kinetika kimia

Upload: fifah-nadya-aini

Post on 09-Oct-2015

94 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Untuk Kimia DasarTeknik Lingkungan

TRANSCRIPT

  • Kinetika Kimia

    Titik Istirokhatun

  • Laju Reaksi

    Hubungan Antara Konsentrasi Reaktan dan Waktu

    Energi Aktivasi dan Ketergantungan Konstanta Laju terhadap Suhu

    Mekanisme Reaksi dan Hukum Laju

    Katalisis

    Hukum Laju

    Selesai

  • Laju Reaksi menyatakan ukuran seberapa cepat reaktan habis bereaksi atau seberapa cepat produk terbentuk

    Hukum Laju untuk reaksi dihasilkan dari pengukuran laju secara percobaan, dinyatakandalam konstanta laju dan konsentrasi reaktan. Ketergantungan laju pada konsentrasi

    menghasilkan orde reaksi. Waktu yang diperlukan untuk menurunkan konsentrasi suatu

    reaktan menjadi setengah dari konsentrasi awal disebut waktu paruh

    Ketergantungan Konstanta Laju terhadap Suhu Energi yang dimiliki olehmolekul harus sama atau bahkan lebih tinggi dari energi aktivasi agar dapat bereaksi.

    Konstanta laju dengan energi aktivasi dan suhu dihubungan dengan persamaan Arhenius.

    Peningkatan suhu akan meningkatkan konstanta laju.

    Mekanisme Reaksi Pada tingkat molekul, proses reaksi dibagi menjadi serangkaiantahap elementer dan urutan tahap tersebut merupakan mekanisme rekasinya.

    Katalis mempercepat laju reaksi tanpa ikut bereaksi.

    Konsep Penting

  • Kinetika adalah bidang kimia yang mengkaji kecepatan atau laju terjadinya reaksi kimia.Kinetika merujuk pada reaction rate yaitu perubahan konsentrasi reaktan atau produk

    terhadap waktu (M/s).

    Selama reaksi terjadi molekul reaktan bereaksi dan molekul produk terbentuk.

    Laju dinyatakan dalam perubahan konsentrasi terhadap waktu.

    A B

    Kinetika dan Laju

    t

    ALaju

    ][

    t

    BLaju

    ][

    dengan [A] dan [B] adalah perubahan konsentrasi (dalam molaritas) selama waktu t.Karena konsentrasi A menurun selama waktu tersebut, maka [A] merupakan kuantitasnegatif. Laju reaksi adalah kuantitas positif sehingga tanda minus diperlukan agar lajunya

    positif, sementara itu laju pembentukan produk tidak memerlukan tanda minus karena [B]adalah kuantitas positif ( [B] meningkat seiring waktu)

    atau

  • 2 A B

    Dua mol A menghilang pada setiap mol B terbentuk ; laju hilangnya A 2x lebih cepat

    dibandingkan terbentuknya B.

    Kinetika dan Laju

    t

    ALaju

    ][

    2

    1

    t

    BLaju

    ][atau

    Konsep Laju reaksi :

    Laju pengurangan konsentrasi pereaksi/reaktan per satuan waktu

    Laju penambahan konsentrasi hasil reaksi/produk per satuan waktu

    Perbadingan laju perubahan masing-masingkomponen sama dengan perbandingan

    koefisien reaksinya

    Molekul A

    Molekul B

  • Kemolaran

    Kemolaran adalah satuan konsentrasi

    larutan yang menyatakan banyaknya mol

    zat terlarut dalam 1 liter larutan

    Kemolaran (M) sama dengan jumlah mol

    (n) zat terlarut dibagi volume (V) larutan

    V

    nM

    Vx

    Mr

    grM

    1000atau

  • Kemolaran

    Pengenceran larutan dengan

    menambahkan pelarut menyebabkan

    konsentrasi berubah dengan rumusan :

    2211 MVMV

    dimana:

    V1M1 : volume dan konsentrasi larutan awal

    V2M2 : volume dan konsentrasi hasil pengenceran

  • Kemolaran

    Pencampuran larutan sejenis dengan

    konsentrasi berbeda menghasilkan konsentrasi

    baru, dengan rumusan :

    n

    nncampuran

    VVV

    MVMVMVM

    ...

