keperawatan gawat darurat pertemuan 6
TRANSCRIPT
![Page 1: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/1.jpg)
KEGAWATAN SISTEM PERSARAFAN
1. Spinal Cord Injuri.2. Peningkatan tekanan
intra cranial (TIK).3. Kejang.
![Page 2: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/2.jpg)
SPINAL CORD INJURY (SCI)
Ns. ARLANSYA, S. Kep
![Page 3: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/3.jpg)
Spinal Cord Merupakan jaringan saraf berbentuk silinder yang
berada dirongga spinal yaitu dari kepala sampai ke T 12.
LI sampai S 5 adalah cauda equina merupakan akar saraf.
Terdiri dari milyaran serabut saraf untuk mengirimkan informasi sensasi ke otak dan menggerakkan anggota gerak yang terkena.
Saraf servical memberika pergerakan dan rasa pada lengan , leher dan bagian atas tubuh.
Saraf toracal mensyarafi otot bagian tubuh dan abdomen
Lumbal dan sakrum mensarafi otot kaki , bladder, bawel dan sexual organ.
![Page 4: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/4.jpg)
Anatomi tulang belakang 7 : Ruas vertebra servical
12 : Ruas vertebra toracal5 : Ruas vertebra lumbal5 : Ruas sakral yang telah menyatu disebut sacrum4 : Ruas tulang ekor yang telah menyatu disebut xocygius
![Page 5: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/5.jpg)
![Page 6: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/6.jpg)
Myotome
C3,4 dan 5 mensarafi otot otot diapragma C5 mensarafi otot shoulder dan fleksi elbow C6 mensarafi fleksi wrist C7 Extensi elbow C8 fleksi jari T1 merentangkan jari T1-T 12 mensyarafi dinding dada dan otot abdomen L2 Fleksi HIP L3 Knee ekstensi L4 Otot betis L5 Mengerakkan jempol kaki S1 Plantar fleksi S2,3,4 dan 5 mensarafi bladder , bowel dan organ sex
dan otot pelvic.
![Page 7: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/7.jpg)
Penyebab1. Kecelakaan motor (48%), 2.1 juta setahun2. Jatuh (21%).3. Trauma tajam (15%)4. Cedera olah raga (14%).
![Page 8: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/8.jpg)
Dermatome
![Page 9: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/9.jpg)
TRAUMA VERTEBRA DEFINISI
Trauma yang terjadi pada tulang belakang dari C1-S5
ETIOLOGI KECELAKAAN: trauma vertebra lebih dominan pada pria usia muda yang diakibatkan oleh kecelakaan
![Page 10: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/10.jpg)
Spine Cedera cervical
2.4% trauma tumpul pasien mengalami setidaknya cedera juga pada TB.
Kira 20.000 cedera MS setahun di US.
Hampir 1,25 juta dollar US untuk merawat cedera MS permanen
![Page 11: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/11.jpg)
CEDERA DASH BOARD
![Page 12: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/12.jpg)
![Page 13: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/13.jpg)
DESELERASI CEPAT VERTIKAL
![Page 14: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/14.jpg)
CEDERA YANG SERING TERJADI PADA BENTURAN SAMPING
![Page 15: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/15.jpg)
CEDERA AKIBAT TABRAKAN DARI BELAKANG Peningkatan kecepatan
yang tiba-tiba gerakan kebelakang hiperekstensi tulang leher terjadi deselerasi cepat kedepan jika kendaraan tiba-tiba menabrak atau berhenti
Harus dicatat kerusakan bagian depan dan belakang kendaraan juga bagian dalam dan posisi headreast
![Page 16: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/16.jpg)
PEJALAN KAKI VS KENDARAAN
![Page 17: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/17.jpg)
![Page 18: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/18.jpg)
PATOFISIOLOGI
Hemorrhage Kontusio/robekan
Sirkulasi darah ke subst. Grisea terganggu
Hipoksia,edema,lesi hemorragi
Iskemia
Nekrotik
Kerusakan mielin dan akson
Menembus ke ekstradural,subdural Serabut saraf mulai
Membengkak
![Page 19: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/19.jpg)
![Page 20: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/20.jpg)
Gangguan neurologi sesuai lesi
![Page 21: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/21.jpg)
![Page 22: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/22.jpg)
1. Syok spinal : tidak adanya aktivitas refleks
2. Hilang fungsi motorik sebagian / parsial : melawan gravitasi, tahanan
3. Hilang fungsi sensorik sebagian/total : suhu,sentuhan nyeri.
4. Pada awalnya HR meningkat . . .> Bradikardi, TD meningkat. . .> hypotensi
5. Nyeri akut dipunggung atau leher menjalar disepanjang saraf
Gambaran Klinis
![Page 23: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/23.jpg)
Lanjut. . .
