pengaruh bimbingan tenaga kesehatan terhadap … · latar belakang : angka kematian ibu di...

129
1 1 PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP KOMPETENSI DUKUN BAYI DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS MREBET KABUPATEN PURBALINGGA TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat S-2 Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama : Profesi Dokter Diajukan oleh: B U D I A R S A NIM : S520907003 PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: dinhhanh

Post on 14-Jun-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

1

1

PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN

TERHADAP KOMPETENSI DUKUN BAYI

DALAM PELAYANAN KIA

DI PUSKESMAS MREBET

KABUPATEN PURBALINGGA

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan

Mencapai Derajat S-2

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama : Profesi Dokter

Diajukan oleh:

B U D I A R S A

NIM : S520907003

PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA

PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

2

2

PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN

TERHADAP KOMPETENSI DUKUN BAYI

DALAM PELAYANAN KIA

DI PUSKESMAS MREBET

KABUPATEN PURBALINGGA

Disusun oleh :

Budiarsa

S520907003

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo,PAK,MM,MKK ................ 14-1-2009 NIP. 130 543 994

Pembimbing II dr. Putu Suriyasa, MS.,PKK,Sp.OK ................. 14-1-2009 NIP. 140 120 857

Mengetahui

Ketua Program MKK

Prof. DR. dr. Didik Tamtomo,PAK,MM,MKKNIP. 130 543 994

Page 3: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

3

3

PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN

TERHADAP KOMPETENSI DUKUN BAYI

DALAM PELAYANAN KIA

DI PUSKESMAS MREBET

KABUPATEN PURBALINGGA

Disusun oleh :

Budiarsa

S520907003

Telah disetujui oleh Tim Peguji

Dewan Peguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. dr. Ahmad Djojosoegito,SpOT,MHA, FICS ......................... NIP. 140 030 236

Sekretaris : Dr. dr. Bhisma Murti, M.Sc, MPH, PhD ......................... NIP. 132 125 727

Anggota I : Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo,PAK,MM,MKK ......................... NIP. 130 543 994

II : dr. Putu Suriyasa, MS.,PKK,Sp.OK ......................... NIP. 140 120 857

Mengetahui

Ketua Program Studi MKK Direktur PPs UNS

Prof. DR. dr. Didik Tamtomo,PAK,MM,MKK Prof. Drs. Suranto, M.Sc, PhD NIP. 130 543 994 NIP. 131 472 192

Page 4: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

4

4

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam tesis ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali dalam naskah

dalam daftar pustaka.

Purbalingga, Januari 2009

Budiarsa

NIM : S520907003

Page 5: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

5

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kekhadirat Allah SWT. Karena atas berkat,

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesikan penyusunan tesis ini, sebagai

salah satu syarat untuk menempuh pendidikan Pasca Sarjana progam studi Kedokteran

Keluarga minat utama Profesi Dokter pada Univrsitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan serta bimbingan dari

berbagai pihak penulis tidak akan dapat berbuat banyak. Oleh karena itu penulis

sampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo,

PAK, MM, MKK dan dr. Putu Suriyasa, MS, PKK, SpOK. dan Dr. dr. Bhisma Murti,

M.Sc, MPH, PhD yang telah banyak memberi masukan, bimbingan dan dukungan

dalam penyelesaian tesis ini.

Pada kesempatan ini pula penulis sampaikan ucapan terimakasih setulus-

tulusnya kepada :

A. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi kesempatan

Kepada penulis untuk menempuh pendidikan Pasca Sarjana (S2).

B. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberi kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan Pasca

Sarjana (S2).

C. Ketua Program Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menempuh

pendidikan Pasca Sarjana (S2) pada Program Studi Kedokteran Keluarga.

Page 6: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

6

6

D. Ketua Minat Utama Profesi Dokter yang telah memberi kesempatan kepada

penulis untuk menempuh pendidikan Pasca Sarjana pada Program Studi

Kedokteran Keluarga.

E. Bupati Kabupaten Purbalungga yang telah memberi izin kepada penulis untuk

menempuh pendidikan Pasca Sarjana (S2) di Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

F. Kepala DinasKesehatan Kabupaten Purbalingga yang telah memberi izin

kepada penulis untuk menempuh pendidikan Pasca Sarjana (S2) di Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

G. Teman-teman satu angkatan yang telah membantu penulis dalam dalam

penyusunan usulan proporsal tesis ini.

H. Istri, anak dan orang tua yang telah memberi do´a, dorongan dan semangat yang

tulus kepada penulis.

I. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, yang telah memberi

dukungan selama penulis menempuh pendidikan.

Penulis berharap semoga Allah SWT. senantiasa memberikan limpahan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sebagai buah karya manusia, tulisan ini

tak luput dari kekurangan. Oleh karena itu penulis memohon masukan membangun

demi memperbaiki tulisan ini.

Purbalingga, Januari 2009

Penulis

B u d i a r s a

Page 7: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

7

7

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................................ ii

PENGESAHAN TESIS....................................................................................... iii

PERNYATAAN.................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

DAFTAR ISI....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xiii

ABSTRAK........................................................................................................... xiv

ABSTRACT......................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….

1

a. Latar Belakang ............................................................................ 1

b. Rumusan Masalah ……………………………………………… 5

c. Tujuan Penelitan ………………………………………………. 5

d. Manfaat Penelitian …………………………………………….. 6

e. Ruang Lingkup Bidang Ilmu ………………………………….. 7

f. Keaslian Penelitian …………………………………………… 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………… 8

a. Kemitraan ................................................................................... 8

b. Bimbingan (Coaching).................................................................. 10

Page 8: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

8

8

c. Pengertian Peranan dan Perilaku ................................................. 20

d. Peranan Dukun Bayi dalam Pelayanan KIA ............................... 23

e. Making Pregnancy Safer (MPS)................................................. 48

f. Kerangka Teori............................................................................. 56

g. Hipotesis...................................................................... ................ 58

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 59

1. Jenis Penelitian ........................................................................... 59

2. Lokasi Penelitian ......................................................................... 59

3. Subyek penelitian ........................................................................ 59

4. Populasi Penelitian ...................................................................... 59

5. Sampel Penelitian ........................................................................ 59

6. Variabel Penelitian ...................................................................... 60

7. Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................... 60

8. Pengumpulan Data ...................................................................... 61

9. Instrumen Penelitian .................................................................... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 64

A. Hasil Penelitian............................................................................ 64

B. Pengujian Hipotesis Pengaruh Bimbingan Tenaga Kesehatan

terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Dukun Bayi................ 69

C. Pembahasan................................................................................... 72

D. Keterbatasan Penelitian................................................................. 74

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN..................................... 75

Page 9: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

9

9

A. Kesimpulan.................................................................................... 75

B. Implikasi........................................................................................ 75

C. Saran.............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 77

Page 10: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

10

10

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan pelatih yang efektif dan yang tidak efektif................ 16

Tabel 4.1. Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan kelompok

perlakuan sebelum mengikuti bimbingan........................................... 65

Tabel 4.2. Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan kelompok

perlakuan sesudah mengikuti bimbingan........................................... 65

Tabel 4.3. Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan kelompok kontrol

sebelum mengikuti bimbingan........................................................... 66

Tabel 4.4. Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan kelompok kontrol

sesudah mengikuti bimbingan........................................................... 66

Tabel 4.5. Distribusi responden menurut tingkat keterampilan kelompok

perlakuan sebelum mengikuti bimbingan......................................... 67

Tabel 4.6. Distribusi responden menurut tingkat keterampilan kelompok

perlakuan sesudah mengikuti bimbingan......................................... 67

Tabel 4.7. Distribusi responden menurut tingkat keterampilan kelompok kontrol

sebelum mengikuti bimbingan.......................................................... 68

Tabel 4.8. Distribusi responden menurut tingkat keterampilan kelompok kontrol

sesudah mengikuti bimbingan............................................................ 68

Tabel 4.9. Hasil uji t perbedaan perubahan skor pengetahuan sebelum dan

sesudah antara kelompok dukun bayi dengan dan tanpa bimbingan

tenaga kesehatan................................................................................. 69

Page 11: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

11

11

Tabel 4.10. Hasil uji t perbedaan perubahan skor keterampilan sebelum dan

sesudah antara kelompok dukun bayi dengan dan tanpa bimbingan

tenaga kesehatan................................................................................. 71

Page 12: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

12

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Stretegi MPS ................................................................................... 54

Gambar 2.2. Kerangka teori ................................................................................. 57

Gambar 3.1. Kerangka penelitian.......................................................................... 63

Gambar 4.1. Perbedaan perubahan skor pengetahuan sebelum dan sesudah

antara kelompok dukun bayi yang mendapatkan dan tidak

mendapatkan bimbingan tenaga kesehatan...................................... 70

Gambar 4.2. Perbedaan perubahan skor keterampilan sebelum dan sesudah

antara kelompok dukun bayi yang mendapatkan dan tidak

mendapatkan bimbingan tenaga kesehatan...................................... 71

Page 13: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

13

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian................................................... 80

Lampiran 2. Kuesioner Pre dan Post Test Bimbingan Dukun Bayi.................... 81

Lampiran 3. Formulir Supervisi Dukun Bayi....................................................... 85

Lampiran 4. Hasil Supervisi Dukun Bayi Puskesmas Mrebet Sebelum

Bimbingan........................................................................................ 86

Lampiran 5. Hasil Supervisi Dukun Bayi Puskesmas Mrebet Sesudah

Bimbingan.......................................................................................... 87

Lampiran 6. Hasil Supervisi Dukun Bayi Puskesmas Serayu Larangan

(Kontrol) yang pertama....................................................................... 88

Lampiran 7. Hasil Supervisi Dukun Bayi Puskesmas Serayu Larangan

(Kontrol) yang kedua.......................................................................... 89

Lampiran 8. Daftar Nilai Dukun Bayi Sebelum dan Sesudah Bimbingan

Puskesmas Mrebet Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga....... 90

Lampiran 9. Daftar Nilai Dukun Bayi Sebelum dan Sesudah Bimbingan

Puskesmas Serayu Larangan Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga....................................................................................... 92

Lampiran 10. Data Sebelum dan Sesudah Bimbingan Puskesmas Mrebet dan

Serayu Larangan............................................................................... 94

Lampiran 7. Uji t-test Puskesmas Mrebet (Kelompok Perlakuan)........................ 97

Lampiran 8. Uji t-tes Puskesmas Serayu Larangan (Kelompok Kontrol)............. 98

Page 14: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

14

14

ABSTRAK

Budiarsa. S520907003. 2008. Pengaruh Bimbingan Tenaga Kesehatan Terhadap Peran Dukun Bayi Dalam Pelayanan KIA di Puskesmas Mrebet Kabupaten Purbalingga. Tesis : Program Studi Kedokteran Keluarga. Minat Utama Profesi Dokter. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu di Kabupaten Purbalingga 109,07 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini disebabkan persalinan di Indonesia sebagian besar ditolong oleh tenaga yang tidak kompeten, karena tidak kompeten maka tidak tahu kalau ada risiko dan sebagainya. Dukun bayi di Indonesia masih mempunyai peran penting, karena sekitar 70% - 80% pertolongan persalinan di pedesaan ditangani oleh dukun bayi. Di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2005 persalinan yang ditolong dukun bayi adalah 32,38%, sedangkan di wilayah Puskesmas Mrebet pada tahun 2006 adalah 19,75%. Bimbingan (Coaching)menyangkut pengembangan peserta dalam pekerjaan / keterampilan mereka saat ini bukan sekedar memperbarui pengetahuan mereka. Bimbingan (Coaching) lebih berkaitan dengan upaya membantu peserta untuk memperluas pengetahuan serta mengebangkan kemampuan dan bakat secara penuh dalam pekerjaan / keterampilan mereka saat ini.

Tujuan penelitian : Mengetahui pengaruh bimbingan tenaga kesehatan terhadap pengetahuan dan keterampilan dukun bayi dalam pelayanan KIA di Puskesmas Mrebet Kecamatan Mrebet.

Metode penelitian : merupakan penelitian experimental quasi dengan kelompok pembanding/kontol, sampel penelitian diberikan bimbingan dengan metode ceramah dan peragaan, uji statistik t-test dengan taraf signifikan p = 0,05 ( alpha = 0,05).

Hasil penelitian : membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara bimbingan tenaga kesehatan terhadap pengetahuan dukun bayi(mean 1= 7.44 versus mean 2= 0.23; p= 0.000) begitu juga terhadap keterampilan (mean 1= 3.19 versus mean 2= 0.10; p= 0.000).

Kesimpulan : Adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dukun bayi yang mendapat bimbingan tenaga kesehatan secara intensif dibanding dukun bayi yang tidak mendapat bimbingan secara intensif.

Kata kunci : Bimbingan, dukun bayi, pengetahuan dan keterampilan.

Page 15: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

15

15

ABSTRACT

Budiarsa. NIM : S520907003.The Influence of The Professional Health Coaching to The Roles of Traditional Birth Attendant in Maternal Services at Mrebet Health Center in Purbalingga District. Thesis : Family Doctor Division, Main interest in doctoral profession, Post Graduate Program of Sebelas Maret University.

Background : Maternal Mortality Rate (MMR)in Indonesia is 307/100.000 birth life, maternal mortality rate (MMR) in Central Java is 121/100.000 birth life and maternal mortality rate (MMR) in Purbalingga District is 109,07/100.000 birth life. This happened because of many giving birth in Indonesia has been helped by people who are not competent, because of that so they are not know that there are many risk in giving birth and so on. Traditional Birth Attendant in Indonesia have an important roles, because around 70% - 80% in assisting giving birth in the villages have been helped by traditional birth attendant. In 2005, giving birth in Purbalingga that helped by traditional birth attendant is 32,38%, and at Mrebet Health Center in 2006 is 19,75%. Coaching that related to expand traditional birth attendants knowledge in doing their job/their skill in this time is not only to renew their knowledge. This coaching is more related to the efford to fully improve the traditional birth attendants skill and knowledge in doing their job/skill in this time.

Goals : To know the influence of profesional coaching to the skill and knowledge of traditional birth attendant in Maternal Services at Mrebet Health Center.

Research method : This thesis is an experimental quasi study that using the control groups, the sample study have been given a coaching using demos and giving speak, t-test point in a significant rate p = 0,05 (alpha = 0,05).

Result : This is proved that there is a significant influence between the professional health and the traditional birth attendants knowledge (mean 1= 7.44 versus mean 2= 0.23; p= 0.000) it also happened to the skill of traditional birth attendant (mean 1= 3.19 versus mean 2= 0.10; p= 0.000).

Conclusion : There is an improvement in traditional birth attendants knowledge and skill who had a professional health coaching intensively rather than the traditional birth attendant who had not.

Keyword : Coaching, traditional birth attendant, knowledge and skill.

Page 16: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

16

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diperkirakan di Indonesia ada 5 juta ibu melahirkan pertahun. Angka kematian

ibu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Ini berarti bahwa 352 ibu besalin meninggal

setiap minggu, atau 2 ibu meninggal setiap satu jam. Angka kematian ibu di Indonesia

(307) masih jauh lebih tinggi dibanding dengan negara tetangga dekat seperti Thailand

(129), Malaysia (39) dan Singapura (6). Data Survey Kesehatan Rumah Tangga

(SKRT) 2001, menunjukan tiga penyebab utama kematian ibu bersalin di Indonesia

adalah perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%). Akses sepenuhnya dan

penerapan pelayanan yang terbukti efektif dapat mencegah tiga perempat dari kematian

ibu (Depkes RI. 2006).

Untuk mengetahui status kesehatan di Indonesia, sesuai dengan indikator yang

berlaku diseluruh dunia, salah satu indikatornya adalah kematian ibu bersalin. Angka

kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara

tetangga (Depkes RI. 2006).

Angka kematian ibu di Jawa Tengah 121/100.000 kalahiran hidup (Dinkes

Prop. Jateng. 2006). Rata-rata angka kematian ibu (AKI) di tingkat Kabupaten

Purbalingga 109,07 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Kab. Purbalingga. 2005).

Hal ini disebabkan persalinan di Indonesia sebagian besar ditolong oleh tenaga

yang tidak kompeten. Karena tidak kompeten , maka dia tidak tahu kalau ada risiko dan

sebagainya. Padahal kalau dalam persalinan terjadi perdarahan, jika tidak segera

mendapat pertolongan dia akan meninggal. Itu disebabkan karena yang melakukan

Page 17: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

17

17

tindakan / pelayanan pesalinan tidak terlatih. Untuk mengatasi hal itu, harus dilihat akar

permasalahannya antara lain: pertama, persalinan itu harus ditolong oleh tenaga yang

betul-betul kompeten dan bisa mengetahui ada tidaknya risiko. Kedua, pertolongan itu

harus, segera, cepat dan tepat. Ketiga, upaya lain adalah tranfusi darah (Soeparmanto,

2006).

Persentase persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Purbalingga

pada tahun 2005 adalah 67,62% dan 32,38% ditolong oleh dukun bayi (Dinkes Kab.

Purbalingga, 2005).

Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Mrebet

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga tahun 2006 adalah 79,25% dan 19,75%

ditolong oleh dukun bayi (Puskesmas Mrebet, 2006).

Adapun target/sasaran pembangunan kesehatan tahun 2010, cakupan

pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan adalah 90% (Dinkes Kab. Purbalingga, 2006).

Upaya mempercepat penurunan AKI masih merupakan salah satu program

prioritas, melalui peningkatan pelayanan maternal diberbagai tingkat. Penurunan AKI

di Indonesia hanya mencapai 25% sampai dengan tahun 1997, dimana AKI tahun 1986

adalah 450 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 1997 adalah 334 per 100.000

kalahiran hidup. Keadaan ini dinilai masih jauh dari tingkat harapan yaitu 50%, sangat

lambat dan sampai saat ini Indonesia masih mempunyai AKI tertinggi di ASEAN

(Dinkes Prop. Jateng. 2004).

Mengingat faktor pentingnya menurunkan tingkat kematian ibu pada khususnya

dan meningkatkan asuhan kesehatan ibu pada umumnya, dan juga mengingat masih

Page 18: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

18

18

banyaknya pelayanan kesehatan ibu dan anak yang tidak/belum terlayani oleh tenaga

medis terlatih, terutama bagi masyarakat golongan ekonomi lemah dan berpendidikan

rendah, maka peran dukun bayi sebagai salah satu sumber daya manusia, belumlah

dapat dihilangkan, dan masih perlu dibina secara lebih intensif dan lebih terarah

sebagai mitra kerja bidan di wilayah kerja masing-masing (Gunawan, 1992).

Dukun bayi di Indonesia masih mempunyai peran penting , karena sekitar 70%-

80% pertolongan persalinan di pedesaan di tangani oleh dukun bayi. Dukun bayi

mendapat kepercayaan penuh sebagai orang tua yang dapat melindungi klien dan

keluarga. Biaya pertolongan bayi oleh dukun diberikan secara bertahap yang dianggap

murah, meskipun bila dihitung relatif mahal (Depkes RI. 1996).

Hasil penelitian di Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Utara,

menunjukkan bahwa dukun bayi masih merupakan pilihan terbanyak sebagai tenaga

penolong persalinan (55,8%) dibandingkan tenaga kesehatan (44,2%). Hal ini

disebabkan oleh mudahnya mendapatkan tenaga dukun bayi di desa, biaya yang

dikeluarkan relatif lebih murah. Disamping itu, dukun bayi dapat membantu ibu yang

baru melahirkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah termasuk merawat dan

memandikan bayi (Bangsu, 2001).

Kebijaksanaan menempatkan bidan di desa sejak tahun 1988 / 1990 belum serta

merta mengalihkan pola penolong persalinan tersebut karena banyak faktor yang

berpengaruh, termasuk faktor biaya. Dengan demikian, tenaga profesional di

lingkungan puskesmas, termasuk bidan di desa perlu secara terus menerus membina

dukun bayi. Petugas puskesmas / bidan mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang

cukup dalam memilih keterampilan dan pengetahuan yang diharapkan minimal

Page 19: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

19

19

dilaksanakan oleh dukun bayi berdasarkan pengamatan akan keperluan dan

kemampuan dukun bayi (Depkes RI. 1996).

