isu lokal subang dan jabar

Upload: silvany-dianita-sitorus

Post on 10-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Isu Lokal Subang Dan Jabar

    1/9

    Masalah Pencemaran Limbah Sapi di

    Subang belum ada titik terang !!!

    Posted onSeptember 3, 2010byrealitapucukdaun

    Penyelesaian polemik bau tai sapidari PT. Agrisatwa Jaya Kencana,yang dibangun tidak jauh dari

    kampus SMAN 1 Pabuaran masih

    belum menemukan titik terang.Dari informasi terakhir diperoleh

    keterangan bahwa relokasi sekolah

    akan terus digulirkan dengan

    kompensasi pembelian lahan dari

    perusahaan sebesar Rp.500 juta,artinya stakeholder di Kabupaten

    Subang memilih untuk mendukungkeberadaan perusahaan dilokasi

    tersebut. Belum diperoleh

    keterangan apa alasan dan latar belakang kenapa stakeholder subang lebih memilih opsi ini, pun

    demikian Dinas instansi terkait belum memberikan keterangan atas polemik ini. Penangananpolemik ini pun terkesan menjadi beban pihak Muspika kecamatan Pabuaran, padahal persoalan

    ini harus sudah menjadi perhatian BPLHD, BPMP, dan Distarkimsih. DPRD pun yang

    seharusnya proaktif melakukan mediasi masih belum juga mengambil langkah-langkah sejakdilayangkannya surat protes dari Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Subang, padahal polemik

    ini bukan pertamakali terjadi, pada bulan Februari 2010masyarakat Desa Salamjaya dan DesaKadawung pernah melakukan aksi menutup saluran limbah pabrik karena dianggap mencemari

    sawah masyarakat. Penyelesaian masalah ini pun tidak jelas.

    Pada polemik kali ini korban yang terancam relokasi adalah SMA Negeri Pabuaran subang.Warga sekolah mengeluhkan bau tai sapi dan mewabahnya lalat didalam lingkungan sekolah.

    Namun demikian, lagi-lagi, penyelesaiannyapun masih belum nampak berpihak kepada aturan

    normatif atau setidak-tidaknya tidak merugikan rakyat.LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA)

    Subang masih terus berupaya mendorong penyelesaiannya secara normatif.

    http://realitapucukdaun.wordpress.com/2010/09/03/masalah-pencemaran-limbah-sapi-di-subang-belum-ada-titik-terang/http://realitapucukdaun.wordpress.com/2010/09/03/masalah-pencemaran-limbah-sapi-di-subang-belum-ada-titik-terang/http://realitapucukdaun.wordpress.com/2010/09/03/masalah-pencemaran-limbah-sapi-di-subang-belum-ada-titik-terang/http://realitapucukdaun.wordpress.com/author/realitapucukdaun/http://realitapucukdaun.wordpress.com/author/realitapucukdaun/http://realitapucukdaun.wordpress.com/author/realitapucukdaun/http://berita.liputan6.com/daerah/201002/264839/Cemari.Sawah.Ratusan.Petani.Tutup.Saluran.Limbahhttp://berita.liputan6.com/daerah/201002/264839/Cemari.Sawah.Ratusan.Petani.Tutup.Saluran.Limbahhttp://radarkarawang.blogspot.com/2010/01/anggota-komisi-c-sidak-kandang-sapi.htmlhttp://radarkarawang.blogspot.com/2010/01/anggota-komisi-c-sidak-kandang-sapi.htmlhttp://lumbunginformasirakyatsubang.wordpress.com/http://lumbunginformasirakyatsubang.wordpress.com/http://lumbunginformasirakyatsubang.wordpress.com/http://lumbunginformasirakyatsubang.wordpress.com/http://lumbunginformasirakyatsubang.wordpress.com/http://lumbunginformasirakyatsubang.wordpress.com/http://radarkarawang.blogspot.com/2010/01/anggota-komisi-c-sidak-kandang-sapi.htmlhttp://berita.liputan6.com/daerah/201002/264839/Cemari.Sawah.Ratusan.Petani.Tutup.Saluran.Limbahhttp://realitapucukdaun.wordpress.com/author/realitapucukdaun/http://realitapucukdaun.wordpress.com/2010/09/03/masalah-pencemaran-limbah-sapi-di-subang-belum-ada-titik-terang/
  • 7/22/2019 Isu Lokal Subang Dan Jabar

