far  idh (fiqh waris)

7
FARÂIDH (FIQH WARIS) Membahas Terminologi Faraidh, Dalil, Hukum Mempelajari Faraidh, Rukun dan Syarat serta Mawani’, Ashhabul Furudh, ‘Ashabah, Dzawil Arham, al-Hajb, Munasakhat, al-Takharruj min al- Tarikah Oleh: Oleh: M. Miftahul Huda, M.PdI M. Miftahul Huda, M.PdI. Presentasi Presentasi

Upload: sienna

Post on 28-Jan-2016

105 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Presentasi. FAR Â IDH (FIQH WARIS). JALAN KESEJAHTERAAN DAN KEUTUHAN KELUARGA. Membahas Terminologi Faraidh, Dalil, Hukum Mempelajari Faraidh, Rukun dan Syarat serta Mawani’, Ashhabul Furudh, ‘Ashabah, Dzawil Arham, al-Hajb, Munasakhat, al-Takharruj min al-Tarikah. Oleh : - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: FAR Â IDH (FIQH WARIS)

FARÂIDH (FIQH WARIS)FARÂIDH (FIQH WARIS)

Membahas Terminologi Faraidh, Dalil, Hukum Mempelajari Faraidh, Rukun dan Syarat serta Mawani’, Ashhabul Furudh, ‘Ashabah, Dzawil Arham, al-Hajb, Munasakhat, al-Takharruj min al-Tarikah

Oleh:Oleh:

M. Miftahul Huda, M.PdIM. Miftahul Huda, M.PdI..

PresentasiPresentasi

Page 2: FAR Â IDH (FIQH WARIS)

الدرس الدرس تصحيح المسألةتصحيح المسألةالسابعالسابع

Pembulatan Asal Masalah

LET BEGIN…..!

Page 3: FAR Â IDH (FIQH WARIS)

تصحيح المسألة تصحيح المسألةPembulatan Asal Masalah

تصحيح تصحيح المسألةالمسألة

هو استخراج أقّل� عدد يأتى منه نصيب كّل� مستحق من اإلرث غير كسر

Menurut Syauqi Abduh dalam Kitab Ahkam al-Mawarits adalah menetapkan bilangan terkecil (sebagai asal masalah) yang dapat menghasilkan bagian secara bulat tanpa adanya pecahan.

Mengapa diperlukan Tashih al-mas’alah:Jika bagian yang ada tidak terbagikan karena masih adanya bilangan pecahan (inkisar), maka harus dilakukan

pembulatan bilangan asal masalah agar bagian dapat diterima secara bulat (shahih) tanpa adanya pecahan.

Cara Pembulatan

1. Buatlah perbandingan antara jumlah ahli waris penerima bagian pecahan dengan bagian yang mereka terima, dengan salah satu perbandingan mubayanah atau muwafaqat.

2. Tentukan bilangan sebagai satu bagiannya, bagian yang diterima oleh ahli waris. (جزء السهم)

: هو حَّظO السهم الواحد من أصّل المسألة جزء السهم Juz’u as-sahmi adalah satu bagianya bagian yang diterima oleh ahli waris

Page 4: FAR Â IDH (FIQH WARIS)

PERBANDINGAN MUBAYANAH DAN MUWAFAQAHPERBANDINGAN MUBAYANAH DAN MUWAFAQAH

Perbandingan Mubayanah

Jumlah penerima pecahan ditetapkan sebagai “satu bagiannya bagian yang diterima (juz’u sahmi) oleh ahli waris”, jika jumlah mereka dan bagian yang

diterima terdapat perbandingan mubayanah.

Setelah diketahu juz’u sahmi, yang dilakukan selanjutnya adalah:

1. Kalikan asal masalah dengan juz’u sahmi

2. Kalikan bagian-bagian yang diterima oleh ahli waris dengan juz’u sahmi

Perbandingan Muwafaqah

Wifq jumlah ahli waris penerima pecahan sebagai satu bagiannya bagian yang

diterima oleh ahli waris, apabila jumlah penerima pecahan dan bagian yang diterima terdapat perbandingan

muwafaqah.Setelah diketahu juz’u sahmi, yang

dilakukan selanjutnya adalah:1. Kalikan AM dengan satu bagian yang

diterima ahli waris (juz’u sahm)2. Kalikan bagian-bagian yang diterima

oleh ahli waris dengan juz’u sahm

Wifq adalah terdapat adanya persamaan bilangan yang membagi, yaitu 2, 6:2=3 dan 4:2=2. jadi wifq adalah jumlah penerima pecahan adalah bilangan 3, sedangkan wifiq bagian yang diterima mereka adalah

bilangan 2.

Page 5: FAR Â IDH (FIQH WARIS)
Page 6: FAR Â IDH (FIQH WARIS)
Page 7: FAR Â IDH (FIQH WARIS)