karsinoma sel basalreferat

34
BAGIAN ILMU BEDAH REFERAT FAKULTAS KEDOKTERAN MEI 2015 UNIVERSITAS HASANUDDIN KARSINOMA SEL BASAL OLEH KIKI RIZKI AMELIA C 111 10 803 SUPERVISOR Prof.dr.Chairuddin Rasjad Ph,D DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

Upload: nizwan-sham

Post on 04-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ref

TRANSCRIPT

Page 1: Karsinoma Sel Basalreferat

BAGIAN ILMU BEDAH REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN MEI 2015

UNIVERSITAS HASANUDDIN

KARSINOMA SEL BASAL

OLEH

KIKI RIZKI AMELIA

C 111 10 803

SUPERVISOR

Prof.dr.Chairuddin Rasjad Ph,D

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN ILMU BEDH

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2015

Page 2: Karsinoma Sel Basalreferat

BAB I

PENDAHULUAN

Tumor kulit adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh

berubahnya sifat-sifat penyusun sel kulit yang normal menjadi ganas, dimana sel-

sel akan terus membelah menjadi bentuk yang abnormal secara tidak terkontrol

akibat kerusakan DNA. Tumor kulit relative lebih sering ditemukan di Amerika

Serikat dengan lebih jutaan kasus setiap tahun. Insidens tumor kulit bervariasi

secara geografis dan mencapai angka tertinggi didaerah – daerah tinggi dan terik.

Kanker kulit lebih sering timbul pada orang yang berkulit terang dibandingkan

yang berkulit gelap, meskipun penyakit ini tidak mengenal ras. 1,2,6

Tumor ganas kulit merupakan hal yang lazim terjadi dibeberapa Negara,

dan dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat. Tumor ganas biasanya

memperlihatkan suatu pola struktur yang tidak teratur. Sel-selnya sering

menunjukkan struktur yang tidak normal. Lesi-lesi pada tumor ganas juga

memperlihatkan pertumbuhan infiltrative dengan invasi dan dekstruksi jaringan di

sekitarnya. Metastasis yang terjadi dapat melalui pembuluh darah ataupun

pembuluh limfe.14

Tumor kulit yang ganas dikalsifikasikan menjadi 3 tipe yaitu ; Karsinoma

Sel Basal, Karsinoma Sel squamosal dan Melanoma Maligna.

1. Karsinoma Sel Basal (Basalioma) adalah tipe kanker kulit terbanyak,

bersifat lokal invasif, jarang bermetastasis namun tetap memiliki peluang

untuk menjadi maligna karena dapat merusak dan menghancurkan jaringan

sekitar.Karsinoma Sel Basal muncul akibat radiasi sinar ultraviolet,

biasanya di bagian wajah.Karsinoma Sel Basal jarang menyebabkan

kematian serta mudah diterapi dengan pembedahan maupun radiasi .11

2. Karsinoma Sel Skuamosa adalah tipe kedua terbanyak setelah Karsinoma

Sel Basal, berasal dari sel skuamosa pada lapisan epidermis kulit.3

Karsinoma Sel Skuamosa bermetastasis lebih sering dari Karsinoma Sel

basal, namun angka metastasisnya tidak terlalu tinggi kecuali pada

telinga, bibir, dan pasien imunosupresi.11

Page 3: Karsinoma Sel Basalreferat

3. Melanoma Maligna adalah tumor yang berasal dari melanosit, merupakan

salah satu tumor yang paling ganas pada tubuh dengan resiko metastasis

yang tinggi.3 Melanoma Maligna dapat dibagi menjadi empat yaitu :

Superficial Spreading Melanoma (SSM), Nodular Melanoma (NM),

Lentigo Malignant Melanoma, dan Acral Lentiginous Melanoma (ALM)

Pada refarat ini penulis menjelaskan salah satu dari tumor ganas pada kulit

yaitu Karsinoma Sel Basal.

