hubungan keikutsertaan ibu primigravida ...dan kesehatan indonesia (sdki) tahun 2007 sebanyak...

82
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KECAMATAN TOARI KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan di Program Studi D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH: SKOLASTIKA RANTE P00312017141 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PRODI D-IV KEBIDANAN KENDARI 2018

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI

    KECAMATAN TOARI KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2018

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan di Program Studi D-IV Kebidanan

    Politeknik Kesehatan Kendari

    OLEH:

    SKOLASTIKA RANTE P00312017141

    KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

    PRODI D-IV KEBIDANAN KENDARI

    2018

  • HALAMAN PERSETUJUAN

    SKRIPSI

    HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KECAMATAN TOARI

    KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2018

    Diajukan Oleh:

    SKOLASTIKA RANTE P00312017141

    Telah disetujui untuk dipertahankan dalam ujian Skripsi dihadapan

    Tim Penguji Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan.

    Kendari, Agustus 2018

    Pembimbing I Pembimbing II

    Elyasari, SST, M. Keb Nip. 198010282003122001

  • HALAMAN PENGESAHAN

    HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KECAMATAN TOARI

    KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2018

    Diajukan Oleh:

    SKOLASTIKA RANTE

    NIM. P00312017141

    Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Politeknik

    Kesehatan Kementerian Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan

    dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2018

    1. Hj. Syahrianti, S.Si.T, M.Kes

    2. Arsulfa, S.Si.T, M.Keb

    3. Hj. Sitti Zaenab, SKM, SST, M.Keb

    4. Askrening, SKM, M.Kes

    5. Elyasari, SST, M.Keb

  • PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan

    judul:

    Hubungan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja

    Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka Tahun 2018

    Dibuat untuk melengkapi salah satu persyaratan menjadi Sarjana Terapan

    Kebidanan pada Program Studi D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan

    Kendari, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi

    dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk

    mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Politeknik Kesehatan

    Kendari maupun di perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali

    bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

    Kendari, Juli 2018

    Skolastika Rante

    NIM. P00312017141

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kahadirat Tuhan Yang Maha Esa

    karena berkat karunia Nya, sehingga penulis dapa tmenyelesaikan skripsi

    ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan Skripsi ini, banyak kendala

    yang di hadapi namun berkat dukungan dan bimbingan dari berbagai

    pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh

    karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

    terimakasih kepada Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku pembimbing I dan

    ibu Elyasari, SST, M.Keb selaku pembimbing II yang telah meluangkan

    waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi serta arahan dalam

    proses penyusunan skripsi ini selesai.

    Selanjutnya penulis pun mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

    Kendari.

    2. Ibu Sultina Sarita, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan

    Politeknik Kesehatan Kendari.

    3. Ibu Hasmia Naningsi, SST, M.Keb selaku ketua Prodi D-IV Kebidanan

    Politeknik Kesehatan Kendari.

    4. Bapak Firdaus, SKM, selaku Kepala Puskesmas Toari Kabupaten

    Kolaka

    5. Ibu Hj. Syahrianti, S.Si.T, M.Kes selaku Penguji I, Ibu Arsulfa, S.Si.T,

    M.Keb selaku Penguji II dan Ibu Hj. Sitti Zaenab, SKM, SST, M.Keb

    selaku Penguji III.

  • 6. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan pendidikan Politeknik Kesehatan

    Kendari Jurusan Kebidanan yang telah banyak membimbing dan

    membagi ilmu selama penulis mengikuti proses belajar dibangku kuliah

    beserta seluruh staf pegawai yang telah banyak membantu.

    7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Ayahanda Linus Mu’ku dan

    Ibunda Martha Rante, atas doa, dukungan, bantuan, motivasi serta

    kasih sayang yang begitu besar kepada penulis semoga kita semua

    selalu dalam lindunganNYA dan semoga penulis bisa memberikan yang

    terbaik untuk kalian.

    8. Seluruh rekan – rekan seperjuanganku Politeknik Kesehatan Kendari

    Prodi DIV Kebidanan angkatan 2017 khususnya teman-teman Alih

    Jenjang Kelas C. Terima kasih atas segala dukungan serta

    kebersamaan kita.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

    baik isi, bahasa maupun materi yang ada di dalamnya oleh karena itu

    penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari

    para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya penulis

    mengucapkan terimakasih dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    kita semua terutama dalam bidang ilmu Kebidan amin.

    Kendari, Agustus 2018

    Penulis

  • HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama : Skolastika Rante

    NIM : 141

    Program Studi : D-IV Kebidanan

    Jenis Karya : Skripsi

    Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Poltekkes

    Kemenkes Kendari Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non-exlusive

    Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:

    Hubungan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja

    Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka Tahun 2018

    Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Poltekkes Kemenkes

    Kendari berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam

    bentuk pangkalan data, mendistribusikan dan menampilkan atau

    mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

    tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama

    saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Kendari, Juli 2018

    Skolastika Rante

    NIM. P00312017141

  • ABSTRAK

    HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KECAMATAN TOARI

    KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2018

    Skolastika Rante 1, Askrening2, Elyasari 2

    Latar belakang : Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan

    prenatal yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi perubahan

    perilaku positif sehingga ibu memeriksakan kehamilan dan melahirkan ke tenaga

    kesehatan dengan demikian akan meningkatkan persalinan ke tenaga kesehatan

    dan menurunkan angka kematian ibu dan Anak..

    Tujuan penelitian : mengetahui hubungan keikutsertaan ibu primigravida dalam

    kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di wilayah kerja

    Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka Tahun 2018

    Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan

    rancangan Cross Sectional study dengan sampel sebanyak 30 orang. Data yang

    dikumpulkan adalah data primer dan sekunder.

    Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan dari 30 ibu primigravida yang aktif mengikuti kelas ibu hamil 22 orang (73,33%), yang tidak aktif mengikuti kelas ibu hamil 8 (26,67%) orang, sangat siap menghadapi persalinan 13 orang (43,33%), siap 11 orang (36,67%) dan kurang siap 6 orang (20 %). Hasil analisis chi square hubungan keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi didapatkan nilai p value sebesar 0,001.

    Kesimpulan : Ada hubungan keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan Kata kunci: primigravida, kelas ibu hamil.

    1. Mahasiswa Poltekkes Kendari Jurusan Kebidanan. 2. Dosen Poltekkes Kendari Jurusan Kebidanan.

  • DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    A. IDENTITAS PENULIS

    1. Nama : Skolastika Rante

    2. NIM : P00312017141

    3. Tempat Tanggal Lahir : Pomalaa, 15 Desember 1987

    4. Jenis Kelamin : Perempuan

    5. Agama : Katolik

    6. Suku/Bangsa : Toraja/Indonesia

    7. Alamat : Jalan Ekonomi Desa Pelambua

    Kecamatan Pomalaa Kab. Kolaka

    B. PENDIDIKAN

    1. SDN 2 Pelambua Tamat tahun 2000

    2. SLTP Katolik Rex Mundi Pomalaa Tamat Tahun 2003

    3. SMAN 1 Pomalaa Tamat Tahun 2006

    4. DIII Kebidanan Poltekes Kendari Tamat Tahun 2009

    5. DIV Kebidanan Poltekes Alih Jenjang Masuk 2017 Sampai

    Sekarang

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL........................................................................... I HALAMAN PERSETUJUAN............................................................. Ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… Iii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………………………... Iv KATA PENGANTAR…………………………………………………….. HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI….............

    v vii

    ABSTRAK ….................................................................................. Viii DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................. Ix DAFTAR ISI…………....................................................................... X DAFTAR TABEL............................................................................... Xii DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. Xiii BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1 A. Latar Belakang.......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian....................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian..................................................................... 6 E. Keaslian Penelitian.................................................................... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 10 A. Telaah Pustaka.......................................................................... 10 B. Landasan Teori.......................................................................... 32 C. Kerangka Teori.......................................................................... 34 D. Kerangka Konsep...................................................................... 35 E. Hipotesis Penelitian................................................................... 35 BAB III METODE PENELITIAN........................................................ 36 A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................ 36 B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 37 C. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 37 D. Variabel Penelitian………....................................................... 37 E. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif.................................. 38 F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data............................................ 39 G. Instrumen Penelitian.................................................................... 39 H. Pengolahan Data, Analisis Data dan Penyajian data ................ 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 42 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................... 42 B. Hasil Penelitian......................................................................... 44 C. Pembahasan............................................................................. 49 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 55 A. Kesimpulan................................................................................ 55 B. Saran......................................................................................... 56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 Keikutsertaan Ibu Primigravida dalam kelas ibu hamil

    di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018………..

    43

    Tabel 4.2 Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018……………………………

    44

    Tabel 4.3 Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu dan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018……………………………

    45

    Tabel 4.4 Hubungan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018…………

    46

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Surat izin penelitian dari Badan Riset Propinsi Sultra Lampiran 2. Kuesioner Lampiran 3. Surat keterangan telah melakukan penelitian Lampiran 4. Master tabel Lampiran 5. Output analisis data Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kehamilan merupakan proses yang alamiah dan fisiologis.

    Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah

    mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan

    seorang pria yang organ reproduksinya sehat, sangat besar

    kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Mandriwati 2008).

    Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke

    bulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi

    dengan perubahan - perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya.

    (Mandriwati, 2008).

    Primigravida merupakan ibu yang baru hamil untuk pertama

    kalinya (Chapman, 2006). Ibu hamil mengalami banyak perubahan

    psikis yang bisa mengakibatkan kecemasan kehamilan. Perubahan

    psikis ini meliputi perasaan takut yang ditimbulkan karena kehamilan

    menyebabkan perubahan besar pada badan ibu yang dianggap

    sebagai sesuatu yang baru. Kecemasan kehamilan paling sering di

    karenakan faktor perubahan hormon dan fikiran menjelang persalinan

    yang dialami ibu hamil (Muhimah & Safe’i, 2010).

