giaa lk tw i maret 2015

Upload: lasmaria-verawati

Post on 19-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    1/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk

    DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

    31 MARET 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014, 2013DAN 2012 DAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIRPADA 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT), DAN UNTUKTAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

    DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    2/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKDAFTAR ISI

    Page

    SURAT PERNYATAAN DIREKSI

    LAPORAN ATAS REVIU INFORMASI KEUANGAN INTERIM 1

    LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 2

    LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 dan untuk periode tiga bulan yangberakhir 31 Maret 2015 dan 2014 (Tidak Diaudit) dan untuk tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2014 dan 2013

    Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 4

    Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 6

    Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 7

    Laporan Arus Kas Konsolidasian 8

    Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 9

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    3/132

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    4/132

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    5/132

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    6/132

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    7/132

    PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

    31 MARET 2015 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012

    31 Maret 1 Januari 2013/

    2015 31 Desember 31 Desember 31 Desember

    Catatan (Tidak Diaudit) 2014 2013 2012

    USD USD USD USD

    ASET

    ASET LANCAR

    Kas dan setara kas 6,46 464.898.910 434.327.498 480.429.053 334.081.961

    Piutang usaha

    Pihak berelasi 7,46 2.662.185 2.747.485 3.895.720 4.442.106

    Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian

    penurunan nilai sebesar USD 6.226.315 pada

    31 Maret 2015, USD 6.599.637 pada

    31 Desember 2014, USD 2.844.443 pada

    31 Desember 2013 dan USD 1.562.838 pada

    1 Januari 2013/31 Desember 2012 137.325.563 117.876.342 141.661.109 131.345.666

    Piutang lain-lain 8 10.645.811 8.349.932 9.158.363 8.068.782

    Persediaan - bersih 9 85.498.623 85.204.399 91.325.429 84.309.102Uang muka dan biaya dibayar dimuka 10 135.139.648 134.765.800 90.118.503 85.886.470

    Pajak dibayar dimuka 11 30.712.871 27.243.487 19.934.137 9.728.588

    Jumlah Aset Lancar 866.883.611 810.514.943 836.522.314 657.862.675

    ASET TIDAK LANCAR

    Dana perawatan pesawat dan uang jaminan 12,49,50 847.884.492 786.933.317 617.623.057 461.933.812

    Uang muka pembelian pesawat 13 367.309.429 388.883.491 500.366.435 497.157.419

    Investasi pada entitas asosiasi 14 284.787 545.647 972.087 1.179.564

    Aset pajak tangguhan 11 121.883.572 119.650.511 34.850.834 22.076.105

    Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

    sebesar USD 1.212.889.722 pada 31 Maret 2015,

    USD 1.188.605.633 pada 31 Desember 2014,

    USD 1.058.880.732 pada 31 Desember 2013 dan

    USD 985.069.094 pada 1 Januari 2013/

    31 Desember 2012 15 887.207.438 922.994.362 895.017.840 826.747.800Properti investasi 16 26.708.125 26.818.510 22.020.790 18.912.898

    Aset takberwujud - bersih 17 5.600.641 6.047.329 6.822.881 7.217.106

    Beban tangguhan - bersih 5.317.578 5.411.785 7.275.144 1.690.740

    Aset lain-lain - bersih 18,46 43.124.762 45.279.420 76.167.174 73.328.314

    Jumlah Aset Tidak Lancar 2.305.320.824 2.302.564.372 2.161.116.242 1.910.243.758

    JUMLAH ASET 3.172.204.435 3.113.079.315 2.997.638.556 2.568.106.433

    Lihat catatan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

    Disajikan kembali - Catatan 5

    - 4 -

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    8/132

    PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

    31 MARET 2015 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    31 Maret 1 Januari 2013/

    2015 31 Desember 31 Desember 31 Desember

    Catatan (Tidak Diaudit) 2014 2013 2012

    USD USD USD USD

    LIABILITAS DAN EKUITAS

    LIABILITAS JANGKA PENDEK

    Utang bank dan lembaga keuangan 19,46 564.669.978 75.312.110 45.222.668 5.651.251

    Utang usaha

    Pihak-pihak berelasi 20,46 94.048.762 111.563.071 120.771.564 80.037.958

    Pihak ketiga 89.415.526 104.026.360 86.179.810 90.700.694

    Utang lain-lain 21 33.101.637 24.196.608 20.988.151 22.119.524

    Utang pajak 11 19.735.048 18.458.721 18.002.338 21.502.264

    Beban akrual 22 206.447.474 224.597.949 169.670.785 175.064.453

    Pendapatan diterima dimuka 23 173.956.332 210.488.910 169.265.396 162.270.578

    Uang muka diterima 22.914.805 29.581.017 20.593.426 20.631.988

    Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo

    dalam satu tahun:

    Pinjaman jangka panjang 24,46 224.649.523 368.945.183 280.075.641 106.125.048Liabilitas sewa pembiayaan 25 13.046.441 12.933.174 53.268.680 58.132.590

    Liabilitas estimasi biaya pengembalian

    dan pemeliharaan pesawat 26 46.852.454 39.262.253 15.060.990 21.795.528

    Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.488.837.980 1.219.365.356 999.099.449 764.031.876

    LIABILITAS JANGKA PANJANG

    Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi

    bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:

    Pinjaman jangka panjang 24,46 256.058.692 446.699.347 327.040.065 297.873.115

    Liabilitas sewa pembiayaan 25 102.867.887 105.965.183 138.482.264 148.220.008

    Liabilitas estimasi biaya pengembalian

    dan pemeliharaan pesawat 26 67.567.078 73.526.187 55.191.260 30.536.262

    Utang obligasi 27 151.902.750 159.758.003 162.850.383 -

    Liabilitas pajak tangguhan 11 2.387.982 2.531.137 11.632.923 3.029.549

    Liabilitas imbalan kerja 29 191.045.851 190.327.180 183.337.325 243.215.410Liabilitas tidak lancar lainnya 28 37.306.786 35.439.331 25.871.293 7.244.913

    Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 809.137.026 1.014.246.368 904.405.513 730.119.257

    EKUITAS

    Modal saham - nilai nominal Rp 459 per saham untuk

    saham Seri A Dwiwarna dan saham Seri B

    Modal dasar - 1 saham Seri A Dwiwarna

    dan 29.999.999.999 saham Seri B

    Modal ditempatkan dan disetor - 1 saham Seri A

    Dwiwarna dan 25.868.926.632 saham Seri B

    pada 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan

    22.640.995.999 pada 31 Desember 2013 dan

    1 Januari 2013/31 Desember 2012 30 1.309.433.569 1.309.433.569 1.146.031.889 1.146.031.889

    Tambahan modal disetor 31 (33.948.489) (33.948.489) 4.548.037 4.548.037

    Opsi saham 33 2.770.970 2.770.970 2.770.970 1.148.451Saldo laba

    Defisit sebesar USD 1.385.459.977 pada tanggal

    1 Januari 2012 telah dieliminasi dalam rangka

    kuasi-reorganisasi (Catatan 54)

    - Dicadangkan 34 6.081.861 6.081.861 5.529.919 -

    - Belum dicadangkan (289.925.706) (293.955.127) 83.242.722 50.119.105

    Pendapatan komprehensif lainnya 15,32 (137.789.421) (126.884.816) (165.090.777) (147.278.931)

    Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik 856.622.784 863.497.968 1.077.032.760 1.054.568.551

    Kepentingan non pengendali 35 17.606.645 15.969.623 17.100.834 19.386.749

    Jumlah Ekuitas 874.229.429 879.467.591 1.094.133.594 1.073.955.300

    JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.172.204.435 3.113.079.315 2.997.638.556 2.568.106.433

