kesehatan masyarakat - kuliah.ftsl.itb.ac.id · kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat...

23
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1. Mencegah penyakit 2.Memperpanjang usia hidup 3. Meningkatkan kesehatan dan effisiensi MELALUI : Usaha masyarakat yang terorganisir

Upload: lambao

Post on 14-Oct-2018

260 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

KESEHATAN MASYARAKAT

KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920):

ILMU DAN KIAT UNTUK

1.Mencegah penyakit2.Memperpanjang usia hidup3.Meningkatkan kesehatan dan effisiensi

MELALUI :Usahamasyarakat yang terorganisir

Page 2: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

UNTUK :

a. Sanitasi lingkungan,

b. Pengendalian penyakit menular,

c. Pendidikan individu dalam higiene perseorangan,

d. Mengorganisir pelayananmedis dan perawatan agar 

dapat dilakukan diagnosis dini dan pengobatan

pencegahan, dan

e. Membangunmekanisme sosial sehingga setiap insan

dapat menikmati standard kehidupan yang cukup

untuk dapat memelihara kesehatan

KESEHATAN

UU NO. 9, 1960 TENTANG POKOK-POKOK KESEHATAN RI BAB I P12 :

“Yang dimaksud dengan kesehatan dalam UU iniadalah keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental), dan sosial, bukan hanyakeadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dankelemahan”

Page 3: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

USAHA KESEHATAN MASYARAKAT “ THE BASIC SIX”

EMERSON&  LUGINBUHL

1.  Statistik Vital

2.  Pendidikan Kesehatan

3.  Kesehatan Lingkungan

4.  Pemberantasan Penyakit

Menular

5.  Kesehatan Ibu dan anak

6.  Pengendalian Penyakit

khronis

APHA

1.  Pencatatan & analisis data

2.  Pendidikan Kesehatan & 

Diseminasi Informasi

3.  Pengawasan, Pengaturan

Pelayan Kesling

4.  Adm& Pelayanan

Kesehatan

5.  Pelayanan Kesehatan

6.  Koordinasi Sumberdaya

Kesehatan

W H O

1.  Pemeliharaan dok Kes

2.  Pendidikan Kesehatan

3.  Kesehatan Lingkungan

4.  Pemberantasan Penyakit

Menular

5.  Kesehatan Ibu dan anak

6.  Pelayanan Medis & Perawatan

Kesehatan

Data Data KesehatanKesehatan

Page 4: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

• Statistik Vital:

– Umur harapan hidup Eo

– Mortalitas: • Angka kematian Bayi (AKB), Penyebab kematian bayi

• Angka kematian Balita (Akaba), penyebab kematian

• Angka Kematian Ibu Maternal

• Angka kematian kasar

– Morbiditas:• Demam Berdarah Dengue

• Malaria

• TB Paru

• Dll

– Status Gizi

– Kondisi Lingkungan

• Kondisi Lingkungan:– Sumber air minum sehat: terlindung dan tidak terlindung

– Jamban Sehat

– Air Limbah Rumah Tangga

– Pembuangan Sampah

• Perilaku Masyarakat:– Olah raga teratur

– Kebiasaan merokok

– Pemanfaatan pelayanan masyarakat

Page 5: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Kesehatan Lingkungan(DRO)

9

Statistik Vital

• Statistik mengenai kesehatan

• Tujuan : publikasi data kesehatan

• Kegunaan : evaluasi aktivitas, perencanaan, dasar tindak lanjut suatu pemantauan & penelitian

10

• CDR (Crude Death Rate):Indonesia: thn 1980: 7,9/1000 penduduk

thn 1990: 7,5/1000 pendudukKondisi pelayanan kesehatan

• CBR (Crude Birth Rate):Indonesia: thn 1980: 28,7/1000 penduduk

thn 1990: 25,3/1000 penduduk

Page 6: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

11

• IMR (Infant Mortality Rate):Indonesia: thn 1980: 112/1000 kelahiran hidup

thn 1990: 74/1000 kelahiran hidupthn 2001: 50/1000 kelahiran hidup

Kualitas lingkungan tempat tinggal bayi, sanitasi dan pelayanan air bersih, pemukiman, gizi, kesejahteraan ibu, imunisasi

12

• Usia harapan hidup (Eo):

Indonesia: thn 1980: 50 th laki254 th perempuan

thn 2001: 65,92 th laki269,90 th perempuan

Page 7: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Kesehatan Lingkungan(DRO)

13

MORTALITY RATE & LIFE EXPECTANCY(Sumber: Profil Kesehatan Indonesia, DEPKES, 2000)

0

10

20

30

40

50

60

70

1995 1996 1997 1998 1999

Angka Kematian Bayi Angka harapan hidup (Eo)

Kesehatan Lingkungan(DRO)

14

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Laos

Kam

boja

Mya

nmar

Indo

nes

ia

Vie

tnam

Fili

pina

Tha

iland

Mal

aysi

a

Bru

nei D

.

