farmakoterapi 4 enterobiasis

29
FARMAKOTERAPI 4 ENTEROBIASIS

Upload: 090190viki

Post on 09-Aug-2015

59 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

• RIZKI AMALIA 06131049• MASRI ANDESTA 07131001• VIKI HESTIARINI 07131002• HARNENSIS 07131004• AMELYA AFRYANDES 07131010

TRANSCRIPT

Page 1: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

FARMAKOTERAPI 4

ENTEROBIASIS

Page 2: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

KELOMPOK 2

• RIZKI AMALIA 06131049• MASRI ANDESTA 07131001• VIKI HESTIARINI 07131002• HARNENSIS 07131004• AMELYA AFRYANDES 07131010

Page 3: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

Enterobius

vermicularis Enterobiu

s anthropo

pitheEnterob

ius gregorii

Kasus terbanyak

Page 4: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

EnterobiasisEnterobius vermicularis

Pinworm InfectionInfeksi Cacing Kremi

OxyuriasisOxyuris vermicularis

Page 5: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

Enterobius vermicularis

• TaksonomiPhylum : NematodaClass : CecernenteaSub class : RhabditiaOrde : RhabditidaSub orde : RhabditinaSub family : OxyuroideaFamily : OxyuridaeGenus : Oxyuris atau

EnterobiusSpesies :

• O.vermicularis • E. vermicularis

Page 6: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

BETINA DEWASA

Berukuran 8-13 mm x 0,3-0,5 mm.Pelebaran kutikulum seperti sayap pada ujung anterior yang disebut alae. Bulbus oesofagus jelas sekali, dan ekor runcing. Pada cacing betina gravid, uterus melebar dan penuh telur

JANTAN DEWASA

Lebih kecil

sekitar 2-5 mm

dari betina

Bersayap,

Ekornya

berbentuk seperti

tanda tanya,

Spikulum jarang

ditemukan.

T E L U R

Oval, tetapi asimetris (membulat pada satu sisi dan mendatar pada sisi yang lain),Dinding telur terdiri atas hialin, tidak berwarna dan transparan, serta rerata panjangnya x diameternya 47,83 x 29,64 mm . Telur cacing ini berukuran 50μm - 60μm x 30μm Berbentuk lonjong dan lebih datar pada satu sisinya (asimetris). Dinding telur bening dan agak tebal, didalamnya berisi massa bergranula berbentuk oval yang teratur, kecil, atau berisi embrio cacing, suatu larva kecil yang melingkar.

MORFOLOGI

Page 8: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

Sikl

us H

idup

Page 9: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

• Manusia merupakan satu-satunya host bagi E. vermicularis.

• Manusia terinfeksi bila menelan telur infektif. • Telur akan menetas di dalam usus dan berkembang

menjadi dewasa dalam caecum, termasuk appendix.

• Cacing betina memerlukan waktu sekitar 1 bulan untuk menjadi matur dan mulai memproduksi telur.

• Cacing betina yang gravid mengandung sekitar 11.000-15.000 butir telur, berimigrasi ke perianal pada malam hari untuk bertelur dengan cara kontraksi uterus dan vaginanya.

Page 10: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

• Telur menjadi matang dalam waktu kira-kira 6 jam setelah dikeluarkan pada suhu badan.

• Dalam keadaan lembab telur dapat hidup sampai 13hari. • Kadang-kadang cacing betina berimigrasi ke vagina dan

menyebabkan vaginitis.• Kopulasi cacing jantan dan betina mungkin terjadi di

caecum. • Cacing jantan mati setelah kopulasi, • Cacing betina mati setelah bertelur. • Daur hidup cacing mulai dari tertelannya telur infektif

sampai menjadi cacing dewasa gravid yang bermigrasi ke perianal dan memerlukan waktu kira-kira 2 minggu sampai 2 bulan

Page 11: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

EPIDEMILOGI

• Penyakit cacing kremi tersebar di seluruh dunia, sekitar 200 juta orang.

• Penyakit ini terjadi pada daerah-daerah yang pengetahuan kesehatannya masih rendah.

• Enterobiasis adalah infeksi cacing yang paling umum di Amerika Serikat, dan beberapa memperkirakan bahwa sekitar 10% dari populasi Amerika Serikat terinfeksi.

• Penderita terbanyak adalah anak berusia 5-14 tahun. • Hal ini karena anak-anak sering menggaruk anus dan

daya tahan tubuh yang masih rendah.

Page 12: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

Auto infesksi

• Penularan dari tangan ke mulut ,setelah menggaruk daerah sekitar anus oleh karena rasa gatal, kemudian mereka memasukkan tangan atau jari ke dalam mulut.

Infection

• Debu merupakan sumber infeksi oleh karena mudah diterbangkan oleh angin sehingga telur yang ada di debu dapat tertelan.

Retoinfeksi• Telur cacing segera menetas di sekitar anus,

dan larva yang keluar, masuk kembali ke dalam usus melalui anus

Penularan Penyakit

Page 13: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis
Page 14: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

Sensasi gatal disekitar anus, vagina adalah gejala yang khas pada infeksi ini.

Gangguan tidur

Kurang nafsu makan

Ruam kulit

Kegagalan untuk menambah berat badan

Gejala Klinis

Page 16: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

Diagnosis

1 •Pemeriksaan tinja

2 •Metode scotch adhesive tape swab.

Page 17: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

Pada Pemeriksaan Tinja

• Adanya cacing dewasa. • Cacing dewasa setelah kopulasi mati dan

keluar bersama tinja

Page 18: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

Metode Scotch Adhesive Tape Swab

• Prinsip: Ditemukan telur yang diletakkan didaerah perianal.

