hasil kegiatan 4

72
19 BAB IV. HASIL KEGIATAN 1. Magang di BPP Playen Menurut Winarta (1997), mengatakan bahwa magang adalah suatu proses belajar mengajar antara petani, dimana seorang petani belajar dari pengalaman kerja dari suatu usahatani dalam kegiatan sesungguhnya di lapangan dengan bimbingan petani yang berhasil menjalankan usahataninya. Kegiatan Magang bertujuan untuk : 1. meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani, 2. menumbuhkan kreatifitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa kewirausahaan petani, 3. menumbuhkan minat keyakinan petani pemagang terhadap usahatani sebagai sumber mata pencaharian, 4. menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan interaksi positif antara sesama petani, 5. meningkatkan keterampilan, kecakapan dan rasa percaya diri petani dalam mengajar petani lainnya. Adapun persyaratan yang harus dilakukan dalam mengikuti kegiatan magang sebagi berikut : 1. bersedia belajar, 2. bersedia bekerja dilingkungan usaha petani pengajar dan tinggal bersama keluarga petani pengajar bila berasal dari daerah lain, 3. bersedia menanggung biaya selama magang (bila tidak dana dari pemerintah).

Upload: rashid-al-ghozali

Post on 10-Aug-2015

257 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL KEGIATAN 4

19

BAB IV. HASIL KEGIATAN

1. Magang di BPP Playen

Menurut Winarta (1997), mengatakan bahwa magang adalah suatu proses

belajar mengajar antara petani, dimana seorang petani belajar dari pengalaman

kerja dari suatu usahatani dalam kegiatan sesungguhnya di lapangan dengan

bimbingan petani yang berhasil menjalankan usahataninya. Kegiatan Magang

bertujuan untuk :

1. meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani,

2. menumbuhkan kreatifitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa

kewirausahaan petani,

3. menumbuhkan minat keyakinan petani pemagang terhadap usahatani

sebagai sumber mata pencaharian,

4. menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan interaksi positif

antara sesama petani,

5. meningkatkan keterampilan, kecakapan dan rasa percaya diri petani dalam

mengajar petani lainnya.

Adapun persyaratan yang harus dilakukan dalam mengikuti kegiatan

magang sebagi berikut :

1. bersedia belajar,

2. bersedia bekerja dilingkungan usaha petani pengajar dan tinggal bersama

keluarga petani pengajar bila berasal dari daerah lain,

3. bersedia menanggung biaya selama magang (bila tidak dana dari

pemerintah).

Page 2: HASIL KEGIATAN 4

20

A. Identifikasi Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Playen

Balai Penyuluhan Pertanian Playen terletak di Desa Bandung

Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul. dengan jumlah 13 Desa dan

101 dusun, secara administrasif wilayah BPP Playen berbatasan dengan :

- sebelah utara : wilayah Kecamatan Patuk,

- sebelah selatan : wilayah Kecamatan Paliyan,

- sebelah timur : wilayah Kecamatan Wonosari,

- sebelah barat : wilayah Kecamatan Dlingo.

Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian BPP Playen meliputi

Desa Playen, Desa Banaran, dan Desa Ngleri. Adapun data jumlah

penduduk di WKBPP Playen dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di WKBPP Playen

Nama Desa

Villages

Laki-laki

Male

Perempuan

Female

Jumlah

Total

1 2 3 4

Playen 2.072 1. 980 4. 052

Banaran 1. 942 2. 144 4. 086

Ngleri 1. 440 1. 474 2. 914

Sumber :Data Registrasi Penduduk Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul. 2011

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa jumlah penduduk

menurut jenis kelamin yang ada di WKBPP Playen adalah sebagai

berikut :

1. playen berjumlah 4.052 jiwa, terdiri dari laki-laki berjumlah 2.072

jiwa, dan perempuan berjumlah 1.980 jiwa,

2. banaran berjumlah 4. 086 jiwa ,terdiri dari laki-laki berjumlah 1. 942

jiwa , dan perempuan berjumlah 2. 144,

Page 3: HASIL KEGIATAN 4

21

3. ngleri berjumlah 2.914 jiwa, terdiri dari laki-laki berjumlah 1.440 jiwa

dan perempuan berjumlah 1. 474 jiwa.

Dengan jumlah penduduk tersebut diatas cukup potensial untuk

Kegiatan Pertanian jika dilihat dari jumlah penduduk laki-laki sebagai

ketersediaan tenaga kerja.

Table 5. Luas desa dan persentase luas desa di Kecamatan Playen

Sumber Data : BPP Playen

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa luas wilayah Desa Playen

adalah 430,80 Ha, luas tersebut sekitar 4,12% dari luas Kecamatan

Playen, sedangkan luas Desa Banaran 751,11 Ha, luas tersebut sekitar

7,12% dari luas Kecamatan Playen, dan luas Desa Ngleri 986,42 Ha atau

sekitar 9,44% dari luas Kecamatan Playen.

B. Identifikasi Potensi Pertanian WKBPP Playen

Balai Penyuluhan Pertanian Playen merupakan salah satu BPP di

Kabupaten Gunung Kidul dibawah Badan Penyuluhan Pertanian dan

Ketahanan Pangan (BP2KP). Balai Panyuluhan Pertanian Playen dalam

kegiatan sehari-harinya mempunyai tugas dan fungsi yaitu melakukan

pembinaan pada kelompok-kelompoktani yang ada di Wilayah Kerja

No

Nama Desa

Villages

Luas Desa

Villages Area

(Ha)

Persentase Luas Desa

terhadap Luas Kecamatan

Percentage of Villages Area from District

1 2 3 4

1

2

3

Playen

Banaran

Ngleri

430,80

751,11

986,42

4.12 %

7,12 %

9.44

Page 4: HASIL KEGIATAN 4

22

Balai Penyuluhan Pertanian (WKBPP) Playen. Data wilayah binaan BPP

Playen dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Data wilayah binaan WKBPP Playen

No. Desa. Jumlah. Dusun. Jumlah. RT. Jumlah. RW

1 2 3 4 5

1. Banaran 9 9 49

2. Ngleri 8 14 27

3. Playen 7 16 34

Jumlah 24 39 110

Sumber Data : BPP Playen

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, jumlah wilayah

binaan yang ada di WKBPP Playen yang ada di Desa Banaran berjumlah

9 dusun, 9 RT, dan 49 RW, dan Desa Ngleri berjumlah 8 dusun, 14 RT,

dan 27 RW, sedangkan Desa Playen berjumlah 7 dusun, 16 RT, dan 34

RW.

Adapun luas desa menurut penggunaan lahan yang ada di WKBPP

Playen dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Luas desa menurut penggunaan lahan di WKBPP Playen (Ha)

Nama Desa

Villages

Tanah

Sawah

Wetland

Tanah

Kering

Dryland

Bangunan

Building

Hutan Rakyat

Public Fores

Lainnya

Other

Jumlah/T

otal

1 2 3 4 5 6 7

Desa Playen 60,5 217,6 124,2 2,7 25,8 430,8

Desa Banaran - 367,2 96,5 24,5 262,9 751,1

Desa Ngleri 3 186,5 70,2 4,7 722 986,4

Sumber : Data Hasil PODES 2011 Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa penggunaan lahan di

Desa Playen mayoritas adalah lahan kering dengan jumlah 217,6 Ha dan

lahan sawah seluas 60,5 Ha, Desa Banaran mayoritas kegiatan usahatani

dilakukan pada lahan kering dengan luas 367,2 Ha, sedangkan di Desa

Page 5: HASIL KEGIATAN 4

23

Ngleri kegiatan usahatani mayoritas banyak dilakukan pada lahan kering

dengan lahan seluas 186,5 Ha.

Adapun luas sawah menurut jenis pengairan di WKBPP Playen

dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Luas sawah menurut jenis pengairan WKBPP Playen (Ha)

Nama Desa

Villages

Sistem Pengairan/Irrigation System Jumlah

Total Teknis

Technic

Setengah

Semi Technic

Sederhana

Simple

tadah hujan

Rain Fed

1 2 3 4 5 6

Desa Playen 60,50 - - - 60,50

Desa Banaran - - - - -

Desa Ngleri - - - 3,00 3,00

Sumber : Data Hasil PODES 2011 Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul

Berdasarkan tabel diatas diketahui, bahwa sistem pengairan untuk

kegiatan usahatani yang dilakukan masyarakat di Desa Playen adalah

pengairan teknis dengan luas 60,50 Ha, sedangkan di Desa Ngleri

kegiatan usahatani banyak dilakukan pada lahan tadah hujan dengan luas

3,00 Ha.

C. Identifikasi Asset Balai Penyuluhan Pertanian Playen

1. Lahan

Adapun luas lahan BPP Playen berjumlah 2 Ha. Dan

pemenfaatannya sebagai lahan pekarangan dan bangunan seluas 1,3

Ha, serta lahan Pertanian seluas 7000 M22... Dari luas lahan 2 ha

tersebut diperuntukan untuk lahan pekarangan dan bangunan-

bangunan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Playen seluas 1,3 ha

dan sisanya 7000 M2

ditanami berbagai macam tanaman. Kemudian

luas lahan Balai Penyuluhan Pertanian 7000 M2 yang terletak

Page 6: HASIL KEGIATAN 4

24

dibelakang kantor selain sebagai asset BPP juga digunakan sebagai

percontohan yang bisa dilihat langsung oleh kelompoktani maupun

masyarakat tentang teknologi dan inovasi baru yang nantinya bisa

ditiru oleh kelompok tani, sebagai contoh cara bercocok tanam

dengan sistem jajar legowo, cara budidaya kedelai, dan budidaya

tanaman cabe, yang diterapkan oleh Balai Penyuluhan Pertanian

sebagai lahan untuk uji coba inovasi dibidang pertanian (DEM

AREA). Daftar jenis tanaman yang ada di BPP Playen dapat dilihat

pada tabel 9.

Tabel 9. Daftar berbagai jenis tanaman yang ada di BPP Playen

No Jenis tanaman Keterangan

1 2 3

1. Padi Menghasilkan

2. Jagung Menghasilkan

3. Cabe Menghasilkan

4. Melinjo Belum menghasilkan

5. Kelapa Menghasilkan

6. Kenari Belum menghasilkan

Sumber : Data Hasil PODES 2011 Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul

Berdasarkan tabel diatas, jenis tanaman yang diusahakan pada

lahan pertanian yang ada di BPP Playen sebagian telah menghasilkan

diantaranya padi, jagung, cabe, kelapa sedangkan tanaman yang

belum menghasilkan adalah melinjo dan kenari.

Selain lahan diatas asset Balai Penyuluhan Pertanian Playen

yang lainnya adalah :

1. rumah dinas : 1 unit

2. gedung : 2 unit

Page 7: HASIL KEGIATAN 4

25

3. motor : 10 Buah

4. hand traktor : 1 buah (rusak)

5. lantai jemur benih : 1 buah

6. alat timbangan analit : 1 buah

7. komputer : 1 unit

8. LCD : 1 buah

9. laptop : 1 buah

10. kotak POTK : 1 buah

11. kotak POTS : 1 unit

12. kursi sudut : 1 unit

13. lemari besi : 1 unit

14. lemari kayu pintu 3 : 1 buah

15. lemari buku (kayu) : 1 unit

16. etalase kaca : 1 unit

17. cardek besi : 3 buah

18. kursi plastik : 20 buah

19. mesin ketik : 3 buah

20. meja kerja 1 biro : 2 buah

21. meja kantor/tulis : 1 buah

22. meja pertemuan : 3 buah

23. meja tulis : 2 buah

24. kolam ikan : 1 buah

Page 8: HASIL KEGIATAN 4

26

Denah lokasi Balai Penyuluhan Pertanian Playen dapat dilihat

pada gambar 1.

Gambar 1. Denah lokasi BPP Playen

Keterangan :

1. Ruang Tamu

2. Ruang Penyuluh

3. Ruang Pertemuan

4. Ruang Show Room KTNA

5. Ruang Administrasi/Perpustakaan.

6. Ruang Dapur

7. WC.

8. Mushola

9. Ruang Serbaguna

10. Gudang.

11. Garasi

12. Tempat Semai

13. Lantai Jemur

14. Rumah Kebun

15. Kandang Ternak

16. Sumur

17. Profil Tank

18. Lahan Percontohan BPP.

D. Identifikasi Sumber Daya Manusia BPP Playen

Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) adalah Lembaga Penyuluhan

Pertanian yang terdepan yang berhubungan langsung dengan petani.

Balai Penyuluhan Pertanian merupakan Home Base Penyuluh Pertanian

12

2

3

7

6

5

1

4

J l. Y ogyakarta - Wonosari

15

16 13

1 1 10 8 9

14

18

L ahan Percon toh an BPP

17

Page 9: HASIL KEGIATAN 4

27

Lapangan (PPL). Keberadaan BPP sebagai basis penyelenggara

Penyuluhan Pertanian ditingkat kecamatan memiliki tanggung jawab

untuk menjamin terlaksananya Kegiatan Penyuluhan Pertanian yang

terarah, terencana, terpadu dan terkendali. Balai Penyuluhan Pertanian

(BPP) Playen sebagai unit organisasi dilingkungan Pemerintah Daerah

kabupaten dipimpin oleh seorang koordinator yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan

Pangan (BP2KP) Kabupaten Gunungkidul.

Dalam pelaksanaannya koordinator Balai Penyuluhan Pertanian

(BPP) dibantu oleh Supervisor, Mantritani, Penyuluh Pertanian Lapangan

(PPL), dan Tenaga Harian Lepas (THL). Struktur, nama-nama personil

dan kegiatan utama kelembagaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)

Playen dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Struktur organisasi BPP Playen.

