file · web viewbab i . pendahuluan. latar belakang. marah atau amarah merupakan sebuah...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Marah atau amarah merupakan sebuah hal yang mungkin setiap kita pernah
mengalaminya. Islam adalah agama yang sempurna, yang tak hanya mengatur bagaimana
bermu’amalah kepada Kholiqnya namun juga mengatur bagaimana bermu’amalah kepada
sesama mahluk Allah. Termasuk dalam masalah amarah/marah ini pun islam
mengaturnya dan memberikan perhatian yang amat besar.
Marah merupakan salah satu jenis emosi yang dianggap sebagai emosi dasar dan bersifat
universal. Semua orang memiliki emosi marah. Emosi marah dinilai negatif oleh
masyarakat karena sifat destruktifnya. Orang yang marah bisa menjadi kejam dan tidak
berperikemanusiaan. Marah pun sering bernilai negatif bagi individu. Orang tidak jarang
hilang akal saat marah.
Emosi marah adalah emosi yang paling sering muncul dalam pembicaraan sehari-hari
karena masyarakat umumnya mengidentikkan istilah emosi dengan marah. Dalam
perspektif psikologi, memendam amarah bsa menimbulkan kegoncangan mental. Menarik
untuk disimak bahwa ketika membahas emosi, para ahli tidak memulainya dengan
definisi yang lazim, pembahasan tentang emosi biasanya diawali dengan contoh-contoh
konkrit dalam kehidupan sehari-hari yang nyata dirasakan, baik dalam kesendirian
maupun dalam keramaian.
Sesuai dengan fakta yang ada bahwa, pada hakikatnya setiap orang
mempunyai kadar kecerdasan dan kecenderungan emosi yang berbeda satu sama lain.
Karena mulai bangun tidur di pagi hari hingga menjelang tidur pada malam harinya,
setiap orang mengalami berbagai pengalaman yang menimbulkan berbagai emosi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan definisi dari marah!
2. Apa saja faktor pendorong dari marah?
3. Tanda apa saja yang terjadi ketika mengalami marah?
4. Jelaskan berbagai bentuk dari marah!
5. Pengaruh apa saja yang terjadi pada orang yang mengalami marah?
6. Bagaimana cara mengatasi marah?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian marah
2. Untuk mengetahui faktor pendorong marah
3. Untuk mengetahui tanda yang terjadi ketika marah
4. Untuk mengetahui bentuk dari marah
5. Untuk mengetahui pengaruh marah terhadap kesehatan
6. Untuk mengetahui cara bagaimana mengatasi marah
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Amarah adalah perasaan jengkelyang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang
dianggap sebagai ancaman (Stuart dan sundeen,1987;563) pengungkapan kemarahan
yang langsung dan konstruktif pada waktu terjadi akan melegakan individu dan
membantu orang lain untuk dapat mengerti pearasaan yang sebenarnya . namun demikian,
faktor budaya perlu di dipertimbangkan sehingga keuntungan kedua belah pihak dapat
tercapai.
Chaplin (1998) dalam dictionary of psychology, bahwa marah adalah reaksi emosional
akut yang timbul kareana sejumlah situasi yang merangsang, termasuk ancman, agresi
lahiriyah, pengekangandiri, serangan lisan, kekecewaan, atau frustasi dan dicirikan kuat
oleh reaksi pada sistem otomik, khususnya oleh reaksi darurat pada bagian simpatetik,
dan secara emplisit disebabkan oleh reaksi seragam, baik baik yang bersifat somatis atau
jasmaniyah maupun yang verbal atau lisan.
Davidoff mendefinisikan marah sebagai suatu emosi yang memiliki ciri-ciri aktivitas
sistem syaraf simpatetik yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat
yang disebabkan adanya kesalahan, yang mungkin nyata salah atau mungkin pula tidak.
Albin mengungkapkan bahwa rasa marah merupakan emosi yang sangat sukar bagi setiap
orang, baik dalam hal menerima ataupun untuk mengungkapkannya. Rasa marah
menunjukkan bahwa suasana perasaan tersinggung oleh seseorang atau sesuatu sudah
tidak baik.
