gambaran pengetahuan ibu menyusui

Upload: ulfah-yuliani

Post on 14-Jul-2015

451 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PROGRAM D4 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN Dini Saraswati Handayani, SST NIP . 132.317. 123 |\h|\k\\ ||\||\h|\\ ||| h|\\||| |\\\| ||h||k|\\ \| |kl||l||kh\\kk\\ k\k\|k||k|||h| ||k|h\ |k\v\k\\k0\ |\\h|\| ||k|0h| h||h||k !h |\\|\k| ! i KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi limpahan nikmat dan hidayah kepadapenulisuntukdapatmenyelsaikanKaryaTulisIlmiahinidenganjudulGambaranPengetahuanIbuMenyusuiBerdasarkankarasteristikibudi PuskesmasSukawarna,KotaBandungPeriodeDesember2006s/dJanuari 2007 . Dalam rangka mewujudkan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan, batuan dan dorongan dari semua pihak secara moril maupum materil Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada : PenulismenyadaribahwaKaryaTulisIlmiahinimasihbanyak kekurangannya, untuk itu dengan penuh harapanmasukan kritik serta saran dapat diberikan dari semua fihak . Bandung, Desember2006 Penulis

ii DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK i KATA PENGANTARii DAFTAR ISI ...iv DAFTAR TABEL ...vii DAFTAR GAMBAR...viii DAFTAR BAGAN...ix DAFTAR LAMPIRAN ...x BABIPENDAHULUAN A.Latar Belakang.. . 1 B.Perumusan Masalah.6C.Tujuan Penelitian.. 7 1.Tujuan Umum ..... 7 2.Tujuan Khusus .... 7 D.Manfaat Penelitian .... 7 1.Penulis ......8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.ASI Ekslusif ... .9 1.Definisi ASI ekslusif ... 9 2.Manfaat ASI ekslusif ......11

iii 3.Komposisi ASI .14 4.Kandungan ASI ......16 5.Perbedaan ASI dan PASI ..22 6.Cara memerah dan Penyimpanan ASI .. 23 7.Ayah menyusui .26 8.Rawat Gabung . . 27 B.Menyusui . . 28 C.Payudara .... 29 1.Anatomi Payudara.. 29 2.Pembentukan ASI.. 31 3.Mekanisme Menyusui 32 4.Langkah-langkah Menyusui ..34 5.Lama dan frekuensi Menyusui .... 37 6.Tujuh langkah Keberhasilan Pemberian ASI ... 38 7.Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI .... . 39 D.Pengetahuan ... .40 1.Pengertian Pengetahuan .... .40 2.Tingkatan Pengetahuan ... 40 3.Konsep prilaku sehat .....42 E.Karasteristik ibu menyusui . 44 1.Umur ....44 2.Pendidikan ......46 3.Pekerjaan ....... 47 4.Paritas .48 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN .. 50 A.Metode Penelitian ..50 1.Rancangan Penelitian ..50 2.Kerangka Konsep Penelitian ... 50 iv 3.Variabel Penelitian ...52 4.Definisi Oprasional ...53 B.Populasi dan sample ..54 1.Populasi .54 2.Sampel ...54 C.Tehnik Pengumpulan Data ...55 1.Tehnik Pengumpulan data .. ..55 2.Prosedur Penelitian ... .56 D.Tehnik Analisa Data .... ..57 E.Lokasi dan Waktu Penelitian ....58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..59 A.Hasil Penelitian ..59 B.Pembahasan ..64 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..72 A.Kesimpulan 72 B.Saran ..73 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Komposisi ASI per 100ml15 Tabel 2.2 Perbandingan ASI dengan PASI23 Tabel 3.1 Definisi Oprasional dan Cara Pengukurannya 53 Tabel 4.1 Disribusi Frekuensi Responden Berdasarkan .59 Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI Ekslusif di Puskesmas Sukawarna Tahun 2006 Tabel 4.2 Disribusi Frekuensi Responden Berdasarkan .60 Umur di Puskesmas Sukawarna Tahun 2006 Tabel 4.3 Disribusi Frekuensi Responden Berdasarkan .60 Paritas di Puskesmas Sukawarna Tahun 2006 Tabel 4.4 Disribusi Frekuensi Responden Berdasarkan .61 Pendidikan di Puskesmas Sukawarna Th 2006 Tabel 4.5 Disribusi Frekuensi Responden Berdasarkan .61 Pekerjaan di Puskesmas Sukawarna Tahun 2006 Tabel 4.7 Disribusi Pengetahuan Ibu menyusui Tentang 62ASI Ekslusif Berdasarkan Umur di Puskesmas SukawarnaTahun 2006 Tabel 4.7 Disribusi Pengetahuan Ibu menyusui Tentang 62 ASI Ekslusif Berdasarkan Paritas di Puskesmas Sukawarna Tahun 2006 Tabel 4.7 Disribusi Pengetahuan Ibu menyusui Tentang 63 ASI Ekslusif Berdasarkan Pendidikan di Puskes mas Sukawarna Tahun 2006 Tabel 4.7 Disribusi Pengetahuan Ibu menyusui Tentang 64 ASI Ekslusif Berdasarkan Pekerjaan di Puskes mas Sukawarna Tahun 2006 vi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Pengeluaran ASI dengan Tangan..24 Gambar 2.2 Pengeluaran ASI dengan Pompa Tangan.24 Gambar 2.3 Anatomi Payudara.30 Gambar 2.4 Refleks Prolaktin31 Gambar 2.5 Refleks Oksitoksin.32 Gambar 2.6 Berbagai Macam Posisi Menyusui.34 Gambar 2.7 Cara Meletakan bayi dan Memegang Payudara..35 Gambar 2.8 Menyendawakan Bayi 36. Gambar 2.9 Kutang ( BH) yang baik untuk Ibu Menyusui 38

vii DAFTAR BAGAN Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 52 Page | 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang TujuanPembangunanKesehatanadalahtercapainya kemampuanhidupsehatbagisetiappenduduk.Untukmencapaitujuan pembangunantersebutmakadiprogramkanupayakesehatanyang bersifatmenyeluruh, terpadu,merata dandapatditerima sertaterjangkau olehseluruhmasyarakat.Salahsatuindikatorderajatkesehatanadalah Angka Kematian Bayi (Profil Dinas Kesehatan Kota Bandung 2005) MenuruthasilSDKI2002/2003Angkakematianbayi(AKB)di Indonesiaberkisarsekitar35per1000kelahiranhidup(Kompas2005 http://webmail.jpkm-online.net/scr/login.php).AKBdiIndonesiamasih terbilangtinggibiladibandingkandenganNegara-negaralaindikawasan ASEAN(Kompas2004.http://hqweb01 .bkkbn.go.id/hqweb/pria/redaksi91.htm).AKBdiMalaysiapadatahun 2001tercatat6dandiSingapurahanya2kematianbayiper1000 kelahiranhidup(catatansekretariatASEAN,2003),diVietnam menunjukan 30 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2001( VII.http://www. Kompas.com. 2004)

Page | 2 Penyebab tingginya AKB disebabkan oleh karena banyak hal yang manasalahsatunyaadalahdarifaktorsetatusgizibayi.Menuruthasil penelitianKhairunniyah(2004),pemberianASIeksklusifberpengaruh pada kualitas kesehatan bayi. Semakin sedikit jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif, maka kualitas kesehatan bayi dan anak balita akan semakin buruk,karenapemberianmakananpendampingASIyangtidakbenar menyebabkangangguanpencernaanyangselanjutnyamenyebabkan gangguanpertumbuhan,yangpadaakhirnyadapatmeningkatkanAKB.SedangkanhasilpenelitianRulinatahun2002kasusGiziburukpada balitadariberbagaiPropinsidiIndonesiamasihtinggidari11,7%gizi buruktersebuttedapatpadabayiberumurkurangdari6bulan.Halini tidakperluterjadijikaASIdiberikansecarabaikdanbenar,karena menurutpenelitiandenganpemberianASIsajadapatmencukupi kebutuhan gizi selama enam bulan. Berdasarkan data UNICEF hanya 3 % ibuyangmemberikanASIekslusifdanmenurutSDKI2002cakupanASI ekslusifdiIndonesiabarumencapai55%,sedangkandiJawaBarat pemberian ASI ekslusif pada bayi dibawah umur 4 bulan mencapai 49% ( Muchtar,2005).HalinimenunjukkanbahwabayidiIndonesiamasih kurangmendapatkanASIeksklusif(sumber:MediaIndonesiaOnline, 2005). Profil Jawa Barat menunjukkan data bahwa pada tahun 2000 diare merupakanpenyebabkernatianterbanyak(16,25%)padaanakbalita yangdirawatdirumahsakit,diPuskesmaskejadiandiaremenempati urutan pertarna dan10 besar pola penyakit penderita rawat jalan. Kejadian Page | 3 diareuntukbayiumur0-28harisebesar13,9%,umur29harisampai 1.tahunsebesar13,9%danuntukumur1sampai4tahunsebesar 13,10%.Penyebabdiareinibisaberhubungandenganpemberian makanan padat telalu dini selain pemberian ASI (Profil Jawa Barat, 2002),makadiperlukanberbagaipengetahuangunamendorongibu-ibuuntuk sadar dan mau memberikan ASI nya (Utami Roesli, 2005). Menyusuimerupakanprosesalamiahdanbagianterpadudari prosesreproduksi.Setiapwanitayangdapatdibuahidanhamilsampai cukup bulan akan dapat mengeluarkan air susu (Khairunniyah, 2004). AirSusuIbu(ASI)adalahmakananpalingidealbagibayi.Oleh karenaitu,padatahun2000pernerintahIndonesiamenetapkantarget sekurangnya 80% ibu menyusui bayinya secara eksklusif, yaitu ASI tanpa makananataupunminumanlainnyasejaklahirsampaibayiberumur6 bulan.SemulapernerintahIndonesiamenganjurkanparaibumenyusui bayinyahinggausia4bulan,kemudianpemerintahmengeluarkan kebijakanbarumelaluiMentriKesehatanRINo.450/Menkes/SK/IV/2004 mengenaipemberianASIeksklusifsampaibayiberusia6bulandan dianjurkanuntukdilanjutkansampaianakberusia2tahundengan pemberianmakanantambahanyangsesuai(Untoro,2004).Selainitu, kajianWHOpadatahun1999menyatakanbahwalebihdari3000 penelitianmenunjukkanpemberianASIselarna6bulanadalahjangka waktu yang paling optimal untuk pemberian ASI eksklusif. Memperpanjang pemberianASIeksklusffsampaiusiabayi6bulanmemberiberbagai Page | 4 manfaatbagibayi,antaralain:(1)menurunkanresikogiziberlebih,(2) meningkatkankesehatandimasakanak-kanak,(3)meningkatkan kekebalantubuh,(4)menekanresikoalergi,bercakkulit,diare,infeksi salurannafas,(5)tidakmembuatberatbadanbayiturun. (www.sahabatnestle. co.id/home/main/tksk/tks/ndnp.asp) Menurut.UtamiRoesli(2004).pemberianASIsecaraeksklusif artinya hanya memberi, ASI pada bayi dan bayi tidak mendapat tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, juga tanpa tambahanmakananpadatsepertipisang,pepaya,bubuksusu,biskuit, bubur nasi, dan tim. MenurutNovaria(2000),salahsatuprakondisiyang menyebabkanrendahnyapemberianAS[eksklusifadalahmasih kurangnyapengetahuanmasyarakatdibidangkesehatan.Khususnya ibu-ibuyangmempunyaibayidantidakmenyusuisecaraeksklusif (www.indosiar.com). MenurutNotoatmodjo(2003),pengetahuankognitifmerupakan faktoryangsangatpentinguntukterbentuknyatindakanseseorang. Pengetahuanyangdidasaridenganpemahamanyangtepatakan menumbuhkanperilakubaruyangdiharapkan,khususnyakemandirian dalam pemberian ASI eksklusif. RendahnyahasilcakupanpemberianASIekslusifdipengaruhi olehpengetahuanibuhamiltentangpemberianASIeksklusifjugadapat Page | 5 dipengaruhiolehfaktorlainyangmeliputiusiaibu,paritas,pendidikan, dan pekerjaan (Depkes RI, 1994).Umurmempengaruhibagaimanaibumenyusuimengambil keputusan dalarn pemberian ASI eksklusif, semakin bertambah umur (tua) makapengalarnandanpengetahuansemakinbertambah.