pusat kesehatan masyarakat

43
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dan tujuan nasional dalam rangka pemerataan pembanguunan, maka dibangun pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas (Kepmenkes, 2004). Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Kepmenkes, 2004). Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya wajib basic sic salah satunya adalah promosi kesehatan. Promosi Kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya pemberdayaan masyarakat untuk tahu, mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Pentingnya peranan promosi kesehatan dalam pembangunan kesehatan telah diakui oleh berbagai pihak, oleh sebab itu didalam Grand 1

Upload: fadhil-zuhri-lubis

Post on 12-Aug-2015

89 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pusat kesehatan Masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kemampuan

masyarakat untuk hidup sehat, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dan tujuan

nasional dalam rangka pemerataan pembanguunan, maka dibangun pusat

kesehatan masyarakat atau Puskesmas (Kepmenkes, 2004).

Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksanaan

teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja

(Kepmenkes, 2004). Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas

meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya

wajib basic sic salah satunya adalah promosi kesehatan.

Promosi Kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya

pemberdayaan masyarakat untuk tahu, mau dan mampu berperilaku

hidup bersih dan sehat. Pentingnya peranan promosi kesehatan dalam

pembangunan kesehatan telah diakui oleh berbagai pihak, oleh sebab

itu didalam Grand Strategy Departemen Kesehatan yang tertuang pada

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 457 Tahun 2008, telah

ditetapkan Visi pembangunan kesehatan adalah: “Masyarakat yang Mandiri

untuk Hidup Sehat” serta Misi: “Membuat Masyarakat Sehat” dengan

Strategi: “Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat Untuk Hidup

Sehat”. (Depkes, 2009)

Masalah kesehatan masyarakat mempunyai faktor-faktor pemicu yaitu

sosial, ekonomi, dan kondisi lingkungan. Aktivitas manusia menyebabkan

munculnya faktor-faktor pemicu ini. Namun, banyak yang tidak menyadari

bahwa lingkungan sekitar dapat menjadi penyebab dominan timbulnya

permasalahan kesehatan masyarakat. Tapi, menurut teori The Blumn, 1974

1

Page 2: Pusat kesehatan Masyarakat

faktor perilaku memiliki andil terhadap kesehatan perorangan (Kepmenkes,

2004).

Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga atau

keluarga, karena rumah tangga yang sehat merupakan asset atau modal

pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan

dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai

masa rawan terkena penyakit menular dan penyakit tidak menular, oleh

karena itu untuk mencegah penyakit tersebut, anggota rumah tangga perlu

diberdayakan untuk melaksanakan PHBS (Depkes, 2009).

Secara nasional, penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik

sebesar 38,7%. Sesuai indikator sehat 2010, derajat kesehatan yang telah

ditetapak Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan

Kabupaten/kota yaitu persentase rumah tangga yang berperilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) sebesar 65%, dan rumah tangga sehat 80%

(Depkes RI, 2011). Kota Palembang memiliki 268.591 rumah, Dinas

kesehatan Kota Palembang telah melaksanakan program PHBS pada

226.540 rumah (84.34%) dan memenuhi persyaratan PHBS baru mencapai

181.464 (80,10%). Untuk kecamatan ilir timur II memiliki 28.738 jumlah

seluruh rumah, yang telah diperiksa 23.678 rumah sudah melakukan PHBS

20.109 rumah (84.92%). Ilir Timur II memilik 5 puskesmas salah satunya

Puskesmas Kenten (Profil Kesehatan Kota Palembang, 2011). Puskesmas

kenten wilayah kerjanya 8 ilir dan kuto batu memiliki 5.484 rumah, yang

telah diperiksa 3.729 rumah, yang berPHBS 2.535 rumah (67.98%).

Rendahnya cakupan ini berdampak juga terhadap tingginya angka kesakitan

yang berhubungan dengan penyakit yang berorientasi lingkungan dan

perilaku, dimana kasus penyakit menular.

Sehubung data di atas, penulis ingin menulis tentang pengelolaan

program hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Puskesmas

Kenten.

2

Page 3: Pusat kesehatan Masyarakat

1.2 Rumusan Masalah

Belum tercapainya target program promosi kesehatan perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Puskesmas Kenten.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan Umum

Untuk mengamati sejauh mana pelaksanaan perilaku hidup sehat

(PHBS) tatanan rumah tangga di Puskesmas Kenten sehingga didapatnya

penyebab masalah tidak tercapainya target keberhasilan program promosi

kesehatan perilaku hidup sehat dan bersih di Puskesmas Kenten.

