kepolisian merupakan ilmu pengetahuan
TRANSCRIPT
![Page 1: Kepolisian Merupakan Ilmu Pengetahuan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022071920/55cf9a6f550346d033a1b617/html5/thumbnails/1.jpg)
KEPOLISIAN MERUPAKAN ILMU PENGETAHUAN: TINJAUAN
PERSPEKTIF PEMAHAMAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLOGI DAN
AXIOLOGI
0leh Dedi Vitriyanto
I. PENDAHULUAN
Banyak dari masyarakat, praktisi hukum maupun akademisi yang
masih menyangsikan keberadaan kepolisian sebagai ilmu
pengetahuan. Apa yang mendasari penyangsian tersebut ? Mengapa
saya mengangkat hal tersebut ? Karena ini adalah masalah bagi
kepolisian RI, selama keberadaannya masih di sangsikan oleh banyak
kalangan. Oleh karena itulah saya menulis permasalahan yang terkait
dengan problematika di kepolisian kita agar kepolisian RI yang kita
cintai ini tidak lagi di sangsikan bahwa ia merupakan ilmu
pengetahuan.
Sebelum menjawab mengenai hal tersebut bahwa kepolisian
merupakan ilmu pengetahuan dari tinjauan berbagi perspektif tersebut
diatas, saya akan menguraikan apa yang di maksud ilmu, ilmu
pengetahuan dan ilmu kepolisian terlebih dahulu.
Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri-
ciri tertentu yang membedakan ilmu dengan pengetahuan-
pengetahuan lainnya. Ciri-ciri keilmuan didasarkan pada jawaban yang
diberikan ilmu terhadap ketiga pertanyaan pokok yang mencakup:
1) Tentang apa yang ingin kita ketahui (ontologi),
2) Bagaimana cara mendapatkannya (epistemologi) dan
3) Apa nilai kegunaannya bagi kita (axiologi).
Menurut Prof. Harsya W.Bachtiar dalam buku beliau yang
berjudul Ilmu Kepolisian: Suatu Cabang Ilmu Pengetahuan yang
baru. Beliau mengatakan bahwa perkembangan kepolisian sebagai
suatu profesi terkait erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan
berkenaan dengan masalah-masalah kepolisian, sedangkan cara
Dedi Vitriyanto / KIK-UI XVIII Page 1
![Page 2: Kepolisian Merupakan Ilmu Pengetahuan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022071920/55cf9a6f550346d033a1b617/html5/thumbnails/2.jpg)
masalah-masalah kepolisian ini dikaji, diteliti, mengalami
perkembangan dari ketidakpedulian terhadap masalah-masalah ini
sebagai kenyataan-kenyataan yang perlu dipelajari secara serius
menjadi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan penelitian yang dirancang
dan dilaksanakan atas dasar pemikiran rasional dan dengan
memperhatikan ilmu pengetahuan yang sudah dikembangkan. 1
II. PEMBAHASAN
Prof. Harsya W.Bachtiar mengatakan bahwa: Pengetahuan Ilmu
Kepolisian pada hakekatnya merupakan perpaduan dari pengetahuan
yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian. “Sekarang
ilmu pengetahuan cenderung dibagi dalam 3 (tiga) pengelompokan
besar, yaitu:
1. Ilmu Alamiah (natural sciences) yang mengkaji gejala-gejala
alamiah.
o Dari ilmu Alamiah, ilmu Kepolisian memperoleh unsur-
unsur pengethuan ilmu kedokteran, kimia, fisika, teknologi
dsb. Di Indonesia unsur-unsur pengetahuan yang berasal
dari berbagai bidang pengetahuan ini belum begitu
terintegrasikan, terpadu.
2. Ilmu Pengetahuan Budaya (humanities) yang mengkaji
dokumen-dokumen budaya. Kemudian dari dua bidang ini
tumbuh sebuah bidang besar yang baru, yaitu : Ilmu Sosial
(social science).
o Dari pengetahuan Budaya, Ilmu Kepolisian memperoleh
unsur-unsur pengetahuan hukum, filsafat, dan sejarah yg
berhubungan dg ketertiban umum serta pencegahan dan
pembasmian kejahatan.