Dengan menetapnya bidan di desa, maka hubungan bidan dengan anggota

masyarakat, tokoh masyarakat, kader atau dukun bayi akan semakin akrab, sehingga

bidan diharapkan dapat diterima sebagai bagian dari masyarakat desa. Dan sudah

selayaknya para bidan di desa perlu melaksanakan hal-hal sebagai berikut: membangun

kemitraan dengan masyarakat, tokoh masyarakat dan dukun bayi, meningkatkan

profesionalisme, memobilisasi pendanaan masyarakat dan mendorong kemandirian

masyarakat dalam bidang kesehatan. Kemitraan bidan desa dan dukun bayi merupakan

hal yang dianjurkan dalam pelayanan pertolongan persalinan di Polindes (Depkes &

Kesos RI. 2000).

Menjalin kemitraan dukun bayi dan bidan di desa merupakan upaya strategis

untuk meningkatkan cakupan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan, mengingat keberadaan dukun bayi masih cukup banyak di tengah

masyarakat. Dengan kemitraan ini diharapkan, walaupun persalinan ditolong oleh

dukun bayi tetapi mendapat pendampingan dan arahan dari bidan yang berada dan

bertanggung jawab di wilayah itu, atau sebaliknya yakni apabila bidan desa hendak

memberikan pertolongan persalinan, maka dia akan memanggil dukun bayi yang ada

untuk ikut serta dalam melakukan pertolongan persalinan, sehingga proses transfer of

knowledge dari bidan ke dukun bayi dapat terjadi (Dinkes Kab. Purbalingga, 2007).

Dengan keadaan seperti diatas maka sangat perlu adanya bimbingan yang

teratur dari petugas Puskesmas bagi para dukun bayi, sehingga pengetahuan praktis

dukun bayi tetap dapat dibina bahkan dikembangkan sehingga dukun bayi dapat

Page 20: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

20

20

melaksanakan tugas-tugasnya dengan lebih baik agar tingkat kematian bayi dan ibu

dapat diturunkan (Depkes RI. 1993).

Perlu diteliti pengaruh bimbingan tenaga kesehatan terhadap peran

(pengetahuan, sikap dan keterampilan) dukun bayi dalam pelayanan KIA.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah bimbingan tenaga kesehatan meningkatkan pengetahuan dukun bayi?

2. Apakah bimbingan tenaga kesehatan meningkatkan keterampilan dukun bayi?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh bimbingan tenaga kesehatan terhadap

pengetahuan dan keterampilan dukun bayi dalam pelayanan KIA

di Kecamatan Mrebet.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui bimbingan tenaga kesehatan dapat meningkatkan

pengetahuan dukun bayi

b. Mengetahui bimbingan tenaga kesehatan dapat meningkatkan

keterampilan dukun bayi

D. Manfaat Penelitian

Page 21: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

21

21

1. Manfaat Teoritik

a. Bimbingan upaya membantu peserta untuk memperluas pengetahuan

serta mengembangkan kemampuan dan bakat secara penuh dalam

pekerjaan / keterampilan mereka saat ini

b. Bimbingan mengembangkan peserta dalam pekerjaan / keterampilan saat

ini bukan sekedar memperbarui pengetahuan

2. Manfaat Aplikatif

a. Bimbingan tenaga kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan duku bayi

b. Ibu hamil, bersalin dan nifas mendapat penyuluhan dan perawatan yang

optimal serta rujukan bila perlu dari dukun bayi

c. Bagi Puskesmas dan DKK mendapat informasi bimbingan tenaga

kesehatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dukun bayi dalam

pelayanan KIA.

E. Ruang Lingkup Bidang Ilmu

Penelitian ini dalam lingkup ilmu kebidanan khususnya kajian tentang

penelitian kompetensi dukun bayi dalam pelayanan KIA.

F. Keaslian Penelitian

Sepengetahuan penulis belum menemukan penelitian yang menulis khusus

tentang Pengaruh Bimbingan Tenaga Kesehatan terhadap Kompetensi Dukun Bayi

Page 22: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

22

22

dalam Pelayanan KIA, tatapi penelitian yang hampir mirip mungkin sudah banyak

dilakukan.

Page 23: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

23

23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kemitraan

Kemitraan adalah upaya untuk melibatkan berbagai sektor, kelompok

masyarakat, lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk bekerja sama dalam

mencapai suatu tujuan bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peranan masing-

masing. Hal ini dimaksudkan agar masalah yang dihadapi dapat diupayakan

pemecahannya secara bertahap dengan kerjasama melalui kemitraan sehingga didapati

solusi yang terbaik (Fajar, 2006).

Kemitraan yang digalang itu harus berdasarkan pada tiga prinsip dasar (1)

kesetaraan, (2) keterbukaan, dan (3) saling menguntungkan.

1. Kesetaraan

Kesetaraan berarti tidak diciptakan hubungan yang bersifat hirarkhis. Semua harus

diawali dengan kesediaan menerima bahwa masing-masing berada dalam

kedudukan yang sama (berdiri sama tinggi, duduk sama rendah). Keadaan ini dapat

dicapai apabila semua pihak bersedia mengembangkan hubungan kekeluargaan,

yaitu hubungan yang dilandasi kebersamaan/kepentingan bersama. Bila kemudian

dibentuk struktur yang hirarkhis (dalam organisasi kelompok kemitraan, misalnya),

adalah karena kesepakatan.

2. Keterbukaan

Oleh karena itu, di dalam setiap langkah diperlukan adanya kejujuran dari masing-

masing pihak. Setiap usul/saran/komentar harus disertai dengan alasan yang jujur,

sesuai fakta, tidak menutup-tutupi sesuatu. Pada awalnya hal ini mungkin akan

Page 24: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

24

24

menimbulkan diskusi yang seru layaknya ”pertengkaran”. Akan tetapi kesadaran

akan kekeluargaan dan kebersamaan, akan mendorong timbulnya solusi yang adil

dari ”pertengkaran” tersebut.

3. Saling menguntungkan

Solusi yang adil ini terutama dikaitkan dengan adanya keuntungan yang didapat

oleh semua pihak yang terlibat. Perilaku sehat dan kegiatan-kegiatan kesehatan

dengan demikian harus dapat dirumuskan keuntungan-keuntungannya (baik

langsung maupun tidak langsung) bagi semua pihak yang terkait. Termasuk

keuntungan ekonomis, bila mungkin (Depkes RI. 2007).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kemitraan untuk

promosi kesehatan agar apa ynag diharapkan dapat tercapai secara maksimal.

1. Persyaratan Kemitraan

Kemitraan dapat memberikan kekuatan kepada masing-masing pihak dalam

melaksanakan misinya dengan ketentuan :

a. Harus ada keadaan saling mengerti tentang mengapa kemitraan diperlukan.

b. Harus ada kesamaan dan kesepakatan Visi dan Misi serta nilai-nilai yang sama

mengenai pelayanan kesehatan serta mempunyai komitmen bersama untuk

menanggulangi sesuatu masalah secara bersama-sama.

2. Landasan 7 Saling

Dalam melakukan kemitraan dengan pihak swasta untuk pengembangan promosi

kesehatan perlu mempunyai landasan 7 saling :

a. Saling memahami kedudukan, tugas dan fungsi masing-masing.

Page 25: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

25

25

b. Saling memahami kemampuan masing-masing.

c. Saling menghubungi.

d. Saling mendekati.

e. Saling bersedia membantu dan dibantu.

f. Saling mendorong dan mendukung.

g. Saling menghargai.

3. Prinsip Dasar

a. Kesetaraan.

b. Keterbukaan.

c. Saling menguntungkan (Fajar, 2006).

B. Bimbingan (Coaching)

Bimbingan merupakan sarana yang dirancang untuk memperbaiki kinerja dan

perilaku seseorang, baik secara formal maupun informal. Melalui bimbingan

diharapkan adanya peningkatan pengetahuan, kemampuan, dan perilaku yang mampu

mengantisipasi perubahan yang terjadi dalam perkembangan IPTEK saat ini.

Komponen utama dalam bimbingan berdasarkan kompetensi adalah penggunaan

bimbingan, dimana para fasilitator klinis memberikan mengenai keterampilan atau

aktivitasnya terlebih dahulu, kemudian memberikan demonstrasi dengan menggunakan

model atau alat ajar seperti slide, video. Setelah melakukan demonstrasi prosedur dan

diskusi kemudian para fasilitator dapat mengamati dan berkomunikasi untuk

membimbing peserta dalam mempelajari keterampilan dan kegiatan yang memerlukan

perhatian kemajuan belajar serta membantu mengatasi masalah yang dihadapi peserta.

Page 26: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

26

26

Ada perbedaan antara bimbingan berdasarkan kompetensi dan proses belajar secara

tradisional. Bimbingan berdasarkan kompetensi dapat memberikan keberhasilan kinerja

dalam pekerjaan mereka seperti : keterampilan memberi pelayanan kesehatan karena

lebih menekankan pada bagaimana perserta mengerjakan sesuatu (kombinasi antara

pengetahuan, sikap dan keterampilan), sedangkan pengajaran tradisional yang

menekankan penilaian pada informasi apa yang sudah dipelajari oleh peserta.

1. Pengertian

Bimbingan adalah suatu proses pembelajaran yang memberikan kesempatan

seluas-luasnya kepada peserta baik perorangan atau kelompok untuk

memecahkan permasalahannya sendiri dan didampingi oleh fasilitator.

Bimbingan melibatkan peserta dan fasilitator dalam dialog satu lawan satu dan

mengikuti suatu proses yang tersusun, diarahkan pada tanggung jawab

memelihara kemajuan dan kinerja yang baik serta hubungan kerja positif antara

fasilitator dan staf.

2. Tujuan

Kegiatan ini bertujuan agar peserta dapat :

a. Menstimulan pengembangan keterampilan peserta secara individual.

b. Membantu peserta menggunakan pekerjaan sebagai pengalaman

pembelajaran dengan bimbingan dan mengembangkan profesional

peserta.

c. Memberi kesempatan kepada peserta untuk melengkapi pekerjaan yang

diberikan fasilitator dan pada saat yang sama mempersiapkan

keterampilan peserta dalam mengambil tanggung jawab dan pekerjaan

Page 27: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

27

27

mendatang.

d. Meningkatkan kemampuan kemandirian belajar dari peserta dan

mengatasi permasalahan yang dihadapi mereka.

3. Proses Bimbingan

a. Sebelum praktek peserta sebaiknya mengadakan pertemuan untuk

mereview kegiatan, termasuk langkah-langkah yang perlu ditekankan

dalam praktek kinerja.

b. Dalam praktek, fasilitator mengamati, membimbing, dan memberikan

umpan balik kepada peserta pada saat mereka melaksanakan langkah-

langkah/kegiatan termasuk buku penuntun belajar.

c. Setelah praktek, umpan balik seharusnya diberikan secepatnya. Dengan

menggunakan penuntun belajar atau checklist keterampilan, fasilitator

berdiskusi tentang kemampuan belajar peserta sesuai dengan kinerja

mereka dan memberi saran perbaikan.

Apabila pelatihan berdasarkan kompetensi digabungkan denga prinsip belajar

orang dewasa, mastery learning, coaching dan humanistic, maka hasilnya akan

sangat mengagumkan dan merupakan metoda yang paling efektif untuk

mengajarkan keterampilan teknis. Dengan menggunakan pendekatan yang

manusiawi maka dapat mengurangi ketegangan para peserta dan memperkecil

ketidaknyamanan klien. Oleh karena itu, pendekatan dalam coaching yang lebih

manusiawi adalah komponen yang penting untuk memperbaiki kualitas

pelatihan keterampilan klinik yang pada akhirnya meningkatkan kualitas

pelayanan.

Page 28: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

28

28

4. Ciri-ciri Fasilitator yang Efektif

Seorang pelatih klinik yang efektif harus :

a. Mahir/proficient dalam keterampilan yang akan diajarkan

b. Mendorong peserta mempelajari keterampilan baru

c. Meningkatkan komunikasi terbuka (dua arah)

d. Memberikan umpan balik sesegera mungkin dengan cara antara lain :

1) Menggunakan humor yang tepat

2) Mengamati peserta dan memperhatikan tanda-tanda stress

3) Memberikan istirahat yang teratur selama sesi coaching

4) Mengadakan perubahan terhadap suasana coaching yang rutin

5) Memusatkan perhatian pada keberhasilan peserta dan bukan pada

kegagalan

e. Gunakan metoda coaching dan alat bantu audiovisual yang bervariasi

1) Ceramah ilustrasi, peragaan, curah pendapata, diskusi

2) Latihan/exercise pemecahan masalah untuk kelompok kecil atau

individu

3) Bermain peran

f. Melibatkan peserta sebanyak mungkin dalam merencanakan semua sesi

sebelum coaching dan memberi peserta jadual dan garis besar coaching,

penugasan pekerjaan rumah dan bahan-bahan, yang diperlukan.

Selain ciri-ciri diatas seorang fasilitator juga hendaknya memiliki

karakteristik sebagai berikut :

a. Bersifat sabar dan memberikan dukungan

Page 29: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

29

29

b. Memberikan penghargaan dan dukungan yang positif

c. Memperbaiki kesalahan peserta sambil tetap memelihara harga diri

peserta

d. Mendengar dan memperhatikan.

Peran pembimbing yang efektif melibatkan semua peserta dan memberi

mereka umpan balik yang positif sementara fasilitator yang tidak efektif

mengendalikan dan menolak keterlibatan dan secara khusus gagal

memberikan umpan balik yang positif.

5. Model Bimbingan

Model perilaku talah digunakan pada coaching di bidang industri dan telah

berhasil dengan baik. Elemen yang esensial dari strategi coaching dalam

coaching klinik dapat diuraikan dalam lima konsep yang membentuk akronim

COACH. Setiap coaching klinis hendaknya menyertakan elemen-elemen ini :

C = CLEAR PERFORMANCE MODEL (MODEL KERJA YANG JELAS)

Kepada para peserta hendaknya diperhatikan secara jelas dan efektif

keterampilan yang akan mereka pelajri

O = OPENESS TO LEARNING (KETERBUKAAN UNTUK BELAJAR)

Hendaknya menyertakan peserta dalam berbagai kegiatan yang

dirancang untuk mempersiapkan belajar dan menggunakan

keterampilan-keterampilan baru

A = ASSESSMENT OF PERFORMANCE (PENILAIAN KINERJA)

Coaching klinik hendaknya mengupayakan pengukuran kompetensi

keterampilan yang diajarkan serta memberikan umpan balik terhadap

Page 30: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

30

30

kemajuan kearah kinerja standar yang diinginkan

C = COMMUNICATION (KOMUNIKASI)

Komunikasi dua arah yang efektif antara peserta dan fasilitator

merupakan faktor penting untuk memperoleh keterampilan awal dan

dicapainya kompetensi keterampilan.

H = HELP AND FOLLOW UP (MENOLONG DAN TINDAK LANJUT)

Bimbingan klinis hendaknya mencakup juga perencanaan untuk

aplikasi keterampilan baru pada lingkungan baru peserta dan

membantu mengatasi hambatan dalam penggunaan keterampilan baru

tersebut.

Tabel 2.1. Perbandingan pelatih yang efektif dan yang tidak efektif

Pembimbingan yang efektif Pembimbingan yang tidak efektif

1. Memfokuskan perhatian pada praktek klinis

1. Memfokuskan perhatian pada teori

2. Mendorong kerjasama dan hubungan antar sejawat

2. Menjaga jarak (status diatas peserta)

3. Berusaha mengurangi stress 3. Sering membuat stress

4. Mengadakan komunikasi dua arah 4. Menggunakan komunikasi satu arah

5. Melihat dirinya sebagai fasilitator 5. Melihat dirinya sebagai penguasa atau satu sumber pengetahuan

6. Keuntungan Bimbingan

a. Dapat mendorong kemampuan masing-masing individu sesuai dengan

Page 31: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

31

31

minatnya.

b. Dapat menilai masing-masing peserta dengan berbagai metode penilaian

termasuk observasi dan interview

c. Dapat mengikuti lebih dekat setiap perkembangan peserta

d. Coaching/Bimbingan lebih pada pendekatan personal dibanding dengan

training kelompok

e. Peserta merasa lebih termotivasi dan bertanggung jawab untuk

melakukan keterampilan yang baru dipelajari karena bimbingan

berlangsung terus menerus dan personal.

7. Faktor Penghambat dalam Bimbingan / Coaching

Untuk mengadakan suatu coaching tidaklah mudah karena banyak faktor yang

harus terlibat. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah kepribadian

yaitu kesesuaian dan ketidak sesuaian antara bawahan dan atasan. Yang menjadi

hambatan disini adalah :

a. Peran yang kurang jelas

Sering terjadi ketidak jelasan apa sesungguhnya yang dilibatkan baik dari

segi keterampilan maupun kegiatan. Disamping itu kurangnya pemahaman

tentang siapa yang sesungguhnya bertanggung jawab dalam coaching, apa

yang harus dilakukan, kapan dan bagagaimana melakukannya. Selain itu

terdapat ketidak pastian mengenai seberapa banyak penyuluhan, pengarahan

dan dukungan sosio-emosional yang dibutuhkan, apakah peserta siap, dan

bersedia menerima bantuan.

b. Gaya manajemen kurang sesuai

Page 32: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

32

32

Kepercayaan peserta seringkali dipengaruhi oleh pandangan fasilitator

mengenai tabiat atau sifat manusia. Besarnya pengawasan atau

kebebasan yang diberikan oleh fasilitator kepada peserta seringkali

tergantung pada anggapan fasilitator terhadap peserta.

Dilain fihak, sikap yang ditunjukan oleh peserta sangat tergantung pada

harapan dan keinginan mereka, apakah mereka menginginkan fasilitator

dengan jiwa kepemimpinan yang kuat, apakah mereka menunjukkan

kemandirian, ketergantungan, inisiatif dan kretifitas. Coaching

mempertegas hubungan baik yang terjalin antara fasilitator dan peserta

sekaligus perilaku dan harapan kedua belah pihak.

c. Kesulitan dalam kontak pribadi secara langsung

Coaching melibatkan pengarahan dengan kontak langsung, hal ini sering

menimbulkan kesulitan bagi fasilitator yang tidak terbiasa melakukan

hubungan tatap muka satu lawan satu dengan peserta untuk jangka

waktu tertentu.

Fasilitator merasa takut bahwa situasi ini akan dapat membongkar

kekurangannya, baik yang berkaitan dengan pengetahuan teknis

maupun keahlian khususnya.

d. Keterampilan komunikasi tidak memadai

Keterampilan komunikasi tulis dan lisan sangat penting dalam situasi

coaching. Keberhasilan dan kegagalan fasilitator tergantung pada

kemampuan mereka dalam menyampaikan pikiran, perasaan dan

kebutuhan.

Page 33: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

33

33

Besar kemungkinan fasilitator juga gagal dan tidak berniat

mengungkapkan pengalamannya atau pengetahuan pribadinya yang

dapat membantu peserta untuk belajar.

e. Kurangnya kesediaan atau kemauan

Seorang peserta harus siap dan bersedia menerima fasilitator. Kedua

belah fihak harus menganggap coaching sebagai proses meraih

kemajuan dan peningkatan yang bertujuan mengebangkan keterampilan

dalam suatu lokasi kerja. Peserta yang menunjukkan sikap kurang

kemauan dan bekerja tidak sebagaimana mestinya dapat menyulitkan

dalam proses coaching.

f. Kurangnya motivasi

Sebagai fasilitator akan mempunyai tugas tambahan untuk menciptakan

lingkungan bermotivasi bagi peserta. Oleh karenanya motivasipun lebih

banyak ditumpukan pada keinginan menguasai pengetahuan

keterampilan baru dan mendapatkan kesempatan dalam mengambil

keputusan.

g. Tekanan dalam pekerjaan

Ada beberapa alasan mengapa fasilitator tidak termotivasi dan ragu

menjadi fasilitator, satu diantaranya karena mereka menganggap

organisasi menitik beratkan pada sikap “ Lakukan sendiri tugasmu;

untuk itu kamu dibayar” Alasan lain pelatihan akan menyita banyak

waktu, kecemasan menghadapi kegagalan.

h. Melakukan kesalahan

Page 34: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

34

34

Sekalipun orang tahu bahwa dari kesalahan kita dapat memetik suatu

pelajaran namun baik fasilitator maupun peserta takut melakukan dan

mengakui kesalahan dan cenderung menyembunyikannya rapat-rapat.