    ...

    21

    2211

  • Pada reaksi :

    N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g),

    Laju reaksi :

    - laju penambahan konsentrasi produk NH3- laju pengurangan konsentrasi reaktan N2

    dan H2.

    Konsep Laju Reaksi

  • aA + b B cC + dD

    Konsep Laju Reaksi

    t

    D

    dt

    C

    ct

    B

    bt

    A

    aLaju

    ][1][1][1][1

    Cara Mengukur Laju Reaksi :

    1. Mengamati Perubahan Warna Dengan Spektrofotometer

    Warna cokelat kemerahan pada bromin berkurang seiring dengan

    berjalannya reaksi :

    Br2(aq) + HCOOH(aq) 2 H+

    (aq) + 2 Br-(aq) + CO2(g)

    Perubahan konsentrasi

    (ditunjukkan dengan perubahan

    intensitas warna) terhadap waktu

    diamati dengan spektrofotometer.

  • Konsep Laju Reaksi

    Laju reaksi ditentukan secara grafis dengan memplotkan konsentrasi

    bromin vs waktu. Laju reaksi digambarkan oleh kemiringan (slope) garis

    singgung yaitu [Br2]/t pada saat itu. Umumnya laju berbanding lurusdengan konsentrasi reaktan. Laju semakin kecil seiring dengan

    menurunnya konsentrasi bromin.

  • 2. Menggunakan Manometer

    Konsep Laju Reaksi

    Dilakukan jika salah satu di antara produk atau reaktan dari reaksi adalah gas.

    2H2O2 (l) 2 H2O (l) + O2(g)

    Laju dekomposisi hidrogen peroksida ditentukan dengan mengukur laju terbentuknya

    oksigen dengan manometer, kemudian tekanan yang terukur dapat dikonversi dengan

    persamaan gas ideal :

    P.V = n R T

    MRTRTV

    nP di mana, P

    RTM

    1 M

    V

    nmolaritas diperoleh

    t

    P

    RTt

    OLaju

    12

    Sehingga laju pembentukan oksigen ditentukan dengan :

  • Konsep Laju Reaksi

    Laju reaksi dekomposisi hidrogen peroksida diukur dengan manometer

    yang menunjukkan peningkatan tekanan gas oksigen seiring dengan

    waktu.

    3. Dengan mengukur pH

    Suatu reaksi yang menkonsumsi ion ataupun menghasilkan ion, laju

    reaksinya dapat diukur dengan memantau konduktansi listriknya. Jika

    ion H+ merupaan reaktan atau produk, maka laju reaksi dapat diukur

    dengan mengukur pH larutan sebagai fungsi waktu.

  • Laju reaksi dipengaruhi oleh :

    Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi

    Suhu

    Luas permukaan sentuhan/ Ukuran partikel

    Konsentrasi

    Katalis

    Back

  • Suhu

    Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena

    dengan naiknya suhu, energi kinetik partikel zat-zat yang

    ada dalam sistem meningkat, partikel semakin aktif

    bergerak sehingga memungkinkan semakin banyak

    terjadinya tumbukan efektif yang dapat meningkatkan laju

    reaksi. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel

    semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.

  • Suhu

    Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:

    Hubungan ini ditetapkan dari suatu percobaan, misal diperoleh

    data sebagai berikut:

    Suhu (oC) Laju reaksi (M/detik)

    10

    20

    30

    40

    0,3

    0,6

    1,2

    2,4

  • Suhu

    Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:

    Dari data diperoleh hubungan:

    Setiap kenaikan suhu 10 oC, maka laju mengalami kenaikan 2 kali

    semula, maka secara matematis dapat dirumuskan

    100

    0

    2.

    tt

    t VV

    Dimana :

    Vt = laju reaksi pada suhu t

    Vo = laju reaksi pada suhu awal (to)

  • Konsentrasi

    Persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka

    dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin

    tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan

    demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga

    kecepatan reaksi meningkat. Semakin tinggi konsentrasi, akan meningkatkan laju

    reaksi.

