kerja sama penelitian - litbang.pertanian.go.id · kerja sama ini dilakukan dengan pemerintah,...

20

Upload: dinhtuong

Post on 13-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 309

PENJELASAN TEKNIS (Kerja Sama)

1. Balitbangtan memerlukan kerja sama penelitian untuk mengoptimalisasi penggunaan sumber daya, menghindari tumpang-tindih penelitian, meningkatkan kualitas penelitian, mengefektifkan diseminasi hasil penelitian, dan menghasilkan output yang nyata, seperti: teknologi, varietas, formula, model, sistem, data, informasi, prototipe, jurnal/publikasi ilmiah, rekomendasi kebijakan, serta Hak Kekayaan Intelektual (HKI-hak paten, hak cipta dll.), yang relevan dengan kebutuhan pembangunan pertanian. Diharapkan hasil kerja sama dapat dirasakan manfaatnya bagi stakeholders, khususnya para petani.

2. Kerja sama yang dilakukan mencakup Kerja Sama Dalam Negeri dan Kerja Sama Luar Negeri, dan dikategorikan sebagai kerja sama penelitian dan pengembangan, jasa pelayanan, hibah dan kerja sama khusus.

3. Kategori kerja sama penelitian dan pengembangan dicirikan dengan adanya: 1) kesepakatan antara Unit Kerja (UK)/ Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan mitra kerja sama dari dalam maupun luar negeri untuk bidang penelitian dan pengembangan yang diatur oleh suatu perjanjian kerja sama yang jelas menyangkut cakupan kegiatan, hak dan kewajiban, dan kontribusi mitra; 2) Kepentingan dua belah pihak.

4. Kategori kerja sama jasa pelayanan dicirikan dengan adanya: 1) Pemanfaatan dan pendayagunaan tenaga dan sarana milik UK/UPT; 2) dilakukan untuk kepentingan pihak mitra (memenuhi kebutuhan mitra); 3) Berpeluang PNBP.

5. Kategori kerja sama hibah dicirikan dengan adanya: 1) Kegiatan kerja sama dengan mitra baik dalam luar negeri dimana terdapat komitmen dari mitra untuk memberikan hibah dalam bentuk uang, barang atau jasa kepada UK/UPT, dan disebutkan pada perjanjian; 2) tidak perlu dibayar kembali.

6. Kategori kerja sama khusus dicirikan dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh UK/UPT melalui mekanisme khusus yang ditetapkan oleh Balitbangtan yang bersifat kompetitif atau non kompetitif. Kegiatan kerja sama khusus dibagi menjadi: a) Kerja Sama Kemitraan Strategis (Kontingensi); b) Kerja sama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N), Spesifik Lokasi (KKP2SL/Spesifik Lokasi), Internasional (KKP3I).

7. Kegiatan Kemitraan Kontingensi merupakan kegiatan dukungan manajemen, fasilitas dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan litbang pertanian. Dengan kegiatan kemitraan ini diharapkan akan terbangunnya jaringan kemitraan penelitian yang sinergis antara Balitbangtan dengan Institusi Pemerintah, Swasta dan LSM dan dihasilkannya inovasi teknologi dan kelembagaan yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan pembangunan pertanian. Kegiatan yang mendapatkan pendanaan dari kerja sama kemitraan kontingensi adalah kegiatan dengan sharing mitra dalam bentuk program penelitian sumber daya, baik sumber daya manusia, keuangan maupun sarana dan prasarana.

8. KKP3N merupakan pengembangan dari kegiatan Kerja sama Kemitraan Penelitian dengan Perguruan Tinggi atau KKP3T yang telah dilaksanakan mulai dari tahun 2007. Pola kerja sama dari KKP3N tidak hanya terbatas dengan Perguruan Tinggi saja, tetapi juga dengan Lembaga Penelitian Nasional lainnya. Hal ini dilakukan dengan harapan agar kualitas penelitian dalam menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan pertanian akan semakin membaik.

