repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/bab i-v.docx · web viewbab i pendahuluan latar...

71
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali penyediaannya terbatas, baik karena faktor kualitas maupun hal-hal lain. Merekrut, menyeleksi dan melatih tenaga kerja memerlukan biaya mahal dan membutuhkan waktu lama sebelum mereka siap pakai. Oleh karena itu, diusahakan jangan sampai terjadi fluktuasi keperluan yang tajam. Fluktuasi sumber daya manusia menyebabkan permasalahan dalam penjadwalan konstruksi. Maka, perlu dikembangkan suatu teknik perataan sumber daya manusia untuk meminimalkan penyimpangan antara kebutuhan sumber daya manusia dan profil sumber daya manusia yang diinginkan. Permasalahan dalam perataan sumber daya manusia merupakan masalah yang sudah umum dan telah dipelajari dalam waktu yang lama, namun perlu dicari metodologi atau pendekatan teknis yang memadai dan sampai saat ini telah berkembang beberapa solusi alternatif yang ditawarkan. Beberapa pendekatan dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan optimasi perataan sumber daya 1

Upload: others

Post on 01-Aug-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena

seringkali penyediaannya terbatas, baik karena faktor kualitas maupun hal-hal

lain. Merekrut, menyeleksi dan melatih tenaga kerja memerlukan biaya mahal dan

membutuhkan waktu lama sebelum mereka siap pakai. Oleh karena itu,

diusahakan jangan sampai terjadi fluktuasi keperluan yang tajam. Fluktuasi

sumber daya manusia menyebabkan permasalahan dalam penjadwalan konstruksi.

Maka, perlu dikembangkan suatu teknik perataan sumber daya manusia untuk

meminimalkan penyimpangan antara kebutuhan sumber daya manusia dan profil

sumber daya manusia yang diinginkan.

Permasalahan dalam perataan sumber daya manusia merupakan

masalah yang sudah umum dan telah dipelajari dalam waktu yang lama, namun

perlu dicari metodologi atau pendekatan teknis yang memadai dan sampai saat ini

telah berkembang beberapa solusi alternatif yang ditawarkan. Beberapa

pendekatan dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan optimasi perataan

sumber daya manusia, antara lain dengan menggunakan metode resources

leveling.

Penjadwalan di dalam industri konstruksi merupakan salah satu fungsi

yang paling penting dari manajemen proyek konstruksi karena membantu

memonitor progress dan menentukan penyelesaian proyek tepat waktu. Akan

tetapi kebanyakan pembahasan dalam manajemen proyek hanya fokus pada

masalah waktu tanpa memperhitungkan antara keterbatasan dan kemampuan

sumber daya. Ketika dilakukannya penjadwalan proyek tanpa mempertimbangkan

sumber daya yang ada, hasilnya penjadwalan akan salah dan tidak dapat tercapai

sesuai rencana.

1

Page 2: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Terlepas dari hal tersebut di atas, pembangunan di bidang kesehatan

sekarang ini masih terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas-fasilitas

umum yang memadai. Mengingat hanya ada satu-satunya rumah sakit umum di

Ujong Fatihah, Kabupaten Nagan Raya yang tidak dapat dijangkau oleh semua

penduduknya karena letak pemukiman mereka yang sangat jauh dari lokasi,

sehingga menyulitkan masyarakat untuk melakukan pengobatan sewaktu-waktu.

Maka pemerintah berinisiatif untuk membangun gedung kesehatan atau

puskesmas baru yang terdiri dari gedung poli, Administrasi (ADM), Kesehatan

Ibu dan Anak (KIA) dan ruang bersalin di Desa Padang Panyang Kecamatan

Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Pembangunan gedung ini nantinya

diharapkan dapat menunjang kebutuhan masyarakat sekitar dalam hal

mendapatkan pelayananan kesehatan yang cepat, tepat, dan cukup layak serta

mudah dijangkau. Sumber dana pembangunan proyek ini berasal dari dana Otsus

tahun anggaran 2014 di bawah wewenang Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

(PPTK) Dinas Kesehatan Nagan Raya, dengan konsutan pengawas CV. Joint

Structure Design dan kontraktor pelaksana PT. Aceh Meugahna Lingke.

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, untuk itu Penulis perlu

melakukan penelitian dengan menganalisis penjadwalan tenaga kerja

menggunakan metode resources leveling dengan bantuan microsoft office project

pada proyek pembangunan gedung poli, ADM, KIA dan ruang bersalin di Desa

Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Untuk lebih

lebih jelasnya, lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran A Gambar A.1.1 dan

Gambar A.1.2 Halaman 44 - 45.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ditinjau dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana penjadwalan tenaga kerja yang ideal dengan mempertimbangkan

durasi waktu dan tenaga kerja yang ada menggunakan metode resources

leveling dengan alat bantu microsoft office project?

2

Page 3: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

2. Bagaimana alokasi tenaga kerja sebelum dan sesudah melalui proses

resources leveling menggunakan alat bantu microsoft office project?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menjadwalkan tenaga kerja yang ideal dengan mempertimbangkan

durasi waktu proyek dan tenaga kerja yang ada menggunakan metode

resources leveling dengan alat bantu microsoft office project.

2. Untuk mengetahui alokasi tenaga kerja sebelum dan sesudah melalui proses

resources leveling, menggunakan alat bantu microsoft office project dengan

mempertimbangkan tenaga kerja yang tersedia.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan agar pembahasan tidak keluar dari konteks

topik yang dibahas, adapun batasan masalah dalam pembahasan proposal tugas

akhir ini, yaitu:

1. Proses penjadwalan jaringan kerja yang dilakukan menggunakan Precedence

Diagram Method (PDM) berdasarkan durasi waktu proyek dan jumlah tenaga

kerja yang tersedia dengan alat bantu microsoft office project.

2. Proses penjadwalan alokasi tenaga kerja menggunakan metode resources

leveling dengan alat bantu microsoft office project.

1.5 Hasil Penelitian

Metode resources leveling dalam perencanaan tenaga kerja pada suatu

proyek konstruksi dapat menghasilkan histogram kebutuhan tenaga kerja yang

ideal dibandingkan dengan histogram kebutuhan tenaga kerja di lapangan/sebelum

leveling pada pelaksanaan proyek yang masih terdapat fluktuasi atau over alokasi

3

Page 4: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

kebutuhan tenaga kerja. Alokasi jumlah tenaga kerja yang ideal setelah dilakukan

resources leveling sebanyak 7172 OH dengan selisih 26 OH dari tenaga kerja

sebelum leveling yaitu 7198 OH dengan durasi pelaksanaan proyek tetap, yaitu

selama 93 hari.

4

Page 5: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Tinjauan kepustakaan pada bab ini memuat uraian mengenai aspek-

aspek yang terkait dengan penelitian dalam tugas akhir ini seperti penelitian

terdahulu, proyek, penjadwalan proyek, resources leveling, histogram tenaga

kerja, Precedence Diagram Method (PDM), software microsoft office project dan

sebagainya.

2.1 Penelitian Terdahulu

Pada penelitian ini, Penulis menggunakan beberapa dari penelitian

sejenis terdahulu sebagai referensi, pedoman ataupun sebagai bahan pembanding

dalam mendukung penelitian yang Penulis lakukan. Adapun beberapa peenelitian

terdahulu dapat dijeaskan sebagai berikut.

Yani (2014), dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Resource

Alocation dan Leveling Tenaga Kerja dengan Menggunakan Microsoft Project

2010 pada suatu Proyek Konstruksi”. Dari hasil penelitian diperoleh jumlah

tenaga kerja sipil yang tersedia saat ini di lapangan (pekerja 21 orang, tukang batu

3 orang, tukang kayu 10 orang), maka pelaksanaan proyek yang seharusnya

selesai 10 bulan, menjadi 20 bulan. Dari hasil microsoft project diperoleh hasil,

untuk menyelesaikan proyek tepat dengan waktu yang direncanakan yaitu 10

bulan, maka pekerja yang harus disediakan menjadi rata-rata 40 orang tetapi pada

akhir bulan September 2014 dan bulan Mei 2015 harus disediakan 65 orang,

tukang batu rata-rata 2 orang tetapi pada bulan Desember 2014 dan Januari 2015

harus disediakan 4 orang, tukang kayu rata-rata 8 orang tetapi pada bulan Oktober

2014, Desember 2014 dan Januari 2015 harus disediakan 12 orang. Oleh karena

itu pada saat perencanaan jadwal proyek harus memperhitungkan jumlah tenaga

kerja yang tersedia sehingga jadwal yang direncanakan dapat realistis sesuai

dengan kenyataan di lapangan.

5

Page 6: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Mandey (2013), dalam skripsinya yang berjudul “Perataan Tenaga

Kerja Menggunakan Microsoft Project Pada Pekerjaan Peningkatan Jalan”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan biaya tenaga kerja yang

efisien dengan cara meratakan tenaga kerja dengan mengunakan bantuan

microsoft office project 2007. Adapun hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan

aplikasi program microsoft office project 2007 pada proyek pembangunan jalan

ini menunjukkan tenaga kerja yang kurang merata sehingga dapat dilakukan

tindakan strategi perataan tenaga kerja untuk memperoleh sumber daya yang

optimal.

Kelana (2010), dalam skripsinya yanng berjudul “Optimalisasi

Penggunaan Sumber Daya Manusia Dengan Metode Resources Leveling

Menggunakan Bantuan Microsoft Project 2007 (Studi kasus Proyek pembangunan

Gedung R. Kuliah dan Perpustakaan PGSD Kleco FKIP UNS)”. Tujuan dari

penelitian ini yaitu untuk mengetahui cara mendapatkan histogram alokasi

sumber daya manusia yang ideal dalam pelaksanaan suatu proyek berdasarkan

waktu dan sumber daya yang ada dan untuk mengetahui perbedaan jadwal alokasi

sumber daya manusia sebelum dan sesudah melalui proses resources leveling

menggunakan aplikasi microsoft office project 2007. Berdasarkan hasil penelitian

dapat diketahui bahwa metode resources leveling dalam perencanaan sumber

daya manusia suatu proyek dapat menghasilkan histogram kebutuhan tenaga kerja

yang ideal dibandingkan dengan histogram kebutuhan tenaga kerja riil pada

pelaksanaan proyek yang masih terdapat fluktuasi kebutuhan tenaga keja. Jumlah

perencanaan tenaga kerja yang mengalami proses leveling berdasarkan

perhitungan SNI adalah 1390 orang sedangkan tenaga riil di lapangan berdasarkan

laporan pengawas adalah 2439 orang. Jadwal alokasi kebutuhan tenaga kerja dari

hasil penelitian sebelum mengalami proses leveling mampu menyelesaikan

kegiatan selama 58 hari, sedangkan pada jadwal alokasi tenaga kerja setelah

mengalami proses leveling mampu menyelesaikan kegiatan proyek selama 79

hari. Kemunduran jadwal yang terjadi diakibatkan proses perataan kebutuhan

sumber daya untuk menghindari fluktuasi kebutuhan tenaga kerja.

