kelainan adneksa kulit lbm 5 modul 7

31
SGD 9_2010 LBM 5 MODUL IMUN DAN KULIT Page 1 KELAINAN ADNEKSA KULIT STEP 1  Adneksa : o turunan kulit berupa kuku, rambut, dan kelenjar kulit alat tambahan yg fungsinya sbg penunjang kulit.  Telangiektasis : o pelebaran kapiler yg menetap pd kulit, terlihat garis mer ah halus/kasar spt laba-laba. o Disebabkan dr proses telangiektasia, yaitu dilatasi permanen pembuluh darah kecil yg sudah ada sehingga menimbulkan lesi yg warnanya memudar pd kulit/membrane mukosa.  Flushing : o Warna kemerahan pd kulit spt orang yg sedang malu o Kemerahan episotik pd wajah dan leher, secar a normal dlm situasi panas, aktivitas fisik, emosi, dan ingesti obat tertentu. o Cahaya kemerah-merahan spt pembilasan.  Komedo : o Gejala patognomonik berupa papul mengandung sebum, ada yg berwarna hitam (mengandung melanin) dan putih (lebih dalam daripada kome do hitam), sumbatannya pd saluran kelenjar pilosebaseus. o Lesi non inflamasi jerawat yg terdiri dr sumbat kerat in dan sebum dalam orifisium terdilatasi dr suatu folikel rambut. Sering berisi bakteri propionibacterium acnes, stapiloccocus albus, dan malassezia furfur.  Kelenjar pilosebasea: o Berkenaan dengan folikel rambut dan kelenjar sebasea.  Jerawat batu : o Berciri-ciri dengan tonjolan tinggi, diameter besar, ada rasa nyeri hebat. o Jerawat: penyakit kulit akibat peradangan menahun pd folikel kelenjar sebasea, biasanya terdapat komedo, papul, pustule, nodus, dan kista (lesi peradangan ). Papul ditekan ada rasa nyeri.

Upload: ulin-nuha

Post on 12-Apr-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 1/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 1

KELAINAN ADNEKSA KULIT

STEP 1

  Adneksa :

o  turunan kulit berupa kuku, rambut, dan kelenjar kulit alat tambahan yg fungsinya sbg

penunjang kulit.

  Telangiektasis :

o  pelebaran kapiler yg menetap pd kulit, terlihat garis merah halus/kasar spt laba-laba.

o  Disebabkan dr proses telangiektasia, yaitu dilatasi permanen pembuluh darah kecil yg

sudah ada sehingga menimbulkan lesi yg warnanya memudar pd kulit/membrane

mukosa.

  Flushing :

o  Warna kemerahan pd kulit spt orang yg sedang malu

o  Kemerahan episotik pd wajah dan leher, secara normal dlm situasi panas, aktivitas fisik,

emosi, dan ingesti obat tertentu.

o  Cahaya kemerah-merahan spt pembilasan.

  Komedo :

o  Gejala patognomonik berupa papul mengandung sebum, ada yg berwarna hitam

(mengandung melanin) dan putih (lebih dalam daripada komedo hitam), sumbatannya

pd saluran kelenjar pilosebaseus.

o  Lesi non inflamasi jerawat yg terdiri dr sumbat keratin dan sebum dalam orifisium

terdilatasi dr suatu folikel rambut. Sering berisi bakteri propionibacterium acnes,stapiloccocus albus, dan malassezia furfur.

  Kelenjar pilosebasea:

o  Berkenaan dengan folikel rambut dan kelenjar sebasea.

  Jerawat batu :

o  Berciri-ciri dengan tonjolan tinggi, diameter besar, ada rasa nyeri hebat.

o  Jerawat: penyakit kulit akibat peradangan menahun pd folikel kelenjar sebasea,

biasanya terdapat komedo, papul, pustule, nodus, dan kista (lesi peradangan). Papul

ditekan ada rasa nyeri.

Page 2: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 2/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 2

STEP 2

1.  Mengapa ada keluhan kemerahan pd wajah dan timbul jerawat batu yg muncul sejak 1 th

terakhir?

2.  Bagaimana bisa timbul flushing, papul, edema, pustule, dan telengiektasis pd sentral wajah?

Apakah hanya di sentral wajah?

3.  Mengapa pd gejala klinis tidak ditemukan komedo?

4.  Mengapa dokter mendiagnosa banding sbg kelainan kelenjar pilosebasea yg merupakan salah

satu kelainan adneksa kulit?

5.  Apakah ada kelainan adneksa kulit selain pd kelenjar pilosebasea?

6.  Apa diagnose dari gejala klinis dr scenario, etiologi, pathogenesis, stadium atau fase, DD, dan

penatalaksanaan?

STEP 3

1.  Mengapa ada keluhan kemerahan pd wajah dan timbul jerawat batu yg muncul sejak 1 th

terakhir?

Mengarah ke rosasea dg etiologi krn paparan sinar matahari, lalu ada pelebaran

pembuluh darah, sehingga wajahnya terlihat merah.

Sinar UV bisa merusak pembuluh darah, sehingga timbul eritema yg menetap dapat

mengakibatkan telengiektasis

Eritema bisa disebabkan krn peradangan dari bakteri pd pilosebasea yg menyerang pd

penderita.

Jerawat batu krn inflamasi dr sinar UV, setelah telengiektasis timbul nodul, papul,

edema. Edema bisa hilang atau menetap, tetapi pada jerawat batu edemanya

menetap. Biasanyanya bersifat kronik.

Dari factor psikis, dimungkinkan penderita mengalami stress sehingga kelenjar

sebasea mengeluarkan sebum yg berlebihan, menumpuk, mengeras, dan menyumbat

sehingga ada baktri yg tinggal, kalau didiamkan menjadi inflamasi kemudian timbul

 jerawat batu.

UKK Jerawat batu:

o  Berciri-ciri dengan tonjolan tinggi, diameter besar, ada rasa nyeri hebat.

o  Jerawat: penyakit kulit akibat peradangan menahun pd folikel kelenjar sebasea,

biasanya terdapat komedo, papul, pustule, nodus, dan kista (lesi peradangan). Papul

ditekan ada rasa nyeri.

Pada scenario, wanita usia 48 th dimungkinkan sudah menopause, sehingga estrogen

menurun dan progesterone meningkat.hubungan sama menopause dicari ya… 

2.  Bagaimana bisa timbul flushing, papul, edema, pustule, dan telengiektasis pd sentral wajah?

Apakah hanya di sentral wajah?

Di sentral wajah krn terdapat kelenjar sebasea paling banyak.

Page 3: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 3/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 3

Mengapa terdapat di sentral wajah? 

Hubungannya dengan sebum ada atau tidak? Jika ada, jelaskan! 

Tidak karena dapat meluas sampai leher, pergelangan tangan, dan kaki. Meluasnya karena

apa? 

3.  Mengapa pd gejala klinis tidak ditemukan komedo?

Komedo dari peran sebum yg meningkat. 

Gejala klinis yg lain ditemukan krn adanya etiologi yg berkaitan dengan penyakit tsb,

seperti makanan, psikis, obat, musim, dll. 

Hormone jg berpengaruh pd regulasi tubuh. 

4.  Mengapa dokter mendiagnosa banding sbg kelainan kelenjar pilosebasea yg merupakan salah

satu kelainan adneksa kulit?

