hubungan antara etos kerja karyawan dengan …eprints.ums.ac.id/51602/12/naskah publikasi.pdf ·...

14
HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN PADA ORGANISASI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Diajukan oleh : Rizki Arif Setiawan F.100120102 PROGAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: buiquynh

Post on 25-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN

KOMITMEN PADA ORGANISASI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Diajukan oleh :

Rizki Arif Setiawan

F.100120102

PROGAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN

KOMITMEN PADA ORGANISASI

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

RIZKI ARIF SETIAWAN

F.100120102

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen

Pembimbing

ACHMAD DWIYANTO, S.Psi., M.Si

NIP/NIDN. 805/0609106802

Page 3: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

ii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN

KOMITMEN PADA ORGANISASI

OLEH

Rizki Arif Setiawan

F.100120102

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Sabtu, 25 Maret 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

1. Achmad Dwityanto, S.Psi., M.Si (.............................................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Yudhi Satria Restu, SE., S.Psi., M.Si. (.............................................)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Aad Satria Permadi, S.Psi., MA. (.............................................)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Taufik, M.Si., Ph.D

NIK/NIDN. 799/0629037401

Page 4: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Demikian surat pernyataan

ini saya buat dengan segala kesungguhan.

Surakarta, 9 Maret 2017

Yang menyatakan

Rizki Arif Setiawan

F.100120102

Page 5: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

1

HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN

KOMITMEN PADA ORGANISASI

Rizki Arif Setiawan

[email protected]

Achmad Dwityanto, S.Psi., M.Si.

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada

sebuah perusahaan, karena dengan adanya komitmen pada diri karyawan maka

akan menjadikan kondisi kerja yang kondusif sehingga perusahaan dapat berjalan

secara efisien dan efektif, sehingga perlu dicari faktor-faktor yang mempengaruhi

komitmen organisasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi

adalah etos kerja. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui hubungan antara

etos kerja dengan komitmen organisasi, sehingga penulis mengajukan hipotesis

‖Ada hubungan positif antara etos kerja dengan komitmen organisasi‖.

Subjek dalam penelitian ini adalah PT. Rosalia Express di Surakarta yang

berjumlah sekitar 153 karyawan, yang diambil dengan cluster random sampling,

dengan alat ukur yaitu : (1) skala etos kerja, dan (2) skala komitmen organisasi.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment.

Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh korelasi antara etos kerja

dengan komitmen organisasi (r) sebesar 0,562 dengan p= 0,000 dimana p < 0,01,

hal ini berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara etos kerja

dengan komitmen organisasi. Artinya, semakin tinggi etos kerja maka semakin

tinggi komitmen organisasi pada karyawan, dan sebaliknya semakin rendah etos

kerja maka semakin rendah pula komitmen organisasi pada karyawan. Rerata

empirik variabel etos kerja sebesar 82,86 dibandingkan dengan rerata hipotetik

sebesar 77,5. Jadi rerata empirik lebih besar dari rerata hipotetik yang berarti pada

umumnya karyawan PT. Rosalia Express, Surakarta mempunyai etos kerja yang

sedang. Selanjutnya rerata empirik variabel komitmen organisasi sebesar 75,58

dibandingkan dengan rerata hipotetik sebesar 60. Jadi rerata empirik lebih besar

dari rerata hipotetik yang berarti pada umumnya PT. Rosalia Express, Surakarta

mempunyai komitmen organisasi yang tinggi. Peranan etos kerja terhadap

komitmen organisasi (SE) sebesar 31,6% artinya masih terdapat 68,4% faktor lain

selain etos kerja yang mempengaruhi komitmen organisasi.

Kata kunci : Etos Kerja, Komitmen Organisasi, Karyawan.

