bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1...

23
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Plumbon 01 dan SD Negeri Plumbon 02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian adalah kelas 5. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Pebruari 2015 sampai bulan April 2015. Kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 sebagai kelompok eksperimen dan kelas 5 SD Negeri Plumbon 02 sebagai kelompok kontrol. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sudah diuji kesamaan variannya melalui hasil pretest yang menunjukkan bahwa keadaan kedua kelas homogen. Artinya memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat diberi perlakuan. Pelaksanaan pemberian perlakuan dilakukan tiga pertemuan setiap kelasnya. Kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran Picture and Picture. Pemberian perlakuan dilakukan setelah guru kelas mempelajari langkah- langkah pembelajaran sesuai dengan perlakuan yang akan diterapkan. Hal ini dimaksudkan agar guru dari kedua kelas darpat melaksanakan pembelajran sesuai RPP dan setiap langkah-langkah dari masing-masing model pembelajaran dapat dilaksanakan. Pertemuan pertama dan kedua di kelompok eksperimen, dilakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintaks model pembelajaran Examples Non Examples mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pertemuan pertama, guru melaksanakan pembelajaran tentang manfaat air dan cara menghemat air bersih. Pertemuan kedua, dilakukan pembelajaran tentang daur air dan hal-hal yang dapat menghambat proses daur air. Pada pertemuan ketiga, guru sedikit mengulang pembelajaran yang telah dilaksanakan kemudian memberi posttest sebagai evaluasi.

Upload: dinhkhuong

Post on 29-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Plumbon 01 dan SD Negeri Plumbon

02, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian adalah

kelas 5. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Pebruari 2015 sampai bulan April

2015. Kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 sebagai kelompok eksperimen dan kelas 5

SD Negeri Plumbon 02 sebagai kelompok kontrol.

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sudah diuji kesamaan

variannya melalui hasil pretest yang menunjukkan bahwa keadaan kedua kelas

homogen. Artinya memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelas mempunyai

kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dapat diberi perlakuan. Pelaksanaan pemberian perlakuan dilakukan tiga

pertemuan setiap kelasnya. Kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non

Examples, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan model

pembelajaran Picture and Picture.

Pemberian perlakuan dilakukan setelah guru kelas mempelajari langkah-

langkah pembelajaran sesuai dengan perlakuan yang akan diterapkan. Hal ini

dimaksudkan agar guru dari kedua kelas darpat melaksanakan pembelajran sesuai

RPP dan setiap langkah-langkah dari masing-masing model pembelajaran dapat

dilaksanakan. Pertemuan pertama dan kedua di kelompok eksperimen, dilakukan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintaks model pembelajaran Examples Non

Examples mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Pertemuan pertama, guru melaksanakan pembelajaran tentang manfaat air dan

cara menghemat air bersih. Pertemuan kedua, dilakukan pembelajaran tentang

daur air dan hal-hal yang dapat menghambat proses daur air. Pada pertemuan

ketiga, guru sedikit mengulang pembelajaran yang telah dilaksanakan kemudian

memberi posttest sebagai evaluasi.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

54

Pertemuan pertama dan kedua pada kelompok kontrol, dilakukan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan sintaks model pembelajaran Picture and Picture

mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pembagian materi

pada pertemuan pertama dan kedua sama seperti pembagian materi pada

kelompok eksperimen. Pada pertemuan ketiga, guru sedikit mengulang

pembelajaran yang telah dilaksanakan kemudian memberi posttest sebagai

evaluasi.

Tabel 4.1 merupakam jadwal penelitian dan tes yang dilaksanakan di kelas

5 SD Negeri Plumbon 01, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Tabel 4.1

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian di SD Negeri Plumbon 01

Tahun Ajaran 2014/2015

No Tanggal Uraian Kegiatan

1. 17 Maret 2015 Memberikan tes awal untuk kelompok

eksperimen yang digunakan untuk uji

kesetaraan dua kelas penelitian.

2. 31 Maret 2015 Pertemuan 1

Mengajar pada kelompok eksperimen

dengan materi manfaat air dan cara

menghemat air bersih.

3. 1 April 2015 Pertemuan 2

Mengajar pada kelompok eksperimen

melalui model Examples Non Examples

dengan materi daur air dan hal-hal yang

dapat menghambat proses daur air.