    2/9

    KEJATI DIMINTA BUKA DIALOG

    UNTUK BUPATI SUBANG

    Selasa, 15 Peb 2011 22:16:06| DPRD JAWA BARAT | Dibaca 199 kali

    Bandung, 14/2 (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat,

    mengimbau agar Kejati Jabar membuka ruang dialog atau diskusi bagi tersangka kasus korupsiyang juga menjabat sebagai Bupati Subang Eep Hidayat.

    "Saya berharap Kejati Jabar mau membuka ruang diskusi atau dialog antara Pak Eep dengan

    Kejati agar masalah ini tidak berlarut-larut dan konsusif," kata anggota Komisi A DPRD JawaBarat Dede Darmasyah, di Bandung, Senin.

    Pihaknya juga mengimbau agar Bupati Subang Eep Hidayat agar didampingi oleh ahli hukum

    atau kuasa hukum yang lebih memahami permasalahan yang sedang dialaminya.

    "Selain itu, saya kira Pak Eep juga harus didampingi kuasa hukum yang lebih mumpuni danfaham permasalahan yang dialaminya. Selama ini memang ada kuasa hukumnya, tapi saya rasakurang menguasai masalahnya," ujar Deden.

    Pihaknya juga menilai aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Bupati Subang dan PNS KabupatenSubang merupakan hal wajar.

    "Saya rasa wajar aksinya. Itu kan untuk mengutarakan pendapat mereka dan selama ini aksinya

    tidak anarkis kan," katanya.

    Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Dede Mariana, menilai

    tidak layak jika seorang kepala daerah mengajak PNS di lingkungan kerjanya untuk mogok kerja

    saat dirinya tersandung masalah hukum.

    "Saya melihat, kasus Pak Eep itu adalah masalah pribadi beliau sebagai Bupati Subang. Jangan

    kemudian melakukan tindakan yang bisa merugikan masyarakat Subang secara keseluruhan,"kata Dede.

    Bupati Subang Eep Hidayat menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi upah pungut senilai

    Rp3,2 miliar. Kasusnya masih dalam penyidikan Kejati Jabar.

  • 7/22/2019 Isu Lokal Subang Dan Jabar

    3/9

    PANSUS LKPJ SOROTI KARTU

    LEBARAN GUBERNUR

    Kamis, 07 Apr 2011 19:58:56| DPRD JAWA BARAT | Dibaca 67 kaliBandung, 7/4 (ANTARA) - Pengadaan kartu ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriyah

    (Kartu Lebaran) oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tahun lalu senilai Rp525 juta, akan

    menjadi salah satu pembahasan Pansus LKPj Gubernur Jawa Barat Tahun Anggaran 2010.

    "Ya termasuk masalah kartu lebaran Gubernur kemarin, akan kami bahas juga," kata Ketua

    Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Jabar 2010 Selly Gantina, di

    Bandung, Kamis.

    Dari pembahasan sementara di internal pansus yang dilakukan oleh Komisi A DPRD Jawa Barat,

    pengadaan kartu lebaran dari Gubernur Jabar untuk 350 ribu warga Jawa Barat tersebut tidak

    jelas pos anggarannya.

    "Ibaratnya anggaran siluman, jadi setelah dikroscek ke biro protokoler pemprov, anggarannyaternyata tidak ada," ujar Selly.

    Ia mengatakan, untuk masalah kartu lebaran pihaknya baru melakukan analisa awal yang

    dilakukan oleh Pansus LKPj secara internal.

    Sementara itu, terkait kinerja Pansus LKPj yang diperpanjang ia menjelaskan berdasarkan hasil

    konsultasi antara Pansus LKPj dengan Depdagri maka Depdagri menyarankan barometer LKPJ

    menggunakan RPJMD sebelum perubahan.

