hubungan antara dukungan teman sebaya dan …
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN KEPERCAYAAN DIRI KORBAN BULLYING
Oleh :
Rini Fitriana
Ratna Syifa’a Rahmahana
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2016
i
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN KEPERCAYAAN DIRI KORBAN BULLYING
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Progra Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat-syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S1 Psikologi
Oleh :
Rini Fitriana
10320023
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2016
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’alla
Hanya kepada-Mu lah hamba menyembah, Hanya kepada-Mu lah hamba meminta pertolongan, Hanya Engkau lah yang memberi hamba-Mu ini kemudahan dan
kelancaran, dengan izin-Mu hamba dapat menyelesaikan karya ini, Hanya kepada-Mu hamba bersyukur
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rosulullah shallallahu allaihi wa sallam, Engkaulah Nabiku panutanku, engkaulah panutanku, dan engkaulah penerang
umat Islam
Dengan rasa haruku ku persembahkan karya ini untuk kedua orangtuaku yang sangat aku cintai
Bapak Riyanto dan Ibu Rohyati
Yang senantiasa memberikan doa yang selalu engkau panjatkan kepada Allah SWT tiada henti, semangat, kasih sayang yang amat tulus, dan segala fasilitas yang telah
diberikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, keselamatan dunia akherat, kebahagiaan, umur yang bermanfaat, ridho-Nya dan ampunan-Nya kepada
bapak dan ibuku tercinta.
Hani Khoiril Khasanati
Yang telah memberikan semangat, doa dan selalu mengingatkanku tanpa henti untuk terus berjuang, aku mencintaimu dan menyayangimu, semoga kita bisa terus sukses
dan dapat mengejar impian kita, semoga Allah meridhoinya
v
HALAMAN MOTO
Semua ujian pasti ada hikmahnya, terkadang kita tidak tahu rencana ALLAH untuk kita, tapi yang pasti ALLAH sedang merajut cerita indah untuk kita, karena setelah
hujan akan ada pelanggi yang indah
(Rini Fitriana)
Saat dirimu merasa tidak berarti atau kau mengalami masa yang sulit, ingatlah ALLAH memberikan ujian kepada umatNYA sesuai dengan kemampuan Hambanya.
Pasti kau mampu untuk menghadapinya. Jangan menyerah
(Rini Fitriana)
Balas dendam yang terbaik yaitu dengan memperbaiki dirimu sendiri
(Ali Bin Abi Thalib RA)
Terkadang masalah menjadi sahabat terbaik kita. Membuat lebih kuwat dan menempatkan ALLAH pada sisi paling dekat
(Akhi Rahman)
Ketika engkau sudah berada di jalur menuju ALLAH, maka berlarilah. Jika sulit bagimu, maka berlari kecilah. Jika kamu lelah, berjalanlah. Jika itupun tak mampu,
merangkaklah. Namun jangan pernah berbalik arah atau berhenti
(Imam Syafi’i)
Jangan ragu untuk meminta kepada ALLAH. Hendaklah seseorang besarkan harapannya. Karena sesungguhnya ALLAH tidah terasa berat baginya sesuatu yang
dia berikan.
(HR. Muslim)
vi
PRAKATA
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi ALLAH SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan suri tauladan kepada
umatnya.
Skripsi ini dapat terselesaikan atas dukungan, do’a dan bantuan semua pihak.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. rer. nat Arief Fahmi, S. Psi, MA. HRM, Psi. Selaku dekan Fkultas
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
2. Ibu Mira Aliza Rachmawati, S.Psi, M.Psi selaku ketua Prodi Fakultas
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya serta dosen penguji saat ujian pendadaran,
terimakasih ibu sudah berkenan meluangkan waktunya dan memberikan
masukan-masukannya
3. Ibu Ratna Syifa’a, S.Psi., M.Si., Psi selaku dosen pembimbing skripsi,
terimakasih banyak karena telah membimbing dan bersedia meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Terimakasih banyak ibu.
4. Ibu Uly Gusniarti, S.Psi., M.Si., Psikolog selaku penguji saat ujian angket
serta dosen penguji saat ujian pendadaran, terimakasih ibu sudah berkenan
meluangkan waktunya dan memberikan masukan-masukannya.
vii
5. Seluruh Dosen Psikologi UII yang telah membimbing penulis dalam
memberikan ilmu pengetahuanya. Semoga apa yang saya peroleh selama
menuntut ilmu selama ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan orang lain, dan
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.
6. Seluruh karyawan universitas Islam Indonesia dan khususnya prodi psikologi,
terimakasih atas pelayanan kepada penulis selama ini selama menuntut ilmu
di fakultas Psikologi UII ini.
7. Kepada kepala sekolah dan guru BK SMK 45 atas bantuan dan sudah
memberikan izin kepada peneliti
8. Kepada kepala sekolah dan guru BK SMK YUDYA KARYA atas bantuan
dan sudah memberikan izin kepada peneliti
9. Kepada kepala sekolah dan guru BK SMK ADIPURA atas bantuan dan sudah
memberikan izin kepada peneliti
10. Kepada para subjek penelitian yang sudah meluangkan waktu, pikiran, dan
tenaganya untuk membantu Peneliti
11. Kepada bapak Riyanto dan ibu rohyati selaku orangtua yang telah
memberikan berbagai dukungan, doa, kasih sayang, fasilitas, menjadi
semangat penulis dan segala-galanya yang tidak bisa diungkapkan dengan
kata-kata. Semoga anakmu kelak dapat menjadi orang yang berguna bagi
orang-orang disekitarnya, sukses, dan dapat memberi kebahagian khususnya
pada bapak, ibu, dan orang2 tercinta. Terimakasih bapak dan ibu, i love u....
viii
12. Kepada mbak Hani kakak tercinta yang tidak bosan-bosannya memberikan
semangat, doa, dan tidak pernah bosan untuk mengingatkan untuk
mengerjakan penelitian ini, terimakasih mbak hani i love u....
13. Kepada mbah kakung, alm mbah putri, alm mbah Sumiyati, dan mbah
Makhali
14. Kepada bude Tur, pakde Pur, om Kuwat, bulik Astuti, bulik Yani, om Iwan,
om Slamet, bulik ririn, mak Juwariah, pak Wati, lek lih, lek muk, lek khabib,
lek Tar, om Nano, bulik Nina atast doa dan dulungannya selama ini
15. Kepada saudara sepupu tercinta, mbak Efi, mbak Sari, Wulan, mas Andi,
mbak Nelis, mbak Tari, mbak Siti, Teguh, Atok, Hendi, lisna, Yafan, mas
Silo, mbak Waroh, mbak Wati, Diana, Riana, Putri, Aldi, Syifa, Rafi, Ginting,
Faiz atas dukungan, doa dan yang selalu menghibur ketika sedang putus asa.
16. Kepada keponakan-keponakan yang lucu-lucu, ngangenin dan serba jail
Kianu, Rio dan Tama, yang sudah menghibur tante Rini, muach....
17. Kepada sahabat-sahabat terbaikku, Ovi, Sinta, Nimas, Ristia, Eva, terimakasih
sudah meluangkan banyak waktu, kasih sayang, dukungan, dan cerita indah
ini, kalian sahabatku yang tak kan terlupakan dan tak kan tergantikan. i miss
u....
18. Kepada teman-teman seperjuangan Psikologi angkatan 2010, senang bisa
bertemu dan mengenal kalian semua, terimakasih atas canda tawanya. Maaf
tidak bisa menyebutkan satu per satu.
ix
19. Kepada temen-temen kos, Nilna, Risa, Sri, mbak Pita, mbak Feby atas canda
tawa, suport dan bantuannya.
20. Rekan-rekan Biro Psikologi CMT, terimakasih atas dukungan, kerja sama,
dan bantuannya. muach...
21. Teman–teman KKN unit 212 yang selalu bertanya kapan pendadaran,
lulusnya. I miss u
22. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini yang tidak bisa
disebutkan satu-persatu. Terimakasih.
DAFTAR ISI
Halamam
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN MOTO .................................................................................................. v
PRAKATA ................................................................................................................. vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii
INTISARI .................................................................................................................. xiv
BAB I PENGANTAR
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1 B. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8 C. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8 D. Keaslian Penelitian ......................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepercayaan Diri 1. Pengertian ................................................................................................ 15 2. Aspek-aspek ............................................................................................. 17 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepercayaan Diri ............................. 18
B. Dukungan Teman Sebaya 1. Pengertian ................................................................................................ 20 2. Aspek-aspek ............................................................................................. 21
C. Dinamika Psikologis antara Dukungan Teman sebaya dan Kepercayaan diri Korban bullying .......................................................................................................... 22
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian ....................................................... 26 B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 26
1. Kepercayaan Diri ..................................................................................... 26 2. Dukungan Teman Sebaya ........................................................................ 27
C. Subjek Penelitian............................................................................................ 27 D. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 28 E. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................... 30
1. Validitas ................................................................................................... 30 2. Reliabilitas ............................................................................................... 31
F. Metode Analisis Data ..................................................................................... 31
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan penelitian .................................................... 32 1. Orientasi Kancah ...................................................................................... 32 2. Persiapan Penelitian ................................................................................. 32
a. Persiapan Administrasi ...................................................................... 33 b. Persiapan Alat Ukur ........................................................................... 33 c. Uji Coba Alat Ukur ............................................................................ 35 d. Hasil Uji Coba .................................................................................... 35
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 36 C. Hasil Penelitian .............................................................................................. 36
1. Deskripsi Subjek Penelitian ..................................................................... 36 2. Deskripsi data Penelitian .......................................................................... 37 3. Hasil Uji Asumsi ...................................................................................... 40
a. Uji Normalitas .................................................................................... 41 b. Uji Linieritas ...................................................................................... 41
4. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 42 5. Analisis Tambahan ................................................................................... 43
D. Pembahasan .................................................................................................... 43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 49 B. Saran............................................................................................................... 49
THE RELATIONSHIP BETWEEN PEER SUPPORT AND SELF CONFIDENCE OF VICTIM OF BULLYING
Rini Fitriana
Ratna Syifa’a Rachmahana
Abstract
This study aims to investigate the relationship between peer support and self confidence of victims of bullying. Hypothesis used in this study is a positive relationship between peer support and self confidence of victims of bullying. This means that the higher the peer support, the higher the level of self confidence is, conversely the lower the peer support, the lower the level of self-confidence is. The study included 38 subjects from three vocational schools in Magelang. Data collection method used is using a scale. Peer support scale used scale of Winarni (2014) which refers to the theory of House (1990) which consists of 24 items and the self confidence used the scale that is made by the author himself who refers to the theories of Lauster, 1992 (in Gufron) totaling 30 items. The sampling technique that is used is snowball technique. The analyses were performed using SPSS 22 for Windows. The results of the processing of the data showed that the correlation of coefficient is r = 0.468 and p = 0.002 (p <0.01). Then the hypothesis can be accepted.
Keywords: bullying, peer support, self-confidence
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hak dari semua warga negara Indonesia. Pendidikan idealnya
diselenggarakan dengan sebaik mungkin agar dapat menciptakan suasana yang kondusif,
sehingga peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan suasanya yang
menyenangkan, sehingga mereka dapat belajar dengan maksimal. Hal-hal yang
mempengaruhi suasana belajar yaitu lingkungan kelas yang kondusif, teman yang saling
memberi dukungan, guru yang dapat memahami sifat-sifat muridnya, cara penyampaian
materi pelajaran, dan cara berkomunikasi dengan murid-muridnya. Sehingga masa-masa
sekolah menjadi masa yang menyenangkan. Akan tetapi tidak semua peserta didik merasakan
indahnya masa-masa sekolah, justru mereka mehindari untuk pergi ke sekolah atau mengikuti
proses belajar. Hal ini bukan dikarenakan mata pelajaran yang sangat sulit atau guru yang
terlalu menekan anak didiknya melainkan kondisi lingkunganlah yang menjadi momok
siswa-siswi untuk mengikuti proses belajar, diantaranya adalah perilaku bullying.
