hand out materi kuliah kepemimpinan 2007-08.rtf

Download Hand Out Materi Kuliah  Kepemimpinan 2007-08.rtf

If you can't read please download the document

Upload: elliot-peterson

Post on 26-Oct-2015

320 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

mikroMATERI KULIAH KEPEMIMPINAN Eko Sugiarto, SE., MM. 13SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTIJ A K A R T APanduan Materi KuliahKepemimpinanUntuk Kalangan SendiriDisusun Oleh:Eko Sugiarto, SE., MM.K e p e m i m p i n a nKerangka Kuliah Selama Satu SemesterMGUMATERI KULIAHREF.1-2Pendahuluan:Definisi Kepemimpinan, 5Kepemimpinan Dapat Diajarkan dan Dilatih, 7Lima Perbedaan Manajer Pemimpin dan Manajer Pabrik, 8Sifat-sifat Kepemimpinan, 8Karakteristik Pemimpin, 9Filosofi Hasta Brata, 10Tugas dan Fungsi Pemimpin, 11Penyakit Kepemimpinan, 11Tipe-Tipe Pemimpin, 12Ciri-Ciri Pemimpin Berprinsip, 13Ciri-Ciri Pemimpin Luar Biasa, 14Kepemimpinan Dalam Tantangan Global, 151-73Team Work dan Team BuildingLatar belakang Team Work, 17Pentingnya Sebuah Team Work, 17Hakikat dan Ciri-ciri Organisasi Sebagai Team, 18Tipe dan Ciri Kekuatan dan Kelemahan Orang-Orang yang Diperlukan Dalam Team, 19Organisasi/Lingkungan Kerja Sebagai Pembelajaran Team, 20Proses dan Prinsip Pembelajaran Team, 22Tahapan Pertumbuhan Team, 2214Faktor Kepemimpinan yang Paling Penting: IntegritasPengertian Integritas, 25Integritas Membina Kepercayaan, 27Integritas Punya Nilai Pengaruh Tinggi, 27Integritas Memudahkan Standar Tinggi, 27Integritas Menghasilkan Reputasi yang Kuat, Bukan Hanya Citra, 28Integritas Berarti Menghayati Sendiri Sebelum Memimpin Orang Lain, 28Integritas Membantu Seorang Pemimpin Dipercaya, Bukan Hanya Pintar, 29Integritas adalah Prestasi yang Dicapai Dengan Susah Payah, 29Tips: Personal Branding, 3015Ujian Terpenting Kepemimpinan: Menciptakan Perubahan PositifMengubah Pemimpin = Mengubah Organisasi, 33Profil Seorang Pemimpin Dalam Kesulitan, 331Pemimpin Adalah Sarana Perubahan, 34Sebuah Kisah Historis Perlawanan Terhadap Perubahan, 34Mengapa Orang Melawan Perubahan, 35Proses Evolusi Perubahan, 35Menciptakan Iklim Untuk Perubahan, 366Cara Cepat Meraih Kepemimpinan: Pemecahan MasalahMengapa Orang Tidak Melakukan Unjuk Kerja, 39Kita Semua Punya Masalah, 40Masalah Memberikan Makna Bagi Kehidupan, 40Banyak Orang Terkemuka Telah Mengatasi Masalah Dalam Kehidupan Mereka, 41Masalah Apa Pun Ada Solusinya, 41Ujian Bagi Seorang Pemimpin Adalah Kemampuan Untuk Mengenali Masalah Sebelum Menjadi Keadaan Darurat, 41Nilai Kepemimpinan Diukur Dari Masalah Yang Mereka Tangani, 42Proses Pemecahan Masalah, 4217Ekstra Plus Dalam Kepemimpinan : S i k a pSikap Kita Adalah Aset Kita yang Paling Penting, 45Tidak Mungkin Orang dengan Sikap Buruk Mampu Meraih Sukses Terus Menerus, 46Kita Bertanggung Jawab Untuk Sikap Kita, 47Sikap Pemimpin Membantu Penentuan Sikap Pengikut, 47Bagaimana Cara Mengubah Sikap Anda, 481-4UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)Materi 1-78-9Pengembangan Sumber Daya ManusiaPemimpin Mengembangkan Orang Lain Agar Lebih Baik, 50Prinsip Untuk Pengembangan Manusia, 50Setiap Orang Memerlukan dan Menanggapi Dorongan Semangat, 51Kebanyakan Orang Tidak Tahu Bagaimana Cara Meraih Sukses, 52Kebanyakan Orang Termotivasi Secara Alami, 52Apa yang Dapat Memotivasi Orang?, 52Apa yang Dapat Menggagalkan Motivasi Orang?, 53Pengembang Manusia Sukses Mengajukan Pertanyaan yang Tepat Tentang Orang Lain, 54Tujuh Prinsip Pengembangan Manusia, 551-710Kualitas Kepemimpinan yang Harus Ada: WawasanWawasan adalah Petunjuk Bagi Pemimpin, 56Pernyataan Wawasan, 56Empat Kelompok Orang Menurut Tingkat Wawasannya, 57Lihat Ke Dalam Diri Anda: Apa yang Anda Rasakan, 57Lihat Ke Belakang Anda: Apa yang Anda Pelajari, 58Lihat Ke Sekeliling Anda: Apa yang Terjadi Pada Orang Lain?, 58Lihat Ke Depan Anda: Apa Gambaran yang Besar?, 59Lihat Ke Atas Anda: Apa yang Diharapkan Tuhan Dari Anda?, 59Lihat Ke Sisi Anda: Apa Sumber Daya yang Bisa Anda Peroleh?, 59Membentuk Lingkungan yang Semestinya, 59Berjalanlah di Sisi Mereka, 60Lukislah Gambar Untuk Mereka, 60C a k r a w a l a, 60M a t a h a r i, 60B u r u n g, 60B u n g a, 60Jalan Setapak, 61Diri Anda, 61111Disiplin Pribadi:Disiplin Adalah Ciri Pemimpin Sejak Awal, 62Proses Untuk Mengembangkan Disiplin Pribadi, 62Daftar Sepuluh Puncak Untuk Organisasi Pribadi, 64Tanggung Jawab, 66Sifat Manusia Tidak Dapat Menangani Kekuasaan Tak Terkendali, 66Terdorong oleh Watak, Bukan oleh Emosi, 661-712Pengembangan StafPengembangan Staf= untutan Kepemimpinan Tertinggi, 68Gambaran Sebuah Tim Pemenang, 69Pemimpin yang Baik Menciptakan Lingkungan Tepat, 69Pemimpin yang Baik Mengetahui Kebutuhan Dasar Manusia, 70Pemimpin yang Baik Tetap Mengendalikan 3 Besar, 70Pemimpin yang Baik Menghindari 7 Dosa yang Mematikan, 70Pemimpin Memilih Orang yang Baik, 70Bagaimana Mendapatkan Pekerjaan Staf Secara Tuntas, 721-713Mengembangkan Jaringan KomunikasiPengertian Komunikasi, 73Saluran Komunikasi dalam Organisasi, 74Hambatan Komunikasi, 75Mengatasi Gap Komunikasi, 75Tips : Jadilah Pendengar Aktif!, 781-714Kiat MempengaruhiJadilah Teladan : Jati Diri Anda dan Tindakan Anda, 80Hubungan : Apakah Anda Mengerti dan Peduli, 81Instruksi : Apa yang Anda Katakan Kepada Saya, 84Mengatasi Tiga Kesalahan Besar, 861-7UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)Mtr 8-14Komponen Nilai1Kehadiran10%2Tugas-tugas Mandiri20%3Ujian Tengah Semester (U T S)30%4Ujian Akhir Semester (U A S)40%JUMLAH100%G r a d eNILAIHURUF MUTUANGKA MUTU80.00 - 100.00A468.00 - 79.00B356.00 - 67.00C245.00 - 55.00D100.00 - 44.00E0Literatur Acuan:Maxwell, John C. Mengembangkan Kepemimpinan Di Dalam Diri Anda, Binarupa Aksara, Jakarta. 1995.Covey, Stephen R. Principle Centered Leadership; Kepemimpinan yang Berprinsip, Binarupa Aksara, Jakarta. 1997.Gibson, James L. Organisasi; Perilaku, Struktur, Proses, Jilid 2. Binarupa Aksara, Jakarta. 1997.Bahan Ajar Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Kepemimpinan, Kerjasama LAN dengan Perum Peruri, Jakarta. 2000.Stoner, James AF., R. Edward Freeman. Manajemen, Jilid 2. Intermedia, Jakarta. 1996.Handoko, T. Hani. Manajemen. BPFE, Yogyakarta. 1995.Panglaykim. Manajemen, Suatu Pengantar. Ghalia Indonesia, Jakarta. 1986.P e n d a h u l u a nMateri Kuliah Minggu Ke1-2Fokus Bahasan:Definisi KepemimpinanKepemimpinan Dapat Diajarkan dan DilatihLima Perbedaan Manajer Pemimpin dan Manajer Pabrik Sifat-sifat KepemimpinanKarakteristik Pemimpin,Filosofi Hasta Brata,Tugas dan Fungsi PemimpinPenyakit KepemimpinanTipe-Tipe PemimpinCiri-Ciri Pemimpin BerprinsipCiri-Ciri Pemimpin Luar BiasaKepemimpinan Dalam Tantangan GlobalDefinisi KepemimpinanSetiap orang membicarakannya, hanya sedikit yang memahaminya.Kebanyakan orang menginginkannya, hanya sedikit yang mencapainya.Kunci menuju sukses dalam usaha apa saja adalah kemampuan memimpin orang lain secara suksesSegala hal bangkit dan jatuh karena kepemimpinan. Keahlian kepemimpinan Anda sangat menentukan tingkat sukses Anda dan sukses mereka yang bekerja bersama Anda.Terdapat lebih dari lima puluh definisi dan deskripsi tentang kepemimpinan. Kebanyakan orang memerikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mencapai kedudukan, bukan untuk mendapatkan pengikut. Dengan demikian mereka mengejar kedudukan, pangkat, atau jabatan dan setelah berhasil mereka berpikir sudah menjadi pemimpin. Ada yang menterjemahkan kepemimpinan sebagai kepribadian dari sang pemimpin karena melihatnya dari kekuasaannya. Mereka yang memiliki status pemimpin sering mengalami frustasi karena kurangnya pengikut, sementara mereka yang tidak punya jabatan resmi mungkin tidak melihat dirinya sebagai pemimpin sehingga tidak mengembangkan keahlian kepemimpinan. Padahal pemimpin berbeda kepemimpinan. Lalu, apa definisi yang tepat untuk kepemimpinan?Secara sederhana mungkin dapat disimpulkan bahwa definisi kepemimpinan adalah pengaruh. Jadi pengertian secara luas kepemimpinan adalah kemampuan seseorang menggunakan gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi individu dan kelompok sehingga memperoleh pengikut untuk mencapai tujuan. Unsur-Unsur KepemimpinanKarena dalam proses kepemimpinan melibatkan individu dan kelompok, orang yang mempengaruhi dan dipengaruhi, maka dalam kepemimpinan melibatkan unsur-unsur:Orang yang mempengaruhi kelompok (pemimpin);Orang yang dipengaruhi (yang dipimpin/pengikut);Proses interaksi antara pemimpin dan yang dipimpin dalam rangka mempengaruhi;Situasi berlangsungnya kepemimpinan.Kegiatan kepemimpinan akan melibatkan berbagai aspek perilaku individu yang berada dalam keempat unsur tersebut di atas. Dengan pengkajian aspek perilaku dalam kepemimpinan, maka dapat diupayakan tumbuh dan berkembangnya kepemimpinan secara efektif dalam mewujudkan organisasi yang dinamis dan fungsional. Pemimpin diharapkan dapat mewujudkan perilaku memimpin dalam arti mempengaruhi kelompok (dalam hal ini organisasi) secara efektif.Apakah Pemimpin Benar-Benar Dibutuhkan?Dalam keadaan biasa, suatu kelompok mungkin tidak begitu merasakan perlunya pemimpin karena kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Tetapi dalam situasi lainnya, terutama jika terjadi masalah kelompok akan segera menyadari perlunya pemimpin untuk mengatur dan mengarahkan kegiatan kelompok.Kesadaran perlunya pemimpin akan timbul dalam situasi-situasi sebagai berikut:Ketika kelompok menghadapi suatu masalah, sehingga diperlukan orang yang dipandang mampu mengarahkan dan mengatur tindakan dalam memecahkan masalah.Ketika struktur kelompok tidak stabil, diperlukan orang yang mampu mengembalikan stabilitas struktur kelompok.Ketika kelompok belum cukup matang untuk melaksanakan suatu hal tertentu, maka diperlukan pemimpin yang dapat membantu mematangkan semua anggota kelompok.Pemimpin dibutuhkan untuk menentukan tujuan, mengalokasikan sumber daya yang langka, memfokuskan perhatian pada tujuan-tujuan organisasi, mengkoordinasikan perubahan, membina kontak antar pribadi dengan pengikutnya, menetapkan arah yang benar atau yang terbaik bila terjadi masalah.James AF. Stoner menjelaskan perlunya kepemimpinan dalam organisasi atau manajemen untuk mengarahkan (directing), mempengaruhi (influencing), dan memotivasi (motivating) karyawan untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Namun dalam perkembangan abad ke-21 mendorong pada era organisasi kerja tanpa pemimpin. Hal ini dapat terjadi jika sistem, prosedur, aturan, dan partisipasi anggota organisasi telah berjalan secara efektif sehingga hirarki akan berkurang dan digantikan dengan partisipasi. Setiap Orang Mempengaruhi SeseorangPada dasarnya kita masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi orang lain. Artinya bahwa kita semua adalah pemimpin dalam beberapa bidang, sementara dalam bidang lainnya kita dipimpin. Jadi tidak ada seorang pun yang dikecualikan dari menjadi pemimpin dan pengikut. Anda harus menyadari potensi Anda sendiri apakah dominan sebagai pemimpin atau pengikut. Anda akan menjadi pemberi pengaruh terkemuka dalam berbagai kelompok dan situasi. Bagaimana cara mengetahuinya? Perhatikan ketika ada orang-orang berkumpul untuk memutuskan suatu persoalan. Siapa orang yang pandangannya tampak paling berharga? Siapa orang yang paling diperhatikan oleh orang lain ketika persoalan dibicarakan? Siapa