B. FAKTOR PENDORONG MARAH
1. Kondisi klien seperti kelemahan fisik (penyakit fisik), keputusasaan,
ketidakberdayaan, percaya diri yang kurang dapat menjadi penyebab perilaku
kekerasan. Demikian pula dengan situasi
2. Lingkungan yang ribut, padat, kritikan yang mengarah pada penghinaan, kehilangan
orang yang dicintai/pekerjaan dan kekerasan merupakan faktor penyebab yang lain.
3. Interaksi sosial yang provokatif dan konflik dapat pula memicu perilaku kekerasan.
C. TANDA-TANDA MARAH
1. Muka merah
2. Tegang
3. Pandangan Tajam
4. Bicara kasar
5. Suara tinggi
6. Agresif
D. BENTUK-BENTUK KEMARAHAN
Ada lima bentuk kemarahan yang lazim kita kenal, bentuk-bentuk kemarahan itu yaitu:
1. Kesal atau mengkal
Kesal atau mengkal adalah efek dari rasa kekecewaan karena terjadi sesuatu yang
tidak sesuai dengan harapan manusia, yang kebetulan pada saat itu perasaan manusia
sedang tidak stabil, sehingga dia tidak sanggup menerima kekecewaan itu. Kesal dan
mangkel hanya dirasakan oleh orang yang sedang mengalaminya, karena gejolak ini
hanya berada dalam hati manusia.
2. Menumpahkan kata-kata yang tidak baik
Marah dalam bentuk ini sedikit bisa mengurangi mangkel dan kesal, namun sangat
berbahaya bagi orang yang mendengar atau orang yang sedang dimarahi.
3. Diam dan bermuka masam
Diam dan bermuka masam adalah fenomena marah yang berasal dari hati yang kesal
dan dongkol terhadap kenyataan yang tidak sesuai dengan harapannya. Ini adalah
bagian dari pengendalian marah yang tidak berkata-kata buruk dan tidak memukul,
tapi cara sepeerti ini juga belum termasuk cara pengendalian marah yang baik, karena
diam seribu bahasa dan bermuka masam masih masuk ke dalam kategori marah
4. Memalingkan pandangan dan tidak bertegur sapa
Sebagian orang membela diri dan mengatakan, bahwa memalingkan pandangan dan
tidak bertegur sapa adalah perilaku yang tidak termasuk ke dalam kategori marah.
Bagaimanapun alasan ini, sikap dan perilakunya yang memalingkan pandangan dan
tidak bertegur sapa adalah fenomena ketidakpuasan terhadap seseorang. Dan ini
masih termasuk salah satu cara orang melampiaskan kemarahannya.
5. Memukul atau menghancurkan
Marah dengan memukul dan menghancurkan adalah tingkat kemarahan yang paling
berbahaya, pada level ini orang yang marah kadang tidak sadar dia melakukan
pembunuhan atau membakar rumah, bunh diri dan lain-lain. Ini adalah tingkat
kemarahan yang sangat fatal.
E. PENGARUH MARAH
Pengaruh dan efek samping marah dapat dilihat pada beberapa segi, yaitu
1. Pengaruh Terhadap Badan
Sekiranya orang marah melihat bentuk dirinya sangat buruk saat marah, niscaya
amarahnya akan reda, karena merasa malu atas wajahnya yang jelek tatkala marah
dan perubahan karakter lainnya. Ketika kemarahan diluapkan, maka energi dalam diri
akan terkuras dan badan akan merasa lemas. Di samping itu, pikiran juga akan
mempengaruhi keadaan tubuh, di mana masalah yang carut-marut jika terus difikirkan
tanpa adanya relaksasi, akan berpengaruh pada kesehatan tubuh. Umumnya,
seseorang jika sedang dilanda masalah yang menurutnya berat, ia akan mudah stress,
makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, dan sebagainya. Akhirnya, berbagai masalah
kesehatan pun akan hinggap di dalam tubuhnya karena kurangnya asupan energi yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di antara gangguan kesehatan yang timbul akibat
kebiasaan marah yaitu :
a. Stres
Efek setelah dilanda kemarahan adalah stres. Setelah kemarahan mereda, biasanya
akan merasa stres, dan stres dapat memicu berbagai penyakit serius seperti
diabetes, depresi, hingga tekanan darah tinggi. Stres seringkali dianggap sebagai
kontributor utama dari hipertensi. Berbagai penelitian, baik di laboraturium
maupun dalam lingkungan sehari-hari, dilakukan untuk melihat hubungan antara
stress dengan hipertensi, dan ke semua jenis penelitian mendukung hubungan ini.
