ii 3 turunan fungsi trigonometri logaritmik eksponensial

6

Click here to load reader

Upload: ulfilutfianiputri

Post on 30-Sep-2015

64 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

file

TRANSCRIPT

  • 1/6

    Darpublic Nopember 2013 www.darpublic.com

    3. Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri

    Inversi, Logaritmik, Eksponensial

    3.1. Turunan Fungsi Trigonometri Jika xy sin= maka

    x

    xxxxx

    x

    xxx

    dxxd

    dxdy

    +

    =

    +

    ==

    sinsincoscossin

    sin)sin(sin

    Untuk nilai yang kecil, x menuju nol, sinx = x dan cosx = 1. Oleh karena itu x

    dxxd

    cossin

    = (3.1) Jika xy cos= maka

    x

    xxxxx

    x

    xxx

    dxxd

    dxdy

    =

    +

    ==

    cossinsincoscos

    cos)cos(cos

    Jik x menuju nol, maka sinx = x dan cosx = 1. Oleh karena itu x

    dxxd

    sincos = (3.2)

    Turunan fungsi trigonometri yang lain tidak terlalu sulit untuk dicari.

    xxx

    xxx

    x

    x

    dxd

    dxxd 2

    22

    2sec

    cos

    1cos

    )sin(sincoscos

    sintan==

    =

    =

    xxx

    xxx

    x

    x

    dxd

    dxxd 2

    22

    2csc

    sin1

    sin)(coscossin

    sincoscot

    =

    =

    =

    =

    xxx

    x

    x

    x

    xdxd

    dxxd

    tanseccos

    sincos

    )sin(0cos

    1sec22 ==

    =

    =

    xxx

    x

    x

    x

    xdxd

    dxxd

    cotcscsin

    cos

    sin)(cos0

    sin1csc

    22 =

    =

    =

    =

    Contoh-Contoh Dalam Praktik Rekayasa. Berikut ini kita akan melihat turunan fungsi trigonometri dalam rangkaian listrik. 1). Tegangan pada suatu kapasitor merupakan fungsi sinus vC = 200sin400t volt. Kita akan melihat

    bentuk arus yang mengalir pada kapasitor yang memiliki kapasitansi C = 210-6 farad ini. Hubungan antara tegangan kapasitor vC dan arus kapasitor iC adalah

    dtdvCi CC =

    Arus yang melalui kapasitor adalah

    ( ) ampere 400cos160,0400sin200102 6 ttdtd

    dtdvCi CC ===

    Daya adalah perkalian tegangan dan arus. Jadi daya yang diserap kapasitor adalah

  • 2/6 Sudaryatno Sudirham, Turunan Fungsi Trigonometri, Logaritmik, Eksponensial

    Darpublic Nopember 2013 www.darpublic.com

    watt800sin16 400sin400cos32400cos16,0400sin200

    t

    ttttivp CCC=

    ===

    Bentuk kurva tegangan dan arus terlihat pada gambar di bawah ini.

    Pada waktu tegangan mulai naik pada t = 0, arus justru sudah mulai menurun dari nilai maksimumnya. Dengan kata lain kurva arus mencapai nilai puncak-nya lebih dulu dari kurva tegangan; dikatakan bahwa arus kapasitor mendahului tegangan kapasitor. Perbedaan kemunculan ini disebut perbedaan fasa yang untuk kapasitor besarnya adalah 90o; jadi arus mendahului tegangan dengan beda fasa sebesar 90o. Kurva daya bervariasi secara sinusoidal dengan frekuensi dua kali lipat dari frekuensi tegangan maupun arus. Variasi ini simetris terhadap sumbu waktu. Kapasitor menyerap daya selama setengah perioda dan memberikan daya selama setengah perioda berikutnya. Secara keseluruhan tidak akan ada penyerapan daya netto; daya ini disebut daya reaktif.

    2). Arus pada suatu inductor L = 2,5 henry merupakan fungsi sinus terhadap waktu sebagai iL = 0,2cos400t ampere. Berapakah tegangan antara ujung-ujung induktor dan daya yang diserapnya ? Hubungan antara tegangan induktor vL dan arus induktor iL adalah

    dtdi

    Lv LL =

    ( ) tttdtd

    dtdiLv LL 400sin200 400400sin2,05,2400cos2,05,2 ====

    Daya yang diserap inductor adalag tegangan kali arusnya.

    W800sin20 400cos400sin40)400cos2.0(400sin200

    t

    ttttivp LLL=

    ===

    Kurva tegangan, arus, dan daya adalah sebagai berikut.

    Kurva tegangan mencapai nilai puncak pertama-nya lebih awal dari kurva arus. Jadi tegangan mendahului arus atau lebih sering dikatakan bahwa arus ketinggalan dari tegangan (hal ini merupakan kebalikan dari kapasitor). Perbedaan fasa di sini juga 90o, artinya arus ketinggalan dari tegangan dengan sudut fasa 90o. Daya bervariasi secara sinus dan simetris terhadap sumbu waktu, yang berarti tak terjadi transfer energi netto; ini adalah daya reaktif.

