gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang …repository.unjaya.ac.id/1196/1/elisa...

35
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BATITA USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU MANDING KELURAHAN TRIRENGGO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Disusun oleh : ELISA RISCOWANTI NPM : 1309166 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN YOGYAKARTA 2012

Upload: duongdat

Post on 20-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BATITA USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU MANDING

KELURAHAN TRIRENGGO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan

STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh :

ELISA RISCOWANTI NPM : 1309166

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN YOGYAKARTA

2012 

HALAMAN PENGESAIIAN

GAMBARAI\I TINGKAT PENGETAHUAI\ IBU TENTANG TTJMBUHKEMBANG BATITA USIA T.3 TAIruN DI POSYAI\DU MANDING

KELURAHAN TRIRENGGO BANTT'L YOGYAKARTATAHT}N 2012

KARYA TI'LIS ILMIAH

I : :DiajukanOleh:'r,'

. Elisa Riscowanti- NIM: 1309166

Telah Dipettahankan di Depan Dewan,Pcnguji dan Diterima Sebagai Salah

Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya disekolahTinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Aehmd Yani ,

, 30 49u5eus &or<r anggar : ........................

Menyetujui:

NIDN: 197 rc1292001 12202

llt

NIDN:0510037702 NIDN :052205881

i Kebidanan

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang pernah atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Juli 2012 Yang menyatakan,

Elisa Riscowanti  

  iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh

Kembang Batita Usia 1-3 Tahun di Posyandu Manding Kelurahan Trirenggo

Kabupaten Bantul Yogyakarta tahun 2012.”

Karya Tulis Ilmiah ini telah diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan

dari berbagai pihak. Atas terselesaikanya Karya Tulis Ilmiah ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. I. Edy Purwoko, Sp. B., selaku Ketua STIKES Jendral Achmad Yani

Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Tyasning Yuni A, S.ST., M.Kes., selaku Ketua Prodi Kebidanan STIKES

Jendral Achmad Yani Yogyakarta.

3. Dewi Rokhanawati, M.PH., selaku Penguji yang telah memberikan arahan

kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Sujiyatini, M.Keb., selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan

kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Nendhi Wahyunia Utami, S.ST., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan arahan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

6. Kader Posyandu dan semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan Karya

Tulis Ilmiah ini, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang

membangun demi kebaikan di kemudian hari. Penulis berharap semoga Karya

Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, Agustus 2012

Penulis

vii  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv MOTO.............................................................................................................. v HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI.................................................................................................... viii DAFTAR TABEL............................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xi INTISARI......................................................................................................... xii ABSTRAK ...................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5 E. Keaslian Penelitian......................................................................... 6

BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori................................................................................ 8 B. Kerangka Teori............................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian............................................................................... 30 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 31 C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 31 D. Variabel Penelitian ......................................................................... 32 E. Definisi Operasional ...................................................................... 32 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ............................................. 33 G. Validitas dan Reabilitas ................................................................. 34 H. Metode Pengolahan dan Analisis data ........................................... 36 I. Etika Penelitian .............................................................................. 37 J. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................. 41 B. Pembahasan ................................................................................... 48 C. Keterbatasan .................................................................................. 54

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 55 B. Saran ............................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

viii  

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional ....................................................................... 32 Tabel 3.2 Kisi- Kisi Kuesioner ....................................................................... 34 Tabel 4.1 Tabel Karakteristik Responden ...................................................... 43 Tabel 4.2 Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Pengertian Tumbuh Kembang Batita .............................................................................. 44 Tabel 4.3 Gambaran Pengetahuan Ibu tentang faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang Batita ............................................................... 45 Tabel 4.4 Gambaran Pengetahuan Ibu tentang kebutuhan dasar Tumbuh Kembang Batita .............................................................................. 45 Tabel 4.5 Gambaran Pengetahuan Ibu tentang ciri-ciri Tumbuh Kembang Batita .............................................................................. 46 Tabel 4.6 Gambaran Pengetahuan Ibu tentang tahap-tahap Tumbuh Kembang Batita ............................................................... 47 Tabel 4.7 Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Batita ..... 47

ix  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Kerangka Teori........................................................................... 28 Gambar 3.3 : Desain Penelitian........................................................................ 29

x  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian Lampiran 2 : Permohonan Menjadi Responden Lampiran 3 : Persetujuan Menjadi Respoden Lampiran 4 : Kuesioner Penelitian Lampiran 5 : Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 6 : Dummy table Lampiran 7 : Tabel data Lampiran 8 : Hasil Validitas dan Reliabilitas Lampiran 9 : Hasil Penelitian dan Olah data Lampiran 10 : Surat Izin Penelitian dari Stikes A. Yani Lampiran 11 : Surat Izin Penelitian ke Gubernur DIY Lampiran 12 : Surat Izin Penelitian ke BAPPEDA Bantul Lampiran 13 : Kegiatan Bimbingan KTI

xi  

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BATITA USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU MANDING