    Ilustrasi

    Mana yang lebih mungkin terjadi tabrakan, di jalan lenggang atau

    dijalanan padat?

    ?

    Gambar diambil dari liputan6.com dan batukota.go.id

  • Konsentrasi

    Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan laju reaksi

    tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi, tetapi harus

    melalui percobaan.

    Dalam penetapan laju reaksi ditetapkan yang menjadi patokan

    adalah laju perubahan konsentrasi reaktan.

    Ada reaktan yang perubahan konsentrasinya tidak

    mempengaruhi laju reaksi:

    on

    1x

    1V x [reaktan]

    V reaktan][

    n

  • Hukum Laju

    Pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi, diawali dengan menentukan

    laju awal bergantung pada konsentrasi awal, karena saat reaksi berlangsung,

    konsentrasi reaktan akan menurun dan menjadi sulit untuk mengukur

    perubahannnya secara akurat. Selain itu mungkin saja terjadi reaksi balik untuk

    reaksi yang bersifat reversible. Hal-hal tersebut menyebabkan galat (error) dalam

    penentuan laju reaksi dan keduanya tidak akan terjadi dalam tahap awal reaksi.

    F2 (g) + 2ClO2 2 FClO2(g)

    [F2 ] [ClO2 ] Laju awal (M/s)

    0,10 0,010 1,2 x 10 -3

    0,10 0,040 4,8 x 10 -3

    0,20 0,010 2,4 x 10 -3

    Tabel 1. Data Laju untuk Reaksi antara F2 dan ClO2

  • Hukum Laju

    K adalah konstanta laju (rate constant) : yaitu konstanta kesebandingan (konstanta

    proporsionalitas) antara laju reaksi dan konsentrasi reaktan. Konstanta laju dihitung dari

    konsentrasi dan laju awal.

    Hukum laju (rate law) menyatakan persamaan yang menghubungkan laju reaksi dengan

    konstanta laju dan konsentrasi reaktan.

    aA + bB cC + dD

    Hukum lajunya berbentuk :

    laju = k[A]x [B] y

    Jika k,x,and y dan konsentrasi [A] dan[B] diketahui maka laju rekasi dapat dihitung dengan

    hukum laju.

    k,x dan y ditentukan melalui percobaan.

    Laju [F2][ClO2 ]

    = k [F2][ClO2 ]

    22 ClOFlaju

    k

  • Hukum LajuK adalah konstanta laju (rate constant) : yaitu konstanta kesebandingan (konstanta

    proporsionalitas) antara laju reaksi dan konsentrasi reaktan. Konstanta laju dihitung dari

    konsentrasi dan laju awal.

    Hukum laju (rate law) menyatakan persamaan yang menghubungkan laju reaksi dengan

    konstanta laju dan konsentrasi reaktan.

    aA + bB cC + dD

    Hukum lajunya berbentuk :

    laju = k[A]x [B] y

    Jika k,x,and y dan konsentrasi [A] dan[B] diketahui maka laju rekasi dapat dihitung dengan

    hukum laju.

    k,x dan y ditentukan melalui percobaan.

    22 ClOFlaju

    k

  • Hukum LajuJumlah pangkat-pangkat setiap konsentrasi reaktan yang ada dalam hukum laju adalah juga

    definisi orde reaksi (reaction order) keseluruhan.

    Orde reaksi selalu ditentukan oleh konsentrasi reaktan dan tidak pernah oleh konsentrasi

    produk.

    Untukk reaksi tertentu x = 0 dan y = 1 maka hukum lajunya menjadi :

    Laju = k [A]0 [B]

    = k [B]

    Reaksi seperti ini beroede 0 dalam A, orde pertama dalam B dan ore 1 secara keselurauhan.

