang kerajaan Buleleng. Belanda menyerang Bali tiga kali:

1. Tahun 1846: Serangan dapat dihalau I Gusti Ketut Jalantik

2. Tahun 1848: Belanda gagal merebut Benteng Jagaraga

Page 12: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

3. Tahun 1849: Belanda berhasil menguasai Benteng Jagaraga

d. Akhir Perang

Sejak tahun 1849 Belanda berhasil menguasai Bali

6. Perang Banjar

a. Latar Belakang

1. Belanda memaksakan monopoli pedagang

2. Belanda ikut campur tangan urusan kerajaan

b. Pemimpin / Tokoh

Pangeran Antasari

c. Proses Perang

Pertempuran terjadi pada 18 April 1859. Pangeran Antasari berhasil merebut Benteng Belanda dan menenggelamkan kapal Onrus milik Belanda.

d. Akhir Perang

Pangeran Antasari wafat pada tahun 1862, digantikan oleh Haji Buyasin yang akhirnya ditangkap Belanda.

7. Perang Aceh

a. Latar Belakang

1. Belanda ingin menguasai aceh yang letaknya strategis.

2. Belanda menuntut agar Aceh mengakui kedaulatan Belanda

3. Belanda melarang Aceh menjalin hubungan dengan

luar negeri

4. Traktat Sumatra 1871 memberi peluang Belanda untuk

menyerang Aceh.

b. Pemimpin / Tokoh

Page 13: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Panglima Polim, Cut Nya’ Dien

c. Proses Perang

Belanda menyerang Aceh pertama pada 1873

di bawah pimpinan Jend. Kohler di depan Masjid Raya,

namun gagal. Serangan kedua Desember 1873 dipimpin

Jend. Van Suieten, berhasil merebut masjid Raya dan

Istana. Belanda melakukan Siasat Konsentrasi Stelsel, Devide

et Empera, kekerasan dengan membentuk pasukan Marsose.

d. Akhir Perang

Pada 1904 Aceh terpaksa menandatangani Perjanjian singkat

Yang berisi, “ Aceh mengakui kedaulatan Belanda”

PENGARUH KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI

BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

1. Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Upaya Perdagangan Portugis dan Belanda

Menjelang kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup dengan tenteram di bawah kekuasaan raja-raja.

Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia, tetapi lama-kelamaan rakyat Indonesia mengadakan perlawanan karena sifat-sifat dan niat-niat jahat bangsa Eropa mulai terkuak dan diketahui oleh bangsa Indonesia.

Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia disebabkan orang-orang Barat ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Adapun perlawanan-perlawanan tersebut antara lain:

1) Perlawanan di Aceh terhadap Portugis

2) Ternate melawan Portugis

Page 14: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

3) Perlawanan Mataram (Perlawanan Sultan Agung) terhadap Belanda

4) Banten melawan VOC

5) Makassar melawan VOC

6) Perlawanan Diponegoro (1825–1830) terhadap Belanda

7) Perang Padri (1821–1837)

2. Perkembangan Agama Kristen di Indonesia

Sejak abad ke-15 Paus di Roma memberi tugas kepada misionaris bangsa Portugis dan Spanyol untuk menyebarkan agama Katholik. Kemudian bangsa Belanda pun tertarik untuk menyebarkan ajaran agama Kristen Protestan dengan mengirimkan para zending di negeri-negeri jajahannya.

1. Misionaris Portugis di Indonesia

Pada abad ke-16 kegiatan misionaris sangat aktif menyampaikan kabar Injil ke seluruh penjuru dunia dengan menumpang kapal pedagang Portugis dan Spanyol. Salah seorang misionaris yang bertugas di Indonesia terutama Maluku adalah Fransiscus Xaverius (1506–1552). Ia seorang Portugis yang membela rakyat yang tertindas oleh jajahan bangsa Portugis. Di kalangan pribumi ia dikenal kejujuran dan keikhlasannya membantu kesulitan rakyat. Ia menyebarkan ajaran agama Katholik dengan berkeliling ke kampung-kampung sambil membawa lonceng di tangan untuk mengumpulkan anak-anak dan orang dewasa untuk diajarkan agama Katholik.

Kegiatan misionaris Portugis tersebut berlangsung di Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, P ulau Siau, dan Sangir, kemudian menyebar ke Kalimantan dan Jawa Timur.

Penyebaran agama Katholik di Maluku menjadi tersendat setelah terbunuhnya Sultan Hairun yang menimbulkan kebencian rakyat terhadap semua orang Portugis. Setelah jatuhnya Maluku ke tangan Belanda, kegiatan misionaris surut dan diganti kegiatan zending Belanda yang menyebarkan agama Kristen Protestan.

2. Zending Belanda di Indonesia

Pada abad ke-17 gereja di negeri Belanda mengalami perubahan, agama Katholik yang semula menjadi agama resmi negara diganti dengan agama Kristen Protestan. Pemerintah Belanda melarang pelaksanaan ibadah agama Katholik di muka umum dan menerapkan anti Katholik, termasuk di tanah-tanah jajahannya.

