irl anode

26
Irlanode's Blog Just another WordPress.com site RSS makalah kimia air ( pengolongan dan klasifikasi air) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen.Airbersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar,yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Air dialam meliputi : 1. air tanah yang berasal dari mata air atau dari sunur dangkal/artesis 2. air permukaan yang disebut juga air badan air,misalnya air sunga,air danau, air waduk,dll 3. Air laut 4. Air permandian umum.

Upload: sulpia-farhika-reyaldhi-nugraha

Post on 07-Jul-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Irl Anode

Irlanode's Blog

Just another WordPress.com site

RSS

makalah kimia air ( pengolongan dan klasifikasi air)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air

tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom

oksigen.Airbersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi

standar,yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat

kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan

untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,

beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Air dialam meliputi :

1. air tanah yang berasal dari mata air atau dari sunur dangkal/artesis

2. air permukaan yang disebut juga air badan air,misalnya air sunga,air danau, air

waduk,dll

3. Air laut

4. Air permandian umum.

Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak mengandung unsur

kimia lain selain H2O (air) itu sendiri.

Kandungan dalam air yang bersih dialam sangat banyak oleh standar kualitas

tertentu dan dapat digolongangkan beberapa golongan.yakkni golongan

A,golongan B,golongan C,golongan D,serta golongan E.

Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan pada pasal 22

ayat 23 mengatakan bahwa Penyehatan Air meliputi pengamanan dan penetapan

kualitas air untuk berbagai kebutuhan hidup manusia.

Page 2: Irl Anode

Upaya penyehatan air bertujuan untuk menjamin tersedianya air minum ataupun

air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan bagi seluruh masyarakat baik

perkotaan maupun pedesaan. Untuk menjamin tersedianya kualitas air yang

memenuhi persyaratan tersebut, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh

pemerintah maupun masyarakat, seperti pembangunan dan perbaikan sarana air

bersih/air minum, Upaya pengawasan kualitas air dan penyuluhan–penyuluhan

mengenai hubungan kesehatan dengan tersedianya air yang memenuhi persyaratan

kesehatan.

Salah satu aspek yang sangat esensial untuk terjaminnya kualitas air yang

memenuhi persyaratan tersebut adalah tersedianya suatu perangkat yang dapat

nengatur dan mengawasi pihak yang memproduksi air dan pihak konsumen, yang

meliputi hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing demi terjaminnya

kuantitas dan kualitas air.

B. Tujuan Makalah

Adapun tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui penggolongan air yang ada

dialam serta mengetahui standar kualitas air yang baik yang dapat digunakan

dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penggolongan Air

Berdasarkan pasal 7, penggolongan air menurut peruntukannya dapat dibedakan

menjadi :

1. Air golongan A :air pada sumber air yang dapat digunakan sebagai air minum

secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.

2. Air golongan B : air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah

menjadi air minum dan keperluan rumah tanga lainnya.

3. Air golongan C : air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan-

perikanan dan petrnakan.

4. Air golongan D : air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian dan

dapat dimanfaatkan untuk usaha diperkotaan,industry dan lstrik tenaga air.

Page 3: Irl Anode

Pengolongan air yang diatas masih termasuk dalam bagian air badan air atau air

permukaaan,dimana pada air badan air ini memiliki batas syarat yang disesuiakn

dengan peruntukannya.

Selain bahan-bahan beracun,adanhya pencemaran zat organic diketahui antara lain

dengan memeriksa kadar ooksigen terlarut (dissolved oxygen=DO),kebutuhan

biologic akan oksigen (bologycal oxygen demand = BOD),kebutuhan kimiawi

akan oksigen (chemical oxygen demand=COD).