    Kecemasan pada wanita primigravida menurut Rubin (1975)

    dapat timbul akibat kekhawatiran akan proses kelahiran yang aman

  • untuk dirinya dan anaknya (Bobak et al., 2005). Kecemasan dan panik

    berdampak negatif pada wanita sejak masa kehamilan sampai

    persalinan. Secara psikologis, ibu yang tidak tenang dapat

    menurunkan kondisi tersebut kepada bayinya sehingga bayi mudah

    merasa gelisah, yang akhirnya berdampak pada kesehatannya seiring

    ia tumbuh besar (Andriana, 2011). Kecemasan pada awal kehamilan

    merupakan faktor risiko terjadinya preeklampsi (Kurki et al., 2000).

    Apabila kecemasan berlanjut sampai akhir kehamilan dan persalinan

    akan berdampak tidak saja pada ibu tapi juga terhadap bayinya. Hal

    ini terjadi karena kecemasan dapat menyebabkan peningkatan sekresi

    adrenalin. Peningkatan sekresi adrenalin dapat menyebabkan

    kontraksi uterus berlebihan sehingga terjadi vasokonstriksi akibatnya

    aliran darah utero-placenta menurun, mengakibatkan terjadinya

    hipoksia dan bradikardi janin yang akhirnya akan terjadi kematian

    janin, dan dapat menghambat kontraksi, sehingga memperlambat

    persalinan (Chapman, 2006). Disamping itu, Wanita hamil yang

    disertai kecemasan, berisiko untuk terjadinya persalinan premature.

    Kematian ibu dan janin sering tidak diakibatkan oleh

    ketidakmampuan tehnik atau kelalaian, tetapi juga karena kurangnya

    pendidikan kesehatan ibu tentang persalinan. Pengetahuan yang

    terbatas pada ibu primigravida tentang persalinan meningkatkan

    kecemasan (Gayathri et al., 2010). Untuk mengatasi hal ini dan

    mencegah kecemasan primigravida dalam menghadapi persalinan,

  • salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah

    dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang persiapan

    persalinan dan proses melahirkan (Bobak et al., 2005) serta

    manajemen nyeri selama melahirkan sehingga kecemasan ibu

    berkurang dan lebih siap dalam menghadapi persalinan. Hal tersebut

    dapat diperoleh ibu hamil melalui program kelas ibu hamil.

    Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan

    prenatal yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi

    perubahan perilaku positif sehingga ibu memeriksakan kehamilan dan

    melahirkan ke tenaga kesehatan dengan demikian akan meningkatkan

    persalinan ke tenaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu

    dan Anak. Di Indonesia masalah kematian ibu masih merupakan

    masalah besar. Angka Kematian Ibu (AKI) menurut Survei Demografi

    dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 sebanyak 228/100.000

    kelahiran hidup, dan tahun 2012 AKI meningkat menjadi 359/100.000

    kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2013). AKI di Sulawesi Tenggara pada

    tahun 2014 tercatat sebesar 65 kematian, di tahun 2015 meningkat

    menjadi 67 kematian (Dinkes Sultra, 2016).

    Salah satu tool (alat) program kesehatan yang diharapkan turut

    berperan dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat

    kehamilan, persalinan dan nifas adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak

    (buku KIA). Buku KIA adalah suatu buku yang berisi catatan

    kesehatan Ibu dan Anak serta informasi cara menjaga kesehatan dan

  • mengatasi anak sakit. Namun tidak semua ibu mau/bisa membaca

    buku KIA, Penyebabnya bermacam-macam, ada ibu yang tidak punya

    waktu untuk membaca buku KIA, atau malas membaca buku KIA, sulit

    mengerti isi buku KIA, ada pula ibu yang tidak dapat membaca. Oleh

    sebab itu ibu hamil perlu diajari tentang isi buku KIA dan cara

    menggunakan buku KIA. Salah satu solusinya yaitu melalui

    penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil untuk ibu hamil (Depkes, 2009).

    Kelas Ibu Hamil merupakan sarana belajar bersama tentang

    kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok,

    yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

    ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,

    perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit penyerta.

    Masalah yang sering di jumpai banyak ibu hamil tidak mengetahui

    pentingnya mengikuti kelas ibu hamil, ibu beranggapan bahwa kelas

    ibu hamil bentuk kegiatanya bersifat monoton, sehingga menyebabkan

    ibu hamil kurang termotivasi mengikuti kelas ibu hamil (Kemenkes,

    2011).

    Survei awal yang dilakukan di Puskesmas Toari pelaksanaan

    kelas ibu hamil sudah dilaksanakan sejak tahun 2012, namun

    keikutsertaan ibu hamil untuk mengikuti program kelas ibu hamil

    masih kurang. Wilayah kerja Puskesmas Toari meliputi 10 Desa,

    dengan masing-masing desa memiliki satu kelas ibu hamil.

    Persentase keikutsertaan pada tahun 2018 tercatat 75% dari 100%

  • target yang diharapkan. Data Jumlah Bumil K1 dari Januari – Mei

    2018 53 orang, dengan jumlah keseluruhan ibu hamil sampai Mei

    2018 sebanyak 106 orang. Adanya program kelas ibu hamil

    diharapkan ibu akan lebih siap dalam menghadapi persalinan. Di

    Puskesmas Toari untuk kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan

    dapat tergambar dari masih adanya persalinan yang ditolong oleh

    dukun dan masih adanya ibu-ibu yang terlambat datang ke fasilitas

    kesehatan untuk mendapatkan pertolongan persalinan sehingga

    terjadi kesulitan atau komplikasi dalam persalinan. Berdasarkan

    uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

    dengan judul “Hubungan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas

    Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja

    Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka Tahun 2018”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah

    dalam penelitian ini adalah “ apakah ada Hubungan Keikutsertaan Ibu

    Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi

    Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari

    Kabupaten Kolaka Tahun 2018 ?”

  • C. Tujuan

    1. Tujuan Umum

    Untuk mengetahui hubungan keikutsertaan ibu primigravida

    dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di

    wilayah kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka

    Tahun 2018.

    2. Tujuan Khusus

    a. Untuk mengidentifikasi keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas

    ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari

    Kabupaten Kolaka tahun 2018.

    b. Untuk mengidentifikasi kesiapan ibu primigravida menghadapi

    persalinan di wilayah kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari

    Kabupaten Kolaka tahun 2018.

    c. Untuk menganalisis hubungan keikutsertaan ibu primigravida

    dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di

    wilayah kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten

    Kolaka Tahun 2018.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat praktis

    a. Bagi Puskesmas Toari, sebagai landasan dan tambahan informasi

    untuk menentukan kebijakan di masa akan datang tentang

    kesiapan ibu primigravida dalam menghadapi persalinan.

  • b. Bagi masyarakat, menambah informasi yang dapat menjadi acuan

    upaya mempersiapkan ibu primigravida dalam menghadapi

    persalinan. Serta memberikan pengertian dan pemahaman pada

    primigravida tentang proses persalinan, sehingga dapat

    mempersiapkan diri saat proses persalinan berlangsung dengan

    perasaan nyaman dan tenang

    2. Manfaat bagi peneliti

    a. Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu dan sebagai proses

    pembelajaran dan befikir ilmiah dalam memahami dan

    menganalisis serta meningkatkan upaya pencegahan pada

    masalah kesehatan yang ada.

    b. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat memberi gambaran

    atau informasi bagi penelitian berikutnya..

    E. Keaslian Penelitian

    Penelitian yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan atau

    kelas ibu hamil bagi primigravida, telah banyak dilakukan oleh peneliti

    sebelumnya. Meskipun demikian masih terdapat perbedaan dengan

    penelitian yang dilakukan oleh penulis. Beberapa penelitian tentang

    pendidikan kesehatan terhadap kecemasan primigravida, diantaranya

    dilakukan oleh :

    1. Hastuti, Nugroho, dan Usnawati (2011) dengan judul “Efektifitas

    Pelatihan Kelas Ibu Hamil Untuk Meningkatkan Pengetahuan,

    Sikap, Keterampilan dan Kunjungan Antenatal Care”. Jenis

  • penelitian analitik dengan rancangan pra eksperiment One Group

    Pre-Post Test Design. Populasi 15 responden. Instrument

    penelitian menggunakan soal prepost test, kuesioner sikap, check

    list keterampilan, dan buku KIA. Analisa data menggunakan metode

    statistik deskriptif dan metode statistik analitik. Perbedaan dengan

    penelitian yang sekarang adalah racangan penelitian, yang

    penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dan variabel

    penelitiannya meliputi keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas

    ibu hamil dan kesiapan menghadapi persalinan, dengan jumlah

    sampel 30 orang ibu hamil primigravida.

    2. Purwarini, Dyah. 2012. Dengan judul Pengaruh Kelas Ibu Hamil

    terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Kehamilan dan

    Persalinan di Wilayah Puskesmas Gurah Kabupaten Kediri. Tujuan

    penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kelas ibu hamil terhadap

    pengetahuan dan ikap ibu dalam kehamilan dan persalinan di

    wilayah Puskesmas. Penelitian ini dengan pendekatan cross

    sectional. Variabel penelitian adalah kelas ibu, pengetahuan

    maupun sikap kehamilan dan persalinan. Instrumen penelitian

    kuesioner dan angket untuk mengukur sikap dan dilakukan tes

    validitas dan reliabilitas sebelum digunakan. Data dianalisis dengan

    uji t beda mean atau Wilcoxon. Pada penelitian ini sama-sama

    membahas tentang kelas ibu hamil, menggunakan instrumen

    penelitian kuesioner, menggunakan pendekatan cross sectional.

  • Perbedaan dengan penelitian yang sekarang adalah analisis,

    penelitian yang ini menggunakan analisis chi square dan variabel

    penelitiannya meliputi keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas

    ibu hamil dan kesiapan menghadapi persalinan, dengan jumlah

    sampel 30 orang ibu hamil primigravida.

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Telaah Pustaka

    1. Primigravida

    a. Pengertian

    Gravida adalah istilah yang digunakan dalam kebidanan

    yang artinya seorang wanita yang sedang hamil. Kehamilan

    adalah suatu keadaan dimana janin dikandung didalam tubuh

    wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan

    dan diakhiri dengan proses persalinan (Prawiroharjho, 2008).