Padahal seandainya kesalahan itu diakui lebih awal akan lebih banyak

waktu dan tenaga yang dapat diselamatkan. Membangun kepercayaan

dalam hubungan coaching akan menyingkirkan situasi seperti ini.

8. Kesimpulan

Coaching menyangkut pengembangan peserta dalam pekerjaan /

keterampilan mereka saat ini bukan sekedar memperbarui pengetahuan mereka.

Coaching lebih berkaitan dengan upaya membantu peserta untuk memperluas

pengetahuan serta mengebangkan kemampuan dan bakat secara penuh dalam

pekerjaan / keterampilan mereka saat ini.

Dengan kata lain coaching membantu peserta untuk tumbuh dan berfikir bagi

diri sendiri, lebih percaya diri serta sekaligus mempunyai kepercayaan untuk

menangani lebih banyak tanggung jawab dan menghadapi tantangan yang lebih

besar (UGM. 2003).

C. Pengertian Peranan dan Perilaku

1. Pengertian Peranan

Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila

seseorang yang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka

dia menjalankan suatu peranan.

Page 35: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

35

35

Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau

status. Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan

peranan yang dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain.

Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa

kedudukan, kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan.

Analisis terhadap perilaku peranan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan :

(a) ketentuan peranan, (b) gambaran peranan, dan (c) harapan peranan. Ketentuan

peranan adalah pernyataan formal dan terbuka tentang perilaku yang harus ditampilkan

oleh seseorang dalam membawa perannya. Gambaran peranan adalah suatu gambaran

tentang perilaku yang secara aktual ditampilkan seseorang dalam membawakan

perannya, sedangkan harapan peranan adalah harapan orang-orang terhadap perilaku

yang ditampilkan seseorang dalam menbawakan perannya (Setiabudi, 1998).

2. Pengertian Perilaku.

Apa sebenarnya Perilaku ? Perilaku merupakan seperangkat perbuatan/tindakan

seseorang dalam melakukan respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaan

karena adanya nilai yang diyakini. Perilaku manusia pada dasarnya terdiri dari

komponen pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor) atau

tindakan. Dalam konteks ini maka setiap perbuatan seseorang dalam merespon sesuatu

pastilah terkonseptualisasikan dari ketiga ranah ini. Perbuatan seseorang atau respon

seseorang terhadap rangsang yang datang, didasari oleh seberapa jauh pengetahuannya

terhadap rangsang tersebut, bagaimana perasaan dan penerimaannya berupa sikap

terhadap obyek rangsang tersebut, dan seberapa besar keterampilannya dalam

melaksanakan atau melakukan perbuatan yang diharapkan.

Page 36: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

36

36

Perubahan perilaku yang diinginkan atau diharapkan pada proses pendidikan,

dapat terjadi melalui perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan atau masing-masing

berpengaruh langsung pada perubahan perilaku, walaupun kondisi yang terakhir ini

dapat terjadi dengan tidak mudah.

Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berdasarkan pengalaman yang

didapatkan oleh setiap manusia. Dengan demikian pada dasarnya pengetahuan akan

terus bertambah bervariatif dengan asumsi senantiasa manusia akan mendapatkan

proses pengalaman atau mengalami. Proses pengetahuan tersebut menurut Brunner

melibatkan tiga aspek : (a) proses mendapatkan informasi baru dimana seringkali

informasi baru ini merupakan pengganti pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya

atau merupakan penyempurnaan informasi sebelumnya, (b) proses transpormasi, yaitu

proses memanipulasi pengetahuan agar sesuai dengan tugas-tugas baru, (c) proses

mengevaluasi, yaitu mengecek apakah cara mengolah informasi telah memadai.

Sikap adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih

bersifat permanen mengenai aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya. Sikap

merupakan kecondongan evaluatif terhadap suatu obyek atau subyek yang memiliki

konsekuensi yakni bagaimana seseorang berhadapan dengan obyek sikap. Ini berarti

sikap seseorang akan keterampilan pada kesetujuan – ketidak setujuan, atau suka –

tidak suka terhadap sesuatu. Sikap adalah sebagai a favourable or unfavourable

evaluative reaction toward something or someone, exhibited in one`s belief, feeling or

intended behavior.

Keterampilan adalah aktivitas fisik yang dilakukan seseorang yang

menggambarkan kemampuan kegiatan motorik dalam kawasan psikomotor. Seseorang

Page 37: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

37

37

dikatakan menguasai kecakapan motoris bukan saja karena ia dapat melakukan hal-hal

atau gerakan yang telah ditentukan, tetapi juga karena mereka melakukannya dalam

keseluruhan gerak yang lancar dan tepat waktu. Dalam hal ini terdapat kecenderungan

terkoordinasikannya aktivitas fisik karena pengenalan dan kelenturan jasmani untuk

digerakkan sesuai ketentuan gerakan yang mestinya dilakukan. Keterampilan adalah

kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara

mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan

hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga pengejawantahan fungsi mental yang

bersifat kognitif (Bapenas, 2008).

D. Peranan Dukun Bayi dalam Pelayanan KIA

Dukun Bayi adalah orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh

masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan

masyarakat. Keterampilan dukun bayi pada umumnya didapat melalui sistim

”magang”. Anggapan dan kepercayaan masyarakat terhadap keterampilan dukun bayi

berkait pula dengan sistem nilai budaya masyarakat. Sehingga dukun bayi pada

umumnya diperlakukan sebagi tokoh masyarakat setempat. Dengan demikian, dukun

bayi merupakan potensi sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan (Dekes RI.

1993)

WHO sejak tahun 1992 menetapkan dukun bayi adalah seseorang yang

membantu ibu selama melahirkan bayi dan pada awalnya keterampilan tersebut

diperoleh dari melahirkan bayinya sendiri atau belajar dari pengalaman dukun bayi

lain, yang membedakan nya dengan dukun bayi terlatih adalah karena mereka telah

Page 38: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

38

38

menerima pelatihan dengan kursus singkat melalui sektor pelayanan kesehatan modern

untuk meningkatkan keterampilannya (Floyd and Jenkins, 2005).

1. Dukun Bayi Tradisional : Hubungan Komunitas dan Pelayanan.

Dukun bayi berhadapan dengan kebutuhan vital sebuah komunitas dengan mendukung

para wanita selama masa kehamilan, melahirkan dan postpartum.

Dukun bayi tradisional adalah anggota kunci dari sebuah komunitas dimana program

Meternal & Neonatal Health (MNH) memberikan bantuan untuk memastikan bahwa

para wanita dapat memperoleh pelayanan yang mereka butuhkan.

Dukun Bayi Tradisional ( Traditional Birth Attendant / TBA ) adalah bagian

dari proses kelahiran di seluruh dunia yang sedang berkembang, mendampingi saat

proses melahirkan dengan porsi yang substansial dalam dunia kelahiran. Biasanya

mereka belajar sendiri secara turun-temurun atau mendapat pelatihan secara informal,

TBA juga memberikan saran-saran dan pertolongan praktis dalam membersihkan,

memasak, dan perawatan segala kebutuhan rumah tangga wanita-wanita hamil dan para

ibu-ibu baru karena TBA secara umum memegang posisi yang dihormati dan

berpengaruh dalam komunitasnya, mereka secara unik diperbantukan untuk

memberikan informasi, dan mendampingi para wanita dan keluarganya dalam

mempersiapkan kelahiran.

Meskipun program MNH mendukung bahwa setiap wanita hamil mencari

perawatan dari seseorang yang mempunyai keterampilan dibidangnya ( seseorang yang

telah diberi pelatihan secara formal dari sebuah sekolah medis, sekolah keperawatan,

sekolah kebidanan ), MNH juga mengakui peran penting TBA dalam menyediakan

pelayanan tambahan, pertolongan praktis, pendidikan dan konseling kepada para

Page 39: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

39

39

wanita. Meskipun TBA tidak dapat menggantikan petugas kesehatan yang mempunyai

keterampilan, mereka dapat memberikan kontribusi untuk para ibu dan bayi yang baru

lahir yang sedang berjuang dengan menyediakan fasilitas untuk dapat mengakses

informasi-informasi, dukungan dan pelayanan klinis yang dibutuhkan.

2. Anggota dari sebuah komunitas : Tipe-tipe TBA.

Peran TBA biasanya merefleksikan kultur dan struktur sosial dalam

komunitasnya. Dalam beberapa komunitas seorang TBA mungkin merupakan

seseorang yang bekerja full-time, seseorang yang dapat dipanggil oleh siapapun dan

seseorang yang mengharapkan imbalan baik secara tunai atau selayaknya. Tipe TBA

lainnya, mungkin seorang wanita yang dituakan oleh saudara atau tetangganya yang

tidak mengharapkan imbalan atas pekerjaannya tersebut dan hanya akan membantu

dalam sebuah persalinan jika si ibu adalah keluarganya atau anaknya atau anak tiri

tetangganya atau teman dekatnya. Ia hanya membantu persalinan seorang bayi sebagai

sebuah perbuatan baik dan menyenangkan dan tidak mengharapkan imbalan, tapi

mungkin menerima hadiah sebagi bentuk penghargaan atas apresiasinya. Tipe TBA

yang ketiga adalah dukun bayi keluarga yaitu seseorang yang hanya membantu

persalinan bayi dari saudara-saudara dekatnya saja.

3. Pengaruh Program Pelatihan TBA.

Peran TBA telah mulai ditangani secara serius pada awal tahun 1950-an saat

tingkat kematian ibu yang tinggi menjadi pusat perhatian diberbagai negara

berkembang. Sejumlah studi, survey dan review membangkitkan perhatian

internasional pada para petugas perawatan kesehatan tradisional, dan beberapa negara

telah mulai memberikan pelatihan kepada para TBA dalam cara melahirkan di rumah

Page 40: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

40

40

secara bersih dan aman dan beberapa peran-peran perawatan kesehatan yang lain yang

berhubungan. Selama lebih dari 20 tahun, agen-agen donor bilateral dan internasional

dan non pemerintah dan organisasi-organisasi lokal telah menyalurkan sumber-sumber

tersebut ke dalam program-program pelatihan TBA dengan harapan bahwa TBA akan

dapat memberikan kontribusi dalam menekan tingkat kematian ibu.

Studi-studi atas keefektifan program pelatihan tersebut, bagaimanapun juga

telah menunjukkan bahwa reduksi pada tingkat kematian ibu, muncul hanya pada

daerah-daerah dimana TBA telah mendapatkan back up dukungan keterampilan. Studi-

studi tersebut telah menemukan bahwa mayoritas program-program tersebut tidak

efektif karena TBA tidak mempunyai literatur atau pengetahuan umum yang cukup

pada saat mereka mulai melakukan pelatihan. Tanpa supervisi dan back up dukungan,

mereka berusaha kembali pada cara lama mereka dan tidak mampu mencegah kematian

saat komplikasi yang menakutkan terjadi dalam kehidupan muncul selama masa

persalinan.

Meskipun program pelatihan untuk TBA tidak memberikan kontribusi secara

langsung dalam mereduksi tingkat kematian ibu, mereka benar-benar ada untuk

meningkatkan keefektifan TBA di daerah yang lain. Program pelatihan TBA telah

memberikan kontribusi keefektifan TBA dalam mereduksi neonatal tetanus,

meningkatkan penggunaan dan penambahan perawatan antenatal dan meningkatkan

jumlah rujukan kepada pihak rumah sakit untuk kasus komplikasi.

4. Mengakui Kontribusi Utama TBA.

Meskipun TBA tidak dapat disamakan dengan petugas kesehatan yang

mempunyai keterampilan, mereka mempertahankan posisi spesial dalam beberapa

Page 41: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

41

41

komunitas dan seharusnya menjadi bagian yang sama dalam sistem perawatan

kesehatan informal komunitas tersebut. Perencana kesehatan, petugas perawatan

kesehatan, dan anggota sistem perawatan kesehatan formal yang lain seharusnya

menghargai TBA sebagai suatu penghubung antara komunitas dan pelayanan

kesehatan. Saat TBA berada di dalam sebuah fasilitas perawatan kesehatan atau saat

petugas kesehatan yang berketerampilan ada di rumah seorang klien, petugas kesehatan

yang berketerampilan seharusnya melibatkan TBA dalam mendukung seorang wanita

dan keluarganya selama masa kehamilan, persalinan, melahirkan anak, dan postpartum.

TBA juga seharusnya dilibatkan dalam komunitas pendidikan dan usaha-usaha

mobilisasi. Mereka dapat menyampaikan informasi-informasi vital kepada keluarga-

keluarga dan komunitas-komunitas dengan suatu cara yang sesuai secara kultur yang

akan membantu para keluarga dalam memahami bagaimana cara untuk mengenal

tanda-tanda bahaya selama masa kehamilan dan kemana mereka harus pergi untuk

mencari pertolongan. Selama para wanita dan komunitas-komunitas tersebut melihat

TBA untuk mencari saran-saran dan informasi, TBA harus diberi informasi-informasi

yang benar dan tepat dan dapat mendukung pemahaman mereka mengenai pesan-pesan

yang aman tentang para ibu.

Sebagai petugas pembantu dalam menyediakan dukungan emosional dan rumah

tangga bagi para wanita dan keluarganya. TBA mungkin menyediakan informasi

kesehatan tentang nutrisi, pencegahan penularan infeksi-infeksi seksual (termasuk

HIV), pemberian ASI dan keluarga berencana. Dalam beberapa program kesehatan ibu

TBA mendistribusikan suplemen-suplemen folat dan zat besi atau vitamin A kepada

para wanita-wanita hamil atau menyuplai kontrasepsi oral pada komunitasnya. Pada

Page 42: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

42

42

daerah lain, mereka bekerjasama dengan bidan-bidan untuk menyediakan perawatan

bayi baru lahir selama masa postpartum. TBA juga dapat menjadi sumber yang

berharga untuk menghindari informasi-informasi yang tidak benar dan praktek-praktek

yang berbahaya seperti gangguan yang tidak diinginkan selama kehamilan dan ritual-

ritual pemotongan genital wanita.

5. Memfokuskan Kembali Peran TBA.

Program MNH percaya bahwa TBA berhadapan dengan sebuah komunitas yang

vital dalam mensuport wanita selama masa kehamilan, melahirkan, dan postpartum.

Beberapa cara kerja mereka dapat digabungkan dengan tim perawatan kesehatan

diantaranya sebagai berikut :

1. Berpartner dengan petugas kesehatan yang berketerampilan.

2. Berperan sebagai tenaga pendidik komunitas untuk memberikan dukungan untuk

pesan-pesan kesehatan ibu dan anak yang akurat.

3. Mengidentifikasi ibu hamil di komunitasnya yang mempunyai kemungkinan besar

membutuhkan pelayanan ibu hamil.

4. Mendistribusikan suplemen zat besi dan folat (dan di daerah tertentu, vitamin A

dan/atau sulfadoxine-pyrimethamine) untuk wanita hamil di komunitas tersebut.

Hanya TBA saja yang diperlukan untuk bekerjasama dengan petugas yang terampil

agar berdampak pada tingkat kematian ibu, petugas yang berketerampilan memerlukan

TBA untuk membantu membangun hubungan dengan komunitas tersebut. TBA adalah

anggota utama dari komunitas damana program MNH bekerja, membantu untuk

memastikan bahwa para wanita dapat mengakses pelayanan-pelayanan yang

dibutuhkan. Seperti, mereka sebagai partner dalam program-program usaha untuk

Page 43: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

43

43

menurunkan kematian ibu dan bayi (U.S. Agency for International Development,

2001).

Peranan dukun bayi dalam pelayanan KIA adalah :

1. Perawatan Ibu Hamil.

a. Tugas :

- Mengusahakan para ibu hamil dalam wilayahnya untuk memeriksakan diri

ke Bidan di desa/Puskesmas, fasilitas kesehatan lainnya yang terdekat dan

mendapat pelayanan ”5T”.

- Observasi ibu hamil dan mengenal secara dini kehamilan dengan risiko

tinggi untuk dirujuk.

- Meningkatkan pengetahun ibu hamil mengenai kebutuhan gizi selama

kehamilan.

- Membantu menanggulangi anemia pada ibu hamil.

- Memberikan motivasi KB.

b. Kegiatan :

- Mengadakan motivasi pemeriksaan antenatal kepada ibu hamil dengan

jalan kunjungan rumah.

- Mengadakan pemeriksaan kehamilan: mengenali tanda-tanda kehamilan,

anamnesa, periksa pandang, periksa raba, memberikan pelajaran cara

perawatan payudara dan mengenali kehamilan dengan risiko tinggi dan

cara-cara merujuknya.

- Memberikan nasehat makanan bergizi kepada ibu-ibu hamil sesuai dengan

keadaan makanan setempat.

Page 44: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

44

44

- Membagi tablet zat besi.

- Memberikan penjelasan tentang KB.

2. Perawatan Ibu Bersalin.

a. Tugas :

- Memberikan pertolongan persalinan secara bersih (”3 bersih”) dan aman.

b. Kegiatan :

- Mengenali tanda-tanda persalinan.

- Mempersiapkan alat-alat pertolongan persalinan.

- Mempersiapkan kebutuhan untuk : ibu yang akan melahirkan dan bayi

yang akan lahir.

- Mempersiapkan diri untuk menolong persalinan.

- Kerjasama dengan keluarga dalam mempersiapkan persalinan.

- Memimpin persalinan normal dengan tehnik sederhana. Caranya :

mengejan, menahan perineum dan menjaga kebersihan dalam persalinan.

3. Perawatan Bayi Baru Lahir.

a. Tugas :

- Menjaga kebersihan luka potong pada tali pusat.

- Menjaga kebersihan saluran napas bayi baru lahir.

- Mengupayakan agar ASI diberikan dalam jam pertama setelah bersalin.

- Membersihkan tubuh bayi dan menjaga agar tubuhnya tetap hangat.

- Mengupayakan agar tali pusat tetap dirawat dengan baik.

- Mengenali tanda bahaya dan cara merujuk.

b. Kegiatan :

Page 45: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

45

45

- Memberikan pertolongan persalinan ”3 bersih” dan merawat tali pusat

dengan benar.

- Membersihkan mulut dan hidung bayi dari lendir.

- Memberikan motivasi kepada ibu untuk menyusui.

- Memandikan bayi dan menghangatkannya dengan pakaian yang memadai.

- Memberi penyuluhan kepada keluarga bayi tentang cara perawatan tali

pusat yang benar.

4. Perawatan Ibu Nifas/Menyusui.

a. Tugas :

- Menjaga higiene jalan lahir.

- Mengenali tanda bahaya pada masa nifas dan ke mana merujuknya.

- Mengupayakan agar payudara terawat dengan baik.

b. Kegiatan :

- Membersihkan perineum setelah persalinan/lahirnya plasenta.

- Mengamati perdarahan, demam atau tanda bahaya lain.

- Mengunjungi ibu secara teratur selama masa nifas.

- Memberikan penyuluhan perawatan payudara.

5. Penyuluhan Kesehatan kepada Ibu.

a. Tugas :

- Memotivasi ibu tentang : gizi ibu hamil, bayi dan anak, pemberian ASI

eksklusif, KB, imunisasi ibu dan bayi, dan higiene perorangan.

- Memperkenalkan tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan persalinan,

serta pada bayi.