KELURAHAN TRIRENGGO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2012

INTI SARI

Elisa Riscowanti, Sujiyatini, Nendhi Wahyunia U

Latar Belakang: Usia batita merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Pada usia batita masih rawan terhadap berbagai gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial sesuai dengan kebutuhan anak pada tahap perkembanganya, bahkan sejak bayi masih di dalam kandungan. Perhatian dan kasih sayang merupakan stimulasi yang penting pada awal perkembangan anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang batita usia 1-3 Tahun Di Posyandu Manding Kelurahan Trirenggo Bantul Yogyakarta Tahun 2012. Metode: Penelitian ini adalah diskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki batita usia 1-3 Tahun di Posyandu Manding Kelurahan Trirenggo Bantul Yogyakarta, dengan teknik sampel total sampling berjumlah 30 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup, analisis data menggunakan deskriptif. Hasil: Tingkat pengetahuan ibu tentang pengertian tumbuh kembang batita usia 1-3 adalah cukup (53,3%), tingkat pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang batita adalah baik (56,7%), tingkat pengetahuan tentang kebutuhan dasar batita usia 1-3 tahun adalah baik (63.3%), tingkat pengetahuan mengenai ciri-ciri tumbuh kembang batita usia 1-3 tahun adalah cukup (46,7%) dan tingkat pengetahuan ibu mengenai tahap-tahap tumbuh kembang batita usia 1-3 adalah cukup (40%). Simpulan: Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang batita usia 1-3 tahun di Posyandu Manding Trirenggo Bantul Yogyakarta adalah baik (53%). Saran : Agar lebih meningkatkan pemberian informasi dan penyuluhan khususnya tentang tumbuh kembang batita ditempat yang pengetahuannya kurang. Kata Kunci : Pengetahuan, tumbuh kembang batita. Kepustakaan : 23 Kepustakaan Halaman : i-xiii, 1-56, 13 Halaman

xii  

DESCRIPTION KNOWLEDGE ABOUT MOTHER GROWING TODDLER AGE 1-3 YEARS IN POSYANDU MANDING

TRIRENGGO BANTUL YOGYAKARTA YEAR 2012

ABSTRACT

Elisa Riscowanti, Sujiyatini, Nendhi Wahyunia U

Background: Toddler age is an age in the growth and physical development of children. At the age of toddlers are prone to various health problems both physical and spiritual. Be optimal if the child's development of social interaction in accordance with the needs of children at this stage of its development, even as a baby still in the womb. Attention and affection are important in stimulating the early development of children. Purpose: This study aims to determine the mother's knowledge level overview of the growth and development of toddlers aged 1-3 years in Posyandu Manding Trirenggo Bantul Yogyakarta 2012. Methods: This study is descriptive. The population in this study were mothers of toddlers aged 1-3 years in Posyandu Manding Trirenggo Bantul Yogyakarta, with a total sample of sampling techniques that amounted to 30 respondents. The data was collected using closed questionnaire, data analysis using descriptive. Results: The level of maternal knowledge about the understanding of growth and development of toddlers ages 1-3 is a pretty 53.3%, the level of knowledge about the factors that influence the growth and development of toddlers is a good 56.7%, the level of knowledge about the basic needs of toddlers aged 1-3 years is good 63.3%, the level of knowledge about the characteristics of growth and development of toddlers aged 1-3 years was 46.7% and a sufficient knowledge of mothers about the stages of growth and development of toddlers ages 1-3 is enough 40%. Conclusion: The level of maternal knowledge about growth and development of toddlers aged 1-3 years in Posyandu Manding Trirenggo Bantul, Yogyakarta is good 53%. Suggestion: To further improve the provision of information and counseling about the growth and development of toddlers particular place which his knowledge is less. Keywords : Knowledge, growth and development of toddlers. Library : 23 Library Pages : i-xiii, 1-56, 13 Appendix

xiii  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa anak usia dini merupakan sutu periode keemasan yang sangat peka

terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek. Periode ini disebut

sebagai masa keemasan (the golden period) perkembangaan anak, jendela

kesempatan ( the window of opportunity) dan masa kritis (critical period). Masa

ini merupakan masa peka atau sensitif, masa pertumbuhan yang cepat dan penting

(Siswanto, 2010).

Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992, kesehatan anak

diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak, hal

tersebut dilakukan melalui peningkatan kesehatan sejak dalam kandungan, masa

balita, usia prasekolah dan usia sekolah.

Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka

Kematian Bayi usia kurang dari satu tahun sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup

sedangakan angka kematian anak balita sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup.

Persentase gizi kurang dan gizi buruk dari hasil Riset Kesehatan Dasar DIY 2007

secara berturut turut menunjukkan angka 9,1% dan 2,5% dengan indikator berat

badan per umur (Depkes, 2008).