4. 8 April 2015 Pertemuan 3

Kelompok eksperimen diberi soal

posttest sebagai evaluasi

Pertemuan pertama kelompok eksperimen dilaksanakan pada tanggal 31

Maret 2015, diikuti oleh 32 siswa atau seluruh siswa hadir dalam kegiatan

pembelajaran. Materi yang dilaksanakan adalah materi dari indikator 1 sampai 4.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

55

Pertemuan pertama, alat peraga berupa gambar disiapkan dan digunakan guru

dalam menjelaskan dan bertanya jawab dengan siswa tentang materi manfaat air

serta cara menghemat air bersih. Kemudian guru melakukan demonstrasi proses

daur air melalui kegiatan mendidihkan air. Guru memberi kesempatan pada siswa

untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa mengenai

demontrasi yang dilakukan oleh guru.Setelah itu siswa mencoba apa yang telah

didemostrasikan oleh guru. Guru bertanya pada siswa mengenai hubungan dari

kegiatan mendidihkan air dengan daur air. Setelah itu guru menjelaskan sedikit

mengenai hubungan dari kegiatan mendidihkan air dengan daur air. Guru bersama

siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran, setelah itu guru menutup

pembelajaran. Secara keseluruhan guru melaksanakan pembelajaran secara baik

hanya ada sedikit kendala untuk menjelaskan hubungan antara kegiatan

mendidihakan air yang telah didemonstrasikan dengan proses daur air.

Pertemuan kedua pada kelompok eksperimen dilaksanakan pada tanggal 1

April 2015, diikuti 32 siswa atau seluruh sisa hadir dalam kegiatan pembelajaran.

Materi yang dilaksanakan adalah materi indikator 5 dan 6. Kegiatan pembelajaran

dimulai dengan mengingat kembali materi yang diberikan di pertemuan pertama

serta guru kembali mengkaitkan kegiatan mendidihkan air dengan proses daur air

sebagi bentuk apersepsi pada pertemuan kedua. Guru menyiapkan dua skema daur

air, dimana gambar A merupakan skema proses daur air yang salah dan gambar B

merupakan skema proses daur air yang benar. Siswa diminta memperhatikan

penjelasan guru mengenai beberapa istilah yang ada dalam skema yang siswa

belum ketahui. Istilah yang dimaksud adalah evaporasi, kondensasi, dan

presipitasi. Setelah itu guru menjelaskan pada siswa bahwa siswa akan

mendiskusikan kedua gambar tersebut dan memilih dari kedua gambar tersebut

yang merupakan skema daur air yang benar beserta alasan pemilihan gambar

tersebut. Guru kemudian membagi siswa menjadi 16 kelompok. Setiap kelompok

terdiri dari 2 siswa.Kendala yang dialami siswa saat berdiskusi adalah dalam

menentukan alasan pemilihan gambar. Setelah berdiskusi, perwakilan dari

beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Hal ini

dikarenakan waktu yang tidak cukup. Tahap berikutnya adalah guru membahas

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

56

hasil diskusi dan menjelaskan lebih lanjut tentang proses daur air yang benar.

Setelah itu guru menjelaskan tentang hal-hal yang menghambat proses daur air.

Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran, dan guru menutup

pembelajaran. Secara umum pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Examples Non Examples berlangsung dengan baik namun belum sesuai dengan

RPP. Hal tersebut dikarenakan tidak terlakasananya satu kegiatan yaitu pemberian

kesempatan bagi setiap kelompok untuk membacakan hasil diskusinya.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada 8 April 2015, diikuti oleh seluruh

siswa. Awal pembelajaran guru bersama siswa mengingat kembali materi pada

pertemuan pertama dan kedua. Setelah itu guru membagikan soal posttest sebagai

bentuk evaluasi pembelajaran. Siswa mengerjakan soal tersebut selama 30 menit.

Tabel 4.2

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian di SD Negeri Plumbon 02

Tahun Ajaran 2014/2015

No Tanggal Uraian Kegiatan

1. 17 Maret 2015 Memberikan tes awal untuk kelompok

eksperimen yang digunakan untuk uji

kesetaraan dua kelas penelitian.

2. 24 Maret 2015 Pertemuan 1

Mengajar pada kelompok eksperimen

dengan materi manfaat air dan cara

menghemat air bersih.

3. 25 Maret 2015 Pertemuan 2

Mengajar pada kelompok eksperimen

melalui model Picture and Picture

dengan materi daur air dan hal-hal yang

dapat menghambat proses daur air.

4. 31 Maret 2015 Pertemuan 3

Kelompok eksperimen diberi soal

posttest sebagai evaluasi

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

57

Pertemuan pertama kelompok kontrol dilaksanakan pada tanggal 24 Maret

2015, diikuti oleh 30 siswa atau seluruh siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran.

Materi yang dilaksanakan adalah materi dari indikator 1 sampai 4. Pertemuan

pertama, alat peraga berupa gambar disiapkan dan digunakan guru dalam

menjelaskan dan bertanya jawab dengan siswa tentang materi manfaat air serta

cara menghemat air bersih. Kemudian guru melakukan demonstrasi proses daur

air melalui kegiatan mendidihkan air. Guru memberi kesempatan pada siswa

untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa mengenai

demontrasi yang dilakukan oleh guru.Setelah itu siswa mencoba apa yang telah

didemostrasikan oleh guru. Guru bertanya pada siswa mengenai hubungan dari

kegiatan mendidihkan air dengan daur air. Setelah itu guru menjelaskan sedikit

mengenai hubungan dari kegiatan mendidihkan air dengan daur air. Guru bersama

siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran, setelah itu guru menutup

pembelajaran. Sama seperti kelompok eksperimen, secara keseluruhan guru

melaksanakan pembelajaran secara baik hanya ada sedikit kendala untuk

menjelaskan hubungan antara kegiatan mendidihakan air yang telah

didemonstrasikan dengan proses daur air.

