imbalance elektrolit

45
IMBALANCE ELEKTROLIT

Upload: sisiliaelfanipebiantia

Post on 23-Dec-2015

115 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

Presentasi Imbalance elektrolit

TRANSCRIPT

Page 1: Imbalance Elektrolit

IMBALANCE ELEKTROLIT

Page 2: Imbalance Elektrolit
Page 3: Imbalance Elektrolit

Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi partikel yang bermuatan (ion) positif atau negatif. Ion bermuatan positif disebut kationkation dan ion bermuatan negatif disebut anionanion. Keseimbangan keduanya disebut sebagai elektronetralitas.

Sebagian besar proses metabolisme memerlukan dan dipengaruhi oleh elektrolit. Konsentrasi elektrolit yang tidak normal dapat menyebabkan banyak gangguan.

Page 4: Imbalance Elektrolit
Page 5: Imbalance Elektrolit

ElektrolitPlasma (mEq/L)

Interstitial Intraselular

Kation

Na

K

Ca

Mg

142

4

5

3

114

4

2.5

1.5

15

150

2

27

Total 154 152 194

Anion

Cl

HCO3

HPO4

SO4

Asam organik

Protein

103

27

2

1

5

16

114

30

2

1

5

0

1

10

100

20

0

63

Total 154 152 194

Tabel. Kandungan elektrolit dalam tubuh

Page 6: Imbalance Elektrolit

PENGATURAN ELEKROLIT1.1. Natrium (Na)Natrium (Na)

Natrium adaiah salah satu mineral yang banyak terdapat pada cairan elektrolit ekstraseluler (di luar sel), mempunyai efek menahan air, berfungsi untuk mempertahankan cairan dalam tubuh, sebagai  konduksi impuls saraf.

Nilai normal dalam serum :   ◦ Dewasa 135-145 mEq/L ◦ Anak 135-145 mEq/L ◦ Bayi 134-150 mEq/L

Page 7: Imbalance Elektrolit

Hiponatremia

Definisi  : keadaan kadar darah Na < 130 mEq/LKadar Na  aman sekurangnya 125 mEq/LKoreksi diberikan bila terdapat gejala SSP (edema

otak), atau kadar Na < 120 mEq/L

Page 8: Imbalance Elektrolit

Penyebab : Pemberian diuretik yang lama Hilangnya sekresi gastrointestinal yang abnormal

(diare, muntah) tanpa cairan pengganti Pemberian cairan bebas natrium dalam jumlah yang

berlebihan secara parenteral Penyakit ginjal Insufisiensi adrenal Pengeluaran keringat meningkat Asidosis metabolik

Page 9: Imbalance Elektrolit

Tanda dan gejala :

Kejang perut, mual, diare, muntah

Cemas, takut, bingung,

Kasus berat ; nadi cepat dan lemah, tekanan darah turun, kulit dingin dan lembab, konvulsi, koma

Page 10: Imbalance Elektrolit

Penatalaksanaan Seorang laki-laki dengan BB 50 kg, natrium sekarang 112

mEq/L. Berapa defisit Na ?Defisit Natrium = 0,6 x BB (kg) X (140 – Na

serum)Durasi penggantian = 2 x (140 –Na serum) /jam

Larutan NaCl 3% (513 mEq/L), NaCl 5% (855 mEq/L), NaCl 0,9% (154 mEq/L)Koreksi diberikan dalam 4 jam. Pemberian NaCl 3% dengan dosis 1 mL/kgbb diharapkan dapat meningkatkan kadar Natrium sekitar 1,6 mEq/L. Larutan ini tidak untuk diberikan pada keadaan hiponatremia yang asimptomatik. Kenaikan kadar natrium serum idealnya tidak melebihi 1 mEq/jam

 NaCl 3% 1 mEq = 1 cc

Page 11: Imbalance Elektrolit

Defisit Natrium = 0,6 x 50 kg X (140 – 112 mEq/L) = 30 x 28 = 840 mEq/L

Durasi penggantian = 2 x (140 –112 mEq/L) /jam = 2 x 30 = 60 mEq/L/ jam

Koreksi diberikan selama 4 jam = 60 mEq/L x 4 =240 mEq/L/4jamJadi, bila diberikan NaCl 3% (513 mEq/L), dalam waktu 4 jam

harus di habiskan 240 cc.