Air badan air mempunyai daya pemurnian alami (self ppurification).Bila

kemasukan bahan pencemar akan diuraikan secara biologic oleh mikroorganisme

yang ada di dalam air dengan kebutuhan oksigen terlarut menjadi hasil uraian

yang stabil.Dari zat organic diuraikan menjadi senyawa nitrat

sulfat,karbonat,fosfat dan sebagainya oleh bakteri aerob.Akan tetapi bila bahan

pencemar organiknya terlalu tinggi,oksigen terlarut yang ada akan makin

berkurang sampai menjadi nol.Akibatnya yang bekerja adalah bakteri

anaerob,dengan hasil akhir nitrit,amonia,asam sulfide dan sebagainya yang

manimbulkan bau,dalam hal ini terjadi pembusukan.

BOD adalah banyaknya oksigen yang diperlukan untuk menguraikan zat organic

dalam air secara biologic,sampai menjadi senyawa yang stabil.Makin tinggi kadar

zat organic dalam air,makin tinggi angka BOD nya.begitu pula kadar DO dapat

dipakai sebagai petunjuk adanya pencemaran organic.Sedangkan angka COD

menunjukan banyaknya oksidator kuat yang diperluakan untuk mengoksidir zat

organic dalam air,dihitung sebagai oksigen.

Dalam melakukan pengolangan air kita harus mangetahui bagaimana melakukan

analisa kimia air seyogyanya dikerjakan dengan tepat dan teliti ,agar diperoeh

hasil yang benar.tepat (accurate) artinya didapat hasil yang dianggap mendekati

hasil atau keadaan yang sebenarnya .Teliti(precise)artinya sedikit sekali selisih

antara hasil beberapa penetapan dengan cara dan jumlah yang sama.

Untuk mendapat hasil analisa yang tepat dan teliti, beberapa kesalahan yang dapat

mempengaruhi hasil analisa harus dicegah.

Kesalaha-kesalahan itu antara lain :

1. Kesalahan cara bekerja dan perorangan

Page 4: Irl Anode

Hal ini disebabkan pemeriksa tidak mengikuti teknik analisa yang benar.misalnya

kehlangan bahan yang diperiksa secara mekanik pada langkah suatu

analisa,endapan yang kurang atau terlalu banyak dicuci, pemijaran endapan pada

suhu yang salah, krus yang belum dingin sudah ditimbang, membiarkan zat tang

hidroskopik menyerap air selama pemincangan dan lain-lain.

Kesalahan perorangan timbul bila pemeriksa tidak bekerjadengan teliti dan hati-

hati.

2. Kesalahan alat dan reagensia

Timbul karena kesalahan konstruksi timbangan, pemakaian alat penimbang atau

pengukur volume yang tidak ditera,penggunaan reagensia yang mengandung

kotoran.

3. Kesalah metoda

Dapat berasal dari penimbangan sampel yang tidak banar, atau reaksi kimia yang

tidak sempurna.pada grafimetri karena kelarutan endapan, ko-presipitasi, post-

presipitasi, dekomposisi, atau penguapan zat yang akan ditimbang pada

volumetric karena reaksi dari bahan pengganggu,perbedaan antara titik akhir

pemeriksaan dengan titik akhir suatu reaksi stoichiometri.

B. Standar Kualitas Air

Bagaimana cara mengetahui kondisi kualitas air?

Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air

tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji

kenampakan (bau dan warna). Sayangnya, cara-cara pengujian tersebut

memerlukan biaya yang cukup mahal, disamping prosedur pengujian yang tidak

mudah. Ada cara praktis yang bisa dilakukan oleh setiap orang untuk menilai

kualitas air, yaitu dengan melihat hewan air (makroinvertebrata) yang spesifik

hidup pada air berkualitas baik.

Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air diselenggarakan secara

terpadu dengan pendekatan ekosistem. Keterpaduan yang dimaksud adalah

dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.

Pengelolaan kualitas air dilakukan untuk menjamin kualitas air yang diinginkan

Page 5: Irl Anode

sesuai peruntukannya agar tetap dalam kondisi alamiahnya. Pengendalian

pencemaran air dilakukan untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku

mutu air melalui upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta

pemulihan kualitas air.

Upaya pengelolaan kualitas air dilakukan pada :

1. Sumber air yang terdapat di dalam hutan lindung;

2. Mata air yang terdapat di luar hutan lindung; dan

3. Akuifer air tanah dalam.

Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas

air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap

dalam kondisi alamiahnya.