    Lihat catatan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

    Disajikan kembali - Catatan 5

    - 5 -

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    9/132

    PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

    UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)

    DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

    2015 2014

    (Tiga bulan) (Tiga bulan) 2014 2013

    Catatan (Tidak diaudit) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun)USD USD USD USD

    PENDAPATAN USAHA

    Penerbangan berjadwal 36 805.480.657 734.975.382 3.384.255.386 3.170.086.191

    Penerbangan tidak berjadwal 36 39.203.045 2.856.691 203.902.498 215.965.887

    Lainnya 36 82.642.361 79.578.072 345.372.388 373.398.159

    Jumlah Pendapatan Usaha 927.326.063 817.410.145 3.933.530.272 3.759.450.237

    BEBAN USAHA

    Operasional penerbangan 37 531.715.217 597.638.617 2.562.179.370 2.243.445.104

    Tiket, penjualan dan promosi 38 75.204.069 79.657.570 354.822.396 335.582.593

    Pemeliharaan dan perbaikan 39 94.502.699 81.262.273 419.536.774 285.193.329

    Pelayanan penumpang 40 68.972.138 73.369.008 302.908.137 282.897.297

    Bandara 41 73.999.398 72.657.782 339.756.096 298.001.244

    Administrasi dan umum 42 57.567.314 59.734.149 244.510.498 228.315.526

    Operasional hotel 7.487.366 8.112.784 34.077.718 33.758.910

    Operasional transportasi 3.879.869 4.122.579 17.798.905 19.816.371

    Operasional jaringan 3.410.720 4.416.291 16.755.061 17.956.789

    Jumlah Beban Usaha 916.738.790 980.971.053 4.292.344.955 3.744.967.163

    BEBAN (PENDAPATAN) LAIN-LAIN

    Kerugian (keuntungan) selisih kurs (18.993.768) 34.310.821 (8.896.197) (59.680.414)

    Lain-lain 43 (1.116.085) (2.607.469) 45.309.635 (2.043.084)

    Bersih (20.109.853) 31.703.352 36.413.438 (61.723.498)

    LABA (RUGI) USAHA 30.697.126 (195.264.260) (395.228.121) 76.206.572

    Bagian laba bersih asosiasi (236.504) (43.304) 4.193 26.546

    Pendapatan keuangan 1.640.810 3.086.536 12.091.904 10.553.426

    Beban keuangan 44 (16.668.372) (17.042.585) (73.321.080) (59.868.324)

    LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 15.433.060 (209.263.613) (456.453.104) 26.918.220

    MANFAAT (BEBAN) PAJAK 11 (3.017.055) 43.082.212 87.541.825 (3.386.833)

    LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN 12.416.005 (166.181.401) (368.911.279) 23.531.387

    LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN

    HAL YANG TIDAK DIREKLASIFIKASI PADA PERIODE

    SUBSEQUEN KE LABA DAN RUGI

    Peningkatan revaluasi aset tetap - bersih - - 53.298.802 14.647.651

    Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti 29 (11.546.340) (3.493.473) (11.874.958) 16.635.556

    Pajak penghasilan terkait 2.886.585 873.368 (3.637.751) (2.578.382)

    Subjumlah (8.659.755) (2.620.105) 37.786.093 28.704.825

    HAL YANG MUNGKIN DIREKLASIFIKASI PADA PERIODE

    SUBSEQUEN KE LABA DAN RUGI

    Kerugian instrumen keuangan atas transaksi

    lindung nilai arus kas (3.393.805) - (29.770) -

    Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (5.600.607) 9.358.838 (8.416.201) (33.680.437)

    Subjumlah (8.994.412) 9.358.838 (8.445.971) (33.680.437)

    Jumlah laba (rugi) komprehensif lain-lain (17.654.167) 6.738.733 29.340.122 (4.975.612)

    JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (5.238.162) (159.442.668) (339.571.157) 18.555.775

    LABA (RUGI) YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

    Pemilik entitas induk 11.397.675 (168.042.709) (370.045.839) 20.497.950

    Kepentingan non pengendali 35 1.018.330 1.861.308 1.134.560 3.033.437

    LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN 12.416.005 (166.181.401) (368.911.279) 23.531.387

    JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG

    DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

    Pemilik entitas induk (6.875.184) (158.115.567) (338.439.946) 20.841.690

    Kepentingan non pengendali 35 1.637.022 (1.327.101) (1.131.211) (2.285.915)

    JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (5.238.162) (159.442.668) (339.571.157) 18.555.775

    LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR -

    diatribusikan kepada pemilik entitas induk 45 0,00044 (0,00742) (0,01480) 0,00091

    Lihat catatan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

    Disajikan kembali - Catatan 5

    - 6 -

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    10/132

    PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

    UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

    Kerugian

    Selisih instrumen Total

    P en jabaran keuangan a tas pendapatan

    Tambahan Belum Surplus laporan transaksi lindung komprehensif Kepentingan

    Catatan Modal saham modal disetor Opsi saham Dicadangkan dicadangkan revaluasi keuangan nilai arus kas lainnya Sub jumlah non pengendali Jumlah ekuitas

    USD USD USD USD USD USD USD USD USD USD USD USDSaldo 1 Januari 2013 sebelum perubahan

    kebijakan akuntansi 1.146.031.889 4.548.037 1.148.451 - 106.926.120 38.412.435 (188.349.825) - (149.937.390) 1.108.717.107 20.147.399 1.128.864.506

    Perubahan kebijakan akuntansi - - - - (56.807.015) - 2.658.459 - 2.658.459 (54.148.556) (760.650) (54.909.206)

    Disajikan kembali pada 1 Januari 2013 1.146.031.889 4.548.037 1.148.451 - 50.119.105 38.412.435 (185.691.366) - (147.278.931) 1.054.568.551 19.386.749 1.073.955.300

    Opsi saham manajemen dan karyawan (MESOP) 33 - - 1.622.519 - - - - - - 1.622.519 - 1.622.519

    Cadangan wajib perusahaan 34 - - - 5.529.919 (5.529.919) - - - - - - -

    Dipindahkan ke laba ditahan 15,32 - - - - 2.283.780 (2.283.780) - - (2.283.780) - - -

    Jumlah pendapatan komprehensif - - - - 36.369.756 16.245.225 (31.773.291) - (15.528.066) 20.841.690 (2.285.915) 18.555.775

    Saldo 31 Desember 2013 1.146.031.889 4.548.037 2.770.970 5.529.919 83.242.722 52.373.880 (217.464.657) - (165.090.777) 1.077.032.760 17.100.834 1.094.133.594

    Saldo 1 Januari 2014 1.146.031.889 4.548.037 2.770.970 5.529.919 83.242.722 52.373.880 (217.464.657) - (165.090.777) 1.077.032.760 17.100.834 1.094.133.594

    Jumlah pendapatan komprehensif - - - - (168.357.722) - 10.242.155 - 10.242.155 (158.115.567) (1.327.101) (159.442.668)

    Saldo 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) 1.146.031.889 4.548.037 2.770.970 5.529.919 (85.115.000) 52.373.880 (207.222.502) - (154.848.622) 918.917.193 15.773.733 934.690.926

    Saldo 1 Januari 2014 1.146.031.889 4.548.037 2.770.970 5.529.919 83.242.722 52.373.880 (217.464.657) - (165.090.777) 1.077.032.760 17.100.834 1.094.133.594

    Penerbitan saham baru melalui penawaran umum

    terbatas 31 163.401.680 283.152 - - - - - - - 163.684.832 - 163.684.832

    Selisih kurs setoran modal penawaran umum

    terbatas 31 - (33.197.028) - - - - - - - (33.197.028) - (33.197.028)