1. Koordiator : Sarija, SP

2. Supervisor : Supriyadi, S. TP

2. Mantritani : Mukhrawi

3. POPT : Sujaka S. TP

KOORDINATOR BPP PLAYEN

SUPERVISOR MANTRITAN POPT PPL THL TB PRAMU KANTOR

Page 10: HASIL KEGIATAN 4

28

4. PPL : Widianto

: Zarnuji,SP

: Anastasia Ari CH, SP

: Jonet Heri K

: Amin Rohmadi

: Addin Kurnia Handani, SP

5. THL – TB BPP : Sulasmini

: Aris Subagya

: Retno Wulan Utaminingsih

: Andreas Subekti

: Mei Rini

6. Pramu Kantor : Ngadirin

E. Identifikasi Kelompoktani, Gapoktan, di WKBPP Playen

Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanaian (WKBPP) Playen

meliputi Desa Playen dengan luas 430,80 Ha, dengan jumlah penduduk

4.052 jiwa, Desa Banaran dengan luas 751,11 Ha, dengan jumlah

penduduk 4.086, dan Desa Ngeleri dengan luas 986,42101 dengan

jumlah penduduk 2.914 jiwa. Mengacu pada kebijakan pembangunan

pertanian, maka program pembinaan kegiatan utama adalah peningkatan

ketahanan pangan dan pembangunan agribisnis yang meliputi :

1. meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam rangka

pemberdayaan masyarakat,

Page 11: HASIL KEGIATAN 4

29

2. meningkatnya produktivitas usahatani, melalui penerapan teknologi

pertanian secara optimal.

Untuk mencapai tujuan pembinaan program tersebut, maka harus

didukung dengan pengelolaan Sumberdaya Alam (SDA) dan

Sumberdaya Manusia (SDM) yang ada di WKBPP Playen.

1. Data Kelembagaan Petani

a. Kelompoktani di WKBPP Playen

Adapun jumlah kelompoktani yang ada di WKBPP Playen,

yang diantaranya terdapat di Desa Playen, Banaran, dan Ngleri

dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Kelompoktani di Desa Playen

No Nama

Kelompoktani

Alamat Susunan Pengurus

Dusun Desa Ketua Sekretaris Bendahara

1 2 3 4 6 7 8

1. Gama Sari Bogor I Playen Bakri Suharto Suwarto

2. Sedyo Makmur Bogor II Playen Giyadi Sukirno Sungkono

3. Ngudi Lestari Jatisari Playen Agus P Suwarti Subandi

4. Rejo Sari Mojosari Playen Mardiyo Margiyo Yanto

5. Margo Mulyo Playen Playen Suradi Sujono Giyadi

6. Lestari Playen Playen Tukino Joko M Hermawanto

Sumber : Hasil PODES 2011, Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul

Berdasarkan tabel diatas, kelompoktani yang ada di Desa

Playen berjumlah 6 kelompoktani.

Tabel 11. Kelompoktani Desa Banaran

No Nama

Kelompoktani

Alamat Susunan Pengurus

Dusun Desa Ketua Sekretaris Bendahara

1 2 3 4 6 7 8

1. Mekar Sari Banaran 1 Banaran Sukadi Sutrisno H Samidjo

2. Manunggal

Sawitri Banaran 2 Banaran Sumardi Ngadiman Sugiyo

Page 12: HASIL KEGIATAN 4

30

Lanjutan tabel 11 ...

1 2 3 4 6 7 8

3. Sedyo Mulyo Banaran 3 Banaran Darmo P Sukiyat Maryono

4. Margo Mulyo Banaran 4 Banaran Samidi Khairun Sukadi

5. Sedyo Maju Banaran 5 Banaran Sumanto Suliyanto Sunarto

6. Ngudi Makmur Banaran 6 Banaran Sumirah Sumarti Titik

7. Teguh Puspo

Rinonce Banaran 7 Banaran Wartinah

Marsudi

Santi Sukarni

8. Sedyo Rukun Banaran 8 Banaran Samiyo Sagiyo Suparno

9. Banaran IX Banaran 9 Banaran Admo Saman Suwandi

Sumber : Hasil PODES 2011 Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul

Tabel 12. Kelompoktani Desa Ngleri

No Nama

Kelompoktan

i

Alamat Susunan Pengurus

Dusun Desa Ketua Sekretari

s Bendahara

1 2 3 4 6 7 8

1. Ngudi Rahayu NgleriWetan Ngleri Sutirah Suyati Pujiati

2. Sido Lestari Ngleri Lor Ngleri Tumiran Marsudi Wakiman

3. Utomo Ngluweng Ngleri Muhyidin Junardi Sunardi

4. Sedyo Mulyo Puntuk W Ngleri Pardi Sumarni Siti N.

5. Cipto Makmur Puntuk K Ngleri Widiyanto Sukirno Subarjo

6. Ngudi Rahayu Wonolagi Ngleri Joparto Sumingi

n Sumiyanto

7. Cipto Mulyo Jelok Ngleri Basri Sugiyant

o -

Sumber : Hasil PODES 2011 Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul

Sedangkan jumlah Gapoktan yang ada di WKBPP Playen

dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13. Jumlah Gapoktan yang ada di WKBPP Playen

No Nama Gapoktan Alamat Ketua Pertemuan rutin

1 2 3 4 5

1. Sido Rahayu Playen Bakri Selasa kliwon

2. Sido Dadi Banaran Tuwirin Tgl 20

3. Sido Mukti Ngleri Suyudi Tgl 12

Sumber : BPP Playen, 2012

Page 13: HASIL KEGIATAN 4

31

2. Identifikasi Wilayah dan Agroekosistem di Desa Bangun Harja

A. Data sekunder tingkat desa

1. Keadaan Giografi

Desa Bangun Harja terletak terletak di 03017’- 499

0 Lintang

Selatan dan 1120 33’- 256

0 Bujur Timur, sehingga desa ini memiliki

iklim tropis. Desa Bangun Harja berbentuk persegi panjang dengan luas

15 Km2. Berdasarkan posisi geografisnya Desa Bangun Harja memiliki

batas-batas sebagai sebagai berikut :

- sebelah utara berbatasan dengan Desa Halimaung Jaya,

- sebelah timur berbatasan dengan Hutan Negara,

- sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kartika Bhakti,

- sebelah barat berbatasan dengan Sungai Seruyan.

2. Keadaan Topografi dan Iklim

Keadaan Topografi merupakan suatu keadaan yang sangat

berpengaruh dalam menentukan kesesuaian dan kemampuan lahan di

suatu daerah, terutama dalam menentukan komoditas tanaman yang akan

dijadikan lahan untuk kegiatan usahatani.

Desa Bangun Harja berada pada ketinggian ≤ 500 meter dari

permukaan air laut (dpl) dengan suhu ± 26,70C. Struktur tanah

berlempung dan berlapis gambut tipis dengan tingkat pH tanah antara 5,5

sampai 6,5. Sedangkan keadaan iklim yang ada di Desa Bangun Harja

mayotitas adalah hujan, dengan jumlah curah hujan mencapai 2.600

mm/tahun. Adapun klasifikasi iklim dapat dilihat pada tabel 14.

Page 14: HASIL KEGIATAN 4

32

Tabel 14. Klasifikasi tipe iklim menurut oldeman

Tipe Iklim BB Berurutan BK Berurutan

A1 > 9 < 2

B1 7 – 9 < 2

B2 7 – 9 2 – 3

C1 5 – 6 < 2

A1 > 9 < 2

B1 7 – 9 < 2

B2 7 – 9 2 – 3

C1 5 – 6 < 2

C2 5 – 6 2 – 3

C3 5 – 6 3 – 5

D1 3 – 4 < 2

C1 + D 3 – 4 < 2 (dua puncak)

D2 3 – 4 2 + 3

C2 + D2 3 + 4 2 - 3 (Dua Puncak )

D3 3 – 4 4 – 6

E1 < 3 < 2

E2 < 3 2 – 3

E3 < 3 4 – 6

E4 < 3 > 6

Berdasarkan klasifikasi iklim diatas, diketahui iklim di Desa

Bangun Harja termasuk iklim bertipe B. Dimana musim hujan terjadi 6-7

bulan secara berurutan yaitu pada bulan September s.d bulan Mei, dan

musim kering terjadi 2-3 bulan secara berurutan yaitu bulan Juni s.d

bulan Agustus.

3. Kependudukan

Menurut Riyadi (2004), mengatakan bahwa penduduk merupakan

faktor penting dalam kegiatan pembangunan, karena penduduk

merupakan sumberdaya manusia yang sangat diperlukan dalam

pembangunan dibidang pertanian.

a. Sebaran jumlah penduduk berdasarkan usia

Page 15: HASIL KEGIATAN 4

33

Desa Bangun Harja mempunyai luas wilayah 15 Km2, dengan

jumlah penduduk 1.035 jiwa yang terdiri dari 545 orang laki-laki dan

490 orang perempuan. Pengelompokan usia berdasarkan jumlah

potensi tenaga kerja di Desa Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15. Jumlah penduduk menurut usia di Desa Bangun Harja

No. Kelompok Umur Jumlah

(jiwa)

Prosentase

(%)

1 2 3 4

1. 0 – 25 tahun 184 20

2. 25 – 60 tahun 790 80

Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 - 2010

Berdasarkan tabel diatas, penduduk Desa Bangun Harja yang

termasuk kedalam kelompok usia produktif, yaitu usia 25-60 tahun

dengan jumlah 790 jiwa, hal tersebut cukup potensial jika dilihat dari

ketersedian tenaga kerja.

b. Sebaran jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

Menurut Suparmoko (1990), mengatakan bahwa kualitas

penduduk sangat penting dalam pembangunan, rendahnya kualitas

penduduk merupakan penghalang dalam pembangunan ekonomi suatu

negara, pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam

menerapkan teknologi, semakin tinggi pendidikan maka akan semakin

mudah petani dalam mengembangkan diri dan melakukan inovasi

dibidang pertanian.

Adapun jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa

Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 16.

Page 16: HASIL KEGIATAN 4

34

Tabel 16. Tingkat pendidikan di Desa Bagun Harja

No Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Keterangan

1 2 3 4

1. Tamat SD/Sederajat 644 Tamat SD

2. SLTP/Sederajat 49 Tamat SLTP

3. SLTA/sederajat 43 Tamat SLTA

4. Diploma 8 -

5. Strata 1 1 -

6. Belum sekolah /tidak sekolah 290 -

Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 - 2010

Dari tabel diatas, diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk

di Desa Bangun Harja masih tergolong rendah, dimana 290 jiwa

hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar.

c. Sebaran jumlah penduduk menurut mata pencaharian

Sasaran utama pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan

kemampuan usahatani penduduk dengan mata pencaharian sebagai

petani. Adapun rincian jumlah penduduk Desa Bangun Harja menurut

mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 17.

Tabel 17. Mata pencaharian masyarakat Desa Bangun Harja

No Mata pencaharian/ pekerjaan Jumlah (orang) Prosentase (%)

1 2 3 4

1. Pegawai Negri Sipil 12 1,23

2. Pensiunan 1 0,10

3. Honorer 13 1,33

4. Petani 650 61,08

5. Pedagang 15 1,54

6 Tukang Kayu 5 0,51

7. Tukang Batu 2 0,20

8. Buruh Tani 10 0,41

9. Lain – lain 36 3,63

10. Belum /tidak bekerja 291 29,87

Jumlah 1.035 100

Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 – 2010

Page 17: HASIL KEGIATAN 4

35

Dari tabel diatas, diketahui bahwa mata pencaharian penduduk

Desa Bangun Harja mayoritas adalah petani dengan jumlah 650 orang

atau 61,08 % dari seluruh jumlah penduduk Desa Bangun Harja.

4. Kelembagaan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 Tentang

Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, pasal 1 ayat 17

bahwa yang disebut kelembagaan petani, pekebun, peternak, nelayan,

pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan masyarakat didalam dan disekitar

kawasan hutan adalah lembaga yang ditumbuh kembangkan dari, oleh,

dan untuk pelaku utama.

a. Kelembagaan sosial ekonomi

Kelembagaan sosial ekonomi berfungsi sebagai penunjang

dalam kegiatan usahatani masyarakat, kelembagaan tersebut tidak

dapat berdiri sendiri tetapi saling berkaitan antara lembaga satu

dengan lembaga yang lainnya.

Adapun kelembagaan sosial ekonomi yang terdapat di Desa

Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 18.

Tabel 18. Kelembagaan sosial ekonomi di Desa Bangun Harja

No Jenis Lembaga Jumlah (buah) Keterangan

1 2 3 4

1. Pemerintah Desa 1

2. Koperasi Unit Desa (KUD) 1

3. Kelompoktani 13

4. Gapoktan 1

5. PKK 1

6. Karang Taruna 4

Page 18: HASIL KEGIATAN 4

36

Lanjutan tabel 18 ...

1 2 3 4

7. LKMD/PNPM 1

8. Koperasi Simpan Pinjam 3

Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 - 2010

Dari tabel diatas, terdapat beberapa lembaga usahatani yang

mempunyai peran cukup besar dalam pertanian, lembaga-lembaga

tersebut adalah :

1. Kelompoktani

Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun

yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi

lingkungan dan keakraban, dengan tujuan untuk meningkatkan dan

mengembangkan usaha anggota. Data kelompoktani yang ada di

Desa Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19. Data Kelompoktani di Desa Bangun Harja

No Nama Kelompok Jumlah Anggota (orang)

1 2 3

1. Kelompok Tani Suka Maju 15

2. Kelompok Tani Sumber Makmur 24

3. Kelompok Tani Sumber Sari 35

4. Kelompok Tani Rukun Makmur 16

5. Kelompok Tani Mekar Jaya 19

6. Kelompok Tani Mekar Sari 34

7. Kelompok Tani Bahagia 12

8. Kelompok Tani Sumber Makmur B 30

9. Kelompok Tani Annisa Berkarya 18

10. Kelompok Tani Tunas Mekar 40

11. Kelompok Ternak Gajah Hijau 12

12. Kelompok Ternak Brata Manunggal Jaya 20

13. Kelompok Ternak Lembu Jaya Bersatu 20

Sumber : Pengolahan data primer, 2012

Page 19: HASIL KEGIATAN 4

37

Dari tabel diatas, diketahui jumlah kelompoktani di Desa

Bangun Harja berjumlah 13 kelompoktani terdiri dari 11

kelompoktani bergerak dibidang pertanian, dan 2 kelompoktani

bergerak dibidang peternakan.

2. Gabungan Kelompoktani

Gabungan kelompoktani adalah kumpulan beberapa

kelompoktani yang tergabung dan bekerjasama untuk

meningkatkan pendapatan usahatani.

Adapun data gabungan kelompoktani di Desa Bangun Harja

dapat dilihat pada tabel 20.