Pada Kabupaten Bantul sendiri prevalensi gizi baik 85,60%, gizi kurang

10,79% dan gizi buruk 0,52%. Data angka kematian balita di Puskesmas Bantul 1

tahun 2011 berjumlah 4 anak, jumlah kunjungan balita baru 497 anak, jumlah

kunjungan balita lama 3035 anak, jumlah balita yang di deteksi tumbuh kembang

1

2

ada 1524 anak dengan perkembangan normal dan 11 anak perlu stimulasi. Jumlah

balita di Kelurahan Trirenggo ada 1250 balita (Dinkes Bantul, 2011).

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa batita. Dalam

perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi

yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian.

Secara umum terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan anak

yaitu faktor utama yang berpengaruh terhadap perkembangan anak yaitu faktor

genetik dan lingkungan (Marimbi, 2010).

Faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil akhir proses tumbuh

kembang anak. Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan

tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Proses tumbuh kembang anak dipengaruhi

banyak faktor, mulai dari ruang lingkup interaksi keluarga, hingga suasana

lingkungan. Peranan orang tua dalam pola pengasuhan anak memiliki andil yang

cukup besar bagi perkembangan fungsi organ tubuh anak (Marimbi, 2010).

Pada masa batita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas,

kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan

merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-

dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap kelainan atau

penyimpangan sekecil apapun apabila tidak tedeteksi apalagi tidak ditangani

dengan baik akan mengurangi kualitas sumber daya manusia kelak kemudian hari

(Ngastiyah, 2005).

Balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak usia lebih

dari satu tahun sampai tiga tahun yang dikenal dengan “batita” dan anak usia lebih

3

dari tiga tahun sampai lima tahun dikenal dengan usia ”prasekolah”. Balita sering

disebut dengan konsumen pasif, sedangkan usia pra sekolah lebih dikenal dengan

konsumen aktif. Anak usia 1-3 tahun merupakan kelompok tersering yang

menderita kekurangan gizi. Bila gizi buruk maka perkembangan otaknya pun

kurang dan itu akan berpengaruh kepada kehidupan di usia sekolah dan

prasekolah (Proverawati, 2009).

Usia batita merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan

fisik anak. Pada usia batita masih rawan terhadap berbagai gangguan kesehatan

baik jasmani maupun rohani. Salah satu faktor yang menentukan daya tahan

tubuh seorang anak adalah keadaan gizinya. Usia batita, kondisi pertumbuhan

anak sangat pesat sehingga membutuhkan zat gizi yang relatif lebih tinggi dari

orang dewasa (Uripini, 2004).

Perkembangan psikososial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi

dengan orang lain. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial sesuai

dengan kebutuhan anak pada tahap perkembanganya, bahkan sejak bayi masih di

dalam kandungan. Sedangkan lingkungan yang tidak mendukung akan

menghambat perkembangan anak. Perhatian dan kasih sayang merupakan

stimulasi yang penting pada awal perkembangan anak, misalnya dengan mengajak

bercakap-cakap, membelai, mencium dan bermain. Oleh karena itu, pengetahuan

ibu tentang tumbuh kembang anak sangat penting untuk memberikan stimulasi

yang sesuai untuk anak (Marimbi, 2010).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratami tahun 2008 dengan judul

penelitian “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak di

4

Posyandu RW X Suryoputran Panembahan Kraton Yogyakarta” terhadap ibu-ibu

yang memiliki anak usia 0-5 tahun berjumlah 32 orang. Mayoritas (81,25%) ibu-

ibu pemilik anak usia 0-5 tahun di Posyandu RW X Suryoputran, Panembahan,

Kraton, Yogyakarta tahun 2008 memiliki tingkat pengetahuan tentang tumbuh

kembang anak dalam katagori baik.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Posyandu Manding

Trirenggo Bantul. Kader posyandu berjumlah 2 orang telah dilakukan wawancara

tentang tumbuh kembang batita usia 1-3 tahun terdapat 30 batita, 1 batita

meninggal karena kelainan jantung, 3 batita usia 1 tahun mengalami

keterlambatan dalam berjalan. Ibu-ibu berjumlah 5 orang telah diwawancara

tentang tumbuh kembang batita, 20% mengerti tentang tumbuh kembang batita

dan 80% belum mengerti tentang tumbuh kembang batita.

Berdasarkan latar belakang di atas untuk mengetahui tentang gambaran

pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang batita maka peneliti tertarik untuk

mengambil judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh

Kembang Batita Usia 1-3 tahun di Posyandu Manding Trirenggo Bantul Tahun

2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Tumbuh Kembang Batita Usia 1-3 tahun di Posyandu Manding Trirenggo Bantul

Tahun 2012?”.

