hubungan keikutsertaan ibu primigravida ...dan kesehatan indonesia (sdki) tahun 2007 sebanyak...
TRANSCRIPT
-
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI
KECAMATAN TOARI KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2018
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan di Program Studi D-IV Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kendari
OLEH:
SKOLASTIKA RANTE P00312017141
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PRODI D-IV KEBIDANAN KENDARI
2018
-
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KECAMATAN TOARI
KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2018
Diajukan Oleh:
SKOLASTIKA RANTE P00312017141
Telah disetujui untuk dipertahankan dalam ujian Skripsi dihadapan
Tim Penguji Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan.
Kendari, Agustus 2018
Pembimbing I Pembimbing II
Elyasari, SST, M. Keb Nip. 198010282003122001
-
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KECAMATAN TOARI
KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2018
Diajukan Oleh:
SKOLASTIKA RANTE
NIM. P00312017141
Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan
dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2018
1. Hj. Syahrianti, S.Si.T, M.Kes
2. Arsulfa, S.Si.T, M.Keb
3. Hj. Sitti Zaenab, SKM, SST, M.Keb
4. Askrening, SKM, M.Kes
5. Elyasari, SST, M.Keb
-
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan
judul:
Hubungan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka Tahun 2018
Dibuat untuk melengkapi salah satu persyaratan menjadi Sarjana Terapan
Kebidanan pada Program Studi D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kendari, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi
dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk
mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Politeknik Kesehatan
Kendari maupun di perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali
bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.
Kendari, Juli 2018
Skolastika Rante
NIM. P00312017141
-
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kahadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat karunia Nya, sehingga penulis dapa tmenyelesaikan skripsi
ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan Skripsi ini, banyak kendala
yang di hadapi namun berkat dukungan dan bimbingan dari berbagai
pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku pembimbing I dan
ibu Elyasari, SST, M.Keb selaku pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi serta arahan dalam
proses penyusunan skripsi ini selesai.
Selanjutnya penulis pun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kendari.
2. Ibu Sultina Sarita, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kendari.
3. Ibu Hasmia Naningsi, SST, M.Keb selaku ketua Prodi D-IV Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kendari.
4. Bapak Firdaus, SKM, selaku Kepala Puskesmas Toari Kabupaten
Kolaka
5. Ibu Hj. Syahrianti, S.Si.T, M.Kes selaku Penguji I, Ibu Arsulfa, S.Si.T,
M.Keb selaku Penguji II dan Ibu Hj. Sitti Zaenab, SKM, SST, M.Keb
selaku Penguji III.
-
6. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan pendidikan Politeknik Kesehatan
Kendari Jurusan Kebidanan yang telah banyak membimbing dan
membagi ilmu selama penulis mengikuti proses belajar dibangku kuliah
beserta seluruh staf pegawai yang telah banyak membantu.
7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Ayahanda Linus Mu’ku dan
Ibunda Martha Rante, atas doa, dukungan, bantuan, motivasi serta
kasih sayang yang begitu besar kepada penulis semoga kita semua
selalu dalam lindunganNYA dan semoga penulis bisa memberikan yang
terbaik untuk kalian.
8. Seluruh rekan – rekan seperjuanganku Politeknik Kesehatan Kendari
Prodi DIV Kebidanan angkatan 2017 khususnya teman-teman Alih
Jenjang Kelas C. Terima kasih atas segala dukungan serta
kebersamaan kita.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
baik isi, bahasa maupun materi yang ada di dalamnya oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya penulis
mengucapkan terimakasih dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua terutama dalam bidang ilmu Kebidan amin.
Kendari, Agustus 2018
Penulis
-
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Skolastika Rante
NIM : 141
Program Studi : D-IV Kebidanan
Jenis Karya : Skripsi
Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Poltekkes
Kemenkes Kendari Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non-exlusive
Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:
Hubungan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka Tahun 2018
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Poltekkes Kemenkes
Kendari berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan dan menampilkan atau
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Kendari, Juli 2018
Skolastika Rante
NIM. P00312017141
-
ABSTRAK
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KECAMATAN TOARI
KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2018
Skolastika Rante 1, Askrening2, Elyasari 2
Latar belakang : Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan
prenatal yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi perubahan
perilaku positif sehingga ibu memeriksakan kehamilan dan melahirkan ke tenaga
kesehatan dengan demikian akan meningkatkan persalinan ke tenaga kesehatan
dan menurunkan angka kematian ibu dan Anak..
Tujuan penelitian : mengetahui hubungan keikutsertaan ibu primigravida dalam
kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di wilayah kerja
Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka Tahun 2018
Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan
rancangan Cross Sectional study dengan sampel sebanyak 30 orang. Data yang
dikumpulkan adalah data primer dan sekunder.
Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan dari 30 ibu primigravida yang aktif mengikuti kelas ibu hamil 22 orang (73,33%), yang tidak aktif mengikuti kelas ibu hamil 8 (26,67%) orang, sangat siap menghadapi persalinan 13 orang (43,33%), siap 11 orang (36,67%) dan kurang siap 6 orang (20 %). Hasil analisis chi square hubungan keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi didapatkan nilai p value sebesar 0,001.
Kesimpulan : Ada hubungan keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan Kata kunci: primigravida, kelas ibu hamil.
1. Mahasiswa Poltekkes Kendari Jurusan Kebidanan. 2. Dosen Poltekkes Kendari Jurusan Kebidanan.
-
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PENULIS
1. Nama : Skolastika Rante
2. NIM : P00312017141
3. Tempat Tanggal Lahir : Pomalaa, 15 Desember 1987
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Katolik
6. Suku/Bangsa : Toraja/Indonesia
7. Alamat : Jalan Ekonomi Desa Pelambua
Kecamatan Pomalaa Kab. Kolaka
B. PENDIDIKAN
1. SDN 2 Pelambua Tamat tahun 2000
2. SLTP Katolik Rex Mundi Pomalaa Tamat Tahun 2003
3. SMAN 1 Pomalaa Tamat Tahun 2006
4. DIII Kebidanan Poltekes Kendari Tamat Tahun 2009
5. DIV Kebidanan Poltekes Alih Jenjang Masuk 2017 Sampai
Sekarang
-
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................... I HALAMAN PERSETUJUAN............................................................. Ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… Iii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………………………... Iv KATA PENGANTAR…………………………………………………….. HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI….............
v vii
ABSTRAK ….................................................................................. Viii DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................. Ix DAFTAR ISI…………....................................................................... X DAFTAR TABEL............................................................................... Xii DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. Xiii BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1 A. Latar Belakang.......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian....................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian..................................................................... 6 E. Keaslian Penelitian.................................................................... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 10 A. Telaah Pustaka.......................................................................... 10 B. Landasan Teori.......................................................................... 32 C. Kerangka Teori.......................................................................... 34 D. Kerangka Konsep...................................................................... 35 E. Hipotesis Penelitian................................................................... 35 BAB III METODE PENELITIAN........................................................ 36 A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................ 36 B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 37 C. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 37 D. Variabel Penelitian………....................................................... 37 E. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif.................................. 38 F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data............................................ 39 G. Instrumen Penelitian.................................................................... 39 H. Pengolahan Data, Analisis Data dan Penyajian data ................ 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 42 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................... 42 B. Hasil Penelitian......................................................................... 44 C. Pembahasan............................................................................. 49 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 55 A. Kesimpulan................................................................................ 55 B. Saran......................................................................................... 56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
-
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Keikutsertaan Ibu Primigravida dalam kelas ibu hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018………..
43
Tabel 4.2 Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018……………………………
44
Tabel 4.3 Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu dan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018……………………………
45
Tabel 4.4 Hubungan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018…………
46
-
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat izin penelitian dari Badan Riset Propinsi Sultra Lampiran 2. Kuesioner Lampiran 3. Surat keterangan telah melakukan penelitian Lampiran 4. Master tabel Lampiran 5. Output analisis data Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses yang alamiah dan fisiologis.
Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah
mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan
seorang pria yang organ reproduksinya sehat, sangat besar
kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Mandriwati 2008).
Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke
bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi
dengan perubahan - perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya.
(Mandriwati, 2008).
Primigravida merupakan ibu yang baru hamil untuk pertama
kalinya (Chapman, 2006). Ibu hamil mengalami banyak perubahan
psikis yang bisa mengakibatkan kecemasan kehamilan. Perubahan
psikis ini meliputi perasaan takut yang ditimbulkan karena kehamilan
menyebabkan perubahan besar pada badan ibu yang dianggap
sebagai sesuatu yang baru. Kecemasan kehamilan paling sering di
karenakan faktor perubahan hormon dan fikiran menjelang persalinan
yang dialami ibu hamil (Muhimah & Safe’i, 2010).
Kecemasan pada wanita primigravida menurut Rubin (1975)
dapat timbul akibat kekhawatiran akan proses kelahiran yang aman
-
untuk dirinya dan anaknya (Bobak et al., 2005). Kecemasan dan panik
berdampak negatif pada wanita sejak masa kehamilan sampai
persalinan. Secara psikologis, ibu yang tidak tenang dapat
menurunkan kondisi tersebut kepada bayinya sehingga bayi mudah
merasa gelisah, yang akhirnya berdampak pada kesehatannya seiring
ia tumbuh besar (Andriana, 2011). Kecemasan pada awal kehamilan
merupakan faktor risiko terjadinya preeklampsi (Kurki et al., 2000).