Tabel 20. Data Gabungan Kelompoktani di Desa Bangun Harja

No Nama Gapoktan Jumlah anggota (org) Keterangan

1 2 3 4

1. Gapoktan Desa Bangun Harja 285 -

Sumber : Pengolahan Data Primer 2012

b. Hubungan antara Lembaga Pedesaan

Adapun hubungan antara kelembagaan usahatani, lembaga

perekonomian, dan lembaga sosial yang terdapat di Desa Bangun

Harja dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Diagram Venn

Page 20: HASIL KEGIATAN 4

38

Berdasarkan gambar 3 diatas, diketahui bahwa besar kecilnya

singgungan menandakan besar kecilnya hubungan antara kelembagaan

tersebut dengan kelompoktani yang ada di Desa Bangun Harja.

5. Tata Guna Lahan

Desa Bangun Harja mempunyai luas 15 Km2

terdiri dari lahan

sawah tadah hujan, lahan kering atau tagelan serta lahan pekarangan.

Adapun luas dan penggunaan lahan di Desa Bangun Harja dapat

dilihat pada tabel 21.

Tabel 21. Data Luas dan Penggunaan Lahan di Desa Bagun Harja

No Uraian /

Jenis Lahan

Luas

Lahan Satuan

1 2 3 4

1. Lahan Persawahan

a. Sawah tadah hujan 125 Ha

b. Sawah Kering (Tagel) 243,75 Ha

2. Lahan peruntukan lain :

a. Pekarangan 81,5 Ha

Karang

Taruna

LKMD

MASYARAKAT

Poktan

Pemdes

KUD

PPL

Gapoktan

PKK

Koperasi

Simpan

pinjam

Toko

Saprodi

Page 21: HASIL KEGIATAN 4

39

Lanjutan tabel 21 ...

1 2 3 4

b. Kebun 552 Ha

c. Hutan Adat 1.424 Ha

3. Lahan perikanan :

a. Kolam/ keramba 33 buah Buah

Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 – 2010

6. Jenis Usaha Masyarakat

Sektor pertanian menjadi penopang utama perekonomian di Desa

Bangun Harja, sehingga sumber pendapatan dan penghasilan terbesar

masyarakat berada pada sektor pertanian. Adapun jenis usaha masyarakat

Desa Bangun Harja dibidang pertanian, perkebunan dan peternakan dapat

dilihat pada tabel 22.

Tabel 22. Jenis usaha dibidang pertanian, perkebunan dan peternakan.

No. Komoditi Usaha Pertanian/

Peternakan

Luas

Lahan Satuan

1 2 3 4

1. Tanaman Padi Sawah 125 Ha

2. Tanaman Palawija

a. Jagung 16,5 Ha

b. Ubi Kayu 8 Ha

c. Ubi Jalar 1,5 Ha

3. Tanaman Buah-buahan

a. Rambutan 12 Ha

b. Pisang 129 Ha

c. Jeruk 15 Ha

d. Salak 0,5 Ha

e. Pepaya 0,5 Ha

f. Kenitu 2 Ha

4. Tanaman sayuran

a. Tomat 1,6 Ha

b. Sawi 3,5 Ha

c. Mentimun 21, 4 Ha

d. Terong 24 Ha

5. Tanaman Perkebunan

a. Kelapa 130 Ha

Page 22: HASIL KEGIATAN 4

40

Lanjutan tabel 22 ...

1 2 3 4

b. Karet 235 Ha

c. Kopi 20 Ha

d. Mente 1,5 Ha

6. Peternakan

a. Sapi 512 Ekor

b. Itik 617 Ekor

c. Ayam 2. 245 Ekor

d. Kambing 128 Ekor

Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 - 2010

Dari tabel diatas, diketahui jenis usaha yang dilakukan masyarakat

di Desa Bangun Harja adalah bertani dengan komoditas tanaman seperti

keret, kelapa, pisang, jagung, padi dan sayuran, sedangkan usaha

dibidang peternakan adalah ayam, itik, sapi dan kambing.

7. Fasilitas Usahatani

Untuk meningkatkan keberhasilan dan upaya dalam mendukung

kegiatan usahatani bagi masyarakat, maka diperlukan fasilitas-fasilitas

usahatani seperti peralatan dan mesin. Adapun fasilitas-fasilitas usahatani

dibidang pertanian dapat dilihat pada tabel 23.

Tabel 23. Fasilitas usahatani dibidang pertanian di Desa Bangun Harja

No Hand Sprayer Hand Traktor

Milik petani Milik dinas Milik swasta Milik petani Milik dinas Milik swasta

1 2 3 4 5 6 7

1. 225 - - 4 3 -

Sumber : Pengolahan data primer 2012

Sedangkan data fasilitas usahatani dibidang peternakan yang ada di

Desa Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan

dapat dilihat pada tabel 24.

Page 23: HASIL KEGIATAN 4

41

Tabel 24. Fasilitas usahatani dibidang peternakan di Desa Bangun Harja

No.

Kepemilikan

Inseminasi buatan Alat pendingin Kandang

Milik

petani

Milik

dinas

Milik

swasta

Milik

petani

Milik

dinas

Milik

petani

Milik

dinas

Milik

swasta

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. - - - - - 44 - -

Sumber : Pengolahan data primer 2012

8. Data Produksi Usahatani

Desa Bangun Harja cukup potensial untuk kegiatan pertanian

terutama tanaman pangan, tanaman hortikultura, dan tanaman

perkebunan, hal tersebut didukung oleh kondisi tanah dan iklim.

Adapun data produktivitas tanaman pangan di Desa Bangun Harja

dapat dilihat pada tabel 25.

Tabel 25. Produktivitas Tanaman Pangan di Desa Bangun Harja

No Komoditas LuasTanam/Panen

(Ha)

Produktivitas

(Ton)

Harga

(Rp)

1 2 3 4 5

1. Padi 257 514 8.000/kg

2. Jagung 16,5 39 500/tongkol

3. Ubi Kayu 8 35 2.500/kg

4. Ubi jalar 1,5 11 2.000/kg

5. Tomat 1,6 3,7 3.500/kg

6. Sawi 3,5 7 1.000,-/ikat

7. Mentimun 21,4 195 1.500/kg

8. Terong 24 98 3.000/kg

Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 - 2010

Sedangkan data produktivitas untuk tanaman buah-buahan atau

tanaman hortikultura yang ada di Desa Bangun Harja dapat dilihat pada

tabel 26.

Tabel 26. Produktivitas Tanaman Hortikultura di Desa Bangun Harja

Page 24: HASIL KEGIATAN 4

42

No Komoditas LuasTanam/Panen

(Ha)

Produktivitas

(ton)

Harga

(Rp)

1 2 3 4 5

1. Pisang 129 150 1.500/kg

2. Jeruk 15 98 250/biji

3. Sawo 13 26 10.000/kg

4. Pepaya 0,5 0,5 5.000/biji

5. Salak 0,5 0,25 10.000/kg

6. Rambutan 12 - 3.000/ikat

Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009-2010

Sedangkan jumlah populasi hewan ternak yang terdapat di Desa

Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 27.

Tabel 27. Produktivitas Peternakan di Desa Bangun Harja

No. Jenis Ternak Jumlah

(ekor) Keterangan

1 2 3 4

1. Sapi 512

2. Kambing 128

3. Ayam 2245

4. Bebek 617

Sumber : Data Monografi Desa Bangun Harja, 2009-2010

Sedangkan untuk komoditas tanamanan perkebunan yang terdapat

di Desa Bangun Harja Kecamatan seruyan Hilir Timur Kabupaten

Seruyan jumlah produktivitasnya dapat dilihat pada tabel 28.

Tabel 28. Produktivitas Tanaman Perkebunan di Desa Bangun Harja

No. Jenis Tanaman Luas Tanam

(Ha) Produktivitas

(Ton) Harga (RP)

1 2 3 4 5

1. Karet 235 - 12.000/kg

2. Kelapa 130 - 800/biji

3. Kopi 20 - -

4. Mente 1,2 - -

Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009-2010

Sedangkan luas tanaman perkebunan yang ada di Desa Bangun

harja antara lain karet 235 Ha, kelapa 130, kopi 20 Ha, dan mente 1,2 Ha.

Page 25: HASIL KEGIATAN 4

43

9. Sistem Agribisnis

Dari hasil identifikasi yang dilakukan di Desa Bangun harja

diketahui bahwa sistem agribisnis yang ada di Desa Bangun Harja

meliputi :

a. Subsistem Penyediaan Sarana Produksi, meliputi penyediaan

benih/bibit, pupuk dan obat-obatan. Permasalahan dari subsistem ini

adalah penyediaan sarana produksi yang masih dilakukan secara

individu tanpa melalui kelompok atau KUD yang ada di desa

setempat.

b. Subsistem Produksi, meliputi penyiapan bibit/benih, pengolahan

lahan, sampai panen. Permasalahan pada subsistem ini seringnya

terjadi banjir yang mengakibatkan gagal panen.

c. Subsistem Pengolahan Hasil, pada umumnya hasil pertanian

dipasarkan dalam bentuk produk primer, hal ini disebabkan kurangnya

teknologi pengolahan hasil pertanian

d. Subsistem Pemasaran, umumnya dilakukan secara perseorangan,

dengan cara dijual langsung kepasar atau tengkulak. Permasalahan

dari subsistem ini adalah belum tersedia pasar serta belum adanya

mitra kerja bagi petani.

e. Subsistem Jasa Penujang, jasa penunjang dalam mengembangkan

kegiatan agribisnis sangat dibutuhkan, sementara kelembagaan yang

ada belum optimal berkaitan dengan kegiatan usahatani.

Page 26: HASIL KEGIATAN 4

44

B. Observasi wilayah dengan menggunakan Teknik PRA

1. Penelusuran Wilayah

Penelusuran Wilayah dilakukan melalui wawancara dengan tokoh

masyarakat dan pejabat desa setempat, penelusuran wilayah bertujuan

untuk mengkaji sejumlah informasi mengenai aspek-aspek kehidupan

masyarakat. Adapun langkah-langkah dalam melakukan penelusuran

wilayah adalah :

a. persiapan, meliputi menyusun pedoman dalam wawancara, memilih

sumber yang akan diwawancara,

b. pelaksanaanm meliputi menyepakati dan mengatur waktu dengan

narasumber, menjelaskan maksud kegiatan secara jelas, lanjutkan

wawancara dari satu topik ketopik lain menggunakan pedoman

wawancara yang disiapkan, catat hasil wawancara dengan cermat.

Adapun hasil Kegiatan Penelusuran Wilayah tersebut berupa

sejarah desa. Sejarah Desa Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 29.

Tabel 29. Sejarah Desa Bangun Harja

No Tahun Kejadian

1 2 3

1. 1989 Di bukanya lahan untuk pertanian oleh Depertemen Tranmigrasi

2. 1991 Didatangkan warga transmigrasi yang berasal dari DIY, Jawa Tengah, NTB

dan Jawa Barat.

3. 1995 Pembangunan jaringan air bersih, sarana ibadah, sarana olah raga, gorong -

gorong, jalan usahatani, dan jembatan.

4. 2001 Pembangunan gedung madrasah, rehab jembatan dan gorong gorong, dan

pembangunan dam air

Page 27: HASIL KEGIATAN 4

45

Lanjutan tabel 29...

1 2 3

5. 2006

Pembangunan kantor balai desa dan pembangunan - pembangunan sumur air

bersih, pembuatan siring jalan, pembangunan pustu serta pembuatan padang

penggembalaan untuk hewan ternak

6. 2010 Pembangunan jalan usahatani, kandang penggemukan sapi, serta mulai di

bentuknya kelompok tani serta gabungan kelompok tani di desa setempat.

Sumber : Pengolahan data primer, 2012

2. Penelusuran Lokasi (Transek)

Penelusuran Lokasi adalah teknik PRA yang digunakan untuk

melakukan pengamatan terhadap lingkungan dan sumberdaya

masyarakat, dengan jalan menelusuri wilayah mengikuti suatu lintasan

tertentu.

Adapun langkah-langkah dalam melakukan kegiatan penelusuran

lokasi adalah :

a. persiapan, meliputi membentuk tim yang terdiri dari pemandu dan

masyarakat

b. pelaksanaan, meliputi :

1) membahas maksud dan tujuan penelusuran lokasi tersebut,

2) sepakati titik awal pelaksanaan penelusuran lokasi (transek),

3) lakukan perjalanan, amati keadaan, dan biarkan masyarakat

menunjukkan hal-hal yang dianggap penting,

4) lakukan pembagian tugas.

Sedangkan hasil dari pelaksanaan kegiatan penelusuran lokasi yang

dilakukan di Desa Bangun Harja dapat dilihat pada gambar 4.