6

Page 7: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Penelitian sejenis terdahulu yang pernah dilakukan dapat dilihat pada

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Metode Alat Bantu Hasil

1 Yani/ 2014

Penerapan Resources Alocation dan Leveling Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Microsoft Project 2010 Pada Suatu Proyek Konstruksi

Resources Alocation dan Leveling

Microsoft Project Propfessional 2010 (MSP)

Jumlah tenaga kerja sipil yang tersedia saat ini di lapangan (pekerja 21 orang, tukang batu 3 orang, tukang kayu 10 orang), maka pelaksanaan proyek yang seharusnya selesai 10 bulan, menjadi 20 bulan.

2 Mandey/ 2013

Perataan Tenaga Kerja Menggunakan Microsoft Project Pada Pekerjaan Peningkatan Jalan

Resources Leveling

Microsoft Office Project 2007

Pada proyek pembangunan jalan ini menunjukkan tenaga kerja yang kurang merata sehingga dapat dilakukan tindakan strategi perataan tenaga kerja untuk memperoleh sumber daya yang optimal

3 Kelana/ 2010

Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya Manusia Dengan Metode Resources Leveling menggunakan Bantuan Microsoft Project 2007

Resources Leveling

Microsoft Project 2007

Metode resources leveling dapat menghasilkan histogram kebutuhan tenaga kerja yang ideal dibandingkan dengan histogram kebutuhan tenaga kerja riil pada pelaksanaan proyek yang masih terdapat fluktuasi kebutuhan tenaga kerja.

4 Penelitian ini/2016

Analisis Penjadwalan Tenaga Kerja (Studi Kasus Pembangunan Gedung Poli, ADM, KIA dan Ruang Bersalin di Desa Padang Panyang Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya)

PDM, Resources Leveling

Microsoft Office Project 2013

Mengetahui penjadwalan tenaga kerja yang ideal dan mengetahui alokasi tenaga kerja yang optimal sebelum dan sesudah melalui proses resources leveling, dengan mempertimbangkan tenaga kerja yang tersedia.

7

Page 8: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

2.2 Penjadwalan Proyek

Penjadwalan mempunyai peranan yang signifikan dalam menentukan

keberhasilan proyek di dalam sebuah proyek konstruksi secara keseluruhan.

Dengan penjadwalan yang baik, aktivitas-aktivitas dalam sebuah proyek akan

berjalan dengan lancar. Misalnya mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja dan

peralatan dapat terlaksana dalam kerangka waktu yang tepat untuk menghindari

terjadinya penundaan dan pemborosan. Sebagai hasil akhir akan diperoleh sebuah

kombinasi yang optimal antara waktu pelaksanaan, biaya yang dikeluarkan, dan

kualitas yang dihasilkan.

Menurut Suputra (2011), penjadwalan adalah penentuan kapan sebuah

aktivitas tersebut akan dimulai, ditunda dan diselesaikan. Sehingga pembiayaan

dan pemakaian sumber daya dapat disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang

telah ditentukan.

Penjadwalan merupakan alat mutlak yang diperlukan guna

menyelesaikan suatu proyek. Untuk proyek berskala kecil, yang hanya memiliki

beberapa kegiatan, umumnya penjadwalan hanyalah dibayangkan saja sehingga

penjadwalan tidak terlalu mutlak dilakukan. Akan tetapi berbeda masalahnya pada

proyek berskala besar, dimana jumlah kegiatannya yang sangat besar serta

rumitnya ketergantungan (keterkaitan) antar kegiatan sehingga tidak mungkin lagi

bila hanya diolah di dalam pikiran. Penjadwalan dan kontrol menjadi rumit dan

sangat penting supaya kegiatan dapat dilaksanakan dengan efisien. Unsur utama

penjadwalan adalah peramalan (forecasting). Perlu disadari bahwa perubahan-

perubahan yang dapat saja terjadi di masa mendatang sehingga akan

mempengaruhi pola rencananya sendiri (Kelana, 2010).

Menurut Husen (2009), penjadwalan merupakan pengalokasian waktu

yang tersedia untuk melaksanakan aktivitas pekerjaan dalam rangka

menyelesaikan suatu proyek hingga mencapai hasil optimal dengan

mempertimbangkan keterbatasan yang ada. Pada kenyataan pelaksanaan proyek,

permasalahan alokasi sumber daya bukanlah alokasi tak terbatas, melainkan

alokasi sumber daya terbatas. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari sumber

8

Page 9: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

daya inilah yang menyebabkan perencanaan sumber daya yang langka seperti

tenaga kerja harus dibuat sebaik mungkin.

2.3 Precedence Diagram Method (PDM)

PDM adalah jaringan kerja yang umumnya berbentuk segi empat,

sedangkan anak panahnya hanya sebagai petunjuk kegiatan-kegiatan yang

bersangkutan. PDM memiliki penggambaran network yang lebih sederhana dari

CPM dan dapat mengerjakan sebuah pekerjaan tanpa menunggu kegiatan

pendahulunya. Pada umumnya PDM terdiri dari 2 bagian yaitu: forward analysys

(perhitungan ke depan) untuk menentukan Earliest Start (ES) dan Earliest Finish

(EF); backward analysis (perhitungan mundur) untuk menentukan Latest Start

(LS) dan Latest Finish (LF) (Syafridon, 2012).

PDM diperkenalkan oleh J. W. Fondahl dari Universitas Stanford USA

pada awal dekade 60-an. Selanjutnya dikembangkan oleh perusahaan IBM. PDM

adalah jaringan kerja yang umumnya berbentuk segi empat, sedangkan anak

panahnya hanya sebagai petunjuk kegiatan-kegiatan yang bersangkutan tidak

memerlukan kegiatan dummy. Pada PDM sebuah kegiatan baru dapat dimulai

tanpa menunggu kegiatan pendahulunya selesai 100%. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan cara tumpang tindih (overlapping). PDM metode yang

digunakan adalah Activity On Node (AON) dimana tanda panah hanya

menyatakan keterkaitan antara kegiatan. Kegiatan dari peristiwa pada PDM ditulis

dalam bentuk node yang berbentuk kotak segi empat, yang dapat dilihat pada

Gambar 2.1

E SL S

L F

ES/LS EF/LF

FF TF

ES EF

TFFF

E S

EF LF

No UrutNo. dan Nama

Kegiatan No dan Pekerjaan

Nama Kegiatan

Nama Kegiatan

Waktu Penyelesaian (D)

Waktu Penyelesaian (D)

Waktu Penyelesaian (D)

Nama Kegiatan

Gambar 2.1Sumber

: Node Kegiatan PDM: Kelana, 2010

9

Page 10: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Notasi yang digunakan dalam node kegiatan PDM yaitu:

Durasi (D) adalah waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan;

Earliest Start (ES) adalah saat paling cepat kegiatan tersebut dilaksanakan;

Earliest Finish (EF) adalah saat paling cepat kegiatan tersebut diselesaikan;

Latest Start (LS) adalah saat paling lambat kegiatan tersebut dilaksanakan

Latest Finish (LF) adalah saat paling lambat kegiatan tersebut diselesaikan;

Free Float (FF) adalah jumlah waktu tunda atau memperpanjang waktu

kegiatan tanpa mempengaruhi waktu awal kegiatan berikutnya;

Total Float (TF) adalah jumlah waktu tunda atau memperpanjang waktu

kegiatan tanpa memperhitungkan akhir proyek.

Pada PDM sebuah kegiatan dapat dikerjakan tanpa menunggu kegiatan

pendahulunya selesai 100%, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara tumpang

tindih (overlapping). Penggunaan PDM saat ini sudah sangat popular, terutama

perhitungannya yang sekarang telah dikomputerisasikan. Pada penelitian ini,

untuk perhitungan dengan metode PDM Penulis menggunakan bantuan software

microsoft office project.

2.4 Alokasi Sumber Daya

Husen (2009) menyatakan ada dua jenis batasan (constraints) yang

harus diperhatikan dalam penjadwalan proyek, karena batasan tersebut

berpengaruh terhadap waktu kerja dari suatu kegiatan. Batasan tersebut yaitu

logical constraint merupakan batasan yang diakibatkan oleh hubungan antar

aktivitas yang terjadi, dan; resources constraint merupakan batasan yang

diakibatkan oleh ketidaktersediaannya sumber daya.

Perencanaan atau penjadwalan waktu proyek dan keberhasilan

pelaksanaannya ditentukan oleh perencanaan alokasi ketersediaan sumber daya

(resources) proyek. Adapun beberapa perencanaan tersebut meliputi:

a. Perencanaan penyediaan dan alokasi tenaga kerja (SDM);

b. Perencanaan penyediaan material;

c. Perencanaan penyediaan peralatan;

10

Page 11: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

d. Perencanaan penyediaan dan alokasi dan/keuangan (cash flow).

Penelitian ini secara lebih khusus pembahasan diarahkan pada

perencanaan penyediaan dan alokasi tenaga kerja. Dalam suatu proyek, tenaga

kerja yang digunakan memiliki porsi biaya yang terbesar. Oleh karena itu, sudah

merupakan keharusan bagi seseorang pimpinan atau manajer proyek untuk

memerhatikan dengan cermat hal tersebut agar tidak terjadi pemborosan. Padahal

jadwal yang baik adalah jadwal yang kegiatannya tersusun dengan ketergantungan

yang baik dan memiliki jadwal sumber daya yang baik pula. Contoh berikut

adalah Gambar 2.2

Gambar 2.2Sumber

: Grafik Sumber Daya yang Kurang Baik: Kelana, 2010

Dikatakan tidak baik karena pada periode pertama kebutuhan akan

tenaga kerjanya besar yaitu 50 orang. Namun pada periode kedua, kebutuhannya

sedikit yaitu 30. Dengan demikian, ada kelebihan sumber daya sebanyak 20

orang. Untuk menghindari pemborosan biaya tenaga, kelebihan pada periode

pertama diberhentikan karena tidak mungkin tidak bekerja tapi tetap dibayar.