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016310

9. Kemitraan Pengkajian merupakan program kemitraan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian spesifik lokasi antara Balitbangtan/BPTP yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan pemda/sektor swasta/stakeholder lainnya. Diharapkan dengan pelaksanaan program Kemitraan Pengkajian dan Pengembangan Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi (Kemitraan Pengkajian), inovasi pertanian spesifik lokasi yang dihasilkan BPTP lebih berpihak pada kebutuhan petani dan pemanfaatan keunggulan sumber daya lokal. Dengan demikian, tingkat keberlanjutan adopsi dan implementasinya dalam skala luas menjadi lebih besar.

10. Kerja sama dalam negeri diarahkan untuk meningkatkan pemanfaatan sarana/fasilitas penelitian, jasa pelayanan, dan alih teknologi. Kerja sama ini dilakukan dengan Pemerintah, Universitas, Swasta, KTNA, BUMN dan lembaga litbang lainnya.

11. Kerja sama luar negeri adalah suatu kesepakatan untuk melakukan kegiatan penelitian, perekayasaan, pengkajian, pengembangan dan alih teknologi dalam bidang pertanian antara UK/UPT Balitbangtan dengan mitra kerja sama luar negeri. Kerja sama luar negeri diarahkan untuk lebih meningkatkan akses terhadap inovasi di bidang pertanian yang telah dihasilkan oleh Pusat-Pusat Penelitian Internasional mendukung kegiatan inovasi yang dihasilkan oleh Balitbangtan. Kerja sama luar negeri juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peneliti/perekayasa Balitbangtan di dunia internasional. Kerja sama ini dilakukan secara formal kelembagaan dengan didasarkan atas persamaan kedudukan yang saling menguntungkan serta dilaksanakan dengan sistem pengendalian yang ketat. Terdapat 3 (tiga) jenis kerja sama luar negeri yang dilaksanakan melalui skema kerja sama bilateral, regional dan multilateral, yaitu kerja sama hibah dan kerja sama operasional dan KKP3I.

12. Kerja sama bilateral merupakan kerja sama yang dilaksanakan oleh dua negara melalui goverment to goverment (G to G) maupun private to private (P to P).

13. Kerja sama regional dilakukan oleh beberapa negara yang berada dalam satu kawasan dan kepentingan tertentu seperti ASEAN (Association of Southeast Asia Nations) dan APEC (Asia Pasific Economic Cooperation).

14. Sedangkan pada kerja sama multilateral dilaksanakan oleh banyak negara misalnya FAO (Food and Agriculture Organization), WHO (World Health Organization) dan CGIAR (Consultative Group on International Agricultural Organization).

15. Kerja sama operasional merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mitra dalam rangka produksi dengan memanfaatkan teknologi yang dimiliki oleh UK/UPT maupun komoditas lain dengan mamanfaatkan fasilitas atau sarana yang ada dan dapat bertujuan untuk komersial.

16. Kerja sama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Internasional (KKP3I) adalah program kerja sama penelitian antara Balitbangtan dengan lembaga penelitian internasional yang mempunyai kompetensi handal di bidang penelitian pertanian, sehingga dapat meningkatkan kapasitas Balitbangtan dan memberikan kontribusi/manfaat terhadap pembangunan pertanian Indonesia. Kerja sama tersebut melibatkan lembaga penelitian internasional dengan UK/UPT lingkup Balitbangtan dengan ketentuan yang berlaku sesuai dengan panduan.

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 311

17. Kerja sama hibah dicirikan dengan adanya komitmen dari mitra untuk memberikan hibah dalam bentuk uang, barang atau jasa kepada UK/UPT, dan disebutkan pada perjanjian. Hibah bertujuan untuk kepentingan UK/UPT dalam meningkatkan tugas dan fungsinya, sehingga manfaat kegiatan dierima UK/UPT.

18. Dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada umumnya dan dibidang pertanian khususnya yang terus berkembang dari waktu ke waktu, kegiatan kerja sama dengan lembaga nasional maupun internasional perlu untuk terus dilakukan.

19. Bentuk perjanjian disusun dalam MoU atau nota kesepahaman. Dalam kesepakatan lebih lanjut, MoU ini dikembangkan menjadi perjanjian kerja sama, sehingga kegiatan yang bersifat operasional dapat dilaksanakan.