Tujuan Khusus

1. Didapatnya penyebab masalah utama

2. Didapatnya alternative penyebab masalah.

3. Didapatnya penyelesaian masalah utama.

1.4 Manfaat Penulisan

a. Bagi Masyarakat Setempat

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya

berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga tercapainya masayarakat

sehat dan mandiri.

b. Bagi Instansi Puskesmas

Manfaat penelitian bagi Pelayanan Kesehatan adalah sebagai bahan

masukan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga

terciptanya keluarga dan masyarakat sehat dan mandiri

c. Bagi Mahasiswa

Manfaat Penelitian bagi Mahasiswa adalah sebagai acuan pengalaman

keilmuan dan keahlian dalam melakukan penelitian terhadap berbagai

macam kesenjangan/ permasalahan yang terjadi dibidang kesehatan.

3

Page 4: Pusat kesehatan Masyarakat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PUSKESMAS

Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksanaan

teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

(Kepmenkes, 2004).

Untuk tercapainya visi pembangun kesehatan melalui Puskesmas

yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat. Puskesmas

bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan

upaya kesehatan masyarakat, merupakan pelayanan kesehatan tingkat

pertama dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ((Kepmenkes, 2004).

Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128 /Menkes /SK /II

/2004 bahwa upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas meliputi

upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

1. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang telah

ditetapkan berdasarkan Komitmen Nasional, Regional, dan Global, serta

mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan

masyarakat.

Adapun Upaya Kesehatan Wajib yang dilaksanakan di Puskesmas

dikenal dengan Program Kesehatan Dasar ( Basic Six ). Program tersebut

adalah :

1. Upaya Promosi Kesehatan

2. Upaya Kesehatan Lingkungan

3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB

4. Upaya Perbaikan Gizi

5. Upaya Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular

6. Upaya Pengobatan

4

Page 5: Pusat kesehatan Masyarakat

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah Upaya yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.

Upaya Kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan

pokok Puskesmas yang telah ada yakini:

a. Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Kesehatan Olah Raga

c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

d. Upaya Kesehatan Kerja

e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

f. Upaya Kesehatan Jiwa

g. Upaya Kesehatan Mata

h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

2.2 PROMOSI KESEHATAN

Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan

bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta

mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai

dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan

publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya

bahwa masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-

masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah

gangguan kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan

masyarakat.

Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat

atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang

kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan

5

Page 6: Pusat kesehatan Masyarakat

perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program

kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di

dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan lingkungannya

(lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan kata

lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan

pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan

atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka

memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat

agar merubah perilakunya, yaitu

a. Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru membuat hidup masyarakat

yang melakukannya menjadi lebih mudah, misalnya adanya sumber air

bersih yang lebih dekat;

b. Pengertian yaitu bila perilaku yang baru masuk akal bagi masyarakat

dalam konteks pengetahuan lokal,

c. Persetujuan, yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh

agama) setempat menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di

anjurkan dan

d. Kesanggupan untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya

kemampuan untuk membangun jamban dengan teknologi murah namun

tepat guna sesuai dengan potensi yang di miliki.

Pendekatan program promosi menekankan aspek "bersama

masyarakat", dalam artian:

a. Bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek

penting dalam kehidupan masyarakat untuk memahami apa yang

mereka kerjakan, perlukan dan inginkan,

b. Bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang

menarik untuk perilaku yang beresiko misalnya jamban keluarga

sehingga buang air besar dapat di lakukan dengan aman dan nyaman

serta

6

Page 7: Pusat kesehatan Masyarakat

c. Bersama dengan masyarakat petugas merencanakan program promosi

kesehatan dan memantau dampaknya secara terus-menerus,

berkesinambungan.

2.2.1 Strategi Promosi Kesehatan

Pembangunan sarana air bersih, sarana sanitasi dan program promosi

kesehatan dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan

apabila:

Program tersebut direncanakan sendiri oleh masyarakat berdasarkan

atas identifikasi dan analisis situasi yang dihadapi oleh

masyarakat, dilaksanakan, dikelola dan dimonitor sendiri oleh

masyarakat.

Ada pembinaan teknis terhadap pelaksanaan program tersebut oleh

tim teknis pada tingkat Kecamatan.

Ada dukungan dan kemudahan pelaksanaan oleh tim lintas

sektoral dan tim lintas program di tingkat Kabupaten dan Propinsi.

