hipoksia pbl

Upload: gianjani

Post on 10-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kekurangan oksigen pada pecinta alam

TRANSCRIPT

Kekurangan Oksigen pada Pecinta Alam

Kelompok : A-5 Ketua: Argia Anjani (1102013041) Sekretaris: Arina Zhabrina (1102013042)

Anggota : Annisa Nadya Pradita (1102013037) Anisa Rahmadhania (1102013038) Annisa Widiautami M (1102013039) Anisha Jehan Khaerunnisa (1102013040) Arlita Mirza Dian Prastiwi (1102013043) Arrum Prabuningtyas (1102013044) Ashilah Hamidah Assegaff (1102013045)

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI2013/2014

Skenario :

Kekurangan Oksigen pada Pecinta Alam

Desi, 19 tahun adalah anggota muda pecinta alam sebuah universitas di jakarta. Pekan lalu desi mengikuti pelatihan teknik mendaki gunung, saat itu dijelaskan instruktur bahwa untuk mengikuti pelatihan ini tiap peserta harus berada dalam kondisi kesehatan yang prima. Disamping itu untuk mendaki gunung diperlukan latihan adaptasi dan perubahan tekanan oksigen yang semakin berkurang seiring dengan ketinggian diatas permukaan laut(dpl). Pada ketinggian tertentu dapat terjadi kelelahan otot dan sesak napas karena kekurangan oksigen, oleh karena itu diwajibkan menggunakan sungkup oksigen agar terhindar dari keadaan hipoksia seluler yang apabila terus berlanjut dapat mengakibatkan kematian sel.

Langkah 1Identifikasi 1. HipoksiaKondisi kekurangan oksigen pada jaringan tubuh akibat perbedaan ketinggian2. Hipoksia selulerOksigenasi jaringan yang tidak adekuat pada tingkat jaringan, terjadi akibat defisiensy penghantaran oksigen atau penggunaan oksigen di selular.3. Kelelahan ototKetidakmampuan otot untuk mempertahankan tenaga yang diperlukan atau diharapkan4. Kematian selKetidakmampuan sel untuk mempertahankan membran.5. OksigenGas tidak berwarna, tidak berbau, dan bahan untuk metabolisme sel diseluruh tubuh.

Analisa Masalah1. Apa itu hipoksia?2. Bagaimana mekanisme terjadinya hipoksia ?3. Bagaimana kondisi yang dikatakan kesehatan prima?4. Bagaimana gejala seseorang terkena hipoksia?5. Mengapa ketinggian dpl dapat mempengaruhi perubahan tekanan oksigen ?

HipotesaSemakin suatu tempat diatas permukaan laut maka tekanan oksigen menurun sehingga terjadi respirasi anaerob yang menghasilkan sedikit ATP, sel gagal melakukan metabolisme, mengakibatkan terjadi hipoksia seluler dan berujung pada kematian sel.

Sasaran belajar/ Learning objectiveLO 1 Memahami dan Menjelaskan Oksigen LI 1.1 Definisi OksigenLI 1.2 Peranan OksigenLO 2 Memahami dan Menjelaskan HemoglobinLI 2.1 Definisi HemoglobinLI 2.2 Peranan Hemoglobin

LO 3 Memahami dan Menjelaskan Respirasi SelLI 3.1 Respirasi AerobLI 3.2 Respirasi Anaerob

LO 4 Memahami dan Menjelaskan HipoksiaLI 4.1 Definisi HipoksiaLI 4.2 Penyebab HipoksiaLI 4.3 Macam-macam HipoksiaLI 4.4 Gejala HipoksiaLI 4.5 Cara menangani Hipoksia

