jurnal translate mata
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Jurnal Translate mata
1/12
PERUBAHAN ASTIGMATISME SETELAH PENGANGKATAN
PTERYGIUM : PERBANDINGAN DARI 5 METODE YANG BERBEDA
Tujuan : untuk menyelidiki pengaruh dari jenis pembedahan pada astigmatisme
pasca operasi dalam bedah pterygium. Pengaturan dan desan : uji klinis
komparatif retrospektif. Ba!an dan "et#de : data dari 240 mata yang
mengalami 5 jenis operasi berbeda : cangkok konjungtiva dengan benang
(C!"s# atau lem fibrin (C!"g#$ penutup memutari konjungtiva (C%$ atau
transplantasi membran amnion baik dengan benang (' "s# atau dengan lem
('"g#. )engukuran keratometric sebelum operasi dan pasca operasi$dievaluasi menggunakan keratorefractometer otomatis$ kemudian dicatat.
Ana$ss statst% : perubahan keseluruhan pada *C+ dan derajat
astigmatisme dievaluasi menggunakan uji ,ilco-on berperingkat. )erbedaan
nilai astigmatisme antar kelompok dihitung menggunakan analisis varian satu
arah (/+#. Has$: prosedur yang paling umum dilakukan adalah C!"s (
115#$ diikuti oleh C!"g ( 5#$ C%& ( 43#$ '"s ("15#$ dan '"
g ( 10#. etelah pembedahan$ nilai astigmatisme menurun dari $43 2$50
menjadi 1$26 7 1$03 7 () 8 0$001 uji t berpasangan#. )erubahan astigmatisme
secara signifikan berhubungan dengan ukuran sebelum operasi pterygium (p
.494$ ) 0$005#. stigmatisme pasca operasi berhubungan dengan
astigmatisme sebelum operasi (p 0.51$ ) 8 0.001$ spearman correlation
analysis#. )erubahan nilai astigmatisme tidak berhubungan dengan metode
pembedahan () 0.055$ /+#. Kes"&u$an : hasil pterygium pada
astigmatisme kornea tinggi$ yang mengalami penurunan pada level yang bisa
diterima setelah eksisi. 'enurut penelitian kami$ jenis cangkok seperti C!$
C%& atau ' atau penggunaan benang atau lem untuk memfiksasi cangkok
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan derajat
astigmatisme.
-
8/18/2019 Jurnal Translate mata
2/12
ata kunci : membran amnion$ astigmatisme$ cangkok$ fibrin perekat jaringan$
pterigium$ benang
)terigium adalah pertumbuhan fibrovaskuler berbentuk sayap dari jaringan ikat
konjungtiva di atas kornea disebabkan masalah kosmetik$ penurunan ketajaman
penglihatan sekunder pada astigmatisme dan penghalang sumbu optik. ;al ini
dapat menyebabkan kornea mendatar sampai ke puncak.
7alam pengobatan$ beberapa operasi yang berbeda sedang dilakukan untuk
mengurangi tingginya kekambuhan teknik sklera polos$ seperti cangkok
konjungtiva dan cangkok membran amnion. *aru < baru ini$ lem fibrindirekomendasikan untuk mengamankan cangkok.
7alam penelitian ini$ tujuan kami adalah untuk menyelidiki pengaruh dari jenis
pembedahan pada perubahan astigmatisme setelah eksisi pterigium.
Ba!an dan "et#de
)ada penelitian retrospektif$ data dari 240 mata berurutan yang menjalani eksisi
pterigium oleh dokter bedah (%=# antara tahun 200 dan 200>$ yang difollo,
up selama bulan dan menurut investigasi menunjukkan tidak ada tanda < tanda
kekambuhan. )asien dengan masalah penurunan ketajaman penglihatan$ sensasi
benda asing dalam tubuh$ dan hiperemis karena pterigium diputuskan untuk
dilakukan pembedahan pterigium. %i,ayat trauma mata$ bedah mata$ dan
adanya abnormalitas kornea seperti$ luka mempengaruhi nilai astigmatisme
dimasukkan dalam kriteria eksklusi.
)enerimaan tinjauan badan institusi telah diperoleh. emua pasien
diinformasikan tentang alternatif bedah yang disediakan saat itu$ dan keputusan
dibuat berdasarkan pilihan pasien bersama dengan dokter bedah. elain itu$
pasien tidak diacak. )asien telah menanda tangani inform konsen untuk bedah
sebelum dilakukan tindakan operasi.