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016312

Tabel 6.1. Jumlah Kerja Sama Dalam Negeri Menurut Jenis Kegiatan Kerja Sama, 2013-2016

No. Jenis Kegiatan Kerja SamaJumlah Kegiatan

2013 2014 2015 2016(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Operasional UK (Pemda, Instansi Pemerintah, Swasta Nasional, Perguruan Tinggi)

313 242 254 202

2. KKP3N 128 90 100 71

3. KKP3SL (Kemitraan Pengkajian) 25 76 82 45

4. Kemitraan Strategis (Kontingensi) 104 83 44 56

Total 570 491 480 374

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 313

Tabel 6.2. Kerja Sama Operasional Balitbangtan Menurut Mitra Kerja Sama, 2015 - 2016

No. Jenis Kerja samaJumlah Kerja sama

2015 2016(1) (2) (3) (4)

1. Kerja Sama Penelitian dengan Instansi Pemerintah/PEMDA (Provinsi, Kabupaten, Kota)

163 84

2. Kerja Sama Penelitian dengan Swasta Nasional 64 84

3. Kerja Sama Penelitian dengan Perguruan Tinggi 27 34

Total 254 202

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016314

Tabel 6.3. Distribusi Komoditas Kegiatan KKP3N Menurut Fokus Output, 2016

No. Komoditas Fokus I Fokus II Lanjutan Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Padi 3 0 4 7

2 Jagung 3 0 1 4

3 Kedelai 0 0 1 1

4 Cabai 1 0 1 2

5 Bawang 2 0 0 2

6 Kakao 7 0 2 9

7 Tebu 3 4 1 8

8 Sapi 1 1 1 3

9 Lainnya 0 25 10 35

Total 20 30 21 71

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 315

Tabel 6.4. Distribusi Komoditas Kegiatan KKP3N Menurut Wilayah Regional, 2016

No. KomoditasKegiatan Lanjutan dari 2015 2016

TotalBarat Tengah Timur Barat Tengah Timur

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Padi 3 1 0 3 0 0 7

2. Jagung 0 0 1 1 0 2 4

3. Kedelai 0 0 1 0 0 0 1

4. Kakao 0 0 2 5 0 2 9

5. Tebu 1 0 0 7 0 0 8

6. Sapi 1 0 0 2 0 0 3

7. Cabe 1 0 0 1 0 0 2

8. Bawang 0 0 0 2 0 0 2

9. Lainnya 10 0 0 24 0 1 35

Total 16 1 4 45 0 5 71

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016316

Tabel 6.5. Distribusi Kegiatan KKP3N Menurut Komoditas, 2013 – 2016

No. KomoditasJumlah Kegiatan

2013 2014 2015 2016(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Padi 24 14 20 7

2 Jagung 7 8 9 4

3 Kedelai 12 9 6 1

4 Kakao 3 0 4 9

5 Tebu 4 2 6 8

6 Sapi 8 7 4 3

7 Cabai 5 1 1 2

8 Bawang 0 0 0 2

9 Lainnya 65 49 50 35

Total 128 90 100 71

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 317

Tabel 6.6. Distribusi Kegiatan KKP3N 2013-2015 berdasarkan Lembaga Pengusul, 2013 – 2016

No. Lembaga PengusulJumlah Kegiatan (Tahun)

2013 2014 2015 2016(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Balitbangtan 14 18 19 19

2. LIPI 4 3 1 2

3. RPN 2 3 31 15

4. Perguruan Tinggi 108 66 49 35

Total 128 90 100 71

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016318

Tabel 6.7. Distribusi Kegiatan KKP3N berdasarkan Wilayah (per Regional), 2013 – 2016

No. RegionalJumlah Kegiatan

2013 2014 2015 2016(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Barat (Jawa, Bali, Sumatera) 111 82 78 45

2 Tengah (Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT) 15 6 18 0

3 Timur (Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara 2 2 4 26

Total 128 90 100 71

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 319

Tabel 6.8. Distribusi Kegiatan KKP3N Menurut Instansi Pengusul per Wilayah/Regional, 2016