Menurut Muhammad (Simbolon 2012) bullying adalah tindakan atauperilaku agresif dan
menekan yang dilakukan dalam bentuk verbal maupun non verbal. Sedangkan pengertian
bullying menurut Coloroso (Saifullah 2016) bullying merupakan tindakan bermusuhan yang
dilakukan secara sadar dan disengaja untuk menyakiti seperti ancaman agresi atau
menimbulkan teror. Sehingga dapat disimpulkan bullying adalah tindakan negatif yang
diulang-ulang secara terus menerus dan ditujukan kepada satu atau berbagai orang.
Bedarsarkan informasi yang tertera pada website resmi Kompas.com (2015). Ketua
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni’am menyayangkan kenaikan
2
jumlah anak sebagai pelaku kekerasan atau bullying di sekolah sepanjang tahun 2015.
Berdasarkan total kasus kekerasan di sekolah yang dihimpun, ada 79 kasus anak sebagai
pelaku bullying dan 103 kasus dengan anak sebagai pelaku tawuran. "Jumlah ini bertambah
jika dibandingkan tahun 2014, di mana bullying ada 67 kasus dan tawuran ada 46 kasus," kata
Asrorun Ni’am kepada Kompas.com, Rabu (30/12/2015). Kenaikan jumlah kasus tawuran
termasuk yang cukup signifikan, yakni lebih dari 50 persen di tahun 2015 dibandingkan tahun
2014 lalu. Di sisi lain, kasus kekerasan yang menempatkan anak sebagai korban di sekolah
justru berkurang di tahun ini. Jumlah anak sebagai korban kekerasan di sekolah tahun 2015
adalah 147 kasus, dengan total di tahun 2014 sebanyak 159 kasus. Sedangkan anak yang
menjadi korban kasus tawuran ada 87 kasus, turun cukup banyak dari tahun 2014 dengan
total 113 kasus tawuran. Berkaca dari data tersebut, Niam menilai, anak-anak kurang
mendapatkan teladan yang baik selama mereka berada di sekolah. Anak-anak juga disebut
terlalu sering mendapat pengaruh buruk dari luar, seperti tayangan yang tidak pantas di
televisi dan segala bentuk video game yang kurang mendidik. "Anak cenderung mengimitasi.
Mereka belajar dari tayangan dan games yang mengajarkan kekerasan, pornografi dan hal
negatif lainnya. KPAI mendesak pelaku usaha internet dan game online untuk lebih serius
menangani dampak buruk permainan jenis ini," tutur Asrorun Ni’am (Kompas.com).
Korban bullying biasanya memiliki kepercayaan diri yang rendah. Dari hasil wawancara
dengan korban bullying, mereka merasa malu bertemu dengan teman-teman sekelasnya, takut
untuk pergi ke sekolah, menjadi kurang optimis untuk dapat meneruskan belajarnya atau
pendidikannya, tidak yakin dengan kemampuan yang dimilikinya, dan merasa tidak berdaya.
Sehingga pelaku bullying akan lebih menginjak-injak korban dan juga akan merasa lebih
puas. Oleh karenanya korban bullying harus memiliki keberanian atau kepercayaan diri yang
tinggi untuk melakukan perlawanan kepada pelaku bullying. Dengan meningkatnya
3
kepercayaan diri maka akan semakin besar peluang untuk terhindar dari tindakan-tindakan
yang mengarah pada bullying.
Berikut hasil wawancara peneliti dengan beberapa subjek. Yang pertama dengan subjek A
yang pernah menjadi korban bullying oleh teman sekelasnya dikarenakan dirinya tidak ikut
tawuran, dia merasa tertekan setiap kali teman-temannya mengejek atau menyindir dirinya,
akan tetapi dia tidak berani melawan karena takut sehingga A hanya diam saja. Sedangkan
hasil wawancara sengan subjek B, B berkata “saya pernah dibully oleh teman-teman saya
karena menolak untuk mengerjakan tugas mereka, bahkan saya pernah dijegal ketika berjalan
menuju kantin, teman-teman hanya tertawa melihat saya terjatuh, saya merasa kesal tetapi
saya tidak ingin mencari ribut dengan mereka”. Saat ditanya apakah hal tersebut mengganggu
dirinya saat mengikuti proses belajar disekolah subjek B menjawab “ Ya mengganggu mba,
saya jadi kurang bersemangat untuk pergi kesekolah, karena males dengan sikap teman-
teman saya yang seperti itu.” Sedangkan subjek C yang pernah menjadi korban bullying
karena dirinya berusia paling tua di kelasnya, subjek C ini termasuk siswa yang pendiam, saat
diwawancari oleh peneliti, subjek C menjawab dengan suara lirih, subjek C mengatakan
bahwa dirinya sering di ejek oleh teman-temannya karena tidak nyambung saat diajak bicara.
Subjek C berkata “ Saya sering diejek teman-teman, katanya saya gak nyambung kalau diajak
ngobrol, padahal saya biasa saja, kalau ditannya ya saya njawab sesuai yang ditanyain.” Saat
subjek C ditanya oleh peneliti apa dampak dari ejekan teman-temannya kepada dirinya,
subjek C menjawab “Ya saya malu mbak, karena kalau teman-teman lagi pada ngumpul di
depan kelas terus saya lewat tiba-tiba mereka nyorakin saya.” Dapat disimpukan dari
beberapa jawaban subjek bahwa mereka yang pernah menjadi korban bullying mengalami
krisis kepercayaan diri.
Dampak pada korban bullying Hasil studi yang dilakukan National Youth Violence
Prevention Resource Center Sanders (2003; dalam Anesty, 2009) menunjukkan bahwa
4
bullying dapat membuat remaja merasa cemas dan ketakutan, mempengaruhi konsentrasi
belajar di sekolah dan menuntun mereka untuk menghindari sekolah. Bila bullying berlanjut
dalam jangka waktu yang lama, dapat mempengaruhi self-esteem siswa, meningkatkan isolasi
sosial, memunculkan perilaku menarik diri, menjadikan remaja rentan terhadap stress dan
depreasi, serta rasa tidak aman. Dalam kasus yang lebih ekstrim, bullying dapat
mengakibatkan remaja berbuat nekat, bahkan bisa membunuh atau melakukan bunuh diri
(commited suicide). Coloroso (2006) mengemukakan bahayanya jika bullying menimpa
korban secara berulang-ulang. Konsekuensi bullying bagi para korban, yaitu korban akan
merasa depresi dan marah, Ia marah terhadap dirinya sendiri, terhadap pelaku bullying,
terhadap orang-orang di sekitarnya dan terhadap orang dewasa yang tidak dapat atau tidak
mau menolongnya. Hal tersebut kemudan mulai mempengaruhi prestasi akademiknya.
Berhubung tidak mampu lagi muncul dengan cara-cara yang konstruktif untuk mengontrol
hidupnya, ia mungkin akan mundur lebih jauh lagi ke dalam pengasingan. Terkait dengan
konsekuensi bullying, penelitian Banks (1993, dalam Northwest Regional Educational
Laboratory, 2001; dan dalam Anesty, 2009) menunjukkan bahwa perilaku bullying
berkontribusi terhadap rendahnya tingkat kehadiran, rendahnya prestasi akademik siswa,
rendahnya self-esteem, tingginya depresi, tingginya kenakalan remaja dan kejahatan orang
dewasa. Dampak negatif bullying juga tampak pada penurunan skor tes kecerdasan (IQ) dan
kemampuan analisis siswa. Berbagai penelitian juga menunjukkan hubungan antara bullying
dengan meningkatnya depresi dan agresi.
Menurut Maslow (Hapsari 2014) kepercayaan diri termasuk dalam basic need atau
kebutuhan dasar. Kepercayaan diri merupakan bagian dari kebutuhan dasar yang ke-empat,
yaitu kebutuhan harga diri atau self esteem. Kebutuhan seseorang akan harga diri dapat
melalui diri sendiri (menghargai diri sendiri atau self respect) dan melalui orang lain atau
respect from others.
5
Kepercayaan diri menurut pendapat Lauster (Gufron 2014) kepercayaan diri didapat dari
pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa
keyakinan terhadap kemampuan diri seseorang sehingga tidak mudah terpengaruh oleh orang
lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, optimis, toleran dan bertanggung jawab.
Kepercayaan diri adalah kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri Perry (Kusrini
2014). Percaya diri adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk maju dan berkembang
serta senantiasa memperbaiki diri. Tanpa rasa percaya diri, seseorang akan hidup di bawah
bayang-bayang orang lain. Dirinya akan selalu takut pada kegagalan dan sesuatu yang tidak
diketahui Elfiky (Kusrini 2014). Menurut Hambly (Hapsari 2014) juga menyatakan bahwa
kepercayaan diri adalah keyakinan diri yang dimiliki oleh individu dalam menangani segala
hal atau situasi. Menurut Lauster (Gufron 2014) aspek-aspek dari kepercayaan diri yaitu
keyakinan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional dan realistis.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri yaitu keyakinan akan kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang untuk bertindak dan mengatasi suatu permasalahan yang dihadapinya.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri menurut Menurut Anthony (Kusrini
2014) ada 2 faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri.(1) Faktor internal yaitu konsep diri
dan harga diri, kondisi fisik dan penampilan fisik, kegagalan dan kesuksesan, pengalaman
hidup. (2) Faktor eskternal yaitu pendidikan, lingkungan dan pengalaman hidup, bekerja.
Menurut Sari (Hapsari 2014) salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri yaitu
dukungan sosial. Dukungan sosial salah satunya dukungan dari ligkungan sekitar, seperti
keluarga, sekolah, masyarakat, dan teman sebaya merupakan faktor yang menentukan dalam
terwujudnya kepercayaan diri.
Salah satu dari faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri yaitu dukungan teman
sebaya. Dukungan teman sebaya merupakan salah satu sumber dari dukungan sosial. Bahwa
dukungan sosial adalah tindakan yang bersifat membantu yang melibatkan emosi, pemberian
6
informasi, bantuan instrument, dan penilaian positif pada individu dalam menghadapi
permasalahannya House (dalam Smet 1994). Aspek-aspek dari dukungan teman sebaya
menurut House (dalam Smet 1994) yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental,
dukungan informative, dan dukungan penghargaan. Dari hasil penelitian yang terdahulu
terkait dengan dukungan teman sebaya dan kepercayaan diri yaitu 1. Kepercayaan diri
mahasiswa Papua ditinjau dari dukungan teman sebaya (Hapsari 2014), dari hasil penelitian
tersebut menunjukkan adanya hubungan positif antara dukungan teman sebaya dengan
kepercayaan diri pada mahasiswa Papua. 2 Hubungan antara kepercayaan diri dan dukungan
sosial teman sebaya terhadap tingkat kecemasan pada wanita menaopaus (Rahwani dkk
2014), hasil dari penelitian tersebut terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan
diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap tingkat kecemasan pada wanita menaopaus.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dukungan teman sebaya dapat mempengaruhi
kepercayaan diri seseorang. Sehingga penting untuk para korban bullying mendapatkan
dukungan teman sebaya guna meningkatkan rasa percaya diri pada dirinya agar dapat lebih
optimis dalam menjalani hidup mereka.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara
dukungan teman sebaya dan kepercayaan diri korban bulliyng
C. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu
1. Manfaat Teoritis
7
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritik bagi ilmu
pengetahuan di bidang psikologi terutama psikologi perkembangan, psikologi
pendidikan, dan psikologi sosial.
2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi mengenai pentingnya dukungan teman sebaya terhadap
kepercayaan diri korban-korban bullying dan memberikan pengetahuan tentang
bagaimana mendukung kepercayaan diri pada korban bullying.
D. Keaslian Penelitian
Telah banyak penelitian yang meneliti mengenai hubungan antara dukungan teman
sebaya dan kepercayaan diri korban bullying. Namun penelitian yang akan dilakukan peneliti
merupakan penelitian yang orisinil, hal ini dapat dilihat dari
Topik penelitian terdahulu tentang kepercayaan diri yaitu“Peer Support Among
Individuals With Severe Mental Illness: A Riview of the Evidence” Penelitian ini meninjau
sejarah dan potensi efektif-dukungan sebaya antara seseorang dengan gangguan mental berat.