    Primi berarti pertama. Primigravida adalah seorang wanita

    hamil untuk pertama kali. Kehamilan terjadi apabila ada dua

    pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan mani

    (spermatozoa) lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai

    partus kira-kira 280 hari atau 40 minggu kehamilan.

    Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk

    pertama kali. Wanita yang pertama kali hamil sedangkan

    umurnya dibawah 20 tahun disebut pimigravida muda. Usia

    terbaik untuk seorang wanita hamil antara usia 20 tahun hingga

    35 tahun. Sedangkan wanita yang pertama hamil pada usia

    diatas 35 tahun disebut primigravida tua. Primigravida muda

    termasuk didalam kehamilan risiko tinggi (KRT) dimana jiwa

  • dan kesehatan ibu dan atau bayi dapat terancam. Risiko

    kematian maternal pada primigravida muda jarang dijumpai dari

    pada primigravida tua. Dikarenakan pada primigravida muda

    dianggap kekuatannya masih baik. Sedangkan pada

    primigravida tua risiko kehamilan meningkat bagi sang ibu yang

    dapat terkena preeklamsia/ eklamsia (Manuaba, 2007).

    Pengawasan pada ibu hamil dengan usia di bawah 18

    tahun perlu diperhatikan karena sering terjadi anemia,

    hipertensi menuju preeklamsia/eklamsia, persalinan dengan

    berat badan lahir rendah, kehamilan disertai infeksi, penyulit

    proses persalinan yang diakhiri dengan tindakan operasi.

    Aspek sosial yang sering menyertai ibu hamil dengan usia

    muda adalah kehamilan yang belum diinginkan, kecanduan

    obat dan atau perokok, arti dan manfaat antenatal care yang

    kurang diperhatikan. Aspek sosial dapat menimbulkan kesulitan

    tumbuh kembang janin dan penyulit saat proses persalinan

    berlangsung. Kini wanita karier dan terdidik banyak yang ingin

    hidup mandiri mengejar karier sehingga akan terlambat

    menikah dan hamil diatas usia 35 tahun. Pengawasan terhadap

    mereka perlu juga diperhatikan karena dapat terjadi hipertensi

    karena stres pekerjaan, hipertensi dapat menjadi pemicu

    preeklamsia/eklamsia, diabetes melitus, perdarahan

    antepartum, abortus, persalinan premature, kelainan

  • kongenital, ganggguan tumbuh kembang janin dalam rahim

    (Manuaba, 2007).

    b. Usia Primigravida

    Usia terbaik seorang wanita untuk hamil adalah 20 tahun

    hingga 35 tahun. Apabila seorang wanita mengalami

    primigravida (masa kehamilan pertama kali) di bawah usia 20

    tahun, maka disebut primigravida muda. Sedangkan apabila

    primigravida dialami oleh wanita di atas usia 35 tahun, maka

    disebut primigravida tua. Bukti menunjukkan bahwa

    patofisiologi primigravida dengan preeklamsia berbeda dari

    observasi pada multigravida, yang menunjukkan bahwa risiko

    preeklamsia pada primigravida lima belas kali lebih besar

    daripada multigravida (Barden et al., 1999).

    Beberapa peneliti menggunakan istilah “advanced

    maternal age” pada ibu hamil usia 35 tahun atau lebih, tanpa

    melihat paritas. Atau Older woman atau Gravida tua atau

    Elderly gravid (Cunningham, 1995). Sedangkan dalam Jurnal

    Naqvi et al. (2004) menyebut older primigravida pada ibu yang

    hamil pertama pada usia 35 tahun atau lebih.

    c. Primigravida Tua

    Primigravida tua (older primigravida) adalah seorang

    wanita dimana mengalami kehamilan pertama pada usia lebih

    dari 35 tahun. Banyak faktor yang menyebabkan seorang

  • wanita mengalami primigravida tua. Selain oleh karena faktor

    alami biologis, kini wanita karir dan terdidik banyak yang ingin

    hidup mandiri untuk mengejar karir sehingga akan terlambat

    menikah dan hamil di atas usia 35 tahun.

    Baik primigravida muda maupun primigravida tua memiliki

    Kehamilan Risiko Tinggi (KRT), yaitu keadaan di mana jiwa ibu

    dan janin yang dikandungnya dapat terancam, bahkan dapat

    mengakibatkan kematian. Namun pada primigravida muda

    memiliki risiko lebih rendah, karena dianggap memiliki

    ketahanan tubuh lebih baik daripada primigravida tua

    (Manuaba, 2007)

    2. Kelas Ibu Hamil

    a. Pengertian Kelas Ibu Hamil

    Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil

    dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 36 minggu

    (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10

    orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi

    dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA)

    secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan

    secara terjadwal dan berkesinambungan (Kemenkes RI, 2011).

    Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan

    dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA,

    Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu

  • Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam

    Ibu Hamil (Kemenkes, 2011).

    b. Tujuan Kelas Ibu Hamil

    Tujuan Kelas Ibu Hamil berdasarkan Kemenkes RI (2011)

    adalah sebagai berikut:

    1) Tujuan Umum :

    Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku

    ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan

    keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,

    perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru

    lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit

    menular dan akte kelahiran.

    2) Tujuan Khusus :

    Berdasarkan Kemenkes RI (2011) tujuan khusus Kelas

    Ibu Hamil (KIH) adalah sebagai berikut:

    a) Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta

    (ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan

    petugas kesehatan/bidan tentang kehamilan, perubahan

    tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan

    kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca

    persalinan, perawatan bayi baru lahir,

  • mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit

    menular dan akte kelahiran.

    b) Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil

    tentang:

    (1) Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (pengertian

    kehamilan, perubahan tubuh selama kehamilan, keluhan

    umum saat hamil dan cara mengatasinya, apa saja yang

    perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan gizi termasuk

    pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan

    anemia).

    (2) Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi

    kehamilan, hubungan suami isteri selama kehamilan,

    obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu

    hamil, tanda bahaya kehamilan).

    (3) Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya

    persalinan dan proses persalinan, Inisiasi Menyusu Dini

    (IMD), perawatan nifas, bagaimana menjaga kesehatan

    ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas).

    (4) KB pasca persalinan.

    (5) Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir,

    pemberian k1 injeksi, tanda bahaya bayi baru lahir,

    pengamatan perkembangan bayi/anak dan pemberian

    imunisasi pada bayi baru lahir).

  • (6) Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan

    dengan kesehatan ibu dan anak.

    (7) Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan

    pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil).

    (8) Akte kelahiran.

    c. Sasaran Kelas Ibu Hamil

    Peserta kelas ibu hamil berdasarkan buku panduan kelas

    ibu hamil (Kemenkes, 2011) sebaiknya ibu hamil pada umur

    kehamilan 20 s/d 36 minggu,karena pada umur kehamilan ini

    kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif

    untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu

    hamilmaksimal sebanyak 10 orang setiap kelas.

    Suami/keluarga ikut serta minimal 1kali pertemuan.

    d. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

    Penyelenggaraan kelas ibu hamil dapat di dilaksanakan

    oleh pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat. Berdasarkan

    panduan kelas ibu hamil (Kemenkes, 2011) pelaksanaan kelas

    ibu hamil adalah sebagai berikut:

    1) Fungsi dan Peran (Provinsi, Kabupaten dan Puskesmas)

    Pelaksanaan kelas ibu hamil dikembangkan sesuai dengan

    fungsi dan peran pada masing-masing level yaitu: Provinsi,

    Kabupaten dan Puskesmas.

  • Fasilitator dan Nara Sumber

    Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas

    kesehatan yang telah mendapat pelatihan fasilitator kelas ibu

    hamil (atau melalui on the job training) dan setelah itu

    diperbolehkan untuk melaksanakan fasilitasi kelas ibu hamil.

    Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil fasilitator dapat meminta

    bantuan nara sumber untuk menyampaikan materi bidang

    tertentu. Nara sumber adalah tenaga kesehatan yang

    mempunyai keahlian dibidang tertentu untuk mendukung

    kelas ibu hamil (Kemenkes RI, 2011).

    2) Sarana dan Prasarana

    Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan

    kelas ibu hamil berdasarkan Buku Kemenkes RI (2011)

    adalah :

    a) Ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira-kira

    ukuran 4 m x 5 m, dengan ventilasi dan pencahayaan

    yang cukup

    b) Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika

    ada

    c) Buku KIA

    d) Lembar Balik kelas ibu hamil

    e) Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil

    f) Buku pegangan fasilitator

  • g) Alat peraga (KB kit, food model, boneka, metode

    kangguru, dll) jika ada

    h) Tikar/karpet (matras)

    i) Bantal, kursi (jika ada)

    j) Buku senam hamil/CD senam hamil (jika ada)

    k) Idealnya kelengkapan sarana dan prasarana seperti

    tersebut diatas, namun apabila tidak ada ruangan

    khusus, dimanapun tempatnya bisa dilaksanakan sesuai

    kesepakatan antara ibu hamil dan fasilitator. Sedangkan

    kegiatan lainnya seperti senam hamil hanya merupakan

    materi tambahan bukan yang utama (Kemenkes, 2011).

    e. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

    Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan

    selama hamil atau sesuai dengan hasil kesepakatan fasilitator

    dengan peserta. Pada setiap pertemuan, materi kelas ibu hamil

    yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan

    kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok.

    Pada setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil.

    Senam ibu hamil merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu

    hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai di rumah diharapkan

    dapat dipraktikkan. Waktu pertemuan disesuaikan dengan

    kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan

  • lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15 - 20

    menit (Depkes RI, 2009).

    1) Pertemuan Kelas Ibu Hamil Ke 1

    Setelah pertemuan pertama kelas ibu hamil, peserta

    mampu (Depkes RI, 2009):

    a) Memahami apa yang disebut dengan kelas ibu hamil

    b) Memahami bahwa kehadiran tepat waktu dan berpartisipasi

    aktif penting untuk keberhasilan kelas ibu hamil

    c) Memahami bahwa kelas ibu penting untuk meningkatkan

    pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan dan

    perawatan anak

    d) Memahami bagaimana terjadinya kehamilan

    e) Memahami adanya perubahan tubuh ibu selama kehamilan

    f) Memahami bagaimana mengatasi berbagai keluhan saat

    hamil

    g) Memahami apa saja yang harus dilakukan oleh ibu selama

    kehamilan

    h) Memahami pentingnya makanan sehat dan pencegahan

    anemia saat kehamilan

    i) Memahami bahwa kesiapan psikologis diperlukan dalam

    menghadapi kehamilan

    j) Memahami bagaimana hubungan suami istri selama

    kehamilan

  • k) Mengetahui obat-obatan yang boleh dan tidak boleh

    dikonsumsi oleh ibu semasa kehamilan

    l) Mengetahui tanda-tanda bahaya pada kehamilan

    m) Memahami perlunya perencanaan persalinan sejak awal

    agar dapat memperlancar proses persalinan.