Page 12: Imbalance Elektrolit

Koreksi natrium secara intravena harus diberikan secara lambat, untuk mencegah central pontin myelinolysis (CPM). Kadar Na plasma tidak boleh dinaikkan lebih dari 10-12 mmol/L dalam 24 jam pertama. Terapi inisial diberikan untuk mencegah udem serebri. Untuk hiponatremia akut dengan gejala serius, koreksi dilakukan agak cepat.

Kadar natrium plasma harus dinaikkan sebanyak 1,5-2 mmol/L dalam waktu 3-4 jam pertama, sampai gejala menghilang. Kecepatan cairan infus diberikan 2-3 ml/kg/jam, setelah itu dilanjutkan dengan 1 ml/kg/jam, sampai kadar Na 130 mmol/L. Untuk koreksi hiponatremia kronik, diberikan dengan target kenaikan sebesar 0,5 mmol/L setiap 1 jam, maksimal 10 mmol/L dalam 24 jam. Kecepatan infus dapat diberikan 0,5 – 1 ml/kg/jam. Pemantauan kadar Na serum harus dilakukan setiap 2-4 jam.

Page 13: Imbalance Elektrolit

Osmotic demyelination syndrome: Sindrom demielinasi osmotik (sebelumnya disebut mielinolisis pontine sentral) dapat terjadi karena koreksi hiponatremia yang terlalu cepat. Demielinasi dapat mempengaruhi pons dan area lain dari otak. Faktor resiko pada pasien dengan alkoholisme, kurang gizi, atau penyakit kelemahan kronis lain. Gejala klinisnya bisa dysarthria, dan disfagia.

Page 14: Imbalance Elektrolit

Hipernatremia

Definisi   : keadaan bila kadar Na darah >145 meq/L

Penyebab : Pemberian cairan intravena yang berlebihan yang

mengandung kadar natrium tinggi Sekresi aldosteron yang berlebihan

Page 15: Imbalance Elektrolit

Tanda dan gejala :Rasa haus yang berlebihanMembran mukosa keringKonvulsiPeningkatan suhu

Page 16: Imbalance Elektrolit

Penatalaksanaan

1. Menetapkan etiologi hipernatremia.

2. Beri cairan hipotonis sampai hemodinamik stabil

3. Hipernatremi dengan kelebihan volume diatasi dengan diuresis.

Menurunkan ion Na serum, sebelum mencapai kadar kritis (>160 mEq/L)

Hipernatremia dengan normovolemia → D5 per oral atau IV

Hipernatremia dengan hipervolemik → D5 dan diuretik

Page 17: Imbalance Elektrolit

2. Kalium (K)

Kalium merupakan kation intrasel utama, yang mengatur rangsangan neuromuskuler dan kontraksi otot.

Sumber kalium terdapat pada gandum utuh, daging, polong-polongan, buah-buahan, dan sayur-mayur.

Kalium dibutuhkan untuk pembentukan glikogen, sintesis protein, dan upaya memperbaiki asam-basa.

Nilai laboratorium normal kalium serum adalah 3,5-5,3 mEq/L.

Page 18: Imbalance Elektrolit

Kalium terutama diatur oleh ginjal. Suatu kondisi yang menurunkan pengeluaran urine akan menurunkan ekskresi kalium.

Seiring dengan peningkatan sekresi aldosteron, kalium yang diekskresikan melalui urine akan lebih banyak sehingga kadar kalium serum menurun.

Mekanisme pengaturan lain adalah dengan pertukaran ion kalium dengan ion natrium di tubulus ginjal. Apabila natrium dipertahankan, kalium akan diekskresi.

Page 19: Imbalance Elektrolit

Hipokalemia Definisi           : bila kadar Kalium darah < 3,5 mEq/L

Penyebab : diare, muntah Pemberian diuretik. Penggunaan cairan intravena yang tidak mengandung kalium

secara berlebihan Penggunaan steroid berlebihan Alkalosis metabolik Sindrom Cushing atau tumor yang dapat memproduksi hormon

adrenal

Page 20: Imbalance Elektrolit

Tanda dan gejala : Nadi lemah dan tak teratur Nafas dangkal Tekanan darah turun Anoreksia, nousea, vomitus Otot lemah, kelemahan, keletihan Aritmia Bising usus turun