Karena dokter melakukan :

DD:

  Akne vulgaris

  Akne rosasea

  Dermatitis seboroik

Predileksi: wajah, aksila, dll… 

  Dermatitis perioral

  SLEsudah di LBM 2

Yang kemudian dokter berpikir ke arah kelenjar sebasea, predileksi di sentral wajah, dari

gejala klinis: papul, pustule, edema

5.  Apakah ada kelainan adneksa kulit selain pd kelenjar pilosebasea? Jika ada jelaskan!

Ada.

Kelenjar keringat

  Ekrin

  Miliaria

Definisi: keadaan di mana pori” keringat tertutup shg timbul retensi keringat

di kulit.

  Anhidrosis

Definisi: keadaan hilangnya sebagian aktivitas kelenjar keringat,

penyebabnya: neuropati kelenjar dan idiopatik

 

Hiperhidrosis

Definisi: peningkatan sekresi keringat ekrin, terdiri dari neural dan non neural

yg dibagi berdasarkan mekanisme dan respon.

  Apokrin

  Kromhidrosis

Definisi: kelainan krn sekresi keringat apokrin berwarna.

Page 4: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 4/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 4

  Bronkhidrosis

Definisi: bau yg keluar dr kulit yg menusuk hidung krn penguraikan keringat

apokrin oleh bakteri gram negatif 

Kelenjar sebasea

Kuku

  Kontur kuku, permukaan, dan pertumbuhan

o  Hipokratik finger

Definisi: kuku cembung mirip gelas arloji

o  Poilonikia

Definisi: kuku tipis, cembung, pinggir meninggi

o  Anonikia

Definisi: kuku tidak tumbuh

o  Shell nail syndrome

Definisi: ada atrofi pd dasar kuku, mirip Hipokratik finger

o  Onikogrifosis

Definisi: kuku tebal, warna putih dan coklat, mirip cakar

o  Onikoatrofi

Kuku tipis dan kecil

o  Onikolisis

6.  Apa diagnose dari gejala klinis dr scenario, etiologi, pathogenesis, stadium atau fase, DD, dan

penatalaksanaan?

DD:

Akne vulgaris

Akne rosasea

Dermatitis seboroik

Dermatitis perioral

SLE

Page 5: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 5/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 5

STEP 4

CONCEPT MAPPING

Kulit 

Epidermis dan dermis

Keduanya ada adneksa

 Adneksa terdiri dr rambut, kelenjar, dan kuku

Kelenjar ada keringat dan sebasea

Keringat ada ekrin dan apokrin

STEP 5

LEARNING ISSUE 

1.  Mengapa ada keluhan kemerahan pd wajah dan timbul jerawat batu yg muncul sejak 1 th

terakhir?

Mengarah ke rosasea dg etiologi krn paparan sinar matahari, lalu ada pelebaran

pembuluh darah, sehingga wajahnya terlihat merah.

Sinar UV bisa merusak pembuluh darah, sehingga timbul eritema yg menetap dapat

mengakibatkan telengiektasis

Eritema bisa disebabkan krn peradangan dari bakteri pd pilosebasea yg menyerang pd

penderita.

Jerawat batu krn inflamasi dr sinar UV, setelah telengiektasis timbul nodul, papul,

edema. Edema bisa hilang atau menetap, tetapi pada jerawat batu edemanya

menetap. Biasanyanya bersifat kronik.

Dari factor psikis, dimungkinkan penderita mengalami stress sehingga kelenjar

sebasea mengeluarkan sebum yg berlebihan, menumpuk, mengeras, dan menyumbat

sehingga ada baktri yg tinggal, kalau didiamkan menjadi inflamasi kemudian timbul

 jerawat batu.

UKK Jerawat batu:

o  Berciri-ciri dengan tonjolan tinggi, diameter besar, ada rasa nyeri hebat.

o  Jerawat: penyakit kulit akibat peradangan menahun pd folikel kelenjar sebasea,

biasanya terdapat komedo, papul, pustule, nodus, dan kista (lesi peradangan). Papul

ditekan ada rasa nyeri.

Pada scenario, wanita usia 48 th dimungkinkan sudah menopause, sehingga estrogen

menurun dan progesterone meningkat.hubungan sama menopause dicari ya… 

Page 6: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 6/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 6

2.  Bagaimana bisa timbul flushing, papul, edema, pustule, dan telengiektasis pd sentral wajah?

Apakah hanya di sentral wajah?

Di sentral wajah krn terdapat kelenjar sebasea paling banyak.

Mengapa terdapat di sentral wajah? 

Hubungannya dengan sebum ada atau tidak? Jika ada, jelaskan! 

Tidak karena dapat meluas sampai leher, pergelangan tangan, dan kaki. Meluasnya karena

apa? 

3.  Mengapa pd gejala klinis tidak ditemukan komedo?

Komedo dari peran sebum yg meningkat. 

Gejala klinis yg lain ditemukan krn adanya etiologi yg berkaitan dengan penyakit tsb,

seperti makanan, psikis, obat, musim, dll. 

Hormone jg berpengaruh pd regulasi tubuh. 

4.  Mengapa dokter mendiagnosa banding sbg kelainan kelenjar pilosebasea yg merupakan salah

satu kelainan adneksa kulit?

Karena dokter melakukan :

DD:

  Akne vulgaris

  Akne rosasea

  Dermatitis seboroik

Predileksi: wajah, aksila, dll… 

  Dermatitis perioral

  SLEsudah di LBM 2

Yang kemudian dokter berpikir ke arah kelenjar sebasea, predileksi di sentral wajah, dari

gejala klinis: papul, pustule, edema

5.  Apakah ada kelainan adneksa kulit selain pd kelenjar pilosebasea? Jika ada jelaskan!

Ada.

Kelenjar keringat

  Ekrin

  Miliaria

Definisi: keadaan di mana pori” keringat tertutup shg timbul retensi keringat

di kulit.

 

Anhidrosis

Definisi: keadaan hilangnya sebagian aktivitas kelenjar keringat,

penyebabnya: neuropati kelenjar dan idiopatik

  Hiperhidrosis

Definisi: peningkatan sekresi keringat ekrin, terdiri dari neural dan non neural

yg dibagi berdasarkan mekanisme dan respon.

Page 7: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 7/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 7

  Apokrin

  Kromhidrosis

Definisi: kelainan krn sekresi keringat apokrin berwarna.

  Bronkhidrosis

Definisi: bau yg keluar dr kulit yg menusuk hidung krn penguraikan keringat

apokrin oleh bakteri gram negatif 

Kelenjar sebasea

Kuku

  Kontur kuku, permukaan, dan pertumbuhan

o  Hipokratik finger

Definisi: kuku cembung mirip gelas arloji

o  Poilonikia

Definisi: kuku tipis, cembung, pinggir meninggi

o  Anonikia

Definisi: kuku tidak tumbuh

o  Shell nail syndrome

Definisi: ada atrofi pd dasar kuku, mirip Hipokratik finger

o  Onikogrifosis

Definisi: kuku tebal, warna putih dan coklat, mirip cakar

o  Onikoatrofi

Kuku tipis dan kecil

o  Onikolisis

6.  Apa diagnose dari gejala klinis dr scenario, etiologi, pathogenesis, stadium atau fase, DD, dan

penatalaksanaan?

DD:

Akne vulgaris

Akne rosasea

Dermatitis seboroik

Dermatitis perioral

SLE

STEP 6

BELAJAR MANDIRI

STEP 7

  Kelenjar pilosebasea:

o  Berkenaan dengan folikel rambut dan kelenjar sebasea.