2.2.2 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

Ruang lingkup kegiatan Promosi Kesehatan dalam program

Pamsimas diutamakan paka kegiatan PHBS terkait Stop Buang Air

Besar Sembarangan (STOP BABS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun

(CTPS). Namun dalam rangka pengendalian penyakit berbasis lingkungan

secara menyeluruh, ada 5 lingkup sasaran perilaku yang harus dijadikan

sasaran yaitu :

a. Promosi STOP BABS.

b. Promosi Cuci Tangan Pakai Sabun

c. Kampanye pengelolaan air minum dan makanan yang aman

d. Kampanye pengelolaan sampah dengan benar

e. Kampanye pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan aman

7

Page 8: Pusat kesehatan Masyarakat

Program kesehatan di masyarakat menekankan pada kegiatan

kampanye dan aktivitas lainnya dengan target-target sasaran tertentu di

dalam masyarakat. Fasilitator masyarakat dan petugas kesehatan

setempat seperti sanitarian/petugas kesehatan lingkungan, PKK, kader desa

dan bidan desa secara bersama-sama dapat melakukan kegiatan promosi

kesehatan. Target/sasaran kegiatan seperti ibu muda yang mempunyai

anak bayi/balita, ibu hamil, remaja putri, kelompok perempuan dan

kelompok laki-laki, karang taruna, kelompok miskin dan kelompok

menengah ke atas. Yang perlu di perhatikan adalah kemampuan membaca

dari masyarakat dan kesederhanaan pesan yang di sampaikan.

Beberapa jenis kegiatan yang dapat di lakukan dalam Promosi

Kesehatan di Masyarakat, adalah :

• Penyuluhan kelompok terbatas

• Penyuluhan kelompok besar (masa)

• Penyuluhan perorangan (penyuluhan antar teman/peer group education)

• Pemutaran film/video

• Penyuluhan dengan metode demonstrasi

• Pemasangan poster

• Pembagian leaflet

• Kunjungan/wisata kerja ke daerah lain

• Kunjungan rumah

• Pagelaran kesenian

• Lomba kebersihan antar RT/RW/Desa

• Kegiatan pemeliharaan dan membersihkan tempat-tempat umum

• Kegiatan penghijauan di sekitar sumber air

• Pelatihan kader, unit kesehatan

2.2.3 Prioritas Kegiatan Promosi Kesehatan

Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit berbasis air dan

lingkungan, dilakukan dengan dua kegiatan pokok yaitu :

a. Perubahan perilaku buruk yang masih terjadi di masyarakat menjadi

8

Page 9: Pusat kesehatan Masyarakat

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tentang :

• Stop buang air besar sembarangan

• Cuci tangan pakai sabun.

• Mengelola air minum dan makanan yang aman.

• Mengelola sampah dengan benar.

• Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman

b. Pembangunan sarana :

• Pembangunan jamban keluarga.

• Pembangunan sarana air bersih.

2.3 PERILAKU HIDUP SEHAT DAN BERSIH (PHBS)

2.3.1 Definisi

PHBS adalah Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau

menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan

masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan

melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku

melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan

pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk

membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalahnya sendiri,

dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat

dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya

(Depkes RI, 2000)

2.3.2 Tujuan Program PHBS

Tujuan Umum

Meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta

kemandirian perorangan, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi

maslah kesehatan agar dapat hidup bersih dan sehat

9

Page 10: Pusat kesehatan Masyarakat

Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku siswa dan

guru di tatanan institusi pendidikan khususnya terhadap program

kesehatan lingkungan gaya hidup (Depkes RI, 2004)

2.3.3 Manfaat Program PHBS

Bagi Petugas

Peningkatan kinerja petugas puskesmas yang berkontribusi pada

peningkatan kesehatan masyarakat

Bagi Keluarga

Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit

Anak tumbuh sehat dan cerdas

Anggota rumah tangga giat bekerja

Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditunjukan untuk memenuhi gizi

keluarga, pendidikan, dan modal usaha untuk menambah pendapatan

keluarga

Bagi Masyarakat

Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah

kesehatan.

Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber

Masyarakat (UKBM) (Depkes, 2007).

Bagi Pemerintah Daerah (Kecamatan)

Meningkatkan cakupan PHBS di berbagai tatanan

Menurunkan angka kejadian penyakit menular dan tidak menular

meningkatkan citra daerah di bidang pembangunan kesehatan

masyarakat

10

Page 11: Pusat kesehatan Masyarakat

terciptanya kecamatan sehat sehingga dapat dijadikan daerah

percontohan atau pembelajaran bagi daerah lain

2.3.4 Sasaran PHBS

Ada 5 tatanan yang menjadi sasaran survey PHBS yakni :

a. Tatanan Rumah Tangga

b. Tatanan Sekolah

c. Tatanan Institusi Kesehatan

d. Tatanan Tempat-tempat umum

e. Tatanan Tempat Kerja

Pada tugas akhir ini penulis membatasi hanya membahas tentang

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga

2.4 PHBS TATANAN RUMAH TANGGA

Rumah Tangga adalah wahana atau wadah, dimana keluarga yang

terdiri dari bapak, ibu dan anak-anaknya melaksanakan kehidupan sehari-

hari.