1 W. Bachtiar, Harsya, Ilmu Kepolisian suatu Cabang Ilmu Pengetahuan yang Baru, Gramedia, Jakarta. Hlm:
10
Dedi Vitriyanto / KIK-UI XVIII Page 2
![Page 3: Kepolisian Merupakan Ilmu Pengetahuan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022071920/55cf9a6f550346d033a1b617/html5/thumbnails/3.jpg)
3. Ilmu Sosial (social science) yang mengkaji prilaku manusia yang
mempunyai kepercayaan, ideologi, pengetahuan, nilai-nilai,
aturan-aturan, motivasi, dan banyak hal lagi yang
menjadikannya makhluk berbudaya dan mempunyai
kemampuan membuat keputusan-keputusan sendiri mengenai
tindakan-tindakan yang sebaiknya dilakukan.
o Dari ilmu sosial, Ilmu kepolisian memperoleh unsur-unsur
pengetahuan sosiologi, ilmu ekonomi.
Sedangkan menurut Irjen. Pol. (Purn) Drs. Momo Kelana, M.Si,
bahwa istilah Ilmu Kepolisian mencakup ilmu pengetahuan dan
pengetahuan kepolisian. Ilmu Kepolisian adalah ilmu yang membahas
tentang segala hal ikhwal kepolisian dan memanfaatkannya untuk
kepentingan kesejahteraan manusia. Oleh sebab itu dalam
metodologinya Ilmu kepolisian secara fungsional dan sistematis
menggunakan dan melibatkan disiplin ilmu-ilmu lainnya serta teknologi
untuk pemecahan masalah kepolisian dalam masyarakat. 2
Menurut Supardi Suparlan : Ilmu Kepolisian adalah ilmu yang
mempelajari masalah-masalah sosial dan penanganannya. Masalah
sosial adalah sesuatu yang dianggap mengganggu, merugikan atau
merusak kehidupan pelaku (warga), kelompok atau komuniti, pranata
dan masyarakat sebagaimana dilihat dan dirasakan oleh yang
bersangkutan atau oleh pranata-pranata yang mengemban
terwujudnya keteraturan dan ketertiban sosial. Masalah sosial bisa
berupa kejahatan dan masalah sosial yang lainnya. Penanganan
masalah sosial mencakup :
Proses pengidentifikasian masalah sosial dan kejahatan yg
merugikan.
2 Kelana, Momo, Persepsi seorang Praktisi tentang ilmu kepolisian di Indonesia, Jakarta 2009. Hlm: 17
Organisasi dan pengorganisasian pranata atau institusi (Polisi)
Dedi Vitriyanto / KIK-UI XVIII Page 3
![Page 4: Kepolisian Merupakan Ilmu Pengetahuan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022071920/55cf9a6f550346d033a1b617/html5/thumbnails/4.jpg)
Kebijakan dan Program-2 Ilmu Kepolisian Modern untuk
mewujudkan Rasa aman masyarakat.
Organisasi Kepolisian sebagai sebuah Satuan Administrasi &
birokrasi.
Ilmu kepolisian memiliki ciri-ciri universal dan kontekstual.
Panitia bersama yang dibentuk dengan Keputusan Bersama
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan Kepala Kepolisian republik
Indonesia tanggal 19 Maret 1980 No. 014/DJ/Kep/1980 dan No. Pol:
Kep/02/III/1980, dalam hasil kajiannya dan penganalisaan terhadap
Ilmu Kepolisian menyatakan bahwa:
“Ilmu Kepolisian termasuk Ilmu Pengetahuan Sosial dan ternyata
memenuhi syarat-syarat untuk diakui sebagai suatu cabang ilmu
pengetahuan yang dapat berdiri sendiri serta memiliki program studi
yang memberikan gelar sarjana bagi para lulusannya.”
