gcpj tgs 2
DESCRIPTION
pengukuran paralaksTRANSCRIPT
1. Pada foto udar berskala 1:10.000 diketahui jarak antara puncak bukit dan pusat foto= 8cm, jarak
fokus lensa =15cm, pergeseran lekuk timbul= 5cm. berapakah:
a) Tinggi terbang pesawat?
b) Tinggi bukit dari bidang dasar?
Jawab:
A. Tinggi terbang pesawat (H)
Skala= 1:10.000 = 0,0001
Jarak fokus lensa (F)= 15 cm
Rumus: Skala= FH
sehingga H=Fskala
=15cm0,0001
= 150.000cm = 1.500m = 1,5km
Jadi, tinggi terbang pesawat sebesar 1,5 kilometer atau 1.500 meter.
B. Tinggi bukit dari bidang dasar (h)
Pergeseran lekuk timbul (d) = 5cm
Proyeksi titik puncak objek dan pusat foto (r) = 8cm
Tinggi terbang pesawat (H) = 1,5km = 150.000cm
Rumus: d = r .hH
Sehingga h= d .Hr
= 5cm.150.000cm
8cm = 93.750cm = 937,5 m
Jadi, Tinggi bukit dari bidang dasar (h) sebesar 937,5 meter
2. Diketahui tinggi stereoscope=25cm, jarak dasar mata=6,5cm, skala foto udara= 1:50.000, jarak fokus
lensa kamera= 15cm, jarak dasar foto udara pertama=78mm, jarak dasar foto udara kedua=76mm,
sudut lereng pada stereo model=600. Ditanya:
a) Tinggi terbang pesawat?
b) Jarak dasar udara?
c) Faktor eksagrasi?
d) Sudut lereng sesungguhnya dilapangan?
Jawab:pesawat
A. Tinggi terbang pesawat (H)
Skala= 1:50.000 = 0,00002
Jarak fokus lensa (F)= 15 cm
Rumus: Skala= FH
sehingga H=Fskala
=15cm0,00002
= 750.000cm = 7.500m = 7,5km
Jadi, tinggi terbang pesawat (H) sebesar 7,5 kilometer atau 7.500 meter.
B. Jarak dasar udara (B)
Jarak dasar foto udara pertama (b1) = 78 mm = 7,8 cm
Jarak dasar foto udara pertama (b2) = 76 mm = 7,6 cm
Rumus: b rata-rata = b1+b22
= 7,8cm+7,6 cm
2 = 7,7cm
Rumus: B = b . penyebut skala = 7,7cm . 50.000 = 385.000cm =3.850m = 3,85km
Jadi, Jarak dasar udara (B) sebesar 3,85km
C. Faktor eksagerasi (E)
tinggi terbang pesawat (H) = 7,5 kilometer = 750.000 cm
Jarak dasar udara (B) = 3,85km = 385.000cm
Tinggi stereoskop (S) = 25 cm
Jarak dasar mata (e) = 6,5 cm
Rumus: E =
SeHB
=
25cm6,5cm
750.000cm385.000cm
= 25cm6,5cm
. 385.000cm750.000cm
= 9.625 .000cm4.875 .000cm
= 1,97
D. Sudut lereng sesungguhnya dilapangan (TRUE SLOPE)
Berdasarkan grafik yang menunjukkan hubungan antara faktor eksagerasi, kemiringan lereng
tereksagerasi, dan kemiringan lereng sesungguhnya (Ray, 1960 : 65), dengan nilai faktor eksagerasi
(E) = 1,97 dan kemiringan lereng tereksagerasi sebesar 600, maka diperoleh Sudut lereng
sesungguhnya dilapangan (TRUE SLOPE) kurang lebih sebesar 410.