PHBS Tatanan Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan

anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko

terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta

berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Dinas Kesehatan

Pemerintahan Propinsi Sulawesi Selatan. 2006)

2.4.1 Tujuan PHBS Tatanan Rumah Tangga

1. Memperoleh informasi kesehatan secara langsung maupun media massa

2. Mempunyai pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk memelihara,

meningkatkan dan melindungi kesehatannya

3. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menuju

keluarga atau rumah tangga sehat

11

Page 12: Pusat kesehatan Masyarakat

4. Mengupayakan paling sedikit salah seorang menjadi kader kesehatan

bagi keluarga

5. Berperan aktif dalam upaya/kegiatan kesehatan

2.4.2 Sasaran PHBS Tatanan Rumah Tangga

1. Sasaran primer

Adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah

perilakunya atau anggota keluarga yang bermasalah (individu dalam

keluarga yang bermasalah)

2. Sasaran sekunder

Adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam keluarga

yang bermasalah misalnya, kepala keluarga, ibu, orang tua, tokoh

keluarga, kader tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan

lintas sektor terkait, PKK

3. Sasaran tersier

Adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam

menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk

tercapainya pelaksanaan PHBS misalnya, kepala desa, lurah, camat,

kepala Puskesmas, guru, tokoh masyarakat dll (Departemen Kesehatan

RI, 2005).

2.4.3 Indikator PHBS

1. Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu

persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Disamping

itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila terdapat kelainan

dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau

Rumah Sakit. Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan maka

peralatan yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah

terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

12

Page 13: Pusat kesehatan Masyarakat

2. Memberi Bayi ASI Ekslusif

ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi

yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dn

berkembang dengan baik. Air susu ibu pertama berupa cairan bening

berwarna kekuningan (kolostrum) sangat baik untuk bayi karena

mengandung zat kekebalan terhadap penyakit. Manfaat

memberi ASI bagi ibu adalah dapat menjalin hubungan kasih sayang

antara ibu dan bayi, mengurangi pendarahan setelah persalinan,

mempercepat pemulihan kesehatan ibu, dapat menunda kelahiran

berikutnya, mengurangi risiko kena kanker payudara dan lebih praktis

karena ASI lebih mudah diberikan pada saat bayi membutuhkan.

3. Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan

Penimbangan bayi dan balita anda dimaksudkan untuk memantau

pertumbuhannya setiap bulan. Menimbang secara rutin di posyandu akan

terlihat perkembangan berat badannya apakah naik atau tidak.

Manfaatnya, dapat mengetahui apakah balita anda tumbuh sehat, tahu

dan bisa mencegah gangguan pertumbuhan balita, untuk mengetahui

balita sakit (demam, batuk, pilek, diare), jika berat badan dua bulan

berturut-turut tidak naik atau bahkan balita yang berat badannya dibawah

garis merah (BGM) dan dicurigai gizi buruk, sehingga dapat dirujuk ke

Puskesmas. Datang secara rutin ke Posyandu juga berfungsi untuk

mengetahui kelengkapan imunisasi serta untuk mendapatkan penyuluhan

gizi.

4. Menggunakan Air Bersih

Rumah tangga dikatakan sehat jika menggunakan air bersih untuk

kebutuhan sehari-hari yang berasal dari air kemasan, air ledeng, air

pompa, sumur terlindung dan penampungan air hujan dan memenuhi

syarat air bersih yaitu tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarnan

Manfaat anda menggunakan air bersih diantaranya agar kita terhindar

13

Page 14: Pusat kesehatan Masyarakat

dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan,

penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan. Dan dengan menggunakan

air bersih setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.

5. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun

Kapan saja harus mencuci tangan? Sebelum makan dan sesudah buang

air besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum

menyiapkan makanan tentunya menggunakan air bersih mengalir dan

sabun. Manfaat mencuci tangan adalah agar tangan menjadi bersih dan

dapat membunuh kuman yang ada di tangan, mencegah penularan

penyakit seperti diare, kolera, dysentri, kecacingan, penyakit kulit,

infeksi daluran pernafasan akut (ISPA), bahkan flu burung dan lainnya.

6. Menggunakan Jamban Sehat

Jamban yang digunakan minimal jamban leher angsa, atau jamban duduk

yang banyak di jual di toko bangunan, tentunya dengan tangki septic atau

lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir dan terpelihara

kebersihannya. Untuk daerah yang sulit air (kalau ada) dapat

menggunakan jamban cemplung atau jemban plengsengan. Tujuannya

dimaksudkan agar tidak mengundang datangnya lalat atau serangga lain

yang dapat menjadi penular penyakit.