Abstract

The human factor in the work world is very important especially its commitment

on a company, because of the existence of a commitment of employees will then

make a conducive of working conditions so that companies can run efficiently and

effectively, so acquire to searched factors that affect organizational commitment.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

2

One of the factors that affect organizational commitment is the work ethic. The

aim of this research is to know the relationship between work ethic with

organizational commitment, so the authors propose the hypothesis "there is a

positive relationship between work ethic with organizational commitment with ".

The subject in this study is the employee of PT. Rosalia Express in

Surakarta, which totaled approximately 153 employees, taken by technique

sampling namely cluster random sampling, with the measurement intrument,

namely: (1) the scale of the work ethic, and (2) the scale of the organization

commitment. Data analysis in this study uses the product moment correlation.

Based on the analysis results, so obtained correlation between work ethic

with organizational commitment (r) amount of 0.562 with p = 0.000 where p <

0.01, this means there is a very significant positive relationships between the work

ethic with the organizational commitment. That is, the higher the work ethics then

the higher organizational commitment on employee, and conversely the lower

work ethic then also lower organizational commitment on employee. The

empirical mean of the work ethic variable is amount of 82.86 compared with

hypothetic mean is amount of 77.5. So the empirical mean is greater than

hypothetic mean, which means generally employees of PT. Rosalia Express,

Surakarta has the medium of work ethic. Furthermore the empirical mean of

organizational commitment variables is amount of 75.58 compared with

hypothetic mean is amount of 60. So the empirical mean is greater than hypothetic

mean, which means generally the employee of PT. Rosalia Express, Surakarta had

a high organizational commitment. The role of organizational commitment

towards work ethic (SE) amount of 31.6% means there is still 68.4% of other

factors in addition to the work ethic that influence organizational commitment.

Keywords: Organizational Commitment, Work Ethic, Employees.

1. PENDAHULUAN

Perusahaan yang selalu ingin berkembang maju, tidak hanya di lihat dari kondisi

keuangan dan teknologi yang tersedia di perusahaan tersebut. Faktor lain yang

paling penting dalam mencapai visi dan misi perusahaan agar bisa sukses dan

terus maju yaitu di lihat dari sumber daya manusia. Sebab kunci sukses dari

perusahaan bukan hanya ada pada keuangan dan teknologi tapi pada faktor

manusianya juga.

Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama

komitmennya pada sebuah perusahaan, karena dengan adanya komitmen pada diri

karyawan maka akan menjadikan kondisi kerja yang kondusif sehingga

perusahaan dapat berjalan secara efisien dan efektif (Kuntjoro, 2002).

Page 7: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

3

Sebuah organisasi sangat membutuhkan karyawan yang memiliki

komitmen tinggi untuk menjalankan kegiatannya dalam mencapai tujuan

organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasinya

akan melakukan pekerjaan secara optimal dan lebih bertanggung jawab sehingga

dengan komitmen tersebut karyawan dapat membantu memperlancar organisasi

mencapai tujuannya. Dengan adanya komitmen yang tinggi, seorang karyawan

akan mencintai pekerjaannya dan mampu bekerja dengan rasa penuh tanggung

jawab. Berbeda dengan karyawan yang memiliki komitmen rendah terhadap

organisasinya, komitmen yang tinggi akan memacu karyawan bekerja sebaik

mungkin sehingga produktivitas dapat meningkat dan tujuan organisasi dapat

tercapai. Maka dari itu komitmen yang tinggi sangat penting bagi suatu organisasi

untuk pencapaian tujuan yang sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut Mathis and Jackson (dalam Sopiah, 2008) memberikan definisi

