implementasi kurikulum 2013 pada mata...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA
PELAJARAN FIKIH DI MTS KHAZANAH KEBAJIKAN,
PAMULANG, TANGERANG SELATAN
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Disusun Oleh:
Khalimah
1113011000081
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M/1440 H
ABSTRAK Khalimah (NIM: 1113011000081). Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Fikih di MTs Khazanah Kebajikan, Pamulang, Tangerang Selatan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran fikih di MTs Khazanah Kebajikan dilihat dari perencanaan proses pembelajaran dan pelaksanaan proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif, kemudian teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Adapun analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2018, dan lokasi penelitian ini dilakukan di MTs Khazanah Kebajikan, Pamulang, Tangerang Selatan merupakan salah satu madrasah yang sudah menggunakan kurikulum 2013 pada mata pelajaran fikih. Berdasarkan hasil penelitian Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran fikih di MTs Khazanah Kebajikan, Pamulang, Tangerang Selatan sudah berjalan akan tetapi belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Dilihat dari perencanaan, madrasah sudah cukup baik melakukan pelatihan-pelatihan kurikulum 2103 untuk menambah pemahaman guru di MTs Khazanah Kebajikan termasuk guru mata pelajaran fikih. Kemudian RPP yang dibuat oleh guru fikih sudah cukup baik, dilihat dari komponennya sudah sesuai dengan Permendikbud No 22 Tahun 2016. Adapun prosses pelaksanaan pembelajaran melalui kompetensi inti yang terdiri dari K-1 (sikap spiritual), K-2 (sikap sosial), KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) sudah diterapkan dengan baik. Akan tetapi pelaksanaan pembelajaran tersebut tidak sesuai dengan apa yang dimuat pada RPP fikih, dan penerapan metode saintifik dalam pembelajaran fikih belum sepenuhnya terlaksana. Untuk memaksimalkan pelaksanaan kurikulum 2013 pada mata pelajaran fikih di MTs Khazanah Kebajikan, Pamulang, Tangerang Selatan sebenarnya guru harus menjadikan RPP yang sudah dibuat sebagai acuan untuk melaksanakan proses pembelajaran di kelas, dan guru harus meningkatkan kreatifitasnya untuk mengembangkan metode yang mendorong siswa untuk aktif dan mandiri dalam pembelajaran di kelas. Kata Kunci: Kurikulum 2013
i
Khalimah (NIM: 1113011000081). Implementation of 2013 Curriculum on Subjects Fiqh in MTs Khazanah Kebajikan, Pamulang, South Tangerang. Department of Islamic Education. Faculty of Tarbiyah and Teaching Science. Syarif Hidayatullah State Islamic University (UIN) Jakarta. 2018 This study aims to determine the implementation of the 2013 curriculum on fiqh subjects at MTs Khazanah Kebajikan seen from the planning of the learning process and the implementation of the learning process. This study uses a qualitative approach with a descriptive type, then the data collection technique uses observation, interview, and document analysis techniques. The data analysis is done by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. This research was conducted in July - August 2018, and the location of this study was conducted at MTs Khazanah Kebikmat, Pamulang, South Tangerang, which is one of the madrasas that has used the 2013 curriculum on fiqh subjects. Based on the results of the study implementation of the 2013 curriculum on fiqh subjects at MTs Khazanah Kebajikan, Pamulang, South Tangerang has been running but has not fully gone well. Judging from the planning, the school was good enough in conducting curriculum training in 2103 to increase the understanding of teachers at Khazanah Kebajikan MTs including fiqh subject teachers. Then the lesson plan made by the fiqh teacher is good enough, seen from its components in accordance with Permendikbud No. 22 of 2016. The process of implementing learning through core competencies consisting of K-1 (spiritual attitudes), K-2 (social attitudes), KI-3 (knowledge) and KI-4 (skills) has been well implemented. To maximize the implementation of the 2013 curriculum on fiqh subjects at MTs Khazanah Kebajikan, Pamulang, South Tangerang actually teachers must make the RPP that has been made as a reference to carry out the learning process in the classroom, and teachers must increase their creativity to develop methods that encourage students to be active and independent in classroom learning. Keywords: 2013 curriculum
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‘alamiin, segala puji bagi Allah, Tuhan pemilik alam.
Tuhan Yang Maha Kuasa terhadap segala sesuatu yabg diciptakan-Nya. Segala
nikmat dan karunia-Nya yang selalu mengalir merupakan suatu anugerah yang
terindah dalam kehidupan ini. Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran atas segala urusan kita di
dunia ini, termasuk dalam penulisan skripsi ini yang merupakan tugas akhir untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Jakarta tahun 2018.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
yang merupakan kekasih Allah SWT. yang telah menunjukkan kita ke jalan yang
diridhai-Nya, jalan yang penuh dengan kemuliaan, yang telah membawa kita dari
zaman kebodohan hingga ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini. Do’a dan salam semoga terlimpahkan kepada keluarga, sahabat, dan
pengikutnya hingga akhir zaman.
Selama penyusunan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
dihadapi dan dialami penulis, baik menyangkut pengaturan waktu, pengumpulan
data, maupun biaya dan sebagainya. Namun dengan kerja keras dan kesungguhan
hati serta dorongan dan motivasi dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya selaku dekan dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama
Islam.
3. Muhammad Zuhdi, M.Ed.,Ph.D selaku dosen pembimbing akademik yang
selama tiap semester memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi
kepada penulis.
iii
4. Dr. Bahrissalim, MA selaku dosen pembimbing skripsi terbaik yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan
memberikan motivasi untuk penulisan skripsi ini kepada penulis.
5. Tanenji, MA selaku dosen pengajar tercinta yang yang telah banyak
memberikan masukan dan arahan tentang skripsi yang penulis buat ketika
penulis sedang kebingungan.
6. Segenap dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah banyak
memberikan pengajarannya selama penulis menuntut ilmu, dan mudah-
mudahan ilmu yang didapatkan penulis dapat digunakan dengan sebaik-
baiknya.
7. Sutikyono, M.Pd selaku wakil kepala MTs Khazanah Kebajikan, Pamulang,
Tangerang Selatan dan Lilik Wasliyah, S.Ag selaku guru mata pelajaran fikih
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di madrasah terkait
dan yang mendukung juga mensukseskan selesainya penulisan skripsi ini.
8. Almarhum dan almarhumah bapak ibu tercinta Syafi’i dan Hindun yang selalu
bangga dan mendukung pendidikan anaknya, semoga dilapangkan kuburnya
dan selalu dalam Rahmat-Nya.
9. Keluarga besar H. Syafi’i, terkhusus kakak dan suami tercinta, yang telah
banyak memberikan doa, nasehat, kasih sayang, bimbingan, dan motivasi
yang tak terkira banyak kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini.
10. Seluruh teman dan sahabat dari Keluarga Besar Pendidikan Agama Islam
angkatan 2013 yang banyak memberikan dukungan dan arahan pada penulis
untuk merampungkan skripsi ini.
iv
Akhirnya penulis berharap semua amal baik semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan dan
pahala dari Allah SWT. semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.
Jakarta, 14 November 2018
Khalimah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................6
C. Pembatasan Masalah ..................................................................6
D. Rumusan Masalah .......................................................................6
E. Tujuan Penelitian .........................................................................7
F. Manfaat Penelitian .......................................................................7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Implementasi Kurikulum 2013 ....................................................8
1. Pengertian Implementasi ........................................................8
2. Pengertian Kurikulum ............................................................9
3. Kurikulum 2013 ......................................................................12
a. Landasan Kurikulum 2013 .................................................13
b. Tujuan Kuikulum 2013 ......................................................15
c. Karakteristik kurikukum 2013 ...........................................16
d. Menerapkan saintific method dalam membentuk KI-KD ..16
e. Standar Kurikulum Lulusan ...............................................18
f. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ............................19
g. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 .....................23
h. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013......................26
i. Keunggulan Kurikulum 2013 ............................................... 29
vi
B. Mata pelajaran Fikih ....................................................................29
1. Pengertian Fikih.....................................................................29
2. Ruang lingkup fikih ...............................................................31
3. Materi Mata Pelajaran Fikih ..................................................31
C. Hasil Penelitian yang Relevan .....................................................32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................35
B. Latar Penelitian (setting) .............................................................35
C. Metode Penelitian........................................................................36
D. Prosedur Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ....................37
E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................38
1. Observasi (Pengamatan) ......................................................38
2. Wawancara ..........................................................................39
3. Dokumentasi ........................................................................39
F. Instrumen Peneleitian ..................................................................40
G. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data .........................42
H. Teknik Analisis Data ...................................................................43
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Khazanah Kebajikan .45
1. Sejarah Singkat berdirinya ...................................................45
2. Identitas Sekolah ..................................................................46
3. Penyelenggara Pendidikan ...................................................47
4. Visi dan Misi MTs Khasanah Kebajikan .............................48
5. Tenaga Pendidik Dan Kepegawaian .....................................49
6. Data Siswa ............................................................................53
7. Sarana Dan Prasarana ...........................................................54
8. Ekstra Kurikuler ...................................................................56
B. Deskripsi Data .............................................................................57
C. Hasil Penelitian ............................................................................58
vii
1. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Mata
Pelajaran Fikih di Mts Khazanah Kebajikan Pamulang,
Tangerang Selatan. ...............................................................58
2. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Mata
Pelajaran Fikih di MTs Khazanah Kebajikan Pamulang,
Tangerang Selatan. ................................................................61
D. Pembahasan .................................................................................69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................76
B. Saran ............................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................79
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................83
viii
DAFTAR TABEL
2.1 Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMP/MTs/MPLB/Paket B .............. 18
2.2 Kompetensi Inti MTs Kelas VIII .............................................................. 20
2.3 Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fikih Semester Ganjil ........................ 21
2.4 Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fikih Semester Genap ....................... 22
3.1 Kisi-kisi intrumen penelitian ..................................................................... 40
4.1 Data Guru .................................................................................................. 49
4.2 Data Pegawai Tata Usaha ......................................................................... 52
4.3 Rekapitulasi Data Siswa ........................................................................... 53
4.4 Rekap Data Siswa Tahun 2018/2019 ........................................................ 54
4.5 Jumlah Sarana & Prasarana....................................................................... 55
4.6 Kegiatan Ekstra kurikuler ......................................................................... 57
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 2 Pedoman Observasi
Lampiran 3 Pedoman Wawancara
Lampiran 4 Berita Wawancara
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas VIII
Lampiran 6 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 7 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 8 Uji Referensi
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum merupakan komponen yang sangat penting dalam
pembelajaran, karena kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan yang hendak
dicapai oleh suatu program, bidang studi dan mata pelajaran dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Sehingga kurikulum dapat dikatakan
sebagai syarat mutlak bagi pendidikan.
Kualitas sumber daya manusia menentukan kemajuan pendidikan suatu
bangsa, oleh karena itu, komponen dari sistem pendidikan nasional yaitu
kurikulum harus senantiasa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan zaman yang terjadi, baik pada tingkat lokal, nasional maupun
global.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya pengembangan
kurikulum (teori dan praktek) menyatakan bahwa “kurikulum mempunyai
kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan, kurikulum mengarahkan
segala aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.”1
Definisi kurikulum yang terdapat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, dalam UU tersebut dinyatakan bahwa “Kurikulum
ialah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar”.2 Definisi lain yang dikemukakakn oleh Suparlan dalam bukunya tanya
jawab pengembangan kurikulum dan materi pembelajaran menyatakan bahwa
“kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan mengandung pengertian
sebagai sejumlah mata pengetahuan atau mata pelajaran yang harus ditempuh atau
1 Nana Syaodih, Penembangan Kurikulum (Teori dan Praktek), (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), cet ke-12. H. 4 2 M Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), cet. ke-1, h. 13.
1
2
diselesaikan siswa untuk mencapai suatu tujuan pendidikan atau kompetensi yang
telah ditetapkan.3
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan salah
satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan sekaligus digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada berbagai jenis dan
tingkat sekolah. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk
mencapai tujuan dan keberhasilan pendidikan yang diinginkan. Sejalan dengan
pendapat Zanwir dalam artikelnya menyebutkan:
kurikulum sebagai salah satu komponen yang sangat
menentukan dalam suatu sistem pendidikan, baik pendidikan di sekolah
ataupun yang ada di madrasah. Oleh karena itu, kurikulum berfungsi
sebagai alat untuk mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan dan
sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua
jenis dan tingkat pendidikan.4
Definisi lain menurut Muhammad al-Toumy al-Saibany dalam bukunya
Falsafah Pendidikan Islam menyebutkan:
Dalam bahasa arab istilah kurikulum dikenal dengan
kata manhaj yang berarti jalan yang terang, atau jalan terang yang dilalui
oleh manusia pada berbagai bidang kehidupannya. Apabila pengertian ini
dikaitkan dengan pendidikan, maka manhaj atau kurikulum berarti jalan
terang yang dilalui pendidik atau guru latih dengan orang-orang yang
dididik atau dilatihnya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap mereka.5
Kurikulum menjadi dasar dan cerminan falsafah pandangan hidup suatu
bangsa, akan diarahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini di
masa depan, semua itu ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum
pendidikan. Kurikulum haruslah dinamis dan terus berkembang untuk
menyesuaikan berbagai perkembangan yang terjadi pada masyarakat dunia dan
3 Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran,. (Jakarta:
Bumi Aksara, tt), h. 34. 4https://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=689:zan
wirfebruari&catid=41:top-headlines&Itemid=158 5 Muhammad al-Toumy al-Saibany, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,
1979), h. 478.
3
haruslah menetapkan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Dalam sejarah
pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali adanya perubahan kurikulum.
Akhmad Alim dalam bukunya Tafsir Pendidikan Islam menjelaskan
bahwa sejak 1947 hingga kini, pendidikan di Indonesia telah mengalami
Sembilan kali pergantian kurikulum”.6 Pergantian kurikulum tersebut sudah tentu
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan, perkembangan dan kemajuan zaman,
karena kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia
mengalami perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi
respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta
pengaruh perubahan global, maka perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta seni dan budaya menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional
termasuk penyempurnaan kurikulum.
Sejalan dengan pendapat Latifatul M dalam bukunya Kupas Tuntas
Kurikulum 2013 menyatakan bahwa “kurikulum pendidikan diperbaharui untuk
dikembangkan dengan menonjolkan aspek yang dipandang lebih baik dan
meminimalisasi kelemahan atau kekurangan dari kurikulum sebelumnya. Jadi,
secara lebih jelas, kurikulum terbaru merupakan penyempurnaan dari kurikulum
sebelumnya”.7
Pengembangan kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar tuntutan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi: standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Dalam kiurikulum 2013 terdapat empat elemen perubahan yang
tersebar dalam delapan standar nasional pendidikan yaitu standar kompetensi
lulusan (SKL), standar isi, standar proses dan standar penilaian.8
6 Akhmad Alim, Tafsir Pendidikan Islam, (Jakarta: AMP Press, 2014), h. 53.
7 Latifatul M, Kupas Tuntas Kurikulum 2013, (Surabaya: Kata Pena, 2013), cet. Ke-1, h.7.
8 Idrus Alawi, ddk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Pendidik dan Tenaga
Pendidikan, (Jakarta: Saraz Publishing, 2014) cet.1 h.33.
4
Kurikulum 2013 memang disusun untuk mengantisipasi perkembangan.
Masalahnya sekarang, seberapa siapkah sistem pendidikan kita dalam mengadopsi
dan menerapkan kurikulum 2013 ini. Kesiapan itu menyangkut sosaialisasi
kepada para guru, kepala sekolah, praktisi pendidikan, dan para pemangku
kepentingan lain. Sosialisasi ini bukan sekedar tahu, tetapi juga mengerti dan
menghayati.
Banyak wacana pro dan kontra dalam pelaksanaan kurikulum 2013.
Dalam sebuah media ada yang menyatakan pelaksanaan kurikulum 2013
dianggap premature karena kesiapan sekolah dan guru yang masih minim, tetapi
tidak sedikit yang mendukung kurikulum 2013 cepat terlaksana. Namun yang
pasti kurikulum nasional ini wajib dilaksanakan dan perlu didukung oleh semua
pihak, agar pendidikan di negeri ini semakin maju dan meningkat kualitasnya
sehingga mampu bersaing di tengah-tengah persaingan global.
Adapun yang melatar belakangi penelitian ini adalah ditemukannya
sebuah madrasah yang sudah menggunakan kurikulum 2013 yaitu MTs Khazanah
Kebajikan yang terletak di Tangerang Selatan. Madrasah tersebut sudah
menerapkan kurikulum 2013 dari sejak tahun ajaran 2015-2016 dan sampai
sekarang, penerapannya dilakukan dari kelas VII, belanjut ke kelas VIII dan
kemudian diterapkan pada semua kelas hingga kelas IX. MTs Khazanah
Kebajikan merupakan madrasah yang mulanya dijadikan peneliti sebagai tempat
untuk melaksanakan Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) yaitu di MTs
Khazanah Kebajikan.