    "Sebab, RPJMD perubahan baru ditandatangani pada tahun 2010 lalu. Selain itu, Depdagri juga

    menyarankan agar menampung aspirasi langsung dari masyarakat dengan melakukan public

    hearing," katanya.

    Menurutnya, Pansus LKPj akan menggelar public hearing selama satu hari yakni pada Jumat

    (8/4) dengan mengundang berbagai elemen masyarakat yang dianggap sebagai representasiseperti, Pengusaha, MUI, Forum Rektor, Bamus, Pimpinan Media, Forum Kerukunan Umat, dan

    elemen lainnya.

    "Publik hearing ini kami lakukan guna mencari persoalan yang selama ini kurang diperhatikanDPRD. Karena, masyarakat tentunya akan lebih mengetahui persoalan-persoalan yang ada.

    Selain itu, kami juga membuka aspirasi langsung baik dalam bentuk tulisan atau lisan dari

    masyarakat yang disampaikan langsung kepada Pansus maupun anggota Pansus," ujarSelly.***3***

  • 7/22/2019 Isu Lokal Subang Dan Jabar

    4/9

    Ekonomi Jadi Masalah Besar

    Kabupaten Subang, Pemuda Harus

    ikut TanggulangiOleh : Agus Eko Muchamad Solihin | 11-Des-

    2007, 05:15:07 WIB

    KabarIndonesia - Menurut Bupati Subang, Eep

    Hidayat, persoalan bangsa yang paling besar,

    khususnya di Kabupaten Subang adalah masalah

    ekonomi. Hal tersebut diungkapkan Eep pada Puncak

    Acara Kegiatan Bulan Bhakti Karang Taruna yang diselenggarakan di Desa Tanggulun Timur Kecamatan Kalijati,

    Minggu (9/12).

    Kekuatan pemuda dalam membetulkan persoalan-persoalan bangsa, dimana bangsa mempunyai masalah yang besar

    pemuda selalu muncul, suka menjadi kekuatan yang menghilangkan persoalan negeri. Sejak dari jaman dahulu, dari

    tahun 1928, 1945, 1966 hingga jaman reformasi pemuda yang banyak turun ke jalan, ungap Eep.

    Eep menambahkan, menggerakkan agar negara dapat menjadi negara yang reformasi, itu juga oleh pemuda. Saya

    selaku pembina dan dengan dewan pembina yang lainnya, ada masalah bangsa yang besar yaitu masalah ekonomi.

    Masalah ekonomi itu kalau dilihat dan diteliti saya suka sedikit tidak mengerti kalau ada Pemerintah menceritakan

    pengangguran dan kemiskinan itu mengurang, ungkap Eep terheran.

    Tapi, lanjut Eep, dirinya yakin di Kabupaten Subang dan dimana-mana juga pengangguran dan kemiskinan

    bertambah. Sekali lagi diceritakan sesuatu hari ikut acara wisuda kelulusan SMA. Di satu SMA misalkan ada 300

    siswa, di 300 itu ada 15 prosen maksimal 20 prosen melanjutkan ke peguruan tinggi. Ada 240 pemuda yang jadi

    tenaga kerja, itu SMA. Jika setengahnya menjadi angkatan kerja, disamping kerja, mau wiraswasta, mungkin satu

    SMA saja ada 120 bertambah menganggur. Bahkan masih saja ada sarjana yang menganggur. Dan masalah lainnya

    masih ada dokter yang belum jadi pegawai negeri, tambah Eep.

    Oleh karena itu, tambah Eep, jika benar Karang Taruna motonya Pemuda Bersatu Subang Maju, dan bukan sekedar

    dari tulisan dan slogan saja. Ia sebagai pembina akan menyuruh Karang Taruna Kabupaten Subang untuk

    mengumpulkan uang sebesar 2,5 Milyar dalam jangka waktu 5 tahun. Karena sejak dari jaman nenek moyang,

    Karang Taruna itu mempunyai anggaran dari masing-masing desa, dan kalau disatukan maka nilainya akan sangat

    besar. Dan itu akan terasa mudah jika bersatu, tetapi sebaliknya akan terasa sulit jika tidak bersatu. Dan jika sudah

    dapat mengumpulkan uang sebanyak itu, maka Karang Taruna sudah dapat menguasai pupuk urea kegiataanya

    ekonomi dan sosial, ujar Eep.