Page 28: HASIL KEGIATAN 4

46

Gambar 4. Bagan Transek

No

Kriteria

Kawasan Sawah ( Tadah Hujan ) Kawasan Lahan Tegalan Kawasan Pekarangan/ pemukiman

1 2 3 4 5

1. pH tanah 5,5 – 6,5 5,5 – 6,5 5,5 – 6,5

2. Ketinggian meter dpl ≤ 500 meter ≤ 500 meter ≤ 500 meter

3. Drainase Sedang – Baik Sedang – Baik Sedang – Baik

4. Kesuburan Tanah Baik Baik Baik

5. Produktivitas Baik Baik Baik

6. Vegetasi Padi sawah, palawija, dan sayuran Kelapa, pisang, karet, ubi kayu, dan jagung Tanaman tahunan/tanaman keras dan

buah-buahan dan sayuran

7. Pemanfaatan Untuk menanam padi, palawija dan sayuran Untuk menanam kelapa, pisang, karet, ubi kayu dan

jagung

Untuk rumah tinggal, kolam ikan, dan

kandang

8. Pengairan Musim hujan air cukup dan musim kemarau

air kurang

Musim hujan air cukup dan musim kemarau air

kurang Kekurangan air

9. Status Lahan/tanah Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri

10. Masalah-masalah

- Lahan sering banjir - Kesulitan pemasaran hasil panen - Kesulitan air saat musim kemarau

- Kesulitan air saat musim kemarau pada

musim kemarau

- Tidak adanya peralatan pengolahan hasil panen

- Batas lahan sebagian tidak jelas - Banjir pada musim penghujan

- Serangan Hama Babi, dan tikus - Kesulitan air saat musim kemarau

11. Potensi

- Air cukup melimpah pada t musim hujan

- Tanah datar

- Tenaga kerja ada dan lahan cukup luas

- Lahan cukup luas

- Untuk komoditas tanaman pisang, jagung

pemasaran sebagian sudah ada

- Dapat digunakan untuk usaha pertanian,

peternakan, perikanan dan perkebunan

oleh masyarakat setempat

Page 29: HASIL KEGIATAN 4

47

3. Peta Sumberdaya

Peta Sumberdaya adalah gambar yang menggambarakan keadaan

sumberdaya umum desa yang meliputi jenis tanah, sumberdaya alam,

tataguna lahan, penduduk, pemukiman, dan sebagainya. Adapun langkah-

langkah dalam pembuatan peta sumberdaya.

a. Persiapan

1) Terangkan maksud dan proses pemetaan tersebut pada

masyarakat,

2) Diskusikan jenis-jenis sumberdaya dan lokasi sumberdaya

tersebut,

3) Sepakati bersama tentang jenis sumberdaya yang akan

dicantumkan kedalam peta serta hal-hal yang perlu didiskusikan

lebih lanjut,

4) Sepakati simbol yang akan dicantumkan dalam peta.

b. Pelaksanaan

Mintalah masyarakat untuk membuat peta di atas kertas dengan cara

sebagai berikut :

1) dimulai dari titik awal yang diinginkan masyarakat, seperti rumah

ibadah, kantor desa dan sebagainya,

2) lengkapi peta dengan gambar detail dengan hal-hal khusus seperti

lahan kritis, hutan dan sebagainya.

3) cantumkan disudut peta, simbol-simbol beserta artinya.

4) setelah peta selesai diskusikan lebih lanjut tentang :

Page 30: HASIL KEGIATAN 4

48

- bagaimana keadaan sumberdaya, apa masalah-masalah yang

terjadi dengan sumberdaya tersebut, apa akibat perubahan dan

masalah tersebut dalam masyarakat,

- apakah ada hubungan sebab akibat perubahan tersebut,

- catat masalah, potensi, informasi disaat diskusi dengan cermat,

Hasil pembuatan Peta Sumberdaya di Desa Bangun Harja dapat

dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Peta Sumberdaya

Keterangan :z

: Tanaman Jagung

: Kantor Kepala Desa

: Tanaman Padi Pohon Kelapa

: Jalan Desa

Masjid

: Ternak Sapi

: Perumahan

: Tanaman Karet

: Sungai

: Kebun Pisang

JALAN DESA J

A

L

A

N

D

E

S

A

Page 31: HASIL KEGIATAN 4

49

Dari gambar Peta Sumberdaya diatas, diketahui pemanfaatan lahan

serta permasalahan di Desa Bangun Harja, adalah :

a. Pemanfaatan Kawasan Lahan Sawah (tadah hujan)

Luas lahan tadah hujan di Desa Bangun Harja adalah 125 Ha,

umumnya ditanami tanaman seperti padi, palawija serta sayuran.

b. Pemanfaatan Lahan Tegalan

Luas lahan tegalan di Desa Bangun Harja seluas 243,75 ha, umumnya

dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan seperti karet, kopi, kelapa,

dll.

c. Pemanfaatan Kawasan Pemukiman/Pekarangan

Luas lahan pemukiman atau lahan pekarangan yang di Desa Bangun

Harja seluas 81,5 Ha. Kawasan tersebut pada umumnya dimanfaatkan

sebagai tempat pemukiman, dan sebagian lahan digunakan untuk

ditanami tanaman buah-buahan atau tanaman tahunan. dan sebagian

lagi lahan tersebut digunakan untuk kegiatan usaha dibidang

peternakan.

4. Bagan Kecendrungan

Bagan Kecenderungan adalah bagan yang menggambarkan tentang

keadaan atau perubahan-perubahan dari berbagai keadaan, maupun

kejadian, serta kegiatan usahatani masyarakat dari waktu kewaktu.

Adapun Bagan Kecenderungan dalam kegiatan usahatani

masyarakat yang di Desa Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Timur

dapat dilihat pada tabel 30.

Page 32: HASIL KEGIATAN 4

50

Tabel 30. Bagan Kecenderungan Desa Bangun Harja

No Jenis Usaha 1990 1995 2000 2005 2010 Catatan

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Pertanian Musiman ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗

∗ ∗∗

∗∗

∗ ∗∗

∗ ∗∗

∗ ∗ ∗

∗ ∗∗

Pertanian bergeser

karena banyaknya

peluang menjadi

pegawai

Pertanian tradisional

kekurangan tenaga

karena Buruh tani

beralih profesi sebagai

pegawai swasta

2. Buruh tani ∗ ∗ ∗

∗ ∗ ∗

∗ ∗ ∗

∗ ∗

∗ ∗ ∗

∗ ∗

∗ ∗

3. Pegawai negeri - ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗

4. Pegawai swasta - ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗

5. Dagang ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗

6. Penduduk pendatang ∗ ∗ ∗ ∗ ∗∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗

Sumber : Pengolahan data primer 2012

5. Pola Tanam

Pola Tanam merupakan susunan urutan periode tanam dari satu

atau beberapa jenis tanaman dalam kurun waktu tertentu. Pola tanam

yang diterapkan di lahan sawah adalah padi-sayuran-palawija. Sedangkan

dilahan tegalan palawija-hortikultura. Gambaran Pola Tanam selama satu

tahun di Desa Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 31.

Tabel 31. Pola Tanam di Desa Bangun Harja

Kawasan/ Komoditas

Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Lahan Kering

- Kelapa ditanami sepanjang tahun

- Karet ditanami sepanjang tahun

- Pisang ditanami sepanjang tahun

- Sayuran ditanami sepanjang tahun

Sawah Tadah

Hujan

- Padi

- Palawija

- Sayuran ditanami sepanjang tahun

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012

Page 33: HASIL KEGIATAN 4

51

C. Menggali Data Keluarga Tani individu dengan Teknik PRA

Penggalian data Keluarga Tani dilakukan dengan cara wawancara

semi terstruktur kepada keluarga petani, disebut Profil Keluarga Tani.

Sedangkan wawancara untuk mengkaji berbagai aspek tentang

usahatani disebut Rencana Agribisnis Keluarga.

1. Profil Keluarga Tani

Profil Keluarga Tani merupakan data tertulis yang bertujuan untuk

melihat potensi yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan

bagi petani. Adapun hasil dari wawancara dengan para petani di Desa

Bangun Harja berupa Profil Keluarga Tani, hasil wawancara dengan

Keluarga Tani tersebut dapat dilihat pada tabel Rekapitulasi Keluarga

Tani.

a. Rekapitulasi Profil Keluarga Tani

Hasil rekapitulasi Profil Keluarga Tani di Desa Bangun Harja

dapat dilihat pada tabel 32.

Tabel 32. Rekapitulasi Profil keluarga Tani

I. Anggota Keluarga

No Nama

Keluarga

Umur

(Thn) L/P Kedudukan Pendidikan Pekerjaan

1 2 3 4 5 6 7

1.

Sariyanto

Tuminem

Anggun S

Neneng S

36

32

13

8

L

P

P

P

KK

Istri

AK

AK

SD

SD

SD

SD

Tani

Tani

Pelajar

Pelajar

2.

M. Masrani

Dwi Suharyani

Risma M.

Nur Cahyani

42

31

11

6

L

P

P

P

KK

Istri

AK

AK

SMP

SD

SD

TK

Tani

Tani

Pelajar

Pelajar

Page 34: HASIL KEGIATAN 4

52

Lanjutan tabel anggota keluarga ...

1 2 3 4 5 6 7

3.

Nurgojin

Siti Tarmuni

Samsul M

Sofiah N.

Nur Ilham H.

47

29

14

10

6

L

P

L

P

L

KK

Istri

AK

AK

AK

SD

SD

SMP

SD

TK

Tani

Tani

Pelajar

Pelajar

Pelajar

4. S. Purwanto

Sri Ladati

28

24

L

P

KK

Istri

SD

SMP

Tani

Tani

5.

Sugimin

Suprapti

Sigit Sutikno

Eni Kurniawati

47

43

12

9

L

P

L

P

KK

Istri

AK

AK

-

SD

SD

SD

Tani

Tani

Pelajar

Pelajar

6.

S. Muslimin

Ngatiem

Anjas sutarman

Nur Ayu W

Y. Susanti

44

34

22

19

9

L

P

L

P

P

KK

Istri

AK

AK

AK

SD

SD

SD

SMP

SMP

Tani

Tani

Swasta

Pelajar

Pelajar

7.

Ali Musyafa

Sumiati

Siti Asiah

52

47

32

L

P

P

KK

Istri

AK

PGA

SD

S1

Tani

Tani

Peg.

8.

Mikanto

Amanah

Mardianto

43

42

23

L

P

L

KK

Istri

AK

SD

SD

SD

Tani

Tani

Tani

9.

Rukidi

Sriwati

Supriyanto

Siti juariah

54

42

22

18

L

P

L

P

KK

Istri

AK

AK

SD

SD

SD

SMA

Tani

Tani

Tani

Pelajar

10. Sutiman

Wagiyem

54

49

L

P

KK

Istri

-

-

Tani

Tani

11.

S. Riyanto

Rosita

Herliono

Imam mahfud

Pebrianur tri M

44

39

22

17

6

L

P

L

L

L

KK

Istri

AK

AK

AK

SD

SD

SMP

SMA

-

Tani

Tani

Tani

Swasta

Pelajar

12.

Saeri

Istinaroh

Nurul Huda

Husnul K

51

40

21

17

L

P

P

P

KK

Istri

AK

AK

SD

SD

SMP

SMA

Tani

Tani

Tani

Pelajar

13. Rahman

Betti

26

24

L

P

KK

Istri

SD

SD

Tani

Tani

14.

Sugiono

Siti Riani

Sovei Nofitasari

32

25

9

L

P

P

KK

Istri

AK

SD

SD

SD

Tani

Tani

Pelajar

15.

Lasirin

Wartiah

Yanto

Agus Susilo

M. Handoko

51

44

18

14

6

L

P

L

P

P

KK

Istri

AK

AK

AK

-

SD

SMP

SMP

-

Tani

IRT

Tani

Pelajar

-

16.

Arbani

Hety

Nuraida

44

34

17

L

P

P

KK

Istri

AK

SMA

SD

SMA

Tani

IRT

Pelajar

Page 35: HASIL KEGIATAN 4

53

Lanjutan tabel anggota keluarga ...

1 2 3 4 5 6 7

16.

Arbani

Hety

Nuraida

Aulia Julianti

Maulidina tri

44

34

17

12

9

L

P

P

P

P

KK

Istri

AK

AK

AK

SMA

SD

SMA

SMP

SD

Tani

IRT

Pelajar

Pelajar

17. Karsun

Edah

65

52

L

P

KK

Istri

SD

SD

Tani

Tani

Ujang Rohimat

Uun

21

68

L

P

AK

Kakak

SMA

SD

Swasta

-

18. Panggiyo

Siti Munawaroh

30

21

L

P

KK

Istri

SMA

SD

Tani

Tani

19.

Nahrowi

Miftahul Janah

Ayunda P. Sari

Luluk faiqatul h

Ngatifah

45

32

11

5

62

L

P

P

P

P

KK

Istri

AK

AK

Ibu KD

SPG

MTS

SD

-

SD

Tani

Tani

-

-

Tani

20.

A. Yulianto

Auliya

23

24

L

P

KK

Istri

SD

SD

Tani

Tani

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012

II. Lahan dan Penggunaannya

No Nama

Keluarga Petani

(KK)

Jenis

Lahan

Luas Lahan

(ha)

Penggunaan Lahan

Jenis

Usaha Luas (Ha)

1 2 3 4 5 6

1. Sariyanto 1. Pekarangan ± 2,3 Pisang ± 2

Terong ± 0,3

2. Ladang ± 0,7 Jagung 0 ,7

3. Sawah ± 1 Padi ± 1

2. M. Masrani 1. Pekarangan ± 2 Pisang ± 1,5

Terong ± 0,3

Tomat ± 0,2

3. Nurgojin 1. Kebun ± 6 Karet ± 4

Pisang ± 2

2. Ladang ± 1 Jagung ± 1

4. S. Purwanto 1. Kebun ± 6 Karet ± 4

Pisang ± 2

2. Pekarangan ± 0.3 Mentimun ± 0.3

5. Sugimin 1. Sawah ± 3 Padi ± 3

2. Kebun ± 2 Pisang ± 2

3. Pekarangan ± 0,3 Mentimun ± 0,3

6. S. Muslimin 1. Sawah

± 4

Padi

± 4

2. Ladang ± 1,5 Jagung ± 1,5

3. Pekarangan

± 0,5

Terong

± 0,5

Page 36: HASIL KEGIATAN 4

54

Lanjutan tabel lahan dan penggunaannya …

1 2 3 4 5 6

7. Ali Musyafa 1. Pekarangan ± 0,5 Cabai ± 0,3

Sawi 0,2

2. Kebun ± 3 Karet ± 3

3. Ladang ± 1 Jagung ± 1

8. Mikanto 1. Pekarangan ± 0,7 Pepaya ± 0,3

Tomat ± 0,2

Cabai ± 0,2

2. Sawah ± 2 Padi ± 2

9. Rukidi 1. Kebun ± 6 Pisang ± 2

Kelapa ± 4

2. Pekarangan ± 0,3 Mentimun ± 0,3

10. Sutiman 1. Kebun ± 3 Pisang ± 3

2. Sawah ± 3 Padi ± 3

11. S. Riyanto 1. Pekarangan ± 2 Jeruk ± 1

Mentimun ± 0,4

Terong ± 0,3

Sawi ± 0,3

12. Saeri 1. Kebun ± 8 Pisang ± 2

Karet ± 3

Kelapa ± 3

2. Sawah ± 2 Padi ± 2

13 Rahman 1. Kebun ± 4 Pisang ± 3

Jeruk ± 1

2. Sawah ± 3 Padi ± 3

14 Sugiono 1. Pekarangan ±1,3 Jeruk ± 1

Sawi ± 0,3

2. Kebun ± 3 Pisang ± 3

15 Lasirin 1. Kebun ± 3 Pisang ± 2

Kelapa ± 3

2. Sawah ± 3 Padi ± 3

3. Pekarangan - Tnk sapi 6 ekor

16 Arbani 1. Kebun ± 3 Pisang ± 3

2. Ladang ± 2 Jagung ± 2

3. Sawah ± 1 Padi ± 1

17 Karsun 1. Kebun ± 2,5 Pisang ± 2,5

2. Pekarangan ± 0,5 Mentimun ± 0,3

Terong ± 0,2

18 Panggiyo 1. Kebun ± 2 Pisang ± 2

±3 Kelapa ± 3

2. Sawah ± 2 Padi ± 2

19 Nahrowi 1. Kebun ± 4 Pisang ± 2

Kelapa ± 2

2. Sawah ± 3 Padi ± 3

Page 37: HASIL KEGIATAN 4

55

Lanjutan tabel lahan dan penggunaannya ...