"Organizational Commitment is the degree to which employees believe in and

accept organizational goals and desire to remain with the organization (komitmen

organisasional adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-

tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan

organisasi)". Demikian pentingnya komitmen organisasi pada karyawan, sehingga

sangat diharapkan bahwa semua karyawan memiliki komitmen yang tinggi pada

organisasinya. Hanya saja komitmen karyawan di Indonesia masih rendah yakni

hanya 57% - lebih rendah 7 poin dibandingkan Asia Pasifik. Itu berarti, tingkat

loyalitas karyawan di Indonesia termasuk paling rendah di kawasan ini, menurut

perhitungan Watson Wyatt dalam perhitungan Indeks komitmen karyawan

(Commitment Index) Indonesia, dalam sebuah survei tahun 2005 yang diikuti oleh

lebih dari 8.000 responden aktual dari 46 perusahaan di 14 industri utama di

Indonesia. Jumlah responden itu menyumbang 9% dari total sampel penelitian

WorkAsia, yang dilakukan di 11 negara, meliputi 515 perusahaan, dan 115.000

responden aktual. Berdasarkan riset dan pengalaman global, dalam survei ini

Watson Wyatt memfokuskan survei untuk mengukur aspek komitmen

(commiment), keselarasan kerja (alignment), dan pemberdayaan karyawan

Page 8: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

4

(enablement) – 3 hal yang berdampak besar terhadap fondasi perusahaan

(Krisbiyanto, 2005).

Pengertian komitmen saat ini, memang tak lagi sekedar berbentuk

kesediaan karyawan menetap di perusahaan itu dalam jangka waktu lama. Namun

lebih penting dari itu, mereka mau memberikan yang terbaik kepada perusahaan,

bahkan bersedia mengerjakan sesuatu melampaui batas yang diwajibkan

perusahaan. Ini, tentu saja, hanya bisa terjadi jika karyawan merasa senang dan

terpuaskan di perusahaan yang bersangkutan (Kurniasari 2004).

Melaksanakan komitmen berarti menjalankan kewajiban, tanggung jawab,

dan janji yang membatasi kebebasan karyawan untuk melakukan sesuatu.

Sehingga apabila karyawan sudah punya komitmen maka karyawan akan

mendahulukan apa yang sudah dijanjikan dirinya untuk organisasinya daripada

hanya untuk kepentingan dirinya. Di sisi lain komitmen tergambar pada ketaatan

karyawan dalam bertindak sejalan dengan janji-janjinya. Semakin tinggi derajat

komitmen karyawan semakin tinggi pula kinerja yang dicapainya.

Sebaliknya apabila komitmen organisasi seorang karyawan rendah maka

akan dapat menyebabkan karyawan tersebut begitu mudahnya meninggalkan

organisasi tempatnya bekerja, atau bisa juga bekerja asal-asalan atau tidak

optimal, tidak mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan, tidak

memperhatikan kepentingan organisasi, dan juga masa bodoh dengan

perkembangan perusahaan tempatnya bekerja, karena dalam sebuah komitmen

yang tinggi akan melahirkan dedikasi dan loyalitas terhadap perusahaan, dedikasi

terhadap perusahaan itu sendiri adalah pengorbanan tenaga, fikiran, waktu, demi

keberhasilan suatu usaha atau tujuan perusahaan. Sementara loyalitas itu sendiri

adalah memiliki makna kesediaan seorang untuk melanggengkan hubungannya

dengan organisasi, kalau perlu dengan mengorbankan kepentingan pribadinya

tanpa mengharapkan apapun.

Melihat kenyataan bahwa tidak semua karyawan mempunyai komitmen

yang tinggi. perlu kiranya mencari penyebab dari berkurangnya komitmen

karyawan terhadap organisasi, dan menurut Djafar dan Komari (2013) bahwa

komitmen organisasi dipengaruhi oleh etos kerja. Ditambahkan oleh Bruhn (2009)

Page 9: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

5

bahwa organisasi harus mengembangkan etos kerja untuk mengendalikan perilaku

karyawan, yang akhirnya akan meningkatkan loyalitas karyawan sebagai salah

satu aspek dari komitmen karyawan pada organisasi.