Penentuan standar kualitas air minum maupun air limbah berdasarkan

pertimbangan bahwa :

Bahan-bahan beracun yang apabila kadarnya dalam air minum melebihi batas

akan membahayakan kesehatan, misalnya timbal, selenium, arsen, kromium,

sianida, cadmium, air raksa.

Bahan-bahan kimia kimia spesifik yang dapat mempengaruhi kesehatan apaila

kadarnya dalam air melebihi batas akan merugikan kesehatan misalnya,flourida,

dan nitrat.

Flourida yang kadarnya melebihi batas akan berpengaruh kurang baik terhadap

gigi.

Nitrat yang kadarya melebihi batas menimbulkan keracunan darah pada bayi yang

disebut “blue babies”

Bahan kimia atau sifat fisik yang mempengaruhi air minum yaitu mangan,

tembaga,seng,kalsium fenol.

Bahan kimia yang merupakan pejunjuk adanya pencemaran yaitu zat organic

jumlah, kebutuhan biologic akan oksigen,kebutuhan kimiawi akan

oksigen,nitrogen jummlah,nitrit,fosfat.

Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas dan

penggunaan air yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan, serta

meningkatkan kualitas air. Kegiatan pengawasan kualitas air mencakup :

Page 6: Irl Anode

a. Pengamatana lapangan dan pengambilan contoh air termasuk pada proses

produksi dan distribusi.

b. Pemeriksaan contoh air.

c. Analisis hasil pemeriksaan.

d. Perumusan saran dan cara pemecahan masalah yang timbul dalam hasil

kegiatan a,b, dan c

e. Kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan upaya penanggulangan/perbaikan

termasuk kegiatan penyuluhan.

Berdasarkan standar peraturan Menteri Kesehatan RI No.

416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih terdiri dari:

Persyaratan Fisik

Kualitas fisik yang dipertahankan atau dicapai bukan hanya semata-mata dengan

pertimbangan dari segi kesehatan saja akan tetapi juga menyangkut keamanan dan

dapat diterima oleh masyarakat pengguna air dan mungkin pula menyangkut segi

estetika.

Persyaratan Kimiawi

Kandungan unsur kimia di dalam air harus mempunyai kadar dan tingkat

konsentrasi tertentu yang tidak membahayakan kesehatan manusia atau mahluk

hidup lainnya, pertumbuhan tanaman, atau tidak membahayakan kesehatan pada

penggunaannya dalam industri serta tidak minumbulkan kerusakan-kerusakan

pada instalasi sistem penyediaan air minumnya sendiri. Beberapa unsur tertentu,

sebaliknya diperlukan dalam jumlah yang cukup untuk penciptaan suatu kondisi

air minum yang dapat mencegah suatu penyakit atau kondisi kualitas yang

menguntungkan.

Dalam hubungannya dengan masalah kualitas kimiawi tersebut di atas pada

dasarnya unsur-unsur kimiawi dapat dibedakan atas 4 golongan:

Unsur-unsur yang bersifat racun.

Unsur-unsur tertentu yang dapat mengganggu kesehatan.

Unsur-unsur yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem atau penggunaannya

untuk keperluan atau aktivitas manusia.

Unsur-unsur yang merupakan indikator pengotoran.

Page 7: Irl Anode

Persyaratan Bakteriologi

Dalam persyaratan ini ditentukan batasan tentang jumlah bakteri pada umumnya

dan khususnya bakteri penyebab penyakit (ekoli).

Kualitas air yang baik adalah :

a. Secara fisik

1) Rasa

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena

adanya zat organik atau bakteri / unsur lain yang masuk ke badan air.

2) Bau

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat

ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta

kemungkinan akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan,

terutama sistem sanitasi.

3)Suhu

Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktivitas

biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan

secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktivitas penebangan vegetasi di sekitar

sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang

masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung atau tidak

langsung (Chay, 1995: 54 ).