    2) Pertemuan Kelas Ibu Hamil Ke 2

    Setelah sesi ke 2 ini peserta mampu (Depkes RI, 2010):

    a) Mengetahui apa saja tanda-tanda persalinan telah dimulai

    b) Mengetahui apa yang disebut dengan tanda-tanda bahaya

    pada persalinan

    c) Memahami proses persalinan yang dapat dialami oleh ibu

    dan mengapa proses persalinan tersebut dipilih

    d) Mengetahui tentang IMD dan cara melakukannya

    e) Memahami apa yang harus dilakukan ibu pada masa nifas

    agar dapat menjaga kesehatannya

    f) Memahami apa yang harus dilakukan ibu pada masa nifas

    agar dapat menjaga kesehatannya

    g) Mengetahui tanda-tanda bahaya dan penyakit pada masa

    nifas

    h) Memahami manfaat vitamin A dosis tinggi bagi ibu dan

    bayinya

    i) Memahami bahwa setelah bersalin ibu perlu ikut program KB

  • j) Mengetahui dan memahami alat kontrasepsi dan cara

    kerjanya

    3) Pertemuan Kelas Ibu Hamil Ke 3

    Setelah sesi ke 3 ini peserta mampu 1 (Depkes RI,

    2010):

    a) Mengetahui apa saja tanda-tanda bayi lahir sehat dan tanda

    bayi sakit berat

    b) Memahami apa yang harus dilakukan pada bayi baru lahir

    c) Memahami manfaat pemberian vitamin K1 pada bayi baru

    lahir

    d) Memahami apa saja tanda bahaya bayi baru lahir

    e) Memahami manfaat pengamatan perkembangan bayi/anak

    f) Memahami manfaat imunisasi dan mengetahui jadwal

    pemberian imunisasi yang benar

    g) Memahami apa yang disebut dengan mitos dan bagaimana

    mengatasinya

    h) Memahami apa yang disebut IMS

    i) Memahami apa itu HIV dan AIDS dan tahu bagaimana

    menghindarinya

    j) Memahami apa yang harus dilakukan jika ibu hamil terinfeksi

    HIV

    k) Memahami apa yang disebut penyakit malaria dan tahu

    bagaimana menghindarinya

  • l) Memahami pentingnya untuk segera mengurus akte

    kelahiran bagi bayi yang baru lahir.

    f. Monitoring dan Evaluasi

    1) Monitoring

    Monitoring dilakukan dalam rangka melihat

    perkembangan dan pencapaian, serta masalah dalam

    pelaksanaan kelas ibu hamil, hasil monitoring dapat

    dijadikaan bahan acuan untuk perbaikan dan pengembangan

    kelas ibu hamil selanjutnya. Hal-hal yang perlu dimonitor

    berdasarkan Kemenkes (2011) :

    a) Peserta ( keadaan dan minat peserta, kehadiran peserta,

    keaktifan bertanya)

    b) Sarana prasarana (tempat, fasilitas belajar)

    c) Fasilitator (persiapan, penyampaian materi, penggunaan

    alat bantu, membangun suasana belajar aktif)

    d) Waktu (mulai tepat waktu, efektif ).

    2) Evaluasi

    Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak

    baik positif maupun negatif pelaksanaan kelas ibu hamil

    berdasarkan indikator. Dari hasil evaluasi tersebut bisa

    dijadikan sebagai bahan pembelajaran guna melakukan

    perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil berikutnya.

    Evaluasi oleh pelaksana (bidan/koordinator bidan) dilakukan

  • pada setiap selesai pertemuan kelas ibu. Evaluasi dilakukan

    untuk menilai (Kemenkes, 2011) :

    a) Evaluasi pada pelaksanaan kelas ibu hamil

    b) Evaluasi kemampuan fasilitator pelaksanaan kelas ibu

    hamil

    c) Ketrampilan memfasilitasi

    d) Ketrampilan merangkum sesi

    e) Penggunaan buku KIA pada pertemuan kelas ibu hamil

    g. Indikator Keberhasilan

    Indikator Keberhasilan Program Kelas Ibu Hamil

    berdasarkan Kemenkes (2011):

    1) petugas kesehatan sebagai fasilitator Kelas Ibu Hamil

    2) ibu hamil yang mengikuti Kelas Ibu Hamil

    3) suami /anggota keluarga yang hadir mengikuti Kelas Ibu Hamil

    4) kader yang terlibat dalam penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil.

    Indikator proses (Kemenkes, 2011):

    1) Fasilitator: manajemen waktu, penggunaan variasi metode

    pembelajaran, bahasan penyampaian, penggunaan alat

    bantu, kemampuan melibatkan peserta, informasi Buku KIA

    2) Peserta: frekuensi kehadiran, keaktifan bertanya dan

    berdiskusi

    3) Penyelenggaraan: tempat, sarana, waktu

    Indikator output (Kemenkes, 2011):

  • 1) peningkatan jumlah ibu hamil yang memiliki Buku KIA

    2) ibu yang datang pada K4

    3) ibu/keluarga yang telah memiliki Perencanaan Persalinan

    4) ibu yang datang untuk mendapatkan tablet Fe

    5) ibu yang telah membuat pilihan bersalin dengan Nakes

    6) KN

    7) IMD (Inisiasi Menyusu Dini)

    8) kader dalam keterlibatan penyelenggaraan

    3. Persalinan

    a. Pengertian

    Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis

    yang normal. Persalinan merupakan proses pergerakan

    keluarnya janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim

    melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan

    dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan

    frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur. Mula-mula

    kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus meningkat sampai

    pada puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap

    untuk pengeluaran janin dari rahim ibu. Persalinan normal

    adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan

    tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai

    ibu dan bayi, umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.

    Persalinan normal dianggap normal jika prosesnya terjadi pada

  • usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai

    adanya penyulit (Rohani,et al, 2011).

    b. Proses terjadinya persalinan

    Sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis

    masih merupakan kumpulan teoritis yang kompleks teori yang

    turut memberikan andil dalam proses terjadinya persalinan

    antara lain: (1) Teori kerenggangan: otot rahim mempunyai

    kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati

    batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dimulai. (2)

    Teori penurunan progesteron: Progesteron menurun

    menjadikan otot rahim sensitif sehingga menimbulkan his atau

    kontraksi. (3) Teori oksitosin: Pada akhir kehamilan kadar

    oksitosin bertambah sehingga dapat mengakibatkan his. (4)

    Teori pengaruh prostaglandin: Pemberian prostaglandin saat

    hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil

    konsepsi dikeluarkan. (5) Teori plasenta menjadi tua: dengan

    bertambahnya usia kehamilan, plasenta menjadi tua dan

    menyebabkan villi corialis mengalami perubahan sehingga

    kadar esterogen dan progesteron turun. Hal ini menimbulkan

    kekejangan pembuluh darah dan menyebabkan kontraksi

    rahim. (6) Teori distensi rahim: keadaan uterus yang terus

    membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-

    otot uterus sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenter. (7)

  • Teori berkurangnya nutrisi: bila nutrisi pada janin berkurang,

    maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan (Asrinah,et al,

    2010)

    c. Lamanya Persalinan

    Lamanya persalinan tentu berlainan bagi primigravida dan

    multigravida, untuk primigravida kala I: 12,5 jam, Kala II: 80

    menit, kala III: 10 menit, kala IV: 14 jam sedangkan multigravida

    kala I: 7 jam 20 menit, kala II: 30 menit, kala III: 10 menit, kala

    IV: 8 jam. Pembukaan serviks terbagi 2 fase: fase laten: pada

    fase ini pembukaan sangat lambat dari 0-3 cm, fase aktif: pada

    fase aktif pembukaan lebih cepat, fase ini dapat dibagi lagi

    dalam: fase akselerasi : dari pembukaan 3 cm – 4 cm yang

    dicapai dalam 2 jam, fase dilatasi maksimal : dari pembukaan 4

    cm- 9 cm yang dicapai dalam 2 jam, fase deselerasi : dari

    pembukaan 9 cm – 10 cm selama 2 jam. (Rukiyah, et. al,2009)

    d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

    Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan

    adalah diantaranya sebagai berikut:

    1) Faktor Power, power adalah tenaga atau kekuatan yang

    mendorong janin keluar. Kekuatan tersebut meliputi his,

    kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari

    ligamen, dengan kerjasama yang baik dan sempurna dan

    tenaga mengejan.

  • 2) Faktor Passager, yaitu faktor janin, yang meliputi sikap janin,

    letak, presentasi, bagian terbawah, dan posisi janin.

    3) Faktor Passage (jalan lahir), dibagi menjadi: (a) Bagian

    keras: tulang-tulang panggul (rangka panggul), (b) Bagian

    lunak: otot-otot, jaringanjaringan dan ligamen-ligamen.

    4) Faktor psikologi ibu, keadaan psikologi ibu memengaruhi

    proses persalinan. Dukungan mental berdampak positif bagi

    keadaan psikis ibu, yang berpengaruh pada kelancaran

    proses persalinan.