1 2 3 4 5 6

3. Ladang ± 1 Jagung ± 1

20 A. Yulianto 1. Pekarangan ± 0,3 Mentimun ± 0,3

2. Kebun ± 5,5 Pisang ± 2,5

Karet ± 3

3. Ladang ± 1 Jagung ± 1

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012

Keterangan:

1. Topografi tanah datar

2. Dalam satu lahan pekarangan terdapat lebih dari satu komoditas tanaman antara

lain mentimun, cabai, tomat, sawi, sedangkan dalam satu lahan kebun terdapat lebih

dari satu komoditas tanaman antara lain pisang, kelapa dan karet.

III. Sketsa Usahatani

Dari hasil rekapitulasi Profil Keluarga Tani diketahui bahwa

rata-rata kegiatan usahatani yang dilakukan oleh masyarakat tidak

jauh dari tempat tinggal mereka, tujuannya untuk mempermudah

kegiatan pelaksanaan dan pengawasan tanaman. Sketsa Usahatani

dapat dilihat pada lampiran 9.

IV. Kalender Musim

Jenis lahan/

Komoditas

Bulan

Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Tegalan

- Kelapa ditanami sepanjang tahun

- Karet ditanami sepanjang tahun

- Pisang ditanami sepanjang tahun

Pekarangan

- Tanaman buah-

buahan

Sawah

- Padi

- Palawija

- Sayuran ditanami sepanjang tahun

Sumber : Pengolahan data primer, 2012

Page 38: HASIL KEGIATAN 4

56

Dari hasil rekapitulasi diatas, diketahui musim tanam padi

bulan September s.d Nopember. Sedangkan tanaman palawija pada

bulan Juni s.d Agustus, dan tanaman kelapa, keret, pisang,

sayuran, jagung ditanam sepanjang tahun. Hasil rekapitulasi

kalender kegiatan tanam dapat dilihat pada tabel rekaputulasi

kalender kegiatan tanam.

No

Kegiatan

B u l a n

Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1. Pembersihan

Saluran

2.

Persiapan dan

pengolahan

Lahan

3. Pembibitan

4. Penanaman

5. Penyiangan

6. Pemupukan I

dan II

7.

Pengendalian

Hama dan

Penyakit

8. Panen dan

pasca panen

Sumber : Pengolahan Data Primer 2012

: Kegiatan Tanam Padi

: KegiatanTanam Jagung

V. Produksi setiap tahun

No Nama Petani

(KK)

Jenis

Usaha

Luas

(ha)/Ekor

Produksi/

Panen

Harga jual

(Rp)

1 2 3 4 5 6

1. Sariyanto 1.Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg

2. Terong 0 ,3 ± 300 kg 3.000/kg

3. Jagung ± 0,7 ± 700 kg 500/tongkol

4. Padi ± 1 ± 3,2 ton 8.000/kg

Page 39: HASIL KEGIATAN 4

57

Lanjutan tabel Produksi setiap tahun …

1 2 3 4 5 6

2. M. Masrani 1. Pisang ± 1.5 ± 3ton 1.500/kg

2. Terong ± 0,3 ± 150 kg 3.000/kg

3. Tomat ± 0,2 - 3.500/kg

3. Nurgojin 1. Karet ± 4 - 12.000/kg

2. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg

3. Jagung ± 1 ± 1 ton 500/tongkol

4. S. Purwanto 1. Karet ± 4 - 12.000/kg

2. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg

3. Mentimun ±0,3 - 1.500/kg

5. Sugimin 1. Padi

± 3 ± 9,6 ton 8.000/kg

2. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg

3. Mentimun ± 0,3 - 1.500/kg

6. S. Muslimin 1. Padi ± 4 ± 12,8 ton 8.000,-

2. Jagung ± 1,5 ± 1,5 ton 500/tongkol

3. Terong ± 0,5 250 kg 3.000/kg

7. Ali Musyafa 1. Cabai ± 0,3 150 kg 16.000/kg

2. Sawi ± 0,2 - 1.000/ikat

3. Karet ± 3 - 12.000/kg

4. Jagung ± 1 ± 1 ton 500/tongkol

8. Mikanto 1. Pepaya ± 0,3 - 5.000/kg

2. Tomat ± 0,2 - 3.500/kg

3. Cabai ± 0,2 100 kg 16.000/kg

4. Padi ± 2 ± 2,4 ton 8.000,-

9. Rukidi 1. Pisang ± 2 ± 5 1.500/kg

2. Kelapa ± 4 ±2.800 750/biji

3.Mentimun ± 0,3 - 1.500/kg

10. Sutiman 1. Pisang ± 3 ± 7,5 ton 1.500/kg

2. Padi ± 3 ± 6,6 tom 8.000/kg

11. S. Riyanto 1. Jeruk ± 1 4.000 biji 250/biji

2.Mentimun ± 0,4 - 1.500/kg

3. Terong ± 0,3 ± 150 kg 3.000/kg

4. Sawi ± 0,3 - 1.000/ikat

12. Saeri 1. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg

2. Kelapa ± 3 ± 2.100 biji 750/biji

3. Karet ± 3 - 12.000/kg

4. Padi ± 2 ± 4,4 ton 8.000/kg

13. Rahmam 1. Pisang ± 3 ± 7,5 ton 1.500/kg

2. Jeruk ± 1 ± 4.000 biji 750/biji

3. Padi ± 3 ± 6,6 ton 8.000/kg

14. Sugiono 1. Jeruk ± 1 ± 4.000 biji 250/biji

2. Pisang ± 3 ± 7,5 ton 1.500/biji

3. Sawi ± 0,3 - 1.000/ikat

15. Lasirin 1. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg

Page 40: HASIL KEGIATAN 4

58

Lanjutan tabel Produksi setiap tahun …

1 2 3 4 5 6

2. Kelapa ± 3 ± 2.100 biji 750/biji

3. Padi ± 3 ± 7,5 ton 8.000/kg

16. Arbani 1. Pisang ± 3 ± 7,5 ton 1.500/kg

2. Jagung ± 2 ± 2 ton 500/tongkol

3. Padi ± 1 ± 1,2 ton 8.000/kg

17. Karsun 1. Pisang ± 2,5 ± 6 ton 1.500/kg

2.Mentimun ± 0,3 - 1.500/kg

3. Terong ± 0,2 ± 100 kg 3.000/kg

18. Panggiyo 1. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg

2. Kelapa ± 3 ± 2.100 biji 750/biji

3. Padi ±2 ± 2,4 ton 8.000/kg

19. Nahrowi 1. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg

2. Kelapa ± 2 ±1.400 biji 750/biji

3. Padi ± 3 ± 6,6 ton 8.000/kg

4. Jagung ± 1 ± 1 ton 500/tongkol

20. A. Yulianto 1. Mentimun ± 0,3 - 1.500/kg

2. Pisang ± 2,5 ± 6 ton 1.500/kg

3. Karet ± 0 ,7 - 12.000/kg

4. Jagung ± 3 ± 3 ton 500/tongkol

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012

Catatan :

1. Jumlah produksi tanaman tersebut merupakan hasil perkiraan responden,

2. Harga jual komoditas tanaman diatas merupakan harga jual yang langsung

dibeli dilokasi usahatani,

3. Dalam satu lahan usahatani yang ada di Desa Bangun Harja terdapat lebih

dari satu jenis komoditas tanaman.

VI. Keterlibatan Anggota Keluarga

No Nama Petani

(KK)

Jenis

Kegiatan

Keterlibatan

Bpk Ibu Anak

Pria Wanita

1 2 3 4 5 6 7

1. Sarianto 1. Persiapan dan Pengolahan

Lahan x - - -

2. Persemaian Benih Padi x - - -

3. Penanaman x x - -

4. Penyiangan x - - -

5. Pemupukan I dan II x x - -

Page 41: HASIL KEGIATAN 4

59

Lanjutan tabel keterlibatan anggota keluarga ...

1 2 3 4 5 6 7

6. Pengelolaan OPT x - - -

7. Panen dan Pasca Panen x x - -

2. M. Masrani 1. Persiapan dan Pengolahan

Lahan x - - -

2. Penanaman x x - -

3. Penyiangan x x - -

4. Pemupukan I dan II x x - -

5. Pengelolaan OPT x x - -

6. Panen dan Pasca Panen x x - -

3. Nurgojin 1. Persiapan dan Pengolahan

Lahan x - x -

2. Penanaman x x - -

3. Penyiangan x - - -

4. Pemupukan I dan II x x - -

5. Pengelolaan OPT x - - -

6. Panen dan Pasca Panen x x x -

4. S.Purwanto 1. Persiapan dan Pengolahan

Lahan x - - -

2. Penanaman x x - -

3. Penyiangan x x - -

4. Pemupukan I dan II x x - -

5. Pengelolaan OPT x - - -

6. Panen dan Pasca Panen x - - -

5. Sugimin 1. Persiapan dan Pengolahan

Lahan x - x -

2. Persemaian Benih Padi x - - -

3. Penanaman x x - -

4. Penyiangan x - - -

5. Pemupukan I dan II x x - -

6. Pengelolaan OPT x - - -

7. Panen dan Pasca Panen x x x -

6. S.Muslimin 1. Persiapan dan Pengolahan

Lahan x - x -

2. Persemaian Benih Padi x x - -

3. Penanaman x - - -

4. Penyiangan x x - -

5. Pemupukan I dan II x - - -

6. Pengelolaan OPT x x x -

7. Panen dan Pasca Panen x x x -

7. A. Musyafa 1. Persiapan dan Pengolahan

Lahan x - - -

2. Penanaman x x - -

3. Penyiangan x x - -

4. Pemupukan I dan II x x - -

Page 42: HASIL KEGIATAN 4

60

Lanjutan tabel keterlibatan anggota keluarga …

1 2 3 4 5 6 7

5. Pengelolaan OPT x - - -

6. Panen dan Pasca Panen x - - -

8. Mikanto 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - x -

2. Persemaian Benih Padi x x -

3. Penanaman x x x -

4. Penyiangan x x - -

5. Pemupukan I dan II x - x -

6. Pengelolaan OPT x - x -

7. Panen dan Pasca Panen x x x -

9. Rukidi 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - - -

2. Penanaman x x - -

3. Penyiangan x x - -

4. Pemupukan I dan II x - - -

5. Pengendalian OPT x - - -

6. Panen dan Pasca Panen x x -

10. Sutiman 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - - -

2. Persemaian Benih Padi x x - -

3. Penanaman x x - -

4. Penyiangan x x - -

5. Pemupukan I dan II x x - -

6. Pengelolaan OPT x - - -

7. Panen dan Pasca Panen x x - -

11. S. Riyanto 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - x -

2. Penanaman x x x -

3. Penyiangan x x - -

4. Pemupukan I dan II x x - -

5. Pengelolaan OPT x - x -

6. Panen dan Pasca Panen x x x -

12. Saeri 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - x -

2. Persemaian Benih Padi x - - -

3. Penanaman x x x -

4. Penyiangan x - - -

5. Pemupukan I dan II x x - -

6. Pengelolaan OPT x - x -

7. Panen dan Pasca Panen x x x -

13. Rahman 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - - -

2. Persemaian Benih Padi x - - -

3. Penanaman x x x -

Page 43: HASIL KEGIATAN 4

61

Lanjutan tabel keterlibatan anggota keluarga …

1 2 3 4 5 6 7

4. Penyiangan x - - -

5. Pemupukan I dan II x x - -

6. Pengelolaan OPT x - x -

7. Panen dan Pasca Panen x x x -

14. Sugiono 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - - -

2. Penanaman x x - -

3. Penyiangan x x - -

4. Pemupukan I dan II x x - -

5. Pengelolaan OPT x - x -

6. Panen dan Pasca Panen x x x -

15. Lasirin 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - x -

2. Persemaian Benih Padi x - x

3. Penanaman x x x -

4. Penyiangan x x - -

5. Pemupukan I dan II x x - -

6. Pengelolaan OPT x - x -

7. Panen dan Pasca Panen x x x -

16. Arbani 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - - -

2. Persemaian Benih Padi x x - -

3. Penanaman x x - -

4. Penyiangan x x - -

5. Pemupukan I dan II x x - -

6. Pengelolaan OPT x - - -

7. Panen dan Pasca Panen x x - -

17. Karsun 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - - -

2. Penanaman x x - -

3. Penyiangan x x - -

4. Pemupukan I dan II x - - -

5. Pengelolaan OPT x - - -

6. Panen dan Pasca Panen x x x -

18. Panggiyo 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - - -

2. Persemaian Benih Padi x x - -

3. Penanaman x x - -

4. Penyiangan x x - -

5. Pemupukan I dan II x - - -

6. Pengelolaan OPT x - - -

7. Panen dan Pasca Panen

x x - -

19. Nahrowi 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - - -

Page 44: HASIL KEGIATAN 4

62

Lanjutan tabel keterlibatan anggota keluarga …

1 2 3 4 5 6 7

2. Persemaian Benih Padi x x - -

3. Penanaman x x - -

4. Penyiangan x x - -

5. Pemupukan I dan II x - - -

6. Pengelolaan OPT x - - -

7. Panen dan Pasca Panen x x - -

20 A. Yulianto 1. Persiapan dan

Pengolahan Lahan x - - -

2. Penanaman x x - -

2. Persemaian Benih Padi x x - -

3. Penanaman x x - -

4. Penyiangan x x - -

5. Pemupukan I dan II x - - -

6. Pengelolaan OPT x - - -

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012

Mengingat mayoritas penduduk Desa Bangun Harja adalah

petani, maka hampir setiap hari mereka ada dilokasi usahatani.

