kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

44
155 Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: menjelaskan dampak perkembangan politik di Eropa terhadap perkembangan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia; menyimpulkan perkembangan kehidupan masyarakat pada masa kolonialisme Barat di Indonesia. 6 PERKEMBANGAN PENGARUH BARAT DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL (Sumber: Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah, halaman 114)

Upload: qusyairi-amira

Post on 17-Jul-2015

4.032 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

155

Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:

• menjelaskan dampak perkembangan politik di Eropa terhadapperkembangan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia;

• menyimpulkan perkembangan kehidupan masyarakat pada masakolonialisme Barat di Indonesia.

6PERKEMBANGAN

PENGARUH BARATDI INDONESIA

PADA MASA KOLONIAL

(Sumber: Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah, halaman 114)

Page 2: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

156

Kolonialisme adalah suatu bentuk penguasaan atau penjajahan yang dilakukanoleh suatu negara (kolonialis) terhadap suatu daerah atau bangsa lain dalamrangka memperluas wilayah kekuasaannya. Kolonialisme ditandai dengan adanyapenguasaan suatu daerah, kemudian disusul dengan pemindahan pendudukdari negara kolonial ke wilayah yang telah dikuasainya tersebut. Sejak abadke-15, proses kolonialisme yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa dipusatkanke suatu kawasan yang disebut Dunia Timur.

Gambar 6.1Pelayaran Samudera yang dilakukan oleh Bangsa Barat (Portugis)

menuju India dan Indonesia (Nusantara)(Sumber: Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah, halaman 114)

Proses kolonialisme yang dipusatkan pada Dunia Timur, khususnyaKepulauan Indonesia pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi,sosial, dan politik yang terjadi di Dunia Barat saat itu. Kebutuhan akan rempah-rempah yang mendorong pencarian daerah-daerah utama penghasil rempah-rempah serta semangat untuk menyebarkan agama Nasrani menjadi pendorongkuat pencarian dan penaklukan daerah-daerah baru (Reconquista). Di sisilain, terdapat pula hal yang tak bisa diabaikan keberadaannya bagi perkembangankolonialisme Eropa, yaitu jatuhnya Konstantinopel sebagai Ibu Kota RomawiTimur ke tangan penguasa Kerajaan Turki Usmani pada tahun 1453.

Dengan jatuhnya Konstantinopel sebagai satu-satunya jalur perdaganganke Dunia Timur, maka pengaruh perdagangan di sekitar Laut Tengah danAsia Barat dikuasai oleh bangsa Turki. Pada saat itu, banyak para pedagangEropa yang merasa dirugikan oleh peraturan-peraturan dagang yang diberlakukanoleh Turki. Kondisi demikian, akhirnya mendorong pedagang-pedagang Eropauntuk mencari sendiri jalan ke Dunia Timur dalam rangka untuk mendapatkanbarang-barang dagangan, termasuk rempah-rempah yang laku dan sangatdibutuhkan di pasaran Eropa.

Page 3: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

157

Gambar 6.2Lukisan yang menggambarkan pengepungan Konstantinopel oleh pasukan

Usmani pimpinan Muhammad II(Sumber: Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah, halaman 88)

A. DAMPAK SITUASI EROPA TERHADAP PERKEMBANGANKOLONIALISME BARAT DI INDONESIA

1. MerkantilismePaham Merkantilisme berkembang di

negara-negara Barat dari abad ke-16 sampaiabad ke-18. Paham ini dipelopori olehbeberapa tokoh, seperti Thomas Mun SirJames Stuart dari Inggris, Jean BaptisteColbert dari Prancis, dan Antonio Serra dariItalia. Secara umum, Merkantilisme dapatdiartikan sebagai suatu kebijaksanaan politikekonomi dari negara-negara imperialis yangbertujuan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya kekayaan berupa logammulia. Logam mulia ini dijadikan sebagai ukuran terhadap kekayaan, kesejahteraan,dan kekuasaan bagi negara yang bersangkutan. Dengan kata lain, semakinbanyak logam mulia yang dimiliki oleh suatu negara imperialis maka semakinkaya dan semakin berkuasalah negara tersebut. Mereka percaya bahwa dengankekayaan yang melimpah maka kesejahteraan akan meningkat dan kekuasaanpun semakin mudah untuk didapatkan. Negara yang menerapkan sistem ekonomimerkantilis adalah Inggris Raya.

Kata-kata kunci

• merkantilisme• kolonialisme• imperialisme• revolusi industri• kapitalisme

Page 4: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

158

Dari pengertian Merkantilisme yang telah dikemukakan di atas, dapatdisimpulkan bahwa ciri-ciri Merkantilisme yaitu:a. Negara adalah satu-satunya penguasa ekonomi;b. Mendapatkan logam mulia (emas) sebanyak-banyaknya menjadi tujuan

utama.

Gerakan Merkantilisme berkembang serta berpengaruh sangat kuat dalamkehidupan politik dan ekonomi di negara-negara Barat, seperti negara Belanda,Inggris, Jerman, dan Prancis. Setiap negara kolonialis saling berlomba untukmendapatkan dan mengumpulkan kekayaan berupa logam mulia untuk berbagaikepentingan, seperti kepentingan industri, ekspor maupun impor. Bahkan,untuk mencapai tujuannya tidak jarang terjadi persaingan di antara negara-negara kolonialis tersebut. Dengan ditemukannya jalur pelayaran dan perdagangandi Samudera Atlantik maka hubungan luar negeri di antara negara-negaraBarat semakin terbuka lebar. Melalui interaksi perdagangan tersebut, setiapnegara-negara Barat mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda.

Seperti telah disebutkan pada uraian di atas, jelaslah bahwa pahamMerkantilisme pada dasarnya telah memberikan kekuatan yang luar biasabagi setiap negara kolonialis untuk memfokuskan segala kegiatan perdagangandalam rangka memperoleh kekayaan yang banyak dan kekuasaan yang luas.Tujuan Merkantilisme adalah untuk melindungi perkembangan industri perdagangandan melindungi kekayaan negara yang ada di masing-masing negara. Inggrismisalnya, menjadikan praktik politik ekonomi Merkantilisme dengan tujuanuntuk:a. Mendapatkan neraca perdagangan aktif, yakni untuk memperoleh keuntungan

besar dari perdagangan luar negeri;b. Melibatkan pemerintah dalam segala lapangan usaha dan perdagangan;c. Mendorong pemerintah untuk menguasai daerah lain yang akan dimanfaatkan

sebagai daerah monopoli perdagangannya.

Pada perkembangan selanjutnya, nilai uang disamakan dengan emas,masing-masing negara berusaha untuk mendapatkan emas. Oleh karena itu,paham Merkantilisme tidak hanya menjadikan logam sebagai sumber kemakmuran,tetapi lebih dari itu memandang pula pentingnya usaha untuk menukarkanbarang-barang lainnya dengan emas batangan. Hal ini ditandai dengan semakinbanyaknya arus masuk emas ke pasaran Eropa. Selain itu, ditandai pula dengansemangat bangsa-bangsa Barat untuk melakukan penjelajahan atau perdagangandengan Dunia Timur yang kaya akan sumber daya alam bagi pemenuhan pasarEropa. Sejak saat itu, tidak sedikit penjelajahan dan pelayaran bangsa-bangsaEropa yang dibiayai oleh raja atau negara. Setiap negara, seperti Inggris,Prancis, Belanda, dan Spanyol saling bersaing untuk mendapatkan barang

Page 5: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

159

berharga tersebut. Negara-negara tersebut melakukan eksploitasi besar-besaranterhadap setiap daerah yang ditemuinya. Banyak daerah yang menjadi sasaranbangsa-bangsa Barat itu, seperti daerah yang ada di benua Amerika yangdi dalamnya terdapat Kerajaan Inca, Maya, dan Astec. Di daerah-daerahitu, bangsa Inggris, Prancis, Belanda, dan Spanyol melakukan eksploitasiuntuk mendapatkan emas sebanyak-banyaknya dalam rangka mencapai tujuangerakan Merkantilisme.

Politik Merkantilisme melahirkan terbentuknya persekutuan-persekutuandagang masyarakat Eropa, seperti EIC (kongsi perdagangan Inggris di India)dan VOC (kongsi perdagangan Belanda di Indonesia). Inggris bangkit sejalandengan aman penjelajahan samudera untuk mencari daerah-daerah baru yangkemudian dijadikan sebagai koloni. Begitu juga dengan masyarakat Eropalainnya, seperti Prancis, Belanda, dan Spanyol. Oleh karena itu dalamperkembangan politik ekonomi, Merkantilisme secara langsung atau tidaktelah menimbulkan ekses lain, yakni perebutan daerah koloni.

Penjelajahan samudera atau pelayaran bangsa-bangsa Barat tersebutakhirnya sampai di Kepulauan Nusantara yang kaya akan rempah-rempah,seperti lada, cengkih, pala, fuli (bunga pala), dan lain-lain. Bagi bangsa-bangsaEropa, rempah-rempah merupakan barang komoditas yang sangat laku dipasaran Eropa. Oleh karena itu, mereka segera menukar bahan komoditastersebut dengan barang-barang kebutuhan rakyat Indonesia. Selanjutnya, untukmendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi, mereka memonopoli perdaganganrempah-rempah di Indonesia. Bahkan, tidak hanya dengan memonopoliperdagangan, mereka juga melakukan pemerasan dan penguasaan daerahyang kemudian dikenal dengan penjajahan atau kolonialisme.

Gambar 6.3Christopher Colombus

(Sumber: Khalid Latif, 2000, Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, halaman 91)

Page 6: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

160

2. Revolusi IndustriPernahkah kalian mendengar istilah Revolusi Industri? Apa yang mendorong

terjadinya Revolusi Industri? Mengapa Revolusi Industri terjadi di Inggrisdan bagaimana dampak perkembangan Revolusi Industri terhadap perkembangandunia, termasuk Indonesia?

Istilah revolusi merujuk pada suatu perubahan yang besar, cepat, mendadak,dan radikal yang mempengaruhi corak kehidupan umat manusia. Biasanyaistilah revolusi sering digunakan dalam perubahan yang terjadi pada sistempemerintahan (politik) dan sosial. Adapun revolusi industri pada dasarnyamenunjukkan pada proses perubahan yang cepat di bidang ekonomi, yaitudari ekonomi agraris (pertanian) ke ekonomi industri dengan menggunakantenaga-tenaga mesin (tidak lagi menggunakan alat-alat manual yang mengandalkanketerampilan tangan), sehingga dapat meningkatkan produktivitas barang.

Revolusi Industri bukanlah suatu proses yang langsung terjadi, tetapisuatu proses sejarah yang memerlukan waktu lama dan didorong oleh berbagaifaktor yang menyertainya. Perkembangan Revolusi Industri pada dasarnyatidak dapat dipisahkan dari gambaran sosial-ekonomi, budaya, dan politikyang terjadi pada saat itu di Inggris.

a. Faktor sosial-ekonomi

Jauh sebelum terjadinya revolusi industri, Inggris bukanlah suatu negarayang maju, terutama bila dilihat dari keadaan sosial-ekonominya. Sebagianbesar masyarakatnya hidup dari sektor pertanian dan peternakan. Meskipundemikian, bila dilihat dari potensi alamnya, Inggris memiliki kekayaan alamyang dapat diunggulkan untuk menuju pada suatu bentuk perekonomian yangmaju dan mempengaruhi perdagangan dunia di kemudian hari. Inggris memilikikekayaan alam yang cukup melimpah, seperti batu bara dan bijih besi yangdigunakan sebagai bahan pembuat mesin. Inggris sudah lama memasok(mengekspor) barang tambang besi di Laut Tengah. Lebih dari itu, selainmemproduksi barang-barang hasil tambang, Inggris juga memproduksi hasilperkebunan kapas yang melimpah dari daerah jajahan. Potensi lain yang dimilikiInggris berasal dari sektor peternakan, terutama peternakan domba yangbanyak menghasilkan bahan baku wol.

Dengan demikian, dapatlah dipahami, meskipun pada saat itu Inggrisbelum menjadi sebuah negara industri yang maju dan menguasai pasaran dunia,tetapi Inggris sudah memiliki banyak faktor pendorong berupa kekayaan alamyang tidak semua negara-negara Eropa memilikinya dalam rangka mengantarkanInggris menjadi negara yang kaya akan hasil industri. Dengan kata lain, persyaratansebagai negara industri melalui kepemilikan bahan baku atau bahan mentahsebagian telah terpenuhi Inggris. Potensi inilah yang pada perkembanganselanjutnya menjadi fondasi yang kuat bagi perindustrian di Inggris.

