kimia organik

21
SENYAWA HIDROKARBON Disebut Hidrokarbon : mengandung unsur C dan H Terdiri dari : 1. Alkana (C n H 2n+2 ) 2. Alkena (C n H 2n ) 3. Alkuna (C n H 2n-2 ) ALKANA Hidrokarbon jenuh (alkana rantai lurus dan siklo/cincin alkana) Disebut golongan parafin : affinitas kecil (=sedikit gaya gabung) Sukar bereaksi C1 – C4 : pada t dan p normal adalah gas C4 – C17 : pada t dan p normal adalah cair > C18 : pada t dan p normal adalah padat Titik didih makin tinggi : terhadap penambahan unsur C

Upload: yaniikkyoe

Post on 11-Jun-2015

4.638 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

SENYAWA HIDROKARBON Disebut Hidrokarbon : mengandung unsur C dan HTerdiri dari : 1. Alkana (CnH2n+2) 2. Alkena (CnH2n) 3. Alkuna (CnH2n-2) ALKANA q Hidrokarbon jenuh (alkana rantai lurus dan siklo/cincin alkana)q Disebut golongan parafin : affinitas kecil (=sedikit gaya gabung)q Sukar bereaksiq C1 – C4 : pada t dan p normal adalah gasq C4 – C17 : pada t dan p normal adalah cairq > C18 : pada t dan p normal adalah padatq Titik didih makin tinggi : terhadap penambahan unsur Cq Jumlah atom C sama : yang bercabang mempunyai TD rendahq Kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polarq BJ naik dengan penambahan jumlah unsur Cq Sumber utama gas alam dan petrolium Struktur ALKANA : CnH2n+2 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 (heksana) sikloheksana PEMBUATAN ALKANA :Ø Hidrogenasi senyawa AlkenaØ Reduksi Alkil HalidaØ Reduksi metal dan asam PENGGUNAAN ALKANA :ä Metana : zat bakar, sintesis, dan carbon black (tinta,cat,semir,ban)ä Propana, Butana, Isobutana : zat bakar LPG (Liquified Petrolium Gases)ä Pentana, Heksana, Heptana : sebagai pelarut pada sintesis Fraksi tertentu dari Destilasi langsung Minyak Bumi/mentah TD (oC) Jumlah C Nama Penggunaan 1 - 4 Fraksi gas Bahab bakar gas30 - 180 5 -10 Bensin Bahan bakar mobil180 - 230 11 - 12 Minyak tanah Bahan bakar memasak230 - 305 13 - 17 Minyak gas ringan Bahan bakar diesel305 - 405 18 - 25 Minyak gas berat Bahan bakar pemanasSisa destilasi :1. Minyak mudah menguap, minyak pelumas, lilin dan vaselin2. Bahan yang tidak mudah menguap, aspal dan kokas dari m. bumi ALKENA q Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap duaq Alkena = olefin (pembentuk minyak)q Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur) : 2-metil-2-butenaq Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif STRUKTUR ALKENA : CnH2n CH3-CH2-CH=CH2 (1-butena) ETENA = ETILENA = CH2=CH2q Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 – 34 %)q Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses “cracking”q Pembuatan : pengawahidratan etanaol PENGGUNAAN ETENA :ä Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)ä Untuk memasakkan buah-buahanä Sintesis zat lain (gas alam, minyak bumi, etanol) PEMBUATAN ALKENA :Ø Dehidrohalogenasi alkil halidaØ Dehidrasi alkoholØ Dehalogenasi dihalidaØ Reduksi alkuna ALKUNA q Hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tigaq Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif Struktur ALKUNA : CnH2n-2 CH=CH (etuna/asetilen) ETUNA = ASETILEN => CH=CHq Pembuatan : CaC2 + H2O ------à C2H2 + Ca(OH)2q Sifat-sifat :Ø Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledakØ Suatu gas, tak berwarna, baunya khasq Penggunaan etuna :Ø Pada pengelasan : dibakar dengan O2 memberi suhu yang tinggi (+- 3000oC), dipakai untuk mengelas besi dan bajaØ Untuk peneranganØ Untuk sintesis senyawa lain PEMBUATAN ALKUNAØ Dehidrohalogenasi alkil halidaØ Reaksi metal asetilida dengan alkil halida primer SENYAWA AROMATIK q Senyawa alifatis : turunan metanaq Senyawa aromatis : turunan benzen (simbol Ar = aril)q Permulaan abad ke-19 ditemukan senyawa-senyawa organik yang mempunyai bau (aroma) yang karakteristik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (damar benzoin, cumarin, asam sinamat dll) BENZEN =C6H6q

TRANSCRIPT

Page 1: kimia organik

SENYAWA HIDROKARBON

Disebut Hidrokarbon : mengandung unsur C dan H Terdiri dari : 1. Alkana (CnH2n+2)