Pertemuan kedua pada kelompok kontrol dilaksanakan pada tanggal 25

Maret 2015, diikuti 30 siswa atau seluruh sisa hadir dalam kegiatan pembelajaran.

Materi yang dilaksanakan adalah materi indikator 5 dan 6. Kegiatan pembelajaran

dimulai dengan mengingat kembali materi yang diberikan di pertemuan pertama

serta guru kembali mengkaitkan kegiatan mendidihkan air dengan proses daur air

sebagi bentuk apersepsi pada pertemuan kedua. Guru menyiapkan skema daur air

yang masih belum lengkap atau rumpang. Siswa diminta memperhatikan

penjelasan guru mengenai beberapa istilah yang ada dalam skema yang siswa

belum ketahui. Istilah yang dimaksud adalah evaporasi, kondensasi, dan

presipitasi. Kemudian guru meminta siswa untuk maju dan memilih gambar untuk

melengkapi skema daur air tersebut. Guru bertanya pada siswa apakah skema

tersebut sudah benar atau belum, dan meminta siswa memberi alasannya.Tahap

berikutnya adalah guru menjelaskan lebih lanjut tentang proses daur air yang

benar. Setelah itu guru menjelaskan tentang hal-hal yang menghambat proses daur

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

58

air. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran, dan guru menutup

pembelajaran. Secara umum pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Picture and Picture berlangsung dengan baik namun ada satu langkah model

pembelajaran Picture and Picture yang tidak dilakukan guru sesuai dengan yang

tertulis di RPP. Langkah tersebut adalah menunjuk siswa secara bergilir untuk

mengurutkan atau memasangkan gambar-gambar yang ada. Langkah tersebut

dilakukan guru hanya dengan memanggil nama siswa yang guru inginkan untuk

maju menempelkan gambar. Langkah tersebut seharusnya dilakukan guru dengan

inovasi, misalnya dengan teknik talking stick, sehingga guru dapat meyakinkan

seluruh siswa untuk berperan aktif mengikuti pembelajaran.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada 31 Maret 2015, dan tidak ada siswa

yang absen. Awal pembelajaran guru bersama siswa mengingat kembali materi

pada pertemuan pertama dan kedua. Setelah itu guru membagikan soal posttest

sebagai bentuk evaluasi pembelajaran. Siswa mengerjakan soal tersebut selama 30

menit.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini terdiri dari deskripsi data dan analisis data. deskripsi

data meliputi data posttestdari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Sedangkan analisis data meliputi uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas, selanjutnya dilakukan uji t.

4.2.1 Deskripsi Data

Nilaiposttest yang diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol masih berupa data mentah. apabila diperhatikan data mentah tersebut,

sangatlah sulit untuk menarik kesimpulan yang berarti. Untuk itu perlu diolah

terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran yang baik mengenai data tersebut.

Data nilai hasil belajar IPA yang diperoleh dari kelompok eksperimen

yaitu siswa kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 dan kelompok kontrol yaitu siswa

kelas 5 SD Negeri Plumbon 02 disajikan dan dianalisis secara deskriptif.

tujuannya agar data tersebut dapat dipaparkan secara baik dandisimpulkan secara

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

59

mudah. Deskripsi data meliputi penyusunan data dalam bentuk tampilan yang

udah terbaca secara lengkap. Tabel destribusi frekuensi merupakan cara penyajian

paling umum untuk deskripsi data, yang sering pula secara visual dalam bentuk

diagram batang atau histogram.Untuk itu sebelum dilakukan analisis deskriptif,

terlebih dahuu dibuat tabel destribusi frekuensi nilaiposttest dari kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

Data posttest diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen yaitu siswa kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 telah

diterapkan pembelajaran melalui model Examples Non Examples, sedangkan pada

kelompok kontrol yaitu siswa kelas 5 SD Negeri Plumbon 02 sudah diterapkan

model pembelajaran Picture and Picture.