• Keuntungan:Metode yang kedua lebih mudah dilakukan,

dan lebih sering dilakukan. Selain biaya yang relatif murah, juga kerja

yang cepat.

Page 19: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

• Cara kerja metode tersebut hanya menempelkan sisi lekat celophan tape ke daerah perianal,

• Kemudian dengan menggunakan xylol atau toluol untuk menjernihkan, dapat ditemukan adanya telur cacing kremi.

Page 20: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

Penatalaksanaan

Pilihan Kedua

1.Piperazin sulfat2.Albendazole

Pilihan Pertama

1. Piranthel pamoat 2. Mebendazole

Page 21: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

PIRANTHEL PAMOAT Indikasi Derivat pirimidin ini berkhasiat terhadap enterobiasis, ascaris, dan cacing

tambang. Mekanisme kerja Berdasarkan perlumpuhan cacing dengan jalan menghambat penerusan impuls

neuromuskuler (seperti piperazin). Lalu parasit dikeluarkan oleh peristaltik usus tanpa memerlukan laksans.

Resorpsinya dari usus ringan; 50% zat dieksresikan dalam keadaan utuh bersama metabolitnya melalui tinja dan lebih kurang % dikeluarkan melalui air seni.

Efek samping : ringan dan berupa gangguan saluran cerna dan kadangkala sakit kepala.

Pada kehamilan : pirantel tidak dianjurkan penggunaannya pada wanita hamil maupun anak-anak dibawah usia 2 th.

Dosis : 2-3 tablet dari 250 mg (pamoat=embonat), anak-anak ½ -2 tablet sesuai usia (10 mg/kg).

Page 22: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

MEBENDAZOLE Ester-metil dari benzimidazol ini adalah anthelmintikum berspektrum luas Mekanisme kerja Mebendazol bekerja sebagai vermisid, larvisid dan juga ovisid. Mekanime

kerjanya melalui perintangan pemasukan glukosa dan mempercepat penggunaannya (glikogen) pada cacing.

Resorpsi nya di usus,ringan sekali kurang dari 10%, BA-nya juga rendah akibat first pass effect tinggi. PP-nya 95%. Eksresinya berlangsung lewat empedu dan urin.

Efek samping : gangguan saluran cerna seperti sakit perut dan diare (jarang terjadi).

Kehamilan dan laktasi : tidak boleh digunakan oleh ibu hamil karena memiliki sifat teratogen yang potensial. Mengingat resorpsinya sangat ringan, laktasi tidak perlu dihentikan. Tidak dianjurkan bagi anak dibawah uasia 2 tahun.

Dosis : dewasa dan anak-anak sama, yakni pada enterobiasis, dosis tunggal dari 100 mg (=1 tablet) pada waktu makan pagi.

Page 23: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

Contoh Sediaan Yang Beredar

Piranthel Pamoat (Combantrin ®) Mebendazole (Vermox ®)

Page 24: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

PIPERAZIN SULFAT Mekanisme Kerja

perintangan penerusan-impuls neuromuskuler, hingga cacing dilumpuhkan untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh oleh gerakan peristaltic usus.

Resorpsinya oleh usus cepat dan. 20% dieksresikan melalui urin dalam keadaan utuh.

Efek sampingnya jarang terjadi yaitu mual, muntah, reaksi alergi. Pada overdose timbul gatal-gatal (urticaria), kesemutan (paresthesia) dan gejal neurotoksis (rasa kantuk, pikiran kacau, konvulsi dll).

Hati-hati penggunaan pada pasien epilepsi, gangguan hati dan ginjal. Wanita hamil dapat diberikan piperazin. Dosis : 65 mg/kg berat badan atau dosis tunggal dari 2,5 g selama 7

hari.

Page 25: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

ALBENDAZOLE

Derivate karbamat dari benzimidazol berspektrum luas. Resorpsinya dari usus buruk. Di dalam hati, zat ini

segera diubah menjadi sulfoksidasinya, yang dieksresikan melalui empedu dan urin.

Efek samping : gangguan lambung-usus, demam, rontok rambut (selewat) dan exanthema.

Wanita hamil dan selama laktasi tidak boleh menggunakan albendazol, karena ternyata teratogen pada binatang percobaan.

Dosis : anak dan dewasa, single dose 400 mg d.c,

Page 26: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

PencegahanMencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar

Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku

Mencuci jamban setiap hari

Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan

Page 27: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

Contoh Kasus

• Seorang anak berusia 6 tahun mengeluh dengan rasa gatal disekitar anus, tidur tidak nyenyak, kurang nafsu makan, dan berat badan menurun.

• Diagnosa : ditemukan adanya cacing kremi • Pengobatan : Pirantel pamoat 250 mg sekali

sehari sebagai dosis tunggal

Page 28: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis

Daftar Pustaka

• http://wacanakuliah.co.cc/?p=122• http://www.infokedokteran.com/info-obat/diagnosis-dan-

penatalaksanaan-pada-penyakit-enterobiasis.html#more-176• http://dentistcentre.blogspot.com/2009/03/enterobius-

vermicularis.html• http://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_kremi• http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/

14PerbandinganSensitifbeberapaMetodaPemeriksaanTinjaManusia124.pdf/14PerbandinganSensitifbeberapaMetodaPemeriksaanTinjaManusia124.html

Page 29: FARMAKOTERAPI 4 Enterobiasis