    Cadangan wajib perusahaan 34 - - - 551.942 (551.942) - - - - - - -

    Biaya emisi penerbitan saham penawaran umum

    terbatas 31 - (3.075.606) - - - - - - - (3.075.606) - (3.075.606)

    Selisih transaksi antar entitas sepengendali - (2.507.044) - - - - - - - (2.507.044) - (2.507.044)

    Jumlah pendapatan komprehensif - - - - (376.645.907) 46.692.312 (8.456.581) (29.770) 38.205.961 (338.439.946) (1. 131. 211) (339. 571. 157)

    Saldo 31 Desember 2014 1.309.433.569 (33.948.489) 2.770.970 6.081.861 (293.955.127) 99.066.192 (225.921.238) (29.770) (126.884.816) 863.497.968 15.969.623 879.467.591

    Jumlah pendapatan komprehensif - - - - 4.029.421 - (7.510.800) (3.393.805) (10.904.605) (6.875.184) 1.637.022 (5.238.162)

    Saldo 31 Maret 2015 1.309.433.569 (33.948.489) 2.770.970 6.081.861 (289.925.706) 99.066.192 (233.432.038) (3.423.575) (137.789.421) 856.622.784 17.606.645 874.229.429

    Lihat catatan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

    Pendapatan komprehensif lainnya

    Saldo laba

    - 7 -

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    11/132

    PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

    UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)

    DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

    2015 2014

    (Tiga bulan) (Tiga bulan) 2014 2013

    (Tidak diaudit) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun)

    USD USD USD USD

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

    Penerimaan kas dari pelanggan 862.330.792 800.421.694 4.004.586.542 3.874.575.626Pengeluaran kas kepada pemasok (768.197.180) (866.758.937) (3.559.997.794) (3.233.946.933)Pengeluaran kas kepada karyawan (99.917.688) (98.840.015) (427.671.220) (427.834.528)Kas dihasilkan dari operasi (5.784.076) (165.177.258) 16.917.528 212.794.165

    Pembayaran bunga dan beban keuangan (14.730.323) (9.244.281) (58.915.533) (35.040.542)Pembayaran pajak penghasilan (5.530.820) (7.801.556) (12.154.779) (27.478.571)Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas

    Operasi (26.045.220) (182.223.094) (54.152.784) 150.275.052

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

    Penerimaan pengembalian uang muka pembelian pesawat 29.239.165 - 267.051.525 398.739.049Penerimaan pengembalian dana pemeliharaan pesawat 1.612.523 7.004.991 45.738.406 41.931.995Penerimaan uang jaminan 7.541.070 2.863.117 15.813.295 1.129.657Penerimaan bunga 1.931.760 4.028.296 12.724.000 9.892.089

    Hasil pelepasan aset tetap 663.076 445.657 4.770.914 10.314.619Penerimaan dividen - - 194.733 1.739.459Pengeluaran untuk dana pemeliharaan pesawat (80.881.262) (51.473.533) (302.532.646) (235.312.053)Uang muka pembelian pesawat (8.272.315) (45.930.855) (168.937.917) (442.858.026)Pengeluaran untuk perolehan aset tetap (4.935.462) (6.938.938) (51.659.502) (63.154.057)Pengeluaran untuk perolehan aset pemeliharaan dan

    aset sewa pesawat (772.861) (13.303.789) (14.763.356) (55.864.432)Pembayaran uang jaminan (2.288.607) (1.163.771) (40.791.017) (43.814.936)Uang muka perolehan aset tetap (12.115.837) (107.510) (14.973.819) (14.259.993)

    Investasi saham - - (8.606.557) -Penerimaan lainnya dari aktivitas investasi 1.007.064 (302.723) 191.953 (4.214.999)

    Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (67.271.686) (104.879.058) (255.779.988) (395.731.628)

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

    Penerimaan pinjaman jangka panjang - 123.815.301 481.920.742 631.371.699

    Penerimaan dari penawaran saham - bersih - - 133.511.711 -Penerimaan utang bank dan lembaga keuangan 509.832.193 57.444.072 172.085.834 181.946.307Pembayaran pinjaman jangka panjang (333.083.826) (92.563.726) (371.971.858) (228.479.260)Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan (44.217.923) (44.281.466) (162.680.475) (142.398.200)

    Kenaikan kas yang dibatasi penggunaannya (396.340) (11.951.520) 2.751.957 (1.710.965)

    Pembayaran biaya pengembalian pesawat dan perawatan - (2.014.769) (2.883.214) (6.677.864)Pembayaran (penerimaan) untuk aktivitas pendanaan lainnya (3.652.291) 668.923 184.742 (1.776.784)

    Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 128.481.813 31.116.815 252.919.439 432.274.933

    PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 35.164.907 (255.985.337) (57.013.333) 186.818.357

    KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 434.327.498 480.429.053 480.429.053 342.378.996

    Efek perubahan kurs mata uang asing (4.593.495) 28.769.355 10.911.778 (48.768.300)

    KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 464.898.910 253.213.071 434.327.498 480.429.053

    Lihat catatan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

    - 8 -

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    12/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012

    - 9 -

    1. UMUM

    a. Pendirian dan Informasi Umum

    PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No.137 tanggal31 Maret 1950 dari notaris Raden Kadiman. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh MenteriKehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. J.A.5/12/10 tanggal 31 Maret 1950 sertadiumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Serikat No. 30 tanggal 12 Mei 1950, tambahanNo. 136. Perusahaan yang awalnya berbentuk Perusahaan Negara, berubah menjadi Perseroberdasarkan Akta No. 8 tanggal 4 Maret 1975 dari Notaris Soeleman Ardjasasmita, S.H., sebagairealisasi Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1971. Perubahan ini telah diumumkan dalam BeritaNegara Republik Indonesia No. 68 tanggal 26 Agustus 1975, tambahan No. 434.

    Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 4tanggal 12 Desember 2014 dari Aulia Taufani, S.H., notaris di Kabupaten Tangerang, mengenai

    perubahan Pasal 5 ayat 2a dan Pasal 15 ayat 2.b.4 sehubungan dengan hak-hak istimewa Saham SeriA Dwiwarna dan kewajiban Dewan Komisaris. Perubahan ini telah diterima dan dicatat KementerianHukum dan Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan PerubahanAnggaran Dasar No. AHU-10385.40.21.2014 tanggal 30 Desember 2014

    Perusahaan berkantor pusat di Jl. Kebon Sirih No. 44, Jakarta.

    Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutamaadalah sebagai berikut:

    1. Angkutan udara niaga berjadwal untuk penumpang, barang dan pos dalam negeri dan luar negeri;

    2. Angkutan udara niaga tidak berjadwal untuk penumpang, barang dan pos dalam negeri dan luar

    negeri;

    3. Reparasi dan pemeliharaan pesawat udara, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk pihakketiga;

    4. Jasa penunjang operasional angkutan udara niaga, meliputi catering dan ground handlingbaik untuk keperluan sendiri maupun untuk pihak ketiga;

    5. Jasa layanan sistem informasi yang berkaitan dengan industri penerbangan, baik untuk keperluansendiri maupun untuk pihak ketiga;

    6. Jasa layanan konsultasi yang berkaitan dengan industri penerbangan;

    7. Jasa layanan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan industri penerbangan, baik untukkeperluan sendiri maupun untuk pihak ketiga; dan

    8. Jasa layanan kesehatan personil penerbangan, baik untuk keperluan sendiri maupun pihak ketiga.

    Saat ini Perusahaan telah menjalankan seluruh ruang lingkup kegiatannya kecuali jasa layanankonsultasi yang berkaitan dengan industri penerbangan.

    Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1950. Jumlah karyawan Perusahaan dan entitasanak (Grup) per 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012masing-masing adalah 17.225, 17.197, 16.063 dan 14.835 orang.

    Pembukuan Perusahaan sejak tahun 2012 telah menggunakan bahasa Inggris dan dalam mata uangDolar Amerika Serikat (USD) dan telah disetujui oleh Direktorat Jendral Pajak dengan keputusanNo. KEP-289/WPJ.19/2012.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    13/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 10 -

    b. Dewan Komisaris dan Direksi

    Susunan pengurus Perusahaan per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah berdasarkan SuratKeterangan tanggal 18 Desember 2014 dari Aulia Taufani, S.H., M.Kn., notaris di SerpongKabupatenTangerang, susunan pengurus Perusahaan per 31 Desember 2013 adalah berdasarkan Akta No. 129tanggal 26 April 2013 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

    31 Maret 31 Desember 31 Desember

    2015 2014 2013

    Komisaris utama Jusman Syafii Djamal Jusman Syafii Djamal Bambang Susantono

    Komisaris Isa Rachmatarw ata Isa Rachmatarw ata Wendy Aritenang Yazid

    Muzaffar Ismail Muzaffar Ismail Bagus Rumbogo

    Dony Oskaria Dony Oskaria -

    Chairal Tanjung Chairal Tanjung -

    Komisaris independen Jusman Syafii Djamal Jusman Syafii Djamal Peter F. Gontha

    Hasan M. Soedjono Hasan M. Soedjono Betti S. Alisjahbana- - Chris Kanter

    Direktur Utama M. Arif Wibow o M. Arif Wibow o Emirsyah Satar

    Direktu Keuangan dan Risiko IGN Askhara Danadiputra IGN Askhara Danadiputra Handr ito Hardjono

    Direktur Komersial Handayani Handayani Meijer Frederik Johannes

    Direktur Teknik & Pengelolaan

    Armada Iwan Joeniarto Iw an Joeniarto Batara Silaban

    Direktur Layanan - - Faik Fahmi

    Direktur Operasi Novijanto Herupratomo Novijanto Herupratomo Novijanto Herupratomo

    Direktur Strategi, Pengembangan

    Bisnis & Manajemen Risiko - - Judi Rifajantoro

    Direktur Sumber Daya Manusia

    & Umum Heriyanto Agung Putra Heriyanto Agung Putra Heriyanto Agung Putra

    *) Sesuai dengan Keputusan Direksi tanggal 16 Desember 2014 disepakati pembagian tugas direksidimana terdapat penggabungan tugas direksi yaitu direktur layanan digabungkan tugasnya keDirektur Komersial dan Direktur Strategi, Pengembangan Bisnis & Manajemen Risiko digabungkantugasnya ke Direktur Keuangan, Risiko & Teknologi Informasi

    c. Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal

    Susunan Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal pada tanggal 31 Maret 2015,31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

    31 Maret 31 Desember 31 Desember

    2015 2014 2013

    Komite Audit

    Ketua *) Hasan M Sudjono - Betti S. Alisjahbana

    Wakil ketua - - Wendy Aritenang Yazid

    Anggota Regina Jansen Ars jah Regina Jansen Arsjah Chaerul D Djakman

    Prasetyo Suhardi Prasetyo Suhardi Prasetyo Suhardi

    Sekretaris Perusahaan Ike Andriani Ike Andriani Ike Andriani

    Audit internal Sri Mulyati Sri Mulyati Sri Mulyati

    *) Berdasarkan Surat Keputusan No. JKTDW/SKEP/038/2012 tentang Penetapan Komite AuditSebagai Organ Pendukung Dewan Komisaris, tanggal 1 Juni 2012, maka efektif per tanggal12 Desember 2014 masa jabatan Ibu Betty S. Alisjahbana selaku Ketua Komite Audit berakhirdengan ditetapkannya pemberhentian beliau sebagai Komisaris Independen oleh Rapat UmumPemegang Saham: Ketua Komite Audit baru diangkat berdasarkan SK No. JKTDW/ SKEP/001/2015per tanggal 6 Januari 2015, yaitu Bapak Hasan M Sudjono.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    14/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 11 -

    d. Penawaran Umum Efek Grup

    1. Pada tanggal 1 Pebruari 2011, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari BadanPengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui Surat No. S-325/BL/2011untuk penawaran umum perdana atas 6.335.738.000 saham Perusahaan kepada masyarakat.Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Pebruari 2011.

    2. Pada tanggal 21 Maret 2014, Perusahaan mendapatkan surat pernyataan efektif dari Otoritas JasaKeuangan (OJK) (d/h BAPEPAM-LK), melalui Surat No. S-171/D.04/2014 sehubungan denganpenawaran umum terbatas Perusahaan atas 3.227.930.663 lembar saham kepada pemegangsaham melalui Right Issue, setiap pemegang 701.409 saham lama yang namanya tercatat di daftarpemegang saham Perusahaan pada 4 April 2014 pukul 16.00 berhak atas 100.000 saham denganharga Rp 460 per lembar. Pada tanggal 8 April 2014, seluruh tambahan saham telah tercatat diBursa Efek Indonesia.

    Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 25.868.926.633 lembarsaham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

    e. Entitas Anak

    Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anakberikut:

    1 Januari

    Tahun 31 Maret 2013/

    Persentase operasi 2015 31 Desember 31 Desember 31 Desember

    Domisili Kegiatan usaha utama kepemilikan komersial (Tidak diaudit) 2014 2013 2012

    % USD USD USD USD

    PT Abacus Distribution Systems Jakarta Penyedia jasa sistem 95,00 1996 7.002.492 6.644.616 5.547.139 6.236.456

    Indonesia (ADSI)**) komputerisasi reservasi

    PT Garuda Maintenance Facility Jakarta Perbaikan dan pemeliharaan 99,99 2002 255.409.429 254.002.027 196.993.418 171.755.964

    Aero Asia (GMFAA)**) pesawat terbang

    PT Aero Systems Indonesia (ASI) **) Jakarta Penyedia teknologi informasi 99,99 2005 26.577.211 28.769.085 29.414.849 29.777.606

    PT Citilink Indonesia (CT)**) Jakarta Air transportation services 99,99 2012 187.053.890 165.739.543 106.054.602 73.144.319

    Garuda Indonesia Holiday France S.A.S Paris Biro perjalanan wisata, penjualan 100,00 2014 99.001.608 67.941.988 - -

    (GIHF)**) tiket, dan jasa penyewaan pesawat

    PT Gapura Angkasa (GA) Jakarta Jasa Groundhandling 58,75 1998 65.310.850 62.536.995 61.312.816 65.426.153

    PT Aero Wisata and subsidiaries (AWS) Jakarta Hotel, jasa boga dan 99,99 1973 203.910.710 219.855.982 205.414.096 210.207.133

    penjualan tiket

    PT Mirtasari Hotel Development (MHD)*) Denpasar Hotel 99,99 1974 23.134.048 25.402.334 25.782.999 23.939.850

    PT Aerofood Indonesia (ACS) *) Jakarta Jasa boga pesawat 99,99 1974 87.983.474 93.621.341 85.104.874 82.935.357

    PT Aero Globe Indonesia (AGI) *) Jakarta Biro perjalanan wisata 99,99 1967 6.311.782 6.952.233 6.266.212 6.030.307

    PT Aerotrans Services Indonesia (ATS) *) Jakarta Jasa transportasi 99,99 1989 25.426.523 27.336.691 23.431.288 24.014.516

    PT Aerojasa Perkasa (AJP) *) Jakarta Penjualan tiket 99,87 1989 2.943.220 2.848.649 2.523.407 2.059.195