Sin

gapu

ra

Pendapatan perkapita Angka Kematian BayiAngka Kematian Kasar

Perbandingan dengan negara lain (Profil Kesehatan Indonesia, Depkes 2000)

Page 8: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Kesehatan Lingkungan(DRO)

15

Kondisi penyakit menular di Jawa Barat(Sumber: BAPEDA JABAR, 2003)

0.73

0.45

0.386

0.921

0.88

28.18

5.41

13.18

18.32

11.88

1998

1999

2000

2001

2002

Malaria (per 10000 pend.) Demam Berdarah Dengue (per 100000 pend.)

PendidikanPendidikan KesehatanKesehatan

Page 9: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Pola Pikir dan Perilaku

Pola pikir menentukan perilaku

Pola pikir seseorang:

Sikap, pengetahuan, kepercayaan dan norma.

Perilaku juga dipengaruhi oleh: 

sumber daya dan pendapat panutan masy.

Pengalaman dan sumber daya terus berubah perilakuberubah

17

18

Kemampuan sosial hewan diturunkan secara genetisberupa instink

Manusia: perilaku sosial tidak diturunkan secaragenetis, tetapi didapat setelah lahir karena kontaksosial

Page 10: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

19

PengalamanPengalamanOrang Tua, dllOrang Tua, dll MasyarakatMasyarakat

KepercayaanKepercayaan NormaNormaPengetahuanPengetahuanSikapSikap

PerilakuPerilakuPengaruhPanutan

PengaruhPanutan

PemikiranPerasaanPemikiranPerasaan

Sumber DayaSumber Daya

Gaya Hidup(Normal), Perilaku,

Budaya

Gaya Hidup(Normal), Perilaku,

Budaya

20

Gaya Hidup (Normal), Perilaku, Budaya

Gaya Hidup (Normal), Perilaku, Budaya

Kesehatan LingkunganKesehatan Lingkungan

Contoh:

Tidak TahuTidak Peduli

Membuang sampah, faeses ke sungai

Membuang insektisida/limbah industri ke saluran, sungai

Merokok

Page 11: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

KesehatanKesehatan LingkunganLingkungan

Lingkungan

• Udara

• Air: 

Tanah, Sungai, Waduk

• Tanah

• Sosial

Aktivitas Manusia:

• Pertanian

• Industri

• Transportasi

• Informasi

• Domestik/Rumah Tangga

• Rumas Sakit

• Lainnya: 

Page 12: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Kualitas dan KuantitasHidrosfir

Beban kerusakan lingkungan

• Degradasi kualitas dan kuantitas sumber air

• Pencemaran air permukaan oleh limbah industri dandomestik

• Peraturan-peraturan yang menyangkut perlindungansumber air sulit diterapkan oleh lembaga terkait

• Tata guna lahan dan tata ruang pada daerah resapan airbanyak terabaikan karena kepentingan lain

Page 13: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

PropinsiPerdesaan

Sendiri Bersama Umum Tidak ada Jumlah

Bali 46,70 22,81 15,17 15,33 100,00

Nusa Tenggara Barat 24,27 38,89 30,42 6,42 100,00

Nusa Tenggara Timur 10,13 27,28 48,72 13,87 100,00

Kalimantan Barat 15,68 3,71 4,59 76,02 100,00

Kalimantan Tengah 23,51 7,10 2,75 66,64 100,00

Kalimantan Selatan 35,06 15,19 16,61 33,14 100,00

Kalimantan Timur 41,64 7,56 9,34 41,46 100,00

Sulawesi Utara 41,51 29,88 22,17 6,44 100,00

Sulawesi Tengah 44,17 21,47 19,47 14,89 100,00

Sulawesi Selatan 35,03 33,53 18,43 13,02 100,00

Sulawesi Tenggara 40,77 28,07 20,82 10,34 100,00

Gorontalo 27,19 41,90 21,15 9,76 100,00

Maluku 16,34 18,42 57,18 8,06 100,00

Maluku Utara 26,31 33,46 29,57 10,66 100,00

Papua 19,88 15,19 15,35 49,58 100,00

Sumber: BPS: Statistik Kesejahteraan Rakyat 2004

25

Metoda pembuangan tinja setempat(Depkimpraswil, 2005)

Tangki Kolam/Sawah sungai/danau Lobang tanah pantai/kebon lainnya Jumlah

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Wilayah

2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003 2001 2002 2003

Sumatera 31,26 41,00 42,57 3,29 3,31 3,29 17,87 18,13 15,98 26,27 28,01 29,04 4,97 6,36 6,41 5,88 3,19 2,72 89 100 100