  Telangiektasis : GAMBAR 

o  pelebaran kapiler yg menetap pd kulit, terlihat garis merah halus/kasar spt laba-laba.

Page 8: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 8/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 8

o  Disebabkan dr proses telangiektasia, yaitu dilatasi permanen pembuluh darah kecil yg

sudah ada sehingga menimbulkan lesi yg warnanya memudar pd kulit/membrane

mukosa.

1.  Mengapa ada keluhan kemerahan pd wajah dan timbul jerawat batu yg muncul sejak 1 th

terakhir?

o  Pada kulit yang semula dalam kondisi normal, sering kali terjadi penumpukan kotoran

dan

o  sel kulit mati karena kurangnya perawatan dan pemeliharaan, khususnya pada kulit

yang memiliki tingkat reproduksi minyak yang tinggi. Akibatnya saluran kandung rambut

(folikel) menjadi tersumbat.

o  Sel kulit mati dan kotoran yang menumpuk tersebut kemudian terkena bakteri acne,

maka

o  timbulah jerawat.

o o  Dalam waktu tertentu, jerawat yang tidak diobati akan meng-alami pembengkakan

o  (membesar dan berwarna kemerahan), disebut papule 

Page 9: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 9/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 9

o  Bila peradangan semakin parah, sel darah putih mulai naik ke permukaan kulit dalam

o  bentuk nanah (pus), jerawat tersebut disebut pustules. Jerawat radang terjadi

akibat

o  folikel yang ada di dalam dermis mengembang karena berisi lemak padat, kemudian

pecah, menyebabkan serbuan sel darah putih ke area folikel sebasea, sehingga

terjadilah reaksi radang. Peradangan akan semakin parah jika kuman dari luar ikut

masuk ke dalam jerawat akibat perlakuan yang salah seperti dipijat dengan kuku atau

benda lain yang tidak steril. Jerawat radang mempunyai ciri berwarna merah, cepat

membesar, berisi nanah dan terasa nyeri.

Cystic acne  adalah jerawat yang besar-besar, dengan peradangan hebat, berkumpul diseluruh

muka. Penderita cystic acne biasanya juga memiliki keluarga dekat yang menderita jerawat jenis

ini. Secara genetik penderitanya memiliki:

1.  Kelenjar minyak yang over aktif  yang membanjiri pori-pori dengan kelenjar minyak,

2.  Pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal yang tidak bisa beregenerasi  secepat kulit

normal

3.  Memiliki respon  yang berlebihan terhadap peradangan sehingga meninggalkan bekas di

kulit

http://www.rosacea.org/patients/faq.php 

UKK Jerawat batu:

o  Berciri-ciri dengan tonjolan tinggi, diameter besar, ada rasa nyeri hebat.

o  Jerawat: penyakit kulit akibat peradangan menahun pd folikel kelenjar sebasea,

biasanya terdapat komedo, papul, pustule, nodus, dan kista (lesi peradangan). Papul

ditekan ada rasa nyeri.

Page 10: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 10/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 10

hubungan sama menopause

Menopause adalah perubahan yang normal terjadi pada kehidupan seorang wanita ketika

periode menstruasinya berhenti. Seorang wanita sudah mencapai menopause apabila dia tidak

mendapatkan menstruasi selama 12 bulan secara berurutan, dan tidak ada penyebab lain untuk

perubahan yang terjadi. Selama menopause, yang umumnya terjadi pada usia 45  – 55 tahun,

tubuh seorang wanita secara perlahan mengurangi produksi hormon estrogen dan progesteronesehingga terjadilah berbagai gejala.

  Hot flashes

  Kekeringan pada vagina

  Gangguan tidur 

  Gangguan daya ingat 

  Perubahan mood 

  Penurunan keinginan berhubungan seksual 

  Gangguan berkemih 

  Perubahan fisik lainnya

Distribusi lemak tubuh setelah menopause menjadi berubah, lemak tubuh pada umumnya

terdeposit pada bagian pinggang dan perut.Selain itu terjadi perubahan di tekstur kulit yaitukeriput dan jerawat.Sejak meopause, badan wanita menghasilkan sedikit hormon pria

testosteron yang mengakibatkan beberapa wanita dapat mengalami pertumbuhan rambut

pada bagian dagu, bagian bawah dari hidung, dada, atau perut.

http://osteoporosis.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=56 

Estrogen. Pada keadaan fisiologik, estrogen tidak berpengaruh terhadap produksi sebum.

Estrogen dapat menurunkan kadar gonadotropin yang berasal dari kelenjar hipofisis.

Hormon gonadotropin mempunyai efek menurunkan produksi sebum.

Sekalipun tidak dipengaruhi hormone, tetapi wanita yang memasuki masa menopause bisa tiba-

tiba menderita Acne Rosasea akibat pelebaran pembuluh vena yang lazim muncul pada masamenopause.Pada kondisi seperti ini sebaiknya penderita menghindari makanan pedas, alcohol,

kopi, dan makanan panas.

The World of Science

2.  Bagaimana bisa timbul flushing, papul, edema, pustule, dan telengiektasis pd sentral wajah?

Apakah hanya di sentral wajah?

1.  Flushing atau persistent redness. Kemerahan pada wajah. Kemerahan

yang tidak segera menghilang, biasanya terlihat saat tersenyum,

mengerutkan kening, atau menyipitkan mata.

2.  Benjolan dan jerawat. Benjolan atau jerawat pada kulit, baik kecil dan

padat (papula) atau penuh nanah (pustula). Atau mungkin lebih miripdengan jerawat komedo.

3.  Terlihatnya pembuluh darah. Terlihatnya garis merah atau pembuluh

darah (telangiectasia) samara-samar di wajah disebabkan oleh

pembesaran pembuluh darah.

4.  Iritasi mata. Banyak orang menderita iritasi mata akibat rosacea disebut

rosacea okular.

Page 11: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 11/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 11

5.  Penampilan kulit wajah kering. Kulit wajah kasar dan terlihat kering.

6.  Plak. Bercak-bercak merah dapat terjadi pada kulit yang terkena.

7.  Pembengkakan  – Edema adalah istilah yang biasanya digunakan untuk

menyebutkan pembengkakan wajah.

8.  Penebalan Kulit  – Kulit dapat menebal dengan pori-pori yang besar yang

disebut rhinophyma.

Muka merah yang tidak segera menghilang, biasanya terlihat saat tersenyum, mengerutkan

kening, atau menyipitkan mata disebut flushing. Itu merupakan episode terjadinya peningkatan

aliran darah pada pembuluh darah kulit yang melebar (telangiektasis).Peningkatan aliran darah

tersebut akan mengakibatkan warna kulit menjadi merah dan hangat. Flushing dapat

disebabkan oleh efek langsung akibat bahan vasodilator atau perubahan kontrol neurologi

pembuluh darah kulit. Flushing dapat timbul karena proses fisiologis. Seperti, emosional, sauna

yang terlalu panas, atau olahraga (exercise).

Pada 80 persen wanita yang mengalami menopause, juga bisa timbul flushing. Hal tersebut

berhubungan dengan menurunnya kadar estrogen dalam tubuh. Di samping itu, makanan yang

mengandung monosodium glutamate (penyedap rasa) dan alkohol dapat menimbulkan flushing.

Telangiektasis: pelebaran kapiler yg menetap pd kulit.