    Eep menambahkan, sebenarnya kegiatan-kegiatan sosial yang dilaksanakan selama ini sangat bagus, tetapi kalau

    tidak didukung dengan kegiatan ekonomi biasanya tidak sedikit yang gulung tikar. Oleh karena itu, Bulan Bhakti

    Karang Taruna Kabupaten Subang ini dapat fokus terhadap kegiatan ekonomi.

    Memang kegiatan-kegiatan sosial yang telah terlaksana sangat bagus, tetapi kalau tidak didukung oleh kegiatan

    ekonominya, tidak sedikit yang gulung tikar. Oleh karena itu saya selaku bupati, mengajak untuk melakukan

    kegiatan ekonomi di Kabupaten Subang ini. Sebab kemajuan bangsa itu yaitu bagusnya kegiatan ekonomi, jika

    kegiatan ekonominya macet, tidak kuat dan di bawah maka tidak bisa disebut Subang Maju, tutur Eep.

    Bupati juga mengharapkan kepada Karang Taruna ini selain menjadi organisasi sosial harus menjadi organisasi

    kekuatan ekonomi di Kabupaten Subang. Dan dalam rangka membuktikan bahwa ekonomi rakyat itu soko guru

    perekonomian bangsa, yang sampai sekarang ini belum menjadi soko guru perekonomian bangsa. (eko)

  • 7/22/2019 Isu Lokal Subang Dan Jabar

    5/9

    Selasa, 22 Maret 2011 12:58:39 WIB

    Gubernur Minta PNS Subang Tidak Mogok Kerja

    Subang, SENTANAONLINE.com - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan kembali meminta para

    PNS di Kabupaten Subang untuk tidak melakukan massal untuk mendukung Bupati Eep Hidayat yang

    tengah menjalani proses hukum. PNS punya kewajiban melayani publik, jadi tidak boleh ada stagnasidan tidak boleh terhenti. Mogok kerja tidak dibenarkan, lebih baik bekerja melayani kepentingan publik,katanya seperti dikuti dari situs resmi Pemprov Jawa Barat, kemarin.

    Gubernur berharap agar aksi itu tidak terjadi dan menginginkan semua aktivitas pemerintahan di Pemkab

    Subang bisa berjalan baik. Saya tidak memiliki harapan itu terjadi. Saya juga tidak memiliki harapanmemberi sanksi. Pokoknya semua berjalan baik, ujarnya . Namun demikian, bila rencana aksi mogokkerja tersebut dilakukan, sehingga mengganggu pelayanan publik dan masyarakat sampai dirugikan

    haknya serta menimbulkan keresahan, hal ini dikhawatirkan justru akan berbalik kepada Pemkab Subangdan malah akan timbul hal yang kontraproduktif. Hal ini jelas diatur dalam UU 25/2009 tentang

    Pelayanan Publik, jelas Gubernur.

    Selanjutnya, terkait tindakan yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi sesuai kewenangannya, Gubernur

    akan melakukan langkah persuasif dan meminta aparatur tetap bertugas sebagaimana mestinya.Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengambil tindakan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 19/2010

    tentang tata cara pelaksanaan tugas dan wewenang serta kedudukan Gubernur sebagai wakil pemerintahdi wilayah Provinsi. Dalam hal ini Gubernur dapat melakukan fungsi koordinasi, pembinaan dan

    pengawasan.

    Sementara Asisiten I Tata Praja atu Pemerintahan, Saad Abdul Gani saat dikonfirmasi SENTANA, Senin

    (21/3) lewat telepon selularnya mengatakan, di Pemkab Subang tidak akan terjadi mogok kerja. Bahkanhasil rapat tadi pagi, Bupati juga mengintruksikan kepada seluruh PNS Subang untuk bekerja seperti

    biasanya, jangan sampai mengaganggu pelayanan terhadap masyarakat. Dalam hal ini Bupati tidakmengintruksikan PNS Subang untuk mogok kerja, apalagi sifatnya tertulis. Secara lisanpun Bupati tidakmengajak PNS Subang untuk mogok kerja, ujarnya.

