jurnal csici no 8 2007

Upload: yani-antariksa

Post on 30-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • J u r d &'ZCT, No. B/ZLK)I 'Pertahankan Rumah dan Perkarangan Kita

    Sekaliaan " Oalam peresmian Lembaga Ketahanan Nasional pada tanggal 20 Mei 1965. oleh Presiden R I pertama Ir. Sukarno di Istana Negara memberikan pidato dengan judul "Periohonan I\~~sI.oIw)/ &pat Behasil &kim/ Bcmbsy1han 6cop//itik ". Intisari pidato tersebut mengatakan bahwa dengan mernahami kondisi geopolitik suatu Negara, dapat mengukur kekuatan nasional dan selanjutnya menentukan arah kebijakan pertahanan nasional dan kebijakan politik luar negeri. Pidato tersebut mengulas bagaimana Vietnam,sebagai salah satu contoh

    . pembanding yang menghadapi berbagai macam gempuran pihak luar/musuh meskipun dilengkapi dengan persenjataan yang sangat moderen sekalipun baik itu oleh Perancis dan Ameri ka,namun tetap tidak mengalami kekalahan. Pemahaman geopolitik yang paling mendasar,seperti yang disampaikan beliau,yakni dengan menganalisa kondisi dalam negeri,antara lain geografi,kultur,demografi,sejarah, sosioekonomi suatu Negara. Bila dihimpun dan disinergikan semua elemen tersebut akan menjadi suatu kekuatan nasional. Berbagai teori geopolitik klasik yang dikembangkan oleh : Professor Friedrich Ratzel,Gerrnan(l844-1904),. Professor Rudolf Kjellen,Swedish (1864-1922),dan Sir Halford Mackinder,Birtish (1861- 1946), secara garisbesar ketiga tokoh tersebut mempunyai pandangan sama atas pemahaman geopolitik seperti yang diringkas dibawah ini : It must be regarded 0s o science borderilg on geogrophy, history, politico1 science ond internotional relations. The politician, the military planner ond the dplomot con use geopolitics 0s o method to analyze how geograpP1icu1 foctors con be o f impor ton? s when planning, 6eopolitics 0s the destiny.

  • Keti ka negara-negara i ndustri mendeklarasi kan suatu natbnrrl w3im, di perlukan

    suatu sumber energi yang dapat diandalkan untuk menjamin pertumbuhan ekonomi,menunjang kegiatan militer dan sekaligus mengamankannya,(energy security)).Yang menjadi persoalan sangat krusial bagi negara-negara maju tersebut, yaitu cadangan energinya (minyak mentah) sangat terbatas,sehingga pada waktu kedepan sumber energi yang diperlukan untuk kebutuhan

    konsumsinya sangat tergantung pada suplai yang berada di luar wilayah teritorial.(oi/ dependency). Meli hat aspek minyak bagi negara negara industri seperti Amerika, Inggris, Australia,German, Jepang,Cina,Korea Selatan dan

    beberapa negara lainnya begitu strategis dan mempunyai peran sentral untuk

    mempertahankan perturnbuhan ekonominya,Eneqy security yang selalu

    mempunyai dimensi geopolitik, geostrategi dcln geoekonomi, masuk dalam agenda prioritas kepentingan nasional. Bila sudah dalam agenda kepentingan nasional u

    maka semua elemen bangsa akan bersikap satu suara untuk mencapai tujuan tersebut.

    E wan W Anderson yang menul is bu ku 6 I o h l Geopolitics Flashpoints berpendapat bahwa : A flcrshpint k defined hem as a ''cutvent, dFOrmant, o r potentiay area of geopo/itical instability- It is a place where the interplay

    o f geography and politics gives r ise to chronic inrtcbiliiy that, in most cases, exerts an influence well beyond Iota1 borders

  • Konsepsi geopolitik Indonesia ialah Wawasan Nusantara. Jadi geopolitical flashpointdi Wawasan Nusantara berada di Aceh.Riau,Palembang, Kalimantan

    Tengah,Seram dan I r i a n Jaya. Sedangkan kondisi geopoli ti k Indonesia diantaranya terdapat Sftwtegeg/ks -a &w of Communications(SL0C) yang mencakup antara lain : Selat Malaka, Selat Sunda dan Selat Lombok.

