hubungan antara kecenderungan pola asuh authoritarian...

34
1 HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN POLA ASUH AUTHORITARIAN ORANG TUA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA KELAS XII SMA KRISTEN PAYETI DI SUMBA TIMUR OLEH OLISIANI NDUA RAMA 80 2009 602 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014

Upload: buianh

Post on 30-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

1

HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN POLA ASUH

AUTHORITARIAN ORANG TUA DENGAN KONSEP DIRI PADA

REMAJA KELAS XII SMA KRISTEN PAYETI DI SUMBA TIMUR

OLEH

OLISIANI NDUA RAMA

80 2009 602

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 2: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Page 3: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Page 4: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Page 5: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

2

Page 6: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

3

Page 7: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

4

Page 8: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

5

Page 9: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

6

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan anatara kecenderungan

pola asuh authoritarian orang tua dengan konsep diri pada remaja kelas XII SMA

Kristen Payeti di Sumba Timur yang berjumlah 77 siswa. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket. Teknik analisa data

yang dipakai adalah teknik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan

tidak ada hubungan negatif dan signifikan antara kecenderungan pola asuh

authoritarian orang tua dengan konsep diri remaja kelas XII SMA Kristen Payeti di

Sumba Timur dengan koefisien korelasi (r) sebesar -0,121 dengan signifikansi

sebesar 0,147 (p > 0,05). Hal ini bermakna bahwa tidak ada hubungan antara pola

asuh authoritarian dan konsep diri pada siswa SMA Kristen Payeti di Sumba Timur.

Kata Kunci: Pola Asuh Authoritarian, Konsep Diri.

i

Page 10: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

7

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship between the tendency

authoritarian parenting parents with adolescent self-concept on class XII SMA Kristen

Payeti in East Sumba which tataling 77 students. Data collection techniques in this

study conducted by distributing questionnaires. Data analysis technique used was

product moment of correlation technique. Results from this study showed no significant

negative correlation between the tendency authoritarian parenting parents with

adolescent self-concept class SMA Kristen Payeti in East Sumba with a correlation

coefficient (r) of -0.121 with a significance of 0.147 (p> 0.05). This means that there is

no relationship between Authoritarian parenting and self-concept in students SMA

Kristen Payeti in East Sumba.

Keywords: Authoritarian Parenting, Self-Concept

ii

Page 11: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

8

PENDAHULUAN

Remaja adalah bagian dari masa perkembangan dalam kehidupan. Dalam masa

ini pada umumnya remaja ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang juga

dimulai dengan proses perkembangan psikis remaja, di mana mereka mulai

melepaskan diri dari ikatan dengan orang tuanya dan mulai menyesuaikan diri

dengan masyarakat (Gunarsa, 1980). Menurut Monks (2000) masa remaja dibagi

menjadi beberapa fase, yaitu usia 12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18

adalah masa remaja pertengahan dan usia 18-21 adalah masa remaja akhir. Dalam

fase ini remaja memiliki tugas perkembangan remaja. Tugas itu antara lain:

mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman, baik pria maupun wanita

dalam mencapai peran sosial mereka, dan diharapkan remaja dapat menacapai

kemandirian emosional dari orang tua dan dewasa lainnya Havighurst ( dalam

Gunarsa ,1980). Disamping itu, Erikson (dalam Gunarsa, 1980) menyatakan bahwa

tugas utama yang dihadapi remaja adalah membentuk identitas personal yang stabil,

kesadaran yang meliputi perubahan dalam pengalaman dan peran yang mereka

miliki, dan memungkin mereka untuk menjembatani masa kanak - kanak yang telah

mereka lewati dan masa remaja yang akan mereka masuki.

Kemudian pada masa remaja ini pun diawali dengan tanda datangnya pubertas,

yaitu proses bertahap yang mengubah kondisi fisik dan psikologis. Pada masa

pubertas dapat dikatakan bahwa ciri umum yang menonjol pada remaja adalah

berlangsungnya perubahan itu sendiri, yang dalam interaksinya dengan lingkungan

sosial membawa berbagai dampak pada perilaku remaja. Masa pubertas ini

merupakan periode yang singkat, namun bagi sebagian orang dianggap sebagai

Page 12: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

9

periode yang sulit bagi remaja dan mempengaruhi keadaan fisik dan psikologis

remaja di masa selanjutnya (Agustiani, 2006).

Dari penjelasan di atas, secara umum dapat diketahui bahwa sikap remaja saat

ini masih dalam tahap mencari jati diri. Di mana identitas diri yang dicari remaja

berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya di dalam

masyarakat. Seorang remaja yang mempunyai pandangan-pandangan tentang dirinya

lebih banyak didasari oleh nilai-nilai yang diperoleh dari interaksi dengan orang lain

(Taylor, Comb & Snygg, dalam Agustiani, 2006).

Dari beberapa gambaran pandangan remaja mengenai diri mereka di atas, dapat

dikatakan bahwa remaja memiliki pandangan mengenai konsep diri mereka. Selain

gambaran remaja mengenai diri mereka tersebut di atas, remaja di Sumba Timur,

khususnya di Sekolah Menengah Atas Kristen Payeti, yakni pada siswa remaja yang

duduk di bangku kelas III, di mana berdasarkan observasi dan wawancara dengan

beberapa siswa ditemukan bahwa terdapat siswa remaja yang memiliki konsep diri,

yakni setia dalam mengikuti ibadah di sekolah dan taat pada aturan sehingga tidak

berlaku bolos sekolah, selalu mengikuti pelajaran dengan baik dan rajin

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Terdapat juga siswa yang selalui

bersikap ramah dan mudah bergaul dengan orang-orang disekitarnya, dan juga ada

siswa yang memiliki kompeten dalam mata pelajaran tertentu ia tidak segan dalam

membantu teman-temannya yang belum memahami pelajaran dengan baik.