Adapun alokasi waktu keluarga tani dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Kegiatan Keseharian Keluargatani

Page 45: HASIL KEGIATAN 4

63

Berdasarkan gambar 6 diatas, diketahui dalam setiap rumah

tangga Keluarga Tani, memiliki alokasi waktu kerja berbeda antara

satu dengan yang lain. Bapak bekerja mulai jam 06.00-12.00

kemudian istirahat jam 13.00 untuk makan dan ibadah, kemudian

bekerja lagi hingga pukul 16.00. Setelah bekerja, demikian pula

dengan kegiatan ibu,

2. Rencana Agribisnis Keluarga (RAK)

Rencana Agribisnis Keluarga (RAK) adalah rencana yang dibuat

oleh dan disepakati oleh seluruh anggota keluarganya agar dapat

dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dan

pendapatan keluarga. Rencana Agribisnis Keluarga berupa daftar

kegiatan, besar/jumlahnya, biaya serta jadwal pelaksanaaan kegiatan.

a. Rekapitulasi Rencana Agribisnis Keluarga

Rekapitulasi Rencana Agribisnis Keluarga dari kelompoktani

yang ada di Desa Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 33.

Tabel 33. Rekapitulasi Rencana Agribisnis Keluarga

I. Identitas Keluarga

a. Profil Keluarga

No Nama Petani

(KK) Keterangan

1 2 3

1. Sariyanto KK

Tuminem Istri

Anggun S AK

Neneng S AK

2. M. Masrani KK

Dwi Suharyani Istri

Page 46: HASIL KEGIATAN 4

64

Lanjutan tabel profil keluarga …

1 2 3

Risma M. AK

Nur Cahyani AK

3. Nurgojin KK

Siti Tarmuni Istri

Samsul M AK

Sofiah N. AK

Nur Ilham H. KK

4. S. Purwanto KK

Sri Ladati Istri

5. Sugimin KK

Suprapti Istri

6. S. Muslimin KK

Ngatiem Istri

Anjas sutarman AK

Nur Ayu W AK

Y. Susanti AK

7. Ali Musyafa KK

Sumiati Istri

Siti Asiah AK

Umi Habibah AK

Mariatul K AK

Nurul Umi M. AK

8. Mikanto KK

Amanah Istri

Mardianto AK

9. Rukidi KK

Sriwati Istri

Supriyanto AK

Siti juariah AK

10. Sutiman KK

Wagiyem Istri

11. S. Riyanto KK

Rosita Istri

Herliono AK

Imam mahfud AK

Pebrianur tri M. AK

12. Saeri KK

Istinaroh Istri

Nurul Huda AK

Husnul K AK

13. Rahman KK

Betti Istri

Page 47: HASIL KEGIATAN 4

65

Lanjutan tabel profil keluarga …

1 2 3

14. Sugiono KK

Siti Riani Istri

Sovei Nofitasari KK

15. Lasirin KK

Wartiah Istri

Yanto AK

Agus Susilo AK

M. Handoko AK

16. Arbani KK

Hety Istri

Nuraida AK

Aulia Julianti AK

Maulidina tri AK

17. Karsun KK

Edah Istri

Ujang Rohimat AK

Uun AK

18. Panggiyo KK

Siti Munawaroh Istri

19. Nahrowi KK

Miftahul Janah Istri

Ayunda P. Sari AK

Luluk faiqatul H AK

Ngatifah Ibu Kandung

Ali makruf Adik Kandung

20. A. Yulianto KK

Auliya Istri

Sumber Pengolahan data Primer, 2012

b. Sketsa Usahatani

Pada umumnya lokasi kegiatan usahatani masyarakat di

Desa Bangun Harja tidak jauh dari lokasi tempat tinggal mereka,

hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam pelaksanaan

perawatan dan pengawasan tanaman. Sketsa usahatani dapat

dilihat pada lampiran 9.

Page 48: HASIL KEGIATAN 4

66

c. Gambar Kalender Musim

Hasil dari rekapitulasi kalender musim dilihat pada

gambar 6.

Gambar 6. Kalender Musim

Jenis lahan/

Komoditas

Bulan

Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Tegalan

- Kelapa ditanami sepanjang tahun

- Karet ditanami sepanjang tahun

- Pisang ditanami sepanjang tahun

Pekarangan

- Tanaman buah-buahan

Sawah

- Padi

- Palawija

- Sayuran ditanami sepanjang tahun

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012

II. Rumusan cita-cita keluarga

Rekapitulasi rumusan cita-cita keluarga tani dari dapat

dilihat pada tabel 34.

Tabel 34. Rumusan cita-cita Keluarga di Desa Bangun Harja

No Nama Cita - cita keluarga

1 2 3

1. Sariyanto Menjadi petani yang sukses

2. M. Masrani Ingin hasil pertanian meningkat

3. Nurgojin Ingin meningkatkan hasil usaha pertanian memenuhi

kebutuhan hidup keluarga

4. S. Purwanto Ingin menjadi petani yang sukses

5. Sugimin Ingin menjadi petani yang mandiri

6. S. Muslimin Menjadi petani yang mandiri dan sukses dari hasil

Usahatani

7. Ali Musyafa Ingin berkecukupan dan hidup sejahtera

8. Mikanto Ingin meningkatkan hasil pertanian guna memenuhi

kebutuhan keluarga

9. Rukidi Ingin jadi petani sukses dan sejahtera

Page 49: HASIL KEGIATAN 4

67

Lanjutan tabel 34 ...

1 2 3

10. Sutiman Ingin dapat meningkatkan hasil pertanian

11. Riyanto Ingin mendapatkan hasil lebih baik dari tahun kemarin

12. Saeri Ingin menjadi petani yang berhasil

13. Rahman Ingin menjadi petani yang maju

14. Sugiono Ingin hasil produksi meningkat agar anak dapat masuk

perguruan tinggi

15. Lasirin Ingin produksi lebih baik

16. Arbani Ingin menjadi petani sukses dan dapat menyekolahkan

anak keperguruan tinggi

17. Karsun Ingin menjadi petani yang sukses

18. Panggiyo Ingin hidup berkecukupan dan bahagia

19. Nahrowi Ingin hasil pertanian bisa meningkat

20. A. Yulianto Ingin menjadi petani yang berhasil

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012

III. Masalah

Berdasarkan penjaringan masalah dari yang dilakukan di

Desa Bangun Harja, terdapat masalah yang berkaitan dengan

pertanian dan peternakan. Adapun masalah-masalah dapat

dilihat pada tabel 35.

Tabel 35. Masalah-masalah Pertanian Di Desa Bangun Harja

No Masalah Potensi

1 2 3

1. Kesulitan dalam menanggulangi

hama, babi, dan tikus Lahan, tenaga kerja tersedia

2. Banjir pada musim penghujan Jaringan pengairan tersedia

3. Harga pupuk dan saprodi mahal KUD dan Poktan ada

4. Panen padi hanya satu kali dalam

setahun Lahan dan tenaga cukup tersedia

5. Harga panen rendah pada saat musim

panen Hasil pertanian cukup potensial

6. Kesulitan memperoleh benih dan bibit

yang berkwalitas

Lahan dan tenaga kerja cukup

tersedia

7. Kesulitan pemasaran Hasil pertanian cukup, dan akses

transportasi tersedia

Sumber : Pengolaha Data Primer, 2012

Page 50: HASIL KEGIATAN 4

68

V. Kegiatan yang diinginkan

Adapun kegiatan yang diinginkan masyarakat Desa

Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 36.

Tabel 36. Kegiatan diinginkan masyarakat Desa Bangun Harja

No Masalah Kegiatan yang diinginkan

1 2 3

1.

Kesulitan dalam

menanggulangi hama babi,

dan tikus

Pembinaan dan pelatihan penanggulangan

hama, babi,dan tikus oleh instansi terkait

2. Banjir pada musim penghujan Pengerukan saluran primer dan sekunder

3. Harga pupuk dan sarana

produksi mahal

Adanya toko yang menjual sarana

produksi dengan harga yang terjangkau

4. Panen padi satu kali setahun Disediakan tempat penjualan bibit unggul

5. Harga panen rendah pada saat

musim panen

Adanya informasi teknologi dibidang

pertanian agar dapat meningkatkan

prodiktivitas tanaman

6. Kesulitan memperoleh benih

dan bibit yang berkwalitas

Adanya bantuan pemerintah dalam

pengadaan benih/bibit unggul berkwalitas

7. Kesulitan pemasaran Diadakannya pasar-pasar untuk menjual

hasil pertanian dan dicarikan mitra usaha

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012

V. Jadwal Kegiatan

Jadwal pelaksanaan kegiatan Rencana Agribisnis Keluarga

dapat dilihat pada pada tabel 37.

Tabel 37. Jadwal kegiatan usahatani di Desa Bangun Harja

Kegiatan BULAN

Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Pembersihan Saluran

Persiapan dan

Pengolahan Lahan

Pembibitan

Penanaman

Penyiangan

Pemupukan I dan II

Pengendalian Hama dan

Penyakit

Panen dan pasca Panen

Pemasaran

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012

Page 51: HASIL KEGIATAN 4

69

3. Rencana Kegiatan Kelompok (RKK)

Rencana Kegiatan Kelompok (RKK) adalah rencana tertulis

tentang kegiatan kerjasama kelompok yang ditetapkan berdasarkan

kesepakatan seluruh anggota kelompok. Rencana kegiatan tersebut

menjadi acuan bagi anggota kelompok dalam pelaksanaan dan

pengembangan usaha anggota kelompok. Adapun matrik masalah,

potensi dan kegiatan yang diinginkan dapat dilihat pada tabel 38.

Tabel 38. Matrik masalah, potensi dan kegiatan yang diinginkan

No Masalah Potensi Kegiatan yang di inginkan

1 2 4 5

1. Kesulitan mengatasi

serangan hama babi,

dan tikus

Tingginya animo petani

untuk belajar pengendalian

hama

- Memfasilitasi gropyokan

tikus

- Adanya kegiatan SL - PHT

hama tikus

2. Banjir pada saat

musim penghujan

Jaringan untuk pengairan

tersedia

Mengajukan permohonan

perbaikan saluran primer dan

sekunder

3. Harga pupuk dan

sarana produksi

mahal

- Poktan dan Gapoktan

siap bermitra dengan

KUD

- SDA cukup tersedia

sebagai bahan baku

- Pupuk tersedia dan dapat

dibeli di KUD setempat

dengan harga terjangkau

- Pelatihan pembuatan pupuk

organik

4. Panen padi hanya

satu kali dalam

setahun

- Lahan dan tenaga kerja

tersedia

- Mengajukan bantuan benih

berkwalitas pada pemerintah

5. Harga panen rendah

pada saat musim

panen

- Hasil pertanian cukup

banyak

Adanya mitra kerja dan ada

pasar tradicional

6. Kesulitan

memperoleh benih

dan bibit yang

berkwalitas

- Mayoritas penduduk

desa bekerja dan

berusaha dibidang

pertanian

- Adanya bantuan atau usaha

dari instansi terkait dalam

pengadaan benih maupun

bibit unggul dan berkwalitas

7. Kesulitan pemasaran

hasil pertanian

- Hasil pertanian cukup

banyak

- Dibuat atau disediakannya

pasar tradisional oleh

Pemerintah

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012.

Page 52: HASIL KEGIATAN 4

70

3. Memandu penyusunan Rencana Kegiatan Desa (RKD) dan Rencana

Kegiatan Penyuluhan Desa (RKPD)

A. Rencana Kegiatan Desa (RKD)

Programa Tingkat Desa adalah programa yang dibuat oleh petani yang

berasal dari rencana kegiatan individu, rencana kelompok dan akhirnya

secara parsitipatif disusun ditingkat desa guna menyelesaikan masalah-

masalah yang menghambat pencapaian visi desa.

Dari pelaksanaan penyusunan Rencana Kegiatan Desa di lapangan,

diketahui tahapan-tahapan pelaksanaan penyusunan Rencana Kegiatan Desa

sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan, meliputi pembentukan tim perumus rencana kegiatan

desa yang dilakukan melalui musyawarah dipimpin oleh Kepala Desa

2. Tahap Pelaksanaan, meliputi pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan

desa yang dilakukan masyarakat di Desa Bangun Harja meliputi:

a) Musdes Penjaringan Masalah

Penjaringan masalah dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2010

dihadiri oleh BPD, Ketua RT/RW, Tokoh Masyarakat/Tokoh

Agama, dan Pemuda, dibantu oleh fasilitator.

b) Musdes pengelompokan dan perangkingan Masalah serta potensi

dihadiri oleh Kades, BPD, Ketua RT/RW, Tokoh

masyarakat/Agama.

Adapun hasil pengelompokan masalah, perangkingan masalah serta

potensi dapat dilihat pada tabel 39.

Page 53: HASIL KEGIATAN 4

71

Tabel 39. Pengelompokan masalah, perangkingan serta potensi

M a s a l a h Penyebab Potensi Tindakan/

Pemecahan masalah

1 2 3 4

- Masyarahat panen

satu kali setahun

- Lahan pertanian

sering kebanjiran

- Pemasaran hasil

pertanian rendah

Hama dan kurang

kompak

Sirkulasi air tidak

lancar

Tak ada pasar

Lahan,dan

tenaga

Jaringan,tanaga

tersedia

Bahan, tenaga

Pembinaan dan

Bantuan modal

Pengerukan saluran

primer dan sekunder

Pembuatan pasar

tradisional

- Hama babi, Tikus

merajalela

Lahan tidur

Lahan, tenaga

Pembuatan pasar

Tradisional

Harga saprodi terlalu

tinggi

Transportasi KUD, Poktan Pelatihan dan Bant.

Modal usaha

Sumber : Data RPJMDes Bangun Harja, 2010-2015

c) Membuat skala prioritas

Skala prioritas ini diambil dari keputusan musdes dengan

mengedepankan rangking dan bobot permasalah yang ada dan perlu

segera diatasi. Adapun matrik peningkatan peringkat usulan kegiatan

dibidang pertanian dapat dilihat pada tabel 40.