    PETA WILAYAH KEDAVLATAN DAN YURlSDlKSl NASIONAL

    REPUBLIK INDONESIA Bfok Amba la t v a n a d ik la im

    W L 8 a y z . h b c r p o a c n a l d I k I u l m

    Sedangkan bila dikaitkan dalam hubungan dengan beberapan negara tetangga,Indonesia sebagian besar dikelilingi oleh Negara yang masuk dalam kelompok British Commonwealth of N a t i o n s sepert i Singapura,Malaysia,Australia,PNG,India,Brunei Darussalarn. Dari sebagaian negara tersebut membuat pakta pertahanan dengan Five Power Defence Ampment.(FPDA) yang beranggotakan Malaysia ,Singapura,Inggris,Australia dan New Zealand. Ada juga Australia,New Zealand dan Arnerika, (ANZUS).Dalam koteks ini sesuai dengan kebijakan luar negri ," Bebas dan Aki i f " Indonesia berdiri dalam kekuatan sendiri ditengah tengah aliansi kedua pakta pertahanan.

  • Adanya konf lik yang terjadi pada tingkat lokal,regional maupun global mempunyai korelasi yang sangat kuat atas pemahaman yang disebut "What lies beneath the surface " Artinya,Wilayah wilayah yang mengandung potensi sumber daya alam seperti minyak, gas,berikut refinery,distribusi dan jalur transportasi, tidak lepas juga dengan komoditi strategis lainnya seperti ;Emas,Tembaga,Biji Besi dll. merupakan geopolitics/ flashpoints yang perlu dif okuskan untuk mendapat pengamanan secara khusus. Oari t i t i k ini juga terindikasi dengan sangat jelas bahwa ada suatu korelasi antara wilaych yang mengandung kekayaan alam seperti minyak dan gas bumi, baik i t u lingkup domestik maupun lingkup internasiona1,dapat terciptakan instabiltas politik.(conflict intrastate and interstate). Dalam lingkup domestik, sejarah telah mencatat bahwa pertempuran di Indonesia pada tahun 1941 sampai 1945 disetiap wilayah yang mempunyai kandungan minyak dan tempat proses pengolahannya menjadi sasaran strategis dari pihak musuh,sehingga ajang pertempuran sengit antara pihak Belanda dan Jepang tidak terelakan,terutama di Palernbang,Jawa Timur dan Kalimantan Timur. sedang disaat bersamaan Belanda dan Jepang harus pula menghadapi pejuang pejuang Indonesia. Pada era ini juga telah terbentuk pakta pertahanan untuk mengepung kekuatan pejuang2 Indonesia diantaranya Allied Forces Netherland East IndiedAFNEI) Belanda, Inggris dan Australia , Ada juga South East Asian Command yang di bentuk Belanda untuk menghadapi pertempuran dengan Jepang di Kalimantan Timur.Sementara i tu pakta pertahanan Amerika,British,Dutch,Australia - ,ABDACOM yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dibentuk semata mata untuk melindungi sumber energi menghadapi serangan Jepang.

  • 'Dpuvlaa yDy!d yalo uvysn6uvy !unq!p DUaJDy ~n3uDy yDla+6uvA yvAu!ur ! S D I D ~ ~ U ! !so+!! !qDyamu y n+un vhvuo+n !s!u uduap mcv+uDsnN y osolad y nJnlasay uvqsvnlJoqas!p umpnuay uvp v ~ n d o 6 u ! ~ !p nlnyvp y!qalJa+ Aquo~s yDpns vAu!s!sod n+! ~ ~ s ~ u q ~ A u ! u r ~ a d nlul! !IDyaq!p yD(a+ JDSaq uq6oqas ~ U D ~ D J D + U ~ + O O E ~ uD+onyay u ~ 6 u a p DAU !sod!s1+u~6uaur yvpns Guoday uoy nsvd1uv!y !urap und!ysaw mpuDlaa yalo @q~/lod ywm pay3.103~) h a u ! j a ~ u ~ p y~Au!ur Jnurns sn6uoy !unq U D ~ D J ~ ~ yoluvynyol!p n+! vuaJD>( duvday y!lv (!qur~!p ~Auy~Au~ur 6uop~1 u!6u! yvp!+ vpuo lq ' l pg~ unyD+ vpvd v!sauopu~ ay y nsDur 6u~day ~y !+a>(

