power point marah

Upload: timo-prawiro

Post on 17-Jul-2015

373 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Makalah Islam dan Psikologi IIPENGENDALIAN MARAHMasryela Novianti (0603510004 ) Rini Gianna Wahab (0603510058)

PENGERTIAN MARAH Marah dari pandangan psikologi adalah salah satu

jenis emosi yang dianggap sebagai emosi dasar dan bersifat universal. Semua orang dari semua budaya memiliki emosi marah. Biasanya, marah dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari agresi, kekejaman dan kekerasan. Ada banyak hal yang bisa memicu munculnya marah. Mulai dari merasa tertekan, terhina, terhambat, dibatasi, dicegah, frustrasi, diperlakukan berbeda, sampai adanya penyimpangan norma.

marah sebagai suatu emosi yang disebabkan

karena seseorang menghadapi suatu keadaan yang tidak disukainya, atau bertentangan dengan kemauannya. (Arif Budiman dan Abu Bakar Baraja dalam Wetrimudrison, 2005; 2) kitab ihya ulumuddin menerangkan bahwa marah bagaikan nyala api yang menyala berkobar-berkobar, menyerang bergerak dan bergejolak dalam hati manusia. (Imam Al-Gazali dalam Wetrimudrison, 2005:2)

marah adalah bentuk ekspresi manusia untuk

melampiaskan ketidakpuasan, kekecewaan atau kesalahannya ketika terjadi gejolak emosional yang tidak terkendalikan Marah merupakan suatu emosi penting yang mempunyai fungsi esensial bagi kehidupan manusia, yakni membantunya dalam menjaga dirinya.

BENTUK-BENTUK MARAH Kesal/Mangkel efek dari rasa kekecewaan karena terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan manusia, yang kebetulan pada saat itu perasaan manusia sedang tidak stabil, sehingga dia tidak sanggup menerima kekecewaan itu. Kesal dan mangkel hanya dirasakan oleh orang yang sedang mengalaminya, karena gejolak ini hanya berada dalam hati manusia.

Menumpahkan kata-kata yang tidak baik Marah dalam bentuk ini sedikit bisa mengurangi mangkel dan kesal, namun sangat berbahaya bagi orang yang mendengar atau orang yang sedang dimarahi.

Diam dan bermuka masam Diam dan bermuka masam adalah fenomena marah yang berasal dari hati yang kesal dan dongkol terhadap kenyataan yang tidak sesuai dengan harapannya. bagian dari pengendalian marah yang tidak berkata-kata buruk dan tidak memukul

Memalingkan pandangan dan tidak bertegur sapa sikap dan perilakunya yang memalingkan pandangan dan tidak bertegur sapa adalah fenomena ketidakpuasan terhadap seseorang. Dan ini masih termasuk salah satu cara orang melampiaskan kemarahannya.

Memukul/Menghancurkan Marah dengan memukul dan menghancurkan adalah tingkat kemarahan yang paling berbahaya, pada level ini orang yang marah kadang tidak sadar dia melakukan pembunuhan atau membakar rumah, bunh diri dan lain-lain. Ini adalah tingkat kemarahan yang sangat fatal.

Faktor Penyebab Marah

1. 2. 3.

4.5.

Merasa diri paling benar dan berkuasa Dendam Direndahkan, dihina atau dicaci maki Sengaja dirangsang untuk dimanfaatkan orang Momentum yang tidak menyenangkan

Pengendalian Marah

Manfaat pengendalian marah: 1. Memudahkan kemampuan berfikir manusia dan pengambilan keputusan yang benar 2. Memelihara keseimbangan fisik manusia 3. akan menimbulkan rasa tenang dalam diri si musuh itu dan mendorongnya mengadakan introspeksi. 4. menghindarkan manusia dari banyak penyakit fisik

Pengendalian Marah Membaca Ta'awwudz. Rasulullah bersabda Ada kalimat

kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk (H.R. Bukhari Muslim). Berwudlu. Rasulullah bersabda Kemarahan itu itu dari

syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah (H.R. Abud Dawud).

Duduk. Dalam sebuah hadist dikatakanKalau kalian marah maka

duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah (H.R. Abu Dawud). mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah (H.R. Ahmad).

Diam. Dalam sebuah hadist dikatakan Ajarilah (orang lain),

Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam

sebuahhadist dikatakan Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud). (H.R. Tirmidzi) .