Kami mendeskripsikan tiga bentuk utama dari dukungan sebaya yang telah dikembangkan
sampai saat ini untuk populasi ini, dan memeriksa bukti-bukti empiris yang ada, kelayakan,
efektivitas, dan masing-masing pemanfaatan, masing-masing pendekatan ini dalam
memberikan kontribusi untuk pemulihan individu dengan gangguan kejiwaan. Ketiga
bentuknya adalah (1) kelompok saling mendukung, (2) menjalankan layanan konsumen, dan
(3) bekerja untuk konsumen sebagai penyedia dalam klinis dan rehabilitatif. Studi yang ada
kelompok saling mendukung menyarankan bahwa mereka dapat memperbaiki gejala,
mempromosikan lebih besar jaringan sosial, dan meningkatkan kualitas kehidupan. Pencarian
sebagian besar dari studi yang tidak terkendalidan akan diperlukan untuk dievaluasi lebih
lanjut dengan menggunakan prospektif, desain terkontrol. Layanan konsumen dan
penggunaan konsumen sebagai penyedia berjanji untuk memperluas akses individu
8
penyandang gangguan kejiwaan untuk dukungan sebaya, tetapi penelitian tentang ini lebih
berkembang. Penelitian ini membahas masalah masyarakat yang berpartisipasi dalam
dukungan sebaya untuk populasi ini.
Penelitian terdahulu tentang kepercayaan diri yaitu “ Kepercayaan Diri dan Prestasi Atlit
Taekwondo Daerah Istimewa Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara kepercayaan diri dengan prestasi atlet Tae Kwon Do DIY (Daerah Istimewa
Yogyakarta). Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara
kepercayaan diri dengan prestasi atlet Tae Kwon Do DIY. Semakin tinggi kepercayaan diri
semakin tinggi pula prestasi yang dicapai. Subyek dalam penelitian ini adalah atlet Tae
Kwon Do yang menempati juara satu, dua, dan iga dalam kejuaraan daerah Tae Kwon Do
DIY yang diadakan di Auditorium UPN Yogyakarta. Skala yang digunakan adalah skala
kepercayaan diri berdasarkan aspek yang dikemukukan oleh Kumara (1987). Prestasi Tae
Kwon Do dilihat dari data hasil kejuaraan. Metode analisis data dilakukan dalam penelitian
ini menggunakan fasilitas program SPSS versi 11 for windows. Teknik analisis menggunakan
chi-square yang menunjukkan koefisien chisquare 23,847 dengan p = 0,002 (p < 0,01) yang
artinya ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri dengan prestasi atlet Tae Kwon
Do DIY. Jadi hipotesis penelitian diterima.
Penelitian terdahulu tentang dukungan teman sebaya yaitu” “Does It Pay To Be Smart,
Attractive, or Confident (or All There)? Relationships Among General Mental Ability,
Physical Attractive, Core Self-Evaluations, and Income”. Para penulis menyelidiki inti
evaluasi diri dan pencapaian pendidikan sebagai mediasi mekanisme untuk pengaruh
penampilan (daya tarik fisik) dan kecerdasan (kemampuan mental umum) atas penghasilan
dan ketegangan keuangan. Efek langsung dari inti evaluasi diri pada ketegangan keuangan,
serta tidak langsung efek melalui penghasilan, juga dipertimbangkan. Data longitudinal
diperoleh sebagai bagian dari studi nasional, Studi Harvard Kesehatan dan Kualitas Hidup,
9
dan model tersebut dievaluasi dengan struktural pemodelan persamaan. Hasil mendukung
model sebagian dimediasi, sehingga kemampuan mental umum dan daya tarik fisik
dipamerkan kedua efek langsung dan tidak langsung pada penghasilan, seperti dimediasi oleh
pendidikan pencapaian dan inti evaluasi diri. Akhirnya, pendapatan negatif diperkirakan
beban keuangan, sedangkan inti evaluasi diri memiliki baik langsung dan tidak langsung
(melalui penghasilan) berpengaruh negatif terhadap ketegangan keuangan. Secara
keseluruhan, hasil menunjukkan bahwa terlihat (daya tarik fisik), otak (kecerdasan), dan
kepribadian (inti evaluasi diri) semua penting untuk pendapatan keuangan.
Penelitian sebelumnya tentang dukungan remaja yaitu “ Hubungan Antara Dukungan
Orangtua, Teman Sebaya Dalam Iklan Rokok dengan Perilaku Merokok pada Siawa Laki-
laki Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali”. Usia pertama kali merokok pada umumnya
berkisar antara usia 11-13 tahun dan pada umumnya merokok sebelum usia 18 tahun.
Perokok usia muda di Indonesia semakin meningkat, dimana hasil survey sosial ekonomi
memperlihatkan, terjadi peningkatan yang mengkhawatirkan perokok di kalangan di bawah
usia 19 tahun, dari 69 % tahun 2001 meningkat menjadi 78 % di tahun 2004 yang lalu.
Aktivitas merokok di kalangan pelajar khususnya pelajar di tingkat SMU bukan merupakan
hal yang baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara orang tua,
teman sebaya dan iklan rokok dengan perilaku merokok Pada Siswa Laki-laki Madrasah
Aliyah Negeri 2 Boyolali”.Metode adalah penelitian kuantitatif, dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali. Penelitian ini
menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah sampel 89 responden. Teknik
pengumpulan data dengan kuisioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji korelasi Chi
Square. Hasil penelitianmenunjukkan: (1) terdapat hubungan yang signifikan antara
dukungan orang tua dengan perilaku merokok pada siswa laki-laki Madrasah Aliyah Negeri 2
Boyolali dengan kategori hubungan kurang kuat, (2) terdapat hubungan yang signifikan
10
antara dukungan teman sebaya dengan perilaku merokok pada siswa laki-laki Madrasah
Aliyah Negeri 2 Boyolali
dengan kategori hubungan kuat, dan (3) terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan
iklan rokok dengan perilaku merokok pada siswa laki-laki Madrasah Aliyah Negeri 2
Boyolali dengan kategori hubungan cukup kuat.
1. Keaslian Topik
Topik penelitianyang diteliti yaitu hubungan antara dukungan teman sebaya dan
kepercayaan diri korban bullying. Sebelumnya sudah ada yang meneliti tentang dukungan
teman sebaya yang dihubungkan dengan variabel yang lain, namun penulis belum
menemukan penelitian yang meneliti hubungan antara dukungan teman sebaya dan
kepercayaan diri korban bullying. Sehingga penelitian ini dapat dikatakan asli.
2. Keaslian Teori
Pada penelitian ini dukungan teman sebaya menjadi variabel bebas. Dukungan teman
sebaya merupakan salah satu sumber dari dukungan sosial. Bahwa dukungan sosial adalah
tindakan yang bersifat membantu yang melibatkan emosi, pemberian informasi, bantuan
instrument, dan penilaian positif pada individu dalam menghadapi permasalahannya House
(dalam Smet 1994). Aspek-aspek dari dukungan teman sebaya menurut House (dalam Smet
1994) yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informative, dan
dukungan penghargaan.
Sedangkan kepercayaan diri menurut pendapat Lauster1992 (dalam Gufron) kepercayaan
diri didapat dari pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek
kepribadian yang berupa keyakinan terhadap kemampuan diri seseorang sehingga tidak
mudah terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira toleran,
optimis, toleran dan bertanggung jawab. Aspek kepercayaan diri menurut Lauster (dalam
11
Gufron) yaitu keyakinan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, dan rasional
dan realistis.
3. Keaslian Alat Ukur
Peneliti membuat sendiri alat ukur kepercayaan diri yang mengacu pada aspek-aspek
kepercayaan diri menurut teori Lauster 1992. Aspek-aspek tersebut yaitu keyakinan akan
kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional dan realistis.
Sedangkan alat ukur dukungan teman sebaya menggunakan alat ukur yang sudah ada yaitu
alat ukur milik Winarni (2014) yang mengacu pada aspek-aspek dukungan teman sebaya
menurut teori dari House (1990). Berikut aspek-aspek dukungan teman sebaya yaitu
dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif dan dukungan
penghargaan.
4.Keaslian Subjek
Pada penelitian ini, subjek yang dilibatkan adalah siswa dari 3 SMK yang berada
dikota Magelang dengan rentan usia 15-18 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan jumlah
subjek 38 yang terdiri dari siswa laki-laki. Penelitian dilakukan disini karena sesuai dengan
kriteria subjek yang dibutuhkan oleh peneliti yaitu siswa yang pernah menjadi korban
bullying.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepercayaan Diri
1. Pengertian Kepercayaan Diri
Percaya diri adalah rasa percaya bahwa dirinya sanggup dan mampu untuk
mencapai prestasi tertentu. Percaya diri adalah keyakinan seseorang untuk dapat
berhasil melakukan aktivitas tertentu (Martens et al, 1990). Menurut pendapat Lauster
(Gufron 2014) kepercayaan diri didapat dari pengalaman hidup. Kepercayaan diri
merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan terhadap
kemampuan diri seseorang sehingga tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dan
dapat bertindak sesuai kehendak, optimis, toleran dan bertanggung jawab. Menurut
Hakim 2005, rasa percaya diri yaitu suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek
kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu
untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Temuan empiris
menunjukkan bahwa tingkat yang lebih tinggi kepercayaan diri pada atlet yang
berhubungan dengan persepsi yang lebih besar kesiapan dan peningkatan intensitas
pikiran dan perasaan positif (misalnya, Hanton, Mellalieu, & Hall, 2004; Jones,
Swain, & Hardy, 1993). Bandura (1977) melihat kepercayaan diri sebagai spesifik
untuk domain tertentu dari fungsi dan sebagai diperoleh dari penilaian kognitif dari
beragam sumber informasi. Lauster (1978) menjelaskan kepercayaan diri merupakan
suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan dirisendiri sehingga orang yang
bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan-tindakannya, dapat merasa bebas
melakukan hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas perbuatannya, hangat dan
sopan dalam berinteraksi dengan orang dan memiliki dorongan untuk berprestasi. 17
18
Percaya diri merupakan keyakinan dalam diri seseorang untuk dapat menangani
segala sesuatu dengan tenang. Percaya diri merupakan keyakinan dalam diri yang
berupa perasaan dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik sehingga
memungkinkan individu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan. Menurut
Angelis (1997) menerangkan bahwa percaya diri merupakan suatu keyakinan dalam
jiwa manusia untuk menghadapi tantangan hidup apapun dengan berbuat sesuatu.
Setiap individu mempunyai hak untuk menikmati kebahagiaan dan kepuasan atas apa
yang telah diperolehnya, tetapi itu akan sulit dirasakan apabila individu tersebut
memiliki percaya diri yang rendah. Bukan hanya ketidakmampuan dalam melakukan
suatu pekerjaan, tetapi juga ketidakmampuan dalam menikmati pekerjaan tersebut.
Percaya diri pada individu tidak selalu sama, pada saat tertentu kita merasa yakin atau
mungkin, ada situasi dimana individu merasa yakin dan situasi dimana individu tidak
merasa demikian. Seperti yang dikemukakan oleh Angelis (1997) bahwa rasa percaya
diri itu tidak bisa disamaratakan dari satu aktifitas ke aktivitas lainnya.
2. Aspek -Aspek Kepercayaan Diri
Menurut Lauster (1992) aspek-aspek percaya diri antara lain:
1. Keyakinan kemampuan diri
Yaitu sikap positif yang dimiliki seseorang terhadap dirinya. Seseorang benar-
benar sadar akan apa yang dilakukannya.
2. Optimis
Yaitu sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu berpandangan baik
dalam menghadapi segala hal dalam diri dan kemampuannya.
3. Objektif
19
Yaitu orang yang memandang sebuah permasalahan sesuai dengan kebenaran
yang semestinya, bukan menurut pandangan dirinya.
4. Bertanggung jawab
Yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala hal yang menjadi
konsekuensi atau tindakannya.
5. Rasional dan Realistis
Yaitu sebuah analisis terhadap suatu masalah, sesuatu hal, dan suatu kejadian
dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan
kenyataan yang ada.
3. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri
Menurut Anthony (Kusrini 2014) ada 2 faktor yang mempengaruhi kepercayaan
diri.(1) Faktor internal yaitu konsep diri dan harga diri, kondisi fisik dan penampilan
fisik, pengalaman hidup. (2) Faktor eskternal yaitu pendidikan, lingkungan dan
pengalaman hidup.
a. Faktor internal
1. Konsep diri
Menurut Anthoni (1992) terbentukanya kepercayaan diri pada diri
seseorang dimulai dengan perkembangan konsep diri yang dapat dipeoleh dari
pergaulan dalam suatu kelompok. Hasil interaksi yang terjadi akan menghasilkan
konsep diri.
20
2. Harga diri
Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif juga.
Menurut Santoso (Ghufron 2014) harga diri adalah penilaian yang dilakukan
terhadap diri sendiri. Tingkat harga diri seseorang akan mempengaruhi tingkat
kepercayaan diri seseorang.
3. Kondisi fisik
Kondisi fisik seseorang menjadi faktor kepercayaan diri seseorang, semakin
ideal kondisi fisik seseorang maka akan semakin tinggi pula tingkat kepercayaan
diri yang dimilikinya.
b. Faktor eksternal
1. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan
diri seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah akan menjadikan orang tersebut
tergantung dan berada dibawah kekuasaan orang lain yang lebih pandai darinya,
dan juga sebaliknya.
2. Lingkungan
Peran lingkungan saat mempengaruhi bagi perkembangan kepercayaan diri
seseorang. Misalnya lingkungan sosial seperti mendapatkan pengakuan atau
perlakuan yang baik dari sesorang, maka akan berdampak pada rasa percaya diri
yang dimiliki
3. Pengalaman hidup
21
Menurut pendapat Anthony (Ghufron 2014) pengalaman masalalu adalah
hal terpenting untuk mengembangkan kepribadian yang sehat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terbentuknya kepercayaan diri seseorang dipengaruhi
dari dua faktor yaitu faktor internal seperti konsepndiri, harga diri, dan kondisi fisik. Juga
faktor eksternal seseorang seperti pendidikan, lingkungan dan pengalaman hidup.dengan
demikian tinggi rendahnya kepercayaan diri seseorang dipengaruhi dari faktor internal dan
eksternal tersbut.
B. Dukungan Teman Sebaya
1. Pengertian Dukungan Teman Sebaya
Dukungan teman sebaya merupakan salah satu sumber dari dukungan sosial.
Bahwa dukungan sosial adalah tindakan yang bersifat membantu yang melibatkan
emosi, pemberian informasi, bantuan instrument, dan penilaian positif pada individu
dalam menghadapi permasalahannya House (dalam Smet 1994). Aspek-aspek dari
dukungan teman sebaya menurut House (dalam Smet 1994) yaitu dukungan
emosional, dukungan instrumental, dukungan informative, dan dukungan
penghargaan. Teman sebaya sendiri yaitu anak-anak dengan usia atau tingkat
kedewasaan yang kurang lebih sama (John W, 2009) sedangkan dukungan teman
sebaya menurut (Rohrbeck dkk, 2003) siswa bekerja bersama-sama dalam kelompok
kecil untuk membantu satu sama lain belajar. Sebaya adalah orang yang tingkat umur
dan kedewasaannya yang kira-kira sama. Baik (Jean Piaget) dan (Harry Stack
Sulivan, 1953) memberikan penjelasan tentang peran sebaya dalam perkembangan
sosioemosional. Mereka menekankan bahwa melalui interaksi teman sebayalah anak-
anak dan remaja belajar bagaimana berinteraksi dalam hubungan yang simetris dan
22
timbal balik. Dengan teman sebaya anak-anak belajar memformulasikan dan
menyatakan pendapat mereka, menghargai sudut pandang teman sebaya,
menegosiasikan solusi atas perselisiha secara kooperatif.
2. Aspek-Aspek Dukungan Teman Sebaya
Menurut House (Smet, 2010), dukungan teman sebaya adalah transaksi interpersonal
yang memiliki empat aspek sebagai berikut :
a. Dukungan emosional
Mencangkup ucapan empati, kepedulian, perhatian dan penerimaan terhadap
orang yang bersangkutan, sehingga timbal keyakinan bahwa individu yang
bersangkutan dicintai dan diperhatkan.
b. Dukungan instrumental
Mencangkup bantuan langsung, berwujud barang, pelayanan, keuangan,
peralatan, bantuan melaksanakan aktivitas dan memberikan waktu luang.
c. Dukungan informative
Mencangkup bantuan yang berupa nasehat, bimbingan, petunjuk-petunjuk,
saran-saran, umpan balik, atau memberikan informasi dalam mengatasi masalah.
Dukungan informasi akan membantu remaja dalam memperoleh pengetahuan baru
mengenai pemecahan masalah yang terbaik yang sedang dihadapi.
d. Dukungan penghargaan
Terjadi lewat ungkapan hormat (penghargaan) positif untuk orang itu,
dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan
perbandingan positif orang tersebut dengan orang lain.
23
A. Hubungan antara Dukungan Teman Sebaya dengan Kepercayaan Diri
Hubungan teman sebaya yang baik diperlukan untuk perkembangan sosioemosional yang
normal. Anak-anak yang menarik diri yang ditolak oleh sebaya atau menjadi korban dan
merasa kesepian, memiliki resiko untuk mengalami depresi. Pengaruh kelompok sebaya
dengan perilaku beresiko kesehatan pada remaja dapat terjadi melalui mekanisme peer
sosialization, dengan arah pengaruh berasal kelompok sebaya, artinya ketika remaja
bergabung dengan dengan kelompok sebayanya maka seorang remaja akan dituntut untuk
berperilaku sama dengan kelompoknya, sesuai dengan norma yang dikembangkan oleh
kelompok tersebut. (Mu’tadin, 2002). Korban bullying biasanya memiliki kepercayaan diri
yang rendah. Dari hasil wawancara dengan korban bullying, mereka merasa malu bertemu
dengan teman-teman sekelasnya, takut untuk pergi ke sekolah, menjadi kurang optimis untuk
dapat meneruskan belajarnya atau pendidikannya, tidak yakin dengan kemampuan yang
dimilikinya, dan merasa tidak berdaya. Sehingga pelaku bullying akan lebih menginjak-injak
korban dan juga akan merasa lebih puas. Oleh karenanya korban bullying harus memiliki
keberanian atau kepercayaan diri yang tinggi untuk melakukan perlawanan kepada pelaku
bullying. Dengan meningkatnya kepercayaan diri maka akan semakin besar peluang untuk
terhindar dari tindakan-tindakan yang mengarah pada bullying.
Kepercayaan diri menurut pendapat Lauster (Gufron 2014) kepercayaan diri didapat dari
pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa
keyakinan terhadap kemampuan diri seseorang sehingga tidak mudah terpengaruh oleh orang
lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, optimis, toleran dan bertanggung jawab.
Kepercayaan diri adalah kemampuan untuk memercayai kemampuan sendiri Perry (Kusrini
2014). Percaya diri adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk maju dan berkembang
serta senantiasa memperbaiki diri. Tanpa rasa percaya diri, seseorang akan hidup di bawah
bayang-bayang orang lain. Dirinya akan selalu takut pada kegagalan dan sesuatu yang tidak
24
diketahui Elfiky (Kusrini 2014). Sedangkan faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri
menurut Menurut Anthony (Kusrini 2014) ada 2 faktor yang mempengaruhi kepercayaan
diri.(1) Faktor internal yaitu konsep diri dan harga diri, kondisi fisik dan penampilan fisik,
kegagalan dan kesuksesan, pengalaman hidup. (2) Faktor eskternal yaitu pendidikan,
lingkungan dan pengalaman hidup, bekerja. Menurut Sari (Hapsari 2014) salah satu faktor
yang mempengaruhi kepercayaan diri yaitu dukungan sosial.
Salah satu dari faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri yaitu dukungan teman
sebaya. Dukungan teman sebaya merupakan salah satu sumber dari dukungan sosial. Bahwa
dukungan sosial adalah tindakan yang bersifat membantu yang melibatkan emosi, pemberian
informasi, bantuan instrument, dan penilaian positif pada individu dalam menghadapi
permasalahannya House (dalam Smet 1994). Aspek-aspek dari dukungan teman sebaya
menurut House (dalam Smet 1994) yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental,
dukungan informative, dan dukungan penghargaan.
Dukungan emosional akan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan diri korban bullying,
karena dengan adanya dukungan emosional, korban bullying akan lebih yakin terhadap
dirinya bahwa masih banyak teman sebayanya yang peduli terhadapnya. Menurut Anthoni
(1992) terbentukanya kepercayaan diri pada diri seseorang dimulai dengan perkembangan
konsep diri yang dapat dipeoleh dari pergaulan dalam suatu kelompok. Hasil interaksi yang
terjadi akan menghasilkan konsep diri. Remaja pada umumnya bergaul dengan sesama
mereka, karakteristik persahabatan remaja dipengaruhi oleh kesamaan: usia, jenis kelamin
dan ras. Dengan demikian dukungan emosional dapat meningkatkan konsep diri seseorang
sehingga akan meningkatkan juga rasa percaya diri pada korban bullying.
Sedangkan dukungan instrumental atau dukungan secara langsung seperti memberikan
waktu luang untuk sekedar berbicara dan berdiskusi mengenai permasalahan yang dihadapi
25
akan membuat korban bullying merasa lebih nyaman dan memiliki alternatif solusi untuk
permasalahan yang sedang dihadapi.
Dengan adanya dukungan informatife atau dukungan yang berupa nasehat, bimbingan
atau saran maka akan membuat korban bullying lebih percaya diri terhadap keputusan atau
solusi yang nantinya akan dipilih, karena mendapat berbagai pertimbangan dari orang yang
ada disekitarnya.
Dengan adanya dukungan penghargaan seperti pujian dan lain sebagainya akan membuat
korban bullying merasa dirinya dihargai dan dianggap keberadaannya. Sehingga akan lebih
menghargai potensi yang ada dalam dirinya. Menurut Santoso (Ghufron 2014) harga diri
adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Dengan demikian koraban bullying
akan merasa dihargai sehingga harga dirinya akan naik sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan drinya pula.
Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terkait dukungan teman sebaya
terhadap kepercayaan diri juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kedua
variabel tersebut. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Aulia Hapsari pada tahun 2014
mengenai “Kepercayaan diri mahasiswa Papua ditinjau dari dukungan teman sebaya” dari
hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan positif antara dukungan teman
sebaya dengan kepercayaan diri pada mahasiswa Papua. Sehingga semakin besar tingkat
dukungan teman sebaya maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan diri mahasiswa Papua
tersebut. Penelitian terkait dukungan teman sebaya dan kepercayaa diri juga pernah dilakukan
oleh Hubungan antara kepercayaan diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap tingkat
kecemasan pada wanita menaopaus (Rahwani dkk 2014), hasil dari penelitian tersebut
terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri Dilla Rahwani pada tahun 2014.
Penelitiannya yang berjudul “Dukungan sosial teman sebaya terhadap tingkat kecemasan
26
pada wanita menaopaus”. Dari penelitian tersebut terdapat hubungan yang signifikan antara
kepercayaan diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap tingkat kecemasan pada wanita
menaopaus. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dukungan teman sebaya dapat
meningkatkan kepercayaan diri korban bullying.
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara dukungan teman sebaya
dan kepercayaan diri korban bullying.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identivikasi Variabel-variabel Penelitian
1. Variable Tergantung : Kepercayaan diri
2. Variable Bebas : Dukungan Teman Sebaya
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Kepercayaan Diri
Menurut pendapat Lauster1992 (dalam Gufron) kepercayaan diri didapat dari
pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang
berupa keyakinan terhadap kemampuan diri seseorang sehingga tidak mudah terpengaruh
oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira toleran, optimis, toleran
dan bertanggung jawab. Aspek kepercayaan diri menurut Lauster (dalam Gufron) yaitu
keyakinan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, dan rasional dan
realistis.
Kepercayaan diri diukur dengan menggunakan skala Lauster (1992) yang telah
diadaptasi. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi kepercayaan dirinya,
sedangkan semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah kepercayaan
dirinya.
