kanker hati2.docx
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN CA HEPAR
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem
Pencernaan
Dosen pengampu Oded S.,S.kep, M.kep
Oleh :
Desi Rahmawati (1112038) Inggri Nurul (1112055)
Dilla Nurindrawati (1112020) Lambertus (1112014)
Erwinsyah (1112056) Nurul A (1112017)
Evi Amalia N (1112021) Rani K (1112010)
Finni Violini (1112031) Suryani (1112046)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2013
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat illahi Rabbi yang telah memberikankan
taufik dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul Asuhan
Keperawatan dengan CA Hepar dapat terselesaikan.
Makalah ini akan membahas konsep penyakit CA Hepar beserta
asuhan keperawatannya. Manfaat yang diharapkan adalah perawat tidak
perlu khawatir lagi dalam menghadapi pasien CA Hepar dan memahami
tindakan keperawatan.
Terima kasih diuCapkan kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini.
Bandung, 24 Oktober 2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Batasan Masalah.......................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.4 Tujuan.......................................................................................................2
1.5 Manfaat.....................................................................................................2
1.6 Metode Penyusunan.................................................................................2
BAB II. ISI.......................................................................................................3
2.1 Pengertian ..............................................................................................3
2.2 Jenis Tumor Ganas di Hati ....................................................................3
2.3 Etiologi ...................................................................................................4
2.4 Patofisiologi ............................................................................................4
2.5 Faktor Resiko .........................................................................................4
2.6 Komplikasi ..............................................................................................5
2.7 Pemeriksaan Penunjang.........................................................................5
BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................6
3.1 Pengkajian............................................................................................6
3.2 Diagnosa keperawatan.........................................................................7
3.3 Intervensi..............................................................................................7
BAB IV. PENUTUP.........................................................................................11
4.1 Simpulan..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
International Agency for Cancer Research, GloboCan 2002,
menyebutkan Ca hepar atau yang lebih dikenal dengan kanker hati
adalah enam dari kanker paling umum yang ditemukan di seluruh dunia
dan merupakan penyebab kematian ketiga akibat kanker seCara global.
CA hepar atau kanker hati merupakan jenis kanker yang sering
ditemukan di Indonesia. Kanker hati terjadi apabila sel kanker
berkembang pada jaringan hati. Adanya gejala yang ditimbulkan dari
penyakit ini, di antaranya kekurangan berat badan tanpa adanya alasan
yang diketahui dan tanpa berusaha untuk mengurangi berat badan,
kehilangan selera makan seCara berkelanjutan, merasa kenyang
setelah makan dalam porsi sedikit, pembengkakan di bagian kanan
perut yang berada tepat di bawah tulang rusuk, warna kulit dan mata
yang kuning kehijauan, keletihan yang tidak biasanya dan mual.
Penyakit ini adalah penyakit yang tidak mengenal umur. Selain itu,
masalah penyakit kanker hati ini sangat erat kaitannya dengan penyakit
hepatitis B dan hepatitis C. Meningkatnya penderita kanker hati setiap
tahunnya ini disebabkan tingginya kasushepatitis B dan C kronis di
Indonesia. Dua penyakit ini penyebab terjadinya kanker hati. Selain itu
penyakit ini sulit terdeteksi. Kanker hati (karsinoma hepatoseluler)
disebabkan adanya infeksi hepatitis Bkronis apabila terjadi dalam
jangka waktu lama. Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan virus
hepatitis B (VHB) yang menyerang hati. Selain itu hepatitis B dalam
jangka waktu lama juga bisa menyebabkan pengerasan hati (sirosis),
bahkan dapat menyebabkan kematian.
Selanjutnya, fakta menunjukkan bahwa hepatitis B adalah
penyebab kematian nomor 10 di dunia. Hingga saat ini, 2 miliar orang
terinfeksi di seluruh dunia, dan 350 juta orang berlanjut menjadi pasien
dengan infeksi hepatiatis B kronik. Di Indonesia sendiri diperkirakan
angka kejadian infeksi hepatitis B kronik menCapai 5-10 persen dari
total jumlah penduduk.
1
1.2 Batasan Masalah
Masalah dalam makalah ini adalah hanya difokuskan pada
penyakit Ca Hepar beserta asuhan keperawatan.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah faktor penyebab terjadinya ?
2. Apa faktor resiko dari Ca Hepar ?
3. Bagaimana proses terjadinya Ca Hepar?
4. Bagaimanakah tindakan perawat dalam menangani kasus
tersebut berdasarkan asuhan keperawatan?
