gene tika

6
Persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu dengan satu sifat beda. Persilangan rnonohibrid dibedakan menjadi dua macam, yaitu persilangan monohibrid dominan dan monohibrid intermediat. Persilangan monohibrid dominan adalah persilangan dua individu sejenis yang memerhatikan satu sifat beda dengan gen-gen yang dominan. Persilangan monohibrid intermediat adalah persilangan antara dua individu sejenis yang memperhatikan satu sifat beda dengan gen-gen intermediat. Persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis yang melibatkan dua sifat beda, misalnya persilangan antara tanaman ercis berbiji bulat dan berwarna hijau dengan tanaman ercis berbiji kisut dan berwarna cokelat; http://crayonpedia.org/mw/ Proses_Pewarisan_Dan_Hasil_Pewarisan_Sifat_Beserta_Penerapannya_9.1 Monohibrid Persilangan monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu sifat beda. Persilangan monohIbrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, “Pada pembentukan gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua anakan.” Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat ini di dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I. Sesungguhnya di masa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan modern, belum diketahui adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang membina bahan genetic itu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor. Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet (Yatim,1986). Beberapa hal penting tentang perkawinan monoibrid: Semua indifidu F1 adalah seragam. Jika dominansi tampak sepenuhnya, maka indifidu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominant. Pada waktu F1 yang heterozygote membentuk gamet-gamet, terjadilah pemisahan alel, sehingga gamet hanya mempunyai salah satu alel saja. Jika dominasi nampak sepenuhnya, maka perkawinan monohybrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan 3:1 Mutan ebony pada Drosophyla melanogaster Perubahan perubahan dalam materi hereditas disebut dengan mutasi (Tjan,1995). Mutasi adalah sumber utama dari semua variasi genetic, karena menyediakan bahan baku bagi evolusi. Bila tak ada mutasi maka semua gen akan satu bentuk, tak ada alelnya, sehingga tak mungkin mengadakan analisis genetic. Dan yang penting lagi organisme tak mampu berevolusi dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Ebony body colour pada Drosophyla melanogaster di sebabkan oleh mutasi somatic pada kromosom ketiga. Sifat morpologi yang tampak pada Drosophyla tersebut adalah tubuh tampak berwarna hitam. Pada praktikum monohybrid disilangkan jantan ebony dan betina normal yang menghasilkan F2 dengan perbandingan normal : ebony sebesar 4:1. perbandingan fenotip yang diharapkan seharusnya normal : ebony sebesar 3:1 berdasarkan hukum Mendel 1. Wildan yatim, dalam bukunya yang berjudul genetika berpendapat bahwa sesungguhnya ratio fenotip F2 3 : 1 hanya merupakan perhitungan secara teoritis ratio ini diperoleh dari ratio genotipnya. Sebetulnya dalam kenyataan sehari-hari, ratio fenotip yang didapat tidaklah persis demikian. Kalau umpamanya spesies F2 yang dihitung adalah 1000 ekor, maka tidak akan selalu persis bahwa yang normal 750 ekor dan yang ebony 250 ekor. Makin dekat nilai ratio kenyataan, yang disebut o ( observation) terhadap ratio teoritis, yang disebut e (expected), makin sempurna data yang dipakai, berarti makin bagus pernyataan fenotipnya. Kalau perbandingan o/e mendekati angka satu berarti data yang didapat makin bagus, dan pernyataan fenotip tentang karakter yang diselidiki mendekati sempurna. Akan tetapi, jika o/e menjauhi 1, data itu buruk dan pernyataan fenotip tentang karakter yang diselidiki berarti dipengaruhi oleh suatu factor lain. Entah karena factor lingkungan atau jumlah objek yang diamati terlalu sedikit. Dari hasil perhitungan kami sebesar 3,17 berada di bawah data yang tercantum pada tabel sebesar 3,84 berarti nilai ini masih dapat diterima. Kami berpendapat bahwa jumlah objek sebanyak

Upload: juliya-purnama-hidayah

Post on 09-Feb-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gene Tika

Persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu dengan satu sifat beda. Persilangan rnonohibrid dibedakan menjadi dua macam, yaitu persilangan monohibrid dominan dan monohibrid intermediat.Persilangan monohibrid dominan adalah persilangan dua individu sejenis yang memerhatikan satu sifat beda dengan gen-gen yang dominan. Persilangan monohibrid intermediat adalah persilangan antara dua individu sejenis yang memperhatikan satu sifat beda dengan gen-gen intermediat.Persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis yang melibatkan dua sifat beda, misalnya persilangan antara tanaman ercis berbiji bulat dan berwarna hijau dengan tanaman ercis berbiji kisut dan berwarna cokelat;

http://crayonpedia.org/mw/Proses_Pewarisan_Dan_Hasil_Pewarisan_Sifat_Beserta_Penerapannya_9.1

MonohibridPersilangan monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu sifat beda. Persilangan monohIbrid ini sangat

berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, “Pada pembentukan gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua anakan.”

Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat ini di dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I.

Sesungguhnya di masa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan modern, belum diketahui adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang membina bahan genetic itu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.

Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet (Yatim,1986).Beberapa hal penting tentang perkawinan monoibrid:

Semua indifidu F1 adalah seragam. Jika dominansi tampak sepenuhnya, maka indifidu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominant. Pada waktu F1 yang heterozygote membentuk gamet-gamet, terjadilah pemisahan alel, sehingga gamet hanya mempunyai salah satu alel saja. Jika dominasi nampak sepenuhnya, maka perkawinan monohybrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan 3:1

Mutan ebony pada Drosophyla melanogasterPerubahan perubahan dalam materi hereditas disebut dengan mutasi (Tjan,1995). Mutasi adalah sumber utama dari semua variasi

genetic, karena menyediakan bahan baku bagi evolusi. Bila tak ada mutasi maka semua gen akan satu bentuk, tak ada alelnya, sehingga tak mungkin mengadakan analisis genetic. Dan yang penting lagi organisme tak mampu berevolusi dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Ebony body colour pada Drosophyla melanogaster di sebabkan oleh mutasi somatic pada kromosom ketiga. Sifat morpologi yang tampak pada Drosophyla tersebut adalah tubuh tampak berwarna hitam.

Pada praktikum monohybrid disilangkan jantan ebony dan betina normal yang menghasilkan F2 dengan perbandingan normal : ebony sebesar 4:1. perbandingan fenotip yang diharapkan seharusnya normal : ebony sebesar 3:1 berdasarkan hukum Mendel 1.

Wildan yatim, dalam bukunya yang berjudul genetika berpendapat bahwa sesungguhnya ratio fenotip F2 3 : 1 hanya merupakan perhitungan secara teoritis ratio ini diperoleh dari ratio genotipnya. Sebetulnya dalam kenyataan sehari-hari, ratio fenotip yang didapat tidaklah persis demikian. Kalau umpamanya spesies F2 yang dihitung adalah 1000 ekor, maka tidak akan selalu persis bahwa yang normal 750 ekor dan yang ebony 250 ekor.

Makin dekat nilai ratio kenyataan, yang disebut o ( observation) terhadap ratio teoritis, yang disebut e (expected), makin sempurna data yang dipakai, berarti makin bagus pernyataan fenotipnya.

Kalau perbandingan o/e mendekati angka satu berarti data yang didapat makin bagus, dan pernyataan fenotip tentang karakter yang diselidiki mendekati sempurna. Akan tetapi, jika o/e menjauhi 1, data itu buruk dan pernyataan fenotip tentang karakter yang diselidiki berarti dipengaruhi oleh suatu factor lain. Entah karena factor lingkungan atau jumlah objek yang diamati terlalu sedikit.

Dari hasil perhitungan kami sebesar 3,17 berada di bawah data yang tercantum pada tabel sebesar 3,84 berarti nilai ini masih dapat diterima. Kami berpendapat bahwa jumlah objek sebanyak kurang lebih 300 ekor tidak cukup untuk membuktikan perbandingan persilangan monohybrid. Telah diamati oleh george Mendel bahwa makin banyak jumlah generasi yang dihitung, makin mendekati ratio kenyataan terhadap ratio teoritis,.dengan catatan bahwa suasana lingkungan dan genotip tidak berbeda.

KESIMPULAN1. Dari hasil percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa sifat normal yang ada pada lalat buah dibawa oleh gen dominant dan sifat ebony dibawa

oleh gen resesif.2. Perbandingan fenotip dari hasil percobaan 4 : 1 dengan jumlah Drosophyla ebony sebanyak 74 dan normal 279,3. Nilai yang diperoleh mengunakan metode statistic sebesar 3,17 tidak memenuhi ratio fenotip walaupun masih dapat diterima

hukum Mendel 1.4. Hal ini disebabkan karena jumlah objek yang diamati terlalu sedikit, sehingga tidak bisa memenuhi perbandingan mendel 3 : 1

Brown, T.A.. 1993. Genetics A Molecular Approach. Department of Biochemistry And Applicd Molecular, Umist, Manchester: United Kingdom.

Suryo. 1996. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.Tjan, Kiauw Nio. 1995. Genetika Dasar (Diktat). Bandung: penerbit ITB.Yatim, wildan. 1986. Genetika. Bandung: Penerbit Tarsito. 

http://erikarianto.wordpress.com/2008/01/01/persilangan-monohibrid/

HUKUM SEGREGASI (HUKUM MENDEL I) 

☼Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, tiap pasang gen akan disegregasi ke dalam masing-masing gamet yang terbentuk.