Page 7: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

161

Kembali pada masalah pertanian yang menjadi sumber kehidupan mayoritasmasyarakat Inggris, dapatlah diketahui bahwa sebagian besar kepemilikantanah-tanah pertanian pada saat itu berpusat atau dikuasai oleh raja dankaum bangsawan, sebagai pihak yang menduduki kelas sosial yang tertinggi.Adapun kedudukan para petani hanya sebagai penyewa dan penggarap tanahsaja. Ketika sektor pertanian mengalami keuntungan, maka yang banyakmenikmati keuntungan tersebut adalah raja dan kaum bangsawan sebagaipemilik tanah. Sebaliknya, apabila sektor pertanian mengalami kemerosotanatau kerugian, maka petanilah yang lebih banyak menanggungnya. Bahkan,tidak sedikit dari mereka dengan kerugian tersebut kehilangan sumberpenghidupan. Sebagai contoh, ketika harga gandum mengalami penurunanakibat adanya impor gandum maka lahan pertanian itu dijadikan lahan padangrumput yang luas untuk mengembala domba yang bulunya dapat diproduksimenjadi wol sebagai bahan baku tekstil.

Dengan adanya perubahan penggarapan lahan pertanian menjadi lahanpeternakan, petani yang selama ini menggarap tanah menjadi kehilangan pekerjaandan pada akhirnya berujung pada suatu kondisi masyarakat yang diwarnaioleh pengangguran, kemiskinan, dan tindak kriminal, kejahatan merajalela.Kegelisahan umum tentang pengangguran, kemiskinan, dan kejahatandigambarkan oleh para sejarawan bahwa pada akhir abad ke-17 paling tidaksepertiga atau setengah penduduk Inggris berstatus menganggur. Untuk beberapasaat berikutnya, kemiskinan dan kejahatan merupakan gejala yang selalu tampakdalam masyarakat Inggris, baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Begitu banyaknya para pen-jahat yang dijebloskan ke penjara,sehingga rumah tahanan menjadipenuh sesak oleh para terpidana.Hal ini membuat pemerintahInggris harus memikirkan bagai-mana mencari atau memindahkanpara terpidana ke daerah yangbaru. Akhirnya Inggris menemukanbenua Australia, sebagai tempatpembuangan para tahanan Inggris.Hampir di setiap desa dan kotaterdapat sarang-sarang pencuri.Sudut-sudut kota yang kumuh dikota London misalnya, selaludijadikan sarang bagi parapelanggar hukum dan pelakuberbagai kejahatan.

Gambar 6.4Kota London

(Sumber:Ensiklopedi Indonesia Jilid 4,halaman 2040)

Page 8: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

162

Bagi para pemilik lahan atau tanah pertanian, untuk mendapatkan keuntunganyang besar mereka tidak segan-segan menjual lahan pertanian tersebut. Hasilpenjualan lahan pertanian tersebut selanjutnya dipakai untuk modal atau menanammodal pada pabrik dan industri. Tanpa disadari, keadaan ini menimbulkanrevolusi agraria, suatu revolusi yang telah membawa perubahan sosial padamasyarakat Inggris. Pada kehidupan masyarakat ditandai dengan adanya berbagaiperubahan. Di daerah pedesaan masyarakat yang semula berprofesi sebagaipetani, sejak saat itu tidak lagi berorientasi pada pertanian, tetapi sudahmengarahkan perhatiannya pada pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus.

Munculnya pabrik dan industri di daerah perkotaan telah menimbulkanekses-ekses yang sukar diatasi dan semakin menambah runyamnya kondisimasyarakat pada waktu itu. Banyak penduduk pedesaan, terutama merekayang menganggur datang ke kota untuk mencari pekerjaan di pabrik-pabriksentra industri. Urbanisasi dengan segala konsekuensinya terjadi secara besar-besaran, sebab di kota terdapat sistem ekonomi pasar yang mengandalkanadanya peningkatan produksi, buruh, distribusi, dan profit.

b. Faktor budaya

Terjadinya revolusi industri di Inggris tidak bisa dilepaskan dari adanyaperanan para ilmuwan sebagai inovator yang telah banyak memberikan sumbanganmelalui penemuan ilmu pengetahuan baru, terutama di bidang teknologi.Penemuan-penemuan tersebut, dalam rentang waktu yang cepat berpengaruhpada pengembangan alat-alat industri yang membawa pada perubahan carakerja dan produksi. Seperti telah kita ketahui bersama bahwa sebelum dikenalalat-alat mekanis dan otomatis, masyarakat Eropa bekerja dengan menggunakanalat-alat manual yang mengandalkan tangan dan kaki. Setelah ditemukannyaalat-alat yang menggunakan mesin dan digerakkan oleh mesin uap, makaterjadilah penggantian dalam sistem kerja dan penghematan tenaga kerja.Selain itu, mesin-mesin dapat memproduksi barang dengan cepat dalam jumlahyang besar.

Penemuan besar yang merupakan awal revolusi industri adalah penemuanmesin uap oleh James Watt (1796). Penemuan ini merupakan salah satufaktor penentu bagi perkembangan industri modern di Inggris. Pada awalpenemuannya, mesin uap ini digunakan untuk pabrik-pabrik tekstil. Pabrikindustri yang semula digerakkan oleh tenaga manusia, dengan cepat beralihke tenaga mesin. Sejak saat itu, di Inggris bermunculan pusat-pusat industri,seperti Lancashire, Liverpool, Manchester, dan Birmingham.

Pada perkembangan selanjutnya, penemuan mesin uap ini dimanfaatkanpula untuk menggerakkan alat angkutan atau transportasi. Pada tahun 1802,berhasil dibuat kapal api. Begitu pula pada tahun 1804, Richard Trevithick

Page 9: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

163

berhasil menemukan mesin lokomotif yang digerakkan dengan mesin uap.Selanjutnya lokomotif ini disempurnakan lagi oleh George Stephenson padatahun 1819 dengan pembuatan kereta api. Beberapa tahun setelah itu, tepatnyasejak tahun 1825 beberapa kota di Inggris telah dapat dihubungkan dengankereta api. Pada mulanya kereta api ini hanya digunakan untuk mengangkutbatu bara dan besi saja, tetapi kemudian digunakan juga untuk mengangkutmanusia. Lebih jauh lagi, dengan penemuan mesin uap ini berpengaruh pulabagi lancarnya kegiatan industri saat itu.

Gambar 6.5Kapal Uap

(Sumber:Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah halaman 109)

Sebelum mesin uap ditemukan, sebenarnya pada tahun 1762, JamesHargreaves menemukan mesin tenun yang disebut Spinning Jenny. OlehJohn Kay dan Richard Arkwright (1768) disempurnakan lagi menjadi mesintenun yang dapat bekerja sendiri (otomatis). Edmund Cartwright (1785)mencoba mengembangkan mesin tenun yang lebih baik. Begitu pula IsaacMerrit Singer (1815) dari Amerika Serikat berhasil membuat model mesinjahit yang sampai sekarang menjadi merek mesin jahit terkenal di dunia yaitumesin jahit Singer.

Gambar 6.6Mesin tenun yang pertama kali yang disebut spinning Jenny

(Sumber:Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah halaman 109)

Page 10: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

164

Penemuan lain yang mendukung revolusi industri di Inggris, terjadi pulapada bidang-bidang lainnya, salah satunya dalam bidang perlistrikan. Padatahun 1752, Benjamin Franklin berhasil menemukan gejala listrik yang berasaldari awan, sementara Luigi Galvani dan Alessandro Volta (1780) menemukanaliran listrik. Andre Ampere menemukan alat pengukur listrik, sedangkanlampu pijar oleh Thomas Alfa Edison.

Dalam bidang telekomunikasi, Morse (18342) adalah orang yang menemukanpesawat telegraf, sedangkan pesawat telepon oleh Graham Bell (1872).

c. Faktor politik

Pada abad ke-17, Inggris tampil sebagai sebuah negara yang menguasailautan (Sarvajala). Hal ini terbukti dengan semakin luasnya daerah perdaganganInggris di kawasan Asia maupun Amerika. Suatu posisi yang pada hakikatnyamendorong Inggris untuk menjadi sebuah negara yang kaya raya di kawasanEropa. Dalam perdagangannya, Inggris tergolong negara yang mahir memainkanperanan dan strategi perdagangan. Sebagai bukti, pemerintah Inggris memilikipersekutuan dagang yang disebut East Indies Company (EIC) atau PersekutuanDagang Hindia Timur. EIC merupakan sebuah persekutuan dagang yangmenjadi saingan bagi persekutuan dagang Belanda yang bernama VOC diwilayah Hindia Timur dan Asia Timur. Menjelang abad ke-18, persekutuanEIC ini mengalami kemajuan yang pesat.

Posisi Inggris semakin menguntungkan dengan bertambahnya daerah jajahandi India dan Amerika Utara. Melalui daerah jajahan tersebut, Inggris mencapaikemakmuran. Daerah jajahan tersebut, terutama daerah jajahan yang memilikijumlah penduduk paling banyak, dijadikan kawasan potensial untuk memasarkanhasil industrinya. Untuk mempertahankan posisi yang menguntungkan tersebut,Inggris memberlakukan tiga prinsip terhadap daerah jajahannya, yaitu:1) berusaha untuk tetap mempertahankan tanah jajahan;2) memelihara hubungan yang baik dengan masyarakat di daerah jajahan;3) memperluas dan mengembangkan daerah jajahan.

Selanjutnya Inggris memiliki daerah jajahan yang hampir tersebar di seluruhbenua. Tidak mengherankan jika Inggris membanggakan dirinya denganmengatakan The Sun Never Sets in the British Empire. Adapun daerahjajahan Inggris yang dimaksud adalah:1) di Asia, pusat jajahannya di India, dengan daerah jajahannya Malaysia,

Singapura, dan Myanmar;2) di Afrika, pusat jajahannya di Afrika Selatan;3) di Amerika, dengan pusat jajahannya di Amerika Utara;4) Australia, New Zeeland, dan Papua Nugini

Page 11: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

165

Gambar 6.7Peta Wilayah Kolonialisme Inggris di Asia, Afrika, Amerika, dan Australia

(Sumber:Achmad Jamil, dkk, 2004, Atlas Sejarah, halaman 59)

Bagi pemerintahan Inggris, Revolusi Industri di satu sisi memberikankeuntungan yang besar, tetapi di sisi lain menimbulkan masalah sosial dalammasyarakat. Dengan berdirinya pusat-pusat industri di kota-kota maka arusurbanisasi tidak bisa dicegah. Para petani yang telah kehilangan matapencahariannya datang ke kota untuk menjual tenaga dengan upah yang rendah.Banyak di antara petani tersebut dalam menjalani kehidupannya di kota industritidak terjamin, baik pemukiman maupun kesehatannya. Dalam kondisi yangdemikian, muncullah gerakan-gerakan buruh dengan segala permasalahannya.Sampai sekarang federasi buruh itu eksis, bahkan menjadi partai politik terbesaryang bisa mengantarkan para pemimpinnya menjadi tokoh nasional. Sebagaicontoh Perdana Menteri Tony Blair yang sekarang menjabat sebagai ketuaPartai Buruh Inggris. Kemajuan dan perubahan dalam bidang industri yangdicapai oleh Inggris, kemudian menyebar dan berpengaruh ke negara-negaralain di Eropa. Setiap negara saling bersaing, termasuk persaingan dalammemperebutkan daerah jajahan.

Setelah terjadinya revolusi industri, Inggris mengganti politik Merkantilismedengan politik ekonomi bebas (liberal). Pada pelaksanaannya, perubahanpolitik tersebut telah memberi peluang yang sangat menguntungkan bagi parapemilik modal dan pemilik pabrik industri. Penerapan prinsip-prinsip ekonomiliberal yang dikembangkan pemerintah Inggris pada saat itu mendorong lahirnyakapitalisme modern. Dalam hal ini, setiap pemilik modal dan pabrik industri

Wilayah kekuasaan Inggris

Page 12: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

166

berperan sebagai pelaku ekonomi tunggal, baik itu sebagai produsen, distributor,maupun pedagang. Dari kapitalisme modern ini, lahirlah imperialisme modernkarena sebagai produsen membutuhkan bahan mentah untuk industri dan sebagaipedagang membutuhkan daerah pemasaran. Untuk mencapai kedua tujuantersebut pemerintah Inggris segera mencari daerah jajahan yang lebih luaslagi.

3. KapitalismeSeperti telah disebutkan pada uraian sebelumnya bahwa kemajuan dan

perkembangan dalam bidang industri yang dialami oleh negara Inggris memberikanpengaruh yang besar, baik bagi Inggris maupun bagi negara-negara Eropalainnya. Munculnya negara industri yang mengusung politik ekonomi bebas(liberal) mendorong lahirnya kapitalisme modern dan lebih jauh lagi melahirkansuatu bentuk imperialisme modern. Setiap negara Eropa saling bersaing untukmencari daerah jajahan sebagai penghasil bahan baku industri dan daerahpemasaran bagi hasil industri. Penjelajahan demi penjelajahan segera dilakukan.Beberapa negara Eropa akhirnya sampai di Dunia Timur, salah satunya diKepulauan Nusantara atau Indonesia.

Kedatangan orang-orang Barat ke bumi Nusantara merupakan suatuperiode tersendiri dalam perjalanan sejarah Indonesia yang banyak membawaperubahan dalam berbagai bidang kehidupan. Perkembangan kolonialismedan imperialisme Barat di Indonesia tidak bisa dilepaskan keberadaannyadari perkembangan sistem kapitalisme yang terjadi di Eropa.