Namun pada periode ketiga kembali kebutuhan tenaganya meningkat. Tentu saja

hal tersebut tidak dapat dibenarkan karena tenaga kerja yang telah diberhentikan

belum tentu mau bekerja kembali atau mungkin sudah bekerja di tempat lain

sehingga terjadi kekurangan sumber daya (kebutuhan 40 orang yang tersedia pada

periode sebelumnya sebanyak 30) (Kelana, 2010).

11

Page 12: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

1 2

3 4

Kondisi sumber daya yang naik turun atau fluktuasi tersebut tidak

menguntungkan. Dengan kondisi demikian, perusahaan hanya memiliki dua

pilihan, yaitu memindahkan tenaga kerja kelebihan tersebut ke proyek lain yang

membutuhkannya atau menanggung kerugian karena tetap membayar tenaga kerja

tersebut selama tanpa tugas. Grafik yang terbaik adalah apabila jumlah tenaga

kerja meningkat dari awal proyek atau rata atau banyak, kemudian sedikit demi

sedikit kemudian meningkat, dan kembali sedikit sampai akhir proyek. Contoh

berikut adalah Gambar 2.3

Gambar 2.3 Sumber

: Grafik-grafik Ideal Sumber Daya Tenaga Kerja: Kelana, 2010

Kita dapat mengatur atau menyesuaikan kembali jadwal kegiatan untuk

mendapatkan grafik tenaga kerja yang baik. Kegiatan yang berada pada jalur kritis

tidak boleh diganggu karena akan manyebabkan bertambahnya waktu akhir

proyek. Penyesuaian hanya dilakukan pada kegiatan tidak kritis, itupun hanya

dengan memundurkan atau memajukan sesuai dengan waktu tunda (float). Waktu

tunda sebenarnya itu yang menentukan derajat fleksibilitas yang dapat

dimanfaatkan perencana dalam usaha meratakan penggunaan tenaga kerja.

12

Page 13: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

2.5 Histogram Kebutuhan Sumber Daya

Histogram kebutuhan sumber daya merupakan gambaran mengenal

penetapan kebutuhan tenaga kerja setiap harinya. Langkah-langkah dalam

menyusun histogram kebutuhan sumber daya adalah sebagai berikut (Kelana,

2010):

a. Menghitung produktivitas

Produktivitas tenaga kerja adalah besarnya volume pekerjaan yang

dihasilkan oleh seorang tenaga kerja atau oleh suatu regu tenaga kerja selama

periode tertentu. Rumus dasar produktivitas yaitu sebagai berikut:

Produktivitas tenaga kerja = Indeks x Volume pekerjaanKurun waktu pekerjaan .......................... (2.1)

Produktivitas dapat dihitung melalui harga borongan pekerjaan upah

harian tenaga kerja. Rumus perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Produktivitas per kelompok kerja = Upah harian per kelompok TKHarga borongan satuan pekerjaan ...... (2.2)

b. Menghitung durasi

Durasi kegiatan dapat ditentukan dengan cara perkiraan, bergantung

pada pengalaman. Semakin besar pengalaman semakin akurat dan logis durasi

yang ditentukan. Selain itu, durasi dapt dihitung dengan pendekatan teoritis yaitu

berdasarkan logika perhitungan berdasarkan volume pekerjaan dan produktivitas

tenaga kerja dalam satuan waktu tertentu. Selanjutnya untuk menghitung durasi

hari digunakan rumus sebagai berikut:

T A = VpArPrA ................................................................................................... (2.3)

Dimana:

TA = durasi kegiatan

rPrA = resource production rate untuk kegiatan A

13

Page 14: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

VpA = volume kegiatan A

Setelah diketahui besarnya produktivitas yang harus dicapai per hari

diketahui durasi yang diinginkan maka dapat dihitung jumlah tenaga kerja per

hari.

2.6 Batas Maksimum Penggunaan Tenaga Kerja

Keperluan rata-rata tenaga kerja sebagai batas normal penggunaan

tenaga kerja dan keperluan tenaga kerja puncak sebagai batas maksimum

penggunaan tenaga kerja per hari. Nilai batas normal dan batas maksimum

dihitung berdasar jenis tenaga kerja masing-masing dalam hal ini pekerja, mandor,

tukang kayu, tukang batu, dan tukang besi. Rumus perhitungan sebagai berikut

(Kelana, 2010):

Keperluan tenaga kerja rata-rata/hari = Jumlah total keperluan tenaga kerjaTotal hari kerja efektif ..

..........................................................................................................................(2.4)

Keperluan tenaga kerja puncak = 1,7 × keperluan tenaga kerja rata-rata/hari.. (2.5)

2.7 Resources Leveling

Perataan tenaga kerja (resources leveling) merupakan kegiatan untuk

meminimalkan fluktuasi penggunaan sumber daya manusia dalam keseluruhan

aktivitas proyek. Prinsipnya adalah dengan menggeser aktivitas-aktivitas non

kritis dalam waktu tenggang yang tersedia. Karena perataan sumber daya manusia

hanya diterapkan pada aktivitas-aktivitas non kritis, lintasan kritis tetap tidak

diganggu, dan durasi proyek tidak berubah. Perataan sumber daya manusia

(resources leveling) merupakan suatu teknik penjadwalan yang valid yang dapat

digunakan pada proyek-proyek konstruksi, sehingga teknik ini merupakan teknik

yang efisien dalam merencanakan penggunaan tenaga kerja (Kelana, 2010).

14

Page 15: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam hubungan antara jadwal dan

sumber daya adalah usaha menggunakannya secara efisien. Tenaga kerja yang

sudah bergabung tidak mudah untuk dilepas dan dipanggil kembali sesuai dengan

naik turunnya pekerjaan. Oleh karena itu diusahakan tidak terjadi keperluan yang

naik turun secara tajam, untuk mengatasinya dengan meratakan sumber daya

(resources leveling). Pemerataan sumber daya dapat dikerjakan dengan cara grafis

yaitu menggambar jadwal kegiatan dalam bentuk (bar chart). Sumber daya yang

dibutuhkan untuk setiap kegiatan dijumlah ke bawah dalam satu satuan waktu.

Mencari jalur kritis dan float jarigan kerja kemudian komponen kegiatan nonkritis

diatur dengan menggeser-geser (sebatas float yang tersedia) dan mangusahakan

kebutuhan sumber daya untuk tidak terjadi fluktuasi yang tajam. Ada 2 (dua)

metode untuk melakukan perataan sumber daya manusia (resources leveling) pada

microsoft project, yaitu trial-and-error approach dan block schedule.

2.7.1 Trial-and-error approach

Hal yang pertama-tama dilakukan saat melakukan perataan

menggunakan pendekatan trial-and-error adalah menggambar jadwal kegiatan

dalam bentuk diagram balok (barchart) yang dimulai dari kegiatan-kegiatan kritis

di bagian atas. Sumber daya yang dibutuhkan untuk tiap kegiatan dijumlah ke

bawah dalam satu satuan waktu. Sumber daya untuk kegiatan kritis yang telah

dijumlahkan tersebut berada pada baris terpisah di bawah barchart. Langkah

berikutnya adalah dengan cara mencoba-coba ataupun menggeser-geser kegiatan

non kritis di antara EST dan LST sampai didapat fluktuasi minimum atau pola

tertentu pada diagram penggunaan SDM (Kelana, 2010).

Cara ya ng dilakukan dengan mencoba-coba ataupun menggeser-geser

kegiatan non kritis dilakukan secara manual tanpa bantuan program, sedangkan

dalam microsoft office project sendiri sudah ada fasilitas untuk melakukan

resources leveling yang dilakukan trial pada microsoft office project adalah pada

batasan maksimum unit jumlah tenaga yang tersedia di resources sheet. Dengan

mengubah-ubah nilai batasan maksimum kemudian dilakukan resources leveling

15

Page 16: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

maka akan diperoleh beberapa histogram sumber daya yang kemudian setelah itu

dipilih histogram yang paling ideal.

2.7.2 Block schedule

Keterbatasan sumber daya yang terampil sering kali menjadi kendala

tersendiri dalam menyususn kebutuhan sumber daya. Selain keterbatasan sumber

daya yang ada, yang sering juga terjadi adalah keterbatasan ruang atau area kerja

sehingga tidak memungkinkan sumber daya dengan jumlah yang banyak.

Penyusunan grafik sumber daya yang baik dapat juga dilakukan dengan membuat

block schedule. Misal untuk sebuah kegiatan yang jumlah total kebutuhan tenaga

adalah 60 orang, dengan durasi 4 hari, maka per harinya 60/4 atau 15 orang per

harinya, dapat dilihat pada Gambar 2.4

15 15 15 15 = 60 orang

`

Gambar 2.4Sumber

: Block Schedule Merata: Kelana, 2010

Namun yang sering terjadi di lapangan adalah keberadaan tenaga kerja

yang pada awalnya tidak tersedia secara lengkap sehingga pembagian tenaga kerja

tidak memungkinkan untuk merata seperti di atas. Misalnya tenaga kerja yang

akan dipekerjakan didatangkan dari tempat lain (dari desa), pada hari:

1. Pertama, tenaga kerja yang datang hanya 5 orang sehingga hanya 5 orang

yang bekerja pada hari pertama;

2. Kedua, selanjutnya tenaga kerja yang datang 5 orang sehingga sampai pada

hari kedua jumlah yang bekerja 10 orang;

3. Ketiga, kemudian tenaga kerja yang datang 10 orang lagi sehingga pada hari

ketiga yang bekerja 20 orang;

4. Keempat, kemudian tenaga kerja yang datang 5 orang sehingga berjumlah 25

orang.

16

Page 17: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Maka penyusunan sumber dayanya dapat dilihat pada Gambar 2.5 block

schedule tidak merata.

5 10 20 25 = 60 orang

Gambar 2.5Sumber

: Block Schedule Tidak Merata: Kelana, 2010

Terlihat jumlah total kebutuhan tenaga kerjanya adalah sama, yaitu 60

orang dengan durasi yang sama yaitu 4 hari. Perbedaannya adalah pada jumlah

tenaga kerja yang bekerja per harinya sehingga jumlah produktivitas per harinya

berbeda.