2. Dukungan Teman Sebaya
27
Dukungan teman sebaya merupakan salah satu sumber dari dukungan sosial. Bahwa
dukungan sosial adalah tindakan yang bersifat membantu yang melibatkan emosi,
pemberian informasi, bantuan instrument, dan penilaian positif pada individu dalam
menghadapi permasalahannya House (dalam Smet 1994).
Aspek-aspek dari dukungan teman sebaya menurut House (dalam Smet 1994) yaitu
dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informative, dan dukungan
penghargaan.
Dukungan teman sebaya diukur dengan menggunakan skala Winarni (2014) yang
mengacu teori House (1990). Jadi apabila hasil penelitian menunjukkan skor yang
diperolehh subjek tinggi maka akan semakin baik dukungan teman sebayanya. Akan
tetapi apabila skor yang didapatkan subjek rendah maka akan semakin rendah dukungan
teman sebayanya.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa STM di kota Magelang yang berusia
sekitar 15-18 tahun. Adapun kritera untuk subjek penelitian ini yaitu siswa yang
pernah menjadi korban bullying secara verbal maupun non verbal. Teknik sampling
yang digunakan yaitu dengan menggunakan tehnik snow ball dengan mewawancarai
subjek untuk memastikan bahwa subjek pernah menjadi korban bullying atau tidak.
4. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif. Metode pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan skala. Skala tersebut yang nantinya akan
mengukur hubungan antara dukungan teman sebaya dan kepercayaan diri korban
bullying.
28
1. Dukungan Teman Sebaya
Alat ukur berupa skala perilaku dukungan dari teman sebaya. Alat ukur yang
dipakai yaitu dengan menggunakan skala Winarni (2014) yang mengacu teori House
(Gufron 2014). Adapun aspek-aspek yang diungkap dalam skala ini adalah dukungan
emosional, dukungan instrumental, dukungan informative, dan dukungan
penghargaan. Tiap-tiap aspek tersebut akan dijabarkan menjadi beberapa aitem.
Bentuk pernyataan bersifat tertutup, artinya subjek hanya bisa memilih satu
dari beberapa jawaban yang disediakan dengan memberi tanda centang ( √ ). Sistem
penilaian dengan skala Likert yang dimodifikasi oleh peneliti, dengan empat pilihan
jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak
Sesuai (STS). Untuk mengisi skala ini subjek diminta untuk memilih salah satu
jawaban dari empat alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya dan setiap
jawaban mengandung butir pernyataan favourable dan unfavourable. Pembobotan
nilai skala dilakukan dengan melihat sifat aitem. Nilai untuk pernyataan favourable
bergerak dari 4 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) hingga 1 untuk jawaban Sangat
Tidak Sesuai (STS). Sedangkan untuk pernyataan unfavourable sebaliknya. Pada
skala dukungan teman sebaya ini terdapat 24 aitem sedangkan kepercayaan diri yaitu
30 aitem.
Tabel 1 Blue print dukungan teman sebaya pada korban bullying
Favorable Unfavorable Aspek
Nomor Butir Nomor Butir Jumlah Dukungan Sosial 1, 9, 17 5, 13, 21 6
Dukungan Instrumental 2, 10, 18 6, 12, 22 6
Dukungan Normatif 3, 11, 19 7, 15, 23 6
Dukungan Penghargaan 4, 12, 20 8, 16, 24 6
Jumlah 12 12 24
29
Tabel 2 Blue print kepercayaan diri pada korban bullying Favorable Unfavorable Aspek Nomor Butir Nomor Butir Jumlah Keyakinan akan kemampuan diri 1, 11, 21 2, 12, 22 6
Optimis 3, 13, 23 4, 14, 24 6
Objektif 5, 15, 25 6, 16, 26 6
Bertanggung jawab 7, 17, 27 8, 18, 286 6
Rasional 9, 19, 29 10, 20, 30 6
Jumlah 15 15 30
5. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Menurut Azwar (2009), validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana
ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sedangkan
menurut Suryabrata (2008) validitas yaitu sejauh mana instrumen dapat mengukur apa
yang diukur. Validitas dinyatakan secara empirik oleh suatu koefisien, yaitu koefisien
validitas (Azwar, 2009).
Pengujian tingkat kesahihan alat ukur dilakukan uji validitas, yang biasanya
digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal
0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan, sebaliknya aitem yang memiliki
harga atau kurang dari 0,30 dapat dianggap sebagai aitem yang memiliki daya
diskriminasi rendah. Apabila aitem yang memiliki daya diskriminasi sama dengan atau
30
lebih besar daripada 0,30 jumlahnya melebihi jumlah aitem yang direncanakan untuk
dijadikan skala, apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah
yang diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25
(Azwar, 2008).
Uji validitas dari sebaran data dukungan teman sebaya berada pada rentang 0,276 –
0,707. Sedangkan hasil uji validitas dari sebaran data kepercayaan diri berada pada
rentang 0,269 – 0,553. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data penelitian ini
valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas dapat disebut sebagai konsistensi, keterandalan, keterpercayaan,
kestabilan, maupun keajegan (Azwar, 2013). Reliabilitas menjelaskan sejauh mana suatu
proses pengukuran dapat dipercaya. Suatu pengukuran memiliki reliabilitas yang baik
apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek diperoleh hasil yang
sama. Hasil yang ditunjukkan relatif sama walaupun terdapat perbedaan yang kecil. Uji
reliabilitas dalam pengukuran menggunakan koefisien Alpha. Koefisien Alpha digunakan
untuk keyakinan bahwa belahan-belahan tes yang diperoleh dapat memenuhi asumsi
paralel. Aitem-aitem dalam penelitian ini dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika
memiliki koefisien >0,60. Reliabilitas dukungan teman sebaya yaitu 0,82 sedangkan
reliabilitas kepercayaan diri 0,856. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data
penelitian ini reliabel.
6. Metode Analisis Data
31
Metode analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan product moment karena
peneliti akan menguji hubungan antara dua variabel yaitu variabel dukungan teman sebaya
dan juga kepercayaan diri. Dalam menggunakan uji product moment terdapat persyaratannya
yaitu terdapat 2 variabel yang berbeda yang akan dicari kedua hubungan variable tersebut.
Sehingga hipotesis dapat diterima (Ha). Sehingga ada hubungan antara dukungan teman
sebaya dan kepercayaan diri korban bullying.
32
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
1. Orientasi Kancah
Penelitian ini dialakukan di tiga Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK yang
berada di kota Magelang. Penelitian ini dilakukan dengan jumlah subjek 38 yang
terdiri dari siswa laki-laki. Penelitian dilakukan disini karena sesuai dengan kriteria
subjek yang dibutuhkan oleh peneliti yaitu siswa yang pernah menjadi korban
bullying. Sebelumnya peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui apakah
subjek benar-benar korban bullying atau tidak. Wawancara dilakukan dengan
menggunakan teknik snowball, yaitu dengan mewawancarai satu persatu subjek
karena tidak semua korban bullying berani melapor kepada guru BP atau pihak
sekolah. Wawancara dilakukan saat jam istirahat atau diluar jam sekolah agar tidak
mengganggu kegiatan belajar subjek. Dari tiga sekolah tersebut didapatkan 38 subjek
yang menjadi korban bullying, ada yang menjadi korban bullying secara verbal dan
juga non verbal. Bullying yang secara verbal misalnya seperti di ledek terus menerus,
disindir, diumpat dan ada juga beberapa subjek yang dipangging dengan nama-nama
yang tidak pantas untuk dikatakan. Sedangkan untuk bullying non verbal, beberapa
subjek pernah mengalami di jegal saat berjalan menuju kantin, dan ditempeleng
kepalanya. Saat diwawancari ada beberapa subjek yang menjawab dengan suara yang
sangat lirih dan juga kurang nyaman karena subjek merasa malu saat diwawancarai
oleh peneliti.
2. Persiapan
a. Persiapan Administrasi
33
Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti melakukan beberapa persiapan, yaitu
persiapan administrasi. Seperti mengurus surat ijin pengambilan data melalui bagian
umum fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial budaya UII yang dikeluarkan pada tanggal
3 Februari 2015 yang ditujukan kepada kepala sekolah. Kemudian surat tersebut
ditandatangani oleh dosen pembimbing skripsi yaitu ibu Ratna Syifa’a Rachmana
S.Psi., M.Si., Psi dan dekan fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya yaitu Bapak
Dr.rer.nat Arief Fahmie, S.Psi., MA., Psikolog
b. Persiapan Alat Ukur
Sebelum penelitian dilakukan peneliti terlebih dahulu mempersiapkan alat ukur.
1. Skala Kepercayaan Diri
Peneliti menyiapkan dua alat ukur yaitu alat ukur dukungan teman sebaya dan
kepercayaan diri. Peneliti membuat sendiri alat ukur kepercayaan diri yang
mengacu pada aspek-aspek kepercayaan diri menurut teori Lauster 1992. Aspek-
aspek tersebut yaitu keyakinan akan kemampuan diri, optimis, objektif,
bertanggung jawab, rasional dan realistis.
Tabel 3 Blue print skala butir dukungan teman sebaya pada korban bullying setelah try out Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
Dukungan Sosial 1, 9*, 17* 5, 13*, 21 3
Dukungan Instrumental 2, 10*, 18 6*, 14, 22 4
Dukungan Normatif 3*, 11, 19* 7, 15, 23* 3
Dukungan Penghargaan 4, 12, 20 8, 16, 24 6
Jumlah 7 9 16
Catatan: Angka yang bertanda * adalah nomor aitem yang gugur
34
2. Skala Dukungan Teman Sebaya
Alat ukur dukungan teman sebaya menggunakan alat ukur yang sudah ada
yaitu alat ukur milik Winarni (2014) yang mengacu pada aspek-aspek dukungan
teman sebaya menurut teori dari House (1990). Berikut aspek-aspek dukungan
teman sebaya yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan
informatif dan dukungan penghargaan.
Tabel 4 Blue print butir kepercayaan diri pada korban bullying setelah try out Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
Keyakinan akan kemampuan diri
1, 11, 21 2, 12, 22* 5
Optimis 3*, 13*, 23 4, 14, 24 4
Objektif 5, 15, 25 6*, 16, 26 5
Bertanggung jawab 7, 17, 27 8, 18, 28 6
Rasional 9*, 19, 29 10, 20, 30 5
Jumlah 12 13 25
Catatan: Angka yang bertanda * adalah nomor aitem yang gugur
c. Uji Coba Alat Ukur
Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai. Yaitu dengan
menggunakan data yang sama untuk uji coba dan pengambilan data. Alasan
menggunakan try out terpakai yaitu dikarenakan subjek yang digunakan untuk
penelitian ini jumlahnya hanya sedikit. Metode ini diberikan kepada subjek
dengan dengan kriteria sebagai berikut pelajar SMK yang pernah menjadi korban
bullying. Pelaksanaan pengambilan data dimulai pada tanggal 11 Februari 2015
Kemudian alat ukur tersebut diberikan kepada pelajar yang sesuai dengan kriteria.
35
d. Hasil Uji Coba
Setelah uji coba dilakukan, selanjutnya data diolah menggunakan SPSS
Statistic 22 for Windows. Proses selanjutnya yaitu uji reliabilitas dengan
menggunakan Alpha Cronbach untuk mendapatkan koofisien reliabilitas yang
bergerak dari 0 hingga 1. Setelah itu uji butir aitem untuk mengetahui butir aitem
yang akan dapatdigunakan atau sahih dan butir aitem yang gugur, sehingga
didapatkan koefisien korelasi item total. Koefisien korelasi untuk aitem yang
dipilih menggunakan ( r>0,25).