Apabila kecemasan berlanjut sampai akhir kehamilan dan persalinan
akan berdampak tidak saja pada ibu tapi juga terhadap bayinya. Hal
ini terjadi karena kecemasan dapat menyebabkan peningkatan sekresi
adrenalin. Peningkatan sekresi adrenalin dapat menyebabkan
kontraksi uterus berlebihan sehingga terjadi vasokonstriksi akibatnya
aliran darah utero-placenta menurun, mengakibatkan terjadinya
hipoksia dan bradikardi janin yang akhirnya akan terjadi kematian
janin, dan dapat menghambat kontraksi, sehingga memperlambat
persalinan (Chapman, 2006). Disamping itu, Wanita hamil yang
disertai kecemasan, berisiko untuk terjadinya persalinan premature.
Kematian ibu dan janin sering tidak diakibatkan oleh
ketidakmampuan tehnik atau kelalaian, tetapi juga karena kurangnya
pendidikan kesehatan ibu tentang persalinan. Pengetahuan yang
terbatas pada ibu primigravida tentang persalinan meningkatkan
kecemasan (Gayathri et al., 2010). Untuk mengatasi hal ini dan
mencegah kecemasan primigravida dalam menghadapi persalinan,
-
salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah
dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang persiapan
persalinan dan proses melahirkan (Bobak et al., 2005) serta
manajemen nyeri selama melahirkan sehingga kecemasan ibu
berkurang dan lebih siap dalam menghadapi persalinan. Hal tersebut
dapat diperoleh ibu hamil melalui program kelas ibu hamil.
Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan
prenatal yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi
perubahan perilaku positif sehingga ibu memeriksakan kehamilan dan
melahirkan ke tenaga kesehatan dengan demikian akan meningkatkan
persalinan ke tenaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu
dan Anak. Di Indonesia masalah kematian ibu masih merupakan
masalah besar. Angka Kematian Ibu (AKI) menurut Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 sebanyak 228/100.000
kelahiran hidup, dan tahun 2012 AKI meningkat menjadi 359/100.000
kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2013). AKI di Sulawesi Tenggara pada
tahun 2014 tercatat sebesar 65 kematian, di tahun 2015 meningkat
menjadi 67 kematian (Dinkes Sultra, 2016).
Salah satu tool (alat) program kesehatan yang diharapkan turut
berperan dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
kehamilan, persalinan dan nifas adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak
(buku KIA). Buku KIA adalah suatu buku yang berisi catatan
kesehatan Ibu dan Anak serta informasi cara menjaga kesehatan dan
-
mengatasi anak sakit. Namun tidak semua ibu mau/bisa membaca
buku KIA, Penyebabnya bermacam-macam, ada ibu yang tidak punya
waktu untuk membaca buku KIA, atau malas membaca buku KIA, sulit
mengerti isi buku KIA, ada pula ibu yang tidak dapat membaca. Oleh
sebab itu ibu hamil perlu diajari tentang isi buku KIA dan cara
menggunakan buku KIA. Salah satu solusinya yaitu melalui
penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil untuk ibu hamil (Depkes, 2009).
Kelas Ibu Hamil merupakan sarana belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok,
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,
perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit penyerta.
Masalah yang sering di jumpai banyak ibu hamil tidak mengetahui
pentingnya mengikuti kelas ibu hamil, ibu beranggapan bahwa kelas
ibu hamil bentuk kegiatanya bersifat monoton, sehingga menyebabkan
ibu hamil kurang termotivasi mengikuti kelas ibu hamil (Kemenkes,
2011).
Survei awal yang dilakukan di Puskesmas Toari pelaksanaan
kelas ibu hamil sudah dilaksanakan sejak tahun 2012, namun
keikutsertaan ibu hamil untuk mengikuti program kelas ibu hamil
masih kurang. Wilayah kerja Puskesmas Toari meliputi 10 Desa,
dengan masing-masing desa memiliki satu kelas ibu hamil.
Persentase keikutsertaan pada tahun 2018 tercatat 75% dari 100%
-
target yang diharapkan. Data Jumlah Bumil K1 dari Januari – Mei
2018 53 orang, dengan jumlah keseluruhan ibu hamil sampai Mei
2018 sebanyak 106 orang. Adanya program kelas ibu hamil
diharapkan ibu akan lebih siap dalam menghadapi persalinan. Di
Puskesmas Toari untuk kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan
dapat tergambar dari masih adanya persalinan yang ditolong oleh
dukun dan masih adanya ibu-ibu yang terlambat datang ke fasilitas
kesehatan untuk mendapatkan pertolongan persalinan sehingga
terjadi kesulitan atau komplikasi dalam persalinan. Berdasarkan
uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Hubungan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas
Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka Tahun 2018”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “ apakah ada Hubungan Keikutsertaan Ibu
Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi
Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari
Kabupaten Kolaka Tahun 2018 ?”
-
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan keikutsertaan ibu primigravida
dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di
wilayah kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka
Tahun 2018.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari
Kabupaten Kolaka tahun 2018.
b. Untuk mengidentifikasi kesiapan ibu primigravida menghadapi
persalinan di wilayah kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari
Kabupaten Kolaka tahun 2018.
c. Untuk menganalisis hubungan keikutsertaan ibu primigravida
dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di
wilayah kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten
Kolaka Tahun 2018.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
a. Bagi Puskesmas Toari, sebagai landasan dan tambahan informasi
untuk menentukan kebijakan di masa akan datang tentang
kesiapan ibu primigravida dalam menghadapi persalinan.
-
b. Bagi masyarakat, menambah informasi yang dapat menjadi acuan
upaya mempersiapkan ibu primigravida dalam menghadapi
persalinan. Serta memberikan pengertian dan pemahaman pada
primigravida tentang proses persalinan, sehingga dapat
mempersiapkan diri saat proses persalinan berlangsung dengan
perasaan nyaman dan tenang
2. Manfaat bagi peneliti
a. Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu dan sebagai proses
pembelajaran dan befikir ilmiah dalam memahami dan
menganalisis serta meningkatkan upaya pencegahan pada
masalah kesehatan yang ada.
b. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat memberi gambaran
atau informasi bagi penelitian berikutnya..
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan atau
kelas ibu hamil bagi primigravida, telah banyak dilakukan oleh peneliti
sebelumnya. Meskipun demikian masih terdapat perbedaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh penulis. Beberapa penelitian tentang
pendidikan kesehatan terhadap kecemasan primigravida, diantaranya
dilakukan oleh :
1. Hastuti, Nugroho, dan Usnawati (2011) dengan judul “Efektifitas
Pelatihan Kelas Ibu Hamil Untuk Meningkatkan Pengetahuan,
Sikap, Keterampilan dan Kunjungan Antenatal Care”. Jenis
-
penelitian analitik dengan rancangan pra eksperiment One Group
Pre-Post Test Design. Populasi 15 responden. Instrument
penelitian menggunakan soal prepost test, kuesioner sikap, check
list keterampilan, dan buku KIA. Analisa data menggunakan metode
statistik deskriptif dan metode statistik analitik. Perbedaan dengan
penelitian yang sekarang adalah racangan penelitian, yang
penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dan variabel
penelitiannya meliputi keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas
ibu hamil dan kesiapan menghadapi persalinan, dengan jumlah
sampel 30 orang ibu hamil primigravida.
2. Purwarini, Dyah. 2012. Dengan judul Pengaruh Kelas Ibu Hamil
terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Kehamilan dan
Persalinan di Wilayah Puskesmas Gurah Kabupaten Kediri. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kelas ibu hamil terhadap
pengetahuan dan ikap ibu dalam kehamilan dan persalinan di
wilayah Puskesmas. Penelitian ini dengan pendekatan cross
sectional. Variabel penelitian adalah kelas ibu, pengetahuan
maupun sikap kehamilan dan persalinan. Instrumen penelitian
kuesioner dan angket untuk mengukur sikap dan dilakukan tes
validitas dan reliabilitas sebelum digunakan. Data dianalisis dengan
uji t beda mean atau Wilcoxon. Pada penelitian ini sama-sama
membahas tentang kelas ibu hamil, menggunakan instrumen
penelitian kuesioner, menggunakan pendekatan cross sectional.
-
Perbedaan dengan penelitian yang sekarang adalah analisis,
penelitian yang ini menggunakan analisis chi square dan variabel
penelitiannya meliputi keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas
ibu hamil dan kesiapan menghadapi persalinan, dengan jumlah
sampel 30 orang ibu hamil primigravida.
-
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Primigravida
a. Pengertian
Gravida adalah istilah yang digunakan dalam kebidanan
yang artinya seorang wanita yang sedang hamil. Kehamilan
adalah suatu keadaan dimana janin dikandung didalam tubuh
wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan
dan diakhiri dengan proses persalinan (Prawiroharjho, 2008).
Primi berarti pertama. Primigravida adalah seorang wanita
hamil untuk pertama kali. Kehamilan terjadi apabila ada dua
pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan mani
(spermatozoa) lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai
partus kira-kira 280 hari atau 40 minggu kehamilan.
Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk
pertama kali. Wanita yang pertama kali hamil sedangkan
umurnya dibawah 20 tahun disebut pimigravida muda. Usia
terbaik untuk seorang wanita hamil antara usia 20 tahun hingga
35 tahun. Sedangkan wanita yang pertama hamil pada usia
diatas 35 tahun disebut primigravida tua. Primigravida muda
termasuk didalam kehamilan risiko tinggi (KRT) dimana jiwa
-
dan kesehatan ibu dan atau bayi dapat terancam. Risiko
kematian maternal pada primigravida muda jarang dijumpai dari
pada primigravida tua. Dikarenakan pada primigravida muda
dianggap kekuatannya masih baik. Sedangkan pada
primigravida tua risiko kehamilan meningkat bagi sang ibu yang
dapat terkena preeklamsia/ eklamsia (Manuaba, 2007).
Pengawasan pada ibu hamil dengan usia di bawah 18
tahun perlu diperhatikan karena sering terjadi anemia,
hipertensi menuju preeklamsia/eklamsia, persalinan dengan
berat badan lahir rendah, kehamilan disertai infeksi, penyulit
proses persalinan yang diakhiri dengan tindakan operasi.
Aspek sosial yang sering menyertai ibu hamil dengan usia
muda adalah kehamilan yang belum diinginkan, kecanduan
obat dan atau perokok, arti dan manfaat antenatal care yang
kurang diperhatikan. Aspek sosial dapat menimbulkan kesulitan
tumbuh kembang janin dan penyulit saat proses persalinan
berlangsung. Kini wanita karier dan terdidik banyak yang ingin
hidup mandiri mengejar karier sehingga akan terlambat
menikah dan hamil diatas usia 35 tahun. Pengawasan terhadap
mereka perlu juga diperhatikan karena dapat terjadi hipertensi
karena stres pekerjaan, hipertensi dapat menjadi pemicu
preeklamsia/eklamsia, diabetes melitus, perdarahan
antepartum, abortus, persalinan premature, kelainan
-
kongenital, ganggguan tumbuh kembang janin dalam rahim
(Manuaba, 2007).
b. Usia Primigravida
Usia terbaik seorang wanita untuk hamil adalah 20 tahun
hingga 35 tahun. Apabila seorang wanita mengalami
primigravida (masa kehamilan pertama kali) di bawah usia 20
tahun, maka disebut primigravida muda. Sedangkan apabila
primigravida dialami oleh wanita di atas usia 35 tahun, maka
disebut primigravida tua. Bukti menunjukkan bahwa
patofisiologi primigravida dengan preeklamsia berbeda dari
observasi pada multigravida, yang menunjukkan bahwa risiko
preeklamsia pada primigravida lima belas kali lebih besar
daripada multigravida (Barden et al., 1999).
Beberapa peneliti menggunakan istilah “advanced
maternal age” pada ibu hamil usia 35 tahun atau lebih, tanpa
melihat paritas. Atau Older woman atau Gravida tua atau
Elderly gravid (Cunningham, 1995). Sedangkan dalam Jurnal
Naqvi et al. (2004) menyebut older primigravida pada ibu yang
hamil pertama pada usia 35 tahun atau lebih.
c. Primigravida Tua
Primigravida tua (older primigravida) adalah seorang
wanita dimana mengalami kehamilan pertama pada usia lebih
dari 35 tahun. Banyak faktor yang menyebabkan seorang
-
wanita mengalami primigravida tua. Selain oleh karena faktor
alami biologis, kini wanita karir dan terdidik banyak yang ingin
hidup mandiri untuk mengejar karir sehingga akan terlambat
menikah dan hamil di atas usia 35 tahun.
Baik primigravida muda maupun primigravida tua memiliki
Kehamilan Risiko Tinggi (KRT), yaitu keadaan di mana jiwa ibu
dan janin yang dikandungnya dapat terancam, bahkan dapat
mengakibatkan kematian. Namun pada primigravida muda
memiliki risiko lebih rendah, karena dianggap memiliki
ketahanan tubuh lebih baik daripada primigravida tua
(Manuaba, 2007)
2. Kelas Ibu Hamil
a. Pengertian Kelas Ibu Hamil
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil
dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 36 minggu
(menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10
orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi
dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA)
secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan
secara terjadwal dan berkesinambungan (Kemenkes RI, 2011).
Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan
dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA,
Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu
-
Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam
Ibu Hamil (Kemenkes, 2011).
b. Tujuan Kelas Ibu Hamil
Tujuan Kelas Ibu Hamil berdasarkan Kemenkes RI (2011)
adalah sebagai berikut:
1) Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku
ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan
keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,
perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru
lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit
menular dan akte kelahiran.
2) Tujuan Khusus :
Berdasarkan Kemenkes RI (2011) tujuan khusus Kelas
Ibu Hamil (KIH) adalah sebagai berikut:
a) Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta
(ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan
petugas kesehatan/bidan tentang kehamilan, perubahan
tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca
persalinan, perawatan bayi baru lahir,
-
mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit
menular dan akte kelahiran.
b) Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil
tentang:
(1) Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (pengertian
kehamilan, perubahan tubuh selama kehamilan, keluhan
umum saat hamil dan cara mengatasinya, apa saja yang
perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan gizi termasuk
pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan
anemia).
(2) Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi
kehamilan, hubungan suami isteri selama kehamilan,
obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu
hamil, tanda bahaya kehamilan).
(3) Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya
persalinan dan proses persalinan, Inisiasi Menyusu Dini
(IMD), perawatan nifas, bagaimana menjaga kesehatan
ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas).
(4) KB pasca persalinan.
(5) Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir,
pemberian k1 injeksi, tanda bahaya bayi baru lahir,
pengamatan perkembangan bayi/anak dan pemberian
imunisasi pada bayi baru lahir).
-
(6) Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan
dengan kesehatan ibu dan anak.
(7) Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan
pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil).
(8) Akte kelahiran.
c. Sasaran Kelas Ibu Hamil
Peserta kelas ibu hamil berdasarkan buku panduan kelas
ibu hamil (Kemenkes, 2011) sebaiknya ibu hamil pada umur
kehamilan 20 s/d 36 minggu,karena pada umur kehamilan ini
kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif
untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu
hamilmaksimal sebanyak 10 orang setiap kelas.
Suami/keluarga ikut serta minimal 1kali pertemuan.
d. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
Penyelenggaraan kelas ibu hamil dapat di dilaksanakan
oleh pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat. Berdasarkan
panduan kelas ibu hamil (Kemenkes, 2011) pelaksanaan kelas
ibu hamil adalah sebagai berikut:
1) Fungsi dan Peran (Provinsi, Kabupaten dan Puskesmas)
Pelaksanaan kelas ibu hamil dikembangkan sesuai dengan
fungsi dan peran pada masing-masing level yaitu: Provinsi,
Kabupaten dan Puskesmas.
-
Fasilitator dan Nara Sumber
Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas
kesehatan yang telah mendapat pelatihan fasilitator kelas ibu
hamil (atau melalui on the job training) dan setelah itu
diperbolehkan untuk melaksanakan fasilitasi kelas ibu hamil.
Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil fasilitator dapat meminta
bantuan nara sumber untuk menyampaikan materi bidang
tertentu. Nara sumber adalah tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dibidang tertentu untuk mendukung
kelas ibu hamil (Kemenkes RI, 2011).
2) Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan
kelas ibu hamil berdasarkan Buku Kemenkes RI (2011)
adalah :
a) Ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira-kira
ukuran 4 m x 5 m, dengan ventilasi dan pencahayaan
yang cukup
b) Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika
ada
c) Buku KIA
d) Lembar Balik kelas ibu hamil
e) Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil
f) Buku pegangan fasilitator
-
g) Alat peraga (KB kit, food model, boneka, metode
kangguru, dll) jika ada
h) Tikar/karpet (matras)
i) Bantal, kursi (jika ada)
j) Buku senam hamil/CD senam hamil (jika ada)
k) Idealnya kelengkapan sarana dan prasarana seperti
tersebut diatas, namun apabila tidak ada ruangan
khusus, dimanapun tempatnya bisa dilaksanakan sesuai
kesepakatan antara ibu hamil dan fasilitator. Sedangkan
kegiatan lainnya seperti senam hamil hanya merupakan
materi tambahan bukan yang utama (Kemenkes, 2011).
e. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan
selama hamil atau sesuai dengan hasil kesepakatan fasilitator
dengan peserta. Pada setiap pertemuan, materi kelas ibu hamil
yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok.
Pada setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil.
Senam ibu hamil merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu
hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai di rumah diharapkan
dapat dipraktikkan. Waktu pertemuan disesuaikan dengan
kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan
-
lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15 - 20
menit (Depkes RI, 2009).
1) Pertemuan Kelas Ibu Hamil Ke 1
Setelah pertemuan pertama kelas ibu hamil, peserta
mampu (Depkes RI, 2009):
a) Memahami apa yang disebut dengan kelas ibu hamil
b) Memahami bahwa kehadiran tepat waktu dan berpartisipasi
aktif penting untuk keberhasilan kelas ibu hamil
c) Memahami bahwa kelas ibu penting untuk meningkatkan
pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan dan
perawatan anak
d) Memahami bagaimana terjadinya kehamilan
e) Memahami adanya perubahan tubuh ibu selama kehamilan
f) Memahami bagaimana mengatasi berbagai keluhan saat
hamil
g) Memahami apa saja yang harus dilakukan oleh ibu selama
kehamilan
h) Memahami pentingnya makanan sehat dan pencegahan
anemia saat kehamilan
i) Memahami bahwa kesiapan psikologis diperlukan dalam
menghadapi kehamilan
j) Memahami bagaimana hubungan suami istri selama
kehamilan
-
k) Mengetahui obat-obatan yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi oleh ibu semasa kehamilan
l) Mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan
m) Memahami perlunya perencanaan persalinan sejak awal
agar dapat memperlancar proses persalinan.