Untuk mencapai tujuan dan fungsi pendidikan, salah satu mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik adalah mata pelajaran fikih yang
merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penerapan
kurikulum 2013 yang sudah berlangsung selama tiga tahun di MTs Khazanah
Kebajikan ini bukan berarti tanpa ada kekurangan dan kendala dalam
pelaksanaannya, khusunya pada mata pelajaran fikih.
5
Di MTs Khazanah Kebajikan peneliti menemukan beberapa masalah
terkait dengan standar proses yang belum sesuai dengan Permenikbud No 22
Tahun 2016 pada mata pelajaran fikih. Permasalahan tersebut diantaranya pada
penulisan RPP yang belum sesuai dengan standar yang terdapat pada
permendikbud nomer 22 tahun 2016, yakni tidak adanya poin yang menjelaskan
tentang media, alat dan sumber pembelajaran. Lalu pada proses pelaksanaan
pembelajaran di kelas kurang sesuai dengan yang tertulis di RPP, seperti pada
RPP materi haji dan umrah di kelas delapan semester genap pada kegiatan inti
tertulis pendekatan saintifik yang memuat 5M (Mengamati, Menanya, Mencoba,
Menalar, dan Mengkomunikasikan), akan tetapi saat proses pembelajaran guru
mata pelajaran fikih hanya menggunakan metode ceramah tanpa mengajak siswa
untuk terlibat aktif di dalamnya.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan Sutikyono, wakil
kepala madrasah saat peneliti melakukan studi pendahuluan, ia menyatakan
“faktor yang memungkinkan hal itu terjadi diantaranya yaitu kurangnya
pembekalan atau pelatihan dari sekolah mengenai implementasi kurikulum
2013”.9 Kemudian menurut pengamatan penulis, sarana dan prasarana sebagai
penunjang pelaksanaan Kurikulum 2013 masih terbatas. Sehingga guru yang
mengajar belum bisa maksimal untuk menerapkan kurikulum tersebut, selain itu
kurangnya tingkat kreatifitas guru dalam mengembangkan metode-metode
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
Berbagai macam persoalan tersebut yang menjadi permasalahan dalam
proses implementasi kurikulum 2013 terutama pada standar proses mata pelajaran
fikih tentunya dapat diselesaikan supaya proses implementasi kurikulum 2013
dapat berjalan dengan baik dan maksimal.
Melihat begitu pentingnya implementasi kurikulum 2013 pada mata
pelajaran fikih di MTs Khazanah Kebajikan, maka penulis merasa perlu untuk
9 Sutikyono, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurilum di MTs, Khazanah Kebajikan, Pamulang,
Tangerang Selatan, Selasa 27 Februari 2018.
6
melakukan penelitian mengenai masalah tersebut. Atas dasar masalah-masalah di
atas maka judul penelitian ini adalah “Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata
Pelajaran Fikih di MTs Khazanah Kebajikan, Pamulang, Tangerang Selatan.”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan
yang dapat dimunculkan dari judul yang dipilih penulis dalam kaitannya dengan
implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran fikih di MTs Khazanah
Kebajikan Pamulang Tangerang Selatan, diantaranya sebagai berikut:
1. Kurangnya tingkat kreatifitas guru mata pelajaran fikih dalam
mengembangkan metode-metode pembelajaran.
2. Kurangnya kreatifitas guru mata pelajaran fikih dalam meningkatkan
partisipasi siswa saat pembelajaran di kelas.
3. Kurangnya kreatifitas guru mata pelajaran dalam mengambangkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka batasan masalah yang diteliti
adalah:
1. Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan proses
pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran fikih di MTs Khazanah
Kebajikan.
2. Metode pembelajaran pada mata pelajaran fikih di MTs Khazanah Kebajikan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka perumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran kurikulum 2013 pada mata pelajaran
fikih di MTs. Khazanah Kebajikan Pamulang, Tangerang Selatan?
7
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 pada mata pelajaran
fikih di MTs. Khazanah Kebajikan Pamulang, Tangerang Selatan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dan manfaat dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran kurikulum 2013 pada Mata
Pelajaran Fikih di MTs. Khazanah Kebajikan Pamulang, Tangerang Selatan.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 pada Mata
Pelajaran Fikih di MTs. Khazanah Kebajikan Pamulang, Tangerang Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Peniliti, untuk menambah wawasan dan pengalaman tentang bagaimana
implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran fikih.
2. Siswa, membantu dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai kurikulum
2013 di kelas.
3. Guru, khususnya guru mata pelajaran fikih membantu dalam memahami
tentang Implementasi kurikulum 2013 sehingga mampu dalam menerapkan
perencenaan pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan proses pembelajaran
sesuai standar proses kurikulum 2013.
4. Madrasah, hasil penelitian ini dijadikan dasar dalam penetapan kebijakan
berkaitan dengan peningkatan kualitas implementasi kurikulum 2013 di
madrasah.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Implementasi Kurikulum 2013
1. Pengertian Implementasi
Implementasi atau implementation diartikan sebagai pelaksanaan atau
penerapan. Secara istilah Implementasi merupakan suatu proses penerapan
ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga
memberikan dampak, baik berupa perubahan penghetahuan, keteranpilan,
maupun nilai dan sikap.10
Sebagaiamana yang dikutip oleh E.Mulyasa (2009) Implementasi
merupakan suatu proses penerapan, ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam
suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap.11
Menurut Syafruddin Nurdin mendefinisikan implementasi sebagai
proses untuk melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru
dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan.
Menurut Syafruddin Nurdin sendiri Implementasi adalah suatu proses, suatu
aktifitas yang digunakan untuk mentransfer ide/gagasan, program, atau
harapan-harapan yang dituangkan dalam bentuk kurikulum desain (tertulis)
agar dilaksanakan sesuai dengan desain tersebut.12
Sedangkan Miller mengemukakan bahwa implementasi adalah suatu
proses peletakkan dalam praktik tentang sebuah ide, program atau sebuah
10
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), cet. ke-11, h. 237. 11
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan
Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara,2009), cet. ke-3, h. 178. 12
Syafruddin Nurdin, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Madrasah dan
Perguruan Tinggi,(Jakarta: Ciputat Press Group, 2010), h. 102.
8
9
aktifitas baru bagi orang lain dalam mencapai atau mengharapkan sebuah
perubahan.13
Browne dan Wildavsky dalam buku Nurdin dan Usman yang berjudul
Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum mengemukakan bahwa
“implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”
pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Mclaughlin bahwa Implementasi
adalah perluasan aktifitas yang saling menyesuaikan.14
Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata
implementasi bermuara pada sebuah aktifitas, adanya aksi, tindakan, atau
mekanisme suatu sistem. Mekanisme sistem mengandung arti bahwa
implementasi bukan sekedar aktifitas, melainkan suatu kegiatan yang
terencana.
Dengan demikian, implementasi kurikulum adalah penerapan atau
pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksaan dan pengelolaan,
sambil dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik
peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional, maupun
perkembangan fisik.
2. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada
zaman Yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curere. Pada waktu itu
kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari.
Orang mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat berlari dari
13
Abdul Majid, Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teorits dan Praktis. (Bandung: Intres
Media, 2014), cet-1, h. 6. 14
Syafruddin Nurdin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi
Kurikulum. (Jakarta: Ciputat Press, 2003), h. 70.
10
mulai start sampai finish.15
Disamping penggunaan “kurikulum” semula
dalam bidang olahraga, kemudian dipakai dalam bidang pendidikan yakni
sejumlah mata kuliah diperguruan tinggi. Di Indonesia istilah kurikulum boleh
dikatakan baru menjadi popular sejak tahun lima puluhan, yang dipopulerkan
oleh mereka yang memperoleh pendidikan di Amerika Serikat. Kini istilah itu
telah dikenal orang diluar pendidikan, sebelumnya lazim digunakan ialah
rencana pelajaran. Pada hakikatnya kurikulum sama artinya dengan rencana
pelajaran. Menurut Hilda Taba dalam bukunya Curriculum Development,
Theory and Practice mengartikan sebagai “a plan for learning”, yakni sesuatu
yang direncanakan untuk pelajaran anak.16
Menurut Zakiah Daradjat dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam,
kurikulum dapat dipandang sebagai suatu proses pendidikan yang
direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan
pendidikan.17
Di dalam Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional mendefinisikan kurikulum sebagai seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.18
Dalam dunia pendidikan istilah kurikulum di definisikan dalam
pengertian yang berbeda-beda oleh para ahli.
Menurut Saylor, Alexander & Lewis yang dikutip oleh Wina Sanjaya
dalam bukunya “Kurikulum dan Pembelajaran” pengertian kurikulum
sebagai sejumlah mata pealajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik,
15
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Perrnada Media grup, 2008), cet. ke-1, h. 3. 16
Nasution, Asas-Asas Kurikulum (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), cet. ke-3, h. 2. 17
Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karkter, (Bandung, Pustaka Setia,
2013), cet. ke-1, h. 178. 18
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Implementasi kurikulum 2013:Konsep dan Penerapan,
(Surabaya: Kata Pena, 2014), cet. ke-4, h. 3.
11
merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori-
teori dan praktik pendidikan.19
Menurut Webster Dictionary (1955) kurikulum didefinisikan sebagai:
a course, especially a specified fixed course of study, as in a school of
collage, as one leading to a degree” definisi ini mengandung makna bahwa
kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang ada di sekolah/
madrasah/ akademi/ coolage yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk
mencapai suatu degree (tingkat) atau ijazah bahkan ada yang mendefinisikan
kurikulum bukan hanya sebatas mata pelajaran saja melainkan meliputi
seluruh aktifitas dalam rangka mempengaruhi belajar para peserta didik pada
lembaga pendidikan, selain itu kurikulum di desain untuk menyesuaikan
dengan perkembangan zaman.20
Kurikulum dalam pendidikan sebagaimana pendapat Corlin J.Marsh
dan George Wills dalam bukunya Curriculum Alternative Approaches,
Ongoing Issues telah memberikan beberapa definisi kurikulum baik yang
bermakna luas maupun sempit yaitu:
a. “Curriculum is such permanent subject as grammar, reading, logic,
rhetoric, mathematics, and the greates books of the Western world that
best embody essential knowledge” (kurikulum adalah semacam subjek
permanen seperti tata bahasa, membaca, logika, retorika, matematika dan
mahakarya dunia Barat yang sangat baik membubuhkan pengetahuan
esensial di dalamnya).
b. “Curriculum is those subjects that are most useful for living in
contemporary society”. (kurikulum adalah subjek-subjek yang sangat
berguna bagi masyarakat kontemporer)
19
Wina Sanjaya, op. cit., h.4. 20
Syafruddin Nurdin, op. cit., h. 33-34.
12
c. “Curriculum is all planned learnings for wich the school is responsible”.
(kurikulum adalah semua pembelajaran yang direncanakan untuk sekolah
yang mapan).
d. “Curriculum is all the experiences learners have under the guidance of
the school”. (kurikulum adalah seluruh pengalaman pembelajaran yang
didapatkan dibawah bimbingan sekolah)
e. “Curriculum is all the experiences that larnes have in the course of
living”. ( kurikulum adalah semua pengalaman yang didapatkan oleh
pembelajar dalam tempaan hidup).21
3. Kurikulum 2013
Mulyasa dalam bukunya Pengembangan dan Implementasi Kurikulum
2013 menerangkan bahwa:
Kurikulum berbasis karakter dan kompetensi diharapkan
mampu memecahkan berbagai persoalan bangsa, khususnya dalam
bidang pendidikan, dengan mempersiapkan peserta didik, melalui
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap sistem pendidikan
secara efektif, efesien dan berhasil guna. Oleh karena itu merupakan
langkah positif ketika pemerintah merevitalisasi pedidikan karakter
dalam pendidikan karakter dalam seluruh jenis dan jenjang
pendidikan, termasuk dalam kurikulum 2013. Kurikulum 2013 lebih
ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar,
yang akan menjadi pondasi pada tingkat berikutnya.22
Kurikulum 2013 menurut mantan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
Muhammad Nuh menyatakan bahwa kurikulum 2013 lebih ditekankan pada
kompetensi yang berbasis sikap, pengetahuan, dan keterampilan.23
21
Corlin J. Marsh, and George Willis, Curriculum Alternative Approaches, Ongoing Issues,
(New Jersy: Merrill Prentice Hall, 2007), p. .9-13. 22
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Rosdakarya,
2014), h. 6-7. 23
Permendibud No 69 tahun 2013 tentang Kurikulum SMA-MA.
13
Ditambahkan oleh Abdul Majid dalam bukunya Pendekatan Ilmiah
dalam Implementasi Kurikulum 2013 bahwa: kurikulum 2013 SD/MI
menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integrative dari kelas 1
sampe kelas 6. Pembelajaran tematik integrative merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata
pelajaran ke dalam berbagai tema.24
Berdasarkan pengertian tentang kurikulum diatas, dapat disimpulkan
bahwa kurikulum itu tidak hanya sebatas pada jumlah mata pelajaran yang
harus disampaikan kepada peserta didik, tetapi juga mencakup berbagai
macam aktifitas yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam rangka
mempengaruhi pesrta didik agar tercapai suatu tujuan pendidikan yang sudah
direncanakan. Kurikulum juga dapat dijadikan sebagai dasar pijakan atau
acuan bagi tenaga pendidik, tenaga administrasi, kepala sekolah dan pihak-
pihak yang terkait untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
a. Landasan Kurikulum 2013
Dalam penyusunan kurikulum 2013 dilandasi beberapa aspek
sebagai berikut:
1) Aspek Fisolofis
Fisolofis adalah landasan penyusunana kurikulum yang
didasarkan pada kerangka berpikir dan hakikat pendidikan yang
sesngguhnya. Dalam konteks ini landasan fisolofis kurikulum 2013
yaitu:
a) Pendidikan yang berbasis nilai-nilai luhur, nilai akademik,
kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.
b) Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi.25
24
Abdul Majid dan Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum
2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 107. 25
M Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), cet. ke-1, h. 29.
14
2) Aspek Yuridis
Aspek yuridis adalah suatu landasan yang digunakan sebagai
payung hukum dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum.
Dalam penyusunana kurikulum 2013 ini, landasan yuridis yang
digunakan antara lain:
a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
b) RPJMN 2010-2014 Sektor Pendidikan yang berisi tentang
perubahan metodelogi pembelajaran dan penataan kurikulum;
c) Inpres No.1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional; Penyempurnaan Kurikulum dan
Metodelogi Pembelajaran Aktif berdasarkan Nilai-Nilai Budaya
Bangsa untuk Membentuk Daya Saing Karakter Bangsa;
d) Peraturan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan;
e) Pemendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum 2013;26
3) Aspek Konseptual
Aspek konseptual adalah suatu landasan yang didasarkan pada
ide atau gagasan yang diabstraksikan dari peristiwa konkret. Dalam
penyusunan kurikulum 2013 ini landasan konseptualnya antara lain:
a) Prinsip relevansi;
b) Model kurikulum berbasis kompetensi;
c) Kurikulum lebih dari sekedar dokumen;
d) Proses pembelajaran, yang meliputi aktivitas belajar, output
belajar, dan outcome belajar;
26
Ibid, h. 30.
15
e) Penilaian, kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi dan
penjenjangan penilaian.27
b. Tujuan Kuikulum 2013
Mulyasa dalam bukunya Pengembangan Implementasi Kurikulum
2013 menyatakan;
Melalui pengembangan kurikulum 2013 kita akan
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif,
efektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, pengetahuan yang
terintegrasi. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum difokuskan
pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa
paduan pengetahuan dan keterampilan dan sikap yang dapat
didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman
terhadap komsep yang dipelajarinya secara kontekstual.28
Adapun tujuan diimplementasikannya kurikulum 2013 menurut
Imas Kurniasih untuk menyederhanakan kurikulum 2006 yang di sebut
KTSP yang di dalamnya ada beberapa permasalahan diantaranya:
1) Konten kurikulum yang masih terlalu padat, ini ditunjukkan dengan
banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan
tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
2) Belum semuanya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi
dan tujuan pendidikan Nasional.
3) Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap,
keterampilan dan pengetahuan, beberapa kompetensi dibutuhkan
sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan
karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan
hard skills) belum terakomodasi dalam kurikulum.
27
M Fadlillah, op, cit., h. 30. 28
E. Mulyasa, Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013, op. cit., h. 65.
16
c. Karakteristik kurikukum 2013
1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat;
2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi
dasar mata pelajaran;
5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar
dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;
6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat reinforced) dan memperkaya enriched) antar
mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).29
d. Menerapkan saintific method dalam membentuk KI-KD
Menurut Mulyasa dalam bukunya yang berjudul Pengembangan
dan Implementasi Kurikulum 2013:
Dalam rangka menyukseskan implementasi kurikulum
2013, terutama membentuk kompetensi inti dan kompetensi dasar,
para guru telah dilatih secara bertahap berbagai model dan
29
Nyoma Dartes, Landasan Pendidikan Tinjauan dari Dimensi Makropedagogis,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), cet. ke-1, h. 46.