  • Keberhasilan i tu tidak lepas dengan doktrin Panglima Besar Jendral Sudirman yang selalu ditanamkan kepada para prajurit yakni 'Percaya Pada Kehatan I Sendirl'. Pada akhir dekade 50 an, melihat begitu strategisnya keberadaan ladang minyak di Indonesia,banyak tokoh sipil maupun militer yang berupaya untuk menata industri perminyakan. Oiantaranya yang paling menonjol yaitu konsep pemikiran Jenderal A.H . Nasution, yang pada w a h i tu menjabat KASAO. Visinya yakni memformulasikan bagaimana industri perminyakan kedepan dikelola dalam satu unit perusahaan,agar dapat sejajar dengan perusahaan minyak multinasional lainnya. Mengingat perusahan-perusahaan minyak yang terpencar pencar di beberapa daerah maka perlu digabung kan pengelolaannya dari tingkat hulu sampai hilir dalam satu atap/wadah ( Vertical Integrated). Dan pada saat yang bersamaan sebuah wadah dalam bentuk perusahaan dibentuk dan langsung diangkat Kolonel Ibnu Sutowo, sebagai Oirektur Utama. Indonesia pada era Orde Baru dibawah pimpinan Jendral Besar TNI (Purn) Soeharto memiliki dua wilayah yang mempunyai kandungan minyak dan gas sangat besar , yaitu Timor Timur , bertetangga dengan Australia dan Sipadan dan Ligitan dengan Malaysia Setelah memasuki era reformctsi kedua wilayah tersebut lepas dari pangkuan NKRI. Ditinjau dari sudut pandang geostrategy Indonesia,kedua wilayah tersebut tidak lepas dari suatu konsep grand strategy yang sangat visioneragar Negara dapat secara berkesinambungan untu k mempertahankan kekuatan nasional.Termasuk juga untuk menunjang tingkat pertumbuhan ekonomi,serta untuk merancang jauh kedepan guna menghindari faktor ketergantungan(dependency) yang penekanannya pada aspek mi nyak mentah. Tidaklah mengherankan pada saat itu Jendml Besar TNI (hrrn) Soeharto dizaman orde baru menghendaki seluruh elemen dipemerintahan berjuang habis habisan

  • diforum internasional (total &jdomacfi untuk mempertahankannya,sedangkan di dalam negri mempertahankan konsep dasar dari industri perminyakan ~ r t r c a l infmgmteddibawah UU No 8 tahun71 serta perancangan pembangunan refinery EXOR 1 sampai 4. Kedua aspek inilah yang merupakan bagian dari rancangan Energy Security Indonesia untuk mengahdapi tuntutan masa depan.

    Nasionalisme

    Isu nasionalisme kembali mencuat kepermukaan ketika ada beberapa kalangan yang mempertanyakan atau mempunyai pandangan lain mengenai Defence Cooperation Agreement(0CA) antara Singapura dan Indonesia yang kecenderungannya lebih menguntungkan untuk kepentingan nasional Singapura.0CA menjadi perdebatan publik dikarenakan dikaitkan dengan perjanjian ekstradisi yang dianggap dapat memberikan kontribusi yang signif ikan untuk kepentingan nasional Indonesia.

    Ada suatu contoh yang sangat menari k keti ka berbicara soal nasionalismTentunya bangsa Indonesia masih teringat dalam soal perdebatan pengelolaan ladang minyak Cepu yang akhirnya dikelola oleh perusahan minyak Amerika,exxonmobil. Pada waktu itu,ada sebagian tokoh2 masyarakat yang mengatakan bahwa kalau memperjuangkan operutorship Cepu oleh Pertamina dikatakan menganut pemahaman aliran nasionalisme sempit.Padahal kita ketahui bahwa Pertamina merupakan simbol perusahaan minyak 1ndonesia.dan yang tentunya merupakan kebanggaan bagi bangsa Indonesia untuk menjadikan perusahaan tersebut menjadi sejajar dengan perusahaan minyak multinasional kalau di beri kan