Menurut Husni (2014), indikator seseorang yang mempunyai etos kerja

tinggi diantaranya mempunyai perilaku seperti kerja keras, disiplin, jujur dan

tanggung jawab, rajin dan tekun, dan menggunakan waktu secara tepat. Menurut

Black (dalam Iga, 2002), etos kerja adalah suatu aktivitas yang dilakukan

seseorang untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dipenuhinya. Etos kerja dalam

suatu perusahaan tidak akan muncul begitu saja, akan tetapi harus diupayakan

dengan sungguh-sungguh melalui proses yang terkendali dengan melibatkan

semua sumber daya manusia dalam seperangkat sistem dan alat-alat pendukung.

Menurut Tasmara (2002), etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya

serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna

terhadap suatu yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang

optimal (high performance) sehingga pola hubungan antara manusia dengan

dirinya dan antara manusia dengan makhluk lainnya terjalin dengan baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya etos kerja

tinggi, maka seorang karyawan akan berusaha mencapai tujuannya, termasuk

tujuan organisasi sehingga akan bersfiat loyal dan komit terhadap organisasi.

Komitmen organisasi adalah bentuk persepsi karyawan atau individu di

dalam organisasi terhadap organisasi atau perusahaannya. Komitmen organisasi

memiliki ukuran kuat dan lemah, semakin kuat komitmen organisasinya maka

akan semakin kuat organisasi atau perusahaan tersebut. Tingkat komitmen

organisasi akan diukur dengan menggunakan skala komitmen organisasi

berdasarkan dimensi yang dikemukakan oleh Allen & Meyer (Luthans, 2006) yaitu:

komitmen afektif, komitmen kelanjutan, dan komitmen normatif.

Etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya

mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna terhadap suatu

yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high

performance). Tingkat etos kerja akan diukur dengan menggunakan skala etos

kerja berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Sinamo (2005) yang meliputi:

Page 10: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

6

kerja adalah rahmat, kerja adalah amanah, kerja adalah panggilan, kerja adalah

aktualisasi, kerja adalah ibadah, kerja adalah seni, kerja adalah kehormatan, dan

kerja adalah pelayanan.

Berdasarkan pada tinjauan teoritis di atas, maka dapat diambil suatu

hipotesis sebagai berikut: ―Ada hubungan positif antara etos kerja dengan

komitmen organisasi. Artinya semakin tinggi etos kerja karyawan maka komitmen

organisasi akan semakin tinggi pula. Sebaliknya, semakin rendah etos kerja

kayawan maka komitmen organisasi akan semakin rendah pula‖.

2. METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Rosalia Express di Surakarta

yang berjumlah sekitar 153 karyawan, yang terdiri dari 7 bagian yakni marketing,

gudang, operasional, keuangan, harga, IT, pengadaan, dan dari 7 bagian tersebut

akan diambil 4 bagian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah cluster random sampling, yaitu subyek yang dijadikan sampel penelitian

didasarkan pada kelompok-kelompok atau kelas. Cara menentukan

kelompok/kelas yang diambil sebagai sampel yakni dengan melakukan

pengundian di antara 7 bagian yang ada, dan dari 7 bagian tersebut akan diambil 4

bagian. Kemudian dari pengundian tersebut terpilih bagian marketing sebanyak 25

karyawan, IT sebanyak 20 karyawan, operasional 20 karyawan, dan pengadaan 15

karyawan, sehingga total jumlahnya 80 subyek.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran

psikologis. Ada dua skala yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala etos

kerja dan komitmen organisasi. Teknik analisis yang digunakan untuk

menghubungkan antara etos kerja dengan komitmen organisasi adalah SPSS

dengan analisis product moment.