2) Pertemuan Kelas Ibu Hamil Ke 2
Setelah sesi ke 2 ini peserta mampu (Depkes RI, 2010):
a) Mengetahui apa saja tanda-tanda persalinan telah dimulai
b) Mengetahui apa yang disebut dengan tanda-tanda bahaya
pada persalinan
c) Memahami proses persalinan yang dapat dialami oleh ibu
dan mengapa proses persalinan tersebut dipilih
d) Mengetahui tentang IMD dan cara melakukannya
e) Memahami apa yang harus dilakukan ibu pada masa nifas
agar dapat menjaga kesehatannya
f) Memahami apa yang harus dilakukan ibu pada masa nifas
agar dapat menjaga kesehatannya
g) Mengetahui tanda-tanda bahaya dan penyakit pada masa
nifas
h) Memahami manfaat vitamin A dosis tinggi bagi ibu dan
bayinya
i) Memahami bahwa setelah bersalin ibu perlu ikut program KB
-
j) Mengetahui dan memahami alat kontrasepsi dan cara
kerjanya
3) Pertemuan Kelas Ibu Hamil Ke 3
Setelah sesi ke 3 ini peserta mampu 1 (Depkes RI,
2010):
a) Mengetahui apa saja tanda-tanda bayi lahir sehat dan tanda
bayi sakit berat
b) Memahami apa yang harus dilakukan pada bayi baru lahir
c) Memahami manfaat pemberian vitamin K1 pada bayi baru
lahir
d) Memahami apa saja tanda bahaya bayi baru lahir
e) Memahami manfaat pengamatan perkembangan bayi/anak
f) Memahami manfaat imunisasi dan mengetahui jadwal
pemberian imunisasi yang benar
g) Memahami apa yang disebut dengan mitos dan bagaimana
mengatasinya
h) Memahami apa yang disebut IMS
i) Memahami apa itu HIV dan AIDS dan tahu bagaimana
menghindarinya
j) Memahami apa yang harus dilakukan jika ibu hamil terinfeksi
HIV
k) Memahami apa yang disebut penyakit malaria dan tahu
bagaimana menghindarinya
-
l) Memahami pentingnya untuk segera mengurus akte
kelahiran bagi bayi yang baru lahir.
f. Monitoring dan Evaluasi
1) Monitoring
Monitoring dilakukan dalam rangka melihat
perkembangan dan pencapaian, serta masalah dalam
pelaksanaan kelas ibu hamil, hasil monitoring dapat
dijadikaan bahan acuan untuk perbaikan dan pengembangan
kelas ibu hamil selanjutnya. Hal-hal yang perlu dimonitor
berdasarkan Kemenkes (2011) :
a) Peserta ( keadaan dan minat peserta, kehadiran peserta,
keaktifan bertanya)
b) Sarana prasarana (tempat, fasilitas belajar)
c) Fasilitator (persiapan, penyampaian materi, penggunaan
alat bantu, membangun suasana belajar aktif)
d) Waktu (mulai tepat waktu, efektif ).
2) Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak
baik positif maupun negatif pelaksanaan kelas ibu hamil
berdasarkan indikator. Dari hasil evaluasi tersebut bisa
dijadikan sebagai bahan pembelajaran guna melakukan
perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil berikutnya.
Evaluasi oleh pelaksana (bidan/koordinator bidan) dilakukan
-
pada setiap selesai pertemuan kelas ibu. Evaluasi dilakukan
untuk menilai (Kemenkes, 2011) :
a) Evaluasi pada pelaksanaan kelas ibu hamil
b) Evaluasi kemampuan fasilitator pelaksanaan kelas ibu
hamil
c) Ketrampilan memfasilitasi
d) Ketrampilan merangkum sesi
e) Penggunaan buku KIA pada pertemuan kelas ibu hamil
g. Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan Program Kelas Ibu Hamil
berdasarkan Kemenkes (2011):
1) petugas kesehatan sebagai fasilitator Kelas Ibu Hamil
2) ibu hamil yang mengikuti Kelas Ibu Hamil
3) suami /anggota keluarga yang hadir mengikuti Kelas Ibu Hamil
4) kader yang terlibat dalam penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil.
Indikator proses (Kemenkes, 2011):
1) Fasilitator: manajemen waktu, penggunaan variasi metode
pembelajaran, bahasan penyampaian, penggunaan alat
bantu, kemampuan melibatkan peserta, informasi Buku KIA
2) Peserta: frekuensi kehadiran, keaktifan bertanya dan
berdiskusi
3) Penyelenggaraan: tempat, sarana, waktu
Indikator output (Kemenkes, 2011):
-
1) peningkatan jumlah ibu hamil yang memiliki Buku KIA
2) ibu yang datang pada K4
3) ibu/keluarga yang telah memiliki Perencanaan Persalinan
4) ibu yang datang untuk mendapatkan tablet Fe
5) ibu yang telah membuat pilihan bersalin dengan Nakes
6) KN
7) IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
8) kader dalam keterlibatan penyelenggaraan
3. Persalinan
a. Pengertian
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis
yang normal. Persalinan merupakan proses pergerakan
keluarnya janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim
melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan
dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan
frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur. Mula-mula
kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus meningkat sampai
pada puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap
untuk pengeluaran janin dari rahim ibu. Persalinan normal
adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan
tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai
ibu dan bayi, umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
Persalinan normal dianggap normal jika prosesnya terjadi pada
-
usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai
adanya penyulit (Rohani,et al, 2011).
b. Proses terjadinya persalinan
Sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis
masih merupakan kumpulan teoritis yang kompleks teori yang
turut memberikan andil dalam proses terjadinya persalinan
antara lain: (1) Teori kerenggangan: otot rahim mempunyai
kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati
batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dimulai. (2)
Teori penurunan progesteron: Progesteron menurun
menjadikan otot rahim sensitif sehingga menimbulkan his atau
kontraksi. (3) Teori oksitosin: Pada akhir kehamilan kadar
oksitosin bertambah sehingga dapat mengakibatkan his. (4)
Teori pengaruh prostaglandin: Pemberian prostaglandin saat
hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil
konsepsi dikeluarkan. (5) Teori plasenta menjadi tua: dengan
bertambahnya usia kehamilan, plasenta menjadi tua dan
menyebabkan villi corialis mengalami perubahan sehingga
kadar esterogen dan progesteron turun. Hal ini menimbulkan
kekejangan pembuluh darah dan menyebabkan kontraksi
rahim. (6) Teori distensi rahim: keadaan uterus yang terus
membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-
otot uterus sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenter. (7)
-
Teori berkurangnya nutrisi: bila nutrisi pada janin berkurang,
maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan (Asrinah,et al,
2010)
c. Lamanya Persalinan
Lamanya persalinan tentu berlainan bagi primigravida dan
multigravida, untuk primigravida kala I: 12,5 jam, Kala II: 80
menit, kala III: 10 menit, kala IV: 14 jam sedangkan multigravida
kala I: 7 jam 20 menit, kala II: 30 menit, kala III: 10 menit, kala
IV: 8 jam. Pembukaan serviks terbagi 2 fase: fase laten: pada
fase ini pembukaan sangat lambat dari 0-3 cm, fase aktif: pada
fase aktif pembukaan lebih cepat, fase ini dapat dibagi lagi
dalam: fase akselerasi : dari pembukaan 3 cm – 4 cm yang
dicapai dalam 2 jam, fase dilatasi maksimal : dari pembukaan 4
cm- 9 cm yang dicapai dalam 2 jam, fase deselerasi : dari
pembukaan 9 cm – 10 cm selama 2 jam. (Rukiyah, et. al,2009)
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
adalah diantaranya sebagai berikut:
1) Faktor Power, power adalah tenaga atau kekuatan yang
mendorong janin keluar. Kekuatan tersebut meliputi his,
kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari
ligamen, dengan kerjasama yang baik dan sempurna dan
tenaga mengejan.
-
2) Faktor Passager, yaitu faktor janin, yang meliputi sikap janin,
letak, presentasi, bagian terbawah, dan posisi janin.
3) Faktor Passage (jalan lahir), dibagi menjadi: (a) Bagian
keras: tulang-tulang panggul (rangka panggul), (b) Bagian
lunak: otot-otot, jaringanjaringan dan ligamen-ligamen.
4) Faktor psikologi ibu, keadaan psikologi ibu memengaruhi
proses persalinan. Dukungan mental berdampak positif bagi
keadaan psikis ibu, yang berpengaruh pada kelancaran
proses persalinan.
5) Faktor penolong, dengan pengetahuan dan kompetensi yang
baik yang dimiliki penolong, diharapkan kesalahan atau
malpraktik dalam memberikan asuhan tidak terjadi sehingga
memperlancar proses persalinan. (Asrinah,et al, 2010)
e. Persiapan Persalinan
Persiapan diartikan sebagai suatu program instruksi yang
bertujuan tertentu dan berstruktur (Matterson, 2001). Persiapan
persalinan bertujuan untuk menyiapkan semua kebutuhan
selama kehamilan maupun proses persalinan. Persiapan
persalinan adalah segala sesuatu yang disiapkan dalam hal
menyambut kelahiran anak oleh ibu hamil. Persiapan
persalinan pada trimester III meliputi faktor resiko ibu dan janin,
perubahan psikologi dan fisiologi, tanda-tanda bahaya dan
bagaimana meresponnya, perasaan mengenai melahirkan dan
-
perkembangan bayi, tanda-tanda saat hendak melahirkan,
respon terhadap kelahiran, ukuran-ukuran kenyamanan situasi
kelahiran cesar dan perawatan yang terpusat pada keluarga
(Matterson, 2001).