Nilai hasil belajar dari hasil posttest yang diperoleh dari kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol masih berupa data mentah. Untuk itu perlu

diolah terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran yang baik mengenaidata

tersebut. Berikut ini akan disajikan tabel destribusi frekuensi nilai hasil belajar

dari hasil posttest pada kelompok eksperimen. Untuk mempermudah membuat

tabel destribusi frekuensi nilai hasil belajar IPA, menurut Sugiyono (2010: 36)

pertama menentukan banyaknya kelas (K), setelah itu menghitung jangkauannya

(Range), dan panjang Interval Kelasnya (I) dengan rumus seperti di bawah ini:

Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 32

= 1 + 3,3 . 1,50

= 1 + 4,95

= 5,95 (dibulatkan menjadi 6 kelas)

Range (R) = (nilai maksimal – nilai minimal) + 1

= (95 – 60) + 1

= 35 +1

= 36

Interval (I) = Range

Banyakny a kelas

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

60

= 36

6

= 6

Banyaknya kelas (K) telah diketahui, setelah itu menentukan berapa

jangkauannya (Range), dan panjang interval kelasnya (I), kemudian disusun tabel

destribusi frekuensinya sepertiyang terlihat pada Tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3

Destribusi Frekuensi NilaiPosttest Kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 Kecamatan

Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015

No Interval Frekuensi Persentase (%)

1 91 – 96 3 9,375%

2 84 - 90 10 31,25%

3 78 – 83 5 15,625%

4 72 – 77 6 18,75%

5 66 – 71 5 15,625%

6 60 – 65 3 9,375%

Jumlah 32 100%

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui nilai posttest kelompok

eksperimen, dari seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Plumbon 01, siswa yang

mendapat nilai 91 sampai dengan 96 terdiri dari 3 anak dengan persentase

9,375%. Siswa yang mendapat nilai 84 sampai dengan 90 terdiri dari 10 anak

dengan persentase 31,25%. Siswa yang mendapat nilai 78 sampai dengan 83

terdiri dari 5 anak dengan persentasi 15,625%. Siswa yang mendapat nilai 72

sampai dengan 77 terdiri dari 6 anak dengan persentase 18,75%. Siswa yang

mendapat nilai dari 66 sampai dengan 71 terdiri dari 5 dengan persentase

515,625%. Siswa dengan nilai 60 sampai dengan 65 terdiri dari 3 anak dengan

persentase 9,375%.

Gambaran data hasil belajar IPA kelompok eksperimen dapat diperjelas

melalui Gambar 4.1 diagram destribusi frekuensi nilai hasil belajar IPA dari hasil

posttestkelompok eksperimen.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

61

Gambar 4.1 Diagram Destribusi Frekuensi Nilai PosttestKelompok

Eksperimen Tahun Ajaran 2014/2015

Tabel destribusi frekuensi nilai posttest hasil belajar IPA kelompok

kontrol juga akan disajikan. Pertama menghitung banyaknya kelas (K), setelah itu

menentukan berapa jangkauannya (Range), dan panjang interval kelasnya (I)

dengan rumus seperti berikut ini:

Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 . 1,48

= 1 + 4,78

= 5,78 (dibulatkan menjadi 6 kelas)

Range (R) = (nilai maksimal – nilai minimal) + 1

= (95 – 60) + 1

= 35 +1

= 36

Interval (I) = Range

Banyaknya Kelas

= 36

6 = 6

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

60 – 65 66 – 71 72 – 77 78 – 83 84 - 90 91 - 96

9,375%

15,625%

18,75%

15,625%

31,25%

9,375%

Fre

kue

nsi

Interval Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

62

Rumus tersebut dapat diketahui banyaknya kelas (K), jangkuannya

(Range), dan panjang interval kelasnya (I), kemudian disusun tabel destribusi

frekuensinya seperti yang terlihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Destribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas 5 SD Negeri Plumbon 02

Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015

No Interval Frekuensi Persentase (%)

1 91 – 96 3 10%

2 84 - 90 7 23,337%

3 78 – 83 7 23,33%

4 72 – 77 3 10%

5 66 – 71 5 16,67%

6 60 – 65 5 16,67%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui nilai posttestkelompok kontrol,

dari seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Plumbon 02, siswa yang mendapat nilai 91

sampai dengan 96 terdiri dari 3 anak dengan persentase 10%. Siswa yang

mendapat nilai 84 sampai dengan 90 terdiri dari 7 anak dengan persentase

23,33%. Siswa yang mendapat nilai 78 sampai dengan 83 terdiri dari 7 anak

dengan persentasi 23,33%. Siswa yang mendapat nilai 72 sampai dengan 77

terdiri dari 3 anak dengan persentase 10%. Siswa yang mendapat nilai dari 66

sampai dengan 71 terdiri dari 5 dengan persentase 16,67%. Siswa dengan nilai 60

sampai dengan 65 terdiri dari5 anak dengan persentase 16,67%.