4)Kekeruhan

Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan – bahan organik dan

anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika

kekeruhan air dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui

buangan dan warna air tergantung pada warna buangan yang

memasuki badan air.

5) TDS atau jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)

Bahan pada adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan

pengeringan pada suhu 1030 – 105oC, dalam portable water kebanyakan bahan

bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu

juga gas-gas yang terlarut. Kandungan total solids pada portable water biasanya

Page 8: Irl Anode

berkisar antara 20 sampai dengan 1000 mg/l dan sebagai satu pedoman kekerasan

dari air akan meningkatnya total solids, disamping itu pada semua bahan cair

jumlah koloit yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat

sesuai derajat dari pencemaran (Sutrisno, 1991 : 33). Zat pada selalu terdapat

dalam air dan kalau terlalu banyak tidak baik untuk air minum, banyaknya zat

padat yang disyaratkan untuk air minum adalah kurang dari 500 mg/l. pengaruh

yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan kualitas air minum

dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan meberikan rasa tidak enak pada

lidah dan rasa mual.

b. Secara kimia

Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.

1) pH (derajat keasaman)

Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya

Cdisebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh

yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air

minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi

dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat

mengganggUkesehatan.

2)Kesadahan

Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan

nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan

Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga

mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat

(permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat,

Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan

Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75

mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih

tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam

jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan

tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan

rasa mual.

Page 9: Irl Anode

3)Besi

Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan rasa

logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari

metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan

induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung

didalam air adalah 1,0 mg/l

4)Aluminium

Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri

Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium

menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.

5) Zat organic

Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan

maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di perairan (Chay,

1995:541)

6)Sulfat

Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang

keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi

pada pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.

7) Nitrat dan nitrit

Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat

dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang digunakan

dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang

lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat

bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk

methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.

8)Chlorida

Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam

jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan

berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa

air.

9) Zink atau Zn

Page 10: Irl Anode

Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.

penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan

rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk

metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada

pertumbuhan anak.

c. Secara Biologis

1) Colli

Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) sama

sekali tidak boleh mengandung bakteri coli melebihi batas–batas yang telah

ditentukan yaitu 1 coli/100 ml air (Sutrisno, 1991 : 23).

2) COD (Chemical Oxygen Demand)

COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh

bahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan

organik yang terdapat dalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam

air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai

baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l.

apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air tersebut buruk.

3) BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk

memecah bahan – bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Nilai BOD

tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur

secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah

menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik

menggunakan bahan organik makin rendah BOD maka kualitas air minum

tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih menurut Peraturan

Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan air minum

golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l

Pengendalian Kualitas Air

Upaya untuk mempertahankan kualitas air, dilakukan penggantian air 10% – 20%

per hari. dengan kriteria parameter kualitas air sebagai berikut:

a) Parameter fisika

Page 11: Irl Anode

1) Suhu : 28 ºC – 32 ºC.

2) pH : 7,5 – 8,5.

3) Salinitas : 10 ppt – 35 ppt .

4) Kedalaman air : 100 cm – 120 cm (semi intensif) dan >120 cm (intensif).

5) Kecerahan : 35 cm – 40 cm.

b) Parameter kimia

1) Oksigen terlarut : > 3,5 ppm.

2) Amonia : < 0,01 ppm.

3) Nitrit : < 1 ppm.

4) Nitrat : < 10 ppm.

5) BOD : < 3 ppm.

6) Clorine : < 0,8 ppm.

7) Bahan organik : < 50 ppm.

c) Parameter biologis

Kepadatan plankton : 104 sel/ml – 109 sel/ml.

Tata cara pengukuran

1. Parameter fisika

a) Suhu

Pengukuran suhu air dilakukan dengan menggunakan termometer, yang

dinyatakan dalam satuan oC.

b) pH

Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter atau kertas lakmus.

c) Salinitas

Pengukuran salinitas air dilakukan dengan menggunakan

salinometer/refraktometer, yang dinyatakan dalam satuan ppt.

d) Kedalaman

Pengukuran kedalaman air dilakukan dengan menggunakan papan skala, yang

dinyatakan dalam satuan sentimeter (cm).

e) Kecerahan

Pengukuran kecerahan air dilakukan dengan menggunakan piringan berwarna

hitam putih (secchi disk), yang dinyatakan dalam satuan sentimeter (cm).