Namun, disisi lain, remaja memiliki pandangan yang negatif mengenai diri

mereka. Misalnya, ada siswa yang tidak memiliki kepercayaan diri dan keberanian

dalam mengeluarkan pendapat di kelas, merasa minder dan malu saat tidak dapat

mengerjakan sesuatu, mudah untuk menyerah sehingga mereka cenderung untuk

Page 13: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

10

tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan akhirnya berdampak pada hasil

akademik mereka. Misalnya, ada siswa yang tidak tuntas pada beberapa mata

pelajaran di sekolah, bahkan ada siswa yang tidak naik kelas dan terpaksa

dipindahkan ke sekolah lain. Disamping itu, sebagian siswa merasa cemas karena

terkadang mereka tidak dapat mengetahui apa yang berarti dalam kehidupan mereka.

Selain itu, di lingkungan rumah siswa-siswa tersebut sering merasa rendah diri

karena mereka jarang diberi pujian dari orang tua mereka dan mereka biasa dihina,

dipukuli, dimarahi sehingga membuat mereka berpikir bahwa mereka tidak berguna.

Perilaku dan sikap remaja yang negatif menggambarkan bahwa remaja memiliki

konsep diri yang negatif. Hal ini sesuai dengan Respati, Yulianto dan Widiana

(2006) bahwa konsep diri negatif pada siswa disebabkan karena siswa sulit untuk

menerima diri sendiri, sering menolak diri, dan sulit menyesuaikan diri. Disamping

itu, Dewi, Garminah dan Jampel (2013) mengatakan siswa yang memiliki konsep

diri negatif ditandai dengan ketidakyakinan siswa terhadap kemampuan yang

dimiliki, sehingga mereka tidak percaya diri jika guru memberikan pertanyaan.

Selanjutnya, siswa merasa malu-malu jika ingin menjawab pertanyaan, karena siswa

merasa takut jika jawaban itu salah. Kemudian dengan siswa memandang dirinya

selalu tidak mampu, maka ini berpengaruh dengan prestasi belajar pada siswa

tersebut. Hal-hal tersebut menurut Dewi, et al. (2013) karena konsep diri siswa yang

negatif membuat mereka cenderung memiliki perasaan pesimis. Konsep diri yang

negatif pula membuat siswa kurang memiliki kontrol diri dan mempunyai tingkat

kecemasan yang tinggi dan berdampak pada prestasi belajar (Miller, 1999).

Berdasarkan fenomena-fenomena di atas, maka dapat dikatakan siswa

mengalami masalah dengan konsep diri mereka, yang disebabkan oleh ciri negatif,

Page 14: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

11

yakni cenderung merasa cemas, merasa diri tidak diterima, selalu merasa tidak

mampu, peka terhadap kritik, kurang memiliki motifasi belajar, dan menghindar dari

keadaan-keadaan sulit untuk tidak “gagal”. Sebab siswa yang memandang dirinya

negatif cenderung berperilaku negatif. Sebagaimana seseorang yang mempunyai

konsep diri negatif memandang dirinya lemah dan tidak dapat berbuat apa-apa, tidak

kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik

terhadap hidup (Dewi et al., t.t).

Konsep diri remaja dengan demikian menjadi penting karena konsep diri

merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk

melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan

(Agustiani, 2006). Hal tersebut sesuai dengan penjelasan dari Ogunlade (n.d) bahwa

lingkungan memengaruhi konsep diri remaja. Remaja yang memiliki konsep diri

yang positif akan tampil lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi.

Sebaliknya remaja yang mengembangkan konsep diri negatif, mempunyai kesulitan

dalam menerima dirinya sendiri, sering menolak dirinya serta sulit bagi mereka

untuk melakukan penyesuaian diri yang baik. Melalui konsep diri yang positif akan

membantu remaja dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dan sebaliknya

remaja yang mempunyai konsep diri yang negatif akan kesulitan dalam

menyelesaikan masalahnya (Montana, dalam Respati et al, 2006). Konsep diri

merupakan hal yang penting karena dengan konsep diri akan membantu individu

untuk mengenali dirinya baik itu dari sisi positif dan negatif, serta apa yang boleh

dan tidak boleh dilakukannya. Dengan kata lain, konsep diri yang tepat merupakan

alat kontrol positif bagi sikap dan perilaku seseorang (Harian Suara Merdeka, 23

November 2002, dalam Respati et al, 2006).

Page 15: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

12

Selain itu, konsep diri remaja penting karena remaja yang mempunyai konsep

diri yang positif memiliki kecemasan yang rendah, lebih tekun belajar dan aktif di

kelas, serta mempunyai harapan untuk berhasil di masa depan (Sancez & Roda, n.d).

Ini berarti bahwa siswa dengan konsep diri yang positif mempunyai ciri, yakni

mampu menyesuaikan diri, bertindak berdasarkan moral yang baik, meyakini nilai-

nilai dan prinsip tertentu dan bersedia mempertahankannya, peka terhadap

kebutuhan orang lain, menerima orang lain dengan hangat dan penuh penghargaan

Hurlock ( dalam Anggoro, 2010). Hal ini juga didukung oleh Andayani dan Afiatin

(1996) bahwa konsep diri membantu remaja untuk berinteraksi sosial dan berhasil

dalam berelasi di lingkungan sosial tersebut.

Hal tersebut di atas, didukung oleh hasil penelitian dari Sahranavad dan Hassan

(2012) bahwa konsep diri yang positif dapat meningkatkan perilaku positif siswa,

sehingga mereka mempunyai kepercayaan diri dalam membangun relasi diantara

siswa di sekolah dan pada akhirnya mereka dapat mencapai prestasi akademik.