7. Memberantas Jentik di Rumah

Lakukan pemberantasan jentik nyamuk didalam dan atau diluar rumah

seminggu sekali dengan 3M plus abatisasi/ikanisasi. Pemberantasan

sarang nyamuk (PSN) merupakan kegiatan pemberantasan telur, jentik,

kepompong nyamuk penular penyakit seperti demam berdarah dengue,

chikungunya, malaria, filariasis (kaki gajah) di tempat-tempat

perkembangbiakannya. PSN dapat dilakukan dengan cara 3M plus yaitu

menguras bak air, menutup tempat penampungan air dan mengubur

14

Page 15: Pusat kesehatan Masyarakat

benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk plus menghindari gigitan

nyamuk.

8. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari

Semua jenis sayuran bagus untuk dimakan, terutama sayuran yang

berwarna (hijau tua, kuning, oranye) seperti bayam, kangkung, daun

katuk, kacang panjang, selada hijau atau daun singkong. Begitu pula

dengan buah, semua bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna

(merah, kuning) seperti mangga, papaya, jeruk, jambu biji atau apel lebih

banyak mengandung vitamin dan mineral serta seratnya.

9. Melakukan Aktivitas fisik Setiap hari

Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan bisa berupa kegiatan sehari-

hari, yaitu berjalan kaki, berkebun, bekerja ditaman, mencuci pakaian,

mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga dan membawa

belanjaan. Aktifitas fisik lainnya bisa berupa olah raga yaitu push up, lari

ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness,

angkat beban/berat.

10. Tidak Merokok di Dalam Rumah

Hindari bagi perokok, jangan merokok di dalam rumah atau ketika

berada bersama orang lain yang bukan perokok.

Jumlahkan jawaban (Ya) ke kanan untuk mengetahui klasifikasi PHBS :

Klasifikasi I jika jawaban Ya banyaknya antara 1 s/d 3 (warnah merah)

Klasifikasi II jika jawaban Ya banyaknya antara 4 s/d 6 (warnah kuning)

Klasifikasi III jika jawaban Ya banyaknya antara 7 s/d 9 (warnah hijau)

Klasifikasi IV jika klasifikasi III + dana sehat (JPKM) (warnah biru)

15

Page 16: Pusat kesehatan Masyarakat

BAB III

KONDISI NYATA DI PUSKESMAS KENTEN

3.1 Gambaran Puskesmas Kenten

Puskesmas Kenten Palembang merupakan Puskesmas Kecamatan

dengan luas wilayah kerja 39,79 km. Berada di Jl. MP Mangkunegara No.1

kecamatan Ilir timur II kota Palembang.

Puskesmas kenten mempunyai 2 Puskesmas Pembantu dan 24

Posyandu Balita dan 8 posyandu lansia. Wilayah kerja Puskesmas Merdeka

meliputi 2 kelurahan, yaitu Kelurahan 8 Ilir dan kuto batu.

Puskesmas Kenten terletak di tepi jalan untuk mencapai Puskesmas

Kenten relatif lebih mudah karena dilalui oleh kendaraan umum (becak,

oplet), kendaraan pribadi, dan juga dengan berjalan kaki sehingga

transportasi lancar karena letaknya sangat strategis. Geografi wilayah kerja

Puskesmas Kenten km meliputi dataran tinggi , rendah dan rawa-rawa.

Perbatasan Puskesmas Kenten dengan wilayah sekitarnya sbb :

Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sukamaju

Sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Musi

Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Duku, 5 Ilir, Lawang Kidul

Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan 20 Ilir,9 Ilir, 10 Ilir dan 11

Ilir.

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kenten adalah 39.529

jiwa dengan jumlah penduduk wanita sebanyak 19.909 jiwa dan pria

sebanyak 19.700 jiwa. Sebaran demografi penduduk di wilayah kerja

Puskesmas Kenten adalah 964 ibu hamil, 924 ibu bersalin, 884 bayi, 4.089

balita, usia lanjut 2.909 jiwa. Pada wilayah kerja ini, terdapat pula 2.935

jiwa kepala keluarga miskin.

16

Page 17: Pusat kesehatan Masyarakat

3.2 Data Demografis

Puskesmas Kenten memiliki 31 staf dan tenaga sebagai berikut :

Tabel 1. Staf dan tenaga Puskesmas Kenten

No JENIS PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN1 Dokter Umum 2 orang Aktif : 2 orang2 Dokter Gigi 1 orang Poly Gigi PKM Kenten

3Sarjana Kesehatan Masyarakat ( SKM )

3 orangKa. TU : 1 orangBP : 1 orangGizi : 1 orang

4 Akademi Bidan 4 orang PKM Kenten

5 Bidan 4 orangPKM Kenten : 6 orangPustu : 2 orang

6 Perawat 6 orangPKM Kenten : 4 orangPustu : 2 orang

7 Akademi Perawat 2 orang PKM Kenten8 SPAG 1 orang PKM Kenten9 Sanitarian _10 Perawat Gigi 2 orang PKM Kenten11 SMF 3 orang PKM Kenten12 Akademi Analis Kesehatan _13 LPCK 2 orang PKM Kenten14 SLTA 1 orang PKM Kenten

Sumber data Puskesmas Kenten 2012

17

Page 18: Pusat kesehatan Masyarakat

3.3 Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan

Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kenten mengacu

pada Standar Pelayanan Minimal ( SDM ) yang ada. Pelayanan yang

diberikan berjalan sesuai dengan protap ( prosedur tetap ), untuk

memberikan pelayanan prima.