Page 46: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

46

46

b. Kegiatan :

- Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang hal-hal tersebut.

- Memberikan penyuluhan mengenai tanda-tanda bahaya yang perlu

diwaspadai oleh ibu.

6. Pencatatan dan Pelaporan.

a. Tugas :

- Membantu dalam pendataan sasaran.

- Melaporkan kelahiran/persalinan, kematian ibu dan bayi.

b. Kegiatan:

- Mendata ibu hamil dan bayi disekitar tempat tinggalnya untuk dilaporkan.

- Melaporkan setiap persalinan, kematian ibu dan bayi yang ditemukan.

7. Pelaksanaan Rujuk.

a. Tugas :

- Merujuk setiap ibu/bayi yang perlu dirujuk.

b. Kegiatan :

- Memantau kesehatan ibu dan bayi disekitar tempat tinggalnya.

- Memotivasi ibu yang perlu dirujuk untuk mendapatkan pertolongan yang

memadai (Depkes RI. 1996).

Dengan menetapnya bidan di desa, maka hubungan bidan dengan anggota

masyarakat, tokoh masyarakat, kader dan dukun bayi akan semakin akrab, sehingga

bidan diharapkan dapat diterima sebagai bagian dari masyarakat desa.

Untuk itu sudah selayaknya para bidan perlu melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

10. Membangun kemitraan dengan masyarakat, tokoh masyarakat, dukun bayi dll.

Page 47: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

47

47

11. Meningkatkan profesionalisme.

12. Memobilisasi pendanaan masyarakat.

13. Mendorong kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.

Kemitraan bidan dan dukun bayi merupakan hal yang dianjurkan dalam pelayanan

pertolongan persalinan di Polindes (Depkes RI. 2000).

6. Dukun Beranak Masih Jadi Favorit Bagi Keluarga Miskin

Hasil penelitian yang dilakukan Woman Research Institute (WRI) selama 2007 di

tujuh kabupaten di Indonesia menunjukkan, hingga kini sebagian perempuan dari

keluarga miskin masih memilih menggunakan jasa dukun beranak untuk membantu

proses persalinan. Jaminan pelayanan kesehatan gratis ternyata tidak serta merta

mengurangi pilihan perempuan miskin untuk ke dukun. Ini masih terjadi di beberapa

daerah seperti di Lebak, Lampung Utara dan Sumba Barat.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan di Lampung Utara (Lampung), Lebak

(Banten), Indramayu (Jawa Barat), Solo (Jawa Tengah), Jembrana (Bali), Lombok

Tengah (Nusa Tenggara Barat), dan Sumba Barat (Nusa Tenggara Timur) hal itu

dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor yang berpengaruh, meliputi belum meratanya sosialisasi layanan kesehatan

gratis, tingkat pendidikan dan pendapatan, jumlah anak, jarak rumah dan

fasilitas/tenaga kesehatan serta besarnya biaya persalinan di fasilitas/tenaga kesehatan.

Semakin rendah tingkat pendidikan dan pendapatan, pilihan persalinan semakin

banyak ke dukun. Semakin banyak anak pilihan persalinan semakin banyak ke dukun.

Semakin jauh dan semakin sulit jarak tempuh ke fasilitas/tenaga kesehatan, dukun

menjadi alternatif pilihan utama. Apalagi dukun lebih mudah di akses karena lebih

Page 48: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

48

48

dekat dengan masyarakat dan lebih dipercaya, pelayanannya dianggap paripurna dan

pembayarnnya lebih fleksibel karena kadang bisa dibayar dengan barang.

Menurut hasil penelitian, sebagian besar perempuan miskin memandang biaya

persalinan di fasilitas/tenaga kesehatan mahal, minimal Rp. 300 ribu, sementara biaya

persalinan di dukun beranak kurang dari Rp. 300 ribu.

Kendati fasilitas dan tenaga kesehatan rata-rata cukup tersedia di semua daerah namun

menurut sebagian besar perempuan miskin jarak antara tempat tinggal mereka dengan

fasilitas/tenaga kesehatan cukup jauh, waktu tempuhnya lama dan biaya transportasinya

mahal.

Berkenaan dengan hal itu, Direktur Bina Kesehatan Ibu Departemen Kesehatan

menjelaskan bahwa persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan terampil

memang meningkatkan risiko kematian ibu melahirkan. Namun demikian, dukun

beranak yang seringkali dipilih ibu hamil untuk membantu persalinan secara tradisional

tidak bisa langsung dihilangkan keberadaannya. Karena mereka telah sejak lama

menjadi bagian dari tradisi dan hingga kini masih banyak dipercaya untuk membantu

persalinan.

Oleh karena itu, dalam kebijakannya Depatemen Kesehatan juga tak hendak

langsung menghapuskan peran dukun beranak dalam proses persalinan. Justru

berupaya membangun kemitraan antara bidan dan dukun untuk menurunkan angka

kematian ibu melahirkan. Dalam kemitraan itu, ada pembagian tugas antara bidan dan

dukun, bidan bertugas membantu keseluruhan proses kelahiran dan dukun membantu

kegiatan lain di luar persalinan seperti membawa ibu hamil ke tenaga kesehatan,

memandikan bayi dan yang lainnya.

Page 49: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

49

49

Departemen Kesehatan, juga memberikan pelatihan bagi dukun dan mendidik

keturunan para dukun menjadi bidan. Profesi dukun beranak biasanya diturunkan,

dengan mendidik keturunan mereka menjadi bidan harapan selanjutnya tidak ada lagi

keturunannya menjadi dukun (Harian Global, 2008).

Dukun bayi sering berasal dari kelompok kultur yang sama dengan wanita yang

memerlukan perawatan mereka. Mereka sering berbicara dengan bahasa yang sama,

mengerti kulturnya, hidup cukup dekat sehingga siap sedia setiap saat, dan dapat

menyediakan dukungan secara emosional dan fisik bagi para wanita hamil. Namun,

kebanyakan dukun bayi tidak mempunyai pengetahuan atau keterampilan teknis untuk

membantu wanita dengan beberapa komplikasi kehamilan, seperti kelainan hipertensi

kehamilan, perdarahan, infeksi, obstructed labor, dan komplikasi keguguran atau

aborsi. Dukun bayi membutuhkan training yang ektensive dan peralatan-peralatan

untuk dapat membantu wanita dengan komplikasi kehamilan.

Dukun bayi mempunyai pengetahuan yang sangat luar biasa tentang kelahiran. Mereka

tidak mempunyai banyak pengetahuan tentang beberapa hal penting, namun mereka

mempunyai pemahaman yang luas tentang cara kerja kelahiran secara normal (Haney,

2001).

Interview-interview dengan dukun bayi secara jelas mengindikasikan kebutuhan

untuk meningkatkan kemampuan praktek persalinan mereka dan pengetahuannya

melalui training dan memperketat pengawasannya. Khususnya untuk praktek-praktek

berikut ini yang membutuhkan perhatian dan peningkatan :

a. Menekan dan mendorong abdomen agar placenta dapat keluar.

b. Metode sterilisasi.

Page 50: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

50

50

c. Memeras tali pusat.

d. Memandikan bayi baru lahir.

e. Saran-saran kepada ibu paska persalinan.

f. Menghangatkan ibu yang baru melahirkan.

g. Penggunaan obat-obatan.

h. Identifikasi wanita hamil yang berisiko buruk dalam persalinannya.

Mayoritas`dukun bayi mengekspresikan untuk berkolaborasi dengan para staf

pusat-pusat kesehatan untuk menerima training dan tergabung dalam asosiasi dukun

bayi. Dukun bayi seharusnya menerima training tambahan dan menyediakan informasi-

informasi yang akurat kepada para staf di pusat-pusat kesehatan untuk membantu dan

mengerjakan tugas-tugas mereka (Parco, Jacobs, 2000).

7. Dukun bayi di negara-negara berkembang.

Dukun bayi (TBA), juga dikenal dengan sebutan bidan tradisional

(Tms/traditional midwife), adalah yang memberikan perawatan primer pada ibu hamil

dan bayi baru lahir. Dukun bayi sebagian besar memberikan perawatan primer pada

kehamilan di negara-negara berkembang, dan mungkin mempunyai fungsi dalam

kelompok masyarakat tertentu di negara-negara berkembang. Bidan tradisional

biasanya mereka belajar keterampilannya secara magang pada orang lain, walaupun

mungkin beberapa dari mereka umumnya belajar sendiri. Mereka tidak bersartifikat dan

berlisensi.

Bidan tradisional sering memberikan informasi dan pendidikan kesehatan, dan

perawatan kesehatan melebihi dari pada rumah bersalin. Di sebagian besar di dunia,

Page 51: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

51

51

salah satu kriteria untuk menjadi seorang bidan tradisional adalah telah berpengalaman

menjadi seorang ibu. Beberapa bidan tradisional adalah seorang ibu yang sudah tua;

beberapa diantaranya sudah menopause. Beberapa bidan tradisional juga ahli obat

tradisional (herbalis), atau ahli pengobatan tradisional. Mereka mungkin atau tidak

mungkin terintegrasi dalam sebuah sistem perawatan kesehatan formal. Mereka sering

menjalankan sebagai jembatan/perantara antara masyarakat dan sistem kesehatan

formal, yang mana mendampingi ibu-ibu ke fasilitas kesehatan.

Fokus pekerjaan mereka biasanya mendampingi ibu-ibu selama melahirkan bayi

dan pada periode segera seteleh melahirkan. Seringkali pendampingan mereka juga

termasuk membantu mengurus pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Banyak bidan

tradisional berkunjung ke rumah ibu-ibu hamil untuk memberikan perawatan; ibu-ibu

mungkin juga berkunjung ke mereka untuk mendapatkan perawatan dari mereka. Bidan

tradisional biasanya dibantu oleh saudara-saudara dari ibu-ibu yang melahirkan.

Banyak bidan tradisional tinggal di daerah pedesaan terpencil, dan sering berada

di masyarakat yang terisolasi. Mereka mungkin bekerja pada jarak yang sangat jauh

dari sarana kesehatan.

Terdapat usaha-usaha yang cukup besar untuk meningkatkan pendidikan para

bidan tradisional, dukun bayi, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini, dengan hasil

yang kurang sukses. Kebanyakan program latihan difokoskan pada pelatihan bidan

tradisional dengan sedikit perhatian diberikan kepada lingkungan dimana mereka

bekerja. Masalah lainnya harus ditujukan pada bidan tradisional untuk dapat

memberikan pelayanan yang optimal termasuk integrasi dari ahli pengobatan

tradisional ke dalam sistem pelayanan kesehatan formal, kondisi untuk memberikan

Page 52: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

52

52

rujukan, mengakses peralatan yang ada, transportasi yang memadai, dan masalah-

masalah lain yang berhubungan.

Pada negara-negara berkembang, tradisional, menempatkan para bidan

tradisional barangkali untuk meningkatkan tekanan agar mengusulkan peraturan-

peraturan dari praktek mereka. Banyak dari mereka mungkin menolak dengan tegas

terhadap bebagai bentuk sartifikasi atau perijinan, mereka nyaman/puas dengan

penempatan status mereka dan merasa senang dengan kesederhanaan, lingkungan

domestik dari profesi mereka. Beberapa dari mereka mungkin secara hati-hati menolak

untuk berada diluar itervensi, mempercayai bahwa peraturan-peratuan mungkin

menempatkan mereka sama seperti keluarga-keluarga yang mereka layani pada sebuah

posisi yang dapat dikompromikan sesuai secara fisik, emosional, mental dan spiritual

yang baik untuk menjadi seorang ibu, anak dan anggota keluarga. Sebuah gambaran

umumnya adalah bahwa dukun bayi adalah sebuah seni budaya masa lalu yang menjadi

satu dengan komunitas para wanita. Beberapa masukan dari dukun bayi percaya

mereka dipanggil untuk melakukan pekerjaan ini dan untuk melihat pencipta mereka

dan siapapun yang mereka layani untuk memberikan dukungan dari pada berada di luar

organisasi yang telah mereka buktikan sendiri secara historis untuk menjadi tidak

ramah kepada para dukun bayi sebaik para keluarga yang mencari pelayanan mereka.

Untuk alasan ini dan yang lainnya dukun bayi mungkin dinilai dan ditolak secara

semena-mena atas usaha yang dilakukannya oleh berbagai organisasi utuk ditegaskan,

diprofesionalisasikan, atau diregulasikan praktek-praktek mereka.

Secara tradisional, penempatan dukun bayi adalah seperti untuk menyatukannya

kepada subkultur yang sesuai atau kelompok-kelompok keagamaan. Dari para dukun

Page 53: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

53

53

bayi yang melakukan prakteknya secara keagamaan, sebuah fokus praktek-praktek

mereka mungkin baik untuk menjadi pendamping kelahiran yang eksklusif dari wanita-

wanita seperti yang telah dipercaya.

Diantara keluarga-keluarga yang pertolongan persalinannya ditolong oleh bidan

profesional, ada yang memerlukan pelayanan dari dukun bayi dimana mereka mau dan

sanggup untuk melayani tanpa minta kompensasi. Suatu cara yang mungkin dapat

disempurnakan adalah untuk mereka yang percaya dalam berbagai pemberian lokal

untuk menyediakan sebuah rangkaian kesatuan praktek-praktek yang mendukung, yang

mana sebagai mata pencaharian, dll untuk kelompok dukun bayi (Wikipedia, 2007).

Dimana seorang wanita memilih seorang dukun bayi untuk menemaninya dalam

melakukan persalinan mereka, hubungan kerja seharusnya dibangun antara perawat

yang berketerampilan dan dukun bayi, dengan menggugah para dukun bayi untuk

memandu para wanita ke rumah-rumah bersalin atau perawat yang berpengalaman dan

memberikan dukungan secara emosional kepada wanita tersebut saat melahirkan.

Dimana dukun bayi melanjutkan untuk membantu saat persalinan, mereka seharusnya

selalu meng-update pentingnya identifikasi dan membuat rujukan secepatnya atas

permasalahan-permasalahan kebidanan yang terjadi. Beberap bidan di pusat-pusat

kesehatan menyediakan insentif yang kecil bagi para dukun bayi yang membawa ibu

akan melahirkan dengan waktu dan cara yang tepat.

Dukun bayi dapat menjadi pendidik kesehatan yang baik atau agen-agen perubahan

agar menjadikan kebiasaan yang sehat pada kesehatan reproduksi dan masalah-masalah

kesehatan anak. Para dukun bayi diawasi oleh bidan pada Sabatia Health Centre di

Vihiga yang telah dikembangkan dengan lagu-lagu/tarian-tarian untuk menggambarkan

Page 54: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

54

54

masalah wanita-wanita yang mengalami pengalaman selama melahirkan dan saat harus

melahirkan anak di pusat kesehatan (Kenya Ministry of Health, 2003).

Seorang dukun bayi ada dikomunitas tertentu biasanya adalah seorang yang

sudah tua yang sudah pernah melahirkan anak beberapa kali dan kemudian menjadi

dukun bayi atas permintaan membantu kelahiran teman-teman atau saudara-

saudaranya, yang secara perlahan-lahan melakukan pengalamannya untuk membantu

persalinan oleh dirinya sendiri. Beberapa dari mereka melakukan pembelajaran dari

dukun bayi yang lain dalam waktu yang lama, sebaliknya sebagian yang lain belajar

secara sederhana dengan menghadiri sebuah persalinan. Dari sudut pandang lokal,

terdapat suatu perbedaan yang sangat besar antara bidan profesional dan dukun bayi

(bidan dalam suatu komunitas) adalah bahwa dukun bayi diakui oleh komunitas mereka

sebagai pembantu kelahiran yang terligitimasi, sedangkan bidan profesional sering

dilihat sebagai seorang wanita muda dan tidak berpengalaman yang harus

membuktikan nilai mereka kepada para penduduk desa sebelum mereka dapat

dipercaya.

Tujuan pelatihan dukun bayi secara umum telah mendidik para dukun bayi

tentang bagaimana mengidentifikasi risiko-risiko yang memerlukan transport dan

meningkatkan perawatan ibu dan bayi. Didisain oleh personil biomedis, kegiatan

tersebut berisi tentang seringnya ketidak sesuaian terhadap lingkungan sekitar dan

kenyataan yang ada. Kegiatan ini sering mengasumsikan akses terhadap sumber materi

yang buruk secara lokal, yang dipikirkan dalam sebuah bentuk yang tidak sesuai

dengan tidak adanya keterampilan dan bentuk-bentuk pembelajaran bidan, dan

kegagalan untuk melayani para dukun bayi pada kedudukan yang terhormat dan tempat

Page 55: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

55

55

yang efektif dalam sebuah sistem integrasi pengobatan. Beberapa antropolog telah

dipanggil untuk mengganti beberapa sistem level atas-bawah dengan sebuah model

akomodasi yang saling menguntungkan. Saat bidan-bidan profesional membuat sebuah

usaha yang sungguh-sungguh untuk belajar dan menghargai budaya-budaya dan tradisi

lokal, saat mereka melakukan pendekatan kepada masyarakat lokal dengan tingkah laku

yang dapat menghargai dan menunjukkan keinginan untuk dapat bekerjasama dengan

dukun bayi di komunitas setempat, akomodasi yang saling menguntungkan akan

tercapai.

Hal tersebut penting tidak untuk membuatnya romantis atau demonize para

bidan profesional dan dukun bayi. Keduanya bekerja dibawah sistem biomedis

diskrimatoris dan biasanya keduanya berusaha untuk memberikan keterampilan dan

perawatan yang sesuai dan baik, di beberapa bagian dunia, hanya pilihan untuk dapat

terus berjalan bagi berjuta-juta wanita. Para antropolog bertanya pembagian bidan

profesional dan dukun bayi secara bijaksana dengan sebuah jalan secara hierarki yang

memberikan ruang kepada agen pemerintah dan perencana-perencana pembangunan

untuk mendukung satu kelompok disamping berusaha untuk menghilangkan yang

lainnya, dan menyarankan agar seorang bidan yang baik mungkin dapat menerima yang

lainnya dengan pemerintahannya atau komunitasnya sebagai contohnya.

Ratusan bidan-bidan profesional di negara yang sedang berkembang

menghargai bidan-bidan tradisional (dukun bayi) di negara yang sedang berkembang

seperti ideologi ”saudara perempuan” dan bekerja untuk mendukung dan

mempertahankan kelanggengan bidan tradisional (dukun bayi) dan perkembangannya

dimasa yang akan datang. Sebagai bidan kombinasi elemen dari bidan-bidan

Page 56: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

56

56

tradisional, pengetahuan bidan profesional dalam prakteknya secara personal,

mendedikasikan kehidupan profesionalisme mereka kepada sekitar, dan dapat

membantu orang lain, ”dengan wanita” selama proses kehamilan, kelahiran, dan masa

pasca melahirkan (Floyd and Jenkins, 2005).

8. Permasalahan Kebidanan dan Peran Dukun Bayi di Negara-negara

Berkembang.

Mayoritas kelahiraan di Negara-negara berkembang, sebagian di daerah

pedalaman, bertempat di rumah, biasanya dibantu oleh keluarga atau pembantu

kelahiran tradisional (dukun bayi).

Sering munculnya vaginal examination dengan tangan yang tidak bersih dan

pemanfaatan kotoran hewan dan obat-obatan herbal ke vulva atau vagina merupakan

beberapa praktek yang mungkin menyebabkan infeksi genital.

Pelvic sepsis mungkin turut terjadi setelah persalinan atau aborsi dan saat tidak

dirawat (seperti biasa terjadi di negara-negara berkembang) mungkin menimbulkan

penyakit chronic pelvic inflammatory disease yang merupakan penyebab utama

beberapa kasus infertilitas, ketidak normalan menstruasi, dan kehamilan ektopik.

a. Intervensi.