    Laju reaksi nya tidak bergantung pada [A]

  • Penentuan Hukum LajuUntuk reaksi yang melibatkan lebih dari satu reaktan, hukum laju ditentukan dengan mengukur

    ketergantungan laju reaksi terhadap konsentrasi masing-masing reaktan dengan metode

    isolasi. Konsentrasi reaktan dibuat sama kecuali satu reaktan, dan laju reaksi dibuat sebagai

    fungsi dari reaktan yang berbeda, sehingga setiap perubahan laju disebabkan hanya oleh

    konsentrasi yang berbeda tersebut. Dari ketergantungannya dapat diketahui orde dalam

    reaktan tersebut. Cara yang sama dilakukan juga untuk mengetahui ketergantungan laju

    rekasi pada reaktan yang berbeda.

    Contoh :

    Reaksi nitrat oksida dengan hidrogen pada suhu 1280oC

    2NO(g) + 2H2(g) 2 N2 + 2H2O(g)

    [NO ] [H2 ] Laju awal (M/s)

    5,0 x 10 -3 2,0 x 10 -3 1,3 x 10 -5

    10,0 x 10 -3 2,0 x 10 -3 5,0 x 10 -5

    10,0 x 10 -3 4,0 x 10 -3 10,0 x 10 -5

    Tabel 2. Data laju pada reaksi nitrat oksida dengan hidrogen pada suhu 1280oC

  • Penentuan Hukum Lajulaju = k [NO]x [H2]

    y

    Sehingga hukum laju dari reaksi tersebut adalah laju = k [NO]2 [H2], dengan orde reaksi untuk

    NO adalah 2 dan pada H2 orde reaksinya adalah 1. Orde reaksi keseluruhan 3.

    Konstanta laju k di tentukan menggunakann data percobaan mana saja sehingga :

    ][][ 22

    ClONO

    lajuk

    ]100,2[]100,10[

    100,5

    33

    5

    2

    xx

    xsMx ./ 22105,2

    pada hukum laju, tidak ada hubungan antara pangkat x dan y dengan koefisien stoikiometri dalam persamaan yang telah setara.

    2N2O5(g) 4NO2 (g) + O2(g)

    Hukum lajunya adalah

    laju = k [N2O5]

    bukan k [N2O5]2 seperti dugaan pada persamaan yang setara

  • Penentuan Hukum Laju

    Latihan :

    Reaksi ion peroksidisulfat (S2O82-)dengan ion iodida I-ialah :

    S2O82-

    (aq) + 3I-(aq) 2SO4

    2-(aq) + I3

    -(aq)

    [S2O82- ] [I- ] Laju awal (M/s)

    0,080 0,034 2,2 x 10 -4

    0,080 0,017 1,1 x 10 -4

    0,16 0,017 2,2 x 10 -4

    Tabel 3. Data laju pada reaksi ion peroksidisulfat (S2O82-)dengan ion iodida I- :

  • Hukum antara Konsentrasi Reaktan

    dan Waktu

    Pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju disebut orde

    reaksi

    Jumlah pangkat-pangkat setiap konsentrasi reaktan yang ada dalam

    hukum laju adalah juga definisi orde reaksi (reaction order)

    keseluruhan

    Ada reaksi berorde O, dimana tidak terjadi perubahan laju reaksi

    berapapun perubahan konsentrasi pereaksi.

    Ada reaksi berorde 1, di mana perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali

    menyebabkan laju reaksi lebih cepat 2 kali. Melipatduakan konsentrasi

    reaktan akan melipatduakan laju reaksi

    Ada reaksi berorde 2, dimana laju perubahan konsentrasi pereaksi 2

    kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 4 kali, dst.

    Orde Reaksi

  • Konsentrasi

    Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi

    Konsentrasi

    Laju

    reaksi

    Reaksi Orde 0

  • Reaksi Orde Pertama

    Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi

    Konsentrasi

    Laju

    reaksi

    Reaksi Orde 1

    Reaksi orde pertama (first-order reaction) adalah

    reaksi yang lajunya bergantung pada konsentrasi

    reaktan dipangkatkan satu

  • Reaksi Orde PertamaPada reaksi :

    A produk

    t

    Alaju

    ][][Aklaju dari hukum laju, menjadi

    ][][

    Akt

    A

    jadi tA

    Ak

    1

    ][

    ][

    ][][

    Akdt

    Ad kdt

    A

    Ad

    ][

    ][

    tA

    Adtk

    A

    Ad

    o 0

    ][

    ][ ][

    ][ktAA 0]ln[]ln[

    ktoA

    A

    ][

    ][ln

    atau

    dan

    dalam bentuk diferensial, menjadi ;

    Dengan mengintegralkan antara t = 0 dan t = t dihasilkan :

    ;

  • Reaksi Orde PertamaContoh : Reaksi perubahan siklopropana mejadi propena terjadi pada orde pertama dengan

    konstanta laju 6,7 x 10-4 detik -1 pada suhu 500oC.