2.8 Microsoft Office Project

Kelana (2010) menyatakan, microsoft office project merupakan suatu

program komputer yang banyak digunakan untuk menyusun rencana kerja sebuah

proyek konstruksi. Project atau dalam bahasa sehari-hari disebut dengan proyek

merupakan suatu rangkaian kerja yang dimulai dari tahap perencanaan sampai

pada tahap akhir. Penggunaaan microsoft office project dapat memperoleh rincian

seluruh komponen kerja secara detail. Hal-hal yang perlu dilakukan bila memiliki

sebuah proyek adalah:

a. Melakukan perencanaan dan penjadwalan, serta pelibatan pihak-pihak yang

berkompeten dalam proyek tersebut;

b. Setelah itu masuk ke dalam proses penentuan jenis-jenis pekerjaan (task),

sumber daya yang diperlukan (resources) baik sumber daya manusia maupun

material, biaya yang diperlukan (cost), juga jadwal kerja (schedule) kapan

pekerjaan dimulai dan kapan pekerjaan sudah harus selesai. Jika semua hal

tersebut telah ditentukan dan disetujui oleh semua pihak maka kita telah

mempunyai rencana dasar (baseline);

17

Page 18: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

c. Selanjutnya rencana tersebut harus dijalankan dan perkembangannya harus

terus dipantau dalam sebuah tahapan tracking. Apabila pekerjaan belum

selesai maka harus dilakukan penjadwalan ulang (rescheduling).

Data yang telah didapat dari hasil perhitungan sebelumnya berupa

urutan kegiatan, durasi masing-masing kegiatan, hubungan kegiatan (constraints)

dengan metode PDM dan kebutuhan tenaga kerja yang diperoleh dari perhitungan

produkitivitas dan durasi sebelumnya, kemudian diinput ke dalam lembaran kerja

awal pada software microsot office project. Berikut ini proses pengisian datanya:

1. Data kegiatan proyek dimasukkan dengan mengetikkan pada kolom task

name, waktu kegiatan pada kolom durasi, dan untuk kolom start dan finish

akan terisi sendiri;

2. Masukkan hubungan ketergantungan “sebelum” pada kolom predessor, pada

kolom ini hubungan kegiatannya adalah nomor ID-nya, misalkan pekerjaan

persiapan dengan 2, pembersihan lokasi proyek dengan 3, dan seterusnya.

Pada lembaran kanan (grafik gantt chart) akan tergambar dengan sendirinya

bart chart tersebut dengan hubungan keterkaitannya;

3. Mengubah tampilan, microsoft project terdiri dari beberapa tampilan, yaitu:

calendar, gantt chart, network diagram, task usage, resources graph,

resources sheet, resources usage. Penukaran tampilan dapat dilakukan

dengan memilih view, dan menentukan tampilan yang dikehendaki misalnya

network diagram;

4. Memasukkan sumber daya manusia pada setiap kegiatan terlebih dahulu

mengubah tampilannya gantt chart menjadi resources sheet dengan cara

memilih menu view, resources sheet.

Lembaran kerja sumber daya tersebut terdiri dari beberapa kolom,

namun yang akan digunakan hanya beberapa saja, yaitu:

a. Resources Name, yaitu nama sumber daya. Namun sumber daya dapat berupa

tenaga, dalam penelitian ini yang diteliti hanya pekerja, tukang kayu, tukang

gali, tukang batu, dan tukang besi;

b. Type, untuk menentukan apakah sumber dayanya termasuk work atau

material;

18

Page 19: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

c. Initials, awal atau singkatan nama sumber daya;

d. Group, bila ingin mengelompokkan sumber daya;

e. Max unit, jumlah sumber daya terbanyak yang tersedia.

Kembali ke tampilan gantt chart untuk memasukkan sumber daya ke

tiap-tiap kegiatan, kemudian pilih icon assign resources sehingga akan muncul

menu sumber daya. Kursor diletakkan pada kegiatan yang akan diisikan sumber

daya kemudian isi menu assign resources dengan jumlah tenaga sesuai dengan

hasil perhitungan kebutuhan tenaga kerja pada perhitungan sebelumnya, kemudian

mengulangi pada kegiatan selanjutnya sampai selesai.

19

Page 20: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian yang digunakan adalah observasi/survei di

lapangan, mengambil data-data yang diperlukan, melakukan studi kepustakaan

dan pengolahan data, menganalisis data yang diperoleh. Penelitian bertujuan

untuk menganalisa kembali pengendalian tenaga kerja dengan metode resources

leveling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif,

yaitu penelitian yang menggambarkan kondisi proyek tertentu dengan analisis

data-data yang ada.

Analisis data menggunakan metode analitis dan deskriptif. Analitis

berarti data yang sudah ada diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil

akhir yang dapat disimpulkan. Sedangkan deskriptif maksudnya adalah dengan

memaparkan masalah-masalah yang sudah ada atau tampak serta kesimpulan dari

hasil analisis. Bagan alir penelitian dapat dilihat pada Lampiran A Gambar A. 3.1

Halaman 46.

3.1 Lokasi Penelitian

Perlunya menghindari penelitian yang terlalu luas agar dapat

memberikan arah yang lebih baik maka diperlukan pembatasan-pembatasan.

Adapun lokasi yang menjadi wilayah dalam penelitian ini adalah proyek

pembangunan gedung gedung poli, ADM, KIA dan ruang bersalin yang terletak di

Desa Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

3.2 Metode Pengumpulan Data

20

Page 21: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi

penggunaan tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Untuk

mendukung analisis tersebut, Penulis mengambil contoh sebagai studi kasus yaitu

pembangunan gedung poli, ADM, KIA dan ruang bersalin di Nagan Raya. Untuk

mempermudah analisis diperlukan data yang berkaitan langsung dengan proyek

tersebut. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari

pihak terkait atau pihak pelaksana proyek yaitu konsultan pengawas CV. Joint

Stucture Design. Adapun data tersebut antara lain:

a. Daftar Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelaksanaan;

b. Time schedule dan gambar rencana pelaksanaan proyek;

c. Daftar analisa harga upah dan bahan.

III.3 Metode Analisis Data

Tahapan dalam analisis data merupakan urutan langkah yang

dilaksanakan secara sistematis dan logis sesuai dasar teori permasalahan sehingga

didapat analisis yang akurat untuk mencapai tujuan penulisan. Data terkait yang

telah dikumpulkan yang bersumber dari pihak-pihak terkait berdasarkan metode

pengumpulan data yang dilakukan Penulis.

Data-data yang telah dikumpulkan tersebut kemudian diolah dan

dianalisis dengan tahapan-tahapan sebagai sebagai berikut:

1. Menghitung produktivitas tenaga kerja dan durasi

Untuk menyusun jaringan kerja dibutuhkan durasi dari masing-masing

kegiatan tersebut. Produktivitas dan durasi dan rincian tenaga kerja dari tiap

jenis pekerjaan diperoleh dari pengolahan data RAB dan gambar kerja dengan

bantuan daftar analisa pekerjaan SNI, daftar upah dan bahan satuan

pekerjaan. Produktivitas tenaga kerja dihitung dengan menggunakan rumus

persamaan 2.1 dan persamaan 2.2, sedangkan untuk menghitung durasi

digunakan rumus persamaan 2.3 yang telah dijelaskan pada Bab II.

2. Menghitung kebutuhan tenaga kerja

21

Page 22: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Kebutuhan tenaga kerja dapat diketahui dnegan menjumlahkan tenaga kerja

yang digunakan oleh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada hari yang

sama. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja harus disesuaikan dengan bobot

dan nilai fisik dari masing-masing kegiatan. Kebutuhan tenaga kerja dapat

dihitung dengan menggunkan rumus persamaan 2.4 dan persamaan 2.5 yang

telah dijelaskan pada Bab II.

3. Menentukan hubungan ketegantungan antar kegiatan

Pada tahap ini ditentukan hubungan tiap kegiatan dengan kegiatan lainnya.

Menyusun urutan atau hubungan antar kegiatan berdasarkan urutan

ketergantungan (constraints dengan metode PDM menggunakan software

microsoft office project). Susunan tersebut berdasarkan rincian tenaga kerja

yang dibutuhkan dan durasi dari tiap pekerjaan.

4. Menyusun histogram tenaga kerja

Histogram sumber daya menggambarkan kebutuhan tenaga kerja setiap hari

selama waktu pelaksanaan proyek. Dengan adanya histogram SDM dapat

diketahui kebutuhan tenaga kerja pada hari-hari berlangsungnya proyek baik

dari segi jumlah maupun dari segi jenis tenaga kerja yang dibutuhkan.

Pembuatan histogram sumber daya menggunakan microsoft office project.

5. Melakukan resources leveling

Proses leveling tenaga kerja dilakukan dalam 3 tahapan yang mana masing-

masing tahapan mempunyai cara yang berbeda, yaitu:

- Proses yang pertama dilakukan dengan cara mengubah-ubah batas

maksimum penggunaan tenaga kerja yang ada pada resources sheet di

bagian max unit dilakukan perubahan secara bertahap sehingga yang

dapat dilakukan leveling hanya pada jenis tenaga kerja tertentu

berdasarkan perhitungan. Kemudian selanjutnya proses leveling dilakukan

secara simultan.

- Proses leveling yang kedua ini dilakukan dengan cara manual, yaitu

dengan menggeser-geser kegiatan yang nonkritis di dalam ruang

senggangnya (float).

22

Page 23: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Proses Analisis Data Menggunakan Microsoft Office Project:

Membuat jaringan kerja menggunakan metode PDM;Menyusun Histogram Tenaga Kerja;

Melakukan Proses Resources Leveling guna mendapatkan histogram alokasi tenaga kerja yang ideal.

Data:

RAB;Time Schedule;

Daftar Analisa Harga Upah dan Bahan

Selesai

Mulai

Hasil Analisis Data:

Didapatkan rencana penjadwalan proyek menggunakan metode PDM;

Didapatkan jumlah tenaga kerja yang ideal;Didapatkan alokasi tenaga kerja yang optimal sebelum dan

sesudah dilakukannya proses resources leveling .

- Proses leveling yang ketiga sebenarnya hanya langkah penyempurnaan

agar didapat grafik sumber daya yang ideal, yaitu dengan cara mem-

variasikan kebutuhan tenaga kerja per hari pada kegiatan non kritis.

Proses data yang akan diinput setelah dikumpulkan tersebut dapat

dilihat pada Gambar 3.1.

23

Page 24: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Gambar3.1 : Proses Data Input

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan tentang hasil dan pembahasan dari studi mengenai penjadwalan tenaga kerja menggunakan alat bantu microsoft office project. Perhitungan yang dilakukan pada Proyek Pembangunan gedung poli, ADM, KIA dan ruang bersalin di

Desa Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya ini berdasarkan pada beberapa literatur, yaitu dengan cara pengolahan data yang meliputi data-data yang diberikan oleh perusahaan dan keseluruhan perhitungan Penulis sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, tinjuan kepustakaan serta metode yang digunakan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya.