-
8/18/2019 Jurnal Translate mata
3/12
da 123 pria dan 11 ,anita dengan rata < rata berumur 53.5 12.1 tahun
(interval 23 sampai >9 tahun#. emua pasien menjalani pemeriksaan mata
secara komprehensif. )ada bulan ketiga data sebelum dan sesudah operasi
dicatat koreksi terbaik dari ketajaman penglihatan (*C+# dan nilai
keratometrik. ilai *C+ menggunakan kartu snellen dan diubah menjadi
logaritme nilai resolusi sudut minimal (log'ar#.
)anjang hori?ontal sebelum operasi diukur dengan memfokuskan celah pada
pterigium dan menggunakan penggaris yang bergabung dengan celah pada sinar
celah dari limbus untuk mendorong tepi pterigium (opcon @"3&$ opcon Co$
Aapan#.
ilai keratometrik diperoleh dengan menggunakan keratorefraktometer
otomatis (opcon 2">100)$ okyo$ Aepang#. ;anya nilai keratometrik yang
termasuk dalam penelitian hampir separuh dari pasien$ kami tidak bisa
memperoleh pengukuran topografi.
Bksisi pterigium ditunjukkan setelah : lidokain ;Cl 40 mg2 ml D epinefrin
0.025 mgml (Aetokain$ deka$ urki# disuntikkan diba,ah konjungtiva menuju
badan pterigium. etelah menyingkirkan badan$ kepala tumpul terangkat ke atas
kornea. Aaringan luka abnormal pada kornea disingkirkan. ejumlah kecil
kapsul tenon disingkirkan dari setiap pasien. *aik tidak ada kauter atau minimal
digunakan untuk tempat tidur sklera. etelah pelepasan pterigium$ pasien
menjalani 5 jenis pembedahan berbeda : cangkok konjungtiva dengan benang
(C!"s# atau lem fibrin (C!"g#$ penutup rotasi konjungtiva (C%$ atautransplantasi membran amnion baik dengan benang (' "s# atau dengan lem
('"g#.
)ada cangkok konjungtiva$ cangkok berukuran lebih besar dengan panjang 1
mm dan lebar relatif untuk tempat tidur sklera yang dipanen dari limbus
superotemporal$ dengan pera,atan untuk memperoleh tenon"bebas cangkok.
Cangkok berikuntnya berpindah ke aera nasal. )ada kelompok C!"s$
memutus benang vicryl >"0 digunakan untuk mengikat cangkok. )ada kelompok
-
8/18/2019 Jurnal Translate mata
4/12
C!"g$ lem fibrin (iesseel +;$ ba-ter !# digunakan untuk mengikat tepi
konjungtiva dan episclera. )enggunaan metode lem telah dijelaskan
sebelumnya.
Entuk C%&$ penutup tenon"bebas berasal dari ba,ah konjungtiva bulbar dengan
bergantung pada batas ba,ah hidung dari sklera polos telah disiapkan dan
diputar untuk menutupi sklera polos dengan memotong benang vicryl >0.
'embran amniotik telah disiapkan seperti dijelaskan sebelumnya. Entuk '$
membran dikeluarkan dari penga,etan ukuran sedang dan dipotong sesuai
ukuran yang diperlukan untuk menutupi area defek. 'embran disebar di atas
area kosong sehingga permukaan membran basal atau epitel akan berada di
puncak dan dijahit mengelilingi konjungtiva dan episklera dengan
menggunakan potongan benang vicryl >"0 pada kelompok '"s. 7i sisi lain$
pada kelompok '"g$ lem fibrin digunakan untuk mengikat membran amnion
seperti laporan a,al.
'ata ditutupi alas mata setelah menggunakan salep antibiotik topikal
(tobramycin#. etelah pembedahan$ antibiotik topikal (oflo-acin 0. F$ 4 kali
sehari# dan steroid (de-amethasone 0.1 F$ 4 kali sehari# diberikan dalam tetes$
dan penurunan dosis diatas 1 bulan. Aahitan dibuka saat minggu kedua.
7ata dimasukkan ke perangkat lunak ) (tatistical )ackage for the ocial
ciences$ version 1.0$ )) Gnc Chicago$ GGG$ E#. )erubahan keseluruhuan
pada *C+ dan derajat astigmatisme dievaluasi menggunakan uji ,ilco-on
berperingkat. )erbedaan nilai astigmatisme antara kedua kelompok dihitungmenggunakan analisis satu arah dari varian (/+#. )erbedaan signifikan
80.05 diterima sebagai signifikansi secara statistik.