Pra-Rosacea: Tanda kardinal pertama dari Rosacea: pembuluh darah melebar untuk rangsangan

lebih, luas terbuka dan tetap terbuka untuk jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan

orang normal. Tidak ada kerusakan biasanya dilihat.

Mild Rosacea: Dimulai ketika wajah kemerahan disebabkan oleh pembilasan berlangsung untuk jangka waktu yang abnormal  – biasanya 1/2 satu jam atau lebih setelah pemicu. Mereka yang

memiliki pra-pembilasan sering Rosacea sangat rentan untuk maju ke Rosacea ringan. Beberapa

umum memicu untuk wajah flush panas, dingin, emosi, latihan, topikal iritasi dan reaksi alergi.

Moderat Rosacea: Sebagai kemerahan pada wajah menjadi lebih sering dan intens, terjadi

kerusakan vaskular. Hal ini dapat mengakibatkan kemerahan tahan lama, pembengkakan dan

Page 12: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 12/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 12

inflamasi papula dan pustula. Telangiectasia (rusak pembuluh darah mikro, sering terlihat pada

permukaan kulit) mungkin melihat di tempat pembilasan yang terburuk.

Parah Rosacea: Characterised oleh serangan intens kemerahan pada wajah, peradangan parah,

wajah sakit, pembengkakan dan sensasi terbakar. Penderita mungkin mengembangkan

intoleransi ke produk mereka dapat digunakan sebelum. Juga inflamasi papula, pustul dan noduldapat hadir. Beberapa mengalami pembesaran bulat dari hidung, dikenal sebagai rhinophyma.

Adanya eritema dan telangiektasia adalah persisten pada setiap episode dan merupakan gejala khas

rosacea. Papul kemerahan pada rosacea tidak nyeri, berbeda dengan akne vulgaris dan hemisferikal.

(Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. (1999). Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Jakarta. Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.) 

 Musim : Peran musim panas atau musim dingin, termasuk di dalamnya peran sinar UV yang dapat

menimbulkan kerusakan pembuluh darah kulit penyebab eritema persisten

 merah (inflamasi), dengan bintil-bintil merah menandakan adanya pembuluh darah yang pecah, kulit 

wajah mudah memerah, kekeringan kulit wajah yang berlebihan dan iritasi di sekitar hidung dan pipi  

Flushing : karena Obat yaitu adanya peningkatan bradiinin yang lepas oleh adrenalin pada saat

kemerahan kulit, flushing menimbulkan dugaan adanya peran berbagai obat, baik sebagai penyebab

maupun yang dapat digunakan sebagai terapi rosacea.

papul : gejala jerawat dapat mengungkapkan dua jenis utama jerawat umum bagi kebanyakan orang.

Mereka umumnya dibagi menjadi (a) inflamasi dan (b) Non-peradangan jerawat.

Di inflamasi acne, yang whiteheads bisa meradang, menimbulkan jerawat dan pustula merah. Dalam

beberapa kasus, penyebab pitting peradangan jerawat bekas luka dan bahkan mungkin memerlukan

pembedahan. 

Non-inflamasi jerawat di sisi lain, adalah jenis yang lebih ringan yang tidak memerlukan intervensi bedah

dan dapat diobati dengan obat-obatan sederhana. Dalam rangka titik pin gejala jerawat dalam cara yang

lebih positif, faktor-faktor berikut mungkin bisa membantu dalam mendiagnosis gangguan ini. 

Kemerahan pada rosacea, sering diperburuk oleh pembilasan, dapat menyebabkan pembuluh

darah kecil di wajah untuk memperbesar (melebar) dan menjadi lebih terlihat melalui kulit,

muncul seperti garis-garis merah kecil (telangiectasias disebut). Terus menerus atau episode

berulang dari pembilasan dan merona dapat mempromosikan peradangan, menyebabkan

benjolan merah kecil yang sering menyerupai jerawat remaja. Bahkan, rosacea sering bisa salah

untuk jerawat umum. Rosacea juga disebut sebagai jerawat rosacea.

Papul Adalah lesi padat yang menonjol padapermukaan kulit berukuran kecil ( < 1 cm)

Terjadi oleh karena :

o  Deposit metabolik

Page 13: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 13/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 13

o  Infiltrat terbatas pada dermis

o  Hiperplasi lokalisata elemen seluler epidermis dan dermis

Kemerahan pada rosacea, sering diperburuk oleh pembilasan, dapat menyebabkan

pembuluh darah kecil di wajah untuk memperbesar (melebar) dan menjadi lebih terlihat

melalui kulit, muncul seperti garis-garis merah kecil (telangiectasias disebut). Terus

menerus atau episode berulang dari pembilasan dan merona dapat mempromosikan

peradangan, menyebabkan benjolan merah kecil yang sering menyerupai jerawat

remaja. Bahkan, rosacea sering bisa salah untuk jerawat umum. Rosacea juga disebut

sebagai jerawat rosacea.

dari imunologi: deposit Ig pada lapisan dermoepidermal dan antibody anti kolagen,ANA

dikolagen papilarekompleks imunperadangantanda inflamasiinfeksi

sekunderpustul,dll

Mengapa terdapat di sentral wajah? 

1 androgen ( biasanya dalam kadar yang normal ) merangsang peningkatan produksi sebum

2 folikel rambut terutama yang mengandung kelenjar sebasea besar ( pada wajah, leher, dada

dan punggung ) menjadi tersumbat karena hyperkeratosis

3 hal ini menimbulkan komedo tertutup

4 di dalam folikel ini, bakteri anaerob obligat ( propionibacterium acnes ) mengadakan

proliferasi

5 organisme ini beraksi pada sebum, mengeluarkan zat  – zat kimia yang menyebabkan

peradangan.

6 zat  – zat kimia tersebut bocor ke dermis di sekitarnya

7 tubuh memberikan respons peradangan akut yang intensif. Akibatnya terbentuk papula,

pustula atau nodula

Sumber : buku lecture notes dermatologi robin graham – brown tony burns edisi

kedelapan hal 59

Acne vulgaris berhubungan dengan penyumbatan pada saluran kelenjar minyak, sehingga

komedo dan jerawat di wajah dan kadang-kadang juga bagian belakang, bahu atau dada.

Rosacea tampaknya terkait dengan jaringan pembuluh darah pada kulit wajah pusat dan

menyebabkan kemerahan, bengkak, jerawat dan gejala lain yang jarang melampaui wajah.

Sumber : medlinePlus ( National Institutes of Health )

3.  Mengapa pd gejala klinis tidak ditemukan komedo?

Di no. 1 berdasarkan etiologi

Karena kelainan ini bukan merupakan akne yang sesungguhnya, tetapi merupakan suatu

bentuk dari ekskoriasi neurotic. Kelainan ini terutama didapatkan pada wanita usia

pertengahan. Lesi  – lesi biasanya ditimbulkan dengan cungkilan serta tusukan, dan

biasanya tersebar di lengan, badan bagian atas, dan wajah. Pasien yang menderita

Page 14: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 14/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 14

gangguan ini mempunyai kepribadian obsesif-kompulsif, dan cungkilan  – cungkilan pada

kulit merupakan upaya untuk melegakan diri dari agresivitas serta ketegangan yang ada

di dalam alam bawah sadar mereka.

Sumber : Sumber : buku lecture notes dermatologi robin graham – brown tony burns

edisi kedelapan hal 199

4.  Mengapa dokter mendiagnosa banding sbg kelainan kelenjar pilosebasea yg merupakan salah

satu kelainan adneksa kulit?

