kasus bangsal gilut amelita
DESCRIPTION
stomatitisTRANSCRIPT
![Page 1: Kasus Bangsal Gilut Amelita](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022072114/5695d45b1a28ab9b02a12d6a/html5/thumbnails/1.jpg)
KASUS BANGSAL RS DR. MOEWARDI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Weru, Sukoharjo
Tanggal masuk : 30 Oktober 2015
Tanggal pemeriksaan : 6 November 2015
No RM : 013180xx
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan dengan autoanamnesis di bangsal Melati I pada 6 November 2015.
1. Keluhan Utama
Nyeri pada lidah
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasakan nyeri pada lidah dikarenakan sariawan sejak 3 hari
yang lalu. Nyeri dirasakan seperti menusuk, terus menerus, , dan semakin sakit
jika kontak dengan makanan. Pasien mengaku jarang mengalami sariawan.
Pasien hanya mengeluhkan sariawan di bagian lidah, di bagian lain tidak
dikeluhkan. Pasien belum memberi obat apapun untuk mengobati sariawan
tersebut.
Sebelunya, kira-kira 10 hari SMRS, pasien mengeluh ada darah keluar
dari hidung dengan jumlah yang banyak dan tidak berhenti dalam 2 hari. Darah
yang keluar berwarna merah segar. Kemudian pasien pergi ke RSUD Sukoharjo
dan dirawat selama 1 minggu. Di RSUD Sukoharjo perdarahan masih
berlangsung walaupun sudah berkurang. Di RSUD Sukoharjo pasien
ditransfusi. Pasien merasa lemah tetapi masih sadar.
Pasien juga mengeluh nyeri perut. BAB darah disangkal, muntah darah
disangkal, dan BAK tidak ada keluhan. Sebelumnya pasien sering mimisan,
namun dapat berhenti sendiri. Baru kali ini pasien mimisan dan tidak berhenti
selama 2 hari. Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan rutin. Selama ini pasien
1
![Page 2: Kasus Bangsal Gilut Amelita](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022072114/5695d45b1a28ab9b02a12d6a/html5/thumbnails/2.jpg)
hanya berobat ke puskesmas. Berat badan pasien turun dan tubuh terlihat
semakin kurus. Namun pasien tidak tahu berapa kilogram penurunan berat
badannya.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat TBC : disangkal
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat alergi obat : disangkal
Riwayat asma : disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat alergi obat : disangkal
Riwayat asma : disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
Merokok : disangkal
Minuman beralkohol : disangkal
Ketergantungan obat : disangkal
6. Riwayat asupan gizi
Pasien tiga kali sehari dengan nasi, lauk dan sayur.
Kesan: asupan gizi cukup.
7. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai karyawan swasta dan berobat menggunakan
fasilitas BPJS.
2
![Page 3: Kasus Bangsal Gilut Amelita](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022072114/5695d45b1a28ab9b02a12d6a/html5/thumbnails/3.jpg)
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
GCS : E4V5M6
Tanda Vital : TD: 110/80 mmHg RR: 20 x/menit
HR: 84 x/menit T : 36,50C
Status gizi : Berat badan : 54 kg
Tinggi badan : 165 cm
BMI : 19,83 (normoweight)
Kulit : Sawo matang, turgor menurun (-), lembab (-), ikterik(-)
Kepala : mesocephal
Mata : Konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), reflek cahaya
(+/+)
Telinga : Sekret (-), nyeri tekan tragus (-), darah (-)
Hidung : Perdarahan (-), sekret (-/-)
Mulut : Sianosis (-), mukosa basah (+), perdarahan gusi (+), hipertrofi
ginggiva (-)
Leher : Trakhea di tengah, simetris, massa/pembesaran limfonodi (-),
JVP tidak meningkat
Thoraks : Bentuk normothoraks, retraksi dinding dada (-)
Cor : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC IV linea
midclavicularis, tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II int normal, reguler, bising (-)
Pulmo : Inspeksi : Pengembangan dada kanan=kiri
Palpasi : Fremitus raba kanan=kiri, krepitasi (-/-)
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), RBH (-/-)
Abdomen : Dinding perut // dinding dada, supel, timpani, hepar dan lien
tidak teraba
Ekstremitas : Oedem - - Akral Dingin - -
- - - -
3
![Page 4: Kasus Bangsal Gilut Amelita](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022072114/5695d45b1a28ab9b02a12d6a/html5/thumbnails/4.jpg)
IV. ORAL STATUS
Ekstra Oral
Maxilla : tak tampak kelainan
Mandibula : tak tampak kelainan
Lips : tak tampak kelainan
Intra Oral
Palatum : tak tampak kelainan
Lingua : terdapat ulkus pada dorsal dan ventral lidah
Upper Gingiva : tak tampak kelainan
Lower Gingiva : tak tampak kelainan
Left Bucal : tak tampak kelainan
Right Bucal : tak tampak kelainan
Oral Hygiene : sedang