    CH2 - CH2 CH2=CHCH3

    1. Jika konsentrasi awal siklopropana 0,25M, berapa konsentrasinya setelah 8,8 menit?

    2. Berapa lama waktu diperlukan agar konsentrasi reaktan turun dari 0,25 Mmenjadi 0,15 M?

    3. Berapa lama waktu diperlukan untuk mengubah 74 % dari bahan awalnya?

    siklopropana

    CH2

    propena

    ktoA

    A

    ][

    ][ln

    354,0min1

    det60min8,8)107,6(

    25,0

    ][ln 14

    xsx

    M

    A

    354,0

    25,0

    ][ eM

    A MA 18,0][ jadi

    1.

  • Reaksi Orde Pertama

    tsxM

    M)107,6(

    25,0

    15,0ln 14

    jadi

    2.

    2106,7 xt

    menitt 13

    detik

    3. Konsentrasi awal tidak perlu dicari, jika 74 % beraksi, maka

    sisa setelah waktu t adalah (100% - 74%)=26%

    menitxsxA

    A

    kt 33det100,2

    26,0

    0,1ln

    107,6

    1

    ][

    ][ln

    1 314

    0

    26,0%100

    %26

    ][

    ][

    0

    A

    A

    Latihan :

    Reaksi 2A B adalah reaksi orde pertama dalam A dengan konstanta laju 2,8 x 10-2 s-1

    pada 80 oC . Berapa lama (dalam detik) diperlukanagar konsentrasi A turun dari 0,88M

    menjadi 0,14 M?

  • Waktu ParuhWaktu paruh (half life)suatu reaksi t adalah waktu yang diperlukan agar konsentrasi reaktan

    turun menjadi setengah dari konsentrasi awalnya.

    ][

    ][ln

    1

    A

    A

    kt o

    2/][

    ][ln

    12

    1

    o

    o

    A

    A

    kt Jika t= t maka

    kkt

    693,02ln

    12

    1 atau

    Waktu -paruh (t )dari reaksi orde pertama tidak tergantung pada konsentrasi awal reaktan.

    Diperlukan waktu yang sama agar konsentrasi reaktan turun dari 0,1 M menjadi 0,05 M dan dari

    1,0M menjadi 0,50 M.

    Mengukur t adalah suatu cara untuk menentukan konstanta laju reaksi orde pertama. Semakin

    singkat waktu paruh semakin besar nilai k.

    kt

    693,02

    1 sehingga

  • Reaksi Orde-Dua

    Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi

    Konsentrasi

    Laju

    reaksi

    Reaksi Orde 2

    Lanjut

    Reaksi orde-kedua (second-order reaction) adalah reaksi

    yang lajunya bergantung pada salah satu konsentrasi

    reaktan dipangkatkan dua atau pada konsentrasi dua

    reaktan berbeda yang masing-masing dipangkatkan satu

  • Reaksi Orde-Dua

    Reaksi yang paling sederhana melibatkan hanya satu molekul reaktan.

    A produk ; dengan

    NEXT

    t

    Alaju

    ][ 2][Aklaju dari hukum laju

    det./1det/

    ][ 22M

    M

    M

    A

    lajuk

    A + B produk ; dengan ]][[ BAklaju

    21

    ][

    1

    2][

    1kt

    oAoA

    Reaksi ini adalah reaksi orde pertama pada A dan orde pertama pada B sehingga orde total 2.