(Notoatmodjo, 2003).Selainitu,umuribusangatmenentukankesehatanmaternaldan berkaitandengankondisikehamilan,persalinandannifassertacara mengasuh dan menyusui bayinya. lbu yang berumur kurang dari 20 tahun masih belum matang dan belum siap da!am hal jasmani dan sosial dalam menghadapikehamilan,persalinansertadalammembinabayiyang dilahirkan(DepkesRI,1994).Sedangkanibuyangberumur20-40tahun, menurut Hurlock (1997) disebut sebagai "masa dewasa" dan disebut juga masareproduksi,dimanapadamasainidiharapkanorangtelahmarnpu untukmemecahkanmasalah-masalahyangdihadapidengantenang secaraemosional,terutamadalarnmenghadapikehamilan,persalinan, nifas dan merawat bayinya nanti. DalampemberianASIeksklusif,ibuyangMenurutPerinansia (2003),paritasadalahpengalamanpemberianASIeksklusif,menyusui padakelahirananaksebelumnya,kebiasaanmenyusuidalarnkeluarga serta pengetahuan tentang manfaat ASI berpengaruh terhadap keputusan ibuuntukmenyusuiatautidak.Dukungandokter,bidan/petugas kesehatanlainnyaataukerabatdekatsangatdibutuhkanterutamauntuk ibuyangpertamakalihamil.pertamakalihamilpengetahuanterhadap Page | 6 pemberianASIeksklusifbelumberpengalamandibandingkandenganibu yang sudah berpengalaman menyusui anak sebelumnyaPekerjaanibujugadiperkirakandapatmempengaruhi pengetahuandankesempatanibudalammemberikanASIeksklusif. Pengetahuanrespondenyangbekerjalebihbaikbiladibandingkan denganpengetahuanrespondenyangtidakbekerja.Semuaini disebabkan karena ibu yang bekerja di luar rumah (sektor formal) memiliki aksesyanglebihbaikterhadapberbagaiinformasi,termasuk mendapatkaninformasitentangpemberianASIeksklusif(DepkesRI 1999).HasilpenelitianSoekirman(1994)mengungkapkanbahwa kemungkinan seorang ibu menyusui bayinya secara eksklusif hinggausia 4 bulan dan diteruskan hingga usia 2 tahun, rata-rata 38% jika ibu bekerja dan angka tersebut naik menjadi 91% jika ibu tidak bekerja.Tingkatpendidikanibuyangrendahmengakibatkankurangnya pengetahuan ibu dalarn menghadapi masalah, terutama dalam pemberian ASIeksklusif.Pengetahuaninidiperolehbaiksecaraformalmaupun informal.Sedangkanibu-ibuyangmempunyaitingkatpendidikanyang lebihtinggi,umumnyaterbukamenerimaperubahanatauhal-halbaru gunapemeliharaankesehatannya(DepkesRI,1996).Pendidikanjuga akanmembuatseseorangterdoronguntukingintahu,mencari pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan (Azwar, 2000). Page | 7 Semakin banyak ibu tidak memberikan ASI pada bayinya semakin menurun angka pemberian ASI terutama ASI eksklusif. Seperti data status kesehatanmasyarakatKotaBandungtahun2005,ibuyangmenyusui bayinyadenganASIsebanyak57.974(65,41%),danyangdiberikanASI eksklusif dari 0-6 bulan tanpa makanan tambahan sebesar 39,37%. Hal ini menunjukkanbahwacakupanpemberianASIeksklusifdikotaBandung masih rendah (Profil Dinkes Kota Bandung , 2005). Sebagai gambaran umum, Puskesmas Sukawarna yang berada di Kota Bandung letaknya di Kecamatan Sukajadi, kasus gizi buruk yang ada diwilayahkerjaPuskesmasSukawarnamenunjukanangkapeningkatan yaitu dari tahun 2003/2004 sebanyak 2 kasus menjadi 9 kasus pada tahun 2005.DatapemberianASIekslusifdaribayi391hanya170orang (43,25%)diberiASIsecaraekslusif,selebihnya221(56,7%)tidakdiberi ASIsecaraekslusif.SedangkanangkatargetcakupanASIekslusifyang harusdicapaiadalah80%.Sehinggaterdapatkesenjangan36,75% (laporantahunan PuskesmasSukawarnaTahun2005).Selainitu,jumlah ibumenyusuiyangadadiwilayahPuskesmasSukawarnacukupbanyak danmerupakanpotensiyangharusdiperhatikandandiberipenanganan agaribumenyusuitersebutmaumem-berikanASIeksklusifpada bayinya. Berdasarkanuraiandiatas,makapenulistertarikuntuk mengetahui Page | 8 "GambaranPengetahuanlbuMenyusuitentangPemberianASI Ekslusif berdasarkan karakteristik ibu di Puskesmas Sukawarna Kota Bandung perlode Desember2006-Januari 2007. B. Perumusan Masalah Bertitiktolakdarilatarbelakangtersebutdiatas,makapeneliti dapatmerumuskanmasalah:"Masihrendahnyapengetahuanibu menyusui tentang pemberian ASI eksklusif yang menyebabkan rendahnya hasil cakupan ASI ekslusif di Puskesmas Sukawarna C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untukmendapatkangambaranpengetahuanibumenyusui tentangpernberianASIeksklusifberdasarkankarakteristikibudi PuskesmasSukawarnaKotaBandungperiodeDesember2006 Januari 2007. 2. Tujuan Khusus a.Untukmengetahuigambarantingkatpengetahuanibumenyusui tentang pernberian ASI ekslusif. b.Untukmengetahuigambaranpengetahuanibumenyusuitentang pernberian ASI ekslusif berdasarkan umur. c.Untukmengetahuigambaranpengetahuanibumenyusuitentang pernberian ASI ekslusif berdasarkan paritas. Page | 9 d.Untukmengetahuigambaranpengetahuanibumenyusuitentang pernberian ASI eksIusifberdasarkan pendidikan e.Untukmengetahuigambaranpengetahuanibumenyusuitentang pemberian ASI eksklusif berdasarkan pekerjaan. D. Manfaat Penelitian 1. Penulis Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenambahwawasandan pengetahuansebagaisaranauntukmelatihdirimelakukanpenelitian, serta menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh. Page | 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Definisi ASI Eksklusif ASIeksklusifataulebihtepatpemberianASIsecaraeksklusif adalah bayihanyadiberiASIsajatanpatambahancairanlainsepertisusuformula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,pepaya,bubuksusu,biskuit,buburnasidantim(UtamiRoesli, 2004).MemberikanASIsecaraekslusifberartikeuntunganuntuksemua, bayiakanlebihsehat,cerdas,danberkepribadianbaik,ibuakanlebih sehatdanmenarik,perusahaan,lingkungandanmasyarakatpunakan lebih mendapat keuntungan (Utami Roesli, 2005). ASIeksklusifadalahtelahterbuktimenjadisumbernutrisiterbaik untukbayiterutarnayangberumurkurangdan6bulan(www.liverpool johnmooreuniversity-universitasatmajaya/sekolahtinggiilmukesehatan st-corolus jakarta). MenurutNovaria(2000),ASIadalahsatu-satunyamakananminuman terbaikuntukbayidalammasa6bulanpertamakehidupan (www.indosiar.com).

Page | 11 ASIadalahmakananbayiyangpalingpentingterutamapada bulan-bulanpertamakehidupan(Soetjiningsih,1997:1).ASImerupakan sumbergiziyangsangatidealdengankomposisiyangseimbangdan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayiyangpalingsempurnabaiksecarakualitasmaupunkuantitas.ASI sebagaimakanantunggalakancukupmemenuhikebutuhantumbuh kembang bayi normal sampai usia 4-6 bulan (Khairuniyah, 2004). MenurutAzrulAnwar(2004),ASIeksklusifsangatpentinguntuk peningkatanSDMkitadimasayangakandatang,terutarnadarisegi kecukupangizisejakdini.MemberikanASIsecaraeksklusifsampaibayi berusia6bulanakanmenjamintercapainyapengembanganpotensial kecerdasananaksecaraoptimal.Halinikarenaselainsebagainutrien yangidealdengankomposisiyangtepatsertadisesuaikandengan kebutuhanbayi,ASIjugamengendungnutrien-nutrienkhususyang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal (Utami Roesli, 2004). BerdasarkanhaltersebutdiatasWHO/UNICEFmembuatdeklarasi yangdikenaldenganDeklarasiInnocenti(innocentiDeclaration)pada tahun1990.Dimanadalamdeklarasiinibertujuanuntukmelindungi, mempromosikan,danmemberidukunganpadapemberian ASI. Deklarasi yang juga ditandatangani Indonesia ini memuat hal-hal berikut. Sebagaitujuanglobaluntukmeningkatkankesehatandanmutu makananbayisecaraoptimalmakasemuaibudapatmemberikanASI ekslusif dan semua bayidiberikan ASI ekslusif sejak lahir sampaiberusia Page | 12 4-6 bulan. Setelah4-6 bulanbayidiberi makan pendamping / padatyang benar dan tepat, sehingga ASI tetap diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih.Pemberianmakananbayiyangidealsepertiinidapatdicapai dengancaramenciptakanpengertiansertadukungandarilingkungan sehingga ibu-ibu dapat menyusui secara ekslusif . Padatahun1999,setelahpengalaman9tahun,UNICEF memberikanklarifikasi tentangrekomendasijangkawaktupemberianASI ekslusif.RekomendasiterbaruUNICEFbersamaWorldHealthAsembly (WHA)danbanyakNegaralainnyaadalahmenetapkanjangkawaktu pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan. 2. Manfaat AS I eksklusif (menurut Utami Roesli, 2004) Bagiibudanbayi,ASIeksklusifmenyebabkanmudahnyatejalin ikatankasihsayangyangmesraantaraibudanbayibarulahir.Halini merupakanawaldarikeuntunganmenyusuisecaraeksklusif.Bagibayi tidakadapemberianyanglebihberhargadariASI.Hanyaseorangibu yangdapatmemberikanmakananterbaikbagibayinya.Selaindapat meningkatkankesehatandankepandaiansecaraoptimal,ASIjuga membuat anak potensial memiliki perkembangan sosial yang baik. a. Manfaat ASI Bagi Bayi 1)ASI sebagai nutrisi. 2)Makanan"terlengkap"untukbayi,terdiridariproporsiyang seimbang dan cukup mengandung zat gizi yang diperlukan untuk 6 bulan pertama. Page | 13 3)Mengandungantibodi(terutamakolostrum)yangmelindungi terhadap penyakit terutarna diare dan gangguan pernapasan. 4)MenunjangperkembanganmotoriksehinggabayiyangdiberiASI ekslusif akan lebih cepat bisa jalan. 5)Meningkatkan jalinan kasih sayang 6)Selalu siap tersedia, dan dalam suhu yang sesuai. 7)Mudah dicerna dan zat gizi mudah diserap. 8)Melindungiterhadapalergikarenatidakmengandungzatyang dapat menimbulkan alergi. 9)Mengandungcairanyangcukupuntukkebutuhanbayidalam6 bulan pertama (87% ASI adalah air). 10) Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi ASI eksklusif potensial lebih pandai. 11) Menunjangperkembangankepribadian,kecerdasanemosional, kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang baik. b. Manfaat ASI Bagi Ibu 1)Mengurangi Pendarahan Setelah Melahirkan Apabilabayidisusukansegerasetelahdilahirkan,maka kemungkinanterjadinyapendarahansetelahmelahirkan(post partum)akanberkurang.Padaibumenyusuiterjadipeningkatan kadar oksitosinyangberguna jugauntuk kontraksiataupenutupan pembuluh darah sehingga pendarahan akan lebih cepat berhenti. 2)Menjarangkan Kehamilan Page | 14 Menyusuimerupakancarakontrasepsiyangaman,murah,dan cukup berhasil. Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98%tidakakanhamilpada6bulanpertamasetelahmelahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan. 3)Menempelkansegerabayipadapayudaramembantupengeluaran plasentakarenahisapanbayimerangsangkontraksirahim,karena itu menurunkan resiko pendarahan pasca persalinan. 4)MemberikanASIsegera(dalamwaktu60menit).,membantu meningkatkan produksi ASI dan proses laktasi. 5)Hisapanputingyangsegeradanseringmembantumencegah payudara bengkak. 6)Pemberian ASI membantu mengurangi beban kerja ibu karena ASI terse-diakapandandimanasaja.ASIselalubersihsehatdan tersedia dalam suhu yang cocok. 7)Pemberian ASI ekonomis/murah 8)Menurunkan resiko kanker payudara 9)Aspek Psikologis 10) Memberi kepuasan bagi ibu Keuntunganmenyusuibukanhanyabermanfaatuntukbayi,tetapi jugauntukibu.lbuakanmerasabanggadandiperlukanrasasayang yangdibutuhkan oleh semua manusia Page | 15 c. Manfaat ASI Eksklusif Bagi Keluarga 1)Aspek Ekonomi ASItidakperludibeli,sehinggadanayangseharusnyadigunakan untuksusuformuladapatdigunakanuntukkeperluanlain.Selain itu, penghematan juga disebabkan karena bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat. 2)Aspek Psikologis Kebahagiaankeluargabertambah,karenakelahiranlebihjarang, sehinggasuasanakejiwaanibubaikdandapatmendapatkan hubungan kasih bayi dalam keluarga. 3)Aspek kemudahan Menyusuisangatpraktis,karenadapatdiberikandimanasajadan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol dandotyangharusdibersihkan.Tidakperlumemintapertolongan orang lain. d. Manfaat ASI Untuk Negara 1)Penghematandevisauntukpembeliansusuformula,perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan susu. 2)Penghematanuntukbiayasakitterutamasakitmuntah,mencret dan sakit saluran nafas. 3)Penghematan obat-obatan tenaga dan sarana kesehatan. Page | 16 4)Menciptakangenerasipenerusbangsayangtangguhdan berkualitasuntukmembangunnegara.Karenaanakyang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal. 5)Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya "generasi yang hilang" khususnya bagi Indonesia. 3. Komposisi ASI (menurut Utami Roesli, 2004) PerbedaankomposisiASIdariharikehari(stadiumlaktasi)sebagai berikut : a.Kolostrum1)KolostrumyaituASIyangkeluardariharipertamasampaihari ke4 setelah melahirkan. 2)Kolostrum merupakan cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan berprotein tinggi. 3)Merupakancairanyangpertamakalidisekresiolehkelenjar payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapatdalamalveolidanduktusdarikelenjarpayudara sebelum dan setelah masa puerperium. 4)Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu berubah. 5)Merupakancairanviscouskentaldenganwarnakekuning kuningan,lebihkuningdibandingkandengansusuyang matang. 6)Merupakanpencaharyangidealuntukmembersihkan mekoniumdariususbayiyangbarulahirdanmempersiapkan Page | 17 saluranpencernaanmakananbayidanmakananyangakan datang. 