kolelitiasis

7
KOLESISTITIS Definisi Reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas,nyeri tekan dan demam. ( IPD Jilid I Edisi IV ) Etiologi statis cairan empedu infeksi kuman iskemia dinding kandung empedu sumbatan duktus sistikus oleh batu yang terjebak dalam kantung hartmann. ( IPD Jilid I Edisi IV ) Klasifikasi - kolesistitis akut : reaksi inf akut dinding VF yg disertai keluhan nyeri perut kanan atas,nyeri tekan dan demam ada 2 yaitu : kalkulosa ( disertai batu empedu ) akalkulosa ( tdk disertai batu empedu ) - kolesititis kronik: suatu keadaan dimana mukosa dn jaringan otot polos VF dgnti dgn jrgn ikat shg kemampuan memekatkan empedu hilang berkurang mempunyai gejala yg minim dn tdk menonjol Faktor resiko perempuan obesitas umur > 40 th kronik ada riwayat kolesistitis akut akalkulosa akut stlh operasi besar pernah alami trauma berat luka bakar yg luas post partum Patogenesis Kolesterol, kepekatan cairan empedu, postaglandin, dan faktor trauma mukosa kandung empedu oleh batu dapat menyebabkan pelepasan fosfolipase yang mengubah lesitin didalam empedu menjadi lisolesitin yaitu senyawa toksik yang memperberat peradangan dan supurasi. ( IPD Jilid I Edisi IV ) Manifestasi klinis keluhan :

Upload: vivien-karina-sari

Post on 19-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kolelitiasis

TRANSCRIPT

Page 1: Kolelitiasis

KOLESISTITIS

DefinisiReaksi inflamasi akut dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas,nyeri tekan dan demam.( IPD Jilid I Edisi IV )

Etiologi statis cairan empedu infeksi kuman iskemia dinding kandung empedu sumbatan duktus sistikus oleh batu yang terjebak dalam

kantung hartmann.( IPD Jilid I Edisi IV )

Klasifikasi- kolesistitis akut : reaksi inf akut dinding VF yg disertai keluhan nyeri perut kanan atas,nyeri tekan dan demamada 2 yaitu : kalkulosa ( disertai batu empedu )

akalkulosa ( tdk disertai batu empedu )- kolesititis kronik: suatu keadaan dimana mukosa dn jaringan otot polos VF dgnti dgn jrgn ikat shg kemampuan memekatkan empedu hilang berkurang

mempunyai gejala yg minim dn tdk menonjol

Faktor resikoperempuanobesitasumur > 40 thkronik ada riwayat kolesistitis akutakalkulosa akut stlh operasi besar

pernah alami trauma beratluka bakar yg luaspost partum

Patogenesis Kolesterol, kepekatan cairan empedu, postaglandin, dan faktor trauma mukosa kandung empedu oleh batu dapat menyebabkan pelepasan fosfolipase yang mengubah lesitin didalam empedu menjadi lisolesitin yaitu senyawa toksik yang memperberat peradangan dan supurasi.( IPD Jilid I Edisi IV )

Manifestasi kliniskeluhan : nyeri perut bagian kanan atas bersifat kolik/ terus menerus nyeri menyebar ke punggung dan ke arah skapula mual/ muntah demam

tanda : tanda peritonitis kanan atas nyeri tekan interkostal tidak ada mungkin ikterus ringan mungkin teraba kandung empedu/ massa di kanan atas

( Buku Ajar ILMU BEDAH R.sjamsuhidajat, Wim De Jong Edisi 2 )

Diagnosis

Page 2: Kolelitiasis

pemeriksaan fisik : murphy sign ( + ) pemeriksaan penunjang laboratorium :

leukositosis 12000-15000, kadang normal alkali fosfatase sedikit meninggi serum amilase sedikit meninggi

ultrasonografi : kandung empedu membesar, dinding menebal, adanya lumpur/ batu.