1.4 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa/i mendapat gambaran dan pengetahuan tentang
penetapan proses asuhan keperawatan terhadap klien Ca Hepar.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan pembelajaran tentang Ca Hepar maka
mahasiswa/i diharapkan mampu:
Melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.
Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.
MerenCanakan tindakan keperawatan pada klien dengan Ca Hepar.
.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa/i dapat lebih memahami tentang penyakit Ca Hepar .
2. Mahasiswa/i dapat melakukan tindakan berdasarkan asuhan
keperawatan.
1.6 Metode Penyusunan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi
pustaka. Studi pustaka yang dimaksud adalah mengumpulkan dari
berbagai sumber buku dan internet.
2
BAB II
ISI
2.1 Pengertian
Hati merupakan salah satu organ di dalam tubuh kita yang banyak
fungsinya, juga merupakan salah satu organ yang sering menerima
penyebaran tumor ganas dari organ lain, disamping terjadinya tumor
dari jaringan hati sendiri. Tumor ganas di hati ada dua jenis, yaitu
tumor ganas primer dan sekunder.
2.2 Jenis Tumor Ganas Di Hati
A. Tumor Ganas Primer
Tumor ganas primer adalah tumor yang berasal dari jaringan hati
sendiri.
a. Klasifikasi
Sherlock membagi karsinoma primer dalam bentuk:
1) Hepatoma maligna yang berasal dari jaringan parenkim
hati yang lebih dikenal dengan istilah karsinoma
hepatoseluler (tumor yang paling sering dijumpai).
2) Kolangiokarsinoma atau kolangioma maligna yang
berasal dari duktus biliaris.
3) Sarkoma yang berasal dari jaringan ikat hati.
4) Hemangioendotelioma maligna atau hemangioblastoma,
ialah yang beasal dari pembuluh darah, tumor ini sangat
jarang terjadi.
b. Insidensi
Tumor ganas hati primer berperan hanya 1-2% dari tumor
ganas yang menyebabkan kematian. Tumor ini lebih sering
terjadi pada pria dan terjadi pada usia 50-60 tahun.
B. Tumor ganas sekunder
Tumor ganas sekunder ialah metastase tumor organ lain ke
hati, sering dijumpai terjadi 20 kali lebih banyak bila dibandingkan
3
dengan tumor hati primer, tumor sekunder ini menempati urutan
kedua penyebab penyakit hati yang fatal setelah sirosis hepatis.
Karsinoma metastase hati bemaCam-maCam mulai dari
tumor yang berupa nodul kecil sampai nodul besar. Nodul yang
berdekatan tumbuh bersamaan dan menekan jaringan hati
disekitarnya.
2.3 Etiologi
Penyebab dari Ca. Hepar yaitu
a. Cerosis Hepatis
b. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C
c. Kontak dengan racun kimia tertentu (misalnya : ninil klorida, arsen)
d. Kebiasaan merokok
e. Kebiasaan minum minuman keras (pengguna alkohol)
f. Aftatoksik atau karsinogen dalam preparat herbal
g. Nitrosamin
2.4 Patofisiologi
Kanker hati terjadi akibat kerusakan pada sel – sel parenkim hati
yang biasa seCara langsung disebabkan oleh primer penyakit hati atau
seCara tidak langsung oleh obstruksi aliran empedu atau gangguan
sirkulasi hepatik yang menyebabkan disfungsi hati. Sel parenkim hati
akan bereaksi tehadap unsur – unsur yang paling toksik melalui
penggantian glikogen dengan lipid sehingga terjadi infiltrasi lemak
dengan atau tanpa nekrosis atau kematian sel.
Keadaan ini sering disertai dengan infiltrasi sel radang dan
pertumbuhan jaringan fibrosis. Regenerasi sel dapat terjadi jika proses
perjalanan penyakit tidak terlampau toksik bagi sel –sel hati. Sehingga
terjadi pengecilan dan fibrosis selanjutnya akan menjadi kanker hati
(Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. 2006).
2.5 Faktor Resiko
a. Untuk karsinoma primer: hepatitis, sirosis, hepatotoksin, trauma.
4
b. Untuk karsinoma sekunder: metastase dari tempat lain, umumnya
dari viscera abdomen, payudara, paru-paru, ginjal, ovarium, testis,
kulit, dan lain-lain.