orang yang paling cepat dan paling banyak disetujui oleh orang lain?Singkatnya, yang paling penting adalah siapa orang yang diikuti oleh orang-orang lainnya, itulah sang pemimpin.Pengaruh adalah keahlian yang dapat dikembangkanCara yang paling efektif untuk memahami kekuatan pengaruh adalah memikirkan saat-saat ketika Anda tersentuh oleh pengaruh seseorang atau suatu peristiwa. Robert Dilenschneider, CEO Hill & Knowton, sebuah keagenan public relation yang menjangkau seluruh dunia, dalam bukunya Power and Influence menyatakan bahwa untuk membantu para pemimpin maju diperlukan tiga komponen: komunikasi, pengakuan, dan pengaruh.Kepemimpinan Dapat Diajarkan dan DilatihKepemimpinan bukanlah klub eksklusif bagi mereka yang dilahirkan dengan hal itu. Ciri khas yang merupakan bahan mentah kepemimpinan bisa diperoleh. Artinya tidak ada apa pun yang bisa mencegah Anda untuk menjadi pemimpin. Kepemimpinan juga harus dikembangkan, tidak cukup hanya ditemukan. Pemimpin yang dilahirkan sesungguhnya memang akan selalu muncul, tetapi supaya bisa tetap tinggal di puncak, ciri khas kepemimpinan yang alami harus dikembangkan. Hampir semua orang berkeinginan menjadi pemimpin, dan mereka cocok dalam salah satu dari empat kategori atau tingkatan kepemimpinan:Pemimpin yang Terkemuka:Dilahirkan dengan kualitas kepemimpinan.Telah melihat model kepemimpinan sepanjang kehidupannya.Telah mempelajari tambahan kepemimpinan melalui latihan.Mempunyai disiplin pribadi untuk pemimpin besar.Pemimpin terkemuka memiliki tiga dari empat kualitas ini.Pemimpin Hasil Belajar:Telah melihat model kepemimpinan sepanjang kehidupannya.Telah mempelajari tambahan kepemimpinan melalui latihan.Mempunyai disiplin pribadi untuk pemimpin besar.Pemimpin hasil belajar memiliki ketiga kualitas ini.Pemimpin Laten (Terpendam):Belum lama melihat model kepemimpinan.Telah mempelajari tambahan kepemimpinan melalui latihan.Mempunyai disiplin pribadi untuk pemimpin besar.Pemimpin laten memiliki ketiga kualitas ini.Pemimpin yang Terbatas:Hanya sedikit atau tidak pernah melihat model kepemimpinan.Hanya sedikit atau tidak pernah mendapat latihan kepemimpinan.Mempunyai keinginan untuk menjadi pemimpin.Pemimpin terbatas bisa memperoleh ketiga kualitas ini.Lima Perbedaan Manajer Pemimpin dan Manajer Pabrik Manajer pemimpin adalah pemikir jangka panjang yang melihat melampaui krisis hari ini dan laporan kuartalan.Perhatian manajer pemimpin kepada perusahaannya tidak berhenti pada unit kerja yang dikepalai. Mereka ingin tahu bagaimana semua departemen perusahaan saling mempengaruhi lainnya, dan mereka terus menerus menjangkau ke luar bidang pengaruh spesifik mereka.Manajer pemimpin meletakkan penekanan besar pada wawasan, nilai, dan motivasi.Manajer pemimpin punya keahlian politik yang kuat untuk menyesuaikan diri dengan persyaratan daerah pemilihan ganda yang saling bertentangan.Manajer pemimpin tidak menerima status quo.Manajemen adalah proses memastikan bahwa program dan tujuan organisasi dilaksanakan. Sebaliknya, kepemimpinan berhubungan dengan melontarkan wawasan dan memotivasi orang.Pada dasarnya orang tidak ingin diatur. Mereka ingin memimpin. Siapa yang pernah mendengar manajer dunia? Pemimpin dunia, ya. Pemimpin pendidikan, ya. Pemimpin politik. Pemimpin agama. Pemimpin pramuka. Pemimpin masyarakat. Pemimpin buruh. Pemimpin bisnis. Ya, mereka memimpin. Mereka tidak mengatur.Bruce Larson dalam bukunya Wind and Fire menunjukkan beberapa fakta yang menarik tentang burung bangau Sandhill. Burung-burung yang besar ini, yang terbang menempuh jarak jauh melintasi benua-benua, mempunyai tiga kualitas yang menonjol. Pertama, mereka menggilir kepemimpinan. Tidak ada seekor pun burung yang ada di depan sepanjang waktu. Kedua, mereka memilih pemimpin yang bisa mengatasi gejolak angin. Ketiga, sepanjang waktu ketika salah seekor burung memimpin, lainnya menyuarakan persetujuan secara demokratis. Filosofi ini dapat disimpulkan bahwa:Orang yang mampu memimpin pasti bisa dipimpin, orang yang mampu mengatur pasti mudah diatur. Bagaimana dengan Anda?Sifat-sifat KepemimpinanEdwin Ghiselli, dalam penelitian ilmiahnya telah menunjukkan enam sifat tertentu yang tampak dalam kepemimpinan efektif.Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisory ability) terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain.Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses.Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemikiran kreatif dan daya pikir.Ketegasan (decisiveness), atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.Kepercayaan diri (self confidence), atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk menghadapi masalah. Inisiatif, atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung, mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inovasi.Sedangkan Keith Davis mengikhtisarkan 4 (empat) sifat utama yang mempunyai pengaruh terhadap sukses kepemimpinan organisasi:KecerdasanKedewasaan dan keluasan hubungan sosialMotivasi diri dan dorongan berprestasiSikap-sikap hubungan manusiawi.Karakteristik PemimpinSeseorang disebut sebagai pemimpin jika memiliki kekuatan dan kemampuan dalam mempengaruhi orang lain untuk menggerakkan orang lain mencapai suatu tujuan tertentu. Sifat utama seorang pemimpin adalah kemampuannya dalam mewujudkan interaksi dan situasi kepemimpinan yang sebaik-baiknya agar kebutuhan dan tujuan kelompok dapat tercapai secara efektif. Sifat-sifat ini mencakup ciri-ciri kepribadian pemimpin dan penguasaan keterampilan teknis memimpin. Dengan kata lain, seorang pemimpin harus memiliki kompetensi kepemimpinan yang mantap.Kompetensi adalah sejumah penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri pemimpin agar dapat mewujudkan kinerja kepemimpinannya secara tepat dan efektif. Kompetensi tersebut tercermin dalam penampilannya yang bersumber pada komponen penguasaan subyek, kualitas profesional, penguasaan proses, dan kemampuan penyesuaian diri, serta berlandaskan kualitas kepribadiannya. Secara struktural, menurut konsep Johnson dkk. (1974) dapat digambarkan sebagai berikut:Komponen Penampilan, yaitu unsur kemampuan kinerja yang sesuai dengan profesinya.Komponen Subyek, yaitu unsur kemampuan penguasaan bahan/pengetahuan yang relevan dengan profesinya.Komponen Profesional, yaitu unsur kemampuan ketrampilan teknis.Komponen Proses, yaitu unsur kemampuan penguasaan proses mental/intelektual yang mencakup proses berfikir (logis, kritis, rasional, kreatif dalam pemecahan masalah, pembuatan keputusan).Komponen Penyesuaian diri, yaitu unsur kemampuan penyerasian dan penyesuaian diri berdasarkan karakteristik pribadi pelaku dengan tugas penampilan kinerjanya.Komponen Sikap, nilai, dan kepribadian, yaitu prasyarat fundamental bagi terwujud-nya kinerja secara keseluruhan.AB C D EFMATERI KULIAH KEPEMIMPINAN Eko Sugiarto, SE., MM. 13Untuk dapat mewujudkan kualitas dan kompetensi kepemimpinan, seorang pemimpin memerlukan kekuasaan dan keunggulan tertentu dalam melaksanakan fungsional kepemimpinannya. Kekuasaan pemimpin berasal dari salah satu atau beberapa sumber yaitu:Ganjaran, yaitu sumber kekuasaan dan keunggulan yang berasal dari kemampuannya memberikan ganjaran yang sesuai kepada pihak yang dipimpin.Koersif, yaitu kekuasaan dan keunggulan yang bersumber dari kemampuan memaksakan suatu kehendak dengan cara-cara tertentu.Legitimasi, yaitu kekuasaan dan keunggulan yang bersumber dari hal-hal yang bersifat formal (ketentuan hukum) baik tertulis maupun tidak, misalnya surat keputusan, surat persetujuan, kesepakatan, dan sebagainya.Referensi, yaitu kekuasaan dan keunggulan yang bersumber dari rujukan seseorang atau lembaga yang dipandang memiliki otoritas tertentu.Ekpertis, yaitu kekuasaan dan keunggulan yang bersumber dari kelebihan seseorang dari pihak lainnya dalam pengalaman, usia, status, dan sebagainya.Dengan keunggulan dan kekuasaan itu, pemimpin diharapkan mampu mewujudkan kinerja kepemimpinannya secara tepat dan efektif.Filosofi Hasta BrataBerdasarkan pendekatan karakteristik alam semesta, maka pemimpin yang idael hendaknya memiliki karakteristik dan filosofi Hasta Brata yang mencakup delapan unsur sifat alam sebagai berikut:S u r y a(Matahari)Matahari memancarkan sinar terang sebagai sumber kehidupan yang membuat semua makhluk tumbuh dan berkembang.Seorang pemimpin hendaknya mampu menumbuhkembangkan daya hidup rakyatnya untuk membangun bangsa dan negara, dengan memberikan bekal lahir dan batin untuk dapat berkarya.C h a n d r a(Bulan)Bulan memancarkan sinar kegelapan malam. Cahaya bulan yang lembut mampu menumbuhkan semangat dan harapan-harapan yang indah.Seorang pemimpin hendaknya mampu memberikan dorongan atau motivasi untuk membangkitkan semangat rakyatnya, dalam suasana suka dan duka.K a r t i k a(Bintang)Bintang memancarkan sinar indah kemilauan, mempunyai tempat yang tepat di langit hingga dapat menjadi pedoman arah.Seorang pemimpin hendaknya menjadi teladan untuk berbuat kebaikan. Tidak ragu menjalankan keputusan yang disepakati, serta tidak mudah terpengaruh oleh pihak yang akan menyesatkan.A n g k a s a(Langit)Langit itu luas tak terbatas, hingga mampu menampung apa saja yang datang padanya. Seorang pemimpin hendaknya mempunyai keluasan batin dan kemampuan mengendalikan diri yang kuat, hingga dengan sabar mampu menampung pendapat rakyatnya yang bermacam-macam.M a r u t a(Angin)Angin selalu ada di mana-mana, tanpa membedakan tempat serta selalu mengisi semua ruang yang kosong.Seorang pemimpin hendaknya selalu dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabatnya, bisa mengetahui keadaan dan keinginan rakyatnya. Mampu memahami dan menyerap aspirasi rakyat.Samodra(Laut/air)Laut, betapapun luasnya, senantiasa mempunyai permukaan yang rata dan bersifat sejuk menyegarkan.Seorang pemimpin hendaknya menempatkan semua orang pada derajat dan martabat yang sama, sehingga dapat berlaku adil, bijaksana, dan penuh kasih sayang terhadap rakyatnya.D a h a n a(Api)Api mempunyai kemampuan untuk membakar habis dan menghancurleburkan segala sesuatu yang bersentuhan dengannya.Seorang pemimpin hendaknya berwibawa dan berani menegakkan kebenaran dan keadilan secara tegas dan tuntas tanpa pandang bulu.B u m i(Bumi/tanah)Bumi mempunyai sifat kuat dan murah hati. Selalu memberi hasil kepada siapa pun yang mengolah dan memeliharanya dengan tekun.Seorang pemimpin hendaknya berwatak sentosa, teguh, dan murah hati, suka beramal dan senantiasa berusaha untuk tidak mengecewakan kepercayaan rakyatnya.Tugas dan Fungsi PemimpinSesuai dengan pengertiannya, maka pada dasarnya pemimpin mempunyai tugas untuk bekerja sama dengan anggotanya dalam upaya: (a) menemukan dan menentukan tujuan yang akan dicapai kelompok, dan (b) menemukan cara-cara yang tepat untuk mencapai tujuan. Tugas utama seorang pemimpin adalah:Mengatur situasi.Mengendalikan kegiatan kelompok.Menjadi juru bicara kelompok.Fungsi pemimpin adalah sebagai:Pelaksana.Perencana.Penyusun kebijakan.Tenaga ahli.Wakil kelompok keluar atau eksekutif.Pengawas dan pengendali interaksi dalam kelompok.Pelerai dalam sengketa.Penengah.Sumber keteladanan.Lambang (simbol) suatu kelompok.Penanggungjawab anggota kelompok.Tokoh orang tua.Kambing hitam.Pencipta ideologi kelompok.Penyakit KepemimpinanSeringkali terjadi suatu