Has$
)rosedur paling umum ditunjukkan pada C!"s ( 115#. elanjutnya$ jumlah
pasien pada setiap kelompok seperti berikut ini : C!"g ( 5#$ C%& (
43#$ '"s ( 15#$ dan '"g ( 10#. )anjang hori?ontal pterigium
-
8/18/2019 Jurnal Translate mata
5/12
berubah antara 2 dan 3 mm (rata < rata 7 .3> 1.11 mm#. Ekuran
pterigium paling umum adalah mm ( 115#$ diikuti 4 mm ( 5>#$ 5 mm
( 0#$ 9 mm ( 2#$ 2 mm ( 11# dan 3 mm ( #.
%ata < rata nilai lig'ar sebelum operasi adalah .43 0.94 (interval 0.00 0$ ) 8 0.001$ analisis korelasi spearman#.
stigmatisme pasca operasi berhubungan secara positif dengan astigmatisme
sebelum operasi (p 0.51$ p 8 0.001$ analisis korelasi spearman#. 7i sisi lain$
-
8/18/2019 Jurnal Translate mata
6/12
nilai astigmatisme pasca operasi berhubungan secara negatif dengan perubahan
astigmatisme () 0.292$ ) 8 0.001$ analisis korelasi spearman#.
)erubahan nilai astigmatisme tidak berhubungan dengan metode bedah ()
0.055$ /+# Jgambar K. Aumlah pasien pada kelompok ' sedikit.
Lalaupun begitu$ jika kami mengabaikan kelompok dimana membran amnion
digunakan dari perbandingan statistik$ perubahan astigmatisme juga tidak
signifikan secara statistik () 0.240$ /+#. Auga$ hubungan antara jenis
bedah dan perubahan pada astigmatisme tidak signifikan secara statistik () "
0.119$ ) 0.032$ analisis korelasi spearman#.
!ambar 1 : diagram batang sederhana menunjukkan distribusi ukuran pterigium
berdasarkan jenis pembedahan ditunjukkan ( jumlah pasienM C!"s
cangkok conjunctiva dengan benangM C!"g cangkok conjunctiva dengan
lem fibrin$ C%& penutup memutari conjunctivaM '"s transplantasi
membran amnion dengan benang$ '"g transplantasi membran amnion
dengan lem fibrin#
-
8/18/2019 Jurnal Translate mata
7/12
!ambar 2 : plot < ,hisker menunjukkan perubahan nilai astigmatisme (7 :
dioptri# berdasarkan ukuran hori?ontal pterigium pengukuran dari limbus ke
kepala ( jumlah pasien#
!ambar : plot < ,hisker menunjukkan perubahan pada astigmatisme (7#
berdasarkan jenis pembedahan ditunjukkan. J jumlah pasienM C!"s
cangkok conjunctiva dengan benangM C!"g cangkok conjunctiva dengan
lem fibrinM C%& penutup memutari conjunctivaM '"s transplantasi
membran amnion dengan lem fibrinK
Bvaluasi kedua$ kami mengabaikan 59 mata dimana ukuran pterigium adalah 5
mm atau lebih besar dan ditunjukkan dengan analisis pada 1>4 mata. )rosedur
yang paling umum ditunjukkan pada kelompok C!"s ( >9#. elanjutnya$
jumlah pasien pada setiap kelompok seperti berikut ini : C!"g ( 42#$ C%&
( 5#$ '"s ( 14# dan '"g ( 3#.
-
8/18/2019 Jurnal Translate mata
8/12
%ata < rata nilai log'ar sebelum operasi adalah 0.2 0.56 (interval 0.00 7 (interval
0.00 7 "12.50 7#. etelah pembedahan$ nilai astigmatisme turun menjadi 1.19
0.61 7 (interval 0.00 7 4.50 7#. %ata < rata perbedaan antara nilai astigmatisme
sebelum dan pasca operasi adalah 1.>1 2.22 7$ dan penurunan ini signifikan
secara statistik () 8 0.001$ uji t berpasangan#.