Tabel 40. Peningkatan peringkat usulan di bidang pertanian

No Rencana

Kegiatan/penanganan

( usulan kegiatan )

Dirasakan oleh orang

banyak

Sangat

mendesak

Menghambat peningkatan

pendapatan

Skor Peringkat

1 2 3 4 5 6 7

1. Bantuan Bibit ikan 13 7 9 45 5

2. Pembuatan Box pada

saluran Kolektor 40 38 24 115 3

3. Bantuan kridit obat

pemberantas hama 64 35 21 154 2

4.

Bantuan Modal Usaha

KUD untuk

pengadaan saprodi

14 12 10 36 6

5.

Bantuan bibit padi

dan tanaman

Holtikultura

yagBerkwalitas

60 64 11 220 1

6.

Reboisasi lahan tidur

( Karet, jelutung ,

sawit & sengon)

31 19 16 97 4

Sumber : Data RPJMDes Bangun Harja, 2010-2015.

Page 54: HASIL KEGIATAN 4

72

d) Penentuan peringkat masalah

Tabel 41. Penentuan Peringkat Masalah

No

Rencana

Kegiatan/penanganan

( usulan kegiatan )

Vol

Memenuhi

kebutuha

org banyak

Menghambat

peningkatan

pendapatan

masyarakat

Jumlah

nilai Peringkat

1 2 3 4 5 6 7

1.

Bantuan bibit padi dan

tanaman Holtikultura yang

Berkwalitas

60 64 11 220 1

2. Bantuan kridit obat

pemberantas hama 64 35 21 154 2

3. Pembuatan Box di Jln raya

pada saluran Kolektor 40 38 24 115 3

4.

Reboisasi lahan tidur (

Karet, jelutung , sawit &

sengon)

31 19 16 97 4

5. Bantuan Bibit ikan 13 7 9 45 5

6. Bantuan Modal Usaha KUD

untuk pengadaan saprodi 14 12 10 36 6

Sumber: Data RPJMDes Bangun Harja, 2010-2015.

B. Rencana Kegiatan Penyuluhan tingkat Desa (RKPD)

Rencana Kerja Penyuluhan tingkat Desa adalah rencana tertulis yang

berisi tentang rencana Kegiatan Penyuluhan yang berasal dari permasalahan

yang ditemukan dari hasil identifikasi potensi wilayah dan rencana

agribisnis keluarga yang telah dianalisis secara sederhana.

Adapun hasil penyusunan Rencana Kegiatan Penyuluhan tingkat Desa

yang telah dibuat oleh PPL sebagai berikut :

Page 55: HASIL KEGIATAN 4

73

Tabel 42. Rencana Kegiatan Penyuluhan tingkat Desa

RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN TINGKAT DESA

No Kegiatan BULAN

Pelaksana Biaya Ket Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. Pertemuan bulanan poktan membahas

kegiatan pertanian PPL/Poktan Kas Poktan -

2. Pelaksanaan kegiatan Sekolah Lapang PPL APBD/APBN -

3.

Melakukan koordinasi dengan instansi terkait

perihal usulan perbaikan pengairan sekunder

maupun primer PPL/Poktan - -

4. Pelatihan Pembuatan pupuk kompos/organik PPL

Poktan

Pemerintah/

swadaya Kalau ada

5. Mengikuti kegiatan – kegiatan di BPP Kuala

Pembuang PPL - Kalau ada

6. Mencari peluang pasar untuk hasil pertanian PPL/Poktan Kas Poktan -

Sumber : Pengolahan Data Sekunder, 2011

Page 56: HASIL KEGIATAN 4

74

4. Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian

Programa Penyuluhan Pertanian adalah rencana tertulis yang disusun

secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali

pencapaian tujuan Penyuluhan Pertanian. Penyusunan Progama Penyuluhan

Pertanian di Desa Bangun Harja sedang dalam proses.

5. Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian

Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP) adalah jadwal

yang disusun oleh Penyuluh Pertanian berdasarkan Programa Penyuluhan

Pertanian setempat yang menentukan hal-hal yang harus disiapkan, dalam

berinteraksi dengan petani sebagai pelaku utama dan pelaku usaha.

Adapun langkah kerja pembuatan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh

sebagai berikut :

a. menetapkan tujuan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian, meliputi

perumusan keadaan yang hendak dicapai dalam waktu satu tahun. Tujuan

diambil dari matrik Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa yang

berisi uraian singkat mengenai upaya yang akan ditempuh untuk

mengoptimalkan kelompok, pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan

pertanian secara umum, khususnya yang berkaitan dengan perubahan

pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku utama dan pelaku usaha,

b. Lakukan identifikasi masalah, meliputi masalah yang menyebabkan belum

tercapainya .tujuan RKTPP. Masalah diambil dari Programa Penyuluhan

Pertanian

Page 57: HASIL KEGIATAN 4

75

c. Tentukan sasaran kegiatan, meliputi siapa yang akan mendapat manfaat dari

kegiatan penyuluhan pertanian tersebut.

d. Tentukan materi Kegiatan, meliputi jenis informasi yang diperlukan sasaran

dalam rangka memecahkan masalah untuk mencapai tujuan.

e. Tentukan metode kegiatan, meliputi metode penyuluhan yang dapat

memecahkan masalah untuk mencapai tujuan

f. Tentukan volume kegiatan, meliputi jumlah dan frekuensi kegiatan yang

akan dilakukan agar sasaran dapat memahami pesan

g. Lokasi kegiatan, meliputi tempat kegiatan penyuluhan di laksanakan,

h. Tentukan waktu pelaksanaan kegiatan, meliputi waktu pelaksanaan kegiatan

penyuluhan yang tercantum dalam Programa Penyuluhan Pertanian,

i. Tentukan jumlah biaya, berapa biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan

kegiatan penyuluhan, serta dari mana sumber biaya tersebut diperoleh.

j. Tentukan penanggung jawab kegiatan, siapa penanggung jawab pelaksanaan

kegiatan penyuluhan,

k. Tentukan pelaksana kegiatan, meliputi siapa yang melaksanakan kegiatan

penyuluhan tersebut.

l. Buat keterangan, keterangan berisi siapa yang terlibat dalam kegiatan.

Page 58: HASIL KEGIATAN 4

76

Tabel 43. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian

RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH PERTANIAN

Nama Penyuluh : Marno, SP

BPP : Kuala Pembuang

Kecamatan : Seruyan Hilir

Wilayah Binaan : Desa Bangun Harja

Tahun : 2011

No Tujuan Masalah Sasaran

Kegiatan Penyuluhan

Materi Metode Vol Lokasi Waktu Sumber

Biaya

Penanggung

jawab Pelaksana Ket

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. Petani mampu

melaksanakan

mengendalian H/P

Pengendalian H/P

Petani/

Gapoktan

Pengendalian

H/P

SL-PTT 2 Lokasi

petani

April

Swadana PPL Petani

2. Petani dapat melakukan

pemupukan berimbang

sesuai anjuran

Petani blm melakukan

Pemupukan berimbang

Petani/

Gapoktan

Pemupukan

Berimbang

Demplot

1 Lahan

Poktan

Mei APBD

Swadana

PPL

Petani

3. Petani mampu membuat

pupuk organik

Harga pupuk mahal

Petani/

Gapoktan

Cara

pembuatan

pupuk organik

Demcar 2 BPP/

lokasi

petani

Mei s/d

Juni

APBD

Swadana

PPL Petani

4. Petani dapat

menggunakan benih

berlabel

Panen padi satu kali dalam

setahun

Petani/

Gapoktan

Penggunaan

benih berlabel

SL-PTT 3 Lokasi

Petani

Juli Swadana PPL Petani

5. Petani dapat membuat

pakan ternak secara

Sederhana

Pakan yang diberikan pada

ternak itik/ayam belum

berkwalitas

Petani/

Gapoktan

Pakan ternak

alternatif

Demcar

1 Kandang

Poktan

Agustus APBD

Swadana

PPL Petani/

peternak

6. Petani mampu melakukan

adminitrasi kelompok

Adminitrasi dan pembukuan

jarang dilakukan

Petani/

Gapoktan

Adminitarasi

kelompok tani

Demcar

2 Poktan/

Gapoktan

Okt s.d

Des

APBD

Swadana

PPL

Petani

Page 59: HASIL KEGIATAN 4

77

6. Melakukan kunjungan tatap muka/Anjangsana pada petani secara

perorangan/kelompok/massal

Anjangsana atau kunjungan merupakan kegiatan penyuluhan pertanian

yang dilakukan secara langsung kepada sasaran. Kunjungan dapat dilakukan ke

tempat sasaran yaitu lahan usahatani atau ke rumah berupa pendekatan

perorangan. Sedangkan di lapangan proses yang dilakukan oleh PPL dapat

dilihat pada tabel 44.

Tabel4. Proses pelaksanaan kegiatan anjangsana

No Waktu

(menit) Kegiatan Peran Penyuluh Peran Petani Indikator

1 2 3 4 5 6

1. 5 Pembukaan Penyuluh membuka

kunjungan dan tujuan

dari anjangsana

Petani memberikan

tanggapan dan menceritakan

perihal kegiatan kpd mereka

Keakraban

2. 10 Pemaparan Penyuluh

menyampaikan materi

kepada petani

Petani menyimak penjelasan

Penyuluh

Petani tahu manfaat

penyuluhan yg

disampaikan

3. 15 Diskusi - Penyuluh

menanyakan

permasalahan yang

dihadapi petani,

- Penyuluh menyimak

penjelasan petani

- Penyuluh mancari

pemecahan masalah

bersama petani

- Petani menyimak

- Petani bertanya

- Petani menyimak dan

menanggapi

Menggali masalah

yang dihadapi

petani serta

mencari

pemecahannya

4. 10 Evaluasi Penyuluh bertanya

pada petani

mengenai hasil

diskusi

Petani menjawab Petani dapat

menjawab

pertanyaan

penyuluh

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012

Keterangan :

1. Kunjungan sebaiknya dilakukan secara terencana dan usahakan agar waktu kunjungan tidak

mengganggu kegiatan petani, dan bersikaplah ramah, bersahabat dan penuh rasa kekeluargaan,

Page 60: HASIL KEGIATAN 4

78

7. Melakukan Demontrasi Cara (Damcar)

Demonstrasi Cara merupakan suatu metode yang dilaksanakan untuk

menunjukkan suatu cara atau suatu hasil usahatani yang lebih baik, atau disebut

juga suatu percontohan.

Tujuan Demonstrasi Cara adalah untuk meyakinkan petani akan suatu

cara yang lebih baik dan menguntungkan, dengan harapan petani mau

menerapkannya, apalagi petani yang berada pada tahap minat dan menilai.

Kegiatan Demontrasi Cara di Desa Bangun Harja tidak terlaksana. Untuk

itu praktikan hanya membuat proposal usulan kegiatan Demonstrasi Cara

(Demcar).

Rencana Kegiatan Demontrasi Cara

Pembuatan Pupuk Organik

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penggunaan pupuk bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian

pada saat ini sudah banyak jenis pupuk yang dipakai, misalnya pupuk

kandang,pupuk hijau, pupuk kompos sebagai pupuk alam (organik) dan

pupuk buatan (anorganik). Sebelum manusia mengenal pupuk buatan, untuk

pemupukan digunakan pupuk kandang atau pupuk hijau.

Tetapi setelah ilmu pengetahuan semakin maju, sehingga

ditemukannya cara pembuatan pupuk sebagian besar mereka meninggalkan

pupuk alam.

Page 61: HASIL KEGIATAN 4

79

B. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan Demontrasi Cara adalah untuk meyakinkan

suatu cara yang menguntungkan, kepada petani dengan harapan petani mau

menerapkannya, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani.

C. Manfaat

Manfaat kegiatan Demontrasi Cara adalah agar petani mampu

membuat Pupuk Organik, sehingga dapat menghemat biaya Produksi

terutama untuk pembelian pupuk.

Bab II. Rencana Kegiatan

A. Waktu dan Tempat

Demontrasi Cara dilaksanakan selama 1 hari tanggal 1 Juli 2012

bertempat didekat kandang kelompoktani Lembu Jaya Bersatu di Desa

Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan

B. Peserta

Peserta kegiatan Demontrasi Cara berjumlah peserta 20 orang yang

terdiri dari anggota Poktan Lembu Jaya Bersatu.

C. Narasumber

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan petugas dari Dinas Pertanian

D. Alat dan Bahan

1. Alat

Page 62: HASIL KEGIATAN 4

80

- Sekop,

- Ember,

- Cangkul, dan

- Thermometer

2. Bahan

Daun-daunan, rumput atau jerami, pupuk kandang, sekam padi,

dedak/bekatul, stater/bahan pengurai, tetes tebu/gula, dan air

E. Rencana Biaya

Rencana Biaya Kegiatan Demontrasi Cara sebagai berikut :

No. Uraian Satuan Harga Jumlah

1 2 3 4 5

1 Alat dan bahan :

- Sekop

- Ember

- Cangkul

- Thermometer

- Starter/bahan pengurai

- Tetes tebu /Gula

1 buah

3 buah

3 buah

1 buah

1 Liter 1-2 kg

10.000,-

50.000,-

10.000,-

10.000,-

30,000,- 30.000,-

10.000,-

15.000,-

30.000,-

10.000,-

30.000,- 30.000,-

2. Konsumsi Peserta, Narasumber dan

Panitia 30 orang x 1 hari 30 0rg 15.000,- 450.000,-

3. Spanduk 1 Buah 100.000,- 100.000,-

4. Dokumentasi 1 Paket 100.000,- 100.000,-

5. Honorarium :

- Narasumber

- Penyusunan Materi - Bantuan Transport narasumber

- uang saku bagi peserta

3 org

1 Judul 3 org

20 org

125.000,-

80.000,- 50.000,-

50.000,-

375.000,-

80.000,- 150.000,-

1.000.000,-

6. Lain-lain 1 Paket 500.000 500.000

Jumlah 2.880.500,-

G. Penutup

Demikian rancangan kegiatan Demontrasi Cara membuat pupuk

Organik di Desa Bangun Harja dan merupakan acuan dalam pelaksanaan

kegiatan tersebut.