4.1 Hasil

Proyek pembangunan gedung Poli, Administrasi (ADM), Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA) dan Ruang bersalin berlangsung selama 93 hari, yaitu dimulai

tanggal 08 September 2014 dan berakhir pada tanggal 09 Desember 2014. Proyek

inii menghabiskan anggaran sebesar Rp1.968.331.620,85 (Satu Milyar Sembilan

Ratus Enam Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Enam Ratus

Dua Puluh Koma Delapan Puluh Lima Rupiah).

24

Page 25: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

4.1.1 Kebutuhan tenaga kerja

Sebelum melakukan penjadwalan tenaga kerja, terlebih dahulu perlu

dihitung kebutuhan tenaga kerja untuk setiap item-item pekerjaan pada proyek ini.

Berdasarkan durasi pada time schedule proyek (dapat dilihat pada Lampiran B

Tabel B. 4. 1 halaman 54), rencana anggaraan biaya dan daftar analisa pekerjaan

(dapat dilihat pada Lampiran B Tabel B 4. 2 halaman 55-56 dan Tabel B. 4. 3

halaman 57-75), maka dapat dihitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Jumlah kebutuhan tenaga kerja ini yang akan diinput ke dalam software microsoft

office project untuk kemudian dilakukan resources leveling. Perhitungan beberapa

pekerjaannya yaitu sebagai berikut:

1. Galian tanah biasa pondasi menerus

Volume (V) = 134,61 m3

Durasi pekerjaan ( D ) = 5 hari

Indeks Analisa Kerja (N)

- Pekerja = 0,750

- Mandor = 0,025

Jumlah tenaga kerja (n) =

N×VD

- Pekerja =

0,750×134 ,615 = 20,19 20 OH

- Mandor =

0,025×134 ,615 = 0,673 1 OH

Tenaga kerja yang digunakan untuk pekerjaan galian tanah biasa

pondasi menerus adalah pekerja dan mandor, sesuai dengan analisa satuan

pekerjaan yang digunakan pada proyek ini. Berdasarkan perhitungan di atas dapat

diketahui, untuk menggali tanah biasa pondasi menerus sebanyak 134,61 m3

selama 5 hari dibutuhkan pekerja sebanyak 20 OH dan mandor sebanyak 1 OH.

2. Urugan pasir bawah pondasi

Volume (V) = 16,03 m3

Durasi pekerjaan (D) = 1 hari

Indeks Analisa Kerja (N)

25

Page 26: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

- Pekerja = 0,300

- Mandor = 0,010

Jumlah tenaga kerja (n) =

N×VD

- Pekerja =

0,300×16 , 0251 = 4,808 5 OH

- Mandor =

0,010×16 , 0251 = 0,160 1 OH

Tenaga kerja yang digunakan untuk pekerjaan urugan pasir bawah

pondasi adalah pekerja dan mandor, sesuai dengan analisa satuan pekerjaan yang

digunakan pada proyek ini. Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui,

untuk mengurug pasir bawah pondasi sebanyak 16,03 m3 selama 1 hari

dibutuhkan pekerja sebanyak 5 OH dan mandor sebanyak 1 OH.

3. Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)

Volume (V) = 22,44 m3

Durasi pekerjaan (D) = 1 hari

Indeks Analisa Kerja (N)

- Pekerja = 0,780

- Tukang batu = 0,390

- Kepala Tukang = 0,039

- Mandor = 0,039

Jumlah tenaga kerja (n) =

N×VD

- Pekerja =

0,780×22,441 = 17,499 17 OH

- Tukang batu =

0,390×22,441 = 8,750 9 OH

- Kepala tukang =

0,039×22,441 = 0,875 1 OH

- Mandor =

0,039×22,441 = 0,875 1 OH

26

Page 27: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Tenaga kerja yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu kosong

(aanstamping) adalah pekerja, tukang batu, kepala tukang dan mandor, sesuai

dengan analisa satuan pekerjaan yang digunakan pada proyek ini. Berdasarkan

perhitungan di atas dapat diketahui, untuk memasang batu kosong (aanstamping)

sebanyak 22,44 m3 selama 1 hari dibutuhkan pekerja sebanyak 17 OH, tukang

batu sebanyak 9 OH, kepala tukang sebanyak 1 OH dan mandor sebanyak 1 OH.

Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat masing-masing kebutuhan

tenaga kerja pada setiap pekerjaan. Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan

kebutuhan tenaga kerja untuk keseluruhan jenis pekerjaan dapat di lihat pada

Lampiran C. 4. 1 sampai C. 4. 11 halaman 77-117. Adapun kebutuhan tenaga

kerja secara keseluruhan untuk setiap pekerjaan berdasarkan time schedule pada

proyek ini dirangkum dalam Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4. 1 Rekapitulasi Kebutuhan Tenaga Kerja

NO URAIAN PEKERJAAN DTenaga Kerja

M KT P TB/P TK TC

A PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Pembersihan Lahan 4 1 15

2 Pasangan Bouwplank 2 1 1 6 6

3 Pengadaan / Sewa Direksi Keet 2 1 7

4 Dokumentasi dan Administrasi 4 1

5 Papan Nama Proyek 1 1

6 Pagar Pengaman Proyek (dari Seng BJLS) 2 14

7 Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) 93 1

8 Air dan Listrik Kerja 1 2

B PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN

1 Galian Tanah Biasa Pondasi Menerus 5 1 20

2 Urugan Kembali Bekas Galian 2 1 4

3 Urugan Tanah Bawah Lantai 4 1 29

4 Urugan Tanah Bawah Saluran 1 1 2

5 Urugan Pasir Bawah Lantai 1 1 18

27

Page 28: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

6 Urugan Tanah Taman 1 1 7

7 Urugan Pasir Bawah Pondasi 1 1 5

C PEKERJAAN BETON BERTULANG

1 Pas Batu Kosong (Aanstamping) 1 1 1 17 9     

2 Pondasi Batu Gunung 7 1 1 21 10    

3 Lantai Kerja Rabat Beton untuk Saluran 1 1 1 5 1    

4 Pondasi Ampak 7 1 1 22 5 5  

5 Pek. Besi Angker θ 12 dari Sloof ke Pondasi Menerus 7 1 1 1 1    

Tabel 4. 1 Rekapitulasi Kebutuhan Tenaga Kerja (Lanjutan 2/4)

NO URAIAN PEKERJAAN DTenaga Kerja

M KT P TB/

PTK TC

6 Pek. Sloof 20 x 30 cm 16 1 1 34 9 4  

7 Pek. Kolom 30 x 30 cm 7 1 1 16 5 3  

8 Pek. Kolom 20 x30 cm 14 1 1 23 6 5  

9 Pek. Kolom Praktis 13 x 13 cm 5 1 1 6 3 1  

10 Pek. Balok Latai 13 x 13 cm 5 1 1 15 5 2  

11 Pek. Balok 15 x 20 cm 6 1 1 15 3 4  

12 Pek Ring Balok 18 x 25 cm 15 1 1 23 7 4  

13 Plat Daag 5 1 1 11 5 1  

14 Pek. Portal Gawang Pintu 30 x 30 cm 4 1 1 5 2 1  

D PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN DINDING

1 Pasangan Bata 1 : 2 4 1 1 8 3    

2 Pasangan Bata 1 : 4 16 1 1 14 5    

3 Plesteran Bata 1 : 2 4 1 1 16 8    

4 Plesteran bata 1 : 4 16 1 1 28 14    

5 Pek. Acian Dinding 12 1 1 28 14    

6 Pek. Acian Kolom 30 x 30 cm 4 1 1 5 3    

7 Pek. Relif Dinding Horizontal dan Kolom Teras 1 1     2    

8 Pasangan Bata Rollag Teras Dalam 1 : 4 3 1 1 4 1    

28

Page 29: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

9 Plateran Rollag Teras Dalam 3 1 1 4 2    

10 Pasangan Bata Taman 1 : 4 4 1 1 5 2    

11 Plasteran Bata Taman 1 : 4 3 1 1 13 6    

E PEKERJAAN LANTAI

1 Lantai Keramik 40 x 40 cm Polished 19 1 1 24 12    

2 Lantai Keramik Teras Luar 40 x 40 cm unpolished 7 1 1 7 4    

3 Lantai Keramik KM 20 x 20 cm 3 1 1 6 3    

4 Keramik Pinggang KM 10 x 20 cm 2 1 1 2 2    

5 Keramik Dinding 20 x 35 cm 4 1 1 15 7    

Tabel 4. 1 Rekapitulasi Kebutuhan Tenaga Kerja (Lanjutan 3/4)

NO URAIAN PEKERJAAN DTenaga Kerja

M KT P TB/P TK TC

6 Pas. Rollag Bata Tangga 1 : 4 3 1 1 4 1    

7 Beton Cor Lantai 1 1 1 13 4    

8 Lantai Rabat Beton K.100 tangga mobil 1 1 1 6 2    

F PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA

1 Pintu Type P1 1 1   2      

2 Pintu Type P2 1 1   2      

3 Pintu Type P3 2 1   4      

4 Pintu Jendela Type P4 2 1   4      

5 Pintu Type P5 2 1   4      

6 Jendela Type J1 4 1   4      

7 Jendela Type J2 4 1   4      

8 Jendela Type J3 4 1   4      

9 Jendela Type JK 1 1   2      

10 Ventilasi untuk pintu P3 3 1   4      

11 Ventilasi untuk pintu jendela P4 2 1   2      

12 Ventilasi V1 1 1   2      

13 Ventilasi V2 1 1 1

G PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

1 Pek. Kuda kuda Rangka Baja Ringan C-100 7 1 10

29

Page 30: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

2 Pek. Penutup Genteng Aluminium Bj. 0.30 7 1 1 12 12

3 Pek. Listplank Kayu 4 1 1 5 10

4 Pek. Rabung Genteng 7 1 1 12 6

5 Pek. Pelapisan Aquaprof di Plat Dag 1 1 2

6 Pek. Plafond (Sunda Plafond) Termasuk Rangka Furing dan Pengecatan 14 1 10

7 List Plafond L 8 x 8 cm 5 1 7

H PEKERJAAN CAT

1 Pek. Cat Dinding Tembok 8 1 1 4 13

2 Pek. Cat Kayu Lisplank 3 1 1 1 1

Tabel 4. 1 Rekapitulasi Kebutuhan Tenaga Kerja (Lanjutan 4/4)