proses kepemimpinan menghadapi kesulitan dan bahkan kegagalan karena pemimpin kurang mampu mewujudkan fungsinya. Salah satu sumber kegagalan kepemimpinan adalah karena adanya penyakit kepemimpinan yang menghinggapi para pemimpin, yaitu:Ketidaktahuan.Prasangka.Kelesuan atau apatis.Kebimbangan atau ketidaktegasan.Sikap asal jadi.Imitasi atau peniruan.Kesombongan.Kemubadziran atau inefisiensi.Kekakuan.Bermuka dua.Tipe-Tipe PemimpinMenurut Erich From, ada lima tipe pemimpin, yaitu:Tipe bertahan atau menerima, yaitu pemimpin yang berkeyakinan bahwa keberhasilan kepemimpinannya banyak ditentukan oleh faktor luar sehingga ia selalu memerlukan banyak masukan.Tipe menyerang atau menggunakan, yaitu pemimpin yang selalu ingin dominan atau menguasai kelompoknya dalam segala hal.Tipe menimbun, yaitu pemimpin yang tidak mempercayai pihak luar dari dirinya.Tipe memasarkan, yaitu pemimpin yang serba bisa sehingga cenderung menetapkan harga jual dirinya.Tipe produktif, yaitu pemimpin yang menyadari akan kekuatan dirinya dan berniat untuk mewujudkan kepemimpinannya secara efektif.Dilihat dari gayanya, ada empat gaya kepemimpinan, yaitu:Gaya telling, atau gaya menyuruh, yaitu pemimpin yang memberikan arahan kegiatan dari sudut dirinya secara sepihak.Gaya selling, atau gaya menjual, yaitu gaya kepemimpinan yang menawarkan kegiatan melalui komunikasi dua arah.Gaya participating, atau gaya berperan serta, yaitu kepemimpinan yang melakukan tindakannya secara kooperatif dengan anggota pihak lainnya.Gaya delegating, atau gaya kepemimpinan yang banyak memberikan wewenang kepada bawahannya untuk melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan.Dilihat dari perilaku kepemimpinannya, ada empat gaya perilaku pemimpin, yaitu:Kepemimpinan direktif, yaitu perilaku pemimpin yang senantiasa memberikan arahan kepada bawahannya.Kepemimpinan supportif, yaitu perilaku pemimpin yang cenderung bersahabat dengan bawahannya dan senantiasa memberikan dorongan.Kepemimpinan partisipatif, yaitu perilaku pemimpin melakukan kerjasama dengan bawahan dalam melaksanakan tugas.Kepemimpinan yang berorientasi prestasi, yaitu perilaku pemimpin yang senantiasa menetapkan sasaran yang menantang bawahan dan bersama-sama untuk mencapainya.Ciri-Ciri Pemimpin BerprinsipJika Anda ingin menjadi pemimpin yang berprinsip, berikut delapan ciri menurut Stephen R. Covey:Terus belajarPemimpin yang berprinsip menganggap hidupnya sebagai proses belajar yang tiada henti untuk mengembangkan lingkaran pengetahuan mereka. Di saat yang sama, mereka juga menyadari betapa lingkaran ketidaktahuan mereka juga membesar. Mereka terus belajar dari pengalaman. Mereka tidak segan mengikuti pelatihan, mendengarkan orang lain, bertanya, ingin tahu, meningkatkan ketrampilan dan minat baru.Berorientasi pada pelayananPemimpin yang berprinsip melihat kehidupan ini sebagai misi, bukan karir. Ukuran keberhasilan mereka adalah bagaimana mereka bisa menolong dan melayani orang lain. Inti kepemimpinan yang berprinsip adalah kesediaan untuk memikul beban orang lain. Pemimpin yang tak mau memikul beban orang lain akan menemui kegagalan. Tak cukup hanya memiliki kemampuan intelektual, pemimpin harus mau menerima tanggung jawab moral, pelayanan, dan sumbangsih.Memancarkan energi positifSecara fisik, pemimpin yang berprinsip memiliki air muka yang menyenangkan dan bahagia. Mereka optimis, positif, bergairah, antusias, penuh harap, dan mempercayai. Mereka memancarkan energi positif yang akan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Dengan energi itu mereka selalu tampil sebagai juru damai, penengah, untuk menghadapi dan membalikkan energi destruktif menjadi positif.Mempercayai orang lainPemimpin yang berprinsip mempercayai orang lain. Mereka yakin orang lain mempunyai potensi yang tak tampak. Namun tidak bereaksi secara berlebihan terhadap kelemahan-kelemahan manusiawi. Mereka tidak merasa hebat saat menemukan kelemahan orang lain. Ini membuat mereka tidak menjadi naif.Hidup seimbangPemimpin yang berprinsip bukan ekstrimis. Mereka tidak menerima atau menolak sama sekali. Mereka sadar dan penuh pertimbangan dalam tindakan. Ini membuat diri mereka seimbang, tidak berlebihan, mampu menguasai diri, dan bijak. Sebagai gambaran, mereka tidak gila kerja, tidak fanatik, tidak menjadi budak rencana-rencana. Dengan demikian mereka jujur pada diri sendiri, mau mengakui kesalahan dan melihat keberhasilan sebagai hal yang sejalan berdampingan dengan kegagalan.Melihat hidup sebagai sebuah petualanganPemimpin yang berprinsip menikmati hidup. Mereka melihat hidup ini selalu sebagai sesuatu yang baru. Mereka siap menghadapinya karena rasa aman mereka datang dari dalam diri, bukan luar. Mereka menjadi penuh kehendak, inisiatif, kreatif, berani, dinamis, dan cerdik. Karena berpegang pada prinsip, mereka tidak mudah dipengaruhi namun fleksibel dalam menghadapi hampir semua hal. Mereka benar-benar menjalani kehidupan yang berkelimpahan.SinergistikPemimpin yang berprinsip itu sinergistik. Mereka adalah katalis perubahan. Setiap situasi yang dimasukinya selalu diupayakan menjadi lebih baik. Karena itu, mereka selalu produktif dalam cara-cara baru dan kreatif. Dalam bekerja mereka menawarkan pemecahan sinergistik, pemecahan yang memperbaiki dan memperkaya hasil, bukan sekadar kompromi dimana masing-masing pihak hanya memberi dan menerima sedikit.Berlatih untuk memperbarui diriPemimpin yang berprinsip secara teratur melatih empat dimensi kepribadian manusia: fisik, mental, emosi, dan spiritual. Mereka selalu memperbarui diri secara bertahap. Dan ini membuat diri dan karakter mereka kuat, sehat dengan keinginan untuk melayani yang sangat kuat pula.Kini coba Anda menggali potensi diri sejauh mana Anda memiliki ciri-ciri tersebut di atas.Ciri-Ciri Pemimpin Luar BiasaSekarang coba simak ciri-ciri pemimpin luar biasa berikut ini, siapa tahu Anda memilikinya:IntegritasIntegritas adalah melakukan sesuatu apa yang Anda katakan sesuai dengan apa yang akan Anda lakukan. Integritas membuat Anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang lain mengandalkan Anda. Integritas adalah penepatan janji-janji Anda. Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti Anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa Anda akan membawa mereka kepada tujuan yang Anda janjikan. OptimismeTak ada orang yang mau menjadi pengikut Anda bila Anda memandang suram masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik dan mereka dapat mencapai tempat itu. Menyukai perubahanPemimpin adalah mereka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan, bahkan mereka bersedia untuk memicu perubahan itu. Sedangkan pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan mengkomunikasikannya dengan para pengikut mereka. Jika Anda tidak berubah, Anda takkan berkembang. Berani menghadapi risikoKebanyakan orang menghindari risiko. Padahal, kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita harus siap menghadapi risiko. Keberanian untuk mengambil risiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting. Para pemimpin menghitung risiko dan keuntungan yang ada di balik risiko. Mereka mengkomunikasikannya pada pengikut mereka dan melangkah pada hari esok yang lebih baik. UletKecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal, mereka lalu mencanangkan motto, "Jika Anda gagal di langkah pertama, menyerahlah dan lakukan sesuatu yang lain." Jelas saja mereka melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya. Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha. KatalistisPemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zona kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan tindakan para pengikut. Berdedikasi dan komitPara pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan komit ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut akan mengikuti pemimpin yang senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya pencapaian tugas-tugas dan tujuan. Apakah Anda memiliki ciri-ciri tersebut? Bila ya, syukurlah, berarti Anda telah menjadi seorang pemimpin yang tepat! Tapi jika Anda belum memiliki ciri-ciri itu, tak ada salahnya perbaruilah diri Anda dengan pedoman tersebut.Kepemimpinan Dalam Tantangan GlobalMenghadapi berbagai perubahan di era globalisasi, diperlukan kualitas kepemimpinan yang memiliki keberdayaan tertentu sehingga mampu mengatasi berbagai tantangan yang timbul. Dalam menghadapi situasi itu, para pemimpin memerlukan wawasan global dan mampu menggunakan wawasan strategis. Wawasan strategis adalah wawasan yang mampu menggambarkan keadaan masa depan secara tepat sebagai panduan yang memberikan arah ke depan dalam merancang posisi organisasi.Pemberdayaan kepemimpinan adalah pengembangan secara optimal semua daya yang dimilikinya baik yang terkandung maupun yang nyata, sehingga mewujudkan kepemimpinan yang efektif. Beberapa ciri kualitas pemberdayaan yang tinggi adalah:Memiliki wawasan masa depat secara tepat, yaitu mampu memperkirakan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di masa depan dengan memperhitungkan kondisi-kondisi yang ada. Dengan wawasan ini para pemimpin dapat membuat perencanaan peningkatan kinerja di masa-masa yang akan datang.Meningkatkan diri melalui pendidikan dan pelatihan, untuk meningkatkan kualitas diri dalam berbagai aspek sehingga sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan kualitas ini para pemimpin akan memperoleh peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap mentalnya.Mampu mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi, dengan penuh ketabahan dan cara yang tepat. Kehidupan masa kini banyak menghadapi berbagai hambatan terutama dalam persaingan yang semakin ketat, sehingga menuntut kiat-kiat yang mantap dalam mengatasinya.Memiliki sejumlah gagasan, dan mampu mengutarakannya, dengan cara yang tepat dan realistis. Organisasi hanya akan dapat berkembang dengan baik apabila pemimpinnya kaya dengan gagasan inovatif dan mampu mengemukakannya secara efektif.Mampu melengkapi kekurangan-kekurangan yang dihadapi, dalam kehidupannya termasuk dalam memimpin pendidikan. Dengan keberdayaan yang tinggi segala kekurangan yang dihadapi akan dilengkapi dengan cara yang tepat.Bergairah dalam melakukan berbagai kegiatan, terutama yang berkaitan dengan organisasi. Kegiatan dalam melakukan kegiatan merupakan kondisi yang dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas.Senantiasa melakukan penilaian, terhadap segala sesuatu yang telah dikerjakan dan dijadikan sebagai dasar dalam penyempurnaan selanjutnya.Memiliki harapan yang realistis dari semua program dan kegiatan yang dilakukannya. Hal ini merupakan sikap optimis dari semua pemimpin dalam meyakini keberhasilannya di masa yang akan datang.Kepemimpinan yang berkualitas adalah yang memiliki keberdayaan yang tinggi sebagaimana disebutkan dalam ciri-ciri tersebut di atas, yang tercermin dengan pemahaman yang mendalam terhadap perubahan global, terampil dalam mewujudkan perilaku kepemimpinan, dan rasa memiliki. Team Work and Team BuildingMateri Kuliah Minggu Ke-3Fokus Bahasan:Latar belakang Team WorkPentingnya Sebuah Team WorkHakikat dan Ciri-ciri Organisasi Sebagai TeamTipe dan Ciri Kekuatan dan Kelemahan orang-orang yang Diperlukan Dalam TeamOrganisasi/Lingkungan Kerja