    5) Faktor penolong, dengan pengetahuan dan kompetensi yang

    baik yang dimiliki penolong, diharapkan kesalahan atau

    malpraktik dalam memberikan asuhan tidak terjadi sehingga

    memperlancar proses persalinan. (Asrinah,et al, 2010)

    e. Persiapan Persalinan

    Persiapan diartikan sebagai suatu program instruksi yang

    bertujuan tertentu dan berstruktur (Matterson, 2001). Persiapan

    persalinan bertujuan untuk menyiapkan semua kebutuhan

    selama kehamilan maupun proses persalinan. Persiapan

    persalinan adalah segala sesuatu yang disiapkan dalam hal

    menyambut kelahiran anak oleh ibu hamil. Persiapan

    persalinan pada trimester III meliputi faktor resiko ibu dan janin,

    perubahan psikologi dan fisiologi, tanda-tanda bahaya dan

    bagaimana meresponnya, perasaan mengenai melahirkan dan

  • perkembangan bayi, tanda-tanda saat hendak melahirkan,

    respon terhadap kelahiran, ukuran-ukuran kenyamanan situasi

    kelahiran cesar dan perawatan yang terpusat pada keluarga

    (Matterson, 2001).

    Persiapan persalinan mempunyai beberapa hal, menurut

    Bobak, Lowdermild, Jensen (2004) ada 4 hal,yaitu :fisik,

    psikologis, finansial, kultural.

    1) Persiapan Fisik

    Proses persalinan adalah proses yang banyak

    melelahkan, untuk itu perlunya dilakukan persiapan fisik

    semenjak kehamilan memasuki bulan ke 8 kehamilan, hal

    ini disebabkan persalinan bisa terjadi kapan saja.

    Persiapan fisik berkaitan dengan masalah kondisi

    kesehatan ibu, dimana ibu perlu menyiapkan kondisi fisik

    sebelum hamil. Ibu memahami berupa adanya perubahan

    fisiologi sebelum terjadi persalinan kira-kira 2 minggu,

    dimana ibu akan lebih mudah bernafas karena fundus uteri

    agak menurun berhubung kepala janin mulai masuk ke

    dalam pintu atas pinggul (PAP), Ibu akan sering buang air

    kecil (BAK) karena turunnya kepala janin ke dalam PAP

    yang menekan vesika urinaria serta ibu merasakan adanya

    gambaran his palsu yaitu kadang-kadang perut mengejang.

  • Makan makanan bergizi dan minum yang cukup

    banyak, serta tetap melakukan aktivitas seperti berjalan

    pagi, atau kegiatan rumah lainnya (untuk yang bekerja

    dipastikan sudah cuti), dan tetap istirahat yang cukup. Hal

    tersebut di atas dimaksudkan bahwa dengan aktivitas,

    istirahat dan gizi yang baik, energi dan tenaga untuk

    menghadapi persalinan nanti diharapkan cukup baik, dan

    dapat membantu prosesnya agar lancar dan cepat, ibu juga

    tidak anemia dan mengalami lemas kehabisan energi,

    karena proses persalinan bisa berbeda-beda waktunya

    pada setiap orang, ada yang lama, ada yang cepat, dan

    umumnya melelahkan (Isnandi. 2009).

    Persiapan fisik berupa kebersihan badan menjelang

    persalinan karena bermanfaat jika dengan mandi dan

    membersihkan badan akan mengurangi kemungkinan

    adanya kuman yang masuk selama persalinan dan dapat

    mengurangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan. Ibu

    akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.

    Persiapan fisik lain yang perlu diperhatikan adalah

    dengan melakukan olah raga misalnya senam hamil,

    karena seorang perempuan memerlukan fisik yang fit untuk

    melahirkan. Kondisi fit ini ada hubungannya juga dengan

    ada atau tidaknya penyakit berat yang diidap oleh calon ibu.

  • Jika ditemukan riwayat darah tinggi atau asma berat,

    misalnya, berarti tidak bisa dilakukan persalinan normal.

    sehingga sejak awal kehamilan, sudah harus direncanakan

    kelahiran dengan operasi (Iskandar, 2007)

    2) Persiapan psikologis

    Persiapan pada ibu primigravida umumnya belum

    mempunyai bayangan mengenai kejadian-kejadian yang

    akan dialami pada akhir kehamilannya saat persalinan

    terjadi. Salah satu yang harus dipersiapkan ibu menjelang

    persalinan yaitu hindari kepanikan dan ketakutan dan

    bersikap tenang, dimana ibu hamil dapat melalui saat-saat

    persalinan dengan baik dan lebih siap serta meminta

    dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih

    sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk

    ibu yang akan melahirkan. Keluarga baik dari orang tua

    maupun suami merupakan bagian terdekat bagi calon ibu

    yang dapat memberikan pertimbangan serta bantuan

    sehingga bagi ibu yang akan melahirkan merupakan

    motivasi tersendiri sehingga lebih tabah dan lebih siap

    dalam menghadapi persalinan (Sjafriani, 2007).

    Hal yang perlu diperhatikan oleh para ibu primigravida

    ini adalah dengan cara mencari pengetahuan seluas-

    luasnya tentang masalah kehamilan dan persalinan dengan

  • membaca buku atau hal-hal lain yang berkaitan dengan

    masalah kehamilan serta konsultasi kepada petugas

    kesehatan.

    Perasaan cemas pada ibu hamil bisa berdampak

    pada janin, untuk itu perlu adanya stimulus dari untuk

    menentramkan hati ibu. Hal yang dapat dilakukan adalah

    dengan cara mendengarkan musik. Musik telah dipakai

    sebagai media pengobatan sejak tahun 550 Sebelum

    Masehi, dan dikembangkan Pithagoras dari Yunani. Konsep

    musik ini diterapkan bersama oleh pakar musik Peter

    Huebner dan composer-komposer musik klasik Jerman,

    dalam bentuk musik terapi-medisresonansi atau istilah

    asingnya Medical Resonance Therapy Music, disingkat

    MRT-M. Daya pengobatan MRT-M ini membawa dampak

    positif pada ibu hamil, baik yang sehat maupun dengan

    gangguan. Penurunan angka kelahiran prematur

    merupakan salah satu pengaruh efek pengobatan musik

    tersebut (Umi, 2009).

    3) Persiapan financial

    Persiapan finansial bagi ibu yang akan melahirkan

    merupakan suatu kebutuhan yang mutlak harus disiapkan,

    dimana persiapan finansial atau yang berkaitan dengan

    penghasilan atau keuangan yang dimiliki untuk mencukupi

  • kebutuhan selama kehamilan berlangsung sampai

    persalinan

    4) Persiapan cultural

    Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi

    dan tingkat hidup yang kurang baik terhadap kehamilan,

    dan berusaha mencegah akibat itu. Persiapan yang

    berhubungan dengan kebiasaan yang tidak baik sebelum

    kehamilan untuk dihindari selama kehamilan terjadi

    5) Pengetahuan ibu

    Untuk siap menjadi seorang ibu, pengetahuan

    tentang kehamilan dan persalinan sangat penting harus

    dimiliki oleh seorang ibu. Untuk menambah pengetahuan

    ibu, mengikuti kelas ibu hamil adalah satu upaya untuk

    menjadikan ibu mengetahui banyak hal baik tentang

    kehamilan maupun tentang persiapan persalinan.

    B. Landasan Teori

    Primigravida adalah keadaan di mana seorang wanita

    mengalami masa kehamilan untuk pertama kalinya (Manuaba, 2007).

    Dengan kemungkinan risiko tinggi, sehingga dibutuhkan perawatan

    antenatal, natal dan postnatal (Nargis et al., 2010). Kehamilan

    (graviditas) dimulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir

    dengan permulaan persalinan. Yakni proses pergerakan keluar janin,

    plasenta dan membrane dari dalam janin melalui jalan lahir.

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan adalah faktor

    Power, faktor passager (janin), faktor Passage (jalan lahir), faktor

    psikologi ibu, dan faktor penolong. Berbagai perubahan terjadi pada

    system reproduksi wanita dalam hitungan hari dan minggu sebelum

    persalinan dimulai (Bobak, Lowdermild, Jensen 2004). Oleh karena

    itu, seorang ibu primigravida membutuhkan persiapan yang maksimal

    dalam menghadapi persalinan. Perencanaan persalinan yang baik dan

    meningkatkan kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi tanda

    bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas agar dapat mengambil

    tindakan yang tepat (Departemen Kesehatan RI, 2009).

    Persiapan persalinan mempunyai beberapa hal, menurut

    Bobak, Lowdermild, Jensen (2004) ada 4 hal,yaitu :fisik, psikologis,

    finansial, kultural. Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar

    kesiapan menghadapi persalinan lebih maksimal adalah dengan cara

    meningkatkan pengetahuan tentang persalinan melalui keikutsertaan

    ibu primigravida dalam kelas ibu hamil.

    Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan

    umur kehamilan antara 20 minggu s/d 36 minggu (menjelang

    persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini

    ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman

    tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan

    sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan

    berkesinambungan. Kelas ibu hamil memegang peranan penting bagi

  • ibu dalam mengambil keputusan dalam kehamilannya (Kemenkes RI,

    2011).

    C. Kerangka Teori

    Sumber: Modifikasi Bobak, Lowdermild, Jensen (2004) dan Kemenkes (2011)

    Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

    Persalinan

    a. Faktor Power b. Faktor Passager (Janin) c. Faktor Passage (Jalan lahir) d. Faktor Psikologi e. Faktor Penolong

    Kesiapan menghadapi

    persalinan

    a. Fisik b. Psikologis c. Finansial d. Kultural e. Pengetahuan (kelas Ibu

    hamil)

  • D. Kerangka Konsep

    Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    Variabel Independent Variabel Dependent

    Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

    Keterangan:

    Variabel bebas : Keikutsertaan Ibu primigravida dalam kelas ibu

    hamil

    Variabel terikat : Kesiapan menghadapi persalinan

    E. Hipotesis Penelitian

    Ada hubungan keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas ibu

    hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di wilayah kerja

    Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka Tahun 2018.

    Keikutsertaan Ibu primigravida

    dalam kelas ibu hamil

    Kesiapan menghadapi persalinan

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk

    mengetahui hubungan keikutsertaan ibu prigravida dalam kelas ibu

    hamil dan kesiapan menghadapi persalinan di wilayah kerja puskesmas

    Toari tahun 2018, dengan rancangan crossectional yaitu pengambilan

    data primer dan skunder dilakukan pada waktu yang sama.Berikut

    skema rancangan penelitian.