17
pendekatan pembelajaran. Pendeketan yang dilatihkan dan
diunggulkan adalah pendekatan saintifik (saintific aproach).30
Sejalan yang di jelaskan oleh Abdul Majid dan Choerul Rochman
menyatakan sebagai cirinya pembelajaran saintifik ini memiliki beberapa
proses yang mengacu pada kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan
keterampilan kerja ilmiah. Proses-proses tersebut antara lain ialah:
1) Mengamati, bertujuan agar pembelajaran berkaitan dengan erat dengan
konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
2) Menanya, hal ini dilakukan sebagai salah satu proses membangun
pengetahuan siswa dalam bnetuk konsep, prinsip, prosedur, hukum,
dan teori, hinggs berfikir metakognitif.
3) Mencoba atau mengumpulkan informasi, bermanfaat untuk
meningkatkan siswa memperkuat pemahaman konsep dan prosedur
dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan
keterampilan prosedural.
4) Mengasosiasi, bertujuan untuk membangun kemampuan berfikir dan
bersikap ilmiah, data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan
ditemukan hubungan –hubungan yang spesifik.
5) Mengkomunikasikan, adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram
atau grafik.31
Proses-proses yang tersebut diharapkan siswa terlatih untuk
berfikir secaea sistematis, kritis dan sesuai prosedur ilmiah, sehingga
menghasilkan proses pembelajaran yang efektif. Sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
30
E. Mulyasa, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Remaja Rosdakarya, Bandung,
2015), h. 99 31
Abdul majid dan Chaerul Rochman, op, cit., h. 5
18
e. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang ditetapkan
dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Berdasarkan Permendikbud Nomor
20 Tahun 2016 bahwa “Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.”32
Tujuan Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan
utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.33
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki
kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Adapun Standar Kompetensi Lulusan tingkat SMP/MTs/SMPLB/Paket B
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMP/MTs/SMPLB/Paket B
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
32
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah, h. 2. 33
Ibid..
19
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan
spesifik sederhana berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni, dan
4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam
konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang
dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain
secara mandiri
f. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
1) Kompetensi Inti
Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus
dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.34
34
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. h. 3.
20
Menurut Majid dalam bukunya Implementasi Kurikulum 2013
Kajian Teorits dan Praktis, ia menyatakan bahwa:
kompetensi inti merupakan terjemahan atau
operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus
dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada
satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan
ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif,
kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.35
Berikut ini adalah kompetensi inti Mts Kelas VIII:
Tabel 2.2
KOMPETENSI INTI MTs KELAS VIII
(KI-1)
Sikap Spiritual
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
(KI-2)
Sikap Sosial
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
(KI-3)
Pengetahuan
3. Memahami dan menerapkan Pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
(KI-4)
Keterampilan
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
2) Kompetensi Dasar
35
Abdul Majid, op,cit., h. 50.
21
Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi
pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu
mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu
pada kompetensi inti.36
Menurut Mulyasa dalam bukunya, ia menyatakan bahwa:
Kompetensi dasar merupakan arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indicator pencapaian kompetensi untuk pencapaian untuk
penilaian. Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal yang
harus dilakukan oleh guru supaya tercapainya suatu tujuan dari
pembelajaran. Belajar dengan kompetensi dasar berarti belajar
dengan proses yang berkelanjutan, pengujian yang dilakuakan
berkelanjutan, guru selalu menganalisis hasil yang dicapai oleh
siswa.37
Ttabel 2.3
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII Semestrer
Ganjil
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KI-1 (Sikap Spiritual) 1.1 Meyakini hikmah bersukur
1.2 Menghayati hikmah sujud tilawah
1.3 Menghayati hikmah ibadah puasa
1.4 Menghayati hikmah zakat
KI-2 (Sikap Sosial) 2.1 Membiasakan sikap bersyukur kepada
Allah swt. Sebagai implementasi dari
pemahaman tentang sujud syukur
2.2 Membiasakan sujud tilawah dalam
kehidupan sehari-hari sebagai
implementasi dari pemahaman tentang
sujud tilawah
2.3 Memiliki sikap empati dansimpati
sebagai implementasi dari pemahaman
tentang hikmah puasa
2.4 Membiasakan sikap dermawan sebagai
36
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, op,cit., h. 3. 37
Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan
Kepala Sekolah, op,cit., h. 109.
22
implementasi dari pemahaman tentang
hikmah zakat
KI-3 (Pengetahuan) 3.1 Memahami ketentuan sujud syukur
3.2 Memahami ketentuan sujud tilawah
3.3 Menganalisis ketentuan ibadah puasa
3.4 Menganalisis ketentuan pelaksanaan
zakat
KI-4 (Keterampilan) 4.1 Memeragakan tata cara sujud syukur
4.2 Memeragakan tata cara sujud tilawah
4.3 Mensimulasikan tatacara melaksanakan
puasa
4.4 Mendemonstrasikan pelaksanaan zakat
Tabel 2.4
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII Semestrer
Genap
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
KI-1 (Sikap Spiritual) 1.1 Menghayati nilai-nilai ibadah haji dan
umrah
1.2 Menyakini hikmah bersedekah, hibah,
dan memberikan hadiah
1.3 Meyakini manfaat mengonsumsi
makanan yang halalan tayyiban
KI-2 (Sikap Sosial) 2.1 Membiasakan sikap tanggungjawab
sebagai implementasi dari pemahaman
tentang ibadah haji dan umrah
2.2 Membiasakan sikap peduli sebagai
implementasi dari pemahaman tentang
sedekah, hibah, dan hadiah
2.3 Membiasakan sikap selektif dan hati-
hati sebagai implementasidari pemahaman
tentang makanan dan minuman yang halal
dan baik
KI-3 (Pengetahuan) 3.1 Memahami tata cara melaksanakan haji
dan umrah
23
3.2 Memahami ketentuan sedekah, hibah,
dan hadiah
3.3 Menganalisis ketentuan halalharam
makanan dan minuman
KI-4 (Keterampilan) 4.1 Mendemonstrasikan tata cara haji dan
umrah
4.2 Mensimulasikan tata cara sedekah,
hibah, dan hadiah
4.3 Membuat peta konsep mengenai
ketentuan makanan dan minuman yang
halal dan baik
g. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
Standar Isi.
1) Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
a) Identitas mata pelajaran (khusus SMP/ MTs/ SMPLB/ Paket B dan
SMA/ MA/ SMALB/ SMK/ MAK/ Paket C/ Paket C Kejuruan);
b) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran;
d) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
e) Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
24
f) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi;
g) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
h) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
i) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
j) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
k) Silabus dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan dan
standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai
dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran.38
2) Rencana Pelaksanaan Pembelejaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar
(KD).
a) Komponen RPP terdiri atas:
1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3) kelas/semester;
4) Materi pokok;
38
Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,
h. 5-6.
25
5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan
jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang
harus dicapai;
6) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
8) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
9) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
10) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran
untuk menyampaikan materi pelajaran;
11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
12) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup; dan
13) Penilaian hasil pembelajaran. 39
b) Prinsip penyusunan RPP:
1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal,
tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
39
Ibid., h. 6.
26
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
2) Partisipasi aktif peserta didik.
3) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
kemandirian.
4) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang
untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
7) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan
lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.
8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.40
h. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013
Menurut E Mulyasa dalam bukunya Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2103 menyatakan bahawa;
Kualitas proses pembelajaran dapat dilihat dari proses dan
dari segi hasil. Daru segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil
dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya 80%
40
Ibid., h. 7.
27
peserta didik terlibat aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam
proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, proses
pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila terjadi
perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya
atau setidak-tidaknya 80%. 41
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,
meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
1) Kegiatan pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
a) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;
b) Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari,
dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang
peserta didik;
c) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai; dan
e) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau
saintifik dan/atau inquiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
41
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2103, op. cit., h. 143.
28
(project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi
dan jenjang pendidikan.
a) Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang
dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas
pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang
mendorong peserta didik untuk melakuan aktivitas tersebut.
b) Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta.
Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini
memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam
domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik,
tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan
belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya
kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok,
disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning).
c) Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik
dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan
harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan
tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus
belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
29
learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).
i. Keunggulan Kurikulum 2013
Mulyasa dalam bukunya Pengembangan dan Implementasi
Kurikulum 2103 menyatakan bahwa:
Kurikulum 2013 secara konseptual meiliki beberapa
keunggulan. Pertama: kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
yang bersifat alamiah (konteksutual), karena berangkat, berfokus,
dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan
berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing.
Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar, dan proses
belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk kerja dan
mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer
pengetahuan (transfer of knowledge).
kedua: kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampua-
kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan, dan keahlian
tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan masalah dalam
kehidupan sehari-hari serta pengembangan aspek-aspek
kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdsarkan standar
kompetensi tertentu.
ketiga: ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran
tertentu dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan
pendekatan kompetensi terutama yang berkaitan dengan
keterampilan.42
B. Mata pelajaran Fikih
1. Pengertian Fikih
Fikih dalam arti tekstual dapat diartikan pemahaman dan perilaku
yang diambil dari Agama.43
Mata pelajaran fiqh dalam kurikulum Madrasah
Tsanawiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran agama Islam yang
diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar
42
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2103, op. cit., h. 164 43
M. Kholidul Adib, Fiqh Progresif: Membangun Nalar Fikih Bervisi Kemanusiaan, (Jurnal
Justisia, Edisi 24 XI 2003), h. 4.
30
pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan, penggunaan pengamalan dan pembiasan.44
Fikih membahas tentang hukum-hukum dan juga tentang kaifiat
ibadah yang diajarkan oleh syara’ Islam sehingga seseorang dapat
melaksanakan suatu ibadah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan
syari’at yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Definisi tersebut disusun sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan
tentang syari’at Islam yang harus dikuasai oleh murid-murid dimana tentang
pemahaman tentang syari’at Islam, kaifiat ibadah juga ditekankan kepada
taraf pengamalan ibadah sehingga menjadi dorongan kepada siswa untuk
mengamalkan dengan baik sesuai dengan tuntunan syari’at Islam khususnya
dalam menjalankan kewajiban yang utama yaitu ibadah shalat fardhu lima
waktu sehari semalam.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fiqh adalah suatu
ilmu yang membahas dan menerangkan tentang hal-hal yang berkaitan tentang
hukum-hukum syara’ dengan dalil-dalil yang terperinci yang dipahami
melalui kekuatan rasio atau hasil pemikiran berdasarkan dalil-dalil tersebut.
Sedangkan mata pelajaran Fikih adalah bahan kajian yang memuat ide
pokok yaitu mengarahkan peserta didik untuk menjadi muslim yang taat dan
saleh dengan mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum
Islam sehingga menjadi dasar pandangan hidup. Melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan serta pengalaman peserta didik sehingga menjadi muslim
yang selalu bertambah keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.45
44
Departemen Agama RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi MTs, (Jakarta: Depag, 2004),
h. 46. 45
Depag RI Ditjen Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum 2004; Pedoman Khusus Fikih
MTs, (Jakarta: Depag , 2004), h. 2.
31
2. Ruang lingkup fikih
Mata pelajaran fikih MTs ini meliputi fikih ibadah, fikih muamalah,
fikih jinayat dan fikih siyasah yang menggambarkan bahwa ruang lingkup
fikih mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Allah Swt. dengan diri sendiri, sesama manusia,
makhluk lainnya, maupun lingkungannya.46
a. Hubungan manusia dengan Allah SWT.
Hubungan manusia dengan Allah SWT. meliputi materi: Thaharah,
Shalat, zakat, haji, aqiqah, shadaqah, infak, hadiah dan wakaf.
b. Hubungan manusia dengan sesama manusia.
Bidang ini meliputi muamalah, munakahat, penyelenggaraan jenazah
dan ta’ziyah, warisan, jinayat, hubbul wathan dan kependudukan.
c. Hubungan manusia dengan alam (selain manusia) dan lingkungan.
Bidang ini mencakup materi memelihara kelestarian alam dan
lingkungan, dampak kerusakan lingkungan alam terhadap kehidupan,
makanan dan minuman yang dihalalkan dan diharamkan, binatang
sembelihan dan ketentuannya.47
3. Materi Mata Pelajaran Fikih
a. Materi MTs kelas 8 semester ganjil
1) Melaksanakan tatacara Sujud diluar Shalat
2) Memahami tatacara Puasa
3) Melaksanakan tatacara Zakat
b. Materi MTs. Kelas 8 semester genap
1) Memahami ketentuan pengeluaran harta diluar zakat (shadaqoh, hibah,
hadiah)
46
Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah
(Jakarta: t.p., 2005), h. 46. 47
Ibid,. h. 53.
32
2) Memahami hukum islam tentang Haji dan Umroh
3) Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman48
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan ini merupakan hasil kajian (review) dari laporan
hasil-hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan masalah atau pokok tema yang
diajukan peneliti. Penelitian yang relevan ini sangat penting karena dapat
membantu peneliti untuk mengkomparasikan penelitian yang akan dilakukan
dengan temuan penelitian sebelumnya tentang hal-hal penting yang menjadi
kelebihan dan kelemahan penelitian yang sebelumnya. Dengan cara menjelaskan
persamaan dan perbedaan antara penelitian yang penulis teliti dengan penelitian
terddahulu. Adapun hasil penelitian yang relevan yang mendukung penulisan
penelitian ini antara lain:
1. Penelitian Fauziah, yang berjudul “Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata
Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta”. Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Imu Tarbiyah dan Kegurun Universitas Islam
Negeri Jakarta. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa Pemahamann
guru tentang pemahaman pembelajaran Kurikulum 2013 sudah cukup baik.
Dalam penerapan kompetensi inti yang terdiri dari KI 1, KI 2, KI3 dan KI4
sudah diterapkan dalam proses pembelajaran. Hambatan yang dialami dalam
implementasi Kurikulum 2013 yaitu belum terdapat buku pedoman guru
mapel ekonomi, belum adanya pelatihan / diklat tentang implementasi
Kurikulum 2013 dan hambatan bagi siswa adalah masih sulit belajar aktif dan
mandiri dalam proses pembelajaran ekonomi di kelas.49
48
Silabus pembelajaran fikih MTs.kelas 7-9,semester 1 dan 2. 49
Fauziah, Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata pelajaran Ekonomi di SMA 94 Jakarta,
(Jakarta: UIN Syrif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 84.
33
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan diteliti oleh
penulis adalah sama-sama meneliti tentang implementasi kurikulum 2103 dan
sama-sama menggunakan metode kualitatif.
Sedangkan perbedaannya adalah penelitian tersebut meneliti pada mata
pelajaran ekonomi di sekolah yang berbeda yaitu di SMA N 94 Jakarta,
adapun penelitian yang penulis teliti yaitu pada mata pelajaran di MTs.
Khazanah Kebajikan, Ciputat, Tangerang Selatan.
2. Penelitian Rukmiati yang berjudul “Pengaruh Implementasi Kurikulum 2013
terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di
MAN Insan Cendikia Serpong Tangerang Selatan”. Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Syarief Hidayatullah Jakarta. Penelitian mengenai Pengaruh Implementasi
Kuriulum 2013 di MAN Insan Cendikia sudah dilaksanakan dengan baik
pada tahap pra-intruksional, tahap intruksional dan evaluasi. Dilihat dari
prestasi belajar siswa sebesar 86% cukup baik dengan jumlah rata-rata 8.50
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan diteliti
oleh penulis adalah sama-sama meneliti tentang implementasi kurikulum
2103.
Sedangkan perbedaannya adalah penelitian tersebut menggunakan
metode kuantitatif dengan judul Pengaruh Implementasi Kurikulum 2013
terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di
MAN Insan Cendikia Serpong Tangerang Selatan, sedangkan penelitian yang
penulis teliti menggunakan metode kualitatif dengan judul Implementasi
Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Fikih di MTs. Khazanah Kebajikan,
Ciputat, Tangerang Selatan.
50
Rukmiati, Pengaruh Implementasi Kurikulum 2013 terhadap Prestasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MAN Insan Cendikia Serpong Tangerang Selatan, (Jakarta: UIN
Syaarif Hidayatullah Jakarta, 2015), h. 82.
34
3. Penelitian Yuda Setiadi, yang berjudul “Implementasi Kurikulum 2013 dalam
Pendidikan Karakter Peserta Didik SMPIT Nurul Hikmah Matraman
Jakarta Timur”. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Syarief Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan
hasil penelitian, yang penulis lakukan bahwa implementasi kurikulum 2013
baik dalam pendidikan atau pembentukan karakter siswa. hal tersebut terlihat
dari hasil penelitian yang penulis lakukan yang menujukkan proses dari
implementasi kurikulum 2013 yang dilakukan secara aktif, komunikatif serta
terjadinya komunikasi secara langsung antara guru dan siswa dapat
menimbulkan karakter siswa menjadi terbentuk, dan didorong oleh faktor
pembelajaran dan lingkungan.51
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan diteliti
oleh penulis adalah sama-sama meneliti tentang implementasi kurikulum
2103 dan sama-sama menggunakan metode kualitatif.