( Buku Ajar ILMU BEDAH R.sjamsuhidajat, Wim De Jong Edisi 2 )

Komplikasi empiema perforasi : peritonitis umum, massa perikolesistitis, fistel

kolesistenterik.Perforasi dapat berupa perforasi bebas rongga perut/ perforasi yang diatasi oleh perlekatan perikolesistitis yang membentuk massa radang kanan atas, dapat terjadi fistel usus di duodenum.( Buku Ajar ILMU BEDAH R.sjamsuhidajat, Wim De Jong Edisi 2 )

Penatalaksanaan Istirahat total Diet lemak ringan Penghilang rasa nyeri seperti petidin & antispasmodik Pemberian antibiotik pada fase awal sangat penting untuk

mencegah komplikasi peritonitis, kolangitis dan septisemia. Ampisilin, sefalosporin, dan metrodinazol untuk mematikan

kuman-kuman seperti E.coli, strep.faecalis dan klebsiella. Kolesistektomi laparoskopik.

( IPD Jilid I Edisi IV )

PETIDINPetidin ( meperidin, demerol) adalah zat sintetik yang formulanya sangat berbeda dengan morfin, tetapi mempunyai efek klinik dan efek samping yang mendekati sama. Secara kimia petidin adalah etil-1metil-fenilpiperidin-4-karboksilat.3

FarmakodinamikMeperidin (petidin) secara farmakologik bekerja sebagai agonis reseptor m (mu). Seperti halnya morfin, meperidin (petidin) menimbulkan efek analgesia, sedasi, euforia, depresi nafas dan efek sentral lainnya. Waktu paruh petidin adalah 5 jam. Efektivitasnya lebih rendah dibanding morfin, tetapi leih tinggi dari kodein. Durasi analgesinya pada penggunaan klinis 3-5 jam. Dibandingkan dengan morfin, meperidin lebih efektif terhadap nyeri neuropatik. 3, 6

Perbedaan antara petidin (meperidin) dengan morfin sebagai berikut :2

1. Petidin lebih larut dalam lemak dibandingkan dengan morfin yang larut dalam air.

2. Metabolisme oleh hepar lebih cepat dan menghasilkan normeperidin, asam meperidinat dan asam normeperidinat. Normeperidin adalah metabolit yang masih aktif memiliki sifat konvulsi dua kali lipat petidin, tetapi efek analgesinya sudah berkurang 50%. Kurang dari 10% petidin bentuk asli ditemukan dalam urin.

3. Petidin bersifat atropin menyebabkan kekeringan mulut, kekaburan pandangan dan takikardia.

Page 3: Kolelitiasis

4. Seperti morpin ia menyebabkan konstipasi, tetapi efek terhadap sfingter oddi lebih ringan.

5. Petidin cukup efektif untuk menghilangkan gemetaran pasca bedah yang tidak ada hubungannya dengan hipiotermi dengan dosis 20-25 mg i.v pada dewasa. Morfin tidak.

6. Lama kerja petidin lebih pendek dibandingkan morfin. FarmakokinetikAbsorbsi meperidin setelah cara pemberian apapun berlangsung baik. Akan tetapi kecepatan absorbsi mungkin tidak teratur setelah suntikan IM. Kadar puncak dalam plasma biasanya dicapai dalam 45 menit dan kadar yang dicapai antar individu sangat bervariasi. Setelah pemberian meperidin IV, kadarnya dalam plasma menurun secara cepat dalam 1-2 jam pertama, kemudian penurunan berlangsung lebih lambat. Kurang lebih 60% meperidin dalam plasma terikat protein. Metabolisme meperidin terutama dalam hati. Pada manusia meperidin mengalami hidrolisis menjadi asam meperidinat yang kemudian sebagian mengalami konyugasi. Meperidin dalam bentuk utuh sangat sedikit ditemukan dalam urin. Sebanyak 1/3 dari satu dosis meperidin ditemukan dalam urin dalam bentuk derivat N-demitilasi.Meperidin dapat menurunkan aliran darah otak, kecepatan metabolik otak, dan tekanan intra kranial. Berbeda dengan morfin, petidin tidak menunda persalinan, akan tetapi dapat masuk kefetus dan menimbulkan depresi respirasi pada kelahiran.Indikasi Meperidin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia. Pada beberapa keadaan klinis, meperidin diindikasikan atas dasar masa kerjanya yang lebih pendek daripada morfin. Meperidin digunakan juga untuk menimbulkan analgesia obstetrik dan sebagai obat preanestetik, untuk menimbulkan analgesia obstetrik dibandingkan dengan morfin, meperidin kurang karena menyebabkan depresi nafas pada janin.Dosis dan sediaanSediaan yang tersedia adalah tablet 50 dan 100 mg ; suntikan 10 mg/ml, 25 mg/ml, 50 mg/ml, 75 mg/ml, 100 mg/ml. ; larutan oral 50 mg/ml. Sebagian besar pasien tertolong dengan dosis parenteral 100 mg. Dosis untuk bayi dan anak ; 1-1,8 mg/kg BB.4, 6