Karsinoma sel Basal merupakan salah satu jenis dari tumor

kulit.Karsinoma Sel Basal adalah kanker kulit yang paling umum

didiagnosa.Tingkat kejadian dari karsinoma sel basal meningkat secara signifikan

antara tahun 1992 dan 2010. Insiden dari karsinoma sel basal menunjukkan

peningkatan diseluruh dunia seperti di Eropa,Australia dan Amerika Serikat.3,4

Karsinoma sel basal (KSB) merupakan tumor kulit yang paling sering

ditemukan dan biasanya tidak bermetastasis, berkembang lambat,infasif dan

mengadakan dekstruksi local. Karsinoma sel basal jumlahnya lebih dari 50 % dan

karsinoma sel skuamosa lebih dari 20 % dari semua kanker kulit, sisanya adalah

melanoma maligna,metastasis kulit yang bersifat sekunder,limfoma dan berbagai

lesi yang tidak umum lainnya. Karsinoma Sel Basal disebut juga : Basal Cell

Carsinoma, Rodent Ulcer,J acob’s Ulcer,Rodent Carsinoma,Basal Cell Cancer,

Basalioma dan Epithekioma Basocellulare.5

Aspek terpenting dari KSB adalah bahwa tumor kulit ini terdiri dari sel

tumor epithelial dan elemen stroma. Komponen epithelial berasal dari sel

primitive selubung akar rambut sementara komponen stroma menyerupai lapisan

papilaris dermis dan terdiri kolagen,fibroblast dan substansia dasar yang sebagian

besar berupa berbagai jenis glukosa aminoglikans (GAGs). Kedua komponen ini

saling ketergantungan sehingga tidak bias berkembang tanpa komponen

yang lainnya. Hubungan ketergantungan ini sifatnya unik, hal inilah yang dapat

menjelaskan mengapa KSB sangat jarang bermetastase dan mengapa

pertumbuhan KSB pada kultur sel dan jaringan sulit terjadi. Hal ini dikarenakan

bolus metastase yang besar dengan komponen sel dan stroma didalamnyasulit

memasuki system limfatik ataupun system vaskuler.Dan inilah yang membedakan

Page 4: Karsinoma Sel Basalreferat

antara KSB dengan melanoma maligna dan karsinoma sel skuamosa yang

keduanya sering mengadakan metastasis.5

Page 5: Karsinoma Sel Basalreferat

BAB II

PEMBAHASAN

A. ANATOMI KULIT

Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama

yaitu (Gambar 1):

1. Lapisan epidermis atau kutikel.

2. Lapisan dermis (korium, kutis vera, true skin).

3. Lapisan subkutis (hipodermis).

Tidak ada garis tegas yang memisahkan dermis dan subkutis, subkutis

ditandai dengan adanya jarngan ikat longgar dan adanya sel dan jaringan

lemak.

1. Lapisan epidermis terdiri atas : stratum korneum, stratum lusidum,

stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale.

2. Lapisan dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal

daripada epidermis.1 Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa

Page 6: Karsinoma Sel Basalreferat

padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut.1 Secara garis

besar dibagi menjadi dua bagian yakni : Pars retikulare yaitu bagian yang

menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.1

Pars retikulare yaitu bagian di bawahnya yang menonjol ke arah subkutan,

bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen,

elastik, dan retikulin.

3. Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis, terdiri atas jaringa ikat longgar

berisi sel-sel lemak di dalamnya.6

B. DEFINISI

Karsinoma Sel Basal adalah neoplasma kulit yang sering dijumpai,

biasanya terjadi pada individu yang berkulit terang di daerah kulit yang

terpajang sinar matahari dengan usia lebih dari 40 tahun. Kelainan ini sering

terjadi pada wajah. Karsinoma sel basal multiple kadang timbul pada usia

muda sebagai bagian gangguan yang diwariskan secara dominan autosomal

yang lesi kulitnya terjadi bersamaan dengan kelainan tulang, system saraf, dan

mata (sindrom epitel sel basal nevoid)7

C. EPIDEMIOLOGI

Karsinoma sel basal (KSB) merupakan neoplasma sel epitel, tumbuh

membesar perlahan, bersifat destruktif dan sangat jarang bermeta-stasis.