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 11 Februari 2015 sampai tanggal 11
Februari 2015 data diberikan kepada 38 subjek yang memenuhi kriteria peneliti dari 4
SMK di Magelang pengambilan data tidak dilakukan dengan serentak dikarenakan
jadwal pengambilan data disesuakan dengan waktu yang disediakan oleh pihak
sekolah. Pengambilan data dilakukan secara bergantian karena subjek berada di kelas
yang berbeda, pengambilan dilakukan pada jam istirahat atau saat pelajaran
bimbingan konseling agar subjek tidak ketinggalan pelajaran. Pada saat jam istirahat
berlangsung subjek dikumpulkan di salah satu kelas yang kosong setelah peneliti
membacakan petunjuk pengisian kuisioner setelah itu kuisioner dibagikan dan subjek
disuruh mengisi dengan jujur dan sesuai dengan keadaan dirinya. Setelah selesai,
subjek diminta untuk melihat jawabnya kembali apakah ada yang terlewat atau tidak.
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Subjek Penelitian
36
Subjek dari penelitian ini terdiri dari siswa SMK dari 3 sekolah SMK di
magelang yang terdiri dari 38 subjek dan keseluruhan subjek berjenis kelamin laki-
laki. Deskripsi subjek dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5 deskripsi subjek penelitian berdasarkan usia Faktor Kelompok Jumlah Prosentase
Jenis Kelamin Laki-Laki 38 100%
Usia 15 5 13,15%
16 18 47,36%
17 11 28,94%
18 4 10,52%
Usia subjek penelitian dapat dilihat dari tabel diatas. Rentang usia subjek
penelitian yaitu dari 15 sampai 18 tahun. Subjek yang paling banyak yaitu berusia 16
tahun dengan jumlah 18 subjek. Usia 15 tahun sebanyak 5 subjek. Usia 17 tahun
berjumlah 11 subjek dan usia 18 tahun berjumlah 4 subjek
2. Deskripsi Data Penelitian
Untuk memperoleh gambaran umum mengenai data penelitian dapat dilihat
pada tabel deskripsi data penelitian yang disajikan secara lengkap pada tabel berikut
ini
Tabel 6 Deskripsi data penelitian Empirik Hipotetik Variabel Min Max Mean SD Min Max Mean SD DTS 58 86 72,7105 6,63695 24 96 60 12 KPD 71 103 92,7632 7,99471 30 120 75 15
37
Deskripsi data penelitian digunakan untuk mengkatagorisasikan subjek ke
dalam kelompok sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Kategori
subjek penelitian tersebut sebagai berikut :
Tabel 7 Kriteria kategorisasi hipotetik
Kategori Nilai
Sangat Tinggi x > µ + 1,8 σ Tinggi µ + 0,6 σ < x ≤ µ + 1,8 σ Sedang µ - 0,6 σ < x ≤ µ + 0,6 σ Rendah µ - 1,8 σ < x ≤ µ - 0,6 σ Sangat Rendah x < µ - 1,8 σ
Ket : x = skor total
µ = mean σ = standar deviasi
a. Skala Dukungan Teman Sebaya
skala dukungan teman sebaya terdiri dari 24 aitem. Sedangkan deskripsi
data penelitian hipotetik sebagai berikut : skor minimum 24, skor maksimum 96,
standar deviasi 12, dan mean 60. Deskripsi data penelitian tersebut digunakan
untuk menentukan skor skala dukungan teaman sebaya dalam kategori sangat
tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara hipotetik. Dapat dilihat
sebagai berikut :
tabel 8 kategori hipotetik skala dukungan teman sebaya
Skor Kategori Frekuensi Presentase
x > 81,6 Sangat Tinggi 3 7,89%
67,2 < x ≤ 81,6 Tinggi 27 71,05%
52,8 < x 67,2 Sedang 8 21,05%
38,4 < x ≤ 52,8 Rendah 0 0%
38
x < 38,4 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 38 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat menjelaskan bahwa kategori hipotetik
dukungan teman sebaya pada korban bullying berada dalam kategori sangat tinggi
(x > 81,6) sebanyak 3 orang, tinggi (67,2 < x ≤ 81,6) sebanyak 27 orang, sedang
(52,8 < x 67,2) sebanyak 8 orang, rendah (38,4 < x ≤ 52,8) sebanyak 0 orang dan
rendah (x < 38,4) sebanyak 0 orang. Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa presentase subjek terbesar ada pada kategori tinggi 67,2 < x ≤ 81,6 yaitu
sebanyak 27 orang dengan mean hipotetik 60.
b. Skala Kepercayaan Diri
Skala kepercayaan diri terdiri dari 30 aitem. Sedangkan deskripsi data
penelitian hipotetik sebagai berikut : skor minimum 30, skor maksimum 120,
standar deviasi 15, dan mean 75. Deskripsi data penelitian tersebut digunakan
untuk menentukan skor skala kepercayaan diri dalam kategori sangat tinggi,
tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara hipotetik. Dapat dilihat sebagai
berikut :
tabel 9 kategori hipotetik skala kepercayaan diri
Skor Kategori Frekuensi Presentase
x > 102 Sangat Tinggi 3 7,89%
84 < x ≤ 102 Tinggi 31 81,57%
66 < x 84 Sedang 4 10,52%
48 < x ≤ 66 Rendah 0 0%
x < 48 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 38 100%
39
Tabel diatas menunjukkan bahwa kategori hipotetik kepercayaan diri pada
korban bullying berada dalam kategori sangat tinggi (x > 102) sebanyak 3 orang,
tinggi (84 < x ≤ 102) sebanyak 31 0rang, sedang (66 < x 84) sebanyak 4 orang, rendah
(66 < x 84) sebanyak 0 orang, dan sangat rendah (x < 48) sebanyak 0 orang.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa prosentase subjek terbesar berada
pada kategori tinggi (84 < x ≤ 102) sebanyak 31 0rang dengan mean hipotetik 75.
3. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan uji hipotesis. Uji asumsi
meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Uji asumsi merupakan syarat untuk
melakukan uji hipotesis dengan bantuan SPSS 22 for windows.
a. Uji Normalitas
Tabel 10
Hasil uji normalitas
Variabel K-S ρ Normalitas
Dukungan teman sebaya 0,200 0,083 Normal
Kepercayaan diri 0,064 0,139 Normal
Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal tidaknya distribusi sebaran data
subjek pada variabel penelitian. Hasil uji normalitas dari penelitin ini
menunjukkan sebaran pada skala dukungan teman sebaya dengan koefisien
Kolmogorov-Smirnov 0,200 (p > 0,05) maka distribusi sebaran normal. Sedangkan
hasil uji normalitas pada skala kepercayaan diri koefisien Kolmoorove-Smirnov
0,064 (p > 0,05) maka distribusi sebaran data subjek pada variabel kepercayaan
diri normal.
b. Uji Linieritas
40
Tabel 1 Hasil uji linieritas
Variabel F P Interpretasi
Dukungan Teman Sebaya 26,761 0,000 linier
Kepercayaan Diri
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan variabel mengikuti
garis linier atau tidak. Asumsi linieritas terpenuhi jika P dari F linierity lebih kecil
dari 0,05 (p < 0,05 ). Hasil uji linieritas dengan menggunakan Compare Mean
menunjukan F Linierity 26,761 dan P 0,000 (p <0,001 ) . Hal ini menunjukan
bahwa hubungan antara variabel linier sehingga arah kedua variabel searah.
4. Hasil Uji Hipotesis
Tabel 12 Hasil uji hipotesis
Variabel R P Keterangan
Dukungan Teman Sebaya 0,520 0, 270 0,000 ada korelasi
Kepercayaan Diri
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Uji
hipotesis dengan menggunakan teknik product moment pearson dengan
menggunakan program IBM SPSS versi 22. Hasil uji hipotesis menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara dukungan teman sebaya dan kepercayaan diri
pada korban bullying. hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,520
dan p = 0.000 (p<0,01) dengan r2 = 0,270. Terdapat hubungan positif yang
signifikan antara dukungan teman sebaya terhadap kepercayaan diri pada korban
bullying.
41
5. Analisis Tambahan
Analisis tambahan digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing aspek dukungan teman sebaya terhadap variabel kepercayaan diri.
Analisis regresi antara dukungan teman sebaya dengan kepercayaan diri
korban bullying, menggunakan teknik analisis regresi linier, nilai R2 sebesar 0,270
yang berarti kepercayaan diri pada korban bullying dapat dijelaskan dengan dukungan
teman sebaya sebesar 27%. Uji F didapatkan hasil sebesar 13,325 dan p = 0,001
(p<0,05) artinya ada hubungan linier antara kepercayaan diri korban bullying dengan
dukungan teman sebaya.
D. Pembahasan
Menurut Muhammad (Simbolon 2012) bullying adalah tindakan atauperilaku agresif dan
menekan yang dilakukan dalam bentuk verbal maupun non verbal. Sedangkan pengertian
bullying menurut Coloroso (Saifullah 2016) bullying merupakan tindakan bermusuhan yang
dilakukan secara sadar dan disengaja untuk menyakiti seperti ancaman agresi atau
menimbulkan teror. Sehingga dapat disimpulkan bullying adalah tindakan negatif yang
diulang-ulang secara terus menerus dan ditujukan kepada satu atau berbagai orang.
Dukungan emosional akan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan diri korban bullying,
karena dengan adanya dukungan emosional, korban bullying akan lebih yakin terhadap
dirinya bahwa masih banyak teman sebayanya yang peduli terhadapnya. Menurut Anthoni
(1992) terbentukanya kepercayaan diri pada diri seseorang dimulai dengan perkembangan
konsep diri yang dapat dipeoleh dari pergaulan dalam suatu kelompok. Hasil interaksi yang
terjadi akan menghasilkan konsep diri. Remaja pada umumnya bergaul dengan sesama
42
mereka, karakteristik persahabatan remaja dipengaruhi oleh kesamaan: usia, jenis kelamin
dan ras. Dengan demikian dukungan emosional dapat meningkatkan konsep diri seseorang
sehingga akan meningkatkan juga rasa percaya diri pada korban bullying. Sedangkan
dukungan instrumental atau dukungan secara langsung seperti memberikan waktu luang
untuk sekedar berbicara dan berdiskusi mengenai permasalahan yang dihadapi akan membuat
korban bullying merasa lebih nyaman dan memiliki alternatife solusi untuk permasalahan
yang sedang dihadapi. Dengan adanya dukungan informatife atau dukungan yang berupa
nasehat, bimbingan atau saran maka akan membuat korban bullying lebih percaya diri
terhadap keputusan atau solusi yang nantinya akan dipilih, karena mendapat berbagai
pertimbangan dari orang yang ada disekitarnya. Dengan adanya dukungan penghargaan
seperti pujian dan lain sebagainya akan membuat korban bullying merasa dirinya dihargai dan
dianggap keberadaannya. Sehingga akan lebih menghargai potensi yang ada dalam dirinya.
Menurut Santoso (Ghufron 2014) harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri
sendiri. Dengan demikian koraban bullying akan merasa dihargai sehingga harga dirinya akan
naik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan drinya pula.
Menurut Maslow (Hapsari 2014) kepercayaan diri termasuk dalam basic need atau
kebutuhan dasar. Kepercayaan diri merupakan bagian dari kebutuhan dasar yang ke empat,
yaitu kebutuhan harga diri atau self esteem. Kebutuhan seseorang akan harga diri dapat
melalui diri sendiri (menghargai diri sendiri atau self respect) dan melalui orang lain atau
respect from others.
Kepercayaan diri menurut pendapat Lauster (Gufron 2014) kepercayaan diri didapat dari
pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa
keyakinan terhadap kemampuan diri seseorang sehingga tidak mudah terpengaruh oleh orang
lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, optimis, toleran dan bertanggung jawab. Salah satu
dari faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri yaitu dukungan teman sebaya. Dukungan
43
teman sebaya merupakan salah satu sumber dari dukungan sosial. Bahwa dukungan sosial
adalah tindakan yang bersifat membantu yang melibatkan emosi, pemberian informasi,
bantuan instrument, dan penilaian positif pada individu dalam menghadapi permasalahannya
House (dalam Smet 1994). Aspek-aspek dari dukungan teman sebaya menurut House (dalam
Smet 1994) yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informative, dan
dukungan penghargaan.
Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terkait dukungan teman sebaya
terhadap kepercayaan diri juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kedua
variabel tersebut. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Aulia Hapsari pada tahun 2014
mengenai “Kepercayaan diri mahasiswa Papua ditinjau dari dukungan teman sebaya” dari
hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan positif antara dukungan teman
sebaya dengan kepercayaan diri pada mahasiswa Papua. Sehingga semakin besar tingkat
dukungan teman sebaya maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan diri mahasiswa Papua
tersebut. Penelitian terkait dukungan teman sebaya dan kepercayaa diri juga pernah dilakukan
oleh Hubungan antara kepercayaan diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap tingkat
kecemasan pada wanita menaopaus (Rahwani dkk 2014), hasil dari penelitian tersebut
terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan diri Dilla Rahwani pada tahun 2014.
Penelitiannya yang berjudul “Dukungan sosial teman sebaya terhadap tingkat kecemasan
pada wanita menaopaus”. Dari penelitian tersebut terdapat hubungan yang signifikan antara
kepercayaan diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap tingkat kecemasan pada wanita
menaopaus.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif antara dukungan teman sebaya
terhadap kepercayaan diri korban bullying. hubungan antara dua variabel ini menunjukkan
ada hubungan yang signifikan antara dukungan teman sebaya terhadap kepercayaan diri
44
korban bullying, dengan demikian hipotesis diterima. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien
korelasi sebesar 0,520 dan p = 0.000 (p<0,01).
Dari hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara dukungan
teman sebaya terhadap kepercayaan diri korban bullying. analisis regresi antara kepercayaan
diri korban bullying dengan dukungan teman sebaya dengan uji F didapatkan hasil 13,325
dengan tingkan signifikansi sebesar p = 0,001 (p<0,05) artinya ada hubungan linier antara
kepercayaan diri korban bullying dengan dukungan teman sebaya.
Tingkat dukungan teman sebaya pada remaja yang menjadi korban bullying cukup tinggi
dan juga memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi pula. Terdapat 27 subjek berada pada
kategori tinggi dukungan teman sebaya terhadap kpercayaan diri korban bullying dan 31
subjek berada pada kategori tinggi pada kepercayaan diri. Sedangkan pada kategori sedang
dukungan teman sebaya terdapat 8 orang an pada kategori sedang sebanyak 4 orang.
Sedangkan untuk kategori rendah tidak ada subjek yang masuk dalam kategori ini pada
dukungan teman sebaya dan kepercayaan diri. Dengan demikian apat disimpulkan bahwa
dukungan teman sebaya memilikiperan yang sangat penting terhadap kepercayaan diri pada
korban bullying. semakin tinggi dukungan teman sebaya maka semakin tinggi pula
kepercayaan diri pada korban bullying.
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa dukungan teman sebaya mempengaruhi kepercayaan diri pada korban bullying.
semakin tinggi dukungan teman sebaya maka semakin tinggi kepercayaan diri pada
korban bullying. sebaliknya semakin rendah dukungan teman sebaya maka semakin
rendah kepercayaan diri pada korban bullying. sehingga dapat dikatakan bahwa
hipotesis penelitian ini diterima.
B. Saran
1. Bagi Subjek Penelitian
Bagi subjek agar lebih percaya diri terhadap potensi yang anda miliki, tetap
optimis dan teruslah menggapai cita-citamu setinggi langit dan memberikan
dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan
dukungan informatif terhadap teman sebayanya yang menjadi korban bullying,
karena dukungan teman sebaya sangat diperlukan bagi kepercayaan diri korban
bullying.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar membuat skala bullying terlebih
dahulu untuk mengetahui apakah subjek benar-benar korban bullying atau tidak.
Sehingga saat mengambil data tidak banyak waktu yang dibutuhkan untuk
observasi dan wawancara. Karena penelitian ini menggunakan teknik snowball
dengan melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui apakah subjek
pernah menjadi korban bullying atau tidak, sehingga membutuhkan waktu yang
lama. Inilah yang menjadi kelemahan dalam penelitian ini.
50
Daftar Pustaka
Bahun, M. Savic,B.S. 2010. Peer Support in Patients Wit Type 2 Diabetes Mmedsebojna Pomoc Medbolniki S Sladkorno Boleznijo”. Prispelo: 31. 8. 2010 - Sprejeto: 15. 2. 2011.
Gufron, N.M, Rismawati R. 2014. Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA
Hapsari, A. 2014. Kepercayaan Diri Mahasiswa Papua Ditinjau dari Dukungan Teman Sebaya. Psikodimensia Vol. 13 No. 1, Januari-Juni 2014, 60-72
Hasanah, U.S. 2011. Hubungan antara Dukungan Orangtua, Teman Sebaya dan iklan rokok dengan Perilaku Merokok pada Siswa Madrasah Aliyah Negri 2 Boyolali., Jurnal Vol 8, (695-705)
Kusrini, W. 2014. Hubungan Dukungan Sosial dan Kepercayaan Diri dengan Prestasi Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMP Negri 6 Boyolali. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 15, No. 2, Agustus 2014: 131-140
Rahwani, D. 2014. Hubungan antara Kepercayaan Diri dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Wanita Menopaus. JOM PSIK VOL. 1 NO 2, OKTOBER 2014
Rokhsareh, dkk. 2012 “Feedback About More Accurate Versus Less Accurate Trials: Differential Effects on Self-Confidence and Activation” Research Quarterly for Exercise and Sport 83. 2 : 196-203.
Santrock, W.J. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika
Santrock, W.J. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Santrock,W.J. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Santosa & Slamet. 2005. Dinamika Kelompok. Jakarta, PT Bumi Aksara
Simon, S. Lauren, Dkk. 2009. Does It Pay To Be Smart, Attractive, or Confident (or All There)? Relationships Among General Mental Ability, Physical Attractive, Core Self-Evaluations, and Income. Vol. 94, No. 3, 742-755
Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT Grasindo
Tebes, S David, Dkk. 1999. Peer Support Among Individuals With Severe Mental Illness: A Riview of the Evidence. New Haven Vol 6, CT 06519
Yulianto, F. & Nashori, F. Kepercayaan Diri dan Prestasi Atlet Taekwondo Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal, Vol 3, No 1, Januari 2006
http://www.psychologymania.com/2012/06/dampak-bullying-bagi-siswa.html
http://compas.com
http://m.merdeka.com/peristiwa/kpai-korban-bullying-harus-dapatkan-
pemulihan-psikis.html
http://penjajailmu.blogspot.com/2013/02/uji-realiabilitas-dan-validitas.html
/01/validitas-dan-reliabili http://mepsychology.wordpress.com/2014/12tas/
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh
Bapak/Ibu/Saudara yang kami hormati. Ditengah kesibukan Anda sekalian perkenankanlah Saya menyita waktu Anda untuk mengisi
kuesioner berikut ini. Kuesioner ini diedarkan untuk kepentingan penelitian tugas akhir Saya di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia.
Jawaban-jawaban yang Saudara berikan merupakan informasi yang sangat berharga dan karenanya Saudara tidak perlu ragu untuk
menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Semua jawaban tidak ada yang salah atau benar dan tidak ada kaitannya dengan kebijakan
apapun. Kerahasiaan jawaban Saudara dijamin dan dijunjung tinggi oleh kode etik penelitian kami.
Terimakasih atas kesediaan, kesungguhan, dan kejujuran Saudara dalam menjawab setiap pernyataan. Mudah-mudahan Allah SWT
membalas kebaikan Saudara dengan kebaikan yang lebih banyak dan kemuliaan yang lebih tinggi, amin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hormat Saya,
Rini Fitriana
Identitas Diri
Nama / Inisial : Usia : Jenis kelamin : Menyatakan dengan sukarela dan penuh kesadaran mengisi kuesioner ini dan informasi yang diberikan sesuai dengan keadaan saya sebenarnya. Magelang, 2015 Responden
Petunjuk Pengisian Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan. Pada setiap pernyataan terdapat 4 pilihan jawaban. Anda diminta untuk memberikan pendapat sesuai dengan keadaan diri Anda sesungguhnya. Silahkan Anda memberikan pendapat dengan memberikan tanda centang (√) pada kolong yang tersedia. 1. Sangat Setuju : Jika Anda SANGAT SETUJU dengan pernyataan tersebut 2. Setuju : Jika Anda SETUJU dengan pernyataan tersebut 3. Tidak Setuju : Jika Anda TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut
4. Sangat Tidak Setuju : Jika Anda SANGAT TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut tersebut
Contoh Soal
NO PERTANYAAN SS S TS STS 1. Dapat mengisi pernyataan dengan
sejujur-jujurnya √
Skala 1
NO PERTANYAAN SS S TS STS 1. Teman saya akan menghibur saya
disaat sedih
2. Teman saya bersedia meminjamkan
alat tulisanya ketika saya mengerjakan
tugas
3. Teman saya memberi tahu tentang info
terbaru tentang penyelesaian tugas
4. Teman saya memberikan ucapan
selamat saat saya meraih prestasi
5. Teman saya jarang yang mau
memperhatikan kondisi saya
6. Sulit bagi teman saya untuk
memberikan pinjaman buku kepada
saya meskipun saya sudah
memintanya dengan baik-baik
7. Saya sering ketinggalan informasi
yang ada disekolah / diasrama
8. Hal positif yang saya lakukan sering
diabaikan oleh teman-teman
9. Teman saya mampu merasakan
kesulitan yang saya alami
10. Ketika saya sedang mengalami
masalah keuangan, teman saya tidak
segan memberi bantuan
11. Teman saya memberikan saran kepada
saya dalam mengatasi masalah yang
saya hadapi
12. Teman saya menghargai pendapat
yang saya sampaikan
13. Teman saya enggan untuk
menanyakan permasalahan yang
sedang saya alami
14. Teman saya jarang meluangkan waktu
untuk mengajari pelajaran yang belum
saya pahami
15. Saya merasa teman jarang
menyampaikan info terbaru kepada
saya
16. Disaat saya meraih nilai yang bagus,
teman saya jarang memberikan apreasi
positif
17. Teman saya bersedia untuk
mendengarkan curhatan saya
18. Teman saya menawarkan bantuan
ketika saya kesulitan uang
19. Saya dan teman saya sering berbagi
pengalaman
20. Teman saya memuji prestasi yang saya
raih
21. Teman saya tidak memberikan
semangat kepada saya ketika saya
mengalami kesulitan
22. Teman saya enggan membantu saya
meskipun memiliki waktu luang
23. Teman-teman saya jarang mengajak
saya berdiskusi
24. Teman saya sering meremehkan apa
yang saya lakukan
Skala 2
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya mengetahui kelebihan yang saya
miliki
2. Saya masih bingung dengan apa yang
saya inginkan
3. Kegagalan yang saya alami membuat
saya semakin bersemangat melakukan
perbaikan
4. Saya mudah ptus asa, ketika gagal
dalam melakukan sesuatu
5. Saya dapat menerima pendapat orang
lain
6. Saya menolak segala bentuk kritik dari
orang lain
7. Saya siap menghadapi masalah yang
datang pada diri saya
8. Saya tidak mau mengakui kesalahan
yang saya perbuat
9. Saya merencanakan dengan matang
apa yang akan saya kerjakan
10. Saya melakukan sesuatu tanpa
merencanakan terlebih dahulu
11. Saya menyukai penampulan saya
12. Saya merasa tidak memiliki kelebihan
13. Keberhasilan yang saya raih memacu
saya untuk terus berprestasi
14. Saya merasa hidup saya tidak berarti
15. Saya menerima kritik dari orang lain
untuk membangun diri saya
16. Saya sering menolak pendapat orang
lain
17. Setiap tugas yang diberikan kepada
saya selalu saya kerjakan dengan baik
dan tepat waktu
18. Saya tidak mengerjakan tugas dengan
maksimal
19. Keberhasilan yang saya raih
merupakan hasil kerja keras saya
20. Saya sulit menerima kenyataan yang
tidak sesuai dengan yang apa saya
harapkan
21. Saya suka berkenalan dengan orang
baru
22. Saya merasa kesulitan dalam
beradaptasi di lingkungan baru
23. Saya memiliki cita-cita dalam hidup
saya
24. Ketika saya sudah mengalami
kegagalan, saya merasa akan gagal
lagi
25. Saya suka bertukar pikiran dengan
orang lain
26. Saya sering menyalahkan orang lain
atas kesalahan yang saya perbuat
27. Saya bersedia menerima konsekuensi
atas segala sesuatu yang saya perbuat
28. Tindakan yang saya lakukan tidak
sesuai engan yang saya ucapkan
29. Saya mengerjakan segala hal dengan
sungguh-sungguh agar mendapatkan
hasil yang maksimal
30. Saya tidak memikirkan akibat dari
perbuatan yang saya lakukan
Skala sebelum Try Out Dukungan Teman Sebaya
SBJK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jmlh1 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 642 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 1 3 3 3 4 4 4 4 4 1 3 3 743 4 3 3 4 3 4 4 4 2 1 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 4 2 3 4 754 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 765 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 3 4 796 3 3 3 4 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 777 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 718 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 729 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 81
10 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 8011 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 7212 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 7113 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7114 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 7415 3 2 3 3 2 3 3 1 2 3 4 1 3 4 2 3 4 3 4 1 3 2 3 1 6316 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 6517 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 7518 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 6519 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 6620 3 3 4 3 1 3 3 4 1 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 6921 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 7322 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7323 3 3 4 3 1 3 3 4 1 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 6924 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 76