Sebagai Pembelajaran TeamProses dan Prinsip Pembelajaran TeamTahapan Pertumbuhan TeamLatar belakang Team WorkDalam pembicaraan umum sekitar dunia sepak bola, sering kita dengar keberhasilan suatu kesebelasan, sangat dipengaruhi oleh kerjasama seluruh team secara utuh. Pembicaraan lain mengatakan bahwa kecepatan suatu konvoi mobil, ditentukan oleh mobil yang paling lambat. Pembicaraan lainnya mengatakan: kekuatan suatu rantai, ditentukan oleh mata rantai yang paling lemah.Pembicaraan di atas menggambarkan efektifitas suatu organisasi. Prinsip penting untuk menjamin efektifitas organisasi adalah kerjasama tim dan dinamika kelompok yang merupakan wujud dari perilaku organisasi yang dinamis, tidak statis. Organisasi yang efektif bukan sekadar kumpulan individu, melainkan suatu kelompok yang terikat dalam satu tim, karena kesamaan tujuan, komitmen, kemauan, keinginan, nilai, semangat maupun cita-cita. Misi dan visi organisasi yang baik bukan sekadar individu-individu yang berkantor dalam satu gedung yang berperilaku ego-centris, melainkan sebuah kelompok, team, yang berperilaku organizational-centris. (Siagian : 1995).Pentingnya Sebuah Team WorkTugasPokok&FungsiPertama, ada hubungan timbal balik antara bidang-bidang/unsur-unsur dalam organisasi, yang dapat digambarkan sebagai berikut:LingkunganSumber DayaPersonil & Hubungan KerjaTUJUANStruktur/ Susunan PembagianSosialPolitikEkonomiBudayaMaterialKeuanganInformasiTeknologiKerjasama, KoordinasiTEAMTugasTanggung jawabKunci dinamika hubungan timbal balik unsur-unsur organisasi tersebut adalah adanya hubungan kerja, kerjasama team dan koordinasi antar personil/SDM sebagai pemangku tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi guna terwujudnya sasaran-sasaran dan tujuan organisasi. Bagaimanapun lengkapnya sumber daya organisasi unsur dinamisnya terletak pada kerjasama team.Kedua, suatu kenyataan bahwa sangatlah sulit menemukan seseorang individu yang mumpuni atau serba bisa dalam berbagai kompetensi mutu. Bila kita teropong dari segi manajemen, secara normatif tugas/proses/kegiatan manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Namun bila kita lihat secara deskriptif dan realitanya proses/kegiatan-kegiatan tersebut terjadi dalam perilaku komunikasi (Interpersonal-Communication) antara individu-individu, pejabat, karyawan baik secara vertikal (bawahan-atasan), secara horisontal (staf dengan staf), maupun diagonal dan fungsional (sesuai bidang tugas). Tanpa komunikasi kerja, sulit untuk dijamin tersusunnya rencana yang terpadu serta pelaksanaan, monitoring, dan evaluasinya oleh semua anggota dalam organisasi. Efisiensi dan efektivitas manajemen akan lebih terjamin bila didukung partisipasi melalui komunikasi kerja secara team. Organisasi sering cekcok 90% disebabkan oleh kesalahpahaman atau miskomunikasi. (Subagyo : 1989). Ketiga, kalau kita lihat dari hubungan antara organisasi formal yang menuntut pola-pola perilaku tertentu dengan manusia yang bersifat unik dan khas kepribadiannya, ternyata akan melahirkan dinamika organisasi yang bermacam-macam bentuknya, yaitu sulit menerima perubahan (resistance to change), terjadi konflik (goal-conflict, role-conflict, dan frustasi), munculnya kelompok-kelompok informal (organisasi dalam organisasi), gang (clique).Untuk menciptakan dinamika organisasi menjadi suatu team kerja yang solid dan efektif diperlukan suatu pemberdayaan, yaitu teknik adaptasi/individu terhadap organisasi (Fred Luthans : 1973) melalui:Teknik-teknik dinamika kelompok (Group Dynamic).Teknik-teknik kepemimpinan (Leadership Technique).Teknik-teknik motivasi (Motivation Technique).Pengembangan organisasi (Organizational Development).Organisasi pembelajaran (Learning Organization).Instituitonal Building.Capacity Building.Training and Development.Hakikat dan Ciri-ciri Organisasi Sebagai TeamPada hakikatnya team adalah suatu kelompok yang memiliki keikatan dan interaksi yang harmonis memacu terjadinya perubahan, pertumbuhan dan perkemangan baik pribadi maupun organisasi. Keikatan dan interaksi yang harmonis tersebut akan muncul dalam wujud keterpaduan pola pikir (way of thinking), pola emosi dan motivasi (way of feeling) dan pola tindak (way of action). Adanya keterpaduan pola pikir, pola emosi, motivasi dan persepsi serta pola tindak, memudahkan terjadinya titik temu (meeting) berbagai keinginan dan kepentingan ke dalam tujuan bersama (common goal). Masalah paling rawan dalam organisasi adalah bila keinginan dan interest individu dalam organisasi saling berhadapan Menang-Kalah, yaitu munculnya banyak Vested-Interest. Stephen R. Covey menemukan resep 7 Habits yang perlu dimiliki oleh individu yang ingin memiliki keefektifan tinggi, yaitu:Selalu pro-aktif.Mendahulukan yang utama.Selalu memulai dengan akhir/tujuan dalam pikiran.Pendekatan Menang-Menang.Berusaha mengerti orang lain sebelum dimengerti oleh orang lain.Selalu menciptakan sinergi, keterpaduan dan kebersamaan.Selalu mengasah dan mengembangkan diri baik fisik, sosial, maupun nilai (mental).Dari tujuh kebiasaan tersebut sedikitnya 3 habits yang menonjolkan pentingnya Team Work, yaitu: pendekatan menang-menang, mengerti orang lain, dan sinergi.Nampaknya justru penekanan inilah yang menyebabkan program pengembangan keefektifan organisasi dan kepemimpinan Covey menyebar ke seluruh dunia dengan cepat.Tipe dan Ciri Kekuatan dan Kelemahan orang-orang yang Diperlukan Dalam TeamNOTIPECIRI KHASKEKUATANKELEMAHAN1.Tipe Pekerja PerusahaanKolot, berbakti, perilaku dapat didugaMampu kerjasama, akal sehat, praktis, kerja keras, disiplinKurang luwes, tidak responsif terhadap gagasan baru2.Tipe KetuaTenang, percaya diri, terkendaliKemampuan mengatur, mendorong team, tidak berprasangka, sadar akan tujuan dan sasaranBiasa-biasa saja dalam intelektual atau kemampuan kreatifitas3.Tipe Manusia PembentukEmosi tinggi, ramah, dinamisDorongan dan sigap menantang kelambanan, lamunan, kemandegan, kebohonganCenderung provokatif, marah-marah, kadang-kadang sabar4.Tipe Manusia IdeIndividualistis, serius, tidak kolotJenius, imaginer, intelek, pengetahuanDi awang-awang, cenderung mengabaikan detail, praktis atau protokoler5.Tipe Penyelidik Sumber DayaRasa ingin tahu, antusias, extrovert, pandai komunikasiMampu menyelidiki hal baru, menghubungi orang, menanggapi tantanganCepat kehilangan minat begitu daya tarik awal sudah berlalu6.Tipe Pemonitor/EvaluatorKepala dingin, tidak emosional, hati-hatiPenilaian, perasaan tulus, keras kepalaKekurangan inspirasi atau kemampuan memotivasi orang lain7.Tipe Pekerja Team/SosialBerorientasi sosial, lembut, pekaKemampuan merespons terhadap orang & situasi, mengikatkan team spiritRagu-ragu dalam saat kritis8.Tipe Perampung, PenyelesaiTeliti, tertib, bersungguh-sungguh, cemasKemampuan untuk tekun sampai tuntas, perfectionisCenderung mencemaskan hal-hal kecil, enggan melepaskanDari daftar tipe dan ciri orang-orang yang diperlukan oleh organisasi sebagai team di atas, tidak mungkin dimiliki oleh seseorang secara lengkap. Setiap orang hanya memiliki salah satu atau beberapa kekuatan tetapi lemah pada kekuatan lainnya. Di sinilah perlunya team yang terdiri atas berbagai tipe manajer bila ingin membentuk Team Management. Selain memerlukan orang-orang dengan tipe-tipe yang memiliki komposisi lengkap, organisasi team juga memerlukan pemberdayaan. Team tidak berhasil menurut Belbin disebabkan oleh faktor-faktor berikut:Ciri-Ciri Organisasi Sebagai Team Tidak Berhasil:Desain misi, visi, dan strategi perusahaan kurang: imaginable, feasable, motivable, communicable.Moral atau semangat team rendah.Conflict of interest pribadi merebak.Kemampuan mental (intelegensia, kreativitas) rendah.Seleksi yang kurang berhasil.Kepribadian yang dominan introvert atau extrovert.Komposisi susunan team yang tidak efektif.Ketidakjelasan peran team dan anggota-anggotanya.Tertutup untuk evaluasi.Pemberdayaan kurang efektif.Organisasi/Lingkungan Kerja Sebagai Pembelajaran TeamTeam work dalam organisasi akan berkembang dan lestari bila dilakukan dengan suatu pembelajaran organisasi. Pegawai/karyawan sebagai orang dewasa, tidak tepat diposisikan sebagai murid di depan pimpinan seperti guru apabila dilihat dari sudut pembelajaran/pembentukan team tersebut.Pimpinan mengajar, karyawan belajar.Pimpinan tahu segalanya, karyawan tidak tahu apa-apa.Pimpinan berpikir, karyawan dipikirkan.Pimpinan bicara, karyawan mendengarkan.Pimpinan mengatur, karyawan diatur.Pimpinan memiliki dan menentukan pilihannya, karyawan menuruti.Pimpinan mempraktikkan wewenang, kemerdekaan karyawan terpasung.Karyawan/pegawai, bagaimanapun adalah orang dewasa dengan segala kondisi fisik, umur, penyandang berbagai status, memiliki sikap, kemampuan, berpengalaman yang melekat pada diri dan tidak mudah diulas.Untuk dapat membentuk organisasi sebagai suatu team, perlu strategi pembelajaran organisasi. Dalam pembelajaran organisasi ini, ciri dan kebutuhan karyawan sebagai orang dewasa perlu diperhatikan, yaitu:Kebutuhan akan kesempatan untuk berperan secara aktifManusia bukan komponen yang pasif, hanya suka menerima gagasan, pengarahan, nilai maupun instruksi dari orang lain, termasuk pimpinan. Ia juga manusia yang aktif dan kreatif, dan memerlukan kesempatan untuk didengar, kesempatan untuk berperan dan berprestasi.Suasana yang saling hormat menghormatiOrang dewasa, dalam lingkungan organisasi akan lebih senang kalau ia turut berpikir, dan mengemukakan pendapatnya daripada pimpinan menjejalkan teori dan gagasannya.Iklim yang menghargai keunikan masing-masingManusia sebagai individu selalu bersifat unik, khas, tidak ada bandingannya. Karena itu sering bersifat subyektif dan ego-sentris. Meremehkan dan mengesampingkan harga diri mereka, hanya akan mematikan gairah kerja, kerjasama, keterbukaan dan kepedulian.Kepercayaan (Trust)Sumber produktivitas adalah adanya kepercayaan pada diri sendiri dan kepercayaan pada orang lain. Untuk adanya High Thought memang perlu adanya High Trust dan High Touch disamping perlunya High-Tech.Penemuan potensi diriKinerja yang terbaik dari seseorang akan dicapai bila telah menemukan potensi dirinya, kebutuhan-kebutuhannya, masalah-masalahnya, kesalahannya, bakat & peluangnya. Kesempatan untuk itu harus diberikan dalam organisasi lingkungan kerja.Suasana keterbukaanUntuk memacu pertumbuhan dan kualitas team dan organisasi, perlu dibuka cakrawala yang luas untuk memungkinkan penggalian pikiran, konsep dan alternatif. Kebiasaan suka mengecek, hinaan dan mempermalukan akan membuka organisasi menjadi beku, individu menjadi patung-patung yang mati, atau melahirkan diri (secara mental) dari kelompok (out-group tidak in-group).Kebebasan dan perasaan tidak terancamOrganisasi yang belajar, setiap individu harus merasa bebas berbeda, boleh berbuat salah tanpa merasa terancam oleh serangan, campakan. Manusia mempunyai sistem nilai yang berbeda. Biasanya kebenaran akan datang justru dari pertemuan antara perbedaan-perbedaan.Suasana untuk mengakui bahwa salah itu biasaPerkembangan pribadi maupun organisasi yang sehat bila orang bebas, berani dan mau untuk berbuat sesuatu yang baru, sikap baru, pengetahuan baru.Iklim yang membolehkan untuk raguTeam yang berkumpul untuk mengambil keputusan dan tindakan, harus diperkenankan untuk ragu. Ini penting karena adanya