Karena dokter melakukan :

DD:

  Akne vulgaris

 Definisi :

Penyakit peradangan menahun folikel polisebasea yang umumnya terjadi pada

masa remaja dan dapat sembuh sendiri.

Gambaran klinis :

Polimorfi ; komedo, papul, pustule, nodus, dan jaringan parut yang terjadi akibat

kelainan aktif tersebut, baik hipotrofik maupun hipertrofik.

 Etiologi dan Patogenesis

Etiologi : belum diketahui, tetapi berbagai factor yang berkaitan dengan

patogenesis penyakit.

1)  Pola perubahan keratinasi folikel, dari longgar berubah menjadi padat

sehingga sukar lepas dari saluran folikel.2)  Produksi sebum yang meningkat menyebabkan peningkatan unsure

komediogenik dan inflamatogenik penyebab terjadinya lesi akne.

3)  Terbentuknya fraksi alam lemak bebas penyebab terjadinya proses inflamasi

folikel dalam sebum dan kekntalan sebum penting pada patogenesis penyakit.

4)  Peningkatan kumlah flora folikel (propionobacterium acnes, pityrosporum

ovale dan staphylococcus epiedermidis) berperan pada proses kemotatik

inflamasi serta pembentukan enzim lipolitik pengubah fraksi lipid sebum.

5)  Terjadinya respon hospes berupa pembentukan circulating antibodies yang

memperberat akne.

6)  Peningkatan hormone androgen, anabolic, kortikosteroid, gonadropin, serta

ACTH factor penting kerja kelenjar sebasea.

7)  Terjadinya stress yang dapat memicu kegiatan kelenjar sebasea.

Page 15: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 15/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 15

8)  Factor lain : usia, ras, familial, makanan, cuaca/musi yang secara tidak

langsung memacu peningkatan proses patogenesis tersebut.

Patogenesis:

Dari faktor2 etiologi yang ada enzim lipase membentuk asam lemak bebas 

meningkatkan flora - flora di kulit asam lemak bebas menjadi kentalmenyumbat

kelenjar sebasea (folikel tersumbat oleh sebum dan bakteri)menimbulkan komedo 

 jar.parut atau hiperpigmentasi

( patofisiologi Elizabeth J.corwin )

1 androgen ( biasanya dalam kadar yang normal ) merangsang peningkatan produksi sebum

2 folikel rambut terutama yang mengandung kelenjar sebasea besar ( pada wajah, leher, dada

dan punggung ) menjadi tersumbat karena hyperkeratosis

3 hal ini menimbulkan komedo tertutup

4 di dalam folikel ini, bakteri anaerob obligat ( propionibacterium acnes ) mengadakan

proliferasi

5 organisme ini beraksi pada sebum, mengeluarkan zat  – zat kimia yang menyebabkan

peradangan.

6 zat  – zat kimia tersebut bocor ke dermis di sekitarnya

7 tubuh memberikan respons peradangan akut yang intensif. Akibatnya terbentuk papula,

pustula atau nodula

Sumber : buku lecture notes dermatologi robin graham – brown tony burns edisi

kedelapan hal 59

Gambaran Klinis

  tempat predileksi : muka, bahu, dada bgn atas, dan punggung bgn atas.

  erupsi kulit polimorfi, komedo, papul yang tidak beradang, dan pustul, nodus

dan kista kista yang beradang.

  disertai rasa gatal.

komedo gejala patognomonil bagi akne berupa papul miliar yang

ditengahnya mengandung sumbatan sebum, bila berwarna

hitam/komedo hitam (mengandung melanin), berwarna putih/komedo

putih (tidak mengandung melanin).

 Diagnosis

ditegakkan dengan atas dasar klinis dan pemeriksaan ekskohelasi sebum ;

pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo esktraktor (sendok Unna).

Page 16: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 16/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 16

 Pemeriksaan penunjang :

pemeriksaan histopatologik ;

  memperlihatkan gambaran tidak spesifik berupa sebukan sel radang kronis

di sekitar folikel polisebasea dengan massa sebum di dalam folikel.

  pada kista ; radang sudah menghilang digantikan denga jaringan ikat

pembatas massa cair sebum yang bercampur dengan darah jaringan mati,

keratin yang lepas.

pemeriksaan mikrobiologi ;

  pemeriksaan terhadap jasad renik yang mempunyai peran pada etiologi

dan patogenesis penyakit tersebut.

pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit (skin surface lipids);

  pada akne kadar asam lemak bebas (free fatty acid) meningkat oleh karena

itu digunakan cara untuk menurunkannya.

 Diagnosis Banding 

  erupsi akneifomis (induksi obat ; misalnya kortikosteroid, bromida,

yodida, dll). klinis ; erupsi papulo pustul mendadak tanpa adanya komedo

di hampir seluruh tubuh, disertai demam dan dapat terjadi semua usia.

  akne venennata dan akne akibat rangsangan fisis ; umunya lesi

monomorfi, tidak gatal, bisa berupa komedo dan papul, dengan tempat

predileksi di tempat kontak zat kimia/rangsangan fisisnya.

  rosasea ; tidak terdapat komedo, kecuali ada kombinasi dengan akne.

  dermatitis perioral ; terjadi terutama pada wanita dengan geala klinis

polimorfi eritema, papul, pustul, di sekitar mulut yang terasa gatal.

 Penatalaksanaan

Pencegahan :

  menghindari terjadi peningkatan jumlah lipis sebum dan perubahan isi

sebum dengan cara ;

o  diet rendah lemak dan karbohidrat.

Page 17: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 17/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 17

o  melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit

dari kotoran dan jasad renik yang mempunyai peran

etiopatogenesis akne vulgaris.

  menghindari terjadinya faktor pemicu terjadinya akne ;

o  hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, olahraga sesuai kondisi

tubuh, hindari stres.

o  penggunaan kosmetika secukupnya, baik banyaknya maupu

lamanya.

o  menjauhi terpacunya kelenjar minyak; misalnya minuman keras,

pedas, rokok, lingkungan yang tidak sehat, dan sebagainya.

o  menghindari polusi debu, pemecahan lesi yang tidak lege artis,

yang memperberat lesi yang telah terjadi.

  memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai penyakit,

pencegahan, dan cara maupun lama pengobatan, serta prognosisnya.

Pengobatan :

A.   pengobatan topikal  ; untuk mencegah pembentukan komedo, menekan

peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi.

a)  bahan iritan dapat mengelupas kulit (peeling), misalnya sulfur (4-8%),

resosinol (1-5%), asam salsilat (2-5%), peroksida benzoil (2,5-10%), akhir

ini digunakan asam alfa hidroksi (AHA), misalnya sam glikolat (3-8%).

Efek samping dapat dikurangi dengan pemakaian berhati-hati dimulai

dengan konsentrasi paling rendah.

b)  antibiotika topikal yang dapat mengurangi jumlah mikroba, oksi

tetrasiklin (1%), eritromisin (1%), klindamisin fosfat (1%).

c)  antiperadangan topikal, salap/krim kortikosteroid kekuatan

ringan/sedang (hidrokortison 1-2,5%) / suntikan intralesi

kortikosteroid kuat (triamsinolon asetonid 10 mg/cc)

d)  lainnya, misalnya etil laktat 10 % untuk menghambat pertumbuhan

 jasad renik.