  • kepercayaan untuk mengelola ladang tersebut.Dalam konteks itu,tidak ada salahnya membandingkan dengan kondisi di Amerika beberapa waktu yang lalu, disaat ladang minyak Unocal hendakdiambil alih oleh perusahaan minyak Cina, CNOOC dengan nilai US$18.5 miliar.l(enyataan pahit harus dihadapi oleh Cina, meskipun dengan penawaran harga paling tinggi,harus dibatalkan oleh kongres Amerika dikarenakan kalau hak kelola (operotorship) ladang minyak dan gas Unocal pindah tangan ke Cina,dianggap dapat mengancam k t i o m l S e w i v . Padahal sebagian besar ladang minyakdan gas Unocal itu berada di luar wilayah teritorial Amerika Serikat. Lantas kenapa Amerika menyatakan diambilalih ladangminyak i tu merupakan ancaman Motlbncl5ecuriit)n apakah tindakan i tu dapat diartikan suatu simbol memperjuangkan paham nasionalisme Amerika yang sempit ? jawabannya bagi Amerika, jeks sekali dengan mempertahankan UNOCAL tidak jatuh ketangan Cina telah meqalankan paham nasionalisme sempit. Tentunya tidak sepantasnya Amerika Serikat yay telah meletakan pemahaman pasar bebas ekonomi, ultraliberal,demokrasi dan mengajarkan nilai nilai kapitalisme,ternyata dilanggar oleh pencetusnya sendiri,bukankah i tu artinya mencoreng nilai nilai Amerika bagi dunia luar ? Untuk menjawab dari pertanyaan2 diatas i tu sangat sederhana, yakni Amerika telah menempatkan aspek minyak kedalam agenda panggilan kepentingan nasional oleh karena i tu Seluruh elemen pada struktur o r g a n i s a s i o r g a n i k d i p e m e r i n t a h a n n y a , a t a u p u n kongres,parelemen,LSM,Universitas semua akan bergerak satu suara-yang di r i ng kas s b b : what are the links between oil and US politics? The answer : The President of the Unifed States, the Hce-President, the Defence acretory and his- Deputy, the Atiomey 6enerv(. The Chaiman of the National Security CounciA the CIA Chief - all had l ink with oil. k v r e r h

  • history has agowmment been so c/ccmc/y identified m'th one indusiry. Jadi darisi ni sangatlah jelas ketika berbicam mengenai minyak ,siapapun negaranya tentunya sudah diternpatkan sebagai agenda Kepentingan nasional. Kembali mengenai DCA,Yang menjadi kekhawatiran berbagai kalangan yakni wilayah yang dikehendaki untuk lati han militer merupakan wilayah yang mempunyai kandungan migas sangat besar serta jalur tmnsportasi yang merupakan bagian dari chokepoint selat Malaka .Peta cekungan sediment dibawah ini menunjukan kandungan migas yang sudah berproduksi dan pada lingkaran merah mengindikasikan sasaran strategis untuk M A .

    INDONESIA TERTIARY SEDIMENTARY BASINS

    Galbar 1 0 OIL L GAS P R O W U N G DRILLED. NO DISCOVERY DRILLED WlTH DISCOVERY UNDWUED

    Kiranya perlu dipahami bahwa dalam ilmu militer penguasaan mengenai data geografi merupakan informasi sangat utama untuk mernenangkan pertempurad peperangan. Data geograf i i ni merupakan elemen geopo l ti k yang sangat fundamental untukdimiliki oleh suatu bjegara untuk menentukan arah kebijakan

  • seperti yang telah disinggung oleh para pengembang teori geopoltik. General US Army (Ret)John Vessey-JR yang pernah menjabat sebagai Chairman of The Joint Chiefs of Staff pada tahun 1982-85 juga mengatakan bahwa : 'Zn futulre rmrr, &nodedge maybe mom important tfmn tenwin," but geogyphy d l exerts enormous inflTwncr on militaory opwvihm, e, and S W P I ' ~ ~ as it hcu ihroqhoui hikiory- h a i c o m m u ~ , port andpesent, WIC/erstand that fopgmphy~ weother, and climate not only affect si~iegiks but h W e ondsupportp/~. Hidory in fact ri mp/cte cuith emmow penafiies imuwed by those who paid too little attentibn to geogmphic factors. Selanjutnya John Vessey mernbagi empat elemen pokok atas pengetahuan Geography yang perlu dikuasai oleh tentara pada suatu Negara yakni :

    PHYSICAL GEOGRAPHY

    CULTURAL GEOGRAPHY

    POLITICAL- MILITARY GK)GRAPHY

    AREA ANALYSES

    Dari setiap elemen itu terdapat beberapa subbagian seperti yang diuraikan

    dibawah ini :

  • Location Size Shape

    B. U Y OF W E U N D Land Forms Rivers and Reservoirs Geology and Soils Vegetation

    C. OCEANS AND SEASMRES Sea Water Attributes Sea Surface Behavior Marine Topography Representative Naval Ramifications

    D. EARTH'S A TMOSPWERE Atmospheric Phenomena Climatology for Military Strategists Meteorology for Military Operators

    E RE6IONAL P E C U U A m E S Frigid Flatlands " Frigid Seas Mountainous Regions Arid Regions Tropical Rain Forests ' Wetlands Coast lands and Small Seas