Tujuan untuk mencegah kematian dari komplikasi-komplikasi kebidanan telah

dilakukan selama bebrapa decade, antibiotic untuk infeksi, operasi sesar untuk

kelahiran yang tidak normal, transfusi darah dan obat-obatan oxytocic untuk

perdarahan, sedative dan obat-obatan yang lain untuk eklampsia. Namun sayang,

beberapa pengobatan tersebut tidak dapat diakses oleh kebanyakan wanita di Negara-

negara miskin.

Page 57: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

57

57

Banyaknya jumlah dukun bayi yang ada di Negara-negara berkembang di

kebanyakan daerah pedalaman dimana disana tidak terdapat fasilitas perawatan

kesehatan yang disediakan. Dan mungkin membutuhkan waktu yang sangat lama

nagar-negara berkembang tersebut dapat sekuat tenaga menyediakan dokter ahli atau

perawat-perawat untuk seluruh bagian populasi mereka. Jadi ini sangat penting untuk

menggunakan potensi-potensi yang sangat besar yang berada di komunitas mereka

sendiri untuk menyediakan perawatan kesehatan dasar, kemudian membuatnya

mungkin dapat terjadi pada beberapa komunitas untuk meningkatkan kapasitas mereka

untuk melayani diri mereka sendiri. Dukun bayi merupakan sebuah segmen yang luas

atas apa yang potensial. Hal ini dibuktikan dengan beberapa studi yang dengan training

dukun bayi pada saat sekarang ini yang telah diatur dan rujukan

kehamilan/persalinan/komplikasi neonatal pada situasi yang sehat dapat ditingkatkan.

Maka sebuah perhatian yang amat besar dikembangkan pada peran dukun bayi dan

berbagai skema training untuk dukun bayi yang telah dimulai di berbagai Negara-

negara berkembang sejak awal tahun 1970-an.

Bidang-bidang utama pada training dukun bayi adalah :

1) Meningkatkan keamanan dalam praktek-praktek dukun bayi, seperti kebersihan,

khususnya mencuci tangan dan prosedur mencuci atau mensterilkan peralatan

pemotong.

2) Tidak ada interferensi selama persalinan.

Page 58: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

58

58

3) Perawatan ibu sebelum, selama dan setelah persalinan.

4) Identifikasi dan rujukan bagi ibu yang berisiko.

5) Menjauhi melakukan sesuatu yang berhubungan dengan praktek tradisional yang

berbahaya dan hidup menyendiri atau mendukung hal-hal tersebut yang

mengangkat dukungan psykososial.

Saat konsep dukun bayi menjadi lebih populer hari demi hari masih terdapat beberapa

masalah yang dihadapi.

1) Buruknya system organisasi untuk mengawasi dukun bayi yang telah dilatih.

2) Menyediakan training yang berkelanjutan untuk mereka.

3) Ketersediaan suplai dasar, seperti peralatan tali perawatan (cord care kits).

Pengawasan dukun bayi merupakan hubungan yang utama antara mereka dan

system perawatan kesehatan formal. Pemotongan pengawasan personal kesehatan,

system transportasi yang tidak memadai dan sumber financial yang tidak mencukupi,

masalah-masalah yang disebutkan pada suvei WHO pada tahun 1972 mengingatkan

kita pada rintangan utama untuk mengembangkan pengawasan yang baik.

Meskipun memberikan perhatian pada dukun-dukun bayi namun bukan

merupakan sesuatu yang berarti bahwa mereka kurang mementingkan memberikan

rujukan ke rumah sakit, personil pusat pengobatan dan atau Gyn & Obs dengan dokter

dan perawat-perawat yang berkualifikasi baik. Meskipun disana tidak terdapat

transportasi yang disediakan untuk para ibu yang dengan risiko kematian tinggi. Sama

jika kita tidak memiliki ketersediaan obat-obatan yang cukup dan aman untuk penyakit-

penyakit ringan pada saat hamil kondisinya mungkin juga tidak mengalami perubahan.

b. Halangan Implementasinya.

Page 59: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

59

59

Akses terhadap perawatan adalah halangan yang paling utama. Kami

memerlukan sebuah jaringan pengembangan yang baik dari bidan atau dukun bayi

dengan rumah sakit yang sedang berkembang. Dokter dan dukun bayi harus

mempunyai hubungan kerja yang sangat baik untuk bekerja bersama-sama. Oposisi dari

para staf medis (dokter, perawat, dan bidan) merupakan rintangan yang besar untuk

pengimplementasian training dukun bayi dan hubungan rujukan. Namun, jika terdapat

sedikit orang yang dapat mendengarkan kebutuhan budaya dan ekonomi populasi,

segala sesuatu dapat berubah.

Ketersediaan ambulan gratis adalah faktor yang lain, yang mungkin yang

mungkin sulit namun tidaklah tidak mungkin agar persalinan dengan risiko tinggi dapat

ditangani di rumah sakit atau pusat Gyn & Obs dengan peralatan yang baik tanpa

membuang waktu dan juga tepat bahwa keluarga mungkin terlalu miskin untuk

mengusahakan ambulan.

Selain mendiskusikan masalah-masalah/komplikasi-komplikasi kebidanan kami

juga tidak melupakan masalah-masalah sosial, kemasyarakatan dan menutupi penyebab

rendahnya kesehatan wanita di Negara-negara tersebut. Kecuali kami menunjukkan

masalah ini dengan ide-ide untuk meningkatkan kesehatan wanita di Negara-negara

berkembang cukup sulit dijangkau. Sampai masyarakat mengerti pentingnya kesehatan

wanita itu mungkin sebuah masalah yang sulit untuk mengalokasikan suber daya yang

ada bagi bagi kesehatan wanita dalam hal ekonomi yang hampir hilang di bawah

penghalang dari banyaknya hutang, korupsi atau kolusi dan hasil dari peperangan

rakyat. Kecuali para pejabat kesehatan atau para pembuat kebijakan dapat menyusun

perbedaan-perbedaan ini atau kelemahan-kelemahan ini dalam suatu cara yang dramatis

Page 60: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

60

60

itu mungkin menjadi sulit untuk menarik perhatian dari seksi-seksi yang berkuasa

penuh atas masyarakat terhadap masalah ini.

Status kultural wanita memainkan sebuah peran yang penting dalam

menghilangkannya disamping ketersediaan perawatan kesehatan. Kemudian terdapat

sebuah kepercayaan sosial dan keagamaan yang mungkin lebih melengkapi situasi ini.

Di beberapa Negara di Asia Tenggara para wanita tertarik untuk pergi keluar rumah

(jadi menghilangkan pengawasan medis) pada saat hamil dan pasca persalinan. Di

Afrika praktek-praktek sunat wanita dan infibulation harus dihentikan untuk

mengurangi angka kematian ibu yang tinggi.

Aksesibilitas yang mudah untuk metode-metode kontraseptif (mungkin dengan

pertolongan dukun bayi) akan dapat secara mudah mengurangi angka kematian ibu

yang tinggi dan permasalahan kebidanan dengan mengurangi risiko-risiko yang

tergabung dalam kehamilan dan kelahiran bayi.

c. Kesimpulan.

Dukun bayi akan menjadi sebuah asset yang besar dalam menurunkan tingkat

komplikasi kebidanan yang tinggi di Negara-negara berkembang. Agar menjadi efektif

mereka butuh dilatih dan dihargai oleh rekan-rekan medis mereka. Ketersediaan

transportasi dan akses atas perawatan medis yang bersifat khusus adalah suatu bagian

yang penting pada pendekatan yang sedang dilakukan. Komunitas, sistem-sistem

kesehatan umum dan rumah sakit harus dihubungkan secara bersama-sama dalam

sebuah kerjasama yang baik untuk menurunkan tingkat kematian ibu yang tinggi di

Page 61: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

61

61

Negara-negara berkembang. Usaha-usaha pengisolasian untuk memperkuat satu bagian

dan tidak pada bagian yang lain mungkin sangat tidak efektif (Asghar, 1999).

E. Making Pregnancy Safer (MPS)

Upaya untuk mempercepat penurunan AKI masih merupakan salah satu program

prioritas, melalui peningkatan pelayanan maternal di berbagai tingkat.

Making Pregnancy Safer (MPS), yaitu melindungi hak reproduksi dan hak asasi

manusia dengan cara mengurangi beban kesakitan, dan kematian yang berhubungan

dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

1. Pentingnya MPS.

Terjadi berbagai masalah dan tantangan antara lain :

g. Upaya meningkatkan kesehatan ibu telah dimulai sejak tahun 1982 ( saat

diperkenalkannya program Maternal and Child Health ).

h. Komitmen diperbaharui (1988), dikenal dengan Program Safe Motherhood

(SM).

i. Penurunan AKI di Indonesia hanya mencapai 25% sampai tahun 1997,

dimana AKI pada tahun 1986 adalah 450 per 100.000 kelahiran hidup dan

pada tahun 1997 adalah 334 per 100.000 kelahiran hidup. Keadaan ini dinilai

masih jauh dari target harapan yaitu 50%, sangat lambat, dan sampai saat ini

Indonesia masih mempunyai AKI tertinggi di Asean.

j. Selanjutnya, untuk situasi angka kematian bayi (AKB) penurunannya juga

sangat lambat, AKB di Indonesia juga masih tertinggi di Asean.

k. Sebab kematian ibu, menurut data SKRT Th. 2001 :

- Perdarahan (28%)

Page 62: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

62

62

- Eklamsi (24%)

- Infeksi (11%)

- Komplikasi puerperum (8%)

- Partus macet/lama (5%)

- Abortus (5%)

- Trauma obstetrik (3%)

- Emboli obstetrik (3%)

- Lain-lain (11%)

l. Sebab kematian neonatal :

- BBLR (29%)

- Asfiksia (27%)

- Masalah pemberian minum (10%)

- Tetanus (10%)

- Gangguan hematologik (6%)

- Infeksi (5%)

- Lain-lain (13%)

m. Sebab tidak langsung adalah :

- Status gizi ibu hamil : anemia (51%)

- 4 Terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, terlalu banyak hamil)

:60,6%

- Tingkat pendidikan rendah

- Sosial ekonomi, sosial budaya yang merugikan kesehatan ibu dan bayi.

Page 63: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

63

63

- Faktor geografi, 3 terlambat (terlambat mengambil keputusan, terlambat

untuk dikirim ke tempat pelayanan kesehatan dan terlambata mendapat

pelayanan kesehatan.

n. Meningkatnya jumlah kasus PMS, HIV dan AIDS walaupun jumlah kasus

yang dilaporkan masih rendah, dengan demikian prevalensi HIV wanita hamil

maupun risiko penularan pada bayi diperkirakan akan meningkat.

o. Kematian bayi baru lahir masih tinggi, hal ini mungkin erat kaitannya dengan

kurang baiknya penanganan komplikasi obstetri dan masih rendahnya status

kesehatan ibu.

p. Desentralisasi dan implikasinya terhadap pelayanan kesehatan ibu dan bayi

baru lahir.

q. Kesenjangan dalam penyediaan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

r. Kesenjangan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru

lahir.

s. Kesenjangan dalam komitmen politik dan kebijakan terhadap kesehatan ibu

dan bayi baru lahir.

t. Kesenjangan dalam kerja sama dan koordinasi antara pemerintah dan mitra

kerja.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, perlu dikembangkan Strategi khusus

yaitu MPS.

2. Visi dan Misi Program MPS

a. Visi MPS adalah :

Page 64: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

64

64

Semua perempuan dapat menjalani kehamilan dan persalinan yang aman, serta

melahirkan anak yang sehat.

b. Misi MPS adalah :

Menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir melalui penguatan

sistem kesehatan untuk memastikan ketersediaan akses pelayanan

kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang cost-effective, memberdayakan

perempuan, keluarga dan masyarakat.

3. Tujuan program MPS.

Oleh karena program MPS ini mendukung tujuan global MPS untuk menurunkan

kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir.

4. Pesan Kunci Program MPS :

a. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

b. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat.

c. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan

kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.

5. Target dampak kesehatan.

a. Menurunkan AKI menjadi 125/100.000 kelahiran hidup

b. Menurunkan angka kematian neonatal menjadi 15/1000 kelahiran hidup.

Angka kematian bayi (AKB) 32 per 1000 kelahiran hidup

c. Menurunkan anemia gizi (Hb<8 gr) pada ibu hamil menjadi 20% dan anemia

pada wanita usia subur menjadi 15%.

d. Menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan dari 17,1% menjadi

11%.

Page 65: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

65

65

6. Strategi MPS.

Ada empat strategi utama dalam MPS yaitu :

h. Meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir

berkualitas yang cost-effective dan berdasarkan bukti-bukti yang mendukung.

i. Membangun kemitraan yang efektif melalui kerja sama lintas program, lintas

sektor, dan mitra lainnya, untuk melakukan advokasi guna memaksimalkan

sumber daya yang tersedia, serta meningkatkan koordinasi perencanaan dan

kegiatan MPS.

j. Mendorong pemberdayaan wanita dan keluarga melalui peningkatan

pengetahuan untuk menjamin perilaku sehat dan pemanfaatan pelayanan

kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

k. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjamin penyediaan dan

pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

Page 66: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

66

66

Safe Motherhood

Hak Asasi Pemberdayaan Sektor Pendidikan Pembangunan Wanita Wanita Kesehatan Sosek

MPS

Fokus pada

Akses terhadap pelayanan oleh tenaga kesehatan terampilAkses terhadap pelayanan rujukan, jika terjadi komplikasi

Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran

Page 67: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

67

67

Strategi

Kualitas dan Pemberdayaan cakupan Kemitraan lintas wanita & Pemberdayaan

pelayanan sektor keluarga masyarakat

Gambar 2.1. Strategi MPS

7. Program pokok MPS adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan Kualitas dan Cakupan Pelayanan.

1) Persalinan oleh tenaga kesehatan.

- Penyediaan tenaga (bidan di desa).

- Kesinambungan keberadaan bidan di desa.

- Penyediaan fasilitas Polindes/Pustu dan Puskesmas memberikan

pertolongan persalinan.

- Pelayanan sesuai standar.

- Kemitraan bidan – Dukun Bayi.

- Pelatihan (Pre-inservice training).

- PWS-KIA, QA, AMP, Supervisi, Monev.

- Persiapan persalinan.

- Perawatan kesehatan bayi baru lahir, ASI Eksklusif, cegah hipotermi.

2) Penanganan Kegawatdaruratan.

3) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi

Page 68: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

68

68

keguguran.

b. Pemantapan kerja sama lintas program dan lintas sektor.

c. Peningkatan partisipasi perempuan, keluarga dan masyarakat.

d. Peningkatan kapasitas manajemen pengelola program.

Ibu hamil membutuhkan pertolongan saat melahirkan, yang mana pertolongan

persalinan tersebut akan dapat diberikan oleh seorang Dukun Bayi, Bidan, ataupun

Dokter / Dokter spesialis (SpOG), yang masing-masing mempunyai kapasitas /

kemampuan maupun keunggulan dalam memberikan kepuasan kepada sasaran yang

dilayaninya, dengan terpenuhinya harapan masing-masing sasaran yang menjadi

pasarnya.

Selain pertolongan persalinan, ibu hamil juga membutuhkan pemenuhan kepuasan

lainnya, antara lain :

- Rasa aman (safety),

- Kemudahan (ease).

- Kecepatan dilayani (speed),

- Biaya yang terjangkau / murah (economy).

Keseluruhan diatas, merupakan satu set kebutuhan (need set), disamping pertolongan

persalinannya (Dinkes Prop. Jateng. 2004).

F. Kerangka Teori

Dari kajian tentang kemitraan, pengertian peranan dan perilaku, bimbingan

(coaching), peranan dukun bayi dalam pelayanan KIA dan making pregnancy safer

(MPS) maka bimbingan dukun bayi merupakan upaya untuk meningkatkan peran

(pengetahuan dan keterampilan) dukun bayi dalam pelayanan KIA.

Page 69: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

69

69

Dukun bayi yang mendapat bimbingan serta didukung oleh kebijakan Kepala

Dinas Kesehatan setempat, diharapkan pengetahuan dan keterampilannya meningkat,

sehingga diharapkan peran dukun bayi dalam pelayanan KIA meningkat juga.

BimbinganDukun Bayi

Penyuluhan kesehatanPencatatan dan Pelaporan

Pelaksanaan rujukan

Perawatan ibu hamilPerawatan ibu bersalin

Perawatan bayi baru lahirPerawatan ibu nifas

Kompetensi Dukun Bayi

dalam Pelayanan KIAMeningkat

Pengetahuan

Keterampilan

Page 70: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

70

70

Gambar 2.2. Kerangka Teori

G. Hipotesis

1. Bimbingan tenaga kesehatan meningkatkan pengetahuan dukun bayi

2. Bimbingan tenaga kesehatan meningkatkan keterampilan dukun bayi

Page 71: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

71

71

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian merupakan ekperimen kuasi, semua dukun bayi yang tinggal di

wilayah Puskesmas Mrebet mendapat bimbingan pelayanan kesehatan ibu dan anak

(KIA), sedang semua dukun bayi yang tinggal di wilayah Puskesmas Serayu Larangan

tidak mendapat bimbingan tersebut.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di wilayah Puskesmas Mrebet dan Puskesmas Serayu

Larangan, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

C. Subyek penelitian

Dukun bayi.

D. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh subyek dari penelitian yaitu seluruh dukun

bayi.

E. Sampel Penelitian

Tehnik pengambilan sampel dengan cara exhaustive sampling.

Page 72: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

72

72

F. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian terdiri dari variable bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas.

Bimbingan tenaga kesehatan

2. Variabel terikat.

a. Pengetahuan dukun bayi

b. Keterampilan dukun bayi

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Bimbingan tenaga kesehatan :

Bimbingan oleh dokter dan bidan ditujukan kepada dukun bayi berisi tentang

berbagai aspek pengetahuan dan keterampilan dukun bayi yang disampaikan

dengan metode ceramah dan peragaan kepada kelompok yang berlangsung

selama 2 bulan, di Puskesmas.

2. Pengetahuan dukun bayi :

Pengetahuan tentang berbagai aspek penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil,

meliputi tanda-tanda kehamilan, gizi ibu hamil, imunisasi, perawatan

persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, berbagai kelainan

kehamilan dan persalinan yang perlu dirujuk dan pencatatan pelaporan.

Alat ukur : kuesioner.

Skala pengukuran : kontinu.

3. Keterampilan dukun bayi :

Keterampilan dukun bayi yang meliputi perawatan ibu hamil, ibu bersalin,

Page 73: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

73

73

bayi baru lahir dan ibu nifas.

Alat ukur : check list.

Skala pengukuran : kontinu.

H. Pengumpulan Data

Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder.

1. Data primer

a. Pegetahuan dukun bayi menggunakan kuesioner.

b. Keterampilan dukun bayi menggunakan check list supervisi.

2. Data sekunder

Data yang dikumpulkan mencakup gambaran umum lokasi penelitian, data

dukun bayi dan data-data yang berhubungan lainnya.

I. Instrumen Penelitian

1. Alat dan bahan

a. Kurikulum pelatihan dukun bayi (kuesioner) untuk mengetahui pengetahuan

dukun bayi.

b. Pedoman supervisi dukun bayi (check list) untuk mengetahui keterampilan

dukun bayi.

2. Cara kerja

a. Pengolahan data

1) Editing data hasil pengumpulan data

2) Entry data ke dalam komputer

Page 74: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

74

74

3) Pembuatan tabel pengolahan data

b. Desain analisa data.

Data bersekala kontinu dideskripsikan dalam mean dan SD.

Data bersekala katagorikal dideskripsikan dalam frekuensi dan persen.

Pengaruh bimbingan kesehatan ibu dan anak terhadap pengetahuan dan

keterampilan dukun bayi di analisa dengan uji t. Selisih skor

pengetahuan, keterampilan sebelum dan sesudah bimbingan

dibandingkan dan di uji dengan uji t antara kelompok yang diberi dan tidak

diberi bimbingan.