Sebab diketahui bahwa remaja yang bersikap meyakini dirinya lemah, tidak dapat

berbuat apa-apa, tidak kompeten, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap

hidup, pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Semua itu

karena adanya konsep diri yang negatif dan akibatnya remaja tidak mampu

menghargai dirinya sendiri dan selalu memandang dirinya secara negatif. Akhirnya

mereka pun akan sulit memiliki kecerdasan emosional yang memadai, sehingga

muncullah rasa tidak percaya diri (Nur dan Ekasari, 2008).

Salah satu faktor yang dapat membentuk konsep diri remaja adalah pola asuh

orang tua (Ishak, Low dan Lau, 2012). Hal ini didukung oleh Nasrin (dalam Ishak et

al, 2012) bahwa pola asuh sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

Page 16: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

13

konsep diri remaja. Pola asuh orang tua merupakan pola interaksi antara anak

dengan orang tua bukan hanya pemenuhan kebutuhan fisik (seperti makan, minum

dan lain-lain) dan kebutuhan psikologis (seperti, rasa aman, kasih sayang dan lain-

lain), tetapi juga mengajarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak

dapat hidup selaras dengan lingkungan (Taganing, 2008).

Pola asuh dibagi atas tiga, yakni pola asuh authoritarian, authoritative dan

permissive (Baumrid, dalam Santrock, 2007). Pola asuh auothoritarian adalah suatu

gaya membatasi dan menghukum yang menuntut anak untuk mengikuti perintah-

perintah orang tua dan menghormati pekerjaan dan usaha. Orang tua yang otoriter

menetapkan batas-batas yang tegas dan tidak memberi peluang yang besar kepada

anak-anak untuk berbicara (bermusyawarah) (Santrock, 2007). Akibat dari pola asuh

ini, membuat remaja untuk cenderung memberontak dan bermusuhan (Safa’ah, t.t).

Pola asuh authoritarian memiliki dampak pada anak di mana dalam pola asuh

ini orang tua menghendaki anak untuk menaati aturan tanpa memberi penjelsan

(Ishak et al., 2012). Akibatnya, anak yang tumbuh dalam pola asuh seperti ini

biasanya menerima sikap tidak adil dari orang tua mereka. Mereka sering dimarahi,

dihina, dipukuli, diabaikan, tidak pernah dipuji, bahkan dilecehkan oleh orang tua

mereka. Pada akhirnya anak merasa dirinya tidak berharga dan tumbuhlah konsep

diri negatif pada anak (Safa’ah, t.t). Menurut Dewar (2013) anak yang berada pada

pola asuh authoritarian memiliki perilaku yang kurang baik atau memiliki moral

yang rendah, kurang berkompeten secara sosial, lebih merasa cemas, kurang

berprestasi di kelas, suka memakai obat-obatan terlarang dan minum minuman

beralkohol, mengalami depresi, suka melakukan kekerasan, dan lebih emosional

serta merasa tidak diterima dalam pergaulan.

Page 17: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

14

Hal-hal tersebut didukung oleh hasil penelitian sebelumnya, yakni peneltian

dari Garcia dan Gracia (dalam Dewer, 2013) ditemukan bahwa terdapat hubungan

antara pola asuh authoritarian dengan konsep diri remaja, hasilnya didapati orang tua

yang otoriter cenderung memiliki anak-anak dengan kompetnsi sosial rendah.

Selanjutnya penelitian dari Wolfradt (dalam Dewer, 2013) menemukan ada

hubungan pola asuh authoritarian dengan konsep diri remaja, di mana hasil

penelitian menunjukkan remaja dengan orang tua yang otoriter lebih cenderung

merasa cemas dan depresi. Kemudian, penelitian yang sama dari Newman, Harrison,

Dashiff dan Davies (2008) menemukan ada hubungan positif pola asuh authoritarian

dengan konsep diri remaja, yang dalam hasil penelitiannya diperoleh remaja yang

berada dalam pola asuh authoritarian dari orang tuanya menunjukkan perilaku

kekerasan, misalnya bunuh diri, remaja cenderung merasa depresi, dan

menggunakan obat-obat terlarang, minuman beralkohol serta merokok. Berikutnya,

penelitian dari Safa’ah (t.t) yang dilakukan pada siswa kelas XI di SMA PGRI 1

Tuban tahun 2009 pada remaja berusia 15 - 18 tahun. Sampel yang diambil dari

seluruh remaja yang memenuhi kriteria insklusi sebanyak 199 responden. Dengan

hasil penelitian H1 ditolak artinya ada hubungan pola asuh orang tua dengan konsep

diri pada remaja. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan pola asuh

orang tua dan konsep diri pada remaja.

Berbeda dari penelitian oleh Chao (1994) yang tidak menemukan ada hubungan

pola asuh authoritarian dengan konsep diri, di mana anak yang tumbuh dalam orang

tua yang otoriter tidak menjelaskan bahwa prestasi akademik mereka rendah. Hasil

yang sama dari penelitian ini diperoleh pada peneltian dari Anggoro (2010) di SMA

Negeri 2 Salatiga yang mendapatkan hasil adanya hubungan negatif signifikan (p <

Page 18: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

15

0,05) antara pola asuh otoriter dengan konsep diri pada remaja. Secara khusus

koefisien korelasi dari penelitian tersebut sebesar (r) = -0,198. Dalam penelitian ini,

dijelaskan bahwa variabel pola asuh otoriter hanya berpengaruh 3,9% terhadap

konsep diri pada remaja, sedangkan 96,1% lainnya dipengaruhi oleh variable -

variabel lain yang sangat dominan.

Berangkat dari fenomena-fenomena di atas dan juga dari hasil-hasil penelitian

di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan antara kecenderungan pola

asuh authoritarian orang tua dengan konsep diri pada remaja kelas III SMA Kristen

Payeti di Sumba Timur. Alasan penulis memilih judul ini, dikarenakan belum

adanya penelitian yang meneliti konsep diri dari remaja yang duduk dibangku kelas

tiga yang mengalami pola asuh authoritarian khususnya daerah Sumba Timur.