Gambaran data hasil belajar IPA kelompok eksperimen disajikan pada

Gambar 4.2 diagram destribusi frekuensi nilai hasil belajar IPA dari hasil

posttestkelompok kontrol.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

63

Gambar 4.2 Diagram Destribusi Frekuensi Nilai PosttestKelompok Kontrol

Tahun ajaran 2014/2015

4.2.2 Analisis Data

4.2.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan setelah destribusi frekuensi berupa tabel dan

grafik disajikan. Data deskriptif statistik nilai posttest dari kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol, yang akan disajikan nilai maksimal, nilai minimal, nilai

rata-rata dan standar deviasi nilai hasil belar IPA terlihat pada Tabel 4.5 berikut

ini:

Tabel 4.5

Analisis Deskriptif Nilai PosttestKelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol Tahun Ajaran 2014/2015

nilai

kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

ekperimen 32 79,84 9,629 1,702

kontrol 30 78,17 10,626 1,940

0

1

2

3

4

5

6

7

60 – 65 66 – 71 72 – 77 78 – 83 84 - 90 91 – 96

16,67% 16,67%

10%

23,33% 23,33%

10%

Fre

kue

nsi

Interval Nilai Posttest Kelompok Kontrol

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

64

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai posttestkelompok eksperimen

dengan jumlah data (N) sebanyak 32 mempunyai nilai minimum 60 dan nilai

maksimum 95. Sedangkan mean pada kelompok eksperimen yaitu 79,84 dan

standart deviation yaitu 9,629. Sedangkan hasil belajar IPA kelompok kontrol

dengan jumlah data (N) sebanyak 30 mempunyai nilai minimum 60 dan nilai

maksimum 95. Kelompok kontrol mempunyai mean yaitu 78,17 dan standart

deviation yaitu 10,626.

4.2.2.2 Uji t

Uji prasyarat dilakukan sebelum dilakukan analisis uji t. Uji prasyarat

meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas data dilakukan pada

data posttest untuk mengetahui data posttest berdestribusi normal atau tidak. Uji

normalitas dilakukan setelah pemberian tes, baik dalam kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol. Uji normalitas data posttest juga menggunakan

teknikOne Sample Kolmogrov-Smirnov. Syarat suatu data dikatakan berdestribusi

normal jika signifikan >0,05.

Tabel 4.6

Uji Normalitas Posttest

nilai

kelompok Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

ekperimen ,135 32 ,143

kontrol ,135 30 ,170

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa data pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol berdestribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai

signifikan hasil perhitungan kelompok eksperimen yang menunjukkan angka

signifikan sebesar 0,143 (0,143> 0,05) dan nilai signifikan hasil perhitungan

kelompok kontrol menunjukkan angka sebesar 0,170 (0,170> 0,05). Data hasil di

atas maka dapat disimpulkan bahwa data pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol berdestribusi normal.

Berdasarkan analisis uji normalitas pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dapat disajikan dalam kurva berikut:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

65

Gambar 4.3 Kurva Uji Normalitas Nilai PosttestKelompok eksperimen

Gambar 4.4 Kurva Uji Normalitas Nilai PosttestKelompok kontrol

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

66

Uji normalitas telah dilakukan maka dilakukan uji homogenitas. Uji

homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelas memiliki tingkat varians

data yang sama atau tidak. Data yang akan diuji homogenitasnya adalah data nilai

posttestkelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis homogenitas data

ini juga menggunakan program SPSS Statistic 20 yaitu One Way Anova. Jika hasil

uji homogenitas menunjukkan bahwa tingkat signifikan > 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel tersebut homogen.

Tabel 4.7

Hasil Uji Homogenitas Posttest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,293 1 60 ,590

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa signifikan uji homogenitas sebesar 0,508.

Kriteria bahwa kelas dinyatakan homogen apabila signifikannya > 0,05.

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diperoleh hasil bahwa 0,590> 0,05 jadi dapat

disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dinyatakan

homogen.

Pengujian selanjutnya menggunakan uji t juga dilakukan terhadap hasil

posttest peserta didik setelah deberikan perlakuan atau tindakan. Pengujian ini

bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik

antara kelompok eksperimen yang menggunakan model Examples Non Examples

dengan kelompok kontrol yang menggunakan model Picture and Picture. Data

dianalisis menggunakan teknik uji t dengan program SPSS Statistic 20. Tabel 4.8

merupakan uji t hasil belajar peserta didik setelah melakukan tindakan antara

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

67

Tabel 4.8

Uji tPosttest

t-test for Equality of Means

t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

nilai

Equal

variances

assumed

,652 60 ,517 1,677 2,573 -3,469 6,823

Equal

variances not

assumed

,650 58,439 ,518 1,677 2,581 -3,488 6,842

Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.8t hitung sebesar 0,652. Jika dk = 60,

maka α = 2,000 (lihat pada t tabel).Jadi,-2,000 < 0,652 < 2,000, artinya

H0diterima dan Ha ditolak. Sig. (2-tailed) dengan probabilitas signifikan (> 0,05)

yaitu 0,517dan perbedaan berkisar antara -3,469sampai6,823 (lower-upper).

Sehingga H0diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan efektifitas

yang signifikan antaramodel pembelajaranExamples Non Examplesdan model

pembelajaranPicture and Picture ditinjaudarihasilbelajarIPAkelas 5 SD semester

2 tahunajaran 2014/2015.