Dukun bayi PopulasiSasaran

Page 75: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

75

75

Gambar 3.1. Kerangka Penelitian

Dukun bayi Puskesmas Mrebet dan

Puskesmas Serayu Larangan

Sampel Dukun bayi diPuskesmas Mrebet dan

Puskesmas Serayu Larangan

Dukun bayi Puskesmas Mrebet

Dukun bayiPuskesmas Serayu Larangan

Bimbingan Petugas kesehatan

Tanpa BimbinganPetugas kesehatan

Post testPengetahuan dan

keterampilan

Post tesPengetahuan dan

keterampilan

Analisa datauji t

Kesimpulan

Populasi Sampel

Exhaustivesampling.................................

.................

..................

Non Randomisasi...........

Pretes Pengetahuan dan keterampilan

...................... ...................

Page 76: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

76

76

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Gambaran umum

Pertemuan dukun bayi di Kabupaten Purbalingga dilaksanakan mulai tahun

2005, namun istilah yang digunakan kadang disebut kemitraan. Di Puskesmas Mrebet

pertemuan dukun bayi dilakukan secara rutin setiap jumat kliwon untuk semua dukun

bayi diwilayah kerja Puskesmas Mrebet terdapat sebanyak 48 dukun bayi. Pada

penelitian ini bimbingan dilakukan secara intensif setiap hari jumat selama 2 bulan.

Adapun yang memberikan bimbingan baik pengetahuan maupun keterampilan adalah

dokter dan bidan Puskesmas, bimbingan dengan cara ceramah dan peragaan atau

praktek menggunakan alat peraga.

2. Karakteristik subyek penelitian

Sebagai gambaran karakteristik subyek penelitian dalam penelitian ini adalah

dukun bayi diwilayah kecamatan Mrebet dimana terdapat dua Puskesmas yaitu

Puskesmas Mrebet dan Puskesmas Serayu Larangan, dukun bayi diwilayah Puskesmas

Mrebet diberi bimbingan jumlah 48 dukun bayi dan dukun bayi diwilayah Puskesmas

Serayu Larangan tidak diberi bimbingan jumlah 30 dukun bayi, dimana umur dan

pendidikannya cukup bervariasi.

Page 77: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

77

77

Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dari dukun bayi sebelum

mengikuti bimbingan yang tingkat pengetahuannya baik 3 dukun bayi (6,25%) dan

kurang 45 dukun bayi (95,75%). Jadi pengetahuan para dukun bayi pada umumnya

masih kurang.

Tabel 4.1. Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan

kelompok perlakuan sebelum mengikuti bimbingan

No Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 3 6,25

2 Kurang 45 95,75

Jumlah 48 100

Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dukun bayi setelah mengikuti

bimbingan secara intensif yang tingkat pengetahuannya baik 47 dukun bayi (97,92%)

dan kurang 1 dukun bayi (2,08%). Jadi ada perubahan yang berarti dibanding sebelum

mengikuti bimbingan secara intensif dimana ada peningkatan pengetahuan dari dukun

bayi, sebelum mendapat bimbingan yang intensif dukun bayi yang pengetahuannya

baik 3 (6,25%) dan setelah mendapat bimbingan intensif menjadi 47 dukun bayi

(97,92%) jadi ada kenaikan jumlah dukun bayi yang tingkat pengetahuannya baik 44

dukun bayi (91,67%).

Tabel 4.2. Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan

kelompok perlakuan sesudah mengikuti bimbingan

No Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 47 97,92

2 Kurang 1 2,08

Jumlah 48 100

Page 78: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

78

78

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dari dukun bayi kelompok

kontrol yang tidak diberi bimbingan secara intensif dari hasil pretest diperoleh yang

tingkat pengetahuannya baik 3 dukun bayi (10%) dan yang kurang 27 dukun bayi

(90%).

Tabel 4.3. Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan

kelompok kontrol sebelum mengikuti bimbingan

No Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 3 10

2 Kurang 27 90

Jumlah 30 100

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dari dukun bayi kelompok

kontrol yang tidak diberi bimbingan secara intensif dari hasil post-test diperoleh yang

tingkat pengetahuannya baik 1 dukun bayi (3,33%) dan yang kurang 29 dukun bayi

(96,67%). Jadi dari hasil pre dan post test pada kelompok kontrol yang tidak

mendapatkan bimbingan secara intensif tidak ada perubahan yang berarti dari tingkat

pengetahuannya.

Tabel 4.4. Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan

kelompok kontrol sesudah mengikuti bimbingan

No Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 1 3,33

2 Kurang 29 96,67

Jumlah 30 100

Page 79: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

79

79

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa tingkat keterampilan dari dukun bayi sebelum

mengikuti bimbingan yang tingkat keterampilannya baik 3 dukun bayi (10,42%) dan

kurang 45 dukun bayi (89,58%). Jadi keterampilan para dukun bayi pada umumnya

masih kurang.

Tabel 4.5. Distribusi responden menurut tingkat keterampilan

kelompok perlakuan sebelum mengikuti bimbingan

No Tingkat keterampilan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 5 10,42

2 Kurang 43 89,58

Jumlah 48 100

Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa tingkat keterampilan dukun bayi setelah mengikuti

bimbingan secara intensif yang tingkat keterampilannya baik 38 dukun bayi (79,17%)

dan kurang 10 dukun bayi (20,83%). Jadi ada perubahan yang berarti dibanding

sebelum mengikuti bimbingan secara intensif dimana ada peningkatan keterampilan

dari dukun bayi, sebelum mendapat bimbingan yang intensif dukun bayi yang

keterampilannya baik 5 (10,42%) dan setelah mendapat bimbingan intensif menjadi 38

dukun bayi (79,17%) jadi ada kenaikan jumlah dukun bayi yang tingkat

keterampilannya baik 33 dukun bayi (68,75%).

Tabel 4.6. Distribusi responden menurut tingkat keterampilan

kelompok perlakuan sesudah mengikuti bimbingan

No Tingkat keterampilan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 38 79,17

2 Kurang 10 20,83

Jumlah 48 100

Page 80: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

80

80

Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa tingkat keterampilan dari dukun bayi kelompok

kontrol yang tidak diberi bimbingan secara intensif diperoleh yang tingkat

keterampilannya baik 2 dukun bayi (6,67%) dan yang kurang 28 dukun bayi (93,33%).

Tabel 4.7. Distribusi responden menurut tingkat keterampilan

kelompok kontrol sebelum mengikuti bimbingan

No Tingkat keterampilan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 2 6,67

2 Kurang 28 93,33

Jumlah 30 100

Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa tingkat keterampilan dari dukun bayi kelompok

kontrol yang tidak diberi bimbingan secara intensif diperoleh yang tingkat

keterampilannya baik 2 dukun bayi (6,67%) dan yang kurang 28 dukun bayi (93,33%).

Jadi dari hasil tersebut pada kelompok kontrol yang tidak mendapatkan bimbingan

secara intensif tidak ada perubahan yang berarti dari tingkat keterampilannya.

Tabel 4.8. Distribusi responden menurut tingkat keterampilan

kelompok kontrol sesudah mengikuti bimbingan

No Tingkat keterampilan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 2 6,67

2 Kurang 28 93,33

Jumlah 30 100

B. Pengujian hipotesis Pengaruh bimbingan tenaga kesehatan terhadap

pengetahuan dan keterampilan dukun bayi

Page 81: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

81

81

Analisis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bimbingan

terhadap pengetahuan dan keterampilan dukun bayi di Puskesmas Mrebet Kabupaten

Purbalingga.

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa bimbingan tentang kesehatan ibu dan anak

(KIA) kepada dukun bayi memberikan peningkatan skor pengetahuan dukun bayi

tentang KIA yang lebih tinggi, dan peningkatan tersebut secara statistik signifikan

(mean 1= 7.44 versus mean 2= 0.23; p= 0.000). Dengan kata lain, bimbingan tentang

KIA yang dilakukan oleh dokter dan bidan efektif dalam meningkatkan pengetahuan

dukun bayi tentang berbagai aspek pelayanan KIA, meliputi pengetahuan tentang

perawatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, gizi, imunisasi, dan

sebagainya.

Tabel 4.9. Hasil uji t tentang perbedaan perubahan skor pengetahuan sebelum dan sesudah antara kelompok dukun bayi dengan dan tanpa bimbingan tenaga kesehatan

Pengetahuan sesudah minus sebelum bimbingan

n Mean SD t p

- Bimbingan 48 7,44 2,02 19,79 0,000

- Tanpa bimbingan 30 0,23 1,19

Page 82: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

82

82

Tabel 4.10. menunjukkan bahwa bimbingan tentang kesehatan ibu dan anak (KIA)

kepada dukun bayi memberikan peningkatan skor ketrampilan dukun bayi tentang KIA

yang lebih tinggi, dan peningkatan tersebut secara statistik signifikan (mean 1= 3.19

versus mean 2= 0.10; p= 0.000). Dengan kata lain, bimbingan tentang KIA yang

dilakukan oleh dokter dan bidan efektif dalam meningkatkan ketrampilan dukun bayi

tentang berbagai aspek pelayanan KIA, meliputi ketrampilan tentang perawatan ibu

hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, gizi, imunisasi, dan sebagainya.

Tabel 4.10. Hasil uji t tentang perbedaan perubahan skor keterampilan sebelum dan sesudah antara kelompok dukun bayi dengan dan tanpa bimbingan tenaga kesehatan

Pengetahuan sesudah minus sebelum bimbingan

n Mean SD t p

Page 83: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

83

83

- Bimbingan 48 3,19 1,12 17,34 0,000

- Tanpa bimbingan 30 0,10 0,40

C. Pembahasan

Gambar 4.2. Perbedaan perubahan skor keterampilan sebelum dan sesudah antara kelompok dukun bayi yang mendapatkan

dan tidak mendapatkan bimbingan tenaga kesehatan

Page 84: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

84

84

Angka kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi. Hal ini disbabkan

persalinan di Indonesia sebagian besar ditolong oleh tenaga yang tidak kompeten, maka

tidak tahu kalau ada risiko dan sebagainya (Soeparmanto, 2006).

Dukun bayi di Indonesia masih mempunyai peranan penting, karena sekitar

70% - 80% pertolongan persalinan di pedesaan ditangani oleh dukun bayi, maka

bimbingan dukun bayi oleh tenaga kesehatan merupakan merupakan salah satu upaya

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dukun bayi.

Bimbingan (Coaching) menyangkut pengembangan peserta dalam pekerjaan /

keterampilan mereka saat ini bukan sekedar memperbarui pengetahuan mereka.

Bimbingan (Coaching) lebih berkaitan dengan upaya membantu peserta untuk

memperluas pengetahuan serta mengebangkan kemampuan dan bakat secara penuh

dalam pekerjaan / keterampilan mereka saat ini (UGM, 2003).

Hasil penelitian yang telah kami lakukan di Puskesmas Mrebet Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga pada bulan Nopember sampai Desember tahun 2008

tentang Pengaruh Bimbingan Tenaga Kesehatan terhadap Peran Dukun Bayi dalam

Pelayanan KIA di Puskesmas Mrebet Kabupaten Purbalingga.

1. Tentang pengetahuan, pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan

dari dukun bayi sebelum mengikuti bimbingan yang tingkat pengetahuannya

baik 3 dukun bayi (6,25%) dan kurang 45 dukun bayi (93,75%). Sedangkan

pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dukun bayi setelah

mengikuti bimbingan secara intensif yang tingkat pengetahuannya baik 47

dukun bayi (97,92%) dan kurang 1 dukun bayi (2,08%). Jadi ada perubahan

yang berarti dibanding sebelum mengikuti bimbingan secara intensif dimana

Page 85: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

85

85

ada peningkatan pengetahuan dari dukun bayi, sebelum mendapat bimbingan

yang intensif dukun bayi yang pengetahuannya baik 3 (6,25%) dan setelah

mendapat bimbingan intensif menjadi 47 dukun bayi (97,92%) jadi ada

kenaikan jumlah dukun bayi yang tingkat pengetahuannya baik 44 dukun bayi

(91,67%).

Dan peningkatan tersebut secara statistik signifikan (mean 1= 7.44 versus mean

2= 0.23; p= 0.000). Dengan kata lain, bimbingan tentang KIA yang dilakukan

oleh dokter dan bidan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dukun bayi

tentang berbagai aspek pelayanan KIA, meliputi pengetahuan tentang perawatan

ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, gizi, imunisasi, dan

sebagainya.

2. Tentang keterampilan, pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa tingkat

keterampilan dari dukun bayi sebelum mengikuti bimbingan yang tingkat

keterampilannya baik 5 dukun bayi (10,42%) dan kurang 43 dukun bayi

(89,58%). Sedangkan pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa tingkat keterampilan

dukun bayi setelah mengikuti bimbingan secara intensif yang tingkat

keterampilannya baik 38 dukun bayi (79,17%) dan kurang 10 dukun bayi

(20,83%). Jadi ada perubahan yang berarti dibanding sebelum mengikuti

bimbingan secara intensif dimana ada peningkatan keterampilan dari dukun

bayi, sebelum mendapat bimbingan yang intensif dukun bayi yang

keterampilannya baik 5 (10,42%) dan setelah mendapat bimbingan intensif

menjadi 38 dukun bayi (79,17%) jadi ada kenaikan jumlah dukun bayi yang

tingkat keterampilannya baik 33 dukun bayi (68,75%).

Page 86: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

86

86

Dan peningkatan tersebut secara statistik signifikan (mean 1= 3.19 versus mean

2= 0.10; p= 0.000). Dengan kata lain, bimbingan tentang KIA yang dilakukan

oleh dokter dan bidan efektif dalam meningkatkan ketrampilan dukun bayi

tentang berbagai aspek pelayanan KIA, meliputi ketrampilan tentang perawatan

ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, gizi, imunisasi, dan

sebagainya.

Dengan bimbingan yang intensif oleh tenaga kesehatan dapat meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan dukun bayi sehingga meningkatkan kompetensi dukun

bayi dalam pelayanan KIA.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini sudah barangtentu terdapat beberapa keterbatasan

diantaranya :

1. Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kuasi, eksperimen kuasi tidak

mengendalikan pengaruh faktor-faktor perancu dengan cara randomisasi.

2. Waktu penelitian cukup singkat sehingga dalam memberikan bimbingan belum

semua materi teori dan praktek dapat diberikan dengan sempurna.

Page 87: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

87

87

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Penelitian ini menarik dua buah kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang secara statistik signfikan pemberian bimbingan oleh

tenaga kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dukun bayi tentang

berbagai aspek pelayanan kesehatan ibu dan anak. Bimbingan tenaga kesehatan

mampu meningkatkan pengetahuan dukun bayi tentang perawatan ibu hamil,

ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, gizi, imunisasi, dan sebagainya.

2. Terdapat pengaruh yang secara statistik signfikan pemberian bimbingan oleh

tenaga kesehatan terhadap peningkatan ketrampilan dukun bayi tentang

berbagai aspek pelayanan kesehatan ibu dan anak. Bimbingan tenaga kesehatan

mampu meningkatkan ketrampilan dukun bayi tentang perawatan ibu hamil, ibu

bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, gizi, imunisasi, dan sebagainya.

B. IMPLIKASI

1. Implikasi teoritis

Bimbingan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Dalam

penelitian ini juga membuktikan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan

keterampilan bagi para dukun bayi yang mendapat bimbingan secara intensif

dibanding dukun bayi yang tidak mendapat bimbingan secara intensif.

2. Implikasi managerial

Page 88: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

88

88

Bimbingan dukun bayi diharapkan merupakan kebijakan Kepala Dinas

Kesehatan, sedangkan dukun bayi merupakan mitra kerja Puskesmas dalam

pelayanan kesehatan di masyarakat pedesaan. Dengan demikian bimbingan

kepada dukun bayi agar dapat dilaksanakan secara intensif baik oleh tenaga

dokter maupun bidan Puskesmas.

C. SARAN

1. Bagi Institusi Pendidikan

a. Penelitian ini untuk digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya.

b. Sebagai acuan pembelajaran bimbingan dukun bayi.

2. Bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas

a. Untuk tetap diadakan bimbingan dukun bayi dalam meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan dukun bayi yang ada diwilayah kerja

puskesmas khususnya dan umumnya di Kabupaten Purbalingga.

b. Diharapkan dialokasikan dana secara rutin untuk bimbingan dukun bayi

maka pengetahuan dan keterampilan dukun bayi dapat dipertahankan

dengan demikian diharapkan membantu menurunkan angka kematian

ibu di kabupaten Purbalingga.

Page 89: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

89

89

DAFTAR PUSTAKA

Asghar. 1999. Obstetric complication and role of Traditional Birth Attendants in developing countries. http://www.geocities.com/SoHo/Cafe/9653 [16-08-2008].

Aswin. 1997. Metodologi Penelitian Kedokteran.Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.

Bhisma. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kuantitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Bangsu. 2001. Dukun Bayi Sebagai Pilihan Utama Tenaga Penolong Persalinan. http://www.geocities.com/ejurnal/files/lp/2001/104.pdf. [02-09-2008].

Bapenas. 2008. Perilaku Individu Dalam Membentuk Kualitas Kinerja yang Baik. http://www.goodgovernance-bappenas.go.id/publikasi_files/modul/modulgg2.pdf. [17-09-2008].

Floyd and Jenkins. 2005. Midwifery. http://www.davisfloyd.com/USERIMAGES/File/Midwifery.pdf. [05-09-2008]

DEPKES RI. 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

DEPKES RI. 1993. Kurikulum Latihan Dukun. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Kesehatan Keluarga dan Bantuan Bank Dunia IBRD Loan 3298 – IND.

DEPKES RI. 1993. Pedoman Supervisi Dukun Bayi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Kesehatan Keluarga dan Bantuan Bank Dunia IBRD Loan 3298 – IND.

DEPKES RI. 1996. Kurikulum Pelatihan Dukun. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Kesehatahn Keluarga Depkes RI.

DEPKES RI. 1996. Panduan Bidan di Tingkat Desa. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Kesehatan Keluarga Depkes RI.

DEPKES & KESOS RI. 2000. Pedoman Pemberdayaan Pondok Bersalin Desa.Jakarta: Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI.

DEPKES RI. 2006. Buku saku Bidan Poskesdes Untuk Mewujudkan Desa Siaga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Page 90: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

90

90

DEPKES RI. 2007. Penggerakkan dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kemitraan. Jakarta:DepartemenKesehatan RI.

DINKES PROP JATENG. 2004. Panduan Marketing Public Relation (MPR) Pelayanan Maternal. Semarang: Bag. Proyek PUK – SMPFA Propinsi JawaTengah.

DINKES PROP JATENG. 2004. Panduan Mutu Pelayanan Kesehatan Maternal. Semarang: Bag. Proyek PUK- SMPFA Propinsi Jawa Tengah.

DINKES PROP JATENG. 2006. Materi Rapat Kerja Kepala Puskesmas Se-Jateng.Semarang, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah.

DINKES KAB PURBALINGGA. 2005. Profil Kesehatan Kabupaten Purbalingga. Purbalingga: Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga.

DINKES KAB PURBALINGGA. 2007. Materi Rakerkesda Pemerintah Kabupaten Purbalingga Tahun 2007. Purbalingga: Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga.

Fajar. 2006. Kemitraan Dalam Promosi Kesehatan di Rumah Sakit. dalam Majalah Kesehatan Depkes RI Nomor 172, hal 13-17. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Haney. 2001. Midwifery Education. http://haneydaw.myweb.uga.edu/twwh/ midwifery.html [05-09-2008].

Gunawan. 1992. Studi PerbandinganKarakteristik dan Perilaku Antara Konsumen Dukun Bayi dan Konsumen Bidan Terhadap Antenatal Care, Postnatal Care, Keluarga Berencana dan Imunisasi di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. http://www.digilib.ui.edu/opac/themes/libri2abstrakpdf.jsp?id=81939&lokasi=lokal [10-09-2008].

Parco and Jacobs. 2000. Knowledge, attitude and practices of traditional attendant in Maung Russey: scope and ways for improvement. http://rc.rocha. org.kh/docDetails.asp?resourceID=46&categoryID=8 [12- 09-

2008].