7)Lebihbanyak mengandung protein dibandingdengan ASIyang matur, tetapi berlainan dengan ASI yang matur. Pada kolostrum protein yang utama adalah globulin (gamma Globulin). b.Air Susu Transisi atau Masa Air Susu Peralihan 1) YaituASIyangkeluarsejakharike-4sampaiharike-10dari masa laktasi, tetapi adapula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur terjadi pada minggu ke-3 sampai minggu ke-5. 2) Merupakan.ASIperalihandarikolostrurnsampaimenjadiASI yang matur. 3) Kadarproteinmakinmerendah,sedangkankadarkarbohidrat dan lemak makin meninggi. 4) Volume akan makin meningkat Tabel 2.1 Komposisi ASI per 100 ml WaktuProtein (gr)Karbohidrat (gr)Lemak(gr) Hari ke-52,006,423,2 Hari ke-91,736,733,7 Hari ke-341,307,114.0 Sumber:Soetjiningsih,1997.ASIPetunjukTenaga Kesehatan, EGC, Jakarta Page | 18 c.Air Susu Matang (Mature) 1) Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya, komposisirelatifkonstan(adapulayangmenyatakanbahwa komposisiASIrelatifkonstanbarumulaimingguke-3sampai minggu ke-5). 2) PadaibuyangsehatdenganproduksiASIcukup,ASIini merupakanmakanansatu-satunyayangpalingbaikdancukup untuk bayinya sampai umur 6 bulan. 3) Merupakansuatucairanyangberwarnaputih kekuning-kuningan yang diakibatkan warna garam Ca-caseinat, riboflavin, dan kariten yang terdapat di dalamnya. 4) Tidak menggumpal jika dipanaskan. 4.Kandungan ASI (Soetjiningsih, 1997)a. ASI sebagai Nutrisi ASImerupakansumbergiziyangsangatidealdengankomposisi yangseimbangdandisesuaikandengankebutuhanpertumbuhanbayi. ASIadalahmakanbayiyangpalingsempurna,baikkualitasmaupun kuantitasnya.Dengantatalaksanamenyusuiyangbenar.ASIsebagai makantunggalakancukupmemenuhikebutuhantumbuhbayinormal sampai usia 6 bulan. Mengingatbahwakecerdasananakberkaitaneratdenganotak, makajelasbahwaASImerupakanfaktorutamayangmempengaruhi Page | 19 perkembangankecerdasanpertumbuhanotak.Sementaraitu,faktor terpenting dalam proses pertumbuhan termasuk pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan. DenganmemberikanASIsecaraeksklusifsampaibayiberusia6 bulanakanmenjamintercapainyapengembanganpotensikecerdasan anaksecaraoptimal.Halinikarenaselainsebagainutrienyangideal, dengankomposisiyangtepat,sertadisesuaikandengankebutuhanbayi. ASIjugamengandungnutrien-nutrienkhususyangdiperlukanotakbayi agar tumbuh optimal, antara lain : 1)Lemak SumberkaloriutamadalamASIadalahlemak.Kadarlemak dalamASIantara3,5%-4,5%.WalaupunkadarlemakdalamASI tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecahkan menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipaseyangterdapatdalamASI.KadarkolesterolASIlebihtinggi daripadasusutapisehinggabayiyangmendapatASIseharusnya kadar kolesterol darah lebih tinggi, tetapi ternyata penelitian Osborn membuktikanbahwabayiyangtidakmendapatkanASIlebih banyak menderita jantung koroner padausiamuda.Diperkirakan bahwapadamasabayidiperlukankolesterolpadakadartertentu untukmerangsangpembentukanenzimprotektifyangmembuat metabolisme kolesterol menjadi efektif pada masa usia dewasa. Page | 20 2) Karbohidrat KarbohidratutamadalamASIadalahlaktose,yangkadarnya palingtinggidibandingsusumamalialain(7%).Laktosemudah dipecahmenjadiglukosedangalaktosedenganbantuanenzim laktaseyangsudahadadalammukosasaluranpencernaansejak lahir. Laktose mempunyai manfaat lain yaitu mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasilus bifidus. 3)Protein Proteindalamsusuadalahkaseindanwhey.KadarproteinASI sebesar0,9%sampai60%diantaranyaadalahwheyyanglebih mudahdicernadibandingkasein(proteinutamasususapi).Selain mudahdicerna,dalamASI terdapatduamacamasam aminoyang tidakterdapatdalamsususapiyaitusistindantaurin.Sistin diperlukanuntukpertumbuhansomatik,sedangkantaurinuntuk pertumbuhanotak.SelaindariASI,sebenarnyasistindantaurin dapatdiperolehdaripenguraiantirosin,tetapipadabayibarulahir penguraian tirosin ini belum ada. 4)Garam dan Mineral Ginjalneonatusbelumdapatmengkonsentrasikanairkemih denganbaik,sehinggadiperlukansusudengankadargaramdari mineralyangrendah.ASImengandunggaramdanminerallebih Page | 21 rendahdibandingsususapi.Bayiyangmendapatsususapiatau susu formula yang tidak dimodifikasi dapat menderita tetani karena hipokalsemia. Kadar kalsium dalam susu sapi lebih tinggi dibanding susuASI,tetapikadarfosfornyajauhlebihtinggi,sehingga menggangu penyerapan kalsium dan juga magnesium.ASIdansususapimengandungzatbesidalamkadaryangtidak terlalutinggi,tetapizatbesidalamASImudahdiserap.Dalam badan bayi terdapat cadangan zat besi, di samping itu ada zat besi yangberasaldarieritrosityangdipecah,biladitambahdenganzat besiyangberasaldariASImakabayiakanmendapatcukupzat besi sampai usia 6 bulan. Seng diperlukan untuk tumbuh kembang, sistemimunitasdanmencegahpenyakitpenyakittertentuseperti akrodermatitisenteropatika(penyakityangmengenaikulitdan sistempencernaandandapatberakibatfatal).Bayiyang mendapatkanASIcukupmendapatkanseng,sehinggaterhindar dari penyakit ini. 5)Vitamin ASIcukupuntukmengandungvitaminyangdiperlukanbayi. VitaminKyangberfungsisebagaikatalisatorpadaproses pembentukandarahterdapatdalamASIdenganjumlahcukupdan mudah diserap. Dalam ASI juga terdapat vitamin D dan E terutama dalam kolostrum. Page | 22 6) Mineral ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya relatif rendah tetapi cukup untuk bayi sampai berumur 6 bulan. b. ASI Mengandung Zat Protektif (Soetjiningsih, 1997) Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat immunoglobulin (zat kekebalan dalam tubuh) dari ibunya melalui plasenta. Namun, kadar zat ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Pada usia bayi 9 -12 bulantubuhbayibarudapatmembuatzatkekebalansendiriyangcukup banyaksehinggamencapaikadarprotektif.Sedangkanapabilayang dibentukolehtubuhbayitersebutbelumtercukupimakaakanterjadilah kesenjangan zat kekebalan pada tubuh bayi tersebut. Kesenjanganiniakanhilangatauberkurangapabilabayitersebut diberiASI,karenaASImerupakansuatucairanhidupyangmengandung zatkekebalanyangberfungsiuntukmelindungibayidariberbagai penyakitinfeksi,bakteri,virus,parasit,danjamur.Bayiyangmendapat ASIbiasanyalebihjarangmenderitasuatupenyakit,dikarenakanadanya zat protektif dalam ASI. Adapun yang termasuk zat protektif tersebut adalah; 1)Laktobasilus Bifidus Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah laktose menjadi asam laktatdanasamasetat.Keduaasaminimenjadikansaluran pencernaanbersifatasamsehinggadapatmenghambat Page | 23 pertumbuhanmikroorganismesepertibakteriEColiyangsering menyebabkandiarepadabayi,shigeladanjamur.Laktobasilus Bifidusmudahtumbuhcepatdalamsusubayi,terutamabayiyang mendapatkanASI,karenaASImengandungpolisakaridayang berkaitandengannitrogenyangdiperlukanuntukpertumbuhan Laktobasilus Bifidus. Susu sapi tidak mengandung faktor ini.2)Laktoferin Laktoferinadalahproteinyangberkaitandenganzatbesi. KonsentrasinyadalamASIsebesar100mg/100mltertinggi diantarasemuacairanbiologis.Denganmengikatzatbesi,maka laktoferinbermanfaatuntukmenghambatpertumbuhankuman tertentu, yaitu stafilokokus dan Escheda Coli yang juga memerlukan zat besi untuk pertumbuhannya. 3)Lisozim Lisozimadalahenzimyangdapatmernecahdindingbakteri. KonsentrasinyadalamASIsebesar29-39mg/100ml,lisozim merupakankonsentrasiterbesardidalamcairanekstraselular. Kadar lisozim ASI 300 kali lebih tinggi dibanding susu sapi. Lisozim stabildidalamcairandenganpHrendahseperticairanlambung, sehingga masih banyak dijumpai lisozim dalam tinja bayi. 4)Komplemen C3 dan C4 KeduakomplemeniniwalaupunkadarnyadalarnASIrendah, mempunyaidayaopsinik,anafilatoksik,dankemotaktikyang Page | 24 berbedabiladiaktifkanolehIgAdanIgEyangjugaterdapatdalam ASI. 5)Faktor Anti streptokokus DalamASIterdapatantistreptokokusyangmelindungibayi terhadap infeksi kuman tersebut. 6)Antibodi Secaraelektroforetik,kromatrografik,danradioimmunoassay terbukti bahwa ASI terutama kolostrum mengandung imunoglobulin, yaitusecretoryIgA(SigA),IgE,IgM,danIgG.Dansemua imunoglobulintersebutyangterbanyakadalahIgA,Antibodidalam ASI dapat bertahan di dalam saluran pencernaan bayi karena tahan terhadapasamdanenzimproteolitiksaluranpencernaandan membuatlapisanpadamukosanyasehinggamencegahbakteri patogen dan entero virus masuk ke dalam mukosa usus. DalamtinjabayiyangmendapatkanASIterdapatantibodi terhadapbakteriEscheriaColiyangrendah.DidalamASIkecuali antiboditerhadapenterotoksinEColi,terbuktiadanyaantibodi terhadapsalmonellathipy,Shigeladanantiboditerhadapvirus seperti rotavirus, polio,campak.Antiboditerhadaprotrovirus tinggi dalam kolostrum yang kemudian turun pada minggu pertama sampaiumur2tahun.DalamASIjugadidapatantigenterhadap helicobacterjejuni,yangmerupakanpenyebabterjadinyadiare. Page | 25 Kadarnyadalamkolostrumcukuptinggi,danakanmenurunpada usia bayi 1 bulan dan menetap selama menyusui. 7)Immunitas Seluler ASImengandungsel-sel.Sebagianbesar(90%)seltersebut berupamakrofagyangberfungsimembunuhdanmemfagositosis mikro organisme, membentuk C3 dan C4, lisozim, laktoferin. Sisanya(10%)terdiddarilimfositBdanT.Angkaleukositpada kolostrumkira-kira5000/ml,setaradenganangkaleukositdarah tepi,tetapikomposisinyaberbedadengandarahtepi,karena hampirsemuanyaberupapolimorfonuklerdanmononuklear. DenganmeningkatnyavolumeASIangkaleukositosismenurun menjadi2000/ml.Walaupundemikiankapasitasantibakterinya samasepanjangstadiumlaktasi.Konsentrasifaktorantiinfeksi tinggidalamkolostrum.KadarSigA,laktoferin,lisozim,danselmakrofag,neutrofildanlimfositlebihtinggipadaASIprematur dibandingASImatur.Perbedaanstatusgizipadaibutidak mempengaruhi konsentrasi faktor infeksi dalam ASI. 8)Tidak menimbulkan alergi PadabayibarulahirsistemIgEbelurnsempurna.Pemberiansusu formulaakanmerangsangaktivasisisteminidandapat menimbulkanalergi.ASItidakmenimbulkanefekini.Pemberian proteinasingyangditundasampaiumur6bulanakanmengurangi kemungkinan alergi ini. Page | 26 5.Perbedaan ASI dan PASI ASIbukansekedarsebagaimakanan,tetapijugasebagaisuatu cairanyangterdiridarisel-selyanghidup(sepertidarah).ASI mengandungseldarahputih,antibodi,hormon,faktor-faktor pertumbuhan,enzim,sertazatyangdapatmembunuhbakteridan virus.Susuformulaadalahcairanyangberisizatyangmati.Dl dalamnyatidakadaselyanghidupsepertiseldarahputih,zat pembunuhbakteri,antibodi,mengandungenzim,hormon,danjuga tidakmengandungfaktorpertumbuhan.Dibawahiniadalahtabel perbandingan ASI dan PASI. Tabel 2.2 Perbandingan ASI dengan PASI ASIPASI Pencemaran Bakteri Tidak adaMungkin ada Zat anti infeksiAntibodiTidak ada Leukosit Laktoferin Faktor bifidus Protein a) Kasein (%)4080 b) Whey(%)6020 Asam amino: a) SistinCukup untukTidak ada b) Taurinpertumbuhan otak Lemak: a) Lemak total4% rata-rata4% telalu banyak b) Asam linoleatCukupTidak ada c) KolesterolCukupTidak cukup d) Limpase untukAdaTidak ada mencerna lemak Laktosa atau gula (1/6) 7% Cukup3-4%(tidak cukup) Page | 27 Garam: a) Natrium6,5% (tepat)25% (telalu banyak) b) Klorida12% (tepat)29% (telalu banyak) c) Kalium14% (cukup)35% (terlalu banyak) Mineral a) Kalsium350 mg (tepat)1440 mg b) Fosfat150 mg (tepat)900 Mg c) Zat besiJumlah sedikit diserapJumlah sedikit diserap Baiktidak baik VitaminCukupTidak cukup AirCukupCukup Sumber: Soetjiningsih, 1997 6.Bahaya Pemberian Susu Botol Pemberian susu formula sebenarnya tidak efektif danefisien karena susuformulacenderungdiberikantidaksesuaidenganukuranyang semestinyamisalnyalebihencerataulebihtidakterjamin kebersihannya ( Suara Karya, 2000). Sementara menurut Soetjiningsih (1997) bahaya dari pemberian susu botol dapat mengakibatkan : aMeningkatkan morbiditas diare karena kuman dan monoliasis mulut yangmeningkatsebagaiakibatdaripengolahanairdansterilisasi yang kurang baik. b.Terjadimarasmuspadabayikarenakesalahandalampenakaran susuakibatdaripendidikandankeadaansosialekonomiyang kurang,mengingatpemberiansusubotolakanmempengaruhi proses pengeluaran ASI dan akhirnya dapat menghentikan produksi ASI itu sendiri ( Purwanti, 2004) Page | 28 7.Cara Memerah dan Penyimpanan ASI Untuk lbu Bekerja BekerjabukanalasanuntukmenghentikanpemberianASIsecara eksklusif selama paling sedikit selama 4 bulan dan bila mungkin sampai 6 bulan, meskipun cuti hamil hanya 3 bulan. Dengan pengetahuan yang benartentangmenyusui,perlengkapanmemerahASIdandukungan lingkungankerja,seorangibuyangbekerjadapatmemberikanASI secara eksklusif. (Utami Roesli, 2004) Untukwanitamenyusuiyangbekerja,berikutbeberapatipsmemerah ASI : a.PerasdanpompalahASIsetiap3-4jamsekalisecarateratur.Ini diperlukan agar produksi ASI tetap terjaga. Gambar 2.1 Pengeluaran ASI dengan tangan b.Pilihwaktudimanapayudaradalamkeadaanyangpalingpenuh terisi, pada umumnya terjadi di pagi hari. Page | 29 c.Semuaperalatanyangakandigunakansudahdisterilkanterlebih dahulu. Gambar 2.2. Pengeluaran ASI dengan pompa tangan d.Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah susu. e.Cucitangandengansabun,sedangkanpayudaradibersihkan dengan air. f.Sebelummemulai,minumlahsegelasair.Disarankanminuman hangat agar membantu enstimulasi payudara. g.Saat memerah ASI, ibu harus dalam kondisi santai. h.Lakukan perawatan payudara Page | 30 Cara menyimpan ASI hasil pompa atau perasan a.Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu. b.Botolyangbaiksebetulnyaadalahyangterbuatdarigelasatau kaca. c.Jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikan plastiknya cukup kuat, tidak meleleh jika direndam air panas. d.Janganpakaibotolberwarnaataubergambarkarenaada kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas. e.Jangan lupabubuhkan label setiap kali akan menyimpan botol AS, dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa atau diperas. f.SimpanASIdidalambotolyangtertutuprapat,janganditutup dengandotkarenamasihadapeluanguntukberinteraksidengan udara. g.Jikadalamsatuharimemompa/memerahASIbeberapakali,bisa sajaASIitudigabungkandalambotolyangsama,syaratnyasuhu tempat botol disimpan stabil antara 0-15 derajat Celcius. h.ASIyangdikeluarkandapatdisimpanuntukbeberapa saatdengan syaratbiladisimpan:Penggabunganhasilsimpananinibisa dilakukanasalkanjangkawaktupemompaanataupemerasan pertamasampaidenganterakhirtidaklebihdari24jam. (www.indosiar.com). Page | 31 Cara Menyimpan ASI yang balk: a.ASI disimpanpada suhu kamar atau di udara terbuka (260C) akan tahan selama 6-8 jam. b.ASIdisimpandalamtermosberisiesbatuakantahanselama24 jam. c.ASI yang disimpan dalam lemari es tahan sampai 2-3 hari.(Depkes RI Dirjen Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat,2004) 8.Rawat Gabung (Perinasia, 1994) Kontak kulit dengan kulit dan mata antara ibu-bayi yang telah dibina segerasetelahlahirharustetapdipertahankan,lbusebaiknyatidak dibatasiuntukberhubungandengananaknya.Mengingatmasalahdi atas,rawatterpisahdimanaibudanbayihanyadibolehkan "mengunjungi*bayinyamenurutjadwalyangditentukanharusdiganti dengansistemrawatgabung.Biladibandingkandengansistemrawat pisah,rawatgabungmempunyaibanyakkeuntunganseperti mempererathubunganitudananak,bayidapatmenyusuisetiapsaat bayimembutuhkanminumtanpajadwal(ondemand),dandapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan ayah maupun dengan keluarga yang lain. Resikoinfeksineonatalsebagaihalyangseringdipermasalahkan. Dalamkenyataannyalebihjarangdiruanganibudibandingkandi ruanganbayiyangtertutup,dimanasuatuepidemiyangluasdapat Page | 32 terjadi. Dengan memper tahankan kontak ibu dengan bayi setelah bayi lahir,mernbantukolonisasimikroorganisme(kuman)ibu,dikulitdan salurancernabayiyangbiasanyatidakpatogendanuntukibu mempunyaiantibodidalamASI-nya.Jadi,bayisekaligusterpapardan terlindungdarikumanpenyakitsehinggaterbentukkekebalanaktif pada kehidupan selanjutnya. (Perinasia, 1994). B. Menyusui Menyusui,artinyamemberikanmakanankepadabayiyang langsung dari payudara. Menyusuiadalahprosesalamiah,berjuta-jutaibudiseluruhdunia berhasilmenyusuibayinyatanpapernahmembacabukutentangASI. Walupundemikiandalamlingkungankebudayaankitasaatini melakukanhalyangalamiahtidaklahselalumudah(UtamiRoeslidr, 2000). Menyusuisecaraekslusifmerupakancarapemberianmakanyang alamiah,namunseringkaliibu-ibukurangmendapatinformasibahkan seringkalimendapatinformasiyangsalahtentangmanfaatASI ekslusif, tentangbagaimana cara menyusui yangbenar,dan apayang harusdilakukanbilatimbulkesukarandalammenyusui bayinya(Utami Roesli, 2000) Menyusuiadalahsuatuseniyangharusdipelajarikembali,untuk keberhasilanmenyusuitidakdiperlukanalat-alatyangkhususdan Page | 33 biaya yang mahal karena yang diperlukanhanyalah kesabaran,waktu, pengetahuantentangmenyusuidandukungandarilingkungan terutama suami. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupan dengancarayangpalingsehat.Denganmenyusuitidaksaja memberikankesempatanpadabayiuntuktumbuhmenjadimanusia yang sehat secara fisik, tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yanglebihstabil,perkembanganspiritualyangpositif,serta perkembangan sosial yang lebih baik ( Utami Roesli dr 2000) MenyiapkanpemberianASIeksklusifdimulaipersiapannyasejak janin masih dalam kandungan ibunya. Hal ini sangat mendasar karena kualitaskesehatanjanindalamkandunganakansangatmenentukan kualitaspertumbuhandanperkembanganbayiselanjutnya.(Depkes' R!,1994).Selainitu,padamasainijugaterjadiperubahan-perubahan antara lain terbentuknya lebih banyak kelenjar susu sehingga mammae membesar,halinisebagaipersiapanuntukmenyusui.Setelah persiapan selesai pada masa akhir kehamilan akan dilanjutkan dengan sekresiASIyangprosesnyasegerasetelahpersalinan(Soeyiningsih, 1997). Page | 34 C. Payudara 1. Anatomi Payudara (menurut Roesli, 2004) Payudaraadalahkelenjaryangteletakdibawahkulityang berfungsimernproduksiASI.Beratnyanormal200gr,hamil600gr, meyusui800gr.Payudaraterdiridaribagianluar(eksternal)dan bagian dalarn (internal) Bagian luar terdiri dari : a.Sepasang buah dada terletak di dada. b.Puting susu c.Daerah kecoklatan di sekitar puting susu (aerola mammae). Bagian dalam terdiri dari empat jaringan utama : a.Kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik susu. b.Gudangsusu(sinuslactiferous)YangberfungsimenampungASI, terletak dibawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu. c.Saluransusu(ductuslactiferous)Yangmengalirkansusudari pabrik susu ke gudang susu. d.Jaringanpenunjangdanpelindung,sepertijaringanikatdansel lemak yang melindungi. ASIdiproduksiataudibuatolehjaringankelenjarsusuataupabrik ASI,kemudiandisalurkanmelaluisaluransusukedalamgudangsusu yang terdapat di bawah daerah yang berwarna gelap atau coklat tua di sekitarputingsusu.Gudangsusuinisangatpentingartinya,karena Page | 35 merupakantempatpenampunganASI.Putingsusumengandung banyak sekali saraf sensoris sehingga sangat peka. Gambar 2.3 Anatomi Payudara Anatomidanfisiologilaktasipadamanusiatelahdiaturdan disiapkansecaraalamiah,sejakwanitamasihdalarnproses pertumbuhan dan perkembangan sampai menjadi calon ibu atau dalam keadaan hamil. 2. Pembentukan Air Susu lbu (Soetjiningsih, 1997) a. Reffeks Prolaktin ASIdiproduksisebagaihasilkerjahormon-hormondanrefleks-refleksyang berperan. Padawaktuhamil terjadi perubahan perubahan antara lain terbentuknya lebih banyak kelenjar susu sehingga mammae Page | 36 membesar,sebagaipersiapanuntukrnenyusui.Segerasetelah persalinan,perubahanhormonalmenyebabkanmammaemulai memproduksiASIdimulaidenganhisapanbayipadaputingsusu,dua jenisrefleksmemproduksidanmengeluarkanASIsesuaidengan kebutuhanbayi.Kelenjarpituitaribagiandepandibagiandasarotak menghasilkan hormon prolaktin. Proses ini dimulai dari hisapan sampai diproduksinya ASI disebut refleks prolaktin. Gambar 2.4. Refleks Prolaktin ( Soetjiningsih ) b. Refleks Oksitosin Efekhisapanbayiiselainberpengaruhterhadapdihasilkannya hormon prolaktin oleh kelenjar pituitari bagian depan, berpengaruh pula terhadap bagian belakang kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon oksitosinyangberefekberkontraksinyaototselpadakelenjarsusu Page | 37 menyebabkanASIdialirkanmalaluisaluransusukesinuslaktiferus. Keseluruhanprosesinidisebutrefleksoksitosin.Refleksinisangat dipengaruhiolehemosiibu.Rasakasihsayangpadabayiakan membanturefleks.Tetapirasasakit,khawatirdankurangpercayadiri akan mengharnbat refleks ini. Gambar 2.5 Refieks Oksitosin (Soetjiningsih, 1997) 3.Mekanisme Menyusul (Soetjiningsih, 1997) Bayiyang sehat mempunyai refleks intrinsikyang diperlukan untuk berhasil menyusui, yaitu : a.Refleks Mencari (rooting refleks) Mamae ibuyang menempel pada pipiataudaerah sekeliling mulut merupakanrangsanganyangmenimbulkanrefleksmencaripadabayi. Inimenyebabkankepalabayiberputarmenujuputingsusuyang menempeltadidiikutidenganmembukamulutdankernudianputing susu ditatik masuk ke dalam mulut. Page | 38 b. Refleks Menghisap (sucking refleks) Tekhnikmenyusuiyangbaikadalahapabilaareolamarnmae sedapatmungkinsernuanyamasukkedalammulutbayi,tetapihalini tidak mungkin dilakukan pada ibu-ibu yang areola -mammaenya besar. Untukitusudahcukupbilarahangbayisupayamenekansinus laktiferusyangterietakdipuncakareolamarnmaedibelakangputing susu.Tidakdibenarkanrahangbayihanyamenekanputingsususaja, karenabayihanyadapatmenghisapsususedikitdanibuakan mengalamilecet-lecetpadaputingsusu.Dengantekananbibirdan gerakanrahangsecarabersama,makagusiakanmenjepitareola marnmaedansinuslaktiferus,sehinggaairsusuakanmengalirke putingsusu,selanjutnyabagianbelakanglidahmenekanputingsusu pada-langit-langityangmengakibatkanairsusukeluardariputting susu. Cara yang dilakukan oleh bayi ini tidak akan menimbulkan cedera pada puting susu. c. Refleks Menelan (swallowing reffeks) Padasaatairsusukeluardariputingsusu,akandisusuldengan gerakanmenghisap(tekanannegatifyangditimbulkanolehototpipi, sehingga pengeluaran air susu akan bertambah dan diteruskan dengan mekanisme menelan masuk ke lambung. Page | 39 Keadaanakanterjadiberbedabilabayidiberisusubotoldimana rahangmempunyaiperanansedikitdalammenelandotbotol,sebab susudenganmudahmengalirdarilubangdot.Denganadanyagaya berat yang disebabkan oleh posisi botol yang dipegang ke arah bawah danselanjutnyadenganadanyahisapanpipi(tekanannegaffl, kesemuanyainiakanmembantuairsusu,sehinggatenagayang diperlukan oleh bayi untuk menghisap susu botol menjadi minimal. 4.Langkah-langkah Menyusui yang Benar (Soetjiningsih, 1997) a.SebelummenyusuiASIdikeluarkansedikit,kemudiandioleskanpada putingdandisekitarareolapayudara.Carainimempunyaimanfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu. b.Posisi Menyusui Adaberbagimacamposisimenyusui,yangbiasadilakukanadalah denganduduk,berdiriatauberbaring.Adaposisikhususyang berkaitandengansituasitertentusepertiibupaskaoprasisesar,bayi diletakandisampingkepalaibudengankakidiatas.Menyusuibayi kembardilakukandengancaramemegangbola,dimanakeduabayi disusuibersamaankiridankanan.PadaASIyangmemancar(penuh), bayiditengkurapkandiatasdadaibu,tanganibusedikitmenahan kepala bayi, dengan posisi ini maka bayi tidak akan tersedak. Page | 40 Gambar 2.6. Berbagai macam posisi menyusui c.Bayi diletakkan menghadap perut dan payudara ibu. 1)lbududukatauberbaringdengansantai,biladuduklebihbaik menggunakan kursi yang rendah (agar kaki ibu tidak menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi. 2)Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayiterletakpadalengkungsikuibu(kepalatidakboleh menengadah d&n bokong bayi ditahan dengan telapak tangan). 3)Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan. 4) Perutbayimenempelpadabadanibu,kepalabayimenghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi). 5)Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. 6)lbu menatap bayi dengan kasih sayang. Page | 41 d.Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang dibawah,jangan-menekanputingsusuatauareolapayudaranya saja. Gambar 2.7 Cara meletakan bayi dan memegang payudara