Dari pembahasan diatas, saya akan masuk ke pertanyaan dan
menjawab mengenai kepolisian merupakan suatu ilmu pengetahuan di
tinjau dari perspektif pemahaman Ontologi, epistemologI dan axiologi,
yaitu sebagai berikut : 3
1. Tinjauan Perspektif Ontologi Ilmu Kepolisian :
Ontologi ilmu kepolisian dimaksudkan untuk mencari jawaban
tentang obyek bahasan ilmu kepolisian yang terdiri dari :
Obyek Material.
Obyek Forma.
Obyek Material ilmu kepolisian adalah: hal yang diselidiki,
dipandang dan atau dibahas oleh ilmu kepolisian baik hal-hal
yang konkret maupun hal yang abstrak, pada dasarnya
mencakup tiga aspek / obyek penelitian yang berkait dengan :
3 Kelana, Momo, Persepsi seorang Praktisi tentang ilmu kepolisian di Indonesia, Jakarta 2009. Hlm: 20
Dedi Vitriyanto / KIK-UI XVIII Page 4
![Page 5: Kepolisian Merupakan Ilmu Pengetahuan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022071920/55cf9a6f550346d033a1b617/html5/thumbnails/5.jpg)
a) Masyarakat.
Tugas polisi / pekerjaan polisi melekat pada
masyarakatnya dan dengan sendirinya masyarakat
dapat diindikasikan sebagai pokok bahasan (obyek
material) ilmu kepolisian.
b) Negara.
Dalam konteks Negara, maka pengemban fungsi
kepolisian sebagai fungsi pemerintahan Negara,
ditunjuk oleh Negara, sehinga dalam ilmu kepolisian
dikenal organ kepolisian yang ditunjuk dari atas(top-
down) oleh penguasa atau pemegang otoritas
pemerintahan. Dengan demikian segala sesuatu yang
berkaitan dengan Negara dan pemerintahan menjadi
pokok bahasan ilmu kepolisian dan dapat dikatakan
bahwa Negara merupakan obyek material ilmu
kepolisian.
c) Manusia/penduduk secara individual.
Tugas dan wewenang kepolisian berkait dengan
hak-hak asasi rakyat secara langsung sehingga
dengan sendirinya kepolisian selalu berorientasi
kepada kebutuhan warga masyarakat, penduduk dan
manusia yang dilayaninya (secara individual) sebagai
pokok bahasan (obyek material) ilmu kepolisian.
Secara ontologis juga kita memiliki 3 (tiga) obyek telaah
dalam membahas ilmu kepolisian yaitu:
1) Masalah-masalah tugas kepolisian,
2) Masalah-masalah pelaksana fungsi kepolisian dan
Dedi Vitriyanto / KIK-UI XVIII Page 5
![Page 6: Kepolisian Merupakan Ilmu Pengetahuan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022071920/55cf9a6f550346d033a1b617/html5/thumbnails/6.jpg)
3) Masalah-masalah bagaimana tugas kepolisian
dilaksanakan (Pola Deteksi – Aksi) yang didukung oleh
manajemen kepolisian, hukum kepolisian dan teknologi
kepolisian serta penerapan ilmu kepolisian (fungsional).
Ketiga obyek telaah memiliki fakta empiris yang dapat
terjangkau oleh fitrah pe-ngalaman manusia secara empiris yang
dapat dialami langsung oleh manusia dengan pancaindera
maupun alat bantu pancainderanya.
Ketiga obyek telaah memenuhi 3 (tiga) asumsi obyek
empiris yaitu dapat diklasifikasi, relatif tetap dalam kurun waktu
tertentu (tidak cepat berubah) dan memiliki pola tertentu yang
bersifat tetap dengan urut-urutan kejadian yang sama.
(memenuhi prinsip determinisme dengan probabilitas sebagai
peluang).
Obyek Forma adalah: fokus bahasan/sudut pandang
terhadap obyek material.
Misalnya:
Fokus pandangan ilmu kepolisian dalam rangka
kepentingan masyarakat adalah aspek keteraturan
norma dan keteraturan social dalam masyarakat dan
cara mempertahankan keteraturan tersebut agar
masyarakat dapat mempertahankan kehidupan
bersama dan mencapai tujuannya yaitu tata tenteram
kerta raharja. Oleh sebab itu obyek formanya adalah:
”pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat.”