Page 12: Irl Anode

2. Parameter kimia

Pengukuran kualitas air seperti oksigen terlarut, amonia, nitrit, nitrat dan bahan

organiksesuai dengan APHA (American Public Health Association) dan AWWA

(American WaterWorks Association).

3.Parameter biologi

Cara pengukuran plankton adalah dengan menghitung jumlah plankton dalam

haemocytometer dengan menggunakan mikroskop, yang dinyatakan dalam satuan

sel permililiter (sel/ml). Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk

mengembalikan suatu kondisi lingkungan seperti semula selain dengan teknik

Bioremediation. Salah satunya adalah dengan “Artificial Wetland”, yaitu suatu

teknik dalam pengembalian suatu kualitas lingkungan dengan suatu metode

pemanfaatan lahan basah untuk mengembalikan kondisi lingkungan, dimana

lingkungan yang telah mengalami penurunan kualitas dengan suatu treatment

dialirkan pada suatu instalasi pengolahan lingkungan. Biasanya digunakan untuk

mengembalikan kualitas air tambak, dimana air yang telah digunakan dialirkan

pada suatu tangki pengendapan untuk mengendapkan zat padat yang selanjutnya

masuk pada tangki yang berisikan aerator untuk membunuh bakteri yang bersifat

anaerob dan selanjutnya masuk kedalam wetland yang terdapat tumbuhan yang

berperan dalam menjernihkan air tambak dan menambah kandungan oksigen

dalam air selanjutnya air dapat digunakan kembali untuk tambak. Akan tetapi

Secara ekonomis Bioremediation dengan organism lebih kompetitif dari pada

teknik yang lain.

Kriteria Kualitas Air Yang Dapat Digunakan Sebagai Air Minum

PARAMETER SATUAN MAKSIMUM YANG

DIANJURKAN MAKSIMUM YANG DIBOLEHKAN KETERANGAN

Fisika

Temperatur oC Temperatur air alam Temperatur air alam

Warna mg Pt-Co/1 5 50

Bau Tidak berbau Tidak berbau

Rasa Tidak berasa Tidak berasa

Page 13: Irl Anode

Kekeruhan mg S1O2/1 5 25

Residu terlarut mg/1 500 1500

Daya hantar listrik micromholan 400 1250

Kimia

pH 6,5 – 8,5 6,5 – 8,5 nilai antara (range)