2.6 Komplikasi
a. Malnutrisi
b. Obstruksi bilier dengan ikterik
c. Gagal hati fulminan
d. Metastase
2.7 Pemeriksaan Penunjang
a. Billirubin, fosfatase alkalin da transaminase serum semua
meningkat, SGOT, SGPT, HB, HbsAg, LED tergantung kerusakan
hati.
b. Pemeriksaan serologis: Alfa-fetoprotein(AFP) merupakan penanda
tumor penting untuk karsinoma hepatotoksik meningkat 70%
sampai 95% pasien pada penyakit ini.
c. Ultrasonografi, CT dan MRI digunakan untuk mendeteksi kanker
dan mengkaji bila tumor dapat diangkat melalui pembedahan.
d. Arteriografi membantu menentukan apakah tumor hati dapat
direseksi.
e. Biopsi jarum perkutan atau biopsi melalui ultrasonografi dapat
dilakukan.
f. Laparoskopi dengan biopsi hati dapat dilakukan.
g. Foto thoraks: foto polos abdomen, splenoportografi, angiografi
hepatik.
5
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Identitas
a. Usia : Biasanya menyerang dewasa dan orang tua
b. Jenis kelamin : Kanker hati sering terjadi pada laki – laki dari
pada perumpuan
c. Pekerjaan : Dapat ditemukan pada orang dengan aktivitas yang
berlebihan
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama : Keluhan pasien pada waktu dikaji
b. Riwayat penyakit dahulu : Pasien dahulu pernah menderita
c. Penyakit apa dan bagaimana pengobatanya
d. Riwayat penyakit sekarang
1) Data fokus terkait perubahan pola fungsi
a) Aktivitas : Klien akan mengalami kelelahan , kelemahan,
malaise
b) Sirkulasi : Bradikardi akibat hiperbilirubin berat, akterik
pada sclera, kulit dan membran mukosa.
c) Eliminasi: Warna urin gelap ( seperti teh ), diare feses
warna tanah liat.
d) Makanan dan Cairan : Anoreksia, berat badan menurun,
perasaan mual dan muntah, terjadi peningkatan edema,
asites.
e) Neurosensori : Peka terhadap rangsangan, cenderung
tidur, asteriksis
f) Nyeri / Kenyamanan : Kram abdomen, nyeri tekan pada
abdomen kuadran kanan atas, mialgia, sakit kepala,
gatal – gatal.
g) Keamanan : Urtikaria, demam, eritema, splenomegali,
pembesaran nodus servikal posterior
h) Seksualitas : Perilaku homoseksual aktif atau biseksual
pada wanita dapat meningkatkan faktor resiko.
6
3. Pemeriksaan fisik
a. Tanda – tanda vital
b. Mata
c. Mulut
d. Abdomen
e. Kulit
f. Ekstremitas : Mengalami kelemahan atau peningkatan edema.
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
b. Pemeriksaan radiologi
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak seimbangan nutrisi berhubungan dengan anoreksia,
mual, gangguan absorbsi, metabolisme vitamin di hati.
2. Nyeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut ( asites ).
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai O2
dengan kebutuhan
4. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan dengan
pruritus,edema dan asites.
3.3 Intervensi Keperawatan
Diagnosa 1 : Tidak seimbangan nutrisi berhubungan dengan
anoreksia, mual, gangguan absorbsi, metabolisme vitamin di hati.
Tujuan :
1. Mendemontrasikan BB stabil, penembahan BB progresif kearah
tujuan dgn normalisasi nilai laboratorium dan batas tanda-tanda
malnutrisi.
2. Penanggulangan pemahaman pengaruh individual pd masukan
adekuat.
Intervensi :
1. Pantau masukan makanan setiap hari, beri pasein buku harian
tentang makanan sesuai Indikasi.
2. Dorong pasien utk makan deit tinggi kalori kaya protein dg
masukan Cairan adekuat.
7
3. Dorong penggunaan suplemen dan makanan sering / lebih
sedikit yg dibagi bagi selama sehari.
4. Berikan antiemetik pada jadwal reguler sebelum / selama dan
setelah pemberian agent antineoplastik yang sesuai.
Rasional :
1. Keefektifan penilaian diet individual dalam penghilangan mual
pasCaterapi. Pasien harus mencoba untuk menemukan
solusi/kombinasi terbaik.
2. Kebutuhan jaringan metabolek ditingkatkan begitu juga Cairan
( untuk menghilangkan produksi sisa ). Suplemen dapat
memainkan peranan penting dlm mempertahankan masukan
kalori dan protein adekuat.
3. Mual/muntah paling menurunkan kemampuan dan efek samping
psikologis kemoterapi yang menimbulkan stess.
Diagnosa 2 : Nyeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut
( asites )
Tujuan :
1. Mendemontrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan
aktivitas hiburan sesuai indikasi nyeri.
2. Melaporkan penghilangan nyeri maksimal / kontrol dengan
pengaruh minimal pada AKS.
