isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

Upload: cillax-gokil

Post on 18-Oct-2015

83 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    1/34

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakangHipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan

    pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang

    dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan.

    Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena

    termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya

    lebih dahulu. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah

    meningkat melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi

    sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi,

    walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui

    (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan

    kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh

    darah dari tepi dan peningkatan volume aliran darah.Untuk mencegah darah

    tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah normal ataupun

    mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah tinggi,

    maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan adalah Kurangi konsumsi

    garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi

    sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam, Konsumsi

    makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium,

    magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi dan lain-

    lain.

    B. Ruang Lingkup BahasanMembahas tentang penyakit hipertensi,yang terdiri dari anatomi

    fisiologi,etiologi patofisiologi terjadinya hipertensi,dan terutama adalah

    cara memberikan penyuluhan penyakit hipertensi kepada masyarakat.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    2/34

    2

    C. Tujuan1. Tujuan umum

    a. Agar pembaca dapat mengetahui tentang pentingnya PenyakitHipertensi.

    b. Mahasiswa mampu mempelajari dan lebih mengerti tentang penyakithipertensi dan bagaimana cara memberikan penyuluhan kepada

    masyarakat tentang pencegahan terjadinya penyakit hipertensi.

    2. Tujuan khususa. Untuk mengetahui definisi penyakit hipertensi

    b. untuk mengetahui bagaimana teknik pemberian penyuluhan kepadamasyarakat.

    D. ManfaatMenambah pengetahuan tentang penyakit hipertensi,tanda gejala dan

    pencegahan serta cara pemberian penyuluhan kepada masyarakat.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    3/34

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. PengertianHipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan

    pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang

    dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan.

    Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena

    termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya

    lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Sustrani, dkk, 2004).

    Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat

    melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan

    usia. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian

    besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential).

    Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut

    jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah dari tepi dan

    peningkatan volume aliran darah.

    Penyakit hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang ditandai

    oleh meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Seseorang yang terjangkit

    penyakit ini biasanya berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain seperti

    stroke, dan penyakit jantung (Gunawan,2001).

    Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistolik lebih dari 160

    mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 1978).Hipertensi adalah tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mm Hg menetap

    atau tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mm Hg (Gunawan 2001).

    Dari definisi-definisi diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipertensi

    adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena gangguan

    pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang

    dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang

    membutuhkannya.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    4/34

    4

    Adapun klasifikasi dari tekanan darah tinggi pada orang dewasa adalah :

    B. Anatomi Fisiologi1.Jantung

    Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung

    merupakan jaringan istimewa, karena kalau dilihat dari bentuk dan

    susunannya sama dengan otot serat lintang tetapi cara bekerjanya

    menyerupai otot polos.

    a) BentukMenyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul dan disebut juga

    basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing disebut apeks kordis.

    b) LetakDi dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior),

    sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada.

    c) UkuranLebih kurang sebesar genggaman tangan kanan, beratnya kira-kira

    250-300 gr.d) Lapisan-lapisannya

    Lapisannya terdiri dari endokardium, meokardium, perikardium.

    2.Peredaran darah jantungVena kava suferior dan inferior, mengalirkan darah ke atrium dekstra yang

    datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis, membawa darah dari

    ventrikel dekstra masuk ke paru-paru. Vena pulmonalis, membawa darah

    dari paru-paru masuk ke atrium sinistra. Aorta, membawa darah dari

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    5/34

    5

    ventrikel sinistra ke seluruh tubuh. Kapiler merupakan pembuluh darah

    yang sangat halus, dindingnya terdiri dari satu lapisan endotel.

    3.Pergerakan jantungDalam kerjanya jantung mempunyai tiga periode :

    1). Periode konstriksi (periode sistole). Suatu keadaan dimana jantung

    bagian ventrikel dalam keadaan menguncup, katup bikus dan

    trikuspidalis dalam keadaan tertutup, valvula semilunaris aorta dan

    valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sehingga darah dari

    ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonalis masuk ke paru-paru

    kiri dan kanan, sedangkan darah dari ventrikel sinistra mengalir ke

    aorta kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.

    2). Periode dilatasi (periode diastole). Suatu keadaan dimana jantung

    mengembang, katup bikus dan trikuspidalis terbuka sehingga darah

    dari atrium sinistra masuk ke ventrikel sinistra dan darah dari

    atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra, selanjutnya darah yang

    ada di paru-paru melalui vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra

    dan darah dari seluruh tubuh melalui vena kava masuk ke atrium

    dekstra.

    3). Periode istirahat yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi

    dimana jantung berhenti kira-kira 1/10 detik.

    C. EtiologiSecara umum penyebab hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :

    1.