25 4 2 4 4 4 3 4 4 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 8526 2 3 3 3 2 4 3 2 1 3 3 3 1 2 2 4 4 3 2 2 2 1 4 2 6127 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 1 1 1 2 1 3 1 3 6728 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 8629 4 3 1 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 8030 3 3 1 4 3 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 7931 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7232 4 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 6833 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 2 7434 4 4 1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 8535 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 7636 3 2 3 2 3 3 2 1 4 1 3 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 1 3 4 5837 2 3 4 3 3 3 4 2 2 3 4 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 7538 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 4 3 3 3 4 2 66
Kepercayaan Diri
SBJK 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Jmlh
1 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 1 3 3 3 2 4 3 1 1 2 3 3 3 2 2 2 792 2 4 4 3 4 2 4 4 1 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 993 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 984 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 3 3 4 4 3 3 3 975 3 3 2 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 1 4 3 2 4 2 2 4 3 3 3 886 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 1 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 887 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 2 4 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 868 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 889 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4 2 4 4 4 4 3 102
10 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 10011 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 9812 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 10013 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 9914 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 9415 3 3 4 3 3 1 4 3 2 1 4 3 4 1 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 8916 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 8717 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 9318 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 3 1 3 2 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 9219 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 7220 2 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 8821 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 1 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 9122 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 9223 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 9624 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 9025 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 9826 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 2 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 9827 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 10028 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 10129 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 10030 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 9931 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 4 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9132 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 7133 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 1 4 3 3 2 3 3 3 3 9534 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 10335 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 10236 4 3 4 3 4 1 4 3 1 3 4 3 2 3 1 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 9037 4 4 3 4 4 1 4 4 2 2 3 3 1 4 1 3 3 2 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 9438 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 77
Data Setelah Try Out
Dukungan Teman Sebaya
SBJK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jmlh
1 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 64
2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 1 3 3 3 4 4 4 4 4 1 3 3 74
3
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 76
5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 3 4 79
6
7 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 71
8 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 72
9
10
11 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 72
12 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 71
13
14 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 74
15 3 2 3 3 2 3 3 1 2 3 4 1 3 4 2 3 4 3 4 1 3 2 3 1 63
16 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 65
17
18 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 65
19
20 3 3 4 3 1 3 3 4 1 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 69
21 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 73
22 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73
23
24 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 76
25 4 2 4 4 4 3 4 4 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 85
26 2 3 3 3 2 4 3 2 1 3 3 3 1 2 2 4 4 3 2 2 2 1 4 2 61
27 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 1 1 1 2 1 3 1 3 67
28 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 86
29 4 3 1 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 80
30 3 3 1 4 3 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 79
31 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72
32 4 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 68
33 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 2 74
34 4 4 1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 85
35 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 76
36 3 2 3 2 3 3 2 1 4 1 3 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 1 3 4 58
37 2 3 4 3 3 3 4 2 2 3 4 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 75
38 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 4 3 3 3 4 2 66
Kepercayaan Diri
SBJK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jmlh
1 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 1 3 3 3 2 4 3 1 1 2 3 3 3 2 2 2 79
2 2 4 4 3 4 2 4 4 1 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 99
3
4 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 3 3 4 4 3 3 3 97
5 3 3 2 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 1 4 3 2 4 2 2 4 3 3 3 88
6
7 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 2 4 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 86
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 88
9
10 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 100
11 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 98
12 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 100
13
14 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 94
15 3 3 4 3 3 1 4 3 2 1 4 3 4 1 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 89
16 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 87
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 93
18 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 3 1 3 2 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 92
19 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 72
20 2 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 88
21 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 1 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 91
22
23 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 96
24 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 90
25 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 98
26 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 2 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 98
27 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 100
28 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 101
29 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 100
30 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 99
31 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 4 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91
32 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 71
33 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 1 4 3 3 2 3 3 3 3 95
34 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 103
35 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 102
36 4 3 4 3 4 1 4 3 1 3 4 3 2 3 1 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 90
37 4 4 3 4 4 1 4 4 2 2 3 3 1 4 1 3 3 2 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 94
38 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 77
HASIL UJI VALIDITAS dan RELIABILITAS
Dukungan Teman Sebaya
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,820 16
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
a1 46,0789 29,696 ,340 ,815
a2 46,2632 29,767 ,342 ,815
a4 46,1579 29,272 ,462 ,808
a5 46,6842 28,871 ,359 ,815
a7 46,3421 29,204 ,428 ,810
a8 46,3947 26,516 ,628 ,795
a11 46,2368 30,510 ,279 ,818
a12 46,2632 29,659 ,358 ,814
a14 46,6053 29,056 ,336 ,817
a15 46,5789 27,602 ,707 ,794
a16 46,5000 29,608 ,326 ,816
a18 46,4737 29,878 ,276 ,819
a20 46,3947 28,137 ,544 ,803
a21 46,2632 28,740 ,429 ,810
a22 46,5526 27,497 ,530 ,803
a24 46,3158 28,114 ,474 ,807
Kepercayaan Diri
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,856 25
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
b1 75,9474 52,862 ,269 ,855
b2 76,0263 52,243 ,473 ,849
b4 76,0789 50,940 ,403 ,851
b5 75,8421 51,542 ,447 ,849
b7 75,4474 52,849 ,475 ,850
b8 75,8421 50,623 ,553 ,846
b10 76,3421 52,610 ,366 ,852
b11 76,1842 50,100 ,532 ,846
b12 76,1316 52,009 ,431 ,850
b14 76,2895 50,536 ,436 ,850
b15 76,3684 51,266 ,284 ,858
b16 75,8421 52,299 ,395 ,851
b17 75,9474 52,213 ,363 ,852
b18 76,2105 51,576 ,347 ,853
b19 75,9474 52,862 ,395 ,851
b20 75,5526 50,524 ,495 ,847
b21 76,0526 53,457 ,319 ,853
b23 76,4737 50,851 ,423 ,850
b24 76,3158 51,303 ,548 ,846
b25 76,3947 53,705 ,272 ,854
b26 75,8947 51,286 ,421 ,850
b27 75,8947 52,151 ,472 ,849
b28 76,0000 51,946 ,497 ,848
b29 75,9474 52,484 ,449 ,850
b30 76,0789 53,967 ,308 ,853
UJI ASUMSI
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
DTS ,083 38 ,200* ,986 38 ,908
KPD ,139 38 ,064 ,892 38 ,001
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
KPD *
DTS
Between
Groups
(Combined) 1959,035 20 97,952 4,103 ,002
Linearity 638,849 1 638,849 26,761 ,000
Deviation from
Linearity 1320,187 19 69,484 2,911 ,016
Within Groups 405,833 17 23,873
Total 2364,868 37
UJI HIPOTESIS
Correlations
DTS KPD
DTS Pearson Correlation 1 ,520**
Sig. (1-tailed) ,000
N 38 38
KPD Pearson Correlation ,520** 1
Sig. (1-tailed) ,000
N 38 38
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
ANALISIS TAMBAHAN
Model Summary
Mod R R Adjusted R Std. Error of Change Statistics
el Square Square the
Estimate
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 ,520a ,270 ,250 6,92423 ,270 13,325 1 36 ,001
a. Predictors: (Constant), DTS
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 638,849 1 638,849 13,325 ,001b
Residual 1726,020 36 47,945
Total 2364,868 37
a. Dependent Variable: KPD
b. Predictors: (Constant), DTS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 47,241 12,521 3,773 ,001
DTS ,626 ,172 ,520 3,650 ,001
a. Dependent Variable: KPD
Deskripsi Empirik
Descriptives
Statistic Std. Error
DTS Mean 72,7105 1,07666
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 70,5290
Upper Bound 74,8920
5% Trimmed Mean 72,7368
Median 73,0000
Variance 44,049
Std. Deviation 6,63695
Minimum 58,00
Maximum 86,00
Range 28,00
Interquartile Range 8,50
Skewness -,016 ,383
Kurtosis -,237 ,750
KPD Mean 92,7632 1,29691
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 90,1354
Upper Bound 95,3910
5% Trimmed Mean 93,4035
Median 94,0000
Variance 63,915
Std. Deviation 7,99471
Minimum 71,00
Maximum 103,00
Range 32,00
Interquartile Range 11,00
Skewness -1,154 ,383
Kurtosis 1,118 ,750
Deskripsi Hipotetik
Dukungan Teman Sebaya
X Min = 24 x 1
= 24
X Max = 24 x 4
= 96
Mean = X Max + X Min
2
= 96 + 24
2
= 120
2
= 60
SD = X Max – X Mean
6
= 96 – 24
6
= 72
6
= 12
Kepercayaan Diri
X Min = 30 x 1
= 30
X Max = 30 x 4
= 120
Mean = X max + X Min
2
= 120 + 30
2
= 150
2
= 75
SD = X Max – X min
6
= 120 – 30
6
= 90
6
= 15
KATEGORISASI
Dukungan Teman Sebaya
Sangat Tinggi
X > M + (1,8 x SD)
X > 60 + 21, 6
X > 81,6
Tinggi
M + (0,6 x SD) < x ≤ M + (1,8 x SD)
60 + 72 < x ≤ 60 +21,6
67,2 < x ≤ 81,6
Sedang
M – (0,6 x SD) < x ≤ M + (0,6 x SD)
60 – 7,2 < x ≤ 60 +7,2
52,8 < x ≤ 67,2
Rendah
M – (0,6 xSD) < x ≤ M – (0,6 x SD)
38,4 < x ≤ 60 – 7,2
38,4 < x ≤ 52,8
Sangat Rendah
X < M – (1,8 x SD)
X < 60 – 21, 6
X < 38,4
Kepercayaan Diri
Sangat Tinggi
X > M + (1,8 x SD)
X > 75 + 27
X > 102
Tinggi
M + (0,6 x SD) < x ≤ M + (1,8 x SD)
75 + 9 < x ≤ 75 + 27
84 < x ≤ 102
Sedang
M – (0,6 x SD) < x ≤ M – (0,6 x SD)
75 – 27 < x ≤ 75 – 9
48 < x ≤ 66
Rendah
M – ( 1,8 x SD) < x ≤ M – (0,6 x SD)
75 – 27 < x ≤ 75 – 9
48 < x ≤ 66
Sangat Rendah
X < M – (1,8 x SD)
X < 60 – 21,6
X < 38,4
ANALISIS TAMBAHAN
Uji Regresi
Correlations
KPD DTS
Pearson Correlation KPD 1,000 ,520
DTS ,520 1,000
Sig. (1-tailed) KPD . ,000
DTS ,000 .
N KPD 38 38
DTS 38 38
Model Summary
Mod
el R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 ,520a ,270 ,250 6,92423 ,270 13,325 1 36 ,001
a. Predictors: (Constant), DTS
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 638,849 1 638,849 13,325 ,001b
Residual 1726,020 36 47,945
Total 2364,868 37
a. Dependent Variable: KPD
b. Predictors: (Constant), DTS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 47,241 12,521 3,773 ,001
DTS ,626 ,172 ,520 3,650 ,001
a. Dependent Variable: KPD