Kanker kulit ini merupakan jenis yang terbanyak. Lelaki lebih sering terkena

daripada permpuan, dengan perbandingan yang lebih besar pada laki-laki

yaiyu 3 ; 2.

Rata-rata usia yang berisiko terkena KBS kurang dari 60 tahun dan

jarang sebelum usia 40 tahun. Karsinoma sel basal umumnya ditemukan pada

orang yang berkulit terang, jarang pada yang berkulit hitam. Karsinoma sel

basal juga dapat timbul pada kondisi tertentu, misalnya sindroma nevus sel

basal, Sepertiga dari KBS bermanifestasi pada kepala, leher dengan

bentuk nodul yang ulcerasi. Insidens karsinoma sel basal berbanding

lurus dengan usia penderita dan berbanding terbalik dengan jumlah pigmen

Page 7: Karsinoma Sel Basalreferat

melanin pada epidermis.5

D. ETIOLOGI

Sampai saat ini masih belum diketahui pasti penyebabnya.Dari

beberapa penelitian menyatakan bahwa faktor predisposisi yang memegang

perana penting perkembangan karsinoma sel basal. Factor predisposisi yang

diduga sebagai penyebab yaitu :

a. Faktor Internal : Umur,Ras,genetic dan jenis kelamin

b. Faktor eksternal : radiasi ultraviolet (UV B 290 – 320 nm), radiasi

ionisasi,bahan-bahan karsiogenik misalnya : arsen,inorganic,zat-zat

kimia,hidrokarbon polisiklik,trauma mekanis kulit misalnya : bekas

vaksin,bekas luka bakar, iritasi kronis dll.8

E. PATOMEKANISME

KBS dari epidermis dan adneksa (folikel rambut dan kelenjar keringat)

terjadi dengan didahului regenerasi dari kolagen yang sering dijumpai pada

orang yang sedikit pigmennya dan sering mendapat paparan sinar matahari

sehingga nutrisi pada epidermis terganggu. Melanin berfungsi sebagai

penyerap energi yang mana energy yang diserap akan menghilang dalam

bentuk panas. Jika energy masih terlalu besar dapat merusak sel dan

mematikan sel atau mengalami mutasi untuk selanjutnya menadi sel tumor.9,17

Beberapa penelitian mengatakan terjadinya KSB merupakan gabungan

pengaruh sianr matahari, tipe kulit , warna kulit dan faktor predisposisi lainya.

Peningkatan radiasi sinar ultraviolet dapat menginduksi terjadinya keganasan

kulit pada manusia melalui efek imunologi dan efek karsinogenik.