Penulis memilih SMA Kristen Payeti sebagai tempat penelitian, dikarenakan

pertimbangan teknis seperti akses yang cukup mudah antara penulis dengan pihak

sekolah.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh authoritarian

orang tua dengan konsep diri remaja kelas III SMA Kristen Payeti di Sumba Timur.

Page 19: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

16

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Diri

Konsep diri merupakan gagasan yang penting dalam ilmu psikologi dan

pendidikan. Untuk itu konsep diri merupakan gagasan multidimensi yang memiliki

satu segi umum dan beberapa aspek yang spesifik, salah satunya adalah konsep diri

akademik (Byrne, dalam Tan dan Yates, 2007). William H. Fitts (1972) yang

mengemukakan bahwa konsep diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang,

karena konsep diri seseorang merupakan kerangka acuan (frame of reference) dalam

berinteraksi dengan lingkungan.

Menurut Schunk (dalam Miller, 1999) mendefinisikan konsep diri sebagai

gagasan yang menekankan perilaku manusia dengan lingkungan sosialnya, di mana

melalui pengamatan terhadap orang lain, memperoleh pengetahuan, aturan

keterampilan, strategi, kepercayaan dan sikap. Individu juga belajar dari model yang

dilihat dan menyesuaikan dengan perilakunya serta konsekuensi dari perilaku yang

dimodelkan kemudian bertindak sesuai dengan keyakinan akan kemampuan mereka

dan hasil yang diharapkan dari tindakan mereka. Hal tersebut sejalan dengan

pengertian konsep diri dari Shavelson (dalam Doner, 2006) bahwa konsep diri

merupakan persepsi seseorang yang dibentuk berdasarkan pengalaman dan

interpretasi dengan lingkungan.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat dikatakan konsep diri

adalah gambaran diri individu, mengenai pandangan, perasaan dan evaluasi individu

tentang dirinya sendiri, yang diperoleh dari interaksi dan pengalaman dengan orang

lain atau lingkungannya.

Page 20: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

17

Dimensi-Dimensi Dalam Konsep Diri

James (dalam Dorner, 2006) menyebutkan konsep diri memiliki multidimensi,

yakni diri sebagai pribadi jasmani, diri sebagai pribadi sosial, dan diri sebagai

pribadi rohani.

a. Diri sebagai pribadi jasmani (material self). Maksudnya diri sebagai pribadi

jasmani yang dimiliki oleh setiap orang.

b. Diri sebagai pribadi sosial (social self). Maksudnya diri sebagai pribadi sosial

yang terdiri dari karakteristik-karakteristik yang dikenali oleh orang lain.

c. Diri sebagai pribadi rohani (spiritual self). Maksudnya diri sebagai pribadi

rohani terkait semacam hal mengurangi pikiran yang membebani dirinya, terkait

watak dan juga penilaian moral dan hal lainnya sehingga yang tinggal hanyalah

pribadi yang abadi.

Dari beberapa aspek dan komponen konsep diri diatas, maka penulis memilih

aspek konsep diri yang dijelaskan oleh James (Donner, 2006), yakni aspek diri

sebagai pribadi jasmani (material self), diri sebagai pribadi sosial (social self), diri

sebagai pribadi rohani (spiritual self). Pemilihan aspek-aspek tersebut dengan alasan

sesuai dengan teori dari James mengenai hirarki diri (self hierarcy).

Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Pola Asuh Authoritarian

Pola asuh orang tua merupakan gaya pengasuhan yang dilakukan orang tua

seperti sebuah iklim universal di mana sebuah keluarga berfungsi membentuk

perilaku yang melibatkan anak (Daling dan Steinberg dalam Chiew, 2011).

Baumrind (dalam Abesha, 2012) yang mengatakan bahwa gaya pengasuhan orang

tua merupakan pola perilaku dan sikap orang tua untuk berinteraksi dan

Page 21: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

18

berhubungan dengan anak-anak dan remaja bersama dengan dimensi orang tua yang

menanggapi atau menuntut.

Menurut Filsinger (dalam Johnson, 1990), mengatakan orang tua otoriter

(authoritarian parenting) adalah orang tua yang cenderung membatasi pertumbuhan

tingkat konseptual anak dengan tidak memberikan kebebasan untuk memperluas,

membangun struktur kognitif yang baru. Hal yang tidak jauh berbeda, disampaikan

oleh Loevinger (dalam Johnon, 1990) bahwa orang tua otoriter cenderung

menekankan pengawasan eksternal dari internal. Orang tua otoriter juga cenderung

menggunakan penalaran secara verbal dengan cara yang terbatas dan disiplin.

Baumrind (1991) mengatakan bahwa orang tua yang otoriter pengasuh anak

dengan menuntut tanpa memberikan arahan, perintah yang diberikan oleh orang tua

harus ditaati, menyediakan peraturan dan mengawasi anak-anak. Dan menurut

Baumrind (dalam Gogolinski, 2012), mengatakan karakteristik dari orang tua yang

otoriter adalah memiliki kehangatan yang rendah dan menggunakan gaya disiplin

yang ketat dan keras. Kemudian menurut Maccoby & Martin (dalam Gidey, 2002)

mengatakan bahwa pola asuh otoriter adalah cara orang tua membesarkan anak

dengan menuntut, mengendalikan, membatasi, dan menolak.

Hubungan Antara Pola Asuh Authoritarian Orang Tua Dengan Konsep Diri

Pada Remaja

Louw dan Grobler (dalam Magano, 2004) mengatakan bahwa keluarga, sebagai

sistem sosial yang merupakan penentu penting dari perkembangan konsep diri

seseorang. Masa remaja adalah masa transisi yang masih berpikir abstrak mengenai

perkembangan dengan kaitanya dalam konsep diri. Sehingga Baumrind (dalam

Respati et al., 2006) mengatakan bahwa salah satu faktor yang dapat membentuk

Page 22: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

19

konsep diri remaja adalah lingkungan keluarga, yaitu pola pengasuhan orang tua.