4.3 Pembahasan Penelitian

Ada banyak model pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran IPA. Model-model pembelajarantersebutdiantaranyaadalahSTAD

(Students Teams-Achievement Divisions), Jigsaw (Model Tim Ahli),Cooperative

Script, Think Pair and Share (PikirBarengdanBerbagi), Numbered Heads

Together (KepalaBernomor), Snowball Throwing (Gelundungan Bola Salju),

Example Non Example, Problem Based Intruction/PBI

(PembelajaranBerbasisMasalah), Articulation (Model Artikulasi), Debate (Debat),

Role Playing (BermainPeran), Group Investigation (GrupPeneliti), Student

Fasilitator and Expailing/SFE (FasilitasiOlehSiswa), Cooperative Integrated

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

68

Reading angComposition (CIRC), Picture and Picture, danMake a Match

(CariPasangan) (Hosnan, 2014: 246-259). Sementara pembelajaran IPA yang

dilakukan di SD Negeri Plumbon 01 dan SD Negeri Plumbon 02 masih banyak

dilakukan secara konvesional, guru hanya menggunakan metode ceramah saja,

atau hanya terpacu pada buku paket saja. Melihat begitu banyaknya model

pembelajaran dan pembelajaran IPA yang dilakukan masih dilakukan secara

konvensional, hal itu seperti bertolak belakang. Sehingga peneliti tertarik untuk

membandingkan efektifitas dua model pembelajaran ditinjau dari hasil belajar

IPA. Dari berbagai model-model pembelajarantersebut, peneliti tertarik untuk

meneliti efektifitas model Examples Non Examples dan model Picture and

Picture.

Penelitian ini diawali dengan memberi pretest pada siswa kelas 5 SD Negeri

Plumbon 01 dan SD Negeri Plumbon 02 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

dengan materi pembelajran gaya. Setelah dilakukan pembelajaran pada kedua

kelas tersebut, kemudian kedua kelas diberikan tes (posttest), yang nantinya data

hasil posttest tersebut digunakan untuk kepentingan analisa serta pengujian

hipotesis.

Berdasarkan hasil analisis hasil pretest pada peserta didik kelas 5 SD

Negeri Plumbon 01 dan SD Negeri Plumbon 02 menunjukkan bahwa kedua kelas

tersebut homogen. Artinya data berdestribusi normal dan memiliki varians yang

tidak berbeda secara signifikan dan kedua kelas sebelum diberi perlakuan

mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimenyaitu SD

Negeri Plumbon 01 dapat diberi treatment yaitu menggunakan model

pembelajaran Examples Non Examples sedangkan kelompok kontrolyaitu SD

Negeri Plumbon 02 menggunakan model pembelajaran Picture and Picture.

Selain diberi treatment pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi

posttest atau tes akhir.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan didapatkan bahwa kegiatan

belajar mengajar pada kelompok eksperimen berlangsung dengan baik. Baik dari

persiapan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir sesuai dengan prosedur dalam model

pembelajaran Examples Non Examples.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

69

Hasil penelitian dan pengolahan data menunjukkan bahwa hasil belajar

peserta didik pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok

kontrol. Hal ini dibuktikan pada rata-rata hasil belajar untuk posttest pada

kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol yaitu

79,84 pada kelompok eksperimen dan 78,17 pada kelompok kontrol. Selisih dari

rata-rata posttestkelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah 1,67. Dari

hasil posttest tersebut dibandingkan pretest pada kelompok eksperimen

mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata pretest pada kelompok

eksperimen75,47 sedangkan nilai rata-rata posttestkelompok eksperimen79,84.

Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan sebanyak 4,37 pada

kelompok eksperimen. Sedangkan pada kelompok kontrol mengalami kenaikan

yaitu nilai pada pretestkelompok kontrol73,83 sedangkan nilai rata-rata

posttestkelompok kontrol78,17. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan

yaitu 4,34 pada kelompok kontrol.Uraian di atas menunjukkan tidak ada

perbedaan yang signifikan antara rata-rata kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Secara singkat deskripsi komparasi hasil pengukuran tersebut dapat

dilihat pada tabel dan grafik berikut

Tabel 4.9

Komparasi Hasil Pengukuran Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Tahappengukuran Rata-rata nilai (mean) kelompok Keteranganselisihnilai

Eksperimen Kontrol

Awal(pretest)

Akhir (posttest)

Gain score

75,47

79,84

4,37

73,83

78,17

4,34

1,07

1,67

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

70

Gambar 4.5 Grafik Deskripsi Komparasi Hasil Pengukuran Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasakan pada hasil analisis uji t hasil belajar pada Tabel 4.8 t hitung

sebesar 0,652 . Jika dk = 60, maka α = 2,000 (lihat pada t tabel) jadi,.-2,000 <

0,652 < 2,000, artinya H0diterima dan Ha ditolak. Sig. (2-tailed) dengan

probabilitas signifikan (> 0,05) yaitu 0,517 dan perbedaan berkisar antara -3,469

sampai 6,823 (lower-upper). Sehingga H0diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa

perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimendan kontrol ternyata tidak

terdapat perbedaan efektifitas yang signifikan antara model pembelajaran

Examples Non Examples dan model pembelajaran Picture and Picture ditinjau

dari hasil belajar IPA kelas 5 Sekolah Dasar semester 2 tahun ajaran 2014/2015.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyaningrum

(2013), dan Paradana Herawati (2013). Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Widihastuti (2014).Penelitian tersebut menyatakan

bahwa H0diterima dan Ha ditolak. yang berarti model pembelajaran Examples

Non Examples maupun model pembelajaran Picture and Picture tidak memiliki

perbedaan efektifitas yang signifikan ditinjau dari hasil belajar IPA.