)ada kelompok ini dengan ukuran pterigium 4 mm atau kurang$ perubahan
astigmatisme secara siignifikan berbeda berdasarkan ukuran pterigium sebelum
operasi () .115$ ) 0.043$ one ,ay /+#. Eji post hoc membuktikan
perbedaan ini dikarenakan perbedaan anatara pterigium 2 mm dan 4 mm ()
0.06$ turki ;7#. da korelasi positif anatara perubahan nilai astigmatisme
dan perubahan nilai log'ar (% 0.44$ ) 8 0.001$ analisis korelasi spearman#.
)erubahan nilai astigamtisme tidak berhubungan dengan metode bedah (%
"0.141$ ) 0.059$ analisis korelasi spearman#. Auga$ tidak ada korelasi dengan
perubahan nilai log'ar dan jenis pembedahan () 0.042$ ) 0.530$ analisis
korelasi spearman#.
Ds%us
)terigium mungkin menyebabkan kornea mendatar ke ape-. stigmatisme yang
diinduksi dijelaskan oleh beberapa mekanisme : lubuk film air mata pada tepi
atas pterigium dan mekanisme penarikan dilakukan oleh pterigium pada kornea.
@aporan a,al$ hasil pterygium pada astigmatisme kornea tinggi$ yang menurun
setelah eksisi. *erdasarkan studi saat ini$ kami menemukan bah,a derajat
astigmatsime menurun secara signifikan setelah eksisi$ dan penurunan ini
berhubungan dengan ukuran pterigium. Ekuran mempengaruhi perubahan
astigmatisme begitu juga dengan derajat astigmatisme pasca operasi. ami juga
menemukan bah,a perubahan derajat astigmatisme secara positif berhubungan
-
8/18/2019 Jurnal Translate mata
9/12
dengan perubahan ketajaman penglihatan. 7i sisi lain$ jenis cangkok seperti
C!$ C%&$ atau ' atau penggunaan benang atau lem untuk memfiksasi
cangkok tidak mempunyai efek signifikan pada perubahan derajat astigmatisme.
omponen refraksi didemonstrasikan untuk menstabilkan pada 1 bulan setelah
pembedahan pterigium. *agaimanapun juga$ pada studi saat ini$ kami
memasukkan hasil bulan pasca operasi untuk meyakinkan bah,a refraksi
stabil. eratometri konvensional mengevaluasi kekuatan refraksi kornea dari
atau 4 poin data. ;ence$ banyak penulis menyarankan penggunaan topografi
kornea pada evaluasi perubahan astigmatisme setelah pembedahan pterigium.
ejak saat itu studi retrospektif dan kami tidak dapat menunjukkan topografi
kornea pada semua kasus$ kami telah memilih untuk hanya memasukkan nilai
keratometri.
)eningkatan ketajaman penglihatan diharapkan setelah eksisi pterigium. Gni
dilaporkan bah,a *C+ meningkat dari 0.5 sampai 0.9>. *erdasarkan hal itu$
kami mengamati penurunan nilai log'ar dari 0.> sampai 0.1. )ada studi yang
sama$ penurunan nilai log'ar secara signifikan dari 0.41 sampai 0.24 pada 23
mata () 0.000#.
@in dan stern menemukan korelasi signifikan antara ukuran pterigium dan
astigmatsime kornea. Gni juga disarankan bah,a pterigium diperluas lebih dari
45 F diameter kornea result in peningkatan derajat astigmatisme. 'ohammad
-
8/18/2019 Jurnal Translate mata
10/12
pterigium 2.25 mm pada astigmatisme 2 7 dan harus dipertimbangkan
keterbatasan pembedahan. *erdasarkan hal ini$ seit? dkk menyimpulkan bah,a
ukuran pterigium dari 0.25 mm meningkatkan astigmatisme sebelum operasi$
selain itu$ penulis percaya bah,a pembedahan harus ditunjukkan sebelum
mencapai batas poin. tudi saat ini$ kami mebandingkan ukuran pterigium
dengan perubahan pada astigmatisme dan menemukan korelasi signifikan () 8
0.001#. )erbedaan utama pada perubahan astigmatisme antara ukuran 2 mm dan
5 mm dan 9 mm. elain itu$ kami setuju dengan laporan sebelumnya bah,a
lebih baik menyingkirkan pterigium saat ukuran panjang hori?ontal mencapai 2
mm.