Pola asuh merupakan cara orang tua membesarkan anak dengan memenuhi

kebutuhan anak, memberi perlindungan, mendidik anak, serta mempengaruhi

tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengasuhan tersebut maka

remaja akan belajar tentang peran-peran, nilai-nilai, sikap, serta perilaku anak

terkshusunya konsep diri. Misalnya, pola asuh orang tua yang otoriter yang sering

memaksakan keyakinan yang dimiliki kepada anak, mengeluarkan kata-kata yang

negatif, dan pendapatnya selalu dikritik. Jika hal ini terus menerus terjadi maka,

anak merasa tidak berguna dan bodoh. Sehingga, anak akhirnya akan membentuk

konsep diri yang negatif. Tetapi, jika anak dididik dengan pola pengasuhan yang

tepat penuh kasih sayang dan merasa diterima, maka anak cenderung membentuk

konsep diri yang positif.

Hal serupa dikatakan oleh Garbino (dalam Magano, 2004) keluarga dengan

gaya pengasuhan otoriter dapat membahayakan pembangunan sosial dan konsep diri

dari anak. Pada akhirnya anak merasa dirinya tidak berharga dan tumbuhlah konsep

diri negatif pada anak (Safa’ah, 2009). Hal ini sesuai dengan pernyataan Yahaya

(2009), bahwa pengalaman dan pola asuh orang tua juga berkontibusi yang

signifikan terhadap perkembangan konsep diri anak. Jika seorang anak hidup dalam

kebingungan dan pengasuhan orang tua yang negatif (otoriter), akibatnya anak ini

cenderung untuk mengembangkan konsep diri negatif. Pengasuhan orang tua yang

negatif dapat ditunjukkan melalui pemukulan tanpa ampun, mengabaikan, kurang

memperhatikan, ketidakadilan, mempermalukan dan tidak berperilaku baik pada

anak. Sebaliknya, pola asuh orang tua yang positif (demokratis) akan

mengembangkan konsep diri yang positif juga.

Page 23: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

20

Hipotesis

Berdasarkan dari uraian dalam latar belakang serta kesimpulan tinjauan pustaka

yang ada, maka hipotesis penelitian ini adakah hubungan yang negatif yang

signifikan antara pola asuh authoritarian orang tua dengan konsep diri remaja pada

siswa SMA Kristen Payeti di Sumba Timur.

METODOLOGI PENELITIAN

Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Pola Asuh Autoritarian

Orangtua dan yang menjadi variabel terikatnya ialah Konsep Diri Remaja.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas XII SMA Kristen

Payeti di Sumba Timur, NTT yang berjumlah 258 siswa.

Menurut Sugiyono (2012) sampel merupakan sebagian dari jumlah karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah insidental sampling.

Pengumpulan Data Dan Alat Ukur

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan Skala

pengukuran psikologi, yang terdiri dari 2 skala, yaitu Skala Pola Asuh Autoritarian

Orang Tua dan Skala Konsep Diri Remaja. Item dalam skala-skala tersebut

dikelompokkan dalam pernyataan favorable dan unfavorable dengan menggunakan 4

alternatif jawaban dari skala Likert yang telah dimodifikasi yaitu, Sangat Sesuai (SS),

Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Keseluruhan data

diperoleh dari skala psikologi yang telah dibagikan kepada subjek.

Page 24: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

21

1. Skala Pola Asuh Autoritarian Orangtua

Dalam penelitian ini menggunakan metode try out terpakai, maka nilai item

total korelasi yang dibawah r 0,25 dianggap gugur. Alat ukur yang digunakan

untuk mengukur Skala Pola Asuh Autoritarian Orangtua adalah indikator dari

pola asuh autoritarian orangtua yaitu memiliki kehangatan yang rendah, dan

menerapkan disiplin ketat dan keras serta memberikan hukuman (Bumrind dalam

Buri, 1991). Berdasarkan pada perhitungan uji seleksi item dan reliabilitas skala

pola asuh permisif autoritarian orangtua yang terdiri dari 10 item, diperoleh item

yang gugur sebanyak 2 item dengan koefisien korelasi item totalnya bergerak

antara 0,282-0,448.

Sedangkan teknik pengukuran untuk menguji reliabilitas adalah menggunakan

teknik koefisien Alpha Cronbach, sehingga dihasilkan koefisien Alpha pada skala

pola asuh autoritarian orangtua sebesar 0,690. Hal ini berarti skala pola asuh

autoritarian orangtua reliabel (Azwar, 2012).

2. Skala Konsep Diri Remaja

Dalam penelitian ini menggunakan metode try out terpakai, maka item total

korelasi yang dibawah r 0,25 dianggap gugur. Alat ukur yang digunakan untuk

mengukur Skala Konsep Diri Remaja adalah aspek-aspek dari konsep diri remaja

yang meliputi diri sebagai pribadi jasmani, diri sebagai pribadi sosial, dan diri

sebagai pribadi rohani (James, dalam Doner, 2006). Perhitungan uji seleksi item

dan reliabilitas skala konsep diri remaja yang terdiri dari 20 item, diperoleh 18

item yang valid dengan koefisien korelasi item total bergerak antara 0,298-0,706,

dan koefisien Alpha pada skala konsep diri remaja sebesar 0,884 yang artinya

skala tersebut reliabel (Azwar, 2012).