Efek sampingEfek samping meperidin dan derivat fenilpiperidin yang ringan berupa pusing, berkeringat, euforia, mulut kering, mual-muntah, perasaan lemah, gangguan penglihatan, palpitasi, disforia, sinkop dan sedasi.3, 4, 6

DD Pankreatitis akut Apendisitis akut Tukak peptik Abses hati( Buku Ajar ILMU BEDAH R.sjamsuhidajat, Wim De Jong Edisi 2 )

Kolesistitis Akut : appendisitis retrocaecal(nyeri dr umbilical ke iliaca dextra), sumbatan usus(gangg GI lbh menonjol),perforasi ulkus peptikum (ada hemetemesis;ada tanda2 peritonitis), pancreatitis akut (malingesti), infark miokard (penjalaran sama, hasil lab beda,bnyi jtg beda,USG dan EKG). Kolesistitis Kronik : intoleransi lemak, ulkus peptikumdx pakai endoskopi(gangg GIT bag atas), pancreatitis kronis, colon spastic,ca colon (BB turun,diare kronis,nfsu mkan turun).

Prognosis

Page 4: Kolelitiasis

Penyembuhan spontan pada 85 % kasus, sekalipun kandung empedu menebal, fibrotik, penuh dengan batu dan tidak berfungsi lagi. Tindakan bedah akut pada pasien usia > 75 tahun mempunyai prognosis yang jelek disamping banyak kemungkinan banyak timbul komplikasi pasca bedah.( IPD Jilid I Edisi IV )

KOLELITIASIS

DefinisiPembentukan batu empedu bisa dalam kandung empedu / dalam duktus choledokus.( kamus kedokteran dorland Edisi 29 )

Etiologi kolesterol statis kandung empedu infeksi batu empedu

( Buku Ajar PATOLOGI II EDISI 4 Robbins dan kumar )

Klasifikasi Batu kolesterol

Mengandung 70% kristal kolesterol sisanya kalsium karbonat, kalsiumpalmitat, kalsium bilirubinat. Bentuknya bervariasi dapat soliter maupun multipel, permukaanya mungkin licin atau multifaset, bulat, berduri, dan ada yang seperti buah murbey.

Batu bilirubin/ batu lumpur/ batu pigmenBerisi kalsium bilirubinat, batu tidak teratur bentuknya, kecil-kecil, dapat berjumlah banyak, warnaya bervariasi ada yang cokelat, kemerahan sampai hitam, bentuk seperti lumpur/ tanah rapuh. Batu pigmen hitam terbentuk pada gangguan keseimbangan metabolik seperti anemia hemolitik, dan sirosis hati tanpa didahului infeksi.