Persiapan persalinan mempunyai beberapa hal, menurut
Bobak, Lowdermild, Jensen (2004) ada 4 hal,yaitu :fisik,
psikologis, finansial, kultural.
1) Persiapan Fisik
Proses persalinan adalah proses yang banyak
melelahkan, untuk itu perlunya dilakukan persiapan fisik
semenjak kehamilan memasuki bulan ke 8 kehamilan, hal
ini disebabkan persalinan bisa terjadi kapan saja.
Persiapan fisik berkaitan dengan masalah kondisi
kesehatan ibu, dimana ibu perlu menyiapkan kondisi fisik
sebelum hamil. Ibu memahami berupa adanya perubahan
fisiologi sebelum terjadi persalinan kira-kira 2 minggu,
dimana ibu akan lebih mudah bernafas karena fundus uteri
agak menurun berhubung kepala janin mulai masuk ke
dalam pintu atas pinggul (PAP), Ibu akan sering buang air
kecil (BAK) karena turunnya kepala janin ke dalam PAP
yang menekan vesika urinaria serta ibu merasakan adanya
gambaran his palsu yaitu kadang-kadang perut mengejang.
-
Makan makanan bergizi dan minum yang cukup
banyak, serta tetap melakukan aktivitas seperti berjalan
pagi, atau kegiatan rumah lainnya (untuk yang bekerja
dipastikan sudah cuti), dan tetap istirahat yang cukup. Hal
tersebut di atas dimaksudkan bahwa dengan aktivitas,
istirahat dan gizi yang baik, energi dan tenaga untuk
menghadapi persalinan nanti diharapkan cukup baik, dan
dapat membantu prosesnya agar lancar dan cepat, ibu juga
tidak anemia dan mengalami lemas kehabisan energi,
karena proses persalinan bisa berbeda-beda waktunya
pada setiap orang, ada yang lama, ada yang cepat, dan
umumnya melelahkan (Isnandi. 2009).
Persiapan fisik berupa kebersihan badan menjelang
persalinan karena bermanfaat jika dengan mandi dan
membersihkan badan akan mengurangi kemungkinan
adanya kuman yang masuk selama persalinan dan dapat
mengurangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan. Ibu
akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
Persiapan fisik lain yang perlu diperhatikan adalah
dengan melakukan olah raga misalnya senam hamil,
karena seorang perempuan memerlukan fisik yang fit untuk
melahirkan. Kondisi fit ini ada hubungannya juga dengan
ada atau tidaknya penyakit berat yang diidap oleh calon ibu.
-
Jika ditemukan riwayat darah tinggi atau asma berat,
misalnya, berarti tidak bisa dilakukan persalinan normal.
sehingga sejak awal kehamilan, sudah harus direncanakan
kelahiran dengan operasi (Iskandar, 2007)
2) Persiapan psikologis
Persiapan pada ibu primigravida umumnya belum
mempunyai bayangan mengenai kejadian-kejadian yang
akan dialami pada akhir kehamilannya saat persalinan
terjadi. Salah satu yang harus dipersiapkan ibu menjelang
persalinan yaitu hindari kepanikan dan ketakutan dan
bersikap tenang, dimana ibu hamil dapat melalui saat-saat
persalinan dengan baik dan lebih siap serta meminta
dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih
sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk
ibu yang akan melahirkan. Keluarga baik dari orang tua
maupun suami merupakan bagian terdekat bagi calon ibu
yang dapat memberikan pertimbangan serta bantuan
sehingga bagi ibu yang akan melahirkan merupakan
motivasi tersendiri sehingga lebih tabah dan lebih siap
dalam menghadapi persalinan (Sjafriani, 2007).
Hal yang perlu diperhatikan oleh para ibu primigravida
ini adalah dengan cara mencari pengetahuan seluas-
luasnya tentang masalah kehamilan dan persalinan dengan
-
membaca buku atau hal-hal lain yang berkaitan dengan
masalah kehamilan serta konsultasi kepada petugas
kesehatan.
Perasaan cemas pada ibu hamil bisa berdampak
pada janin, untuk itu perlu adanya stimulus dari untuk
menentramkan hati ibu. Hal yang dapat dilakukan adalah
dengan cara mendengarkan musik. Musik telah dipakai
sebagai media pengobatan sejak tahun 550 Sebelum
Masehi, dan dikembangkan Pithagoras dari Yunani. Konsep
musik ini diterapkan bersama oleh pakar musik Peter
Huebner dan composer-komposer musik klasik Jerman,
dalam bentuk musik terapi-medisresonansi atau istilah
asingnya Medical Resonance Therapy Music, disingkat
MRT-M. Daya pengobatan MRT-M ini membawa dampak
positif pada ibu hamil, baik yang sehat maupun dengan
gangguan. Penurunan angka kelahiran prematur
merupakan salah satu pengaruh efek pengobatan musik
tersebut (Umi, 2009).
3) Persiapan financial
Persiapan finansial bagi ibu yang akan melahirkan
merupakan suatu kebutuhan yang mutlak harus disiapkan,
dimana persiapan finansial atau yang berkaitan dengan
penghasilan atau keuangan yang dimiliki untuk mencukupi
-
kebutuhan selama kehamilan berlangsung sampai
persalinan
4) Persiapan cultural
Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi
dan tingkat hidup yang kurang baik terhadap kehamilan,
dan berusaha mencegah akibat itu. Persiapan yang
berhubungan dengan kebiasaan yang tidak baik sebelum
kehamilan untuk dihindari selama kehamilan terjadi
5) Pengetahuan ibu
Untuk siap menjadi seorang ibu, pengetahuan
tentang kehamilan dan persalinan sangat penting harus
dimiliki oleh seorang ibu. Untuk menambah pengetahuan
ibu, mengikuti kelas ibu hamil adalah satu upaya untuk
menjadikan ibu mengetahui banyak hal baik tentang
kehamilan maupun tentang persiapan persalinan.
B. Landasan Teori
Primigravida adalah keadaan di mana seorang wanita
mengalami masa kehamilan untuk pertama kalinya (Manuaba, 2007).
Dengan kemungkinan risiko tinggi, sehingga dibutuhkan perawatan
antenatal, natal dan postnatal (Nargis et al., 2010). Kehamilan
(graviditas) dimulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir
dengan permulaan persalinan. Yakni proses pergerakan keluar janin,
plasenta dan membrane dari dalam janin melalui jalan lahir.
-
Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan adalah faktor
Power, faktor passager (janin), faktor Passage (jalan lahir), faktor
psikologi ibu, dan faktor penolong. Berbagai perubahan terjadi pada
system reproduksi wanita dalam hitungan hari dan minggu sebelum
persalinan dimulai (Bobak, Lowdermild, Jensen 2004). Oleh karena
itu, seorang ibu primigravida membutuhkan persiapan yang maksimal
dalam menghadapi persalinan. Perencanaan persalinan yang baik dan
meningkatkan kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi tanda
bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas agar dapat mengambil
tindakan yang tepat (Departemen Kesehatan RI, 2009).
Persiapan persalinan mempunyai beberapa hal, menurut
Bobak, Lowdermild, Jensen (2004) ada 4 hal,yaitu :fisik, psikologis,
finansial, kultural. Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar
kesiapan menghadapi persalinan lebih maksimal adalah dengan cara
meningkatkan pengetahuan tentang persalinan melalui keikutsertaan
ibu primigravida dalam kelas ibu hamil.
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan
umur kehamilan antara 20 minggu s/d 36 minggu (menjelang
persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini
ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman
tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan
sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan. Kelas ibu hamil memegang peranan penting bagi
-
ibu dalam mengambil keputusan dalam kehamilannya (Kemenkes RI,
2011).
C. Kerangka Teori
Sumber: Modifikasi Bobak, Lowdermild, Jensen (2004) dan Kemenkes (2011)
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
Persalinan
a. Faktor Power b. Faktor Passager (Janin) c. Faktor Passage (Jalan lahir) d. Faktor Psikologi e. Faktor Penolong
Kesiapan menghadapi
persalinan
a. Fisik b. Psikologis c. Finansial d. Kultural e. Pengetahuan (kelas Ibu
hamil)
-
D. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Variabel Independent Variabel Dependent
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan:
Variabel bebas : Keikutsertaan Ibu primigravida dalam kelas ibu
hamil
Variabel terikat : Kesiapan menghadapi persalinan
E. Hipotesis Penelitian
Ada hubungan keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas ibu
hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di wilayah kerja
Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka Tahun 2018.
Keikutsertaan Ibu primigravida
dalam kelas ibu hamil
Kesiapan menghadapi persalinan
-
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan keikutsertaan ibu prigravida dalam kelas ibu
hamil dan kesiapan menghadapi persalinan di wilayah kerja puskesmas
Toari tahun 2018, dengan rancangan crossectional yaitu pengambilan
data primer dan skunder dilakukan pada waktu yang sama.Berikut
skema rancangan penelitian.