Pelayanan prima selalu mengutamakan profesionalitas dalam

menangani kasus-kasus penyakit dan masalah kesehatan masyarakat

sekitarnya. Demikian misi dari Puskesmas Kenten, agar dapat terwujud

pelayanan kesehatan yang bermutu prima .

Sikap dan nilai-nilai yang diterapkan untuk visi dan misi tersebut

adalah adanya kebersamaan, keterbukaan, dan kemitraan bagi pihak -pihak

yang terkait. Pelayanan ini ditujukan bagi pasien Umum, Askes,

Jamkesmas, dan Jamsoskes.

Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Kenten adalah :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Pemeriksaan Ibu Hamil, Nifas, dan Menyusui

Pemeriksaan bayi dan balita sakit ( MTBS )

Pelayanan KB

Pelayanan Kesehatan Usila

Pelayanan Kesehatan Reproduksi

2. Pelayanan Pengobatan

Pengobatan Umum

Pengobatan Gigi

Emergency

Pelayanan Rujukan

3. Klinik Sehat “ Gilingan Mas “

Pelayanan Gizi :

a. Pemberian vitamin A & MP – ASI

b. Konsultasi Balita BGM

c. Konsultasi Diet untuk penyakit Degenerasi

18

Page 19: Pusat kesehatan Masyarakat

d. Pemberian makan tambahan untuk Balita dan Bumil

Pelayanan Imunisasi : BCG, Polio, DPT, Hepatitis, Campak, TT

Pelayanan Sanitasi Lingkungan :

a. Konsultasi sarana / fasilitas Sanitasi

b. Konsultasi penyakit akibat faktor lingkungan

4. Pelayanan Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium

a. Darah : - Haemoglobin (Hb)

- Hematokrit (Ht)

- Leucocyt

- Eritrosit

- Trombosit

- Golongan darah

- Hitung jumlah leucosyt

- LED ( Laju Endap Darah )

Urine : - Reduksi

- Bilirubin

- Urobilin

- Protein

- Sediment Urine

- Tes Hamil ( PT )

Kimia darah : - BSS

- BSN

- BSPP

Sputum (dahak) : SPS (sewaktu pagi sewaktu)

Imunoserologi : - Widal

- DHF IgG – IgM

b. Pemeriksaan ECG dan USG

c. Pelayanan dokter spesialis :

- Spesialis kandungan setiap hari sabtu

- Spesialis penyakit dalam setiap hari sabtu

19

Page 20: Pusat kesehatan Masyarakat

VISI DAN MISI

VISI :

Terciptanya Puskesmas Kenten sebagai pusat pelayanan kesehatan

yang prima, menuju Palembang Sehat tahun 2010

MISI :

Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu prima merata dan

terjangkau

Meningkatkan profesionalitas yang berorientasi pada standar pelayanan

kesehatan

Meningkatkan kesehatan individu, keluarga

3.4 Program Kesehatan Puskesmas

Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128 / Menkes / SK /

II / 2004 bahwa upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas

meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

A. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang telah

ditetapkan berdasarkan Komitmen Nasional, Regional, dan Global, serta

mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan

masyarakat.

Adapun Upaya Kesehatan Wajib yang dilaksanakan di Puskesmas

Kenten dikenal dengan Program Kesehatan Dasar ( Basic Six ). Program

tersebut adalah :

1. Upaya Promosi Kesehatan

2. Upaya Kesehatan Lingkungan

3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB

4. Upaya Perbaikan Gizi

5. Upaya Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular

6. Upaya Pengobatan

20

Page 21: Pusat kesehatan Masyarakat

B. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah Upaya yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.

Upaya Kesehatan pengembangan di puskesmas Kenten saat ini

adalah adanya ‘ Klinik Gilingan Mas “ yang setiap hari dibuka untuk

pelayanan dan ruang konsultasi terhadap masalah – masalah kesehatan,

seperti :

1. Masalah Gizi keluarga ( gizi buruk & gizi lebih ) bagi bayi, balita,

anak sekolah, dan orang dewasa

2. Imunisasi pada anak bayi & balita, suntik TT untuk caten & ibu

hamil, Kesehatan Lingkungan dan penyakit-penyakit berbasis

lingkungan, seperti ; Diare, Typhus abdominalis, Demam Berdarah

Dengue ( DBD ), TB Paru, ISPA, Kecacingan, dan penyakit-

penyakit berbahaya lain, seperti SARS & Afian Influenza, dan

chikungunya.