5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang

batita usia 1-3 tahun di Posyandu Manding Trirenggo Bantul Yogyakarta

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui tingkat pengetahuan ibu mengenai pengertian tumbuh kembang

batita.

b. Diketahui tingkat pengetahuan ibu mengenai faktor yang mempengaruhi

tumbuh kembang batita.

c. Diketahui tingkat pengetahuan ibu mengenai kebutuhan dasar batita.

d. Diketahui tingkat pengetahuan ibu mengenai ciri-ciri tumbuh kembang

batita.

e. Diketahui tingkat pengetahuan ibu mengenai tahap-tahap tumbuh kembang

batita.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau

informasi baru untuk lebih mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan,

khususnya dalam ilmu kebidanan terutama tentang tumbuh kembang batita.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi peneliti berikutnya

Diharapkan penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi peneliti selanjutnya

sebagai acuan dalam melakukan penelitian.

6

b. Manfaat bagi ibu-ibu yang memiliki batita di Posyandu Manding.

Peneliti ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu tentang

tumbuh kembang batita.

c. Manfaat bagi kader posyandu Manding.

Peneliti ini dapat memberikan informasi dan masukan bagi kader dalam

memberikan penyuluhan tentang tumbuh kembang batita.

Hasil penelitian ini bisa sebagai materi penyuluhan atau konseling pada

saat kegiatan posyandu batita agar para ibu dan keluarga dapat memantau

pertumbuhan dan perkembangan batita.

E. Keaslian Penelitian

1. Pratami, (2008).

Dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh kembang Anak di

Posyandu RW X Suryoputran Panembahan Kraton Yogyakartan Tahun 2008”.

Penelitian ini menggunakan metode observasional, alat pengumpulan datanya

menggunakan kuesioner, dengan jumlah responden 32 orang. Hasil

penelitianya menunjukkan ibu-ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun di

Posyandu RW X Suryoputran Panembahan Kraton memiliki tingkat

pengetahuan dengan katagori baik. Perbedaan pada penelitian ini yaitu metode

penelitian, waktu, tempat, dan responden penelitianya, variabel penelitian.

2. Dwi, (2004).

Dengan judul “Tingkat Pengatahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi di

BPS Fajar Sutadi Kabupaten Kulonprogo”. Penelitian ini menggunakan

7

metode deskriptif, alat pengumpul datanya kuesioner, dengan jumlah

responden 80 orang. Hasil penelitianya menunjukkan ibu-ibu yang memiliki

bayi di BPS Fajar Sutadi Kabupaten Kulonprogo memilki tingkat pengetahuan

dengan katagori cukup baik. Pebedaan pada penelitian ini yaitu waktu, tempat,

dan responden penelitianya, variabel penelitian.

3. Astuti, (2011).

Dengan judul “hubungan pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan

perkembangan balita usia 1-5 tahun di posyandu melati Desa Ambarketawang

Sleman Yogyakarta”. Penelitian ini dengan metode korelasional dengan

pendekatan cross sectional. Alat ukur yang digunakan menggunakan koesioner

untuk ibu balita dan tes DDST untuk perkembangan balita. Hasil penelitian

menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan

perkembangan balita usia 1-5 tahun di posyandu melati Desa Ambarketawang

Sleman Yogyakarta”. Perbedaan penelitian ini yaitu jenis penelitian, waktu,

tempat, dan responden penelitianya, variabel penelitian.

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Posyandu Manding Kelurahan

Trirenggo Bantul Kecamatan Bantul Kabupaten Bantul Yogyakarta. Dusun

Manding terdiri dari 320 kepala keluarga dengan rata-rata jumlah anggota

keluarga adalah 5 orang termasuk kepala keluarga. Mayoritas penduduknya

mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Dusun Manding termasuk

wilayah kerja Puskesmas Bantul 1. Kegiatan di posyandu Manding adalah

posyandu Lansia dan posyandu Balita yang dilakukan tiap 1 bulan sekali pada

tanggal 10, jumlah kader posyandu Manding sebanyak 6 orang.

Untuk pelayanan pada posyandu balita sudah menerapkan sistem 5

meja yaitu :

1. Meja Pertama disebut meja pendaftaran, pada meja ini ibu balita

melakukan pendaftaran dengan menyerahkan KMS kepada kader posyandu

2. Meja kedua disebut meja penimbangan balita, dimeja ini kader posyandu

penimbang berat badan balita dan dilanjutkan mengukur tinggi badan.

3. Meja ketiga adalah meja pengisian KMS, kader posyandu akan mengisi

KMS berdasarkan hasil yaitu umur balita, berat badan, tinggi badan.

4. Meja keempat adalah Penyuluhan Kesehatan, di meja keempat para kader

posyandu memberikan penjelasan jika pertumbuhan balita ada yang

41

42

mengalami gangguan misalnya penurunan berat badan. Pada pemberian

tablet vitamin A untuk balita yang dilakukan setiap 6 bulan sekali juga

diberikan di meja 4.

5. Meja kelima adalah meja pemberian paket pertolongan gizi, dengan

memberikan makanan tambahan seperti biskuit, susu, buah nasi, sayur dan

lauk.