    Formula untuk reaksi orde 2 A produk

    oAkt

    ][

    12

    1 t1/2 didapatkan :

    Waktu paruh orde kedua berbanding terbalik dengan konsentrasi reaktan awal. Hasil ini dapat

    diterima karena waktu paruh akan lebih singkat pada tahap awal reaksi krn banyaknya molekul

    rekatan yang bertumbukan. Ini adalah hal yang membedakan antara reaksi orde pertama dan orde

    kedua.

    ktAA

    0][

    1

    ][

    1diperoleh

  • Reaksi Orde-Dua

    Reaksi yang paling sederhana melibatkan hanya satu molekul reaktan.

    A produk ; dengan

    NEXT

    t

    Alaju

    ][ 2][Aklaju dari hukum laju

    det./1det/

    ][ 22M

    M

    M

    A

    lajuk

    A + B produk ; dengan ]][[ BAklaju

    21

    ][

    1

    2][

    1kt

    oAoA

    Reaksi ini adalah reaksi orde pertama pada A dan orde pertama pada B sehingga orde total 2.

    Formula untuk reaksi orde 2 A produk

    oAkt

    ][

    12

    1 t1/2 didapatkan :

    Waktu paruh orde kedua berbanding terbalik dengan konsentrasi reaktan awal. Hasil ini dapat

    diterima karena waktu paruh akan lebih singkat pada tahap awal reaksi krn banyaknya molekul

    rekatan yang bertumbukan. Ini adalah hal yang membedakan antara reaksi orde pertama dan orde

    kedua.

    ktAA

    0][

    1

    ][

    1diperoleh

  • Reaksi Orde Nol, Pertama dan Kedua

    Reaksi orde pertama dan kedua merupakan jenis reaksi yang paling lazim. Reaksi orde ke

    nol jarang terjadi. Untuk rekasi orde ke nol :

    A produk ; dengan hukum laju

    Lanjut

    Laju reaksi orde ke nol adalah suatu konstanta, tidak bergantung pada konsentrasi reaktan.

    oAkt

    ][

    12

    1

    kAklaju 0][

    Ringkasan Kinetika Reaksi Orde Pertama dan Kedua Pada Jenis reaksi A produk :

    Orde Hukum Laju Persamaan Waktu Paruh

    Konsentrasi Waktu

    1

    22][Aklaju

    ktoA

    A

    ][

    ][ln

    ktAA

    0][

    1

    ][

    1

    ][Aklaju k

    t693,0

    21

  • Konsentrasi

    Untuk reaksi

    A + B C

    Rumusan laju reaksi adalah :

    V =k.[A]m.[B]n

    Dimana :

    k = tetapan laju reaksi

    m = orde reaksi untuk A

    n = orde reaksi untuk B

    Orde reaksi total = m + n

  • Konsentrasi

    Rumusan laju reaksi tersebut diperoleh dari percobaan.

    Misalkan diperoleh data percobaan untuk reaksi :

    NO(g) + Cl2(g) NOCl2(g)Diperoleh data sebagai berikut :

    Perc [NO] M [Cl2] M V M/s

    1

    2

    3

    4

    0,1

    0,1

    0,2

    0,3

    0,1

    0,2

    0,1

    0,3

    4

    16

    8

    ?

  • Konsentrasi

    1

    22

    4

    8

    1,0

    2,0

    ][

    ][

    ][

    1

    3

    1

    3

    m

    V

    V

    NO

    NO

    VNO

    m

    m

    m

    m

    Rumusan laju reaksi untuk reaksi tersebut adalah :

    V = k.[NO]m.[Cl2]n

    Orde NO = m Orde Cl2 = n

    Percobaan 1 dan 3 Percobaan 1 dan 2

    2

    42

    4

    16

    1,0

    2,0

    ][

    ][

    ][

    1

    2

    12

    22

    2

    n

    V

    V

    Cl

    Cl

    VCl

    n

    n

    n

    n

  • Konsentrasi

    Maka rumusan laju reaksinya adalah :

    V=k.[NO]1.[Cl2]2

    Harga k diperoleh dengan memasukan salah satu data

    percobaan

    123

    2

    2

    2

    10.4

    1,0.1,0

    4

    ]].[[

    sMk

    k

    ClNO

    Vk

  • Konsentrasi

    Maka laju reaksi pada percobaan 4 adalah :

    V= k.[NO].[Cl2]2

    V= 4.103.0,3. 0,32

    V= 108 Ms-1

  • Luas Permukaan

    Mana yang lebih luas permukaannya?