Dalam membahas Negara sebagai obyek material, ilmu
kepolisian memfokuskan pandangannya kepada aspek
menjamin dan mempertahankan kepentingan dan
Dedi Vitriyanto / KIK-UI XVIII Page 6
![Page 7: Kepolisian Merupakan Ilmu Pengetahuan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022071920/55cf9a6f550346d033a1b617/html5/thumbnails/7.jpg)
kewibawaan Negara yang secara resmi dinyatakan
dalam hukum Negara, yang mencakup fokus bahasan
terhadap hukumnya, para penegak hukumnya, sarana
dan prasarana serta kesadaran hukum masyarakatnya.
Oleh karena itu obyek formanya adalah: “ penegakaan
hukum Negara.”
Dalam membahas manusia sebagai obyek material,
ilmu kepolisian memfokuskan pandangannya kepada
kewajiban polisi dalam melindungi sera melayani hak-
hak asasi dan hak-hak politik rakyat/warga
Negara/penduduk secara individual. Oleh karena itu
obyek formanya adalah “ perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.”
2. Tinjauan perspektif Epistemologi Ilmu pengetahuan.
Epistemologi atau teori pengetahuan membahas secara
mendalam segenap proses yang terlibat dalam usaha kita
untuk memperoleh pengetahuan yang didapat melalui proses
tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Metode inilah
yang membedakan ilmu dengan buah pemikiran yang lainnya.
Epistemologi ilmu pengetahuan membahas tentang
metode untuk memperoleh pengetahuan kepolisian melalui
proses sistematik dan pengujian /pembuktian tentang
kebenaran sehingga diperoleh pengakuan yang benar dan
diterima secara umum.
Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan
menerapkan metode keilmuan, jadi ilmu (science) merupakan
bagian dari pengetahuan (knowledge) yang memiliki sifat-
sifat tertentu yang dapat juga disebut sebagai pengetahuan
keilmuan.
Dedi Vitriyanto / KIK-UI XVIII Page 7
![Page 8: Kepolisian Merupakan Ilmu Pengetahuan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022071920/55cf9a6f550346d033a1b617/html5/thumbnails/8.jpg)
Ditinjau dari pengetahuan ini, ilmu lebih merupakan
kegiatan daripada sekedar produk yang siap dikonsumsikan.
Kegiatan ilmu juga dinamis dan tidak statis. Kegiatan dalam
mencari pengetahuan tentang apapun selama hal itu terbatas
pada obyek empiris dan diperoleh dengan mempergunakan
metode keilmuan, adalah sah untuk disebut keilmuan.
Kepolisian sebagai ilmu pengetahuan berkembang dari
dinamika proses kegiatan sistemtisasi pengetahuan-
pengetahuan pra ilmiah yang dimulai dengan pengembangan
konsep dari bentuk awal yang sederhana yaitu berupa
abstraksi konkrit fenomena dari dunia realitas yang lazim
disebut fakta, dicatat dan diberi lambing dengan
menggunakan bahasa sehari-hari. Selanjutnya konsep
/lambang tersebut disosialisasikan sehingga disepakati
penggunaan istilah yang baku. Dalam rangka penggunaan
yang lebih luas maka istilahyang digunakan diberikan
penjelasan yang spesifik, yang disebut definisi. Kajian
epistemologi ilmu kepolisian ditujukan untuk mendapatkan
gambaran pengetahuan tentang ilmu kepolisian itu
sendirimencakup hal-hal antara lain mengenai terminology,
metodologi, filsafat, sistematika, teori, asas-asas atau
tekniknya.
3. Tinjauan perspektif Axiologi Ilmu pengetahuan.
Axiologi Ilmu Kepolisian menjelaskan tentang
penerapan dan manfaat serta nilai kegunaan ilmu kepolisian.