    Gambar 3. Skema desain penelitian

    Ibu

    Primigravida

    Kelas Ibu hamil (Aktif)

    Kelas Ibu Hamil (Tidak Aktif)

    Kesiapan (Siap)

    Kesiapan (Sangat Siap)

    Kesiapan (Kurang Siap)

    Kesiapan (Siap)

    Kesiapan (Sangat Siap)

    Kesiapan (Kurang Siap)

  • B. Waktu dan Tempat Penelitian

    1. Waktu

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2018.

    2. Tempat

    Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Toari Kecamatan

    Toari Kabupaten Kolaka.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu primigravida

    trimester II dan III di wilayah kerja Puskesmas Toari pada bulan Juli

    2018 sebanyak 30 orang.

    2. Sampel

    Sampel adalah seluruh ibu primigravida trimester II dan III di

    wilayah kerja Puskesmas Toari pada bulan Juli 2018. Teknik yang

    digunakan dalam pengambilan sampel adalah total sampling yang

    berjumlah 30 orang.

    D. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian ini terdiri dari:

    1. Variabel independent (variabel bebas/hubungan)

    Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keikutsertaan

    ibu primigravida dalam kelas ibu hamil.

  • 2. Variabel dependent (terikat)

    Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kesiapan

    menghadapi persalinan.

    E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

    1. Keikutsertaan Ibu Primigravida dalam kelas Ibu hamil

    Keikutsertaan ibu primigravida adalah frekuensi partisipasi ibu

    primigravida dalam mengikuti pendidikan kesehatan dalam kelas

    ibu hamil selama kurun waktu tertentu.

    Kriteria objektif :

    a. Kategori Aktif, jika persentase kehadiran mengikuti kelas ibu

    hamil 100%

    b. Kategori Tidak aktif, jika persentase kehadiran mengikuti kelas

    ibu hamil < 100%

    2. Kesiapan menghadapi persalinan

    Kesiapan menghadapi persalinan adalah kondisi mental yang

    mendukung ibu primigravida untuk melakukan proses persalinan

    Kriteria objektif :

    a. Kategori Sangat Siap, jika persentase skor jawaban 76% -100%

    b. Kategori Siap, jika persentase skor jawaban 56% -75%

    c. Kategori kurang siap, jika persentase skor jawaban benar < 55%

  • F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

    1. Data Primer

    Data primer adalah data yang langsung diambil atau diperoleh

    dari responden baik dengan menggunakan daftar pertanyaan

    (kuesioner) maupun observasi dan wawancara langsung kepada

    responden.

    2. Data Sekunder

    Data yang diperoleh dari instansi terkait yang ada hubungannya

    dengan penelitian ini. Dalam hal ini data yang diperoleh dari Dinas

    Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Puskesmas Toari

    G. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian ini menggunakan Kuesioner. Kuesioner yang

    digunakan merupakan kuesioner tertutup atau closedended dengan

    variasi dichotomous choice yang terdiri dari 15 pertanyaan sehubungan

    dengan kesiapan ibu menghadapi persalinan. Kuisioner kesiapan

    menghadapi persalinan menggunakan 2 alternatif pilihan yaitu sangat

    setuju (ya), tidak setuju (tidak). Dimana skor pertanyaan positif untuk

    Setuju (ya) = 1, tidak setuju (tidak) = 0. Sedangkan skor pernyataaan

    negatif untuk Setuju (ya) = 0 dan tidak setuju (tidak) = 1. Adapun

    pengisian kuesioner dengan memberikan tanda centang (√) pada

    lembar kuesioner yang sudah disediakan.

  • H. Pengolahan Data, Analisis data dan Penyajian Data

    1. Pengolahan Data

    Data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di

    lapangan dengan menggunakan kuesioner, diolah dengan

    menggunakan komputer dalam program Statistical Package for the

    Social Sciences (SPSS) versi 20, 0 dan kalkulator kemudian hasilnya

    disajikan dalam bentuk tabel.

    2. Analisis Data

    Analisis data adalah analisis deskriptif yang menggambarkan

    keikutsertaan Ibu Primigravida dalam kelas Ibu hamil, dan kesiapan

    menghadapi persalinan.

    a. Analisis Univariat

    Analisis univariat digunakan untuk mengetahui distribusi dan

    proposi (persentase) dari variabel bebas (Keikutsertaan Ibu

    Primigravida) terhadap variabel terikat (Kesiapan Menghadapi

    Persalinan)

    Dengan Rumus:

    Keterangan;

    P = Persentase

    f = Frekuensi

    N = Jumlah Subjek

    P= X 100

  • 100 = Bilangan tetap (konstanta)

    b. Analisis Bivariat

    Analisis bivariat dilakukan bertujuan menguji hubungan

    variabel bebas dan variable terikat. Analisis bivariat dilakukan

    yaitu:

    1) Uji Chi Square

    Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara

    masing-masing variable bebas dan variable terikat. Dasar

    pengambilan keputusan penerimaan hipotesis penelitian

    berdasarkan tingkat signifikan (nilai p) dengan program

    computer SPSS 20.00 adalah:

    a) Jika nilai p > α 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak

    b) Jika nilai p < α 0,05 maka hipotesis penelitian diterima

    Statistik uji shisquare :

    Dimana:

    = Frekuensi teruji

    = Frekuensi harapan

    ∑ = Sigma/Jumlah

    3. Penyajian Data

    Data yang telah diolah dan dianalisis, disajikan dalam bentuk

    tabel distribusi frekuensi disertai dengan penjelasan.

    =

  • BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    1. Keadaan Wilayah dan Letak Geografi

    Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional

    yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat

    yang juga membina peran serta masyarakat disamping

    memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu pada

    masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

    Puskesmas Toari merupakan salah satu dari 12 Puskesmas yang

    ada di Kabupaten Kolaka, yang terletak di Desa Ranojaya

    Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka. Jarak Puskesmas Toari

    dengan pusat pemerintahan kecamatan ± 500 M. Puskesmas Toari

    merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten

    Kolaka yang telah berdiri definitif sejak tahun 1982.

    Bila ditinjau dari letaknya, batas wilayah kerja Puskesmas

    Toari antara lain:

    a. Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Watubangga

    b. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Poleang

    Barat Kabupaten Bombana

    c. Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Poleang Barat

    Kabupaten Bombana

    d. Sebelah Barat, berbatasan dengan Teluk Bone

  • Keadaan alam di wilayah kerja Puskesmas Toari terdiri dari

    dataran (65%) dan pegunungan/bukit (35%). Iklim di wilayah kerja

    Puskesmas Toari adalah iklim tropis dengan musim hujan

    umumnya bulan Desember – Mei dan musim kemarau terjadi bulan

    Juni - November. Suhu udara rata-rata berkisar antara 270C –

    370C.

    2. Luas Wilayah Kerja, Status Desa/Kelurahan dan Kepadatan

    Penduduk.

    Luas Wilayah kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari

    adalah± 114.8 Km2 (BPS,2016). Luas wilayah ini meliputi daerah

    pemukiman penduduk, dataran dan perbukitan serta hutan

    produksi dan hutan Negara.Jumlah desa/kelurahan seluruhnya di

    wilayah kerja Puskesmas Toari yaitu terdiri dari 10 ( sepuluh )

    desa yaitu desa Ranosangia, Desa Anawua, Desa Toari, Desa

    Horongkuli, Desa Lakito, Desa Wonua Raya, Desa Wowoli, Desa

    Rahabite, Kelurahan Ranomentaa serta Desa Ranojaya sebagai

    ibukota Kecamatan Toari..

    Distribusi luas wilayah kerja, status Desa/kelurahan dan

    kepadatan Penduduk dapat di lihat pada tabel berikut ini :

  • Luas Wilayah Kerja, Status Desa/Kelurahan dan Kepadatan Penduduk Puskesmas Toari Tahun 2018

    Desa/Kel. Luas Wilayah (Km

    2)

    Status Desa/Kelurahan Jumlah

    Penduduk DDesa

    KKel.

    Desa+Kel

    Wowoli 9,60 1 0 1 1452

    Rahabite 8,03 1 0 1 928

    Wonua Raya 7,26 1 0 1 969

    Lakito 40 1 0 1 1057

    Horongkuli 12

    1 0 1 836

    Toari 14 1

    1 0

    0 1 1661

    Ranojaya 7,3 1 0 1 1441

    Anawua 5 1 0 1 825

    Ranomentaa 7,41 0 1 1 1189

    Ranosangia 4,2 1 0 1 647

    Jumlah 64.953 1

    9 1

    1 10 11005

    Sumber :Profil Kec. ToariTahun 2018

    B. Hasil Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2018 yang bertujuan

    untuk mengetahui hubungan keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas

    ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di Wilayah Kerja

    Puskesmas Toari Tahun 2018. Data primer yang dikumpulkan melalui

    kuesioner selanjutnya diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariat

    menggunakan software SPSS for windows versi 20.

    1. Analisis Univariat

    Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan untuk

    memperoleh gambaran dari variabel yang diteliti baik variabel terikat

    maupun variabel bebas, kemudian ditampilkan dalam bentuk distribusi

  • frekuensi. Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan untuk

    mendeskripsikan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu

    Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja

    Puskesmas Toari Tahun 2018.

    a. Deskripsi Keikutsertaan Ibu Primigravida dalam kelas ibu

    hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018

    Setelah mengumpulkan dan menganalisis data secara

    univariat, maka peneliti menyajikan deskripsi Keikutsertaan Ibu

    Primigravida dalam kelas ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas

    Toari Tahun 2018 pada tabel 4.1 berikut.

    Tabel 4.1 Keikutsertaan Ibu Primigravida dalam kelas ibu hamil di Wilayah

    Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018

    Keikutsertaan Ibu

    Primigravida Jumlah Persentase (%)

    Aktif 22 73,33

    Tidak Aktif 8 26,67

    Total 30 100

    Sumber: olahan data primer

    Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa mayoritas ibu

    primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018, aktif

    mengikuti kelas ibu hamil, yakni dari 30 orang ibu primigravida

    terdapat 22 orang (73,33%) yang aktif mengikuti kelas ibu hamil.

    Sedangkan 8 (26,67%) orang ibu prigravida lainnya tidak aktif

    mengikuti kelas ibu hamil.