2. Alkena (CnH2n)

3. Alkuna (CnH2n-2)

ALKANA      Hidrokarbon jenuh (alkana rantai lurus dan siklo/cincin alkana)

      Disebut golongan parafin : affinitas kecil (=sedikit gaya gabung)

      Sukar bereaksi

      C1 – C4 : pada t dan p normal adalah gas

      C4 – C17 : pada t dan p normal adalah cair

      > C18 : pada t dan p normal adalah padat

      Titik didih makin tinggi : terhadap penambahan unsur C

      Jumlah atom C sama : yang bercabang mempunyai TD rendah

      Kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar

      BJ naik dengan penambahan jumlah unsur C

      Sumber utama gas alam dan petrolium

Struktur ALKANA : CnH2n+2 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 (heksana)

Page 2: kimia organik

sikloheksana

PEMBUATAN ALKANA :

    Hidrogenasi senyawa Alkena

    Reduksi Alkil Halida

    Reduksi metal dan asam

PENGGUNAAN ALKANA :

     Metana : zat bakar, sintesis, dan carbon black (tinta,cat,semir,ban)

     Propana, Butana, Isobutana : zat bakar LPG (Liquified Petrolium Gases)

     Pentana, Heksana, Heptana : sebagai pelarut pada sintesis

Fraksi tertentu dari Destilasi langsung Minyak Bumi/mentah

TD (oC)Jumlah C

Nama Penggunaan< 30 1 - 4 Fraksi gas Bahab bakar gas

30 - 180 5 -10 Bensin Bahan bakar mobil180 - 230 11 - 12 Minyak tanah Bahan bakar memasak230 - 305 13 - 17 Minyak gas ringan Bahan bakar diesel305 - 405 18 - 25 Minyak gas berat Bahan bakar pemanas

Sisa destilasi :

1.     Minyak mudah menguap, minyak pelumas, lilin dan vaselin

2.     Bahan yang tidak mudah menguap, aspal dan kokas dari m. bumi

Page 3: kimia organik

ALKENA      Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua

      Alkena = olefin (pembentuk minyak)

      Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur) : 2-metil-2-butena

      Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif

STRUKTUR ALKENA : CnH2n CH3-CH2-CH=CH2 (1-butena)

ETENA = ETILENA = CH2=CH2

      Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 – 34 %)

      Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses “cracking”

      Pembuatan : pengawahidratan etanaolPENGGUNAAN ETENA :

     Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)

     Untuk memasakkan buah-buahan

     Sintesis zat lain (gas alam, minyak bumi, etanol)

PEMBUATAN ALKENA :

    Dehidrohalogenasi alkil halida

    Dehidrasi alkohol

    Dehalogenasi dihalida

    Reduksi alkuna

Page 4: kimia organik

ALKUNA      Hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga

      Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif

Struktur ALKUNA : CnH2n-2 CH=CH (etuna/asetilen)

ETUNA = ASETILEN => CH=CH

      Pembuatan : CaC2 + H2O ------ C2H2 + Ca(OH)2

      Sifat-sifat :

    Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledak

    Suatu gas, tak berwarna, baunya khas

      Penggunaan etuna :

    Pada pengelasan : dibakar dengan O2 memberi suhu yang tinggi (+- 3000oC), dipakai untuk mengelas besi dan baja

    Untuk penerangan

    Untuk sintesis senyawa lainPEMBUATAN ALKUNA

    Dehidrohalogenasi alkil halida

    Reaksi metal asetilida dengan alkil halida primer

SENYAWA AROMATIK

      Senyawa alifatis : turunan metana

      Senyawa aromatis : turunan benzen (simbol Ar = aril)

Page 5: kimia organik

      Permulaan abad ke-19 ditemukan senyawa-senyawa organik yang mempunyai bau (aroma) yang karakteristik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (damar benzoin, cumarin, asam sinamat dll)

BENZEN =C6H6

      Senyawa aromatis yang paling sederhana

      Berasal dari batu bara dan minyak bumi

      Sifat fisika : cairan, td. 80oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut dalam kebanyakan pelarut organik, mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga dan berwarna (karena kadar C tinggi)

Pengunaan Benzen :

    Dahulu sebagai bahan bakar motor

    Pelarut untuk banyak zat

    Sintesis : stirena, fenol, nilon, anilin, isopropil benzen, detergen, insektisida, anhidrida asam maleat, dsb

ALKIL HALIDA

      Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)

      Alkil halida = haloalkana = RX struktur primer, sekunder, tersier

      Aril halida = ArX = senyawa halogen organik aromatik

Sifat fisika Alkil Halida :

     Mempunyai TD lebih tinggi dari pada TD Alkana dengan jumlah unsur C yang sama.

     Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.

     Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.

Page 6: kimia organik

Struktur Alkil Halida : R-X (X=Br, Cl, I)

CH3-CH2-CH2-CH2-Cl (CH3)2CH-Br (CH3)3C-Br

Primer sekunder tersier

CH2-Cl CH2=CH2-Cl

Benzil khlorida Vinil khlorida

PEMBUATAN ALKIL HALIDA :

    Dari alkohol

    Halogenasi

    Adisi hidrogen halida dari alkena

    Adisi halogen dari alkena dan alkuna

PENGGUNAAN ALKIL HALIDA :

     Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh).

     Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam kebakaran (Pyrene, TD rendah 77oC, uapnya berat.

     Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat “air conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.

Page 7: kimia organik

ALKOHOL

      Alkohol : tersusun dari unsur C, H, dan O

      Struktur alkohol : R-OH primer, sekunder dan tersier

Sifat fisika alkohol :

       TD alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C yang sama (etanol = 78oC, etena = -88,6oC)

       Umumnya membentuk ikatan hidrogen

O - H-----------------O - H

R R

       Berat jenis alkohol > BJ alkena

       Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air (=polar)

Struktur Alkohol : R - OHR-CH2-OH (R)2CH-OH (R)3C-OH

Primer sekunder tersier

PEMBUATAN ALKOHOL :

    Oksi mercurasi – demercurasi

    Hidroborasi – oksidasi

    Sintesis Grignard

    Hidrolisis alkil halida

PENGGUNAAN ALKOHOL :

Page 8: kimia organik

     Metanol : pelarut, antifreeze radiator mobil, sintesis formaldehid,metilamina,metilklorida,metilsalisilat, dll

     Etanol : minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik, sebagai pengawet, dan sintesis eter, koloroform, dll

FENOL

      Fenol : mengandung gugus benzen dan hidroksi

      Mempunyai sifat asam

      Mudah dioksidasi struktur OH

      Mempunyai sifat antiseptik

      Penggunaan sbg antiseptikum dan sintesis

ETER

      Eter : isomer atau turunan dari alkohol (unsur H pada OH diganti oleh alkil atau aril)

      Eter : mengandung unsur C, H, dan O

al>Sifat fisika eter :

       Senyawa eter rantai C pendek berupa cair pada suhu kamar dan TD nya naik dengan penambahan unsur C.

       Eter rantai C pendek medah larut dalam air, eter dengan rantai panjang sulit larut dalam air dan larut dalam pelarut organik.

       Mudah terbakar

       Unsur C yang sama TD eter > TD alkana dan < TD alkohol (metil, n-pentil eter 100oC, n-heptana 98oC, heksil alkohol 157oC).

Page 9: kimia organik

Struktur eter : R – O – R CH3-CH2-O-CH2-CH3 (dietil eter)

CH3-CH2-O-C6H5 (fenil etil eter)

PEMBUATAN ETER :

    Sintesis Williamson

    Alkoksi mercurasi – demercurasi

PENGGUNAAN ETER :

ä       Dietil eter : sbg obat bius umum, pelarut dari minyak, dsb.

ä       Eter-eter tak jenuh : pada opersi singkat : ilmu kedokteran gigi dan ilmu kebidanan.

AMINA

      Senyawa organik bersifat basa lemah, dibanding air lebih basa.

      Jumlah unsur C kecil sangat mudah larut dalam air.

Sifat fisika Amina :

       Suku-suku rendah berbentuk gas.

       Tak berwarna, berbau amoniak, berbau ikan.

       Mudah larut dalam air

       Amina yang lebih tinggi berbentuk cair/padat.

       Kelarutan dalam air berkurang dengan naiknya BM.

Struktur amina : R-NH2, (R)2NH, (R)3N =primer, sekunder, tersier

CH3-CH2-CH2-CH2-NH2 (CH3)2NH (CH3)3N

Page 10: kimia organik

Primer sekunder tersier

Struktur Amina berdasarkan rantai gugus alkil/aril :

       Amina aromatis

       Amina alifatis

       Amina siklis

       Amina campuran

PEMBUATAN AMINA :

    Reduksi senyawa nitro

    Reaksi alkil halida dengan amonia dan amina

PENGGUNAAN AMINA :

ä       Sebagai katalisator

ä       Dimetil amina : pelarut, absorben gas alam, pencepat vulkanisasi, membuat sabun, dll.

ä       Trimetil amina : suatu penarik serangga.

ALDEHID

      Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen.

      Aldehid berasal dari “ alkohol dehidrogenatum “ (cara sintesisnya).

      Sifat-sifat kimia aldehid dan keton umumnya serupa, hanya berbeda dalam derajatnya. Unsur C kecil larut dalam air (berkurang + C).