Transformasi sel menjadi ganas akibat radiasi sinar ultraviolet diperkirakan

berhubungan dengan terjadinya perubahan pada DNA yaitu terbentuknya

photoproduct yang disebut dimer pirimidin yang diduga berperan dalam

pembentukan tumor. Reaksi sinar ultraviolet menyebabkan efek

terhadap proses karsiogenik pada kulit antara lain induksi timbulnya menjadi

sel kanker dan menghambat prevensi dari sistem imun dengan menginduksi

limfosit T yang spesifik untuk tumor tertentu.17

Page 8: Karsinoma Sel Basalreferat

Dianggap berasal dari sel-sel pluripotensial (sel yang dapat berubah

menjadi sel-sel lain) yang ada pada stratum basalis epidermis atau lapisan

folikular. Sel ini diproduksi sepanjang hidup kita dan membentuk kelenjar

sebasea dan kelenjar apokrin. Tumor tumbuh dari epidermis dan muncul di

bagian luar selubung akar rambut, khususnya dan stem sel folikel rambut,

tepat dibawah duktus gladula sebasea dan kelenjar apokrin.tumor tumbuh dari

epidermis dan muncul di bagian luar selubung akar rambut,khususnya dan

stem sel folikel ambut,tepat di bawah duktus glandula sebasea.sinar UV

menginduksi mutasi pada gen supresor tumor p53 yang terletak pada

kromosom 17p.sebagai tambahan,mutasi gen sepresor tumor pada pita 9q22

yang menyebabkan sindrom nevoid KSB,suatu keadaan autosomal dominan di

tandai dengan timbulnya KSB secara dini. 5

F. GEJALA KLINIS

Karsinoma sel basal memiliki banyak gejala klinis. Beberapa bentuk

klinis dari karsinoma sela basala ialah ; nodular, ulserasi, berpigmen,

superfisial, sclerosing, kistik,fibroepithelioma, dan sindrom nevus sel basal

(Gorlin Golzt Syndrome).11

Bentuk klinis yang banyak ditemukan ialah12

1. Bentuk Nodulus (termasuk ulkus rodens)

Bentuk ini paling sering ditemukan pada tahap permulaan sangat

sulit ditentukan malah dapat berwarna seperti kulit normal atau

menyerupai kutil. Gambaran klinis yang khas berupa gambaran keganasan

dini seperti : tidak berambut, berwarna coklat/hitam, tidak berkilat (keruh).

Bila sudah berdiameter kurang lebih 0,5 cm sering ditemukan pada bagian

pinggir berbentuk papular, meninggi, anular,, di bagian tengah cekung

yang dapat berkembang menjadi ulkus (ulcus rodent) kadang-kadang

ditemukan telangiektasis. Pada perabaan terasa keras dan

berbatas tegas.Dapat melekat di dasarnya bila telah berkembang lebih

lanjut.Dengan trauma ringan atau bila krustanya diangkat mudah terjadi

perdarahan.

Page 9: Karsinoma Sel Basalreferat

Gambar 2 : Bentuk nodular

Gambar 3 : Bentuk Ulkus Rodens

2. Bentuk Kistik

Bentuk ini agak jarang ditemukan.Permukaannya licin, menonjol

dipermukaan kulit berupa nodus atau nodulus.Pada perabaan keras, dan mudah

digerakkan dari dasarnya.Telangiektasis dapat ditemukan pada tepi tumor.

Page 10: Karsinoma Sel Basalreferat
Page 11: Karsinoma Sel Basalreferat

Gambar 4 : Bentuk Kistik pada Karsinoma Sel Basal

3. Bentuk superfisial

Gambar 5: Bentuk Superfisial

Page 12: Karsinoma Sel Basalreferat

Bentuk ini menyerupai penyakit Bowen, lupus eritmatosus, psoriasis atau

dermatomikosis ditemukan di badan serta umumnya multiple. Biasanya terdapat

factor-faktor etiologi berupa factor Arsen atau sindrom nevoid basal sel

karsinoma. Ukurannya dapat berupa plakat dengan denga eritema, skuamasi halus

dengan pinggir yang agak keras seperti kawat dan agak meninggi.Warnanya dapat

hitam berbintik-bintik atau homogeny yang kadang-kadang menyerupai

melanoma maligna.

4. Bentuk morfea/ sclerosing

Secara klinis menyerupai morfea akan tetapi ditemukan tanda-

tanda – tanda berupa kelainan yang datar, berbatas tegas tumbuhnya

lambat berwarna kekuningan, pada perabaan pinggirnya keras.