  • b. Deskripsi Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018

    Setelah mengumpulkan dan menganalisis data secara

    univariat, maka peneliti menyajikan deskripsi Kesiapan

    Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun

    2018 pada tabel 4.2 berikut.

    Tabel 4.2

    Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018

    Kesiapan Ibu Menghadapi Persalinan

    Jumlah Persentase (%)

    Sangat Siap 13 43,33

    Siap 11 36,67

    Kurang Siap 6 20,00

    Total 30 100

    sumber: olahan data primer

    Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas ibu

    primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018

    sangat siap menghadapi persalinan yakni dari 30 orang ibu

    primigravida yang diukur kesiapannya, terdapat 13 orang (43,33%)

    memberikan tanggapan pada kategori “sangat siap”, 11 orang

    (36,67%) memberikan tanggapan pada kategori “siap” dan hanya 6

    orang (20 %) ibu primigravida menyatakan kesiapan pada kategori

    “kurang siap”.

  • c. Tabulasi Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu dan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018

    Setelah mengumpulkan dan menganalisis data secara

    univariat, maka peneliti menyajikan tabulasi Keikutsertaan Ibu

    Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan

    Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun

    2018 pada tabel 4.3 berikut.

    Tabel 4.3

    Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu dan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun

    2018

    Keikutsertaan

    Dalam Kelas

    Ibu Hamil

    Kesiapan Ibu Menghadapi Persalinan

    Total Kurang

    Siap % Siap %

    Sangat

    Siap %

    Tidak Aktif 5 62,50 3 37,50 0 0,00 8

    Aktif 1 4,55 8 36,36 13 59,09 22

    Total 6 20 11 36,67 13 43,33 30

    sumber: olahan data primer

    Tabel 4. 3 menunjukkan bahwa mayoritas ibu primigravida

    yang aktif mengikuti kelas ibu hamil memiliki kesiapan pada

    kategori “sangat siap” yakni dari 22 orang ibu primigravida yang

    aktif, terdapat 13 orang (59,09%) ibu yang menyatakan sangat

    siap menghadapi persalinan, 8 orang (36,36%) ibu primigarvida

    menyatakan siap menghadapi persalinan, dan hanya 1 orang

    (4,55%) ibu primigravida yang menyatakan kurang siap.

  • Sedangkan ibu primigravida yang tidak aktif mengikuti kelas ibu

    hamil, mayoriyas memiliki kesiapan pada kategori “Kurang siap”

    yakni dari 8 orang ibu primigravida yang tidak aktif, terdapat 5

    orang (62,50%) ibu primigarvida yang menyatakan kurang siap

    menghadapi persalinan, 3 orang (37,50%) ,menyatakan siap, dan

    tidak ada ibu primigarvia yang menyatakan “sangat siap”.

    2. Analisis Bivariat

    Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan dua

    variabel. Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan

    antara variabel independen (kategorik) dengan variabel dependent

    (kategorik). Analisis bivariabel dalam penelitian ini dilakukan dengan

    Chi Square untuk melihat ada atau tidak adanya hubungan

    Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan

    Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari

    Tahun 2018. Hasil analisis disajikan pada tabel 4.4 berikut.

    Tabel 4.4 Hubungan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan

    Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018

    Keikut sertaan

    Kesiapan Ibu Menghadapi Persalinan

    Total P X2hitung

    Kurang Siap

    % Siap % Sangat

    Siap %

    Tidak Aktif

    5 62,50 3 37,50 0 0,00 8

    0,001 14,582 Aktif 1 4,55 8 36,36 13 59,09 22

    Total 6 20 11 36,67 13 43,33 30

    Sumber: olahan data primer

  • Table 4.3 menunjukkan bahwa ditinjau secara statistik

    menggunakan analisis Chi Square (X²) pada tingkat kemaknaan 95%

    menunjukan nilai p = 0,001 < α = 0,05 dengan X2 hitung = 14.582. Ini

    berarti hipotesis penelitian (Ha) diterima sehingga dapat disimpulkan

    bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Keikutsertaan Ibu

    Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi

    Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Tahun 2018.

    C. Pembahasan

    Primigravida adalah keadaan di mana seorang wanita

    mengalami masa kehamilan untuk pertama kalinya (Manuaba, 2007).

    Pada kondisi kehamilan pertama, tentu seorang ibu akan mengalami

    goncangan psikologis sehingga dibutuhkan persiapan yang matang

    agar proses persalinan dapat berjalan dengan lancar.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu primigravida

    di wilayah kerja Puskesmas Toari Tahun 2018 aktif mengikuti kelas

    ibu hamil, yakni dari 30 orang ibu primigravida yang menjadi

    responden, tedapat 22 orang (73,33%) ibu primigravida yang aktif

    mengikuti kelas ibu hamil, sisanya 8 orang (26,67%) ibu primigravida

    tidak aktif mengikuti kelas ibu hamil. Dari 22 orang yang aktif, ada 13

    orang (59,09%) ibu primigravida yang menyatakan “sangat siap”

    menghadapi persalinan, dan hanya 1 orang (4,55%) ibu primigravida

    yang menyatakan “kurang siap” menghadapi persalinan. Hal ini

    menunjukkan bahwa secara deskriptif ibu primigravida yang aktif

  • mengikuti kelas ibu hamil akan memiliki kesiapan yang baik dalam

    menghadapi persalinan. Sedangkan ibu primigravida yang tidak aktif,

    mayoritas kurang siap menghadapi persalinan, yakni dari 8 orang ibu

    primigravida yang tidak aktif mengikuti kelas ibu hamil, terdapat 5

    (62,50%) menyatakan “kurang siap” dalam menghadapi persalinan.

    Tingginya persentase kesiapan ibu primigravida yang mengikuti

    kelas ibu hamil disinyalir merupakan buah belajr yang diperoleh ibu

    primigarvida selama mengikuti kelas ibu hamil, menurut Kemenkes RI

    (2011) secara umum kelas ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan

    pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami

    tentang Kehamilan. Artinya, di dalam kelas, ibu hamil dibekali

    pengetahuan yang baik tentang proses persalinan sehingga ibu dapat

    mempersiapkan diri secara optimal. Berbeda dengan ibu yang tidak

    aktif mengikuti kelas ibu hamil, mereka akan ketinggalan berbagai

    informasi penting terkait dengan persiapan persalinan.

    Secara bivariat nilai p-value = 0,001 < α = 0,05 dengan X2

    hitung = 14.582. Ini berarti bahwa ada hubungan antara keikutsertaan

    ibu primigravida dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan ibu

    primigravida menghadapi persalinan. Dengan kata lain ibu

    primigravida yang aktif mengikuti kelas hamil memiliki kesiapan yang

    lebih baik dibandingkan dengan ibu yang tidak aktif mengikuti kelas

    ibu hamil. Kesiapan ibu primigravida berkenaan dengan tekanan yang

  • dialaminya terhadap potensi resiko persalinan yang mungkin terjadi.

    terlebih pada primigravida tua.

    Manuaba, (2007) menjelaskan bahwa Primigravida tua risiko

    kehamilan meningkat bagi sang ibu yang dapat terkena preeklamsia/

    eklamsia. Artinya, seorang primigravida tua memiliki risiko

    preeklamsia lebih tinggi oleh karena adanya perbedaan elastisitas dan

    kemunduran sistem kardiovaskuler, selain itu seorang primigravida tua

    memiliki kecenderungan mengalami masalah obesitas lebih tinggi

    dibanding primigravida muda. Lebih lanjut, Manuaba (2007) juga

    menjelaskan bahwa Baik primigravida muda maupun primigravida tua

    memiliki Kehamilan Risiko Tinggi (KRT), yaitu keadaan di mana jiwa

    ibu dan janin yang dikandungnya dapat terancam, bahkan dapat

    mengakibatkan kematian. Namun pada primigravida muda memiliki

    risiko lebih rendah, karena dianggap memiliki ketahanan tubuh lebih

    baik daripada primigravida tua (Manuaba, 2007). Hal ini diperkuat oleh

    suatu penelitian yang membandingkan antara primigravida muda dan

    primigravida tua.

    Resiko-resiko seperti yang diuraikan di atas menjadi salah satu

    faktor pemicu goncangan psikologis maupun kecemasan bagi ibu

    primigravida. Hal tersebut disebabkan orang rendahnya pemahaman

    mereka tentang usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menghindari

    resiko kehamilan. Cemas selama kehamilan juga meningkatkan resiko

    keterlambatan perkembangan motorik dan mental janin, serta dapat

  • menyebabkan colic pada bayi baru lahir (Bakshi, 2008). Kecemasan

    yang berlebihan juga dapat memberi dampak pada perilaku ibu.

    Mencoba untuk menghilangkan kecemasan dengan merokok atau

    dengan mengkonsumsi obat-obatan penenang akan dapat

    mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, menimbulkan

    perasaan takut melahirkan, dan juga depresi (Sujiono&Nurani, 2008).

    Kecemasan pada ibu primigravida berdampak pada

    ketidaksiapan ibu primigravida dalam menghadapi persalinan, hal

    inilah yang menjadi alasan kuat sehingga ibu primigravida yang aktif

    dalam kelas ibu hamil memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi

    persalinan. Sebab di dalam kelas ibu hamil, mereka diajarkan dan

    dibina secara komprensif tentang persipan yang harus dilakukan untuk

    menghadapi persalinan. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar

    bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan

    anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan

    secara terjadwal dan berkesinambungan (Kemenkes RI, 2011).

    Dalam penelitian ini, terdapat kondisi khusus yang terjadi,

    dimana ada 1 orang ibu primigravida yang aktif dalam kelas ibu hamil

    tetapi memiliki kesiapan menghadapi persalinan yang berada pada

    kategori “kurang siap”. Demikian pula terdapat 3 orang ibu

    primigravida yang tidak aktif dalam kelas ibu hamil tetapi memiliki

    kesiapan menghadapi persalinan pada kategori “siap”. Kondisi

    merupakan hal wajar terjadi, sebab selain pembelajaran dalam kelas

  • ibu hamil, kesiapan ibu primigravida juga dipengaruhi oleh faktor lain,

    salah satunya adalah faktor pendidikan.