21

Page 22: Pusat kesehatan Masyarakat

BAB IV

PENYELESAIAN MASALAH

4.1 Identifikasi Masalah

Penyebab masalah bisa berasal dari man, money, material methode.

Berikut ini analisis dari tiap komponen yang menyebabkan belum

tercapainya PHBS

a. Ketenagaan (man)

Program PHBS di Puskesmas Kenten yang dipimpin oleh Kepala

Puskesmas, yang sekaligus sebagai dokter puskesmas, beserta 1 staf yang

bertugas memegang program PHBS.

Bila ditinjau dari aspek kualitas, ketenagaan program PHBS sudah cukup

memadai karena 1 orang petugas pemegang program PHBS sudah pernah

mengikuti pelatihan PHBS.

Bila ditinjau dari aspek kuantitas jumlah anggota pemegang program PHBS

di Puskesmas Merdeka masih sangat kurang yaitu hanya 1 orang staf. Dalam

melaksanakan tugasnya petugas turun langsung ke lapangan melakukan

pendataan dari satu rumah ke ruma yang lain, tidak melakukan kerjasama

dengan lintas sektor dan program yang terkait.

22

Page 23: Pusat kesehatan Masyarakat

b. Pendanaan (money)

Sistem pendanaan PHBS berasal dari dana BOK (bantuan operasional

kesehatan). dana BOK tersebut digunakan untuk biaya transportasi.

c. Material

Dalam pelaksanaannya, Puskesmas Kenten menyiapkan sarana dan

prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan program PHBS di

Puskesmas Kenten kegiatan seperti melakukan pendataan terhadap rumah

tangga yang ada di wilayah kerjanya.

d. Metode

Di puskesmas Kenten program PHBS ada 10 indikator yaitu; Bantuan

persalinan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI ekslusif, penimbangan

berat badan balita, penggunaan sarana air bersih, cuci tangan

menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun, penggunaan jamban

sehat, pemberantasan jentik nyamuk, konsumsi buah-buahan dan sayur,

melakukan aktifitas fisik, dan tidak merokok di dalam rumah. kegiatan

pendataan terhadap rumah tangga dilakukan setiap 4 kali dalam 1 bulan

sekali oleh petugas PHBS selama 1 tahun. Petugas PHBS

Selain itu untuk mencari akar penyebab masalah dapat menggunakan

Fishbone diagram seperti tertera dalam gambar berikut.

23

Page 24: Pusat kesehatan Masyarakat

4.2 Prioritas Masalah

Masalah yang mempunyai total angka tertinggi dari hasil penjumlahan yang

akan menjadi prioritas masalah.

Tabel 2. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah

No. Aspek Masalah Urgensi Seriousness Growth Total

1. Tidak bekerjasama dengan lintas

sektor atau program terkait

5 5 5 125

2 Kurangnya kesadaran masayarakat

PHB

5 5 4 100

3 Petugas PHBS 1 orang 4 4 4 64

masalahnya adalah tidak melakukan kerjasama dengan lintas sektor

atau program yang terkait di Puskesmas

4.3 Alternatif Penyelesaian Masalah

24

Page 25: Pusat kesehatan Masyarakat

Berikut ini merupakan tabel penyelesaian masalah rendahnya cakupan

pelayanan kesehatan PHBS

Tabel 3. Tabel Alternatif Penyelesaian Masalah

Prioritas

masalah

Prioritas

Penyebab

Masalah

Alternatif Penyelesaian Masalah

Belum

tercapainya target

bekerjasama

dengan program

terkait (KIA),

lintas sektor

Melakukan kerjasama dengan lintas

dan program terkait (KIA, GIZI)

4.4 Penyelesaian Masalah Terpilih

Tabel 4. Penyelesaian Masalah Terpilih

No.Alternatif Penyelesaian

MasalahUrgensi Seriousness Growth Total

1.

Meningkatkan cakupan

dengan mengikutsertakan

tokoh masyarakat sebagai

motivator serta lebih

menggiatkan kader dalam

5 5 5 125

2.

Penyuluhan tentang

pentingnya PHBS oleh

kader dan petugas

kesehatan.

4 5 3 60

Dari tabel di atas untuk penyelesaian masalah terpilih bagi program

PHBS adalah mengikutsertakan lintas sector (tokoh masyarakat) dan

program terkait untuk program PHBS sehingga tercapainya target PHBS

diharapkan petugas kesehatan dan masyarakat di lingkungan Puskesmas

Kenten dapat mengubah perilaku hisup sehat dan bersih sehingga

terciptanya keluarga dan masyarakat yang sehat.