Kalsium (Ca) mg/1 75 200

Magnesium (Mg) mg/1 30 150

Kesadahan mg/1 350 – minimum 10

Barium (Ba) mg/1 Nihil 0,05

Besi (Fe) mg/1 0,1 1

Mangan (Mn) mg/1 0,05 0,5

Tembaga (Cu) mg/1 Nihil 1

Seng (Zn) mg/1 1 15

Krom heksavalen (Cr(VI)) mg/1 Nihil 0,05

Kadmium (Cd) mg/1 Nihil 0,01

Raksa Total (Hg) mg/1 0,0005 0,001

Timbal (pb) mg/1 0,05 0,1

Arsen (As) mg/1 Nihil 0,05

Salenium (Se) mg/1 Nihil 0,01

Sianida (CN) mg/1 Nihil 0,05

Sulfida (S) mg/1 Nihil Nihil

Florida (F) mg/1 – 1,5 minimum 0,5

Klorida (C1) mg/1 200 600

Sulfat (SO4) mg/1 200 400

Fosfor ( P ) mg/1 0,3 2

Amoniak (NH3-N) mg/1 Nihil Nihil

Nitrat ( NO3-N) mg/1 5 10

Nitrit ( NO2-N) mg/1 Nihil Nihil

Nilai Permanganat mg KMn04/1 Nihil 10

Senyawa Aktif biru metilen mg/1 Nihil 0,5

Fenol mg/1 0,001 0,002

Page 14: Irl Anode

Miyak dan Lemak mg/1 Nihil Nihil

Karbon Kloroform Ekstrak mg/l 0,04 0,5

PBC mg/1 Nihil Nihil

Bakteriologi

Coliform total MPN/100 ml Nihil Nihil

Coliform total MPN/100 ml 5 Nihil

Coli total MPN/100 ml Nihil Nihil

Kuman patogenik/parasitic Nihil Nihil Nihil

Radicaktifitas

Aktivitas beta total pCi/1 _ 100

Strontium – 90 pCi/1 – 2

Radium – 226 pCi/1 – 1

Pestisida mg/1 Nihil Nihil

KRITERIA KUALITAS AIR YANG BAIK UNTUK PERIKANAN DAN

PETERNAKAN

PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM KETERANGAN

Fisika

Temperatur oC Temperatur air alam + 4oC

Residu terlarut mg/1 2000

Kimia

pH 6 – 9

Tembaga (Cu) mg/1 0,02

Seng (Zn) mg/1 0,02

Krom heksavalen (Cr(VI)) mg/1 0,05

Kadmium (Cd) mg/1 0,01

Raksa Total (Hg) mg/1 0,002

Timbal (pb) mg/1 0,03

Arsen (As) mg/1 1

Salenium (Se) mg/1 0,005

Sianida (CN) mg/1 0,02

Page 15: Irl Anode

Sulfida (S) mg/1 0,002

Fluorida ( F ) mg/1 1,5

Amoniak bebas (NH3-N) mg/1 0,016

Nitrit (NO2-N) mg/1 0,06

Klor aktif (Cl2) mg/1 0,03

Oksigen Terlarut (DO) mg/1 – Disyaratkan lebih besar dari 3. Diperbolehkan

sama dengan 3, maksimum 8 jam dalam 1 hari

Senyawa aktif biru metilen mg/l 0,2

Fenol mg/l 0,001

Minyak & Lemak mg/l 1

Radioaktifitas

Aktifitas beta total pCi/l 1000 Aktifitas tanpa adanya Sr-90 dan Ra-226

Strontium – 90 pCi/l 10

Radium – 226 pCi/l 3

Pestisida

DDT mg/l 0,002

Endrine mg/l 0,004

BHC mg/l 0,21

Methyl Parathion mg/l 0,10

Malathion mg/l 0,16

KRETERIA KUALITAS AIR YANG BAIK UNTUK PERTANIAN,

INDUSTRI LISTRIK TENAGA AIR DAN LINTAS AIR

PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM KETERANGAN

Fisika

Temperatur oC Temperatur normal Sesuai dengan kondisi setempat

Residu terlarut mg/1 1000 – 2000

Daya hantar listrik micro mho/cm (25C) 1750 – 2250 1750 untuk tanaman peka

Kimia

pH 5 – 9

Mangan (Mn) mg/l 2

Page 16: Irl Anode

Tembaga (Cu) mg/1 0,02

Seng (Zn) mg/1 5

Krom heksavalen (Cr(VI)) mg/1 5

Kadmium (Cd) mg/1 0,01

Raksa Total (Hg) mg/1 0,005

Timbal (pb) mg/1 5

Arsen (As) mg/1 1

Salenium (Se) mg/1 0,05

Nikel ( Ni ) mg/1 0,5

Kobalt (Co) mg/1 0,2

Bor (B) mg/1 1

g Na (g garam alkali) mg/1 60

Sodium Absorption Ratio (SAR) 10 – 18 Maksimum 10 untuk tanaman peka,

Maximum 18 untuk yang kurang peka