Kapitalisme merupakan suatu sistem perekonomian yang didasarkanpada hak milik alat-alat produksi, seperti tanah, pabrik, mesin, dan sumberalam yang dikuasai oleh perseorangan. Kapitalisme ini ditandai dengan adanyasuatu bentuk persaingan antara yang satu dengan yang lainnya melalui penggunaantenaga kerja upahan guna menghasilkan barang-barang dan jasa dengan modalyang sekecil-kecilnya dan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.Sistem kapitalisme ini berkembang di Inggris pada abad ke-18 dan kemudianmenyebar luas ke kawasan Eropa dan Amerika. Adapun ciri-ciri sistemkapitalisme di antaranya, sebagai berikut.

a. Individual Ownership

Sistem ekonomi kapitalis yang menganut prinsip kebebasan (liberal),salah satunya ditandai dengan kepemilikan alat-alat produksi secara perseorangan,bukan oleh negara. Namun demikian, pada dasarnya prinsip ekonomi kapitalisini dalam hal-hal tertentu masih tetap mengakui adanya peranan dan pemilikannegara, terutama dalam wujud monopoli yang bersifat alamiah dan yangmenyangkut pelayanan jasa kepada masyarakat umum, seperti kantor pos,jasa, dan lain-lain.

Page 13: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

167

Dalam pandangan penganut prinsip ekonomi kapitalis, dominannyakepemilikan alat-alat produksi secara perseorangan didasarkan pada duapertimbangan. Pertama, pemilikan atau harta yang bersifat produktif berartipenguasaan atas kehidupan orang lain. Kedua, ada anggapan dari kapitalisklasik bahwa kemajuan teknologi lebih mudah dicapai kalau orang menanganiurusan atau kepentingannya sendiri.

Melihat peradaban kapitalis itu, sebenarnya golongan kapitalis memilikipandangan baru di bidang ekonomi yang dipengaruhi oleh ajaran liberalisme.Seperti telah diketahui bahwa liberalisme dibidang ekonomi akan melahirkansistem kapitalisme. Para kapitalis ini selanjutnya menjadi golongan baru dalammasyarakat Eropa dengan sebutan middle class (golongan menengah).

b. Market Economy

Perekonomian pasar merupakan salah satu prinsip dari sistem ekonomikapitalis. Perekonomian pasar berlandaskan pada pembagian kerja. Artinyaada kelompok produsen, pekerja, dan perantara yang menawarkan barang.Barang dan jasa tidak dimaksudkan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tanggaprodusen sendiri, tetapi untuk pasar. Dalam hal harga, penawaran dan permintaanditentukan oleh hukum demand and supply (penawaran dan permintaan).Artinya apabila penawaran barang tinggi maka harga menjadi rendah, begitusebaliknya jika permintaan tinggi maka harga cenderung tinggi.

c. Competition

Sistem ekonomi kapitalis ditandai pula dengan suatu ciri pokok lain,yaitu adanya competition (persaingan). Berbeda dengan perekonomian prakapitalisyang sama sekali tidak mengandung unsur persaingan antarprodusen, pelaksanaanekonomi kapitalis membuka peluang persaingan yang sangat besar. Dalamsistem ini, persaingan bisa saja dalam bentuk monopoli swasta atau jugamonopoli resmi dari negara. Dari kedua kasus tersebut, interaksi yang bebasantara para pembeli dan penjual diwujudkan dengan penentuan harga barangdan jasa oleh otoritas kekuasaan seperti dalam kasus monopoli negara. Halyang juga penting diperhatikan adalah masalah mutu atau kualitas barang.Produsen yang ingin memenangkan kompetisi atau persaingan harus menciptakansuatu produk yang berkualitas tinggi pada satu sisi, dan di sisi lain hargaproduk tersebut harus dijual lebih rendah daripada yang lain dalam produkyang sama.

Page 14: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

168

Kegiatan 6.1

d. Profit

Sesuai dengan prinsip ekonomi liberal, dalam sistem kapitalis keuntunganmerupakan salah satu ciri pokok. Perekonomian kapitalis memberikan lebihbanyak kesempatan untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya daripadaperekonomian lain. Sebab, dalam perekonomian kapitalis dijamin adanyatiga kebebasan, yaitu kebebasan berdagang dan menentukan pekerjaan,kebebasan hak kepemilikan, dan kebebasan mengadakan kontrak. Setiappelaksana ekonomi kapitalis berlomba-lomba untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya. Mereka menjadi produsen yang menghasilkan barang-barangkebutuhan pasar dan kemudian memasarkannya ke daerah jajahan.

Dari sekian pengaruh yang berkembang di Eropa, manakah menurut Kamuyang paling berpengaruh terhadap perluasan perkembangan kolonialismeBarat di Indonesia? Diskusikan dengan teman kelompokmu!

B. PERKEMBANGAN KOLONIALISME DI INDONESIARevolusi Industri yang memberikan

pengaruh terhadap perekonomian, khususnyadi kawasan Eropa telah mendorong negara-negara Barat untuk melakukan penjelajahansamudera. Penjelajahan ini bertujuan untukmencari daerah yang akan dijadikan jajahan.Di daerah-daerah yang telah berhasil dikuasai,para penjelajah melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam danmemasarkan hasil industri dari negaranya.Pada awal kedatangannya, para penjelajahyang menemukan daerah baru dan mendaratdi suatu tempat, memperkenalkan dirinyasebagai pedagang. Mereka melakukan interaksi perdagangan dengan pendudukpribumi, bahkan di antara mereka ada pula yang mendirikan pemukiman (koloni).Pada perkembangan selanjutnya, tanpa disadari oleh penduduk pribumi daerahitu oleh mereka dianggap sebagai daerah miliknya. Dengan leluasa merekamengeksplorasi dan mengeksploitasi kekayaan yang ada di daerah baru itu.Dalam sistem politik, pendudukan, dan penguasaan suatu daerah oleh negaralain disebut penjajahan atau istilah populernya disebut kolonialisme.

Kata-kata kunci

• Perjanjian Tordesillas• Perjanjian Saragosa• Hak Octrooi• Republik Bataaf• Grote postweg• Landrent• Perang Lipzig• Agrarische Wet• Suiker Wet• Politik etis

Page 15: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

169

Proses kolonialisme yang selalu dihubungkan dengan imperialisme yangterjadi di beberapa kawasan, seperti di Asia, Afrika, dan Amerika dipeloporioleh Inggris, kemudian disusul oleh Portugis dan Spanyol, Belanda, Inggris,dan Prancis. Negara-negara tersebut mengirimkan para penjelajahnya untukmengarungi samudera dan mencari jalan menuju ke Dunia Timur yang terkenalitu. Dalam penjelajahan tersebut Portugis mengirimkan para penjelajahnya,yaitu sebagai berikut.1. Bartholomeus Diaz (1487-1488) yang diutus

raja Portugis untuk mengatur perjalanannyake Afrika Barat. Hal ini didasarkan padakenyataan bahwa sampai abad ke-15 parapelaut Portugis hanya mampu mendarat diPantai Emas saja. Dengan perjalanan inilah,Bartholomeus Dia akhirnya berhasil sampaike ujung selatan Afrika yang disebut TanjungPengharapan (Cape of Good Hope).

2. Vasco da Gama (1497-1498) yang diutusraja Portugis yang bernama Manuel I, karenamerasa penasaran atas hasil penjelajahanyang dilakukan oleh Columbus. PerjalananVasco da Gama ini bertolak dari Lisabonmenuju Kepulauan Tanjung Varde danakhirnya tiba di Tanjung Harapan Baik tahun1497. Pada tahun 1498, Vasco da Gamabeserta rombongannya berhasil berlabuh diKalikut, pantai Malabar India yang padamasa itu terkenal sebagai kota dagang.

3. Alfonso d’Albuquerque (1510-1515). Ia berhasil menaklukkan Goadi pantai barat India pada tahun 1510 dan Malaka (1511). Dari Malakaia meneruskan penguasaan atas Myanmar. Dari Myanmar inilah ia menjalinhubungan dagang dengan Maluku.

Gambar 6.10Alfonso d’Albuquerque

(Sumber: Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah, halaman 22)

Gambar 6.8Bartholomeus Diaz

(Sumber:www.wikipedia.com)

Gambar 6.9Vasco da Gama

(Sumber: Muhammad YaminLukisan Sejarah, halaman 114)

Page 16: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

170

Dipihak lain, Spanyol pun tidak mau ketinggalan untuk melakukanpenjelajahan samudera ke Dunia Timur yang terkenal dengan sumber rempah-rempah. Sama halnya dengan Portugis, Spanyol segera mengirimkan parapenjelajahnya seperti:1. Ferdinand Magelhaens (1480-1521). Magelhaens yang dibantu oleh

kapten Juan Sebastian del Cano dan Pigafetta mulai berlayar ke arahBarat-daya dengan mengikuti rute Christopher Columbus (orang Italiayang mengabdikan dirinya pada Raja Spanyol dan berhasil sampai kebenua Amerika yang diyakininya sebagai India) dengan melintasi SamuderaAtlantik terus ke ujung selatan Amerika dan sampailah di KepulauanFilipina pada tahun 1521. Di Filipina (Pulau Cebu), Magelhaens tewasterbunuh oleh suku Mactan.

2. Juan Sebastian del Cano. Pada tahun 1522 ia sampai di Maluku, tetapikedatangan mereka itu telah menimbulkan pertentangan antara Spanyoldan Portugis yang kedua-keduanya saling menuduh telah melanggar PerjanjianTordesillas, yaitu perjanjian antara bangsa Portugis dan Spanyol yangmengakhiri peperangan selama puluhan tahun antara kedua negara yangbertikai di Eropa untuk memperebutkan daerah jajahan. Perjanjian inidiprakarsai oleh Paus Paulus yang membagi rute pelayaran Spanyolke timur dan Portugis ke arah barat). Pertentangan di antara merekaberakhir setelah ditandatanganinya Perjanjian Saragosa (1534) diIndonesia. Dalam perjanjian itu diputuskan bahwa wilayah Portugis tetapdi Maluku, dan Filipina juga daerah Portugis. Tetapi disebabkan Spanyolmerasa berhak atas kepulauan itu maka Spanyol berkuasa di Filipina.

Gambar 6.11Ferdinand Magelhaens

(Sumber: Muhammad Yamin,Lukisan Sejarah, halaman 113)

Gambar 6.12Christopher Colombus

(Sumber: Khalid Latif, 2000, Atlas SejarahIndonesia dan Dunia, halaman 91)

Page 17: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

171

1. VOC (Belanda)Dengan adanya keberhasilan yang diraih oleh para penjelajah Portugis

dan Spanyol maka negara-negara Eropa lainnya mencoba untuk datang keDunia Timur, khususnya Indonesia. Pada kurun waktu berikutnya, Belandamulai mengadakan penjelajahan samudera. Hal ini didorong oleh ditutupnyaLisabon oleh Spanyol bagi kapal-kapal Belanda. Sebagaimana kita ketahuibahwa sebelum kejadian itu, Belanda sudah terbiasa berhubungan dagangdengan Portugis lewat Lisabon dan dari Lisabon barang-barang disalurkanoleh Belanda ke negeri-negeri Eropa lainnya. Karena selama perang 80 tahunantara Belanda dengan Spanyol maka Belanda tidak dapat lagi membeli rempah-rempah di Lisabon yang sudah dikuasai Spanyol. Dengan demikian, situasitersebut telah menyebabkan Belanda berusaha untuk datang sendiri ke kepulauanrempah-rempah, yaitu Indonesia.

Dengan dibantu oleh para awak kapal yang pernah bekerja pada kapal-kapal Portugis, tahun 1596 Belanda mengirimkan empat buah kapal di bawahpimpinan Cornelis de Houtman dan kemudian berhasil mendarat di Banten.Pelayaran de Houtman dapat dikatakan mengalami kegagalan karena kembalike negaranya tanpa membawa barang dagangan atau rempah-rempah. Padapelayaran Belanda yang kedua dipimpin Jacob van Neck dan berhasilmendapatkan rempah-rempah, khususnya lada. Dari Banten, kemudian Belandamelanjutkan perjalanan ke Tuban dan Maluku. Di Maluku, Belanda berhasilmembawa rempah-rempah untuk dibawa pulang ke negerinya. Dengankeberhasilan tersebut, sehingga Kepulauan Nusantara banyak didatangi olehpara pedagang Belanda.

Gambar 6.13Keadaan bandar/pelabuhan Banten

(Sumber: H. Uka Tjandrasasmita, 2000, halaman 49)

Page 18: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

172

Di Indonesia, para pedagang Belanda dihadapkan pada persaingan denganpara pedagang, baik dari negara Eropa lainnya maupun dengan para pedagangBelanda itu sendiri. Oleh karena itu, untuk menghindari persaingan di antarapara pedagang Belanda, pada tahun 1602 pemerintah Belanda segera membentukpersekutuan atau kongsi dagang yang diberi nama Vereenigde Oost IndieCompagnie (VOC). Oleh Pemerintah Belanda, VOC diberi hak monopoliperdagangan dan hak-hak istimewa (Hak octrooi ). Hak tersebut, antaralain:a. hak monopoli perdagangan;b. hak untuk mencetak dan mengedarkan uang sendiri;c. hak menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di

daerah yang dikuasai;d. hak mengadakan pemerintahan sendiri ;e. hak mengumumkan perang dengan negara lain;f. hak menjalankan kekuasaan kehakiman;g. hak melakukan pungutan pajak;h. hak memiliki angkatan perang sendiri;i. menjadi wakil pemerintah Belanda di Asia.

Melalui hal-hak istimewa yang dimilikinya, VOC melakukan penguasaandan eksploitasi terhadap sumber daya alam di kepulauan Indonesia. Untukmendapatkan barang-barang dagangan, VOC berusaha merebut dan menaklukkanpenguasa-penguasa setempat. Mataram, Banten, dan Makassar segera dikuasai,selanjutnya diberi beban untuk membayar pajak atau upeti dalam jumlah yangtelah ditentukan oleh VOC. Dengan cara demikian, VOC dapat memperolehbarang dagangan yang harganya murah dan menguntungkan. Dari gambarantersebut, jelaslah bahwa VOC sebenarnya telah membuktikan bahwa dirinyatelah melaksanakan sistem penjajahan, yaitu imperialisme perdagangan secaraterselubung. Dalam imperialisme perdagangan tersebut, dengan mudah merekamerampas dan menguasai perdagangan secara monopoli.

Di Indonesia VOC telah mencapai kejayaan dan kesuksesan. Keuntunganyang besar dan barang dagangan yang melimpah diperoleh dari setiap daerahyang telah berhasil ditaklukkannya. Akan tetapi, memasuki akhir abad ke-18 kejayaan dan kesuksesan yang diraih oleh VOC tersebut dihadapkanpada berbagai kendala dan permasalahan yang cukup rumit. Kendala ataupermasalahan yang dialami VOC, terutama yang berhubungan dengan masalahkesulitan keuangan yang pada akhirnya membawa kongsi dagang ini padakebangkrutan.

Page 19: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

173

Ada beberapa hal yang menyebabkan VOC mengalami kebangkrutan,di antaranya sebagai berikut.a. Banyaknya pegawai VOC yang melakukan korupsi. Barang-barang yang

diperoleh VOC dari daerah-daerah dan penguasa yang ditaklukkannya,banyak yang langsung dijual atau diperdagangkan kepada para pedagangasing dan keuntungannya pun masuk ke saku pribadi. Oleh karena itu,kongsi dagang tersebut mengalami kerugian yang terus-menerus;

b. Di Indonesia, VOC memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas, sehinggadalam pelaksanaannya membutuhkan biaya dan pengawasan yang sangatbesar dan ketat;

c. VOC semakin lemah dalam keuangan karena banyak dikeluarkan untukbiaya perang.

Untuk mengatasi berbagai kendala dan permasalahan tersebut, VOCsegera meminta bantuan berupa pinjaman uang kepada pemerintah Belanda.Dalam perkembangan selanjutnya, VOC tidak memiliki pemasukan, sehinggautang VOC kepada pemerintah Belanda semakin menumpuk dan tidak mungkinsanggup untuk membayarnya. Setelah melihat ketidakberesan dalam tubuhkongsi dagang tersebut, Pemerintah Republik Bataaf segera memberikankeputusan untuk membubarkan VOC pada tanggal 31 Desember 1799. Siapakahpemerintahan Republik Bataaf itu?

2. PrancisSesudah VOC dibubarkan, pemerintahan di Nusantara langsung berada

di bawah pemerintahan Belanda. Namun semenjak tahun 1806, ketika RajaLouis Napoleon diangkat menjadi raja Belanda, sehingga Indonesia secaratidak langsung telah berada di bawah kekuasaan Prancis. Di Eropa, musuhbebuyutan Prancis adalah Inggris. Prancis di bawah Napoleon Bonapartemasih belum mampu menaklukkan Inggris. Untuk itu, kehadiran Inggris diAsia Tenggara telah mengancam kedudukan Belanda di Indonesia yang telahmenjadi daerah kekuasaan Prancis.

Dalam menghadapi masalah dengan Inggris, pada tahun 1808, LouisNapoleon menunjuk Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderaldi Indonesia. Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Pulau Jawaagar tidak jatuh ke tangan Inggris. Untuk keperluan itu, Daendels membangunjalan raya (Grote Postweg) dari Anyer sampai Panarukan yang panjangnya

1.100 km. Dengan jalan tersebut, pasukan Belanda akan dapat bergerakcepat. Dalam pembangunan jalan tersebut, pemerintahan Hindia-Belanda dibawah komando Daendels menggunakan tenaga kerja dari bangsa Indonesiayang dikerahkan lewat para penguasa pribumi. Dikatakan tidak kurang 1000

Page 20: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

174

orang pekerja perhari harus disediakan para bupati di setiap daerah untukdipekerjakan sebagai tenaga rodi untuk menyukseskan pelaksanaan pembangunanjalan tersebut. Selain membangun jalan raya, Daendels juga mendirikan pabriksenjata dan mesiu, serta membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon.

Gambar 6.14Herman William Daendels; pada masa pemerintahannya,

Rakyat Indonesia banyak yang dijadikan sebagai tenaga rodi(Sumber: perso.wanadoo.fr/.../amiraux/daendels.htm)

Di bidang pemerintahan, Daendels mengubah sistem pemerintahan tradisionaldengan sistem pemerintahan Eropa. Dalam pelaksanaannya, pulau Jawa dibagimenjadi sembilan wilayah yang disebut perfektur. Setiap perfektur dikepalaioleh seorang residen, dan setiap residen membawahi beberapa bupati. Parabupati diberi gaji tetap dan tidak diperkenankan meminta upeti kepada rakyat.Dengan diterapkan sistem pemerintahan yang seperti itu maka wibawa parabupati menjadi merosot di mata rakyat. Sementara itu, kekuasaan raja masihdiakui, tetapi tetap harus tunduk terhadap semua peraturan yang dibuat pemerintahHindia-Belanda.

Gambar 6.15Peta jalan pos yang dibangun oleh Daendels

(Sumber: Chalid Latif, 2000, Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, halaman 29)

Page 21: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

175

Sistem pemerintahan Daendels diterapkan sangat keras dan disiplin, sertacenderung bertangan besi. Hal ini menyebabkan Daendels tidak disukai olehberbagai pihak, baik oleh aparat pemerintah yang membantunya maupun olehpenguasa dan rakyat pribumi. Hubungan antara pribumi dengan Daendelsmenjadi buruk. Rencana perlawanan yang menentang pemerintahan Daendelsdi berbagai daerah mulai bermunculan. Untuk mempertahankan kedudukannya,Daendels membutuhkan banyak uang. Dengan sikap berani, Daendels menjualtanah negara kepada pihak swasta asing. Dalam transaksi jual beli tersebutdisepakati bahwa selain menguasai tanah, si pembeli juga menguasai pendudukyang tinggal di tanah tersebut. Perilaku Daendels yang demikian itu telahmenyebabkan ia dipanggil dan kemudian kedudukannya di Indonesia digantikanoleh Gubernur Jenderal Janssens. Dalam menjalankan tugasnya, Janssensternyata kurang cakap dan lemah. Hal itu terbukti, dengan adanya PerjanjianTuntang, yang isinya bahwa kekuasaan Belanda atas Indonesia diserahkanoleh Janssens kepada Inggris.

3. InggrisSebelum Perjanjian Tuntang (1811), sebenarnya Inggris telah datang ke

Indonesia. Perhatian atas Indonesia dimulai sewaktu penjelajah F. Drakesinggah di Ternate pada tahun 1579. Selanjutnya, ekspedisi lainnya dikirimkanpada akhir abad ke-16 melalui kongsi dagang yang diberi nama East IndiesCompany (EIC). EIC ini mengemban misi untuk mengadakan hubungan dagangdengan Indonesia. Pada tahun 1602, armada Inggris sampai di Banten danberhasil mendirikan loji di sana. Pada tahun 1604, Inggris mengadakanperdagangan dengan Ambon dan Banda, tahun 1609 mendirikan pos di Sukadana(Kalimantan), tahun 1613 berdagang dengan Makassar, dan pada tahun 1614mendirikan loji di Batavia. Dalam usaha perdagangan itu, Inggris mendapatperlawanan kuat dari Belanda. Belanda tidak segan-segan menggunakan kekerasanuntuk mengusir Inggris dari Indonesia. Setelah terjadi peristiwa Ambon Massacre,EIC mengundurkan diri dari Indonesia dan mengarahkan perhatiannya kedaerah lainnya di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Bruneisampai memperoleh kesuksesan. Inggris kembali berkuasa di Indonesia melaluikeberhasilannya memenangkan perjanjian Tuntang pada tahun 1811. Selamalima tahun (1811-1816), Inggris memegang pemerintahan dan kekuasaannyadi Indonesia.

Indonesia mulai tahun 1811 berada di bawah kekuasaan Inggris. Inggrismenunjuk Thomas Stanford Raffles sebagai Letnan Gubernur Jenderaldi Indonesia. Beberapa kebijakan Raffles yang dilakukan di Indonesia antaralain sebagai berikut.

Page 22: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

176

a. Jenis penyerahan wajib pajak dan rodiharus dihapuskan;

b. Rakyat diberi kebebasan untuk menentukantanaman yang di tanam;

c. Tanah merupakan milik pemerintah danpetani hanya dianggap sebagai penggaraptanah tersebut;

d. Bupati diangkat sebagai pegawai pe-merintahan.

Akibat dari kebijakan di atas, makapenggarap tanah harus membayar pajak kepadapemerintah sebagai ganti uang sewa. Sistemtersebut disebut Landrent atau sewa tanah.Sistem tersebut memiliki ketentuan, antara lainsebagai berikut.a. Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut;b. Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah;c. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai;d. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.

Sistem landrent ini diberlakukan terhadap daerah-daerah di pulau Jawa,kecuali daerah-daerah sekitar Batavia dan Parahyangan. Hal itu disebabkandaerah-daerah Batavia pada umumnya telah menjadi milik pihak swasta dandaerah-daerah sekitar Parahyangan merupakan daerah wajib tanaman kopiyang memberikan keuntungan besar kepada pemerintah. Selama sistem tersebutdijalankan, kekuasaan bupati sebagai pejabat tradisional semakin tersisihkankarena tergantikan oleh para pejabat berbangsa Eropa yang semakin banyakberdatangan.

Raffles berkuasa dalam waktu yang cukup singkat. Sebab sejak tahun1816 kerajaan Belanda kembali berkuasa di Indonesia. Seperti kita ketahuibahwa pada tahun 1813 terjadi Perang Lipzig antara Inggris melawan Prancis.Perang itu dimenangkan oleh Inggris dan kekaisaran Napoleon di Prancisjatuh tahun 1814. Kekalahan Prancis itu membawa dampak pada pemerintahandi negeri Belanda yaitu dengan berakhirnya pemerintahan Louis Napoleondi negeri Belanda. Pada tahun itu juga terjadi perundingan perdamaian antaraInggris dan Belanda. Perundingan itu menghasilkan Konvensi London atauPerjanjian London (1814), yang isinya antara lain menyepakati bahwa semuadaerah di Indonesia yang pernah dikuasai Belanda harus dikembalikan lagioleh Inggris kepada Belanda, kecuali daerah Bangka, Belitung, dan Bengkulu

Gambar 6.16Thomas Stanford Raffles(Sumber: Chalid Latif, 2000,Atlas Sejarah Indonesia dan

Dunia,halaman 29)

Page 23: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

177

yang diterima Inggris dari Sultan Najamuddin. Penyerahan daerah kekuasaandi antara kedua negeri itu dilaksanakan pada tahun 1816. Dengan demikian,mulai tahun 1816, Pemerintah Hindia-Belanda dapat kembali berkuasa diIndonesia.

4. Pemerintahan Hindia BelandaPemerintahan Hindia-Belanda mengisi kekuasaannya dengan menjalankan

berbagai kebijakan yang pada dasarnya meneruskan kebijakan yang telahditerapkan Raffles dalam kurun waktu sebelumnya. Selama periode antaratahun 1816 dan 1830, Pemerintah Hindia Belanda dihadapkan pada timbulnyaberbagai peperangan di beberapa daerah, seperti Perang Padri dan PerangJawa. Peperangan tersebut merupakan peperangan yang besar dan memakanbiaya yang banyak. Bahkan, menyebabkan Pemerintah Hindia-Belanda mengalamikesulitan keuangan. Hasil sewa tanah yang selama ini dijalankan tidak dapatmenutupi kondisi keuangan yang ada. Oleh karena itu, Pemerintah Hindia-Belanda di bawah Gubernur Jenderal Van den Bosch segera memberlakukansistem baru yang disebut sistem tanam paksa (Cultuur Stelsel). Ciri utamasistem tanam paksa ini adalah keharusan bagi rakyat untuk membayar pajakdalam bentuk hasil pertanian (innatura), khususnya kopi, tebu, dan nila. Hasilpajak tersebut selanjutnya dikirim ke negeri Belanda.

Adapun ketentuan-ketentuan pokok dalam pelaksanaan sistem tanampaksa (Cultur stelsel) adalah sebagai berikut.a. Sebagian tanah penduduk harus ditanami oleh tanaman-tanaman yang

dapat dijual di pasaran Eropa;b. Tanah pertanian yang disediakan oleh penduduk tidak boleh melebihi

seperlima dari tanah yang dimiliki oleh penduduk desa;c. Untuk menanam tanaman yang diwajibkan Pemerintah Hindia-Belanda

tersebut, waktunya tidak boleh melebihi waktu menanam padi;d. Bagian tanah yang digunakan untuk menanam tanaman dagangan tersebut

dibebaskan dari pajak;e. Kegagalan panen yang tidak disebabkan karena kesalahan petani maka

kerugian ditanggung pemerintah kolonial;f. Apabila hasil panen melebihi dari pajak tanah yang harus dibayar maka

selisihnya harus diserahkan kepada pemerintah kolonial;g. Dalam pelaksanaannya, penduduk berada di bawah pengawasan kepala

desa atau bupati.

Page 24: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

178

Gambar 6.17Pelaksanaan Tanam Paksa

(Sumber: Indonesian Heritage:early Modern History, 1996)

Apabila dilihat dari butir-butir aturannya, maka sistem tanam paksa tidaklahmerugikan rakyat Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya sangat jauhmenyimpang dari ketentuan pokok. Rakyat diperas habis-habisan, baik sumberdaya alam maupun sumber daya manusianya. Kondisi demikian berhubunganerat dengan adanya peranan para bupati dan kepala desa yang tidak segan-segan melakukan tindakan pemerasan di luar aturan sistem tanam paksa.Di satu sisi, bagi pemerintah yang sedang berkuasa, pelaksanaan sistem tanampaksa ini telah mendatangkan keuntungan yang besar. Hal ini terbukti bahwaantara tahun 1832-1867 saldo atau keuntungan yang diperoleh mencapaiangka sekitar 967 juta gulden (suatu jumlah sangat besar pada waktu itu).Di sisi lain, bagi Indonesia sistem tanam paksa telah menimbulkan berbagaipenderitaan dan kesengsaraan.

Perbedaan yang tidak seimbang antara penduduk pribumi dengan kolonialdari pelaksanaan sistem tanam paksa telah menimbulkan reaksi dari berbagaipihak, terutama reaksi dari golongan humanis yang menjunjung asas-asaskemanusiaan. Golongan humanis, seperti Douwes Dekker atau Multatulidan Baron van Hoevel menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap kebijakanpemerintah melalui tulisan. Max Havelaar yang ditulis oleh Douwes Dekkermerupakan kecaman terhadap Pemerintah Hindia-Belanda atas penderitaanyang dialami oleh penduduk di Jawa akibat pelaksanaan sistem tanam paksa.Tulisan lainnya berupa sebuah pamflet yang berjudul Suiker Contracten (kontrak-kontrak gula) yang ditulis oleh seorang pemilik perkebunan yang bernamaFrans Van de Putte. Kedua tulisan tersebut kemudian dimanfaatkan olehkaum liberal untuk mendesak Pemerintah Hindia-Belanda dalam mencapaikepentingannya, yakni kesempatan penanaman modal sebesar-besarnya diIndonesia.

Page 25: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

179

Gambar 6.18Eduard Douwes Dekker (Multatuli)

(Sumber: Chalid Latif, 2000, Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, halaman 29)

Desakan parlemen kepada pemerintah Belanda untuk menghapus sistemtanam paksa merupakan awal dari kemenangan terhadap strategi politik yangdijalankan kaum liberal dalam rangka mencapai kepentingannya di bumi Indonesia.Sejak saat itu, modal swasta asing diberikan peluang untuk mewarnai berbagaibidang usaha, terutama pada perkebunan-perkebunan besar, baik di Jawamaupun di luar Jawa. Pembukaan perkebunan-perkebunan yang didominasimodal asing, seperti Belanda dan negara-negara Eropa lainnya memungkinkandikeluarkan Undang-undang Agraria dan Undang-Undang Gula pada tahun1870. Tujuan dikeluarkan undang-undang tersebut adalah untuk memberikanperlindungan terhadap para petani Indonesia agar tidak kehilangan hak milikmereka atas tanah. Namun, di pihak lain, Undang-Undang Agraria ini justrusemakin memberi kesempatan yang besar bagi pihak swasta asing menanamkanmodalnya di Indonesia.

Dalam realisasinya Undang-undang Agraria itu pun tidak membuat pendudukpribumi menjadi terbebas dari penderitaan. Bahkan sebaliknya, pendudukpribumi hanya menjadi alat pihak pemilik modal untuk mencapai keuntungandan tidak memperbaiki nasib rakyat Indonesia dari keadaan sebelumnya.Kondisi yang tidak seimbang tersebut, pada akhirnya mendapat perhatiandari beberapa tokoh Belanda seperti Baron van Hoevel, Eduard DouwesDekker, dan van Deventer. Tokoh-tokoh Belanda tersebut, kemudianmengusulkan kepada pemerintah Kerajaan Belanda untuk memperhatikannasib rakyat Indonesia.

Dalam pandangan tokoh-tokoh tersebut, bangsa Belanda tidak sedikitpun memperbaiki bangsa Indonesia, padahal mereka merupakan bangsa yangbanyak berjasa. Semua kegiatan bangsa Indonesia selama pendudukan Belandapada dasarnya adalah untuk pemenuhan kesejahteraan bangsa Belanda, terutama

Page 26: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

180

Kegiatan 6.2

dalam meningkatkan hasil-hasil perkebunan untuk keperluan barang dagangandan pemenuhan kebutuhan perang. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalahPemerintah Hindia-Belanda untuk memperhatikan nasib dan kesejahteraan bangsaIndonesia. Akhirnya, melalui usulan dan kritikan tersebut muncullah EtischePolitik atau Politik Etis yang diprakarsai oleh Theodore Condradt Van Deventer.

Politik Etis merupakan sikap balas budi Pemerintah Hindia-Belanda terhadaprakyat Indonesia. Adapun sasaran dari Politik Etis ini meliputi irigasi, emigrasi,dan edukasi. Pada awalnya, Politik Etis direncanakan untuk meningkatkankesejahteraan rakyat di Hindia-Belanda. Namun demikian, politik tersebutternyata hanya untuk kepentingan kolonial semata. Misalnya, irigasi untukpengairan perkebunan milik Belanda bukan untuk pribumi, edukasi untukmencetak tenaga murah dalam rangka memenuhi tenaga kerja di perkebunanmilik Belanda, dan emigrasi hanya untuk menutupi kekurangan tenaga kerjadi perkebunan milik Belanda. Melihat hal tersebut, bangsa Belanda sendirilahyang menikmati hasil dari politik ini.

Diskusikan apa dampak dari Politik Etis bagi perkembangan nasionalismedi Indonesia!

C. SISTEM PEMERINTAHAN PADA MASA KOLONIALKedatangan bangsa-bangsa Barat ke

Dunia Timur, khususnya Indonesia telahmemberikan banyak perubahan dalam berbagaisegi kehidupan bangsa. Sebagai contoh,sebelum kedatangan dan penguasaan bangsaBarat di Indonesia, sistem pemerintahan,struktur birokrasi, dan sistem hukum yangberlaku adalah sistem pribumi . Sistempemerintahan yang dimaksud adalah sistem pemerintahan berbentuk kerajaanatau kesultanan. Struktur birokrasi yang didominasi oleh kekuasaan raja atausultan, kemudian dibantu oleh orang-orang kepercayaan yang berada dibawahnya, seperti Penasihat Kerajaan, Patih, Menteri, dan Panglima.

Struktur pemerintahan yang telah lama berjalan sebelum kedatangan kaumimperialis tersebut merupakan suatu bentuk birokrasi yang menuntut ketaatanpenuh dari bawahan (rakyat) kepada atasan (raja / sultan dan para pembantunya),namun tidak menjadikan rakyat terbebani. Sebaliknya, membentuk hubunganantara raja dengan rakyat yang dikenal dengan nama patron-client. Patron

Kata-kata kunci

• patron-client• pangreh praja• binenland bestuur• zelfbestuur

Page 27: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

181

memiliki hak yang lebih baik kedudukannya, kebesarannya, kehormatannyadan segala hak-hak istimewanya. Sebaliknya client, memiliki kewajiban untukmengabdi, menghormati, dan taat kepada patron yang dianggap sebagaipelindungnya. Patron ini biasanya sebagai atasan dan client sebagai bawahan.Hubungan patron-client dapat diibaratkan hubungan bapak-anak. Jadi, rajaharus merasa dirinya sebagai bapak yang harus menaungi rakyatnya sebagaianak. Kalaupun rakyat bekerja untuk raja, itu semata-mata bagian dari pengabdiananak terhadap bapaknya. Keadaan itu mencerminkan sistem politik tradisional.Oleh karena itu, secara umum dengan pola hubungan patron-client ini rajamemiliki wibawa yang tinggi dan rakyat berada dalam kehidupan yang sejahtera.

Ketika kolonialisme dan imperialisme masuk ke Indonesia, sistempemerintahan tradisional tadi diganti oleh sistem pemerintahan kolonial. Dalamsistem kolonial ini, pihak penjajah berperan sebagai pihak yang menguasaidan menjajah, sementara pihak pribumi harus tunduk atas segala peraturanyang diterapkan pihak kolonial. Hubungan patron-client tidak lagi menggambarkanhubungan antara seorang ayah dan anak yang saling mengayomi, tetapi lebihpada bentuk penguasaan satu pihak ke pihak lainnya. Dalam praktiknyamengakibatkan kerugian di satu pihak (pribumi) dan keuntungan di pihaklain (penjajah).

Sistem baru yang diterapkan oleh bangsa kolonialis tersebut, secara umummembawa perubahan pada struktur masyarakat yang selama ini berlaku. Dalamkehidupan kerajaan, sistem kolonial sangat merugikan bagi pembesar-pembesaryang selama ini berkuasa. Meskipun sebagian jabatan dalam kerajaan adayang masih dipertahankan, namun tetap saja posisi kerajaan yang sebelumnyasebagai institusi paling atas harus tunduk pada pemerintahan kolonial yangberkuasa saat itu. Kedudukan dan kewibawaan raja digeser oleh penguasabaru yang berkulit putih.

Abad ke-19 dan awal abad ke-20, Indonesia sudah berada pada penguasaanbangsa Belanda. Oleh karena itu sistem pemerintahan yang diterapkannyapun adalah sistem pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Kekuasaan tertinggisaat itu dipegang dan diatur oleh pemerintahan kerajaan Belanda. Namundemikian, dalam hal-hal tertentu Pemerintah Hindia-Belanda banyak menggunakanjasa pihak pribumi. Dalam pelaksanaan struktur pemerintahan dari atas kebawah, Belanda menyusun bentuk pemerintah, yaitu:1. Pemerintahan yang dipegang oleh kaum pribumi yang dinamakan dengan

Pangreh Praja (PP). Pejabat yang duduk dalam Pangreh Praja adalahBupati, Patih, Wedana, dan Asisten Wedana

2. Pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang Belanda yang disebutdengan Binenland Bestuur (BB), antara lain Gubernur Jenderal, Residen,Asisten Residen, dan Controleur

Page 28: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

182

Kegiatan 6.3

3. Pemerintahan Zelfbestuur yaitu kerajaan yang berada di luar strukturpemerintahan kolonial.

Struktur Birokrasi Pemerintahan Hindia Belanda

Berdasarkan struktur birokrasi di atas, Asisten Residen setaraf denganjabatan Patih, Controleur setingkat dengan Asisten Wedana, dan AsistenWedana setaraf dengan Asisten Controleur. Bupati diangkat oleh GubernurJenderal atas rekomendasi dari Residen dan Asisten Residen. Awalnya parabupati itu dipilih dan diangkat berdasarkan keturunan, terutama diambil darianak laki-laki pertama dalam keluarga, tetapi kemudian sesuai denganperkembangan kekuasaan pemerintahan kolonial, pengangkatan bupati dilengkapidengan beberapa persyaratan, terutama persyaratan pendidikan.

Diskusikan dengan teman sekelompokmu mengenai struktur birokrasipemerintah Indonesia sekarang, mulai yang ada di daerahmu, mulai dariRT-RW sampai Gubernur!

D. PERUBAHAN EKONOMI DAN DEMOGRAFI DI BERBAGAIDAERAH PADA MASA KOLONIALKesengsaraan dan penderitaan bangsa Indonesia pada masa penjajahan

Belanda, tidak bisa dilepaskan dari situasi politik yang terjadi di dunia saatitu. Adanya persaingan negara-negara Eropa yang berujung pada peperangan,ternyata banyak membawa pengaruh kepada daerah-daerah jajahan, termasukIndonesia. Menjelang tahun 1830, pemerintahan di negeri Belanda mengalami

Residen

Asisten Residen

Controleur

Asisten Controleur

Bupati

Patih

Wedana

Asisten Wedana

GUBERNUR JENDERAL

Page 29: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

183

krisis yang sangat parah dalam bidang ekonomidan keuangan. Sementara itu, kebutuhan dinegeri Belanda semakin mendesak untuk segeradiatasi. Untuk mengatasi persoalan tersebut,pemerintah di negeri Belanda mengeluarkanberbagai kebijakan yang bertujuan untukmembangun kembali kondisi perekonomiandan keuangan negara yang stabil. Segalakebijakan yang dikeluarkan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsungpada akhirnya bermuara pada daerah jajahannya, khususnya di Indonesia.