Hasil uji t yang menyatakan bahwa H0 diterima atau tidak ada perbedaan

yang signifikan antara efektifitas model pembelajaran Examples Non Examples

dan model pembelajaran Picture and Picture ditinjau dari hasil belajar IPA, dapat

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

Awal (pretest) Akhir (posttest)

Eksperimen

Kontrol

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

71

disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama dapat ditinjau dari pelaksanaan

penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan beberapa persamaan kendala

yang dialami masing-masing guru dalam menerapkan masing-masing model.

Kendala yang sama yaitu pada saat guru mengarahkan siswa untuk memberikan

alasan. Dalam model pembelajaran Examples Non Examples, guru mengalami

kendala untuk mengarahkan siswa dalam memberikan alasan mengapa siswa

memilih salah satu gambar daur air yang mereka anggap benar dari dua gambar

skema daur air yang ditampilkan oleh guru. Sementara itu pada model Picture and

Picture, guru mengalami kendala untuk mengarahkan siswa dalam memberikan

alasan mengapa siswa mengurutkan gambar-gambar yang diberikan oleh guru

menjadi urutan daur air yang mereka anggap benar.

Dilihat dari lembar observasi yang telah diisi oleh peneliti yang dalam

pelaksanaan pembelajaran bertindak sebagai observer, ada satu langkah dari

masing-masing model dan satu langkah pada kegiatan lainnya yang tidak

dilaksanakan guru sesuai dengan RPP.Hal itu menyebabkan masing-masing guru

hanya melaksanakan 92% kegiatan sesuai dengan RPP. Persentase tersebut

diperoleh dari jumlah kegiatan yang telah dilaksanakan guru : jumlah keseluruhan

kegiatan yang harus dilakukan guru x 100%. Dalam hal ini guru kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol ada 23 kegiatan yang dilaksanakan guru dan 25

kesesluruhan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru. Jadi,

kegiatan yang guru laksanakan=banyak kegiatan yang telah dilakukan guru

banyak kegiatan yang ha rus dilakukan x 100%

=23

25 x 100%

= 92%

Satu langkah yang terdapat dalam model pembelajaran Examples Non

Examples yang tidak dilaksanakan guru sesuai dengan RPP yaitu memberikan

kesempatan pada setiap kelompok untuk membacakan hasil diskusinya. Hal

tersebut disebabkan oleh guru yang kurang dapat mengelola waktu pembelajaran

secara efisien. Sedangkan satu langkah yang terdapat dalam model pembelajaran

Picture and Pictureyang tidak dilaksanakan guru sesuai dengan RPP yaitu

menunjuk siswa secara bergilir untuk mengurutkan atau memasangkan gambar-

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

72

gambar yang ada. Langkah tersebut seharusnya dilakukan guru dengan inovasi,

misalnya dengan teknik talking stick. Hal tersebut menyebabkan guru tidak

meyakinkan seluruh siswa untuk berperan aktif.

Secara teoritis ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil penelitian

menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan efektifitas yang signifikan antara

model pembelajaran Examples Non Examples dan Picture and Picture ditinjau

dari hasil belajar IPA siswa kelas 5 Sekolah Dasar semester 2 tahun ajaran

2014/2015. Faktor yang pertama adalah model pembelajaran Examples Non

Examples dan Picture and Picture termasuk dalam model pembelajaran

kooperatif (Suprijono, 2012: 125). Faktor kedua yaitu dilihat dari media yang

digunakan antara model pembeljaran Examples Non Examples dan Picture and

Picture sama-sama menggunakan media gambar dalam penyampaian materi.

Ditinjau dari kelemahan maupun kelebihan dari masing-masing model

pembelajaran, dari pendapat para ahli yang tertulis dalam bab II model

pembelajaran Examples Non Examples memiliki lima kelebihan dan dua

kelemahan. Kelebihan dari mode pembelajaran Examples Non Examples adalah:

1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.

2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.

3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya melalui

diskusi dan pemamparan hasil diskusi di depan kelas.

4. Siswaterlibatdalamsatu proses discovery (penemuan).

5. Siswa terlibat aktif, dapat bekerja sama, dan berinteraksi dengan siswa

lain melali diskusi.

Kelemahan yang dimiliki oleh model pembelajaran Example Non Examplesadalah

tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar, dan penggunaan model

Examples Non Examples memerlukan waktu yang banyak.