  • F. INNER AND SPACE Space Compared with Land and Sea Region I: Aerospace Interfaces Region 11: Circumterrestrial Space Region III: Moon and Environs Region I V : Outer Endope Tips for Military Space Planners

    6.. NA WRAL RESOURCES AND RA W MA m A L S Sources and Shortages Compensatory Programs Resource beprivation

    2 .CULTURAL GEOGRAPHY A, POPVLAnms

    DeJnogmphy Physical Attributes Cultural Characteristics Current Attitudes National Personalities Cross-Cultural Skills

  • 5. URbUMZAnoN Sites and Structures Urban Sprawl Conventional Urban Combat Unconventional Urban Combat Conventional Urban Bombardment Urban Centers and Nuclear Strategy Overall Urban Vulnerabilities

    C. UNES OF C O M U M U =ON Roads Railroads Military Airports Seaports and Harbors Spaceports and Flight Paths Inland Waterways Pipelines

    D. MUTARY BASES E. FORTiOESSES AND Frno F697TflC4 n0NS

    Precedents and Prognoses Fortified Points Fortified Lines Offensive Fortifications Fortifications in the Nuclear Age Citadels Versus CW and BW Weapons

  • 3 . ? V U l T C A L - M a r r A R Y ~ P H y : A. MILITARY SERmCE PREDUCTIONS

    Diversified Viewpoints Integrated and Updated Views

    8. GEOPOLIlICAL FRICTION Territorial Limits Strategic Friction Economic Friction Cultural Friction Environmental Friction

    C. m A R Y AREAS W RESPONS6UrN Global Subdivisions R e g i o ~ l Areas of Responsibility Useful Insights ' Theater and Tactical AORs

    4.ARE.A ANALYSES : A. FORMATFOR AREA ANALYSS

    Geographical Oata Bases Military Missions Military Implications Effects on Courses

    Dengan pertimbangan umian diatas dan empat elemen geography,berarti tentara Singapura juga akan mendapatkan informasi atas elemen elemen geo politi k pada wilayah yang mempunyai kandungan energy sangat besar di Indonesia. Melihat begitu strategisnya wilayah kerjasma yang dikehendaki Singapura,timbul tiga

  • pertanyaan yang mengganjal Pertama : Mengapa Singapura yang menentukan wilayah latihan militernya terutama Alpha Satu.(chokepoint) ? Kedua ; Mengapa Singapura tidak melakukan kerjasamanya kepada sesama rumpun nwn-M seperti Malaysia,Australia atau PNG 3 Ketiga ; akankah Indonesia secara tidak langsung menjadi bagian (exfention) dari pakta pertahanan FPDA seandainya DCA diratifikasi oleh DPR. 3 Oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau ada resistensi dari rakyat Indonesia atas rencana DCA dan itu artinya bukan dikatagorikan sebagai aliran nasionalisme sempit-Pertimbangan adanya resistensi i tu dari berbagai kalangan semata mata dikarenakan kedaulatan yang diarnanahkan sesuai dengan UUD 45 dijaga,digunakanoleh T N I akan juga dipakai oleh tentara bangsa lain untuk selama 25 tahun secara cuclwite .Disamping faktor itu, juga tentunya adanya pertimbanganan bahwa konstelasi Geopolitik dunia pada abad 21 menempatkan akses ke sumber energi dan jalur transportasi laut merupakan agenda kepentingan nasional bagi negara negara industri. Deep Stoat dalam suatu kajian strategisnya mengatakan "if you would d r s t o n d geop0litr;cs today, follow thc Oi l " Oalam menyambut ulang tahun TNI yang ke 62, tidak ada salahnya kalau kita merenungkan kembali pesan Panglima Besar Jendral Sudirman pada salah satu petunjuknya tanggal 7 Juni 1946 yang mengatakan : " J~JO Rmah Serta P e r h t q w n Kita Sdalian."Serahkan saja kepada lNI yang menjaga Rumah serta perkarangan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke,termasuk perkarangan 200 miles ZEE sesuai dengan UUD 45 dan tu artinya sejalan dan konsisten dengan paham kebijakan luar negri Indonesia bebas dan aktif

  • CUKILAN DARl AMANAT PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDiKClAN PADA TANGGAL 7 JUNl 1946.

    1. PERCAYA KEPADA KEKUATAN SENDIRI.

    MENYERAH KEPADA SIAPAPUN JUGA YANG AKAN MENJAJAH KITA KEMBAW.

    5. PEGANG TECUH DISIPLIN TENTARA LAHlR BATHIN. >