Variasi tekanan darah dalam penelitian ini lebih tinggi pada orang-orang yang
merokok, peminum berat, yang mengalami tekanan dalam pekerjaan, atau mereka
yang mengalami kondisi hidup yang penuh stressor. Penderita hipertensi terlihat
lebih sensitif terhadap stress.Dr. Sander Orent dalam bukunya “Stress and the
heart” yang dikutip oleh Aliah Purwakania Hasan bahwa telah ada beberapa
penelitian yang membuktikan bahwa kemarahan mengakibatkan tekanan darah
meningkat.Dan kebiasaan atau gaya hidup yang kurang sehat diketahui
meningkatkan resiko penyakit yangberhubungan dengan sirkulasi darah.
Stres berat bisa menyebabkan seseorang “lumpuh”, merasa tidak bahagia, seolah-
olah tidak lagi berdaya atas dirinya. Ini akan membawa kita pada keadaan statis
dan dapat menurunkan tingkat produktivitas, sehingga berbagai aspek kehidupan
menjadi kacau. Biasanya, orang yang stress akan lebih tenang jika ia bercerita apa
yang sedang ia alami, maka untuk orang yang sedang dilanda stress haruslah
punya teman untuk mencurahkan isi hatinya agar tidak berdampak negatif pada
fisiknya. Selain hal ini, banyak sekali cara untuk mengatasi stress, terutama
melakukan hal-hal yang disukai dapat mengurangi stress.
b. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang cukup banyak
penderitanya di dunia. Hipertensi terjadi ketika persediaan darah berlebihan,
sehingga memberikan tekanan yang lebih pada pembuluh darah tersebut.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang serius. Hipertensi merupakan
faktor risiko terhadap berbagai penyakit lain, seperti penyakit jantung, gagal
ginjal, maupun stroke. Sebagaimana yang dikutip oleh Aliah Purwakania
Hasan, pada tahun 1939 telah dinyatakan oleh Dr. F. Alexander dalam majalah
psychosomatic Medicine tentang “Emotional Factors in Essential Hipertention :
“Presentation of a tentative hypothesis”, beliau menyarankan bahwa kemarahan
yang ditahan secara terus menerus akhirnya akan mengakibatkan penyakit
hipertensi.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan
anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada
dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih
tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan
darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling
rendah pada saat tidur malam hari. Segala penyakit yang dialami seseorang terkait
erat dengan pola hidupnya menjadi faktor utama penyebab hipertensi. Misalnya
pada pola makan masyarakat yang tidak seimbang
c. Gangguan Jantung
Gangguan jantung, seperti jantung berdebar atau detak jantung yang cepat dan tak
beraturan dipicu oleh kemarahan. Jika seseorang cepat marah, detak jantungnya
mungkin akan terus-menerus tinggi, dan ini membuatnya rentan terhadap stroke.