Intervensi :
1. Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi , frekwensi, durasi dan
intensitas ( 0-10 ) dan tindakan penghilang rasa nyeri misalkan
berikan posisi yang duduk tengkurap dengan dialas bantal pada
daerah antara perut dan dada.
2. Berikan tindakan kenyamanan dasar misalnya reposisi, gosok
punggung.
3. Kaji tingkat nyeri / kontrol nilai.
Rasional :
1. Memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan /
keefektifan intervensi.
8
2. Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali
perhatian.
3. Kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada AKS.
Diagnosa 3 : Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara
suplai O2 dengan kebutuhan
Tujuan :
1. Dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan tubuh.
Intervensi :
1. Dorong pasein untuk melakukan apa saja bila mungkin, misalnya
mandi, bangun dari kursi/ tempat tidur, berjalan. Tingkatkan
aktivitas sesuai kemampuan.
2. Pantau respon fisiologi terhadap aktivitas misalnya; perubahan
pada TD/ frekuensi jantung / pernapasan.
3. Beri oksigen sesuai indikasi.
Rasional :
1. Meningkatkan kekuatan / stamina dan memampukan pasein
menjadi lebih aktif tanpa kelelahan yang berarti.
2. Teloransi sangat tergantung pada tahap proses penyakit, status
nutrisi, keseimbnagan Cairan dan reaksi terhadap aturan
terapeutik.
3. Adanya hifoksia menurunkan kesediaan O2 untuk ambilan
seluler dan memperberat keletihan.
Diagosa 4 :Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan
dengan pruritus,edema dan asites
Tujuan :
1. Mengedentifikasi fiksi intervensi yang tepat untuk kondisi kusus.
2. Berpartisipasi dalam tehnik untuk mencegah komplikasi /
meningkatkan penyembuhan.
Intervensi :
1. Kaji kulit terhadap efek samping terapi kanker. Perhatikan
kerusakan atau perlambatan penyembuhan.
9
2. Mandikan dengan air hangat dan sabun.
3. Dorong pasien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit
yang kering dari pada menggaruk.
4. Balikkan / ubah posisi dengan sering.
5. Anjurkan pasein untuk menghindari krim kulit apapun ,salep dan
bedak kecuali seijin dokter.
Rasional :
1. Efek kemerahan atau reaksi radiasi dapat terjadi dalam area
radiasi dapat terjadi dalam area radiasi. Deskuamasi kering dan
deskuamasi kering,ulserasi.
2. Mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.
3. Membantu mencegah friksi atau trauma fisik.
4. Untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit/
jaringan yang tidak perlu.
5. Dapat meningkatkan iritasi atau reaksi secara nyata.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ca Hepar adalah Tumor ganas primer pada hati yang berasal
dari sel parenkim atau epitel saluran empedu atau metastase dari
tumor jaringan lainnya dan kanker hati terjadi apabila sel kanker
berkembang pada jaringan hati.. Merupakan tumor ganas nomor 2
diseluruh dunia, diasia pasifik terutama Taiwan ,hepatoma
menduduki tempat tertinggi dari tomur-tomur ganas lainnya.
Ca Hepar disebabkan karena adanya infeksi hepatitis B kronis
apabila terjadi dalam jangka waktu lama. Hepatitis B adalah penyakit
yang disebabkan virus hepatitis B (VHB) yang menyerang hati
Penyakit ini adalah penyakit yang tidak mengenal umur.
Selain itu, masalah penyakit kanker hati ini sangat erat kaitannya
dengan penyakit hepatitis B dan hepatitis C.
Meningkatnya penderita kanker hati setiap tahunnya ini
disebabkan tingginya kasus hepatitis B dan C kronis di Indonesia.
Dua penyakit ini penyebab terjadinya kanker hati. Selain itu penyakit
ini sulit terdeteksi.
Selanjutnya, fakta menunjukkan bahwa hepatitis B adalah
penyebab kematian nomor 10 di dunia. Hingga saat ini, 2 miliar orang
terinfeksi di seluruh dunia, dan 350 juta orang berlanjut menjadi
pasien dengan infeksi hepatiatis B kronik.
Di Indonesia sendiri diperkirakan angka kejadian infeksi
hepatitis B kronik menCapai 5-10 persen dari total jumlah penduduk.
Pengobatan yang biasa dilakukan untuk pasien dengan Ca
Hati antara lain yaitu Transplantasi, Terapi radiasi, Kemoterapi,
Kemoembolisasi, Terapi gen, Cryotherapy, Ablasi radiofrekuensi, dan
Pembedahan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Suddarth, B. &. (2001). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Website :
http://dwi-dwirahma.blogspot.com/2013/06/Ca-hepar.html
12