NO URAIAN PEKERJAAN D

Tenaga Kerja

M KT P TB/P TK TC

I PEKERJAAN SANITASI

1 Klosed Duduk 2 1 1 3 4

2 Kran Air 1/2 inch 1 1 1 1 1    

3 Bak Kamar Mandi Fiber 3 3

4 Floor Drain 2 3

5 Wastafel 1 1 1 2 3

6 Pipa PVC 4" 5 1 5

7 Pipa PVC 3/4" 3 1 1 2 3

8 Instalasi Air Bersih 2 3

9Instalasi Air Kotor Termasuk Pipa Buangan ke Septick Tank dan ke saluran pembuang utama

2 3

10 Septick Tank + Resapan + Box Kontrol 3 1 3

13 Ventilasi V2 1 1 1

J PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1 Instalasi Meteran Listrik 2     2      

2 Instalasi Panel Utama 2     2      

3 Lampu TL 2 x 36 Watt Recessed Mounted (inbow) 3     3      

4 Down Light PLC 2 x 19 watt' 5     3      

5 Saklar Ganda 1     2      

30

Page 31: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

6 Saklar Tunggal 2     3      

7 Pek. Stop Kontak 200 W+Istalasi (c/w. Kabel NYM 3 x 2,5 mm²) 2     3      

8 Pek. Pemasukan Arus Listrik 30A 1     3      

9 Pek. Instalasi Titik Kontak (c/w. Kabel NYM 2 x 2,5 mm²) 6     5      

K PEKERJAAN LAIN LAIN

1 Pagar Kayu Keliling Ruang Serba Guna 2 1   5      

2 Lantai Kerja Tangga 1 1 1 3 1    

3 Tanah Timbun Tangga 1 1   3      

4 Tralis Saluran 2 1   5      

5 List Beton Jendela Depan 1 1 1 1 1    Keterangan:

D : Durasi TB/P : Tukang Batu/Pipa

M : Mandor TK : Tukang Kayu

KT : Kepala Tukang TC : Tukang Cat

P : Pekerja

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat durasi dan kebutuhan tenaga

kerja untuk setiap item pekerjaan. Kemudian data dari tabel di atas selanjutnya

diinput ke dalam microsoft office project untuk mengetahui jumlah dan

penjadwalan tenaga kerja sebelum dan sesudah dilakukan proses leveling.

4.1.2 Jaringan kerja Precedence Diagram Method (PDM)

Setelah mengetahui durasi dan kebutuhan tenaga kerja untuk tiap-tiap

item pekerjaan pada proyek ini, dilanjutkan dengan membuat jaringan kerja

menggunakan metode PDM dengan bantuan microsoft office project 2013.

Sebelum menyusun jaringan kerja, terlebih dahulu dimasukkan keterangan

“sebelum” ataupun “sesudah” ke dalam kolom predecessors yang dapat dilihat

pada Tabel 4. 1.

Tabel 4. 2 Logika Saling Ketergantungan PredecFessors

No Task Name Duration Start Finish Predecessors

31

Page 32: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

1PEMBANGUNAN GEDUNG POLI, ADM, KIA DAN RUANG BERSALIN

93 days Mon 9/8/14 Tue 12/9/14

2 PEKERJAAN PERSIAPAN 7 days Mon 9/8/14 Sun 9/14/14

3 Pembersihan Lahan 4 days Mon 9/8/14 Thu 9/11/14

4 Pasangan Bouwplank 2 days Fri 9/12/14 Sat 9/13/14 3

5 Pengadaan/Sewa Direksi Keet 2 days Sat 9/13/14 Sun 9/14/14 4FS-1 day

6 Dokumentasi dan Administrasi 4 days Mon 9/8/14 Thu 9/11/14

7 Papan Nama Proyek 1 day Mon 9/8/14 Mon 9/8/14 3SS

8 Pagar Pengaman Proyek (dari Seng BJLS) 2 days Fri 9/12/14 Sat 9/13/14 4SS

9 Air dan Listrik Kerja 1 day Fri 9/12/14 Fri 9/12/14 4SS

Tabel 4. 2 Logika Saling Ketergantungan Predecessors (Lanjutan 2/6)

No Task Name Duration Start Finish Predecessors

10 PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN 43 days Sun 9/14/14 Sun 10/26/14 2FS-1 day

11 Galian Tanah Biasa Pondasi Menerus 5 days Sun 9/14/14 Thu 9/18/14 4

12 Urugan Kembali Bekas Galian 2 days Sun 10/19/14 Mon 10/20/14 11FS+17 days

13 Urugan Tanah Bawah Lantai 7 days Sun 10/19/14 Sat 10/25/14 12SS

14 Urugan Tanah Bawah Saluran 1 day Sun 10/19/14 Sun 10/19/14 13SS

15 Urugan Pasir Bawah Lantai 1 day Sat 10/18/14 Sun 10/19/14 13SF

16 Urugan Tanah Taman 1 day Sun 10/26/14 Sun 10/26/14 13

17 Urugan Pasir Bawah Pondasi 1 day Thu 9/18/14 Thu 9/18/14 11FF

18 PEKERJAAN BETON BERTULANG 53 days Fri 9/19/14 Mon 11/10/14 2,10SS+5

days

19 Pas Batu Kosong (Aanstamping) 1 day Fri 9/19/14 Fri 9/19/14 17SS

20 Pondasi Batu Gunung 7 days Fri 9/19/14 Thu 9/25/14 19SS

21 Lantai Kerja Rabat Beton untuk Saluran 1 day Sat 10/18/14 Sun 10/19/14 14SF

22 Pondasi Ampak 7 days Mon 9/22/14 Sun 9/28/14 20FS-4 days

32

Page 33: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

23 Pek. Besi Angker θ 12 dari Sloof ke Pondasi Menerus 7 days Fri 9/19/14 Thu 9/25/14 20SS

24 Pek. Sloof 20 x 30 cm 16 days Fri 9/26/14 Sat 10/11/14 20

25 Pek. Kolom 30 x 30 cm 7 days Fri 10/10/14 Thu 10/16/14 24FS-2 days

26 Pek. Kolom 20 x30 cm 14 days Sat 10/4/14 Fri 10/17/14 24SS+8 days

27 Pek. Kolom Praktis 13 x 13 cm 5 days Mon 10/13/14 Fri 10/17/14 26FF

28 Pek. Balok Latai 13 x 13 cm 5 days Mon 10/13/14 Fri 10/17/14 27SS

29 Pek. Balok 15 x 20 cm 6 days Sat 10/4/14 Thu 10/9/14 24FF-2 days

30 Pek Ring Balok 18 x 25 cm 15 days Sat 10/18/14 Sat 11/1/14 26

31 Plat Daag 5 days Sun 11/2/14 Thu 11/6/14 30

32 Pek. Portal Gawang Pintu 30 x 30 cm 4 days Fri 11/7/14 Mon 11/10/14 31

Tabel 4.2 Logika Saling Ketergantungan Predecessors (Lanjutan 3/5)

No Task Name Duration Start Finish Predecessors

33 PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN DINDING 51 days Mon 9/29/14 Tue 11/18/14 18SS+10 days

34 Pasangan Bata 1 : 2 4 days Mon 9/29/14 Thu 10/2/14 24SS+3 days

35 Pasangan Bata 1 : 4 16 days Fri 10/3/14 Sat 10/18/14 34

36 Plesteran Bata 1 : 2 4 days Fri 10/17/14 Mon 10/20/14 35FS-2 days

37 Plesteran bata 1 : 4 16 days Tue 10/21/14 Wed 11/5/14 36

38 Pek. Acian Dinding 12 days Sun 11/2/14 Thu 11/13/14 37FS-4 days

39 Pek. Acian Kolom 30 x 30 cm 4 days Mon 11/10/14 Thu 11/13/14 38FF

40 Pek. Relif Dinding Horizontal dan Kolom Teras 1 day Tue 11/18/14 Tue 11/18/14 39

41 Pasangan Bata Rollag Teras Dalam 1 : 4 3 days Mon 9/29/14 Wed 10/1/14 34SS

42 Plateran Rollag Teras Dalam 3 days Mon 10/20/14 Wed 10/22/14 36FF

43 Pasangan Bata Taman 1 : 4 4 days Sun 11/9/14 Wed 11/12/14 35FS+15 days

44 Plasteran Bata Taman 1 : 4 3 days Thu 11/13/14 Sat 11/15/14 43

45 PEKERJAAN LANTAI 30 days Sun 11/9/14 Mon 12/8/1468FS-25

days,33FS-10 days

46 Lantai Keramik 40 x 40 cm Polished 19 days Sun 11/9/14 Thu 11/27/14

13FS+14 days,70FS-4

days47 Lantai Keramik Teras Luar 40 x 7 days Fri 11/28/14 Thu 12/4/14 46

33

Page 34: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

40 cm unpolished48 Lantai Keramik KM 20 x 20 cm 3 days Fri 12/5/14 Sun 12/7/14 47

49 Keramik Pinggang KM 10 x 20 cm 2 days Wed 12/3/14 Fri 12/5/14 48SF

50 Keramik Dinding 20 x 35 cm 4 days Mon 12/1/14 Fri 12/5/14 49FF51 Pas. Rollag Bata Tangga 1 : 4 3 days Thu 12/4/14 Sun 12/7/14 102SF

52 Beton Cor Lantai 1 day Mon 12/8/14 Mon 12/8/14 53

53 Lantai Rabat Beton K.100 tangga mobil 1 day Sun 12/7/14 Sun 12/7/14 51

54 PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA 19 days Sun 10/5/14 Thu 10/23/14 33SS+6 days

55 Pintu Type P1 1 day Sun 10/5/14 Sun 10/5/14 35SS+2 days

56 Pintu Type P2 1 day Mon 10/6/14 Mon 10/6/14 55SS

57 Pintu Type P3 2 days Tue 10/7/14 Wed 10/8/14 56

Tabel 4. 2 Logika Saling Ketergantungan Predecessors (Lanjutan 4/5)