Gambar 6 : bentuk Sclerosing / Morfea

G. PENENTUAN STADIUM

Untuk KSB seperti halnya pada karsinoma sel skumosa dan karsinoma

kulit lainnya. Penentuan stadium tumor berdadarkan klasifikasi menurut UICC

masih dapat digunakan akan tetapi, secara klinis tidak berguna karena untuk

penentuan T (besarnya tumor primer) sukar dilakukan dan untuk N (keadaan

kelenjar getah bening regional) dan M (ada atau tidaknya metastasis) secara

praktis tidak ada , jadi untuk menentukan stadium tumor di pakai :5

Page 13: Karsinoma Sel Basalreferat

1. Ukuran atau diameter horizontal tumor

2. Lokasi tumor

3. Tipe KSB

4. Penyebaran histologik ke jaringan yang lebih dalam

(diameter ventrikel)

5. Batas keamanan terapi

6. Batas reaksi operasi mikroskopis

H. DIAGNOSIS BANDING

1. Penyakit Bowen

Penyakit Bowen merupakan suatu Karsinoma sel Squamosa yang

terbatas pada epidermis, dan sering didapatkan pada usia lanjut. Perubahan

invasive dapat terjadi tapi jarang. 16

Gambaran Klinis biasanya berupa sebuah bercak merah yang soliter

dan berskuama dikulit, meskipun dapat juga timbul pada beberapa tempat

sekaligus. Penyakit Bowen merupakan penyakit yang asimtomatik.

Predileksinya; pada bagian kulit yang terpapar sinar matahari tetapi dapat

juga timbul pada tempat-tempat yang tidak terpapar misalnya tubuh.16

Gambar 7 : Bentuk Penyakit Bowen

Page 14: Karsinoma Sel Basalreferat

2. Veruka Vulgaris

Veruka ialah hyperplasia epidermis disebabkan oleh Human

Papilloma Virus tipe tertentu. Veruka Vulgaris merupak bentuk yang

paling sering ditemuai pada anak-anak, tetapi juga pada orang dewasa

dan orang tua.12,14

Tempat predileksi utamanya adalah ekstremitas bagian ekstensor.

Walaupun demikian penyebarannya dapat ke bagian lain tubuh termasuk

mukosa mulut dan hidung. Pada anak, lesinya timbul multiple dan cepat

meluas, karena autoinokulasi atau garukan (Fenomena Kobner), sedang

pada orang dewasa lesi jarang didapatkan dalam jumlah banyak12,14.

Pada keadaan awal, ukuranya biasanya hanya sebesar pentol jarum

denga permukaan halus dan mengkilat. Dalam waktu beberapa minggu

atau bulan kian membesar dan permukaannya menjadi kasar., berwarna

abu-abu, kecoklatan atau kehitaman. Kadang-kadang beberapa lesi

bergabung satu sama lain menimbulkan plak verukosa.12,14

Gambar 8 : A.veruka vulgaris pada wajah, B. veruka

Vulgaris pada tangan

Page 15: Karsinoma Sel Basalreferat

3. Keratosis Seboroik

Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang sering dijumpai pada orang

tua berupa tumor kecil atau makula hitam yang menonjol diatas permukaan

kulit. Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang berasal dari proliferasi

epidermal, sering dijumpai pada orang tua dan biasanya asimtomatik.

Penyebab pasti dari keratosis seboroik belum diketahui. Ada pendapat yang

mengatakan bahwa faktor keturunan memegang peranan penting. Beberapa

kasus menurun melalui autosomal dominan.13,15

Keratosis seboroik sering multiple, diameter jarang lebih dari 3 cm,

berbatas tegas sedikit meninggi, warna kecoklatan,permukaan seperti beludru

sampai verukos,konsistensi lunak. Diagnosis, berdasarkan gejala klinis dengan

kaca pembesar ditemukan tanda khas berupa sutura-sutura halus pada

permukaannya. Bisa juga dilakukan pemeriksaan histopatologi.15

Keratosis seboroik tampak sebagai lesi berupa papul atau plak yang

agak menonjol, namun juga dapat terlihat menempel pada permukaan kulit.