Puskesmas Mrebet. 2006. Profil UPTD Puskesmas Mrebet 2006. Purbalingga: Puskesmas Mrebet.

Ramdhani. 2008. Sikap & Beberapa Definisi untuk Memahaminya?. http://neila.Staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2008/03/definisi.pdf [01-11-2008].

Page 91: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

91

91

Setiabudi. 1998. Tinjauan Pustaka. http://www.damandiri.or.id/file/setiabudiipbtinjauanpustaka.pdf. [17-09-2008].

Soeparmanto. 2006. Desa Siaga Benteng Utama Menanggulangi masalah Kesehatan di Indonesia. dalam Mediakom edisi 03 Desember 2006, Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

UGM. 2003. Bimbingan (Coaching). http://www.kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/6g-BIMBINGAN%20(Matet03).doc. [01-11-2008].

Universitas Kristen Petra. 2006. Teori Penunjang. http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/hotl/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-33401115-6170-alumny-chapter2.pdf[01-11-2008].

Zainuddin. 2007. Metodologi Penelitian. http://www.fkm.unair.ac.id/files/matkul/KML120/METODOLOGI%20PENELITIAN%20MZ-S-2-2006-2007.pdf[01-11-2008].

_______. 2008. Dukun Beranak Masih Jadi Pavorit Bagi Keluarga Miskin. http://www.harian-global.com/news.php?extend.43262 [10-09-2008].

_______. The Traditional Birth Attendant Linking Communities and Services. http://www.planetwire.org/files.fcgi/3441_BPtba-Ja02e.pdf [15-08-2008].

_______. 2007. Traditional birth attendant. http://en.wikipedia.org/wiki/Traditional birth_attendant [03-09-2008].

_______.2003. Traditional Birth Attendants in Maternal Health Programmes. https://www.popcouncil.org/pdfs/SafeMom_TBA.pdf [03-09-2008].

Page 92: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

92

92

Sarat Permohonan Izin Penelitian

Page 93: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

93

93

Kuesioner Pre dan Post test

Bimbingan Dukun Bayi

Nomer urut : ……… Nama : .................................... Alamat : ...........................

Pilihlah satu jawaban yang benar dari dua jawaban ( a atau b ) yang ada dengan cara

melingkarinya.

1. Apabila ada ibu hamil disekitar tempat tinggal saudara apa yang saudara

anjurkan kepada ibu hamil tersebut :

a. Harus memeriksakan kehamilannya ke bidan atau Puskesmas

b. Cukup memeriksakan kehamilannya ke dukun bayi.

2. Apakah tujuan memeriksakan kehamilan kepada bidan/Puskesmas atau fasilitas

kesehatan lainnya.

a. Untuk mendapatkan imunisasi TT dan tablet zat besi

b. Untuk mendapatkan susu ibu hamil

3. Apakah kegunaan imunisasi TT

a. Mencegah terjadinya perdarahan waktu melahirkan.

b. Mencegah terjadinya tetanus pada bayi baru lahir.

4. Apa kegunaan minum tablet zat besi.

a. Mencegah terjadinya kekurangan darah selama hamil.

b. Mencegah terjadinya mual-mual

5. Bila ibu hamil kurang darah, waktu melahirkan bayi akan terjadi.

a. Perdarahan.

b. Ari-ari sulit lahir.

Page 94: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

94

94

6. Tanda-tanda hamil muda adalah.

a. Tidak datang haid, mual, muntah-muntah dan pusing-pusing.

b. Perut membesar, kaki bengkak dan badan lemas.

7. Yang perlu diperhatikan pada periksa pandang adalah.

a. Muka (pucat atau tidak), perut (membesar sesuai umur kehamilan), kaki

(bengkak atau tidak), dada (payudara membesar dan putting tertarik

kedalam).

b. Hanya muka dan perut saja yang diperhatikan.

8. Yang dalakukan pada periksa raba adalah.

a. Meraba payudara dan perut ibu hamil.

b. Meraba perut ibu hamil, menentukan posisi dan letak kepala janin.

9. Yang dilakukan pada perawatan payudara adalah.

a. Tangan diminyaki dan payudara diurut-urut.

b. Tangan diminyaki, payudara diurut dari pangkal kearah putting susu, putting

susu ditarik keluar dan di putar-putar serta air susu dipijat keluar.

10. ASI sebaiknya diberikan kepada bayi.

a. Sedini mungkin yaitu dalam satu jam pertama setelah melahirkan.

b. Menunggu sampai ASI keluar.

11. Yang disebut ASI eksklusif adalah.

a. ASI diberikan sampai bayi berumur 4 bulan.

b. Hanya ASI saja diberikan kepada bayi sampai berumur 6 bulan.

Page 95: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

95

95

12. Kehamilan dengan factor risiko bila :

a. Hamil pertama umur kurang dari 17 tahun/lebih dari 35 tahun, anak lebih

dari 4 dan umur lebih dari 35 tahun, serta tinggi badan kurang dari 145 cm.

b. Badan gemuk, umur antara 20 sampai 30 tahun, dan hamil ke 3.

13. Yang termasuk kelainan pada kehamilan adalah.

a. Perdarahan pada kehamilan sebelum waktunya.

b. Pinggang terasa pegal-pegal.

14. Kelainan-kelainan kehamilan yang harus dirujuk adalah.

a. Tanda persalinan sebelum waktunya, kaki bengkak, pusing kepala.

b. Sering terasa gerakan janin, pinggang terasa pegal-pegal.

15. Tanda-tanda persalinan normal adalah.

a. Keluar darah dari kemaluan.

b. Kenceng-kenceng teratur dan pinggang nyeri.

16. Apa yang disebut “3 Bersih”

a. Bersih Penolong, Bersih Tempat dan Bersih Alat.

b. Bersih Penolong, Bersih Tempat dan Bersih Pakaian.

17. Cuci tangan yang sempurna adalah.

a. Pakai sikat dan sabun, sampai sebatas siku, selama 10 menit.

b. Pakai sikat dan sabun, sampai pergelangan tangan, selama 10 menit.

18. Cara merawat tali pusat yang benar adalah.

a. Ikat tali pusat di dua tempat, tali pusat digunting diantara dua ikatan, olesi

tali pusat dengan betadin kemudian lipat dan ikat untuk kedua kalinya.

b. Ikat tali pusat dan gunting diatas ikatan kemudian oleskan betadin.

Page 96: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

96

96

19. Yang dilarangan pada tindakan pertolongan persalinan adalah.

a. Memijat perut dan mendorong rahim, menarik plasenta.

b. Menahan perineum dan tidak memasukan tangan ke liang senggama.

20. Yang termasuk kelainan nifas adalah.

a. Kurang nafsu makan, ngidam.

b. Panas, muntah-muntah, payudara bengkak, kurang darah dan udema.

Page 97: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

97

97

FORMULIR SUPERVISI DUKUN BAYI

Tanggal :............................ 2008

(1) Posyandu :........................................

(2) Paguyuban Dukun Bayi :....................

(3) Desa :.........................................

(4) Puskesmas :.........................................

Jumlah dukun bayi yang diharapkan hadir............. orang

Jumlah dukun bayi yang sebenarnya hadir............. orang

TINGKAT KOMPETENSI

IKETERAMPILAN

DUKUN BAYIB ( Baik ) K ( Kurang )

Ket

A1

Mengenal tanda persalinan

A2

Menggunakan Dukun Bayi Kit

A3

Menolong Persalinan Aman

A4

Mengenal kelainan persalinan

A5

Merawat tali pusat dengan baik

A6

Merujuk semua kasus kelaianan persalinan

A7

Mencatan persalinan yang ditolong(K2)

B1

Penanganan bayi baru lahir

B2

Menimbang bayi baru lahir

B3

Merujuk bayi untuk imunisasi

Hasil Supervisi Dukun Bayi Puskesmas Mrebet

Page 98: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

98

98

Sebelum Bimbingan

Hasil Supervisi Dukun Bayi Puskesmas Mrebet

Page 99: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

99

99

Sesudah Bimbingan

Hasil Supervisi Dukun Bayi Puskesmas Serayu Larangan

Page 100: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

10

100

(Kontrol) Pertama

Hasil Supervisi Dukun Bayi Puskesmas Serayu Larangan

Page 101: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

10

101

(Kontrol) Kedua

Daftar Nilai Dukun Bayi Sebelum dan Sesudah Bimbingan

Page 102: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

10

102

Puskesmas Mrebet Kecamatan Mrebet

Kabupaten Purbalingga

Pengetahuan Tingkat Keterampilan

Pre test Post testNo Nama Pre test

Post test Baik (B) Kurang (K) Baik (B) Kurang(K)

1 Ny.Cholitoh 10 17 K B

2 Ny. Sawini 11 18 K B

3 Ny. Suweni 3 15 K B

4 Ny. Sariyah 13 19 B B

5 Ny. Miati 14 18 K B

6 Ny. Sri Mulati 13 20 K B

7 Ny. Sukirman 15 20 K B

8 Ny. Saeni 14 20 K K

9 Ny. Darmadi 8 16 K B

10 Ny. Karsini 13 18 K B

11 Ny. Munarji 9 19 K B

12 Ny. Sanmurdi 9 18 K K

13 Ny. Siti Aminah 8 16 K K

14 Ny. Sanginem 13 20 K B

15 Ny. Suliah 14 20 K B

16 Ny. Mukronah 5 16 K B

17 Ny. Yatini 9 18 K B

18 Ny. Sairah 12 17 B B

19 Ny. Sawinah 6 17 K B

20 Ny. Napingah 12 20 K B

21 Ny. Kasmini 11 17 K K

22 Ny. Minci 2 12 K K

23 Ny. Miarso 12 19 K B

24 Ny. Sakinah 9 16 K B

Page 103: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

10

103

25 Ny. Sukini 12 19 K B

26 Ny. Rapiyah 10 18 K B

27 Ny. Taswi 13 20 K B

28 2

Ny. Lebuh 15 20 K B

29 Ny. Yasmuni 12 19 K B

30 Ny. Chadiri 14 20 K B

31 Ny. Suwarti 5 16 K B

32 Ny. Sriyati 12 17 K K

33 Ny. Kamiyah 12 20 K B

34 Ny. Murtaja 13 20 K B

35 Ny. Rupinah 13 17 K B

36 Ny. Rusini 9 16 K B

37 Ny. Soliah 4 15 K K

38 Ny. Dasimah 16 20 B B

39 Ny. Sukinah 13 19 K B

40 Ny. Samini 14 20 K B

41 Ny. Rasih 13 18 K B

42 Ny. Suwarti 5 15 B B

43 Ny. Daryudi 11 17 K B

44 Ny. Turmini 7 15 K B

45 Ny. Tasmini 12 18 B B

46 Ny. Minem 8 18 K K

47 Ny. Warsitoh 11 19 K K

48 Ny. Tirtawiroji 12 20 K K

Page 104: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

10

104

Daftar Nilai Dukun Bayi Sebelum dan Sesudah Bimbingan

Puskesmas Serayu Larangan

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

Pengetahuan Tingkat Keterampilan

Pre test Post testNo

NamaPre test

Post test Baik (B) Kurang (K) Baik (B) Kurang(K)

1 Ny. Khotijah 9 10 K K

2 Ny. Turohman 11 9 K K

3 Ny. Tohimah 8 11 K K

4 Ny. Tarsini 12 11 K K

5 Ny. Sutimah 14 12 K K

6 Ny. Carmini 11 12 K K

7 Ny. Tarmini 8 7 K K

8 Ny. Surimah 7 7 K K

9 Ny. Sunudah 13 12 K K

10 Ny. Tarilah 9 9 K K

11 Ny. Tusilah 15 16 B B

12 Ny. Kusmirah 10 10 K K

13 Ny. Mahrawi 12 11 K K

14 Ny. Hambali 10 11 K K

15 Ny. Sianti 14 14 K K

16 Ny. Kurniati 15 15 K K

17 Ny. Samini 11 12 K K

Page 105: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

10

105

18 Ny. Dasmirah 8 9 K K

19 Ny. Warsudi 13 13 K K

20 Ny. Sariyah 11 11 K K

21 Ny. Kamisah 9 10 K K

22 Ny. Tarti 14 13 K K

23 Ny. Sarti 12 12 K K

24 Ny. Tuyini 13 14 B B

25 Ny. Supi 10 11 K K

26 Ny. Mutiroh 11 10 K K

27 Ny. Jasmi 7 9 K K

28 Ny. Mustofiah 13 14 K K

29 Ny. Rumisah 12 13 K K

30 Ny. Kasiah 9 11 K K

Page 106: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

10

106

Data Sebelum dan Sesudah Bimbingan

Puskesmas Mrebet dan Serayu Larangan

Pengetahuan Keterampilan Responden Perlakuan

Pre test Post test Selisih Pre test Post test Selisih

1 0 9 10 1 3 3 0

2 0 11 9 -2 4 4 0

3 0 8 11 3 2 2 0

4 0 12 11 -1 4 4 0

5 0 14 12 -2 5 5 0

6 0 11 12 1 5 5 0

7 0 8 7 -1 4 4 0

8 0 7 7 0 4 4 0

9 0 13 12 -1 2 4 2

10 0 9 9 0 4 4 0

11 0 15 16 1 3 4 1

12 0 10 10 0 3 3 0

13 0 12 11 -1 5 5 0

14 0 10 11 1 4 4 0

15 0 14 14 0 3 3 0

16 0 15 14 -1 2 2 0

17 0 11 12 1 2 2 0

Page 107: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

10

107

18 0 8 9 1 4 4 0

19 0 13 13 0 4 4 0

20 0 11 11 0 4 4 0

21 0 9 10 1 5 5 0

22 0 14 13 -1 4 4 0

23 0 12 12 0 2 2 0

24 0 13 14 1 3 3 0

25 0 10 11 1 4 4 0

26 0 11 10 -1 3 3 0

27 0 7 9 2 4 4 0

28 0 13 14 1 2 2 0

29 0 12 13 1 4 4 0

30 0 9 11 2 5 5 0

31 1 10 17 7 4 8 4

32 1 11 18 7 5 8 3

33 1 3 15 12 3 9 6

34 1 13 19 6 4 8 4

35 1 14 18 4 4 7 3

36 1 13 20 7 4 9 5

37 1 15 20 5 5 8 3

38 1 14 20 6 3 5 2

39 1 8 16 8 4 8 4

40 1 13 18 5 5 9 4

41 1 9 19 10 4 9 5

42 1 9 18 9 4 9 5

43 1 8 16 8 2 5 3

44 1 13 20 7 3 6 3

45 1 14 20 6 4 7 3

46 1 5 16 11 3 6 3

47 1 9 18 9 4 8 4

48 1 12 17 5 2 5 3

49 1 6 17 11 4 8 4

Page 108: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

10

108

50 1 12 20 8 5 9 4

51 1 11 17 6 5 9 4

52 1 2 12 10 4 8 4

53 1 12 19 7 4 8 4

54 1 9 16 7 4 9 5

55 1 12 19 7 4 9 5

56 1 10 18 8 4 8 4

57 1 13 20 7 3 5 2

58 1 15 20 5 5 8 3

59 1 12 19 7 4 6 2

60 1 14 20 6 3 5 2

61 1 5 16 11 2 5 3

62 1 12 17 5 2 5 3

63 1 10 20 10 4 7 3

64 1 13 20 7 4 4 0

65 1 9 17 8 4 6 2

66 1 9 16 7 5 8 3

67 1 4 15 11 5 7 2

68 1 16 20 4 6 8 2

69 1 13 19 6 7 9 2

70 1 14 20 6 5 8 3

71 1 13 18 5 6 9 3

72 1 5 15 10 6 8 2

73 1 11 17 6 6 9 3

74 1 7 15 8 5 7 2

75 1 12 18 6 8 10 2

76 1 8 18 10 2 5 3

77 1 11 19 8 3 5 2

78 1 12 20 8 1 4 3

Page 109: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

10

109

Analisis Kelompok Bimbingan ( Mrebet )

T-Test Pengetahuan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

pelatihan data 10,52 48 3,352 ,484Pair 1

pos_test 17,96 48 1,879 ,271

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.Pair 1 pelatihan data & pos_test 48 ,848 ,000

Page 110: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

11

110

Paired Samples Test

Paired Differences t dfSig. (2-tailed)

MeanStd.

DeviationStd. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 pelatihan data -pos_test

-7,438 2,020 ,292 -8,024 -6,851 -25,507 47 ,000

T-Test KeterampilanPaired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

pelatihan 4,10 48 1,356 ,196Pair 1

post_test 7,29 48 1,637 ,236

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.Pair 1 pelatihan & post_test 48 ,734 ,000

Paired Samples Test

Paired Differences t dfSig.

(2-tailed)

MeanStd.

DeviationStd. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

DifferenceLower Upper

Pair 1 pelatihan -post_test

-3,188 1,123 ,162 -3,514 -2,861 -19,658 47 ,000

Analisis Kelompok tanpa Bimbingan ( Serayu Larangan )

T-Test Pengetahuan

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.Pair 1 pretest & post_test 30 ,859 ,000

Paired Samples Test

Paired Differences t dfSig.

(2-tailed)

Page 111: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

11

111

MeanStd.

DeviationStd. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

DifferenceLower Upper

Pair 1

pretest –post_test

-,23333 1,19434 ,21805 -,67931 ,21264 -1,070 29 ,293

T-Test Keterampilan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

pelatihan 3,57 30 1,006 ,184Pair 1

pelatihan 3,67 30 ,959 ,175

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.Pair 1 pelatihan & pelatihan 30 ,917 ,000

Paired Samples Test

Paired Differences t dfSig.

(2-tailed)

Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower UpperPair 1 pelatihan -

pelatihan-,100 ,403 ,074 -,250 ,050 -1,361 29 ,184

t-test Efektifitas Bimbingan

T-Test

Group Statistics

Slsh post minus pre test

p_lakuan N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

Pengetahuan Tdk. Bbngn. 30 ,23 1,194 ,218

Bimbingan 48 7,44 2,020 ,292

Page 112: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

11

112

Keterampilan Tdk. Bbngn. 30 ,10 ,403 ,074

Bimbingan 48 3,19 1,123 ,162

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variancest-test for Equality of Means

F Sig. t dfSig. (2-

tailed)

Mean Differe

nceStd. Error Difference

95% Confidence Interval of the

DifferenceLower Upper

selisih_pre_post

Equal variances assumed

7,892 ,006 -17,672 76 ,000 -7,204 ,408 -8,016 -6,392

Equal variances not assumed

-19,786 75,831 ,000 -7,204 ,364 -7,929 -6,479

t_rampil_pre_post

Equal variances assumed

24,182 ,000 -14,455 76 ,000 -3,088 ,214 -3,513 -2,662

Equal variances not assumed

-17,343 63,925 ,000 -3,088 ,178 -3,443 -2,732

CorrelationsDescriptive Statistics

Mean Std. Deviation Nperlakuan ,62 ,490 78pengetahuan 13,05 2,808 78pelatihan 4,90 1,604 78

Correlations

perlakuan pengetahuan pelatihan

perlakuan Pearson Correlation 1 ,539(**) ,635(**)

Page 113: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

11

113

Sig. (2-tailed) ,000 ,000N 78 78 78

pengetahuan

Pearson Correlation,539(**) 1 ,303(**)

Sig. (2-tailed) ,000 ,007N 78 78 78

pelatihan Pearson Correlation ,635(**) ,303(**) 1Sig. (2-tailed) ,000 ,007N 78 78 78

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Nonparametric CorrelationsCorrelations

perlakuan pengetahuan pelatihan

Kendall's tau_b perlakuan Correlation Coefficient 1,000 ,462(**) ,540(**)Sig. (2-tailed) . ,000 ,000N 78 78 78

pengetahuan Correlation Coefficient ,462(**) 1,000 ,225(**)Sig. (2-tailed) ,000 . ,006N 78 78 78

pelatihan Correlation Coefficient ,540(**) ,225(**) 1,000Sig. (2-tailed) ,000 ,006 .N 78 78 78

Spearman's rho

perlakuan Correlation Coefficient1,000 ,552(**) ,626(**)

Sig. (2-tailed) . ,000 ,000N 78 78 78

pengetahuan Correlation Coefficient ,552(**) 1,000 ,315(**)Sig. (2-tailed) ,000 . ,005N 78 78 78

pelatihan Correlation Coefficient ,626(**) ,315(**) 1,000Sig. (2-tailed) ,000 ,005 .N 78 78 78

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pelatihan terhadap pengetahuan

Page 114: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

11

114

0

5

10

15

20

pengetahuan

eksperimen

kontrol

Pelatihan terhadap keterampilan

012345678

keahlian

eksperimen

kontrol

Keterampilan

Page 115: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

11

115

RINGKASAN

PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN

TERHADAP KOMPETENSI DUKUN BAYI

DALAM PELAYANAN KIA

DI PUSKESMAS MREBET

KABUPATEN PURBALINGGA

OLEH BUDIARSA

Page 116: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

11

116

ABSTRACT

Budiarsa. NIM : S520907003.The Influence of The Professional Health Coaching to The Roles of Traditional Birth Attendant in Maternal Services at Mrebet Health Center in Purbalingga District. Thesis : Family Doctor Division, Main interest in doctoral profession, Post Graduate Program of Sebelas Maret University.