    Sebongkah balok kayu utuh atau setelah dipotong-potong menjadi 4?

  • Luas Permukaan

    Pisahkan

  • Luas Permukaan

    Ulangi

    Lanjut

  • Luas Permukaan

    Perhatikan bahwa luas permukaan balok kayu utuh lebih

    kecil dari balok kayu yang dipotong 4

    Sekarang!

    Mana yang lebih luas permukaannya, gula berukuran butir

    kasar atau gula berukuran butiran halus?

    Mana yang lebih mudah larut, gula yang berukuran butir

    kasar atau yang berukuran butiran halus ?

  • Luas Permukaan

    Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin

    luas permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang

    saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya

    tumbukan efektif menghasilkan perubahan

    Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran

    partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi

    pun akan semakin cepat.

  • Katalis

    Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi.

    Ada 2 jenis katalis :

    1. Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan

    pada akhir rekasi terbentuk kembali.

    2. Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya

    sebagai media reaksi saja.

    Bagaimana katalis bekerja akan dibahas pada teori tumbukan

    Kembali

  • KatalisisKatalis (catalyst) adalah zat yang meningkatkan laju reaksi kimia tanpa ikut

    terpakai bereaksi.

    Katalis dapat bereaksi membentuk zat antara, tetapi akan diperoleh kembali

    dalam tahap reaksi berikutnya.

    Pada pembuatan molekul oksigen dalam skala laboratorium, sampel kalium

    klorat dipanaskan :

    2KClO2 (s) 2KCl (s) +3O (g).

    Namun reaksi termal ini sangat lambat jika

    tanpa katalis. Laju dapat ditingkatkan secara

    drastis dengan menambahkan sedikit katalis

    mangan dioksida (MnO2). Dan semua MnO2yang berupa serbuk warna hitam ini dapat

    diperoleh kembali pada akhir reaksi.

    Katalis meningkatkan laju dengan cara

    menurunkan energi aktivasi reaksinya.

  • KatalisisKatalis heterogenAdalah katalis yang berbeda fasa dengan reaktan. Biasanya katalis berupa padatan dan

    reaktan berupa gas atau cairan.

    Asam nitrat merupakan asam anorganik penting untuk produksi pupuk, zat warna, obat-

    obatan dan bahan peledak.

    Metode dalam memproduksi asam nitrat skala industri yang banyak digunakan adalah

    proses Ostwald. Reaksi ini berlangsung pada suhu 800 oC dengan tambahan katalis Platina

    rodium.

    4NH3 (g) + 5O2 (g) 4NO (g) + 6H2O (g)

    .amonia oksigen

    Nitrat Oksida yang terbentuk mudah teroksidasi (tanpa katalis) menjadi nitrogen dioksida

    2NO (g) + O2 (g) NO2 (g)

    Ketika dilarutkan dalam air, NO2 membentuk asam nitit dan asam nitrat

    2NO2 (g) + H2 O(g) HNO2 (aq) + HNO3 (aq)

    Ketika dipanaskan asam nitrit berubah menjadi asam nitrat

    HNO2 (aq) HNO3 (aq) + H2O (l) + 2NO(g)

    NO yang dihasilkan dapat didaur ulang untuk menghasilkan NO2 pada tahap kedua

  • KatalisisKonverter Katalitik

    Pada suhu tinggi, di dalam mesin mobil yang berjalan gas nitrogen dan oksigen

    bereaksi membentuk nitrat oksida.

    2N2 (g) + O2 (g) 2NO(g)

    Ketika lepas ke atmosfer, NO segera bereaksi dengan O2 membentuk NO2 yang

    segera diemisikan oleh mobil, bersamaan dengan CO dan hidrokarbon lain yang

    tidak terbakar vehicle sumber pencemar utama.

    .