Page 18: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 18/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 18

B.   pengobatan sistemik ; ditujukan untuk menekan aktivitas jasad renik,

disamping mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum, dan

mempengaruhi keseimbangan hormonal.

a)  anti bakteri sistemik ; tetrasiklin (250 mg – 1,0 g/hari), eritromisin (4

× 250 mg/hari), doksisiklin 50 mg/hari, trimetoprin 3 × 100

mg/hari.

b)  obat hormonal untuk menekan produksi androgen dan secara

kompetitif menduduki organ target di kelenjar sebasea, misal

estrogen (50 mg/hari selama 21 hari dalam sebulan) atau

antiandrogen siproteron asetat (2 mg/hari) pengobatan ini

ditujukan pada wanita dewasa yang gagal terapi lain.

c)  kortikosteroid sistemik diberikan untuk menekan peradangan dan

menekan keenjar adrenal, misal prednison (7,5 mg/hari) atau

deksametason (0,25 – 0,5 mg/hari).

d)  Vitamin A dan retinoid oral. Vitamin A untuk antikeratinasi

(50.000 ui – 150.000 ui/hari) jarang digunakan karena efek

sampingnya.

e)  isotretinoin (0,5 – 1 mg/kgBB/hari) merupakan derivate retinoid

yang menghambat produksi sebum sabagai pilihan pada akne

nodulistik/konglobata yang tidak sembuh dengan pengobatan lain.

f)  obat lainnya, misalnya antiinflamasi non steroid ibuprofen (600

mg/hari) dapson (2 × 100 mg/hari), seng sulfat (2 × 200 mg/hari).

C.  Bedah kulit ;

untuk memperbaiki jaringan parut akibat akne vulgaris berat.

1.  bedah skapel  untuk meratakan sisi jaringan parut yang menonjol atau

melakukakan eksisi elips pada jaringan parut hipotrofik yang dalam.

2.  bedah listrik  pada komedo tertutup untuk mempermudah pengeluaran

sebum / pada nodula-kistik untuk drainase cairan isi yang dapat

mempercepat penyembuhan.

Page 19: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 19/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 19

3.  bedah kimia (asam triklor asetat/fenol) untuk meratakan jaringan parut

yang berbenjol.

4.  bedah beku dengan bubur CO2 beku / N2 cair untuk mempercepat

penyembuhan radang.

5.  dermabrasi untuk meratakan jaringan parut hipo dan hipertrofi pasca akne

yang luas.

 Prognosis

umumnya pronosis penyakit baik. akne vulgaris sembuh sebelum mencapai usia30-40an.

Klasifikasi menurut menurut Plewig dan kligman :

Pada akne vulgaris terjadi perubahan jumlah dan konsistensi lemak kelenjar

akibat multifaktorial

Varietasnya : Akne tropikalis

Akne fulminan

Pioderma fasiale

Akne Mekanika

Akne venenata akibat kontaktan eksternal

Pada akne venenata terjadi penutupan folikel sebasea oleh massa eksternal.

Varietasnya : akne kosmetika

Pomade akne 

Page 20: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 20/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 20

Akne klor

Akne akibat kerja

Akne deterjen

A.  Akne komedonal akibat agen fisik Pada akne fisis saluran folikel sebasea

menyempit akibat radiasi sinar ultraviolet, sinar matahari atau sinar radioaktif

Varietasnya : Solar comedones

  Rosasea

Definisi :

Penyakit kronis pada sentral wajah akibat kelainan kelenjar pilosebasea pada

daerah wajah berupa akne yang meradang disertai peningkatan reaktivitas

kapiler sehingga terjadi flushing dan teleangiektasis.

Etiopatogenesis 

Makanan : alkohol merupakan penyebabkan rosasea yang diutarakan sejak

zaman Shakespeare dan pernah ditulis dalam salah satu bukunya. Konstipasi,

diare penyakit gastrointestinal dan bahkan penyakit kelenjar empedu telah

pula dianggap sebagai faktor penyebab

Psikis

Obat : adanya peningkatan bradikinin yang dilepas oleh adrenalin pada saat

kemerahan kulit flushing menimbulkan dugaan adanya peran berbagai obat,

baiksebagai penyebab maupun yang dapat digunakan sebagai terapi rosasea

Infeksi : Demodex folliculorum, salah satu parasit dahulu dianggap

berperan pada etiologi rosasea, namun akhir2 ini mulai ditinggalkan

Musim : peran musin panas atau dingin, termasuk didalamnya peran sinar

utraviolet matahari yang dapat menimbulkan kerusakan pembuluh darah

kulit penyebab eritema persisten masih terus diselidiki karena belum jelas

dan bertentangan hasilnya

Imunologis : dari alpisan dermo-epidermal penderita rosasea ditemukan

adanya deposit imunologis oleh beberapa peneliti, sedang dikolagen papiler

Page 21: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 21/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 21

ditemukan antibodi antikolagen dan antinuklear antibodi sehingga ada

dugaan faktor imunologis pada rosasea

Lainnya : defisiensi vitamin, hormonal dan sebore pernah disangka berperan

pada etiologi rosasea namun tidak dapat dibuktikan

Klinis: Adanya eritem dan teleangiektasis yang persisten dan tidak nyeri, papul, edema,

pustul dengan komedo biasanya tidak ditemukan jika ada mungkin

kombinasi dengan kelainan akne (akne solaris, akne kosmetika)

Gradasi

  Stadium I : timbul eritema akibat sengatan matahari/tanpa sebab yg menetap

diikuti telangektasia

  Stadium II : episode akut yg menyebabkan timbulnya papul, pustul, dan

edema. Terjadi eritempersisten yg banyak telangeksia, papul, pustul

  Stadium III : eritema persisten yg dalam, banyak telangektasia, papul, pustul,

nodus, dan edema komplikasi rinofima / peradangan okuler

Predileksi :

pada sentral wajah yaitu hidung, pipi, dagu, kening dan alis, meluas ke leher

bahkan pergelangan tangan atau kaki. Lesi umumnya simetris.

Px. Histopatologi :

ektasia vaskular, edema dermis, disorganisasi jaringan konektif dermis, solar

elastosis. Derajat peradangan tergantung kondisi dan stadium lesi. Edema lama

ada sel radang limfosit dan histiosit, sel raksasa pd dermis dan perivaskular,

sel plasma, sel mast. Pustul sebaran sel PMN di sekitar folikel. Demodex 

 folliculorum dalam folikel infundibulum dan duktus sebasea.

DD :

akne vulgaris, dermatitis seboroik, dermatitis perioral, SLE

Penatalaksanaan :

Pengobatan

Topikal :

Tetrasiklin, klindamisin, eritromisin dlm salap 0,5-2% (lebih baik

dibanding yg lain)

Metronidasol 0,75% gel atau krim 2% efektif utk lesi papul dan pustul

Imidasol sendiri / dg ketokonasol / sulfur 2-5%

Isotretinoin krim 0,2 %Antiparasit untuk membunuh D. follikulorum, misal: lindane, krotamiton

atau bensoil bensoat

Kortikosteroid kekuatan rendah (krim hidrokortison 1%) hanya dianjurkan

pd stadium berat.