Di Indonesia, penyakit sistem sirkulasi darah (SSD) menurut ICD-10 yaitu
penyakit jantung dan pembuluh darah telah menduduki peringkat pertama sebagai
penyebab utama kematian umum pada tahun 2000 dari hasil Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) 2001 sebesar 26,3% kematian. Proporsi kematian
semakin meningkat dengan bertambahnya umur dan meningkat nyata pada usia 35
tahun ke atas. Penyakit sistem sirkulasi darah sebagai penyebab kematian lebih
tinggi di perkotaan daripada di pedesaan (31% vs 23,7%) namun hampir tidak
berbeda menurut jenis kelamin.Universitas North Carolina telah mengadakan
penelitian selama enam tahun dengan melibatkan 13.000 orang di mana 256 orang
di antaranya mengalami serangan jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
seseorang yang memiliki kecenderungan marah lebih besar ternyata berisiko tiga
kali lebih tinggi terkena serangan jantung atau meninggal mendadak.63
Dengan demikian, penyakit jantung masih manjadi pembunuh nomer satu
dibandingkan penyakit lain. Jadi bagi penderita atau orang yang beresiko (seperti
keturunan), harus berhati-hati dalam menjaga kondisi tubuhnya agar senantiasa
diberikan kesehatan.
d. Gangguan Tidur Ketika marah
Keseimbangan hormon di dalam tubuh akan terganggu. Itulah mengapa salah satu
resiko kesehatan terburuk dari kemarahan adalah gangguan tidur. Jika tubuh tidak
mendapatkan cukup istirahat, maka akan menjadi sasaran empuk bagi berbagai
macam penyakit. Jika seseorang terganggu dalam tidurnya, maka kondisi fisiknya
akan melemah. Selain itu, kurang tidur sangat berpengaruh pada kinerja otak. Para
ahli menunjukkan bahwa peran tidur sangat penting guna memainkan fungsi otak.
Menurut penelitian J. Christian Gillin, M.D, “kurang tidur berpengaruh buruk bagi
otak, apalagi saat memerlukannya untuk melakukan tugas tingkat tinggi 63 Imam
Musbihin, Wudhu Sebagai Terapi, Nusa Media, Yogyakarta, 2009, hal 219 64
Rafknowledge, Insomnia dan Gangguan Tidur lainnya, Pent. Matizih, PT Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2004, hal. 24 37 (berpikir)”. Jim Horne, Ph.D,
direktur laboratorium penelitian tidur di Loughborough University di Inggris,
mencatat bahwa sebagian dari otak akan bekerja berlebihan di saat seseorang
mengalami kurang tidur, biasanya hanya satu yang masih aktif dari seluruh area
otak. Dengan demikian, kerugian kurang tidur di antaranya:
1) Orang yang kurang tidur satu bagian dari otaknya ditengarai mati, sementara
bagian lainnya akan mengambil alih untuk membantunya.
2) Orang yang kurang tidur tidak bisa menjalankan tugas yang menuntut
kemampuan mental dibandingkan mereka yang cukup tidur.
3) Untuk pemulihan otak, bagian tidur paling awal adalah bagian yang
terpenting.
e. Masalah Pernapasan
Mereka yang rawan gangguan pernapasan sepertiasma, akan sulit untuk bernapas
ketika mereka marah. Kemarahan dapat memicu serangan asma dan membuat
seseorang terengah-engah. Selain dengan penyakit jantung, marah dan sikap
permusuhan juga berkaitan dengan kematian, asma, dan paru-paru. Tingkat sikap
permusuhan yang tinggi semakin mempercepat terjadinya penurunan alami fungsi
paru- paru. Kesimpulan tersebut merupakan hasil analisis terhadap penelitian US
Normative Aging Study kepada 670 laki-laki. Dalam pengantar hasil penelitian
tersebut, Dr. Paul Lehrer dari University of Medicine and Dentistry di New
Jersey, Amerika Serikat menuliskan, “Sungguh sangat sulit menemukan suatu
penyakit yang sama-sekali tidak dipengaruhi oleh emosi atau stres dalam hal
keparahan gejala, keseringan atau kekuatan kambuhnya”. Pernyataan tersebut
semakin mempertegas hubungan marah dan sikap permusuhan dengan penurunan
fungsi paru-paru.
f. Sakit Kepala
Ketika marah, pembuluh darah di otak akan berdenyut tak beraturan. Hal ini akan
menimbulkan nyeri dan sakit kepala yang parah. Cobalah untuk tenang, segera
saat merasa nyeri di kepala karena kemarahan. Umumnya, sakit kepala disebabkan
oleh cemas dan stres. Maka dari itu, sakit kepala sangat dipengaruhi oleh fikiran.