6. Refleks tendon dan aktivitas refleks perianal abnormal
7. Hilangnya keringat dan tonus vagomotor8. Retensi sekresi paru,penurunan
pungsipungsi,penurunan O2, peningkatan Pa CO2 (gagal napas ,edema pulmonal)
9. Inkontinensia urine, retensi urine, distensi kandung kemih
10. Ileus paralitik (konstipasi)11. Hilangnya kontrol suhu (hipertermia)
![Page 24: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/24.jpg)
Foto : servikal, torakal, lumbal, sakral CT Scan, MRI Melograf
Tes Diagnostik
![Page 25: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/25.jpg)
1. Nilai fungsi motorik dan sensorik2. Nilai status neurologis : tingkat kesadaran 3. Nilai adanya cedera kepala tertutup4. Nilai status pernapasan : beri 02, AGD,
oksimetri 02,ventilator mekanik.5. Lakukan suction dengan hati-hati
(stimulus saraf vagus. .> bradikardi. . > henti jantung)
6. Siapkan kateterisasi kandung kemih
Penanganan :
![Page 26: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/26.jpg)
Lanjut. . .
7. Siapkan pemasangan NGT8. Lakukan protokol perawatan kulit10. Cegah terjadinya infeksi11. Berikan dukungan emosional pada
pasien dan keluarga.12. Lakukan persiapan pembedahan bila
ada indikasi operasi
![Page 27: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/27.jpg)
A. Pengkajian 1. Identitas pasien dan keluarga 2. Pemeriksan fisik : - System pernafasan : pola,suara napas. - System neurologis : nyeri, pupil, lemah - System kardiovasculer : hipo/hipertensi - Syestem musculoskletal : hemiparise,
luka - System perkemihan : inkont, retensi urin.
ASUHAN KEPERAWATAN
![Page 28: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/28.jpg)
B. Diagnosa keperawatan: 1. Tidak efektif bersihan jalan nafas 2. Nyeri 3. Gangguan mobilisasi fisik 4. Gangguan integritas kulit 5. Kurang perawatan diri 6. Cemas pasien dan keluarga 7. Resiko kurang volume cairan 8. Resiko infeksi
![Page 29: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/29.jpg)
TERIMA KASIH
![Page 30: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/30.jpg)
Pengertian : Peningkatan tekanan intrakranial (TIK)
intracranial pressure (ICP) merupakan peningkatan tekanan pada otak di dalam kranium atau tengkorak yang disebabkan oleh peningkatan tekanan cairan serebrospinal.
ICP Normal: 1 – 15 mm Hg.
NS. ARLANSYA, S.Kep
PENINGKATAN TEKANAN INTRA KRANIAl ( TIK )
![Page 31: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/31.jpg)
Ruang kranial merupakan struktur yang kaku dengan total volume yang tetap : Otak (80%), Darah (12%), Cairan sereborspinal/ lCS (8%) = sangat konstan.
Tengkorak dan kanalis vetebralis membentuk perlindungan yang kuat terhadap : otak, medulla spinalis, cairan serebrospinalis dan darah ( Hukum Monro Kellie ).
Pendahuluan
![Page 32: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/32.jpg)
Penambahan volume hanya dapat terjadi bila terdapat penekanan/kompresi pada kompartemen lain.
Satu-satunya bagian yang dapat mengimbangi (buffer capacity). . .> kompresi sinus venosus, sehingga terjadi perpindahan LCS kearah aksis lombosakral.
Bila sudah maksimal cendrung terjadi peningkatan volume pada kompartemen sehingga terjadi peningkatan TIK.
Lanjut. . .
![Page 33: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/33.jpg)
Faktor risiko volume cairan serebrospinal meningkat peningkatan TIK perfusi jaringan serebral menurun peningkatan edema otak pergeseran jaringan otak pada duramater herniasi kematian.
Peningkatan TIK dapat juga menyebabkan iskemia/infark jaringan otak dan kematian otak.
Herniasi menyebabkan penurunan jaringan otakdari area bertekanan tinggi menuju area yang bertekanan rendah batang otak
koma/kematian.
PATOFISIOLOGI
![Page 34: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/34.jpg)
1. Gangguan pada Crebro sfinalis (CSF) a. Perubahan absorpsi : miningitis,obstuksi csf b. Perubahan produksi : gangguan pleksius koroid
hidrosefalus kronik
2. Gangguan Cerebrovaskuler a. trombosis, emboli, anerisma,hemoragik,
hematom, tumor pada otak sentral. b. ganguan perifer yang menyebabkan ketidak
seimbangan status cerebrovaskuler : CHP, kompresi vena jugularis interna, overload cairan
FAKTOR PENYEBAB
![Page 35: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/35.jpg)
3. Keadan yang mempengaruhi parenkim otak :
trauma kepala, perdarahan subarachnoid, hidrosefalus, edema cerebri, hipoksia, tumor cerebri, abses toksik ensefalopati.