Page 25: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

22

HASIL PENELITIAN

Hasil Uji Deskriptif

Tabel 1. Hasil Uji Deskriptif Skala Pola Asuh Authoritarian Orangtua dengan

Konsep Diri Remaja

Descriptive Statistics

N Min imum Maximum Mean

Std. Devia t ion

POLA ASUH OTORITER

77 12 31 21.70 4.062

KONSEP DIRI Val id N ( l is twise)

77 77

24 68 54.44 7.762

(*)

Berdasarkan jumlah aitem Skala Pola Asuh Authoritarian Orang Tua (8 aitem)

dengan 4 alternatif jawaban, dibuat kategori sebagai berikut :

Tabel 2. . Kategorisasi Pengukuran Skala Pola Asuh Authoritarian Orang tua

No Interval Katego

ri

Mean N Persenta

se

1 27,2 ≤ x ≤ 32 Sangat

Tinggi

3 3,9%

2 22,4 ≤ x < 27,2 Tinggi 28 36,36%

3 17,6 ≤ x < 22,4 Sedang 21,70 35 45,45%

4 12,8 ≤ x < 17,6 Rendah 10 12,99%

5 8 ≤ x < 12,8 Sangat

Rendah

1 1,3%

Jumlah 77 100%

SD = 4,062 Min = 12 Max = 31

Keterangan: x = Pola Asuh Authoritarian Orang tua

Dari hasil uji deskriptif Skala Pola Asuh Authoritarian Orangtua didapati 35 siswa

yang paling tinggi memiliki skor pola asuh authoritarian orang tua yang berada pada

kategori sedang dengan persentase 45,45%.

Page 26: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

23

(*) Berdasarkan jumlah aitem Skala Pola Asuh Authoritarian Orang Tua (8 aitem)

dengan 4 alternatif jawaban, dibuat kategori sebagai berikut :

Tabel 3. Kategorisasi Pengukuran Skala Konsep Diri Remaja

No Interval Katego

ri

Mean N Persenta

se

1 61,2 ≤ x ≤ 72 Sangat

Tinggi

12 15,58%

2 50,4 ≤ x < 61,2 Tinggi 54,44 46 59,74%

3 39,6 ≤ x < 50,4 Sedang 17 22,08%

4 28,8 ≤ x < 39,6 Rendah 1 1,3%

5 18 ≤ x < 28,8 Sangat

Rendah

1 1,3%

Jumlah 77 100%

SD = 7,762 Min = 24 Max = 68 Keterangan: x = Konsep Diri Remaja

Sedangkan dari hasil uji deskriptif Skala Konsep Diri Remaja didapati 46 siswa

yang paling tinggi memiliki skor konsep diri remaja yang berada pada kategori tinggi

dengan persentase 59,74%.

Uji Asumsi

Uji asumsi yang dilakukan terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Uji

normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Pola Asuh Authoritarian Orangtua dengan

Konsep Diri Remaja

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pola asuh auto r i ta r ian

Konsep D i r i Remaja

N 77 77

Normal Parametersa Mean 21.70 54.44

Std. Devia t ion 4.062 7.762

Most Ext reme Di f ferences

Absolute .091 .128

Pos i t ive .091 .059

Negat i ve - .050 - .128

Kolmogorov-Smirnov Z .798 1.120

Asymp. Sig. (2 - ta i led) .548 .163

Berdasarkan uji hasil pengujian normalitas pada tabel di atas, kedua variabel

memiliki signifikansi p>0,05. Variabel pola asuh authoritarian orangtua memiliki

Page 27: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

24

nilai K-S-Z sebesar 0,798 dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar 1,120

(p>0.05). Oleh karena nilai signifikansi p>0,05, maka distribusi data pola asuh

authoritarian orangtua berdistribusi normal. Hal ini juga terjadi pada variabel

konsep diri remaja yang memiliki nilai K-S-Z sebesar 0,548 dengan probabilitas (p)

atau signifikansi sebesar 0,163. Dengan demikian data konsep diri remaja juga

berdistribusi normal.

Sementara dari hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Uji Linearitas Pola Asuh Authoritarian Orangtua dengan Konsep Diri

Remaja

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Konsep d i r i remaja * Pola asuh autor i tar ian

Between Groups

(Combined) 1127.122 16 70.445 1.224 .277

L inear i t y 66.986 1 66.986 1.164 .285

Devia t ion f rom L inear i t y

1060.135 15 70.676 1.228 .277

W ith in Groups 3451.865 60 57.531

Tota l 4578.987 76

Dari hasil uji linearitas diperoleh nilai Fbeda sebesar 0,1228 dengan sig.= 0,277

(p>0,05) yang menunjukkan hubungan antara pola asuh authoritarian orangtua

dengan konsep diri remaja adalah linear.

Uji Korelasi

Dari perhitungan uji korelasi antara variabel bebas dan terikat, dapat dilihat

pada tabel berikut:

Page 28: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

25

Tabel 6. Hasil Uji Korelasi antara Pola Asuh Authoritarian Orangtua dengan

Konsep Diri Remaja

Correlat ions

Pola Asuh

Autor i tar ian Konsep Di r i

Remaja

Pola Asuh Autor i ta r ian Pearson Corre la t ion

1 - .121

Sig. (1- ta i led) .147

N 77 77

Konsep Di r i Remaja Pearson Corre la t ion

- .121 1

Sig. (1 - ta i led) .147

N 77 77

Hasil koefisien korelasi antara pola asuh authoritarian orangtua dengan konsep

diri remaja, sebesar -0,121 dengan sig. = 0,147 (p > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa

tidak ada hubungan yang negatif dan signifikan antara pola asuh authoritarian orangtua

dengan konsep diri remaja pada siswa SMA Kristen Payeti di Sumba Timur, NTT.

Pembahasan

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara kecenderungan pola asuh

authoritarian orang tua terhadap konsep diri remaja pada siswa SMA Kristen Payeti di

Sumba Timur, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang negatif signifikan

antara kecenderungan pola asuh authoritarian orang tua terhadap konsep diri remaja

pada siswa SMA Kristen Payeti di Sumba Timur. Berdasarkan hasil uji perhitungan

korelasi, keduanya memiliki r sebesar -0,121 dengan signifikansi sebesar 0,147 (p >

0.05) yang berarti kedua variabel yaitu pola asuh authoritarian orang tua dengan

konsep diri remaja tidak memiliki hubungan yang negatif signifikan.