    Hipertensi PrimerDari kebanyakan hipertensi kurang lebih 90 % tidak diketahui

    penyebabnya. Disangka bahwa faktor-faktor keturunan, hormonal,

    metabolik, emosional, kebiasaan, dan lain-lain melalui syaraf vegetatif

    berpengaruh terhadap timbulnya ketegangan otot polos dalam dinding

    pembuluh darah. Oleh karena itu akan meningkatkan tahanan terhadap

    aliran darah dalam arteri akan menyebabkan tekanan darah sistemik

    sehingga menyebabkan gangguan fungsi ginjal.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    6/34

    6

    2. Hipertensi SekunderBerdasarkan penyebabnya :

    a). Kaortasio aorta

    Penyempitan lumen aorta yang diakibatkan adanya perlengketan

    antara arkus aorta dengan aorta desendens. Hal ini menyebabkan

    aliran darah ke ginjal menurun, akibatnya ginjal mensekresi renin

    hepar mensekresi angiotensin I paru-paru mengeluarkan

    angiotensin II sehingga korteks adrenal mensekresi aldosteron.

    Peninggian aldosteron dalam darah maka terjadi retensi natrium

    sehingga terjadi hiperpolemi dan akhirnya menyebabkan

    hipertensi.

    b). Pheochromocytoma

    Merupakan tumor pada medula adrenal. Dengan adanya

    pertumbuhan tumor tersebut, akan merangsang sistem syaraf

    simpatis untuk mensekresi katekolamin maka aktifitas vaskuler

    juga meningkat sehingga terjadi vase konstriksi yang

    mengakibatkan hipertensi.

    c). Aldosteronisme primer

    Dengan adanya peningkatan aldosteron mengakibatkan retensi

    natrium sehingga terjadi hiperpolemia menyebabkan hipertensi.

    d). Hipertensi renal

    Beberapa gangguan ginjal yang dapat ditemukan adanya hipertensi

    antara lain ; GNA, kista, atau tumor ginjal.

    e). Chusing Sindrom

    Terdapat produksi kortisol yang berlebihan. Dengan adanya

    peningkatan kortisol mengakibatkan terjadinya retensi natrium

    sehingga terjadi hipervolemia yang menyebabkan hipertensi.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    7/34

    7

    f). Stenosis Arteri Renalis

    Dengan adanya stenosis pada arteri ginjal akan mengakibatkan

    iskemia ginjal sehingga terjadi reno vaskuler hipertensimengakibatkan meningkatnya renin yang menyebabkan hipertensi.

    g). Toksemia gravidarum

    Biasanya timbul pada akhir kehamilan. Pada keadaan ini timbul

    terjadi uteroplacenta hipoperfusi. Akibatnya terjadi degenerasi

    troboplastin dan disertai peningkatan renin uterin. Troboplastin

    dilepaskan mengakibatkan febrin dan febrinogen menumpuk di

    dalam glomerolus dan sehingga terjadi proteinuria dan penurunan

    filtrasi glomerolus. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya

    retensi natrium yang akhirnya menyebabkan hipertensi

    (Price, 1994)

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    8/34

    8

    D. Patofisiologi

    (Sumber : Price; 1994)

    E. Tanda dan Gejalaa. Tekanan darah meningkat, tachi kardi

    b. Palpitasi, berkeringat dingin, pusing, nyeri kepala bagian sub ocipital, matirasa (kelemahan salah satu anggota tubuh).

    c. Kecemasan, depresi, dan cepat marah.d. Diplobia (penglihatan ganda).e. Mual dan muntahf. Sesak napas, tachipnea

    Stressor

    Sekresi Renin IVolume cairan

    Ekstraseluler

    Curah jantung

    Volume darah

    Tek.pengisian sirkulasi rata-

    rata

    Aliran balik darah vena

    ke jantung

    Tahanan perifertotal

    Angiotensin I

    Retensi Na + H2O

    Substrat Renin

    Angiotensin II

    Vaso Konstriksi

    Tekanan daraharteri

    Autoregulasi

    Enzim pengubah

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    9/34

    9

    F. Penatalaksanaan Hipertensi1. Pemeriksaan diagnostik

    Beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum terapi antara lain :

    a) Anamnese riwayat sosial dan keluarganyab) Pemeriksaan klinik termasuk dalam pemeriksaan retina, nadi,

    auskultasi.

    c) Elektrokardiogarfi, fhoto thoraks, IVPd) Glucose tolerans test Creatinin clearancee) Test tekanan darah

    2. Pengobatan hipertensia) Menurunkan berat badan pada penderita gemuk

    b) Diet rendah garam dan rendah lemakc) Merubah kebiasaan burukd) Olah raga secara terature) Kontrol tekanan darah secara teraturf) Obat-obatan anti hipertensi antara lain :

    a). Diuretika : HCT, Higrolon, Lerix

    b). Beta bloker : Propanolol (inderal)

    c). Alfa bloker : Phentolamin, prozazine (minipres)

    d).Simphatolitik : Catapres, reserpin

    e). Vasodilator : Hidralazine, Diazoxide, Nitruprusside,

    Captopril.

    f). Ca Antagonis : Nifedipine (Adalat)

    G. KomplikasiPrognosa pada hipertensi yang tidak terkontrol merupakan sesuatu yang

    fatal. Komplikasi yang sering terjadi pada klien hipertensi adalah CVA

    (Iskemik atau haemoragik), hipertensi encelophati, dan gagal ginjal.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    10/34

    10

    H. Pengobatan Hipertensi Masyarakat Dengan Menggunakan :1. Bayam

    Bayam merupakan sumber magnesium yang sangat baik. Tidak hanya

    melindungi Anda dari penyakit jantung, tetapi juga dapat mengurangi

    tekanan darah. Selain itu, kandungan folat dalam bayam dapat melindungi

    tubuh dari homosistein yang membuat bahan kimia berbahaya. Penelitian

    telah menunjukkan bahwa tingkat tinggi asam amino (homosistein) dapat

    menyebabkan serangan jantung dan stroke.