VOC yang terbentuk tahun 1602 mendapat kekuasaan dan tanggung jawab memajukan agama. VOC mendukung penyebaran agama Kristen Protestan dengan semboyan “siapa punya negara, dia punya agama”, kemudian VOC menyuruh penganut agama Katholik untuk masuk agama Kristen Protestan. VOC turut membiayai pendirian sekolah-sekolah dan membiayai upaya menerjemahkan injil ke dalam bahasa setempat. Di balik itu para pendeta dijadikan alat VOC

Page 15: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

agar pendeta memuji-muji VOC dan tunduk dengan VOC. Hal tersebut ternyata sangat menurunkan citra para zending di mata rakyat, karena VOC tidak disukai rakyat.

Tokoh zending di Indonesia antara lain Ludwig Ingwer Nommensen, Sebastian Danckaerts, Adriaan Hulsebos, dan Hernius.

Kegiatan zending di Indonesia meliputi:

a. Menyebarkan agama Kristen Protestan di Maluku, Sangir, Talaud, Timor, Tapanuli, dan kota-kota besar di Jawa dan Sumatra.

b. Mendirikan Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu perkumpulan pemberi kabar Injil Belanda yang berusaha menyebarkan agama Kristen Protestan, mendirikan wadah gereja bagi jemaat di Indonesia seperti Gereja Protestan Maluku (GPM), Gereja Kristen Jawa (GKJ), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dan mendirikan sekolah-sekolah yang menitikberatkan pada penyebaran agama Kristen Protestan.

3. Wilayah Persebaran Agama Nasrani di Indonesia pada Masa Kolonial

Saat VOC berkuasa, kegiatan misionaris Katholik terdesak oleh kegiatan zending Kristen Protestan, dan bertahan di Flores dan Timor. Namun sejak Daendels berkuasa, agama Katholik dan Kristen Protestan diberi hak sama, dan mulailah misionaris menyebarkan kembali agama Katholik terutama ke daerah-daerah yang belum terjangkau agama-agama lain.

Penyebaran agama Kristen Protestan di Maluku menjadi giat setelah didirikan Gereja Protestan Maluku (GPM) tanggal 6 September 1935. Organisasi GPM menampung penganut Kristen Protestan di seluruh Maluku dan Papua bagian selatan. Penyebaran agama Kristen menjangkau Sulawesi Utara di Manado, Tomohon, Pulau Siau, Pulau Sangir Talaud, Tondano, Minahasa, Luwu, Mamasa dan Poso, serta di Nusa Tenggara Timur yang meliputi Timor, Pulau Ende, Larantuka, Lewonama, dan Flores. Adapun persebaran agama Katholik di Jawa semula hanya berlangsung di Blambangan, Panarukan, Jawa Timur. Namun, kemudian menyebar ke wilayah barat, seperti Batavia, Semarang, dan Jogjakarta.

Agama Kristen Protestan di Jawa Timur berkembang di Mojowarno, Ngoro dekat Jombang. Di Jawa Tengah meliputi Magelang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap, Ambarawa, Salatiga, Purworejo, Purbalingga, dan Banyumas. Di Jawa Barat pusat penyebaran agama Kristen terdapat di Bogor, Sukabumi, dan Lembang (Bandung). Di Sumatra Utara masyarakat Batak yang menganut agama Kristen berpusat di Angkola Sipirok, Tapanuli Selatan, Samosir, Sibolga, Buluh Hawar di Karo, Kabanjahe, Sirombu, dan kepulauan Nias. Kegiatan agama Kristen pada masyarakat Batak dipusatkan pada organisasi HKBP. Adapun di Kalimantan Selatan agama Kristen berkembang di Barito dan Kuala Kapuas. Di Kalimantan Barat umat Nasrani banyak terdapat di Pontianak. Di Kalimantan Timur banyak terdapat di Samarinda, Kalimantan Tengah di pemukiman masyarakat Dayak desa Perak dan Kapuas Kahayan.

Page 16: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia

Faktor-faktor penyebab sulitnya perkembangan agama Kristen di Indonesia pada waktu itu adalah:

a) Pada waktu itu agama Kristen dianggap identik dengan agama penjajah.

b) Pemerintah kolonial tidak menghargai prinsip persamaan derajat manusia.

c) Sebagian besar rakyat Indonesia telah menganut agama lain.

Oleh karena itulah upaya penyebaran dilakukan di daerah-daerah yang belum tersentuh agama lainnya. Juga dilakukan dengan mengadakan tindakan-tindakan kemanusiaan seperti mendirikan rumah sakit dan sekolah. Akhirnya berkat kerja keras kaum misionaris dan zending, agama Kristen dapat berkembang di Indonesia sampai sekarang.

Page 17: Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia