kelainan plasenta

27
TOPIK ABNORMALITAS PLASENTA KELAINAN PADA AMNION DAN CAIRAN CORION

Upload: florensius-ginting

Post on 14-Aug-2015

270 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: KELAINAN PLASENTA

TOPIK ABNORMALITAS PLASENTA

KELAINAN PADA AMNION DAN CAIRAN CORION

TOPIK ABNORMALITAS PLASENTA

KELAINAN PADA AMNION DAN CAIRAN CORION

Page 2: KELAINAN PLASENTA

PLASENTA SETELAH KELAHIRANPLASENTA SETELAH KELAHIRAN

PENYAKIT-PENYAKIT PADA PLASENTAPENYAKIT-PENYAKIT PADA PLASENTA

Page 3: KELAINAN PLASENTA

Penyakit-Penyakit pada Plasenta

Plasenta :• Normal Ǿ 15 – 20 cm ; tebal 1,5 – 3 cm ; berat 1/6 berat bayi (500-

600 gram)• Plasenta yang besar dan berat : syphillis, erotroblastosis

foetalis, DM dan peny. Ginjal. PE perbandingan dgn baik 1 : 3• Placenta kecil , pada PE

Placenta Succenturiata :• Terdapat plasenta kecil diluar plasenta besar, terpisah diantara

keduanya dihubungkan pembuluh darah• Bisa menyebabkan PPH.

Page 4: KELAINAN PLASENTA

Plasenta Bipartita :• Placenta 2 buah dipisahkan oleh selaput ketuban• Kalau lengkap → plasenta dupleks (Bilobata) • Pembagian lobis tidak lengkap ; 2 buah bersatu

Plasenta Membranasea :• Lebar dan tipis → terkadang menutupi seluruh kavum uteri

plasenta previa atau retensio plasenta kesulitan Kala

Plasenta Circumvalata :• 2-18% sering abortus dan solusio plasenta

Plasenta Battledore :• Insersi tali pusat pada bagian marginal• Perdarahan Antepartum• Menyerupai plasenta previa• Menyebabkan prematuritas

Page 5: KELAINAN PLASENTA
Page 6: KELAINAN PLASENTA

Ada kalanya tali pusat berinsersi tidak pada jar. Ada kalanya tali pusat berinsersi tidak pada jar. Plasenta tapi pada selaput janin pembuluh darah Plasenta tapi pada selaput janin pembuluh darah umbilikal.umbilikal.

Berjalan antara chorion dan amnion Berjalan antara chorion dan amnion menuju menuju plasenta.plasenta.

Inverti vasaprevia Inverti vasaprevia ketuban pecah pd permulaan ketuban pecah pd permulaan persalinan persalinan pembuluh darah robek pembuluh darah robek perdarahan perdarahan intra partum.intra partum.

Gawat janin Gawat janin kehilangan darah. kehilangan darah.

Page 7: KELAINAN PLASENTA

Kelainan Implantasi

• Berdasarkan letak : plasenta previa• Berdasarkan kedalaman implantasinya :

plasenta akreta, inkreta, perkreta

- Akreta : jonjot menembus desidua sampai berhubungan dgn miometrium

- Inkreta : sampai kedalam miometrium

- Perkreta : menembus miometrium, sampai ke perimetrium

Page 8: KELAINAN PLASENTA

Asfiksia Asfiksia penekanan pembuluh darah oleh bagian penekanan pembuluh darah oleh bagian anakanak

Vasa previa sering diduga plasenta previa atau sol. Vasa previa sering diduga plasenta previa atau sol. Plasenta Plasenta

Untuk membedakannya darah yg keluar 2-3 cc di Untuk membedakannya darah yg keluar 2-3 cc di campur air 1:1campur air 1:1

Cantrifuge 2000 rpm ± 2 mnt, supernatan di Cantrifuge 2000 rpm ± 2 mnt, supernatan di pisahkan, di campur Na OH 0,25 N 5:1 ± (1-2) mnt.pisahkan, di campur Na OH 0,25 N 5:1 ± (1-2) mnt.

Warna kuning coklat (Alkalin beme) Warna kuning coklat (Alkalin beme) dari ibu. dari ibu.

Warna merah Hb janinWarna merah Hb janin

Kematian bayi pada vasa previa ± 60 % Kematian bayi pada vasa previa ± 60 % tindakan tindakan SC segeraSC segera

Page 9: KELAINAN PLASENTA

Gangguan Fungsi Plasenta

• Kelangsungan hidup janin tergantung : keadaan ibu, uterus, janin, fungsi plasenta

Fungsi Plasenta

• Respiratorik, metabolik, nutrisi, endokrinologik, penyimpanan, transportasi dan

pengeluaran, dan penyaluran antibodi dari ibu ke anak

• Kelaianan inplantasi plasenta :

– Normal fundus muka dan belakang

Jonjot-jonjot starum spongiosum.

• Rendah Plasenta previa

• Jonjot-jonjot dalam plasenta akreta Inkreta Perkreta

Page 10: KELAINAN PLASENTA

Insufisiensi Plasenta : Anatomi dan fisiologi tidak mampu memberi nutrisi dan oksigen kepada janin

Adanya gangguan fungsi plasenta

• Contoh : nutrisi → bayi KMK oksigenasi → hipoksia janin Small fordate baby

vernix coceosa (-)

E t i o l o g i• BOH, toksemia gravidarum, peny. Ginjal dan HDK,DM, isoimunisasi, Rh, gemelli, postmaturitas• Gangguan vaskularisasi dan plasentasi → infark → gangguan

fungsi• Isoimunisasi resus → kegagalan jantung janin → oedema →

gangguan fungsi

Page 11: KELAINAN PLASENTA

STRUKTUR FUNGSIONAL PLASENTA : STRUKTUR FUNGSIONAL PLASENTA :

Page 12: KELAINAN PLASENTA
Page 13: KELAINAN PLASENTA
Page 14: KELAINAN PLASENTA

Pemeriksaan Lain Yang Mendukung

• USG, pertambahan Diameter Biparietal secara serial.• Amnioskopi : volume dan warna air ketuban

• Stres test janin : kerja ringan atau oxytocin infus → deselerasi lambat

• Kadar estriol urine 24 jam : > 36 mgg. Kadar 12 – 18 ųg/24 jam,

kalau turun > 20% → insifisiensi plasenta• Hormon HPL dalam darah: kadar puncak kehamilan 37 mgg.• Enzym Alkaline Phosphatase dan oksitosinase membantu

metabolisme janin

Page 15: KELAINAN PLASENTA

Penanganan Kehamilan dan Persalinan

• Petunjuk insufisiensi plasenta → IUGR• Tetapi IUGR bisa juga karena : kelainan ibu (gizi dan o

ksigenasi jelek) atau kelainan janin (genetik)• Tanda-tanda IUGR harus dikenali :

- BOH dan fundus uteri, lingkaran perut dan pertambahan berat

badan tidak sesuai

Page 16: KELAINAN PLASENTA

• Tindakan dalam kehamilan :- Konservatif :

= Pengobatan kausal

= Memperbaiki fungsi plasenta, istirahat baring, diet yang

sesuai, obat tokolisis.

- Tindakan aktif, kalau :

= Konservatif tidak dapat dipertahankan

= Kehamilan > 36 minggu → terminasi kehamilan

• Pada terminasi kehamilan, pengawasan ketat dilakukan dengan :

- Mendengar DJJ : monoaural, phonocardiogram

- Melihat air ketuban : Pemecahan ketuban amniotomi

- Variasi DJJ dan his : Kardiotokografi

- Pengukuran pH darah janin

Page 17: KELAINAN PLASENTA

- HIDRAMNION -Jumlah air ketuban tergantung :

Usia kehamilan ; keadaan ibu dan keadan janin

Jumlah air ketuban pada berbagai umur kehamilan : 10 minggu : lebih kurang 30 cc 20 minggu : lebih kurang 350 cc 38 minggu : lebih kurang 1000 cc 42 minggu : lebih kurang 500 cc

Air ketuban diproduksi : Permulaan kehamilan – pertengahan kehamilan → transudasi cairan plasma melalui selaput amnion dan chorion Proses menelan dan produksi urine janin

Sirkulasi air ketuban masuk – keluar kantong ketuban ± 500 cc perjam

Page 18: KELAINAN PLASENTA

POLIHIDRAMNION

• Volume air ketuban lebih 2000 cc

• Muncul sesudah kehamilan lebih 20 minggu

• Dibagi atas akut dan kronik ; akut 2%

• Angka kejadian 1 : 150 – 200 kehamilan

• Penyebab : hidramnion antara lain : Rh isoimunisasi, DM, gemelli, kelainan kongenital dan idiophatic.

Page 19: KELAINAN PLASENTA

DIAGNOSIS : Sering pada trimester terakhir kehamilan. Fundus uteri ≥ tua kehamilan. Djj sulit didengar. Polihidramnion : Ringan : sesak nafas ringan

Berat : air ketuban > 4000 cc. Dyspnoe & orthopnea, oedema pada extremitas bawah .

Diagnosis : mudah Dengan palpasi Pemeriksaan USG Jumlah empat kuadrant > 24 cm

Page 20: KELAINAN PLASENTA

No. Keterangan Kronik Akut

1. Diagnosis ditegakkan 28-38 mgg. 20-24 mgg.

2. TFU [ada kehamilan 24 mgg. 20-26 mgg. 24-32 mgg.

3. Kenaikan BB dalam 4 mgg. 1 – 3,5 kg 4,5 – 5,5 kg

4. Persalinan 32–34 mgg 24-27 mgg.

5. Keluhan ibu Ringan-Sedang Berat

Perbedaan akut dan kronis polihidramnion

Page 21: KELAINAN PLASENTA

Penyebab dan angka kejadian Polihidramnion

Penyebab Angka Kejadian

Idopatik 34

Diabetes mellitus 25

Kelainan kongenital 20

Eritoblastosis fetalis 11

Gemelli 8

A k u t 2

Page 22: KELAINAN PLASENTA

PENANGANAN

• Telusuri penyebab• Kronik hidramnion : diet protein ↑, cukup istirahat, k/p sedatif.• Polihidramnion sedang/beat, aterm → terminasi.• Penderita diopname, istirahat total dan dimonitor• Kronik hidramnion, amniosintesis jarang.• Jika dyspnoe berat, orthopnea, janin kecil → amniosintesis• Amniosintesis, 500 – 1000 cc/hari → diulangi 2 – 3 hari• K/p diberi tokolitik• Komplikasi yang sering : klainan letak janin, partus lama,

solusio plasenta, tali pusat menumbung dan PPH.• Prematuritas dan kematian perinatal tinggi sering pada

polihidramnion akut

Page 23: KELAINAN PLASENTA

OLIGOHIDRAMNION• Air ketuban < 500 cc• Pada trimester II dan III kehamilan, lebih awal prognosa janin

lebih jelek• Penyebab : pertumbuhan janin terhambat, ketuban pecah dini,

postdatism dan kelainan kongenital• Dibandingkan polihidramnion, prognosa janin lebih jelek

Diagnosis :• Uterus < usia kehamilan• Cari penyebab• USG : - Masing-masing kuadrant < 1 cm - Jumlah keempat kuadrant < 5 cm

Page 24: KELAINAN PLASENTA

Penanganan :

• Pada trimester II kehamilan, prognosa janin jelek• Berlangsung lama → hipoplasia paru dan deformitas janin.• Oligohidramnion dan peny. Jantung turunan → prognosa janin

jelek• Amnio infusion dapat dipertimbangkan• Penanganan tergantung penyebab• KPD → penanganan KPD• PJT → penanganan PJT• Postdatism → penanganan postdatism

Page 25: KELAINAN PLASENTA

Infeksi Selaput KetubanDisebut juga amnionitis → ibu demam, air ketuban berbau → sudah terlambat– Sering pada KPD dan partus terlantar– 5 – 20% kasus KPD → amnionitis– Amnionitis dapat berlanjut : endometritis dan infeksi

neonatal– Kemungkinan amnionitis tergantung pada : lamanya KPD,

laten period persalinan, jumlah VT dan jumlah air ketuban.

Penyebaran :• Transcervical → selaput ketuban• Transcervical → desidua → lapisan khorion• Infeksi langsung ke jaringan cervical• Systemic → plasenta → chorion

Page 26: KELAINAN PLASENTA

Penanganan:

• Awal infeksi, diagnosa sulit → gejala klinik dan laboratoriumtidak spesifik

• Diagnosa cepat, penanganan tepat → prognosa ibu & janin baik• Gejala : demam, maternal & fetal takikardi, uterus nyeri dan

cairan ketuban berbau• Pemeriksaan : gram, klutur dan sensitivity test, bakteri aerob &

anaerob perlu segera dilakukan• Untuk menghindari peritonitis → persalinan pervaginam ; k/p

SC• Pemberian antibiotika → sesuai dengan sensitivity test

Page 27: KELAINAN PLASENTA