Sebagai landasan ilmu, axiologi ilmu pengetahuan
mempertanyakan:
1. Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu kepolisian
itu dipergunakan ?;
Dedi Vitriyanto / KIK-UI XVIII Page 8
![Page 9: Kepolisian Merupakan Ilmu Pengetahuan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022071920/55cf9a6f550346d033a1b617/html5/thumbnails/9.jpg)
1. Bagaimana kaitan penggunaan ilmu kepolisian dengan
kaidah-kaidah moral ?;
2. Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan
pilihan-pilihan moral;
3. Bagaimana operasionalisasi metode ilmiah yang berupa
teknik dan prosedur dengan norma-norma moral dan
profesi ?
Pada dasarnya aksiologi atau tujuan dari ilmu
Kepolisian adalah untuk mewujudkan dan memelihara rasa
aman Masyarakat.
Rasa aman masyarakat, timbul manakala di dalam
masyarakat terdapat :
a. Kedamaian (peace), yang bisa terwujud manakala
dlm masyarakat terdapat :
Ketertiban, yaitu dipatuhinya segenap aturan yang
ada (hubungan inter personal).
Ketenteraman, yaitu rasa tenteram bagi setiap
warga masyarakat (bebas dari rasa takut, merasa
terlindungi dimanapun seseorang berada).
b. Keselamatan (safety), yang akan terwujud manakala
masyarakat dapat terhindar dari segenap bahaya,
dengan unsur-unsurnya :
Terdapat Aturan penyelamatan diri
Terdapat Alat penyelematan diri dalam
keadaan berfungsi.
Terdapat petugas yang mampu
mengoperasikan peralatan penyelamatan.
Dipatuhinya aturan penyelamatan oleh semua
pihak.
Dedi Vitriyanto / KIK-UI XVIII Page 9
![Page 10: Kepolisian Merupakan Ilmu Pengetahuan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022071920/55cf9a6f550346d033a1b617/html5/thumbnails/10.jpg)
c. Keamanan Lingkungan (secure), baik lingkungan
pemukiman, kerja, maupun penghubung, karena ada
petugas ataupun peralatan pengamanan
d. Kepastian Hukum ( surety):
Kepastian dalam hukum, satu aturan untuk satu
perbuatan.
Kepastian Karena Hukum: bebas dari kesewenang-
wenangan dari pihak lain.
III. PENUTUP
Dari bahasan tersebut diatas, jelaslah bahwa bukti
eksistensi bahwa kepolisian merupakan suatu ilmu pengetahuan
dan sebagai suatu disiplin ilmu atau cabang ilmu pengetahuan yang
berdiri sendiri tidak diragukan lagi. Namun demikian perlu adanya
kejelasan mengenai beberapa hal yang perlu diperhatikan
sehubungan dengan upaya pemahaman lebih mendalam tentang
segi ontology, epistemology dan axiologi ilmu kepolisian, sehingga
dapat diidentifikasi lebih lanjut tentang obyek, metode dan
kegunaan/manfaat ilmu kepolisian bagi kehidupan manusia yang
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Daftar Pustaka
Djamin, Awaloedin, Sistem Administrasi Kepolisian Negara Republik
Indonesia, YPKKI, Jakarta, 2013.
Djamin, Awaloedin, Masalah dan issue Manajemen Kepolisian Negara RI
dalam Era Reformasi. Yayasan Brata Bhakti, Jakarta. 2005.
W. Bachtiar, Harsya, Ilmu Kepolisian suatu Cabang Ilmu Pengetahuan
yang Baru, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Dedi Vitriyanto / KIK-UI XVIII Page 10
![Page 11: Kepolisian Merupakan Ilmu Pengetahuan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022071920/55cf9a6f550346d033a1b617/html5/thumbnails/11.jpg)
Chrysnanda, DL. Menjadi Polisi yang Berhati Nurani. Yayasan
Pengembangan KIK, Jakarta 2009.
Kelana, Momo, Persepsi seorang Praktisi tentang ilmu kepolisian di
Indonesia, Jakarta 2009.
Kunarto, Pelaku Organisasi Polri. Cipta Manunggal. Jakarta 1997.
Dedi Vitriyanto / KIK-UI XVIII Page 11