Residual Sodium Carbonat (RSC) 1,25 – 2,5 Maksimum 1,25 untuk tanaman

peka, Maksimum 2,5 untuk yang kurang peka

Radioaktifitas

Aktifitas beta total pCi/l 1000 Aktifitas tanpa adanya Sr-90 dan Ra-226

Strontium – 90 pCi/l 10

Radium – 226 pCi/l 3

KRITERIA STANDARD KUALITAS AIR LIMBAH

PARAMETER SATUAN I II III IV

MUTU AIR BAIK SEDANG KURANG KURANG SEKALI

Fisika

Temperatur oC 45 45 45 45

Residu terlarut mg/1 1000 3000 3000 50.000

Residu terlarut mg/1 100 200 400 500

Kimia

pH 6 – 9 5 – 9 4,5 – 9,5 4,0 – 10

Besi (Fe) mg/1 5 7 9 10

Page 17: Irl Anode

Mangan (Mn) mg/1 0,5 1 3 5

Tembaga (Cu) mg/1 0,5 2 3 5

Seng (Zn) mg/1 5 7 10 15

Krom heksavalen (Cr(VI)) mg/1 0,1 1 3 5

Kadmium (Cd) mg/1 0,01 0,1 0,5 1

Raksa Total (Hg) mg/1 0,005 0,01 0,05 0,1

Timbal (pb) mg/1 0,1 0,5 1 5

Arsen (As) mg/1 0,05 0,3 0,7 1

Salenium (Se) mg/1 0,01 0,05 0,5 1

Sianida (CN) mg/1 0,02 0,05 0,5 1

Sulfida (S) mg/1 0,01 0,05 0,1 1

Fluorida (F) mg/1 1,5 2 3 5

Klor aktif (Cl2) mg/1 1 2 3 5

Klorida (Cl) mg/1 600 1000 1500 2000

Sulfat (SO4) mg/1 400 600 800 1000

N – Kjeldahl (N) mg/1 7 – – 80

Amoniak Bebas (NH3-N) mg/1 0,5 1 2 5

Nitrat ( NO3-N) mg/1 10 20 30 50

Nitrit ( NO2-N) mg/1 1 2 3 5

Kebutuhan Oksigen (BOD) mg/1 20 100 300 500

Biologi

Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) mg/1 40 200 500 1000

PARAMTER SATUAN I II III IV

BERAT SEKALI BERAT SEDANG RINGAN

Senyawa aktif biru metilen mg/1 0,5 1 3 5

Fenol mg/1 0,002 0,05 0,5 1

Minyak nabati mg/1 10 30 70 100

mg/1 10 30 70 100

BAB III

PENUTUP

Page 18: Irl Anode

A. Kesimpulan

Adapun isi dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa,air dapat digolongkan

menjadi empat golongan yaitu : air golongan A, air golongan B, air golongan C,

dan air golongan C,Serta memiliki standar kualitas yang baik yang ditinjau dari

persyaratan kualitas air yang bersih yang terdiri dari,persyaratan fisik,kimiawi dan

bakteriologi.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam segi penulisan serta isi dari makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu,saran dari pembaca sangat kami harapkan

demi kesempurnaan makalah ini agar lebih baik untuk dibaca.

DAFTAR PUSTAKA

• Kementrian Lingkungan Hidup, Laporan Status Lingkungan Hidup Indonesia

2002.

• Marwah, Sitti, Daerah Aliran Sungai (Das) sebagai Satuan Unit Perencanaan

Pembangunan Pertanian Lahan Kering Berkelanjutan, Program Pasca Sarjana /

S3, Institut Pertanian Bogor, November 2001.

• Masnang, Andi, Konversi Penggunaan Lahan Kawasan Hulu Dan Dampaknya

Terhadap Kualitas Sumberdaya Air Di Kawasan Hilir, Program Pasca Sarjana /

S3, Institut Pertanian Bogor, Mei 2003.

• Rahmadi, Andi, Air sebagai Indikator Pembangunan Berkelanjutan (Studi

Kasus: Pendekatan Daerah Aliran Sungai), Program Pasca Sarjana / S3, Institut

Pertanian Bogor, Mei 2002.

• World Bank, 2004. Water Quality and Resource Protection Strategy Policy

Review, Task 1 Data Collection, East Java Regional Sector Development and

Prograam (EJRSDP). P.T. Waseco Tirta. Jakarta.

• http://www.digilib.unnes.ac.id/../doc.pdf