Seseorang harus senantiasa menjaga emosi dan perilakunya agar tidak
membahayakan fisiknya.
g. Serangan Jantung
Sebuah serangan jantung sering terjadi jika seseorang menjadi sangat emosional,
terlalu bersemangatatau teramat marah. Kemarahan adalah salah satu penyebab
paling berbahaya yang memicu serangan jantung. Itulah sebabnya, pasien jantung
dilarang untuk mengekspresikan kemarahan atau emosi mereka terlalu banyak.
h. Stroke
Stroke merupakan gangguan aliran darah di otak. Stroke dapat terjadi karena
aliran darah yang terlokalisasi di otak terputus disebabkan oleh arterios klerosis
atau hipertensi. Risiko penyebab stroke hampir sama dengan risiko penyakit
jantung. Risiko stroke bertambah sejalan dengan usia dan lebih banyak terjadi
pada laki-laki daripada perempuan. Gangguan aliran darah ke otak akan
menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke otak. Oksigen yang terputus
selama 8-10 detik akan menyebabkan gangguan fungsi otak. Sedangkan,
terputusnya aliran oksigen ke otak dalam 6-10 menit dapat merusak sel-sel otak,
dan kemungkinan tidak bisa pulih kembali.
2. Pengaruh Terhadap lisan
Indra manusia yang paling berbahaya sekaligus bermanfaat adalah lidah. Dikatakan
berbahaya bila dipakai secara serampangan, tetapi mendatangkan kemaslahatan bila
dipakai dengan bijak. Seringkali setan senantiasa mengikuti manusia dan
menjerumuskan agar manusia mengatakan halhal yang dimurkai Allah. Ada juga yang
menyakiti perasaan sesamanya karena berlidah tajam, dan akibatnya ia harus
membayar mahal dengan kehilangan teman dan persahabatan yang selama ini terjalin
baik. Orang yang marah akan senantiasa melontarkan katakata celaan dan kata-kata
keji, sekiranya orang berakal (dalam emosi stabil) mendengarnya, ia merasa malu.
Pelakunya juga akan malu setelah amarahnya reda.
Lidah bentuknya kecil, tak bertulang. Tapi akibat yang ditimbulkan jika ia digunakan
dalam hal yang tidak sesuai, maka akan berakibat sangat fatal. Permusuhan yang
terjadi di sana-sini tidak lepas karena peran lisan yang tidak terkontrol. Betapa banyak
rumah tangga yang hancur, orang kehilangan pekerjaan, kehilangan masa studinya
karena drop out, anak durhaka pada orang tuanya, dan lain-lain. Itu semua tidak lepas
dari kemarahan orang-orang yang meluapkan amarahnya tanpa terkendali, hingga
keluarlah ucapan-ucapan yang tidak pantas, sumpah yang tidak terpikirkan, yang
selanjutnya berdampak negatif di masa depan, akhirnya adalah penyesalan.
Lidah juga merupakan jalan untuk mendamaikan suatu konflik, sekaligus ia juga
merpakan jalan tercptanya konflik, baik antar kerabat, teman, kelompok atau lainnya.