Lesi biasanya memiliki pigmen berwarna coklat atau hitam kebiruan. Bentuk

bulat sampai oval,ukuran dari miliar sampai lenticular.2

Gambar 9 : Keratosis Seboroik

Page 16: Karsinoma Sel Basalreferat

I. DIAGNOSIS

Diagnosis karsinoma sel basal dapat diperoleh melalui anamnesis

.pemeriksaan fisik (eufloresensi),pemeriksaan dermoskopi dan

pemeriksaan

histopatologi.6

a. Anamnesis

Di tanyakan adalah apakah sering terpapar sinar matahari dalam

waktu yang cukup lama secara terus menerus ? apakah ada riwayat kulit

terbakar yang terulang akibat paparan sinar matahari,apakan menderita

penyakit yang mengakibatkan supresi dalam imunitas seperti HIV ?

apakah pernah terpapar bahan arsenic dan polucyclic hydrocarbons ?

apakah pernah terpapar bahan baubara dan prosuk-produk industry yang

mengandung batubara ? apakah pasien merokok ?

b. Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik akan di dapatkan kelainan- kelaina sesuai

dengan tipe-tipe karsinoma sel basal sebagai berikut : Nodular basalioma

aksan di dapatkan efloresensi berupa nodul menyerupai kutil.tidak

berambut ,berwarna coklat arau hitam,tidak mengkilat (keruh).Morphoeic

Basal Cell Carsinoma akan di dapatkan efloresensi menyerupai morfea

akan tetapi di temukan tanda-tanda berupa kelainan yang datar,berbatas

tegas,tumbuhnya lambat,berwarna kekuningan dan pada perabaan tepinya

keras.Pigmented basal cell carcinoma akan didapatkan efloresensi berupa

nodul berwarna coklat ,biru,atau keabuan dan kenampakannya

mirip melanoma.6

c. Pemeriksaan dermoskopi

Seperti hannya karsinoma sel basal,hal yang di perhatikan adalah

ABCDE (asymmetry,irregular,multiple colors, diameter) bila hal tersebut

di dapatkan pada lesi yang di periksa kemungkinan lesi tersebut bersifat

ganas (karsinoma)

d. Pemeriksaan penunjang

Dilakukan pemeriksaan histopatologi dengan melakukan biopsy

Page 17: Karsinoma Sel Basalreferat

jaringan kulit yang dicurigai mengandung sel-sel kanker tersebut (skin

biopsy).dari pemeriksaan ini dapat ditemukan :

• Karsinoma sel basal nodular : Nukleus oval besar,hiperkromatik

dan sitoplasma sedikit.bentuk sel seragam dan bila ada gambaran

mitotic biasanya sedikit.bentu padat biasanya bergabung dengan

pola berbentuk palisade dan stroma yang berkurang selama fiksasi

dan pewarnaan.5

• Karsinoma sel basal adenoid : terdapat lobulus di daerah pseudo

glandular. Ada juga tumor lobulus bergenerasi secara sentral

membentuk ruangan pseudokistik yang berisi musin dan dapat

dijumpai di KSB jenis nodulokistik.5

• Pada KSB berpigmen yang mengandung melanosit, melanosit ini

terdiri dari sitoplasma granula melanin dan dendrit.5

• Karsinoma sel basal superfisial penampakannya seperti semak-

semak sel basaloid yang berlekatan dengan epidermis.sarang-

sarang berbagai ukuran sering terlihat di dermis. 5

• Karsinoma sel basal morfea dan bentuk infiltrasi ,pola sarang

pertumbuhan tidak melingkar tapu membentuk untaian.bentuk

morfea tertanam dalam stroma fibrous yang padat dalam bentuk

untaian.5.

J. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan KSB bertujuan untuk mendapatkan kesembuhan dengan

hasil kosmetik yang baik serta fungsional yang maksimal.dapat menentukan cara

penatalaksanaan KSB,banyak hal yang harus di perhatikan baik dari factor

tumornya maupun pasinnya.faktor tumor yang perlu di perhatikan adalah tipe

tumor ,ukuran ,lokasi,sifat pertumbuhan dan apakah tumor primer atau

rekurens, sedangkan pasien yang perlu di pertimbangkan adalah

usia,riwayat penyakit lain ,factor psikologis dan riwayat pengobatan. 9

Page 18: Karsinoma Sel Basalreferat

Terapi pada KBS dapat bersifat preventatif dan kuratif

Preventatif

Oleh karena sinar matahari predisposes utama untuk terjadi kanker kulit

maka perlu diketahui perlindungan kulit terhadap sinar matahari, terutama bagi

orang-orang yang sering melakukan aktifitas diluar rumah dengan cara memakai

subscreens (tabir surya) seama terpajan sianr matahari. Penggunaan tabir surya

untuk kegiatan diluar rumah diperlukan tabir surya dengan SPM yang lebih tinggi

(>15-30).8,17

Adanya hubungan antara terbentuknya berbagai radikal bebas antara lain

akibat sinar UV pada beberapa jenis tumor kulit, telah banyak dilaporkan.

Pemakaian antioksidan dapat berfungsi untuk menetralkan kerusakan atau

mempertahankan fungsi dari serangan radikal bebas. Telah banyak bukti bahwa

terpaparnya jaringan dengan radikal bebas dapat mengakibatkan berbagai gejala

klinis atau penyakit yang cukup serius. 8

Akibat reaksi oksidatif radikal bebas di DNA menimbulkan mutasi yang

akhirnya menyebabkan kanker. Diantara antioksidan tersebut adalah

betakaroten,vitamin E dan vitamin C.8,17

Kuratif

Terapi pada kanker kulit terdiri dari terapi pembedahab dan non

pembedahan. Terapi pembedahan terdiri dari pembedahan dengan eksisi,

pembedahan dengan menggunakan tehnik Mohs Micrographic surgery (MMS),

Curettage and cautery, dan cryosurgery. 6,11

1. Bedah eksisi

Pada teknik ini ,tumor di eksisi beserta dengan jaringan normal di sekitarnya

dengan batas yang telah di tentukan sebelumnya untuk memastikan seluruh sel

kanker sudah terbuang.

2. Kuretasi dan elektrodesikasi

Di lakukan pada tingkat dini cara yang terbaik dengan cara cutting dan

koagulasi di bantu dengan curettage.jika hendak mengambil specimen jaringan

untuk pemeriksaan histopatologikdilakukan dengan elektro section (pure

Page 19: Karsinoma Sel Basalreferat

cutting).terlebih dahulu di berikan marker 3-5 mm di luar tumor.

3. Pembedahan dengan tehnik Mohs Micrographic Surgery (MMS)

Pada teknik ini,tumor di eksisi beserta dengan jaringan normal di sekitarnya

dengan batas yang telah di tentukan sebelumnya.

4. Curettage and cautery

Merupakan metode tradisional dalam terapi pembedahan kanker kulit,metode

ini merupakan metode kedua terbanyak yang dilakukan setelah metode eksisi.

5. Bedah Beku (Cryosurgery)

Metode ini menggunakan cairan nitrogen dalam temperatur 50 hingga 60o

untuk menghancurkan cel kanker keberhasilan teknik ini tergantung dari

seleksi jaringan dan kemampuan operator.

6. Radiasi

Radiasi ini menggunakan sinar X-ray dengan energi tinggi untuk membunuh

sel kanker.dikatakan bahwa radiasi bukanlah untuk menyembuhkan kanker,

melainkan sebagai terapi adjuvant setelah pembedahan untuk

mencegahrekurensi dari sel kanker atau mencegah metastasis

7. Kemoterapi

Kemoterapi adalah metode dengan menggunakan obat-obat untuk

membunuh sel kanker khusus tipe melanoma maligna.

K. PROGNOSIS

Pengobatan pada KSB primer biasanya memberikan angka

kesembuhan sekitar 95% sedangkan pada KSB rekuren sekitar 92%. Di

jumpai angka kekambuhan 5 tahun pada metode kuretase elektrodesikasi ;

bedah eksisi ; radioterapi ; bedah beku mikrografi mohs masing-masing

sebesar 7,7% ;10.1% ; 8,7% ;7,5% ; 1%.