    2. Biji bunga matahari.Kandungan magnesiumnya sangat tinggi dan biji bunga matahari

    mengandung pitosterol, yang dapat mengurangi kadar kolesterol dalam

    tubuh. Kolesterol tinggi merupakan pemicu tekanan darah tinggi, karena

    dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Tapi, pastikan

    mengonsumsi kuaci segar yang tidak diberi garam.

    3. Kacang-kacanganKacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, kacang merah

    mengandung magnesium dan potasium. Potasium dikenal cukup efektif

    menurunkan tekanan darah tinggi.

    4. PisangBuah ini tidak hanya menawarkan rasa lezat tetapi juga membuat tekanan

    darah lebih sehat. Pisang mengandung kalium dan serat tinggi yang

    bermanfaat mencegah penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan

    bahwa satu pisang sehari cukup untuk membantu mencegah tekanan darah

    tinggi.

    5. KedelaiBanyak sekali keuntungan mengonsumsi kacang kedelai bagi kesehatan.

    Salah satunya adalah menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah

    tinggi. Kandungan isoflavonnya memang sangat bermanfaat bagi

    kesehatan.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    11/34

    11

    6. KentangNutrisi dari kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak

    sehat. Padahal kandungan mineral, serat dan potasium pada kentang sangat

    tinggi yang sangat baik untuk menstabilkan tekanan darah.

    7. Cokelat pekat (dark chocolate)Karena kandungan flavonoid dalam cokelat dapat membantu menurunkan

    tekanan darah dengan merangsang produksi nitrat oksida. Nitrat oksida

    membuat sinyal otot-otot sekitar pembuluh darah untuk lebih relaks, dan

    menyebabkan aliran darah meningkat.

    8. AvokadAsam oleat dalam avokad, dapat membantu mengurangi kolesterol. Selain

    itu, kandungan kalium dan asam folat, sangat penting untuk kesehatan

    jantung

    I. Cara Mencegah Hipertensi agar tidak Berakibat Fatal:1. Mengelola dan mengonsumsi makan secara seimbang dan sehat.2. Mengurangi konsumsi garam.3. Melakukan aktivitas fisik yang membakar kalori.4. Menjaga berat badan tetap ideal.5. Menjauhi minuman alkohol.6. Menjauhi dari asap rokok, sekaligus menghentikan kebiasaan merokok

    J. Penyuluhan dalam Mengatasi Darah TinggiUntuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah

    normal ataupun mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan

    darah tinggi, maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan:

    1. Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudahmenderita tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan

    yang mengandung garam.

    2. Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium.Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah

    tinggi.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    12/34

    12

    3. Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderitatekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara

    berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang

    diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per

    hari.

    4. Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Andamenderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti

    berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30

    hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.

    5. Makan sayur danbuahyang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang,tomat, wortel, melon, dan jeruk.

    6. Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampumengendalikan emosi Anda.

    7. Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darahtinggi atau hipertensi.

    8. Kendalikan kadar kolesterol Anda.9. Kendalikan diabetes Anda.10.Hindariobatyang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke

    dokter jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk

    meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.

    http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/109-konsumsi-buah-kesehatan-gizi-nutrisi.htmlhttp://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/109-konsumsi-buah-kesehatan-gizi-nutrisi.htmlhttp://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/109-konsumsi-buah-kesehatan-gizi-nutrisi.htmlhttp://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/144-gunakan-obat-dengan-tepat-sesuai-dosis.htmlhttp://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/144-gunakan-obat-dengan-tepat-sesuai-dosis.htmlhttp://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/144-gunakan-obat-dengan-tepat-sesuai-dosis.htmlhttp://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/144-gunakan-obat-dengan-tepat-sesuai-dosis.htmlhttp://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/109-konsumsi-buah-kesehatan-gizi-nutrisi.html
  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    13/34

    13

    K. Asuhan KeperawatanAsuhan keperawatan adalah bantuan, bimbingan penyuluhan, pengawasan

    atau perlindungan yang diberikan oleh seorang perawat untuk kebutuhan

    klien. Asuhan keperawatan merupakan faktor penting dalam survival klien dan

    dalam aspek pemeliharaan, rehabilitasi dan preventif perawatan kesehatan

    (Doenges, 2000).

    Pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi dilaksanakan

    dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa

    keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pendekatan ini

    dilakukan untuk memenuhi kebutuhan klien yang meliputi kebutuhan bio-

    psikososial dan spiritual dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan

    rehabilitasi.

    1. Pengkajian

    Pengkajian merupakan dasar utama atau langkah awal dari proses

    keperawatan secara keseluruhan. Pada tahap ini semua data/informasi

    tentang klien yang dibutuhkan dikumpulkan dan dianalisa untuk

    menentukan diagnosa keperawatan (Gaffar, 1997).