Sistemik :

Page 22: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 22/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 22

Tetrasiklin, eritromisin, doksisiklin, minosiklin dosis sama dg dosis akne

vulgaris beradang hasil baik karena efek anti mikroba dan anti

inflamasinya

Isotretinoin (13 cis retinoat) 0,5-1/kgBB sehari kecuali bila ada

rosasea pd mata. Penggunaannya hrs diamati dg ketat

Metronidasol 2x500 mg/hariLainnya

Sunblock dg SPF15 atau lebih dianjurkan dipakai penderita untuk

menahan sinar UVA dan UVB

Masase fasial : hasilnya tdk jelas

Diet rokok,alcohol,kopi,pedas mengurangi rangsangan eritem

Bedah kulit : scalpel atau demarbrasi untuk rinofima dan bedah listrik

untuk telangeksia

Djuanda S, Sularsito S Adi, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Ed 5, 2010 : FKUI

Pencegahan

  Hindari faktor yang menimbulkan panas di wajah.  Kebersihan kulit dijaga.

Siregar, RS. Saripati Penyakit Kulit. Atlas berwarna. 2005 : EGC

Antiparasit (lindane,krotamiton,benzoil benzoate)

Sumber:Buku ILMU PENYAKIT KULIT dan KELAMIN

  Dermatitis seboroik

  Sudah lazim untuk dermatitis seboroik dapat muncul bersamaan dengan rosacea.

  e. Seborrhea bermanifestasi sebagai scaling berminyak kemerahan-kuning di ketiga

pusat wajah. Kulit kepala, alis dan jenggot mungkin memiliki serpihan halus putih,

ketombe skala atau bercak tebal, skala kuning berminyak. Letusan juga dapat

muncul di luar wajah.

Page 23: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 23/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 23

definisi : intilah dermatitis seboroik dipakai untuk golongan kelainan kulit yang

didasari oleh factor konstitusi dan bertempat predileksi di tempat-tempat seboroik.

  Etiopastogenesis :

Penyebabnya belum diketahui pasti. Faktor predisposisinya ialah kelainan konstitusi

 berupa status seboroik yang rupanya diturunkan. Banyak percobaan telah dilakukan

utnuk menguhubungkan penyakit ini dengan infeksi oleh bakteri atau pityrosporum

ovale yang merupakan flora normal kulit manusia. Pertumbuhan P.Ovale yang

 berlebihan dapat mengakitbakan reaksi inflamasi, baik akibat produl metabolitnya yang

masuk ke dalam epidermis, maupun Karen sel jamur itu sendiri, melalui aktivasi del

limfosit T dan sel langerhans. Status seboroik sering berasosiasi dengan meningginya

suseptibilitas terhadap infeksi piogenik, tetapi tidak terbukti bahawa mikroorganismemenyebabkan D.S.

  berhubungan dengan keaktivan glandula sebasea. Glandula sebasea aktif pada bayi

 yg batru lahir tidak aktif (9-12 tahun) krna stimulasi hormon androgen dari ibu

 berhenti.

D.S pada bayi : umur bulan2 pertama, jarang pada usia sebelum akil balik. Insidennya

mencapai umur 18-40 tahun,kadang2 pada umur tua, D.S sering terjadi pada pria

disbanding wanita.

 kematangan kelenjar sebasea factor timbulnya D.S, tetapi tidak ada hubungan

langusng secara kuantitatif antara keaktifan kelenjar tersebut dengan suseptibilitas

(kemampuan untuk dng mudah memberikan respons thd kerja atau gaya; kerentanan)

utk peroleh D.S. D.S diakibatkan oleh Proliferasi epidermis yang meningkat.seperti

pada psoriasis,

  Gejala klinis : eritema dan skuama berminyak dan agak kekuningan batasnya agak 

kurang tegas. D.S yang ringan hanya mengenai kulit kepala berupa skuama2 yang

halus, mulai sebagai bercak kecil yg kemudian mengenai seluruh kulit kepala dengan

skuama2 yg halus dan kasar. Kelainan tersebut disebut pitiriasis sika (ketombe).

Bentuk berminyak disebut pitiriasis steatoides yg dapat disetai eritema dan krusta-

krusta yg tebal. Rambut punya kecendrungan rontok. 

  Pitiriasis sika

Page 24: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 24/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 24

(Terjadi karena pembentukan lapisan tanduk yang berlangsung sangat cepat

sehingga lapisan ini mengelupas membentuk sisik.)

(http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6701410 ) 

  Pitiriasis steatoides

(Merupakan kelainan kulit yang menahun ditandai dengan terjadi bercak-

bercak yang berwarna kelabu karena penumpukan zat tanduk.)

(http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6701410 ) 

  Dermatitis perioral

  SLEsudah di LBM 2

Yang kemudian dokter berpikir ke arah kelenjar sebasea, predileksi di sentral wajah, dari

gejala klinis: papul, pustule, edema

Page 25: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 25/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 25

5.  Apakah ada kelainan adneksa kulit selain pd kelenjar pilosebasea? Jika ada jelaskan!

Ada.

a. Kelenjar keringat (glandula sudorifera)Keringat mengandung :

- air - asam laktat- glukosa- pH 4-6,8

Aspek ekrin  apokrin 

Besar kecil Besar 

Letak Terletak dangkal di dermis Terletak lebih dalam

Sekret encer Lebih kental

Muara Langsung di permukaan kulit

Letak

Seluruh permukaan kulitTerutama :

Telapak tangan dan kaki Dahi

aksila

Aksila

Areola mamae

Pubis Labia minor 

Saluran telinga luar 

Dipengaruhi

Saraf kolinergik (berhubungandengan suhu)

Panas

Stres emosional

Saraf adrenergik

kelainan

Ekrin

  Miliaria=biang keringat=keringat buntet=liken tropikus= prickle heat 

Adalah kelainan kulit akibat retensi keringat , ditandai dengan adanyavesikel miliar

Klasifikasi

a.  Miliaria kristalina

Page 26: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 26/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 26

•  Vesikel berukuran 1-2mm terutama pada bandan setelah

banyak berkeringat misal karena hawa panas

•  Vesikel bergerombol tanpa tanda radang pada bagian badan

 yang tertutup pakaian

•  Tidak member keluhan dan sembuh dengan sisik yang halus

•  Pada gambaran histopatologik gelembung intra

/subkorneal.

•  Pengobatan tidak perlu dilakukan cukup menghindari

panas yang berlebihan, mengusahakan ventilasi baik, pakaian

tipis dan menyerap keringat

b.  Miliaria Rubra

•  Penyakit ini lebih berat daripada miliaria kristalina 

terdapat pada badan dan tempat2 tekanan atau gesekanpakaian

•  Terlihat papul merah atau papul vesicular ekstrafolikular

 yang sangat gatal dan pedih

•  Terjadi pada orang yang tidak biasa pada daerah tropic

Page 27: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 27/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 27

•  Pada gambaran histopatologinya gelembung terjadi pada

stratum spinosum sehingga menyebabkan peradangan pada

kulit dan perifer kulit di epidermis

•  Terapi : pakaian yang tipis dan dapat mengisap keringat.