25

Page 26: Pusat kesehatan Masyarakat

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Penyebab tidak tercapainya target Perilaku hidup bersih dan sehat

di wilayah kerja Puskesmas kenten adalah tidak adanya kerjasama

dengan lintas sektor dan program terkait (KIA, gizi)

b. Alternative penyelesaian masalah untuk tercapainya target

keberhasilan PHBS adalah dengan melakukan kerjasama dengan

lintas sektor (tokoh masyarakat, kader posyandu) dan lintas

program (KIA, gizi) dan Penyuluhan tentang pentingnya PHBS

26

Page 27: Pusat kesehatan Masyarakat

c. Penyelesaian masalah untuk tercapainya target keberhasilan PHBS

adalah melakukan kerjasama dengan lintas sektor dan program

terkait.

5.2. Saran

Untuk tercapainya target keberhasilan Perilaku hidup sehat dan bersih

di wilayah kerja Puskesmas Kenten sebaiknya melakukan kerjasama dengan

lintas sektor (ketua rt, tokoh masyarakat, kelompok masayarakat yang ada)

dan program yang terkait (KIA kader-kader di posyandu , gizi) berikan

pelatihan kembali kepada kader-kader baik pada program terkait maupun

pada kader lintas sektor sehingga dapat tercapainya PHBS.

Dengan tercapainya target PHBS diharapkan petugas kesehatan dan

masyarakat di lingkungan Puskesmas Kenten dapat mengubah perilaku

hisup sehat dan bersih sehingga terciptanya keluarga dan masyarakat yang

sehat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Kebijakan Dasar

Pusat Kesehatan Masyarakat. Nomor.128/MENKES/SK/II/2004. Jakarta.

Indonesia

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Strategi Nasional

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Nomor. 852/MENKES/SK/IX/2008.

Jakarta. Indonesia

27

Page 28: Pusat kesehatan Masyarakat

3. Departemen Kesehatan RI, Buku Pedoman Pembinaan Program Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga, Pusat Penyuluhan

Kesehatan Masyarakat Tahun 2000/2001

4. Dinas Kesehatan Pemerintahan Propinsi Sulawesi Selatan. 2006. Pedoman

Pengembangan Kabupaten/Kota Percontohan Program Perilaku Hidup Sehat

dan Bersih. Makasar.Indonesia

5. Departemen Kesehatan RI, Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan, Pusat

Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2004

6. Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan

Daerah, Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2005

Depkes RI, 2009, Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Berbagai Tatanan , Depkes RI, Jakarta.

LAMPIRAN

Data Rumah & Fasilitas Sanitasi

Tabel 5. Data Rumah & Fasilitas Sanitasi

NoRumah / Fasilitas Sanitasi

KelurahanTotal Diperiksa

Memenuhi Syarat

Tidak Memenuhi Syarat

8 Ilir

Kuto Batu

28

Page 29: Pusat kesehatan Masyarakat

1 Jumlah Rumah 3256 2228 5484 3729 2535 11942 Rumah Sehat 1610 935 2535 1723 1164 5493 Jamban Sehat 2093 2031 4124 2886 2020 8664 SAB ( PAM ) 2986 2162 5144 4063 3209 8545 SAB ( Sumur

Gali )1605 27 1632 1632 1632 -

6 SPAL/Riol/Got 2093 2031 4124 4124 3057 10677 TPS

- bak / kotak sampah

2093 2031 4124 4124 2655 1469

- lubang galian - - - - - -- ke sungai 42 87 129 - - -Data dari Puskesmas Kenten tahun 2012

8 ilir jumlah seluruh 3.256 rumah, rumah sehat 1.610 rumah cakupan 49,44%

Kuto Batu 2.228 rumah, rumah sehat 935 rumah cakupan 41,96%

Cakupan Rumah berPHBS

Tabel 6. Indikator PHBS

Tabel 3.2.4 Data PHBS

No. Indikator PHBSKelurahan/ desa8 ilir (%) Kuto Batu(%)

1 Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan

90.20 86.40

2 Memberi Bayi ASI Ekslusif 87.80 81.653 Menimbang Bayi dan Balita setiap

bulan79 79

4 Menggunakan Air Bersih 82 81.55 Mencuci Tangan dengan Air Bersih

dan Sabun82 81,5

6 Menggunakan Jamban Sehat 86 56.77 Memberantas Jentik di Rumah 100 1008 Makan Buah dan Sayur Setiap Hari 89 829 Melakukan Aktivitas fisik Setiap 87 8110 Tidak Merokok di Dalam Rumah 86 85

29

Page 30: Pusat kesehatan Masyarakat

30