Dental Formula
Permanent Teeth
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17
Element : -
Sondation : tidak dilakukan
Palpation : tidak dilakukan
Percution : tidak dilakukan
Chlor ethyl : tidak dilakukan
4
![Page 5: Kasus Bangsal Gilut Amelita](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022072114/5695d45b1a28ab9b02a12d6a/html5/thumbnails/5.jpg)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tanggal 30 Oktober 2015
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN
Hematologi rutin
Hemoglobin 11.0 g/dl 13.5-17.5
Hematokrit 33 % 35-43
Leukosit 4.2 Ribu/ul 4.5-11.0
Trombosit 6 Ribu/ul 150-450
Eritrosit 3.74 Juta/ul 4.50-5.90
Index Eritrosit
MCV 88.0 /um 80.0-96.0
MCH 29.4 pg 28.0-33.0
MCHC 33.4 g/dl 33.0-36.0
RDW 13.7 % 11.6-14.6
Kimia Klinik
GDS 65 mg/dl 60-140
Elektrolit
Natrium darah 130 mmol/L 136-145
Kalium darah 3.9 mmol/L 3.3-5.1
Calsium Ion 1.21 Mmol?L 1.17-1.29
VI. ASSESSMENT
Assesment Interna: pansitopenia dd/ anemia aplastik dd/ ITP
Assesment Gigi dan Mulut: stomatitis
5
![Page 6: Kasus Bangsal Gilut Amelita](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022072114/5695d45b1a28ab9b02a12d6a/html5/thumbnails/6.jpg)
VII. TERAPI
Terapi Interna :
- Bedrest total
- Oksigen 3 lpm
- Injeksi NaCl 0,9% 16 tpm
- Injeksi clinimix 16 tpm
- Injeksi omeprazole 40mg/12 jam
- Injeksi metilprednisolon 62,5 mg/12jam
- Injeksi asam tranexamat 1 amp/ 8 jam
- Injeksi vitamin K 1 amp/ 8 jam
- Tranfusi TC sampai trombosit < 20
- Transfusi PRC sampai Hb < 10
Terapi Gigi dan Mulut:
o Kenalog in oral-base 3x1
VIII. PLAN
Plan interna:
Daftar BMP
DR 3 post transfusi
IX. PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia
Ad Functionam : dubia
Ad Sanationam : dubia
6
![Page 7: Kasus Bangsal Gilut Amelita](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022072114/5695d45b1a28ab9b02a12d6a/html5/thumbnails/7.jpg)
X. PEMBAHASAN
Pasien berumur 35 tahun dengan keluhan mimisan dari hidung sejak 2 hari
yang lalu dan tidak berhenti. Perdarahan yang terjadi pada pasien ini dapat
menyebabkan berkurangnya jumlah komponen darah pada pasien, sehingga pasien
mengalami pansitopenia.
Berdasarkan diagnosis terakhir dari interna, pasien ini menderita anemia
aplastik. Anemia aplastik merupakan keadaan yang disebabkan bekurangnya sel
hematopoetik dalam darah tepi seperti eritrosit, leukosit dan trombosit sebagai akibat
terhentinya pembentukan sel hemopoetik dalam sumsum tulang. Dan dari
pemeriksaan berupa anemia, leukopeni, dan trombositopeni dapat termanifestasikan
menjadi beberapa gejala klinis, yang salah satunya dapat memicu terjadinya ulserasi
pada mukosa mulut atau biasa disebut dengan stomatitis apthosa.
Penatalaksanaan stomatitis yang terjadi karena anemia aplastik dapat
dilakukan dengan menggunakan antibiotik dan obat penghilang rasa sakit yang
berupa obat tetes maupun kumur. Selain itu juga perlu didukung dengan
memperbaiki kausa penyebabnya. Serta diharapkan kebersihan mulut dapat
terpelihara dengan baik, yang diharapkan dapat menurunkan resiko terjadinya
stomatitis pada anemia aplastik.
Leukopenia menyebabkan agranulositosis dan akhirnya menekan sistem
imunitas mekanik dimana dapat menyerang selaput lendir, silia, saluran nafas
sehingga bila selaput lendir yang terkena makan mengakibatkan ulserasi dan nyeri
pada mulut serta faring sehingga membuat pasien susah menelan dan asupan nutrisi
berkurang.
Asupan nutrisi yang adekuat juga diperlukan dalam usaha pemulihannya.
Pada penatalaksanaan stomatitis yang terjadi karena anemia aplastik dapat
menggunakan obat kortikosteroid, yang dapat bermanfaat sekaligus bagi keduanya.
Dimana kortikosteroid memiliki efek sebagai kemampuan imunosuppresifnya.
Kortikosteroid menekan produksi dan pengaruh-pengaruh faktor humoral yang
terlibat pada respon inflamatori, menghambat migrasi leukosit menuju ke bagian
inflamasi, dan mengganggu fungsi sel-sel endothel, granulosit, sel-sel mast, dan
fibroblast. Sehingga kortikosteroid juga efektif dalam menangani anemia aplastik
sekaligus menangani stomatitis pada pasien.
7
![Page 8: Kasus Bangsal Gilut Amelita](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022072114/5695d45b1a28ab9b02a12d6a/html5/thumbnails/8.jpg)
XI. KESIMPULAN
Stomatitis pada pasien terjadi karena anemia aplastik. Pengobatan
dilakukan dengan memperbaiki kausa dan dengan pemberian kenalog in
orabase yang berisi triamcinolone acetonide. Asupan nutrisi yang adekuat
dan menjaga kebersihan gigi dan mulut membantu dalam usaha
pemulihannya.
8