Jawa + Bali 52,86 52,44 54,13 5,32 5,35 5,44 18,57 17,30 15,37 16,39 18,24 18,81 4,48 5,48 5,07 2,38 1,19 1,17 100 100 100

Kalimantan 31,06 29,95 36,99 1,13 0,79 1,01 31,44 32,56 25,32 27,96 29,77 31,09 5,41 4,28 3,09 3,02 2,66 2,51 100 100 100

Sulawesi 37,73 36,51 47,48 1,10 1,32 0,97 12,76 15,27 11,48 23,33 22,47 21,88 20,13 17,47 14,50 4,95 6,96 3,70 100 100 100 NTT, NTB, Maluku, Papua

16,94 52,30 37,22 1,25 0,52 1,45 8,95 10,86 12,21 15,83 22,04 25,11 10,48 8,75 18,88 6,56 5,52 5,13 60 100 100

Indonesia Barat 38,78 42,79 45,50 3,57 3,52 3,59 20,83 20,73 17,63 23,15 24,94 25,87 4,89 5,64 5,28 3,99 2,38 2,14 95 100 100

Indonesia Timur 27,33 44,41 42,35 1,18 0,92 1,21 10,86 13,06 11,84 19,58 22,26 23,49 15,31 13,11 16,69 5,76 6,24 4,41 80 100 100

Indonesia 40,06 39,65 43,87 6,02 5,79 5,52 23,48 22,93 20,12 21,81 23,83 23,32 5,19 5,55 5,12 3,44 2,25 2,05 100 100 100

26

Page 14: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Metoda pembuangan tinja (studiKasus Desa Cilenyi Timur)

Cakupan pelayanan Sarana dan Prasarana Air LimbahDomestik di Indonesia Tahun 2000 (Depkimpraswil, 2005)

28

On-site (28,10%)PERKOTAAN

(37,52%)

PERDESAAN(36,50%)

AKSES KE PS&S ALNASIONAL

100%

CATATAN: RASIO PENDUDUK KOTA DAN DESA MENURUT BPS 2000 ADALAH 42% :58%\(*) KONDISI TAHUN 2000

Off-site (1,26%)

On-site (21,96%)

Off-site (0%)

Sebagian besar tidakberfungsi dengan baik karena

pemeliharaannya belummemadai misalnya: belum

secara reguler disedotlumpurnya

Tanpa diolah (8,16%)

Tanpa diolah (14,54%)

TIDAK TERDETEKSI (25,98%)

Page 15: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Fasilitas pembuangan tinja diKalimantan Barat (2006)

29

PropinsiPerdesaan

Sendiri Bersama Umum Tidak ada Jumlah

Nanggroe Aceh Darussalam 80,60 7,90 4,28 7,21 100,00

Sumatera Utara 51,38 14,31 20,90 13,42 100,00

Sumatera Barat 52,82 21,53 13,12 12,53 100,00

Riau 48,75 8,20 7,02 36,04 100,00

Jambi 52,64 14,95 5,03 27,39 100,00

Sumatera Selatan 48,05 19,03 4,31 28,61 100,00

Bengkulu 70,83 15,94 5,98 7,25 100,00

Lampung 75,05 16,75 2,40 5,80 100,00

Bangka Belitung 41,76 34,99 18,54 4,71 100,00

DKI Jakarta - - - - -

Jawa Barat 52,39 20,82 21,18 5,61 100,00

Jawa Tengah 50,71 28,37 14,56 6,37 100,00

D I Yogyakarta 52,03 25,04 6,48 16,45 100,00

Jawa Timur 50,22 28,01 15,03 6,74 100,00

Banten 46,69 23,50 17,92 11,89 100,00

Sumber: BPS: Statistik Kesejahteraan Rakyat 200430

Fasilitas Air Minum

Page 16: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Sumber Air Minum di Kalimantan Barat(2006)

31

Penelitian di Cileunyi Timur: 66% dari sampel air sumur mengandung Fecal Coli > 2400 MPN/100mL

Page 17: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Kualitas Sayuran(Kangkung di Bandung)

• Sumber pertanian kangkung:– Cidurian dan Cibolerang

• Kadar Hg (standar Hg di sayuran= 0,03mg/kg):– Cidurian: rata2: 0,012 mg/kg, maks: 0,021 mg/kg– Cibolerang: rata2: 0,002 mg/kg, maks: 0,005

mg/kg

• Konsentrasi Hg dalam air:– Cidurian: 0,156 ppb– Cibolerang: 0,072 ppb

Kondisi Sungai sebagai SumberAir pertanian Kangkung

Cidurian

Page 18: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Pengendalian Kualitas Hidrosfer

• 3 Aspek :– Penghematan dan konservasi

– Minimisasi pengotor dan pencemaran

– Maksimisasi daur ulang dan pemanfaatankembali

• Standard:– Standard aliran

– Standard Efluent

– Standard penyisihan

Pencegahan Pengotoran Air

• Pengolahan dan Pengelolaan Limbah:– Cair:

• Domestik

• Industri

• Pertanian

– Padat:• Domestik

• Industri

• Lainnya?

