ii. protein (6 sept_2014)

40
FOOD CHEMISTRY I (KIMIA PANGAN I - ITP 04203) Cooking is just applied chemistry FOOD SCIENTISTS ARE COOKS WITH A LAB COAT

Upload: yhayas-putri

Post on 06-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. Protein  (6 Sept_2014)

FOOD CHEMISTRY I

(KIMIA PANGAN I - ITP 04203)

Cooking is just applied

chemistry

FOOD SCIENTISTS ARE COOKS WITH A LAB COAT

Page 2: II. Protein  (6 Sept_2014)

Dr. Ir. Satrijo Saloko, M.P. NIP. 19680313 199203 1 001

UNRAM (1991); UGM (2000, 2014)

DOSEN PENGAMPU

Prof. Ir. Sri Widyastuti, M. App.Sc., Ph.D. NIP. 19601201 198603 2 001

UGM (1984) ;NSW (1992); La Trobe (1998); Nagoya Univ. (Postdoct-2004)

Page 3: II. Protein  (6 Sept_2014)

Toleransi keterlambatan maks. 10 menit

Baca salah satu/dua buku acuan

Tidak berisik/ribut

HP dan laptop dimatikan

Hadir minimal 75% (tatap muka 12-14 kali)

Paham bahasa Indonesia & Inggris

Kerjakan Tugas, Quiz, UTS dan UAS

Page 4: II. Protein  (6 Sept_2014)

Your Description Goes Here

Food chemistry is the study of chemical

processes and interactions of all

biological and non-biological components

of foods.

What is food chemistry?

Page 5: II. Protein  (6 Sept_2014)

SUMBER BACAAN

Page 6: II. Protein  (6 Sept_2014)

Three basic structural groups:

Protein- polymers of amino acids

Fats- esters of fatty acids and glycerol.

Carbohydrates: Glucose and various other

simple sugars plus starch, a polymer of

glucose.

The Function :

Proteins are structural and enzymes.

Fats are energy storage molecules

Carbohydrates are mainly energy molecules

We need to eat to get glucose and 8 amino acids.

Page 7: II. Protein  (6 Sept_2014)

Kata ‘Protein’ berasal dari bahasa Greek (1844) berarti proteios (primary, utama) atau protos (first, pertama).

PROTEIN adalah suatu bahan yang menduduki tempat

(posisi) utama atau pertama.

Protein menduduki 50-75 % dari berat kering sel.

Tumbuhan mensintesa protein melalui akar dan daun dari bahan-bahan anorganik seperti nitrogen, air dan karbondioksida.

Kandungan utama protein : nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen. Juga mengandung sulfur dan fosfat.. Kadang juga dijumpai unsur zink, iron, cooper.

Page 8: II. Protein  (6 Sept_2014)

Pada sebagian besar jaringan tubuh,

protein merupakan komponen kedua

terbesar setelah air

Fungsi protein di dalam tubuh:

Zat pembangun

Zat pengatur

Sumber bahan bakar

Page 9: II. Protein  (6 Sept_2014)

Protein merupakan sumber asam amino yang mengandung unsur C, H, O, dan N. Selain itu, molekul protein juga mengandung fosfor, belerang, besi atau tembaga.

Protein adalah bahan pembentuk jaringan di dalam tubuh. Proses pembentukan jaringan secara besar-besaran terjadi pada masa kehamilan dan masa pertumbuhan.

Protein berasal dari:

- tanaman : biji-bijian (terutama legum dan serealia)

- hewan : susu, keju, telur, daging, unggas, ikan.

Page 10: II. Protein  (6 Sept_2014)

Asam Amino

Bila protein dihidrolisis dengan asam, alkali, atau enzim, akan dihasilkan campuran asam-asam amino. Sebuah molekul asam amino terdiri dari sebuah atom C yang mengikat :

gugus amino

gugus karboksil

atom hidrogen (H)

gugus R (rantai cabang).

Page 11: II. Protein  (6 Sept_2014)

Gambar 1. Stuktur Asam Amino

Page 12: II. Protein  (6 Sept_2014)

Asam amino dalam kondisi netral (pH

isoelektrik, pI, yaitu antara 4,8 – 6,3)

berada dalam bentuk ion dipolar (ion

zwitter)

Apabila asam amino berada pada

kondisi pH lebih kecil dari pI, maka

asam amino menjadi bermuatan positif

Apabila pH lebih besar dari pI, maka

asam amino menjadi bermuatan negatif.

Page 13: II. Protein  (6 Sept_2014)
Page 14: II. Protein  (6 Sept_2014)

Beberapa macam asam amino yang

mempunyai rantai cabang alifatik

Page 15: II. Protein  (6 Sept_2014)
Page 16: II. Protein  (6 Sept_2014)

Contoh asam amino dg rantai cabang

siklik/aromatik

Page 17: II. Protein  (6 Sept_2014)

Asam amino yg mempunyai rantai

cabang berupa gugus basa

Page 18: II. Protein  (6 Sept_2014)

Asam amino yg mpy rantai cabang

berupa gugus asam

Page 19: II. Protein  (6 Sept_2014)

Asam amino yg rantai cabangnya

mengandung belerang

Page 20: II. Protein  (6 Sept_2014)

Ikatan Peptida

Dua molekul asam amino berikatan melalui suatu ikatan peptida (-CONH-) dengan melepas sebuah molekul air. Gugus karboksil suatu asam amino berikatan dengan gugus amino dari molekul asam amino lain menghasilkan suatu dipeptida dengan melepaskan molekul air. Reaksi kesetimbangan ini lebih cenderung untuk berjalan ke arah hidrolisis daripada sintesis.