Di samping itu, lidah adalah alat utama untuk komunikasi, tidak jarang ada konflik
karena salah paham yang itu disebabkan komunikasi yang baik. Diantara komunikasi
yang baik yaitu :
a. Komunikasi berhadapan yaitu komunikasi yang dijalankan secara terbuka
dan berhadapan (bukan komunikasi disampaikan dari satu mulut ke mulut yang
lain yang menyebabkan pesan menjadi tidak jelas.
b. Komunikasi santun yaitu komunikasi yang dilakukan dengan
menggunakan kata-kata yang baik dan menghindarkan kata-kata yang tajam
antara mereka yang berselisih serta bersikap baik ketika mendengarkan orang
yang sedang berbicara.
c. Komunikasi pujian yaitu komunikasi yang disampaikan untuk menyuarakan rasa
penghargaan dan kegembiraan atas pencapaian seseorang. Seperti ucapan
terimakasih, atau kata-kata pujian “saya tertarik”, “teruskan usaha baik
anda”, dan lainnya.
d. Komunikasi teguran yaitu komunikasi yang disampaikan dalam bentuk teguran un
tuk meningkatkan loyalitas. Biasanya digunakan dalam organisasi.
3. Pengaruh terhadap hati
Seorang manusia normal, tidak mungkin bisa menghindarkan dirinya dari rasa marah
yang telah menjadi naluri dan tabiatnya. Namun ia juga harus menghindarkan segala
sebab yang membangkitkan amarah, seperti sombong, bangga diri dan lain
sebagainya. Telah jelas betapa buruk pengaruh marah pada tubuh dan lisan, maka
pengaruhnya pada hati adalah lebih buruk. Munculnya rasa dengki dan prasangka
jelek adalah bisikan hati yang seringkali berawal dari kemarahan seseorang kepada
orang lain. Lebih dari itu, marah juga seringkali menjadikan sebab adanya rasa sedih,
keinginan untuk membongkar aib orang lain, dan kejelekan-kejelakan hati lainnya.
Maka wajib bagi setiap muslim yang berakal untuk menang melawan setan yang
hendak menguasainya, hingga ia mampu mengendalikan marahnya. Diantara Penyakit
hati yang akan timbul akibat kemarahan yaitu : Ghibah, Namimah, Hasud, dengki,
Dendam, dan lain-lain. Sesungguhnya, dalam hati ada sebuah pintu yang menjadi
pintu keluar masuknya syaithan. Dari situ, syaithan masuk menuju ke alam ghaib.
Syaithan mengeluarkan bisikan, sebagaimana pula bahwa malaikat mengeluarkan
bisikan. Sifat-sifat tercela menjadi jalan bagi syaithan menyusup masuk ke dalam hati.
Sejauh upaya untuk menghilangkan sifat-sifat buruk tersebut, maka sejauh itu pula
dapat menghambat jalan masuknya syaithan. Sebaliknya, jika dibiarkan, maka jalan
tersebut akan semakin luas. Apabila kita menyumbat pintu tersebut, maka hati akan
menjadi tempat hikmah dan tempat turunnya malaikat. Dan sebaliknya,
meremehkannya, maka hati akan menjadi sarang syaithan. Dengan mengingat
kerugian-kerugian, bahaya-bahaya dan dosa-dosa kemarahan, serta benar-benar
memahami bahwa kemarahan merugikan orang yang marah melebihi orang-orang
lainnya. Seorang psikoanalisis berkata : “Tinggalkanlah niat membalas dendam
terhadap musuhmusuhmu, sebab ini menyebabkan engkau merugi lebih daripada
kerugian yang engkau maksudkan menimpa musuhmusuhmu. Ketika kita memendam
kebencian terhadap musuhmusuh kita, sebenarnya kita memberi mereka kesempatan
untuk mengungguli kita. Sesungguhnya, musuh-musuh kita akan menari kegirangan
jika mereka mengetahui tingkat kecemasan yang mereka timpakan kepada kita.
Kebencian yang kita pendam terhadap mereka, tidak merugikan mereka. Sebaliknya,
kebencian itu merugikan kita dan mengubah harihari dan malam-malam kita menjadi
neraka. Karenanya perlu benar untuk mencamkan manfaat-manfaat pemberian maaf.
F. MENGHILANGKAN KEBIASAAN MARAH
Marah adalah suatu sifat yang dimiliki setiap orang. Namun demikian, Setiap
orang memiliki tingkatan marah yang berbeda-beda. Marah adalah suatu bentuk emosi
yang bersifat fitrah atau bawaan yang memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia. Sudah lama diketahui bahwa emosi merupakan salah satu aspek yang
berpengaruh besar terhadap sikap manusia. Emosi erat sekali kaitannya dengan pola
berfikir kita terhadap stimulus yang diterima (Martin, 2003).