LO 5 Memahami dan Menjelaskan Kebesaran Allah SwtLI 5.1 Tafakur Alam

Langkah 3LO 1 Memahami dan Menjelaskan Oksigen LI 1.1 Definisi OksigenOksigen adalah gas tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa yang mengisi 20 % dari udara yang kita hirup dan setidaknya setengah dari berat seluruh kerak bumi yang padat oksigen bergabung dengan sebagian besar unsur-unsur lain. Untuk membentuk oksida,oksigen sangat penting untuk manusia,hewan,tumbuhan LI 1.2 Peranan OksigenPeranan terhadap sel tubuhKebutuhan tubuh terhadap oksigen merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan tanpa oksigen dalam waktu tertentu sel tubuh akan mengalami kerusakan yang menetap dan menimbulkan kematian. Peranan terhadap metabolisme tubuhMempunyai peranan vital bagi tubuh manusia untuk mendapatkan energi selain gula atau glukosa. tubuh kita membutuhkan oksigen sebagai bahan bakar. Reaksi kimia antara gula dan oksigen akan menghasilkan adenosine triphosphate (ATP) yang disebut sebagai energi murni sel. ATP adalah sumber bahan bakar untuk sel agar dapat berfungsi secara optimal. ATP memberikan energi yang dibutuhkan oleh sel untuk melakukan keperluan berbagai aktivitas untuk memelihara efektivitas segala fungsi tubuh.

LO 2 Memahami dan Menjelaskan Hemoglobin LI 2.1 Definisi HemoglobinHemoglobin adalah metalprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi pada sel merah dalam darah mamalia atau hewan lain. Molekulnya terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme(molekul organik dengan satu atom besi). Hemoglobin ini kaya akan zat besi, memiliki afinitas(daya gabung) terhadap oksigen. dan dengan oksigen ini membentuk oksihemoglobin di eritrosit, melalui fungsi ini oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan. 1 molekul hemoglobin terdiri dari 4 subunit yang mengandung 1 bagian heme yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida. Heme merupakan derivat turunan porfirin yang mengandung besi. Polipeptida secara kolektif disebut bagian dari globin dari molekul hemoglobin. LI 2.2 Peranan Hemoglobin1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida didalam jaringan tubuh2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk dibuang, untuk mengetahui apakah seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran kadar hemoglobin.4. Sebagai buffer oksigen dijaringan.Hemoglobin memiliki daya tarik yang kuat terhadap oksigen, ketika sel darah merah melewati paru-paru, hemoglobin akan bergabung dengan oksigen dari udara dan membentuk oksihemoglobin dan warnanya menjadi cerah. Hal ini menyebabkan warna darah yang teroksigenasi menjadi warna merah cerah. Ketika sel darah merah melewati jaringan, oksigen dilepaskan dari darah, dan hemoglobin menjadi keruh(hemoglobin tereduksi) sehingga darah berwarna merah keunguan. LO 3 Memahami dan Menjelaskan Respirasi Sel LI 3.1 Respirasi Aeroba. Glikolisis Gluko artinya gula, lisis artinya penguraian. Glikolisis merupakan proses penguraian gula 6 karbon menjadi dua molekul asam piruvat berkarbon 3, terdiri dari sembilan reaksi.1. Fosforilasi glukosa membentuk glukosa 6 fosfat. Proses ini dapat dikatalis oleh enzim yang berbeda yaitu glukokinase dan heksokinase2. Glukosa 6 fosfatengalami isomerasi menjadi fruktosa 6 fosfat.Fruktosa 6 fosfat mengalami fosforilasi menjadi fruktosa 1,6 difosfat. Enzim nya fosfofruktokinase. 3. Fruktosa 1,6 difosfat dengan bantuan aldolase dipecah menjadi gliseraldehida 3 fosfat dan dehidroksiaseton fosfat.4. Dehidroksiaseton fosfat mengalami isomerasi menjadi gliseraldehida 3 fosfat. 1-4 ini fase yang memerlukan ATP.5. Oksidasi Gliseraldehida 3 fosfat menjadi 1,3 difosfogliserat 3, pada reaksi ini menggunakan NAD+ sebagai Ko-enzimnya dan mereduksinya menjadi NADH- + H+ 6. Dengan bantuan fosfogliserat kinase, 1,3 difosfogliserat dapat membentuk 3-fosfogliserat dan ATP7. 3- fosfogliserat berisomerasi menjadi 2-fosfogliserat8. Selanjutnya diubah menjadi fosfoenol piruvat.9. Fosfoenol piruvat memindahkan fosfat pada ADP membentuk ATP dan Asam piruvat.