Skala etos kerja setelah dilakukan penghitungan Aiken maka diperoleh 31

aitem yang valid, sedangkan untuk komitmen organisasi setelah penghitungan

Aiken diperoleh 24 aitem yang valid.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasar hasil analisis data dapat diketahui bahwa ada hubungan positif yang

sangat signifikan antara etos kerja dengan komitmen organisasi dengan koefisien

Page 11: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

7

korelasi r (xy) = 0,562; p = 0,000 (p < 0,01) artinya ada hubungan positif yang

sangat signifikan antara etos kerja dengan komitmen organisasi. Semakin tinggi

etos kerja pada karyawan maka semakin tinggi komitmen organisasi, dan

sebaliknya semakin rendah etos kerja pada karyawan maka semakin rendah

komitmen organisasi karyawan.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Yousef (2001) bahwa organisasi yang

dapat menciptakan etos kerja yang baik pada prakteknya akan menciptakan

sumber daya manusia yang profesional dan terciptanya kepuasan kerja yang pada

akhirnya juga akan mengarahkan pada komitmen organisasi. Diperkuat oleh Ali

dan Al-Kazemy (2007) bahwa etos kerja mempunyai peran dalam organisasi

sebab akan dapat menciptakan nilai, loyalitas, sebagai unsur dari komitmen

organisasi.

Rerata empirik variabel komitmen organisasi sebesar 75,58 dan rerata

hipotetik sebesar 60. Jadi rerata empirik > rerata hipotetik yang berarti pada

umumnya karyawan PT. Rosalia Express mempunyai komitmen organisasi yang

tinggi. Adanya komitmen organisasi yang tinggi pada karyawan PT. Rosalia

Express karena sebagian karyawan merasa betah bekerja di tempat tersebut,

karena mereka merasa bahwa perusahaan telah lebih dari cukup dalam memenuhi

kebutuhan hidup dari selain gaji, yakni mereka mendapat bonus-bonus dan

tunjangan lain seperti tunjangan kesehatan dan tunjangan kesejahteraan, serta

reward apabila karyawan dinilai oleh perusahaan berprestasi .

Rerata empirik variabel etos kerja sebesar 82,26 dan rerata hipotetik

sebesar 77,5. Jadi rerata empirik > rerata hipotetik yang berarti pada umumnya

subyek mempunyai etos kerja yang sedang. Etos kerja yang sedang pada para

karyawan PT. Rosalia Express, Karanganyar, karena para karyawan mempunyai

keyakinan bahwa bekerja merupakan tanggung jawab pribadi dan aktualisasi diri

sehingga tanpa paksaan mereka bekerja dengan etos kerja yang lumayan cukup.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa etos kerja

berpengaruh terhadap komitmen organisasi, dengan sumbangan efektifnya sebesar

31,6%, yang diperoleh dari cara mengkuadratkan nilai koefisien korelasi (r)

sebesar 0,562, sehingga diperoleh (r2) sebesar 0,316 Kemudian angka tersebut

Page 12: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

8

dikalikan 100% sehingga diketahui sumbangan efektif etos kerja terhadap

komitmen organisasi adalah sebesar 31,6% yang artinya masih terdapat 68,4%

faktor lain selain etos kerja yang mempengaruhi komitmen organisasi yakni: usia,

tingkat pendidikan, masa kerja, jenis kelamin, persepsi tentang gaji, dan peran

individu dalam organisasi.

Adapun kelemahan dalam penelitian ini adalah: karena pemberian skala

hanya dititipkan ke personalia maka pemberian instruksi pengisian skala

dikuatirkan tidak maksimal atau tidak sesuai keinginan peneliti.

3.1 Kutipan dan Acuan

Gagasan penelitian ilmiah ini yakni mengacu pada penelitian yang telah dilakukan

oleh Komari dan Djafar (2013) yang menemukan hubungan positif antara etos

kerja dengan komitmen organisasi dengan subjek sebanyak 78 karyawan Bank

Syariah di Indonesia.