Gambar 3. Skema desain penelitian
Ibu
Primigravida
Kelas Ibu hamil (Aktif)
Kelas Ibu Hamil (Tidak Aktif)
Kesiapan (Siap)
Kesiapan (Sangat Siap)
Kesiapan (Kurang Siap)
Kesiapan (Siap)
Kesiapan (Sangat Siap)
Kesiapan (Kurang Siap)
-
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2018.
2. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Toari Kecamatan
Toari Kabupaten Kolaka.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu primigravida
trimester II dan III di wilayah kerja Puskesmas Toari pada bulan Juli
2018 sebanyak 30 orang.
2. Sampel
Sampel adalah seluruh ibu primigravida trimester II dan III di
wilayah kerja Puskesmas Toari pada bulan Juli 2018. Teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampel adalah total sampling yang
berjumlah 30 orang.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari:
1. Variabel independent (variabel bebas/hubungan)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keikutsertaan
ibu primigravida dalam kelas ibu hamil.
-
2. Variabel dependent (terikat)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kesiapan
menghadapi persalinan.
E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Keikutsertaan Ibu Primigravida dalam kelas Ibu hamil
Keikutsertaan ibu primigravida adalah frekuensi partisipasi ibu
primigravida dalam mengikuti pendidikan kesehatan dalam kelas
ibu hamil selama kurun waktu tertentu.
Kriteria objektif :
a. Kategori Aktif, jika persentase kehadiran mengikuti kelas ibu
hamil 100%
b. Kategori Tidak aktif, jika persentase kehadiran mengikuti kelas
ibu hamil < 100%
2. Kesiapan menghadapi persalinan
Kesiapan menghadapi persalinan adalah kondisi mental yang
mendukung ibu primigravida untuk melakukan proses persalinan
Kriteria objektif :
a. Kategori Sangat Siap, jika persentase skor jawaban 76% -100%
b. Kategori Siap, jika persentase skor jawaban 56% -75%
c. Kategori kurang siap, jika persentase skor jawaban benar < 55%
-
F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diambil atau diperoleh
dari responden baik dengan menggunakan daftar pertanyaan
(kuesioner) maupun observasi dan wawancara langsung kepada
responden.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari instansi terkait yang ada hubungannya
dengan penelitian ini. Dalam hal ini data yang diperoleh dari Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Puskesmas Toari
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini menggunakan Kuesioner. Kuesioner yang
digunakan merupakan kuesioner tertutup atau closedended dengan
variasi dichotomous choice yang terdiri dari 15 pertanyaan sehubungan
dengan kesiapan ibu menghadapi persalinan. Kuisioner kesiapan
menghadapi persalinan menggunakan 2 alternatif pilihan yaitu sangat
setuju (ya), tidak setuju (tidak). Dimana skor pertanyaan positif untuk
Setuju (ya) = 1, tidak setuju (tidak) = 0. Sedangkan skor pernyataaan
negatif untuk Setuju (ya) = 0 dan tidak setuju (tidak) = 1. Adapun
pengisian kuesioner dengan memberikan tanda centang (√) pada
lembar kuesioner yang sudah disediakan.
-
H. Pengolahan Data, Analisis data dan Penyajian Data
1. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di
lapangan dengan menggunakan kuesioner, diolah dengan
menggunakan komputer dalam program Statistical Package for the
Social Sciences (SPSS) versi 20, 0 dan kalkulator kemudian hasilnya
disajikan dalam bentuk tabel.
2. Analisis Data
Analisis data adalah analisis deskriptif yang menggambarkan
keikutsertaan Ibu Primigravida dalam kelas Ibu hamil, dan kesiapan
menghadapi persalinan.
a. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mengetahui distribusi dan
proposi (persentase) dari variabel bebas (Keikutsertaan Ibu
Primigravida) terhadap variabel terikat (Kesiapan Menghadapi
Persalinan)
Dengan Rumus:
Keterangan;
P = Persentase
f = Frekuensi
N = Jumlah Subjek
P= X 100
-
100 = Bilangan tetap (konstanta)
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan bertujuan menguji hubungan
variabel bebas dan variable terikat. Analisis bivariat dilakukan
yaitu:
1) Uji Chi Square
Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara
masing-masing variable bebas dan variable terikat. Dasar
pengambilan keputusan penerimaan hipotesis penelitian
berdasarkan tingkat signifikan (nilai p) dengan program
computer SPSS 20.00 adalah:
a) Jika nilai p > α 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak
b) Jika nilai p < α 0,05 maka hipotesis penelitian diterima
Statistik uji shisquare :
Dimana:
= Frekuensi teruji
= Frekuensi harapan
∑ = Sigma/Jumlah
3. Penyajian Data
Data yang telah diolah dan dianalisis, disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi disertai dengan penjelasan.
=
-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Keadaan Wilayah dan Letak Geografi
Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu pada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas Toari merupakan salah satu dari 12 Puskesmas yang
ada di Kabupaten Kolaka, yang terletak di Desa Ranojaya
Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka. Jarak Puskesmas Toari
dengan pusat pemerintahan kecamatan ± 500 M. Puskesmas Toari
merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten
Kolaka yang telah berdiri definitif sejak tahun 1982.
Bila ditinjau dari letaknya, batas wilayah kerja Puskesmas
Toari antara lain:
a. Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Watubangga
b. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Poleang
Barat Kabupaten Bombana
c. Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Poleang Barat
Kabupaten Bombana
d. Sebelah Barat, berbatasan dengan Teluk Bone
-
Keadaan alam di wilayah kerja Puskesmas Toari terdiri dari
dataran (65%) dan pegunungan/bukit (35%). Iklim di wilayah kerja
Puskesmas Toari adalah iklim tropis dengan musim hujan
umumnya bulan Desember – Mei dan musim kemarau terjadi bulan
Juni - November. Suhu udara rata-rata berkisar antara 270C –
370C.
2. Luas Wilayah Kerja, Status Desa/Kelurahan dan Kepadatan
Penduduk.
Luas Wilayah kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari
adalah± 114.8 Km2 (BPS,2016). Luas wilayah ini meliputi daerah
pemukiman penduduk, dataran dan perbukitan serta hutan
produksi dan hutan Negara.Jumlah desa/kelurahan seluruhnya di
wilayah kerja Puskesmas Toari yaitu terdiri dari 10 ( sepuluh )
desa yaitu desa Ranosangia, Desa Anawua, Desa Toari, Desa
Horongkuli, Desa Lakito, Desa Wonua Raya, Desa Wowoli, Desa
Rahabite, Kelurahan Ranomentaa serta Desa Ranojaya sebagai
ibukota Kecamatan Toari..
Distribusi luas wilayah kerja, status Desa/kelurahan dan
kepadatan Penduduk dapat di lihat pada tabel berikut ini :
-
Luas Wilayah Kerja, Status Desa/Kelurahan dan Kepadatan Penduduk Puskesmas Toari Tahun 2018
Desa/Kel. Luas Wilayah (Km
2)
Status Desa/Kelurahan Jumlah
Penduduk DDesa
KKel.
Desa+Kel
Wowoli 9,60 1 0 1 1452
Rahabite 8,03 1 0 1 928
Wonua Raya 7,26 1 0 1 969
Lakito 40 1 0 1 1057
Horongkuli 12
1 0 1 836
Toari 14 1
1 0
0 1 1661
Ranojaya 7,3 1 0 1 1441
Anawua 5 1 0 1 825
Ranomentaa 7,41 0 1 1 1189
Ranosangia 4,2 1 0 1 647
Jumlah 64.953 1
9 1
1 10 11005
Sumber :Profil Kec. ToariTahun 2018
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2018 yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas
ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di Wilayah Kerja
Puskesmas Toari Tahun 2018. Data primer yang dikumpulkan melalui
kuesioner selanjutnya diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariat
menggunakan software SPSS for windows versi 20.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan untuk
memperoleh gambaran dari variabel yang diteliti baik variabel terikat
maupun variabel bebas, kemudian ditampilkan dalam bentuk distribusi
-
frekuensi. Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan untuk
mendeskripsikan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu
Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja
Puskesmas Toari Tahun 2018.
a. Deskripsi Keikutsertaan Ibu Primigravida dalam kelas ibu
hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018
Setelah mengumpulkan dan menganalisis data secara
univariat, maka peneliti menyajikan deskripsi Keikutsertaan Ibu
Primigravida dalam kelas ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Toari Tahun 2018 pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Keikutsertaan Ibu Primigravida dalam kelas ibu hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018
Keikutsertaan Ibu
Primigravida Jumlah Persentase (%)
Aktif 22 73,33
Tidak Aktif 8 26,67
Total 30 100
Sumber: olahan data primer
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa mayoritas ibu
primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018, aktif
mengikuti kelas ibu hamil, yakni dari 30 orang ibu primigravida
terdapat 22 orang (73,33%) yang aktif mengikuti kelas ibu hamil.
Sedangkan 8 (26,67%) orang ibu prigravida lainnya tidak aktif
mengikuti kelas ibu hamil.