    Pengkajian dilakukan secara langsung maupun tidak langsung melalui

    observasi keadaan umum klien, wawancara (tanya jawab) dengan klien dan

    keluarganya, pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki, dengan

    teknik inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.

    Pengkajian klien hipertensi menurut Doenges (2000) adalah sebagai

    berikut :

    a. Aktifitas/istirahatS: Kelemahan, letih, gaya hidup monoton

    O:- Frekuensi jantung meningkat

    - Perubahan irama jantung

    - Takipnea.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    14/34

    14

    b. Sirkulasi

    S: Riwayat hipertensi, aterosklerosis, Penyakit jantung koroner,

    penyakit cerebrovaskuler.

    O: Kenaikan Tekanan Darah (pengukuran serial dari kenaikan tekanan

    darah diperlukan untuk menegakkan diagnosis).

    Nadi: Denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis

    Frekuensi/Irama: takikardia, berbagai disritmia

    Bunyi jantung: Terdengar S2, S3 (CHF dini). S4 (pengerasan

    ventrkel kiri/hipertropi ventrikel kiri).

    DVJ (Distensi Vena Jugularis).

    c. Integumen Kulit:

    Ektremitas: Perubahan warna kulit, suhu dingin (vasokonstriksi perifer),

    pengisian kapiler lambat,Kulit: Pucat, sianosis.

    d. Integritas ego

    S: Perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euforia, marah kronik.

    Faktor-faktor stress multipel: Hubungan, keuangan, yang berkaitan

    dengan pekerjaan.

    O: Gelisah, otot muka tegang.

    e. Eliminasi

    S: Gangguan ginjal

    f. Makanan/cairan

    S: Mengkonsumsi makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi

    kolesterol, mual, muntah

    g. Riwayat penggunaan diuretik

    O: Edema, DJV (Distensi Vena Jugularis)

    h. Neuro sensori

    S: - Pusing

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    15/34

    15

    - Sakit kepala suboksipital (terjadi saat bangun dan menghilang

    secara spontan setelah beberapa jam)

    - Kebas atau kelemahan pada satu sisi tubuh

    - Gangguan penglihatan

    - Diplopia, penglihatan kabur

    - Epistaksis

    O: Respon motorik sama dengan penurunan kekuatan genggaman

    tangan, perubahan-perubahan retina optik.

    i. Nyeri/kenyamanan

    S: - Nyeri hilang timbul pada tungkai

    - Sakit kepala oksipital berat

    j. Pernapasan

    S: - Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas

    - Takipnea

    - Riwayat merokok, batuk

    O: - Distress respirasi/penggunaan otot aksesori pernapasan

    - Bunyi napas tambahan (krakles/mengi)

    - Sianosis

    k. Keamanan

    S: - Gangguan koordinasi/cara berjalan

    - Episode parestesia unilateral transien.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    16/34

    16

    l. Pemeriksaan diagnostik

    1) BUN/kreatinin: Memberikan informasi tentang perfusi atau fungsiginjal

    2) Glukosa:Hiperglikemia (diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi).Dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin

    3) Kalium serum: Hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteronutama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik

    4) Kalsium serum: Peningkatan kadar kalsium serum dapatmeningkatkan hipertensi

    5) Kolesterol dan trigliserida serum: Peningkatan kadar dapatmengindikasikan pencetus atau pembentukan plak ateromatosa

    6) Asam urat: Hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktorresiko terjadinya hipertensi

    7) I VP: Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakitparenkim ginjal, batu ginjal atau ureter

    8) Foto dada: Dapat menunjukkan obstruksi katup: deposit dada,pembesaran jantung

    9) CT Scan: Mengkaji tumor serebral, CSV, encefalopati danfeokromositoma

    10)EKG: Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola, gangguankonduksi.

    Catatan: Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dari

    penyakit hipertensi.

    2. Diagnosa Keperawatan

    Diagnosa keperawatan pada pasien hipertensi (Doenges. et.al, 2000)

    adalah sebagai berikut :

    a. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan denganpeningkatan after lood, vasokontriksi

    b. Gangguan rasa nyaman (nyeri kepala) berhubungan denganpeningkatan tekanan vaskuler

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    17/34

    17

    c. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum,ketidakseimbangan antara suplai darah dan kebutuhan oksigen.

    d. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan denganmasukan berlebihan, pola hidup monoton, keyakinan budaya.

    e. Inefektif koping individu berhubungan dengan krisis situasi, harapanyang tak terpenuhi, perubahan hidup beragam

    f. Kurang pengetahuan mengenai kondisi berhubungan denganketerbatasan kognitif.

    Sedangkan diagnosa keperawatan berdasarkan (Tucker, 1998) adalah

    sebagai berikut :

    c. Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekananvaskuler serebral.

    d. Resiko perubahan perfusi jaringan : serebral, ginjal, jantungberhubungan dengan gangguan sirkulasi.

    e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentangproses penyakit dan perawatan diri.