Pada saat kegiatan di Posyandu Manding dilakukan oleh 6 keder

posyandu dan selalu dihadiri oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Bantul I

seperti bidan, dokter dan perawat. Di Posyandu sering ada kegiatan

penyuluhan tentang tumbuh kembang Balita oleh tenaga kesehatan dari

Puskesmas Bantul I.

2. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa

karakteristik yang dapat mendukung untuk mengetahui tingkat pengetahuan

ibu tentang tumbuh kembang batita di Posyandu Manding Tritenggo Bantul

Yogyakarta Tahun 2012, dalam melakukan pengolahan data setiap hasil

penelitian berdasarkan karakteristik diberi kode, agar lebih mudah dalam

melakukan pengolahan data. Hal ini sesuai dengan metode pengolahan data

yaitu coding menurut (Notoatmodjo, 2010) yaitu setelah data yang didapatkan

diedit, berikutnya mengkode data yaitu dengan memberi kode untuk

mempermudah dalam mengolah data untuk tingkat pengetahuan.

43

Dan karakteristik yang digunakan dari 30 responden dinilai

berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dan dapat didiskripsikan

sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Posyandu Manding Kelurahan Trirenggo Bantul Yogyakarta Tahun 2012

No. Umur Frekuensi Persentase (%) 1. < 20 1 3.3

21-30 18 60 31-40 10 33.3 > 40 1 3.3 Total 30 100

2. Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD 4 13.3 SMP 12 40 SMA 8 30 Perguruan Tinggi 5 16.7 Total 30 100

3. Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) IRT 23 76.7 PNS 2 6.7 Swasta 1 3.3 Wiraswasta 4 13.3 Total 30 100

4. Jumlah Paritas Frekuensi Persentase (%) 1 14 46.7 2 11 36.7 3 3 10 4 2 6.7 Total 30 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2012

Tabel menunjukkan bahwa umur responden sebagian besar adalah

umur 21-30 tahun yaitu 18 Responden (60%), sedangkan sebagian kecil umur

responden adalah kurang dari 20 tahun dan lebih dari 41 tahun masing-masing

berjumlah 1 responden (3,3%).

44

Tabel menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden sebagian

besar adalah SMP yaitu 12 responden (40%), Sedangkan sebagian kecil adalah

berpendidikan SD yaitu sebanyak 4 Responden (13.3%).

Tabel menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan responden adalah

ibu rumah tangga yaitu sebanyak 23 responden (76,7%), sedangkan sebagian

kecil adalah swasta berjumlah 1 responden (3.3%).

Tabel menunjukkan bahwa sebagian besar mempunyai 1 orang anak

yaitu sebanyak 14 responden (46,7%), sedangkan sebagian kecil adalah

mempunyai 4 anak yaitu 2 responden (6.7%).

3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Batita

Usia 1-3 Tahun Di Posyandu Manding Kelurahan Trirenggo Bantul

Yogyakarta Tahun 2012

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, tingkat pengetahuan

ibu tentang tumbuh kembang batita Usia 1-3 tahun dapat didiskripsikan

sebagai berikut:

a. Gambaran tingkat pengetahuan ibu mengenai pengertian tumbuh

kembang batita

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Pengertian Tumbuh Kembang Batita Usia 1-3 Tahun

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 13 43.3 2 Cukup 16 53.3 3 Kurang 1 3.3

Total 30 100 Sumber : Data Primer Diolah, 2012.

45

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu

tentang pengertian tumbuh kembang batita usia 1-3 Tahun di Posyandu

Manding sebagian besar adalah cukup yaitu 16 responden (53.3%) sedangkan

sebagian kecil kategori kurang sebanyak 1 responden (3.3%).

b. Gambaran tingkat pengetahuan ibu mengenai faktor yang

mempengaruhi tumbuh kembang batita.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu tentang faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang Batita

Usia 1-3 Tahun

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 17 56.3 2 Cukup 12 40 3 Kurang 1 3.3

Total 30 100 Sumber : Data Primer Diolah, 2012.

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu

tentang faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang batita usia 1-3 Tahun di

Posyandu Manding sebagian besar adalah baik yaitu 17 responden (56.3%)

dan sebagian kecil kategori kurang sebanyak 1 responden (3.3%).

c. Gambaran tingkat pengetahuan ibu mengenai kebutuhan dasar

batita.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu tentang kebutuhan dasar Tumbuh Kembang Batita Usia 1-3 Tahun

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 19 63.3 2 Cukup 10 33.3 3 Kurang 1 3.3

Total 30 100 Sumber : Data Primer Diolah, 2012.

46

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu

tentang kebutuhan dasar tumbuh kembang batita usia 1-3 tahun di Posyandu

Manding sebagian besar adalah baik yaitu 19 responden (63.3%) dan sebagian

kecil kategori kurang sebanyak 1 responden (3.3%).

d. Gambaran tingkat pengetahuan ibu mengenai ciri-ciri tumbuh

kembang batita.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu tentang ciri-ciri Tumbuh Kembang Batita Usia 1-3 Tahun

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 10 33.3 2 Cukup 14 46.7 3 Kurang 6 20

Total 30 100 Sumber : Data Primer Diolah, 2012.

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu

tentang ciri-ciri tumbuh kembang batita usia 1-3 tahun di Posyandu Manding

sebagian besar adalah cukup yaitu 14 responden (46.7%) dan sebagian kecil

kategori kurang sebanyak 6 responden (20%).

47

e. Gambaran tingkat pengetahuan ibu mengenai tahap-tahap tumbuh

kembang batita.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu tentang tahap-tahap Tumbuh Kembang Batita Usia 1-3 Tahun

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 8 26.7 2 Cukup 12 40 3 Kurang 10 3.3

Total 30 100 Sumber : Data Primer Diolah, 2012.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu tentang tahap-tahap tumbuh kembang batita usia 1-3 tahun di Posyandu

Manding sebagian besar adalah cukup yaitu 12 responden (40%) dan sebagian

kecil kategori baik sebanyak 8 responden (26.7%).

f. Gambaran keseluruhan tingkat pengetahuan ibu mengenai tumbuh

kembang batita.

Tabel 4.7 Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Batita Usia 1-3 Tahun

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 16 53.3 2 Cukup 13 43.3 3 Kurang 1 3.3

Total 30 100 Sumber : Data Primer Diolah, 2012.

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu

tentang tumbuh kembang batita usia 1-3 tahun di Posyandu Manding

sebagian besar adalah baik yaitu 16 responden (53.3%) dan sebagian kecil

kategori kurang sebanyak 1 responden (3.3%).

48

B. Pembahasan

1. Gambaran tingkat pengetahuan ibu mengenai pengertian tumbuh

kembang batita Umur 1-3 tahun di Posyandu Manding

Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu tentang

pengertian tumbuh kembang batita usia 1-3 Tahun di Posyandu Manding

sebagian besar adalah cukup yaitu 16 responden (53.3%). Pengetahuan ibu

tentang pengertian tumbuh kembang batita cukup disebabkan sebagian besar

tingkat pendidikan responden adalah SMP yaitu 12 responden (40%). Hal ini

sesuai dengan Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)

sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan

(Notoatmodjo, 2010).

2. Gambaran tingkat pengetahuan ibu mengenai faktor yang mempengaruhi

tumbuh kembang batita Umur 1-3 tahun di Posyandu Manding

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang faktor

yang mempengaruhi tumbuh kembang batita usia 1-3 Tahun di Posyandu

Manding sebagian besar adalah baik yaitu 17 responden (56.3%). Pengetahuan

responden mayoritas berpengetahuan baik hal ini dipengaruhi oleh beberapa

faktor karakteristik responden yaitu umur. Berdasarkan karakteristik umur

responden sebagian besar adalah umur 21-30 tahun yaitu 18 Responden

(60%), sedangkan sebagian kecil umur responden adalah kurang dari 20 tahun

dan lebih dari 41 tahun masing-masing berjumlah 1 responden (3,3%).

Mayoritas umur respoden yang adalah usia produktif yaitu umur 21-30 tahun.

49

Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa usia mempengaruhi

terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan

semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga

pengetahuan yang diperoleh semakin membaik (Notoadmodjo, 2010).

3. Gambaran tingkat pengetahuan ibu mengenai kebutuhan dasar batita

Umur 1-3 tahun di Posyandu Manding

Berdasarkan hasil penelitian tentang kebutuhan dasar tumbuh kembang

batita usia 1-3 tahun di Posyandu Manding sebagian besar adalah baik yaitu

19 responden (63.3%). Menurut Ngastiyah,( 2005) salah satu kebutuhan dasar

anak adalah memerlukan makanan yang bergizi, pemukiman yang layak,

sandang, perawatan kesehatan dasar antara lain imunisasi, pemberian ASI,

penimbangan yang teratur, pengobatan yang cepat dan tepat bila anak sakit,

dan sebagainya. Banyaknya responden yang mempunyai pengetahuan baik

dapat dipengaruhi oleh pekerjaan ibu yang sebagian besar adalah ibu rumah

tangga yaitu sebanyak 23 responden (76,7%). Ibu rumah tangga tidak

mempunyai keterampilan khusus sehingga mereka tidak bekerja, tetapi ibu

yang bekerja sebagai ibu rumah tangga lebih mempunyai banyak waktu untuk

mendapatkan informasi tentang kebutuhan dasar bagi batita dari berbagai

sumber informasi.

50

4. Gambaran tingkat pengetahuan ibu mengenai ciri-ciri tumbuh kembang

batita Umur 1-3 tahun di Posyandu Manding

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang ciri-ciri

tumbuh kembang batita usia 1-3 tahun di Posyandu Manding sebagian besar

adalah cukup yaitu 14 responden (46.7%). Banyaknya pengetahuan ibu yang

sedang tentang ciri-ciri tumbuh kembang batita dipengaruhi oleh faktor

pengalamam, dimana sebagian besar responden adalah ibu yang mempunyai

anak pertama yaitu 14 responden (46,7%). Lingkungan memberikan pengaruh

pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang

baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Cara

berpikir seseorang akan dipengaruhi lingkungannya dalam memperoleh suatu

pengalaman. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya

dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses

belajar dan memperoleh suatu pengetahuan (Notoatmodjo, 2005). Pengalaman

pribadi dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan, hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo,

2005).