No Task Name Duration Start Finish Predecessors

58 Pintu Jendela Type P4 2 days Thu 10/9/14 Fri 10/10/14 57

59 Pintu Type P5 2 days Sat 10/11/14 Sun 10/12/14 58

60 Jendela Type J1 4 days Mon 10/13/14 Thu 10/16/14 59

61 Jendela Type J2 4 days Fri 10/17/14 Mon 10/20/14 60

62 Jendela Type J3 4 days Thu 10/9/14 Sun 0/12/14 57

63 Jendela Type JK 4 days Fri 10/17/14 Mon 10/20/14 61SS

64 Ventilasi untuk pintu P3 3 days Tue 10/21/14 Thu 10/23/14 63

65 Ventilasi untuk pintu jendela P4 2 days Tue 10/21/14 Wed 10/22/14 64SS

66 Ventilasi V1 1 day Tue 10/21/14 Tue 10/21/14 65SS

67 Ventilasi V2 1 day Tue 10/21/14 Tue 10/21/14 66SS

68 PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND 30 days Sun 11/2/14 Mon 12/1/14 18FS-9

days,54

69 Pek. Kuda kuda Rangka Baja Ringan C-100 7 days Sun 11/2/14 Sat 11/8/14 30

70 Pek. Penutup Genteng Aluminium Bj. 0.30 7 days Thu 11/6/14 Wed 11/12/14 69FS-3

days71 Pek. Listplank Kayu 4 days Thu 11/13/14 Sun 11/16/14 70

72 Pek. Rabung Genteng 7 days Tue 11/18/14 Mon 11/24/14 71

73 Pek. Pelapisan Aquaprof di Plat Daag 1 day Mon

11/24/14 Mon 11/24/14 72FF

34

Page 35: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

74Pek. Plafond (Sunda Plafond) Termasuk Rangka Furing dan Pengecatan

14 days Tue 11/18/14 Mon 12/1/14 72SS

75 List Plafond L 8 x 8 cm 5 days Thu 11/27/14 Mon 12/1/14 74FF

76 PEKERJAAN CAT 10 days Sun 11/30/14 Tue 12/9/14 68FS-2 days

77 Pek. Cat Dinding Tembok 8 days Sun 11/30/14 Sun 12/7/14 74FS-2 days

78 Pek. Cat Kayu Lisplank 3 days Sun 12/7/14 Tue 12/9/14 77FS-1 day

79 PEKERJAAN SANITASI 8 days Mon 11/24/14 Mon 12/1/14

76SS-7 days,68FS-

9 days80 Klosed Duduk 2 days Thu 11/27/14 Fri 11/28/14 75SS

81 Kran Air 1/2 inch 1 day Sat 11/29/14 Sat 11/29/14 80

82 Bak Kamar Mandi Fiber 3 days Fri 11/28/14 Sun 11/30/14 80SS+1 dayTabel 4. 2 Logika Saling Ketergantungan Predecessors (Lanjutan 5/5)

No Task Name Duration Start Finish Predecessors

83 Floor Drain 2 days Fri 11/28/14 Sat 11/29/14 80SS+1 day

84 Wastafel 1 day Thu 11/27/14 Thu 11/27/14 80SS

85 Pipa PVC 4" 5 days Mon 11/24/14 Fri 11/28/14 80SS-3 days

86 Pipa PVC 3/4" 3 days Sat 11/29/14 Mon 12/1/14 85

87 Instalasi Air Bersih 2 days Sat 11/29/14 Sun 11/30/14 80

88Instalasi Air Kotor Termasuk Pipa Buangan ke Septick Tank dan ke saluran pembuang utama

2 days Sun 11/30/14 Mon 12/1/14 89FF

89 Septick Tank + Resapan + Box Kontrol 3 days Sat

11/29/14 Mon 12/1/14 80

90 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 13 days Tue 11/18/14 Sun 11/30/14 68SS+16

days,54

91 Instalasi Meteran Listrik 2 days Tue 11/18/14 Wed 11/19/14 74SS

92 Instalasi Panel Utama 2 days Thu 11/20/14 Fri 11/21/14 91

93 Lampu TL 2 x 36 Watt Recessed Mounted (inbow) 3 days Tue 11/25/14 Thu 11/27/14 74FS-7 days

94 Down Light PLC 2 x 19 watt' 5 days Tue 11/25/14 Sat 11/29/14 93SS

95 Saklar Ganda 1 day Fri 11/28/14 Fri 11/28/14 93

96 Saklar Tunggal 2 days Fri 11/28/14 Sat 11/29/14 95SS

35

Page 36: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

97Pek. Stop Kontak 200 W+Istalasi (c/w. Kabel NYM 3 x 2,5 mm²)

2 days Fri 11/28/14 Sat 11/29/14 96SS

98 Pek. Pemasukan Arus Listrik 30A 1 day Sun 11/30/14 Sun 11/30/14 97

99 Pek. Instalasi Titik Kontak (c/w. Kabel NYM 2 x 2,5 mm²) 6 days Sat 11/22/14 Thu 11/27/14 92

100 PEKERJAAN LAIN LAIN 3 days Sun 12/7/14 Tue 12/9/14 4FS-2 days

101 Pagar Kayu Keliling Ruang Serba Guna 1 day Sun 12/7/14 Sun 12/7/14 44

102 Lantai Kerja Tangga 1 day Sun 12/7/14 Sun 12/7/14 101SS

103 Tanah Timbun Tangga 1 day Mon 12/8/14 Mon 12/8/14 102

104 Tralis Saluran 2 days Sun 12/7/14 Mon 12/8/14 101SS

105 List Beton Jendela Depan 1 day Tue 12/9/14 Tue 12/9/14 104

Keterangan:

SS : Start to start FS : Finish to start

FF : Finish to finish SF : Start to finish

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat, pada pekerjaan urutan 94 yaitu

Down Light PLC 2 x 19 watt bersamaan (SS) dengan pekerjaan urutan 93 yaitu

Lampu TL 2 x 36 Watt Recessed Mounted (inbow) dan seterusnya. Setelah

ditentukan logika saling ketergantungan atau predecessors diisi, tanggal start dan

finish pun otomatis akan terisi. Kemudian selanjutnya grafik bar chart juga akan

tergambar otomatis pada lembar kerja microsoft office project tersebut, untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1

36

Page 37: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Gambar 4.1 : Lembar Kerja, Predecessors dan Bar Chart

Berdasarkan gambar lembar kerja, predecessors dan bar chart di atas

dapat dilihat hubungan saling ketergantungan antara setiap kegiatan dalam proyek

dan juga bar chart, untuk lebih jelasnya bar chart sebelum dan setelah leveling

dapat dilihat pada Lampiran A Gambar A. 4. 1 dan A. 4. 2 halaman 50-51. Pada

gambar bar chart yang berwarna merah menunjukkan kegiatan pekerjaan kritis.

Kemudian dari lembar kerja di atas dapat diubah tampilannya ke dalam network

diagram yang dapat dilihat pada Gambar 4.2.

37

Page 38: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Gambar 4.2 : Network Diagram Metode PDM

Tanda panah dan kotak yang berwarna merah pada network diagram

metode PDM di atas merupakan tanda kegiatan pekerjaan yang kritis. Lebih jelas

dan lengkapnya mengenai network diagram pada penelitian ini (sebelum dan

sesudah dilakukannya proses leveling) dapat dilihat pada Lampiran A Gambar A.

4. 3 dan A. 4. 4 halaman 52-53.

4.1.3 Histogram tenaga kerja

Histogram tenaga kerja dapat langsung dilihat pada menu tampilan

microsoft office project yang lain setelah semua data terisi. Histogram tenaga

kerja ini terdiri dari histogram untuk mandor (batas maksimum 6 orang/hari),

kepala tukang (batas maksimum 5 orang/hari), pekerja (batas maksimum 84

orang/hari), tukang batu/pipa (batas maksimum 31 orang/hari), tukang kayu (batas

maksimum 13 orang/hari) dan tukang cat (batas maksimum 18 orang/hari).

Potongan tampilan histogram tenaga kerja pada microsoft office project dapat

dilihat pada Gambar 4.3.

38

Page 39: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Gambar 4.3 : Histogram Tenaga Kerja

Dari gambar di atas dapat dilihat histogram yang berwarna merah

merupakan jumlah tenaga kerja yang overallocated, maka perlu dilakukan

resources leveling atau perataan tenaga kerja. Tenaga kerja yang dihitung dan

dijadwalkan berdasarkan schedule dari proyek atau sebelum dilakukan leveling

dan sesudah leveling. Selanjutnya histogram disusun kembali dalam bentuk

gabungan dari semua jenis tenaga kerja yang ada. Sehingga memudahkan

dalam melihat secara umum gambaran dari hasil penelitian.

1. Histogram sebelum leveling

Histogram kebutuhan tenaga kerja yang merupakan gabungan dari

pekerja, tukang batu/pipa, tukang kayu, tukang cat, kepala tukang, dan mandor

sebelum leveling yang berdurasi selama 93 hari dapat dilihat pada gambar 4.4.

39

Page 40: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 930

20

40

60

80

100

120

140

160

Hari Ke-

Jum

lah

Gambar 4.4 : Histogram Tenaga Kerja Sebelum Leveling

Berdasarkan histogram tenaga kerja sebelum leveling pada gambar di

atas, dapat dilihat jumlah tenaga kerja maksimum hampir mencapai 160 OH atau

lebih tepatnya 157 OH perhari. Hal ini menyebabkan terjadinya overallocated

(kelebihan alokasi) tenaga kerja karena melebihi batas maksimum kebutuhan

tenaga kerja perhari, yaitu sebanyak 132 OH. Sebelum leveling jumlah total

tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 7189 OH. Lebih jelasnya mengenai

penjadwalan dan kebutuhan untuk masing-masing tenaga kerja sebelum leveling

dari hari ke-1 sampai hari ke-93 dan batas maksimum tenaga kerja per hari dapat

dilihat pada Lampiran B Tabel B.4.4 Halaman 76.

2. Histogram leveling trial I

Histogram tenaga kerja sebelum leveling melebihi batas maksimum

kebutuhan tenaga kerja perhari, maka dilakukan leveling trial I. Histogram

kebutuhan tenaga kerja yang merupakan gabungan dari pekerja, tukang batu/pipa,

tukang kayu, tukang cat, kepala tukang, dan mandor setelah leveling trial I yang

berdurasi selama 93 hari dapat dilihat pada gambar 4.5.

40

Page 41: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 930

20

40

60

80

100

120

140

Hari Ke-

Jum

lah

Gambar 4.5 : Histogram Tenaga Kerja Leveling Trial I

Berdasarkan histogram tenaga kerja setelah leveling trial I pada gambar

di atas, dapat dilihat jumlah tenaga kerja maksimum mencapai 121 OH. Maka

tidak terjadi lagi overallocated tenaga kerja karena tidak melebihi batas

maksimum kebutuhan tenaga kerja perhari. Jumlah total tenaga kerja yang

dibutuhkan sebanyak 7181 OH. Penjadwalan kebutuhan untuk masing-masing

tenaga kerja sesudah leveling trial I dari hari ke-1 sampai hari ke-93 dan batas

maksimum tenaga kerja per hari dapat dilihat pada Lampiran B Tabel B.4.5

Halaman 76.