    3. Perencanaan

    Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, maka disusunlah peren-

    canaan keperawatan. Perencanaan adalah tahap ketiga dari proses

    keperawatan, yang dimulai setelah data-data yang terkumpul sudah dianalisa

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    18/34

    18

    Pada bagian ini ditentukan sasaran yang akan dicapai dan

    rencana tindakan keperawatan dikembangkan. Tahapan

    dalam perencanaan ini terdiri dari :

    a. Menetapkan prioritas masalah berdasarkan pola kebutuhan dasar manusia

    menurut hirarki Maslow.

    b. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai

    c. Menetapkan kriteria evaluasi

    d. Merumuskan intervensi keperawatan dan aktifitas keperawatan.

    Dari diagnosa keperawatan yang telah disusun di atas, maka rencana

    tindakan keperawatan menurut (Doenges. et.al, 2000) adalah sebagai berikut :

    1. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokontriksi.

    Tujuan : Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan

    darah/beban kerja jantung.

    Kriteria hasil : Mempertahankan TD dalam rentang individu yang dapatditerima, memperlihatkan irama dan frekuensi jantung

    stabil dalam rentang normal klien.

    Intervensi Rasional

    - Pantau Tekanan darah

    -Catat keberadaan,kualitas denyutan

    sentral dan perifer

    - Mengetahui secara dini perubahan

    yang terjadi dan untuk memberikan

    tindakan yang sesuai dengan keadaanpasien.

    -Denyut karotis, jugularis dan femoralis

    dapat mencerminkan efek dari

    vasokontriksi dan kongesti vena.

    - S4 umum terdengar pada pasien

    hipertensi berat perkembangan S3

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    19/34

    19

    Intervensi Rasional

    -Auskultasi tonus jantung dan bunyi

    napas

    -Amati warna kulit, kelembaban, suhu,

    dan masa pengisian kapiler

    -Catat edema umum/tertentu

    -Berikan lingkungan tenang dankurangi aktifitas

    -Pertahankan pembatasan aktifitas,

    seperti istirahat ditempat tidur, bantu

    klien melakukan aktifitas perawatan

    diri sesuai kebutuhan

    -Anjurkan teknik relaksasi, aktifitas

    pengalihan

    menunjukkan hipertropi ventrikel dan

    kerusakan fungsi. Adanya krakles,mengindikasikan kongesti paru

    sekunder.

    - Adanya pucat, dingin, kulit lembab dan

    pengisian kapiler lambat mungkin

    berkaitan dengan vasokontriksi.

    -Mengindikasikan gagal jantung,

    kerusakan ginjal atau vaskular.

    -Menurunkan rangsang simpatis,

    meningkatkan relaksasi.

    - Menurunkan strees dan ketegangan

    yang mempengaruhi tekanan darah

    -Dapat menurunkan rangsangan yang

    menimbulkan strees sehingga akanmenurunkan TD

    -Menghindari terjadinya penurunan

    fungsi jantung dan beban kerja

    jantung.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    20/34

    20

    Intervensi Rasional

    -Berikan obat-obatan sesuai indikasi (

    diuretik, inhibitor simpatis,vasodilator).

    2.. Nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler

    Tanda dan gejala:

    - Keluhan nyeri kepala oksipital terutama pada saat bangun , otot-ototwajah tegang, menyeringai menahan sakit, gelisah, leher kaku,

    penglihatan kabur, mual dan muntah.

    Tujuan: Nyeri hilang atau terkontrol.

    Kriteria hasil:

    - Mengungkapkan nyeri hilang- Menyatakan metode yang memberikan pengurangan- Mengikuti regimen farmakologi yang diresepkan.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    21/34

    21

    3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum dan

    ketidakseimbangan antara suplai darah dan kebutuhan oksigen.

    Tanda dan gejala:

    Intervensi Rasional

    - Kaji tingkat nyeri pasien

    - Mempertahankan tirahbaringselama fase akut

    - Berikan tindakan non farmakologi(kompres dingin pada dahi, pijat

    punggung, leher, untuk ketenangan

    redupkan lampu kamar)

    - Kurangi aktifitas yang berlebihan

    -

    Bantu pasien dalam aktifitas sesuaikebutuhan

    - Berikan cairan, makanan lunak danperawatan mulut yang teratur

    - Berikan analgetik sesuai indikasi

    - Berikan anti ansietas, misalnya:Diazepam.

    - tingkat nyeri dapat mempengaruhitingkah laku pasien dan proses

    pengobatan

    - Meningkatkan relaksasi terhadapseluruh organ yang bersangkutan

    - Tindakan tersebut menurunkantekanan vaskuler serebral dan

    memperlambat respon simpatis

    - Aktifitas yang berlebihan dapatmeningkatkan tekanan vaskuler

    serebral

    - Mencegah komplikasi dalamhubungannya dengan sakit kepala

    - Meningkatkan kenyamanan umum

    - Mengontrol nyeri dan menurunkanrangsangan sistem saraf simpatis

    - Mengurangi tegangan danketidaknyamanan yang diperberat

    oleh stress.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    22/34

    22

    - Keletihan dan kelemahan- Dispnea- Perubahan EKG.

    Tujuan: Dapat melakukan aktifitas yang diperlukan atau diinginkan.

    Kriteria hasil:

    - Ikut serta dalam kegiatan yang dibutuhkan- Menunjukkan toleransi aktifitas yang dapat diukur- Intoleransi fisiologis mengalami penurunan.