)ada studi retrospektif$ videokeratografi berubah pada 55 mata dievaluasi dan
ditemukan bah,a bedah pterigium secara signifikan menurunkan refraksi
astigmatisme dari .12 sampai 2.51 () 0.05#. Auga$ beberapa laporan
menunjukkan penurunan astigmatisme kornea. ami juga menemukan
penurunan astigmatisme kornea dari .43 7 sampai 1.26 7. )erbedaan rata 2.4 7$ dan penurunan
ini signifikan secara statistik () 8 0.001#. *edah pelepasan pterigium dapat
memperbaiki perubahanM bagaimanapun juga$ mata dengan pterigium yang
sudah berkembang$ distortion kornea tidak normal secara utuh dan perubahan
ireguler mungkin menetap jika lesi telah mencapai parasentral kornea. *eberapa
faktor lain$ seperti perubahan stroma kornea dan membran bo,man$ disarankan
untuk menanggung perubahan refraksi menetap pada mata setelah pembedahan pterigium.
ami menemukan korelasi signifikan antara nilai astigamtisme sebelum dan
pasca operasi (p 0.51$ ) 8 0.001#. ontra dengan hasil kami$ beberapa studi
menunjukkan tidak ada hubungan antara 2 parameter. ontradiksi munkin
dihubungkan dengan sejumlah banyak pasien yang terlibat$ dan ukuran
hori?ontal pterigium lebih luas pada studi saat ini. ama dengan hasil kami$ Lu
-
8/18/2019 Jurnal Translate mata
11/12
dkk menemukan korelasi signifikan antara perbedaan pada kekuatan refraksi
silindris sebelum dan sesudah operasi.
ejak eksisi primer dengan teknik sklera polos memiliki tingkat kekambuhan
tinggi$ saat ini banyak dokter bedah lebih memilih cangkok conjunctiva atau
transplantasi membran amnion. Auga saat ini$ penggunaan lem fibrin disarankan
sebagai alternatif pengganti benang dan penggunaannya meningkat. ;asil dan
tingkat kekambuhan dari teknik pembedahan yang berbeda dipelajari pada
beberapa laporan. *agaimana pun juga$ pengaruh dari pembedahan yang
berbeda muncul pada astigmatisme. &rau dan asisten memperhatikan setelah
pembedahan$ astigmatisme e-ceeded lebih dari 7 pada 3 pasien dan tidak
mengubah secara dramatis pada rest 106 mata mereka dengan cangkok kornea
conjunctiva. =ilma? dkk membandingkan perubahan astigmatisme mengikuti
perbedaan jenis pembedahan termasuk cangkok conjunctiva$ cangkok limus
conjunctiva$ sklera polos$ dan sklera polos dengan mitomycin. )enulis
emenmukan perbedaan statistik antara kelompok untuk rata < rata topografi
astigmatisme dan astigmatisme induced"dengan pembedahan () 0.00 dan
0.00$ secara respektif#. )ada studi tersebut$ perbedaan rata < rata antara sklera
polos dan tehnik cangkok dimana astigmatisme pasca operasi lebih kecil saat
terbentuk. )ada studi saat ini$ kami menemukan tidak ada perbedaan pada
perubahan astigmatisme pasca operasi antara tehnik pembedahan yang berbeda.
)erbedaan utama antara 2 studi (kami dan yilma? dkk# pengukuran
astigmatisme pada studi saat ini menggunakan keratometri. )erbedaan lainnya pada tehnik pembedahan. ami tidak menggunkan tehnik sklera polos. Auga$
cangkok limbus tidak masuk dalam studi. emua 5 metode yang dilibatkan
dalam studi ini termasuk tipe cangkok atau penutup baik pengaman dengan
benang atau lem fibrin.
esimpulan$ pterigium result in astigmatisme kornea tinggi yang meningkat
dengan dengan peningkatan panjang hori?ontal$ dan penurunan untuk level yang
bisa diterima setelah eksisi. ami menemukan korelasi signifikan antara nilai
-
8/18/2019 Jurnal Translate mata
12/12
astigmatisme begitu juga dengan perubahan astigmatisme dengan pembedahan.
*erdasarkan studi ini$ jenis cangkok seperti C!$ C%&$ atau ' atau
penggunaan benang atau lem untuk memfiksasi cangkok tidak memiliki
pengaruh signifikan pada derajat perubahan astigmatisme. tudi prospektif lebih
lanjut dengan pengukuran topografi dan jumlah pasien yang banyak adalah
jaminan untuk mengevaluasi topik ini secara mendetail.