    Sebagian besar mobil baru dilengkapi dengan konverter katalitik yang bertujuan :

    1. Mengoksidasi CO dan hidrokarbon yang lain menjadi CO2 dan H2O

    2. Mereduksi NO dan NO2 menjadi N2 dan O2

    Sumber :hkaraca.com

  • KatalisisKonverter Katalitik

    Gas buang panas yang telah diinjeksikan dengan udara dilewatkan ke konverter

    untuk mempercepat pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan menurunkan

    emisi CO.

    Konverter katalitik biasanya mengandung Pt atau Pd atau oksida logam transisi

    seperti CuO atau Cr2O3.

    Tetapi karena suhu tinggi semakin meningkatkan produksi NO maka diperlukan

    konverter kedua yang mengandung katalis berbeda dari logam transisi atau

    oksida logam transisi yang bekerja pada suhu yang lebih rendah untuk

    menguraikan NO menjadi N2 dan O2.

    .Katalis Homogen

    Dalam katalis homogen, raktan dan katalis terdispersi dalam satu fasa, biasanya

    cair.

    Katalis asam dan basa adalah contoh jenis katalis homogen yang paling penting

    dalam reaksi kimia.

  • KatalisisKatalis Enzim

    Enzim adalah katalis biologis. Kenyataan yang menakjubkan adalah bahwa

    enzim tidak hanya meningkatkan laju reaksi biokimiawi sampai 106 sampai 1018

    kali, tetapi enzim bersifat sangat spesifik.

    Satu enzim hanya bekerja untuk molekul-molekul tertentu (substrat/reaktan

    tertentu), dan tidak mengganggu bagian lain pada sistem tersebut.

    Katalisis enzim biasanya merupakan katalis homogen dengan substrat dan

    enzim berada pada larutan yang sama.

    .

  • 12

    3

    4

    Evaluasi

    5

    Dalam bejana bervolume 10 L, mula-mula terdapat 5 mol gas

    NO2. Gas tersebut mengalami penguraian menurut reaksi :

    2 NO2(g) 2 NO(g) + O2(g).

    Setelah tiga jam tersisa 1,4 mol gas NO2. Tentukan

    a.Laju reaksi penguraian gas NO2!

    b.Laju pembentukan gas NO!

    c.Laju pembentukan gas O2!

  • Evaluasi

    Diketahui reaksi A + B + C D. Jika persamaan laju reaksi reaksi tersebut v = k.[B]2.[C]1, berapa

    kali perubahan laju reaksinya bila konsentrasi

    masing-masing komponen pereaksi diperbesar 2

    kali semula?

    1

    2

    3

    4

    5

  • Evaluasi

    Dari percobaan reaksi A + B AB, diperoleh data sebagai berikut

    Perc [A] M [B] M V M/s

    1

    2

    3

    4

    1,3.10-2

    6,5.10-3

    3,9.10-2

    1,3.10-2

    2,1.10-2

    1,05.10-2

    4,2.10-2

    1,05.10-2

    1,4.10-1

    3,5.10-2

    8,4.10-1

    7.10-2

    Tentukan

    A. Orde reaksi untuk A dan B

    B. Persamaan laju reaksi

    C. Harga tetapan laju reaksi

    D. Laju reaksi jika konsentrasi A 0,026 M dan konsentrasi B

    0,021 M

    1

    2

    3

    4

    5

  • Evaluasi

    Jika laju suatu reaksi meningkat 2 kali lebih cepat setiap

    kenaikan suhu 15oC dan pada suhu 30oC lajunya 3.10-3 M/s,

    berapakah laju reaksinya pada 105oC?

    1

    2

    3

    4

    5

  • Evaluasi

    Dari data berikut :

    Perc Fe [HCl] M Suhu oC

    1

    2

    3

    4

    5

    Serbuk

    Kepingan

    Serbuk

    Kepingan

    Serbuk

    0,1

    0,1

    0,3

    0,1

    0,1

    25

    25

    50

    50

    50

    Urutkan kelajuan reaksinya dari yang paling lambat ke yang paling cepat

    1

    2

    3

    4

    5

    Kembali