Pengobatan pada Karsinoma sel basal rekuren adalah lebih sulit dari

pada karsinoma sel basal primer.dan angka kekambuhan setelah dilakukan

prosedur yang kedua adalah lebih tinggi.pengonbatan pilihan pada pasien ini

adalah bedah mikrografik mohs yang memberi angka kekambuhan 5 tahun

sebesar 5,6% sedangkan bila dilakukan dengan cara lain sebesar 19,9%.14

Page 20: Karsinoma Sel Basalreferat

BAB III

KESIMPULAN

Karsinoma Sel Basal adalah tumor kulit ganas yang berasal sel- sel basal

epidermis, berkembang lambat dan tidak/jarang bermetastase, sering dijumpai

pada orang kulit putih. Laki – laki lebih sering terkena daripada perempuan.

Faktor predisposisi dan matahari sangat berperan dalam perkembangan KBS.

Diagnosa ditegakkan dari gejala klinis dan pemeriksaan histopatologi.

Penatalaksanaan KSB dapat dilakukan dengan pembedahan dan tanpa

pembedahan

Page 21: Karsinoma Sel Basalreferat

DAFTAR PUSTAKA

1. J.corwint Elizabeth : “Buku ajar patofisiologi corwin

2. Fith Patrick TB et al , Dermatology in general medicine 7th edition , MC

Graw-hill 2001,hal 1036

3. Pilgrim W,hayes R,Hanson DW,2hang B,Boudreau B,Leong fellner s,”skin

cancer Basal Cell Carsinoma,Squamous Cell Carsinoma and Maligna

“.J.Cotari Med Sur 2014.320.31

4. N.R . Telfer .G.B.Colver,C.A.Morton “Guildelines for the management of

Basal Cell Carsinoma : the British journal of Dermatology.2008nhal 158

(7).37-48

5. Amiruddin.Muh Dali .Tumor dan Bedah Kulit” bagian ilmu penyakit kulit

dan kelamin .fak.Unhas “ 2003

6. Hendaria putri Made , Asmarajaya AAGN,Maliawas Sri “Kanker Kulit”

Bagian ISMF lmu Bedah FK.Undayana

7. Chadrasona ,Parakrama .Taylor Dive K “ Ringkasan Patology anatomi “

EGC

8. Putra Budi Iman “ Karsinoma Sel Basal “ Departemen Ilmu Kesehatan Kulit

dan kelamin Fak.Kedokteran USU.2008

9. Dr. Donna Patologi,Sp.KK “karsinoma Sel Basal” Departemen Ilmu

Kesehatan Kulit dan kelamin Fak.Kedokteran USU.2008

10. Emmy S Sjamsoe,DKK “Penyakit kulit yang umum di Indonesia” PT

Medical Multimedia Indonesia.

11. Buljan Marija,Dkk “ Variations in Clinical Presentation of basal cell

carcinoma “ Univ.Dept of dermatology and Verology,sestre milosdnice

university hospital:2008

12. Djuanda, Prof.DR.Adhi, dkk, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 5.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009

13. Siregar R.S, Editor. Penyakit Jamur dalam Atlas Berwarna Saripati Penyakit

Kulit 2th Ed. EGC : Jakarta : 2004.

14. Harahap, M. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Penerbit Hipokrates. Jakarta

Page 22: Karsinoma Sel Basalreferat

15. Balin, K.A., 2009. Seborrheic Keratosis. Diakses

dari http://emedicine.medscape.com/article/1059477-overview

16. Graham- Brown.Robin, Burns Tony, “ Lecture Notes Dermatologi edisi 8”

British Medical Assiciation.

17. Maharani P Karina, “ Penyakit Bowen, Karsinoma Sel Squamosa,Karsinoma

Sel Basal” diakses dari https://www.scribd.com/doc/55009787/LTM-Tumor-

Kulit pada tanggal 20 oktober 2014.