KOMPLIKASI : 1. Penurunan kesadaran, kematian 2. Herniasi batang otak, anoksia otak 3. Kejang umum/ fokal 4. Syndrome of inappropriate antidiuritik
hormon (SIADH)
Lanjutan. . .
![Page 36: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/36.jpg)
1. Trias TIK : (nyeri kepala, muntah proyektil, papel edema), penurunan kesadaran, gelisah, iritabel.
2. Penurunan fungsi neurologis : perubahan bicara, reaksi pupil, sensori motorik, mual- muntah, pandangan kabur.
3. Triad cusing : indikasi herniasi otak (tekanan darah sistolik meningkat, nadi meningkat, nafas ireguler).
MANIFESTASI KLINIS
![Page 37: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/37.jpg)
Pemeriksan elektrolit (kalium, natrium, klorida)
Angiografi serebral,CT scan, MRI Pemeriksan Doppler transkranial Hindari pungsi lumbal : menyebabkan
herniasi otak Alat pemantau TIK Observasi : tingkat kesadaran, reaksi pupil,
fungsi sensori-motorik, kelainan saraf cranial.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
![Page 38: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/38.jpg)
Pertahankan jalan napas, hati-hati melakukan suction.
Posisi kepala dipertahankan 30 – 60 “ Hindari rotasi dan fleksi leher, panggul yang
ekstrem. Nilai status neurologis dan mental, GCS,
pupil, fungsi motor dan sinsorik Nilai tanda- tanda meningeal ( sakit
kepala,rigiditas nukal/leher, fobia cahaya)
PENATALAKSANAN
![Page 39: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/39.jpg)
Pantau tanda- tanda vital, kontrol demam, ICP Berikan diuritik osmotik/manitol,
furosemide/lasik, batasi cairan bila perlu. Berikan sedasi I.V secara hati-hati. Hati-hati terhadap kejang/beri antikonvulsan
bila diperlukan. Pantau AGD dan oksigenasi. Ventilasi mekanik sesuai hasil AGD. Pembedahan craniotomi untuk drainase LCS. Perawatan ICU.
Lanjut. . .
![Page 40: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/40.jpg)
Pengkajian : 1. Pemeriksan GCS. 2. Tingkat kesadaran. 3. Respon pupil. 4. Gerakan mata. 5. Tanda- tanda vital. 6. Pemeriksan syarap kranial ( refleks, otot
wajah).
ASUHAN KEPERAWATAN
![Page 41: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/41.jpg)
Diagnosa keperawatan : 1. Ganguan perfusi jaringan cerebral. 2. Gangguan mobilitas fisik. 3. Gangguan komunikasi verbal. 4. Gangguan persepsi sensori. 5. Kurang perawatan diri. 6. Kurang pengetahuan.
![Page 42: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/42.jpg)
TERIMA KASIH
![Page 43: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/43.jpg)
Pendahuluan
Dalam buku kedokteran moderen ada dua terminologi yang terkait sebagai kejang, dikenal sebagai :
Seizures : merujuk pada temuan- temuan fisik yang terjadi pasca aktivitas kelistrikan yang abnormal pada otak.
Convolsion : keadan ketika tubuh bergetar secara cepat dan tidak terkontrol, terbentuk dari otot-otot yang berkontraksi dan relaksasi bergilir dengan cepatnya.
Ns. ARLANSYA, S. Kep
GANGGUAN KEJANG
![Page 44: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/44.jpg)
Di Indonesia digunakan sebagai terminologi yang umum untuk kedua hal tersebut, selain itu dikenal juga sebagai Step/stuip dibeberapa daerah ( kerasukan ).
Kadang sulit mengetahui seseorang mengalami kejang, beberapa mungkin hanya mengalami “ Staring Spells” : tatapan kosong, pingsan, gerakan tubuh/ bola mata tidak wajar sehingga sering disebut atypical absence tampak tidak ada tanda- tanda, hal ini membuat kejang sering lewat tanpa disadari.
Lanjut. . .
![Page 45: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/45.jpg)
Pengertian : Gangguan kejang merupakan pelepasan
listrik dari neuron- neuron yang terjadi secara sementara, abnormal, tiba- tiba, berlebihan dan tidak terkontrol di korteks serebri.
Status epileptikus(SE), yang berarti aktivitas kejang yang terus- menerus, merupakan kedaruratan medis.