beberapa alternatif sering menghasilkan beberapa peluang baru yang lebih menjanjikan. Pemaksaan untuk menerima satu-satunya ide yang dianggap tepat dan benar, akan menghambat pengembangan team dan peningkatan kinerja manajemen. Dalam kaitan ini, kondisi kualitas anggota team perlu pula diperhatikan oleh pimpinan, yaitu dengan memperhatikan tingkat pengetahuan, kreativitas, dan tanggung jawab. Semakin tinggi semakin memerlukan pendekatan konsultatif. Semakin ke bawah semakin menggunakan pendekatan instruktif.ConsultingSellingTelling Kualitas ide rendah Kualitas ide tinggi Evaluasi diri (Self Assessment) dan Evaluasi BersamaSebetulnya orang juga ingin tahu seberapa jauh dirinya berarti dalam satu organisasi. Apa kekuatan dan kelemahan dirinya. Dengan demikian evaluasi bersama oleh seluruh anggota kelompok dirasakan berharga untuk bahan diskusi.Proses dan Prinsip Pembelajaran TeamProses Learning Organization pada dasarnya akan lancar jika:Anggota team telah memiliki kesiapan (readiness) untuk berubah dan berkembang, baik secara fisik maupun secara mental.Proses pembelajaran team dilakukan secara bertahap (sequencing) yang logis, misalnya dari umum ke khusus, dari sederhana ke kompleksitas.Dibarengi dengan pengertian (understanding) artinya bukan pemaksaan.Dipadu dengan peran serta aktif (participation) baik fisik maupun mental.Selalu diberi umpan balik (feedback) melalui review, sehingga diketahui apakah yang dilakukan dicapai telah benar, belum benar, atau salah. Ini penting diketahui agar dapat dilakukan work improvement.Perlu dilakukan pemantapan (re-inforcement) melalui remedial maupun pujian (apresiasi) sehingga motivasi tetap tinggi.Selalu terkait antara apa yang dilakukan dan dikembangkan dengan pemahaman yang dimiliki anggota (appersepsi) serta terkait langsung dengan realitas penerapan/kondisi sehari-hari, selanjutnya terkait pula dengan transfer ke tindak lanjutnya.Tahapan Pertumbuhan TeamTeam yang baik dalam organisasi tidak terjadi dengan sendirinya, dalam waktu yang singkat, melainkan perlu upaya yang sungguh-sungguh, kebijakan dan program yang konsisten, berkesinambungan dan sistematis.Ada 4 tahapan pertumbuhan team dari kondisi tidak matang (immaturity) menjadi tingkat matang (maturity) yaitu:Tahap Forming, perasaan yang timbul:Optimis dan pesimis, perbuatan positif atau skeptik.Ketakutan dan anti terhadap apa yang akan terjadi nanti.Ketakutan dan ketidakmampuan/ketidaksesuaian.Mencoba untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana pengerjaannya.Mencoba untuk memilah perilaku organisasi yang dapat diterima dari yang tidak dapat diterima.Belajar untuk memilah masalah-masalah di dalam group.Mencoba untuk menghimpun informasi yang dibutuhkan.Belajar dan mengargumentasikan konsep dan masalah-masalah, lalu memancing ketidaksabaran beberapa anggota.Mengalami kesukaran dan kebingungan dalam menyelesaikan masalah atau berkeinginan untuk meningkatkan ruang lingkup.Mengalami perasaan tidak puas terhadap organisasi, kebijakan, penghargaan, dan ragu akan fungsi team.Tahap Storming, umumnya ditemui:Meragukan tugas dan metodologinya.Merasa pesimis dengan program.Ragu dengan kemampuan team-nya.Diantara anggota saling berargumentasi.Saling menyalahkan.Menyingkir.Bersifat defensif dan bersaing.Reaksi tegang dan mengeluh dengan beban kerja.Tahap Norming, anggota mulai menerima perbedaan-perbedaan dan mengadakan rekonsiliasi tentang hal yang tidak disetujui. Konflik mulai dapat dikendalikan.Elemen yang dirasakan adalah:Anggota mampu memberikan kritik yang konstruktif.Anggota merasa menjadi bagian team.Anggota merasa bahwa team dapat bekerja lancar.Anggota melangkah ke harmonis.Anggota mulai saling akrab dan mempercayai.Anggota memiliki sense of togetherness.Anggota memahami kewajibannya, aturan dan norma.Anggota menyisihkan lebih banyak waktu untuk bekerja bersama team.Tahap Performing, team mulai matang, mengerti tentang apa yang diharapkan darinya, mereka mulai membicarakan gagasan penyempurnaan, mencari data, diagnosa-dioagnosa dan mengembangkan solusi, serta mencoba melakukan perubahan-perubahan.Kini mereka telah mengalami:Mengerti satu sama lain.Mampu mengendalikan diri dengan konstruktif.Trampil dalam bekerja yang terfokus pada masalah.Bersama team melakukan PDCA (Plan-Do-Check-Action).Mensyukuri kemajuan yang dicapai team.Menikmati suasana persahabatan dalam team.Together: Kebersamaan lebih menguntungan dalam menyelesaikan pekerjaan daripada bekerja sendiri.Empathy: Kemampuan memahami dan ikut merasakan situasi yang dialami oleh orang lain secara tulus dan benar.Assist: Kesediaan untuk memberikan bantuan kepada pihak lain yang benar-benar memerlukan bantuan secara ihlas.Maturity: Kematangan dalam mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi bersama.Willingness: Kesediaan untuk bekerjasama secara bersahabat dan kooperatif.Organization: Bertingkah laku secara organisasional dalam interaksi pemecahan masalah atau krisis melalui bantuan pihak lain.Respect: Kemampuan untuk semakin saling menghormati dan menghargai di antara sesama anggota organisasi dalam pergaulan sehari-hari.Kindness: Berperilaku santun, hormat, dan baik dalam memperlakukan sesama anggota organisasi sehingga dapat menjadikan kebersamaan ini menjadi kenyamanan organisasi.Faktor Kepempimpinan yang Paling Penting : Integritas Materi Kuliah Minggu Ke-4Fokus Bahasan:Pengertian IntegritasIntegritas Membina KepercayaanIntegritas Punya Nilai Pengaruh TinggiIntegritas Memudahkan Standar TinggiIntegritas Menghasilkan Reputasi yang Kuat, Bukan Hanya CitraIntegritas Berarti Menghayati Sendiri Sebelum Memimpin Orang LainIntegritas Membantu Seorang Pemimpin Dipercaya, Bukan Hanya PintarIntegritas adalah Prestasi yang Dicapai Dengan Susah PayahPengertian IntegritasIntegritas adalah kualitas manusia yang paling diperlukan bagi sukses bisnis menurut 1.300 orang eksekutif senior yang menjadi responden sebuah penelitian baru-baru ini. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tujuh puluh satu persen menempatkan integritas di puncak daftar enam belas ciri khas yang bertanggung jawab untuk meningkatkan efektivitas eksekutif.Menurut kamus, integritas berarti keadaan menjadi lengkap, merupakan kesatuan. Jadi kalau kita punya integritas, kata-kata dan perbuatan kita sesuai. Saya adalah diri saya, tidak peduli di mana diri saya atau bersama siapa.Sayangnya, integritas merupakan komoditi yang mulai langka pada zaman sekarang. Standar pribadi sedang runtuh di dunia yang mati-matian mengejar kesenangan pribadi dan jalan pintas menuju sukses.Pada formulir lamaran pekerjaan sebuah pertanyaan berbunyi, Apakah Anda pernah ditangkap? Pelamar menjawab dengan huruf cetak kata TIDAK. Pertanyaan selanjutnya adalah berkaitan dengan pertanyaan pertama, Mengapa?. Tidak menyadari bahwa dia tidak harus menjawab bagian ini, pelamar yang jujur dan agak kekanak-kanakan ini menulis, Saya rasa karena saya tidak pernah ketahuan.Seseorang yang punya integritas tidak membagi loyalitas (itu sikap mendua), ataupun dia hanya pura-pura (itu kemunafikan). Orang yang memiliki integritas adalah orang yang utuh; mereka bisa diidentifikasikan dengan kesatuan pikirannya. Orang yang memiliki integritas tidak punya apa pun untuk disembunyikan dan tidak punya apa pun untuk ditakuti. Kehidupan mereka seperti buku terbuka. V. Gilbert Beers mengatakan, Seseorang yang punya integritas adalah orang yang menetapkan sistem norma untuk menilai semua kehidupan.Integritas bukanlah apa yang kita lakukan melainkan lebih banyak siapa diri kita. Siapa diri kita, pada gilirannya menetapkan apa yang kita lakukan. Sistem norma kita merupakan sebagian besar dari diri kita yang membimbing kita. Ini menetapkan prioritas dalam kehidupan kita dan menilai apa yang akan kita terima atau kita tolak.Kita semua menghadapi keinginan yang saling bertentangan. Tidak seorang pun, tidak peduli betapa spiritual dia, yang bisa menghindari pertikaian ini. Integritas adalah faktor yang menentukan mana yang akan menang. Kita berjuang setiap hari dengan situasi yang menuntut keputusan antara yang ingin kita lakukan dan apa yang harus kita lakukan. Hidup adalah keputusan untuk memilih. Integritas akan mengarahkan dan menetapkan dasar apa yang kita katakan, kita pikirkan, dan kita lakukan ke dalam diri yang utuh dan menolak bagi salah satu yang tidak sesuai.Kalau apa yang saya katakan dan apa yang saya lakukan sama, hasilnya akan menjadi manusia yang konsisten. Contohnya:Saya mengatakan kepada karyawan: Datanglah ke kantor pada waktunyaSaya datang ke kantor pada waktunyaMereka datang pada waktunyaSaya mengatakan kepada karyawan: Bersikaplah positifSaya memperlihatkan sikap positifMereka akan bersikap positifSaya mengatakan kepada karyawan: Dahulukan pelangganSaya mendahulukan pelangganMereka akan selalu mendahulukan pelangganKalau apa yang saya katakan dan apa yang saya lakukan tidak sama, hasilnya tidak konsisten. Contohnya:Saya mengatakan kepada karyawan: Datanglah ke kantor pada waktunyaSaya datang ke kantor terlambatBeberapa orang akan datang pada waktunya, lainnya tidakSaya mengatakan kepada karyawan: Bersikaplah positifSaya memperlihatkan sikap negatifBeberapa orang akan positif, lainnya tidakSaya mengatakan kepada karyawan: Dahulukan pelangganSaya mendahulukan diri sendiriBeberapa orang akan mendahulukan pelanggan, lainnya tidakDelapan puluh persen dari apa yang dipelajari orang datang melalui stimulasi visual, 10 persen melalui pendengaran, dan 10 persen melalui indera lainnya. Karena itu semakin banyak pengikut melihat dan mendengarkan pimpinannya konsisten dalam perkataan dan tindakan, akan semakin besar pula konsistensi dan loyalitas mereka. Apa yang mereka dengar, mereka pahami. Apa yang mereka lihat, mereka percayai.Terlalu sering kita berusaha memotivasi pengikut kita dengan sarana yang cepat mati dan dangkal. Yang diperlukan orang bukanlah motto untuk dikatakan, melainkan teladan untuk dilihat.Semakin bisa dipercaya diri Anda semakin besar pula kepercayaan orang lain yang ditempatkan pada diri Anda, dengan demikian memungkinkan diri Anda memiliki hak istimewa mempengaruhi kehidupan mereka.Integritas dalam diri pemimpin harus diperagakan setiap hari dalam sejumlah cara yang nyata. Ada lima hal yang harus Anda usahakan untuk Anda perlihatkan kepada mereka yang Anda pimpin:Saya akan mengamalkan apa yang saya ajarkanSaya akan melakukan apa yang saya katakanSaya akan jujur dengan orang lainSaya akan mendahulukan apa yang paling baik bagi orang lain sebelum apa yang terbaik bagi sayaSaya akan terbuka dan rentan.Integritas Membina KepercayaanDwight Eisenhower berkata: Supaya bisa menjadi pemimpin seseorang harus punya pengikut. Dan untuk bisa punya pengikut, seseorang harus punya keyakinan diri.Dengan demikian kualitas yang unggul untuk menjadi pemimpin tidak perlu disangsikan lagi adalah integritas. Ajaran dan tindakannya harus saling bersesuaian. Tanpa integritas, tidak mungkin ada sukses yang sesungguhnya, tidak peduli apakah itu dalam kelompok seksi, lapangan sepak bola, dalam ketentaraan, atau di kantor.Peter Bruyn, seorang spesialis Belanda di bidang administrasi menyatakan bahwa wewenang bukanlah kekuasaan yang dimiliki seorang bos, tetapi lebih banyak kemampuan bos mempengaruhi bawahan untuk mengakui