    Tingkat pendidikan seseorang dapat mencerminkan

    pengetahuannya tentang suatu hal. Hasil riset yang dilakukan oleh

    Stuart&Sundeen pada tahun 1995 menyatakan bahwa responden

    yang berpendidikan tinggi lebih mampu menggunakan pemahaman

    mereka dalam merespon berbagai perubahan kondisi kesahatan

    secara adaptif dibandingkan kelompok responden yang berpendidikan

    rendah. Berdasarkan riset ini kita dapat menduga bahwa 1 orang ibu

    primigravida tersebut, meskipun aktif dalam kelas ibu hamil, tetapi

    kurang mampu memahami secara komprehensif petunjuk-petunjuk

    yang diberkan dalam kelas ibu hamil sehingga tekanan menghadapi

    persalinan masih ada pada dirinya. Sebaliknya, meskipun 3 orang ibu

    primigravida tidak aktif dalam kelas ibu hamil, tetapi mereka lebih

    cepat memahami petunjuk-petunjuk yang diperoleh atau memperoleh

    informasi dari berbagai media sehingga mereka mampu

    mempersiapkan diri menghadapi persalinan.

    Namun, berdasarkan hasil penelitian, secara keseluruhan

    dengan adanya pelaksanaan kelas ibu hamil akan membawa efek

    yang positif pada ibu hamil dalam proses persiapan kelahiran. Karena

    dengan mengikuti kelas ibu, ibu hamil mempunyai pengetahuan,

    keterampilan serta motivasi terkait dengan kesadaran untuk

    meningkatkan kesehatan ibu dan bayi yang didapatkan selama

  • mengikuti pelajaran pada kegiatan kelas hamil. Hal ini berakibat pada

    faktor kesiapan mental ibu hamil dalam menghadapi persalinan

    sehingga akan tercipta keadaan yang tenang, santai, rileks dan

    nyaman dalam mengahadapi persalinannya.

  • BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

    dijelaskan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

    1. Mayoritas ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas Toari

    tahun 2018, aktif mengikuti kelas ibu hamil, yakni dari 30 orang ibu

    primigravida terdapat 22 orang (73,33%) yang aktif mengikuti

    kelas ibu hamil. Sedangkan 8 (26,67%) orang ibu primigravida

    lainnya tidak aktif mengikuti kelas ibu hamil.

    2. Mayoritas ibu primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Toari

    Tahun 2018 sangat siap menghadapi persalinan yakni dari 30

    orang ibu primigravida yang diukur kesiapannya, terdapat 13

    orang (43,33%) memberikan tanggapan pada kategori “sangat

    siap”, 11 orang (36,67%) memberikan tanggapan pada kategori

    “siap” dan hanya 6 orang (20 %) ibu primigravida menyatakan

    kesiapan pada kategori “kurang siap”

    3. Ada hubungan keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas ibu

    hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di wilayah kerja

    Puskesmas Toari Tahun 2018 dengan nilai p value sebesar 0,001.

  • B. Saran

    Berdasarkan hasil penlitian yang telah diuraikan di atas, maka

    peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

    1. Bagi Puskesmas, diharapkan agar mengoptimalkan pelaksanaan

    kelas-kelas ibu hamil khusunya bagi ibu primigravida.

    2. Bagi ibu primgravida, diharapkan agar bersedia untuk mengikuti

    kelas ibu hamil demi untuk memperoleh informasi atau

    pengetahuan tentang persiapan pesalinan sehingga memiliki

    kesiapan yang baik dalam menghadapi persalinan.

    3. Bagi peneliti selanjutnya, adanya hasil penelitian ini maka peneliti

    selanjutnya dapat meneliti lebih dalam lagi tentang sumber

    informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor penunjang kesiapan

    ibu primigravida dalam menghadapi persalinan

  • DAFTAR PUSTAKA

    Asrinah, et.all. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Peralihan. Yogyakarta:

    Graha Ilmu Adriana, Dian, 2011. Tumbuh Kembang dan Therapy Bermain pada anak.

    Jakarta: Salemba Medika Barden A, Graham D, Beilin LJ, Ritchie J, Baker R, Walters BN, et al.

    Neutrophil CD11B expression and neutrophil activation inpreeclampsia. Clin Sci (Lond) 1997;92:37-44

    Bobak, & Jensen, Lowdermilk. (2004). Buku ajar keperawatan maternitas,

    alih bahasa maria A Wijayarini, Peter I, cetakan I. Jakarta : EGC Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC Chapman, V. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan & Kelahiran (The

    Midwife’s Labour and Birth Handbook). Jakarta: EGC Depkes .2009. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Depkes

    RI. Dinkes Sultra. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.

    Kendari: Pusat Data dan Informasi. Gayathri, K.V., Raddi, S.A & Metgud, M.C. 2010. Effectiveness of Planned

    Teaching Program on Knowledge and Reducing Anxiety about Labor among Primigravidae in Selected Hospitals of Belgaum, Karnataka. South Asian Federation of Obstetrics and Gynecology, 2(2):163-168. Diakses tanggal 25 Juni 2018

    Iskandar, Sugu Suhandi. (2007). Jangan Tertipu Kontraksi Palsu.

    http://bibilung.wordpress.com/2007/11/23/jangan-tertipu-kontraksipalsu/#more-150

    Isnandi, Dini Susanti. (2009). Pasca melahirkan beberapa yang harus jadi

    perhatian. http://dini.isnandi.net/2009/10/09/pasca-melahirkan-beberapayang-harus-jadi-perhatian/

    Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta:

    Kemenkes RI

    http://bibilung.wordpress.com/2007/11/23/jangan-tertipu-kontraksipalsu/#more-150http://bibilung.wordpress.com/2007/11/23/jangan-tertipu-kontraksipalsu/#more-150http://dini.isnandi.net/2009/10/09/pasca-melahirkan-beberapayang-harus-jadi-perhatian/http://dini.isnandi.net/2009/10/09/pasca-melahirkan-beberapayang-harus-jadi-perhatian/

  • Kurki, T., Hiilesma, V., Raitasalo, R., Mattila, H. & Ylikorkala, O. 2000. Depression and Anxiety in Early Pregnancy and Risk for Preeclampsia. Obstetrics & Gynecology. Vol. 95, No. 4. Diakses tanggal 24 Juni 2018

    Mandriwati. (2008). Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.

    Jakarta: EGC Manuaba, IGB. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC. Matterson (2001). Women”s health during the childbearing years. Mosby :

    St.Louis Muhimah, N. A dan Safe’i. 2010. Panduan Lengkap Senam sehat Khusus

    Ibu Hamil. Yogyakarta: Power Book Prawiroharjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta: Bina Pustaka Rohani, et all. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan, Jakarta:

    Salemba Medika. Rukiyah, et al. (2010). Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: CV. Trans Info

    Media. Sjafriani, (2007). Pemeriksaan Ibu Hamil, Tak Lagi Bisa Diabaikan.

    http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/hamil240607.htm Umi, (2009). Ibu Hamil Setelah Usia Janin 4 Bulan Mulailah

    Mendengarkan Musik Klasik. http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=articl e&id=32667: ibu-hamil-setelah-usia-janin-4-bulan mulailahmendengarkan-musik-klasik&catid=455:25-oktober 2009&Itemid=221

    http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/hamil240607.htm

  • LAMPIRAN

  • LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

    Saya yang bertandatangan dibawah ini :

    No. Responden : ……..................………………………………................

    Umur Kehamilan : …………………………………………….......................

    Alamat : ………………….......…………………….......................

    Setelah mendengar/membaca penjelasan tentang maksud dan tujuan

    penelitian ini, maka saya bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden

    dalam penelitian yang dilakukan peneliti dengan Judul “Hubungan

    Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan

    Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Toari Kecamtan

    Toari Kabupaten Kolaka Tahun 2018”.

    Saya mengerti bahwa ada beberapa pertanyaan-pertanyaan yang

    harus saya jawab, dan sebagai responden saya akan menjawab

    pertanyaan kuesioner dengan jujur.

    Saya bersedia menjadi responden bukan karena adanya paksaan dari

    pihak lain, namun karena keinginan sendiri dan tanpa biaya yang akan

    ditanggungkan kepada saya sesuai dengan penjelasan yang sudah

    dijelaskan oleh peneliti.

    Hasil yang diperoleh dari saya sebagai responden dapat

    dipublikasikan sebagai hasil dari penelitian dan akan diseminarkan pada

    ujian hasil dengan tidak akan mencantumkan nama, kecuali nomor

    informan.

    ..................., ..................... 2018

    Responden

    …………………………………

  • KUESIONER PENELITIAN

    HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI

    WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOARI KECAMATAN TOARI KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2018

    Identitas Responden:

    Nama :

    Umur :

    Umur kehamilan :

    Kehamilan ke :

    Pendidikan :

    Alamat :

    Petunjuk umum pengisian:

    1. Ibu diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang

    diajukan peneliti berdasarkan uraian yang tertulis di lembar

    kuesioner ini.

    2. Berilah tanda check list ( √ ) pada tempat yang tersedia sesuai

    dengan jawaban ibu dan bapak.

    3. Jika pertanyaan tidak jelas atau kurang dimengerti silahkan

    bertanya pada kepada peneliti.

    A. Keikut sertaan Ibu Primigravida dalam kelas Ibu hamil

    1. Apakah ibu pernah mengikuti kelas ibu hamil ?

    2. Jika pernah, berapa kali ibu mengikuti kelas ibu hamil ?............kali

    pertemuan, dari .................. pertemuan yang dijadwalkan.

    Ya Tidak

  • B. Kesiapan menghadapi persalinan

    No Pernyataan Jawaban

    Ya Tidak

    1 Ibu merencanakan proses persalinan yang ditolong oleh petugas pelayanan kesehatan

    2

    Perlengkapan ibu dalam persiapan persalinan antara lain adalah pakaian, BH menyusui, celana dalam, pembalut, handuk bersih, sandal, dan peralatan make-up

    3 Perlengkapan untuk kelahiran bayi antara lain adalah popok, pakaian bayi, topi, selimut, kain gendong, dan handuk bersih

    4 Biaya persalinan tidak perlu dipersiapkan menjelang persali