    Intervensi Rasional

    - Kaji respon pasien terhadapaktifitas

    - Observasi tanda-tanda vital(Ajarkan pasien Nadi, tekanan

    darah, respirasi)

    - Berikan tentang tehnikpenghematan energi (melakukan

    aktifitas perlahan-lahan dan

    menggunakan alat bantu)

    -

    Berikan dorongan untukmelakukan aktifitas atau

    peraweatan diri, jika dapat

    ditoleransi (secara bertahap).

    - Perubahan aktifitas dapatmengidentifikasi tingkat

    kelemahan fisik pasien atau klien

    - Mengidentifikasi perubahanrespon fisiologis terhadap aktifitas

    - Tekhnik penghematan energimengurangi penggunaan energi

    dan membantu keseimbangan

    suplai oksigen

    -

    Kemajuan aktifitas secarabertahap mencegah peningkatan

    kerja jantung secara tiba-tiba.

    4. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan

    berlebihan, pola hidup monoton, dan keyakinan budaya.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    23/34

    23

    Tanda dan gejala:

    - Berat Badan (BB) meningkat 10%-20% dari BB Ideal-

    Lipatan trisep pada pria lebih dari 15 mm dan pada wanita lebih dari25 mm.

    Tujuan: Mengidentifikasi hubungan antara hipertensi dan kegemukan.

    Kriteria hasil:

    - Menunjukkan perubahan pola makan (misal: pilihan makanan, kuantitas,dan sebagainya)

    - Mempertahankan berat badan yang diinginkan dengan pemeliharaankesehatan optimal

    - Melakukan program olahraga yang tepat secara individual.Intervensi Rasional

    - Kaji pemahaman pasien tentanghubungan antar hipertensi dan

    kegemukan

    - Anjurkan pasien untuk menurunkanasupan kalori lemak, garam dan

    gula

    - Tetapkan keinginan pasien untukmenurunkan berat badan

    - Bantu untuk memilih makananyang tepat (hindari makanan

    dengan kejenuhan lemak tinggi dan

    kolesterol)

    - Rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi.

    - Kegemukan merupakan resikotinggi terhadap hipertensi

    - Mempercepat proses aterosklerosis.Masukan garam memperbanyak

    volume cairan intravaskuler dan

    merusak ginjal

    - Program penurunan berat badanmembantu menunjang keberhasilan

    proses penyembuhan

    - Menghindari makanan tinggi lemakjenuh dan kolesterol penting dalam

    mencegah perkembangan

    aterogenesis

    - Memberikan konseling dan bantuanmemenuhi kebutuhan diit individu.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    24/34

    24

    5. Inefektif koping individu berhubungan dengan krisis situasi, harapan yang tak

    terpenuhi, perubahan hidup beragamTanda dan gejala:

    - Menyatakan ketidakmampuan dalam memecahkan masalah- Gelisah, cemas, insomnia, tegang, depresi.Tujuan: Mengidentifikasi perilaku koping yang efektif.

    Kriteria hasil:

    - Menyadari akan kemampuan koping saat ini- Menghindari stress- Menggunakan ketrampilan atau metode efektif untuk mengatasi masalah.

    Intervensi Rasional

    - Kaji keefektifan strategi kopingdengan mengobservasi perilaku

    - Catat laporan gangguan tidur,peningkatan keletihan, kerusakan

    konsentrasi

    - Bantu pasien untuk mengatasinya

    - Libatkan pasien dalam perencanaanperawatan dan beri dorongan

    pengobatan

    - Bantu pasien untukmengidentifikasi dan mulai

    merencanakan perubahan hidup

    yang perlu

    - Mekanisme adaptif perlu untukmengubah pola hidup seseorang

    - Mekanisme maladaptif merupakanindikator marah yang ditekan dan

    menjadi penentu utama tekanan

    darah diastolik

    - Mengenalkan pasien terhadapstressor

    - Keterlibatan memberikan perasaankontrol diri yang berkelanjutan dan

    dapat meningkatkan kerjasama

    dalam regimen terapeutik

    - Perubahan yang harusdiprioritaskan untuk menghindari

    rasa tidak menentu dan tidak

    berdaya

    - Memberikan perhatian dapat

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    25/34

    25

    - Dorong pasien untuk mengevaluasitujuan hidup. Tanyakan pertanyaan

    seperti Apakah yang anda

    lakukan merupakan apa yang anda

    inginkan.

    memberikan pandangan pasien

    terhadap apa yang diinginkan.

    6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi berhubungan dengan keterbatasan

    kognitif

    Tanda dan gejala:

    - Menyatakan masalah- Meminta informasi/bertanya-tanya.Tujuan: Pasien mengerti tentang proses penyakit dan pengobatan.