e.Bayidiberirangsanganagarmembukamulut(rootingrefleks)dengan cara : 1)Menyentuh pipi dengan puting susu. 2)Menyentuh sisi mulut bayi. f.Setelahbayimembukamulut,dengancepatkepalabayididekatkankepayudaraibudanputingsertaareolapayudaradimasukkankemulut bayi 1)Usahakansebagianareolapayudaradapatmasukkemulutbayi,sehinggaputingsusuberadadilangit-langitdan.lidahbayiakan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawahareolapayudara.Posisiyangsalah,yaltuapabilahanya Page | 42 menghisappadaputingsususajaakanmengakibatkanmasukan ASI yang tidak adekuat dan puting susu lecet. 2) Setelahbayimulaimenghisappayudaratakperludipegang.atau disang- gah lagi. g.Melepasisapanbayisetelahmenyusuipadasatupayudarasampai terasa kosong, sebaiknya diganti dengan payudara yang satunya. Cara melepas isapan bayi: 1) Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut.2) Dagu bayi ditekan ke bawah. 3)SetelahselesaimenyusuiAS[dikeluarkansedikitkemudian dioleskan padaputing susudandisekitar kalangpayudara, biarkan kering dengan sendirinya. h.Menyendawakan Bayi Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah setelah menyusui.Cara menyendawakan bayi: 1)Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan- lahan. 2)Bayitidurtengkurapdipangkuanibukemudianpunggungnya ditepuk perlahan. Page | 43 Gambar 2.8. Menyendawakan bayi Untukmengetahuibayitelahmenyusuidengantehnikyangbenar dapat dil lihat dengan : 1)Bayi tampak tenang 2)Badan bayi menempel pada badan ibu.3)Mulut bayi terbuka lebar. 4)Dagu menempel pada payudara ibu. 5) Sebagian besar areola payudara masuk ke dalam mulut bayi,6) Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan. 7)Puting susu ibu tidak terasa nyeri. 8) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.9) Kepala tidak menengadah. 5.Lama dan Frekuesi Menyusui Sebaiknyamenyusuibayisecaratidakdijadwal(ondemand), karenabayiakan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinyabilabayi menangisbukan karena sebab lain ( kencing, dsb)atau Page | 44 ibusudahmerasaperlumenyusuibayinya.Bayiyangsehatdapat mengosongkanpayudarasekitar5-7menitdanASIdalamlambungbayi akankosongdalamwaktu2jam.Padaawalnyabayiakanmenyusu denganjadwalyangtidakteratur,danakanmempunyaipolatertentu setelah 1-2 minggu kemudian. Menyusuiyang dijadwalakan berakibat kurang baik karena isapan bayisangatberpengaruhpadarangsanganproduksiASIselanjutnya. Denganmenyusuitidakdijadwalsesuaidengankebutuhanbayisangat berguna,karenadenganseringdisusukanakanmemacuproduksiASI, dan juga dapat mendukung keberhasilan menunda kehamilan. Untukmenjagakeseimbanganbesarnyakeduapayudaramaka setiapkalimenyusukanharusdengankeduapayudaradandiusahakan sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik Selamamasamenyusuiibusebaiknyamenggunakankutang(BH) yang dapat menyangga payudara tapi tidak terlalu ketat. Gambar 2.9. Kutang (BH) yang baik untuk ibu menyusui Page | 45 5.TujuhlangkahKeberhasilanPemberianASIEksklusif (Soetjiningsih ,1997) a.Mempersiapkan payudara bila diperlukan. b.Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui. c.Menciptakan dukungan keluarga, teman, dan sebagainya d.Memilih tempat melahirkan yang "sayang bayi" seperti "rumah sakit sayang bayi atau "rumah bersalin sayang bayi". e.MemilihtenagakesehatanyangmendukungpemberianASI eksklusif. f.Mancariahlipersoalanmenyusuisepertikliniklaktasiatau konsuftasi untuk persiapan apabila kita menemui kesukaran g.Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan manyusui 6.Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI sksklusif Banyakfaktoryangmempengaruhiseorangibudalammenyusui bayinya,beberapapenelitiyangtelahdilakukandidaerahperkotaandan perdesaandiIndonesiadanNegaraberkembanglainnya,menunjukan bahwafaktorsystemdukungan,pengetahuanibuterhadapASI,promosi susuformuladanmakanantambahanmempunyaipengaruhterhadap praktekpernberianASI.Pengaruh-pengaruhtersebutdapatmemberikan dampaknegativemaupunpositifdalammemperlancarpemberianASI eksklusif (Santosa, 2004). Page | 46 AdapunfaktorlainmempengaruhipemberianASIadalahfaktor sosialbudayaekonomi(pendidikanformalibu,pendapatankeluargadan statuskerjaibu),faktorpsikologis(takutkehilangandayatariksebagai wanita,tekananbatin),faktorfisikibu(ibuyangsakit,misainyamastitis, dansebagainya),faktorkurangnyapetugaskeehatansehingga masyarakatkurangmendapatpeneranganataudorongantentang manfaat pemberian ASI eksklusif (Soetjiningsih, 1997). SementaramenurutUtamiRoesli(2004),mengungkapkanbahwa fenomenakurangnyapemberianASIeksklusifdisebabkanolehbeberapa faktor,diantaranya:pengetahuanibuyangkurangmemadaitentangASI eksklusif, beredarnya mitos yang kurang baik, serta kesibukan ibu bekerja dansingkatnyacutimelahirkan,merupakanalasanyangdiungkapkan oleh ibu yang tidak menyusui secara ekslusif. D. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuanadalahhasildaritahuyangterjadisetelahorang melakukanpenginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancainderamanusia,yakniinderapenglihatan,pendengaran,rasadan raba.Tetapisebagianbesarmelaluiprosesyaituprosesbelajardan membutuhkan suatui bantuan misaInya buku. (Notoatmodjo S, 2003) MenurutLawrenceGreen(1980),pengetahuandansikapseseorang terhadapkesehatanmerupakansalahsatufaktorpredisposisiyang mempengaruhiperilakuseseorang,jadijikaseorangibuhamiltidakpernah mendapatkaninformasiataupenyuluhanmengenaipemberianASIekslusif dapatberpengaruhdalammemberikanASIekslusifpadabayinyadi kemudian hari. 2. Tingkatan Pengetahuan Notoatmojo(2003)menyatakanbahwapengetahuanmemilikienam tingkatan, yaitu : a.Tahu Adalah sesuatu kemampuan dalam mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk dalam tingkatan pengetahuan ini adalahmengingatkembaliterhadapsuatuhalspesifikyangdipelajari dariseluruhbahanyangdipelajariataurangsanganyangditerima. Tahu merupakan tingkat pengetahuanyang paling rendah. Kata kerja untukmengukurpengetahuaniniadalah:menguaran, mengidentifikasi,menyatakandanlain-lain.Misalnyaibudapat menyebutkan pengertian imunisasi. b.Paham Merupakansuatukemampuanuntukmenjelaskansecarabenar tentangobjekyangdiketahui,dandapatmenginterprestasikanmateri tersebutsecarabenar.Orangyangtelahmemahamiobjektertentu harusmampumenjelaskan,menyebutkancontoh,menyimpulkan, Page | 48 meramalkan,terhadapobjekyangdipelajari.Misalnyaibudapat menjelaskan usia pemberian imunisasi pada anak. c.Aplikasi Aplikasiadalahsuatukemampuanuntukmenggunakanmateriyang telahdipelajaripadasituasi-situasidankondisiyangsebenarnya. Mengaplikasikan dapat diartikan dengan menggunakan hukum- hukum, rumus-rumus, metode, atau prinsip dalarn konteksatausituasiyang lain. Misalnya ibu dapat mengaplikasikan cara untuk merawatanak akibat reaksi dari pernberian imunisasi. d.Analisis Analisis.adalahsuatukemampuanuntukmenjabarkanmateriatau suatuobjekdalamkomponen-komponentetapimasihdidalamsuatu strukturorganisasitersebutdanmasihadakaitannyasatusaranlain. Kemampuan menganalisis ini dapat dilihat daripenggunaan kata kerja seperti:menggambarkan,membedakan,memisahkan, mengelompokkan dan lain-lain. e. SintesisSintesismenunjukkansuatukemampuanuntukmeletakkanatau menghubungkanbagian-bagiandidalamsuatubentukkeseluruhan yangbaru,dengankatalainmensintesaadalahkernampuanuntuk menyusun,merencanakan,meringkas,menyesuaikan,terhadapsuaru rumusan yang telah ada. f.EvaluasiMengevaluasiberkaitandengankemampuanuntukmelakukan penilaian terhadap suatu objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada Page | 49 suatukriteriayangdilakukansendiriataukriteria-kriteriayangsudah ada. 3.Konsep Perilaku sehat dalam pemberian ASI ekslusif Darisegibiologis,perilakuadalahsuatukegiatanatauaktivitas organisme(makhlukhidup)yangbersangkutan.Baikyangdapatdiamati langsungmaupunyangtidakdapatdiamatilangsung(Notoatmodjo2003), sedangkanSkinner(1938),dalamNotoatmodjoseorangahlipsikologi, merumuskanbahwaperilakumerupakanresponataureaksiseseorang terhadap stimulus. Perilakumerupakanfaktorterbesarkeduasetelahfaktorlingkungan yangmempengaruhikesehatanindividu,kelompokataumasyarakat,oleh sebabitudalamrangkamembinadanmeningkatkankesehatanmasyarakat maka intervensi atau yang ditujukan kepada faktor pelaku ini sangat strategis (Notoatmodjo,2003).Konsepumumyangdigunakanuntukmendiagnosisperilakuadalah konsepdariLawrenceGreen(1980),dalamNotoatmodjomenurutLawrence Green perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yakni : a.Faktor-Faktor Predisposisi (Predisposing Faktor) . Faktor-faktorinimencakup:pengetahuandansikapmasyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yangberkaitandengankesehatan,systemnilaiyangdianutmasyarakat tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya. b.Faktor-Faktor Pemungkin (Enabling Faktor) Faktor-faktorinimencakupketersediaansaranadanprasaranaataufasilitas kesehatan bagi masyarakat. Page | 50 c.Faktor-Faktor Penguat ( Reinforcing Faktor ) Faktor-faktorinimeliputifaktorsikapdanperilakutokohmasyarakat (toma),tokohagama(toga),danperilakuparapetugastermasukpetugas kesehatan,suami,dalammemberikandukungannyakepadaseorangibu menyusui dalam memberikan ASI secara ekslusif. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari olehpengetahuanakanlebihlanggengdaripadaperilakuyangtidak didasaripengetahuan.PenelitianRogers(1974),dalamNotoatmodjo mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu : 1) Awareness(kesadaran)yakniorangtersebutmenyadaridalamarti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu. 2) Interest, yakni orang tertarik kepada stimulus. 3)Evaluation(menimbang-nimbangbaikdantidaknyastimulustersebut bagi dirinya), hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. 4) Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru 5)Adoption,subjektelahberperilakubarusesuaidenganpengetahuan, kesadaran dansikapnya terhadap stimulus. NamundemikiandaripenelitianselanjutnyaRogersmenyimpulkan bahwa perubahan prilaku tidak selalu melewati tahap-tahapdiatas apabila penerimaanperilakubaruatauadopsiperilakusepertiinididasarioleh pengetahuan, kesadaran dan sikap. Faktor prilaku ini pula dapat mempengaruhi keberhasilan ibu menyusui dalam memberikan ASI ekslusif. Page | 51 E. Karakteristik ibu menyusui 1. Umur Umuryaituusiaindividuyangterhitungmulaisaatdilahirkansampai saatberulangtahun.Semakincukupumurmakatingkatkematangandan kekuatanseseorangakanlebihmatangdalamberpikirdanbekerja (Nursalam, 2001) Dalamkurunwaktureproduksisehatdikenalbahwausiaamanuntuk kehamilanpersalinandanmenyusuiadalah20-35tahunolehsebabitu yang sesuai dengan masa reproduksi sangat baikdan sangat mendukung dalam pemberian ASI ekslusif, sedangkan umur yang kurang dari 20 tahun dianggapmasihbelummatangsecarafisikmentaldanpsikologidalam menghadapi kehamilan , persalinan serta pemberian ASI, sedangkan umur lebihdari35tahundianggapjugaberbahayasebabbaikalatreproduksi maupun fisik ibu sudah jauh berkurang dan menurun selain itu bisa terjadi resikobawaanpadabayinyadanjugadapatmeningkatkanpenyulitpada kehamilan , persalinan dan nifas ( Martadisoebrata, 19992) Umuribusangatmenentukankesehatanmaternaldanberkaitan dengan kondisi kehamilan, persalinandannifas serta cara mengasuh dan menyusuibayinya.lbuyangberumurkurangdari20tahunmasihbelum matangdanbelumsiapdalarnhaljasmanidansosialdalarnmenghadapi kehamilan, persalinansertadalammembinabayiyangdilahirkan(Depkes Ri,1994).Sedangkanibuyangberumur20-35tahun,menurutHurlock (1997) disebut sebagai "masa dewasa" dan disebut juga masa reproduksi, di mana pada masa ini diharapkan orang telah mampu untuk memecahkan Page | 52 masalah-masalahyangdihadapidengantenangsecaraemosional, terutamadalarnmenghadapikehamilan,persalinan,nifasdanmerawat bayinya nanti. Pada primipara dengan usia 35 tahun ke atas dimana produksi hormon relatif berkurang, mengakibatkan proses laktasi menurun, sedangkan pada usiaremaja12-19tahunharusdikajipulasecaratelitikarena perkembanganfisik,psikologismaupunsosialnyabelumsiapyangdapat mengganggukeseimbanganpsikologisdandapatmempengaruhidalam produksi ASI. Husaini(1999)mengatakanbahwaumur35tahunlebih,ibu melahirkantermasukresikokarenapadausiainieratkaitannyadengan Anemia gizi yang dapat mempengaruhi produksi ASIyang dihasilkan. BerdasarkanhasilpenelitianKusmayanti(2005)bahwasemakin meningkatumurmakapresentaseberpengatahuansemakinbaikkarena disebabkanolehaksesinformasi,wawasandanmobilitasyangmasih rendah. MenurutpendapatHurlock.B.E(2002),bahwasemakinmeningkatnyaumurtingkatkematangandankekuatanseseorangdalamberfikirdan bekerja akan lebih matang. 2.Paritas Paritasadalahjumlahanakyangpernahdilahirkanolehseorangibu (Nursalam, 2001).Seorangibudenganbayipertamanyamungkinakanmengalami masalahketikamenyusuiyangsebetulnyahanyakarenatidaktahucara- carayangsebenarnyadanapabilaibumendengaradapengalaman Page | 53 menyusuiyang kurang baikyang dialami orang lainhal ini memungkinkan ibu ragu untuk memberikan ASI pada bayinya ( Perinasia, 2004) MenurutPerinansia(2003),paritasdalammenyusuiadalah pengalamanpemberianASIeksklusif,menyusuipadakelahirananak sebelumnya,kebiasaanmenyusuidalarnkeluargasertapengetahuan tentang manfaat ASI berpengaruh terhadap, keputusan ibu untuk menyusui atau tidak. Dukungan dokter bidan/petugas kesehatan lainnya atau kerabat dekatsangatdibutuhkanterutamauntukibuyangpertamakalihamil. DalarnpemberianASIeksklusif,ibuyangyangpertamakalimenyusui pengetahuanterhadappemberianASIeksklusifbelumberpengalaman dibandingkandenganibuyangsudahberpengalamanmenyusuianak sebelumnya. MenurutG.JEbrahim(1978)bahwafaktoremosionaldansosial menunjangkeberhasilanpemberianASI.Salahsatufaktoryangdapat disebutkandiantaranyaadalahnasehatdanpengalamanselamamasa kehamilan , persalinan, Terutama pengalaman menyusui pertamanya. Paritasdiperkirakanadakaitannyadenganarahpencarianinformasi tentangpengetahuanibunifas/menyusuidalammemberikanASIekslusif. Halinidihubungkandenganpengaruhpengalamansendirimaupunorang lainterhadappengetahuanyangdapatmempengaruhiperilakusaatini ataukemudian(Notoatmodjo,2003).Pengalamanyangdiperolehdapat memperluaspengetahuanseseorangdalampernberianASIhasil penelitianAndrianny(2005).Bahwapengalamanibudalammengurus anakberpe-ngaruhterhadappengetahuannyatentangASIekslusif. (Soetjiningsih,1997) Page | 54 2.Pendidikan Tingkat pendidikan ibu yang rendah mengakibatkan kurangnya penge- tahuanibudalammenghadapimasalah,terutamadalampemberianASI eksklusif.Pengetahuaninidiperolehbaiksecaraformalmaupuninformal. Sedangkanibu-ibuyangmempunyaitingkatpendidikanyanglebihtinggi, umumnyaterbukamenerimaperubahanatauhal-halbaruguna pemeliharaankesehatannya(DepkesRI,1996).Pendidikanjugaakan membuatseseorangterdoronguntukingintahu,mencaripengalaman sehinggainformasiyangditerimaakanmenjadipengetahuan(Azwar, 2000). Pendidikanadalahupayapersuasiataupembelajarankepada masyarakatagarmasyarakatmaumelakukantindakan-tindakanatau praktekuntukmemelihara(mengatasimasalah)danmeningkatkan kesehatannya.Perubahanatautindakanpemeliharaandanpeningkatan kesehatanyangdihasilkanolehpendidikankesehataninididasarkan pengetahuandankesadarannyamelaluiprosespembelajaran,sehingga perilakutersebutdiharapkanakanberlangsunglama(longlasting)dan menetap(langgeng)karenadidasariolehkesadaran.Memegang kelemahandanpendekatankesehataniniadalahhasillamanya,karena perubahanperilakumelaluiprosespembelajaranyangpadaumumnya memerlukan waktu lama ( Notoatmodjo, 2003 ). Pendidikandiperkirakanadakaitannyadenganpengetahuanibu menyusuidalammemberikanASIekslusifhalinidihubungkandengan tingkat pengetahuan ibu bahwa seseorang yang berpendidikan lebih tinggi Page | 55 akanmempunyaipengetahuanyanglebihluasdibandingkandengan tingkat pendidiakan yang rendah ( Notoatmodjo, 2003 ). Penggeseranparadigmaitudipicuolehtingginyatingkatkebutuhan hidupdanmeningkatnyapemahamankaumwanitatentangaktualisasi diri. Pendidikan dan kebebasan informasi membuat para wanita masa kini lebihberanimemasukiwilayahpekerjaanlainyangdapat memberdayakankemampuandirinyasecaramaksimal,sehinggaibu tidakdapat memberikanASI ekslusif(Evi, 1992).Pendidikanjuga akan membuatseseorangterdoronguntukingintahu,mencaripengalaman sehingga informasi yang diterima akan jadi pengetahuan ( Azwar, 2000) 3.Pekerjaan Pekerjaanadalahkegitanyangharusdilakukanterutamauntuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya ( Nursalam, 2001) Pekerjaanibujugadiperkirakandapatmempengaruhipengetahuan dankesempatanibudalammemberikanASIeksklusifPengetahuan responden yang bekerja lebih baik bila dibandingkan dengan pengetahuan respondenyangtidakbekerja.Semuainidisebabkankarenaibuyang bekerjadiluarrumah(sektorformal)memilikiaksesyanglebihbaik terhadapberbagaiinformasi,termasukmendapatkaninformasitentang pemberian ASI eksklusif (Depkes RI 1999). Seorangibuyangbekerjaakanmempunyaitambahanpendapatan bagikeluarganyayangakhirnyadapatmemenuhikebutuhankeluarganya, apabilaiatidakbekerjamakatidakdapatmemenuhikebutuhanpokok keluarganya,bekerjauntukperempuanseringkalibukanpilihantetapi Page | 56 karenapendapatansuamitidakcukupuntukmemenuhikebutuhanrumah tangganya ( Novaria, 2000) MenurutUtamiRoesli(2005),mengatakanbahwabekerjabukan alasanuntukmenghentikanpemberianASIsecaraekslusifselamapaling sedikit4bulandanbilamungkinsampai6bulan,meskipuncutihamil hanya3bulan.Denganpengetahuanyangbenartentangmenyusui, adanyaperlengkapanmemerahASI,dandukunganlingkungankerja, seorang ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI secara ekslusif. MenuruthasilpenelitianAndryani(2005)diperolehbahwasebanyak 52,5%ibumenyusuimempunyaipengetahuanyangbaikdan47,5%ibu tidak bekerja memiliki pengetahuan kurang baik tentang ASI ekslusif Page | 57 BAB III METODELOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancanganataujenispenelitianyangdigunakanadalahmetode penelitianDeskriptifKuantitatif.Deskriftifyaitumetodepenelitianyang dilakukandengantujuanutamauntukmelukiskansecarasistimatisfakta ataukarasteristikpopulasitertentuataubidangtertentu(Iqbal Hasan,2002) Adapuntujuandaripenelitianiniadalahuntukmenggambarkan tentangpengetahuanibuberdasarkankarasteristikumur,pendidikan, pekerjaandanparitaspadaibumenyusuidiwilayahkerjaPuskesmas Sukwarna Kota Bandung.2. Kerangka Konsep PenelitlanMenyusui merupakan proses alamiah dan bagian terpadu dari proses reproduksi.Setiapwanitayangdapatdibuahidanhamilsampaicukup bulan akan dapat mengeluarkan air susu (Khairunniyah, 2004). Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan kognitif merupakan faktor yangsangatpentinguntukterbentuknyatindakanseseorang. Pengetahuanyangdidasaridenganpemahamanyangtepatakan

Page | 58 menumbuhkanperilakubaruyangdiharapkan.Khususnyakemandirian dalam pernberian ASI eksklusif. PengetahuanibumenyusuitentangpernberianASIeksklusifjuga dapatdipengaruhiolehfaktorlainyangmeliputiusiaibu,paritas, pendidikan, dan pekerjaan (Depkes Rl, 1994). Variabelumurmempengaruhibagaimanaibumengambilkeputusan dalampemberianASIeksklusif,semakinbertambahumur(tua)maka pengalaman dan pengetahuan semakin bertambah (Notoatmodjo, 2003). Tingkatpendidikanibuyangrendahmengakibatkankurangnya pengetahuan ibu dalarn menghadapi masalah, terutama dalam pemberian ASIeksklusif.Pengetahuaninidiperolehbaiksecaraformalmaupun informal.Sedangkanibu-ibuyangmempunyaitingkatpendidikanyang lebihtinggi,umumnyaterbukamenerimaperubahanatauhal-halbaru gunapemeliharaankesehatannya(DepkesRI,1996).Pendidikanjuga akanmembuatseseorangterdoronguntukingintahu,mencari pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan (Azwar, 2000). Pengetahuanrespondenyangberkerjalebihbaikbiladibandingkan denganpengetahuanrespondenyangtidakbekerja.Semuaini disebabkan karena ibu yang bekerja di luar rumah (sektor formal) memiliki aksesyanglebihbaikterhadapberbagaiinformasi,termasuk mendapatkan informasi tentang pemberian ASI ekslusif (Depkes RI 1999). MenurutPerinansia(2003),paritasadalahpengalamanpemberian ASIeksklusif,menyusuipadakelahirananaksebelumnya,kebiasaan menyusuidalarnkeluargasertapengetahuantentangmanfaatASI Page | 59 berpengaruhterhadapkeputusanibuuntukmenyusuiatautidak. Dukungandokter,bidan/petugaskesehatanlainnyaataukerabatdekat sangat dibutuhkan terutama untuk ibu yang pertama kali menyusui. Dalam pemberianASIeksklusif,ibuyangyangpertamakalimenyusui pengetahuanterhadappemberianASIeksklusifbelumberpengalaman dibandingkandenganibuyangsudahberpengalamanmenyusuianak sebelumnya Berdasarkanuraianteoridantujuanpenelitianyangingindicapai, makakerangkakonseppenelitianyangpenulisrancangadalahseperti diagram berikut ini. Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Keterangan : = variabel yang diteliti = variabel yang diteliti Pemberian ASI Ekslusif Karasteristik Ibu Pengetahuan 1.Umur 2.Pendidikan 3.Pekerjaan 4.Paritas Page | 60 3. Varlabel Penellitlan Variabeladalahsesuatuyangdigunakansebagaicirisifatatau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konseppengertiantertentu(Notoatmodjo,2002).Variabelyangakan diteliti adalah: a. Pengetahuan b. Umur c. Pendidikan d. Pekerjaan e. Paritas Denganalasan,semuavariabeltersebutmemberikanpotensiyang sangat berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. 4.Definisi Operasional Definisioperasionaladalahmendefinisikanvariabelsecara operasional danberdasarkan karakteristikyang diamati,memungkinkan peneliti untuk melakukanobservasiataupengukuransecaracermatterhadapsuatu objek atau fenomena (Almul, 2002) Tabel 3.1 Definisi Opersional dan Cara Pengukurannya NoVariabel Definisi Oprasional Cara pengukuran Katagori Skala ukur 1Pengetahuan Ibu menyu sui tentang ASI ekslusif Segala sesuatu yang diketahuiatau dijawab oleh responden tentang pemberian ASI Kuesioner 1. .Kurang apabila pertanyaan dijawab benar oleh Ibu 35 Th Ordinal 3PendidikanPendidikan formal yang pernah dicapai responden berdasarkan kepemilikan ijazah terakhir sampai di wawancara Kuesioner1 :SD 2 :SLTP 3 :SLA 4 :PT Ordinal 4PekerjaanAktivitas yang dilakukan diluar rumah dengan pendapatan yang dinyatakan dengan uang Kuesioner1:Tidak bekerja 2 : Bekerja Nominal 5ParitasJumlah anak yang pernah dilahirkan ibu Kuesioner1:Melahirkan 1X 2:Melahirkan 2-4 X 3:Melahirkan>5 X Ordinal Page | 62 B.Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah setiap subjek penelitian yang mernenuhi karakteristik yangtelahditentukan(Notoatmodjo,2002).Populasipadapenelitianini adalahsemuaibumenyusuiyangadadiwilayahkerjaPuskesmas Sukawarna pada bulan Desember 2006 sebanyak 785 orang. 2.Sampel Sampeladalahsebagiandaripopulasiyangdipilihdengancara tertentuhinggadianggapmewakilipopulasinya(Notoatmodjo,2002). Tekhnikpengambilansampeldengancara"quotasampling"yaitu pengambilansampeldengancaramenetapkansejumiahanggota samplesecaraquoturnataujatah.Adapunalasanpenelitimengambil cara ini adalah populasi sebagai estimasi yang diambil yaitu pada bulan Desember2006Sampelpenelitianiniadalahibumenyusuidengan rumus perhitungan menurut Notoatmodjo, (2002) sebagai berikut: n =N _________ Nd2 +1 n = 785 _________ 785.0,12+1 n = 88,7 (dibulatkan menjadi 89) Keterangan : N = Besar populasi n = Besar sampel Page | 63 d=Tingkat.Kepercayaan/ketepatanyangdiinginkan(0,1)(Notoatmodjo, 2002) Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan jumlah sampel sebesar 89orang. Untuk mendapatkan sampelpenelitiandilakukan berdasarkan Kuesioneryangdiberikanpadasaatibumenyusuimelakukan kunjungan baik dalam gedung Puskesmas maupun pada saat Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sukawarna. C.Tekhnik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitlan 1. Tekhnik Pengumpulan Data Instrumenpenelitianinimenggunakankuesioneryangtelahdibuat oleh peneliti dengan mengacu pada kerangka konsep ke dalam bentuk pertanyaantertutupdenganmemilihalternatifjawabanyang disediakan.Pengambilandatadilakukansetelahibudiberipenjelasan telebihdahulumengenaiitujuandantatakerjapenelitianserta bersediauntukdijadikansampelpenelitian.Ibukemudiandiminta untuk mengisi dengan lengkap kuesioner yang telah disediakan. Tatacarapeneltianadalahselamapengambilandata,peneliti mendampingiibuagardapatmemberikanpenjelasanterhadap pertanyanyangtidakdimengertiolehibu.Penelitimemeriksakembali kelengkapan jawaban dari kuesioner yang telah diisi ibu. Kuesioneryangakandiberikanpadarespondenterlebihdahuludi lakukan uji validitas dan reabilitas. 2. Prosedur Penelitian Page | 64 Sebelumdilakukanpengolahandata,variabelpenelitiandiberikan skor dengan bobot jawaban pada tiap pilihan jawaban dari pernyataan yang disediakan. Pengolahan data yang dilakukan dengan tahap sebagai berikut: a. Editing:Melakukanpemeriksaanterhadapkelengkapanclankejelasan jawabankuesionerdanpenyesuaiandatayangdiperolehdengan kebutuhanpenelitianhalinidilakukandilapangansehinggaapabila terdapatdatayangmeragukanataupunsalahmakaakandijelaskan lagi ke responden. b. Coding Mengkodedatamerupakankegiatanmengklasifikasikandata memberikodeuntukmasing-masingkelasterhadapdatayang diperoleh dan sumber data yang telah diperiksa kelengkapannya c.Skoring Pertanyaanyangdiberikanskorhanyapertanyaanyang berhubungandenganpengetahuanpernberian ASI eksklusif,tahap ini meliputi nilai untuk masing- masing pertanyaan dan penjumlahan hasil skoring dari semua pertanyaan. d. EntryDatayangsudahdiberikodekemudiandimasukkankedalam komputer. e. Cleaning Page | 65 Merupakankegiatanpengecekankembalidatayangdimasukan dilakukanbilaterdapatkesalahandalammemasukandatayaitu dengan melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti. D.Tehnik Analisa Data Analisadatayangakandigunakanadalahanalisasecaraunivariat yaitudistribusifrekuensidarimasingmasingvariabel,dananalisistabulasi silangyangbetujuanuntukmenganalisisdistribusifrekuensipengetahuan berdasarkankarasteristikibuDimanahasilpenelitiandilakukaninterpretasi datadariitempertanyaandengancaramenghitungpresentasejawaban. Selanjutnya untuk setiap item yang dijawab diberi nilai sesuai dengan katagori yangtelahditentukan.Adapununtukpengolahandatapengetahuan menggunakan presentase dengan rumus: P=ax 100% b Keterangan :P: Persentase a: Jumlah pertanyaan yang dijawab benar. b : Jumlah semua pertanyaan. Alasanmenggunakanrumusini,karenajawabansetiapresponden berbedadandihitungberdasarkansetiapjawaban,kemudianinterprestasi datadarihasilpenelitiandikelompokkandalam3kategori,yangmengacu pada teori Arikunto (2003), yaitu : 1.Baik : Bila pertanyaan dijawab benar oleh ibu 76% - 100% 2.Cukup : Bila pertanyaan dijawab benar oleh ibu 56% - 75% 3.Kurang : Bila pertanyaan dijawab benar oleh ibu 35tahun sebanyak 10,1% ( 9 orang). b. Paritas Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi lbu Menyusui Berdasarkan Paritas Di Puskesmas Sukawarna Periode Desember 2006 s/d januari 2007 ParitasFrekuensiPresentase (%) 1 kali3640,4 2-4 kali5157,3 >5 kali22,2 Jumlah89100,0 Berdasarkantabel4.3dari89respondenmenunjukkanbahwa sebagianbesarparitasrespondenberadapadakategorijumlah Page | 69 persalinan2-4kaliyaitu57,3%(51orang),sedangkansebagiankecil paritasrespondenberadapadakategorijumlahpersalinan>5kali yaitu 2,2% (2 orang) c. Pendidikan Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ibu Menyusui Berdasarkan Pendidikan Di Puskesmas SukawarnaPeriode Desember 2006 s/d Januari 2007 PendidikanFrekuensiPersentase (%) SD2730,3 SLTP1618,0 SMA3640,4 PT1011,2 Total89100,0 Berdasarkantabel4.4dari89respondenmenunjukanhampir sebagianbesarpendidikanrespondenberadapadakatagori pendidikanSMAyaitu40,4%(36orang),sedangkansebagiankecil pendidikanrespondenberadapadakategoripendidikanPTyaitu 11,2% (10 orang). d. Pekerjaan Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi lbu Menyusui Berdasarkan Pekerjaan Di Puskesmas SukawarnaPeriode Desember 2006 s/d Januari 2007 PekerjaanFrekuensiPresentase (%) Bekerja1112,4 Tidak Bekerja7887,6 Jumlah89100,0 Berdasarkantabel4.5dari89respondenmenunjukkanbahwa yangsebagianbesarrespondenberadapadakategoriibutidak Page | 70 bekerjasebanyak87,6%(78orang),sedangkansebagiankecildari respondenberadapadakategoriibubekerjasebanyak12,4%(11 orang). 4.Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksktualf BerdasarKarakteristik lbu a.Gambaran Pengetahuan lbu Menyusui Berdasarkan Umur Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan lbu Menyusui Tentang ASI EksklusifBerdasarkan Umur Di Puskesmas SukawarnaPeriode Desember 2006 s/d Januari 2007 Pengetahuan Ibu Tentang ASI Ekslusif KurangCukupBaik Umur f%f%f% Total < 20 th0000000 20-35 th3543,82632,51923,8 80 >35 th111,1777,8111,1 9 Jumlah3640,43337,12022,5 89 Berdasarkan pada tabel 4.5 dari 89 responden, menunjukan bahwa sebagianbesarrespondenyangberpengetahuanbaikberadapada kategori umur 20-35 tahun yaitu 23,8% (19 orang) sedangkan sebagian kecil responden yang berpengetahuan baik berada pada kategori umur > 35 tahun yaitu 11,1% (1 orang). Page | 71 b. Gambaran Pengetahuan Menyusui lbu Berdasarkan Paritas Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan lbu Menyusui Tentang ASI Eksklusif Berdasakan Paritas Di Puskesmas Sukawarna Periode Desember 2006 s/d Januari 2007 Pengetahuan Ibu Tentang ASI Ekslusif KurangCukupBaik Paritas f%f%f% Total 1 kali1952,8 1130,6616,7 36 2-4 kali1733,3 2039,21427,5 51 >5 kali002100002 Jumlah3640,43337,12022,5 89 Berdasarkan pada tabel 4.6 dari 89 responden menunjukan bahwa sebagianbesarrespondenyangberpengetahuanbaikberadapada kategoriparitasdenganjumlahpersalinan2-4kaliyaitu27,5%(14 orang), sedangkan sebagin kecil responden yang berpengetahuan baik beradapadakategoriparitasdenganjumlahpersalinan1kaliyaitu 16,7% (6orang). Page | 72 c. Gambaran Pengetahuan lbu Menyusui Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan lbu Menyusui Tentang ASI Eksklusif Berdasakan Pendidikan Di Puskesmas SukawarnaPeriode Desember 2006 s/d Januari 2007Pengetahuan Ibu Tentang ASI Ekslusif KurangCukupBaikPendidikan f%f%f% Total SD1348,1 12 44,4 27,427 SMP1062,5 425,0212,5 16 SMA1336,111 30,6 1233,3 36 PT 0066044010 Total3640,4 33 37,1 2022,5 89 Berdasarkan pada tabel 4.6 dari 89 responden menunjukan bahwa sebagianbesarrespondenyangberpengetahuanbaikberadapada kategori pendidikan PT yaitu 40% (4 orang), sedangkan sebagian kecil respondenyangberpengetahuanbaikberadapadakategori pendidikan SD yaitu 7,4% (2 orang) d. Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan lbu Menyusui Tentang ASI Eksklusif Berdasarkan Pekerjaan Di Puskesmas Sukawarna Periode Desember 2006 s/d Januari 2007 Pengetahuan Ibu Tentang ASI Ekslusif KurangCukupBaik Pekerjaan f%f%f% Total Bekerja218,24 36,4 545,5 11 Tidak bekerja 34 43,6 2937,21519,2 78 Jumlah 3640,433 37,1 2022,5 89 Page | 73 Berdasarkanpadatabel4.8dari89respondenmenunjukkan bahwa sebagian besar responden yang berpengetahuan baik ada pada kategoriibuyangbekerjayaitu45,5%(5orang),sedangkansebagian kecilrespondenyangberpengetahuanbaikberadapadakaregoriibu yang tidak bekerja yaitu 19,2% (15 orang). B. PEMBAHASAN PemberianASIekslusifsangatpenting,karenaASIadalahsatu-satunyamakanandanminumanterbaikuntukbayidalammasa6bulan pertamakehidupannya,bahkanpemberianASIsecaraekslusif diperkirakan dapat menekan angka kematian. BanyakfaktoryangmempengaruhiibudalampemberianASI ekslusifdiataranyamenurutSoetjiningsih(1997)yaitupengetahuanibu tentangASIekslusif.Pengetahuanataukognitifhalyangsangatpenting dalammembentuk tindakanseseorang .Dari pengalamandanpenelitian terbuktibahwaperilakuyangdidasaripengetahuanakanlebihlanggeng daripadaperilakuyangtidakdidasaripengetahuan.Bahwaselamaini terdapatbeberapamasalahdalamupayapeningkatanpemberianASI ekslusifsalahsatunyakurangmemadainyapengetahuanibumengenai pentingnyaASIekslusifsehinggakeluargatidakdapatmemilihmakanan yang terbaik yang harus diberikan pada anaknya dan kekeliruan persepsi bahwasusuformulalebihbaikdaripadaASI,sehinggadapat menyebabkan tidak diberikan ASI secara ekslusif kepada bayinya. Page | 74 1. Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI Ekslusif Berdasarkanhasilpenelitianhampirsebagianbesarpengetahuan ibutentangASIekslusifkurangyaitusebesar40,4%(36orang),halini terutamatercermindaripengetahuanibuterhadapkandunganASI, dimanapadaumumnyaibutidakmengetahuibahwaASImengandung semuazatyangdibutuhkanolehtubuhbayidanmengenaikeunggulan ASI para ibukurangmengetahuimanfaat ASI bagiibu,bayidannegara, Ibutidakmengetahuibahwamenyusuisecaraeksklusifdapat menjarangkankehamilan,sementaramanfaatASIbagibayidapat meningkatkan hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi dan bagi suatu Negaradapatmengurangidevisaterhadappembeliansusuformula (Utami Roesli, 2004). HaltersebutdisebabkankarenaPengetahuanibudapatdipengaruhi olehpengetahuandaninformasiyangdidapatolehibutentangASI eksklusif. Pengetahuanataukognitifmerupakanhalyangsangatpenting dalammembentuktindakanseseorang,salahsatunyakurang memadainyapengetahuanibumengenaipentingnyaASIeksklusifyang menjadikanpenyebabataumasalahdalampeningkatanpemberianASI eksklusif.(Novaria,2000).Salahsatuprakondisiyangmenyebabkan rendahnyapemberianASIeksklusifadalahmasihkurangnya pengetahuanmasyarakatdibidangkesehatan.Khususnyaibu-ibuyang mempunyai bayi dan tidak menyusui secara eksklusif (www.indosiar.com)HasilpenelitiansesuaidenganpenelitianNotoatmodjo(2003)ibu yangmemilikipengetahuankurangtentangpentingnyapemberianASI ekslusifcenderungmemilikiprilakuyangkurangbaikdalampemberian Page | 75 ASIeksklusif.SamahalnyadenganyangdiungkapkanolehPurwanti (2004)bahwaparaibuberanggapanmakananpenggantiASI(susu formula)dapatmembantuibudanbayinya,sehinggaibutidak memberikan ASI secara ekslusif kepada bayinya. 