4. PENUTUP

Adapun kesimpulan dan saran dari penelitian ini adalah: a. Ada hubungan positif

yang sangat signifikan antara etos kerja dengan komitmen organisasi di tunjukkan

oleh r = 0,562 dengan p =0,000 atau p < 0,01. Semakin tinggi etos kerja maka

semakin tinggi pula komitmen organisasi, dan sebaliknya semakin rendah etos

kerja maka semakin rendah pula komitmen organisasi; b. Berdasarkan hasil

penelitian di ketahui komitmen organisasi pada subyek penelitian tergolong

tinggi; c. Berdasarkan hasil penelitian di ketahui etos kerja pada subyek penelitian

tergolong sedang; d. Sumbangan efektif etos kerja terhadap komitmen organisasi

sebesar 31,6 %. Hal ini berarti menunjukkan bahwa terdapat faktor- faktor lain

sebesar 68,4 % yang mempengaruhi komitmen organisasi selain etos kerja

misalnya usia, tingkat pendidikan, masa kerja, jenis kelamin, persepsi tentang gaji,

dan peran individu dalam organisasi.

Saran Bagi pimpinan perusahaan, Diharapkan mampu mempertahankan

atau bahkan meningkatkan komitmen organisasi dengan cara juga meningkatkan

etos kerja di kalangan karyawan, misalnya dengan cara memberikan seminar

tentang etos kerja yang baik, sehingga karyawan dapat menerapkan dan

Page 13: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

9

mempraktikannya dalam kegiatan bekerja sehari-hari, yang pada akhirnya

komitmen organisasi juga semakin dapat ditingkatkan. .

Bagi karyawan. Bagi karyawan diharapkan meningkatkan komitmen

organisasi dari variabel etos kerja dengan cara mengoptimalkan aspek-aspek yang

terdapat pada variabel etos kerja tersebut.

Bagi peneliti selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk

melakukan penelitian dengan tema yang sama, diharapkan menambah variabel-

variabel lain yang belum diungkap selain etos kerja seperti faktor demografi,

kepuasan kerja, dsb. Selain itu juga dapat memperluas populasi dan

memperbanyak sampel, agar ruang lingkup dan generalisasi penelitian menjadi

lebih luas.

PERSANTUNAN

Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada pihak-pihak yang telah membantu

pelaksanaan penelitian ini yakni terutama kepada Bapak Pimpinan PT. Rosalia

Express dan Bapak Kepala Personalia PT. Rosalia Express, kemudian kepada

dosen pembimbing dan para dosen penguji.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, A. J., & Al-Kazemi, A. A. (2007). Islamic work ethic in Kuwait. Cross

Cultural Management: An International Journal, 14(2), 93–104.

Bruhn, M. (2003). Relationship Marketing: Management of costumer

relasionship, 1st edn, New Jersey: Prentice Hall.

Djafar F, & Komari, N. (2013). Work Ethics, Work Satisfaction and

Organizational Commitment at the Sharia Bank, Indonesia. International

Business Research; Vol. 6, No. 12. 107-117.

Husni, I. (2014). Hubungan Etos Kerja Dengan Kinerja Guru Di Smk Negeri 1

Lubuk Sikaping. Jurnal Administrasi Pendidikan, 2(1), 341‐ 831.

Iga, M. D. (2002). Makalah. Mengapa dan Untuk Apa Orang Bekerja?. Bali:

Universitas Udayana.

Krisbiyanto. (2005). Membedah Pandangan Karyawan Indonesia.

Kuntjoro, Z. S. (2002). Komitmen Organisasi. Jakarta

Page 14: HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA KARYAWAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/51602/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Faktor manusia di dalam dunia kerja sangat penting terutama komitmennya pada ... etos

10

Kurniasari, L. (2004). Pengaruh Komitmen Organisasi dan Job Insecurity

Karyawan terhadap Intensi Turnover, Tesis, Program Pascasarjana

Pengembangan Sumber Daya Manusia, Universitas Airlangga, Surabaya.

Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi (ed.10). Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sinamo, J. (2005). Delapan Etos Kerja Profesional: Navigator Anda Menuju

Sukses. Bogor : Grafika Mardi Yuana.

Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi.

Tasmara, T. (2002). Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani Pres.

Yousef, D. A. (2001). Islamic work ethic—a moderator between organizational

commitment and job satisfaction in a cross-cultural context. Personnel

Review, 30(2), 152–169.