-
b. Deskripsi Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018
Setelah mengumpulkan dan menganalisis data secara
univariat, maka peneliti menyajikan deskripsi Kesiapan
Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun
2018 pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2
Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018
Kesiapan Ibu Menghadapi Persalinan
Jumlah Persentase (%)
Sangat Siap 13 43,33
Siap 11 36,67
Kurang Siap 6 20,00
Total 30 100
sumber: olahan data primer
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas ibu
primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018
sangat siap menghadapi persalinan yakni dari 30 orang ibu
primigravida yang diukur kesiapannya, terdapat 13 orang (43,33%)
memberikan tanggapan pada kategori “sangat siap”, 11 orang
(36,67%) memberikan tanggapan pada kategori “siap” dan hanya 6
orang (20 %) ibu primigravida menyatakan kesiapan pada kategori
“kurang siap”.
-
c. Tabulasi Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu dan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018
Setelah mengumpulkan dan menganalisis data secara
univariat, maka peneliti menyajikan tabulasi Keikutsertaan Ibu
Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan
Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun
2018 pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3
Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu dan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun
2018
Keikutsertaan
Dalam Kelas
Ibu Hamil
Kesiapan Ibu Menghadapi Persalinan
Total Kurang
Siap % Siap %
Sangat
Siap %
Tidak Aktif 5 62,50 3 37,50 0 0,00 8
Aktif 1 4,55 8 36,36 13 59,09 22
Total 6 20 11 36,67 13 43,33 30
sumber: olahan data primer
Tabel 4. 3 menunjukkan bahwa mayoritas ibu primigravida
yang aktif mengikuti kelas ibu hamil memiliki kesiapan pada
kategori “sangat siap” yakni dari 22 orang ibu primigravida yang
aktif, terdapat 13 orang (59,09%) ibu yang menyatakan sangat
siap menghadapi persalinan, 8 orang (36,36%) ibu primigarvida
menyatakan siap menghadapi persalinan, dan hanya 1 orang
(4,55%) ibu primigravida yang menyatakan kurang siap.
-
Sedangkan ibu primigravida yang tidak aktif mengikuti kelas ibu
hamil, mayoriyas memiliki kesiapan pada kategori “Kurang siap”
yakni dari 8 orang ibu primigravida yang tidak aktif, terdapat 5
orang (62,50%) ibu primigarvida yang menyatakan kurang siap
menghadapi persalinan, 3 orang (37,50%) ,menyatakan siap, dan
tidak ada ibu primigarvia yang menyatakan “sangat siap”.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan dua
variabel. Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara variabel independen (kategorik) dengan variabel dependent
(kategorik). Analisis bivariabel dalam penelitian ini dilakukan dengan
Chi Square untuk melihat ada atau tidak adanya hubungan
Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan
Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari
Tahun 2018. Hasil analisis disajikan pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Hubungan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan
Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018
Keikut sertaan
Kesiapan Ibu Menghadapi Persalinan
Total P X2hitung
Kurang Siap
% Siap % Sangat
Siap %
Tidak Aktif
5 62,50 3 37,50 0 0,00 8
0,001 14,582 Aktif 1 4,55 8 36,36 13 59,09 22
Total 6 20 11 36,67 13 43,33 30
Sumber: olahan data primer
-
Table 4.3 menunjukkan bahwa ditinjau secara statistik
menggunakan analisis Chi Square (X²) pada tingkat kemaknaan 95%
menunjukan nilai p = 0,001 < α = 0,05 dengan X2 hitung = 14.582. Ini
berarti hipotesis penelitian (Ha) diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Keikutsertaan Ibu
Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi
Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018.
C. Pembahasan
Primigravida adalah keadaan di mana seorang wanita
mengalami masa kehamilan untuk pertama kalinya (Manuaba, 2007).
Pada kondisi kehamilan pertama, tentu seorang ibu akan mengalami
goncangan psikologis sehingga dibutuhkan persiapan yang matang
agar proses persalinan dapat berjalan dengan lancar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu primigravida
di wilayah kerja Puskesmas Toari Tahun 2018 aktif mengikuti kelas
ibu hamil, yakni dari 30 orang ibu primigravida yang menjadi
responden, tedapat 22 orang (73,33%) ibu primigravida yang aktif
mengikuti kelas ibu hamil, sisanya 8 orang (26,67%) ibu primigravida
tidak aktif mengikuti kelas ibu hamil. Dari 22 orang yang aktif, ada 13
orang (59,09%) ibu primigravida yang menyatakan “sangat siap”
menghadapi persalinan, dan hanya 1 orang (4,55%) ibu primigravida
yang menyatakan “kurang siap” menghadapi persalinan. Hal ini
menunjukkan bahwa secara deskriptif ibu primigravida yang aktif
-
mengikuti kelas ibu hamil akan memiliki kesiapan yang baik dalam
menghadapi persalinan. Sedangkan ibu primigravida yang tidak aktif,
mayoritas kurang siap menghadapi persalinan, yakni dari 8 orang ibu
primigravida yang tidak aktif mengikuti kelas ibu hamil, terdapat 5
(62,50%) menyatakan “kurang siap” dalam menghadapi persalinan.
Tingginya persentase kesiapan ibu primigravida yang mengikuti
kelas ibu hamil disinyalir merupakan buah belajr yang diperoleh ibu
primigarvida selama mengikuti kelas ibu hamil, menurut Kemenkes RI
(2011) secara umum kelas ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang Kehamilan. Artinya, di dalam kelas, ibu hamil dibekali
pengetahuan yang baik tentang proses persalinan sehingga ibu dapat
mempersiapkan diri secara optimal. Berbeda dengan ibu yang tidak
aktif mengikuti kelas ibu hamil, mereka akan ketinggalan berbagai
informasi penting terkait dengan persiapan persalinan.
Secara bivariat nilai p-value = 0,001 < α = 0,05 dengan X2
hitung = 14.582. Ini berarti bahwa ada hubungan antara keikutsertaan
ibu primigravida dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan ibu
primigravida menghadapi persalinan. Dengan kata lain ibu
primigravida yang aktif mengikuti kelas hamil memiliki kesiapan yang
lebih baik dibandingkan dengan ibu yang tidak aktif mengikuti kelas
ibu hamil. Kesiapan ibu primigravida berkenaan dengan tekanan yang
-
dialaminya terhadap potensi resiko persalinan yang mungkin terjadi.
terlebih pada primigravida tua.
Manuaba, (2007) menjelaskan bahwa Primigravida tua risiko
kehamilan meningkat bagi sang ibu yang dapat terkena preeklamsia/
eklamsia. Artinya, seorang primigravida tua memiliki risiko
preeklamsia lebih tinggi oleh karena adanya perbedaan elastisitas dan
kemunduran sistem kardiovaskuler, selain itu seorang primigravida tua
memiliki kecenderungan mengalami masalah obesitas lebih tinggi
dibanding primigravida muda. Lebih lanjut, Manuaba (2007) juga
menjelaskan bahwa Baik primigravida muda maupun primigravida tua
memiliki Kehamilan Risiko Tinggi (KRT), yaitu keadaan di mana jiwa
ibu dan janin yang dikandungnya dapat terancam, bahkan dapat
mengakibatkan kematian. Namun pada primigravida muda memiliki
risiko lebih rendah, karena dianggap memiliki ketahanan tubuh lebih
baik daripada primigravida tua (Manuaba, 2007). Hal ini diperkuat oleh
suatu penelitian yang membandingkan antara primigravida muda dan
primigravida tua.
Resiko-resiko seperti yang diuraikan di atas menjadi salah satu
faktor pemicu goncangan psikologis maupun kecemasan bagi ibu
primigravida. Hal tersebut disebabkan orang rendahnya pemahaman
mereka tentang usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menghindari
resiko kehamilan. Cemas selama kehamilan juga meningkatkan resiko
keterlambatan perkembangan motorik dan mental janin, serta dapat
-
menyebabkan colic pada bayi baru lahir (Bakshi, 2008). Kecemasan
yang berlebihan juga dapat memberi dampak pada perilaku ibu.
Mencoba untuk menghilangkan kecemasan dengan merokok atau
dengan mengkonsumsi obat-obatan penenang akan dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, menimbulkan
perasaan takut melahirkan, dan juga depresi (Sujiono&Nurani, 2008).
Kecemasan pada ibu primigravida berdampak pada
ketidaksiapan ibu primigravida dalam menghadapi persalinan, hal
inilah yang menjadi alasan kuat sehingga ibu primigravida yang aktif
dalam kelas ibu hamil memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi
persalinan. Sebab di dalam kelas ibu hamil, mereka diajarkan dan
dibina secara komprensif tentang persipan yang harus dilakukan untuk
menghadapi persalinan. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar
bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan
anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan
secara terjadwal dan berkesinambungan (Kemenkes RI, 2011).
Dalam penelitian ini, terdapat kondisi khusus yang terjadi,
dimana ada 1 orang ibu primigravida yang aktif dalam kelas ibu hamil
tetapi memiliki kesiapan menghadapi persalinan yang berada pada
kategori “kurang siap”. Demikian pula terdapat 3 orang ibu
primigravida yang tidak aktif dalam kelas ibu hamil tetapi memiliki
kesiapan menghadapi persalinan pada kategori “siap”. Kondisi
merupakan hal wajar terjadi, sebab selain pembelajaran dalam kelas
-
ibu hamil, kesiapan ibu primigravida juga dipengaruhi oleh faktor lain,
salah satunya adalah faktor pendidikan.