Background : Maternal Mortality Rate (MMR)in Indonesia is 307/100.000 birth life, maternal mortality rate (MMR) in Central Java is 121/100.000 birth life and maternal mortality rate (MMR) in Purbalingga District is 109,07/100.000 birth life. This happened because of many giving birth in Indonesia has been helped by people who are not competent, because of that so they are not know that there are many risk in giving birth and so on. Traditional Birth Attendant in Indonesia have an important roles, because around 70% - 80% in assisting giving birth in the villages have been helped by traditional birth attendant. In 2005, giving birth in Purbalingga that helped by traditional birth attendant is 32,38%, and at Mrebet Health Center in 2006 is 19,75%. Coaching that related to expand traditional birth attendants knowledge in doing their job/their skill in this time is not only to renew their knowledge. This coaching is more related to the efford to fully improve the traditional birth attendants skill and knowledge in doing their job/skill in this time.

Goals : To know the influence of profesional coaching to the skill and knowledge of traditional birth attendant in Maternal Services at Mrebet Health Center.

Research method : This thesis is an experimental quasi study that using the control groups, the sample study have been given a coaching using demos and giving speak, t-test point in a significant rate p = 0,05 (alpha = 0,05).

Result : This is proved that there is a significant influence between the professional health and the traditional birth attendants knowledge (mean 1= 7.44 versus mean 2= 0.23; p= 0.000) it also happened to the skill of traditional birth attendant (mean 1= 3.19 versus mean 2= 0.10; p= 0.000).

Conclusion : There is an improvement in traditional birth attendants knowledge and skill who had a professional health coaching intensively rather than the traditional birth attendant who had not.__________________________________________________________________Keyword : Coaching, traditional birth attendant, knowledge and skill.

A. PENDAHULUAN

Page 117: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

11

117

Diperkirakan di Indonesia ada 5 juta ibu melahirkan pertahun. Angka kematian

ibu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Ini berarti bahwa 352 ibu besalin meninggal

setiap minggu, atau 2 ibu meninggal setiap satu jam. Angka kematian ibu di Indonesia

(307) masih jauh lebih tinggi dibanding dengan negara tetangga dekat seperti Thailand

(129), Malaysia (39) dan Singapura (6). Data Survey Kesehatan Rumah Tangga

(SKRT) 2001, menunjukan tiga penyebab utama kematian ibu bersalin di Indonesia

adalah perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%). Akses sepenuhnya dan

penerapan pelayanan yang terbukti efektif dapat mencegah tiga perempat dari kematian

ibu (Depkes RI. 2006).

Untuk mengetahui status kesehatan di Indonesia, sesuai dengan indikator yang

berlaku diseluruh dunia, salah satu indikatornya adalah kematian ibu bersalin. Angka

kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara

tetangga (Depkes RI. 2006).

Angka kematian ibu di Jawa Tengah 121/100.000 kalahiran hidup (Dinkes

Prop. Jateng. 2006). Rata-rata angka kematian ibu (AKI) di tingkat Kabupaten

Purbalingga 109,07 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Kab. Purbalingga. 2005).

Hal ini disebabkan persalinan di Indonesia sebagian besar ditolong oleh tenaga

yang tidak kompeten. Karena tidak kompeten , maka dia tidak tahu kalau ada risiko dan

sebagainya. Padahal kalau dalam persalinan terjadi perdarahan, jika tidak segera

mendapat pertolongan dia akan meninggal. Itu disebabkan karena yang melakukan

tindakan / pelayanan pesalinan tidak terlatih. Untuk mengatasi hal itu, harus dilihat akar

permasalahannya antara lain: pertama, persalinan itu harus ditolong oleh tenaga yang

betul-betul kompeten dan bisa mengetahui ada tidaknya risiko. Kedua, pertolongan itu

Page 118: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

11

118

harus, segera, cepat dan tepat. Ketiga, upaya lain adalah tranfusi darah (Soeparmanto,

2006).

Persentase persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Purbalingga

pada tahun 2005 adalah 67,62% dan 32,38% ditolong oleh dukun bayi (Dinkes Kab.

Purbalingga, 2005).

Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Mrebet

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga tahun 2006 adalah 79,25% dan 19,75%

ditolong oleh dukun bayi (Puskesmas Mrebet, 2006).

B. METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan ekperimen kuasi, semua dukun bayi yang tinggal di

wilayah Puskesmas Mrebet mendapat bimbingan pelayanan kesehatan ibu dan anak

(KIA), sedang semua dukun bayi yang tinggal di wilayah Puskesmas Serayu Larangan

tidak mendapat bimbingan tersebut.

Desain analisa data.

Data bersekala kontinu dideskripsikan dalam mean dan SD.

Data bersekala katagorikal dideskripsikan dalam frekuensi dan persen.

Pengaruh bimbingan kesehatan ibu dan anak terhadap pengetahuan dan keterampilan

dukun bayi di analisa dengan uji t. Selisih skor pengetahuan, keterampilan

sebelum dan sesudah bimbingan dibandingkan dan di uji dengan uji t antara

kelompok yang diberi dan tidak diberi bimbingan.

Page 119: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

11

119

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa bimbingan tentang kesehatan ibu dan anak (KIA)

kepada dukun bayi memberikan peningkatan skor pengetahuan dukun bayi tentang KIA

yang lebih tinggi, dan peningkatan tersebut secara statistik signifikan (mean 1= 7.44

versus mean 2= 0.23; p= 0.000). Dengan kata lain, bimbingan tentang KIA yang

dilakukan oleh dokter dan bidan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dukun bayi

tentang berbagai aspek pelayanan KIA, meliputi pengetahuan tentang perawatan ibu

hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, gizi, imunisasi, dan sebagainya.

Tabel 4.9. Hasil uji t tentang perbedaan perubahan skor pengetahuan sebelum dan sesudah antara kelompok dukun bayi dengan dan tanpa bimbingan tenaga kesehatan

Pengetahuan sesudah minus sebelum bimbingan

n Mean SD t p

- Bimbingan 48 7,44 2,02 19,79 0,000

- Tanpa bimbingan 30 0,23 1,19

Page 120: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

12

120

Tabel 4.10. menunjukkan bahwa bimbingan tentang kesehatan ibu dan anak (KIA)

kepada dukun bayi memberikan peningkatan skor ketrampilan dukun bayi tentang KIA

yang lebih tinggi, dan peningkatan tersebut secara statistik signifikan (mean 1= 3.19

versus mean 2= 0.10; p= 0.000). Dengan kata lain, bimbingan tentang KIA yang

dilakukan oleh dokter dan bidan efektif dalam meningkatkan ketrampilan dukun bayi

tentang berbagai aspek pelayanan KIA, meliputi ketrampilan tentang perawatan ibu

hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, gizi, imunisasi, dan sebagainya.

Tabel 4.10. Hasil uji t tentang perbedaan perubahan skor keterampilan sebelum dan sesudah antara kelompok dukun bayi dengan dan tanpa bimbingan tenaga kesehatan

Pengetahuan sesudah minus sebelum bimbingan

n Mean SD t p

- Bimbingan 48 3,19 1,12 17,34 0,000

- Tanpa bimbingan 30 0,10 0,40

Page 121: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

12

121

Pembahasan

Angka kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi. Hal ini disbabkan

persalinan di Indonesia sebagian besar ditolong oleh tenaga yang tidak kompeten, maka

tidak tahu kalau ada risiko dan sebagainya (Soeparmanto, 2006).

Gambar 4.2. Perbedaan perubahan skor keterampilan sebelum dan sesudah antara kelompok dukun bayi yang mendapatkan

dan tidak mendapatkan bimbingan tenaga kesehatan

Page 122: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

12

122

Dukun bayi di Indonesia masih mempunyai peranan penting, karena sekitar

70% - 80% pertolongan persalinan di pedesaan ditangani oleh dukun bayi, maka

bimbingan dukun bayi oleh tenaga kesehatan merupakan merupakan salah satu upaya

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dukun bayi.

Bimbingan (Coaching) menyangkut pengembangan peserta dalam pekerjaan /

keterampilan mereka saat ini bukan sekedar memperbarui pengetahuan mereka.

Bimbingan (Coaching) lebih berkaitan dengan upaya membantu peserta untuk

memperluas pengetahuan serta mengebangkan kemampuan dan bakat secara penuh

dalam pekerjaan / keterampilan mereka saat ini (UGM, 2003).

Hasil penelitian yang telah kami lakukan di Puskesmas Mrebet Kecamatan

Mrebet Kabupaten Purbalingga pada bulan Nopember sampai Desember tahun 2008

tentang Pengaruh Bimbingan Tenaga Kesehatan terhadap Peran Dukun Bayi dalam

Pelayanan KIA di Puskesmas Mrebet Kabupaten Purbalingga.

1. Tentang pengetahuan, pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan

dari dukun bayi sebelum mengikuti bimbingan yang tingkat pengetahuannya

baik 3 dukun bayi (6,25%) dan kurang 45 dukun bayi (93,75%). Sedangkan

pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dukun bayi setelah

mengikuti bimbingan secara intensif yang tingkat pengetahuannya baik 47

dukun bayi (97,92%) dan kurang 1 dukun bayi (2,08%). Jadi ada perubahan

yang berarti dibanding sebelum mengikuti bimbingan secara intensif dimana

ada peningkatan pengetahuan dari dukun bayi, sebelum mendapat bimbingan

yang intensif dukun bayi yang pengetahuannya baik 3 (6,25%) dan setelah

mendapat bimbingan intensif menjadi 47 dukun bayi (97,92%) jadi ada

Page 123: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

12

123

kenaikan jumlah dukun bayi yang tingkat pengetahuannya baik 44 dukun bayi

(91,67%).

Dan peningkatan tersebut secara statistik signifikan (mean 1= 7.44 versus mean

2= 0.23; p= 0.000). Dengan kata lain, bimbingan tentang KIA yang dilakukan

oleh dokter dan bidan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dukun bayi

tentang berbagai aspek pelayanan KIA, meliputi pengetahuan tentang perawatan

ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, gizi, imunisasi, dan

sebagainya.

2. Tentang keterampilan, pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa tingkat

keterampilan dari dukun bayi sebelum mengikuti bimbingan yang tingkat

keterampilannya baik 5 dukun bayi (10,42%) dan kurang 43 dukun bayi

(89,58%). Sedangkan pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa tingkat keterampilan

dukun bayi setelah mengikuti bimbingan secara intensif yang tingkat

keterampilannya baik 38 dukun bayi (79,17%) dan kurang 10 dukun bayi

(20,83%). Jadi ada perubahan yang berarti dibanding sebelum mengikuti

bimbingan secara intensif dimana ada peningkatan keterampilan dari dukun

bayi, sebelum mendapat bimbingan yang intensif dukun bayi yang

keterampilannya baik 5 (10,42%) dan setelah mendapat bimbingan intensif

menjadi 38 dukun bayi (79,17%) jadi ada kenaikan jumlah dukun bayi yang

tingkat keterampilannya baik 33 dukun bayi (68,75%).

Dan peningkatan tersebut secara statistik signifikan (mean 1= 3.19 versus mean

2= 0.10; p= 0.000). Dengan kata lain, bimbingan tentang KIA yang dilakukan

oleh dokter dan bidan efektif dalam meningkatkan ketrampilan dukun bayi

Page 124: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

12

124

tentang berbagai aspek pelayanan KIA, meliputi ketrampilan tentang perawatan

ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, gizi, imunisasi, dan

sebagainya.

Dengan bimbingan yang intensif oleh tenaga kesehatan dapat meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan dukun bayi sehingga meningkatkan kompetensi dukun

bayi dalam pelayanan KIA.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Penelitian ini menarik dua buah kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang secara statistik signfikan pemberian bimbingan oleh

tenaga kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dukun bayi tentang

berbagai aspek pelayanan kesehatan ibu dan anak. Bimbingan tenaga kesehatan

mampu meningkatkan pengetahuan dukun bayi tentang perawatan ibu hamil,

ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, gizi, imunisasi, dan sebagainya.

2. Terdapat pengaruh yang secara statistik signfikan pemberian bimbingan oleh

tenaga kesehatan terhadap peningkatan ketrampilan dukun bayi tentang

berbagai aspek pelayanan kesehatan ibu dan anak. Bimbingan tenaga kesehatan

mampu meningkatkan ketrampilan dukun bayi tentang perawatan ibu hamil, ibu

bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, gizi, imunisasi, dan sebagainya.

SARAN

1. Bagi Institusi Pendidikan

Page 125: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

12

125

a. Penelitian ini untuk digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya.

b. Sebagai acuan pembelajaran bimbingan dukun bayi.

2. Bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas

a. Untuk tetap diadakan bimbingan dukun bayi dalam meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan dukun bayi yang ada diwilayah kerja

puskesmas khususnya dan umumnya di Kabupaten Purbalingga.

b. Diharapkan dialokasikan dana secara rutin untuk bimbingan dukun bayi

maka pengetahuan dan keterampilan dukun bayi dapat dipertahankan

dengan demikian diharapkan membantu menurunkan angka kematian

ibu di kabupaten Purbalingga.

DAFTAR PUSTAKA

Asghar. 1999. Obstetric complication and role of Traditional Birth Attendants in developing countries. http://www.geocities.com/SoHo/Cafe/9653 [16-08-2008].

Aswin. 1997. Metodologi Penelitian Kedokteran.Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.

Bhisma. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kuantitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Bangsu. 2001. Dukun Bayi Sebagai Pilihan Utama Tenaga Penolong Persalinan. http://www.geocities.com/ejurnal/files/lp/2001/104.pdf. [02-09-2008].

Page 126: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

12

126

Bapenas. 2008. Perilaku Individu Dalam Membentuk Kualitas Kinerja yang Baik. http://www.goodgovernance-bappenas.go.id/publikasi_files/modul/modulgg2.pdf. [17-09-2008].

Floyd and Jenkins. 2005. Midwifery. http://www.davisfloyd.com/USERIMAGES/File/Midwifery.pdf. [05-09-2008]

DEPKES RI. 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

DEPKES RI. 1993. Kurikulum Latihan Dukun. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Kesehatan Keluarga dan Bantuan Bank Dunia IBRD Loan 3298 – IND.

DEPKES RI. 1993. Pedoman Supervisi Dukun Bayi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Kesehatan Keluarga dan Bantuan Bank Dunia IBRD Loan 3298 – IND.

DEPKES RI. 1996. Kurikulum Pelatihan Dukun. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Kesehatahn Keluarga Depkes RI.

DEPKES RI. 1996. Panduan Bidan di Tingkat Desa. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Kesehatan Keluarga Depkes RI.

DEPKES & KESOS RI. 2000. Pedoman Pemberdayaan Pondok Bersalin Desa.Jakarta: Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI.

DEPKES RI. 2006. Buku saku Bidan Poskesdes Untuk Mewujudkan Desa Siaga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

DEPKES RI. 2007. Penggerakkan dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kemitraan. Jakarta:DepartemenKesehatan RI.

DINKES PROP JATENG. 2004. Panduan Marketing Public Relation (MPR) Pelayanan Maternal. Semarang: Bag. Proyek PUK – SMPFA Propinsi JawaTengah.

DINKES PROP JATENG. 2004. Panduan Mutu Pelayanan Kesehatan Maternal. Semarang: Bag. Proyek PUK- SMPFA Propinsi Jawa Tengah.

DINKES PROP JATENG. 2006. Materi Rapat Kerja Kepala Puskesmas Se-Jateng.Semarang, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah.

DINKES KAB PURBALINGGA. 2005. Profil Kesehatan Kabupaten Purbalingga. Purbalingga: Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga.

Page 127: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

12

127

DINKES KAB PURBALINGGA. 2007. Materi Rakerkesda Pemerintah Kabupaten Purbalingga Tahun 2007. Purbalingga: Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga.

Fajar. 2006. Kemitraan Dalam Promosi Kesehatan di Rumah Sakit. dalam Majalah Kesehatan Depkes RI Nomor 172, hal 13-17. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Haney. 2001. Midwifery Education. http://haneydaw.myweb.uga.edu/twwh/ midwifery.html [05-09-2008].

Gunawan. 1992. Studi PerbandinganKarakteristik dan Perilaku Antara Konsumen Dukun Bayi dan Konsumen Bidan Terhadap Antenatal Care, Postnatal Care, Keluarga Berencana dan Imunisasi di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. http://www.digilib.ui.edu/opac/themes/libri2abstrakpdf.jsp?id=81939&lokasi=lokal [10-09-2008].

Parco and Jacobs. 2000. Knowledge, attitude and practices of traditional attendant in Maung Russey: scope and ways for improvement. http://rc.rocha. org.kh/docDetails.asp?resourceID=46&categoryID=8 [12- 09-

2008].

Puskesmas Mrebet. 2006. Profil UPTD Puskesmas Mrebet 2006. Purbalingga: Puskesmas Mrebet.

Ramdhani. 2008. Sikap & Beberapa Definisi untuk Memahaminya?. http://neila.Staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2008/03/definisi.pdf [01-11-2008].

Setiabudi. 1998. Tinjauan Pustaka. http://www.damandiri.or.id/file/setiabudiipbtinjauanpustaka.pdf. [17-09-2008].

Soeparmanto. 2006. Desa Siaga Benteng Utama Menanggulangi masalah Kesehatan di Indonesia. dalam Mediakom edisi 03 Desember 2006, Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

UGM. 2003. Bimbingan (Coaching). http://www.kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/6g-BIMBINGAN%20(Matet03).doc. [01-11-2008].

Universitas Kristen Petra. 2006. Teori Penunjang. http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/hotl/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-33401115-6170-alumny-chapter2.pdf[01-11-2008].

Zainuddin. 2007. Metodologi Penelitian. http://www.fkm.unair.ac.id/files/matkul/

Page 128: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

12

128

KML120/METODOLOGI%20PENELITIAN%20MZ-S-2-2006-2007.pdf[01-11-2008].

_______. 2008. Dukun Beranak Masih Jadi Pavorit Bagi Keluarga Miskin. http://www.harian-global.com/news.php?extend.43262 [10-09-2008].

_______. The Traditional Birth Attendant Linking Communities and Services. http://www.planetwire.org/files.fcgi/3441_BPtba-Ja02e.pdf [15-08-2008].

_______. 2007. Traditional birth attendant. http://en.wikipedia.org/wiki/Traditional birth_attendant [03-09-2008].

_______.2003. Traditional Birth Attendants in Maternal Health Programmes. https://www.popcouncil.org/pdfs/SafeMom_TBA.pdf [03-09-2008].

Page 129: PENGARUH BIMBINGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP … · Latar belakang : Angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu di Jawa Tangah 121/100.000

12

129