b. Dekarboksilasi OksidatifAsam piruvat hasil glikolisis, akan memasuki matriks mitokondria kemudian diubah suatu senyawa 2 karbon yang disebut Asetil koA. Ada 3 tahapannya, yaitu1. Pelepasan CO2 dari asam piruvat2. Oksidasi dengan melepaskan H2 yang digunakan untuk mereduksi NAD+3. Penggabungan dengan koenzim AHasilnya, asetil-Koa, 2 CO2 dan 2 NADH+

c. Siklus KrebsSiklus krebs adalah serangkaian reaksi kompleks yang mengikuti glikolisis yang mengkonversi karbohidrat dan lipid (gula dan lemak) menjadi ATP sebagai sumber utama energi tubuh.

d. Transpor Elektron

Transpor elektron terjadi di membran dalam mitokndria, dan berakhir setelah elektron dan bereaksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir membentuk H2O. ATP yang dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP.Secara Sederhana, reaksi transpor elektron dituliskan :24 e- + 24 H+ + 6 O2 12 H2OJadi, hasil akhr proses ini terbentuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil sampingan produk, sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang keluar tubuh, pada tumbuhan melalui stomata dan melalui paru-paru, pada pernapasan hewan tingkat tinggi. LI 3.2 Respirasi AnaerobMerupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP. Respirasi anaerob juga menggunakan glukosa sebagai substrat, merupakan proses fermentasi. Respirasi anaerob merupakan katabolisme yang memerlukan suasana aerobik(membutuhkan oksigen). Proses nya terjadi di sitoplama. Respirasi ini bertujuan untuk mengurai senyawa organik menghasilkan energi 2 ATP. Pada respirasi ini glukosa dipecah tidak sempurna menjadi komponen H2O dan CO2.Terdapat dua fermentasi yang penting:a.Fermentasi alkoholDilakukan oleh jamur ragi. Sebagai substrat fermentasi adalah asam piruvat. Molekul piruvat dari hasil glikolisis difermentasi menjadi asetaldehida sehingga terbentuk produk akhir alkohol yakni etanol. Pada fermentasi alkohol ini dihasilkan 2 ATP

b. Fermentasi Asam LaktatTerjadi pada otot manusia saat melakukan kerja keras dan persediaan oksigen kurang mencukupi. Pada fermentasi ini, molekul asam piruvat hasil glikolisis menerima elektron dan hidrogen dari NADH. Transfer elekton dan hidrogen menghasilkan NAD+ kembali. Pada saat yang sama, asam piruvat diubah menjadi asam laktat menghasilkan 2 ATP.

LO 4 Memahami dan Menjelaskan Hipoksia LI 4.1 Definisi HipoksiaHipoksia adalah kondisi kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian. Hipoksia terjadi karena adanya defisiensy oksigen yang mengakibatkan kerusakan sel akibat penurunan respirasi oksidatif aerob sel. Hipoksia adalah suatu kumpulan gejala yang bersifat mendadak akut yang timbul oleh karena jumlah oksigen yang tidak cukup pada jaringan tubuh akibat penurunan tekanan parsial oksigen dalam udara pernapasan. LI 4.2 Penyebab HipoksiaHipoksia bisa disebabkan oleh perpindahan dari dataran rendah ke dataran tinggi. Udara dataran tinggi tidak banyak mengandung oksigen sehingga orang yang terbiasa hidup didataran rendah bisa mengalami hipoksia disebabkan oleh penurunan kadar hemoglobin dan penurunan kapasitas darah yang membawa oksigen,penurunan konsentrasi oksigen yang di inspirasi, perfusi darah yang mengandung oksigen dijaringan yang buruk, dan ketidakmampuan jaringan untuk nmengambil oksigen dari darah. LI 4.3 Macam-macam HipoksiaBerdasarkan penyebabnya hipoksia dibagi menjadi 4 kelompok, yakni :1. Hipoksia hipoksik: adalah keadaan hipoksia yang disebabkan karena kurangnya oksigen yang masuk ke paru-paru sehingga oksigen tidak dapat mencapai darah dan gagal untuk masuk kedalam sirkulasi darah, terjadi dimana PO2 darah arteri berkurang. Kegagalan ini bisa disebabkan adanya sumbatan/obestruksi disaluran pernapasan, baik oleh sebab alamiah(misalnya penyakit yang disertai dengan penyumbatan saluran pernapasan seperti laringitis, difteri, status asma tikus, karsinoma bronchonenik,dsb. Atau oleh trauma kekerasan yang bersifat mekanik, seperti tercekik, penggantungan, tenggelam, dll.2. Hipoksia anemik : adalah keadaan hipoksia yang disebabkan karena darah (hemoglobin) tidak dapat mengikat atau membawa oksigen yang cukup untuk metabolisme seluler., dimana PO2 darah arteri normal, tetapi jumlah hemoglobin yang tersedia untuk mengangkut oksigen berkurang, seperti pada keracunan karbon monoksida, karena afinitas CO terhadap hemoglobin jauh lebih tinggi dibandingkan afinitas oksigen dengan hemoglobin.3. Hipoksia stagnan : Keadaan hipoksia yang disebabka karena darah(hb) tidak mampu membawa oksigen ke jaringan oleh karena kegagalan sirkulasi, dimana aliran darah ke jaringan sangat lambat sehingga oksigen tidak dikirim kejaringan walaupun PO2 konsentrasi hb normal, seperti pada heart failure atau embolisme.4. Hipoksia histotoksik : Keadaan hipoksia yang disebabkan jaringan yang tidak mampu menyerap oksigen, dimana jumlah oksigen yang dikirim ke suatu jaringan tidak bekerja karena sel-sel jaringan tidak dapat memakai oksigen yang disediakan.