    Ia menambahkan, ketika para PNS Subang ke Departemen Dalam Negeri tujuannya untuk menyampaikan

    bentuk keprihatian atas masalah upah pungut yang dikasuskan kepada Bupati Subang. Dalam pertemuandi lingkup Depdagri, kami meminta kepada Depdagri untuk mengkaji kembali ijin Presiden, namunmenurut Direktur Pendapatan daerah dan investasi Depdagri, Indro Baskoro, pihaknya tidak dilibatkan.Rencananya nanti akan diadakan pertemuan di lingkup Depdagri. Kalau masalah UP ini dikatakan salah,Indro mengatakan akan berimbas ke daerah Kabupaten lainnya, ungkap Saad.

    Disinggung tentang banyaknya PNS Subang sekarang ini tidak mengenakan seragam, Saadmembenarkan. Itu sebagai bukti keprihatinan dan simpatik kami kepada Bupati. Masalah apel pagi juga

    tidak diwajiban bagi PNS yang jauh, karena kendalanya kendaraan dinas, dan masalah seragam jugademikain halnya. Mau pakai atau tidak terserah, pungkasnya. (ZEN)

  • 7/22/2019 Isu Lokal Subang Dan Jabar

    6/9

    Rabu, 09 Maret 2011 07:21:46 WIB

    Jelang Mutasi Pejabat, Makelar Jabatan Merajalela

    Garut, SENTANAONLINE.com - Rencana Pemerintah Kabupaten Garut melalui kebijakan

    Bupati Garut dalam waktu dekat ini. akan melakukan rotasi dan mutasi sejumlah pejabat baikeselon II,III dan IV di lingkungan Pemkab Garut. Ironisnya, menjelang pengisian kekosongan

    jabatan yang sudah dua tahun ini belum terisi disinyalir terjadi ajang jual beli jabatan sertamakelar oleh pihak pihak tertentu.

    Menurut Dindin, aktivis Jardes Komunika mengendus adanya sinyalemen makelar jabatan atasrencana rotasi, mutasi dan pengisian kekosongan jabatan yang akan dilakukan Bupati Garut

    Aceng HM Fikri. Dari investigasi dilapangan, sejumlah pejabat sedang kasak kusuk mendekati

    beberapa oknum anggota dewan termasuk kalangan LSM untuk ditempatkan menjadi kepala

    Dinas, Kepala Bagian dan jabatan basah lainnya, ujarnya saat ditemui sentanaonline.com,Selasa (8/3) siang.

    Disebutkan, meski dilakukan secara rapih dan apki, kasak kusuk makelar jabatan ini terendussejak beberapa waktu lalu dan hingga kini masih merajalela. Baik dilakukan oleh oknum anggota

    dewan, pejabat birokrat hingga kalangan oknum LSM. Potensi ini bisa terjadi, karena selama

    dua tahun masa kepemimpinan Bupati Aceng, lebih dari 178 jabatan mengalami kekosonganbaik di tingkat eselon II, III dan IV.

    Oleh karenanya, pihaknya meminta agar Bupati Garut mewaspadai atas merajalelanya makelar

    jabatan yang terjadi saat ini. Bahkan dirinya berharap, Badan Pertimbangan, jabatan danKepangkatan (Baperjakat) tidak terjebak dalam sebuah konspirasi politik pragmatisme dalam

    menentukan para pejabat yang akan ditempatkan sesuai dengan aturan kepegawaian.

    Sementara di tempat terpisah, Sekda Garut, Drs. Iman Alirahman M.Si menyatakan,rencanapengisian kekosongan jabatan, termasuk rotasi dan mutasi akan dilakukan setelah adanya hasil

    evaluasi dari pihak Gubernur Jawa Barat terkait laporan keuangan APBD 2011 yang telah

    ditetapkan beberapa waktu lalu. Selama dua tahun, memang diakui ada sejumlah kekosonganjabatan di sejumlah SKPD, dan belum terisi hingga kini, katanya usai Audensi dengan LSM

    LKPD, Komisi A DPRD Garut, Rabu (7/3) lalu.