Tidak adanya hubungan negatif pola asuh authoritarian orang tua terhadap konsep

diri pada remaja di SMA Kristen Payeti di Sumba Timur, mungkin dikarenakan remaja-

Page 29: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

26

remaja merasa bahwa bukan mereka saja yang mendapatkan pola pengasuhan secara

authoritarian, tetapi sudah menjadi kebiasaan dan menjadi wajar anak-anak

mendapatkan pola asuh authoritarian. Hasil wawancara dengan tiga orang siswa pada

tanggal 15 Agustus 2014, mengatakan bahwa pola asuh authoritarian orang tua

merupakan hal biasa yang mereka alami, karena pola asuh tersebut sudah menjadi suatu

kebiasaan orang tua dalam mendidik anak di Sumba Timur, sehingga didikan yang

keras sekalipun tidak membuat mereka menjadi anak yang memiliki konsep diri yang

rendah. Dan pernyataan ini, didukung oleh hasil wawancara dengan orang tua bahwa

dengan memberikan pola asuh authoritarian kepada anak dapat menjadikan mereka

berhasil dan menjadi anak yang baik. Ini dilihat dari keberhasilan anak menaati setiap

perintah dari orang tua. Dan beberapa gurupun mengatakan bahwa pola asuh

authoritarian yang sudah diterapkan orang tua pada anak, bisa menjadikan anak-anak

berhasil dan taat pada waktu berada dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini, diperoleh data bahwa

rata-rata (mean) 21,70 atau 45,45% siswa-siswi SMA Kristen Payeti di Sumba Timur

mengalami pola asuh authoritarian orang tua yang berada pada kategori sedang.

Sedangkan pada konsep diri remaja siswa SMA Kristen Payeti di Sumba Timur rata-

rata (mean) 54,44 atau 59,74% yang berada pada kategori tinggi. Hal tersebut

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMA Kristen Payeti di Sumba Timur

memiliki konsep diri yang tinggi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan antara kecenderungan pola asuh

authoritarian orang tua dengan konsep diri pada remaja siswa SMA Kristen Payeti di

Sumba Timur, diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan negatif yang signifikan

Page 30: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

27

antara pola asuh authoritarian orang tua dengan konsep diri remaja pada siswa SMA

Kristen Payeti di Sumba Timur. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi antara pola

asuh authoritarian orang tua dengan konsep diri remaja pada siswa SMA Kristen

Payeti di Sumba Timur adalah sebesar -0,121 dengan signifikansi 0,147 (p 0,05). Hal

ini menunjukkan bahwa pola asuh authoritarian bukan merupakan salah satu faktor

yang besar pengaruhnya terhadap konsep diri remaja. Sebagian besar subjek (45,45%)

mengalami pola asuh authoritarian orang tua berada pada kategori sedang dan sebagian

besar subjek (59,74%) memiliki konsep diri berada pada kategori tinggi.

Dengan demikian, terlihat jelas para siswa merasa pola asuh authoritarian tidak

berkorelasi dengan rendahnya konsep diri mereka. Siswa yang memiliki konsep diri

negatif, diharapkan untuk membangun komunikasi yang baik dalam keluarga, melihat

dari sisi baiknya pola yang diterapkan oleh orang tua, meminta bantuan guru (BK),

mengisi aktivitas dengan hal yang baik, dan memotivasi diri untuk berprestasi. Dan

bagi orang tua sebaiknya menerapkan pola asuh yang sesuai, tidak mendominasi dan

menguasai dalam segala hal tanpa adanya komunikasi dua arah yang baik, dan

hendaknya orang tua sering memberikan dukungan (baik itu pujian atau hadiah) kepada

anak-anak. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut penelitian ini

dengan mengembangkan variabel-variabel lain yang dapat digunakan, sehingga

terungkap faktor-faktor yang memengaruhi konsep diri remaja terutama di SMA

Kristen Payeti di Sumba Timur seperti membangun pendampingan dari pihak guru

kepada siswa, relasi siswa dengan siswa, inteligensi, bakat, kematangan, latar belakang

kebudayaan, kurikulum, keadaan sekolah, dan teman bergaul.

Page 31: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

28

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, H. (2006). Perkembangan pendekatan ekologi kaitannya

dengan konsep diri pada remaja. Bandung: Refika Aditama.

Abesha, A. G. (2012). Effects of Parenting Styles, Academic Self -

Efficacy, and Achievement Motivation on the Academic

Achievement of University Students in Ethiopia. A Dissertation

Submitted in Fulfil lment of the Requirements for the Award of

Doctor of Philosophy (Psychology), School of Psychology and

Social Science, Faculty of Computing, Health, and Science, Edith

Cowan University

Andayani, B., & Afiatain, T. (1996). Konsep diri , harga diri, dan

kepercayaan diri remaja remaja. Jurnal psikologi,2, 23-30

Anggoro (2010). Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter Dengan Konsep

Diri Pada Remaja. Skrispsi (tidak diterbitkan). Salatiga : Fakultas

Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Aquina, D., Tanjung, E & Robi. (2013, April 19). Pelajaran hidup

Taspirin, bocah miskin yang biayai 3 adik. Viva News . Retrived

from http://fokus.news.viva.co.id/news/read/406623 -pelajaran-

hdiup-taspirin--bocah-miskin-yang-biayai-3-adik.

Arbain, D, K. (2013, November 25). Remaja Kreatif, Mengais Rezeki

dari Hobi. Kompasiana. Retrieved from

http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/11/25/remaja -

kreatif-mengais-rezeki-dari-hobi-612866.html .

Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Edisi 2. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Baumrind, D. (1991). The Influensa of Parenting Style on Adolescent

Competence and Substance Use. University of California at

Berkeley.