Page 21: II. Protein  (6 Sept_2014)

Gambar 2. Ikatan Peptida

Page 22: II. Protein  (6 Sept_2014)

Rantai polipeptida mempunyai arah. Ujung

amino diambil sebagai ujung awal rantai

polipeptida.

Page 23: II. Protein  (6 Sept_2014)

Pada polipeptida, rantai utama yang

menghubungkan atom C-C-C disebut

rantai kerangka molekul protein,

sedangkan atom di sebelah kanan dan kiri

rantai kerangka disebut gugus R atau

rantai samping.

Page 24: II. Protein  (6 Sept_2014)
Page 25: II. Protein  (6 Sept_2014)

Protein dapat terdiri dari satu atau lebih

polipeptida. Misal:

Mioglobin: terdiri dari dua rantai

polipeptida

Insulin: terdiri dari dua rantai polipeptida

Hemoglobin: terdiri dari empat rantai

polipeptida

Page 26: II. Protein  (6 Sept_2014)

Ikatan yang mungkin dalam

polipeptida/protein

Page 27: II. Protein  (6 Sept_2014)

PROTEIN KONJUGASI

Protein konjugasi adalah protein yang

mengandung senyawa lain nonprotein.

Sedangkan protein yang tidak

mengandung senyawa lain nonprotein

disebut protein sederhana.

Page 28: II. Protein  (6 Sept_2014)

Jenis Protein Konjugasi

Nama Tersusun Oleh Terdapat Dalam

Nukleoprotein Protein + asam nukleat Inti sel, kecambah, biji-

bijian

Glikoprotein Protein + karbohidrat Pada putih telur, musin

(kelenjar ludah),

tendomusin (tendon),

hati

Lipoprotein

Protein + lemak Serum darah, kuning

telur, susu, darah

Fosfoprotein Protein + fosfat

Kasein susu, fosvitin

(kuning telur)

Kromoprotein Protein + pigmen Hemoglobin

Page 29: II. Protein  (6 Sept_2014)

Denaturasi Protein

Denaturasi protein adalah perubahan

struktur sekunder, tersier dan kuartener

tanpa mengubah struktur primernya

(tanpa memotong ikatan peptida)

Page 30: II. Protein  (6 Sept_2014)
Page 31: II. Protein  (6 Sept_2014)

Denaturasi mempunyai sisi negatif dan

positif. Sisi negatif denaturasi:

Protein kehilangan aktivitas biologi

Pengendapan protein

Protein kehilangan beberapa sifat

fungsional

Page 32: II. Protein  (6 Sept_2014)

Sisi positif denaturasi:

Denaturasi panas pada inhibitor tripsin

dalam legum dapat meningkatkan

tingkat ketercernaan dan ketersediaan

biologis protein legum.

Protein yang terdenaturasi sebagian

lebih mudah dicerna, sifat pembentuk

buih dan emulsi lebih baik daripada

protein asli.

Denaturasi oleh panas merupakan

prasyarat pembuatan gel protein yang

dipicu panas.

Page 33: II. Protein  (6 Sept_2014)

Denaturasi Protein

Dengan cara fisik

Dengan cara kimia

Page 34: II. Protein  (6 Sept_2014)

Cara Fisik

Suhu

Tekanan hidrostatis

Gaya mekanik

Page 35: II. Protein  (6 Sept_2014)

Cara Kimia

pH

Denaturasi karena pH bersifat reversibel,

kecuali terjadi:

- hidrolisis sebagian pada ikatan peptida

- rusaknya gugus sulfhidril

- agregasi

Pada titik isoelektrik (pI) kelarutan protein

akan berkurang sehingga protein akan

menggumpal dan mengendap.

Page 36: II. Protein  (6 Sept_2014)

Pelarut organik

Pada konsentrasi rendah, pelarut

organik akan menstabilkan protein,

sedang pada konsentrasi tinggi, pelarut

organik akan mendenaturasi protein

Zat terlarut (solut) organik

Solut organik dapat memecah ikatan

hidrogen yang akhirnya menyebabkan

denaturasi protein. Contoh solut organik

adalah urea dan guanidin HCl

Page 37: II. Protein  (6 Sept_2014)

Deterjen

Deterjen akan membentuk jembatan

antara gugus hidrofobik dengan hidrofilik

yang menyebabkan denaturasi protein.

Denaturasi ini bersifat irreversibel. Contoh

deterjen adalah sodium dodecyl sulfate

(SDS)

Garam

Pada konsentrasi rendah, garam akan

menstabilkan protein, sedang pada

konsentrasi tinggi, garam akan

mendenaturasi protein

Page 38: II. Protein  (6 Sept_2014)

Sifat Fungsional Protein

Sebagai enzim

Pencoklatan non-enzimatis

Pembentukan gel

Pembentukan buih

Pembentukan emulsi

Pembentukan adonan

Page 39: II. Protein  (6 Sept_2014)

Jenis Emulsi

Emulsi adalah dispersi suatu cairan dalam

cairan lain. Ada dua tipe emulsi:

O/W (oil in water)

Merupakan emulsi yang paling umum.

Contohnya pada susu dan produk susu,

saus, dressing dan sup.

W/O (water in oil)

Contohnya pada mentega dan

margarin.

Page 40: II. Protein  (6 Sept_2014)

Untuk membuat emulsi diperlukan:

Minyak

Air

emulsifier / surfaktan: protein

energi

Protein bisa berperan sebagai emulsifier

karena mempunyai sifat amfifilik

(mempunyai gugus hidrofilik dan hidrofobik).

Protein digunakan sebagai emulsifier untuk

emulsi tipe O/W, namun tidak cocok untuk

emulsi W/O karena protein tidak larut dalam

minyak.