Dapat diberikan bedak salisil 2% dibubuhi menthol ¼-2%•  Losio Faberi dapat pula digunakan,

c.  Miliaria profunda

•  Bentuk ini agak jarang kecuali di daerah tropis

•  Kelainan ini biasanya timbul setelah miliaria rubra

•  Ditandai dengan papul putih, keras, berukuran 1-3mm 

terutama terdapat di badan dan ekstermitas

•  Letak retensi keringat lebih dalam maka secara klinis lebih

banyak berupa papul daripada vesikel

•  Tidak gatal dan tidak terdapat eritema

•  Pada gambaran histopatoologik tampak saluran kelenjar

keringat yang pecah pada dermis bagian atas dengan atau

tanpa infiltrasi sel radang

Apokrin

  Bromhidrosis

  keadaan dimana bau yang menusuk hidung keluar dari kulit. Bromhidrosisapokrin (akibat penguraian keringat apokrin oleh bakteri Gram negatif)

  Bromhidrosis ekrin (akibat degradasi mikrobiologik stratum korneum yangmelunak karena produksi keringat ekrin yang berlebihan)

  Kromhidrosis  Kelainan dimana sekresi keringat apokrin berwarna

Page 28: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 28/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 28

  Bentuk klinis : fasial dan aksiler.  diduga akibat peningkatan ekskresi keringat apokrin diikuti oleh oksidasi

 yang meningkat pada lipofuchsin (pigmen bentuk granuler yang normalterdapat pada kelenjar apokrin)

  Hidradenitis Supurativa  Definisi : merupakan penyakit kronis supuratif dan sikatrikal pada kulit

lokasi kelenjar apokrin, terutama di aksila dan anogenital.  Etiopatogenesis : terjadi sumbatan keratin pada duktus apokrin distal

karena trauma selanjutnya terjadi pelebaran duktus → masuknya bakteri(stapilokokus, streptokokus dan e. Coli) →terjebak di dalam lumen duktus.Bakteri tumbuh dan berkembang dengan nutrisi dalam duktus apokrin → peradangan.

  Manifestasi klinik Hidradenitis supurativa  Awal : Papul eritem nyeri dengan/tanpa adanya pustul di puncaknya, pada

daerah apokrin. Soliter/multiple jarang lebih dari tiga. Beberapahari berubah menjadi abses, tanpa terapi akan pecah dan padapenyembuhan terjadi fibrosis.

  Stadium I  Abses soliter / multipel tanpa ada jaringan parut atau sinus.  Stadium II  Abses rekuren dengan sinus dan sikatrik  Stadium III  Abses difus dengan sinus multipel dan saling berhubungan.

6.  Apa diagnose dari gejala klinis dr scenario, etiologi, pathogenesis, stadium atau fase, DD, dan

penatalaksanaan?

Definisi :

Page 29: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 29/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 29

Penyakit kronis pada sentral wajah akibat kelainan kelenjar pilosebasea pada

daerah wajah berupa akne yang meradang disertai peningkatan reaktivitas

kapiler sehingga terjadi flushing dan teleangiektasis.

Etiopatogenesis 

Makanan : alkohol merupakan penyebabkan rosasea yang diutarakan sejakzaman Shakespeare dan pernah ditulis dalam salah satu bukunya. Konstipasi,

diare penyakit gastrointestinal dan bahkan penyakit kelenjar empedu telah

pula dianggap sebagai faktor penyebab

Psikis

Obat : adanya peningkatan bradikinin yang dilepas oleh adrenalin pada saat

kemerahan kulit flushing menimbulkan dugaan adanya peran berbagai obat,

baiksebagai penyebab maupun yang dapat digunakan sebagai terapi rosasea

Infeksi : Demodex folliculorum, salah satu parasit dahulu dianggap

berperan pada etiologi rosasea, namun akhir2 ini mulai ditinggalkan

Musim : peran musin panas atau dingin, termasuk didalamnya peran sinar

utraviolet matahari yang dapat menimbulkan kerusakan pembuluh darahkulit penyebab eritema persisten masih terus diselidiki karena belum jelas

dan bertentangan hasilnya

Imunologis : dari alpisan dermo-epidermal penderita rosasea ditemukan

adanya deposit imunologis oleh beberapa peneliti, sedang dikolagen papiler

ditemukan antibodi antikolagen dan antinuklear antibodi sehingga ada

dugaan faktor imunologis pada rosasea

Lainnya : defisiensi vitamin, hormonal dan sebore pernah disangka berperan

pada etiologi rosasea namun tidak dapat dibuktikan

Klinis: 

Adanya eritem dan teleangiektasis yang persisten dan tidak nyeri, papul, edema,pustul dengan komedo biasanya tidak ditemukan jika ada mungkin

kombinasi dengan kelainan akne (akne solaris, akne kosmetika)

Gradasi

  Stadium I : timbul eritema akibat sengatan matahari/tanpa sebab yg menetap

diikuti telangektasia

  Stadium II : episode akut yg menyebabkan timbulnya papul, pustul, dan

edema. Terjadi eritempersisten yg banyak telangeksia, papul, pustul

  Stadium III : eritema persisten yg dalam, banyak telangektasia, papul, pustul,

nodus, dan edema komplikasi rinofima / peradangan okuler

Predileksi :

pada sentral wajah yaitu hidung, pipi, dagu, kening dan alis, meluas ke leher

bahkan pergelangan tangan atau kaki. Lesi umumnya simetris.

Px. Histopatologi :

Page 30: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 30/31

SGD 9_2010

LBM 5

MODUL IMUN DAN KULIT Page 30

ektasia vaskular, edema dermis, disorganisasi jaringan konektif dermis, solar

elastosis. Derajat peradangan tergantung kondisi dan stadium lesi. Edema lama

ada sel radang limfosit dan histiosit, sel raksasa pd dermis dan perivaskular,

sel plasma, sel mast. Pustul sebaran sel PMN di sekitar folikel. Demodex 

 folliculorum dalam folikel infundibulum dan duktus sebasea.

DD :

akne vulgaris, dermatitis seboroik, dermatitis perioral, SLE

Penatalaksanaan :

Pengobatan

Topikal :

Tetrasiklin, klindamisin, eritromisin dlm salap 0,5-2% (lebih baik

dibanding yg lain)

Metronidasol 0,75% gel atau krim 2% efektif utk lesi papul dan pustul

Imidasol sendiri / dg ketokonasol / sulfur 2-5%

Isotretinoin krim 0,2 %

Antiparasit untuk membunuh D. follikulorum, misal: lindane, krotamitonatau bensoil bensoat

Kortikosteroid kekuatan rendah (krim hidrokortison 1%) hanya dianjurkan

pd stadium berat.

Sistemik :

Tetrasiklin, eritromisin, doksisiklin, minosiklin dosis sama dg dosis akne

vulgaris beradang hasil baik karena efek anti mikroba dan anti

inflamasinya

Isotretinoin (13 cis retinoat) 0,5-1/kgBB sehari kecuali bila ada

rosasea pd mata. Penggunaannya hrs diamati dg ketat

Metronidasol 2x500 mg/hari

LainnyaSunblock dg SPF15 atau lebih dianjurkan dipakai penderita untuk

menahan sinar UVA dan UVB

Masase fasial : hasilnya tdk jelas

Diet rokok,alcohol,kopi,pedas mengurangi rangsangan eritem

Bedah kulit : scalpel atau demarbrasi untuk rinofima dan bedah listrik

untuk telangeksia

Djuanda S, Sularsito S Adi, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Ed 5, 2010 : FKUI

Pencegahan

  Hindari faktor yang menimbulkan panas di wajah.

  Kebersihan kulit dijaga.Siregar, RS. Saripati Penyakit Kulit. Atlas berwarna. 2005 : EGC

Antiparasit (lindane,krotamiton,benzoil benzoate)

Sumber:Buku ILMU PENYAKIT KULIT dan KELAMIN

Page 31: Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

7/21/2019 Kelainan Adneksa Kulit Lbm 5 Modul 7

http://slidepdf.com/reader/full/kelainan-adneksa-kulit-lbm-5-modul-7 31/31

SGD 9_2010