Sedangkan perbedaannya adalah penelitian tersebut meneliti pada
pendidikan karakter peserta didik dan di sekolah yang berbeda yaitu di
SMPIT Nurul Hikmah Matraman Jakarta Timur, adapun penelitian yang
penulis teliti yaitu pada mata pelajaran di MTs. Khazanah Kebajikan, Ciputat,
Tangerang Selatan.
51
Yuda Setiadi, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pendidikan Karakter Peserta Didik
SMPIT Nurul Hikmah Matraman Jakarta Timur, (Jakarta: UIN Syrif Hidayatullah Jakarta, 2015), h.
80.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Khazanah Kebajikan yang beralamat di Jalan
Talas 1, RT.01/RW.10, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan,
Banten 15418
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019,
yaitu pada bulan Januari sampai bulan November 2018.
B. Latar Penelitian (setting)
Penelitian ini, peneliti mengambil objek di sebuah lembaga pendidikan
yang berada di Tangerang Selatan yaitu di MTs Khazanah Kebajikan. Madrasah
tersebut merupakan salah satu madrasah yang sudah menggunakan kurikulum
2013 pada mata pelajaran fikih, hal itu menjadi salah satu alasan peneliti untuk
menjadikan sekolah tersebut sebagai objek penelitian.
Penulis telah melakukan observasi di kelas 8B dengan mengamati proses
pembelajaran di dalam kelas yang meliputi kurikulum yang digunakan, metode,
sumber belajar, serta media pembelajaran yang dipakai dalam proses belajar
tersebut.
Setelah melakukan observasi kegiatan belajar mengajar di dalam kelas,
penulis melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran fikih, yaitu Ibu Lilik
Wasliyah, S.Ag yang sudah 14 tahun menjadi guru yang mengampu mata
pelajaran tersebut. Wawancara dilakukan di dalam ruang wakil kepala madrasah
pada hari selasa, 31 Agustus 2108 pukul 09.15 WIB, sekitar 25 menit sebelum
jam istirahat siswa. Selain melakukan wawancara pada guru mata pelajaran fikih,
penulis juga melakukan wawancara terhadap wakil kepala madrasah bagian
35
36
kurikulum yang dilakukan di dalam ruangan wakil kepala madrasah yang
bertujuan untuk mengakurasi data.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang
pendidikan.52
Penulisan penelitian ini ditulis dengan dua macam metode penelitian yaitu
kepustakaan dan penelitian lapangan. Dalam penelitian kepustakaan penulis
memilih sejumlah referensi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas
dalam laporan penelitian ini sebagai penguat pendapat penulis dan sebagai
sandaran yang kuat dari para ahli yang kompeten dibidangnya. Sedangkan dalam
pelaksanaan penelitian lapangan penulis menggunakan metode kualitatif.
Metode kualitatif adalah suatu penelitian yang ditunjukkan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena atau peristiwa.53
Bodgan dan Taylor
mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
seseorang yang dapat diamati.54
Penelitian ini dilakukan dengan tahapan pertama yaitu menganalisis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran fikih. Aanalisis tersebut
dideskripsikan di latar belakang masalah kemudian difokuskan pada rumusan
masalah penelitian. Pada rumusan masalah tersebut telah dibuat beberapa
pertanyaan yang nantinya akan dijawab di bagian hasil penelitian.
52
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
(Bandung : Alfabeta, 2013), h.6. 53
Nana Sayodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 94. 54
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
cet. Ke-31, h. 4.
37
Peran penulis dalam penelitian ini sebagai instrument kunci yang bertugas
mengumpulkan data demi data melalui observasi yang terlibat langsung dalam
proses pembelajaran fikih di dalam kelas, menjadi interviewer dalam proses
wawancara terhadap guru mata pelajaran fikih, serta mengumpulkan dokumen-
dokumen sebagai data pelengkap dalam penelitian kualitatif ini yang ditulis
berdasarkan kejadian alamiah, atau kejadian yang sebenarnya pada sebuah objek
penelitian.
Setelah melakukan penelitian, laporan penelitian ditulis dengan cara
mendeskripsikan kejadian-kejadian pada saat proses pembelajaran seperti
pengelolaan kelas, metode yang diterapkan, sumber belajar, serta media
pembelajaran yang digunakan pada kegiatan pembelajaran fikihh di MTs
Khazanah Kebajikan.
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data merupakan sebuah hal yang sangat penting dan menjadi dasar
keabsahan dan kekuatan dalam penelitian. Data merupakan bahan yang belum
diolah atau dapat disebut juga bahan mentah yang berkaitan dengan fakta. Sumber
dan jenis data terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
pemimpin formal seperti wakil kepala madrasah bidang kurikulum MTs
Khazanah Kebajikan, dan guru mata pelajaran fikih yang mengajar di
madrasah tersebut.55
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian, namun
berbeda dengan data primer. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
data-data yang sudah ada pada proses implementasi kurikulum 2013 seperti
55
UIN Jakarta, Pediman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: UIN Press, 2015), h. 66.
38
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), format penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan, serta data-data yang mendukung lainnya
dalam penelitian.
Kedua jenis data yang didapat yakni data primer dan data sekunder
dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data yang terencana namun hanya
berbeda sumber data saja. Pengumpulan data merupakan cara yang digunakan
untuk mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan rumusan masalah.
Dalam pengumpulan data sangat dibutuhkan teknil yang tepat dan relevan
dengan data yang dicari. Menurut Jamaluddin Ritonga, “untuk mendapatkan
hasil penelitian yang akurat, pengumpulan data juga harus mengikuti prosedur
yang dituntut oleh setiap metode penelitian yang sangat relevan.56
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan mengumpulkan data, penulis menggunakan
tiga teknik yaitu:
1. Observasi (Pengamatan)
Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan dengan statistik fenomena secara sistematik kejadian-kejadian,
perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam
mendukukung penelitian yang sedang dilakukan.57
Pelaksanaan observasi
dapat dilakukan beberapa cara, pemilihan dan penentuan cara tersebut
tergantung pada situasi obyek yang akan diamati. Berkaitan dengan observasi
dalam penelitian ini menggunakan metode partisipasi pasif (passive
participacion), jadi dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang
yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.58
Partisipasi
56
Jamaluddin Ritonga, Riset Kehumasan, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), h. 39. 57
Iskandar , Metodologi Penelitian Kualitatif: Aplikasi untuk Penelitian Pendidikan, Hukum,
Ekonomi,& Manajemen, Sosial, Humaniora, Politik, Agama dan Filasfat, (Jakarta: Gaung Persada
Press. 2009), h. 121. 58
Sugiyono, op.cit., h.226-227.
39
pasif yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menekankan fokus dari inti
permasalahan yaitu mengamati keadaan proses kinerja guru di dalam kelas
ataupun di luar kelas, sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan
kurikulum 2013.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab secara lisan antar dua orang
atau lebih secara langsung. Peneliti mengadakan wawancara terhadap pihak-
pihak terkait untuk mendapatkan data yang diperlukan.59
Dalam penelitian ini,
peneliti mewawancarai guru mata pelajaran fikih dan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum dengan menggunakan bentuk wawancara formal terstruktur
disertai dengan pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan, serta
dibantu dengan alat perekam suara berupa ponsel. Wawancara dilakukan di
ruang guru dan di ruang wakil kepala sekolah. Pada saat wawancara, penulis
menggali data melalui pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan rumusan
masalah, yaitu terkait dengan perencanaan pembelajaran kurikulum 2013 dan
proses pelaksanaan pembelajaran kuriukulum 2013 di sekolah tersebut.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.60
Seperti
arsip arsip atau dokumen sekolah yang berkaitan dengan kurikulum 2013 dan
data guru fikih di MTs Khazanah Kebajikan. Untuk mendapatkan deskripsi
dan pemahaman mendalam atas fokus penelitian, peneliti akan
mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan profil sekolah
yang dijadikan objek penelitian, juga dokumen-dokumen yang dijadikan
acuan dalam proses implementasi kurikulum 2013. Dokumen ini berguna
sebagai pembuktian dokumenter dan sebagai penguat keabsahan data
kualitatif dalam penelitian. Setelah semua data didapatkan dari berbagai
59
Nana Syaodih Sukmadinata, op.cit., h.152. 60
Sugiyono, op.cit., h. 240.
40
sumber, barulah peneliti menggabungkan dan melakukan analisis data
tersebut.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara. Wawancara dilaksanakan terhadap guru bidang mata pelajaran fikih
dan wakil kepala madarasah bidang kurikulum, yang mana wawancara ini adalah
untuk memperoleh data mengenai implementasi kurikulum 2013 pada mata
pelajaran fikih di MTs Khazanah Kebajikan, Pamulang, Tangerang Selatan. Dari
pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti, reseponden menjawab
beberapa pertanyaan yang telah diajukan.
Kisi-kisi instrumen penelitian yang akan dilakukan dan dikembangkan
dari dua variabel utama yang hendak dicapai, sebagaimana dituliskan pada tabel
di bawah ini:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Fokus
Penelitian
Tujuan
Penelitian
Pertanyaan
Penelitian
Variabel Sub
Variabel
Teknik
yang
digunakan
Sumber
Data
Implemen
tasi
Kurikulu
m pada
Mata
Pelajaran
Fiqih di
MTs
Khazanah
Kabajikan
Untuk
mengetahui
perencanaa
n proses
pembelajar
an
kurikulum
2013 pada
Mata
Pelajaran
Fiqih di
MTs.
Khazanah
Kebajikan
Bagaimana
perencanaa
n
pembelajar
an
kurikulum
2013 pada
mata
pelajaran
fiqih di
MTs.
Khazanah
Kebajikan
Pamulang,
Perenca
naan
pembela
jaran
kurikulu
m 2013
Peny
usuna
n
Renc
ana
Pelak
sanaa
n
Pemb
elajar
an
(RPP
)
Kom
Wawan
cara
Analisis
dokume
n
Guru
Mata
Pelajar
an
Fiqih
Wakil
Kepala
Sekola
h
bagian
Kurikul
um
41
Pamulang,
Tangerang
Selatan.
Tangerang
Selatan?
pone
n
RPP
Peng
emba
ngan
RPP
Ham
batan
peny
usuna
n
RPP
Untuk
mengetahui
pelaksanaa
n proses
pembelajar
an
kurikulum
2013 pada
Mata
Pelajaran
Fiqih di
MTs.
Khazanah
Kebajikan
Pamulang,
Tangerang
Selatan.
Bagaimana
pelaksanaa
n proses
pembelajar
an
kurikulum
2013 pada
mata
pelajaran
fiqih di
MTs.
Khazanah
Kebajikan
Pamulang,
Tangerang
Selatan?
Proses
pelaksan
aan
pembela
jaran
kurikulu
m 2013
Pengel
olaan
kelas
Pengg
unaan
metod
e
belajar
Pengg
unaan
media
dan
sumbe
r
belajar
Keakti
fan
siswa
di
dalam
kelas
Hamb
atan
proses
pembe
lajaran
Observa
si
Wawan
cara
Guru
Mata
Pelajar
an
Fiqih
Wakil
Kepala
Sekola
h
bagian
Kurikul
um
42
Faktor
pendu
kung
proses
pembe
lajaran
G. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
1. Perpanjangan Pengamatan
Dengan memperpanjang pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui
maupun yang baru.61
Peneliti mengumpulkan data dengan lebih dari satu kali
kunjungan dari mulai 8 Agustus 2017 sampai 5 September 2017 yang bertujuan
untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan. Proses memperpanjang
pengamatan ini berguna untuk menguatkan data yang didapat dalam penelitian,
serta untuk menguji keabsahan dan validitas suatu data yang didapat.
2. Triangulasi Data
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.62
Proses
triangulasi sumber, peneliti berusaha mewawancarai lebih dari satu orang di
sekolah tersebut yakni guru PAI dan Kepala SLB Bina Insani, serta
mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dari operator sekolah seperti profil
sekolah, data sekolah, data siswa, dan kurikulum yang digunakan. Pada saat
triangulasi teknik/cara, peneliti berusaha menggali informasi melalui guru PAI
dengan pertanyaan-pertanyaan yang berbeda namun dengan maksud yang sama,
dengan tujuan memperoleh keakuratan data.
61
Ibid, h.270. 62
Ibid, h.273.
43
H. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dskriptif
dimana data dan informasi diperoleh dari lapangan dideskripsikan secara
kualitatif. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.63
1. Analisis Sebelum di Lapangan
Analisis sebelum dilapangan atau bisa juga disebut studi pendahuluan
ini dilakukan dengan berkunjung ke MTs Khazanah Kebajikan untuk melihat
kondisi sosial madrasah, lalu membaca hasil penelitian yang telah dilakukan,
bertujuan untuk menentukan fokus penelitian agar tidak terjadi kesamaan pada
hasil penelitian yang diperoleh. Setelah itu, peneliti mencari kajian teori yang
digunakan sebagai landasan berpikir, karena penelitian kualitatif juga
bertujuan untuk mengembangkan teori yang telah ditemukan.
2. Analisis Data di Lapangan
Analisis data di lapangan mulai dilakukan pada saat observasi, yang
dilanjutkan dengan wawancara dan dokumentasi. Berikut adalah aktifitas yang
dilakukan pada saat analisis data:
a. Reduksi Data
Dikarenakan data yang didapat di lapangan cukup banyak, maka
penulis menggunakan alat bantu untuk menyimpan ataupun mencatat data
yang didapatkan selama penelitian. Pada saat wawancara, peneliti
menggunakan ponsel untuk merekam data hasil wawancara lalu mencatat
63
Ibid., h.335.
44
garis-garis besar atau kesimpulan yang menyeluruh dari data yang
diperoleh pada saat melakukan observasi partisipan.
b. Penyajian Data
Sebelum melakukan pembahasan penelitian, peneliti mencoba
menjabarkan data hasil wawancara dan observasi dengan teks naratif, agar
lebih mudah dipahami dan dikaitkan dengan teori yang dijadikan landasan
berpikir. Penyajian data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan dengan
membuat uraian singkat, bagan, presentase, dsb., karena penelitian
kualitatif ini menggambarkan kejadian alamiah ataupun kejadian yang
sebenarnya terjadi pada objek penelitian
c. Kesimpulan
Kesimpualan dalam penelitian ini merupakan gambaran umum yang
didapat dari penelitian yang telah dilakukan, sebuah temuan baru yang
menjawab rumusan masalah yang telah diuraikan dimuka.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Khazanah Kebajikan
1. Sejarah Singkat berdirinya
Madrasah ini didirikan pada 17 Mei 1999 dan berada di bawah
naungan yayasan Khazanah Kebajikan yang menampung anak-anak yatim,
piatu, dan fakir miskin yang bertujuan mencetak generasi muda yang Shalih
dan Shalihah dengan ditunjang wawasan pengetahuan yang berkualitas.64
Dari sejak berdirinya, MTs Khazanah Kebajikan berusaha mendidik
dan membina masyarakat disekitarnya. Di samping dengan memberikan
bantuan secara material juga memberikan sarana pendidikan dari tingkat
Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi, dengan ketentuan sekolah
untuk kepentingan masyarakat umum, khususnya bagi mereka yang tergolong
yatim piatu, fakir miskin dengan tanpa dipungut biaya operasional
pendidikan.65
Adapun para perintis sekaligus pendirinya ialah:
a. Drs. H. Fairuspuadi
b. Agus Suwarno, M.A
c. H. Suardin, S. Sos.I
d. Eneng Zaenab Mukhlishoh
e. H. Muhammad Syafi’i Thohir
Sebagaimana halnya dengan kehadiran MTs-MTs pada umumnya,
MTs. Khazanah Kebajikan dimaksudkan untuk mencerdaskan masyarakat
melalui pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai keimanan dan ketakwaan
terhadap Allah SWT. Hal itu semakin nyata karena pada kenyataannya
64
Data diperoleh dari bagian tata usaha MTs Khazanah Kebajikan. Pamulang, Tangerang Selatan,
berbentuk soft copy pada tanggal 31 Juli 2018. 65
Ibid.
45
46
masyarakat Pondok Cabe Ilir-Pamulang dan sekitarnya memang cukup kental
dengan nilai-nilai keagamaan Islam, sehingga kahadiran MTs Khazanah
Kebajikan sejalan dengan corak masyarakat Pondok Cabe Ilir-Pamulang yang
religius.