Page 63: HASIL KEGIATAN 4

81

8. Merencanakan Demontrasi Farm dan Sekolah Lapang

A. Demonstrasi Farm

Demontrasi Farm adalah demonstrasi usahatani dengan penerapan

teknologi pertanian pada usahatani yang dilakukan secara berkelompok.

Adapun luas lahan yang digunakan untuk Kegiatan Demontrasi Farm sekitar

1-5 hektar. Adapun syarat-syarat dalam melakukan Kegiatan Demonstrasi

Farm adalah :

a. Lokasi mewakili sebagian besar areal petani, dan letaknya strategis,

b. Tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan demonstrasi haruslah baik,

c. Lakukan pembuatan program berkaitan dengan demonstrasi meliputi :

1) Program permulaan seperti perencanaan, alat, sarana, dana,

penetapan lokasi dan penyediaan sarana,

2) Program ikutan seperti pengadaan, penyebaran informasi, pertemuan

dan diskusi kelompoktani, kursus singkat bagi petani,

3) Program lanjutan seperti bimbingan yang teratur dan berkelanjutan,

Rencana Kegiatan Demontrasi Farm

Penanaman Padi Hibrida

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pemintaan terhadap beras dari tahun ke tahun cenderung naik

sejalan dengan laju peningkatan jumlah penduduk. Beras mengandung

zat antara lain karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin.

Page 64: HASIL KEGIATAN 4

82

Disamping itu juga mengandung unsur-unsur mineral antara lain kalsium,

magnesium, sodium, fosphor, dll. Padi Hibrida berperan untuk

meningkatkan produksi pertanian, teknologi pengembangan padi hibrida

mampu meningkatkan produktifitas sebesar 15 - 20 %. Keberhasilan

penanaman padi hibrida secara intensif menunjukkan bahwa varietas padi

hibrida merupakan teknologi yang praktis dalam peningkatan hasil.

B. Tujuan

Mempercepat penyebaran informasi teknologi dalam rangka

meningkatkan produktifitas dan pendapatan petani, serta menambah

ketrampilan, pengetahuan petani

C. Manfaat

Untuk meningkatkan produktifitas, pendapatan petani serta mendorong

kreatifitas petani dalam memanfaatkan potensi lahan.

BAB II. RENCANA KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan Demontrasi Farm di mulai awal Bulan

September s.d sampai dengan akhir Bulan Nopember 2012, bertempat

dilahan kelompoktani Sukamaju Desa Bangun Harja.

B. Bahan

a. Benih : 25 kg / ha

b. Pupuk Kandang : 300 kg / ha

Page 65: HASIL KEGIATAN 4

83

c. Urea : 300 kg / Ha

d. SP 36 : 200 kg/Ha

e. KCL : 100 kg / Ha.

f. Insektisda : 4 liter /Ha.

g. Herbisida : 6 liter /Ha

C. Rencana Biaya

Adapun rencana biaya kegiatan Demontrasi Farm sebagai berikut :

No. Uraian Kebutuhan Biaya (Rp)

Satuan Nilai

1 2 3 4 5

1. Benih (Kg) 125 kg 7.500,- 937.500,-

2. Pupuk (Kg)

- Kandang 1.500 kg 1.500,- 2.250.000,-

- Urea 1.500 kg 1.800,- 2.700.000,-

- SP 36 1.000 kg 5.000,- 5.000.000,-

- KCL 5.00 kg 4.700,- 2.350.000,-

3. Pestisida (Ltr)

- Insektisida 20 Ltr 4.500,- 90.000,-

- Herbisida 30 Ltr 6.000,- 180.000,-

- ZPT/Fungisida 1 paket 750.000,- 750,000,-

4. Biaya garap (HOK)

- Pengolahan Lahan 25 org 75.000,- 1.875.000,-

- Penanaman 25 org 60.000,- 1.500.000,-

- Pemeliharaan 20 org 75.000,- 1.500.000,-

5. Biaya Papan nama

Demcar 1 unit 200.000,- 200,000,-

6. Honor Petugas 2 orang 1.000.000,- 2.000.000,-

Jumlah 21.332.500,-

D. Penutup

Demikian rancangan Demontrasi Farm ini dibuat agar dapat

dilaksanakan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

B. Sekolah Lapang

Page 66: HASIL KEGIATAN 4

84

Sekolah Lapangan merupakan metode penyuluhan pertanian yang

sarana belajarnya berada di lapangan, yang dilengkapi dengan kurikulum

yang rinci dan terpadu serta belajar selama satu siklus.

Sekolah Lapang diperuntukkan bagi petani yang difokuskan untuk

memerangi kemiskinan penduduk pedesaan dengan meningkatkan

produktivitas usahatani.

9. Menjadi Pramuwicara dalam perencanaan dan pelaksanaan pameran

Pameran adalah usaha untuk memperlihatkan atau mempertunjukan

model, contoh, barang, gambar dan sebagainya secara sistematis pada suatu

tempat tertentu. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan pameran sebagai

berikut :

a. membiasakan orang-orang dengan norma-norma yang lebih baik,

b. mempengaruhi dan menarik perhatian, meningkatkan pengertian dan minat

orang-orang untuk menerima cara-cara dan inovasi baru.

Dari hasil identifikasi di lapangan diketahui bahwa kegiatan pameran di

daerah PKL praktikan sudah lama tidak dilaksanakan. Untuk itu praktekan

hanya membuat rancangan Kegiatan pameran :

RANCANGAN KEGIATAN PAMERAN

Pameran adalah usaha untuk memperlihatkan atau mempertunjukan

model, contoh, barang, gambar dan sebagainya secara sistematis pada suatu

tempat tertentu.

1. Alat

Page 67: HASIL KEGIATAN 4

85

a. Perlengkapan pameran.

1) Tempat

Yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pameran adalah tempat.

Agar penyebaran pesan dapat merata maka pemilihan tempat

hendaknya terletak pada posisi yang strategis yaitu dilokasi terdepan

atau lokasi yang menarik perhatian para pengunjung.

2) Ruangan

Ruang pameran hendaknya diatur sedemikan rupa mengikuti

arah dan dan keluarnya pengunjung dan disesuaikan dengan penataan

materi pameran..

b. Dekorasi

Dekorasi atau hiasan ruangan pameran dirancang supaya menarik

pengunjung. Untuk itu perlu disain ruangan yang menggunakan tanam-

tanaman, dan letakkan bahan-bahan yang dipamerkan maupun brosur-

brosur atau leaflet, folder yang telah dipersiapkan.

c. Buku catatan

Kegunaan buku catatan diantaranya untuk tanda tangan

pengunjung dan pemberian koreksi dari pengunjung terhadap kegiatan

pameran serta kesan-kesan yang disampaikan oleh para pengunjung.

Disamping buku catatan juga penting untuk mengontrol atau

mengkoreksi kekurangan maupun kelebihan dari pelaksanaan kegiatan

pameran yang dilakukan.

2. Bahan

Page 68: HASIL KEGIATAN 4

86

a. Materi Pameran

Didalam membuat materi pameran hendaknya disesuaikan dengan

tema pameran itu sendiri. Misalnya pada pameran pembangunan

pertanian, materi yang dibuat meliputi keunggulan-keunggulan

komoditas pertanian, maupun teknologi pengolahan hasil.

b. Bahan informasi (brosur, folder, leaflet, majalah, foto, dll).

c. Sumber daya manusia antara lain panitia, dan pengunjung

10. Mengajar Kursus Tani

Kursus Tani adalah kursus atau proses belajar mengajar yang khusus

diperuntukan bagi petani dan keluarganya yang diselenggarakan secara

sistematis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan Mengajar

Kursus Tani di lokasi PKL praktikan tidak terlaksana

11. Menumbuhkan Kelompoktani

A. Dasar Penumbuhan Kelompoktani

Penumbuhan kelompoktani dapat dimulai dari kelompok-

kelompok/organisasi sosial yang sudah ada di masyarakat yang selanjutnya

melalui kegiatan penyuluhan pertanian diarahkan menuju bentuk

kelompoktani yang semakin terikat oleh kepentingan dan tujuan bersama

dalam meningkatkan produksi dan pendapatan dari usahataninya.

Berdasarkan hasil identifikasi di lapangan diketahui bahwa

penumbuhan kelompoktani sudah tidak dilakukan.

Page 69: HASIL KEGIATAN 4

87

12. Mengembangkan Kelompoktani Pemula ke Lanjut

Kelompoktani adalah kumpulan petani/ peternak/pekebun yang dibentuk

atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,

ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan

mengembangkan usaha anggota. Prinsif Penumbuhan Kelompoktani adalah

kebebasan, keterbukaan, partisipatif, keswadayaan, kesetaraan, dan kemitraan.

Dari hasil identifkasi diketahui bahwa kegiatan pengembangan kelompoktani

di Desa Bangun Harja tidak dilaksanakan.

13. Merencanakan kegiatan Mimbar Sarasehan Tingkat Kecamatan

Mimbar Sarasehan adalah forum konsultasi dan dialog antara kelompok

KTNA dengan Pemerintah ditingkatannya yang menghasilkan kesepakatan-

kesepakatan untuk memecahkan masalah yang dihadapi bersama.

Adapun hasil Perencanaan Kegiatan Mimbar Sarasehan yang telah

disusun oleh PPL di BPP Kuala pembuang.

Rancangan Kegiatan

Mimbar Sarasehan Tingkat Kecamatan

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Peningkatan pendapatan petani-nelayan dari usahatani yang mereka

lakukan dapat diupayakan dengan menerapkan inovasi yang, member

peluang berhasil yang lebih besar. Untuk itu perlu ada semacam pertemuan

atau dialog antara aparatur pemarintah selaku pihak yang melaksanakan

Page 70: HASIL KEGIATAN 4

88

kebijakan tersebut dengan petani selaku pelaksana dilapangan masalah apa

yang ditemukan, solusi masalah tersebut, apa, dan bagaimana perbaikan-

perbaikan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang.

sehingga tercapainya suatu persepsi yang sama tentang kebijakan-

kebijakan tersebut.

B. Tujuan

a. Memahami masalah-masalah yang dihadapi dalam pembangunan

pertanian di lapangan, baik oleh pihak petani-nelayan maupun oleh

pejabat pemerintah,

b. Mencapai kesepakatan bersama tentang pemecahan masalah-masalah

beserta penyusunan rencana kegiatan yang mencakup usahatani-

nelayan dan kehidupan petani-nelayan beserta keluarganya,

Bab II. Rencana Kegiatan

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan Mimbar Sarasehan direncanakan selama 1 (satu) hari pada

tanggal 09 Juli 2012, bertempat di Kantor Camat Seruyan Hilir Timur

B. Peserta

Peserta berjumlah 23 orang terdiri dari perwakilan kelompoktani se-

Kecamatan Seruyan Hilir Timur, KTNA.

3. Nara Sumber/Pembicara

a. Camat dan pejabat instansi terkait, dan Ketua KTNA Kecamatan.

Page 71: HASIL KEGIATAN 4

89

4. Rencana Biaya

Biaya kegiatan Mimbar Sarasehan tingkat Kecamatan sebesar Rp.

3.710.000. Adapun rincian penggunaan biaya tersebut antara lain :

No. Kemponen Biaya Volume Harga satuan

(Rp)

Jumah Biaya

(Rp)

1 2 3 4 5

1. Bantuan Uang Saku Peserta 23 orang 50.000,- 1.150.000,-

2. Honor Panitia 5 org 100.000 500.000,-

3. Honor Narasumber 2 org 250.000,- 500.000,-

4. Biaya ATK untuk Peserta 23 paket 20.000,- 460.000,-

5. Konsumsi untuk panitia, nara

sumber dan peserta 30 orang 20.000,- 600.000,-

6. Dokumentasi 1 kali 200.000,- 250.000,-

7. Spanduk 1 buah 200.000 250.000,-

Jumlah 3.710.000,-

5. Penutup

Demikian rancangan kegiatan mimbar dibuat agar dapat

dilaksanakan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

14. Memberikan Pemecahan Masalah kepada petani-nelayan yang

berkonsultasi

Kegiatan Memberikan Pemecahan Masalah kepada petani yang

berkonsultasi dilakukan pada saat pertemuan atau disela-sela kunjungan di

lapangan, dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak dibuat agenda khusus,

artinya kapanpun dan dimanapun petani memerlukan, petugas sesegera

mungkin merespon keluhan tersebut, dengan cara demikian diharapkan petani

merasa diperhatikan oleh PPL.

Adapun permasalahan dan pemecahan masalah yang sering

dikonsultasikan oleh petani dapat dilihat pada tabel 45.

Page 72: HASIL KEGIATAN 4

90

Tabel 45. Masalah dan Pemecahannya

No. Masalah Penyebab Potensi Pemecahannya

1 2 3 4 5

1. Petani belum

menggunakan benih

berlabel khususnya

untuk tanaman padi

Penggunaan saprodi

terbatas, tidak tersedia

benih berlabel di

tingkat Kecamatan

KUD, Penangkar

Benih

Demplot Sapta

Usaha Tani

Penangkar Benih,

Sertifikasi benih

2. Kelangkaan Pupuk

mengakibatkan

tingginya harga pupuk

di tingkat pengecer

Penyelewengan

pendistribusian pupuk

bersubsidi

Dinas instansi

terkait, Gapoktan,

KTNA, PPL, Kios

Pertanian

Operasi penertiban

dan pengawasan

penistribusian,

RDKK

4. Pembelian sarana

produksi berupa pupuk

dan pestisida masih

dilakukan sendiri-

sendiri

Belum ada yang

mengkoordinir

Kelompok, kios

saprodi

Pembagian tugas

dalam kelompok

khususnya para

pengurus kelompok

5. Masih kurangnya

kesadaran anggota

kelompok dalam

penggalangan dana kas

kelompok

Masih adanya

kecurigaan kepada

para pengurus

kelompok

petani mempunyai

pekerjaan

sampingan, dana

mandiri kelompok

Diskusi,

musyawarah

6. Pemasaran hasil masih

dilakukan sendiri –

sendiri berakibat pada

ke tidak stabilan harga

jual

Belum berfungsinya

Gapoktan

Kelompok tani,

Gapoktan, PPL

Kemitraan dengan

pihak koperasi,

kios saprodi

maupun pihak lain

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012