inkontinensia uri
DESCRIPTION
inkontenesiaTRANSCRIPT
inkontinensia
pengeluaran urin atau feses tanpa disadari, dalam jumlah dan frekuensi yang cukup shingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan/atau sosial
INKONTINENSIA ALVI
Secara klinis, inkontinensia alvi dapat tampak sebagai feses yang cair atau belum berbentuk dan feses keluar yang sudah berbentuk, sekali atau dua kali sehari.
penyebab, antara lain inkontinensia alvi akibat konstipasi (sulit buang air besar), simtomatik (berkaitan dengan penyakit usus besar), akibat gangguan saraf pada proses defekasi (neurogenik), dan akibat hilangnya refleks pada anus.
Inkontinensia uri
Definisi
Inkontinensia Uri adalah ketidak mampuan untuk mengendalikan pengeluaran air kemih.
Epidemiologi
Di Indonesia tidak jelas angka inkontinensia uri ini, tetapi di Amerika diperkirakan lebih 12 juta orang mengalami inkontinensia uri , dan mengenai semua usia laki-laki dan perempuan dari semua tingkat sosial. Diperkirakan 15 - 30% berusia lebih 60 tahun
Anatomi kandung kemih
Dinding kandung kemih dibentuk seperti buah keranjang oleh serabut-serabut otot polos (detrusor) yang saling menyilang, tersusun dalam bentuk longitudinal atau sirkuler Pada leher kandung kemih
susunan sirkuler lebih dominan yang membentuk suatu autonomic internal spincter
Persyarafan kandung kemih
Kandung kemih disarafi oleh serabut simpatis yang berasal dari thorakal 11 - lumbal 2, dan serabut para simpatis yang berasal dari sakral 2-4.
Serabut para simpatis eferen adalah saraf kandung kemih yang paling penting, bertanggung jawab terhadap kontraksi otot-otot detrusor kandung kemih
pengosongan kandung kemih
dasarnya adalah suatu reflek spinal yang dirangsang dan dihambat oleh pusat-pusat di otak, Selama berkemih otot-otot perineal dan muskulus spingter uretra eksternus mengalami relaksasi, sedangkan muskulus detrusor mengalami kontraksi yang menyebabkan urin keluar melalui uretra.
Salah satu peristiwa yang mengawalinya adalah relaksasi otot diafragma pelvis yang menyebabkan tarikan otot-otot detrusor kebawah untuk memulai kontraksinya
Proses miksi dimulai pada saat kandung kemih sudah cukup penuh membangkitkan impuls saraf yang terdapat pada kandung kemih untuk diteruskan ke susunan saraf pusat. otot-otot sfinger uretra akan berelaksasi dan otot kandung kemih akan berkontraksi sehingga urine dapat mengalir keluar.
Penyebab & macam2 inkontinensiainkontinensia stress keadaan dimana otot-otot sfingter uretra
mengalami kelemahan sehingga urine yang terdapat dalam kandung kemih akan sedikit bocor keluar
sering terdapat pada orang-orang yang sudah lanjut usiaHal ini bisa terjadi pada keadaan dimana terdapat peningkatan tekanan dalam rongga perut atau abdomen seperti pada saat seseorang batuk, bersin, tertawa terbahak-bahak atau mengangkat beban berat
Karena infeksi Ketidakmampuan untuk menunda
pengeluaran air kemih lebih dari beberapa menit setelah penderita merasakan kandung kemihnya penuh
Inkontinensia total Kebocoran berkesinambungan karena
sfingter tidak menutup Bisa disebabkan karena Cacat bawaan
dan Cedera pada leher kandung kemih (misalnya karena pembedahan)
Inkontinensia psikogenik Hilangnya pengendalian karena
kelainan psikis Mis: Gangguan emosional (misalnya
depresi)
Overactive Bladder (OAB) adalah keadaan dimana terdapat
aktivitas otot detrusor kandung kemih yang berlebihan
Otot detrusor adalah otot-otot yang melapisi dinding kandung kemih. Penyebab aktivitas otot yang berlebihan ini belum ditemukan hingga sekarang. Diduga bahwa penyebabnya adalah adanya gangguan saraf yang mempersarafi otot-otot kandung kemih akibat faktor usia atau sebab lainnya
Mixed Incontinence atau Inkontinensia Campuran.
uretra yang sudah lemah dan aktivitas otot kandung kemih yang berlebihan.
Overflow Incontinence karena kandung kemih sudah terlalu
penuh menyebabkan sfingter uretra sudah tidak mampu lagi untuk menahan tekanan dalam kandung kemih sehingga urine keluar
stroke
inkontinensia setelah stroke kadang-kadang terjadi pada pasien afasia (gangguan fungsi bicara) karena pasien tidak dapat menyampaikan keinginannya atau akibat gangguan pergerakan berat yang menyebabkan penderita terlambat menuju kamar mandi.
Terjadi Pada pasien stroke karena ad gangguan pada sisitem saraf otonom
Inkontinensia juga bisa terjadi pada usia lanjut
Berkurangnya jumlah sel-sel berbagai organ tubuh akan mengakibatkan kemunduran kemampuan kapasitas faali ginjal dan berbagai struktur yang terkait dengan kinerja saluran kemih
600.000 sampai 1.2 juta satuan unit fungsional ginjal (nefron) yang terbentuk saat lahir akan bertahan sampai usia 30-40 tahun
Proses menua akan mengakibatkan jumlah nefron menurun, sehingga pada usia 80 tahun tinggal 30-50%. gangguan berkemih berupa retensio urin dan inkontinensia
Inkontinensia (ngompol) neurogenik terjadi pada usia lanjut karena adanya gangguan fungsional kontrol saraf terhadap kandung kemih
Diagnosa
1. Analisa air kemih, untuk menentukan apakah terdapat infeksi atau tidak.
2. Pengukuran jumlah air kemih yang tersisa di dalam kandung kemih melalui pemeriksaan USG atau kateterisasi. Sisa air kemih yang banyak menunjukkan adanya penyumbatan atau kelainan pada saraf atau otot kandung kemih.
3. Penilaian urodinamik dilakukan untuk mengukur tekanan kandung kemih pada saat kosong dan pada saat terisi. Pemeriksaan ini terutama efektif dilakukan pada inkontinensia menahun.
4. Pengukuran laju aliran kemih dilakukan untuk mengetahui adanya penyumbatan aliran kemih dan kekuatan kontraksi otot kandung kemih.
pengobatan
Pengobatan didasarkan penyebabnya:
Adanya infeksi saluran kemih maka penanganan dapat dilakukan dengan pemberian antibiotika serta obat-obatan lain yang dapat menghilangkan gejala akibat infeksi
Penyakit lain yang menyebabkan mengompol seperti stroke atau dementia biasanya memerlukan fisioterapi serta memerlukan penanganan ahli rehabilitasi medik
Akibat aktivitas otot kandung kemih yang berlebihan dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan. Saat ini sudah banyak obat-obatan dari golongan antimuskarinik yang efektif mengatasi mengompol.
Akibat lemahnya otot-otot pada sfingter dapat diatasi dengan cara latihan penguatan otot-otot dasar panggul atau operasi.