Page 19: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Penilaian Kualitas Air

• Monitoring Air Permukaan

• Monitoring Kualitas Eflluent IPAL (Domestik dan Industri)

2/1/2010 Dwina Roosmini 38

Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 

907/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal 29 Juli 2002

• Bakteriologis: E. coli

• Kimia: inorganik dan organik

• Radioaktivitas

• Fisis: warna, bau dan kekeruhan

Standard Air Minum di Indonesia

Parameter:

Page 20: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

2/1/2010 Dwina Roosmini 39

Peraturan-Peraturan :

• Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan KualitasAir dan Pengendalian Pencemaran Air

• Keputusan Gubernur No. 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cairbagi Kegiatan Industri di Jawa Barat

• Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I No. 38 tahun 1991 tentangPeruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sumber Air di Jawa Barat

• Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I No. 67 tahun 1997 tentangPeruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Cikarang, Ciherang, Cilamaya, Ciasem, Cipunegara di Jawa Barat

• Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I No.58 tahun 1998 tentangPeruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Cisanggarung, Ciberesdan Bangkaderes di Jawa Barat

• Keputusan Gubernur Jawa Barat No.28 tahun 2000 tentang PeruntukanAir dan Baku Mutu Air pada Sungai Ciwulan dan Cilangla di Jawa Barat.

• Keputusan Gubernur Jawa Barat No.39 tahun 2000 tentang PeruntukanAir dan Baku Mutu Air pada Sungai Citarum dan Anak-anak Sungainya diJawa Barat

Prinsip Pengelolaan Kualitas Udara

Penanggulangan

Tujuan: 

Kualitas udara yang sehat

Komponen yang diperlukan: 

Baku mutu Udara :  ‐Ambien

‐ EmisiInventarisasi Sumber

Page 21: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Baku mutu udara ambien:

Diberlakukan untuk udara, udara yang mengandung unsur melebihi baku mutu udaratelah tercemar

Baku mutu emisi (standard emisi):

Diberlakukan bagi sumber‐sumber pengotor

Emisi cerobong pabrik

Emisi kendaraan bermotor

Standar kualitas bahan bakar

No Parameter Baku mutu

1 SO2 0,01 ppm

2 CO 20,00 ppm

3 NOx 0,05 ppm

4 Ox 0,10 ppm

5 Debu 0,26 mg/m3

6 Pb 0,06 mg/m3

7 H2S 0,03 ppm

8 NH3 2,00 ppm

9 HC 0,24 ppm

Baku mutu kualitas udara ambien (KEP-2/MENKLH/I/1988)

Page 22: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Penanggulangan:   

Inventarisasi Sumber: 

Klasifikasi:

Alamiah

Buatan

Sumber titik:  cerobong

Sumber bergerak: kendaraan bermotor

Sumber area: pemukiman

Teknologi

Penyelidikan epidemiologi

Hukum

Sarana dan Prasarana yang diperlukanuntuk Pengendalian Kualitas Udara

Badan/jawatan khusus

Tenaga ahli:

Rekayasa: perubahan/pemilihan bahan di industri

Pemantauan, fasilitas laboratorium

Pusat Penyimpanan Data

Penyuluhan

Pencatatan kondisi meteorologi, koordinasi denganindustri

Page 23: KESEHATAN MASYARAKAT - kuliah.ftsl.itb.ac.id · KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT (Winslow,1920): ILMU DAN KIAT UNTUK 1.Mencegahpenyakit 2.Memperpanjangusiahidup 3.Meningkatkankesehatandaneffisiensi

Protokol Kyoto

• Pembatasan emisi terkait dengan perubahan iklim global  membatasi emisi CO2, CH4, N2O, CFCs,  SOX .

• Indonesia: Ratifikasi Protokol Kyoto dengan UURI No. 17 Tahun 2004

• Pembatasan pada sumber:

Energi: Industri, Transportasi

Industri: Kimia, Logam, dll

Pertanian: Pengel. pupuk, Pembakaran residu pertanian, dll

Limbah: Pembuangan limbah padat, pembakaran limbah, dll

INDONESIA TELAH MERATIFIKASI KONVENSI WINA DAN MONTREAL YANG MENGHAPUSKAN BAHAN-BAHAN PERUSAK OZON DAN MENETAPKAN PROGRAM IMPLEMENTASI SEJAK 1996/1997 DG KEPPRES 23/1992.