Page 21: Imbalance Elektrolit

Penatalaksanaan

Bila kadar Kalium  < 2,5 mEq/L (dengan atau tanpa gejala) berikan KCl 3,75% i.v. dengan dosis 3-5 mEq/kgbb, maksimal 40 mEq/Liter cairan

Bila kadar Kalium 2,5-3,5 mEq/L (dengan atau tanpa gejala) berikan KCl 75 mg/kg/hari p.o. dibagi 3 dosis

Page 22: Imbalance Elektrolit

HiperkalemiaDefinisi           : kadar Kalium darah > 5,5 mEq/L

Penyebab :Penyakit ginjalPemberian kalium yang berlebihanAsidosis metabolikPemberian diuretik hemat kaliumInsufisiensi adrenal

Page 23: Imbalance Elektrolit

Tanda dan gejala : Mual Hiperaktifitas sistem cerna Ansietas Aritmia jantung Badan terasa lemas Parestesia Denyut nadi tidak teratur dan lambat Hipotensi Kelemahan otot

Page 24: Imbalance Elektrolit

Penatalaksanaan Bila kadar K 6-7 mEq/L: NaHCO3

- 7,5% dosis 3 mEq/kg i.v. atau 1 unit insulin / 5 gram glukosa

Bila kadar K >7 mEq/L: Ca Glukonas 10%, dosis 0,1-0,5 mL/kgbb i.v. dengan kecepatan 2 mL/menit

Page 25: Imbalance Elektrolit

3. 3. Pengaturan Kalsium Pengaturan Kalsium

Tubuh membutuhkan kalsium untuk integritas dan struktur membran sel, konduksi jantung yang adekuat, koagulasi (pembekuan) darah, pertumbuhan dan pembentukan tulang, dan relaksasi otot.

Tubuh orang dewasa mengandung 1200 gram kalsium. Normal kadar kalsium dalam darah 8,8-10,5 mg/dl

Page 26: Imbalance Elektrolit

Kalsium di dalam cairan ekstrasel diatur oleh hormon paratiroid dan tiroid.

Hormon paratiroid mengontrol keseimbangan kalsium tulang, absorbsi kalsium di gastrointestinal, dan ekskresi kalsium di ginjal.

Tirokalsitonin dari kelenjar tiroid juga memiliki peranan dalam menentukan kadar kalsium dalam serum, yakni dengan menghambat pelepasan kalsium dari tulang.

Page 27: Imbalance Elektrolit

Hipokalsemia

Definisi: Kadar Ca di bawah 8,0 mg/dL

Penyebab : Pemberian cairan intravena yang tidak mengandung

kalsium Alkalosis metabolik Nutrisi parenteral total Defisiensi vitamin D

Page 28: Imbalance Elektrolit

Tanda dan gejala :Parestesia, baal dan kesemutan pada daerah jari-jari Refleks hiperaktif Tanda Trousseau’s : spasme karpopedal terjadi jika sirkulasi ke

ekstremitas berkurangTanda Chvostek’s : terjadinya kontraksi otot wajah sebagai

respons terhadap ketukan di daerah yang dipersarafi oleh saraf fasial.

Hipokalsemia kronik ; Tetani, kram otot, fraktur patologis. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kalsium

<4,3 mEq/L.

Page 29: Imbalance Elektrolit

Penatalaksanaan

Calsium chloride 10-20 mg/kg i.v.Ca glukonate 50-100 mg/kg/dosis

Gunakan vena sentralJangan bersamaan dengan bikarbonatDapat menyebabkan bradikardia, hipotensi, dan aritmia Untuk kasus kronik tambahkan kalsium dalam asupan

enteral atau parenteral

Page 30: Imbalance Elektrolit

Hiperkalsemia

Definisi           : hiperkalsemia jika kadar kalsium serum >10,5 mg/dl

Penyebab : Hiperparatiroidisme Immobilisasi lamaOsteoporosis Peningkatan absorpsi kalsium dari traktus

gastrointestinal, penurunan ekskresi kalsium ginjal, dan peningkatan resorpsi kalsium tulang

Page 31: Imbalance Elektrolit

Tanda dan gejala : Penurunan tonus otot Anoreksia, mual dan muntah Kelemahan Letargi Penurunan kesadaran

Page 32: Imbalance Elektrolit

4. Pengaturan Magnesium

Magnesium merupakan kation terpenting kedua dalam cairan intrasel dan sangat penting untuk aktifitas enzim, neurokimia, dan eksitabilitas otot.