    PT Senggigi Pratama Internasional Lombok Hotel 99,99 1988 9.697.046 10.362.933 9.665.687 10.760.257

    (SPI) *)

    Garuda Orient Holidays, Pty, Sydney Biro perjalanan wisata 99,99 1981 4.978.972 5.598.666 5.832.377 7.320.387

    Limi ted (GOHA) *)

    Garuda Orient Holidays Korea Co, Korea Biro perjalanan wisata 60,00 2008 464.842 611.706 809.908 817.249

    Limi ted (GOHK) *)

    Garuda Orient Holidays Japan Co,

    Ltd (GOHJ) *) Jepang Biro perjalanan wisata 60,00 2009 2.691.395 4.671.514 6.136.406 7.387.490

    PT Bina Inti Dinamika (BID) *) Bandung Hotel 61,89 1989 3.675.923 4.181.068 4.618.525 5.444.221

    PT Aero Hotel Management (AHM) *) Jakarta Manajemen hotel 99,99 2010 1.011.532 1.098.480 647.149 750.152

    PT GIH Indonesia *) Jakarta Biro perjalanan wisata 60.00 2012 1.112.729 1.425.816 1.478.322 563.518

    PT Belitung Intipermai (BIP) *) Jakarta Hotel 99,99 Dalam tahap 2.138.525 2.249.240 2.112.236 2.220.018

    pengembangan

    PT Aerojasa Cargo ("AJC")*) Jakarta Jasa kargo 99,99 2003 1.241.128 976.954 614.247 684.037

    PT Citra Lintas Angkasa("CLA")*), Jakarta Keagenan dan biro perjalanan 60,00 2014 650.004 369.511 - -

    Owned by AJC

    *) Kepemilikan tidak langsung

    **) Kepemilikan langsung dan tidak langsung

    Entitas anak

    Jumlah aset sebelum eliminasi

    (Disajikan kembali - Catatan 5)

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    15/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 12 -

    Pada tanggal 10 Desember 2014, Perusahaan melakukan pembelian saham GA yang dimiliki olehPT Angkasa Pura I. Jumlah lembar saham yang diperoleh dalam transaksi tersebut sebesar 456.960

    lembar saham atau sebesar 21,25% dari jumlah modal saham ditempatkan dan disetor GA dengan rinciansebagai berikut:

    December 31,

    2014

    USD

    Nilai Aset Bersih GA per 10 Desember 2014 28.703.595

    Jumlah prosentase transaksi pembelian saham 21,25%

    Nilai Aset Bersih GA yang dibeli 6.099.514

    Harga beli 8.606.558

    Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (2.507.044)

    Transaksi pembelian saham ini dicatat sesuai standar akuntansi keuangan PSAK 38. Selisih antara hargapembelian dan jumlah penambahan kepemilikan atas saham GA dicatat pada akun selisih transaksi antarentitas sepengendali dalam kelompok tambahan modal disetor.

    Jumlah persentase kepemilikan saham Perusahaan di GA setelah transaksi tersebut adalah sebesar58,75% atau setara dengan 1.263.360 lembar saham.

    Pada tahun 2014, Perusahaan mendirikan Garuda Indonesia Holiday France (GIHF) yang berkedudukan diParis, Prancis.

    Tabel dibawah ini memperlihatkan detil kepemilikan secara tidak penuh atas entitas anak dari Grup yang

    memiliki kepentingan non pengendali: Laba (rugi) dialokasikanTanggal kepada kepentingan non Akumulasi kepentingan non

    Kegiatan Persentase operas i pengendali 31 Maret 2015 pengendali 31 Maret 2015

    Domisili usaha utama kepemilikan komersial (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

    % USD USD

    PT Gapura Angkasa (GA) Jakarta Jasa Ground

    Handling 58,75 1998 1.107.523 2.095.462

    Entitas anak

    31 Maret 2015,

    (Tidak Diaudit)

    GA

    USD

    Aset 64.187.977

    Liabilitas 36.675.991

    Modal yang diatribusikan kepada pemilik Grup 16.163.296

    Kepentingan non pengendali 11.348.697

    Jumlah 64.187.984

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    16/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 13 -

    31 Maret 2015,

    (Tidak Diaudit)

    GA

    USD

    Pendapatan 25.263.406

    Beban 22.578.502

    Laba (rugi) 2.684.904

    Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada :

    Pemilik entitas induk 1.577.381

    Kepentingan non pengendali 1.107.523

    Jumlah laba (rugi) periode 2.684.904

    Laba komprehensif lain yang dapat diatribusikan kepada:

    Pemilik entitas induk (201.429)

    Kepentingan non pengendali (141.429)

    Jumlah laba komprehensif lain periode (342.858)

    Jumlah arus kas masuk (kas keluar) 2.912.008

    2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASISTNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

    Dalam periode berjalan Grup telah menerapkan standar dan interpretasi baru dan revisi yang dikeluarkanoleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinyadan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.

    PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan

    Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugikomprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telahdiubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap

    PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baiksebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun,amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilankomprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi duakategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjutke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

    PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

    PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi telah diubah namanya menjadi PSAK 15(revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama. Ruang lingkup standar revisidiperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan pengendalian bersama ataupengaruh signifikan atas investee.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    17/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 14 -

    PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja

    Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahanpaling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program.Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar asetprogram ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkanberdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandementersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilankomprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangankonsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program.

    Provisi perubahan diterapkan pada penerapan PSAK 24 (revisi 2013) untuk pertama kali. Grup telahmenerapkan provisi perubahan yang relevan dan menyajikan kembali perbandingan nilai secararetrospektif.

    PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan

    Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnyatermasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga (rebuttable presumption) bahwajumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, PropertiInvestasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.

    Grup mengukur properti investasi dengan menggunakan model nilai wajar. Sebagai hasil daripenerapan amandemen PSAK 46, manajemen telah melakukan reviu portofolio properti investasi Grupdan menyimpulkan bahwa tidak ada properti investasi Grup yang dimiliki dalam model bisnis yangbertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dariwaktu ke waktu, bukan melalui penjualan. Berdasarkan penilaian manajemen, Grup tidak mengakuipajak tangguhan atas perubahan nilai wajar dari properti investasi, dimana Grup tidak dikenakan pajak

    penghasilan atas penjualan properti investasi.

    PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset

    PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar

    PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian

    Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secarakhusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakansecara hukum untuk melakukan saling hapus dan realisasi dan penyelesaian secara simultan.Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusikepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46.Amandemenini telah diterapkan secara retrospektif. Grup tidak memiliki pengaturan saling hapus terkait dengan halini, penerapan amandemen telah tidak berdampak material terhadap pengungkapan atau jumlah yangdiakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

    PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

    Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansilindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaantertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yangditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian danpengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansidari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui labarugilihat pembahasan dalam ISAK 26.

    Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    18/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 15 -

    PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan

    Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasukpengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebihbesar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilihketerlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapanjika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untukmengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratanpenyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian menyelesaikan secara netoyang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa. Jika Grup dimasa mendatang mengadakan pengalihanaset keuangan jenis lain, pengungkapan terkait dengan pengalihan tersebut dalam laporan keuanganakan berdampak.

    PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian

    PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian danTersendiri, yang mengatur dengan laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus.

    Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dandasarnya adalah pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tigaelemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dariketerlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atasinvestee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedomanpenerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenarioyang kompleks. PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyaipengendalian atas investeepada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini

    secara retrospektif.Management melakukan penilaian apakah Grup memiliki pengendalian atas entitas yang dimiliki olehGrup kurang dari 50% kepemilikan saham pada saat penerapan awal aplikasi standar dan memutuskanapakah Grup tidak memiliki pengendalian atas entitas terkait dan penerapan aturan ini tidak akanmempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi mempengaruhitransaksi di masa depan.

    PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

    PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturanbersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar tersebutmenetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus

    berikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harusmengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifatdan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingantersebut terhadap laporan keuangannya.

    Penerapan standar ini menghasilkan pengungkapan yang lebih luas dalam laporan keuangankonsolidasian sebagaimana diuraikan dalam Catatan 1e dan 14.

    PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar

    PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukurannilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur ataudiungkapkan pada nilai wajar.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    19/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 16 -

    PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar,dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang Lingkup PSAK 68 adalah

    luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapanatas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapandalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. Contohnya,pengungkapan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hirarki nilai wajar dalam tiga level yang saatini diharuskan untuk instrumen keuangan berdasarkan PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapanakan diperluas oleh PSAK 68 yang mencakup seluruh aset dan liabilitas dalam ruang lingkupnya.

    PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalaminformasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.

    3. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

    a. Pernyataan Kepatuhan

    Laporan keuangan konsolidasian disusun menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

    b. Dasar Penyusunan

    Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasianadalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangankonsolidasian adalah mata uang Dolar Amerika Serikat (USD), dan Iaporan keuangan konsolidasiantersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkanpengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

    Pada umumnya biaya historis didasarkan pada nilai wajar yang didasarkan atas pertukaran suatubarang atau jasa. Sebelum 1 Januari 2015, biaya historis pada umumnya didasarkan pada nilai wajaryang didasarkan atas pertukaran suatu aset.

    Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayaruntuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggalpengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung ataudiestimasi menggunakan teknik penilian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitaspada tanggal pengukuruan, Grup memperhitungkan karateristik suatu aset atau liabilitas jika pelakupasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas padatanggal pengukuran. Untuk tujuan pelaporan keuangan konsolidasaian, pengukuran danpengungkapan nilai wajar ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi sewa dalamruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi

    bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realizable value) dalam PSAK 14 atau nilaipakai (value in use) dalam PSAK 48.

    Untuk pelaporan laporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan kedalam level 1, 2, atau 3berdasarkan peringkat dimana perhitungan nilai wajar diamati dan signifikansi atas input masukanuntuk perhitungan nilai wajar secara keseluruhan, dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Input level 1 adalah harga kuotasion (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitasyang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;

    Input level 2 adalah input selain harga kuotasion yang termasuk dalam level 1 yang dapatdiobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan

    Input level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas tertentu.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    20/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 17 -

    Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung denganmengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

    c. Laporan Keuangan Konsolidasian Interm

    PSAK 3 (Revisi 2010) mengatur, antara lain, konten minimum dan periode untuk lapora keuanganinterim yang diperlukan untuk disajikan, serta prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran laporankeuangan interim yang lengkap dan ringkas yang harus disajikan.

    Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode yang berakhir 31 Maret2015 dan 2014, Grup mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterapkan dalam penyusunanlaporan keuangan konsolidasian tahunan untuk tahun berakhir Desember 2014, 2013 dan 2012, dandisajikan pada periode yang ditentukan untuk laporan keuangan konsolidasian interim yang dimintauntuk disajikan.

    d. Dasar Konsolidasian

    Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yangdikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaanmempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperolehmanfaat dari aktivitasnya.

    Perusahaan menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaanmengindikasikan adanya perubahaan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yangdisebutkan diatas.

    Perusahaan dengan hak suara kurang dari mayoritas memiliki hak yang cukup untuk memberinyakekuasaan atas investee, ketika Perusahaan memiliki kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitasrelevan secara sepihak. Perusahaan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan, ketika menilaiapakah hak suara atas investee tersebut mencukupi untuk memberinya kekuasaan, tersmasuk (i)

    ukuran kepemilikan hak suara Perusahaan relative terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikanpemilik suara lain (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Perusahaan, pemegang suara lain ataupihak lain (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain dan (iv) fakta dan keadaan tambahanapapun yang mengindikasikan bahwa investor memiliki atau tidak memiliki kemampuan kini untukmengarahkan aktivitas relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola pemilihan suara dalamRUPS sebelumnya.

    Perusahaan mengkonsolidasikan entitas anak ketika Perusahaan memperoleh pengendalian atasentitas anak tersebut dan tidak mengkonsolidasikan entitas anak ketika kehilanganpengendaliannya.Secara khusus, penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisi atau dilepasselama tahun berjalan diakui dalam laporan laba rugi dan komprehensif lainnya konsolidasian daritanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan ketika entitas kehilangan pengendalian atas entitasanak tersebut.

    Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada Perusahaandan kepentingan nonpengendali. Total penghasilan penghasilan komprehensif lain diatribusikankepada pemilik entitas induk meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendalimemiliki saldo defisit.

    Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yangdigunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.

    Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saatkonsolidasian.

    Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnyapengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan entitas anak dankepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas

    entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non pengendali disesuaikan dan nilai wajarimbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan padapemilik entitas induk.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    21/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 18 -

    Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam labarugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari

    setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas darientitas anak dan setiap kepentingan non pengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesarnilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagaipendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakuisebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telahmelepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsungke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi padaentitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saatpengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi padaentitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.

    e. Kombinasi Bisnis

    Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatukombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajartanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepadapemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grupdalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalamlaba rugi pada saat terjadinya.

    Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilaiwajar kecuali; (i) aset atau liabilitas pajak tangguhan, dan aset atau liabilitas yang berhubungan denganpengaturan Imbalan Pasca Kerja yang diakui dan dihitung sesuai dengan PSAK 46, Pajak Penghasilandan PSAK 24, Imbalan Pasca Kerja; (ii) intrumen liabilitas atau ekuitas yang berhubungan denganpengaturan pembayaran berbasis saham yang diperoleh dan dihitung pada tanggal akuisisi sesuai

    dengan PSAK 53; dan (iii) aset (atau kelompok lepasan) diklasifikan sebagai tersedia untuk dijualsesuai dengan PSAK 58, Aset Tidak Lancar Tersedia Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikandihitung sesuai dengan PSAK tersebut.

    Kepentingan non pengendali diukur baik pada nilai wajar maupun pada proporsi kepemillikankepentingan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasarpengukuran yang digunakan adalah dasar transaksi. Jenis lain dari kepentingan non pengendalidihitung pada nilai wajar atau, ketika dapat diaplikasi, pada basis spesifikasi dalam standar lainnya.

    Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yangberasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjentersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yangdialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang

    memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, denganpenyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yangberasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satutahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.

    Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagaipenyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebutdiklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan danpenyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asetdan liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan PSAK 55, Instrumen Keuangan,Pengakuan dan Pengukuran atau Kebijakan Akuntansi PSAK 25, Perubahan dalam KebijakanAkuntansi yang tepat, dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    22/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 19 -

    Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihakterakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya, jikaada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yangsebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimanaperlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.

    Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasiterjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesaidalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atauliabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dankeadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakuipada tanggal tersebut.

    f. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

    Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikandimana aset dan liabilitas yang diperoleh dari kombinasi bisnis dicatat oleh pengakuisisi pada jumlahtercatatnya.

    Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat disajikan sebagai tambahan modaldisetor dan tidak diakui ke laba rugi.

    Metode penyatuan kepemilikan diterapkan seolah-olah entitas telah bergabung sejak periode dimanaentitas yang bergabung berada dalam sepengendali.

    g. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing

    Pembukuan pada masing-masing entitas di dalam Grup, kecuali GA, AWS dan entitas anakdiselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD), mata uang dari lingkungan ekonomiutama di mana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Transaksi-transaksi selama periode berjalandalam mata uang non-fungsional dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang non fungsional disesuaikan untukmencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbuldikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historisdalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.