5. Gambaran tingkat pengetahuan ibu mengenai tahap-tahap tumbuh

kembang batita Umur 1-3 tahun di Posyandu Manding

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang tahap-tahap

tumbuh kembang batita usia 1-3 tahun di Posyandu Manding sebagian besar

adalah cukup yaitu 12 responden (40%). Pengetahuan tentang tahap-tahap

51

tumbuh kembang yang cukup dipengaruhi oleh jumlah anak dimana sebagian

besar responden adalah baru mempunyai 1 orang anak yaitu sebanyak 14

responden (46,7%), sedangkan sebagian kecil adalah mempunyai 4 anak yaitu

2 responden (6.7%), sehingga belum mempunyai pengalaman atau referensi

tentang tumbuh kembang batita dibanding ibu yang sudah mempunyai 2

sampai 4 anak.

Hal ini sesuai dengan pendapat Soekanto yang menyatakan bahwa

pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkunganya. (Soekanto, 2002).

6. Gambaran keseluruhan tingkat pengetahuan ibu mengenai tumbuh

kembang batita Umur 1-3 tahun di Posyandu Manding

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu tentang tumbuh kembang batita usia 1-3 tahun di Posyandu Manding

sebagian besar adalah baik yaitu 16 responden (53.3%) dan sebagian kecil

kategori kurang sebanyak 1 responden (3.3%). Pengetahuan ibu tentang

tumbuh kembang batita Posyandu Manding dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan sosial budaya.

Pengetahuan responden mayoritas berpengetahuan baik hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor karakteristik responden yaitu umur.

Berdasarkan karakteristik umur responden yang berumur < 20 tahun terdapat 1

responden (3,3%), yang berumur 21-30 tahun terdapat 18 Responden (60%),

sedangkan umur lebih dari 41 tahun masing-masing 1 responden (3,3%),

sehingga mayoritas umur respoden yang adalah usia produktif yaitu umur 21-

52

30 tahun sehingga memudahkan dalam mencari informasi tentang tumbuh

kembang batita.

Berdasarkan dari hasil penelitian pengetahuan responden juga

dipengaruhi oleh karakteristik pendidikan responden. Berdasarkan karateristik

data pendidikan dapat diketahui pendidikan responden adalah SD terdapat 4

Responden (13.3%), SMP 12 responden (40%), SMA terdapat 8 responden

(30%), dan perguruan tinggi terdapat 5 responden (16,7%).

Pendidikan ibu yang berkunjung di Posyandu Manding mayoritas SMP

dan SMA, hal ini dikarenakan oleh kondisi ekonomi dalam katagori menengah

kebawah sehingga pendidikan kesehatan yang diperoleh responden saat

sekolah hanya sebatas pendidikan kehatan secara umum, sehingga

mempengaruhi wawasan responden dalam pemahaman tentang kesehatan.

Faktor lain disebabkan karena status pekerjaan responden. Berdasarkan

karakteristik data pekerjaan responden, ibu yang datang ke Posyandu Manding

sebagian besar responden berprofesi sebagai ibu rumah tangga 23 orang

(76.7%). Ibu yang berkunjung di Posyandu Manding mempunyai pengetahuan

baik yaitu ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sehingga lebih

mempunyai banyak waktu untuk mendapatkan informasi tentang tumbuh

kembang batita darimanapun baik dari media maupun dari penyuluhan tenaga

kesehatan karena ibu rumah tangga mempunyai banyak waktu dibandingkan

ibu yang bekerja. Hal ini juga didukung oleh kuntjoroningrat yang dikutip

Nursalam (2003), dalam Wawan dan Dewi (2010), menyebutkan bahwa

bekerja umunya menyita waktu untuk mendapatkan informasi dan

53

pengetahuan yang benar. Berdasarkan penelitian, pengetahuan ibu tentang

tumbuh kembang batita di Posyandu Manding yang berpengetahuan baik

adalah yang bekerja sebagai Ibu rumah tangga.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fajareni Pratami

dengan judul Tingkat pengetahuan Ibu tentang Tumbuh kembang Anak di

Posyandu RW X Suryoputran Panebahan Kraton Yogyakarta Tahun 2008

didapatkan bahwa pengetahuan ibu baik (81,25%). Penelitian ini dilakukan

oleh Fajareni Pratami yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan,

informasi, pengalaman, jenis pekerjaan berpengaruh terhadap ibu tentang

tumbuh kembang anak.

Ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang tumbuh kembang

batita akan memiliki pemahaman yang baik sehingga melakukan upaya

deteksi dini terhadap faktor yang menghambat tumbuh kembang batita. Tetapi

Ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang tumbuh kembang batita

akan memiliki pemahaman yang kurang baik sehingga dapat bersikap negatif

terhadap tumbuh kembang batita.

54

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah:

1. Banyak Responden yang membawa batita sehingga ibu merasa terganggu

untuk menjawab koesioner sehingga dalam menjawab koesionernya

kurang maksimal.

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang batita usia 1-3 tahun di

Posyandu Manding Trirenggo Bantul Yogyakarta adalah baik dengan 16

responden.

2. Tingkat pengetahuan ibu mengenai pengertian tumbuh kembang batita usia 1-3

tahun di Posyandu Manding Trirenggo Bantul Yogyakarta adalah cukup

dengan 16 responden.

3. Tingkat pengetahuan ibu mengenai faktor yang mempengaruhi tumbuh

kembang batita usia 1-3 tahun di Posyandu Manding Trirenggo Bantul

Yogyakarta adalah baik dengan 17 responden.

4. Tingkat pengetahuan ibu mengenai kebutuhan dasar batita usia 1-3 tahun di

Posyandu Manding Trirenggo Bantul Yogyakarta adalah baik dengan 19

responden.

5. Tingkat pengetahuan ibu mengenai ciri-ciri tumbuh kembang batita usia 1-3

tahun di Posyandu Manding Trirenggo Bantul Yogyakarta adalah cukup

dengan 14 responden.

6. Tingkat pengetahuan ibu mengenai tahap-tahap tumbuh kembang batita usia 1-

3 tahun di Posyandu Manding Trirenggo Bantul Yogyakarta adalah cukup

dengan 12 responden.

55

56

B. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebaiknya melakukan penelitian dengan menghubungkan variabel-

variabel lain misalnya jumlah penghasilan, pengaruh media masa atau

lingkungan budaya agar dapat mengetahui variabel-variabel lain yang

memberikan mempengaruhi terhadap pengetahuan ibu tentang tumbuh

kembang batita.

2. Bagi Ibu-ibu yang memiliki batita di Posyandu Manding

Hendaknya ibu lebih aktif meningkatkan pengetahuan tentang

tumbuh kembang batita agar dapat mengetahui faktor tumbuh kembang

batita, tahap-tahap tumbuh kembang batita dan kebutuhan dasar batita

sehingga dapat menjaga pertumbuhan batita sesuai dengan tahap

pertumbuhannya dengan cara mengikuti penyuluhan-penyuluhan.

2. Bagi Kader Posyandu Manding

Hendaknya meningkatkan informasi dan pendidikan kesehatan

khususnya pengetahuan tentang tumbuh kembang batita agar dapat

meningkatkan pengetahuan ibu-ibu yang mempunyai batita di wilayah kerja

Posyandu Manding sehingga ibu dapat mengetahui tahap-tahap tumbuh

kembang batita dengan baik.

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Astuti, T. (2011). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita Dengan

Perkembangan Balita Usia 1-5 Tahun di Posyandu Melati Desa Ambarketawang Sleman Yogyakarta.

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. (2008). Hasil Riset Kesehatan

Dasar (RISKESDAS) Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2007. Departemen Kesehatan R.I.

Depkes RI. (2008). Profil Kesehatan Indonesia. Diakses 15 Februari 2012, dari

htttp//www.depkes.go.id/downloads/publikasi/profilkesehatanindonesia2008.

Dewi, V. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba

Medika. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, 2011. Profil Kesehatan Kabupaten

Bantul. Dwi, L. (2004). Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi di BPS

Fajar Sutadi Kabupaten Kulon Progo. Kartino, K. (2007). Psikologi Anak.cet.6. Bandung : Mandar Maju. Marimbi, H. (2010). Tumbuh kembang, Status Gizi & Imunisasi Dasar Pada

Balita. Yogyakarta : Nuha Medika. Mulia, T. (2004). Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Anak Usia 2-

3 Tahun di Desa Loano Purworejo Jawa Tengah. Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

_________ (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

58

Pratami, F. (2008). Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak di Posyandu RW X Suryoputran Panembahan Kraton Yogyakarta.

Proverawati, A. (2009). Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan.cet.1.Yogyakarta :

Nuha Medika. Saryono. (2008). Metodelogi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktik Bagi

Pemula. Yogyakarta : Mitra Medika. Siswanto, H. (2010). Pendidikan kesehatan Anak Usia Dini. Yogyakarta : Pustaka

Rihama. Soekanto, S. (2002). Sosiologi suatu pengantaran. Jakarta : Gravindo Persada Sugiyono. (2007). Statistika untuk penelitian. Bandung : alfabeta. Uripini,V. (2004). Menu Sehat Untuk Balita. Jakarta : Puspa Swara. Wawan, A dan Dewi, M. (2010). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku manusia.

Yogyakarta : Nuha Medika. Yusuf, S. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.