Namun demikian, sejalan dengan semakin mekarnya wilayah kota ke
daerah-daerah pingggiran DKI Jakarta, Daerah Pondok Cabe Ilir Pamulang
kini telah menjadi penyangga kota DKI Jakarta yang memiliki karakteristik
masyarakat yang transisi, yakni masyarakat yang memiliki shock dalam
menghadapi perubahan-perubahan, khususnya dalam bidang sosio-kultural
dan ekonomi.
Ditengah-tengah kehidupan masyarakat seperti itu, MTs Khazanah
Kebajikan Pondok Cabe Ilir-Pamulang terpanggil untuk memberikan warna
kehidupan masyarakat Pondok Cabe Ilir-Pamulang yang disatu sisi mampu
mengapresiasi perubahan-perubahan yang diakibatkan adanya pemekaran
wilayah Kota DKI Jakarta, tetapi di sisi lain juga harus mampu
mempertahankan nilai-nilai positif kehidupan budaya pribumi Pondok Cabe
Ilir-Pamulang yang bercorak religius. Atas dasar itulah, kini MTs Khazanah
Kebajikan ingin tampil sebagai Madrasah modern yang berkeinginan
memberikan bekal keagamaan kepada siswa/siswi/siswi MTs Khazanah
Kebajikan sehingga mampu menjadi insan yang modern yang ditandai
dengan kecerdasan akal, tetapi disisi lain juga tampil sebagai insan yang
berbudi luhur yang lahir dari penghayatan dan sikap keberagamaan
(religiousitas) yang mendalam.66
2. Identitas Sekolah
a. Nomor Statistik Madrasah : 121.23.67.40.029
b. NPSN : 20623035
66
Ibid.
47
c. Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
d. Nama Kepala Sekolah : Wahyuddin, S.Pd
e. No.Izin Memimpin : 2107 Tahun 2018
f. Alamat : Jalan Talas Rt 001/010
Kelurahan : Pondok Cabe Ilir
Kecamatan : Pamulang
Kabupaten : Tangerang Selatan
Provinsi : Banten
Kode Pos : 15418
g. Tanggal dan Tahun Berdiri : 17 Mei 1999
h. Status Sekolah : Swasta
i. No.SK izin Oprasional : W1/I/PP.00.5/1778/2000
j. Tanggal Izin Oprasional : 31 Juli 2000
k. Status Sekolah Terakhir : Terakreditasi A
l. Nomor Akreditasi : 28.00.SMP/MTs.552.11
m. Nama Bank : BRI
n. No.Rekening : 0919.01.019236.53.0
o. Nomor NPWP : 01.605.799.4-411.00167
3. Penyelenggara Pendidikan
a. Lembaga : Yayasan Khazanah Kebajikan
b. Ketua Yayasan : Drs.H.Nadjamudin Siddiq
c. Tahun Berdiri : 1992
d. Akta Notaris : C-249.HT.03.02.TH.1992
e. Alamat Yayasan/Lembaga : Komplek Perumhan Bukit Cirendeu
Blok C
f. Desa : Pisangan
67
Ibid.
48
g. Kecamatan : Ciputat
h. Kabupaten : Tangerang Selatan
i. Provinsi : Banten
j. Kode Pos : 1541868
4. Visi dan Misi MTs Khasanah Kebajikan
a. Visi
Menjadikan Generasi yang Beriman dan Berakhlaq, Kreatif, dan
Unggul dalam Prestasi
b. Misi
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
2) Membudayakan akhlaqul karimah
3) Meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran
4) Membudyakan cinta ilmu pengetahuan dan teknologi
5) Mengembangkan kecerdasan dan kretivitas
6) Meningkatkan mutu sarana dan prasarana yang memadai
7) Membudayakan cinta al-Quran
c. Tujuan
1) Terwujudnya generasi muslim yang memiliki keimanan yang kokoh
2) Terwujudnya pribadi yang berakhlaqul karimah
3) Terwujudnya pengelolaan pembelajaran yang bermutu
4) Terwujudnya lulusan yang berkualitas tinggi
5) Terwujudnya yang mandiri dan bertanggung jawab
6) Terwujudnya sarana dan prasarana yang memadai
7) Terwujudnya generasi muslim yang cinta tanah air
d. Motto
“Hidup Qur’ani dan berprestasi”69
68
Ibid.
49
5. Tenaga Pendidik Dan Kepegawaian
Latar belakang pendidikan guru merupakan salah satu faktor penentu
untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar, guru yang memiliki latar
belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai dengan kualitas yang akan
dihasilkan dari lembaga tersebut. Di samping guru, tenaga kepegawaian juga
memiliki peran penting dalam layanan pendidikan, karena tanpa didukung
pegawai yang kompeten maka proses belajar mengajar akan terhambat.
Berikut ini adalah daftar guru dan tata usaha di MTs Khazanah
Kebajikan:70
Tabel 4.1
Data Guru
NO NAMA GURU MAPEL KLS JJM
1. WAHYUDDIN, S.Pd IPS 9Bil 4
2. SUTIKYONO, M. Pd Matematika 9 25
3. H. JUNAIDI
IRWANTO, S.Pd.I
Bahasa Arab 8ABC,
9
24
4. H. SUARDIN, S.Sos.I SKI 7BP,A,
8, 9
24
5. H. ZULKARNAIN, S.
Ag
Al Qur’an
Hadits
7BP,A,
8, 9
24
6. DRA. SILMI YULIA Akidah
Akhlak
7, 8, 9 30
7. EDI HARYONO, S.Pd Bahasa 9 25
69
Ibid. 70
Ibid.
50
Inggris
8. SURIANI, S.Pd IPA 8E,9 30
9. LILIK WASLIYAH,
S.Ag
Fiqih 7,8,9 30
10. SUGENG, S.Pd Bhs.
Indonesia
9 25
11. DRA. IPAH LATIPAH Seni Budaya 7,8,9 30
12. ENENG SUMARNI,
SS
Bahasa
Inggris
8 25
13. ISWADI NUR, S.Pd Penjaskes 7,8,9 30
14. DILLIA HISPANORA,
MA
Tafhim &
Qurdis
8BCDE
, 9
7BCD
24
15. H. TOYIB
BACHTIAR, MM
PKn 7 10
16. LUKMANUL HAKIM,
S.Ag
Mulok TIK 7, 8, 9 15
17. AHMAD FATHI, SE PKn 8, 9 25
18. SYAHIDA
BELANISA, S.Pd
Matematika 8 25
19. MUSLIH, S.Pd.I Bahasa Arab 7, 8DE 21
20. NUR AZIZAH, S.Pd IPS 8CDE, 28
51
9
21. ASTRI NOVIANI,
S.Pd
Bahasa
Indonesia
8 25
22. MONANG S., S.Pd IPA Terpadu
7BP,A
B
15
23. SUHARDO, S.Pd. M.Si IPS Terpadu 7BP,A,
8AB
16
24. SITI AWALIYAH,
S.Pd.I
SKI 7BCD 6
25. M. KHAERUL IMAM Matematika 7 30
26. RIFA DWI
AGUSTIN,S.Pd
IPA 7CD,
8ABC
D
30
27. INDAH FAUZIAH,
S.Pd
Bhs.
Indonesia
7 25
28. UPIK ANILA, S.Kom.I IPS 7BCD 12
29. HIDAYANA PUTRI,
S.Pd
Bahasa
Inggris
7 25
30. ELANG BAHRUDIN,
M.Ag
Tafhim 7, 8A 12
52
Tabel 4.2
Data Pegawai Tata Usaha
No
Nama
Tempat, Tgl
Lahir
Pendidik
an
Terakhir
Jabatan
1 Lukmanul Hakim, S.Ag Bogor, 16
Desember 1975
S1
Kaur. Tata
Usaha/Admin
2 Siti Awaliyah, S.Pd.I Brebes, 15
Desember 1982
S1
Bendahara
3 Upik Anila, S.Kom.I Tanjung Eran,
08 Juni 1992
S1
Staf
Kearsipan
4 Heriyanto,S.Pd.I Lahat, 10 April
1976
S1
Kaur. Tata
Usaha
5
Satibi Tangerang, 05
Februari 1972
SMP Petugas
Kebersihan
Ged. B
6
Dasuki Yogyakarta, 07
Mai 1965
SMP Petugas
Kebersihan
Ged. A
53
6. Data Siswa
Tabel 4.3
Rekapitulasi Data Siswa
Tahun Putra Putri Jumlah
1999/2000 37 39 76
2000/2001 47 58 115
2001/2002 67 74 141
2002/2003 72 105 177
2003/2004 83 92 175
2004/2005 104 89 193
2005/2006 122 128 250
2006/2007 127 142 269
2007/2008 130 145 275
2008/2009 123 113 236
2009/2010 99 128 227
2010/2011 141 135 276
2011/2012 148 189 337
2012/2013 170 252 422
2013/2014 205 250 455
2014/2015 201 250 451
2015/2016 382 371 463
2016/2017 247 234 481
2018/2019 230 234 464
2018/2019 235 225 460
54
Tabel 4.4
Rekap data Siswa Tahun 2018/2019
L/P Kelas 7
BP A B C D Jml
L 12 18 16 17 18 81
P 16 16 17 16 15 80
Jml 28 34 33 33 33 161
L/P Kelas 8
A B C D E Jml
L 14 14 16 18 16 78
P 15 16 13 13 14 71
Jml 29 30 29 31 30 149
L/P Kelas 9
Bil A B C D Jml
L 11 17 10 17 21 76
P 14 15 22 14 9 74
Jml 25 32 32 31 30 150
Jumlah
Total 460 Siswa
7. Sarana Dan Prasarana
Kualitas sebuah pendidikan di dukung dengan sarana dan prasarana
yang menjadi standar sekolah atau instansi pendidikan yang terkait. Sarana
dan prasarana sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar, hal ini
menunjukkan bahwa peranan sarana dan prasarana sangat penting dalam
menunjang kualitas belajar siswa.
55
Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak sekolah bagian tata usaha
dikemukakan bahwa sarana dan prasaran MTs Khazanah Kebajikana adalah
sebagai berikut:
a. Gedung milik sendiri
b. Ruangan perpustakaan dengan ukuran 7 x 3 meter
c. Musholla, untuk shalat berjamaah dan pengajian/shalat tahajjud
d. Laboratorium IPA
e. Laboratorium Komputer
f. Ruang Tata Usaha
g. Ruang Guru
h. Ruang Kepala Madrasah
i. MCK
j. Kantin
k. Toko Koperasi71
Tabel 4.5
Jumlah Sarana dan Prasarana
No Jenis Jumlah
1 Ruang kantor 1
2 Ruang belajar 15
3 Ruang perpustakaan 1
4 Lab. Computer 1
5 Ruang guru 2
6 Ruang Kepala Sekolah 1
7 Ruang Osis 1
8 Lab. IPA 1
9 Mushalla 1
10 Lapangan olahraga 1
71
Ibid.
56
11 Kamar mandi/WC Ged. A Siswa 3
12 Kamar mandi/WC Ged. B Siswa 3
14 Televisi 3
15 Mesin Foto copy 1
16 Infocus 8
17 Komputer TU 3
18 Komputer Lab 25
19 Printer 5
20 Pinger Print 2
21 WC Guru Ged. A 1
22 WC Guru Ged. B 1
23 Gudang 2
24 Kantin/Koperasi 2
25 Ruang BP 1
26 Ruang Tamu 1
8. Ekstra Kurikuler
Kegiatan di MTs Khazanah Kebajikan dilengkapi dengan kegiatan
ekstra kurikuler yang merupakan kegiatan di luar jam pelajaran sekolah,
kegiatan ekstra kurikuler berguna untuk menerapkan dan meningkatkan
kemampuan siswa dalam menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang
dimilikinya dan dapat menerapkannya di dalam kehidupan nyata. Kegiata
ekstra kurikuler juga bertujuan membantu siswa untuk menjadikan kreatif,
mandiri, dan dapat menumbuh kembangkan bakat yang terpendam pada diri
mereka.
57
Berikut ini adalah daftar kegiatan ekstra kurikuler di MTs Khazanah
Kebajikan:72
Tabel 4.6
Kegiatan Ekstrakurikuler
NO Nama Kegiatan Pembimbing
1 Pencak Silat Ahmad Fadillah
2 Futsal Iswadi Nur
3 Bulu Tangkis Edi Haryono
4 Marawis Luthfi Azhar
5 Tari Saman Ifah Latifah
6 Paskibra Heri
7 Komputer Office Lukmanul Hakim
8 Komputer Design Grafis Wahyudin
9 Photography Edi Haryono
B. Deskripsi Data
Berdasarkan pada bab tiga yang membahas tentang metode yang
digunakan peneliti dalam pengumpulan data yang mengguunakan tiga metode
yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Ketiga metode tersebut, diharapkan
dapat membantu untuk mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan sebagai
pendukung pembahasan penelitian yang dimulai pada tanggal 24 Juli sampai
dengan 14 Agustus 2018. Pada sebelumnya peneliti sudah melakukan kunjungan
atau yang biasa disebut studi pendahuluan, maka dari itu peneliti sudah cukup
terarah apa-apa saja yang harus peneliti lakukan saat turun lapangan.
72
Ibid.
58
C. Hasil Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada bab I bahwa sebenarnya
penelitian ini mempunyai maksud untuk mengungkapkan bagaimana
implementasi Kurikulum 2013 pada pelajaran fikih di MTs. Khazanah Kebajikan
Pamulang, Tangerang Selatan. Berdasarkan data atau informasi yang diperoleh
setelah melakukan penelitian yang ditempuh dengan tiga metode yaitu dengan
observasi, wawancara dan dokumentasi maka rumusan masalah yang akan
dipaparkan menurut indikator adalah sebagai berikut:
- Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Fikih di
Mts. Khazanah Kebajikan Pamulang, Tangerang Selatan.
- Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Fikih di
MTs. Khazanah Kebajikan Pamulang, Tangerang Selatan.
Langkah pertama yang peneliti lakukan adalah meminta izin dengan
kepala sekolah dan juga wakil kepala sekolah bagian kurikulum untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar di kelas pada mata pelajaran fikih, sebelum memasuki
kelas yang akan diamati peneliti meminta RPP yang sudah dibuat oleh guru fikih
untuk peneliti analisa, kemudian dilanjut dengan wawancara dengan guru mata
pelajaran fikih (Bu Lilik) dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum (Pak
Sutikyono). Berikut ini adalah hasil penelitian berdasarkan observasi,
wawancara, dan dokumentasi:
1. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran
Fikih Di Mts Khazanah Kebajikan Pamulang, Tangerang Selatan.
Perencanaan pembelajaran merupakan hal-hal pokok yang harus
disiapkan guru dalam rangka pelaksanaan kurikulum 2013. Perencanaan
pembelajaran berguna sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran,
perencanaan proses pembelajaran meliputi penyusunan RPP, penyiapan
sumber belajar, alokasi waktu, penyiapan media pembelajaran dan metode
pembelajaran, serta perencanaan penilaian.
59
Berdasarkan data yang diperoleh dari analisis dokumen dan
wawancara yang dilakukan peneliti tentang perencanaan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
MTs Khazanah Kebajikan merupakan madrasah yang sudah
menerapkan kurikulum 2013 sejak dari 2 tahun lalu, yaitu pada tahun
ajaran 2015-2016 dan selalu mengikuti regulasi perubahan kurikulum
tersebut.73
Pada tahap penyusunan ini guru mata pelajaran fikih sudah
melaksanakannya yaitu dengan membuat RPP pada tiap semesternya.
Sejalan dengan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah, Pak
Sutikyono mengatakan bahwa: “pada tiap semesternya sebelum
pelakasanaan pembelajaran dimulai, semua guru mata pelajaran
termasuk guru mata pelajaran fikih membuat RPP sesuai dengan
pedoman kurikulum 2013, membuat di sini bukan hanya sekedar
mengubah tanggal bulan dan tahun RPP yang tahun sebelumnya,
melainkan membuat baru sesuai perubahan/revisi yang ada.”74
Untuk
mempersiapkan RPP yang sesuai pedoman kurikulum 2013 tentu guru
mata pelajaran fikih tersebut sudah mempunyai bekal mengikuti
beberapa pelatihan-pelatihan tentang kurikulum 2013.
Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum ia menyatakan:
Guru mata pelajaran keagamaan termasuk guru fikih
beberapa kali mengikuti pelatihan kurikulum 2013. Pertama,
pelatihan yang diselenggarakan oleh KKM (Kelompok Kerja
Madrasah) di MTs N Pamulang. Kedua, pelatihan yang
73
Sutikyono, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, Kamis 09 Agustus 2018 di ruang
wakil kepala sekolah. 74
Sutikyono, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, Kamis 09 Agustus 2018 di ruang
wakil kepala sekolah.
60
diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di kampus
UIN. Ketiga, pelatihan yang diselenggarakan oleh madrasah dan
berlokasi di MTs Khazanah Kebajikan dengan bantuan pengawas
dari Kementrian Agama.75
b. Komponen RPP
RPP yang dikembangkan harus memperhatikan beberapa
komponen yakni identitas sekolah, identitas mata pelajaran,
kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran,
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, media/sumber
belajar, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran (kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup), dan penilaian hasil
pembelajaran.