dan menerima kekuasaan itu. Bawahan secara diam-diam setuju untuk menerima bos sebagai bos dengan timbal balik ditawari jenis kepemimpinan yang bisa mereka terima.Integritas Punya Nilai Pengaruh TinggiEmerson berkata: Setiap lembaga besar merupakan bayang-bayang panjang satu orang. Wataknya menentukan watak organisasi.Pernyataan itu sejajar dengan kata-kata Will Rogers yang mengungkapkan, Pikiran orang berubah melalui pengamatan dan bukan pertengkaran. Orang adalah apa yang dilihat orang lain.Menurut 1.300 eksekutif senior yang menanggapi sebuah penelitian belum lama ini, integritas adalah kualitas manusia yang diperlukan bagi sukses bisnis. Tujuh puluh satu persen menaruhnya di puncak daftar enam belas ciri khas yang bertanggung jawab untuk meningkatkan efektivitas seorang eksekutif. Integritas Memudahkan Standar TinggiPemimpin harus hidup dengan standar yang lebih tinggi dari pada pengikutnya. Wawasan ini tepat berlawanan dengan pemikiran kebanyakan orang mengenai kepemimpinan. Di dunia yang penuh pameran dan hak istimewa yang menyertai pendakian menuju sukses, hanya sedikit pemikiran yang diberikan kepada tanggung jawab perjalanan naik ke atas. Pemimpin bisa melepaskan segala-galanya kecuali tanggung jawab, baik bagi mereka sendiri maupun bagi organisasi. Saya yakin setiap hak mengimplikasikan sebuah tanggung jawab, setiap kesempatan, sebuah kewajiban, setiap pemilikan, sebuah tugas.Integritas Menghasilkan Reputasi yang Kuat, Bukan Hanya CitraCitra adalah apa yang dipikirkan orang lain tentang diri kita. Integritas adalah apa diri kita yang sesungguhnya. Dua orang wanita lanjut usia sedang berziarah ke sebuah tempat pemakaman yang agaknya cukup penuh sesak dan sampai di sebuah batu nisan. Tulisan di batu nisan itu berbunyi: Di sini terbaring Jenderal Sudirman, seorang pahlawan dan orang yang jujur.Ya, Tuhan! kata salah seorang wanita kepada lainnya. Bukankah mengerikan mereka memasukkan dua orang dalam satu kuburan?Kita semua pernah kenal dengan seseorang, yang tidak sama di luar seperti di dalam. Sedihnya, banyak orang yang telah berusaha lebih keras untuk citranya dibanding untuk integritasnya. (Lihat contoh: Personal Branding).Di China Kuno orang menginginkan rasa aman dari kelompok orang barbar dari Utara, maka mereka membangun tembok besar. Tembok begitu tinggi sehingga mereka yakin tidak ada seorang pun yang bisa memanjatnya dan begitu tebal sehingga tidak ada apa pun yang dapat mendobraknya. Mereka pun kembali santai untuk menikmati rasa amannya. Dalam seratus tahun pertama sejak adanya tembok, China diserang tiga kali. Tidak sekali pun kelompok orang barbar mendobrak tembok atau memanjatnya. Suatu kali mereka menyuap penjaga pintu gerbang dan kemudian langsung berbondong-bondong menyerbu melalui pintu gerbang. Ternyata orang China lupa, hanya sibuk memikirkan dan mengandalkan tembok batu, sementara lupa mengajarkan integritas kepada anak-anak mereka.Jawaban Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini akan menetapkan apakah Anda lebih suka membangun citra dan bukannya membangun integritas.Konsistensi:Apakah Anda orang yang sama sekali tidak peduli sedang berada dengan siapa Anda? Ya atau tidak.Pilihan:Apakah Anda membuat keputusan yang terbaik bagi orang lain kalau pilihan lainnya akan menguntungkan Anda? Ya atau tidak.Penghargaan:Apakah Anda cepat mengakui orang lain untuk upaya dan sumbangan mereka bagi sukses Anda? Ya atau tidak. Thomas Macauley berkata: Ukuran watak seseorang yang sesungguhnya adalah apa yang akan dilakukannya kalau dia tidak akan ketahuan.Kehidupan seperti gelombang air laut, kadang pasang dan kadang surut. Pada saat mengalami tekanan, biasanya orang melakukan curhat, apa saja yang ada di dalam akan ketahuan. Kita tidak dapat memberika apa yang tidak kita miliki. Citra hanya banyak menjanjikan tetapi sedikit menghasilkan. Integritas tidak pernah mengecewakan.Integritas Berarti Menghayati Sendiri Sebelum Memimpin Orang LainKita tidak bisa memimpin siapa pun lainnya lebih jauh daripada tempat kita sendiri berada. Terlalu sering kita begitu memikirkan produk sehingga kita mengambil jalan pintas dalam menjalankan prosesnya. Tidak ada jalan pintas kalau integritas terlibat. Akhirnya kebenaran selalu terungkap.Ketika seorang konsultan perusahaan terbesar di AS ditanya mengenai pengendalian mutu mereka, konsultan berkata: Dalam pengendalian mutu, kita tidak memikirkan produk. Kita memikirkan proses. Kalau prosesnya benar, maka produknya terjamin. Hal yang sama juga berlaku bagi integritas, integritas menjamin kredibilitas. Buktinya, pemimpin-pemimpin yang kredibel hanya dapat diciptakan melalui pendidikan dan pelatihan yang memadai. Integritas Membantu Seorang Pemimpin Dipercaya, Bukan Hanya PintarPeter Drucker berkata: Persyaratan akhir kepemimpinan yang efektif adalah memperoleh kepercayaan. Kalau tidak dipercaya maka tidak akan ada pengikut........ karena pemimpin adalah seseorang yang punya pengikut. Untuk mempercayai seorang pemimpin, tidak perlu kita setuju dengannya. Kepercayaan adalah keyakinan bahwa pemimpin sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakannya. Itu adalah kepercayaan kepada sesuatu yang sangat kuno yang disebut integritas. Tindakan seorang pemimpin dan kepercayaan yang dipegang oleh pemimpin harus sama atau paling sedikit serasi. Kepemimpinan yang efektif tidak berdasarkan sifat pintar, tetapi lebih banyak pada sikap konsisten.Pemimpin yang tulus tidak harus mengiklankan fakta. Ini kelihatan dalam segala hal yang mereka lakukan dan segera diketahui setiap orang secara umum. Demikian pula, ketidaktulusan tidak dapat disembunyikan, disamarkan, atau ditutup-tutupi, tidak peduli secakap apa pun seorang manajer dalam hal-hal lainnya.Integritas adalah Prestasi yang Dicapai Dengan Susah PayahIntegritas bukan sebuah faktor yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah hasil dari disiplin pribadi, kepercayaan batin, dan keputusan untuk jujur sepenuhnya dalam segala situasi di dalam kehidupan kita.Sayang sekali di dunia pada zaman sekarang kekuatan watak merupakan komoditas yang langka. Sebagai akibatnya, kita hanya mempunyai sedikit model integritas kontemporer. Budaya kita hanya menghasilkan sedikit sekali pahlawan yang tahan lama, hanya sedikit teladan kebajikan. Kita menjadi bangsa peniru, tetapi hanya sedikit pemimpin yang berharga untuk ditiru.Arti integritas telah mengalami erosi. Integritas adalah antitesis bagi semangat zaman kita sekarang. Falsafah hidup yang jauh jangkauannya yang membimbing budaya kita berputar di sekeliling mentalitas yang materialistis dan konsumeristis. Kebutuhan mendesak dan sesaat mengalahkan pertimbangan norma-norma yang memiliki arti penting dan abadi.Anda hanya akan menjadi apa yang menjadi diri Anda sekarang iniTipsPersonal Branding(Membangun Pribadi yang Branded)Bukan hanya perusahaan dan produk kita yang perlu di-brand-kan. Diri kita pun sebagai pemilik atau profesional sangat perlu. Sebab, justru kita yang pegang kendali atas semua itu.kita tak bisa memilih orang tua kitakita tak bisa memilih tempat kelahiran atau kota tempat kita dibesarkankita tak bisa memilih suku bangsa seperti yang kita sukaikita juga tak bisa memilih talenta dan IQ sesuai dengan keinginan kitaTETAPI, dengan keterbatasan itu, kita bisa memilih kekuatan dahsyat yang mampu mengendalikan arah kehidupan kita, karakter kita:Ingin menjadi manusia agung seperti Mahatma Gandhi, ataukah manusia berperangai Adolf Hitleratau Manusia sempurna seperti Nabi Muhammad SAW?Proses pembentukan karakter pribadi seperti contoh di atas disebut PERSONAL BRANDING Personal Branding dipercaya memiliki daya magis sebagai salah satu piranti penentu sukses bisnis. Yang penting, bagaimana seseorang membangun Personal Branding secara tepat. Seorang eksekutif dengan personal branding yang kuat akan memperlancar negosiasi dengan para mitra bisnisnya, dipercaya para bankir, akrab dengan pejabat pemerintah, dan dekat dengan konsumen atau klien. Semua ini jelas berpengaruh langsung terhadap kesuksesan bisnis.Syarat untuk mecapai Personal Branding harus tepat dengan kepribadian dan prestasi kita, serta sesuai dengan kebutuhan stakeholders kita. Mengapa demikian? Ada sejumlah contoh, seorang tokoh begitu bersemangat melakukan Personal Branding, tapi prestasinya jeblok. Akibatnya, bukan citra bagus yang dipetik, melainkan cibiran, bahkan sumpah serapah. Ini yang disebut dengan tak tahu diri. Hendaknya pebisnis tidak seperti contoh ini.Beberapa Cara yang sering dilakukan dalam Personal Branding untuk membangun Citra Diri:Terus menerus meningkatkan kompetensi, memiliki kemampuan plus keahlian yang berbeda dan spesifik.Mengukir prestasi dan menciptakan inovasi.Memiliki visi dan prinsip (identitas) pribadi yang menjadi tujuan hidupnyaSekolah kepribadian misalnya: John Robert Power, Mien Uno.Berani tampil dan menjadi pembicara publik/dosen.Membangun komunikasi melalui hubungan dekat dengan persMendirikan kegiatan sosial atau membuat yayasan atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan sejenis.Terlibat dalam upacara-upacara adat atau keagamaan.Dekat dengan para pengambil keputusan atau pemuka adat dan stakeholders.Dalam banyak kasus, proyek atau mitra baru sering menghampiri bukan karena kebesaran nama perusahaan, tapi karena adanya orang-orang yang dikenal masyarakat dan memiliki Personal Brand yang kuat. Ada kasus di sejumlah perusahaan, klien kelas kakap memutuskan hubungan bisnis karena pergantian pimpinan cabang atau kepala unit perusahaan. Sebaliknya ada juga personil diusulkan untuk dipertahankan atau dipromosikan di daerahnya karena sudah terjalin hubungan baik dengan mitra bisnis. Dua kasus terakhir semata-mata dipengaruhi langsung oleh Personal Brand.Image, reputasi, dan kredibilitas pribadi yang baik dapat ditransfer kepada produk dan korporat, serta memberi nilai kapitalisasi tinggi. Personal Brand yang kuat mewakili dan identik dengan perusahaan, contoh: Cacuk Sudariyanto identik dengan Telkom, Bill Gates identik dengan Microsoft, ayam bakar Wong Solo identik dengan Puspo Wardoyo, dan masih banyak lagi tokoh atau figur yang identik dengan perusahaan.Personal Branding membutuhkan media komunikasiStrategi Personal Branding membutuhkan media komunikasi eksternal yang tak jarang menyerap dana besar. Strategi ini sering diterapkan oleh public figur yang bertujuan untuk menarik perhatian publik dan pada akhirnya akan berdampak pada perhatian produk dan perusahaan. Ikuti dua kisah berikut:Puspo Wardoyo bersama ayam bakar Wong SoloPuspo sengaja menciptakan konflik terus menerus di benak orang banyak melalui isyu poligami dan berani membuat acara Poligamy Award di suatu hotel. Tujuannya, agar setiap orang membicarakan dirinya. Benar saja, terjadi pro dan kontra terhadap poligami sehingga namanya mencuat mendadak di kalangan publik. Setelah namanya populer, pedagang kaki lima di Bandara Polonia Medan itu merilis berita di koran di Medan, Waspada. Judulnya: Puspo Wardoyo, Sarjana Membuka Ayam Bakar Wong Solo di Medan. Sejak itu, bisnis rumah makannya sukses besar, omsetnya naik 300%-400%.Kisah Krisdayanti Ketika pamor artis serba bisa Krisdayanti alias KD mulai menurun, sang suami Anang Hermansyah turun tangan. Bersama team informal yang dibentuknya, ia merumuskan