    -200

    -100

    0

    100

    200

    0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05

    C

    C

    C

    vC

    iC

    pC

    t [detik]

    vL

    iL

    pL L

    L

    L

    t[detik]

    -200

    -100

    0

    100

    200

    0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05

  • 3/6

    Darpublic Nopember 2013 www.darpublic.com

    3.2. Turunan Fungsi Trigonometri Inversi

    1) xy 1sin = yx sin=

    ydydx cos= ydx

    dycos

    1=

    21

    1

    xdxdy

    =

    2) xy 1cos= yx cos= ydydx sin=

    ydxdy

    sin1

    = ; 21

    1

    xdxdy

    =

    3) xy 1tan= yx tan=

    dyy

    dx 2cos1

    = ydxdy 2cos= ;

    211xdx

    dy+

    =

    4) xy 1cot= yx cot=

    dyy

    dx 2sin1

    = ydxdy 2sin= ;

    211xdx

    dy+

    =

    yyx

    cos

    1sec == dy

    yxdx 2cos)sin(0

    = 5) xy 1sec=

    1

    1

    1

    1sin

    cos

    2

    22

    2

    =

    ==

    xx

    x

    x

    xyy

    dxdy

    6) xy 1csc= y

    yxsin

    1csc == dy

    yxdx 2sin)(cos0

    =

    1

    1

    1

    1cos

    sin

    2

    22

    2

    =

    =

    =

    xx

    x

    x

    xyy

    dxdy

    x 1

    21 x

    y

    x

    1 21 xy

    x

    1

    21 x+y

    x 1

    21 x+y

    1

    x 12 xy

    1 x

    12 x

    y

  • 4/6 Sudaryatno Sudirham, Turunan Fungsi Trigonometri, Logaritmik, Eksponensial

    Darpublic Nopember 2013 www.darpublic.com

    3.3. Fungsi Trigonometri Dari Suatu Fungsi Jika v = f(x), maka

    dxdv

    vdxdv

    dvvd

    dxvd

    cos)(sin)(sin

    ==

    dxdv

    vdxdv

    dvvd

    dxvd

    sin)(cos)(cos ==

    dxdv

    vdxdv

    x

    xx

    v

    v

    dxd

    dxvd 2

    2

    22sec

    cos

    sincoscos

    sin)(tan=

    +=

    =

    dxdv

    vv

    v

    dxd

    dxvd 2csc

    sincos)(cot

    =

    =

    dxdv

    vvdxdv

    v

    v

    vdxd

    dxvd

    tanseccos

    sin0cos

    1)(sec2 =

    +=

    =

    dxdv

    vvvdx

    ddx

    vdcotcsc

    sin1)(csc

    =

    =

    Jika w = f(x), maka

    dxdw

    wdxwd

    2

    1

    1

    1)(sin

    =

    dxdw

    wdxwd

    2

    1

    1

    1)(cos

    =

    dxdw

    wdxwd

    2

    1

    11)(tan

    +=

    dxdw

    wdxwd

    2

    1

    11)(cot

    +=

    dxdw

    wwdxwd

    1

    1)(sec2

    1

    =

    dxdw

    wwdxwd

    1

    1)(csc2

    1

    =

  • 5/6

    Darpublic Nopember 2013 www.darpublic.com

    3.4. Turunan Fungsi Logaritmik Walaupun kita belum membicarakan tentang integral, kita telah mengetahui bahwa fungsi xxf ln)( = didefinisikan melalui suatu integrasi (lihat bahasan tentang fungsi logaritmik sub-bab 8.1)

    )0( 1ln)(1

    >== xdttxxfx

    y = ln x adalah luas bidang yang dibatasi oleh kurva (1/t) dan sumbu-t, di selang antara t = 1 dan t = x pada Gb.11.1.

    Gb.3.1. Definisi lnx dan turunan lnx secara grafis.

    Kita lihat pula

    =

    +

    + xx

    xdt

    txx

    xxx 11)ln()ln( (3.3)

    Apa yang berada dalam tanda kurung (3.3) adalah luas bidang yang dibatasi oleh kurva (1/t) dan sumbu-t, antara t = x dan t = x + x. Luas bidang ini lebih kecil dari luas persegi panjang (x 1/x). Namun jika x makin kecil, luas bidang tersebut akan makin mendekati (x 1/x); dan jika x mendekati nol luas tersebut sama dengan (x 1/x). Pada keadaan batas ini (3.3) akan bernilai (1/x). Jadi

    xdxxd 1ln

    = (3.4)

    Jika v adalah v = f(x), kita mencari turunan dari lnv dengan memanfaatkan kaidah rantai. Kita ambil contoh: 43 2 += xv

    436)43(

    431lnln

    2

    2

    2 +=

    +

    +==

    x

    x

    dxxd

    xdxdv

    dvvd

    dxvd

    Soal-Soal: Carilah turunan fungsi-fungsi berikut.

    )ln(ln ; )ln(cos ;22

    ln ; )2ln( 2 xyxyx

    xyxxy ==

    +=+=

    3.5. Turunan Fungsi Eksponensial Fungsi eksponensial berbentuk

    xey = (3.5)

    Persamaan (3.5) berarti xexy == lnln , dan jika kita lakukan penurunan secara implisit di kedua sisinya akan kita dapatkan

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    0 1 2 3 4x

    y

    1/x

    1/t

    ln(x+x)lnx

    x+x 1/(x+x)

  • 6/6 Sudaryatno Sudirham, Turunan Fungsi Trigonometri, Logaritmik, Eksponensial

    Darpublic Nopember 2013 www.darpublic.com

    11ln ==dxdy

    ydxyd

    atau xeydxdy

    == (3.6)

    Jadi turunan dari ex adalah ex itu sendiri. Inilah fungsi eksponensial yang tidak berubah terhadap operasi penurunan yang berarti bahwa penurunan dapat dilakukan beberapa kali tanpa mengubah bentuk fungsi. Turunan-turunan dari xey = adalah

    xey = xey = xey = dst.

    Formula yang lebih umum adalah jika eksponennya merupakan suatu fungsi, )(xvv = .

    dxdv

    edxdv

    dvde

    dxde vvv

    == (3.7)

    Kita ambil contoh: xey1tan

    =

    2

    tan1tan

    1tan

    11

    x

    e

    dxxd

    edxdy xx

    +==