Berdasarkan analisis dokumen, RPP yang dibuat oleh guru mata
pelajaran fikih terdapat komponen-komponen RPP yang lengkap yaitu
terdapat identitas sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok,
alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi, media/sumber belajar, metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran (kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup), dan penilaian hasil belajar.
Metode pembelajaran yang terdapat di RPP menggunakan
metode small group discussion, sedangkan media pembelajarannya
menggunakan laptop, proyektor, dan LCD untuk menampilkan video.
Kemudian pada kegiatan pembelajaran yang memuat kegiatan
pendahuluan dengan waktu 10 menit, kegiatan inti dengan alokasi waktu
60 menit, dan terahir pada kegaiatan penutup dengan alokasi waktu 10
menit, masing-masing kegiatan tertulis jelas aktifitas pembelajarannya,
dan pada kegiatan inti guru menggunakan pendekatan saintifik yang
75
Sutikyono, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, Kamis 09 Agustus 2018 di ruang
wakil kepala sekolah.
61
memuat 5M (Mengamati; Menanya; Mencoba; Mengasosiasi; dan
Mengkomunikasi).
Diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
fikih yaitu Bu Lilik menyatakan bahwa: “setiap pembelajaran di kelas,
pada kegiatan inti saya selalu menggunakan pendekatan saintifik”76
Komponen yang terahir yang terdapat pada RPP yaitu penilaian,
pada RPP fikih terdapat tiga penilaian. Pertama, pertanyaan lisan;
Kedua, ulangan tulis; dan Ketiga, ulangan praktek.
Hal ini berarti persiapan madrasah untuk menempuh tahun ajaran
baru sekolah bekerjasama dengan dinas setempat dalam membina guru-
guru khusunya guru mata pelajaran fikih agar kurikulum 2013 sudah
terlaksana.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Fikih
di MTs. Khazanah Kebajikan Pamulang, Tangerang Selatan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara yang
dilakukan peneliti tentang pelaksanaan pembelajaran di kelas adalah sebagai
berikut:
a. Pra-Pembelajaran
1) Memeriksa kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.
Poin ini adalah langkah awal bagi seorang guru untuk beberapa
waktu ke depan saat guru mengajar di kelas. Pengelolaan atau
pengondisian kelas merupakan kreatifitasnya untuk menata dan
memelihara kondisi kelas yang akan memampukan peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran secara efisien, salah satunya yaitu
“guru harus mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik
76
Lilik Wasliyah, Guru Mata Pelajaran Fikih, Rabu 08 Agustus 2018 di Ruang Wakil Kepala
Sekolah
62
peserta didik dan mata pelajaran, serta aktifitas pembelajaran yang
akan dilakukan”.77
Kelas yang saya amati adalah kelas 8B dan Bu Lilik adalah
guru mata pelajaran fikih tersebut, pada saat di kelas sebelum mulai
pembelajaran Bu Lilik membimbing siswa untuk merapikan tempat
duduk peserta didik, setiap peserta didik duduk sendiri-sendiri dengan
satu kursi lengkap dengan meja. Namun rupanya jarak antar kursi
terlalu rapat sehingga menyulitkan pendidik dalam menjangkau setiap
peserta didik. Selain itu guru juga menyiapkan media pembelajaran
yaitu menyiapkan proyektor untuk menampilkan power point.
2) Memeriksa kesiapan peserta didik.
Kesiapan (readinees) belajar siswa merupakan salah satu
prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan
kesiapan dan semangat dalam belajar siswa, khususnya dalam awal
pembelajaran, alternatif yang perlu dilakukan guru di antaranya
membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan
fasilitas/sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar,
menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa
dalam belajar, menujukkan minat dan penuh semangat yang tinggi
dalam mengajar, mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai
dari awal pembelajaran, menggunakan media pembelajaran yang
menarik perhatian siswa dan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,
menentukan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat
melakukannya.
Bu Lilik mengkondisian kesiapan pelaksanaan pembelajaran,
meskipun kondisi sebelumnya cukup berisik, dilanjut peserta didik
77
Permen Diknas No 41 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Kelas, h. 1
63
mengeluarkan buku pelajaran sesuai dengan pelajarannya kemudian
mengecek kehadiran dan dilanjutkan dengan memimpin do’a sebelum
memulai belajar, hal ini diikuti para siswa dengan hikmat dan khusyu’,
usaha tersebut adalah agar semua kegiatan belajar berjalan dengan
baik dan untuk menghayati niat para siswa datang ke sekolah.
b. Membuka Pelajaran
1) Melakukan apersepsi.
Penilaian awal atau pre tes tujuannya adalah untuk mengukur
dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan
dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Kemampuan awal tersebut
sebagai dasar untuk kelanjutan bahan pelajaran yang harus dipelajari
oleh siswa. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam kegiatan
apersepsi di antaranya mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran
yang sudah dipelajari sebelumnya; Memberikan komentar terhadap
jawaban siswa serta mengulas materi pelajaran yang akan dibahas;
Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa.
Pada saat observasi dilakukan kelas tersebut merupakan
pertemuan pertama di kelas 8 maka Bu Lilik mengulang kembali
materi pada saat di kelas 7, beliau melakukan apersepsi sehingga
memberikan kesan bahwa materi yang dipelajari merupakan satu
kesatuan yang utuh tidak terpisah-pisah.
2) Menyampaikan kompetensi/tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum
membahas pelajaran, adalah memberitahukan tujuan atau garis besar
materi dan kemampuan apa yang akan dipelajari siswa. Sehingga
siswa menyadari dan mengetahui apa yang harus dipelajari untuk
mencapai tujuan tersebut. Akan tetapi pada point ini Bu Lilik tidak
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
c. Penguasaan Materi
64
1) Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran.
Kemampuan mengajar guru yang sesuai dengan tuntutan
standar tugas yang diemban memberikan efek positif bagi hasil yang
ingin dicapai seperti perubahan hasil akademik siswa, sikap siswa,
keterampilan siswa, dan perubahan pola kerja guru yang makin
meningkat, sebaliknya jika kemampuan mengajar yang dimiliki guru
sangat sedikit akan berakibat bukan saja menurunkan prestasi belajar
siswa tetapi juga menurunkan tingkat kinerja guru itu sendiri. Untuk
itu kemampuan mengajar guru menjadi sangat penting dan menjadi
keharusan bagi guru untuk dimiliki dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, tanpa kemampuan mengajar yang baik sangat tidak
mungkin guru mampu melakukan inovasi atau kreasi dari materi yang
ada dalam kurikulum yang pada gilirannya memberikan rasa bosan
bagi guru maupun siswa untuk menjalankan tugas dan fungsi masing-
masing.
Dalam hal ini Bu Lilik sangat baik dalam penguasaan materi,
penguasaan materi pembelajaran yang cukup luas dan mendalam yang
memungkinkan dapat membimbing para peserta didik.
2) Mengaitkan materi pembelajaran dengan materi lain yang relevan.
Memberikan gambaran bahwa suatu materi pembelajaran
penting untuk siswa kuasai adalah suatu hal yang dapat meningkatkan
motivasi belajar. Bila siswa berkeyakinan bahwa materi pembelajaran
tersebut penting untuk kehidupannya di luar sekolah atau akan penting
pada jenjang pendidikan selanjutnya yang akan ditempuhnya maka
akan dapat memacu motivasi belajar mereka. Cara yang dapat
dilakukan guru untuk menunjukkan pentingnya suatu materi pelajaran
bagi mereka adalah dengan menghubungkannya dengan pengetahuan
dan pengalaman siswa sehari-hari.
65
Materi yang diajarkan saat itu tentang sujud syukur dan sujud
tilawah, Bu Lilik mengaitkan materi tersebut dengan ilmu kesehatan.
Hal tersebut berkaitan dengan manfaat sujud itu sendiri.
d. Metode Pembelajaran
1) Menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai.
Metode mengajar yang baik adalah metode yang relevan
dengan materi pelajaran yang dibahas dan cenderung mengaktifkan
siswa dalam belajar. Relevansi metode mengajar dengan materi
pelajaran akan menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas saat itu
menggunakan metode ceramah. Wina Sanjaya mendefinisikan “
metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran
melalui penuturan lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok
siswa.”78
Metode ceramah dapat dikatakan metode tradisional karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi
lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.
Akan tetapi metode ceramah yang dilakukan oleh Bu Lilik berjalan
dengan cukup monoton saat itu sehingga banyak siswa yang merasa
bosan, tidak antusias, dan ditemukan banyak siswa yang
mengobrol/tidak memperhatikan Bu Lilik.
2) Menguasai kelas.
Tertib belajar dalam kelas adalah salah satu kunci keberhasilan
mengajar. Seorang guru dengan titel yang banyak atau telah
menempuh pendidikan yang melebihi standar pendidikan guru, tidak
akan dikatakan berhasil mengajar jika ia masih belum bisa menguasai
78
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana,
2007), cet. ke-2, h. 147.
66
kelas. Kemahiran menguasai kelas ini sangat diperlukan bagi guru
khususnya yang mengajar pada jenjang pendidikan wajib belajar.
Ada dua hal mendasar yang menunjang dalam teknik
menguasai kelas bagi guru pertama yaitu ketegasan. Guru adalah
sosok yang berwibawa, wibawa guru dapat diwujudkan dengan
ketegasannya saat mengajar. Tegas bukan berarti harus ditakuti oleh
siswa. Namun tegas itu adalah mampu menegakkan kedisiplinan dan
ketertiban dalam kelas. Kedua, memiliki suara lantang. Guru yang
menerangkan pelajaran di depan kelas dengan suara yang kecil tidak
akan berhasil menguasai kelas. Jika suara guru itu hanya bisa
terdengar oleh siswa yang duduk di baris depan, maka siswa yang
duduk di belakang tidak akan bisa fokus dengan penjelasan guru itu.
Akibatnya, mereka akan membuat kegiatan sendiri seperti ngobrol
atau bercanda dengan teman disampingnya atau juga dengan teman
didepannya.
Dua hal yang mendasar tersebut dapat dikatakan Bu Lilik
hanya mempunyai ketegasan terhadap siswa tanpa mempunyai suara
yang lantang, sehingga banyak ditemukan siswa yang ngobrol atau
bercanda terutama siswa yang duduk di belakang, hal ini sangat
mengganggu pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas.
3) Melaksnakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu.
Perencanaan waktu sangat krusial dan mempengaruhi
pencapaian target pembelajaran. Ketersediaan waktu erat kaitannya
dengan keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran,
bagaimana waktu yang cukup bisa membuat siswa menguasai lebih
dalam sebuah materi yang diajarkan, dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan oleh siswa untuk memahami pelajaran dengan intelegensi
yang berbeda-beda.
67
Guru sebagai promotor dalam kegiatan belajar-mengajar harus
mampu mempertimbangkan waktu pembelajaran. Hal ini meliputi
berapa banyak waktu yang diperlukan untuk tatap muka di kelas dan
waktu tambahan yang dibutuhkan siswa di luar sekolah untuk
mengerjakan berbagai tugas instruksional
Peneliti melakukan observasi saat itu di jam pertama
pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dan kegiatan
sebelumnya adalah shalat dhuha dilanjut dengan muhadharah,
berahirnya kegiatan muhadharah tersebut cukup ngaret sekitar 10
menit dari jadwal yang sudah ditentukan, sehingga Bu Lilik dan para
siswa terlambat masuk kelas. Ini cukup menjadi pembelajaran bagi
kepala sekolah bagian kesiswaan untuk dapat memperhatikan
kegiatan-kegiatan di luar kelas agar tidak mengganggu kegiatan
belajar di dalam kelas.
e. Penggunaan media/sumber belajar
1) Menggunakan media/sumber belajar yang sesuai dan menarik.
Media belajar adalah alat bantu mengajar, dengan
menggunakan media yang tepat dan sesuai akan memudahkan siswa
dalam menerima pelajaran yang sulit. Penggunaan media yang
ditampilkan harus menarik minat dan perhatian siswa. Sumber belajar
terdiri dari buku, majalah, surat kabar dan lain sebagainya. Semuanya
adalah sumber informasi yang berhubungan dengan materi pelajaran.
Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator dan memberi
kemudahan kepada siswa dalam menemukan sumber informasi belajar
yang tepat.
Penggunaan media saat itu Bu Lilik hanya menampilkan
power point dengan menggunakan proyektor untuk menyampaikan
materi dan power point tersebut hanya berupa teks seperti yang ada di
buku LKS.
68
f. Interaksi dalam Pembelajaran
1) Menciptakan suasana yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta
didik.
Salah satu hal yang harus dikedepankan dalam menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan adalah menyertakan partisipasi
siswa di dalam kelas. Selain untuk membangun komunikasi dengan
siswa, pengajar juga dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan
bagi para siswa. Jika situasi ini tak terbangun, bisa jadi siswa akan
merasa canggung berbicara dengan guru dan komunikasi tidak akan
berjalan baik. Akibatnya, pengajar juga akan mengalami kesulitan
untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan siswa.
Menciptkan suasana kelas yang aktif dan menyenangkan
berkaitan dengan metode belajar yang digunakan, sedangkan yang
peneliti temukan Bu Lilik hanya menggunakan metode ceramah tanpa
menciptakan keadaan siswa aktif di dalam kelas. Hal ini adanya
ketidaksesuaian dengan wawancara yang dilakukan peneliti kepada
guru mata pelajaran fikih itu sendiri. Bu Lilik mengatakan “sekitar
90% siswa kelas delapan terlibat aktif selama proses pembelajaran
fikih di dalam kelas”79
2) Menunjukkan sikap terbuka dan responsif terhadap peserta didik.
Sikap terbuka dan responsif adalah sikap saling menghargai
yang akan membuat seseorang merasa bahwa dirinya merasa nyaman
dan akan berbalik menghargai orang yang telah memberinya
penghargaan. Mengawali komunikasi dengan sebuah rasa saling
menghargai memang haruslah dilakukan di awal sebelum proses
belajar mengajar dimulai. Seorang guru akan sukses berkomunikasi
dengan siswa bila dia melakukannya dengan penuh respek terhadap
79
Lilik Wasliyah, Guru Mata Pelajaran Fikih, Rabu 08 Agustus 2018 di Ruang Wakil Kepala
Sekolah
69
siswa. Jika hal ini dilakukan, maka dengan sendirinya siswa juga akan
menaruh respek terhadap guru. Menurut peneliti, Bu Lilik cukup
menunjukkan sikap terbuka dan juga cukup responsif terhadap siswa
di dalam kelas saat siswa menjawab pertanyaan dari Bu Lilik.
g. Penggunaan Bahasa
1) Menggunakan bahasa lisan dengan baik, jelas dan lancar.
Penyampaian yang baik di dalam kelas akan lebih mudah
diterima daripada yang menggunakan bahasa terlalu rumit atau terlalu
ilmiah. Penampilan yang rapih dan tutur bahasa yang sopan
merupakan sebuah cara dalam menarik perhatian siswa agar
komunikasi yang akan dilakukan dapat berjalan dengan baik. Pada
poin ini Bu Lilik sangat baik menggunakan bahasa untuk
menyampaikan materi pembelajaran.
2) Menggunakan bahasa tubuh secara baik dan benar.
Keberhasilan mengajar tidak hanya dipengaruhi oleh keahlian
berbicara atau prestasi semata, tapi juga dipengaruhi bahasa tubuh
guru. gerakan nonverbal lebih penting daripada kata-kata verbal.
Ketika orang lain meragukan ucapan, dia akan menilai bahasa tubuh.
Pada poin ini Bu Lilik sangat baik dalam memainkan bahasa tubuhnya
saat menyampaikan materi.
D. Pembahasan
1. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Fikih
di Mts Khazanah Kebajikan Pamulang, Tangerang Selatan.
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
bahan kajian mata pelajaran sedangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
70
pertemuan atau lebih. Silabus dikembangkan ke RPP untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD).80
Pada tahap perencanaan semua guru khususnya guru mata pelajaran
fikih di MTs Khazanah Kebajikan diberikan workshop, pelatihan dan simulasi
tentang bagaimana menerapkan implementasi pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013. Pelatihan ini diselenggarakan oleh KKM (Kelompok Kerja
Madrasah), selain itu pelatihan yang diselenggarakan oleh UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta guna memberikan kemudahan guru-guru dalam
mengimplementasikan kurikulum. Madrasah juga memberikan bimbingan
dengan bantuan pengawas dari Kementrian Agama untuk memperkuat
pemahaman masing-masing guru.