strategi mendongkrak kembali nama KD. Yang dilakukan adalah: membuat buku tentang autobiografi istrinya dengan tajuk Seribu Satu KD. Buku setebal 205 halaman tersebut dikemas dalam konsep unik, melibatkan 11 sponsor produk-produk yang dibintangi KD antara lain: Marimas, Mustika Ratu, Darwis Triadi Studio, Mercedes-Benz, dan Felice. Alhasil, citra KD kembai meningkat. Selain itu, omset produk yang dibintangi dan terlibat dalam sponsorship buku itu ikut terangkat.Personal Branding harus berkarakterStrategi untuk membangun Personal Branding membutuhkan syarat utama: harus berkarakter. Siapapun dia, harus dapat memperlihatkan karakter yang membedakan dirinya dari kebanyakan orang. Contoh: Abdullah Gymnastiar dengan kesejukan hatinya sehingga dapat diterima banyak kalangan.Tahapan membangun Personal BrandingPersonal Brand tidak dapat dicapai dalam sekejap dan perjuangannya cukup berat. Berikut langkah-langkah yang harus ditempuh:Memantapkan tujuan jangka panjang ingin menjadi presiden, gubernur, pengusaha, artis?Mengenali siapa stakeholders-nya siapa saja yang akan dihadapi terkait dengan tujuan di atas.Mengkaji persepsi stakeholders untuk memperoleh dukungan apa persepsi yang berkembang mengenai diri kita. Dengar, alami, dan lihat pendapat orang tentang kita.Menyusun strategi komunikasi setelah kita mengenali persepsi stakeholders rumuskan strategi komunikasi yang tepat.Menyusun time-schedule dan action plan buat jadwal dan lakukan langkah-langkah untuk melakukan Personal Branding.Faktor-Faktor Pengembangan Personal BrandGenius quality kemampuan di atas rata-rata membuat kita menonjol?Kemampuan yang unik keahlian khas, ditunjang upaya keras yang terfokus.Kepribadian yang baik sikap dan perilaku yang sopan dapat meningkatkan citra.Falsafah hidup yang terpuji didominasi oleh keinginan untuk mempermudah kehidupan dan membantu orang lain.Integritas yang tinggi menyatunya kata dan perbuatan. Apa yang dikatakan itulah yang diperbuat, apa yang dilakukan itulah yang dikatakan.Gaya atau penampilan yang beda jadilah jeruk di antara apel, karena di antara kumpulan apel, maka jeruk paling menonjol.Pengalaman yang matang katakan yang dialami dan dimengerti, dan belajarlah mengerti sebelum mengatakan. Jangan mengambil kesimpulan sebelum mengetahui kulit dan isinya.SELAMAT MENCOBAUjian Terpenting Kepempimpinan:Menciptakan Perubahan Positif Materi Kuliah Minggu Ke-5Fokus Bahasan:Mengubah Pemimpin = Mengubah OrganisasiProfil Seorang Pemimpin Dalam KesulitanPemimpin Adalah Sarana PerubahanSebuah Kisah Historis Perlawanan Terhadap PerubahanMengapa Orang Melawan PerubahanProses Evolusi PerubahanMenciptakan Iklim Untuk PerubahanMengubah Pemimpin = Mengubah OrganisasiMengubah pemimpin, mengubah organisasi. Segala hal bangkit dan jatuh karena kepemimpinan. Walaupun demikian, tidak mudah mengubah pemimpin. Pada kenyataannya, pemimpin menolak perubahan sama seperti pengikut. Akibatnya, pemimpin yang tidak berubah sama dengan organisasi yang tidak berubah. Orang melakukan apa yang mereka lihat.Profil Seorang Pemimpin Dalam KesulitanDiperhatikan dari dua belas titik kesulitan yang didaftar di bawah ini, lima di antaranya berkaitan dengan tidak adanya kemauan untuk berubah. Ini akan mendatangkan kesulitan bagi organisasi.Punya pemahaman yang buruk atas orang lain.Kurang imajinasi.Punya masalah pribadi.Mengalihkan tanggung jawab.Merasa aman dan puas.Tidak terorganisasi.Mudah meledak kemarahannya.Tidak mau mengambil risiko.Merasa tidak aman dan defensif.Tidak mau bersikap lentur.Tidah punya semangat team.Melawan perubahanNiccolo Machiavelli berkata, Tidak ada yang lebih sulit untuk ditangani, lebih bahaya untuk dilakukan atau lebih tidak pasti dalam keberhasilannya, daripada memimpin dalam memperkenalkan tatanan baru dalam hal apa pun.Tatanan hal-hal yang pertama untuk diubah adalah diri saya, pemimpin. Setelah saya memikirkan betapa sulit mengubah diri sendiri, kemudian saya akan memahami tantangan berusaha mengubah orang lain. Inilah ujian terpenting kepemimpinan.Seorang ahli mistik Timur Tengah mengatakan, Saya seorang revolusioner ketika saya masih muda dan doa saya kepada Tuhan hanyalah: Tuhan, beri saya kekuatan untuk mengubah dunia. Sementara saya meningkat separuh baya dan menyadari bahwa kehidupan saya berlalu tanpa mengubah seorang pun, saya mengubah doa saya menjadi: Tuhan, beri saya berkat untuk mengubah mereka yang berhubungan dengan saya, hanya keluarga dan teman-teman, dan saya akan merasa puas. Seandainya saya mendoakan ini sejak awal, saya tidak akan membuang-buang waktu hidup saya.Howard Hendricks, dalam bukunya Teaching to Change Lives, melontarkan tantangan kepada setiap calon pemimpin: Tuliskan di suatu tempat pada tepi halaman ini jawaban Anda untuk pertanyaan berikut: Bagaimana Anda telah berubah .............. akhir-akhir ini? Dalam minggu terakhir, misalnya?Atau bulan yang lalu? Atau tahun lalu? Dapatkah Anda sangat spesifik? Atau haruskah Anda menjawab dengan samar-samar sekali? Anda mengatakan bahwa Anda tumbuh. Baiklah ......... bagaimana caranya? Nah, Anda berkata: Dalam segala macam cara. Hebat! Sebutkan salah satu. Ketahuilah, pengajaran yang efektif hanya datang melalui orang yang berubah. Semakin banyak Anda berubah, semakin besar kemungkinan Anda menjadi alat perubahan dalam kehidupan orang lain. Kalau Anda ingin menjadi sarana perubahan, Anda sendiri juga harus berubah.Pemimpin Adalah Sarana PerubahanBegitu pemimpin secara pribadi berubah dan memahami perbedaan antara perubahan baru dan perubahan yang diperlukan, maka pemimpin itu harus menjadi sarana perubahan. Di dunia yang penuh dengan perubahan cepat dan ketidaksinambungan, pemimpin harus berada di depan untuk mendorong perubahan dan pertumbuhan serta menunjukkan jalan untuk mendatangkannya. Dia mula-mula harus memahami dua keharusan penting untuk mendatangkan perubahan: mengetahui keharusan teknis perubahan, dan memahami tuntutan sikap dan motivasi untuk mendatangkannya.Kedua keharusan ini sangat perlu. Walaupun demikian, lebih sering kalau terjadi kegagalan terhadap perubahan, itu karena motivasi yang kurang memadai atau tidak semestinya, bukan karena kurangnya kepandaian teknis.Kalau Anda berhenti berubah, berhenti pula kehidupan AndaSebuah Kisah Historis Perlawanan Terhadap PerubahanPerlawanan terhadap perubahan bersifat universal. Ini menyerang semua kelas dan budaya.Bagaimana Anda Menulis Kata SIKAP?Kata Sikap yang ditulis dengan tangan Anda yang biasa digunakan untuk menulis.Kata Sikap yang ditulis dengan tangan Anda yang lain.Setelah Anda melihat kata Sikap yang ditulis dengan tangan yang tidak biasa Anda gunakan untuk menulis, Anda melihat gambaran jenis sikap yang biasanya kita miliki ketika kita mencoba melakukan sesuatu yang baru. Seseorang pernah mengatakan: Tidak ada suatu apa pun yang bisa dilakukan untuk pertama kalinya.Mengapa Orang Melawan PerubahanDalam kartun Peanuts Charlie Brown berkata kepada Linus: Mungkin kamu bisa memberiku jawaban, Linus. Apa yang akan kau lakukan kalau kau merasa tidak seorang pun menyukaimu? Linus menjawab, Aku akan berusaha melihat diriku dengan obyektif, dan melihat apa yang bisa kulakukan untuk meningkatkan diri. Itulah jawabanku Charlie Brown. Terhadap jawaban itu Charlie berkata, Aku benci jawaban itu! Ada sejumlah alasan mengapa banyak di antara kita, seperti Charlie Brown, yang menentang perubahan:Perubahan yang tidak dimulai oleh diri sendiriRutinitas tergangguPerubahan menciptakan rasa takut kepada apa yang tidak diketahuiTujuan perubahan tidak jelasPerubahan menciptakan rasa takut akan kegagalanImbalan untuk perubahan tidak seimbang dengan upaya yang dituntut oleh perubahanOrang terlalu puas dengan cara yang adaPerubahan tidak terjadi kalau orang berpikir negatifPengikut kurang rasa hormat untuk pemimpinPemimpin rentan terhadap perasaan kritik pribadiPerubahan bisa berarti kerugian pribadiPerubahan memerlukan komitmen tambahanPikiran picik menolak penerimaan atas gagasan baruTradisi melawan perubahanProses Evolusi PerubahanProses evolusi perubahan yang sukses di dalam sebuah organisasi bisa disimpulkan dalam delapan langkah yang harus terjadi, sementara organisasi meningkat dari ketidaktahuan tentang perubahan yang diinginkan dan efek yang dibuatnya ke kebulatan pikiran penuh kemauan dan inovasi.Langkah 1Ketidaktahuan. Tidak ada kesatuan arah atau pengertian prioritas yang dirasakan di kalangan pengikut. Mereka berada dalam kegelapan. Langkah 2Informasi. Informasi umum diberikan kepada orang. Mula-mula gagasan untuk perubahan tidak diterima.Langkah 3Suntikan. Masuknya gagasan baru ke dalam status quo mungkin menimbulkan pertentangan dengan sikap masa bodoh, prasangka, dan tradisi. Kecenderungan umumnya adalah berfokus pada masalah. Langkah 4Perubahan Individu. Penganut awal mulai melihat keuntungan perubahan yang diusulkan dan menerimanya. Keyakinan pribadi menggantikan rasa puas diri.Langkah 5Perubahan Organisasi. Dua sisi persoalan dibicarakan. Kurangnya sikap defensif dan bertambahnya keterbukaan mengenai perubahan yang diusulkan bisa diamati. Momentum bergeser dari anti-perubahan menjadi pro-perubahan. Langkah 6Penerapan Secara Canggung. Beberapa kegagalan dan beberapa keberhasilan dialami sementara perubahan dilaksanakan. Proses belajar berlangsung dengan cepat. Langkah 7Integrasi. Kecanggungan mulai berkurang dan tingkat penerimaan naik. Meningkatnya rasa pencapaian serta gelombang kedua hasil dan sukses terjadi. Langkah 8Inovasi. Hasil yang penting menciptakan keyakinan dan kemauan untuk mengambil risiko. Akibatnya adalah kesediaan untuk berubah secara lebih cepat dan lebih berani. Menciptakan Iklim Untuk PerubahanPenelitian perilaku manusia memperlihatkan bahwa orang pada dasarnya tidak melawan perubahan, mereka melawan kemungkinan diubah. Bagian ini akan menekankah bagaimana cara menciptakan suasana yang akan mendorong orang lain untuk berubah. Kecuali kalau orang berubah, perubahan tidak akan terjadi. Pemimpin harus mengembangkan kepercayaan dengan orang lainKalau Anda ingin merebut hati seseorang agar mendukung perjuangan Anda, mula-mula katakan dan yakinkah dia bahwa Anda sahabatnya yang sejati.Pemimpin harus membuat perubahan pribadi sebelum meminta orang lain agar berubahAndrew Carnegie berkata, Sementara saya semakin tua, saya tidak terlalu memperhatikan apa yang dikatakan orang lain. Saya hanya mengamati apa yang mereka lakukan. Pemimpin besar bukan hanya mengatakan apa yang harus dilakukan, mereka memperlihatkannya.Pemimpin yang baik harus memahami sejarah organisasiG.K. Chesteron mengatakan, Jangan merobohkan pagar sebelum Anda mengetahui alasan mengapa pagar itu didirikan. Penting sekali bagi pemimpin mengetahui apa yang terjadi di masa lalu sebelum membuat perubahan untuk masa yang akan datang.Tempatkan pemberi pengaruh pada kedudukan kepemimpinanPemimpin mempunyai dua ciri khas. Pertama, mereka pergi ke suatu tempat. Kedua, mereka bisa membujuk orang lain untuk ikut bersama mereka. Seorang presiden direktur datang terlambat di sebuah pertemuan. Setelah menghambur ke dalam ruangan, dia mengambil tempat duduk terdekat dari pintu masuk dan bukan menduduki kursi yang biasa ditempati. Seorang pembantunya yang masih sangat muda protes, Silakan Pak, Bapak harus duduk di kepala meja. Sang