Pada tahun 1830 Pemerintah Belanda mengangkat Johannes van denBosch sebagai Gubernur Jenderal yang baru di Indonesia dengan tugas utamameningkatkan produksi tanaman ekspor. Pemerintah Belanda membebankanVan den Bosch dengan tugas yang cukup berat, yaitu membangun kembaliperekonomian dan mengatasi krisis keuangan di negeri Belanda melaluipemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia diIndonesia. Untuk menjalankan tugasnya, Johannes Van den Bosch menerapkangagasannya melalui pelaksanakan sistem tanam paksa (Cultuurstelsel).

Dengan berbagai peraturan yang ditetapkannya dalam sistem tanam paksa,semua kegiatan dikonsentrasikan usaha untuk meningkatkan produksi tanamanekspor. Rakyat diharuskan untuk membayar pajak kepada pemerintah dalambentuk barang, yaitu hasil-hasil pertanian dan bukan dalam bentuk uang.Pemerintahan Hindia Belanda berharap dengan pungutan-pungutan pajak dalambentuk barang dagang ini adalah tanaman dagang yang bisa diperoleh dalamjumlah yang besar. Barang yang terkumpulkan nantinya akan dikirimkan kenegeri Belanda dan selanjutnya dijual ke seluruh Eropa dengan keuntunganyang luar biasa besarnya bagi pemerintah Belanda.

Dalam proses pemungutan hasil tanaman dari rakyat tersebut, PemerintahHindia Belanda memanfaatkan jasa-jasa orang pribumi atau penguasa setempat,seperti Kepala Desa. Para kepala desa yang bertugas sebagai pemungut pajakhasil pertanian banyak yang melakukan tindakan kekerasan demi meraupkeuntungan. Dengan sistem pemungutan tersebut, menyebabkan timbulnyakesengsaraan dan penderitaan di kalangan rakyat Indonesia. Sebab, selainditekan oleh penjajah, mereka juga diperas oleh kaum pribumi yang mengabdikandirinya kepada penjajah. Penerapan sistem tanam paksa ini telah banyakmenimbulkan korban, rakyat hidup sengsara dan mengalami kekurangan pangan,sementara itu pihak penjajah dan para kepala desa hidup sejahtera dari hasiljerih payah rakyat.

Penerapan sistem tanam paksa secara ekonomi menunjukkan suatukeberhasilan yang gemilang. Hal ini dapat dilihat melalui jumlah produksi

Kata-kata kunci

• Cultuurstelsel• Agrarische Wet• Monetisasi• Koeli Ordonantie

Page 30: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

184

hasil-hasil tananam ekspor dan aktivitas ekspor yang terus menerus mengalamipeningkatan. Perhatikan tabel berikut ini.

Berdasarkan tabel di atas, meskipun tahun 1830 taman paksa baru dimulai,ekspor kopi telah mengalami peningkatan yaitu 288 ribu pikul, sedangkanekspor gula berjumlah 108 ribu pikul dan ekspor nila berjumlah 42 ribu pound/pikul dalam tahun 1831. Sepuluh tahun kemudian (1840), ekspor kopi dariJawa sudah meningkat sampai 1.132 ribu pikul dan ekspor gula-gula mencapai1.032 ribu pikul, sedangkan nila telah meningkat dengan pesat lagi, yaitu2.123 ribu pound/pikul.

Khusus untuk ekspor kopi, di Pulau Jawa terus mengalami peningkatanpaling tidak sampai dengan tahun 1885. Hasil kopi Pulau Jawa pada beberapatahun dapat dilihat di bawah ini:

(Sumber: Susanto Zuhdi. Cilacap,Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa. 2002, halaman 20)

Namun, dibalik peningkatan tanaman ekspor tersebut terdapat kelemahan-kelemahan yang serius dan tidak bisa diabaikan. Kerasnya pelaksanaan tanampaksa di kalangan rakyat, beban pajak yang tinggi, ditambah dengan kegagalanpanen telah mengakibatkan bahaya kelaparan di berbagai daerah. Sebagaicontoh, kelaparan yang terjadi di daerah Cirebon dan Grobogan mengakibatkanjumlah penduduk turun drastis. Jumlah penduduk Grobogan setelah pelaksanaansistem tanam paksa mengalami penyusutan dari 89.500 jiwa menjadi 9.000

TahunJenis Barang 1830 1840

Ekspor Kopi 288 ribu pikul 1.132 ribu pikulEkspor Gula 108 ribu pikul 1.032 ribu pikulEkspor Nila 42 ribu pikul 2.123 ribu pikul

Tahun Hasil Kopi

1843 1.048.411 pikul1851 1.069.896 pikul1854 1.083.864 pikul1855 1.165.085 pikul1859 746.339 pikul1860 998.643 pikul

Page 31: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

185

jiwa. Begitu pula dengan daerah-daerah lainnya, rakyat mengalami kekuranganpangan, sandang, dan bahkan terserang berbagai wabah penyakit.

Perihal tanam paksa dan akibat yang ditimbulkannya, bagi pemerintahandi negeri Belanda tidaklah menjadi suatu masalah yang besar. Hal itu disebabkanketerbatasan informasi yang diperoleh pemerintahan Belanda. Laporan yangsampai ke dalam lembaga pemerintahan Belanda adalah laporan yangmenggambarkan keberhasilan dari pelaksanaan tanam paksa dan peningkatanhasil ekspor yang bisa membenahi krisis perekonomian dan keuangan yangdialami Belanda, bahkan membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat Belanda.Adapun masalah yang berhubungan dengan kondisi kemelaratan dan penderitaanyang dipikul rakyat di berbagai daerah di Jawa tidak banyak diberitakan.

Pada perkembangan selanjutnya, tepatnya setelah tahun 1850, rakyatdan pemerintahan di negeri Belanda mulai mengetahui keadaan yang sebenarnyaakibat pelaksanaan sistem tanam paksa di Pulau Jawa. Berbagai reaksi munculdalam menanggapi masalah tersebut, terutama dari golongan humanis dankaum liberal. Meskipun kedua kelompok ini memiliki tujuan berbeda, tetapimereka secara gencar melakukan kritik dan kecaman pedas terhadap pemerintahBelanda. Golongan humanis merupakan suatu kelompok yang peduli danmemperhatikan masalah kemanusiaan mengkritik dan mengecam pemerintahBelanda melalui berbagai tulisan.

Beberapa tulisan mengenai pelaksanaan sistem tanam paksa mulai terdengar,umpamanya yang ditulis oleh E. Douwes Dekker atau Multatuli yang berjudulMax Havelar. Buku ini memuat tulisan-tulisan yang isinya mampu menggoncangkandan mengetuk hati nurani rakyat Belanda terhadap nasib yang dialami olehrakyat Indonesia di pulau Jawa. Sementara itu, kaum liberal pun terus menyerangpemerintah dengan berbagai argumennya mengenai akibat pelaksanaan sistemtanam paksa dengan tujuan untuk membuka peluang penanaman modal asingdi Indonesia.

Pergolakan di parlemen Belanda antara tahun 1850 dan 1860 yangmemperdebatkan masalah kegunaan sistem tanam paksa tidak bisa dihindarkanlagi. Kondisi demikian semakin diperuncing dengan munculnya paham liberalismeyang mulai masuk ke Eropa termasuk Belanda pada pertengahan abad ke-19. Paham ini mewarnai pergolakan di negeri Belanda dengan membawaajaran pokok yang menghendaki segala kegiatan ekonomi harus diserahkankepada usaha swasta, baik perseorangan maupun kelompok tanpa campurtangan pemerintah. Dengan demikian, paham liberalisme tidak menyetujuisistem tanam paksa yang dikendalikan oleh pemerintah kolonial sebagai sistemekonomi tunggal. Golongan liberal menghendaki, sebaiknya Indonesia dikelolasaja oleh usaha swasta yang jauh lebih mampu mengembangkan ekonomiIndonesia.

Page 32: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

186

Baron van Hoevell dan beberapa tokoh Belanda yang menganut ajaranliberalisme dan menentang sistem tanam paksa, segera menganjurkan pembukaanIndonesia untuk usaha swasta atau penanaman modal asing. Merekaberkeyakinan bahwa perkembangan usaha swasta Belanda akan meningkatkantingkat kehidupan masyarakat Indonesia. Setelah melewati perjuangan yangcukup lama, akhirnya pada tahun 1870 aliran liberalisme dapat mencapaikemenangan politik. Pemerintah di negeri Belanda menetapkan kebijakanekonominya dengan membuka kesempatan yang besar bagi pihak swastaasing dalam menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan kata lain, untukpertama kalinya sistem ekonomi terbuka mulai dijalankan sebagai suatu babakbaru dalam sejarah Indonesia. Para pengusaha asing seperti Belanda, Belgia,Prancis, Inggris, Amerika Serikat, dan lainnya berdatangan ke Indonesia.Mereka mulai menanamkan modalnya di Indonesia.

Undang-undang Agraria (Agrarische Wet) yang dikeluarkan oleh PemerintahHindia Belanda pada tahun 1870 telah memberikan peluang bagi para swastawanasing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Mereka dapat menanamkanmodalnya di berbagai usaha kegiatan ekonomi, khususnya pada perkebunan-perkebunan besar, baik di Jawa maupun di luar Jawa. Berdirilah berbagaiusaha ekonomi, seperti perkebunan kopi, teh, nila, kapas, gula, dan kina.

Persaingan di antara para pengusaha asing di Indonesia semakin gencarterjadi. Dari persaingan tersebut para petani dan buruh perkebunanlah yangbanyak dirugikan. Untuk melindungi petani-petani Indonesia dari kerugianberupa kehilangan hak milik atas tanah mereka, Pemerintah Hindia Belandasudah mengaturnya dalam Agrarische Wet. Tetapi jaminan perlindungan dariPemerintah Hindia-Belanda tersebut belum berpihak kepada rakyat. Rakyattetap saja mengalami kerugian. Hal itu disebabkan dalam Agrarische Wetpeluang orang-orang asing untuk mengeruk keuntungan tetap terbuka lebar.Sebagai contoh, penguasa asing dapat menyewa tanah dari rakyat Indonesiadalam jangka waktu 5, 25 sampai 75 tahun. Suatu batasan waktu yang lamauntuk dapat mengumpulkan dan mengeruk keuntungan dari kekayaan Indonesia,baik dalam bentuk sumber daya alam maupun sumber daya tenaga manusia.

Masuknya pengusaha asing yang menanamkan modalnya pada perkebunan-perkebunan Indonesia dipandang sebagai aman liberal. Pada aman inilahterjadinya penetrasi yang memberikan dampak positif dan negatif bagikelangsungan hidup rakyat Indonesia. Penetrasi pada bidang ekonomi terjadidalam bentuk pengenalan nilai mata uang. Penetrasi berupa pengenalan nilaimata uang ini, bukan merupakan suatu hal yang baru, namun pada amanliberal ini arusnya lebih besar lagi ke dalam masyarakat Indonesia, khususnyadi Pulau Jawa. Hal itu disebabkan proses transaksi dalam bentuk penyewaantanah milik penduduk yang akan dijadikan perkebunan-perkebunan besarbiasanya dibayar dengan uang. Selain itu, petani di Jawa yang bekerja sebagai

Page 33: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

187

buruh harian atau buruh musiman pada perkebunan-perkebunan besar dibayarpula dengan uang.

Hal lain yang dialami oleh rakyat Indonesia sebagai akibat meluasnyapengaruh ekonomi Barat dalam kehidupan masyarakat selama aman liberaltampak pula pada produksi dalam negeri. Pada aman ini terjadi arus imporbarang-barang jadi yang dihasilkan oleh industri-industri dari negeri Belanda.Impor barang-barang jadi, seperti hasil industri tekstil, memberikan dampakyang buruk bagi usaha kerajinan rakyat. Produksi dalam negeri yang dihasilkandari kerajinan rakyat Indonesia mengalami kemerosotan cukup drastis. Parapengrajin tidak mampu mengimbangi persaingan, baik persaingan dalam hargamaupun mutu hasil-hasil industri Barat. Dengan semakin banyaknya barang-barang hasil industri tersebut, dalam waktu singkat telah mampu mematikansendi-sendi perekonomian dan industri rakyat Indonesia. Untuk kesekiankalinya, kerugian besar kembali dialami bangsa Indonesia.