  

HUKUM PEMILIHAN BEBAS (HUKUM MENDEL II) 

Page 2: Gene Tika

    Segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas.

http://72.14.235.132/search?q=cache:Cl667nOAuyUJ:elearning.unej.ac.id/courses/KPB888/document/dasar-dasar-pewarisan-mendel.ppt%3FcidReq%3DKPB888+%22Persilangan+Dihibrid%22&hl=id&ct=clnk&cd=11&gl=id

Persilangan dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat beda sangat berhubungan dengan hukum Mendel II yang berbunyi “independent assortment of genes”. Atau pengelompokan gen secara bebas.

Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet, dimana gen sealel secara bebas pergi ke masing-masing kutub ketika

meiosis. Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi.

Mendel menggunakan kacang ercis untuk dihibrid, yang pada bijinya terdapat dua sifat beda, yaitu soal bentuk dan

warna biji. B untuk biji bulat, b untuk biji kisut, K untuk warna kuning dan k untuk warna hijau.

Jika tanaman ercis biji bulat kuning homozygote (BBKK) disilangkan dengan biji kisut hijau (bbkk), maka semua

tanaman F1 berbiji bulat kuning. Apabila tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk kembali, maka tanaman ini akan membentuk empat

macam gamet baik jantan ataupun betina masing-masing dengan kombinasi BK, Bk,Bk, bk. Akibatnya turunan F2 dihasilkan 16

kombinasi.yang terdiri dari empat macam fenotip, yaitu 9/16 bulat kuning, 3/16 bulat hijau, 3/16 kisut kuning dan 1/16 kisut hijau.

Dua diantara fenotip itu serupa dengan induknya semula dan dua lainnya merupakan fariasi baru.

 

SEMIDOMINANSI DALAM DIHIBRIDApabila dominansi nampak penuh maka perbandingan fenotip pada F2 adalah 9:3:3:1. Pada semidominansi (artinya

dominansi tidak nampak penuh, ada warna yang teritermedier ) maka hasil perkawinan dihibrid menghasilkan keturunan dengan

perbandingan 1:2:1:2:4:2:1:2:1

http://erikarianto.wordpress.com/2008/01/07/persilangan-dihibrid/Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0117%20Bio%203-1f.htmAlat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.Sistem trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara. Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan. Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.

http://ftp.ui.edu/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0074%20Bio%202-8a.htm

Klasifikasi Tumbuhan » Hibiscus tiliaceus Divisi : Magnoliophyta

Page 3: Gene Tika

Kelas : MagnoliopsidaBangsa : MalvalesSuku : MalvaceaeMarga : HibiscusJenis : Hibiscus tiliaceushttp://www.sith.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=207305

Familia : malvaceae.Tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau di dekat pesisir. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar. Pohon, tinggi 5-15 m.

Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari, warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam, berubah menjadi kuning merah, dan akhirnya menjadi kemerah-merahan.

Buah bulat telur, berambut lebat, beruang lima, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda. Daun mudanya bisa dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasa digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.

http://anekaplanta.wordpress.com/2008/01/01/waru-hibiscus-tiliaceus-l/Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.

Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal 28 Juli 1960. Orang Jawa menyebutnya kembang worawari.

Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang

meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.

Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.

Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan.

Lada atau merica (Piper nigrum L.) adalah tumbuhan penghasil rempah-rempah yang berasal dari bijinya. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia. Pada masa lampau harganya sangat tinggi sehingga memicu penjelajah Eropa berkelana untuk memonopoli lada dan mengawali

sejarah kolonisasi Afrika, Asia, dan Amerika.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kembang_sepatu   Kerajaan : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Suku : Malvaceae

Marga : Hibiscus

Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

MORFOLOGI

Page 4: Gene Tika

Akar

Akar tunggang dan berwarna cokelat muda.Batang

Batang tingginya ± 3m, bulat, berkayu, keras, diameter ± 9cm, masih muda berwarna ungu setelah tua putih kotor.

Daun

Daun Hibiscus rosa-sinensis merupakan daun tunggal berwarna hijau kecokelatan dan tersusun spiral, helaian daun berbentuk bundar telur, panjang helaian daun 3,5 - 9,5 cm, lebar 2,0 - 6,0 cm, ujung daun meruncing, tepi daun bergerigi kasar, tulang daun menjari, tangkai daun panjang 1,0 - 3,7 cm.

Bunga

Berbentuk lonceng dengan tangkai sari panjang. Bunga dari berbagai jenis kultivar dan hibrida biasanya berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis). Mahkota bunganya dapat berwarna putih, merah jambu, merah tua, kuning, ungu, atau campuran.

Bunganya berukuran besar dan tidak berbau. Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.

Buah

Kecil, lonjong, diameter ± 4mm, masih muda putih setelah tua cokelat.

Biji

Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima, pipih, berwarna putih.

http://toiusd.multiply.com/journal/item/62/Hibiscus_rosa-sinensis

Klasifikasi Tumbuhan » Artocarpus integra Divisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaBangsa : UrticalesSuku : MoraceaeMarga : ArtocarpusJenis : Artocarpus integra

http://www.bi.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=237277Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun yang licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis daun lebar dan daun tirus.http://id.wikipedia.org/wiki/Kangkung