![Page 46: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/46.jpg)
1. Epilepsi.2. Penyalahgunaan obat atau alkohol.3. Toksisitas obat (aminophylline), reaksi
alergi.4. Cedera kepala, trauma, CVA, hipertensi5. Infeksi, tumor SSP.6. Sakit kepala, demam (anak)7. Hipoksia8. Ganguan metabolik akut (hipoglikemi,
hiponatremia, hipokalemia, gagal ginjal).9. Eklamsia pada ibu hamil.
Beberapa faktor risiko terjadinya kejang :
![Page 47: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/47.jpg)
1. Hilang kesadaran diikuti priode kebingungan (tidak dapat mengingat kejadiantertentu).
2. Perubahan tingkah laku.3. Berliur/berbusa di mulut.4. Mendengkur/mendengus.5. Kehilangan kontrol BAK/BAB.6. Perubahan gairah: mendadak marah,
takut,panik, tertawa.
Gejala sepesifik yang muncul, umumnya tergantung bagian otak yang terkena
![Page 48: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/48.jpg)
7. Gangguan gerakan bola mata.8. Bergetar seluruh tubuh.9. Tiba-tiba terjatuh.10. Menggertakan Geligi.11. Napas tertahan sementara.12. Kejang otot tidak terkontrol/menghentakan
anggota badan. Hal- hal tersebut akan berhenti dalam beberapa
detik, menit, kadang-kadang sampai 15 “.
Lanjut. . .
![Page 49: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/49.jpg)
Edema pulmonal. Aspirasi pulmonal. Disritmia jantung. Hiper/hipo tensi. Hipoksia. Dehidrasi. Mioglobinuria. Cedera oral ataumuskuloskeletal.
Komplikasi
![Page 50: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/50.jpg)
EEG (Elektroensefalogram). CT Scan kepala , MRI. Elektrolit, urium creatinin, kalsium,
magnisium, Gula darah. EKG (aritmia jantung). AGD atau oksimetri nadi. Test alergi obat dalam darah.
Tes Diagnostik
![Page 51: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/51.jpg)
1. Prioritas utama mencegah terluka dan cedera.2. Untuk mencegah jatuh letakan pada tempat
yang datar, jauhkan dari benda tajam.3. Beri bantalan pada kepala4. Longgarkan pakaian yang ketat, terutama
dileher.5. Rebahkan penderita kesalah satu sisi
tubuhnya untuk menghindari aspirasi.6. Dampingi penderita sampai sadar, bantuan
medis datang.7. Sebaiknya pada penderita kejang diberikan
gelang penanda medis.
Perawatan di Rumah
![Page 52: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/52.jpg)
1. Penderita mengalami kejang untuk pertama kali.2. Kejang bertahan 2 - 5 menit.3. Penderita tidak sadar, prilaku tidak normal
kembali pasca kejang.4. Kejang berulang kembali setelah kejang awal
berhenti.5. Penderita kejang didalam air.6. Penderita sedang hamil, menderita luka.7. Penderita tidak memiliki pengenal medis.8. Mengalami kejang yang berbeda dari kejang
yang biasa dialaminya.
Kapan menghubungi petugas medis
![Page 53: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/53.jpg)
1. Minum obat sesuai anjuran dokter.2. Libatkan anggota keluarga dalam pengawasan.3. Istirahat, tidur yang cukup.4. Hindari stress.5. Olah raga teratur.6. Makan makanan dengan gizi seimbang.7. Hindari minum alkohol, obat- obat terlarang.8. Gunakan helm standar saat berkendaran motor.9. Berikan obat antikonvulsan (valium,dilantin,luminal,
ativan,propofol, medazolam).10. Hindari faktor pencetus.11. Observasi jalan napas, berikan O2.
Pencegahan
![Page 54: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/54.jpg)
1. Pengkajian a. Identitas pasien dan keluarga. b. Pemeriksan fisik. - System pernapasan : pola napas,suara
napas - System neurologis : kaku, trimor - System kardiovasculer : bradikardi, hipotensi - System musculosekletal : praktur, luka - System pencernaan : mual, muntah,BAB - System perkemihan : inkontensia urine
Masalah keperawatan
![Page 55: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/55.jpg)
1. Tidak efektip bersihan jalan napas2. Gangguan perfusi jaringan cerebral3. Penurunan curah jantung4. Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit5. Gangguan integritas kulit6. Resiko injuri7. Resiko infeksi
Diagnosa Keperawatan
![Page 56: Keperawatan Gawat Darurat Pertemuan 6](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081800/584997521a28aba93a9138d8/html5/thumbnails/56.jpg)
TERIMA KASIH