Setiap orang pasti pernah mengalami marah. Pada kondisi tententu seseorang boleh marah,
namun disarankan tidak berlebihan (Daradjat, 2001). Marah merupakan kodisi ketika orang
kehilangan kontrol terhadap dirinya sendiri. Pada saat marah, seseorang akan mengalami
ketidakseimbangan pikiran berupa hilangnya kemampuan untuk berfikir sehat. Seperti yang
diungkapkan Imam Ja’far Ash-Sadiq, “ Marah membinasakan hati dan kebijaksanaan, siapa
saja yang tidak dapat mengusainya, maka ia tidak dapat mengendalikan fikirannya”
(Mulyono, 2005).
Dalam kondisi marah seseorang dapat melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya. Marah
juga tidak baik secara fisik, psikis dan sosial. Dampak marah mengakibatkan fisik menglami
hipertensi, depresi, insomnia, kelelahan, gangguan fungsi jantung bahkan serangan jantung
yang dapat mengakibatkan kematian secar mendadak. Sedangkan pada psikis mengakibatkan
perasaan takut, sedih, sulit berfikir sehat dan rasa bersalah. Adapun dampak sosial
mengakibatkan renggangnya atau putusnya hubungan dengan seseorang (Purwanto dan
Mulyono, 2006).
Marah merupakan tindakan yang bersifat merusak. Maka dari itu diperlukan sebuah solusi
untuk mengendalikan marah dengan mereduksi marah tersebut. Dalam mereduksi marah
setiap orang harus memberikan kesadaran pada dirinya sendiri bahwa kemarahan tidak akan
pernah mencapai suatu tujuan apapun.
McKay dan Dinkmeyer (2002) menyarankan pada orang yang sedang marah untuk mengelola
kemarahan dengan berfikir jernih. Selain dengan terapi pengendalikan marah, wudhu juga
berpengaruh untuk meredakan marah sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW bahwa
marah itu bersumber dari setan, dan setan tercipta dari unsur api. Bila ingin meredakan marah
maka dianjurkan untuk melakukan wudhu sebagaimana hadis yang diriwayatkan Abu Dawud
(Dawud, 1998: hadis no. 4152) berikut: Diceritakan dari kakekku Athiyah ia berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “marah itu sebagian perilaku setan dan setan itu tercipta dari
api, Api akan padam dengan air, bila kalian marah maka berwudhulah!”
Wudhu dapat disebut sebagai terapi air, sebab pelaksanaan wudhu unsur yang paling utama
adalah air. Wudhu adalah bagian kegiatan muslim yng dilakukan sebelum melaksanakan salat
dan ibadah – ibadah lain yang menjadikan wudhu sebagai syaratnya dengan membasuh dan
mengusap air ke bagian utama anggota tubuh yaitu, wajah, tangan, sebagian kepala, dan kaki.
Selain yang utama, ada yang harus diperhatikan pengoptimalannya yaitu menyela-nyela jari,
berkumur, memasukan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya kembali dan mengurut.
Hasanuddin dalam tesis yang sudah diterbitkan oleh penerbit Qultummedia berjudul Mukjizat
Wudhu memaparkan bahwa anggota badan yang terkena air wudhu terdapat ratusan titik
akupunktur yang bersifat reseptor memiliki stimulus berupa usapan, tenakan dan basuhan.
Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridien ke sel, jaringan, organ, da sistem organ
bersifat terapetik. Sebab sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon bekerja membuat
keseimbangan tubuh (Hasanuddin, 2007).