Presdir, karena memahami posisinya di perusahaan dengan santainya menjawab, Nak, di mana saja saya duduk adalah kepala meja.Periksalah uang receh dalam saku AndaSetiap pemimpin diberi sejumlah tertentu uang receh (dukungan emosional dalam bentuk kepingan-kepingan untuk tawar menawar) pada awal suatu hubungan. Kalau hubungan melemah, pemimpin melepaskan uang receh sampai ada kemungkinan baginya untuk bangkrut dengan organisasi. Kalau hubungan menguat, pemimpin menerima uang receh sampai ada kemungkinan baginya untuk menjadi kaya dengan organisasi.Ingatlah selalu: Diperlukan uang receh untuk membuat perubahan. Semakin banyak uang receh dalam saku pemimpin, semakin banyak perubahan yang bisa dibuat dalam kehidupan orang lain.Pemimpin yang baik mencari dukungan pemberi pengaruh sebelum perubahan diumumkanDaftar pemeriksaan sepuluh butir berikut berisi semua langkah yang akan dilalui seorang pemimpin yang baik dalam mencari dukungan untuk perubahan dari pemberi pengaruh utama dalam organisasinya:Daftarlah pemberi pengaruh utama dari kelompok besar di dalam organisasi Anda.Berapa banyak yang akan terpengaruh secara langsung oleh perubahan ini? (Orang-orang ini adalah kelompok yang paling penting).Berapa banyak yang akan terpengaruh secara tidak langsung oleh perubahan ini?Berapa banyak yang mungkin akan positif?Berapa banyak yang mungkin akan negatif?Kelompok mana yang merupakan mayoritas?Keompok mana yang paling berpengaruh?Kalau kelompok yang positif lebih kuat, ajaklah para pemberi pengaruh berkumpul untuk melakukan pembicaraan.Kalau kelompok negatif lebih kuat, temuilah pemberi pengaruh secara pribadi.Ketahuilah kunci menuju setiap pemberi pengaruh. Kembangkanlah agenda pertemuan yang akan membantu perubahanSeorang pemimpin yang bijaksana, setelah memahami bahwa orang berubah melalui sebuah proses, akan mengembangkan sebuah agenda pertemuan guna meningkatkan proses tersebut. Salah satu agenda yang sering digunakan dan terbukti efektif adalah:Butir InformasiButir yang menarik bagi mereka yang menghadiri pertemuan, butir positif yang meningkatkan moral. (Ini memulai pertemuan di tingkat tinggi).Butir PenelitianPersoalan yang akan dibicarakan tetapi tidak dijadikan bahan untuk ditetapkan dalam pemungutan suara. (Ini memungkinkan orang berbagi gagasan tanpa tekanan untuk mewakili segi pandangan tertentu).Butir TindakanPersoalan yang akan ditetapkan dengan pemungutan suara yang sebelumnya merupakan butir penelitian. (Ini memungkinkan pembicaraan yang sudah diproses sebelumnya bisa dilangsungkan. Kalau perubahan besar diperlukan, tetap pertahankan persoalan itu dalam kategori penelitian sampai diberi waktu untuk penerimaan.)Doronglah pemberi pengaruh untuk mempengaruhi orang lain secara tidak resmiPerubahan besar tidak boleh mengejutkan orang. Kebocoran kepemimpinan yang dilakukan secara semestinya akan mempersiapkan orang untuk pertemuan resmi.Perlihatkan kepada orang lain bagaimana perubahan akan menguntungkan merekaPerubahan yang diusulkan adalah yang terbaik bagi orang banyak, bukan bagi pemimpin. Orang banyak harus didahulukan. Lihat contoh rambu di kantor yang berbunyi: Untuk kenyamanan orang lain, tolong tutup pintu. Ternyata pintu sering tetap terbuka sampai tanda diganti menjadi: Untuk kepentingan personel kita sendiri, tolong tutup pintu. Dengan rambu ini pintu sering tertutup. Jadi, utamakan keuntungan orang banyak yang terlibat dalam sebuah perubahan. Contoh lain: proses pembangunan Taman Mini Indonesia Indah: awalnya mendapat protes keras, tetapi setelah dirasakan memberikan manfaat bagi orang banyak, akhirnya mereka mendukungnya.Beri orang banyak pemilikan atas perubahanTanpa rasa memiliki, perubahan hanya akan berjangka pendek. Pemimpin harus menyadarkan dan memberikan kepemilikan atas perubahan kepada orang banyak. Tidak semua perubahan merupakan peningkatan, tetapi tanpa perubahan tidak akan ada peningkatanPerubahan = PertumbuhanAtauPerubahan = KesedihanTidak ada keputusan yang tidak diiringi dengan risiko. Hidup adalah sebuah pilihan. Pemimpinan yang bijaksana menghitung dampak perubahan untuk memperoleh nilai tambah.Tidak pernah terlambat untuk berubahTidak ada kata terlambat untuk berubah kecuali mati. Karena itu, berubahlah: mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang paling kecil, mulai sekarang.Cara Cepat Meraih Kepemimpinan:Pemecahan Masalah Materi Kuliah Minggu Ke-6Fokus Bahasan:Mengapa Orang Tidak Melakukan Unjuk Kerja.Kita Semua Punya Masalah.Masalah Memberikan Makna Bagi Kehidupan.Banyak Orang Terkemuka Telah Mengatasi Masalah Dalam Kehidupan Mereka.Masalah Apa Pun Ada Solusinya.Ujian Bagi Seorang Pemimpin Adalah Kemampuan Untuk Mengenali Masalah Sebelum Menjadi Keadaan DaruratNilai Kepemimpinan Diukur Dari Masalah Yang Mereka Tangani.Proses Pemecahan Masalah.Mengapa Orang Tidak Melakukan Unjuk KerjaMenurut F.F. Fournies, yang menulis dalam Coaching for Improved Work Performance, ada empat alasan umum mengapa orang tidak melakukan unjuk kerja sebagaimana seharusnya:Mereka tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan.Mereka tidak tahu bagaimana cara melakukannya.Mereka tidak tahu mengapa mereka harus melakukannya.Ada rintangan di luar pengendalian mereka.Keempat alasan mengapa orang gagal melakukan unjuk kerja sesuai dengan potensi mereka semuanya merupakan tanggung jawab kepemimpinan. Tiga alasan pertama berhubungan dengan memulai pekerjaan secara benar. Sebuah program latihan, deskripsi kerja, alat yang semestinya, dan wawasan, dan keahlian komunikasi yang baik, akan memperoleh hasil besar dalam memenuhi ketiga persoalan pertama secara efektif. Berdasarkan hasil penelitian, orang tidak menyukai masalah, cepat bosan kepada masalah, dan akan melakukan apa saja untuk melepaskan diri dari masalah. Masalahnya: orang tidak akan terlepas dari masalah. Keahlian Anda sebagai pemimpin dalam memecahkan masalah akan selalu diperlukan karena orang selamanya punya masalah.Jika orang menghadapi masalah, ke mana mereka akan pergi untuk memecahkannya? Perhatikan grafik di bawah ini:Kita Semua Punya MasalahSetiap orang rupanya punya masalah. Kadar dan tingkatan masalah berbeda-beda dari seseorang dan orang lain. Kadang-kadang masalah membuat kita kewalahan. Bagaimana cara mengatasinya? Kita harus menelusuri akar masalahnya. Umumnya masalah terjadi jika: kenyataan harapan. Setiap orang memiliki harapan, tetapi kadang-kadang kenyataannya berbeda. Untuk memperkecil masalah maka harapan Anda harus disesuaikan dengan kesanggupan usaha yang mungkin dapat dilaksanakan.Masalah Memberikan Makna Bagi KehidupanSeorang filsuf yang bijaksana pernah berkomentar bahwa satu-satunya hambatan yang harus diatasi oleh seekor elang untuk terbang dengan kecepatan tinggi dan dengan mudah adalah udara. Tetapi jika udara ditiadakan dan burung gagah ini harus terbang dalam ruang hampa udara, dia seketika akan jatuh dan sama sekali tidak dapat terbang.Hambatan justru merupakan syarat untuk sukses bagi kehidupan manusia. Ukuran sukses adalah setelah mampu melewati berbagai ujian dan rintangan. Mahasiswa dikatakan sukses setelah melewati masa ujian sidang skripsi; karyawan dikatakan sukses dan karirnya menempati posisi manajer setelah menjalani berbagai jenis pekerjaan dengan berbagai tingkat kesulitan. Kehidupan yang bebas dari semua rintangan dan kesulitan justru akan mengurangi semua kemungkinan dan kekuatan menjadi nol. Kalau kita cermati dalam kehidupan ini, semua berpasang-pasangan. Masalah kebodohan massal memberikan arti kepada dunia pendidikan. Masalah gangguan kesehatan memberikan arti kepada pengobatan. Masalah kekacauan sosial memberikan arti kepada pemerintahan. Di antara ancaman dalam bisnis dan kehidupan pasti terdapat peluang.Banyak Orang Terkemuka Telah Mengatasi Masalah Dalam Kehidupan MerekaSebagian besar surat Rasulullah ditulis dalam penjara. Kebanyakan pemikiran paling besar dari ahli pikir harus melalui api. Gatotkaca mencapai tingkat kesaktian karena telah lulus dari kawah Candradimuka. Jika Anda ingin pandai berenang, Anda harus berlatih melawan derasnya arus. Jika Anda ingin membentuk pelangi Anda harus mampu menahan hujan. Jika Anda ingin meraih bulan, Anda harus menciptakan roket. Pelaut sejati adalah pelaut yang mengendalikan perahu kecil dan telah mampu melewati ombang-ombak besar dengan peralatan nautis seadanya.Kuburlah seseorang dalam salju Valley Forge, maka kita akan memiliki seorang George Washington. Besarkan dia dalam kemiskinan yang luar biasa, dan kita akan punya seorang Abraham Lincoln. Biarkan dia dilahirkan dengan kulit hitam dalam masyarakat yang penuh dengan diskriminasi rasial, dan kita punya seorang George Washington Carver, atau seorang Martin Luther King, Jr. Sebut dia anak yang lambat belajar dan terbelakang, coret dia dari daftar karena tidak bisa dididik, maka kita punya seorang Albert Einstein.Sebuah penelitian terhadap tiga ratus orang yang sangat sukses seperti Franklin Delano Roosevelt, Helen Keller, Winston Churchill, Albert Scwheitzer, Mahatma Gandhi, dan Albert Einstein, mengungkapkan bahwa seperempatnya punya cacat, seperti kebutaan, ketulian, atau kelumpuhan anggota badan. Tiga perempatnya lahir dalam kemiskinan, berasal dari keluarga berantakan, atau paling tidak datang dari situasi yang sangat tegang atau kalut.Mengapa para pencapai prestasi ini bisa mengatasi masalah sementara ribuan orang lainnya dikalahkan oleh masalah mereka? Mereka tidak mau berpegangan pada dalih yang umum untuk kegagalan. Mereka mengubah batu sandungan menjadi batu pijakan. Mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat menetapkan setiap keadaan dalam kehidupan tetapi mereka bisa menetapkan pilihan sikap terhadap keadaan apa saja.Tekanan dan rintangan dalam kehidupan sering melahirkan orang-orang suksesMasalah Apa pun Ada SolusinyaSemua masalah, apa pun masalahnya, pasti ada solusinya. Kalau Anda tidak mampu melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah, maka segeralah sadar bahwa itu bukan masalah Anda. Itu adalah kenyataan hidup. Artinya, untuk mengatasi masalah tersebut Anda tidak perlu mempermasalahkannya.Ujian Bagi Seorang Pemimpin Adalah Kemampuan untuk Mengenali Masalah Sebelum Menjadi Keadaan DaruratPemimpin besar biasanya mengenali masalah dalam urutan sebagai berikut:Mereka merasakannya sebelum melihatnya (intuisi).Mereka mulai mencarinya dan mengajukan pertanyaan (rasa ingin tahu).Mereka mengumpulkan data (memroses).Mereka berbagi perasaan dan pertemuan dengan beberapa rekan yang dipercaya (berkomunikasi).Mereka memerikan masalah (menulis).Mereka memeriksa sumber daya (mengevaluasi).Mereka membuat keputusan (memimpin). Pemimpin besar jarang buta sebelah. Mereka menyadari bahwa pukulan yang mengenai mereka jarang keras. Dengan demikian, mereka selalu mencari tanda-tanda dan petunjuk yang akan memberi mereka wawasan ke dalam masalah. Nilai Kepemimpinan Diukur Dari Masalah yang Mereka TanganiMasalah kelihatan besar atau kecil diukur dari cara orang memandangnya besar atau kecil. Orang besar memiliki sumber daya yang cukup dalam menghadapi masalah sehinga akan selalu mampu mengatasi persoalan besar secara efektif. Demikian pula sebaliknya. Sikap, sumber daya, dan cara pandang itulah yang membedakan nilai sebuah kepemimpinan.Proses Pemecahan MasalahMe