Masuknya sistem ekonomi terbuka telah memaksa komersialisasi ekonomi,monetisasi, dan industrialisasi dengan perubahan kehidupan masyarakat pedesaandan perkotaan berkembang di Indonesia. Komersialisasi ekonomi terutamaterjadi seiring dengan semakin melimpahnya hasil-hasil perkebunan besar,seperti kopi, teh, gula, kapas, kina. Hasil-hasil perkebunan tersebut dariwaktu ke waktu semakin menguntungkan karena semakin ramai diperdagangkanpada pasar internasional. Kondisi demikian, semakin mendorong semangatpara pengusaha dan penanam modal dari berbagai negara, baik Belanda maupunEropa lainnya untuk membuka berbagai lahan bisnisnya di Indonesia. Penanamanmodal semakin dikembangkan, tidak hanya terbatas pada sektor perkebunansaja, tetapi meningkat pada industri-industri atau perusahaan-perusahaan yangbergerak dalam pengolahan bahan hasil-hasil perkebunan, seperti industrigula, kina, dan tekstil. Pada perkembangan selanjutnya, arus barang yangkeluar dan masuk ke Indonesia semakin ramai dan beraneka ragam. Dengandemikian, aman liberal telah membawa kehidupan ekonomi Indonesia yangtradisional ke arah komersialisasi ekonomi. Jelas pula bahwa komersialisasiekonomi sebagai bagian dari sistem kapitalisme telah membawa rakyat Indonesiauntuk ikut dalam sistem itu. Tetapi keikutsertaannya pasif, sehingga tidakmenguntungkan bagi kesejahteraan Indonesia.

Semakin gencarnya persaingan swasta asing dalam mengumpulkankeuntungan, mengakibatkan rakyat Indonesia berada dalam posisi yang dirugikan.Ketika terjadi arus barang hasil industri negara-negara kolonialis secara besar-besaran mengakibatkan, sektor-sektor industri Indonesia menjadi lumpuhdan kemudian bangkrut. Kondisi demikian ditambah pula dengan tindakanrakyat Indonesia yang memiliki lahan atau tanah mulai menyewakan tanahnyakepada perusahaan swasta untuk dijadikan perkebunan-perkebunan besar.Adanya penyewaan tanah ini maka penetrasi di bidang ekonomi (monetisasi)

Page 34: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

188

mulai masuk ke dalam masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa. Dampaklainnya, para petani di Jawa mulai bekerja di perkebunan-perkebunan besarsebagai buruh.

Banyaknya masyarakat petani yang menjadi buruh di perkebunan-perkebunanmilik Belanda dan asing, tahun 1881, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkanperaturan, yaitu Koeli Ordonantie. Peraturan ini berisikan tentang kuli atauburuh di Indonesia. Melalui peraturan ini, kuli-kuli yang bekerja di perkebunanatau perusahaan-perusahaan harus melalui prosedur kontrak kerja. Berdasarkankontrak kerja ini sebenarnya mereka diberi upah atau gaji sesuai denganjasa tenaga dan waktu yang telah dikeluarkan. Dalam kenyataannya, parapekerja ini diperlakukan secara tidak adil. Mereka dituntut bekerja tidakkenal waktu dengan beban pekerjaan yang sangat berat. Sementara itu, merekamenerima upah yang kecil atau bahkan ada yang tidak dibayar sama sekali.Keadaan itu telah membuat para kuli untuk keluar dari pekerjaannya dankembali ke kampung halamannya. Tetapi karena mereka sudah menandatanganikontrak kerja, mereka dilarang meninggalkan pekerjaannya sebelum kontrakselesai. Kondisi yang sangat memprihatinkan ini banyak di antara kuli yangberusaha untuk melarikan diri. Mereka berusaha keluar dari pekerjaan. Tetapikarena ketatnya penjagaan, usaha mereka banyak yang sia-sia atau tidakberhasil. Bila mereka ketahuan melanggar dan mencoba melarikan diri makamereka akan dijatuhi hukuman sesuai dengan hukum Poenale Sanctie. Hukumanitu dapat berupa hukuman cambuk, penjara, buang, atau pancung, tergantungberat ringannya pelanggaran yang dilakukan oleh para kuli atau buruh.

Dengan beralihnya rakyat dari ekonomi tradisional dan melibatkan dirike dalam arus ekonomi uang, pada dasarnya telah membawa rakyat padasuatu kehidupan yang baru. Tidak sedikit dari rakyat Indonesia, terutamayang ada di Pulau Jawa kehilangan hak milik atas tanah mereka. Bagi merekayang bekerja di perkebunan-perkebunan besar hanya dijadikan sebagai pihakyang diperas tenaga dan waktunya tanpa mendapatkan upah yang sesuai.Bahkan, tidak sedikit di antara para pekerja tersebut yang mengalami penderitaandan penyiksaan para pemilik perkebunan. Dalam arti lain, respons rakyatterhadap meluasnya ekonomi uang adalah pasif, mereka tidak secara aktifmemanfaatkan kesempatan-kesempatan ekonomi untuk keuntungan materildan meningkatkan taraf hidup mereka, tetapi hanya sekadar memperolehtambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang minimal.

Pertumbuhaan produk ekspor-impor yang dihasilkan oleh perkebunan-perkebunan dan industri-industri Barat telah meningkatkan perdaganganinternasional di Indonesia. Secara tidak langsung, keadaan ini membawa perubahankehidupan di pedesaan dan berdampak pada proses pembentukan pertumbuhanperkotaan yang semakin cepat. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan masyarakatkota telah didukung oleh faktor-faktor ekonomi yang kuat, seperti

Page 35: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

189

ketenagakerjaan, industrialisasi, dan uang. Sistem ekonomi terbuka di Indonesiatelah menumbuhkan komersialisasi ekonomi, industrialisasi, dan monetisasi.Pertumbuhan ekonomi ini ternyata berdampak juga pada pertumbuhan danmobilitas penduduk. Mobilitas dari desa ke kota atau daerah-daerah industriyang sekarang dikenal dengan urbanisasi tampaknya sudah terjadi pada masakolonial. Mereka dapat saja mencari pekerjaan atau diperkerjakan untukjadi kuli, buruh atau pekerja lepas. Lambat laun pertumbuhan desa menjadikota industri dapat terjadi di sini.

Banyaknya masyarakat yang menjadi pekerja, membuat pihak PemerintahHindia Belanda dan swasta mencoba untuk memperhatikan nasib parapekerjanya, seperti pemberian vaksinasi terhadap penyakit menular. Keadaanini dapat mengurangi angka kematian. Sebaliknya, pertumbuhan pendudukyang ditandai dengan tingkat kelahiran makin pesat. Dengan adanyapenanggulangan kesehatan rakyat maka angka kematian dapat ditekan, sementaraitu kelahiran tidak menurun. Keadaan ini telah membuat penduduk Indonesia,khususnya Jawa, mulai tumbuh dengan pesat dalam abad ke-19. Hal ini jelaskelihatan dari angka-angka berikut.

Pertumbuhan Jumlah Penduduk Jawa dan Madura

(Sumber : David Joel Steinberg, et.al., In Search of Southeast Asia:A Modern History. Oxford University Press, 1971, hal. 211)

Berdasarkan angka di atas, setelah Indonesia memasuki sistem tanampaksa dan memasuki sistem ekonomi terbuka (agrarische wet) telah menunjukkanpertumbuhan penduduk. Khususnya antara tahun 1870-1900, pertumbuhanpenduduk mengalami perkembangan yang lebih pesat.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi diikuti dengan tingkat mobilitas pendudukdari desa ke kota. Dukungan infrastruktur dan kebijakan pemerintah sertapermintaan pasar dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi dan mobilitas penduduk.Perbaikan dalam sistem distribusi hasil perkebunan dan industri, antara lainmelalui perbaikan jaringan jalan-jalan raya dan kereta api menjadi saranadan prasarana pengangkutan barang yang memadai. Fasilitas ini juga menjadisarana transportasi bagi mobilitas penduduk antardesa, kota, atau daerah.Selain itu, prasarana pendidikan di perkotaan sangat baik dan banyak, sehingga

Tahun Jumlah Penduduk

1846 9.542.045 jiwa1880 19.794.505 jiwa1905 30.565.666 jiwa

Page 36: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

190

Kegiatan 6.4

memungkinkan warga desa yang mampu untuk memobilisasi diri ke kota dalamrangka mendapatkan pendidikan yang ada di tiap-tiap kota/kabupaten.

Buatlah analisis mengenai pertumbuhan ekonomi dan demografi masyarakatpada masa kolonial Belanda di Indonesia pada abad ke-19 dan awalabad ke-20?

E. KEHIDUPAN SOSIAL-BUDAYA PADA MASA KOLONIALSemakin luasnya kekuasaan Kolonial di

Indonesia maka untuk mempertahankan danmenjalankan struktur dan tugasnya, pemerintahKolonial memanfaatkan potensi manusia Indonesia.Kebutuhan akan tenaga kerja manusia yangprofesional, setidaknya tenaga kerja yang bisamembaca dan menulis semakin dibutuhkan.Keadaan tersebut semakin diperkuat keberada-annya setelah adanya tuntutan perbaikan nasibbangsa, terutama dalam bidang pendidikan danwawasan bangsa Indonesia dari golongan humanis, akhirnya mendorongpemerintah Kolonial untuk mengadakan pendidikan bagi kaum pribumi.

Pelaksanaan politik pendidikan oleh pemerintah Kolonial pada awalnyabertujuan untuk menyiapkan individu yang bisa membaca dan menulis, sehingganantinya bisa dipekerjakan pada perkebunan-perkebunan atau perusahaan-perusahaan industri. Tenaga kerja yang bisa membaca dan menulis ini biasanyaditempatkan sebagai mandor yang mengawasi para pekerja atau buruh lainnya.Penerimaan pegawai tentu diambil atas dasar keloyalan pada pemerintah,sehingga dapat memperkuat struktur pemerintahan kolonial di Indonesia.

Penyelenggaraan pendidikan kolonial bagi bangsa Indonesia pada dasarnyatidak terlepas dari usaha pelaksanaan politik etis. Pendidikan ini mulai dirintisoleh Fransen van der Putte pada pertengahan abad ke-19 yang menekankanperlunya peningkatan pendidikan bumiputera, meskipun tidak bisa dipungkiribahwa tujuan awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerjayang bisa membaca dan menulis saja. Tenaga kerja ini nantinya disalurkanuntuk membantu tugas-tugas pemerintah Kolonial, termasuk dalam mengelolaperkebunan-perkebunan.

Dalam menunjang pelaksanaan pengajaran di tingkat rendahan, yaknipengajaran untuk bumiputera, maka pemerintah Kolonial membuka sekolah-

Kata-kata kunci

• politik etis• dualistik• gradualistik• konkordansi• emansipasi• poligami

Page 37: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

191

sekolah guru (kweekschool) di berbagai daerah antara lain di Surakarta (1852),di Bukittinggi (1858), Tapanuli (1864), dan Bandung (1866).

Penyelenggaraan pendidikan Kolonial di Indonesia dalam perkembanganselanjutnya difokuskan pula untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti sebagai saranauntuk mencapai kejayaan agama Protestan di Indonesia. Dengan kata lain,tujuan pendidikan bagi bidang keagamaan dilakukan pemerintah Kolonialuntuk menyebarkan agama Protestan. Penyebaran agama Protestan ini dilakukandengan memfungsikan kembali organisasi yang diberi nama Zending, yaknisebuah organisasi missionaris agama Protestan yang sebenarnya telah dirintissejak VOC masuk ke Indonesia. Melalui organisasi inilah akhirnya agamaProtestan menyebar dan berkembangnya di beberapa daerah di Indonesia,seperti Maluku, Minahasa, Nusa Tenggara Timur, Jawa, Batavia, Halmahera,Buru, Irian, Poso, Tapanuli (Sumatra) dan Sulawesi Tenggara. Pertumbuhandan perkembangan agama Protestan ini ditandai dengan banyaknya fasilitasyang mendukung pelaksanaan agamanya, seperti sekolah-sekolah Zendingyang banyak didirikan dibeberapa daerah, seperti di Jepara (1852), Pasundan(1858), Irian, Halmahera, dan Buru (1859), Jawa Tengah (1859), dan Batavia(1861).

Sementara itu, dalam bidang pemerintahan, khususnya dalam rangkapenambahan pegawai pangreh praja, didirikanlah sekolah raja atauhoofdenschool di Bandung, Magelang, Probolinggo, dan Tondano pada tahun1878 dan pada tahun 1893. Hoofdenschool selanjutnya diganti menjadi OSVIA(Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren). Di sekolah ini diajarkanmengenai hukum administrasi dan hukum negara.

Gambar 6.19Gedung OSVIA

(Sumber: Sejarah Nasional Indonesia V, halaman 329)

Ciri pendidikan masa kolonial adalah dualistik, gradualistik, konkordansi,dan pengawasan yang ketat. Dengan sistem dualistik pengajaran kolonial

Page 38: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

192

bersifat sangat diskriminatif, ada untuk orang Barat/Eropa dan ada pula untukpribumi. Pendidikan pribumi pun terbagi lagi, ada untuk golongan bangsawandan ada pula untuk rakyat jelata. Dengan demikian, secara tidak langsungmenunjukkan bahwa pemerintah kolonial tidak sungguh-sungguh dalam upayauntuk meningkatkan kehidupan bangsa Indonesia. Diskriminasi dalam pendidikanKolonial dilakukan dengan adanya pengadaan pendidikan yang berdasarkanpada kelas dan status sosial yang ada dalam masyarakat.