Dalam dunia pengobatan, air menjadi salah satu subtansi yang sangat penting, bik sebagai
media perantara pelarut obat-obatan maupun langsung sebagai media pengobatan. Contoh
untuk mencegah terjadinya penyakit kulit (dermatitis) yaitu dengan teraturnya frekuensi
mandi. Kemudian sebagai upaya penyembuhan bagi penderita demam tinggi dengan cara
mengompres atau mengusap tubuh dengan air dingin (Hasanuddin, 2007).
Wudhu bisa menjadi sarana cooling down (menurunkan temperatur) dalam setiap jangka
aktivitas yang memunculkan askalasi stres. Karena air itu bersifat penetralisir/penyeimbang,
baik sifat fisik maupun jiwa yang sedang memuncak karena aktivitas dan ketegangan
(Hasanuddin, 2007).
Hikmah wudhu bagi kesucian baik jasmani maupun rohani sangatlah tinggi. Cara wudhu
selain secara konkrit berfungsi membersihkan kesehatan jasmani, juga dijadikan sebagai
simbol pertaubatan untuk membersihkan diri dari dosa guna kesucian dan kesehatan rohani
yang nantinya akan terbentuk dan terbangun kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan intelektual. Seseorang yang telah berwudhu, secara lahiriah ia telah
membersihkan badan dari kotoran lahir, khususnya anggota bagian wudhu. Sedangkan pada
hakikatnya ia telah membersihkan rohani dari kotoran batin berupa dosa-dosa (Hasanuddin,
2007).
Pembersihan itu tercermin dari doa sesuai wudhu, yaitu permohonan untuk dijadikan
kelompok orang yang bertaubat dan orang yang suci. Doa dipanjatkan mengiringi kegiatan
wudhu hingga selesai dikerjakan. Doa akan memberikan motivasi untuk melakukan sesuatu
dan memberikan ketentraman jiwa seiring dengan kepasrahan dan keyakinan akan
pertolongan Allah SWT. Doa adalah obat yang mujarab penolak penyakit serta bencana
(Hasanuddin, 2007).
Doa yang mengiringi wudhu dapat memberikan energi positif terhadap air untuk membentuk
sebuah kristal. Hal ini telah dibuktikan pada peneliti ilmuwan di Yokohama, Etomo (2006)
bahwa air memiliki rahasia tersendiri. Air mampu menerima ungkapan manusia baik positif
maupun negatif dan kemudian ia membentuk sebuah kristal. Dari subtansi air yang
membentuk sebuah kristal, maka air memiliki kekuatan yang mampu memberikan kesehatan
dan ketentraman pada manusia yang meminum atau membasuhnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Amarah adalah perasaan jengkelyang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang
dianggap sebagai ancaman (Stuart dan sundeen,1987;563) pengungkapan kemarahan
yang langsung dan konstruktif pada waktu terjadi akan melegakan individu dan
membantu orang lain untuk dapat mengerti pearasaan yang sebenarnya . namun demikian,
faktor budaya perlu di dipertimbangkan sehingga keuntungan kedua belah pihak dapat
tercapai. Faktor pendorongnya adalah Kondisi klien, lingkungan yang ribut, padat,
kritikan yang mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang dicintai/pekerjaan dan
kekerasan merupakan faktor penyebab yang lain serta Interaksi social.
Tandanya yaitu muka merah, tegang, pandangan tajam, bicara kasar, suara tinggi, agresif.
Bentuk marah diantaranya kesal atau mengkal, menumpahkan kata-kata yang tidak baik,
diam dan bermuka masam, memalingkan pandangan dan tidak bertegur sapa
DAFTAR PUSTAKA
Al quran dan Terjemahnya, Diponegoro, Bandung
Fatihuddin Abul Yasin, Terapi Rohani Pebngobatan Penyakit Hati, Terbit Terang, surabaya, 2008
Irawati Istadi, Ayo Marah, Pustaka Inti, Bekasi, 2010
Musfir bin Said Az zahrani, Konseling Terapi, Gema Insani, Jakarta, 2005
Paul Hauck, Tenangkan Diri, Arcan, Jakarta, 2006
Robert Nay, Mengelola Kemarahan, PT SUN, Jakarta, 2010