    Kriteria hasil:

    - Pasien menyatakan pemahaman tentang proses penyakit- Mempertahankan Tekanan Darah dalam parameter normal.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    26/34

    26

    Intervensi Rasional

    - Kaji tingkat pengetahuan pasien

    - Jelaskan tentang hipertensi danefeknya pada jantung, pembuluh

    darah, ginjal, dan otak

    - Tingkat pengetahuan pasienmempengaruhi proses pemahaman

    pasien tentang kondisi dan penyakit

    yang dialaminya

    - Memberikan dasar untukpemahaman tentang peningkatantekanan darah, pemahaman bahwa

    tekanan darah meningkat dapat

    terjadi tanpa gejala, untuk

    memungkinkan pasien melanjutkan

    pengobatan meskipun ketika

    merasa sehat

    Intervensi Rasional

    - Bantu pasien dalammengidentifikasikan faktor-faktor

    resiko kardiovaskuler, mis:

    obesitas, diit tinggi lemak,

    kolesterol, pola hidup monoton,

    merokok, minum alcohol

    -- Berikan informasi tentang sumber-

    sumber di masyarakat dan

    dukungan pasien dalam membuat

    perubahan pola hidup.

    - Faktor-faktor resiko menunjukkanhubungan dalam menunjang

    hipertensi, penyakit kardiovaskuler,

    ginjal

    - Sumber-sumber di masyarakatdapat membantu pasien dalam

    upaya mengawali dan

    mempertahankan perubahan pola

    hidup.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    27/34

    27

    Sedangkan rencana keperawatan menurut Tucker (1998) adalah sebagai

    berikut :

    a. Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekananvaskuler serebral.

    Kriteria hasil :

    1). Mengungkapkan nyeri hilang

    2). Klien tampak nyaman

    Rencana tindakan :

    1). Pertahankan tirah baring

    2). Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan

    3). Batasi aktifitas

    4). Hindari merokok atau menggunakan produk nikotin

    5). Atur posisi klien senyaman mungkin.

    6). Kolaborasi pemberian analgesik dan sedasi.

    b. Resiko perubahan perfusi jaringan : serebral, ginjal, jantungberhubungan dengan gangguan sirkulasi.

    Kriteria hasil :

    1). Tekanan darah dalam batas normal

    2). Tidak ada keluhan sakit kepala

    3). Nilai laboratorium dalam batas-batas normal

    Rencana tindakan :

    1). Pertahankan tirah baring

    2). Kaji tanda vital

    3). Ukur intake dan out put

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    28/34

    28

    4). Pertahankan cairan parenteral

    5). Mobilisasi sesuai kemampuan

    6). Hindarkan klien dari kelelahan

    c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentangproses penyakit dan perawatan diri.

    Kriteria hasil :

    1).Klien mengungkapkan pengetahuan dan keterampilan

    penatalaksanaan perawatan hipertensi.

    2). Melaporkan pemakaian obat-obatan sesuai pesanan.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    29/34

    29

    Rencana tindakan :

    1). Jelaskan sifat penyakit tujuan dan prosedur

    2). Diskusikan gejala-gejala kambuhan hipertensi

    3). Diskusikan pentingnya penurunan BB atau mempertahankan BB

    stabil.

    4). Jelaskan pentingnya tidak stress dan banyak pikiran.

    5). Diskusikan pentingnya diit rendah kalori, natrium sesuai pesanan.

    6). Diskusikan perlunya menghindari kelelahan dan aktifitas berat.

    4. Pelaksanaan

    Merupakan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang telah

    ditentuan agar kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal. Pelaksanaan

    tindakan keperawatan dapat dilaksanakan sebagian oleh pasien, perawat secara

    mandiri, atau bekerjasama dengan tim kesehatan lain. Dalam hal ini perawatadalah sebagai pelaksana asuhan keperawatan yaitu memberikan pelayanan

    perawatan dengan menggunakan proses keperawatan. Adapun langkah-

    langkah dalam tindakan keperawatan terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan,

    pelaksanaan dan dokumentasi.

    Pada tahap persiapan, perawat harus memiliki keterampilan khusus dan

    pengetahuan untuk menghindari kesalahan dalam memberikan tindakan

    keperawatan pada pasien. Sebelum dilakukan tindakan keperawatan, perawat

    terlebih dahulu memberitahukan dan menjelaskan tentang maksud dan tujuan

    serta akibat tindakan yang akan dilakukan.

    Tahap pelaksanaan merupakan tindakan yang akan dilakukan sesuai

    dengan rencana dalam rangka mengatasi masalah keperawatan yang ada.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    30/34

    30

    5. Evaluasi

    Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan

    data subyektif dan obyektif yang menunjukkan mengenai tujuan asuhankeperawatan sudah dapat dicapai atau belum, masalah apa yang sudah

    dipecahkan dan apa yang perlu dikaji lagi, direncanakan, dilaksanakan.

    Evaluasi merupakan tahap akhir proses keperawatan yang merupakan

    aktifitas berkesinambungan dari tahap awal (pengkajian) sampai tahap akhir

    (evaluasi) dan melibatkan pasien/keluarga. Evaluasi bertujuan untuk menilai

    efektifitas rencana dan strategi asuhan keperawatan. Evaluasi terdiri dari

    evaluasi proses, untuk menilai apakah prosedur dilakukan sesuai dengan

    rencana dan evaluasi hasil berfokus kepada perubahan perilaku dan keadaan

    kesehatan pasien sebagai hasil tindakan keperawatan.