( Buku Ajar ILMU BEDAH R.sjamsuhidajat, Wim De Jong Edisi 2 )

Faktor ResikoFatFertileFemaleFortymenurunnya Asam empedu :

defek sintesis herediter : santomatosis susunan saraf pusat hambatan sintesis yang didapat : di induksi oleh estrogen

karena hambatan umpan balik yang hiperaktif kehilangan yang berlebihan : reseksi ileum, penyakit2

ileum misalnya penyakit Crohn, malabsobsimeningkatnya kolesterol :

induksi estrogen berhubungan dengan obesitas berhubungan dengan diet tinggi kalori terapi klofibrat

( Buku Ajar PATOLOGI II EDISI 4 Robbins dan kumar )

PatogenesisAda 3 tahap : Pembentukan empedu yang supersaturasi Nukleasi atau pembentukan inti batu

Page 5: Kolelitiasis

Berkembang karena penambahan endapan.Garam2 empedu dbtk dr kolesterol di dlm sel2 hati sekresi garam empedu 1-2 gr /hri beserta kolesterol(produk samping dr pembentukan dan sekresi garam empedu) ke dlm empedu empedu dipekatkan dlm kandung empedu, garam2 empedu dan lesitin akan menjadi pekat bersama dg kolesterol, yg membuat kolesterol tetap dlm bentuk larutan pd kondisi abnormal kolesterol dpt mengendap, menyebabkan pembentukan batu empedu ( Buku Ajar PATOLOGI II EDISI 4 Robbins dan kumar )

Manifestasi Klinis asimtomatik : dispepsia kadang disertai intoleran terhadap

makanan berlemak. Simptomatik : keluhan utamanya nyeri epigastrium kuadran atas

kanan. Rasa nyeri lainnya kolik bilier yg mungkin berlangsung >15menit,penyebaran daat kepunggung bagian tengah, skapula/ puncak bahu, disertai mual& muntah, ikterus derajat redah, panas nglemeng.( Buku Ajar ILMU BEDAH R.sjamsuhidajat, Wim De Jong Edisi 2 )

DiagnosisPemeriksaan fisik : nyeri tekan, tanda murphy sign ( + ) apabila nyeri tekan sewaktu penderita menarik napas panjang karena kandung empedu yang meradang tersentuh ujung jari tangan pemeriksa maka pasien akan berhenti menarik napas.Pemeriksaan penunjang

Lab : leukositosis, kadar fosfatase alkali serum & kadar amilase serum biasanya meningkat.

Ultrasonografi : untuk medeteksi batu kandung empedu dan pelebaran saluran empedu intrahepatik & ekstrahepatik, terlihat penebalan dinding kandung empedu.

Foto polos abdomen : tidak memberikan gambaran yang khas karena hanya 10-15 % batu kandung empedu yang bersifat radioopak. cairan empedu yang berkadar kalsium tinggi pada kandung empedu.

Kolesistografi : untuk melihat batu radiolusen sehingga dapat dihitung jumlah dan ukuran batu.

CT scan : untuk mendiagnosis keganasan pada batu kandung empedu

Foto Rontgen dengan kolongipankreatikografiendoskopi ( ERCP ) atau melalui kolongiografi transhepatik perkutan ( PTC ) untuk pemeriksaan batu kandung empedu dengan gangguan fungsi hati yang tidak tidak dapat dideteksi oleh ultrasonografi mungkin karena terlalu kecil.

( Buku Ajar ILMU BEDAH R.sjamsuhidajat, Wim De Jong Edisi 2 )

Komplikasi

PenatalaksanaanNon bedah lisis batu : disolusi dengan sediaan kolelitolitik atau lisis kontak

dengan kateter perkutan ( metilbutil eter ) pengeluaran secara endoskopik : sfringterotomi dan ekstraksi

dengan kateter Fogarty / basket untuk menyalir empedu dan nanah dan untuk membersihkan duktus koledokus dari batu.

Bedah : kolesistektomi

( Buku Ajar ILMU BEDAH R.sjamsuhidajat, Wim De Jong Edisi 2 )

Page 6: Kolelitiasis

DD

Prognosis kolesistitis akut empiema, perikolesistitis, perforasi. Kolesistitis kronik hidrops kandung empedu, empiema

kandung empedu, fistel kolesistoenterik, ileus batu empedu. Karsinoma kandung empedu Kolangiolitis kronik Pankreatitis Sirosis hepatik bilier( Buku Ajar ILMU BEDAH R.sjamsuhidajat, Wim De Jong Edisi 2 )

Persarafan visceral abdomen