Chao, R. K. (1994). Beyond parental control and authori tarian parenting

style: understanding Chinese parenting through the cultural notion

of training. Journal Society for Research in Child Development

65( 4), 1111-1119.

Chiew, L. Y. (2011). A Study of Relationship Between Parenting Styles

and Self Esteem: Self -Esteem’s Indicator- Parenting Styles.

Research Project Submitted in Partial Fulfi llment of The

Requirements for The Bachelor of Social Science (Hons)

Psychology Faculty of Arts and Social Science Universiti Tunku

Abdul Rahman. Vol 3, hal 124-139.

Page 32: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

29

Dewar, G. (2013). Authoritarian parenting: How does it affect the kids?

Available (online):

http://www.parentingscience.com/authoritarian -parenting-

style.html

Dewi, N. I. , Garminah, N., & Jampel, N. (2013). Kontribusi kebiasaan

belajar konsep diri terhadap prestasi belajar siswa kelas IV di

Sekolah Dasar Inti Kecamatan Jembrana. Jurnal mimbar PGSD, 1.

Retrieved from

http://portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=10

5399

Dorner, J . (2006). A self -concept measure of personality growth: self -

concept maturity (SCM). Development, validitadion, and age

effects. Disertation ; International University Bremen

Fitss, W.H. (1972). The self concept and psychopathology. Research

Monograph, 4, 1-163

Gidey, T. (2002). The Interrelationship of Parenting Style, Psychosocial

Adjustment and Academic Achievement Among Addis Ababa

High School Students. a Thesis Presented to The School of

Graduate Studies Addis Ababa University

Gunarsa, Y. S. D. (1980). Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Gogolinski, T.B. (2012). Effects Of Differences In Parenting Styles On

Couple Distress And Children’s Perceptions Of Family Support.

Thesis Directed by: Instructor/Director Carol Werlinich

Department of Family Science

Ishak, Z., Low, S, F. , & Lau, P, L. (2012). Parenting style as a moderator

for students’ academic achievement. Journal Science Education

Technology, 21, 487-493

Johnson, H. C. (1990). The Effects of Parent Education and

Authoritarian Atti tudes on Parenting Skills. Dissertation

Submitted to the GraduateFaculty of Texas Tech University.

Magano,M. D. (2004). The relationship between a disadvantaged home

environment and the self concept of children: A guidance , and

counseling perspective. Thesis Faculty of Education, University

of South Africa

Miller, R. (1999). Self concept and students with disabilities in tertiary

education. Self-concept enhancement and learning facil itation

(SELF) research centre, University of western Sidney. 1-41

Monks F. J ., Knoers A. M. P., & Haditono S. R. (2002). Psikologi

perkembangan: pengantar berbagai bagiannya . Yogyakarta:

Gajah Mada University Press

Page 33: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

30

Newman, K., Harrison, L., Dashiff, C., & Davies, S. (2008).

Relationships between parenting styles and risk behavi ors in

adolescent health: an integrative li terature review . Latino-Am.

Enfermagem , 16 (1)

Nur, I, F. , & Ekasari, A. (2008). Hubungan antara konsep diri remaja

dengan kecerdasan emosional pada remaja. Jurnal Soul. 1 (2),

16-31.

Ogunlade, A, A. (n.d). The correlation of self -concept among adolescent

students in Kwara and Oyo states. 1 -11. Retrieved from

https:/ /www.unilorin.edu.ng/ journals /education/nijef/march_1992

/THE_CORRELATES_OF_SELF-

CONCEPT_AMONG_ADOLESCENT_STUDENTS_IN_KWARA_

AND_OYO_STATES.pdf

Priharseno, Z, N. (2013, November 29). Polda : Perseteruan Anak Ahmad

Dhani dengan Farhat Belum Menjadi Masalah Hukum.

Megapolitan Kompas . Retrieved from

http://megapolitan.kompas. com/read/2013/11/29/1707365/Polda.P

erseteruan.Anak.Ahmad.Dhani.dengan.Farhat.Belum.Menjadi.Mas

alah.Hukum

Respati , W, S., Yulianto, A., & Widiana, N. (2006). Perbedaan konsep

diri antara remaja akhir yang mempeersepsi pola asuh orang tua

authoritarian, permissive dan authoritat ive, Jurnal Psikologi, 4

(2), 119-138

Safa’ah, N. (t.t). Hubungan pola asuh orang tua dengan konsep diri pada

remaja usia 15-18 tahun di SMA PGRI 1 Tuban. Jurnal

Keperawatan. Retrieved from http://lppm.stikesnu.com/wp-

content/uploads/2014/02/21.pdf

Sahranavard, M., & Hassan, S. A. (2012). The Relationship Betweenself -

Concept, Self-Efficacy, Self-Esteem, Anxietyand Science

Performance Among Iranian Students. Journal of Scientific

Research 12 (9), 1190-1196, 2012

Sanchez, F, J , P., & Roda, M, D, S. (n.d). Relationship between self -

concept achievement in primary students. Electronic Journal of

Research in Educational Psychology and Psychopedagogy, 1 (1),

96-120

Santrock, J . W. (2007). Perkembangan Anak. Edisi kesebelas. Jakarta:

Erlangga

Sugiyono. (2012). Metodologi penelitian pendidikan: pendekatan

kuantitatif, kualitatif , dan R&D. Bandung: Alfabeta

Taganing, N. M (2008). Hubungan Pola Asuh Otoriter Dengan Perilaku

Agresif pada remaja. Jurnal Psikologi .pdf

Page 34: Hubungan Antara Kecenderungan Pola Asuh Authoritarian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9074/2/T1_802009602_Full... · Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

31

Tan, J. B. Y., dan Yates, S. M. (2007). A rasch analysis of the academic

self-concept questionnaire. International Education Journal, 8(2),

470-484

Yahaya, A.B. (n.d). Self-concept in educational psychology. Disertat ion

Faculty of Education:University Technology Malaysia.