Dengan adanya sistem pendidikan yang diskriminatif tersebut, tidakmenjadikan pendidikan tersebut sia-sia bagi bangsa Indonesia. Hal itu dapatdirasakan bahwa pada kemudian hari, pergerakan Indonesia banyak bermunculantokoh-tokoh, seperti Soetomo, Cipto Mangunkusumo, Ali Sastroamidjojo,Soekarno, Hatta, dan tokoh-tokoh lainnya yang telah mengenyam pendidikandi sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintahan Kolonial. Misalnya,Soekarno dan Moh. Hatta pada kemudian hari menjadi seorang tokohpergerakan nasional dan berperan dalam pembangunan bangsa Indonesia.Terlepas dari apakah tokoh-tokoh tersebut berasal dari sekolah rendahan,priyayi, atau sekolah Eropa, yang jelas melalui pendidikan mereka mendapatwawasan yang sangat berguna untuk menopang perjuangan menuju Indonesiamerdeka.

Gambar 6.20Ir. Soekarno

(Sumber: Ensiklopedi Indonesia Jilid 6, halaman 3239)

Mengenai kedudukan sosial-budaya, kaum perempuan Indonesia padamasa Kolonial, ternyata sangat memprihatinkan. Mereka dianggap sebagaikaum yang lemah. Tidak mengherankan jika dalam status sosial masyarakatfeodal, kedudukan perempuan berada di bawah kaum laki-laki. Rendahnyastatus sosial perempuan tersebut diperburuk oleh adat, khususnya yangmenyangkut budaya pingitan yang menutup ruang gerak mereka. Perlakuanlainnya adalah poligami yang dapat menyudutkan kedudukan kaum perempuan.

Page 39: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

193

Kegiatan 6.5

Apalagi kalau poligami itu dipaksakan (kawin paksa) untuk dijadikan selirdan perkawinan muda. Poligami pada waktu itu tidak hanya dijadikan istrike-2,3, atau 4, melainkan lebih dari itu. Ada informasi yang menyebutkanseorang pembesar pribumi memiliki istri lebih dari 100 orang.

Ketika Indonesia memasuki masa penjajahan, kedudukan perempuanIndonesia sampai akhir abad ke-19 belum membawa perubahan berarti. Bahkankebijakan kolonial juga seolah membedakan antara kedudukan perempuandan laki-laki. Lihat dalam soal pendidikan. Perempuan cukup di rumah denganmengerjakan pekerjaan rumah, mengurus suami atau mengerjakan keterampilanpraktis kerumahtanggaan.

Berdasarkan keadaan tersebut, ada beberapa tokoh perempuan yangberusaha mendobrak kearah kemajuan. Keharusan perempuan untuk keluardari rumah mulai diperjuangkan, perlunya pendidikan, penentangan poligamijuga mulai diperjuangkan. Usaha terobosan terhadap perjuangan kaum perempuanternyata datangnya dari kaum perempuan juga. Mereka menginginkan persamaanhak dan kedudukan yang setara dengan pria. Tokoh yang menjadi peloporatau emansipasi kaum perempuan adalah R.A. Kartini (1879-1904) yangcita-citanya termuat dalam Habis gelap terbitlah terang. Selain itu, di JawaBarat ada tokoh perempuan yang bernama Raden Dewi Sartika (1884-1947)lewat sekolah Kaoetamaan Istri yang dikelolanya.

Diskusikan dengan teman sekelompokmu mengenai arti emansipasi perempuandalam pembangunan nasional! Kumpulkan hasilnya pada guru Kalian.

Gambar 6.21R.A. Kartini

(Sumber: Lukisan Sejarah, halaman 31)

Gambar 6.22R. Dewi Sartika

(Sumber: Ensiklopedia Indonesia Jilid 2,halaman 805)

Page 40: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

194

Proses kolonialisme di Indonesia pada dasarnya tidak bisa dilepaskandari kondisi ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi di Eropa saat itu. Beberapahal yang mendorong perkembangan kolonialisme di Kepulauan Indonesiaantara lain munculnya gerakan Merkantilisme, Reconquista, Revolusi Industri,dan Kapitalisme. Di sisi lain, terdapat pula hal yang tak bisa diabaikankeberadaannya bagi perkembangan kolonialisme Eropa, yaitu jatuhnyaKonstantinopel sebagai Ibu Kota Romawi Timur ke tangan penguasa KerajaanTurki Usmani pada tahun 1453.

Proses kolonialisme yang selalu dihubungkan dengan imperialisme yangterjadi di beberapa kawasan, seperti di Asia, Afrika, dan Amerika dipeloporioleh Inggris, kemudian disusul oleh Portugis, Spanyol, Belanda, dan Prancis.Negara-negara tersebut mengirimkan para penjelajahnya untuk mengarungisamudera dan mencari jalan menuju ke dunia Timur yang terkenal itu.

Negara-negara tersebut pada akhirnya berhasil menguasai perdagangansekaligus menguasai Indonesia. Kekuasaan Portugis tidak bertahan lama karenakedudukannya digantikan oleh Belanda (VOC). Kekuasaan VOC di Indonesiaselanjutnya digantikan oleh Pemerintah Hindia-Belanda, kemudian digantikanoleh Prancis, Inggris, dan akhirnya kembali Indonesia dikuasai PemerintahHindia-Belanda.

Masing-masing negara yang menguasai Indonesia memiliki corak dankebijakan sendiri, seperti VOC dengan hak Octrooi-nya, Pemerintahan Hindia-Belanda dengan Cultuur Stelsel, Agrarische Wet, Suiker Wet, dan PreangerStelsel, Prancis di bawah Daendels dengan Grote Postweg, dan Inggris dengansistem Landrent. Kebijakan-kebijakan tersebut memberikan pengaruh yangsangat besar bagi perkembangan masyarakat Indonesia, baik dalam bidangekonomi, politik, sosial, maupun budaya.

Cultuur Stelsel : sistem tanam paksa yang dijalankan oleh Gubernurvan den Bosch

EIC : kongsi perdagangan Inggris dengan pusat di IndiaEmansipasi : gerakan pembaharuan yang memperjuangkan

kesejajaran antara kaum perempuan dan kaumpria

Feodalisme : sistem penguasaan tanah oleh raja atau bangsawan(kaum feodal)

RINGKASAN

GLOSARIUM

Page 41: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

195

Grote Postweg : jalan raya yang dibangun oleh Daendels dari Anyersampai Panarukan yang panjangnya 1.100 km.

Hak Octrooi : hak-hak istimewa yang diberikan oleh pemerintahBelanda kepada VOC

Humanisme : ajaran yang menjunjung tinggi asas-asas etikakemanusiaan

Imperialisme : paham yang menguasai negara lain dalammendapatkan sumber bahan baku dan daerahpemasaran

Kapitalisme : suatu sistem perekonomian yang didasarkan padahak milik atas tanah, pabrik-pabrik, dan alat-alat produksi lainnya oleh individu/swasta

Koloni : tempat pemukiman atau daerah jajahanKonvensi London : perjanjian London (1814), yang isinya antara lain

menyepakati bahwa semua daerah di Indonesiayang pernah dikuasai Belanda harus dikembalikanlagi oleh Inggris kepada Belanda, kecuali daerahBangka, Belitung, dan Bengkulu yang diterimaInggris dari Sultan Najamuddin.

Landrent : sistem sewa tanah yang dijalankan oleh Raffles.Liberalisme : ajaran yang menghendaki kebebasan seseorang

dalam hal kewarganegaraan, ekonomi, agama,dan lain-lain serta menentang setiap pemaksaan

Max Havelaar : buku yang ditulis oleh Douwes Dekker atauMultatuli yang berisi kecaman terhadap PemerintahHindia-Belanda atas penderitaan yang dialamioleh penduduk di Jawa akibat pelaksanaan sistemtanam paksa.

Merkantilisme : kebijaksanaan politik ekonomi dari negara-negaraimperialis yang tumbuh pada abad XVI-XVIIyang bertujuan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya kekayaan berupa logam mulia.

Monopoli : penguasaan barang-barang secara sepihakPerang Lipzig : antara Inggris melawan Prancis pada tahun 1813.Perjanjian Saragosa : (1534) di Indonesia. Dalam perjanjian itu

diputuskan bahwa wilayah Portugis tetap diMaluku, dan Filipina juga daerah Portugis. Tetapidisebabkan Spanyol merasa berhak atas kepulauanitu, maka Spanyol berkuasa di Filipina.

Page 42: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

196

Perjanjian Tordessilas : perjanjian antara bangsa Portugis dan Spanyolyang mengakhiri peperangan selama puluhan tahunantara kedua negara yang bertikai di Eropa untukmemperebutkan daerah jajahan, perjanjian inidiprakarsai oleh Paus Paulus yang membagi ruteperlayaran Spanyol ke timur dan Portugis ke arahBarat.

Revolusi Industri : proses perubahan yang cepat dibidang ekonomi,yaitu dari ekonomi agraris (pertanian) ke ekonomiindustri dengan menggunakan tenaga-tenaga mesin(tidak lagi menggunakan alat-alat manual yangmengandalkan keterampilan tangan), sehingga dapatmeningkatkan produktivitas barang.

Suiker Contracten : kontrak-kontrak gulaUndang-Undang Agraria : undang-undang tanah yang dikeluarkan pemerintah

Hindia Belanda untuk memberikan perlindunganterhadap para petani Indonesia agar tidakkehilangan hak milik mereka atas tanah.

VOC : kongsi perdagangan Belanda di Indonesia

I. Pilihan GandaPilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Berikut ini situasi di Eropa yang mempengaruhi kedatangan bangsa Baratke dunia Timur, yaitu ....a. jatuhnya kota Konstantinopelb. masuknya paham merkantilismec. jatuhnya kota Lisabon ke tangan Spanyold. adanya Perang Salibe. terjadinya Revolusi Prancis

2. Paham di Eropa yang berusaha untuk mendapatkan emas sebanyak-banyaknya dalam rangka mencapai kejayaan disebut dengan .a. merkantilisme d. sosialismeb. kapitalisme e. profitablec. liberalisme

3. Ciri dari sistem ekonomi kapitalisme adalah dikuasainya hak milik alat-alat produksi oleh ....

SOAL-SOAL LATIHAN

Page 43: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

197

a. individu d. kongsib. negara e. non partikelirc. kelompok

4. Orang Portugis yang berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511 adalah....a. Alfonso d Albuquerqueb. Bartholomeus Diac. Vasco da Gamad. Columbuse. Magelhaens

5. Hak istimewa yang diberikan oleh Pemerintah Belanda kepada VOCdisebut dengan ....a. Agrarische Wet d. Landrentb. Etische Politik e. Ordonantiec. Cultuur Stelsel

6. Gubernur Jenderal Belanda yang ditugaskan Prancis di Indonesia adalah.

a. Herman Willem Daendelsb. Louis Napoleonc. Napoleon Bonaparted. Francis Drakee. Thomas Stanford Raffles

7. Ekonomi terbuka mulai dijalankan oleh Pemerintah Hindia-Belanda dengandikeluarkannya ....a. Agrarische Wet d. Landrentb. Etische Politik e. Ordonantiec. Cultuur Stelsel

8. Jenis pendidikan untuk diangkat menjadi pegawai pangreh praja adalah.

a. Hoofdenschool d. Lager Onderwijsb. Kweekschool e. Hoger Burger Schoolc. Holland Inlands School

9. Tokoh yang menjadi pelopor kaum perempuan atau emansipasi perempuanyang termuat dalam Habis Gelap Terbitlah Terang ....a. R.A. Kartini d. Nona Suyatinb. Raden Dewi Sartika e. Maria Ulfahc. Sri Mangunsaskoro

Page 44: Kelas11 sejarah-perkembangan pengaruh-barat6

198

10. Berikut ini ketentuan yang terdapat dalam sistem Landrent, kecuali .a. petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebutb. harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanahc. pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunaid. bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepalae. daerah-daerah sekitar Parahyangan merupakan daerah wajib tanaman

kopi

II. Soal UraianJawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas!

1. Jelaskan hubungan Merkantilisme dengan perkembangan kolonialisme danimperialisme Barat di Indonesia?

2. Jelaskan hubungan Revolusi Industri dengan perkembangan kolonialisme danimperialisme Barat di Indonesia?

3. Sebutkan ciri-ciri negara yang menganut ekonomi kapitalisme? 4. Jelaskan hubungan market economy dengan perluasan kolonialisme dan

imperialisme Barat di Indonesia! 5. Apakah fungsi Hak Octrooi bagi VOC? 6. Apakah tujuan Daendels di Indonesia? 7. Apakah yang kamu ketahui tentang EIC? 8. Sebutkan kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh Raffles di Indonesia! 9. Apakah tujuan Belanda mengeluarkan kebijakan tanam paksa di Indonesia?10. Bagaimana kedudukan perempuan Indonesia pada masa kolonialisme

Belanda?