Berdasarkan analisis dokumen berupa RPP yang disusun oleh guru
mata pelajaran fikih di Khazanah Kebajikan, RPP yang dibuat oleh guru mata
pelajaran fikih pada bagian komponen sudah sesuai dengan Permendikbud
NO 22 Tahun 2016 yaitu memuat:
a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. Kelas/semester;
d. Materi pokok;
e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang
tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
80
Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
71
h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi;
i. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD
yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan
dicapai;
j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup; dan
m. Penilaian hasil pembelajaran.81
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran di dalam RPP
diorganisasikan menjadi tiga tahap kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti sudah dibuat sesuai
dengan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 dengan lima kegiatan
yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan
mengkomunikasikan. Akan tetapi pada deskripsi kegiatan inti yang terdapat
pada RPP yang dibuat oleh Bu Lilik tidak ada kejelasan siapa yang menjadi
subyek pada kegiatan tersebut, kemudian selain dari pada itu hal yang
terpenting yang harus diperhatikan oleh guru yaitu selain membuat RPP, guru
juga harus menyesuaikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu
pada RPP yang dibuat. Sebab, RPP merupakan gambaran atau perencanaan
singkat tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan. Akan tetapi, Bu Lilik
tidak benar-benar melakukan kegiatan pembelajaran yang terdapat di RPP saat
81
Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,
h. 6
72
proses pembelajaran berlangsung, terutama pada tahap kegiatan inti. Hal
tersebut tidak sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan
guru mata pelajaran fikih, Bu Lilik mengatakan “pelaksanaan proses
pembelajaran benar-benar mengacu pada RPP yang dibuat”82
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan
instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Apabila penilaian
menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang
berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
Evaluasi yang di muat dalam RPP Bu Lilik melampirkan beberapa
penilaian yaitu berupa pertanyaan lisan, ulangan harian (tertulis uraian), dan
tes praktek. Akan tetapi bentuk penilaian tersebut tidak semua dilampirkan
instrumen yang akan dipakai, dan tidak melamprikan rubrik juga penskoran.
Dapat disimpulkan bahwa persiapan madrasah untuk menempuh tahun
ajaran baru bekerjasama dengan dinas setempat dalam membina guru-guru
khusunya guru mata pelajaran fikih agar kurikulum 2013 terlaksana dengan
cukup baik. Kemudian RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran fikih secara
umum dapat dikatakan sudah baik, akan tetapi masih banyak yang harus
diperbaiki dalam tahap perencanaannya.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Fikih
di MTs Khazanah Kebajikan Pamulang, Tangerang Selatan.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelum pembelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara yang
dilakukan peneliti tentang pelaksanaan pembelajaran di kelas adalah sebagai
berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
82
Lilik Wasliyah, Guru Mata Pelajaran Fikih, Rabu 08 Agustus 2018 di Ruang Wakil Kepala
Sekolah
73
Dalam proses pembelajaran Bu Lilik melakukan pendahuluan
dengan mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan memimpin do’a
sebelum memulai belajar, hal ini diikuti para siswa dengan hikmat dan
khusyu’, usaha tersebut adalah agar semua kegiatan belajar mengajar
berjalan dengan baik dan untuk menghayati niat para siswa datang ke
sekolah. Dilanjut dengan mengecek kehadiran, hal tersebut menjadi
penilaian kedisiplinan siswa. Kemudian Bu Lilik menyiapkan tempat
duduk peserta didik, setiap peserta didik duduk sendiri-sendiri dengan 1
kursi lengkap dengan meja. Selain itu guru juga menyiapkan media
pembelajaran yaitu menyiapkan proyektor untuk menampilkan power
point.
Selanjutnya Bu Lilik melakukan apersepsi dengan mengulang
kembali materi yang sudah diajarkan sebelumnya, pada saat observasi
dilakukan kelas tersebut merupakan pertemuan pertama di kelas 8 maka
Bu Lilik mengulang kembali materi pada saat di kelas 7.
b. Kegiatan Inti
Pada tahap kegiatan inti Bu Lilik mengimplementasikan KI-3 yaitu
aspek pengetahuan dengan menjelaskan materi yang sudah ditentukan
dalam RPP yaitu tentang sujud syukur dan sujud tilawah. Aktifitas
pembelajaran yang terdapat di dalam RPP langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
1) Mengamati dan memberikan komentar gambar/tayangan yang terkait
dengan sujud syukur dan sujud tilawah
2) Menyimak dan membaca penjelasan mengenai ketentuan sujud
syukur dan sujud tilawah
3) Membaca dalil naqli mengenai ketentuan sujud syukur dan sujud
tilawah
4) Guru mengajukan pertanyaan tentang ketentuan sujud dan sujud
tilawah
74
5) Secara berkelompok mencari data dari berita/informasi tentang
ketentuan sujud syukur dan sujud tilawah
6) Mendiskusikan tatacara sujud syukur dan sujud tilawah
7) Mendiskusikan manfaat sujud syukur dan sujud tilawah
8) Membuat analisis tatacara sujud syukur dan sujud tilawah
9) Merumuskan manfaaat sujud sujud syukur dan sujud tilawah
10) Mendemonstrasikan praktik sujud syukur dan sujud tilawah
11) Menyajikan paparan bagan tentang ketentuan sujud syukur dan sujud
tilawah
12) Menanggapi pertanyaan dalam diskusi
13) Merumuskan kesimpulan
Langkah-langkah pembelajaran tersebut pada praktinya di dalam
kelas tidak diterapkan, melainkam penyampaian materi tersebut dilakukan
dengan menggunakan metode ceramah tanpa ada kegiatan diskusi yang
melibatkan siswa untuk aktif.
Belajar hanya akan efektif bila suasana hati peserta didik berada
dalam kondisi yang menyenangkan. Oleh karenanya, sesulit apa pun guru
harus menciptakan suasana yang menyenangkan bagi peserta didik supaya
materi pembelajaran dapat diterima dan dipahami dengan lebih mudah.
Sesulit apa pun materi pembelajaran, jika disampaikan dengan
menyenangkan, peserta didik akan mampu memahaminya. Menyediakan
pengalaman bealajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi
dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif,
efisien dan bermakna. Artinya, dalam pelaksanaan pembelajaran
diperlukan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang tetap sesuai
dengan materi pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik.
Kemudian di tengah pembelajaran Bu Lilik mengaitkan materi
sujud syukur dan sujud tilawah dengan ilmu kesehatan. Hal tersebut
berkaitan dengan manfaat sujud itu sendiri. Adapun penggunaan media
75
pembelajaran saat itu Bu Lilik menampilkan power point dengan
menggunakan proyektor untuk menyampaikan materi dan power point
tersebut hanya berupa teks seperti yang ada di buku LKS.
c. Kegiatan Penutup
Pada tahap akhir pembelajaran Bu Lilik melakukan refleksi
(kegiatan umpan balik) dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa
tentang materi yang baru saja disampaikan pada saat itu. Selanjutnya Bu
Lilik melakukan penilaian langsung berupa hafalan yaitu siswa
diperintahkan untuk mengahfalkan bacaan/doa sujud tilawah dan bagi
siswa yang sudah hafal dapat langsung dilakukan penilaian saat itu juga
sampai jam pelajaran selesai, kemudian mengakhiri pertemuan di kelas
dengan berdo’a bersama-sama.
Secara umum pelakasnaan pembelajaran di dalam kelas pada mata
pelajaran fikih di MTs Khazanah Kebajikan kurang berjalan dengan
maksimal. Kurikulum 2013 menuntut kreatifitas guru dalam menciptakan dan
menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai rencana yang telah diprogramkan,
dan peserta didik perlu dilibatkan secara aktif, karena mereka adalah pusat
dari kegiatan pembelajaran, serta pembentukan kompetensi dan karakter,
selain itu diharapkan siswa terlatih untuk berfikir secara sistematis, kritis dan
sesuai prosedur ilmiah, sehingga menghasilkan proses pembelajaran yang
efektif, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Akan tetapi, pada kenyataannya saat pembelajaran di kelas masih
terlihat pasif, siswa yang ditunutut untuk mandiri belum sepenuhnya terjadi di
kelas pada mata pelajaran fikih di MTs Khazanah Kebajikan.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian data yang diperoleh melalui observasi,
wawancara, dan analisis dokumen maka dapat disimpulkan bahwa Implementasi
Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Fikih di MTs Khazanah Kebajikan,
Pamulang, Tangerang Selatan sudah berjalan akan tetapi belum sepenuhnya
berjalan dengan baik. Terlihat pada dua hal yang telah dilakukan oleh madrasah,
yaitu:
1. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013
Persiapan madrasah untuk mengimplementasikan kurikulum 2013
bekerjasama dengan dinas setempat dalam membina guru-guru khusunya guru
mata pelajaran fikih berjalan dengan cukup baik. Di mana guru fikih beberapa
kali mengikuti pelatihan kurikulum 2013. Pertama, pelatihan yang
diselenggarakan oleh KKM (Kelompok Kerja Madrasah) di MTs N Pamulang.
Kedua, pelatihan yang diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
di kampus UIN. Ketiga, pelatihan yang diselenggarakan oleh madrasah dan
berlokasi di MTs Khazanah Kebajikan dengan bantuan pengawas dari
Kementrian Agama.
Kemudian RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran fikih secara
umum dapat dikatakan sudah baik, yaitu dilihat dari komponennya sudah
sesuai dengan Permendikbud No 22 Tahun 2016, kemudian pada kegiatan
pembelajaran yang memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan pada
kegaiatan penutup, masing-masing kegiatan tertulis jelas aktifitas
pembelajarannya, dan pada kegiatan inti guru menggunakan pendekatan
saintifik yang memuat 5M (Mengamati; Menanya; Mencoba; Mengasosiasi;
dan Mengkomunikasi) yang merupakan salah satu ciri dari kurikulum 2103.
Selain itu pada penilaian menggunakan penilaian autentik, akan tetapi format
76
77
penilaian yang dimuat di dalam RPP tidak tertulis secara lengkap, seperti tidak
adanya instrumen penilaian di salah satu bentuk penilaian, tidak adanya
penskoran, dan tidak adanya rubrik.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013
Prosses pelaksanaan pembelajaran melalui kompetensi inti yang terdiri
dari K-1 (sikap spiritual), K-2 (sikap sosial), KI-3 (pengetahuan) dan KI-4
(keterampilan) sudah diterapkan dengan cukup baik. Akan tetapi pelaksanaan
pembelajaran tersebut tidak sesuai dengan apa yang dimuat pada RPP fikih,
dan pendekatan saintifik yang menjadi acuan dalam kurikulum 2013 belum
sepenuhnya berjalan dengan baik di dalam proses pembelajaran fikih, guru
fikih masih menggunakan metode ceramah saat pembelajaran, sehingga siswa
yang harusnya ditunutut untuk mandiri dan aktif dalam pembelajaran belum
sepenuhnya terjadi di kelas.
B. Saran
Berdsarkan hasil penelitian tentang implementasi kurikulum 2013 pada
mata pelajaran fikih di MTs Khazanah Kebajikan, maka penulis menyampaikan
saran kepada semua pihak, antara lain:
1. Untuk Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
Mengadakan pelatihan-pelatihan, sosialisasi secara berkala kepada guru
tentang pelaksanaan kurikulum 2013, dalam pemilihan metode, media belajar,
serta penggunaan media.
2. Untuk Guru
Guru hendaknya selalu meningkatkan pemahaman mengenai
kurikulum 2013 dengan mengikuti seminar, pelatihan, atau mempelajari buku-
buku tentang implementasi kurikulum 2013. Kemudian hendaknya selalu
memperhatikan RPP yang dibuat untuk dijadikan acuan saat proses
pembelajaran. Dan meningkatkan kreatifitasnya dalam mengembangkan
78
metode belajar yang mendorong siswa aktif dan mandiri di dalam kelas serta
menjadikan pengalaman belajar siswa yang menyenangkan.
79
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. Kholidul. Fiqh Progresif: Membangun Nalar Fikih Bervisi Kemanusiaan,
Jurnal Justisia, Edisi 24 XI 2003.
Alawi, Idrus ddk, Panduan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Pendidik dan
Tenaga Pendidikan, Jakarta: Saraz Publishing, 2014 cet.1.Iskandar , Metodologi
Penelitian Kualitatif: Aplikasi untuk Penelitian Pendidikan, Hukum,
Ekonomi,& Manajemen, Sosial, Humaniora, Politik, Agama dan Filasfat,
Jakarta: Gaung Persada Press. 2009.
Alim, Akhmad. Tafsir Pendidikan Islam, Jakarta: AMP Press, 2014, h. 53.
Dartes, Nyoma. Landasan Pendidikan Tinjauan dari Dimensi Makropedagogis,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014, cet. ke-1.
Departemen Agama RI, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi MTs, Jakarta: Depag,
2004.
Depag RI Ditjen Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum 2004; Pedoman Khusus
Fikih MTs, Jakarta: Depag , 2004.
Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI, Standar Kompetensi Madrasah
Tsanawiyah Jakarta: t.p., 2005.
Fadlillah, M. Implementasi Kurikulum 2013 dalam SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014, cet. ke-1.
Fauziah, Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata pelajaran Ekonomi di SMA 94
Jakarta, Jakarta: UIN Syrif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011, cet. ke-11.
80
https://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=
689:zanwirfebruari&catid=41:top-headlines&Itemid=158
Majid, Abdul dan Chaerul Rochman. Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi
Kurikulum 2013, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.
Majid, Abdul. Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teorits dan Praktis. Bandung:
Intres Media, 2014, cet ke-1.
Marsh, Corlin J. dan George Willis, Curriculum Alternative Approaches, Ongoing
Issues, New Jersy: Merrill Prentice Hall, 2007, p. .9-13.
Mulyasa, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung:
Rosdakarya, 2014, h. 6-7.
__________, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru
dan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, cet. Ke-3.
__________, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2015.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani, Implementasi kurikulum 2013:Konsep dan
Penerapan, Surabaya: Kata Pena, 2014, cet. ke-4.
M, Latifatul. Kupas Tuntas Kurikulum 2013, Surabaya: Kata Pena, 2013, cet. Ke-1.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004.Muhammad al-Toumy al-Saibany, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta:
Bulan Bintang, 1979.
Nasution, Asas-Asas Kurikulum Jakarta: Bumi Aksara, 1999, cet. ke-3, h. 2.
81
Nurdin, Syafruddin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi
Kurikulum. Jakarta: Ciputat Press, 2003.
Permen Diknas No 41 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Kelas.
Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendibud No 69 tahun 2013 tentang Kurikulum SMA-MA.
Rukmiati, Pengaruh Implementasi Kurikulum 2013 terhadap Prestasi Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MAN Insan Cendikia Serpong
Tangerang Selatan, Jakarta: UIN Syaarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Salahudin, Anas dan Irwanto Alkrienciehie. Pendidikan Karkter, Bandung, Pustaka
Setia, 2013, cet. ke-1.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan, Jakarta:
Kencana, 2007, cet. ke-2.
____________, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Kencana Perrnada
Media grup, 2008, cet. ke-1.
Setiadi, Yuda. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pendidikan Karakter Peserta
Didik SMPIT Nurul Hikmah Matraman Jakarta Timur, Jakarta: UIN Syrif
Hidayatullah Jakarta, 2015.
Silabus pembelajaran fikih MTs.kelas 7-9,semester 1 dan 2.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012.
82
Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran,.
Jakarta: Bumi Aksara, tt.Syafruddin Nurdin, Pembinaan dan Pengembangan
Kurikulum di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi,Jakarta: Ciputat Press
Group, 2010.
Syaodih, Nana. Penembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010, cet ke-12.Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta, 2013.
83
Lampiran 1
84
Lampiran 2
INTRUMEN OBSERVASI
PEDOMAN OBSERVASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA
PELAJARAN FIQIH DI MTS KHAZANAH KEBAJIKAN
Hari/Tanggal :
Tempat : MTs Khazanah Kebajikan, Pamulang, Tangerang Selatan.
Waktu : 10-
NO KEGIATAN GURU PELAKSANAAN CATATAN
San
gat
baik
baik cuk
up
Kur
ang
baik
A. PRA-PEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan
ruang, alat dan media
pembelajaran
Tempat duduk
peserta didik
dalam keadaan
cukup baik,
setiap peserta
didik duduk
sendiri-sendiri
dengan 1 kursi
lengkap dengan
meja. Namun
rupanya jarak
antar kursi
terlalu rapat
sehingga
menyulitkan
85
pendidk dalam
menjangkau
setiap peserta
didik.