3. Histogram leveling trial II

Setelah dilakukan leveling trial I, kemudian dilanjutkan dengan leveling

trial II dengan asumsi agar dapat meminimalisir tenaga kerja yang dibutuhkan dan

pengalokasiannya pun lebih merata. Histogram kebutuhan tenaga kerja yang

merupakan gabungan dari pekerja, tukang batu/pipa, tukang kayu, tukang cat,

kepala tukang, dan mandor setelah leveling trial II yang berdurasi selama 93 hari

dapat dilihat pada gambar 4.6.

41

Page 42: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 930

20

40

60

80

100

120

140

Hari Ke-

Jum

lah

Gambar 4.6 : Histogram Tenaga Kerja Leveling Trial II

Berdasarkan histogram tenaga kerja setelah leveling trial II pada

gambar di atas, dapat dilihat jumlah tenaga kerja maksimum mencapai 121 orang

perhari. Maka tidak terjadi lagi overallocated tenaga kerja karena tidak melebihi

batas maksimum kebutuhan tenaga kerja perhari. Jumlah total tenaga kerja yang

dibutuhkan sebanyak 7172 OH. Penjadwalan penjadwalan kebutuhan untuk

masing-masing tenaga kerja sesudah leveling trial II dari hari ke-1 sampai hari ke-

93 dan batas maksimum tenaga kerja per hari dapat dilihat pada Lampiran B Tabel

B.4.6 Halaman 76.

4. Histogram perbandingan sebelum dan sesudah leveling

Proses leveling hanya dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, jika dilanjutkan

sebanyak 3 kali maka durasi pelaksanaan pekerjaannya akan bertambah, maka

dilakukan cukup sampai leveling trial II saja. Histogram kebutuhan tenaga kerja

yang merupakan gabungan dari pekerja, tukang batu/pipa, tukang kayu, tukang

cat, kepala tukang, dan mandor sebelum dan setelah dilakukannya proses leveling

dengan durasi selama 93 hari dapat dilihat pada gambar 4.7.

42

Page 43: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 930

20

40

60

80

100

120

140

160

Sebelum Leveling Sesudah Leveling

Hari Ke-

Jum

lah

Gambar 4.7 : Perbandingan Histogram Tenaga Kerja Sebelum danSesudah Leveling

Histogram yang diperoleh dari hasil penelitian sesudah leveling

menunjukkan jumlah total tenaga kerja yang dibutuhkan lebih kecil daripada

jumlah tenaga kerja riil atau sebelum leveling. Adapun perbandingan komposisi

jumlah tenaga kerja pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4. 3 Komposisi Kebutuhan Tenaga Kerja Sebelum dan Sesudah Leveling

Tenaga Kerja Sebelum Leveling Leveling Trial I Leveling Trial Ii

Mandor 313 313 313

Kepala Tukang 248 249 249

Pekerja 4623 4605 4596

Tukang Batu/Pipa 1439 1439 1439

Tukang Kayu 533 533 533

Tukang Cat 42 42 42

Total 7198 7181 7172

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat selisih jumlah tenaga kerja

sebelum dan sesudah leveling, yaitu sebagai berikut

- Selisih leveling trial I = 7198 – 7181 = 17 OH

- Selisih leveling trial II = 7198 – 7172 = 26 OH

43

Page 44: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

4.2 Pembahasan

Histogram yang diperoleh dari hasil penelitian sesudah dilakukannya

resources leveling atau perataan menunjukkan jumlah total tenaga kerja yang

dibutuhkan lebih kecil dari pada jumlah tenaga kerja sebelum leveling atau dengan

keadaan di lapangan. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerja yang

digunakan dalam proses penelitian diperoleh berdasarkan angka komposisi yang

ada dalam analisa satuan pekerjaan sehingga dapat diketahui kebutuhan tenaga

kerja sedangkan pihak pelaksana hanya berdasarkan pengalaman tanpa

memperhitungkan jumlah kebutuhan tenaga kerja yang lebih akurat.

Jumlah tenaga kerja sebelum leveling yaitu sebanyak 7198 OH.

Berdasarkan hasil leveling menggunakan bantuan microsoft office project versi

2013 diketahui jumlah tenaga kerja setelah leveling trial I sebanyak 7181 OH

dengan selisih 17 orang dari tenaga kerja sebelum leveling. Sedangkan setelah

leveling trial II diperoleh sebanyak 7172 OH dengan selisih 26 orang dari tenaga

kerja sebelum leveling dan pengalokasian tenaga kerja pun lebih merata. Waktu

pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan tetap, yaitu selama 93 hari.

Proses leveling hanya dilakukan sebanyak dua kali, karena sesuai

dengan tujuan ataupun batasan masalah penelitian, yang mana penjadwalan tenaga

kerja dilakukan sesuai dengan waktu dan tenaga kerja yang tersedia. Namun jika

dilakukan yang ketiga kalinya maka durasi pelaksanaan pekerjaan akan

bertambah.

44

Page 45: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian dan hasil perhitungan yang telah Penulis lakukan dalam hal penjadwalan tenaga kerja, maka dapat diambil kesimpulan dan saran-saran yang dapat membangun kepada kita semua yang dilakukan pada penelitian proyek pembangunan gedung poli, ADM, KIA dan ruang bersalin di Desa Padang

Panyang Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya.

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian untuk mendapatkan hasil dan dilakukan

pembahasan mengenai penjadwalan tenaga kerja, maka diperoleh beberapa

kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Metode resources leveling dalam perencanaan tenaga kerja pada suatu

proyek konstruksi dapat menghasilkan histogram kebutuhan tenaga kerja

yang lebih baik dibandingkan dengan histogram kebutuhan tenaga kerja di

lapangan/sebelum leveling pada pelaksanaan proyek yang masih terdapat

fluktuasi atau over alokasi dan kebutuhan tenaga kerja kurang merata.

2. Proses leveling hanya dilakukan sebanyak 2 kali, jika dilanjutkan sebanyak 3

kali maka durasi pelaksanaan pekerjaannya akan bertambah. Hal ini

bertentangan dengan batasan dalam penelitian, yang mana penjadwalan

tenaga kerja berdasarkan durasi yang tersedia, jadi dilakukan cukup sampai

leveling trial II saja. Maka waktu pelaksanaan pekerjaan proyek sebelum dan

setelah dilakukan proses leveling tetap, yaitu selama 93 hari.

3. Jumlah tenaga kerja sebelum leveling yaitu sebanyak 7198 OH. Setelah

leveling trial I jumlah tenaga kerja menjadi 7181 OH dengan selisih 17.

Sedangkan alokasi jumlah tenaga kerja yang ideal atau lebih merata setelah

45

Page 46: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

dilakukan setelah leveling trial II diperoleh sebanyak 7172 OH dengan

selisih 26 orang dari tenaga kerja sebelum leveling.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat Penulis usulkan dari penelitian ini

berdasarkan hasil, pembahasan dan kesimpulan yang ada yaitu sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaan suatu proyek sangat diperlukan perencanaan tenaga kerja

untuk mencegah terjadinya fluktuasi/over alokasi penggunaan tenaga kerja

yang akan berakibat terjadinya keterlambatan ataupun penggunaan tenaga

kerja yang tidak efektif pada suatu proyek konstruksi.

2. Untuk mengetahui optimasi pengaruh dari penambahan/pengurangan tenaga

kerja guna mendapatkan waktu penyelesaian yang tepat yang berhubungan

dengan masalah biaya, dapat dilakukan penelitian sejenis selanjutnya.

46

Page 47: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Febryanti, A. P., 2014, Penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung yang

Mengalami Keterbatasan Sumber Daya Menggunakan Metode Perataan

Penuh (Full Leveling) dengan Microsoft Excel dan Overallocated (Leveling)

Sumber Daya dengan Microsoft Project . Jurnal Ilmiah Teknik Sipil,

Universitas Brawijaya, Malang. (tidak diterbitkan).

2. Ervianto, W. I., 2004, Manajemen Proyek Konstruksi. Penerbit Andi,

Yogyakarta.

3. Husen, A., 2009, Manajemen Proyek Perencanaan, Penjadwalan &

Pengendalian Proyek. Penerbit Andi, Yogyakarta.

4. Kelana, R. P., 2010, Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya Manusia dengan

Metode Resources Leveling Menggunakan Bantuan Microsoft Project 2007.

Skripsi Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

5. Lokasi Penelitian, 2015, Viewed 10 November 2015, Avaliable from internet

< https://www.google.co.id/maps/place/Kabupaten+Nagan+Raya,+Aceh/data.

6. Mandey, J. C. N., 2013, Perataan Tenaga Kerja Menggunakan Microsoft

Project Pada Pekerjaan Peningkatan Jalan. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 1

No. 10. Universitas Sam Ratulangi, Manado. (tidak diterbitkan).

7. Soeharto, I., 1995, Manajemen Proyek: Dari Konseptual sampai Operasional.

Erlangga, Jakarta.

8. Suputra, I. G. N. O., 2007, Penjadwalan Proyek dengan Precedence Diagram

Method (PDM) dan Ranked Position Weight Method (RPWM) . Jurnal Ilmiah

Teknik Sipil. Vol. 15 No. 1. Universitas Udayana, Denpasar. (tidak

diterbitkan).

9. Yani, V., 2014, Penerapan Resources Allocation dan Leveling Tenaga Kerja

d engan Menggunaan Microsoft Project 2010 Pada suatu Proyek Konstruksi .

47

Page 48: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil. Universitas Kristen Petra, Surabaya. (tidak

diterbitkan.

LAMPIRAN A

48

LOKASI PENELITIANDesa Padang Panyang,

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya

Page 49: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Gambar A.1.1 : Peta Propinsi AcehSumber : Departemen Pekerjaan Umum, 2013

LAMPIRAN A

49

Page 50: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Gambar A.1.2Sumber

: Lokasi Penelitian: Google Map, 2015

LAMPIRAN A

50

Page 51: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/1454/1/BAB I-V.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali

Analisis Data:Penjadwalan menggunakan metode PDM;Menyusun Histogram Tenaga Kerja;Proses Resources Leveling dengan Microsoft Office Project.

Kesimpulan dan Saran

Pengumpulan Data Sekunder:RAB;Daftar Analisa Harga Upah dan Bahan;Time Schedule;Time Schedule

SELESAI

MULAI

Hasil dan Pembahasan

Studi Literatur

Rumusan Masalah

Gambar A.3.1 : Bagan Alir Penelitian

51