No. Lembaga Pengusul2016

TotalBarat Tengah Timur

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Balitbangtan 16 0 3 19

2 LIPI 2 0 0 2

3 RPN 8 0 7 15

4 Perguruan Tinggi 16 0 19 35

Total 42 0 29 71

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016320

Tabel 6.9. Distribusi Kegiatan KKP3SL (Kemitraan Pengkajian) Berdasarkan Wilayah, 2014 – 2016

No. WilayahJumlah Kegiatan

2014 2015 2016(1) (2) (3) (4) (5)

1. Sumatera 22 25 13

2. Jawa 20 26 12

3. Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan Bangka Belitung 15 16 8

4. Kalimantan 8 7 6

5. Sulawesi 11 8 6

Total 76 82 45

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 321

Tabel 6.10. Jumlah Kerja Sama Kemitraan Kontingensi Menurut Instansi/Lembaga Pengusul, 2013-2016

No. InstansiJumlah Proposal

2013 2014 2015 2016(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Puslitbangtan 4 3 3 2

2. Puslitbanghorti 6 8 4 4

3. Puslitbangbun 13 17 10 17

4. Puslitbangnak 2 4 0 0

5. BBSDLP 6 8 2 1

6. BB Pascapanen 4 5 0 3

7. PSEKP 3 2 1 0

8. PUSTAKA 3 2 0 0

9. BBP2TP 56 27 22 27

10. BB MEKTAN 1 1 0 2

11. BPATP 3 4 1 0

12. BB Padi 1 0 1 0

13. Bbalitvet 1 0 0 0

14. PPMKP 0 1 0 0

15. Universitas Brawijaya 1 0 0 0

16. Universitas Bina Nusantara 0 0 1 0

Total 104 83 44 56

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016322

Tabel 6.11. Kerja Sama Operasional Luar Negeri Balitbangtan Menurut Skema Kerja Sama, 2013 – 2016

No Skema Kerja SamaJumlah Kerja Sama Operasional

2013 2014 2015 2016*)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Bilateral 127 126 137 39

2. Multilateral 2 2 2 5

3. Regional - 1 0 4

4. CGIAR Consortium 8 9 12 12

5. Swasta Internasional - 1 3 2

Total 137 139 154 64Catatan: *) data belum termasuk BB Pengkajian (2)

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 323

Tabel 6.12. Distribusi Kegiatan KKP3I menurut Instansi atau Lembaga Pengusul, 2015 – 2016

No. InstansiJumlah proposal

2015 2016(1) (2) (3) (4)

1. Puslitbangtan 1 2

2. Puslitbanghorti 1 2

3. Puslitbangbun 0 1

4. Puslitbangnak 1 1

5. BBSDLP 3 1

6. BB Pascapanen 2 2

7. PSEKP 0 0

8. PUSTAKA 1 0

9. BBP2TP 0 1

10. BB MEKTAN 0 0

11. BB Biogen 2 1

12. BB Padi 1 2

13. Bbalitvet 0 0

Total 12 13

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016324

Tabel 6.13. Kerja Sama Hibah Luar Negeri Menurut Ruang Lingkup Kerja sama, 2012-2016

No Skema Kerja SamaJumlah Kerja Sama Hibah

2013 2014 2015 2016(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Bilateral 36 20 17 10

2 Multilateral 4 5 10 6

3 Regional 13 13 0 1

4 CGIAR Consortium 8 4 1 2

5 Swasta Internasional 1 1 1 1

Total 62 43 29 20

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 325

Tabel 6.14. Jumlah MoU Dalam Negeri lingkup Balitbangtan, 2012 – 2016

No. Jenis MoU 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Baru 38 75 50 33 17

2 Lanjutan 25 26 48 88 64

Total 63 101 98 121 81

Kerja Sama Penelitian

Statistik Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016326

Tabel 6.15. Jumlah MoU Luar Negeri lingkup Balitbangtan, 2012 – 2016

No. Jenis MoU 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Baru 1 2 2 5 2

2 Lanjutan 9 10 9 14 11

Total 10 12 11 19 13