2.PengetahuanIbuMenyusuiTentangASIEkslusifBerdasarkan Umur Berdasarkanhasilpenelitianmenunjukanbahwasebagianbesar yangberpengetahuanbaiktentangASIekslusifberadapadakategoriumurantara20-35tahun,yaitusebanyak23,8%(14orang).Sedangkan sebagiankecilyangberpengetahuanbaikbeadapadakelompokumur >35 tahunyaitu11,1% (1 orang). Hal tersebut disebabkan pada usia20-35tahunrespondenbanyakyangbekerjadanpadasaattersebut respondendalamkeadaanmasaproduktif/aktifsehinggaketerpaparan informasi ASI ekslusif lebih besar.Sedangkan pada umur > 35 tahun hal tersebutwalaupunpengalaman ibuakanpemberian ASI ekslusifcukup banyaktetapiinformasiyangdidapatkurang,karenapadasaatusia tersebutsebagianbesaributidakseaktifusia20-35tahundengan berbagai kesibukan yang dialaminya.HaltersebuttidaksesuidenganpendapatNotoatmodjo(2003),yang mengatakanbahwaumurmempengaruhipengetahuanseseorang, karenasemakintuausiamakapengetahauansemakinbertambah.Juga menurut(Soetjiningsih,1997),bahwausiaibumempengaruhibagimana ibumengambilkeputusandalampemeliharaankesehatandirinya, semakinbertambahusiamakapengalamandanpengetahuansemakin Page | 76 bertambah.Ataudenganusiayangbertambahpengalamanterhadap pengetahuan dan sumber informasi yang didapat lebihbaik. TetapihaltersebutlebihsesuaidenganpenelitainSoetjiningsih (1997),tidak hanyatingkatpengetahuanyangmempengaruhi seseorang dalammemberikanASIeksklusiftetapidapatdipengaruhiolehbeberapa faktor seperti : a.Faktorsosialbudayaantarayanglainmeniruteman,tetangga,yang memberikan susu botol. b.Faktorpsikologisantaralaintakutkehilangandayatariksebagai seorang wanita dan tekanan batin. c.Faktorkurangnyapetugaskesehatandalammemberikansumber informasi atau penerangan dan dorongan tentang manfaat pemberian ASI pada masyarakat. d.Meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI 3.Pengetahuan lbu Menyusui Tentang ASI Eksklusif Berdasarkan Paritas Berdasarkanhasilpenelitianmenunjukanbahwasebagianbesar berpengetahuanbaikberadapadakategoriparitasdenganjumlah persalinan 2-4 kali yaitu 27,5% (14 orang) sedangkan sebagin kecil yang berpengetahuanbaikberadapadakategoriparitasdenganjumlah melahirkan1kalisebanyak16,7%%(6orang).Haltersebutkarena jumlahparitasdapatberpengaruhterhadappengetahuan,dandengan semakinmeningkatkankemajuanteknologiinformasimemungkinkan setiapindividumendapatkaninformasidarimanapuntanpabatas, sedangkaninformasiyangbaiktepatdanakuratakanmempengaruhi pengetahuanseseorangtentangsuatuobjek.Begitupulabeberapa Page | 77 sumberinformasisangatberperandalammengubahpolapikirataupun pengetahuanseseorangtentangASIeksklusif.Haltersebutsesuai denganpenelitianNotoatmodjo(2003),pengetahuandipengaruhioleh beberapa faktor diantaranya oleh pengalaman yang diperoleh seseorang. Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalamanyangdiperolehdapatmemperluaspengetahuanseseorang dalampernberianASI.JugasesuaidenganhasilpenelitianAndrianny (2005)bahwapengalamanibudalammengurusanakberpengaruh terhadap pengetahuannya tentang ASI ekslusif. (Soetjiningsih,1997) TeoriyangdinyatakanolehNotoatmodjo(2003)bahwaparitas diperkirakanadakaitannyadenganarahpencarianinformasitentang pengetahuanibumenyusuidalammemberikanASIekslusif.Halini dihubungkandenganpengaruhpengalamansendirimaupunoranglain terhadappengetahuanyangdapatmempengaruhiperilakusaatiniatau kemudian, sangat sesuai dengan hasil penelitian ini Selainitukarenaseorangibudengananakpertamanya,mengalami masalahketikamenyusuiyangsebetulnyahanyakarenatidaktahucara menyusui dan pengalaman yang kurang baik yang dialami oleh orang lain ataudirinyamemungkinkaniburaguuntukmemberikanASIeksklusif pada bayinya (Perinasia, 2004). Menurut hasil penelitian Perinasia (2003) paritasdalammenyusuiadalahpengalamanpemberianASIekslusif/ menyusui pada kelahiran anak sebelumnya, dimana kebiasaan menyusui dalamkeluargasertapengetahuantentangmanfaatASIberpengaruh terhadapkeputusanibuuntukmenyusuiatautidak.DukunganDokter, Bidan,Petugaskesehatanlainnyaataukerabatdekatsangatdibutuhkan Page | 78 terutamauntukibuyangpertamamenyusuidalampemberianASI ekslusif.Ibuyangpertamakalimenyusuipengetahuanterhadap pemberian ASI ekslufif belum berpengalaman dibanding dengan ibu yang sudah menyusui anak sebelumnya. 4. PengetahuanIbuMenyusuiTentangASIEkslusifBerdasarkan Pendidikan Berdasarkanhasilpenelitianmenunjukanbahwasebagianbesar respondenyangberpengetahuanbaikberadapadakategoripendidikan PTyaitu40%(4orang),sedangkansebagiankecilrespondenyang berpengetahuanbaikberadapadakategoripendidikanSDyaitu7,4%(2 orang),Dalamhalinijelasbahwadenganpengetahuanyangtinggi wawasandanusahauntukmecariinformasiakanlebihluas,karena orangyangmemilikidasarpendidikanyangtinggilebihmudahmengerti danmemahamiinformasiyangditerimanyabiladibandingdengan respoden yang berpendidikan lebih rendah. Halinisesuaidenganteoriyangdidapatdimanasemakintinggi pendidikanyangditempuholehseseorang,makasemakinbaik pengetahuandanlebihluasdibandingkandengantingkatpendidikan yangrendah(Notoatmodjo,2003).Pendidikanjugaakanmembuat seseorangterdoronguntukingintahu,mencaripengalamansehingga informasi yang diterima akan jadi pengetahuan ( Azwar, 2000). Selain itu menurutNotoatmojo(2003),pendidikanibudapatmempengaruhitingkat penge-tahuanibutersebutyangkiranyadapatmengubahsikapdan menanamkan tingkah laku baru Page | 79 5. PengetahuanibuMenyusuiTentangASIEksklusifBerdasarkan Pekerjaaan Berdasarkanhasilpenelitianmenunjukkanbahwasebagianbesar responden yang berpengetahuan baik ada pada kategori ibu yang bekerja yaitu45,5%(5orang),sedangkansebagiankecilyangberpengetahuan baik berada pada karegori ibu yang tidak bekerja yaitu 19,2% (15 orang). Halinidisebabkanibuyangbekerjamempunyailingkunganyanglebih luassehinggainformasiyangdidapatpunlebihbanyak,sedangkanbagi ibu yang tidak bekerja apabila informasi dari lingkungannya kurang maka pengetahuannyapunkurang,apalagibilaibutersebuttidakaktifdalam mengikuti berbagai kegiatan kesehatan maka informasi yang diterimanya akan lebih sedikit. HalinisesuaidenganpenelitianPurwanti(2004)yangmengatakan bahwa ibu yang tidak bekerja kurang mendapatkan informasi tentang ASI eksklusifdisebabkankarenaibukurangmemilikikesempatanuntuk mendapatkan pertukaran informasi dan pengalaman baik dari lingkungan kerjamaupundariluar(Purwanti,2004).Hasilpenelitianinisesuai dengan penelitian Andriany (2005) bahwa ibu yang tidak bekerja memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang ASI eksklusif.Selainitupekerjaanibujugadapatmempengaruhipengetahuan dalam memberikan ASI ekslusif. Pengetahuan ibu yang bekerja lebih baik dibandingdenganibuyang tidakbekerja.Semuainidisebabkankarena ibuyangbekerjamemilikiaksesyanglebihbaikterhadapberbagai informasitermasukmendapatkaninformasitentangpemberianASI ekslusif. (Depkes RI, 1999) Page | 80 Adanyapenggeseranparadigmayangdipicuolehtingginyatingkat kebutuhanhidupdanmeningkatnyapemahamankaumwanitatentang aktualisasidiri.Pendidikandankebebasaninformasimembuatpara wanitamasakinilebihberanimemasukiwilayahpekerjaanlainyang dapatmemberdayakankemampuandirinyasecaramaksimal,sehingga ibu tidak dapat memberikan ASI ekslusif ( Evi, 1992). Page | 81 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Darihasilpenelitianterhadap89orangibumenyusuiberdasarkan hasiianalisisdanpembahasanmengenaigambaranpengetahuanibu menyusuitentangASIeksklusifberdasarkankarakteristikibudi Puskesmas Sukawarnapada bulan Desember2006 Januari2007 dapat disimpulkan sebagai berikut1. GambaranpengetahuanibumenyusuitentangASIekslusifhampir sebagian besar mempunyai tingkat penetahuan kurang yaitu sebanyak 40,4 % (36 orang). 2.GambaranpengetahuanibumenyusuitentangASIeksklusif berdasarkanumurmenunjukkanhampirsebagianbesaryang bepengetahuanbaikberadapadakategoriumurantara20-35tahunyaitusebanyak23,8%(14orang),sedangkansebagiankecilyang berpengetahuanbaikberadapadakategoriumur>35tahun,yaitu 11,1%(1orang).Penelitianinimenunjukanbahwaumuryanglebih tinggi tidak selalu berpengetahuan lebih baik dari pada umur yang lebih rendah. 3.GambaranpengetahuanibumenyusuitentangASIeksklusif berdasarkanparitasmenunjukanbahwasebagianbesarresponden yangberpengetahuanbaikberadapadakategoriparitasdengan

Page | 82 jumlah persalinan 2-4 kali yaitu 27,5% (14 orang), sedangkan sebagian kecilrespondenyangberpengetahuanbaikberadapadakategori paritasdenganjumlahpersalinan1kaliyaitu16,7%(6orang). Penelitianinimenunjukanbahwaparitasdapatmempengaruhi pengetahuan ibu menyusui tetang ASI ekslusif 4.GambaranpengetahuanibutentangASIekslusifberdasarkantingkat Pendidikanmenunjukanbahwasebagianbesarrespondenyang berpengetahuan baik berada pada kategori pendidikan PT yaitu 40% (4 orang),sedangkansebagiankecilyangberpengetahuanbaikberada padakategoripendidikanSDyaitu7,4%(2orang).Penelitianini menunjukanbahwatingkatPendidikanyangtinggipengetahuannya lebih baik dari pada yang berpendidikan rendah.5. GambaranpengetahuanibumenyusuitentangASIekslusif berdasarkanpekerjaanmenunjukkanbahwasebagianbesar respondenyangberpengetahuanbaikadapadakategoriibuyang bekerjayaitu45,5%(5orang),sedangkansebagiankecilresponden yang berpengetahuan baik berada pada karegori ibu yang tidak bekerja yaitu19,2%(15orang).Penelitianinimenunjukanbahwaibuyang bekerja pengetahuannya lebih baik dari ibu yang tidak bekerja. B. Saran Berdasarkanhasilpenelitianini,makasaranyangdapatpenulis sampaikangunameningkatkancakupanASIekslusifdiwilayahkerja Puskesmas Sukawarna adalah sebagai berikut : a.Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petugas tentang manfaat ASIekslusifsehinggamenjadidoronganbaginyauntukselalu Page | 83 memberikanpenyuluhankepadaibu-ibuselamahamil,nifasdansaat menyusui b.Perludiadakanyakegiatanuntukpeningkatanpengetahuantentang manfaat ASI eksklusif dan manajemen laktasi, baik kepadaibu hamil, ibunifas,danmenyusuidenganmeningkatkanpenyuluhanpada setiapkesempatanbisaberupaleaflet,brosur,bukupetunjuksecara baku,yangdapatdigunakansetiapkalimelakukanpemeriksaanatau penyuluhanlangsungbaikperoranganmaupunkelompokdiwilayah kerja Puskesmas Sukawarna c.DiperlukanpembentukankelompokpendukungpemberianASIyang tediridariorang-orangyangbisamempengaruhiibudalampemberian ASI eksklusif. Meningkatkan kemapuan / pengetahuankadertentang ASIekslusif.melaluipelatihandanmengaktifkankembaliKPKIA sebagai wadah pemberian informasi bagi ibu-ibu balita. d.MempunyairuangankhususdalammeningkatkanpromosiASIyaitu mempunyaipojokASIsehinggaibu-ibudapatmemberikanASIpada saatmenungguwaktupemeriksaan,ataumenanyakanlangsung kepadapetugasakanmasalah-masalahyangterjadipadasaat memberikan ASI ekslusif. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,S2003.ProsedurPenelitianSatuPendekatanPraktek.EdisiV.Jakarta: Rineka \cipta Azwar Azrul, 2005. Manajemen Laktasi. Jakarta: Depkes RI. DepkesRIDirjenBinkesmasDirektoratGiziMasyarakat.2004.AsiEksklusifUntuk Ibu Bekerja.Jakarta Hubertin, S, 2004.Konsep Penerapan ASI Eksklusif, Cetakan I. EGC:Jakarta. Hurlock, 2002. Psikologi Perkembangan. Edisi 5. Jakarta. EGC IdaBagusG.M,1998.IlmuKebidananPenyakitKandungandanKeluarga Berencana Untuk Bidan, Cetakan I. ECG: Jakarta. Khairun