    Ada tiga alternatif dalam menafsirkan hasil evaluasi yaitu :

    a. Masalah teratasi

    Masalah teratasi apabila pasien menunjukkan perubahan tingkah laku dan

    perkembangan kesehatan sesuai dengan kriteria pencapaian tujuan yang

    telah ditetapkan.

    b. Masalah sebagian teratasi

    Masalah sebagian teratasi apabila pasien menunjukkan perubahan dan

    perkembangan kesehatan hanya sebagian dari kriteria pencapaian tujuan

    yang telah ditetapkan.

    c. Masalah belum teratasi

    Masalah belum teratasi, jika pasien sama sekali tidak menunjukkan

    perubahan perilaku dan perkembangan kesehatan atau bahkan timbul

    masalah yang baru.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    31/34

    31

    6. Pendokumentasian

    Tahap dokumentasi yaitu tahap tindakan keperawatan yang telah di-

    lakukan baik kepada pasien ataupun keluarga, dicatat dalam catatankeperawatan. Pada pendokumentasian ini harus lengkap meliputi tanggal, jam

    pemberian tindakan, jenis tindakan, respon pasien, paraf serta nama perawat

    yang melakukan tindakan (Carpenito, 1999).

    Menurut Carpenito (1999) Pendokumentasian sangat perlu untuk

    menghindari pemutarbalikan fakta, untuk mencegah kehilangan informasi dan

    agar dapat dipelajari oleh perawat lain. Semua tahap dalam proses

    keperawatan harus didokumentasikan. Beberapa faktor dapat mempengaruhi

    pelaksanaan rencana asuhan keperawatan, antara lain sumber-sumber yang

    ada, pengorganisasian pekerjaan perawat serta lingkungan fisik untuk

    pelayanan keperawatan yang dilakukan.

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    32/34

    32

    BAB III

    PENUTUP

    A. KesimpulanHipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat

    melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan

    usia. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian

    besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential).

    Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut

    jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah dari tepi dan

    peningkatan volume aliran darah.

    Penyakit hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang ditandai

    oleh meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Seseorang yang terjangkit

    penyakit ini biasanya berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain seperti

    stroke, dan penyakit jantung (Gunawan,2001). Tanda dan Gejala terjadi

    hipertensi adalah Tekanan darah meningkat, tachi kardi,Palpitasi,berkeringat

    dingin, pusing, nyeri kepala bagian sub ocipital, mati rasa (kelemahan salah

    satu anggota tubuh),Kecemasan, depresi, dan cepat marah,Diplobia

    (penglihatan ganda),Mual dan muntah,Sesak napas, tachipnea.Untuk

    mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah normal

    ataupun mengatasidarah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah

    tinggi, maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan Kurangi konsumsi

    garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi

    sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam,Konsumsi

    makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium,

    magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi,Kurangi

    minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan

    darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk

    pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml

    alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari,Olahraga secara teratur bisa

    menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi,

  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    33/34

    33

    pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan

    berenang,Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali

    seminggu,Makan sayur danbuah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau,

    pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.

    B. SaranKita sebagai perawat harus mempelajari benar-benar tentang promosi

    kesehatan terutama dalam memberi penyuluhan hipertensi yang mana

    penyakit ini sering terjadi di masyarakat dan sebagai perawat harus mengerti

    bagaimana memberikan penyuluhan yang baik kepada masyarakat.

    http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/109-konsumsi-buah-kesehatan-gizi-nutrisi.htmlhttp://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/109-konsumsi-buah-kesehatan-gizi-nutrisi.html
  • 5/27/2018 isi makalah promkes kel 6 hipertensi.docx

    34/34

    34

    DAFTAR PUSTAKA

    Doenges, E. Marillyn. et. al. (2000).Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta : EGC.

    Gunawan , L.(2001)Hipertensi Tekanan Darah Tinggi, Cetakan I, Ed.III, Jilid 2. Jakarta :

    Media

    Aescalapius.

    Sustrani, et. al (2004)Hipertensi.Cetakan I. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

    Ganong, MD.(2003).Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Cetakan I, Ed. 20. Jakarta : EGC.

    http://www.penyakithipertensi.com/penyebab-hipertensi/#more-13

    http://www.deherba.com/pantangan-bagi-penderita-tekanan-darah tinggi.html#ixzz2fTcT77cg

    http://medicastore.com/penyakit/4/Tekanan_Darah_Tinggi_Hipertensi.html

    http://www.penyakithipertensi.com/penyebab-hipertensi/#more-13http://www.penyakithipertensi.com/penyebab-hipertensi/#more-13http://www.deherba.com/pantangan-bagi-penderita-tekanan-darah%20tinggi.html#ixzz2fTcT77cghttp://www.deherba.com/pantangan-bagi-penderita-tekanan-darah%20tinggi.html#ixzz2fTcT77cghttp://medicastore.com/penyakit/4/Tekanan_Darah_Tinggi_Hipertensi.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/4/Tekanan_Darah_Tinggi_Hipertensi.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/4/Tekanan_Darah_Tinggi_Hipertensi.htmlhttp://www.deherba.com/pantangan-bagi-penderita-tekanan-darah%20tinggi.html#ixzz2fTcT77cghttp://www.penyakithipertensi.com/penyebab-hipertensi/#more-13