    Hal ini, menurut Sekda Iman, akan segera dilakukan untuk meningkatkan kinerja serta pelayanan

    kepada masyarakat. Sebab, selama ini sejumlah SKPD untuk sementara dijabat oleh seorang Plt,

    sehingga kinerja tidak optimal. Disinggung, soal indikasi makelar jabatan oleh pihak-pihak

    tertentu, Sekda membantah hal tersebut.

    Namun demikian, pihaknya sudah menggodok sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Garut

    bekerja sama dengan Propinsi Jawa Barat, yang akan ditempatkan nanti berdasarkan hasil kajian

    dari propinsi. Kita akan segera lakukan pengisian kekosongan jabatan tersebut, setelah selesaievaluasi APBD 2011 oleh Gubernur, tunggu tangal mainnya saja yah, pungkas Sekda Iman.

    (YUS/WAN)

  • 7/22/2019 Isu Lokal Subang Dan Jabar

    7/9

    PEMKAB RENCANAKAN BANTUAN

    PERBAIKAN RUMAH KORBAN BANJIR

    Kamis, 31 Mar 2011 17:40:02| Kesra | Dibaca 103 kali

    Ciamis, 31/3 (ANTARA) - Pemerintah daerah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sedang

    merencanakan bantuan perbaikan rumah penduduk Desa Padamulya, Kecamatan Cihaurbeuti,yang dilanda banjir bandang, Senin (28/3).

    "Ada gantian dari pemerintah tapi sedang dikaji dulu, karena becana alam pemerintah harus

    membantu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Ciamis,Odang Ruhiyat Widjaja, kepada wartawan, Kamis.

    BPPD kata dia terlebih dahulu membuat semacam konsep perencanaan yang akan dilaporkan

    pada pimpinan kepala daerah sebelum memutuskan memberikan bantuan bagi korban banjir.

    Kajian sementara rumah penduduk di Desa Padamulya, menurut Odang memang tidak layakditempati kembali karena kondisi bangunan rumahnya berada di lereng gunung yang dapatmengancam keselamatan penghuninya.

    Sementara pemerintah melakukan relokasi ke tempat lain yang lebih aman, diakui Odangmengalami kesulitan mencari lokasi yang cocok dan aman untuk tempat tinggal baru para korban

    banjir yang rumahnya sudah tidak layak huni.

    "Solusinya akan dirundingkan lagi bagaimana yang terbaik, kalau pun dibangun kembali disanaharus menjamin keamanan dan keselatamannya," katanya.

    Warga yang mengungsi sekitar tiga ribuan orang, kata Odang sambil menunggu putusan

    pemerintah merelokasi atau merehabilitasi rumah penduduk yang rusak warga sementaraditempatkan di penampungan selama dua pekan kedepan atau massa tanggap darurat.

    Apabila selama 14 hari pemerintah belum ada putusan tempat relokasi, dijelaskan Odangsebaiknya warga tetap tinggal di penampungan dan jangan memaksakan diri kembali ke rumah

    karena khawatir akan terjadi ancaman bencana serupa.

    "Dengan terpaksa mereka belum punya rumah tinggal, tinggal dulu di penampungan. Pemerintahsedang melakukan pengkajian, secepatnya akan membantu mereka apakah rekontruksi atau

    rehabilitasi," katanya.

    Sementara itu, bencana banjir bandang dan longsor melanda lima dusun tercatat rusak berat 52

    rumah, rusak ringan 138 rumah, dan satu jembatan ambruk, serta menelan dua orang korban

    jiwa.

    Warga yang mengungsi, kata Odang segala kebutuhan seperti selimut, makan tiga kali satu hari,

  • 7/22/2019 Isu Lokal Subang Dan Jabar

    8/9

    obat-obatan serta jaminan kesehatan gratis sudah dijamin pemerintah selama 14 hari atau

    tanggap darurat.

    "Jumlah korban yang terluka sekarang sudah berangsur membaik, sebagian sudah pulang, tapi

    ada juga yang masih trauma," kata Odang.

  • 7/22/2019 Isu Lokal Subang Dan Jabar

    9/9