Nilai normal laboratorium magnesium serum adalah 1,5 sampai 2,5 mEq/L.

Magnesium berperan dalam metabolisme karbohidrat dan protein, dan juga penting untuk konduksi syaraf.

Magnesium terutama diekskresi melalui mekanisme ginjal.

Page 33: Imbalance Elektrolit

HipomagnesemiaDefinisi           : kadar Mg < 1,7 mEq/L

Penyebab : Asupan yang tidak adekuat ; malnutrisi dan alkoholisme Absorbsi yang tidak adekuat ; diare, muntah, drainase nasogastrik,

fistula, diet kalsium yang berlebihan, penyakit usus kecil Kehilangan magnesium yang berlebihan akibat penggunaan diuretic Kelebihan aldosteron Poliuria

Page 34: Imbalance Elektrolit

Tanda dan gejala : Gangguan susunan syaraf pusat, tremor, kejang Hipertensi Kebingungan Disorientasi Takikardia Tanda Chvostek dan tanda Trousseau positif

Page 35: Imbalance Elektrolit

Penatalaksanaan

Magnesium sulfat 25-50 mg/kg/dosis i.vDapat menyebabkan hipotensi, flushing, nausea, warmth, depresi pernapasan

Page 36: Imbalance Elektrolit

Hipermagnesemia

Penyebab : Gagal ginjal Pemberian magnesium parenteral yang berlebihan Hiperparatiroidisme Penyakit Addison

 

Page 37: Imbalance Elektrolit

Tanda dan gejala :Refleks tendon hipoaktifPernafasan dan frekuensi denyut jantung dangkal dan

lambatHipotensiBerkeringat Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar

magnesium >2,5 mEq/L.

Page 38: Imbalance Elektrolit

5. Pengaturan Klorida

Klorida terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel. Keseimbangan klorida dipertahankan melalui asupan

makanan dan ekskresi serta reabsorbsi renal. normal klorida serum :100-106 mEq/L. Jumlah yang diekskresikan berhubungan dengan

asupan makanan. Klorida diabsorbsi di usus halus dan disekresikan di

dalam keringat, cairan lambung dan empedu. Klorida di angkut di dalam darah dan limfe akibat kerja jantung dan otot rangka.

Page 39: Imbalance Elektrolit

Hipokloremia

Penyebab :Biasanya berkaitan dengan meningkatnya kadar

bikarbonat yang ditemukan pada alkalosisDapat terjadi sesudah muntah kronisBerhubungan dengan pemberian furosemid atau

diuretic tiazid

Page 40: Imbalance Elektrolit

Tanda dan gejala :Banyak berkeringan tanpa diikuti dengan masukan cairan

yang cukupDiareOtot hipertonus, tetaniDepresi pernafasanHasil laboratorum : kadar klorida serum < 100 mEq/L.

Page 41: Imbalance Elektrolit

Hiperkloremia

Penyebab :Meningkatnya pemberian cairan intravena yang

hipertonikMasukan garam yang berlebihan selama terapi intravena

atau selama pemberian nutrisi secara parenteralKegagalan ginjal akutDiabetes insipidus

Page 42: Imbalance Elektrolit

Tanda dan gejala :EdemaPernafasan cepat dan dalamPeningkatan volume darahKegagalan jantung kongestifStupor - tidak sadarHasil laboratorium kadar klorida serum > 106 mEq/L

Page 43: Imbalance Elektrolit

6. Pengaturan Bikarbonat

Bikarbonat adalah buffer dasar kimia yang utama di dalam tubuh. Ion bikarbonat terdapat dalam cairan ekstrasel dan intrasel.

-Normal bikarbonat arteri adalah 22-26 mEq/L.

-Dalam darah vena, bikarbonat diukur melalui kandungan karbon dioksida dan nilai bikarbonat normal untuk orang dewasa adalah 24-30 mEq/L.

Page 44: Imbalance Elektrolit

Bikarbonat diatur oleh ginjal.

Apabila tubuh memerlukan lebih banyak basa, ginjal akan mereabsorsi bikarbonat dalam jumlah yang lebih besar dan dikembalikan ke ekstrasel.

Ion bikarbonat merupakan komponen paling penting dalam system buffer asam karbonat-bikarbonat yang penting berperan dalam keseimbangan asam-basa.

Page 45: Imbalance Elektrolit

Terimakasih