Sementara itu, model pemebelajaran Picture and Picture memiliki

delapan kelebihan dan delapan kelemahan. Kelebihan model pembelajaran

Examples Non Examples adalah sebagai berikut:

1. Materi yang diajarkan lebih terarah.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

73

2. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar.

3. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa.

4. Pembelajaran lebih berkesan.

5. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.

6. Melatih berpikir logis dan sistematis.

7. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang baik.

8. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

Kelemahan dari model pembelajaran Examples Non Examples adalah

1. Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkualitas serta sesuai

dengan materi pelajaran.

2. Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau

kompetensi siswa yang dimiliki.

3. Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar

sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran.

4. Memakan banyak waktu.

5. Banyak siswa yang pasif.

6. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan di kelas.

7. Banyak siswa tidak senang apabila diminta bekerja sama dengan yang lain.

8. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.

Uraian Kelebihan dan kelemahan dari kedua modelpembelajaran

menunjukkan bahwa kelebihan yang dimiliki oleh model pembelajaran Examples

Non Examples lebih sedikit daripada model pembelajaran Picture and Picture.

Namun, kelemahan yang dimiliki oleh model pembelajaran Picture and Picture

lebih banyak daripada model pembelajaran Examples Non Examples. Hal tersebut

menjadi alasan model Examples Non Examples dan Picture and Picture tidak

memiliki perbedaan efektifitas yang signifikan ditinjau dari hasil belajar IPA.

Selain karena kedua model pembelajaran termasuk dalammodel

pembelajaran koopertaif, dilihat pula dari media yang digunakan, dan kelebihan

maupun kelemahan masing-masing model, dapat dilihat juga dari sintak atau

langkah-langkah dari masing-masing model yang hampir sama. Tabel 4.9 berikut

ini akan memperlihatkan langkah-langkah dari masing-masing model sehingga

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

74

dapat dilihat persamaan yang dimiliki oleh kedua model yang menjadikan kedua

model tersebut tidak memilki perbedaan efektifitas yang signifikan ditinjau dari

hasil belajar IPA.

Tabel 4.10

Sintak Model Pembelajaran Examples Non Examples dan Pictur and Picture

No Examples Non Examples Picture and Picture

1. Guru mempersiapkan gambar-

gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran atau kompetensi yang

ingin dicapai.

2. Guru menempelkan gambar di

papan atau ditayangkan melalui

OHP/LCD.

Memberikan materi pengantar

sebelum kegiatan.

3. Guru memberi petunjuk dan

memberi kesempatan pada siswa

untuk memperhatikan/menganalisis

gambar

Guru menyediakan gambar-gambar

yang akan digunakan (berkaitan

dengan materi).

4. Melalui diskusi kelompok 2-3

orang siswa, hasil diskusi dari

analisis gambar tersebut dicatat

pada kertas.

Guru menunjuk siswa secara bergilir

untuk mengurutkan atau

memasangkan gambar-gambar yang

ada.

5. Tiap kelompok diberi kesempatan

membacakan hasil diskusinya.

Gambar-gambar yang sudah ada

diminta oleh siswa untuk diurutkan,

dibuat, atau di modifikasi.

6. Mulai dari komentar/hasil diskusi

siswa, guru mulai menjelaskan

materi sesuai dengan kompetensi

yang ingin dicapai.

Dari alasan tersebut guru akan

mengembangkan materi dan

menanamkan konsep materi yang

sesuai dengan kompetensi yang ingin

dicapai.

7. Kesimpulan/rangkuman. Guru menyampaikan kesimpulan.

Model pembelajaran Examples Non Examples dan Picture and Picture

memiliki 7 langkah yang harus dilaksanakan guru dalam pembelajaran. Model

pembelajaran Examples Non Examples maupun Picture and Picture sama-sama

memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan pendapat atau

pemikirannya mengenai gambar yang sedang dibahas. Langkah keenam dan

ketujuh antara Examples Non Examples dan Picture and Picture memiliki

persamaan yaitu mengkaitkan hasil pemikiran siswa mengenai gambar yang telah

dibahas dengan kompetensi yang ingin dicapai dan kemudian membuat

kesimpulan.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15944/4/T1_292011017_BAB IV... · mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

75

Ditinjau dari pelaksanaan penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan

beberapa persamaan kendala yang dialami masing-masing guru dalam

menerapkan masing-masing model. Kendala yang sama yaitu pada saat guru

mengarahkan siswa untuk memberikan alasan. Dalam model pembelajaran

Examples Non Examples, guru mengalami kendala untuk mengarahkan siswa

dalam memberikan alasan mengapa siswa memilih salah satu gambar daur air

yang mereka anggap benar dari dua gambar skema daur air yang ditampilkan oleh

guru. Sementara itu pada model Picture and Picture, guru mengalami kendala

untuk mengarahkan siswa dalam memberikan alasan mengapa siswa mengurutkan

gambar-gambar yang diberikan oleh guru menjadi urutan daur air yang mereka

anggap benar.