    Selisih kurs pada itemmoneter diakui dalam laporan laba rugi pada periode saat terjadinya, kecuali:

    Selisih kurs pada pinjaman dalam mata uang asing yang berkaitan dengan aset dalampenyelesaian untuk penggunaan produktif di masa depan, yang termasuk dalam biaya asettersebut ketika mereka dianggap sebagai penyesuaian terhadap biaya bunga atas pinjaman dalammata uang asing tersebut.

    Selisih kurs transaksi yang timbul dalam rangka lindung nilai risiko mata uang asing tertentu.

    Selisih kurs pada pos moneter piutang atau hutang untuk operasi dalam mata uang asing yangpenyelesaiannya tidak direncanakan atau mungkin terjadi. Untuk membentuk bagian dari investasibersih dalam operasi luar negeri, yang pada awalnya diakui pada pendapatan komprehensif laindan direklasifikasi dari ekuitas ke keuntungan atau kerugian pada pembayaran kembali posmoneter.

    Pembukuan GA, AWS dan entitas anak selain GOHA, GOHK dan GOHJ diselenggarakan dalamRupiah, sedangkan GOHA dalam Dolar Australia, GOHK dalam Won Korea dan GOHJ dalam YenJepang. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anaktersebut pada tanggal pelaporan dijabarkan masing-masing ke dalam mata uang USD dengan

    menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkandengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian daripendapatan komprehensif lain.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    23/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 20 -

    Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah sebagaiberikut (dalam satuan USD):

    31 Maret 31 Desember 31 Desember 2015 2014 2013

    USD USD USD

    Mata uang

    IDR 1 0,0001 0,0001 0,0001

    EURO 1 1,0748 1,2165 1,3801

    YEN 100 0,8302 0,8380 0,9531

    SGD 1 0,7235 0,7574 0,7899

    AUD 1 0,7720 0,8214 0,8923

    GBP 1 1,4873 1,5571 1,6488

    h. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

    Group melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi,baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak,diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

    i. Kas dan Setara Kas

    Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yangjatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidakdibatasi penggunaannya.

    j. Aset Keuangan

    Aset keuangan diakui ketika Grup merupakan bagian dari salah satu pihak dalam ketentuan padakontrak instrument tersebut.

    Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya berdasarkan tanggal perdagangan.Pembelian atau penjualan aset keuangan yang regular mensyaratkan penyerahan aset dalam kurunwaktu tertentu yang umumnya ditetapkan dalam peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasardimana pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya. Pada pengakuan awal biaya transaksidiatribusikan secara langsung pada biaya perolehan atau penerbitan aset keuangan (selain asetkeuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi) yang ditambahkan atau dikurang secara tepatke nilai wajar aset keuangan. Biaya transaksi yang diatribusikan langsung pada perolehan asetkeuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui langsung ke laba rugi.

    Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:

    Nilai wajar pada laporan laba rugi (FVTPL)

    Derivatif keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini kecuali ditujukan sebagai derivatif lindungnilai. Keuntungan atau kerugian dari derivatif non lindung nilai diakui dalam laporan laba rugikomprehensif.

    Nilai wajar yang ditentukan dinyatakan pada Catatan 47.

    Tersedia untuk dijual (AFS)

    Investasi jangka panjang dalam bentuk saham, kecuali investasi pada perusahaan asosiasi,diklasifikasikan dalam kategori ini. Bila tidak ada pasar aktif untuk investasi tersebut dan nilai wajar

    tidak dapat diukur dengan andal, investasi ini diukur sebesar biaya perolehan, dikurangi penurunannilai.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    24/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 21 -

    Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Grup untukmemperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

    Pinjaman dan piutang

    Kas dan setara kas, dana pemeliharaan pesawat dan uang jaminan atas sewa operasi, piutangusaha dan piutang lain-lain yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan yang tidakmempunyai kuotasi di pasar aktif, diklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang,yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif,dikurangi penurunan nilai.

    Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangkapendek di mana pengakuan bunga tidak material.

    Metode bunga efektif

    Metode bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yangdiamortisasi dari instrumen keuangan dan mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bungaselama periode terkait.

    Tingkat bunga efektif adalah tingkat bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaanatau pembayaran kas masa depan (termasuk semua biaya yang dibayar atau diterima yang merupakanbagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium atau diskonto lainnya),selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebihpendek atas nilai tercatat bersih pada pengakuan awal.

    Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain instrumenkeuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

    Penurunan nilai aset keuangan

    Aset keuangan, selain yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasiterhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainyabila terdapat bukti yang objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelahpengakuan awal aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas asetkeuangan yang dapat diestimasi secara andal.

    Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan ataujangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggapsebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.

    Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

    kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

    pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;atau

    terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasikeuangan.

    Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secaraindividual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai

    portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatanketerlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatanatas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    25/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 22 -

    Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, penurunan nilai adalah sebesarperbedaan antara nilai tercatat dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang, didiskonto dengan

    tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

    Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukurberdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depanyang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa.Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

    Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidakboleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secaralangsung ke pendapatan komprehensif lain.

    Penghentian pengakuan aset keuangan

    Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yangberasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansialmentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidakmentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan sertamasih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas asetyang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memilikisecara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masihmengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

    Saling Hapus Aset dan Liabilitas Keuangan

    Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan menyajikan nilai bersih pada laporan posisikeuangan jika dan hanya jika:

    saat ini memiliki hak hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan

    berniat untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikanliabilitas secara bersamaan.

    k. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

    Liabilitas keuangan pada awalnya diukur sebesar nilai wajar. Biaya transaksi yang dapat diatribusikansecara langsung ke dalam akuisisi atau penerbitan liabilitas keuangan (selain liabilitas keuangan padanilai wajar melalui laba rugi) dikurangkan dari nilai wajar liabilitas keuangan, sesuai dengan pengakuanawal. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi liabilitas keuanganpada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui segera dalam laporan laba rugi.

    Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

    Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasikan sesuai substansiperjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

    Instrumen ekuitas

    Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Grup setelahdikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima, setelah dikurangibiaya penerbitan langsung.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    26/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 23 -

    Liabilitas keuanganbiaya amortisasi

    Utang bank dan lembaga keuangan, utang jangka panjang, utang obligasi, utang usaha dan utanglainnya pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnyadinilai berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bungaefektif, dan beban bunga diakui berdasarkan suku bunga efektif.

    Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

    Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika, dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan,dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikanpengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

    l. Persediaan

    Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih merupakantaksiran harga jual persediaan dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya yang diperlukan untukmenjual.

    m. Biaya Dibayar Dimuka

    Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan metode garislurus.

    n. Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

    Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan

    merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikanadalah kekuasaan untuk berpartipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investeetetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Sebuah venturabersama adalah pengaturan dimana pihak-pihak yang memiliki kontrol pengaturan bersama memilikihak untuk aset bersih dari pengaturan bersama. Pengendalian bersama adalah pembagianpengendalian pengaturan yang telah disetujui sesuai kontrak, yang terjadi hanya ketika keputusanmengenai kegiatan yang relevan memerlukan persetujuan dari seluruh pihak yang berbagipengendalian.

    Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangankonsolidasian interim dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasidiklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2014), Aset Tidak Lancaryang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di

    laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untukperubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelahperolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu.Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakupsemua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Grup dan nilai investasibersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Grup telah mempunyaikewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitasasosiasi atau ventura bersama.

    Investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dicatat dengan metode ekuitas dari tanggalinvesteemenjadi entitas asosiasi atau ventura bersama. Dalam akuisisi investasi pada entitas asosiasiatau ventura bersama, setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajarbersih dari aset dan liabilitas investeeyang teridentifikasi diakui sebagai goodwill, yang termasuk dalam

    jumlah tercatat investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset dankewajiban yang teridentifikasi atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali, diakui segeradalam laporan laba rugi pada periode dimana investasi tersebut diperoleh.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    27/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 24 -

    Persyaratan dalam PSAK 55 (revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan

    dengan investasi pada entitas asosiasi Grup. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa(termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset,sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggiantara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugipenurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yangmembentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunannilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudianmeningkat.

    Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Grup kehilangan pengaruh signifikanatas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilaiwajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan sesuaidengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke sisa

    kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian atas pelepasanentitas asosiasi. Selanjutnya, Grup memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalampendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakandasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung asetdan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakuidalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi ataspelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Grup mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dariekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Grup kehilangan pengaruh signifikan atasentitas asosiasi.

    Grup melanjutkan untuk menggunakan metode ekuitas ketika investasi pada entitas asosiasi menjadiinvestasi dalam ventura bersama atau investasi dalam ventura bersama menjadi investasi pada entitasasosiasi. Tidak ada pengukuran kembali ke nilai wajar atas perubahan kepemilikan tersebut.

    Ketika Grup mengurangi kepemilikannya di entitas asosiasi atau ventura bersama tetapi Group terusmenggunakan metode ekuitas, Grup mereklasifikasi ke dalam laba rugi proporsi keuntungan ataukerugian yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang berkaitan denganpenurunan kepemilikan jika keuntungan atau kerugian tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi ataspelepasan aset atau liabilitas terkait.

    Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul daritransaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sepanjangkepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Grup.

    o. Properti Investasi

    Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan ataukeduanya) untuk menghasilkan rentalatau untuk kenaikan nilai atau keduanya.

    Properti investasi awalnya dinilai sebesar biaya perolehan. Selanjutnya setelah penilaian awal, propertiinvestasi dinilai dengan menggunakan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dariperubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.

    Properti investasi diberikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak digunakan lagi secarapermanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya.Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukandari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset dan diakui dalam laba rugi padaperiode terjadinya penghentian atau pelepasan.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    28/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 25 -

    p. Aset Tetap

    Pesawat, tanah dan bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar padatanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadisetelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikanbahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan denganmenggunakan nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan.

    Kenaikan yang berasal dari revaluasi pesawat, tanah dan bangunan diakui pada pendapatankomprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasian, kecualisebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugikomprehensif, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasitersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Penurunan jumlah tercatat yang berasaldari revaluasi pesawat, tanah dan bangunan dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunantersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.

    Surplus revaluasi pesawat, tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkanlangsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

    Aset tetap pesawat disusutkan hingga ke estimasi nilai residu dengan menggunakan metode garislurus selama taksiran masa manfaat, sebagai berikut:

    31 Maret 31 Desember 31 Desember

    2015 2014 2013

    Rangka pesawat 18 - 22 18 - 22 18 - 22

    Mesin 18 - 22 18 - 22 18 - 22

    Simulator 10 10 10Rotable parts 12 12 12

    Aset pemeliharaan

    Inspeksi rangka pesawat

    Overhaul mesin

    Periode inspeksi berikut

    Periode overhaul berikut

    Perusahaan mengubah umur masa manfaat untuk jenis pesawat Airbus 330-300 di tahun 2014 danBoeing 747-400 di tahun 2013 dari 20 tahun menjadi 22 tahun. Perubahan tersebut diperlakukansecara prospektif yang menyebabkan penurunan beban penyusutan sebesar USD 14.563.168 di tahun2014 dan USD 3.214.148 di tahun 2013.

    Aset tetap non pesawat kecuali tanah dan bangunan dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi

    akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada dan disusutkan dengan metode garis lurus selamamasa manfaat aset tesebut, sebagai berikut:Tahun

    Bangunan dan prasarana 40

    Kendaraan 3 - 5

    Aset tetap lainnya (perlengkapan perangkat kerat dan instalasi) 2 - 10

    Tanah tidak disusutkan.

    Aset sewaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetapyang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode sewa danumur manfaatnya.

    Taksiran masa manfaat, nilai residu dan metode penyusutan direviu minimum setiap akhir tahun buku,dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi diterapkan secara prospektif.

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    29/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 26 -

    Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasianpada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah,

    mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besarkemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir keentitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Apabila aset tetap tidak digunakan lagiatau dijual, maka nilai tercatat dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian dan keuntungan ataukerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.

    Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasukbiaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untukpembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing asettetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

    Pinjaman yang tidak spesifik digunakan untuk perolehan aset tertentu, jumlah biaya pinjaman yangdikapitalisasi tertentu terhadap jumlah pengeluaran untuk perolehan aset tersebut. Tingkat kapitalisasi

    adalah rata-rata tertimbang dari biaya pinjaman terhadap saldo pinjaman terkait selama periodetersebut, tidak termasuk jumlah pinjaman yang spesifik digunakan untuk perolehan aset tertentulainnya.

    Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelahdikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurusselama 20 - 30 tahun.

    q. Aset Tidak Lancar Tersedia Untuk Dijual

    Aset tidak lancar dan kelompok yang akan dijual harus diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jikajumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui penggunaanyang berkelanjutan. Kondisi ini dapat terpenuhi hanya ketika penjualan sangat mungkin dan aset tidak

    lancar (atau kelompok yang akan dijual) tersedia untuk dijual segera dalam kondisi sekarang.Manajemen harus berkomitmen terhadap penjualan tersebut, yang diharapkan untuk memenuhi syaratuntuk pengakuan sebagai penjualan dalam satu tahun dari tanggal klasifikasi.

    Aset tidak lancar (dan kelompok yang akan dijual) diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual diukursebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar dikurangi biaya penjualannya.

    r. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

    Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakahterdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut,nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunannilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas

    suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit pengasil kas atauaset.

    Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi denganbiaya untuk menjual atau nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depandidiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkanpenilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kasmasa depan belum disesuaikan.

    Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilaitercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperolehkembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi kecuali aset tersebut dicatat sebesar nilairevaluasi, dimana kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi (diungkapkan

    dalam Catatan 3p).

  • 7/23/2019 Giaa Lk Tw i Maret 2015

    30/132

    PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014, 2013 DAN 1 JANUARI 2013/31 DESEMBER 2012 - Lanjutan

    - 27 -

    Ketika rugi penurunan nilai kemudian dibalik, nilai tercatat aset (atau unit penghasil kas) meningkatmenjadi estimasi yang direvisi dari jumlah terpulihkan, akan tetapi peningkatan nilai tercatat tidak bolehmelebihi nilai tercatat yang telah ditentukan tanpa ada kerugian penurunan nilai yang telah diakui untukaset (atau unit penghasil kas) di tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai segera diakuidalam laba rugi, kecuali aset tersebut dicatat pada nilai revaluasi, dalam hal tersebut pembalikan rugipenurunan nilai diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi (yang diungkapkan dalam Catatan 3p).

    Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam Catatan 3i.

    s. Sewa

    Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansialseluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhikriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

    Sebagai Lessee

    Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar asetsewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini daripembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangankonsolidasi sebagai liabilitas sewa pembiayaan.

    Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yangmerupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan(tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Sewa kontijensidibebankan pada periode terjadinya.

    Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecualiterdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yangdinikmati pengguna. Sewa kontijensi diakui sebagai beban di dalam periode te