LI 4.4 Gejala HipoksiaGejala Subyektif : sensasi kekurangan udara, ketakutan, nyeri kepala dan pusing, kelelahan, mual, penglihatan buram, kegembiraan yang abnormal berlebihan, frekuensi nadi dan pernapasan naik, gangguan gerakan koordinatif.Gejala Obyektif : Air hunger(rasa ingin menarik napas panjang terus menerus), lemas, bagian tubuh terutama tangan, kaki, dan wajah menjadi kebiruan, kehilangan koordinasi gerakan dari otot, kebingungan mental, kehilangan kesadaran.

LI 4.5 Cara menangani Hipoksia1. Pemberian oksigen Diberikan untuk mendapatkan oksigenasi yang adekuat dan meminimalkan kerja kardiopulmonal.2. Terapi hiperbarik (HbO2)Meningkatkan kekuatan difusi oksigen sehingga meningkatkan ketersediaan oksigen ke jaringan3. Pemberian obat-obatan penunjang.

LO 5 Memahami dan Menjelaskan Kebesaran Allah Swt LI 5.1 Tafakur AlamTafakur artinya kegiatan berpikir. Memikirkan atau merenungi secara mendalam. Tafakur berarti bagaimana kita sebagai hamba allah selalu memikirkan, merenungkan kebesaran allah yang meliputi langit,bumi beserta seluruh ciptaan-Nya ini. Tidak hanya melalui akal semata tetapi juga disertai dengan dzikir dan pikir dihati.

Maka sesiapa yang Allah kehendaki untuk memberi hidayat petunjuk kepadanya nescaya Dia melapangkan dadanya (membuka hatinya) untuk menerima Islam dan sesiapa yang Allah kehendaki untuk menyesatkannya, nescaya Dia menjadikan dadanya sesak sempit sesempit-sempitnya, seolah-olah dia sedang mendaki naik ke langit (dengan susah payahnya). Demikianlah Allah menimpakan azab kepada orang-orang yang tidak beriman.(Qs Al-AnAm:125)

DAFTAR PUSTAKA

Asmandi. 2008. Tehnik Prosedural Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika.Isselbacher, et all. 2005. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Vol 1 Ed 13.Kresnawati, Windhi. 2013. Haemoglobin. Available : milissehat.web.idMeans, Robert T. Et all. Iron disorder institute Guide to Hemochromatosis 2nd edition Illinois Cumberland House.Santoso, Begit. Buku Pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Sudjadi,Bagod,dan siti laila. 2007. Biologi. Yudhistirawww.Kamuskesehatan.comR.Lyza.2010. hemoglobin. Available : http://repository.usu.ac.idhttp://Science.Howstuff works.comwww.news.medical.nethttp://maretbio01cs.weebly.com

2