Tingkat pendidikan seseorang dapat mencerminkan
pengetahuannya tentang suatu hal. Hasil riset yang dilakukan oleh
Stuart&Sundeen pada tahun 1995 menyatakan bahwa responden
yang berpendidikan tinggi lebih mampu menggunakan pemahaman
mereka dalam merespon berbagai perubahan kondisi kesahatan
secara adaptif dibandingkan kelompok responden yang berpendidikan
rendah. Berdasarkan riset ini kita dapat menduga bahwa 1 orang ibu
primigravida tersebut, meskipun aktif dalam kelas ibu hamil, tetapi
kurang mampu memahami secara komprehensif petunjuk-petunjuk
yang diberkan dalam kelas ibu hamil sehingga tekanan menghadapi
persalinan masih ada pada dirinya. Sebaliknya, meskipun 3 orang ibu
primigravida tidak aktif dalam kelas ibu hamil, tetapi mereka lebih
cepat memahami petunjuk-petunjuk yang diperoleh atau memperoleh
informasi dari berbagai media sehingga mereka mampu
mempersiapkan diri menghadapi persalinan.
Namun, berdasarkan hasil penelitian, secara keseluruhan
dengan adanya pelaksanaan kelas ibu hamil akan membawa efek
yang positif pada ibu hamil dalam proses persiapan kelahiran. Karena
dengan mengikuti kelas ibu, ibu hamil mempunyai pengetahuan,
keterampilan serta motivasi terkait dengan kesadaran untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan bayi yang didapatkan selama
-
mengikuti pelajaran pada kegiatan kelas hamil. Hal ini berakibat pada
faktor kesiapan mental ibu hamil dalam menghadapi persalinan
sehingga akan tercipta keadaan yang tenang, santai, rileks dan
nyaman dalam mengahadapi persalinannya.
-
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
1. Mayoritas ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas Toari
tahun 2018, aktif mengikuti kelas ibu hamil, yakni dari 30 orang ibu
primigravida terdapat 22 orang (73,33%) yang aktif mengikuti
kelas ibu hamil. Sedangkan 8 (26,67%) orang ibu primigravida
lainnya tidak aktif mengikuti kelas ibu hamil.
2. Mayoritas ibu primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Toari
Tahun 2018 sangat siap menghadapi persalinan yakni dari 30
orang ibu primigravida yang diukur kesiapannya, terdapat 13
orang (43,33%) memberikan tanggapan pada kategori “sangat
siap”, 11 orang (36,67%) memberikan tanggapan pada kategori
“siap” dan hanya 6 orang (20 %) ibu primigravida menyatakan
kesiapan pada kategori “kurang siap”
3. Ada hubungan keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas ibu
hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di wilayah kerja
Puskesmas Toari Tahun 2018 dengan nilai p value sebesar 0,001.
-
B. Saran
Berdasarkan hasil penlitian yang telah diuraikan di atas, maka
peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Puskesmas, diharapkan agar mengoptimalkan pelaksanaan
kelas-kelas ibu hamil khusunya bagi ibu primigravida.
2. Bagi ibu primgravida, diharapkan agar bersedia untuk mengikuti
kelas ibu hamil demi untuk memperoleh informasi atau
pengetahuan tentang persiapan pesalinan sehingga memiliki
kesiapan yang baik dalam menghadapi persalinan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, adanya hasil penelitian ini maka peneliti
selanjutnya dapat meneliti lebih dalam lagi tentang sumber
informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor penunjang kesiapan
ibu primigravida dalam menghadapi persalinan
-
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, et.all. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Peralihan. Yogyakarta:
Graha Ilmu Adriana, Dian, 2011. Tumbuh Kembang dan Therapy Bermain pada anak.
Jakarta: Salemba Medika Barden A, Graham D, Beilin LJ, Ritchie J, Baker R, Walters BN, et al.
Neutrophil CD11B expression and neutrophil activation inpreeclampsia. Clin Sci (Lond) 1997;92:37-44
Bobak, & Jensen, Lowdermilk. (2004). Buku ajar keperawatan maternitas,
alih bahasa maria A Wijayarini, Peter I, cetakan I. Jakarta : EGC Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC Chapman, V. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan & Kelahiran (The
Midwife’s Labour and Birth Handbook). Jakarta: EGC Depkes .2009. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Depkes
RI. Dinkes Sultra. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kendari: Pusat Data dan Informasi. Gayathri, K.V., Raddi, S.A & Metgud, M.C. 2010. Effectiveness of Planned
Teaching Program on Knowledge and Reducing Anxiety about Labor among Primigravidae in Selected Hospitals of Belgaum, Karnataka. South Asian Federation of Obstetrics and Gynecology, 2(2):163-168. Diakses tanggal 25 Juni 2018
Iskandar, Sugu Suhandi. (2007). Jangan Tertipu Kontraksi Palsu.
http://bibilung.wordpress.com/2007/11/23/jangan-tertipu-kontraksipalsu/#more-150
Isnandi, Dini Susanti. (2009). Pasca melahirkan beberapa yang harus jadi
perhatian. http://dini.isnandi.net/2009/10/09/pasca-melahirkan-beberapayang-harus-jadi-perhatian/
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta:
Kemenkes RI
http://bibilung.wordpress.com/2007/11/23/jangan-tertipu-kontraksipalsu/#more-150http://bibilung.wordpress.com/2007/11/23/jangan-tertipu-kontraksipalsu/#more-150http://dini.isnandi.net/2009/10/09/pasca-melahirkan-beberapayang-harus-jadi-perhatian/http://dini.isnandi.net/2009/10/09/pasca-melahirkan-beberapayang-harus-jadi-perhatian/
-
Kurki, T., Hiilesma, V., Raitasalo, R., Mattila, H. & Ylikorkala, O. 2000. Depression and Anxiety in Early Pregnancy and Risk for Preeclampsia. Obstetrics & Gynecology. Vol. 95, No. 4. Diakses tanggal 24 Juni 2018
Mandriwati. (2008). Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.
Jakarta: EGC Manuaba, IGB. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC. Matterson (2001). Women”s health during the childbearing years. Mosby :
St.Louis Muhimah, N. A dan Safe’i. 2010. Panduan Lengkap Senam sehat Khusus
Ibu Hamil. Yogyakarta: Power Book Prawiroharjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta: Bina Pustaka Rohani, et all. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan, Jakarta:
Salemba Medika. Rukiyah, et al. (2010). Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: CV. Trans Info
Media. Sjafriani, (2007). Pemeriksaan Ibu Hamil, Tak Lagi Bisa Diabaikan.
http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/hamil240607.htm Umi, (2009). Ibu Hamil Setelah Usia Janin 4 Bulan Mulailah
Mendengarkan Musik Klasik. http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=articl e&id=32667: ibu-hamil-setelah-usia-janin-4-bulan mulailahmendengarkan-musik-klasik&catid=455:25-oktober 2009&Itemid=221
http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/hamil240607.htm
-
LAMPIRAN
-
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
No. Responden : ……..................………………………………................
Umur Kehamilan : …………………………………………….......................
Alamat : ………………….......…………………….......................
Setelah mendengar/membaca penjelasan tentang maksud dan tujuan
penelitian ini, maka saya bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden
dalam penelitian yang dilakukan peneliti dengan Judul “Hubungan
Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan
Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kecamtan
Toari Kabupaten Kolaka Tahun 2018”.
Saya mengerti bahwa ada beberapa pertanyaan-pertanyaan yang
harus saya jawab, dan sebagai responden saya akan menjawab
pertanyaan kuesioner dengan jujur.
Saya bersedia menjadi responden bukan karena adanya paksaan dari
pihak lain, namun karena keinginan sendiri dan tanpa biaya yang akan
ditanggungkan kepada saya sesuai dengan penjelasan yang sudah
dijelaskan oleh peneliti.
Hasil yang diperoleh dari saya sebagai responden dapat
dipublikasikan sebagai hasil dari penelitian dan akan diseminarkan pada
ujian hasil dengan tidak akan mencantumkan nama, kecuali nomor
informan.
..................., ..................... 2018
Responden
…………………………………
-
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KECAMATAN TOARI KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2018
Identitas Responden:
Nama :
Umur :
Umur kehamilan :
Kehamilan ke :
Pendidikan :
Alamat :
Petunjuk umum pengisian:
1. Ibu diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang
diajukan peneliti berdasarkan uraian yang tertulis di lembar
kuesioner ini.
2. Berilah tanda check list ( √ ) pada tempat yang tersedia sesuai
dengan jawaban ibu dan bapak.
3. Jika pertanyaan tidak jelas atau kurang dimengerti silahkan
bertanya pada kepada peneliti.
A. Keikut sertaan Ibu Primigravida dalam kelas Ibu hamil
1. Apakah ibu pernah mengikuti kelas ibu hamil ?
2. Jika pernah, berapa kali ibu mengikuti kelas ibu hamil ?............kali
pertemuan, dari .................. pertemuan yang dijadwalkan.
Ya Tidak
-
B. Kesiapan menghadapi persalinan
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 Ibu merencanakan proses persalinan yang ditolong oleh petugas pelayanan kesehatan
2
Perlengkapan ibu dalam persiapan persalinan antara lain adalah pakaian, BH menyusui, celana dalam, pembalut, handuk bersih, sandal, dan peralatan make-up
3 Perlengkapan untuk kelahiran bayi antara lain adalah popok, pakaian bayi, topi, selimut, kain gendong, dan handuk bersih
4 Biaya persalinan tidak perlu dipersiapkan menjelang persali