Guru
menyiapkan
media
pembelajaran
dengan
menggunakan
proyektor untuk
menampilkan
materi
berbentuk power
point
2. Memeriksa kesiapan
peserta didik
Pengkondisian
kesiapan
pelaksanaan
pembelajaran
cukup baik,
meskipun
kondisi
sebelumnya
cukup berisik,
dilanjut peserta
didik
mengeluarkan
buku pelajaran
86
sesuai dengan
pelajarannya
kemudian
dilajutkan
dengan
membaca doa
B. MEMBUKA PELAJARAN
1. Melakukan apersepsi Guru melakukan
apersepsi
dengan
mengulang
pembahasan
materi pada saat
di kelas 7
2. Menyampaikan
kompetensi/tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai
Guru terlihat
sangat baik
menunjukkan
penguasaan
materi
pembelajaran
C. PENGUASAAN MATERI
1. Menunjukkan
penguasaan materi
pembelajaran
Guru terlihat
sangat baik
menunjukkan
penguasaan
materi
pembelajaran
87
2. Mengaitkan materi
pembelajaran dengan
materi lain yang relevan
Guru cukup baik
mengaitkan
materi tentang
sujud dengan
ilmu kesehatan
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Menggunakan metode
pembelajaran yang
sesuai dengan
kompetensi yang ingin
dicapai
Guru hanya
menggunakan
metode ceramah
2. Melaksanakan
pembelajaran secara
runtut
Proses
pembelajaran
berjalan secara
runtut
3. Menguasai kelas Penguasaan
kelas terlihat
kurang
maksimal, 20
menit pertama
cukup terkondisi
namun setelah
itu keadaan
siswa sudah
tidak teratur
suaranya
/banyak yang
ngobrol
88
4. Melaksanakan
pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu
Guru dan siswa
tidak tepat
waktu saat
masuk kelas
dikarenakan
kegiatan shalat
duha yang
ngaret sekitar 10
menit
E. PEMANFAATAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Menunjukkan
keterampilan dalam
memanfaatkan media
dan sumber belajar
Guru kurang
menunjukkan
keterampilan
dalam
memanfaatkan
media dan
sumber belajar
2. Menggunakan
media/sumber belajar
yang menarik
Guru hanya
menggunakan
media power
point untuk
menyampaikan
materi, power
point tersebut
hanya berupa
teks seperti yang
ada di buku
LKS
89
3. Melibatkan peserta
didik dalam
pemanfaatan media dan
sumber belajar
Guru kurang
melibatkan
peserta didik
dalam
pemanfaatan
media.
F. INTERAKSI DALAM PEMBELAJARAN
1. Menciptakan suasana
yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta
didik melalui guru,
media, dan sumber
belajar
Guru kurang
menciptakan
suasana belajar
yang aktif
sehingga peserta
didik hanya
medengarkan
guru
menjelaskan
2. Menunjukkan sikap
terbuka dan responsif
terhadap peserta didik
Guru cukup baik
menunjukkan
sikap terbuka
dan responsif
ketika peserta
didik menjawab
pertanyaan dari
guru
G. PENGGUNAAN BAHASA
1. Menggunakan bahasa
lisan dengan baik, jelas
dan lancer
Guru terlihat
sangat baik
menyampaikan
90
materi dengan
bahasa lisan
yang jelas dan
lancar sehingga
mudah
dimengerti oleh
peserta didik,
namun
penyampaiannya
terdengar lebih
monoton
2. Menggunakan bahasa
tubuh secara baik dan
benar
Guru cukup baik
menggunakan
bahasa tubuh
saat
menyampaikan
materi
pembelajaran
91
Lampiran 3
A. Instrumen Wawancara (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum)
1. Bagaimana
perencanaan
proses
pembelajaran
kurikulum 2103
pada mata
pelajaran Fiqih di
MTs Khazanah
Kebajikan,
Pamulang,
Tangerang
Selatan?
a. Apakah Ibu selalu membuat RPP pada tiap
semesternya?
b. Dalam pembuatan RPP apakah Ibu selalu
mengikuti regulasi perubahan Kurikulum
2013?
c. Perencanaan yang dibuat apakah sudah sesuai
dengan pedoman kurikulum 2013?
d. Apakah RPP yang di buat pada kegiatan inti
terdapat pendekatan ilmiah/scientific?
e. Apakah ibu melakukan diskusi dengan bagian
kurikurulum ketika menemukan masalah atau
untuk menemukan informasi terbaru terkait
kurikulum?
f. Apakah ada hambatan atau kesulitan dalam
pembuatan RPP? Apa saja hambatannya?
2. Bagaimana
proses
pelaksanaan
pembelajaran
kurikulum 2103
pada mata
pelajaran Fiqih di
MTs Khazanah
Kebajikan,
Pamulang,
Tangerang
a. Apakah pelaksanaan proses pembelajaran
benar-benar mengacu pada RPP yang dibuat?
b. Apakah Ibu menggunakan metode
pembelajaran selain metode ceramah saat
proses pembelajaran?
c. Metode apa saja yang biasa digunakan dalam
proses pembelajaran?
d. Dari mana sumber belajar yang ibu peroleh?
e. Apakah Ibu sering mengajak siswa untuk
berdiskusi?
f. Berapa persen siswa terlibat aktif saat
92
B. Instrumen Wawancara (Guru Mata Pelajaran Fikih)
1. Bagaimana
perencanaan proses
pembelajaran
kurikulum 2103
pada mata
pelajaran Fiqih di
MTs Khazanah
Kebajikan,
Pamulang,
Tangerang
Selatan?
a. Sejak kapan MTs Khzanah Kebajikan mulai
menggunakan kurikulum 2013?
b. Sejauh ini apakah MTs Khazanah Kebajikan
mengikuti regulasi perubahan kurikulum
2013?
c. Apakah guru-guru di MTs Khazanah
Kebajikan pernah mengikuti pelatihan
kurikulum 2013?
d. Seberapa sering pelatihan kurikulum 2013
dilaksanakan?
e. Siapa yang menyelenggarakan pelatihan
tersebut?
f. Apakah guru mata pelajaran fiqih membuat
perencanaan proses pembelajaran (Silabus
dan RPP) tiap semesternya?
g. Apakah perencanaan tersebut sudah sesuai
dengan pedoman kurikulum 2013?
h. Apakah guru mata pelajaran fikih
mempunyai hambatan dalam membuat RPP?
2. Bagaimana a. Apakah pelaksanaan pembelajaran sudah
Selatan?
pembelajaran?
g. Apakah ada hambatan/kesulitan saat proses
pelaksanaan pembelajaran berlangsung? Apa
saja?
h. Faktor apa saja yang mendukung proses
pembelajaran di kelas?
93
pelaksanaan proses
pembelajaran
kurikulum 2103
pada mata
pelajaran Fiqih di
MTs Khazanah
Kebajikan,
Pamulang,
Tangerang
Selatan?
sesuai dengan pedoman kurikulum 2013?
b. Apakah sejauh ini guru mata pelajaran fikih
mempunyai hambatan dalam melaksanakan
proses pembelajaran?
94
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
Penelitian Skripsi:
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA
PELAJARAN FIKIH DI MTS. KHAZANAH KEBAJIKAN,
PAMULANG, TANGERANG SELATAN
Disusun Oleh:
Khalimah
1113011000081
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
95
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SatuanPendidikan : MTs Khazanah Kebajikan
Kelas / Semester : VIII / 1
Mata Pelajaran : Fiqih
Tema / Topik : Sujud syukur dan sujud tilawah
PertemuanKe : 1,2 dan 3
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Kompetensi Inti (Kl 1)
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Kompetens iInti (Kl 2)
Menghargai dan menghayati perilakujujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotongroyong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Kompetensi Inti (Kl 3)
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual,
danprosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Kompetensi Inti (Kl 4)
Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
96
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.1 Meyakini pentingnya sujud tilawah
dan syukur
2.1 Terbiasa sujud tilawah dan sujud
syukur
3.1 Menjelaskan ketentuan sujud syukur
dan sujud tilawah
1. Pertemuan ke – 1
1.2.1 Menjelaskan pengertian sujud
syukur
1.2.2 Menjelaskan ketentuan-ketentuan
sujud syukur
1.2.3 Meyebutkan syarat dan rukun sujud
syukur
1.2.4 Menghafakan baca’an sujud syukur
1.2.5 Menjelaskan sebab-sebab sujud
syukur
2. Pertemuan ke – 2
1.2.6 Menjelaskan pengertian sujud
tilawah
1.2.7 Menjelaskan ketentuan-ketentuan
sujud tilawah
1.2.8 Menyebutkan syarat dan rukun
sujud tilawah
1.2.9 Menghafalkan baca’an sujud
tilawah
1.2.10 Menjelaskan sebab-sebab sujud
tilawah1.
4.1 Memperagakan sujud syukur dan
tilawah
Pertemuan ke – 3
4.1 Mendemostrasikan tata cara sujud
syukur
4.2 Mendemostrasikan tata cara sujud
tilawah
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke – 1
1.Menjelaskan pengertian sujud syukur
97
2.Menyebutkan penyebab sujud syukur
3.Menyebutkan syarat-syarat sujud syukur
4.Menyebutkan rukun sujud syukur
Pertemuan ke – 2
1.Menjelaskan pengertian sujud tilawah
2.Menyebutkan penyebab sujud tilawah
3.Menghafalkan do’a sujud tilawah
4.Menyebutkan syarat dan rukun sujud tilawah
Pertemuan ke - 3
1.Mempraktikkan sujud syukur
2.Mempraktekkan sujud tilawah
C.Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
2. Materi Konsep:
Syukur menurut bahasa artinya terima kasih. Sujud syukur adalah sujud
berterima kasih kepada Allah Swt.
Hukumnya adalah sunah.
Sebab-sebab sujud syukur antara lain:
a. Mendapat nikmat yang banyak
b. Mendapat kabar baik
c. Terhindar dari marabahaya
Syarat sujud syukur:
a. Suci dari hadas dan najis
b. Menghadap kiblat
c. Menutup aurat
Dalil-dalil yang menganjurkan supaya kita bersyukur adalah antara lain
“Dan(ingatlah)ketika tuhanmu memaklumkan “sesungguhnya jika kamu
98
besyukur niscaya aku akan menambah(nikmat)kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari (nikmatku), maka pasti adzabku sangat berat” (Q.S. Ibrahim: 19).
“Dari Abu Bakrah,Sesungguhnya nabi saw. Apabila mendapatkan sesuatu
yang menyenangkan atau diberi kabar yag menggembirakan segara beliau
sujud sebagai tanda syukur kepad Allah SWT.”(HR At- Tirmidzi)
Rukun sujud syukur adalah sebagai berikut:
a. Niat
b. Takbiratul ihram
c. Sujud satu kali
d.Salam setelah sujud / sambil duduk
e. Tertib
Bacaan sujud syukur
Bacaan sujud syukur sebagian ulama mengatakan sama dengan bacaan sujud
tilawah. Ada juga yang membaca bacaan sujud syukur itu dengan membaca
surat An-Naml ayat 19 yaitu: Artinya: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk
tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan
kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang
Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang saleh".
Bacaan sujud tilawah berdasarkan hadits Rasulullah Saw. :
وجهي للذي خلقه و شق سعه و بصره بوله و ق وته ف ت بارك سجد هللا أحسن اخلالقي
Artinya : ”Aku sujud kepada Allah yang telah menciptakan dan
membentuk diriku serta telah membukakan pendengaran dan
penglihatanku dengan kekuasaan dan kekuatan_Nya, Maha Benar Allah,
Dialah sebaik-baik pencipta”.
“Sajada wajhiya lilladzii khalaqahu wasaqqa sam’ahu wabasharahu bihaulihi
waquwwatihi fatabarakallahu ahsanul khaliqiin”
Tilawah menurut bahasa artinya bacaan. Jadi sujud tilawah ialah sujud yang
dikerjakan berkenaan dengan adanya bacaan ayat sajadah di dalam Al-qur’an.
Dalil tentang sujud tilawah “Dari Abu Hurairah ra.bersabda Nabi Muhammad
saw. „Apabila seseorang membaca ayat sajadah lalu ia sujud maka syaitan
menghindar dan menangis serta brtkata ,‟Wah celakalah kami (setan).Anak
Adam (manusia) disuruh sujud lalu ia sujud,maka baginya syurga sedangkan
aku oernah disuruh sujud tapi aku tidak mau sujud maka bagiku neraka‟.”
(HR.Muslim)
99
Syarat sujud tilawah
a.Suci dari hadas dan najis
b.Meghadap kilat
c.Menutup aurat
d.Setelah membaca ayat sajadah atau mendengarkannya
Rukun sujud tilawah
a. Niat
b. Takbiratul ihram
c. Sujud satu kali
d.Salam setelah sujud / sambil duduk
e. Tertib
.
D METODE PEMBELAJARAN
1. Presentasi, pemaparan materi sujud syukur dan sujud tilawah
2. Tanya jawab, materi pembelajaran sujud syukur dan sujud tilawah
Small group discustion, mendiskusikan materi pembelajaran sujud syukur dan
sujud tilawah
E. MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media Pembelajaran:Video, Laptop, LCD
2. Alat/Bahan:Papan tulis, Spidol
3. SumberBelajar:
- Buku Pegangan Siswa Mapel Fikih Kelas VIII MTs, Kemenag RI, 2014
- Buku Pegangan Guru Mapel Fikih Kelas VIII MTs, Kemenag RI, 2014
- Buku pegangan lain yang berhubungan dengan materi
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pembukaan Memberi salam, berdo’a sebelum belajar,
mengecek absensi, mengecek kesiapan siswa
dan menyiapkan media pembelajaran.
5 Menit
Apersepsi Menanyakan hal yang berhubungan dengan
materi sebelumnya.
3 Menit
Motivasi Memberikan ice breaking agar siswa
2 Menit
100
termotivasi dan fokus untuk belajar.
B. Kegiatan inti (60 menit)
Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu
Observing
(Mengamati)
Mengamati dan memberikan komentar
gambar atau tayangan yang terkait
dengan sujud syukur dan sujud tilawah
Menyimak dan membaca penjelasan
mengenai ketentuan sujud syukur dan
sujud tilawah
Membaca dalil naqli mengenai
ketentuan sujud syukur dan sujud
tilawah
60 Menit
Questioning
(Menanya)
Dengan dimotivasi oleh guru
mengajukan pertanyaan tentang
ketentuan sujud syukur dan sujud
tilawah
Mengajukan pertanyaan terkait dengan
tatacara sujud syukur dan sujud tilawah
Eksperiment
(Mencoba)
Secara berkelompok mencari data dari
berita atau informasi tentang ketentuan
sujud syukur dan sujud tilawah
Mendiskusikan tatacara sujud syukur
dan sujud tilawah
Mendiskusikan manfaat sujud syukur
dan sujud tilawah
Assosiasi
(Menghubungkan)
Membuat analisis tatacara sujud syukur
dan sujud tilawah
Merumuskan manfaat sujud syukur dan
sujud tilawah
Comunicating
(Komunikasi)
Mendemonstrasikann praktik sujud
syukur dan sujud tilawah
Menyajikan paparan bagan tentang
101
ketentuan sujud syukur dan sujud
tilawah
Memaparkan rumusan hikmah dan
manfaat sujud syukur dan sujud tilawah
Menanggapi pertanyaan dalam diskusi
Merumuskan kesimpulan.
C. Penutup (10 menit)
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran Alokasi
Waktu
Penutup Bersama-sama melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Guru memberi apresiasi terhadap hasil kerja
siswa
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan
tugas tidak terstruktur.
Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta
didik untuk senantiasa bersyukur atas nikmah
Allah.
Bersama-sama menutup pelajaran dengan
berdoa
10 Menit
G. Penilaian 1. Pertanyaan lisan
2. Ulangan harian
3. Tes praktek
Instrumen Penilaian
1. Jelaskan pengertian syukur dan tilawah menurut bahasa!
2. Sebutkan sebab-sebab sujud syukur dan tilawah!
3. Sebutkan perbedaan sujud syukur dan tilawah!
4. Sebutkan syarat dan rukun sujud syukur !
5. Sebutkan hikmah melakukan sujud syukur!
Bentuk Penilaian
Praktek
102
Instrumen Penilaian(unjuk kerja)
Hafalkanlah bacaan sujud syukur dan sujud tilawah!
Praktikkanlah cara melakukan sujud syukur dan tilawah!
Kunci Jawaban
No Jawaban Score
1 Syukur menurut bahasa artinya terima kasih, tilawah
artinya bacaan
10
2 Sebab-sebab sujud syukur: - mendapat nikmat yang
banyak
- mendapat kabar yang baik
- terhindar dari bahaya
Sebab-sebab sujud tilawah: - mendengar atau membaca
ayat sajdah
20
3 Perbedaan sujud syukur dan tilawah:
- sujud syukur hanya dilakukan di luar shalat
sedangkan sujud tilawah bisa dilakukan di dalam dan
di luar shalat
20
4 Syarat sujud syukur dan tilawah:
- menutup aurat
- menghadap kiblat
- suci dari hadas dan najis
Rukun sujud syukur dan tilawah:
- Niat
- Takbiratul ihram
- Sujud satu kali
- Salam setelah sujud/sambil duduk
- Tertib
20
5 Hikmah sujud syukur
- Selalu mengingatkan kita bahwa segala nikmat yang
ada pada kita semuanya dari Allah Swt
- Lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
30
H. Suardin, S.Sos. LilikWasliyah, S.Ag