      Merupakan senyawa polar, TD aldehid > senyawa non polar

Page 11: kimia organik

      Sifat fisika formaldehid : suatu gas yang baunya sangat merangsang

      Akrolein = propanal = CH2=CH-CHO : cairan, baunya tajam, sangat reaktif.

FORMALDEHID = METANAL = H-CHO

     Sifat-sifat : satu-satunya aldehid yang berbentuk gas pada suhu kamar, tak berwarna, baunya tajam, larutanya dalam H2O dari 40 % disebut formalin.

     Penggunaan : sebagai desinfektans, mengeraskan protein (mengawetkan contoh-contoh biologik), membuat damar buatan.

Struktur Aldehid : R – CHO

PEMBUATAN ALDEHID :

    Oksidasi dari alkohol primer

    Oksidasi dari metilbenzen

    Reduksi dari asam klorida

KETON

      Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil (C=O) terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah aril.

Page 12: kimia organik

      Sifat-sifat sama dengan aldehid.

PROPANON = DIMETIL KETON = ASETON = (CH3)2-C=O

     Sifat : cairan tak berwarna, mudah menguap, pelarut yang baik.

     Penggunaan : sebagai pelarut

ASETOFENON = METIL FENIL KETON

     Sifat : berhablur, tak berwarna

     Penggunaan : sebagai hipnotik, sebagai fenasil klorida (kloroasetofenon) dipakai sebagai gas air mata

Struktur : (R)2-C=O

PEMBUATAN KETON

    Oksidasi dari alkohol sekunder

    Asilasi Friedel-Craft

    Reaksi asam klorida dengan organologam

ASAM KARBOKSILAT

      Mengandung gugus COOH yang terikat pada gugus alkil (R-COOH) maupun gugus aril (Ar-COOH)

      Kelarutan sama dengan alkohol

Page 13: kimia organik

      Asam dengan jumlah C 1 – 4 : larut dalam air

      Asam dengan jumlah C = 5 : sukar larut dalam air

      Asam dengan jumlah C > 6 : tidak larut dalam air

      Larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol, dan benzen

      TD asam karboksilat > TD alkohol dengan jumlah C sama.

Struktur Asam Karboksilat : R – COOH dan Ar – COOH

CH3-CH2-CH2-CH2-COOH COOH

Valelat

CH3-COOH (asam asetat) Asam benzoat

ASAM FORMAT = HCOOH

     Sifat fisika : cairan, tak berwarna, merusak kulit, berbau tajam, larut dalam H2O dengan sempurna.

     Penggunaan : untuk koagulasi lateks, penyamakkan kulit, industri tekstil, dan fungisida.

ASAM ASETAT = CH3-COOH

     Sifat : cair, TL 17oC, TD 118oC, larut dalam H2O dengan sempurna

     Penggunaan : sintesis anhidrat asam asetat, ester, garam, zat warna, zat wangi, bahan farmasi, plastik, serat buatan, selulosa dan sebagai penambah makanan.

PEMBUATAN ASAM KARBOKSILAT

Page 14: kimia organik

    Oksidasi alkohol primer

    Oksidasi alkil benzen

    Carbonasi Reagen Grignard

    Hidrolisin nitril

AMIDA

      Amida adalah turunan asam karboksilat, dimana gugus –OH digan-ti dengan –NH2 atau amoniak, dimana 1 H diganti dengan asil.

      Sifat fisika : zat padat kecuali formamida yang berbentuk cair, tak berwarna, suku-suku yang rendah larut dalam air, bereaksi kira-kira netral.

Struktur Amida : R – CONH2

PEMBUATAN AMIDA :

    Reaksi asam karboksilat dengan amoniak

    Garam amoniumamida dipanaskan

    Reaksi anhidrid asam dengan amponiak

PENGGUNAAN AMIDA :

ä       Formamida berbentuk cair, sebagai pelarut.

ä       Untuk identifikasi asam yang berbentuk cair.

ä       Untuk sintesis nilon, ds.

ESTER

      Ester adalah turunan asam karboksilat, dimana gugus H pada –OH diganti dengan gugus R.

Page 15: kimia organik

      Sifat fisika : berbentuk cair atau padat, tak berwarna, sedikit larut dalm H2O, kebanyakan mempunyai bau yang khas dan banyak terdapat di alam.

Struktut ester : R – COOR

PEMBUATAN ESTER :

    Reaksi alkohol dan asam karboksilat

    Reaksi asam klorida atau anhidrida

PENGGUNAAN ESTER :

ä       Sebagai pelarut, butil asetat (pelarut dalam industri cat).

ä       Sebagai zat wangi dan sari wangi.